TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DALAM PENGELOLAAN DANA BOS. (Studi Kasus di SMP NEGERI 03 Kota Tangerang Selatan)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DALAM PENGELOLAAN DANA BOS. (Studi Kasus di SMP NEGERI 03 Kota Tangerang Selatan)"

Transkripsi

1 TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DALAM PENGELOLAAN DANA BOS (Studi Kasus di SMP NEGERI 03 Kta Tangerang Selatan) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Santi Ekwati NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

2 SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Tempat/Tgl.Lahir NIM iurusan / Prdi Angkatan Tahun Santi Ekwati Lampung, 24 Oktber 1994 t1t Manajernen Pendidikan 20t2 MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dsen: Nama NIP Dsen Fakultas Nama NIP Dsen Fakultas :Sita Ratnaningsih, N{.Pd :- : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) :Tri Harjawati, M.Si : : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan G[IK) Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala knsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi saya imi bukan hasil karya sendiri. Jakafia, 28 Nvember 2016

3 LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Skripsi berjudul "Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan" di susun leh SANTI EKOWATI Nmr Induk Mahasiswa , diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 27 Desember 2016 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperleh gelar sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Manajemen Pendidikan. Jakafta, 27 Desember 2016 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Prdi MP) Dr.Hasvim Asy' ari.m.pd NIP Penguji 1 Yusar Sagara. M.Si.Ak." CPA NIP Penguji II Drs. Muarif SAM. M.Pd NrP t Tanggal!?/,tt,7 glturtt rz/';/* '""([*" Dekan Fakult Mengetahui,

4

5

6 ABSTRAK Santi Ekwati, NIM Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini tentang penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan Dana BOS. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan Dana BOS. Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan sudah menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan dana BOS. Penelitian ini dilakukan di SMP NEGERI 03 Tangerang Selatan. Metde yang digunakan dalam penelitian ini adalah metde kualitatif deskriptif dimana pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, bsevasi dan studi dkumen. Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber diantaranya: Kepala Seklah, Wakil Kepala Seklah, Bendahara BOS, Guru dan Siswa SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan dana BOS sudah berjalan cukup baik, yaitu adanya RKAS dalam perencanaan dana BOS, kesesuain aturan dan petunjuk teknis penggunaan dan pelaksanaan dana BOS dengan realisasinya, serta pelaksanaan pelapran dan pertanggungjawaban dana BOS kepada seklah, kta/kabupaten dan pemerintah pusat. Fakta ini menunjukkan bahwa seklah telah melakukan prses pengellaan dana BOS sesuai dengan aturan pemerintah atau petunjuk teknis dalam pengellaanya. Kata Kunci: Pengellaan Dana BOS, Dana BOS, Transparansi, Akuntabilitas. i

7 ABSTRACT Santi Ekwati, NIM Transparency and Accuntability in the Management f BOS Funds in SMP Negeri O3 Suth Tangerang. Educatin Management Departemen, Faculty f Science and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah Islamic University in Jakarta. This research n the implementatin f transparency and accuntability in the management f BOS fund. Purpse f this study is t determine hw the applicatin f transparency and accuntability in the management f BOS gunds. The benefit f this research is t wheter the SMP N 03 suth f Tangerang has implemented the principles f transparency and accuntability in the management f BOS funds. This research was cnducted in SMP N 03 Suth Tangerang. The methd used in this research in descriptive qualitative methd where data cllectin using interview techniques, bservatin and dcument study, the interviewed several speakers including: Head f Schls, Treasurer and principal BOS fund, teacher and Student at SMP N 03 Suth Tangerang. Research results shw the applicatin f transparency and accuntability in the management f BOS is gd enugh, namely the existence f BOS funds RKAS in the planning. Cmpliance rule and technical instructins f use and implementatin f BOS funds and the realizatin and successs, as well as the reprting and accuntability f BOS funds t schl, city/cunty, and gvernment. The disbursement prcess in accrdance with gvernment regulatins r technical guidelines in this management. Key wrd: BOS Fund Management, BOS Funds, Transparency, Accuntability ii

8 KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirbbil aalamiin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Skripsi yang berjudul Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan disusun sebagai persyaratan memperleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prf. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy ari, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. Mu arif SAM, M.Pd, selaku Dsen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis. 4. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, Dsen Pembimbing I skripsi yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah membimbing saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 5. Tri Harjawati, M.Si, Dsen Pembimbing II skripsi yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah membimbing saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. iii

9 6. H. Mulyn, S.E, M.Pd, Kepala Seklah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan yang telah menerima saya untuk melaksanakan penelitian dan juga atas bimbingan serta arahannya selama penelitian ini berlangsung. 7. Dewan Guru dan juga Staff Tata Usaha SMP Negeri 03 Tangerang Selatan yang telah bersedia menjadi respnden selama kegiatan penelitian ini berlangsung. 8. Orang tua tercinta, Ayahanda Dt Wasit dan Ibunda Suprihatin yang senantiasa memberikan segala bentuk dukungan dan kepercayaan baik mril maupun materiil, serta da yang selalu dipanjatkan demi kesuksesan dan tercapainya citacita penulis. 9. Teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan dan mtivasi kepada penulis. 10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan di sini yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan dengan baik, semga Allah membalas semua kebaikan kalian. Akhir kata, besar harapan penulis semga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Jakarta, 20 Nvember 2016 Penulis iv

10 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 5 C. Pembatasan Masalah... 6 D. Perumusan Masalah... 6 E. Tujuan Penelitian... 6 F. Manfaat Penelitian... 7 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah) 1. Pengertian BOS Tujuan Bantuan Operasinal Seklah Sasaran Prgram Dana BOS Waktu penyaluran Dana BOS Mekanisme Pencairan Dana BOS Perencanaan Keuangan Dana BOS Pengellaan Dana BOS v

11 8. Pengalkasian Dana BOS Penggunaan Dana BOS Pelapran dan Pertanggungjawaban Dana BOS Pengawasan Dana BOS B. Transparansi Pengertian Transparansi Tujuan Transparansi Manfaat Transparansi C. Akuntabilitas Pengertian Akuntabilitas Tujuan Akuntabilitas Manfaat Aakuntabilitas D. Hasil Penelitian Terdahulu E. Kerangka Berfikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Metde Penelitian C. Sumber Data D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data E. Instrumen Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Sejarah singkat SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Prfil SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Visi dan Misi SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Struktur Organisasi SMP Negeri 03 Tangerang Selatan vi

12 5. Data Pendidik dan Tenaga Kepemdidikan Data Rmbngan Belajar Sarana dan Prasarana SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. 48 B. Data Penelitian Dkumen Keuangan Seklah a. RKAS Penerimaan Dana Seklah b. RKAS Pengalkasian Dana BOSDA c. Pengalkasian Dana BOS Nasinal d. Realisasi Penggunaan Dana BOSDA e. Realisasi Penggunaan dana BOSNAS Hasil Observasi C. Analisis Data Penelitian D. Pembahasan Pengellaan Dana BOS Transparansi dalam Pengellaan Dana BOS Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS E. Temuan Hasil Penelitian F. Keterbatasan Penelitian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN vii

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Waktu Penelitian Skripsi Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tabel 3.3 Lembar Observasi Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Tabel 3.5 Jenis Dkumen Yang Dibutuhkan Tabel 4.1 Penerimaan Dana Seklah Tabel 4.2 Alkasi Perencanaan Anggaran BOSDA per-triwulan 2015/ Tabel 4.3 Alkasi Anggaran BOS 2015/ Tabel 4.4 Realisasi Penggunaan Dana BOSDA Tabel 4.5 Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Triwulan Tabel 4.6 Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Triwulan Tabel 4.7 Hasil Observasi Tabel 4.8 Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSDA Tabel 4.9 Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Triwulan Tabel 4.10 Analisis Rencana dan Realisasi penggunaan Dana BOSNAS Triwulan viii

14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 32 Gambar 4.1 Metde Analisis Milles dan Hubermen 42 ix

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Intrumen Pedman Studi Dkumen Lampiran 2: Instrumen Pedman Observasi Lampiran 3: Instrumen Pedman Wawancara Lampiran 4: Rekap Hasil Studi Dkumen Lampiran 5: Hasil Observasi Lampiran 6: Hasil Wawancara Lampiran 7: Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lampiran 8: Data Jenjang Pendidikan dan Status Guru Lampiran 9: Data Jenjang Pendidikan Tenaga TU dan statusnya di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Lampiran 10: Data Rbngan Belajar (Rmbel) SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Lampiran 11: Data Sarana dan Prasarana Seklah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Lampiran 12: RKAS SMP Negri 03 Tangerang Selatan Lampiran 13: Surat Izin Permhnan Bimbingan Skripsi Lampiran 14: Surat Izin Peneltian Lampiran 15:Surat Keterangana Izin Penelitian Lampiran 16: Lembar Uji Referensi Lampiran 17: Bidata Penulis x

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembiayaan pendidikan merupakan salah satu kmpnen masukan instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan diseklah. Biaya (cst) pendidikan tidak hanya dalam bentuk uang, barang dan jasa. Sumber-sumber biaya pendidikan antara lain dari (1) pemerintah seperti APBN dan APBD; (2) seklah (iuran siswa); (3) masyarakat (sumbangan). Biaya pendidikan dapat berasal dari berbagai sumber diantaranya pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD), sumbangan, swasta, dan rangtua siswa. Alkasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN maupun APBD seperti diamanatkan leh Undang-undang Nmr 20 Tahun 2003 pasal 49 ayat 1 yaitu Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialkasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektr pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 1 Dalam UU Sistem Pendidikan Nasinal tahun 2003 pada BAB XIII mengenai Pendanaan Pendidikan, bagian ketiga tentang Pengellaan Dana Pendidikan Pasal 48 ayat (1) dinyatakan bahwa pengellaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. 2 Artinya pengellaan danan dalam pendidikan yang berawal dari pemerintah maupun masyarakat harus dilandasi dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dengan penyelenggaraan dan pengellaan dana yang transparan, masyarakat akan mengetahui kemana sajakah dana seklah itu dibelanjakan. Salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang signifikan dari sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah Bantuan Operasinal Seklah (BOS). Prgram BOS merupakan prgram 1 UndangUndang Nmr 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasinal Republik Indnesia Pasal 49 Ayat 1 2 UU RI N. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasinal, (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003), h. 33.

17 2 nasinal di bidang pendidikan yang menyerap anggaran besar dan langsung berhubungan dengan hajat hidup masyarakat luas. Prgram BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat luas. Prgram BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 (Sembilan) tahun. Kebijakan pemerintah dalam mengella prgram BOS telah memberikan banyak manfaat dalam meringankan beban biaya pendidikan bagi rang tua siswa. Hal ini tampak jelas dengan turunnya sejumlah pungutan dan dibebaskannya SPP terutama di level seklah dasar. Karena prgram BOS dijalankan tanpa diskriminasi antara anak yang berasal dari keluarga mampu dan tidak mampu maka dana BOS dapat dinikmati semua siswa. Memahami perspektif pemerintah maka prgram BOS memiliki dua tujuan utama yaitu mensukseskan prgram wajib belajar Sembilan tahun secara merata dalam lingkungan nasinal dan meringankan beban rang tua dalam menyeklahkan anak. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengellaan pendidikan. Kmpnen keuangan ini perlu dikella dengan sebaik-baiknya. Pengellaan dana BOS meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, pelapran, dan pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan perencanaan. 3 Namun pengellaan keuangan dana BOS faktanya masih banyak seklah yang belum secara efektif menjalankan sistem pengellaan dana BOS sesuai dengan prinsip-prinsip pengellaan dana BOS, penganggaran, dan perencanaan keuangan dana BOS. Hal itu terlihat dari data yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per 15 Desember Dari 497 kabupaten/kta di Indnesia, untuk triwulan II (April-Juni) baru 493 (99,2 persen) kabupaten/kta yang melaprkan sistem keuangan seklah, sementara untuk triwulan III (Juli-September) baru 439 (88,3 persen) kabupaten/kta, dan untuk triwulan IV (Oktber-Desember) 3 E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Seklah, (Bandung:PT Remaja Rsdakarya, 2006), h. 48

18 3 hanya 108 (21,7 persen) kabupaten/kta yang tuntas menjalankan sistem manajemen keuangan yang sesuai. 4 Fakta yang terjadi dilapangan mengenai pengellaan dana BOS yaitu: banyak seklah swasta yang masih melakukan pungutan iuran terhadap siswa, pada sisi lain seklah tersebut mendapat kucuran dana BOS. Realitas ini terjadi di seklah SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. seklah memungut biaya berupa SPP untuk kelas khusus percepatan dan kelas khusus bilingual. 5 Padahal menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan NO 44 Tahun 2012, pasal 1 ayat 2 dijelaskan, pungutan adalah penerimaan biaya pendidikan baik berupa uang dan atau barang/jasa pada satuan pendidikan dasar yang berasal dari peserta didik atau rangtua/wali secara langsung yang bersifat wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan leh satuan pendidikan dasar 6 Terjadinya keterlambatan pencairan dana BOS, dikarenakan adanya hambatan teknis seperti kesalahan nmr rekening atau belum disahkan leh pemerintah baik daerah maupun pusat. Hal ini terjadi di kta Tangerang Selatan pada desember Hal ini berdasarkan pada data yang diperleh yaitu Adapun APBD Tangerang Selatan memiliki sedikit masalah tentang keterlambatan pengesahan anggaran pendapatan daerah. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tangerang Public Transparency Watch (Truth) menilai, keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangerang Selatan (Tangsel) 2016 menunjukkan rendahnya priritas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kta (Pemkt) Tangsel terhadap kepentingan publik. APBD Tangsel 2016 baru diketuk palu leh DPRD pada 31 Desember Mengacu kepada UU 23/2014 secara tegas dinyatakan Kepala Daerah (Walikta) dan DPRD wajib menyetujui bersama 4 Indra Akuntn, Utak-Atik Mekanisme Penyaluran Dana BOS, 2015, ( 5 Hasil Wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. 6 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan N 44 Tahun 2012, pasal 1 ayat 2.

19 4 Raperda tentang APBD paling lambat satu bulan sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahun. 7 Terjadinya penggelapan dana BOS, dimana pihak seklah tidak transparan dan memenipulasi data penggunaan dana BOS. 8 Berdasarkan data yang diperleh leh penelitian yang dilakukan leh DPD-RI di beberapa seklah di Jakarta selatan dan di Tangerang Selatan yang menerima dana BOS masih terdapat penggelapan dana dengan memanipulasi data. Hal ini disebabkan leh lemahnya pengawasan pemerintah dalam mengawasi penggunaan dana BOS. Salah satu lermbaga pendidikan frmal yang mampu mengella dana BOS dengan baik adalah SMP Negeri 03 Tangerang selatan. SMP yang terletak di Ciputat Timur Tangerang Selatan ini sudah menerima dana BOS sejak pertama kali dana BOS disahkan leh pemerintah yaitu pada tahun Sejak saat itu seklah mengella dana BOS sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan leh pemerintah dalam pedman petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban dana BOS. Seklah mengella dana BOS secara efektif dan efisien tepat guna. Namun demikian dalam mengella dana BOS masih terdapat beberapa kendala. Berdasarkan wawancara yang diperleh dari Bendahara Dana BOS SMP N 03 Tangerang Selatan diperleh infrmasi terkait dengan keterbatasan sumber dana yang dimiliki seklah. Seklah hanya mengandalkan dana BOS dari pemerintah dan SPP siswa namun dengan adanya dana tersebut belum mencukupi seluruh kebutuhan seklah. Pada januari tahun 2016 mengalami keterlambatan pencairan dana BOS sampai tiga bulan mengakibatkan kepala seklah memutar dana yang ada untuk keperluan kegiatan seklah sampai kepada pembayaran gaji guru. Masalah lain yaitu dalam hal terbatasnya sumber daya manusia dalam mengella dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan. Seklah kekurangan terlambat-disahkan.html diakses pada1 maret 2016 pkl WIB 8 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indnesia, Efisiensi Penggunaan APBN di Daerah, Tinjauan Terhadap Pelaksanaan BOS (Sekretariat Jenderal DPD Jakarta:2008), h. 63.

20 5 tenaga administrasi dalam mengella penerimaan/pengeluaran dan pertanggungjawaban dana BOS. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengalihan tugas dan jabatan yaitu dengan pengangkatan guru sebagai bendahara BOS. Namun demikian bendahara tersebut diangkat sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indnesia Nmer 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengella Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pasal 9 ayat (1) yaitu setiap rang yang akan diangkat menjadi bendahara penerimaan/bendahara pengeluaran/bpp harus memiliki sertifikat bendahara, dan ayat (2) yaitu sertifikat bendahara diperleh melalui prses sertifikasi yang diselenggarakan leh kementerian keuangan. 9 Pihak seklah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan masih memungut biaya iuran SPP bagi siswa khusus, yaitu siswa khusus percepatan dan kelas khusus bilingual. Karena siswa khusus tersebut memiliki jam tambahan dan mempunyai guru tambahan yang hanya khusus mengajar siswa pada kelas tersebut. Masalah lain terkait dalam penerapan prinsip transparansi, yaitu di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan dalam penyusunan anggaran hanya melibatkan tim manajemen BOS seklah (Kepala seklah, wakil kepala seklah, dan bendahara dana BOS), namun dalam penyusunan kebutuhan anggaran kegiatan belajar mengajar dan perasinal seklah, pihak perwakiln guru dan staf membuat usulan anggaran yang akan dimasukan ke RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Seklah). Pihak seklah belum memanfaatkan media dengan baik untuk memberikan infrmasi mengenai penggunaan dana kepada stakehlders, serta dalam penerapan prinsip akuntabilitas, yaitu kurangnya keterlibatan stakehlders dalam pengellaan dana BOS dan lapran keuangan dana BOS hanya diberikan kepada stakehlders internal yaitu, pemerintah dan seklah. 9 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indnesia Nmer 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengella Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pasal 9 ayat (1) dan (2).

21 6 Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam pengellaan Dana BOS yang ada di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Dengan judul Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Adanya keterlambatan pencairan dana BOS sehingga menyebabkan terbatasnya sumber dana yang dimiliki seklah. 2. Adanya keterbatasan sumber daya manusia dalam mengella dana BOS sehingga terjadinya pengalihan tugas yaitu pengangkatan guru PNS sebagai Bendahara. 3. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan anggaran seklah. 4. Belum adanya media sebagai alat infrmasi mengenai pelapran dana BOS kepada stakehlders. 5. Kurangnya akuntabilitas seklah dalam mengella dan melaprkan keuangan dana BOS kepada stakehlders/masyarakat. C. Pembatasan Masalah Dengan adanya keterbatasan waktu, pikiran, dana dan sarana yang ada maka peneliti merasa perlu memberikan batasan permasalahan agar hasil penelitian lebih fkus. Dan agar pembahasan ini tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka Penulis hanya membatasi dan membahas mengenai: akuntabilitas dan transparansi anggaran dalam pengellaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan.

22 7 D. Rumusan Masalah Setelah membatasi masalah, penulis merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran dalam pengellaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran dalam pengellaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan? F. Kegunaan / manfaat penelitian Hasil penelitian terhadap penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran dalam pengellaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Secara teritis/akademik, hasil penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan mengenai penerapan manajemen keuangan pendidikan. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memberikan sumbangan pemikiran : a. Bagi seklah, adanya penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan penerapan manajemen keuangan pendidikan dalam mengella dana BOS yang baik agar terpenuhinya kebutuhan seklah dan kualitas pendidikan yang baik. b. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan ssial dengan berkntribusi untuk lebih bijak dalam menyikapi masalah dana di seklah.

23 8 c. Bagi Dinas Pendidikan / PEMDA, adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan dalam pengambilan kebijakan yang lebih bijak mengenai pemberian dana seklah Prvinsi. d. Bagi penelitian lainnya, adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan terkait dengan akuntabilitas dan transparansi anggaran dalam pengellaan dana BOS serta dapat dijadikan literature dalam salah satu referensi untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya.

24 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) 1. Pengertian BOS Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) adalah bantuan yang diberikan pemerintah dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak kepada seklah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperlah layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Dengan adanya Bantuan Operasinal Seklah (BOS), maka pihak seklah dan rang tua terbantu untuk menjalankan pendidikan yang layak bagi anak. 1 BOS adalah prgram pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya perasi nn persnalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana prgram wajib belajar. 2 Menurut Peraturan Pemerintah N. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, biaya nn persnalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekmunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transprtasi, knsumsi, pajak dll. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan persnalia yang diperblehkan. 3 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) adalah prgram nasinal pemerintah dalam rangka membantu meringankan pembiayaan prgram pendidikan demi tuntasnya wajib belajar 9 tahun. 1 Kmpri, Manajemen Seklah Teri & Praktek,(Bandung: Alfabeta, 2014), h Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasinal Seklah Tahun 2015, h. 2 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasinal Seklah Tahun 2015, h. 2 9

25 10 2. Tujuan Dana BOS Prgram Bantuan Operasinal Seklah (BOS) bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperlah layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasinal tahun 2003 pada 34 ayat (1) menjelaskan bahwa setiap warga nnegara yang berusia 6 (enam) tahun dapat mengikuti prgram wajib belajar, dan ayat (2) menjelaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Sedangkan dalam peraturan pemerintah Republik Indnesia Nmer 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar pada pasal 1 ayat (2) menyebutkan pendidikan dasar sebagai jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan menengah, bentuk Seklah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidtidaiyah (MI) atau bentuk alin yang sederajat, serta Seklah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. 1 Secara khusus prgram BOS bertujuan untuk: 1. Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SD-SMP Satap/SMPT negeri terhadap biaya perasi seklah; 2. Membebaskan pungutan seluruh peserta didik miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di seklah negeri maupun swasta; 3. Meringankan beban biaya perasi seklah bagi peserta didik di seklah swasta. 2 Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib menyediakan dana atau pembiayaan pendidikan minimal 20% dalam APBN dan APBD sebagai h Kmpri, Manajemen Seklah Teri & Praktek,(Bandung: Alfabeta, 2014), 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasinal Seklah Tahun 2015, h. 4 10

26 11 dana hibah yag diberikan kepada satuan lembaga penddikan sebagai pembiayaan perasinal pendidikan. Dalam rangka penuntasan prgram wajib belajar 9 tahun yang bermutu, banyak prgram yang tekah, sedang dan akan dilakukan. Prgram-prgram tersebut dikelmpkkan menjadi 3, yaitu pemerataan, dan perluasan akses; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; serta tata kella, akuntabilitas, dan pencitraan public. Meskipun tujuan utama prgram BOS adalah untuk pemerataan dan perluasan akses, prgram. 3 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. 3. Sasaran Prgram Dana BOS Sasaran prgram BOS adalah semua seklah SD/SDLB, SMP/SMPLB/ SMPT, dan SD-SMP Satu Atap (Satap), baik negeri maupun swasta di seluruh prvinsi di Indnesia yang sudah memiliki Nmr Pkk Seklah Nasinal (NPSN) dan sudah terdata dalam sistem Data Pkk Pendidikan (Dapdik). 4 Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasinal (USPN) yang diresmikan tahun 2008npasal 46 ayat 1 yang berbunyi: Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah, dan masyarakat. Undang-Undang tersebut mengatur dan memutuskan bahwa pembiayaan pendidikan bersumber dari pemerintah selaku penanggung jawab pendidikan di daerah, dan mayarakatselaku pengguna pendidikan tersebut. Artinya bahwa dalam hal pembiayaan pendidikan pada satuan lembaga pendidikan, maka baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakatharus saling bekerja sama atau saling bahu-membahu demi terciptanya suatu satuan lembaga pendidikan yang berkualitas dan bermutu sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat. 5 3 Ibid, h Juknis BOS Kmpri, Opcit, h. 246

27 12 4. Waktu Penyaluran Dana BOS Penyaluran dana dilakukan setiap peride 3 bulanan, yaitu peride Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, dan Oktber-Desember. Pada tahun anggaran 2015, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk peride Januari sampai dengan Desember 2015, yaitu Triwulan I dan II tahun anggaran 2015 tahun ajaran 2014/2015 dan Triwulan III dan IV tahun anggaran 2015 tahun ajaran 2015/2016. Bagi wilayah yang secara gegrafis sangat sulit (wilayah terpencil) sehingga prses pengambilan dana BOS leh seklah mengalami hambatan atau memerlukan biaya pengambilan yang mahal, penyaluran dana BOS kepada seklah dilakukan setiap semester, yaitu pada awal semester. Penentuan wilayah terpencil ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Unit wilayah terpencil adalah kecamatan; b.tim manajemen BOS Kabupaten/Kta mengusulkan nama-nama kecamatan terpencil pada Tim Manajemen BOS Prvinsi, selanjutnya Tim Manajemen BOS Prvinsi mengusulkan daftar nama tersebut ke Tim Manajemen BOS Pusat; c. Kementerian Keuangan menetapkan daftar alkasi dana BOS wilayah terpencil berdasarkan usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mekanisme Pencairan Dana BOS Pengalkasian dana atau pencairan dana BOS dilaksanakan sebagai berikut: a. Tim Manajemen pusat mengumpulkan data jumlah siswa tiap seklah melalui tim manajemen BOS Prvinsi, kemudian menetapkan alkasi dana tiap prvinsi. 6 Buku Pedman Petunjuk teknis Bantuan Operasinal Seklah Tahun 2015, h. 6.

28 13 b. Atas dasar data jumlah siswa tiap seklah, Tim Manajemen BOS Pusat membuat alkasi dana BOS tiap prvinsi yang dituangkan dalam DIPA Prvinsi. c. Tim Manajemen BOS Prvinsi dan Tim Manejemen BOS Kabupaten/Kta melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa tiap seklah sebagai dasar dalam menetapkan alkasi di setiap seklah. d. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kta menetapkan seklah yang bersedia menerima BOS melalui Surat Keputusan (SK), SK penetapan seklah yang menerima BOS ditandatangani leh Kepala Dinas Kabupaen/Kta dan Dewan Pendidikan, SK yang telah ditanda tangani dilampiri daftar nama seklah dan besar dana bantuan yang diterima (Frmat BOS-20A dan Frmat BOS-02B). Seklah yang bersedia menerima BOS harus menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB). e. Tim Manajemen BOS Kab./Kta mengirim SK alkasi BOS dengan melampirkan daftar seklah ke Tim Manajemen BOS Prvinsi, tembusan ke Bank/Ps penyalur dana dan seklah penerima BOS Perencanaan Keuangan Dana BOS Secara umum, prses manajemen keuangan seklah meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pelapran, dan pertanggung jawaban. Perencanaan merupakan langkah awal dalam prses manajemen keuangan. Perencanaan merupakan suatu prses yang rasinal dan sistematis dalam menerapkan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 8 PPBS (planning, prgramming, budgeting system) dalam bahasa indnesis adalah sistem perencanaan, penyusunan prgram dan penganggaran (SP4). Mdel ini bermakna bahwa perencanaan, penyusunan prgram dan 7 Opcit. h Jamal Ma mur Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Seklah, (Jgjakarta: DIVA Press, 2012), h. 222

29 14 pengarahan dipandang sebagai suatu sistemyang tak terpisahkan satu sama lainnya. Kast dan Rsenzweig mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan mengembangkan prgram-prgram, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan prses penganggaran untuk merefleksikan kegiatan prgram jangka panjang. 9 Perencanaan merupakan tindakan menetapkan terlebaih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan, dan siapa yang mengerjakannya. 10 Selanjutnya dalam manajemen keuangan adalah merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan pendidikan dan tercapainya pendidikan diseklah. 11 Perencanaan keuangan seklah dapat dikembangkan secara efektif jika didukung leh beberapa sumber yang esensial, seperti: 12 b. Sumber daya manusia yang kmpeten dan mempunyai wawasan yang luas tentang dinamika ssial masyarakat. c. Tersedianya infrmasi yang akurat dan tepat waktu untuk menunjang pembuatan keputusan. d. Menggunakan manajemen dan teknlgi yang tepat dalam perencanaan. e. Tersedianya dana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan. Dalam perencanaan manajemen keuangan meliputi mulai dari penerimaan sampai pelapran yang tersusun secara tertib. Untuk dirancang anggaran dengan menganalisa kebutuhan sesuai data yang akurat. Perencanaan keuangan seklah setidaknya mencakup dua kegiatan, yakni: penyusunan anggaran keuangan seklah, dan pengembangan rencana 9 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Op. cit, h Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, h E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Seklah, Op. cit,h E. mulyasa, Menjadi Kepala Seklah Prfesina(Bandung: PT. Remaja Rsdakarya, Cet. Ke-X, 2009), h. 200.

30 15 anggaran belanja seklah (RAPBS). Kedua kegiatan pkk tersebut diuraikan sebagai berikut: 13 a. Penyusunan Anggaran Keuangan Seklah Penyusunan anggaran keuangan seklah atau sering disebut anggaran belanja seklah (BS), biasanya dikembangan dalam frmat-frmat yang meliputi: (1) sumber pendapan dan (2) pengeluran untuk kegiatan belajar mengajar, pengadaan, pemeliharaan, sarana dan prasarana, bahan-bahan dan alat-alat pelajaran, hnrarium dan kesejahteraan. 14 Menurut Nanang Fattah, tahapan penyusunan anggaran sebagai berikut: 15 1) Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama peride anggaran. 2) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan da;am uang, jasa, dan barang. 3) Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial. 4) Memfrmulasikan anggaran dalam bentuk frmat yang disetujui dan dipergunakan leh instansi tertentu. 5) Menyusun usulan anggaran untuk memperleh persetujuan dari pihak yang berwenang. 6) Melakukan revisi usulan anggaran. 7) Persetujuan revisi usulan anggaran. 8) Pengesahan anggaran. Lipham (1985) mengungkapkan ada 4 fase kegiatan pkk prses penyusunan anggaran: E. Mulyasa, Menjadi Kepala Seklah Prfesinal. (Bandung: PT. Remaja Rsdakarya, Cet. Ke-X, 2009), h E. Mulyasa, Menjadi Kepala Seklah Prfesinal. h Nanang Fattah, Eknmi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT. Rsdakarya, 2006), h. 50.

31 16 b. Merencanakan anggaran, yaitu kegiatan mengidentifikasi tujuan, menentukan priritas, menjabarkan tujuan kedalam penampilan perasinal yang dapat diukur, menganalisis alternative pencapaian tujuan dengan analisis cst-efectiveness, dan membuat rekmendasi alternative pendekatan untuk mencapai sasaran. c. Mempersiapkan anggaran, yaitu menyesuaikan kegiatan dengan mekanisme anggaran yang berlaku, bentuknya, distribusi, dan sasaran prgram pengajaran perlu dirumuskan dengan jelas. Melakukan inventarisasi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang tersedia. d. Mengella pelaksanaan anggaran, yaitu mempersiapkan pembukuan, melakukan pembelanjaan dan membuat transaksi, membuat perhitungan, mengawasi pelaksanaan sesuai dengan prsedur kerja yang berlaku, serta membuat lapran dan pertanggungjawaban keuangan. e. Menilai pelaksanaan anggaran, yaitu menilai pelaksanaan prses belajar mengajar, menilai bagaimana pencapaian sasaran prgram, serta membuat rekmendasi untukperbaikan anggaran yang akan datang. Setiap seklah wajib menyusun RAPBS sebagaimana diamanatkan dalam pasal 53 Peraturan Pemerintah N. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahunan. 17 b. Pengembangan Rencana Anggaran Belanja Seklah Setelah penyusunan anggaran, perencanaan keuangan memasuki kegiatan pengembangan rencana anggaran. Prses pengembangan Rencana Pendapatan dan Belanja Seklah (RAPBS). 16 E. mulyasa, Manajemen Berbasisi Seklah. Knsep, Strategi, dan Implementasi.. h Peraturan Pemerintah N. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan pasal 53

32 17 Setiap seklah wajib menyusun RAPBS sebagai mana diamanatkan dalam pasal 53 Peraturan Pemerintah N 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun; RAPBS merupakan rencana perlehan pembiayaan pendidikan dari berbagai sumber pendapatan serta susunan prgram kerja tahunan yang terdiri dari sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan lainnya disertai rincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun anggaran. 18 Pada umumnya menampuh langkah-langkah pendekatan dengan prsedur sebagai berikut: a) Pada tingkat kelmpk kerja. b) Pada tingkat kerjasama dengan kmite seklah. c) Ssialisasi dan Legalisasi. 7. Pengellaan Dana BOS Lembaga pendidikan sebagai suatu rganisasi merupakan wadah bagi rang-rang yang mempunyai tujuan yang sama. Setiap kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan dapat ptimal apabila di seklah dilakukan kegiatan manajemen atau pengellaan. Pengellaan adalah essensial yang baik disemua kerjasama yang dikrdinasi, disemua tingkat rganisasi, yang pelaksanaannya sering ada kendala atau masalah. 19 Terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai pengertian pengellaan. Menurut Jhn D Millet, pengellaan adalah suatu prses pengarhan dan pemberian fasilitas kerja kepada rang lain yang dirganisasikan dalam kelmpk frmal untuk mencapai tujuan. Adrew Sikula berpendapat bahwa pengellaan pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan, pengrganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, 18 Jamal Ma mur Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Seklah, (Jgjakarta: DIVA Press, 2012), h Sri minarti, Manajemen Seklah Mengella Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,(Ygyakarta:Ar-Ruzz Media,2011), h. 55

33 18 pemtivasian, kmunikasi, dan pengambilan keputusan yan dilakukan leh setiap rganisasi dengan tujuan untuk mengkrdinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki leh rganisasi sehingga akan dihasilkan suatu prduk atau jasa secara efisien. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, pengellaan adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengrganisasikan, memtivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan rganisasi. Dengan demikian pengellaan dana BOS merupakan serangkaian kegiatan mulai dari prses merencanakan pengalkasian dana BOS, menggunakan dana BOS, dan melaprkan serta mempertanggungjawabkan penerimaan dana BOS kepada pemerintah prvinsi, dan pemerintah kabupaten/kta, serta tim manajemen BOS madrasah. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengella dana BOS diantaranya: 1. Landasan Hukum Prgram BOS Landasan hukum dalam pelaksanaan prgram BOS meliputi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: a) Pasal 28 dan pasal 31, pasal 34 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indnesia Tahaun 1945; b) Undang-undang Republik Indnesia Nmr 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Tahun 1979 Nmr 32, Tambahan Lembaran Negara Nmr 31334); c) Undang-undang Republik Indnesia Nmr 8 Tahun 1983 tentang pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indnesia Tahun 1983 Nmr 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indnesia Nmr 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-undang Nmr 42 Tahun 2009 Tentang perubahan ketiga atas Undang-undang

34 19 Nmr 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indnesia Nmr 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indnesia Nmr 5069); d) Undang undang Republik Indnesia Nmr 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Tahun 1999 Nmr 165, tambahan Lembaran Negara 3886); e) Undang-undang Republik Indnesia Nmr 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Tahun 2002 Nmr 109); Pengalkasian Dana BOS Pengalkasian dana BOS ke seklah berdasarkan pada data jumlah siswa yang terdaftar. Secara ringkas, alir prses pengalkasian dana BOS tersebut dapat disajikan dalam penjelasan dibawah ini: a. Tim manajemen BOS pusat mengumpulkan data jumlah siswa tiap seklah melaluji tim manajemen BOS prvinsi, kemudian menetapkan alkasi dana BOS tiap Prvinsi. b. Atas dasar jumlah siswa tiap seklah, Tim manajemen BOS pusat membuat alkasi dana BOS tiap Prvinsi yang dituangkan dalam DIPA Prvinsi. c. Tim manajemen BOS Prvinsi dan Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kta melakukan verifikasai ulang data jumlah siswa tiap seklah sebagai dasar dalam menetapkan alkasi ditiap seklah. d. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kta menetapkan seklah yang bersedia menerima BOS melalui Surat Keputusan (SK). SK penetapan seklah umum yang menerima dana BOS ditandatangani leh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kta dan Dewan Pendidikan. 20 Departemen Agama RI Buku Panduan Prgram BOS dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun, ( Jakarta, 2012), h.11

35 20 e. Selanjutnya Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kta mengirim SK alkasi BOS dengan melmapirkan daftar seklah ke Tim Manajemen Prvinsi dan seklah penerima BOS, serta tembusan ke bank/ps penyalur dana. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengalkasian dana BOS ke seklah berdasarkan pada data jumlah siswa yang terdaftar. 9. Penggunaan Dana BOS Penggunaan dana BOS harus didasarkan pada keputusan antara Kepala Seklah/ Dewan Guru dengan kmite seklah, yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RAPBS, di samping dana yang diperleh dari Pemda atau sumber lain (blck grant, hasil uit prduksi, sumbangan lain, dan sebagainya). Untuk selanjutnya Kmite Seklah dalam fungsinya sebagai lembaga mitra kepala seklah berkaitan dengan pengellaan dana BOS disebut dengan Kmite seklah. 21 Dana BOS diberikan kepada seklah untuk dikella sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Besarnya dana untuk tiap seklah ditetapkan berdasarkan jumlah murid. Berdasarkan buku pedman petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS tahun anggaran 2015 penggunaan dana BOS yang diterima leh seklah, dapat digunakan untuk membiayai kmpnen kegiatan-kegiatan berikut: a. Pengembangan perpustakaan b. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru c. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler peserta didik d. Kegiatan ulangan dan ujian e. Pembelian barang-barang habis pakai f. Langganan daya dan jasa g. Perawatan seklah/rehab ringan dan senitasi seklah 21 Opcit, h. 247

36 21 h. Pembayaran hnrarium bulanan guru hnrer dan tenaga kependidikan hnrer i. Pengembangan prfesi guru j. Membantu peserta didik miskin yang belum menerima bantuan prgram lain seperti KIP k. Pembiayaan pengellaan BOS l. Pembelian dan perawatan perangkat kmputer m. Biaya lainnya Adapun larangan penggunaan dana BOS yang diterima leh seklah tidak bleh digunakan untuk hal-hal berikut: a. Disimpan dengan maksud dibungakan b. Dipinjamkan kepada pihak lain c. Membeli sftware/perangkat lunak untuk lapran keuangan BOS atau sftware sejenis d. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi priritas seklah dan memerlukan biaya besar, misalnya : studi banding, tur studi (karya wisata) dan sejenisnya e. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan leh UPTD Kecamatan/Kabupaten/Kta/Prvinsi/Pusat, atau pihak lainnya, kecuali untuk menanggung biaya peserta didik/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut f. Membayar bnus dan transprtasi rutin untuk guru g. Membali pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris seklah), kecuali bagi peserta didik miskin h. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat i. Membangun gedung/ruangan baru j. Membeli lembar kerja peserta didik (LKS) dan bahan peralatan yang tidak mendukung prses pembelajaran k. Menanamkan saham

37 22 l. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar m. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan / ssialisasi/pendampingan terkait prgram BOS/ Perpajakan prgram BOS yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD pendidikan prvinsi/kabupaten/kta da kementerian pendidikan dan kebudayaan. Dari pengertian dan peraturan pemerintah diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan dana BOS dikella leh seklah secara mandiri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan leh pemerintah. 10. Pelapran dan Pertanggungjawaban Dana BOS Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan prgram BOS, masing-masing pengella prgram di tiap tingkatan (pusat, prvinsi, kabupaten/kta, seklah) diwajibkan untuk melaprkan hasil kegiatannya kepada pihak terkait Secara umum, hal-hal yang perlu dilaprkan leh pelaksana prgram adalah yang berkaitan dengan statistic penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana, lapran keuangan serta hasil mnitring evaluasi dan pengaduan masalah. Kementerian pendidikan dan kebudayaan telah menyediakan sftware/perangkat lunak untuk membantu seklah dalam menyusun lepran keuangan tingkat sekla. Aplikasi ini diberi nama Aplikasi Lapran Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS (Alpeka BOS) yang dapat diunduh secara gratis di Oleh karena itu, seklah dilarang membeli aplikasi lain yang sejenis dengan menggunakan dana BOS. Bilamana terdapat kesulitan dalam penggunaan aplikasi ini, seklah/tim Manajemen BOS kabupaten/kta dapat menghubungi Tim Manajemen BOS Pusat Buku Pedman Petunjuk Teknis Bantuan Operasinal Seklah Tahun 2015, h.42.

38 Pengawasan Dana BOS Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenangm kebiciran dan pembrsan keuangan Negara, pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya. Pengawasan prgram BOS meliputi pengawasan melekat, pengawasan fungsinal dan pengawasan masyarakat. a) Pengawasan melekat, adalah pengawasan yang dilakukan leh pimpinan masing-masing instansi kepada bawahanya, baik ditingkat pusat, prvinsi,kabupaten/kta maupun seklah. b) Pengawasan fungsinal internal, leh insektrat jenderal kemendikbud serta inspektrat daerah prvinsi dan kabuaten/kta dengan melkaukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan instansi yang akan diaudit, serta sesuai dengan wilayah kewenangan masing-masing. c) Pengawasan leh badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP) dengan melakukan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit. d) Pemeriksaan leh badanpemeriksa keuangan (BPK) sesuai dengan kewenangan. e) Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan prgram BOS le unsur masyarakat yang terdapat diseklah, kabupaten/kta, prvinsi dan pusat mengacu pada kaedah keterbukaan infrmasi public yaitu: semua dkumen BOS dapat diakses public kecuali yang dirahasiakan. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam pengellaan BOS, agar segera dilaprkan kepada instansi pengawas fungsinal atau lembaga berwenang lainnya. 23 Kmpnen utama yang di mnitring dalam pengawasan pengellaan dana BOS antara lain: alkasi dana selah penerima bantuan, penyaluran dan penggunaan dana, pelayanan dan penanganan pengaduan,administrasi 23 JUKNIS BOS TAHUN 2015, h. 55

39 24 keuangan dan pelapran. Secara teknis perbedaan mendasar dari engawasan dan mnitring terletak adalah pada fkusnya. Pengawasan memfkuskan pada rang-rang yang mengella prgram atau melaksanakan kegiatan, sementara pada mnitring fkusnya adalah pada kmpnen-kmpnen prgram/kegiatan. 24 B. Transparansi 1. Pengertian Transparansi Menurut Sri Minarti, Transparansi dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. 25 Menurut Nic, Transparansi adalah suatu keterbukaan secara sungguhsungguh, menyeluruh, dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam prses pengellaan sumber daya publik. 26 Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan dibidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengella suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya. Rincian penggunaan, dan pertanggungjawaban harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetauinya. Transparansi keuangan dangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan rangtua masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh prgram pendidikan diseklah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, rang tua siswa dan warga sekalah melalui 24 Direktrat Jenderal Pendidikan Dasar, Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kella dan Akuntabilitas di Seklah/Madrasah, (Jakarta:Kemendikas,2011), h Sri Minarti, Manajemen Berbasis Seklah: Mengella Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jgjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h Nic Adriant, Gd e-gvernment: Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-gvernment, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), h. 20.

40 25 penyediaan inffrmasi dan menjamin kemudahan di dalam memperleh infrmasi yang akurat dan memadai. Beberapa infrmasi keuangan yang bebas diketahui leh semua waraga seklah dan rang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja seklah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau didepan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan infrmasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetaui berapa jumlah uang yang diterima seklah dari rang tua siswa dan digunakan untuk apasaja uang itu. Perlehan infrmasi ini menambah kepercayaan rang tua siswa terhadap seklah. 27 Dari beberapa pemaparan para tkh mengenai definisi transparansi, maka dapat disimpulkan bahwa transparansi keuangan seklah adalah keterbukaan yang dilakukan leh pihak seklah kepada rang tua, masyarakat, dan pemerintah khususnya dalam manajemen keuangan yang sumber dananya dapat diketahui dan dimanfaatkan sebagai infrmasi keuangan. 2. Tujuan Transparansi Adapun tujuan transparansi terhadap pengellaan keuangan yang dapat dirasakan leh stakehlders dan lembaga adalah: a. Mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpanganpeyimpangan melalui kesadaran masyarakat dengan adanya kntrl ssial. b. Menghindari kesalahan kmunikasi dan perbedaan persepsi. c. Mendrng masyarakat untuk belajar bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan pelaksanaan kegiatan. d. Membangun kepercayaan semua pihak dari kegiatan yang dilaksanakan. 27 Sri Minarti, Manajemen Seklah Mengella Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,(Jgjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), Cet. I, h. 224

41 26 e. Tercapainya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan, prinsip, dan nilai-nilai universal. 28 Dari adanya tujuan transparansi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan transparansi dapat meminimalisir penyimpanganpenyimpangan penggunaan dana, mencegah ketidakpercayaan publik, dan tercapainya tujuan. 3. Manfaat Transparansi Menurut Sri Minarti, Manfaat dari adanya transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, rang tua siswa, dan warga seklah melalui penyediaan infrmasi dan menjamin kemudahan di dalam memperleh infrmasi yang akurat dan memadai. 29 Menurut Nic, beberapa manfaat penting adanya transparansi anggaran adalah sebagai berikut: a. Mencegah krupsi. b. Lebih mudah mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan. c. Meningkatkan akuntabilitas sehingga masyarakat akan lebih mampu mengukur kinerja lembaga. d. Meningkatnya kepercayaan terhadap kmitmen lembaga untuk memutuskan kebijakan tertentu. e. Menguatnya khesi ssial, karena kepercayaan masyarakat terhadap lembaga. f. Menciptakan iklim investasi yang baik dan meningkatkan kepastian usaha. 30 Dari pendapat para ahli mengenai manfaat transparansi, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dari adanya transparansi merupakan suatu penerapan kebijakan yang dapat diawasi dan mencegah terjadinya tindak kecurangan. 28 Mdul Khusus Kmunitas: Transparansi Akuntabilitas, h. 8 ( diakses tanggal 07 Januari 2017, Pukul WIB 29 Sri Minarti, Manajemen Berbasis Seklah: Mengella Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jgjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h Nic Adriant, Gd e-gvernment: Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-gvernment, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), h. 21.

42 27 C. Akuntabilitas 1. Pengertian Akuntabilitas Sri Minarti menjelaskan bahwa, Akuntabilitas adalah kndisi seserang yang dinilai leh rang lain karena kualitas perfrmansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. 31 E. Mulyasa mengemukakan akuntabilitas adalah, pertanggungjawaban pengellaan keuangan seklah dalam implementasi manajemen berbasis seklah dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban pada setiap akhir anggaran seklah dengan dikeluarkannya dana selama tahun anggaran. Pertanggungjawaban tersebut dilaksanakan dalam rapat dewan seklah, yang diikuti leh kmpnen seklah, masyarakat, dan pemerintah daerah. 32 Akuntabilitas adalah kndisi seserang yang dinilai leh rang lain karena kualitas perfrmasinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang seklah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak seklah membelanjakan uang secara bertanggungjawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada rangtua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar yang menjadi prasyarat terbangunnta akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara seklah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai kmpenen dalam mengella seklah, (2) adanya standar kinerja, disetiap institusi yang dapat diukur dalammelaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kndusif dalam menciptakan pelayanan 31 Sri Minarti, Manajemen Berbasis Seklah: Mengella Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jgjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Seklah, (Bandung: PT. Remaja Rsda Karya, 2003), h

43 28 masyarakat dengan prsedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat. 33 Dari beberapa pemaparan ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang seklah yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan dilaprkan kepada pemerintah, rang tua, dan masyarakat. 2. Tujuan Akuntabilitas Dalam buku MBS di SMP pada era tnmi daerah, dikemukakan bahwa tujuan utama akuntabilitas adalah mendrng terciptanya tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja seklah. 34 Menurut Herbert, Killugh, dan stretss dalam Waluy, manajemen suatu rganisasi harus accuntable untuk: a. Menentukan tujuan yang tepat. b. Mengembangkan standar yang diperlukan untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan. c. Secara efektif memprmsikan penerapan pemakaian standar. d. Mengembangkan standar rganisasi dan perasi secara eknmis dan efisien. 35 Dari adanya tujuan akuntabilitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan akuntabilitas menciptakan kepercayaan stakehlders dalam pengellaan keuangan, menetapkan tujuan dan sasaran yang tepat, dan menggunakan standar dalam prses dan tujuan kegiatan. 3. Manfaat Akuntabilias untuk: Upaya perwujudan sistem akuntabilitas pada rganisasi dimaksudkan 33 Jamal Ma ruf Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Seklah, (Jgjakarta: DIVA Press, 2012), h Manajemen Berbasis Seklah di SMP Pada Era Otnmi Daerah (Jakarta: Direktrat Pembinaan SMP, Direktrat Jendral Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan Nasinal, 2011), h Waluy, Manajemen Publik, (Bandung: Mandar Maju, 2007), h. 197

44 29 a. Memulihkan dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap rganisasi. b. Mendrng terciptanya transparansi dan respnsiveness rganisasi. c. Mendrng partisipasi masyarakat. d. Menjadikan rganisasi lebih dapat berperasi secara efisien, efektif, eknmis dan respnsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya. e. Mendrng pengembangan sistem penilaian yang wajar melalui pengembangan pengukuran kinerja. f. Mendrng terciptanya iklim kerja yang sehat dan kndusif serta peningkatan disiplin. g. Mendrng peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. 36 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat akuntabilitas dapat menjamin kepercayaan public, terciptanya keterbukaan infrmasi, dan meningkatkan suasana kerja yang kndusif. D. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang telah membahas mengenai transparansi dan akuntabilitas pengellaan dana BOS telah penulis telusuri dan amati. Penulis menemukan terdapat karya tulis dan hasil penelitian yang relevan dengan judul yang diangkat leh penulis, seperti: Penelitian yang dilakukan leh Diah Parwita Desi dengan judul Evaluasi Akuntabilitas dan Transparansi Pengellaan Keuangan Seklah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Banyumas, hasil penelitiannya adalah secara keseluruhan, evaluasi atas akuntabilitas dan transparansi pengellaan keuangan SMP Negeri di Kabupaten Banyumas telah diselenggarakan secara akuntabel dan transparan. Metde yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus. 37 Penelitian yang dilakukan Giyant dengan judul Akuntabilitas Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) di Seklah Dasar 36 Waluy, Manajemen Publik, (Bandung: Mandar Maju, 2007), h Diah Parwita Desi, Evaluasi Akuntabilitas dan Transparansi Pengellaan Keuangan Seklah Menengah Pertama (SMp) Negeri di Kabupaten Banyumas, Tesis Universitas Indnesia, Jakarta, 2008.

45 30 Negeri Belah 1 Kecamatan Dnrj Kabupaten Pacitan, hasil penelitiannya adalah perencanaan dana BOS telah dilaksanakan secara transparan dilihat dari aspek rientasi tujuan, prses penyusunan dan keterlibatan para guru, dan partisipasi kmite seklah. Metde yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etngrafi. 38 Dan penelitian yang dilakukan leh Ristya Dwi Anggraini dengan judul Transparansi, Partisipasi, Akuntabilitas Pengellaan Anggaran Dana BOS dalam Prgram RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya, hasil penelitiannya adalah transparansi pengellaan anggaran dana BOS dalam prgram RKAS di SDN Pacarkeling VII sangat transparan. Hal tersebut dilihat dari terbukanya infrmasi mengenai penerimaan dana BOS serta infrmasi yang disediakan mengenai anggaran dana BOS dalam Prgram RKAS. Dalam akuntabilitas dilihat dengan lapran pertanggungjawaban penggunaan dana BOS berupa lampiran frmulir BOS. Metde yang digunakan dalam penelitian adalah tipe penelitian deskriptif. 39 Dari ketiga penelitian terdahulu seperti pemaparan di atas, terdapat kesamaan penelitian yang akan dilakukan leh peneliti, yaitu penelitian mengenai transparansi dan akuntabilitas pengellaan keuangan dana BOS di seklah. E. Kerangka Berfikir Seklah yang maju biasanya ditentukan leh berbagai macam aspek mulai dari mutu masukan dan lulusan yang unggul, sarana dan prasaran yang lengkap dan memadai, tenaga pendidik dan kependidikan yang handal, dan tentunya manajemen/pengellaan keuangan yang baik. Salah satu sumber keuangan seklah adalah dari Pemerintah Pusat dan Pemereintah Daerah 38 Giyant, Akuntabilitas Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) di Seklah Dasar Negeri Belah 1 Kecamatan Dnrj Kabupaten Pacitan, Tesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ristya Dwi Anggraini, Transparansi, Partisipasi, Akuntabilitas Pengellaan Anggaran Dana BOS dalam Prgram RKAS di SDN Pacarkeling VIII Surabaya, Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, Vl. 1, N. 2, Mei-Agustus 2013.

46 31 berupa dana BOS. Masalah yang dirasakan leh stakehlders di setiap seklah mengenai pengellaan dana BOS timbul akibat kurangnya keterbukaan dan tanggung jawab pihak seklah dalam mengella sumber keuangan baik keuangan BOS, kurangnya keterlibatan stakehlders dalam perencanaan anggaran, kurangnya pengetahuan stakehlders dalam pengellaan anggaran, dan belum adanya media sebagai alat infrmasi mengenai lapran keuangan Dana BOS. Hal tersebut menunjukkan pihak seklah belum menerapkan prinsip manajemen keuangan, yaitu prinsip transparansi dan akuntabilitas. Namun, untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya tujuan yang berkaitan dengan pengellaan Dana BOS agar dapat memberikan keterbukaan dan tanggung jawab kepada para pemegang kepentingan atas akses infrmasi mengenai sumber dan penggunaan anggaran Dana BOS sehingga terciptanya penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas pengellaan Dana BOS. Dalam kenyataan yang terjadi dilapangan bahwasannya terdapat masalah yang timbul akibat lemahnya penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas pengellaan Dana BOS, maka dari itu dengan adanya masalah tersebut dibutuhkan strategi-strategi yang dapat menciptakan penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan Dana BOS yaitu dengan adanya pendidikan dan pelatihan kepada staff atau tenaga kependidikan di bidang keuangan, perlu adanya audit keuangan di seklah, perlu adanya supervisi yang dilakukan secara langsung leh kepala seklah dan adanya studi banding ke seklah yang telah menerapkan prinsip pengellaan keuangan dana BOS dengan baik. Jika penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas pengellaan keuangan dana BOS dilaksanakan dengan baik, maka akan menciptakan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kinerja seklah dalam bidang pengellaan dana BOS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar kerangka berpikir sebagai berikut:

47 32 Bagan 2.1 Kerangka Berpikir INPUT PROSES OUTPUT Kndisi Nyata Masalah Strategi Hasil 1. Adanya keterlambatan dana BOS 2. Kurangnya tenaga administrasi bendahara BOS 3. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi anggaran. 4. Kurang melibatkan stakehlders dalam perencanaan anggaran. 5. Belum adanya media sebagai alat infrmasi mengenai lapran keuangan. Lemahnya penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan Dana BOS kepada stakehlders/mas yarakat. 1. Perlunya pendidikan dan pelatihan dalam bidang keuangan seklah. 2. Perlu adanya audit keuangan seklah. 3. Perlunya kegiatan studi banding ke lembaga/seklah yang bagus dalam pengellaan keuangan. 4. Perlu adanya peningkatan wawasan staf keuangan dalam menjalankan tugasnya. 5. Perlunya supervisi ketua yayasan/ kepala seklah. Terlaksananya penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan Dana BOS Feedback

48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kta Tangerang Selatan berada di Jl. Ir. H. Juanda (samping UIN Jakarta) Ciputat Timur Kta Tangerang Selatan. penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Fkus penelitian ini merupakan untuk menggambarkan/mendeskripsikan Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Adapun waktu penelitian direncanakan 5 bulan mulai dari bulan Agustus 2016 sampai dengan Desember Dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.1 Waktu Penelitian Skripsi N Kegiatan Bulan Agus Sept Okt Nv Des Jan Feb 1 Revisi prpsal 2 Penyusunan surat izin ke lapangan Penyusunan 3 instrumen penelitian 4 Penelitian ke lapangan 5 Penglahan data 6 Penyusunan Bab Sidang munaqsah 8 Revisi Skripsi 9 Wisuda 33

49 34 B. Metde Penelitian Penelitian ini menggunakan metde penelitian kualitatif dengan deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memaparkan apa yang terjadi dalam sebuah situasi, lapangan atau wilayah tertentu. 52 Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, karena berupaya mengkaji fenmena atau peristiwa, rang, bjek, atau prses yang terkait dengan Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenmena-fenmena scial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah rang-rang yang diajak berwawancara, dibservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya. Dilihat dari tujuan penelitian, fkus penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan dana BOS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. dengan demikian penelitian ini dapat dikategrikan sebagai penelitian kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat memperleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan dana BOS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. Metde kualitatif adalah metde yang diguakan untuk meneliti pada kndisi byek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) melalui pengamatan, wawancara atau penelaahan dkumen. 53 Oleh sebab itu, berdasarkan pada kajian teri dan kerangka berfikir yang dipaparkan sebelumnya, untuk mendapatkan data yang akan diungkapkan dan menjelaskan permasalahan, maka jenis penelitian yang dianggap tepat adalah penelitian kualitatif deskriptif analisis. 52 Suharsimi Arikunt, Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Rineka Cipta,2010),h Sugiyn, Metde Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:Alfabeta,2010), h.15

50 35 C. Sumber Data Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperleh. 54 Terdapat 3 macam sumber data, yaitu: 1. Persn, yaitu sumber dana yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. 55 Adapun sumber data yang berupa persn dalam penelitian ini yakni kepala seklah, bendahara dana BOS dan guru hnr. 2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. 56 Sumber data ini berasal pada tempat penelitan yakni SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. 3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau symbl-simbl lain. 57 Sumber data ini meliputi dkumen Rencana Kegiatan dan Anggaran Seklah (RKAS) Tahun 2015/2016, dkumen realisasi RKAS Tahun 2015/2016, Lapran Pertanggungjawaban dana BOS Tahun 2015/2016, dan dkumen-dkumen lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun dalam penelitan ini menggunakan sumber data seperti persn dan paper untuk memperleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini yakni 1. Data primer Data primer adalah data yang bersumber dari infrman secara langsung yang ditemui di lapangan atau lkasi penelitian. 58 Dalam penelitian ini, sumber data berasal dari key infrmatin berupa dkumendkumen dan wawancara di SMP Negeri 03, yakni sebagai berikut. a. Dkumen-dkumen seklah (data tenaga pendidik dan kependidikan, data sarana dan prasarana). 54 Suharsimi Arikunt, Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: RinekaCipta, 1998, h Ibid, h ibid, h Ibid, h Sugiyn, Metdlgi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 225.

51 36 b.hasil wawancara dari: 1) Kelmpk pimpinan 2) Bendahara seklah 3) Guru 4) Siswa c. Hasil bservasi (lingkungan seklah, kelas, dan keuangan). d. Dkumen pelaksanaan anggaran seklah e. Lapran dana BOS 2. Data sekunder Data sekunder diperleh dari sumber data ketiga yakni paper dengan menggunakan teknik dkumentasi. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data/infrmasi kepada peneliti yang diperleh dari pihak lain selain dari sumber primer, dan berfungsi sebagai data pendukung penelitian. 59 Cnth data sekunder : lapran keuangan dana BOS, dkumen pelaksanaan anggaran seklah, gaji guru. D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Untuk memperleh data yang akurat tentang penelitian ini maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Observasi adalah kemampuan serang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. 60 Metde bservasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bservasi langsung. Dalam bservasi disini, bservasi digunakan untuk memperleh data tambahan terkait dengan pengellaan dana BOS. 2. Wawancara Wawancara adalah alat pengumpul infrmasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari 59 Ibid. 60 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Kmunikasi, Eknmi, Kebijakan public, dan ilmu scial lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2009), cet.3, h.115

52 37 wawancara adalah adanya kntak langsung dengan tatap muka antara pemcari infrmasi (interviewer) dan sumber infrmasi (interviewee). 61 Wawancara dimaksudkan untuk memperleh data secara subyektif tentang bagaimana prses penyusunan RKAS, bagaimana prses penyusunan RAPBS BOS SMP, bagaimana mekanisme prses pencairan dana BOS, bagaimana prses penyaluran dana BOS, bagaimana pelaksanaan pengellaan dana BOS baik yang terkait dengan pengalkasian maupun penggunaan dana BOS, apa hambatanhambatan yang dialami dalam pencairan dan penggunaan dana BOS, bagaimana bentuk transparansi dan akuntabilitas keuangan dana BOS dan bagaimana prses evaluasi baik mnitring dan pengawasan, maupun pelapran penggunaan dana BOS, Wawancara dilakukan kepada Kepala Seklah, Kmite Seklah, Bendahara BOS dan Guru. Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara riil Pengellaan Dana BOS berdasarkan pada prinsip akuntabilitas dan transparansi di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Peneliti menyusun kisi-kisi instrumen pedman wawancara wawancara untuk membantu dalam penglaan data, yaitu: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen N Indikatr Narasumber 1 Kebijakan penggunaan dana BOS Kepala Seklah 2 Penyusunan (RKAS/RAPBS) Kepala Seklah, Wakil Kepala Seklah, Bendahara Seklah 3 Dana BOS Bendahara Dana BOS 4 Pelaksanaan dana BOS Bendahara Dana BOS 5 Pelapran dana BOS Bendahara Dana BOS 6 Pengawasan dana BOS Bendahara Dana BOS 61 Nurul Zuriah, Metdlgi Penelitian Kualitatif : Kmunikasi, eknmi, kebijakan public, dan ilmu scial lainnya, (Jakarta: Kencana prenada media grup, 2009), cet.3, h. 115

53 38 7 Transparansi dan Akuntabilitas dana BOS Bendahara Dana BOS 3. Studi dkumentasi Studi Dkumentasi merupakan pencarian data awal untuk melihat keadaan/ sutau kndisi. Studi dkumen adalah salah satu metde pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dkumen-dkumen. Penggunaan dkumen dalam penelitian ini untuk mengetahui secara byektif pengellaan Dana BOS. Dkumentasi tersebut terdiri dari: a. Data mengenai prfil SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan mencakup visi, misi, jumlah siswa, jumlah guru dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana seklah. b. Data pengellaan dana BOS yang meliputi perencanaan dana BOS, RKAS, pembukuan dana BOS, lapran pertanggungjawaban penggunaan dana BOS (LPJ), ft-ft transparansi dana BOS, dan dkumen lainnya yang relevan serta berkas lapran-lapran yang telah disusun berbagai pihak tentang byek yang diteliti. E. Instrumen Pengumpulan Data - Observasi Dalam pelaksanaan bservasi yang dilakukan peneliti, berpedman pada lembar pengamatan (tabel 3.4). Teknik bservasi digunakan untuk mengamati dan mencatat realisasi penggunaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Kegiatan yang menjadi bjek bservasi yaitu: Tabel 3.3 Lembar Observasi N Indikatr Ada Tidak Keterangan Ada 1 Frmat penyusunan RAPBS 2 Frmat pencairan dana BOS 3 Frmat perencanaan dana BOS

54 39 4 Frmat penggunaan dana BOS 5 Frmat pelapran dana BOS - Wawancara Wawancara dilakukan kepada Kepala Seklah, Kmite Seklah, Bendahara BOS dan Guru. Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara riil Pengellaan Dana BOS dan strategi seklah dalam mengatasi keterlambatan dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara N Narasumber Variabel Indikatr 1 Kepala 1. Prinsip Transparansi 1. Kerangka kerja Seklah, dalam Pengellaan Dana 2. Akses masyarakat Bendahara BOS. 3. Audit yang BOS, Guru independen dan efektif 4. Keterlibatan guru dalam pembuatan keputusan anggaran dana BOS 5. Bertambahnya wawasan dan pengetahuan stakehlders/masyar akat 6. Meningkatnya kepercayaan stakehlders 7. Meningkatnya partisipasi

55 40 stakehlders 8. Berkurangnya pelanggaran pengellaan BOS dalam dana 9. Prinsip Akuntabilitas dalam Pengellaan Keuangan Dana BOS 1. Dkumentasi dan infrmasi Dana BOS 2. Sesuai standar etika dan nilai-nilai yang berlaku 3. Adanya sasaran kebijakan pengellaan dana BOS 4. Tlak ukur 5. Penyebaran infrmasi 6. Mekanisme pengaduan masyarakat terkait dana BOS 7. Ketersediaan sistem infrmasi manajemen dan mnitring

56 41 - Studi dkumen Tabel 3.5 Jenis Dkumen yang Di Butuhkan N Jenis Dkumen Sumber 1 Prfil Seklah Staff Tata Usaha 2 Dkumen Dana BOS Bendahara BOS 3 Dkumen RKAS Staff Tata Usaha 4 Lapran Pertanggungjawaban Dana BOS Bendahara BOS F. Teknis Analisis Data Analisis data merupakan prses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinfrmasikan kepada rang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif mulai dilakukan pada saat prses pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam peride tertentu. Seperti yang dikemukakan leh Milles dan Huberman analisi data kualitatif menggunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau dideskripsikan. Dalam penelitian ini, teknis analisis data yang dipilih adalah analisis data mdel Milles dan Huberman, yang meliputi: (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, dan (3) mengambil kesimpulan lalu verifikasi. Apabila digambarkan dapat dilihat seperti gambar berikut ini Afrizal, Metde Penelitian Kualitatif:Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (Depk:PT Rajagrafind Persada,2015), Cet. II, h.180

57 42 Pengumpulan data Penyajian data Reduksi data Kesimpulan : penarikan/ verifikasi Gambar 3.1 Mdel Analisis Miles dan Huberman a) Pengumpulan Data Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui bservasi, wawancara dan studi dkumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian. b) Reduksi Data Prses analisis data dimulai dengan menelaan seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari bservasi, wawancara dan studi dkumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Langkah ini berkait erat dengan prses menyeleksi, memfkuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan dan mentransfrmasikan data mentah yang diperleh dari hasil peenelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung. Langkah ini dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan. Peneliti sudah megetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian. c) Penyajian Data Penyajian data atau kumpulan infrmasi yang memungkinkan peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang mudah dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian. d) Penarikan Kesimpulan lalu verifikasi

58 43 Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan langkah selanjutnya. Analisisnya menggunakan analisis mdel interaktif. Artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga kmpnen utama tersebut. Data yang terkumpul dari hasil bservasi, wawancara, dan studi dkumentasi yang terkait dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Prses pemilihan data akan difkuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian Ayu Nur Azizah, Skripsi: Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak Terlantar di Panti Asuhan Nurul Qur an Bekasi, Jakarta: nn, 2014, h

59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambran Umum Objek Penelitian 1.Sejarah singkat SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan SMPN 03 Kta Tangerang Selatan beralamat di Jl. Ir. H. Juanda Ciputat Tangerang Selatan. berdiri sejak tahun 1977 dengan nama kelas jauh SMPN 2 Tangerang dan dikukuhkan menjadi SMPN 2 Filial tahun Pada bulan februari 1983 menjadi seklah mandiri dengan nama SMP Negeri 1 Ciputat. Perubahan nmenkelatur pada tahun 1999 untuk kecamatan ciputat menjadikan SMPN 1 Ciputat berubah nama menjadi SMP Negeri 2 Ciputat yang sekarang menjadi SMP Negeri 3 Kta Tangerang Selatan. 2. Prfil Seklah Nama Seklah : SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN N. Statistik Seklah : NPSN : Alamat Seklah : Jl. Ir. H Juanda (samping UIN Jakarta) Ciputat Timur Kta Tangerang Selatan Telepn / Fax : (021) Status Seklah : Negeri Status Pembinaan : SSN Luas Lahan/ Tanah : m 2 Status Kepemilikan : Hak Milik Nama Kepala Seklah : H. Maryn, S.E, M.Pd Pendidikan Terakhir : Strata Dua (S2) Manajemen Pendidikan Masa Kerja Sebagai Kepsek : 11 Tahun Nilai Akreditasi Seklah : 97,05 N Rekening : Bank Jabar Banten NPWP :

60 45 3. Struktur Organisasi SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan Kepala Seklah : H. Mulyn, SE., M.Pd Wakil Kepala Seklah Bidang Pengembangan dan Mutu Seklah : Hj. Heni Supriati, M.Pd Bidang Kurikulum : Drs. Shleh Fathni Bidang Kesiswaan : Drs. Junaidi Bidang Humas : Indah Pudji R, S.Pd, M.Si Bidang Sarana dan Prasarana : Kamaludin, S.Pd Bendahara Seklah : Iskandar, SE Bendahara BOS : Suherman, S.Pd 4. Visi dan Misi SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan Pada setiap lembaga pendidikan terdapat suatuvisi dan misi yang jelas. Hal ini dikarenakan untuk mencapai tujuan yang akan dipacai leh seklah dan peserta didik. Visi dan misi merupakan arah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam mencapai tujuan pendidikan yang bermutu. Visi adalah gambaran umum tentang tujuan yang diharapkan seklah dalam jangka waktu yang panjang. Visi Terunggul dalam prestasi, Teladan dalam bersikap dan bertindak, serta Knsisten dalam menjalankan ajaran agama. Indikatr Visi : 1. Teunggul dalam perlehan nilai akademis 2. Terunggul dalam persaingan masuk SMA/SMK Negeri 3. Terunggul dalam lmba (limpiade) MIPA 4. Terunggul dalam prestasi nn akademis 5. Bersikap baik dan span kepada siapapun 6. Selalu taat menjalankan ajaran agama (ibadah) di manapun berada

61 46 Misi 1. Mewujudkan peningkatgan kualitas/ mutu lulusan 2. Mewujudkan peningkatan junmlah lulusan yang masuk SMA/SMK Negeri 3. Membina sikap percaya diri, semangat gtng ryng dan cinta tanah air 4. Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang layak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan 5. Meningkatkan status seklah menjadi seklah unggulan Tujuan 1. Meningkatkan perilaku akhlak mulia bagi peserta didik 2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik 3. Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi peserta didik 4. Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggta masyarakat 5. Mempersiapkan peserta didik dalam melanjutkan pendidikan lebih lanjut 6. Meningkatkan pemahaman seklah berwawasan lingkungan sehat bagi seluruh kmpnen seklah Dapat dilihat dari visi, misi dan tujuan SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan bertujuan untuk membangun siswa yang unggul dalam prestasi dan berkarakter agamis dengan membetuk akhlak yang baik, cinta tanah air, serta mampu mengembangkan prestasi kecerdasan kgnitif, spriritual, dan emsinal siswa serta dapat mengembangkan minat dan bakatnya. 5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Guru di SMP Negeri 3 Tangsel berjumlah 61 rang yang terdiri dari 22 rang berjenis kelamin laki-laki dan 39 rang berjenis kelamin perempuan.

62 47 Saat ini guru yang sudah PNS berjumlah 54 rang, guru hnr berjumlah 7 rang dan guru bantu berjumlah 1 rang. Guru mata pelajaran pendidikan agama yang berjumlah 4 rang dengan status guru PNS berjumlah 2 DATrang, guru bantu 1 rang dan guru hnr 1 rang, guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berjumlah 3 rang dengan status 3 rang PNS, guru mata pelajaran matematika berjumlah 7 rang dengan status 6 rangguru PNS dan 1 rang guru hnr, guru matapelajaran bahasa Indnesia berjumlah 9 rang dengan stastus 9 rang guru PNS, guru bahasa inggris berjumlah 7 rang dengan status 6 rang guru PNS dan 1 rang guru hnr, guru mata pelajaran ilmu pengetahuan alam berjumlah 8 rang dengan status 8 rang guru PNS, guru mata pelajaran ilmu pengetahuan ssial berjumlah 8 rang dengan status 8 rang guru PNS, guru mata pelajaran penjaskes berjumlah 4 rang dengan status 4 rang guru PNS, guru mata pelajaran pendidikan seni budaya berjumlah 3 rang dengan status 3 rang guru PNS, guru mata pelajaran prakarya berjumlah 3 rang dengan status 3 rang guru hnr, guru mata pelajaran muatan lcal berjumlah dengan ststus 3 rang guru PNS, guru mata pelajaran BP/BK berjumlah 3 rang dengan status 2 rang guru hnr dan 1 rang guru hnr. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran n. 7 SMPN 03 Tangsel memiliki 9 rang guru yang memiliki jenjang pendidikan akhir S2 dengan status 8 rang GT dan 1 rang GTT yang berjenis kelamin 2 rang laki-laki dan 7 rang perempuan, 49 rang guru yang memiliki jenjang pendidikan akhir S1 dengan status 44 rang GT dan 5 rang GTT yang berjenis kelamin 17 ranglaki-laki dan 32 rang perempuan, 3 rang guru yang memiliki jenjang pendidikan akhir D3 dengan status 2 rang GT dan 1 rang GTT yang berjenis kelamin 3 rang laki-laki. Rata-rata beban mengajar guru adalah 17 jam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran n. 8. SMP Negeri 03 Tangsel memiliki 6 rang tenaga administrasi (TU), yang berjenis kelamin 4 rang laki-laki dan 2 rang perempuan. Dengan memiliki jenjang pendidikan akhir S1/S2 sebanyak 4 rang dengan status

63 48 kepegawaian 3 rang PNS dan 1 rang Hnr, dan jenjang akhir pendidikan SMA sebanyak 2 rang dengan status kepegawaian 2 rang hnr. Serta memiliki 2 rang tenaga perpustakaan (Pustakawan) dengan status PNS yang berjenis kelamin 1 rang laki-laki dan 1 rang perempuan dengan memiliki jenjang pendidikan akhir S1. Serta memiliki 1 rang tenaga labratrium (Labran) dengan status PNS yang berjenis kelamin perempuan dengan memiliki jenjang pendidikan akhir S1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran n. 9. Dengan adanya beberapa guru hnrer di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan maka dana BOS dapat dipergunakan untuk membayar hnrarium gugu nn-pns. Menurut pedman teknis penggunaan dana BOS Tahun 2016 salah satu penggunaan dana BOS adalah untuk pembayaran hnrarium bulanan guru hnrer dan tenaga kependidikan hnrer. Hal tersebut bermanfaat untuk memberikan kesejahteraan kepada guru hnrer. 6. Data Rmbngan Belajar (Rmbel) SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan memiliki 32 rmbngan belajar, yang terdiri dari 9 rmbngan belajar kelas VII, 9 rmbngan Sara6belajar kelas VIII, 9 rmbngan belajar kelas IX, 1 kelas VII Billingual, 1 rmbngan belajar kelas VIII Bilingual, 1 rmbngan belajar kelas IX Bilingual, 1 rmbngan belajar kelas Akselarasi kelas VII, dan 1 rmbngan belajar kelas VII Akselarasi. Jumlah seluruh siswanya sebanyak 1304 anak, yang terdiri dari 567 berjenis kelamin laki-laki dan 737 berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran n. 10. Berdasarkan pedman teknis penggunaan dana BOS tahun 2016, dana BOS juga dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler peserta didik. Dengan demikian seluruh siswa SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dapat mengembangkan bakat dan hbi melalui kegiatan ekstrakurikuler yang di selenggarakan leh seklah.

64 49 7. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan SMP Negeri 03 Tangerang Selatan memilki sarana dan prasarana yang dipergunakan dan menunjang prses pendidikan yaitu terdiri dari ruang berlajar/kelas berjumlah 29, ruang perpustakaan berjumlah 1, ruang lab. Bahasa berjumlah 1, ruang lab. Ipa berjumlah 1, ruang lab. Kmputer berjumlah 2, ruang kesenian berjumlah 1, ruang keterampilan berjumlah 1, ruang serbaguna berjumlah 1, ruang multimedia berjumlah 1, ruang kantr kepala seklah berjumlah 1, ruang wakil kepala seklah berjumlah 1ruang guru berjumlah 1, ruang tata usaha berjumlah 1, ruang kmite seklah berjumlah 1, ruang gudang berjumlah 1, ruang BK/BP berjumlah 1, ruang UKS berjmlah 1, ruang PMR/Pramuka berjumlah 1, ruang OSIS berjumlah 1, ruang ibadah/masjid berjumlah 1, ruang wc kepsek berjumlah 1, ruang wc guru berjumlah 1, ruang wc siswa berjumlah 21, ruang kperasi berjumlah 1, ruang kantinberjumlah 1, ps jaga/satpam berjumlah 1, lapangan lah raga fitsal berjumlah 1, lapangan basket berjumlah 1, lapangan vlley berjumlah 1, lapangan badmintn berjumlah 1, meja pingpng berjumlah 2 lapangan upacara, tempat parker, kendaraan perasinal berupa mini bus berjumlah 1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran n. 11 Berdasarkan pedman teknis penggunaan dana BOS tahun 2016, dana BOS juga dapat digunakan untuk pembelian barang-barang habis pakai, pengembangan sarana dan prasarana (perpustakaan, labratrium dll), perawatan seklah/rehab ringan dan senitasi seklah. Hal ini Nampak bahwa dana BOS membantu seklah agar seklah dapat memenuhi standar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan leh pemerintah.

65 50 B. Data Penelitian 1.1 Dkumen Keuangan Seklah a. RKAS Penerimaan Dana Seklah Tabel 4.1 Penerimaan Dana Seklah Nmer Penerimaan Urut Kde Uraian Jumlah I 1 Sisa Tahun Lalu II 2 PENDAPATAN RUTIN 2.1 Gaji PNS 2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 2.3 Belanja Barang dan Jasa 2.4 Belanja Pemeliharaan III 3 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH 3.1 BOS Pusat siswa x Rp RP BOS prvinsi 3.3 BOS Kabupaten / kta 1337 siswa X Rp Rp IV 4 BANTUAN Dana Desknsentrasi Dana Tugas Pembantuan Dana Alkasi Khusus Lain-lain (bantuan luar negeri/hibah) JUMLAH Rp (Sumber: RKAS SMPN 03 Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2015/2016)

66 51 Penerimaan dana SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan pada tahun ajaran 2015/2016 terdiri dari 2 sumber dana, yaitu (a) Dana dari APBN berupa BOSNAS sejumlah Rp ,-, dengan perincian jumlah siswa 1373 x Rp per tahun dan APBD Kta Tangerang Selatan berupa BOSDA sejumlah ,- dengan perincian jumlah siswa 1337 x Rp per tahun. Dengan demikian dana BOS yang didapatkan untuk tahun ajaran 2015/2016 di SMP Negeri 03 Tangsel adalah Rp Yang menjadi penanggung jawab dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan adalah Maryn, S.E., M.Pd selaku kepala seklah. Bendahara BOSDA Suherman, yang bertugas sejak tahun, Iskandar, S.E Bendahara BOSNAS dan staff tata usaha. b. RKAS Pengalkasian Dana BOSDA Anggaran yang diperleh leh pihak SMP Negeri 03 Tangsel baik dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah, penggunaan dana BOSNAS dialkasikan untuk pembiayaan belanja pegawai (hnrarium, pegawai, barang dan jasa, dan belanja mdal) sedangkan penggunaan dana BOSDA dialkasikan untuk pembiayaan prgram seklah (prgram pengembangan standar isi/kurikulum, pengembangan kmpetensi lulusan, pengembangan standar prses, pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan standar pengellaan, pengembangan standar pembiayaan, pengembangan dan implementasi sistem penilaian, biaya lain-lain). Alkasi anggaran dana BOSDA yang dibuat leh tim manajemen BOS di SMP Negeri 03 Tangsel pada tahun ajaran 2015/2016 per-triwulan adalah sebagai berikut:

67 52 Tabel.4.2 Alkasi Perencanaan Anggaran BOSDA per-triwulan tahun 2015/2016 Sumber Dana BOSDA N Prgram/kegi Jumlah Jadwal kegiatan/ Alkasi triwulan atan I (Jan-Mar) II (Apr-Jun) III (Jul-Sep) IV (Okt-Des) 1 Prgram wajib belajar 9 tahun Rp Rp Rp Prgram pengembangan Rp Rp Rp Rp Rp standar kmpetensi lulusan 3 Prgram pengembangan standar prses Rp Rp Prgram pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan 5 Prgram pengembangan standar sarana dan prasarana 6 Pengembangan standar pengellaan 7 Pengembangan standar pembiayaan 8 Pengembangan dan implementasi sistem Rp Rp Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp. Rp Rp Rp Rp Rp. Rp

68 53 penilaian 9 Belanja Lainlain Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp (Sumber: RKAS SMP N 03 Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2015) Rp Rp Anggaran yang diperleh leh pihak SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dana BOS tersebut dialkasikan untuk prgram pengingkatan kualitas pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menunjang prses pendidikan, yaitu: 1. Prgram pengembangan standar isi terdiri dari sub prgram: kegiatan Wrkshp penyusunan KTSP dengan alkasi anggaran dana sebesar Rp digunakan pada peride triwulan kedua (Apr-Jun), Wrkshp penentuan KKM dengan alkasi anggaran dana sebesar Rp pada peride triwulan ketiga (Jul-Sep), Wrkshp penentuan kriteria Kenaikan Kelas dengan alkasi anggaran dana sebesar Rp digunakan pada peride triwulan kedua (Apr-Jun). jadi ttal keseluruhan prgram pengembangan standar Isi/kurikulum sebesar Rp Prgram pengembangan standar kmpetensi lulusan terdiri dari sub prgram: pemantapan materi UN dengan alkasi dana sebesar Rp ,-, Try Out 1 Ujian Nasinal Rp ,-, Try Out 2 Uijan Nasinal Rp , Try Out 3 Ujian Nasinal Rp ,-, kegiatan persiapan OSN/O2SN/FLS2N Rp ,-, penerimaan peserta didik baru Rp , Masa Orientasi Peserta Didik Baru Rp ,-, Orientasi Kepramukaan kelas 7 Rp ,-, Orientasi Kepramukaan Kelas 8 Rp ,-, Pesantren Kilat Rp ,-, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa Rp ,-, Ekstrakurikuler Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan prgram pengembangan standar kmpetensi lulusan sebesar Rp

69 54 3. Prgram Pengembangan Standar Prses terdiri dari sub prgram: Wrkshp Penyusunan RPP Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan prgram pengembangan standar prses sebesar Rp ,-. 4. Prgram Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang terdiri dari sub prgram: Pelatihan mdel pembelajaran Rp ,-, Pelatihan Implementasi Sistem Penilaian Rp ,-, Pelatihan Kinerja Guru Frmatif Rp ,-, Kinerja Guru Sumatif Rp ,-, Sasaran Kinerja Pegawai Rp ,-, Penulisan Karya Tulis Ilmiah Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan prgram pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan sebesar Rp ,-. 5. Prgram Pengembangan Standar Sarana dan Prasarana terdiri dari 2 sub prgram yaitu sub prgram: pengadaan sarana dan prasarana seklah (alat kebersihan, perlengkapan lahraga, alat listrik dan elektrnik, pengadaan lembar kerja siswa, ATK) Rp ,-, dan kegiatan perawatan/perbaikan sarana dan prasarana (perbaikan/perawatan gedung) Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan anggaran prgram pengembangan standar sarana dan prasarana seklah adalah sebesar RP ,-. 6. Prgram Pengembangan Standar Pengellaan terdiri dari 2 sub prgram yaitu: Wrkshp Penyusunan RKAS Rp ,-, Wrkshp Ssialisasi RKAS Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan prgram pengembangan standar pengellaan sebesar Rp ,-. 7. Prgram Pengembangan Standar Pembiayaan terdiri dari sub prgram: Wrkshp Ssialisasi RAPBS Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan prgram pengembangan standar pembiayaan adalah sebesar RP ,-. 8. Prgram Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian terdiri dari sub prgram: Ulangan Tengah Semester Ganjil Rp ,- Ulangan Tengah Semester Genap Rp ,-, Ulangan Akhir Semester Ganjil Rp ,-, Ulangan Akhir Semester Genap Rp ,-, Ujian

70 55 Seklah Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan prgram pengembangan dan implementasi sistem penilaian adalah sebesar Rp ,-. 9. Dan sub prgram Belanja Lainnya untuk pengembangan Budaya dan Lingkungan Seklah terdiri dari: Ssialisasi tata tertib dan Budaya Seklah Rp ,-, dan kegiatan Wrkshp Seklah Adiwiyata Rp ,-. Jadi ttal keseluruhan prgram belanja lainnya yaitu untuk pengembangan budaya dan lingkungan seklah adalah sebesar Rp ,-. Dana yang telah diperleh leh SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dari berbagai pihak salah satunya sudah dialkasikan untuk prses Kegiatan Belajar Mengajar dikelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2 yang telah diuraikan sebelumnya. c. Pengalkasian Dana BOS NASIONAL Anggaran yang diperleh leh pihak SMP Negeri 03 Tangsel baik dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah, penggunaan Dana BOSNAS dialkasikan untuk pembiayaan belanja pegawai (hnrarium, pegawai, barang dan jasa, dan belanja mdal), adapun prgram seklah yang dibiayai leh Dana BOSNAS adalah : Pengembangan kmpetensi lulusan Bidang akademik dan nn akademik. pengembangan kurikulum, pengembangan prses pembelajaran, pengembangan pendidik dan tenaga kependdikan, pengembangan sarana dan prasarana seklah, pengembangan implementasi manajemen seklah, pengembangan sumber dana pendidikan dan pengembangan implementasi sistem penilaian.

71 56 N Prgram/kegi atan 1 Pengembangan Kmpetensi Lulusan Bid. Akademik dan nn Akademik 2 Pengembangan Kurikulum / KTSP 3 Pengembangan Prses Pembelajaran 4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Seklah 6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen Seklah 7 Pengembangan dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan 8 Pengembangan dan Tabel.4.3 Alkasi Anggaran BOS tahun 2015/2016 Sumber Dana BOSNAS Jumlah Jadwal kegiatan/ Alkasi triwulan I (Jan-Mar) II (Apr-Jun) III (Jul-Sep) IV (Okt-Des) Rp Rp Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp. Rp. Rp

72 57 implementasi sistem penilaian 9 Belanja Pegawai Rp Rp Rp Belanja Rp Rp Rp. Barang dan Jasa Jumlah Rp Rp Rp (Sumber: RKAS SMP N 03 Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2016) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Anggaran yang diperleh leh pihak SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dana BOSNAS tersebut dialkasikan untuk prgram seklah sebagai pengingkatan kualitas pendidikan dalam bentuk pengembangan prgram kegiatan yang menunjang prses pendidikan, yaitu: 1. Pengembangan Kmpetensi lulusan bidang akademik dan nn akademik dengan alkasi dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,-, triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 2. Pengembangan Kurikulum / KTSP dengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,-, triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 3. Pengembangan prses pembelajaran dengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,- triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,-, triwulan 2

73 58 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 5. Pengembangan sarana dan prasarana seklah dengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,-, triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,- dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 6. Pengembangan dan implementasi manajemen seklahdengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,-, triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 7. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian dengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar ,-, triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 8. Belanja pegawai dengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,-, triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. 9. Belanja barang dan jasa dengan alkasi perencanaan dana sebesar Rp ,- dengan rincian pengeluaran pada triwulan 1 sebesar Rp ,-, triwulan 2 sebesar Rp ,-, triwulan 3 sebesar Rp ,-, dan triwulan 4 sebesar Rp ,-. Dana yang telah diperleh leh SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dari BOSNAS salah satunya sudah dialkasikan untuk prses Kegiatan Belajar Mengajar dikelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 yang telah diuraikan sebelumnya.

74 59 d. Realisasi Penggunaan Dana BOSDA Realisasi penggunaan Dana BOSDA bulan januari-februari SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dikeluarkan setiap kebutuhan, terdapat bebrpa kegiatan yang penyelenggraaannya menggunakan dana BOSDA yaitu: hnrarium upah kerja/tenaga lapangan/tenaga lepas harian/tukang, hnrarium tim kerja/ panitia pelaksana kegiatan, kegiatan try ut dan ujian nasinal, dan kegiatan ekstrakurikuler. Berikut adalah penjelasan pada tabel 4.10 mengenai realisasi penggunaan dana BOSDA bulan Januari-Februari SMP Negeri 03 Tangerang Selatan triwulan 1. Tabel 4.4 Realisasi Penggunaan Dana BOSDA Januari-April 2016 N Prgram / Kegiatan Uraian Jumlah 1 Prgram pengembangan standar dan kmpetensi lulusan Hnrarium / upah kerja / tenaga lapangan / tenaga lepas harian / tukang Hnrarium panitia Kegiatan try ut I Hnrarium panitia Kegiatan try ut II - Hnrarium kegiatan ekstrakurikuler bulan januari - Hnrarium kegiatan Ekstrakurikuler bulan Februari Rp Rp Rp Rp Rp Hnrarium pegawai. Tim kerja/panitia kegiatan pemantapan Rp

75 60 materi Ujian Nasinal (PNS) Hnrarium pegawai. Tim kerja/panitia kegiatan pemantapan materi Ujian Nasinal (NON PNS) Hnrarium kegiatan persiapan OSN/O2SN/FLS2N Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan Ulangan Tengah Semester Genap Hnrarium pegawai, Tim kerja/panitia pelaksana kegiatan try ut ujian nasinal III Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan ekstrakurikuler (PNS) bulan maret Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan ekstrakurikuler ( NON PNS) bulan maret Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan ekstrakurikuler (PNS) bulan april Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

76 61 ekstrakurikuler ( NON PNS) bulan april Hnrarium pegawai, Rp tim kerja/panitia pelaksana kegiatan ujian seklah Belanja sarana dan Rp prasarana seklah Ttal Rp (Sumber Lapran Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan dana BOSDA SMP N 03 Tangerang Selatan (Januari-April 2016)) Pada tabel diatas mengenai realisasi penggunaan dana BOSDA bulan Januari-Februari-Maret-April 2016 di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Hnrarium/ upah pekerja/ tenaga lapangan/ tenaga lepas harian/ tukang sebesar Rp ,-. b. Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan try ut I sebesar Rp ,-. c. Hnraiurm pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan try ut I sebesar Rp ,-. d. Hnrarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/ tukang pada keguatan ekstrakurikuler bulan januari sebesar Rp e. Hnrarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/ tukang pada keguatan ekstrakurikuler bulan februari sebesar Rp ,-. f. Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan pemantapam materi Ujian Nasinal sebesar Rp ,-. g. Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan persiapan perlmbaan OSN/O2SN/FLS2N sebesar Rp ,-. h. Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan ulangan tengah semester genap sebesar Rp ,-.

77 62 i. Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan try ut III Ujian Nasinal sebesar Rp ,-. j. Hnrarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/ tukang (PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan Maret sebesar Rp k. Hnrarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/ tukang (NON PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan maret sebesar Rp ,- l. Hnrarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/ tukang (PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan april sebesar Rp ,-. m. Hnrarium / upah pekerja/ tenaga lapangan / tenaga lepas harian/ tukang (NON PNS) pada kegiatan ekstrakurikuler bulan april sebesar Rp ,- n. Hnrarium pegawai, tim kerja/panitia pelaksana kegiatan Ujian Seklah sebesar Rp ,-.. Belanja sarana dan prasarana seklah sebesar Rp ,-. Jadi berdasarkan uraian realisasi penggunaan dana BOSDA di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan bulan Januari-April adalah berjumlah Rp ,-. e. Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS 1. Peride Triwulan 1 (Januari-Maret) Realisasi penggunaan Dana BOSNAS SMP Negeri 03 Tangerang Selatan peride tanggal 02 januari s.d 31 maret 2016 (triwulan 1) terdapat 6 kegiatan yang menggunakan dana anggaran BOSNAS, yaitu: a) pengembangan kmpetensi lulusan bidang akademk dan nn akademik, b) pengembangan prses pembelajaran, c) pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, d) pengembangan sarana dan prasarana seklah, e) pengembangan dan implementasi manajemen seklah, f)

78 63 pengembangandan implementasi sistem penilaian. Berikut adalah penjelasan pada tabel 4.5 mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS SMP Negeri 03 Tangerang Selatan triwulan 1. Tabel 4.5 Realisasi penggunaan Dana BOSNAS Triwulan 1 N Prgram / Kegiatan Penggunaan Dana Jumlah BOS 1 Pengemb. Kmpetensi lulusan Kegiatan Rp bidang akademik dan nn akademik pembelajaran dan ekskul siswa 2 Pengemb. Kurikulum KTSP Pengemb. Prses Pembelajaran Keg. pembelajaran dan ekskul sis72wa Rp Pengemb. Pendidik dan Tenaga Kependidikan - Pembayaran hnrarium guru Rp dan tenaga kependidikan hnrer - Pengembangan prfesi Guru Rp Pengemb. Sarana dan Prasarana Seklah - Pengemb. Perpustakaan Rp Keg. Pembelajaran & ekskul siswa Rp Pembelian Rp barang habis pakai 6 Pengemb. dan Implementasi Manajemen Seklah - Pembelian barang habis pakai Rp Langganan daya Rp & jasa 7 Pengemb. dan Penggalian Sumber - - Dana Pendidikan 8 Pengemb. dan Implementasi Sistem Kegiatan Ulangan dan

79 64 Penilaian Ujian Rp Ttal Rp (Sumber Lapran Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan dana BOS SMP N 03 Tangerang Selatan Triwulan 1 (Januari-Maret) 2016) Pada tabel diatas mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS peride triwulan 1 di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Prgram kegiatan pengembangan kmpetensi lulusan bidang akademik dan nn akademik sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler siswa. b. Prgram pengembangan prses pembelajaran sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikurer siswa. c. Prgram pengembangan pendidik dantenaga kependidikan sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk pembayaran hnrarium guru dan tenaga kependidikan hnrer sebesar Rp dan pengembangan prfesi guru sebesar Rp d. Prgram pengembangan sarana dan prasarana seklah sebesar ,- dana tersebut digunakan untuk pengembangan perpustakaan sebesar Rp ,-, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler sebesar Rp ,-, dan pembelian bahan habis pakai sebesar Rp ,-. e. Prgram pengembangan dan implementasi manajemen seklah sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan habis pakai sebesar Rp ,-, dan langganan daya dan jasa sebesar Rp ,-. Jadi berdasarkan uraian realisai penggunaan dana BOSNAS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan pada peride triwulan 1 (Januari-Maret) adalah sebesar Rp

80 65 2. Peride Triwulan 2 (April-Juni) Realisasi penggunaan Dana BOSNAS SMP Negeri 03 Tangerang Selatan peride tanggal 01 april s.d 30 juni 2016 (triwulan 2) terdapat 6 kegiatan yang menggunakan dana anggaran BOSNAS, yaitu: a) pengembangan kmpetensi lulusan bidang akademk dan nn akademik, b) pengembangan prses pembelajaran, c) pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, d) pengembangan sarana dan prasarana seklah, e) pengembangan dan implementasi manajemen seklah, f) pengembangandan implementasi sistem penilaian. Berikut adalah penjelasan pada tabel 4.6 mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS SMP Negeri 03 Tangerang Selatan triwulan 2. Tabel 4.6 Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Peride tanggal 01 April s.d 30 Juni 2016 (triwulan 2) N Prgram / Kegiatan Penggunaan Dana Jumlah BOS 1 Pengemb. Kmpetensi lulusan - - bidang akademik dan nn akademik 2 Pengemb. Kurikulum KTSP Kegiatan Rp pembelajaran dan ekskul siswa 3 Pengemb. Prses Pembelajaran Keg. pembelajaran dan ekskul siswa Rp Pengemb. Pendidik dan Tenaga Kependidikan - Pengembangan prfesi Guru Rp Pengemb. Sarana dan Prasarana Seklah 6 Pengemb. dan Implementasi Manajemen Seklah - Pembelian bahan habis pakai - Perawatan seklah - Pembelian bahan habis pakai - Langganan daya Rp Rp Rp Rp

81 66 & jasa - Pembayaran hnrarium guru Rp dan tenaga kependidikan hnrer - Pembiayaan pengellaan BOS Rp Pengemb. dan Penggalian Sumber - - Dana Pendidikan 8 Pengemb. dan Implementasi Sistem Kegiatan Ulangan dan Rp Penilaian Ujian Ttal Rp (Sumber Lapran Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan dana BOS SMP N 03 Tangerang Selatan Triwulan 2 (April-Juli) 2016) Pada tabel diatas mengenai realisasi penggunaan dana BOSNAS peride triwulan 1 di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Prgram kegiatan pengembangan kmpetensi lulusan bidang akademik dan nn akademik sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler siswa. b. Prgram pengembangan prses pembelajaran sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikurer siswa. c. Prgram pengembangan pendidik dantenaga kependidikan sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk pembayaran hnrarium guru dan tenaga kependidikan hnrer sebesar Rp dan pengembangan prfesi guru sebesar Rp d. Prgram pengembangan sarana dan prasarana seklah sebesar ,- dana tersebut digunakan untuk pengembangan perpustakaan sebesar Rp ,-, kegiatan pembelajaran dan

82 67 ekstrakurikuler sebesar Rp ,-, dan pembelian bahan habis pakai sebesar Rp ,-. e. Prgram pengembangan dan implementasi manajemen seklah sebesar Rp ,- dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan habis pakai sebesar Rp ,-, dan langganan daya dan jasa sebesar Rp ,-. Jadi berdasarkan uraian realisai penggunaan dana BOSNAS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan pada peride triwulan 1 (Januari-Maret) adalah sebesar Rp Hasil Observasi Tabel 4.7 Hasil Observasi N Indikatr Ada Tidak Ada 1 Frmat penyusunan RAPBS 2 Frmat pencairan dana BOS 3 Frmat perencanaan dana BOS 4 Frmat penggunaan dana BOS 5 Frmat pelapran dana BOS SMP N 03 Tangerang Selatan menggunakan penyusunan anggaran pendidikan sesuai pada Dasar Peraturan Pemerintah N. 19 tahun 2005, disempurnakan Peraturan Pemerintah N. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasinal Pendidikan Permendikbud N. 101 tahun 2013 Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa satu tahun. Dari peraturan pemerintah tersebut dikaitkan dengan hasil penelitia penulis di SMP N 03 Tangerang Selatan sudah menggunakan aturan sesuai dengan Standar Nasinal Pendidikan, yaitu dengan membuat RKAS/RAPBS dilakukan pada tahun ajaran baru, RKAS dibuat hanya untuk satu tahun anggaran ysng terdiri dari dua bagian yaitu bagian pendapatan dna pengeluaran, pendapatan

83 68 yang dicantumkan hanya mencakup dana dalam bentuk uang yang akan diterima dan dikella langsung leh seklah.dalam penyusunan RKAS pihak yang terlibat adalah kepala seklah, guru, karyawan, kmite seklah dan staff TU. SMP N 03 Kta Tangerang Selatan dalam prses pencairan dana BOS telah menggunakan ketentetuan dan peraturan dari pemerintah. Namun peraturan tersebut tidak tertulis secara rinci dalam buku pedman standar perasinal pengellaan dana BOS sesuai dengan petunjuk teknis (JUKNIS) dan petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) BOS. Pencairan dana BOS sebagai mana yang telah dijelaskan leh narasumber yaitu bendahara BOS kepada penulis pencairan dana BOS memiliki prusedur tersendiri, seklah wajib menunjukan dkumen-dkumen yang dibutuhkan kepada bank penyalur. Seklah wajib memiliki rekening seklah bukan atas nama pribadi, pencairan dana dapat dilakukan leh Kepala Seklah atau Bendahara BOS, serta memberikan bukti gir yang telah ditanda tangani leh Kepala Seklah dan Bendahara BOS, serta menunjukan bukti KTP/SIM. Pencairan dana BOS dilakukan sesuai kebutuhan tidak dapat dicairkan langsung semua dana yang sudah turun ke rekening seklah. SMP N 03 Kta Tangerang Selatan dalam prses Perencanaan dana BOS telah menggunakan standar perasinal pengellaan dana BOS sesuai dengan petunjuk teknis (JUKNIS) dan petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) BOS. Dalam pedman pengellaan dana BOS seklah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Seklah (RKAS) dimana dana BOS merupakan bagian internal dari RKAS tersebut. SMP N 03 Kta Tangerang Selatan dalam prses Penggunaan dana BOS telah menggunakan standar perasinal pengellaan dana BOS sesuai dengan buku pedman petunjuk teknis (JUKNIS) dan petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) BOS. Dalam Penggunaan Dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan

84 69 bersama antara Tim Manajemen BOS Seklah, Dewan Guru dan Kmite Seklah. Hasil kesepakatan diatas harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita harian rapat dan ditanda tangani leh peserta rapat. Kesepakaan penggunaan dana BOS harus didasarkan skala priritas kebutuhan seklah, khususnya untuk membantu mempercepat pemenuhan standar pelayanan minimal dan/atau standar nasinal pendidikan. Dana BOS yng diterima leh SMP N 03 Tangerang Selatan digunakan untuk membiayai kmpnen-kmpenen prgram kegiatan yang telah ditetapkan leh pemerintah dalam petunjuk teknis BOS. SMP N 03 Kta Tangerang Selatan dalam prses Pelapran dana BOS telah menggunakan petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS dan petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) BOS. Dalam pedman JUKNIS, Pelapran dana BOS adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan prgram BOS, masing-masing pengella prgram di tiap tingkatan (Pusat, Prvinsi, Kabupaten/Kta, Seklah) diwajibkan untukmelaprkan hasil kegiatannya kepada pihak terkait. Secara umum SMP N 03 Tangerang Selatan, hal-hal yang dilaprkan adalah yang berkaitan dengan statistic penerimaan bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana, pertanggungjawaban keuangan dan evaluasi. C. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Rencana dan Realisasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Seklah Tahun Ajaran 2015/2016 Setelah membuat rencana anggaran dana dan menggunakan dana untuk belanja keperluan yang dibutuhkan, seklah akan mengetahui berapa jumlah keseluruhan dana yang dikeluarkan, dan seklah dapat melihat pengeluaran seklah seperti yang disebutkan diatas, maka dilakukan analisis rencana dan realisasi anggaran dan pendapatan belanja seklah seperti yang terdapat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8

85 70 Analisis rencana dan realisasi penggunaan dana BOSDA Peride : Januari-April 2016 N Prgram Uraian Rencana Realisasi Penggunaan Ket. 1 Prgram Kegiatan Rp Rp Rp * pengembangan standar kmpetensi lulusan pemantapan materi Ujian Nasinal Kegiatan Try Rp Rp Rp * Out 1 Ujian Nasinal Kegiatan Try Rp Rp Rp * Out 2 Ujian Nasinal Kegiatan Try Rp Rp Rp * Out 3 Ujian Nasinal Kegiatan Rp Rp Rp * persiapan OSN/O2SN/FL S2N Kegiatan Rp Rp Rp * ulangan tengah semester genap Kegiatan ujian Rp Rp Rp * seklah Kegiatan Rp Rp Rp * Ekstrakurikuler Belanja sarana dan prasarana seklah Rp Rp Rp * Jumlah Rp Rp Rp * Keterangan : * Sisa Dana BOSDA yang masih bisa digunakan

86 71 Dari tabel diatas mengenai analisis rencana dan realisasi dana anggaran SMP N 03 Tangerang Selatan dapat diketahui bahwa rencana dan realisasi dana secara keseluruhan mengalami perbedaan dari rencana yang telah dibuat sebelumnya leh seklah. Dalam analisis yang dilakukan leh peneliti bahwa dalam penggunaan dana BOSDA adalah untuk membayar hnrarium dari kegiatan seklah, yaitu hnrarium guru baik PNS ataupun NONPNS dalam melaksanakan prgram pengembangan standar kmpetensi lulusan pada kegiatan pemantapan materi Ujian Nasinal (UN) rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, kegiatan try ut 1 rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, kegiatan try ut 2 rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, kegiatan try ut 3 rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, kegiatan persiapan OSN/O2SN/FLS2N rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, Ulangan Tengah Semester Genap rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, Ujian Seklah (US) rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, Kegiatan ekstrakurikuler rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan

87 72 dana dan Belanja Sarana dan Prasarana Seklah rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana. Menurut analisis data pada tabel diatas semua pengeluaran dana kegiatan lebih kecil dari rencana yang telah dibuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis rencana dan realisasi penggunaan dana BOSDA di SMP N 03 Tangerang Selatan mengalami jumlah yang lebih kecil dari rencana yang telah dibuat dalam RKAS BOSDA yakni rencana anggaran sebesar Rp Realisasi sebesar Rp dengan jumlah selisih antara rencana dan realisasi pengeluaran dana sebesar Rp ,-. Berdasarkan analisis antara rencana dan realisasi penggunaan dana BOSDA di SMPN 03 Kta Tangerang Selatan menurut data yang didapat dari RKAS bahwa penggunaan dana bukan hanya untuk prgram kegiatan pengembangan Standar Kmpetensi Lulusan, namun juga untuk pendanaan Prgram Kegiatan Seklah, yaitu: Prgram Pengembangan Standar Isi/Kurikulum, Prgram Pengembangan Standar Kmpetensi Lulusan, Prgram Pengembangan Standar Prses, Prgram Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Prgram Pengembangan Sarana dan Prasarana Seklah, dan Belanja lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa realisasi penggunaan dana tidak sesuai dengan prgram kegiatan yang telah di rencanakan. Karena dana hanya digunakan untuk kebutuhan pembayaran hnrarium guru baik PNS maupun NONPNS untuk prgram pengembangan Standar Kmpetensi Lulusan.

88 73 Tabel 4.9 Analisis Rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Peride : Janurai-Maret (Triwulan 1) N Uraian Rencana Realisasi Ket. Penggunaan 1 Pengemb. Rp Rp Rp * Kmpetensi lulusan bidang akademik dan nn akademik 2 Pengemb. Rp Rp * Kurikulum KTSP 3 Pengemb. Prses Rp Rp Rp ** Pembelajaran 4 Pengemb. Rp Rp Rp ** Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5 Pengemb. Sarana Rp Rp Rp ** dan Prasarana Seklah 6 Pengemb. dan Rp Rp Rp ** Implementasi Manajemen Seklah 7 Pengemb. dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan 8 Pengemb. dan Rp Rp Rp * Implementasi Sistem Penilaian 9 Belanja pegawai Rp Rp * 10 Belanja barang Rp Rp * dan jasa Ttal Rp Rp Rp **

89 74 Keterangan : * Sisa Dana BOSNAS yang masih bisa digunakan. ** Kelebihan penggunaan Dana BOSNAS dari yang telah direncanakan. Dari tabel 4.9 diatas mengenai analisis rencana dan realisasi dana anggaran BOSNAS SMPN 03 Tangerang selatan peride Januari-Maret 2016 (triwulan 1) dapat diketahui bahwa rencana dan realisasi keseluruhan mengalami perbedaan dari rencana yang telah dibuat sebelumnya leh seklah. Dalam analisis yang peneliti lakukan bahwa dalam kegiatan Pengembangan kmpetensi lulusan bidang akademik dan nn akademik rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan kurikulum KTSP rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp. 0, pengembangan prses pembelajaran rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih -Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran dana sebesar Rp dengan selisih -Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan sarana dan prasarana seklah rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih -Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan dan implementasi manajemen seklah rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih -Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan dan implementasi sistem penilaian rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, belanja pegawai rencana anggaran sebesar Rp realisasi

90 75 penggunaan dana sebesar Rp. 0, belanja barang dan jasa rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis rencana dan realisasi penggunaan dana di SMP N 03 Tangerang Selatan mengalami jumlah realisasi yang lebih besar dari rencana yang telah dibuat dalam RKAS BOSNAS yakni jumlah rencana sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan demikian selisih antara rencana dan realisasi penggunaan dana sebesar -Rp Tabel 4.10 Analisis rencana dan Realisasi Penggunaan Dana BOSNAS Peride : April-Juni (Triwulan 2) N Uraian Rencana Realisasi Ket. Penggunaan 1 Pengemb. Kmpetensi lulusan bidang akademik dan nn akademik 2 Pengemb. Kurikulum KTSP 3 Pengemb. Prses Pembelajaran 4 Pengemb. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5 Pengemb. Sarana dan Prasarana Seklah 6 Pengemb. dan Implementasi Manajemen Rp Rp * Rp Rp Rp ** Rp Rp Rp * Rp Rp Rp * Rp Rp Rp * Rp Rp Rp **

91 76 Seklah 7 Pengemb. dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan 8 Pengemb. dan Rp Rp Rp ** Implementasi Sistem Penilaian 9 Belanja pegawai Rp Rp * 10 Belanja barang Rp Rp * dan jasa Ttal Rp Rp Rp * Keterangan : * Sisa Dana BOSNAS yang masih bisa digunakan ** Kelebihan penggunaan Dana BOSNAS dari yang telah direncanakan Dari tabel 4.10 diatas mengenai analisis rencana dan realisasi dana anggaran BOSNAS SMPN 03 Tangerang selatan peride April-Juni 2016 (triwulan 2) dapat diketahui bahwa rencana dan realisasi keseluruhan mengalami perbedaan dari rencana yang telah dibuat sebelumnya leh seklah. Dalam analisis yang peneliti lakukan bahwa dalam kegiatan Pengembangan kmpetensi lulusan bidang akademik dan nn akademik rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp. 0, pengembangan kurikulum KTSP rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran sebesar Rp dengan selisih - Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan prses pembelajaran rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan rencana anggaran sebesar Rp realisasi pengeluaran dana sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan sarana

92 77 dan prasarana seklah rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan dan implementasi manajemen seklah rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih -Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, pengembangan dan implementasi sistem penilaian rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan selisih -Rp dari dana yang direncanakan dengan realisasi penggunaan dana, belanja pegawai rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 0, belanja barang dan jasa rencana anggaran sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp. 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis rencana dan realisasi penggunaan dana di SMP N 03 Tangerang Selatan mengalami jumlah realisasi yang lebih kecil dari rencana yang telah dibuat dalam RKAS BOSNAS yakni jumlah rencana sebesar Rp realisasi penggunaan dana sebesar Rp dengan demikian selisih antara rencana dan realisasi penggunaan dana sebesar Rp D. Pembahasan 1. Pengellaan Dana BOS a. Perencanaan Dana BOS Dalam pembuatan perencanaan dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan diawali dengan pembuatan RKAS, seklah membuat Rencana Kegiatan Anggaran Seklah (RKAS) sebagai rencana yang dirumuskan leh satuan pendidikan sesuai wewenangnya. RKAS disusun untuk merencanakan kerja tahunan seklah dan untuk menetapkan anggaran pendapatan dan belanja seklah selama satu tahun. Penyusunan RKAS berdasarkan atas kebutuhan dari masing-masing sumber daya manusia untuk jangka pendek, menengah, hingga panjang. Kegiatan yang paling

93 78 dipriritaskan untuk dianggarkan dalam RKAS adalah kegiatan yang paling dibutuhkan dengan segera. Seperti yang diungkapkan Jamal Ma mur Asmani: Setiap seklah wajib menyusun RAPBS sebagai mana diamanatkan dalam pasal 53 Peraturan Pemerintah N 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun; RAPBS merupakan rencana perlehan pembiayaan pendidikan dari berbagai sumber pendapatan serta susunan prgram kerja tahunan yang terdiri dari sejumlah kegiatan rutin serta beberapa kegiatan lainnya disertai rincian rencana pembiayaannya dalam satu tahun anggaran. 64 Dari teri diatas untuk mengetahui perencanaan dana BOS di SMP Negeri 03 Tangsel, peneliti menggunakan metde wawancara dan studi dkumentasi dalam menggali infrmasi yang berkaitan. Infrmasi ini didapatkan dari infrman yang berkaitan langsung dalam pengellaan dana BOS, yaitu Kepala seklah SMP Negeri 03 Tangsel, Kepala keuangan seklah, Bendahara BOS, Wakil kepala seklah, guru bidang kurikulum, guru bidang kesiswaan, sebagian guru, dan perwakilan tenaga kependidikan untuk mengknfirmasi dengan prgram/kegiatan seklah dalam merencakan dan melaksanakan prgram dana BOS..., dalam prses penyusunan RKAS guru dan staff dilibatkan untuk mengumpulkan masing-masing kegiatan yang yang dibutuhkan dan Tim Manajemen BOS akan mempertimbangkan 65 Lalu, kepala seklah dan Tim Manajemen melakukan analisis kebutuhan untuk menaksir biaya pendidikan yang akan dikeluarkan selama satu tahun ajaran. Setelah melakukan analisis, pihak guru dan karyawan melakukan rencana anggaran biaya dan prgram/kegiatan yang akan dilaksanakan selama 64 Jamal Ma mur Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Seklah, (Jgjakarta: DIVA Press, 2012), h Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB

94 79 peride satu tahun ajaran. Selanjutnya pengajuan rencana dana kebutuhan nantinya disetujui leh Kepala Seklah dan Kepala Keuangan. Dalam pengellaan dana BOS pada aspek perencanaan yang didalamnya terdapat pembuatan RKAS di SMPN 03 Tangerang Selatan sudah berjalan dengan baik, dengan adanya tanggungjawab dari setiap penanggungjawab tiap kegiatan serta dalam pembuatannya sudah melibatkan seluruh kmpnen seklah. Dengan demikian seklah telah memberikan infrmasi dana kegiatan yang akan dilaksanakan selama peride satu tahun ajaran. Dari hasil penelitian mengenai pengellaan dana BOS di SMPN 03 Tangerang Selatan dapat disesuaikan dalam teri pada bab sebelumnya, dimana dalam sistem perencanaan keuangan seklah terdapat prses perencanaan anggaran (RAPBS/RKAS) untuk masa kerja satu tahun. Dalam prses penyusunan perencanaan anggaran seklah dengan adanya keikutsertaan kmpnen seklah dan Tim Manajemen BOS juga mencerminkan transparansi pengellaan dana sesuai dengan teri prinsip manajemen keuangan seklah seperti yang dikatakan leh Jamal Ma ruf Asmani: Manajemen keuangan seklah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang N 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengellaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. 66 Dapat disimpulkan bahwa sistem pengellaan dana BOS dalam prses perencanaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan sudah cukup baik, yaitu adanya keterlibatan tim manajemen, guru, dan karyawan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran Dana BOS berupa RKAS untuk rencana kegiatan satu tahun. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya leh Ega Rezky Hastyarini, bahwa dalam pengellaan anggaran dana BOS dalam prgram RKAS, sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemerintah dan 66 Jamal Ma ruf Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Seklah, (Jgjakarta: DIVA Press, 2012), h. 218,.

95 80 masyarakat, yang dalam hal ini kaitannya dengan kmite seklah dan wali murid. Partisipasi masyarakat berupa dukungan yang diberikan leh kmite seklah, wali murid, dan pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan prgram seklah yang telah direncanakan dan tercantum dalam prgram RKAS. Hal tersebut memiliki kesamaan yang di lakukan leh SMP N 03 Tangerang Selatan, bahwa seklah memberikan kesempatan kepada guru, karyawan, dan kmite seklah untuk terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran kegiatan/prgram seklah. b. Pelaksanaan Dana BOS Dalam aspek pelaksanaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan sudah menerapkan aturan yang berlaku dalam petunjuk teknis terdiri dari beberapa bagian yaitu, diawali dari tahap penyaluran dana BOS, Pengambilan dana BOS, penggunaan dana BOS, pembelanjaan dana BOS, pembukuan dana BOS, pengembalian dana BOS, dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS. 1) Penyaluran Dana BOS Penyaluran dana BOS dilakukan berdasarkan surat usulanyang diterima, yaitu atas Surat Pengusulan Permhnan Bantuan (SPPB) yang ditanda tangani leh Kepala Seklah, surat tersebut dimasukan ke Kantr Perbendaharaan Negara (KPN) untuk diprses. Berdasarkan surat tersebut dana BOS dialkasikan dari pusat ke prvinsi, dana yang telah masuk ke Dinas Pendidikan Prvinsi akan langsung disalurkan kepada masing-masing rekening seklah yang telah memiliki rekening bank daerah. Dana yang diterima leh seklah besarannya bervariasi tergantung pada jumlah murid yang diajukan leh setiap seklah. 2) Pengambilan Dana BOS Prses pengambilan dana BOS dilakukan melalui bank penyalur dari pemerintah pusat/daerah ke rekening seklah. Pengambilan dana BOS

96 81 dilakukan leh Bnedahara Seklah/Bendahara BOS atas persetujuan Kepala seklah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dengan menyisakan sald minimum sesuai peraturan berlaku. Pencairan dana BOS di SMPN 03 Tangsel tidak semua langsung dicairkan pada saat pengambilan, namun dilakukan sesuai kebutuhan yang akan dilaksanakan segera.,,,,, prses pengambilan dana BOS dilakukan dibank dan yang bertugas mengambil dana BOS dilakukan leh Bendahara BOS 67,,,,,, Prses pengembilan dana di bank menggunakan cek gir dengan bukti tanda tangan Kepala Seklah, lalu yang bertugas mengambil dana BOS adalah bendahara BOS yang nantinya pada prses pengambilan di bank menunjukan bukti KTP 68 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada respnden yakni Kepala Seklah, Bendahara BOS dan Bendahara Seklah, bahwa pada aspek pengambilan dana BOS dilakukan leh Bendahara Dana BOS. c. Penggunaan Dana BOS Penggunaan dana BOS harus disesuaikan dengan hasil rapat yang tersusun dalam rencana anggaran kegiatan seklah. Apabila ada perubahan rencana, pihak seklah perlu membuat rencana anggaran perubahan ke pemerintah pusat. Dana yang diterima leh seklah seperti danna BOSNAS dan BOSDA. Hal ini dibuktikan dengan perlehan jawaban dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan kepada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan:.. dana BOS digunakan untuk keperluan siswa. Kita gunakan 80% untuk kegiatan belajar mengajar dan 20 % untuk membayar hnrarium guru. Kita gunakan dana BOS ini untuk kegiatan dan prgram-prgram seklah, untuk kegiatan labratrium, perpustakaan, ATK, listrik dan telepn 67 Hasil wawancara dengan Mulyn sebagai Kepala Seklah. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB 68 Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB

97 82 Dalam penggunaan dana BOS harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala Seklah, Dewan Guru, dan Kite Seklah, yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS, disamping dana yang diperleh dari sumber lain. Berdasarkan Pedman Petunjuk Teknis (JUKNIS) Penggunaan Dana BOS yang diterima leh seklah dapat digunakan untuk membiayai kmpnen kegiatan-kegiatan beriikut: 1) Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan frmulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk ftcpy, knsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan). 2) Pembelian buku teks pelajaran untuk di kleksi diperpustakaan. 3) Pembelian buku referensi, pengayaan, dan panduan guru untuk di kleksi diperpustakaan. Buku-buku yang harus di beli tersebut adalah buku-buku yang sudah dinilai kelayakannya leh pemerintah, baik leh departemen pendidikan nasinal maupun departemen pendidikan agama. 4) Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, lahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, dan sejenisnya (misalnya untuk hnr jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, baiay transprtasi dan akmdasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lmba). 5) Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian madrasah dan lapran hasil belajar siswa (misalnya untuk ftcpy, hnr kreksi ujian dan hnr guru dalam rangka menyusun rapr siswa). 6) Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur, pensil, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris,langganan Kran, kpi, teh, dan gula untuk kebutuhan sehari-hari di madrasah.

98 83 7) Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telpn, termsuk untuk pemaasngan baru jika sudah ada jaringan di sekitar madrasah khusus di madrasah yang tidak ada jariangan listrik dan madrasah memerlukan listrik untuk prses pembelajaran maka diperkenankan untuk membeli genset. 8) Pembiayaan perawatan madrasah: pengecatan, perbaikan atap bcr, perbaikan int jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi dan perawatan fasilitas madrasah lainnya. 9) Pembayaran hnrarium bulana guru hnrer dan hnrarium tugas tambahan Kepala Seklah PNS, Wakil Kepala Seklah, Pembantu Kepala Seklah, Wali Kelas, Petugas Labratrium/Perpustakaan. 10) Pengembangan prfesi guru: pelatihan, MGMP dan MKKS dan sejenisnya. 11) Pembiayaan pengellaan BOS: alat tulis kantr(atk), penggandaan surat menyurat, insentif bagi kepala seklah dan bendahara dalam rangka penyusunan lapran BOS dan biaya transprtasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Ps. 12) Pembelian persnal kmputer (PC) untuk kegiatan belajar siswa. 13) Bila kmpnen di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, dan mebeler. Penggunaan dana BOS yang telah disebutkan diatas harus disesuaikan dengan hasil rapat yang tersusun dalam rencana kegiatan. Apabila ada perubahan rencana pihak seklah perlu melakukan knfirmasi dengan membuat rencana anggaran perubahan ke pemerintah pusat. Dana yang diterima leh seklah khusus dana BOS penggunaannya untuk membiayai kegiatan yang tercantum dalampedman petunjuk teknis BOS. Dari pemaparan diatas berdasarkan hasil wawancara dan berdasarkan teri mengenai penggunaan dana BOS dapat disimpulkan bahwa SMP Negeri 03 Tangsel menggunakan dana BOS sebagaimana mestinya, sesuai dengan

99 84 peraturan yang ditetapkan leh pemerintah mengenai aturan penggunaan dana BOS. Hal ini dibuktikan dengan hasil studi dkumentasi yang dilakukan leh peneliti yang dilakukan pada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan. a) Pembelanjaan Dana BOS Pembelanjaan dana BOS di SMP N 03 Tangsel terdiri atas pengeluaran berbagai prgram seklah, belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja mdal. Belanja pegawai terdiri atas pengeluaran gaji guru dan karyawan, Hal ini dibuktikan dengan perlehan jawaban dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan kepada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan,,,,, dana BOS dibelanjakan untuk kegiatan prgram seklah, belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja mdal 69,,,, seklah memiliki tim khusus belanja barang. Pembelian barang berdasarkan pada apa yang telah direncanakan dalam RKAS. Pertimbangan dalam pembelian berdasarkan dana yang tersedia, apabila bisa dengan harga yang minim namun kualitas tetap bagus 70 Di SMP N 03 Tangsel dalam pembelanjaan memiliki pertimbangan setiap akan melaksanakan pembelian barang/jasa. Barang dengan harga murah namun berkualitas bagus menjadi hal yang diinginkan. Saat melakukan pembelian barang yang terpenting adalah barang yang sangat dibutuhkan. Pertimbangan lain yang dilakukan dalam pembelian barang ataupun jasa yaitu dengan melihat ketersediaan dana yang diperleh seklah dan menerapkan prinsip efektif dan efisien. Efektif yaitu tepat guna, barang yang dibeli memang barang yang dibutuhkan dan memang harus diadakan. Dan untuk efisien menggunakan berdasarkan harga yang standar dipasaran dan dengan harga yang minimal. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri 03 Tangsel menerapkan aturan pemerintah dalam mekanisme pembelian 69 Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB 70 Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB

100 85 barang/jasa. Serta sesuai dengan teri prinsip manajemen yaitu efektif dan efisien seperti yang diungkapkan leh Jamal Ma ruf Asmani: Manajemen keuangan seklah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang N 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengellaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. 71 b) Pembukuan Dana BOS Data mengenai pembukuan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan diperleh dari wawancara Kepala Seklah, dan Bendahara BOS serta studi dkumentasi. Pembukuan keseluruhan penggunaan dana yang berasal dari dana BOS. Dalam pelaksanaan pembukuan, tim belanja harus menyertakan bukti transaksi terhadap dana yang telah dikeluarkan. Bukti fisik atas transaksi tersebut berguna ntuk pelapran dana BOS, sebagai pertanggungjawaban kepada pemerintah pusat/daerah atas penggunaan dana yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan perlehan jawaban dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan di SMP N 03 Tangerang Selatan,,,,,,prses pembukuan harus dilengkapi dengan bukti transaksi, seperti kwitansi dll, karena nanti akan dimasukkan dalam lapran pertanggungjawaban (LPJ) dana BOS kepada pemerintah. 72 d. Pelapran Dana BOS Pelapran dana BOS di SMPN 03 Tangerang Selatan, terdiri dari pelapran penggunaan dana BOS yang dilaprkan untuk pihak internal maupun pihak eksternal dan publikasi yang dilakukan leh seklah terkait pengellaan Dana BOS. Data pelapran diperleh dari wawancara kepada kepala seklah dan bendahara BOS serta dkumentasi. Pertanggungjawaban seklah kepada 71 Jamal Ma ruf Asmani, Tips Aplikasi Manajemen Seklah, (Jgjakarta: DIVA Press, 2012), h. 218,. 72 Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB

101 86 pemerintah dengan memberikan lapran pengellaan dana BOS pada setiap akhir peride dana BOS. Adapun pihak-pihak yang diberikan lapran dana BOS adalah Seklah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kta, Dinas Pendiidkan Prvinsi, dan Dinas Pendidikan Pusat. Hal ini dibuktikan dengan perlehan jawaban dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan di SMP N 03 Tangerang Selatan,,,,,, seklah harus membuat lapran sesuai frmat dalam buku pedman. Waktu pelapran dana BOS tiap akhir peride. Lapran tersebut diberikan kepada penmerintah pusat, prvinsi, kabupaten/kta dan untuk seklah 73,,,,, pelapran dana BOS tiap akhir peride. Lapran disusun leh Tim Manajemen BOS dan terkhusu disusun leh Bendahara BOS. Lapran diberikan kepada dinas pendidikan pusat, prvinsi, kabupaten dan seklah. 74 Kegiatan pelapran yang dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemerintah di buat leh Tim Manajemen BOS dan secara khusus leh Bendahara BOS. Menurut Buku Petunjuk Teknis BOS, lapran pertanggungjawaban keuangan dana BOS disampaikan setiap triwulan, semester dan tahunan. Lapran disusun dengan mengacu pada buku kas umum (BOS K-3), Buku Pembantu Bank (BOS K-5), dan beserta dkumen pendukung lainnya sebagai bukti. Untuk lapran yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kta adalah Frmat BOS K-2, BOS K-3, BOS K-4, BOS K-5, dan BOS K-6. Selanjutnya lapran yang perlu dibuat untuk diumumkan kepada masyarakat adalah lapran Penggunaan dana BOS (Frmat BOS-03). 75 Dapat disimpulkan bahwa lapran pertanggungjawaban dana BOS sebagai bentuk tanggungjawab seklah terhadap penggunaan dana BOS yang dipergunakan untuk kegiatan atau prgram seklah. SMP N 03 Tangerang Selatan sudah melaksanakan pertanggungjawaban dengan membuat lapran 73 Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB 74 Hasil wawancara dengan Maryn sebagai Kepala Seklah. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB 75 materi peningkatan manajemen melalui penguatan tata kella dan akuntabilitas di seklah/madrasah.2011 h.173

102 87 pertanggungjawaban dana BOS sesuai dengan peraturan dalam JUKNIS BOS. Hal ini sebagai bukti bahwa SMP N 03 Tangerang Selatan sudah menerapkan prinsip akuntabitas dengan baik sesuai peraturan yang ditetapkan leh pemerintah. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan leh Giyant, bahwa seklah dikatakan transparan jika pelapran dilakukan secara intern dan ekstern mulai dari lapran triwulan, semester, dan tahunan. e. Pengawasan Dana BOS Pengawasan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan terdiri dari pengawasan intern seklah dan pengawasan dari ekstern seklah. Pihak intern seklah yang melakukan pengawasan adalah kmite seklah dan Dinas Pendidikan Kabupaten bersama dengan pengawas seklah. Pengawas dari pihak ekstern seklah adalalah Dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan Prvinsi dan Pusat. Kmite seklah selaku pihak pengawas internal melakukan pengawasan atas terlaksananya Pengellaan Dana BOS apakah sudah sesuai dengan perencanaan dana BOS. Mnitring yang dilakukan leh dinas pendidikan kabupaten yaitu pada saat peride berjalan. Pihak eksternal seklah yang melakukan pengawasan terhadap pengellaan dana BOS datang langsung ke seklah ataupun dengan memberikan instrument mnitring yang erlu diisi leh seluruh warga seklah. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk memantau ketepatan dan kebenaran kegiatan yang dilaksanakan leh seklah sesuai dengan rencana anggaran yang telah dibuat dan berdasarkan petunjuk teknis penggunaan dana BOS.,,Kmpnen utama yang dimnitr leh pengawas yaitu alkasi dana, penyaluran dana, penggnuaan dana, pelapran dan lain-lain yang terkait dengan pengellaan dana BOS 76,,Pengawasan dilakukan leh seklah dan Dinas Pendidikan Prvinsi. Pemantauan yang dilakukan dalam hal Pelaksanaan penggunaan Dana BOS, Pemantauan terkait pengecekan kesesuian dana dengan bukti- 76 Hasil wawancara dengan Maryn sebagai Kepala Seklah. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB

103 88 bukti yang ada 77 Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala seklah dan bendahara BOS terdapat pernyataan bahwa pengawasan dan mnitring dilakukan untuk mengevaluasi pengellaan dana BOS baik dari prses penerimaan hingga pelapran dana BOS. Hal-hal yang di mnitring adalah kegiatan atau prgram dana BOS apakah penggunaannya sudah sesuai dengan pedman BOS atau belum. Hal ini sesuai dengan ketetapan pemerintah dalam buku pedman BOS yaitu: kmpnen utama yang dimnitr antara lain: alkasi dana seklah penerima bantuan, penyaluran dan enggunaan dana, pelayanan dan enanganan pengaduan, administrasi keuangan dan pelapran. 78 secara teknis, perbedaan mendasar dari pengawasan dan mnirtring terletak pada fkusnya. Pengawasan memfkuskan pada rang-rang yang mengella prgram atau melaksanakan prgram kegiatan, sementara pada mnitring fkusnya pada kmpnen-kmpnen prgram/kegiatan 79 Dapat disimpulkan bahwa pengawasan pengellaan Dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan dilakukan leh pihak intern dan ekstern. Kmpnen yang di mnitr adalah terkait pengellaan dana BOS dari penerimaan dana, penyaluran dana, pengalkasian dana, penggunaan dana hingga pelapran dana BOS. 2. Transparansi dalam pengellaan Dana BOS Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap rang yang memperleh infrmasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni infrmasi tentang kebijakan prses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Transparansi juga dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, dan warga seklah melalui penyediaan infrmasi dan menjamin kemudahan dalam 77 Hasil wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB 78 Direktrat Pendidikan Dasar, Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kella dan Akuntabilitas di Skelah/Madrasah, (Jakarta: Kemendiknas,2011), h Direktrat Pendidikan Dasar,,, h.232.

104 89 memperleh infrmasi yang akurat danmemadai. Pengellaan dana BOS harus mampu mempertanggungjawabkan hasil pengellaan anggaran dana BOS tidak hanya kepada pemerintah saja, tetapi juga kepada masyarakat yang dalam hal ini kmite seklah dan wali murid. Hal tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban seklah terhadap prgram seklah yang dilaksanakan. Untuk mengetahui penerapan prinsip transparansi dalam pengellaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan, peneliti melakukan metde wawancara dan studi dkumen dalam menggali infrmasi yang berkaitan. Infrmasi ini didapatkan dari infrman yang terlibat langsung dalam pengellaan keuangan seklah, yaitu Bendahara Dana BOS dan Guru SMP N03 Tangerang Selatan. Wawancara juga dilakukan dengan Wakil kepala seklah bidang kurikulum, wakil kepala seklah bidang kesiswaan, dan kmite seklah untuk mengknfirmasi dengan prgram/kegiatan seklah dalam merencanakan dan melaksanakan. Dalam melaksanakan prinsip transparansi dalam pengellaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan dikaitkan dalam prgram pembuatan RKAS. Dalam penelitian ini, transparansi pengellaan dana BOS berarti adanya keterbukaan terhadap sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihakpihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Beberapa infrmasi keuangan dana BOS dapat dengan mudah diakses semua warga seklah dan masyarakat yang dalam hal ini kmite seklah dan wali murid. Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya tentang pengellaan dana BOS. Iya, kita terbuka terhadap pihak yang berkepentingan, yaitu melibatkan Tim manajemen dana BOS dalam merencanakan RKAS anggaran biaya pendidikan peserta didik dalam satu tahun ajaran, guru dan karyawan mengajukan kebutuhan selama satu tahun dan membuat daftar usulan anggaran kegiatan, dan kmite seklah dalam merencanakan anggaran dana kmite sesuai dengan kebutuhan

105 90 kegiatan siswa. Warga seklah juga dapat mengakses infrmasi mengenai dana BOS kepada Bendahara Dana BOS. 80 Dengan adanya keterlibatan guru dan karyawan sebagai Tim Manajemen BOS dalam prses pembuatan RKAS memberikan kesempatan kepada warga seklah untuk belajar bertanggung jawab dan berpartisipasi secara langsung dalam prses penganggaran. Terkait dengan bentuk partisipasi dan transparansi anggaran, bapak Rendra selaku salah satu Guru di SMP N 03 Tangerang Selatan mengatakan: Partisipasi dalam prses penganggaran bisa berbentuk keterlibatan langsung dalam prses penganggaran, usulan kegiatan, saran dan kritik yang membangun. 81 Dari adanya pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa SMP N 03 Tangerang Selatan telah melakukan prinsip transparansi dalam pengellaan dana BOS. Hal tersebut dapat dilihat dari terbukanya infrmasi mengenai penerimaan dana BOS serta memberikan kesempatan kepada warga seklah dalam prses pembuatan RKAS dengan adanya keterlibatan guru dan karyawan dalam Tim Manajemen BOS dalam menentukan anggaran kegiatan seklah serta untuk kegiatan prses belajar mengajar. 3. Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS Prinsip akuntabilitas sangat penting dalam pengellaan keuangan di seklah. Akuntabilitas dibutuhkan untuk menjadikan lapran pengellaan keuangan seklah menjadi berkualitas dan dapat dipercaya. Penerapan prinsip akuntabilitas di dalam penelitian ini berarti pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana seklah baik dari rang tua, masyarakat, dan pemerintah. Sumber dana yang didapatkan leh SMP N 03 Tangerang 80 Hasil Wawancara dengan Suherman sebagai Bendahara BOS. Pada Hari Jum at, 16 September 2016 Pukul WIB 81 Hasil Wawancara dengan Rendra sebagai Guru SMP N 03 Tangerang Selatan, Pada Hari Kmis, 03 Nvember 2016 pukul WIB

106 91 Selatan terdiri dari pendapatan rutin dan dana BOS (Bantuan Operasinal Seklah), sumber dana tersebut digunakan leh pihak seklah dalam melaksanakan prgram/kegiatan dan kebutuhan perasinal seklah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya tentang pengellaan Dana BOS, dalam menggunakan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan, pihak seklah harus dapat menilai setiap penggunaan anggaran sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Kepala Seklah SMP N 03 Tangerang Selatan bahwa dengan setiap hasil evaluasi kegiatan dinilai apakah efektif dan efesien. 82 Peneliti juga menganalisis, akuntabilitas dalam penelitian ini mempresentasikan bahwa prsedur peraturan dan perundangan dilaksanakan dengan knsekuen. Sehingga tindakan dan pengeluaran dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dengan indicatr kinerja dan target yang jelas. Hal tersebut dapat terlihat dari SMP N 03 Tangerang Selatan yang selalu tepat waktu dalam mengirimkan lapran pertanggungjawaban kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat yang berupa Frm BOS-K1, BOS-K2, K-06B, dan BOS-K7. Selain itu, lapran pertanggungjawban kepada masyarakat dilakukan dengan menempelkan Frm BOS-K1 di papan pengumuman seklah, agar masyarakat dapat mengetahui dana yang diguakan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan hasil analisis di atas, Nampak bahwa antara transparansi dan akuntabilitas dalam pengellaan dana BOS saling berkaitan. Transparansi dapat mendrng peningkatan akuntabilitas public. Sedangkan akuntabilitas publik akan sulit terlaksana tanpa pemantauan dan transparansi serta partisipasi publik dalam prses pengambilan keputusan pembuatan RKAS dana BOS. 82 Hasil wawancara dengan Maryn sebagai Kepla Seklah SMP N 03 Tangerang Selatan, Pada hari Jum at, 16 September 2016.

107 92 E. Temuan Hasil Penelitian Terdapat beberapa temuan hasil penelitian pengellaan dana BOS mengenai penerapan transparansi dan akuntabilitas anggaran dalam pengellaan Dana BOS di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan. Temuan hasil penelitian mengenai sistem pengellaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan yang meliputi Pengellaan dana BOS pada aspek perencanaan pembuatan anggaran seklah di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan, telah menggunakan standar perasinal pengellaan dana BOS sesuai dengan petunjuk teknis (JUKNIS) BOS. SMP Negeri 03 Tangerang Selatan menggunakan penyusunan anggaran pendidikan dengan pendekatan PPBS (Planning Prgramming Budgeting System). PPBS merupakan perencanaan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan prgram/kegiatan dari masingmasing unit di seklah. seperti yang diungkapkan Nanang Fattah : PPBS (planning, prgramming, budgeting system) dalam bahasa indnesia adalah sistem perencanaan, penyusunan prgram dan penganggaran (SP4). Mdel ini bermakna bahwa perencanaan, penyusunan prgram dan pengarahan dipandang sebagai suatu sistem yang tak terpisahkan satu sama lainnya. Bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan mengembangkan prgram-prgram, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan prses penganggaran untuk merefleksikan kegiatan prgram jangka panjang. 83 Dari teri diatas dikaitkan dengan hasil penelitian di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan sudah menggunakan pendekatan PPBS, yaitu dengan adanya rapat kerja yang dilakukan seklah setiap awal tahun ajaran untuk membahas prgram/kegiatan seklah yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran. Keterbukaan dalam perencanaan anggaran dilakukan SMP N 03 Tangerang Selatan, yaitu dengan membuat RKAS (rencana kegiatan anggaran seklah) pada tahun ajaran baru. Prses pembuatan RKAS menggunakan sistem bttm up, yaitu usulan anggaran kegiatan dari bawah (guru dan karyawan, kmite) dan disetujui leh atasan yaitu kepala seklah, 83 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Op. cit, h. 51

108 93 direktur pendidikan, dan kepala keuangan. Dalam perencanaan anggaran seklah pihak yang terlibat adalah kepala seklah, guru, karyawan, dan kmite yang membuat rencana anggaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan seklah serta 8 standar pendidikan nasinal. Selanjutnya mengenai penyusunan anggaran kegiatan seklah (RKAS) yang terdapat diseklah harus melibatkan unsur pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini ditegaskan leh teri Mulyn (2010) yaitu : Penyusunan anggaran Kegiatan seklah (RKAS) dilaksanakan dengan melibatkan beberapa unsure, diantaranya (1) Kepala Seklah dibantu para wakilnya yang ditetapkan leh kebijakan seklah, (2) Orang Tua siswa dalam wadah kmite seklah, (3) Dinas pendidikan Kta/Kabupaten, dan (4) Pemerintah Kta/Kabupaten setempat. 84 Dari teri diatas dikaitkan dnengan hasil perlehan jawaban wawancara penelitian yang kemudian dapat diperleh temuan penelitian bahwa dalam hal penyusunan RKAS harus melibatkan beberapa kmpnen, yakni pihak seklah, masyarakat, dan pemerintah. SMP N 03 Tangerang Selatan dalam penyusunan RKAS sudah melibatkan kmpnen tersebut. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawncara penelitian yang dilakukan baik leh kepala seklah, Wakil Kepala Seklah, bendahara, dan dewan guru serta karyawan di SMP N 03 Tangerang Selatan. Selanjutnya Transparansi dana BOS dalam aspek pelaksanaan BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan sudah menerapkan aturan yang berlaku dalam petunjuk teknis BOS dengan adanya keterlibatan guru, karyawan, dan kmite seklah dalam membuat anggaran kegiatan dan lapran pertanggungjawaban serta adanya bukti fisik (struk pembelanjaan barang/jasa). Dalam mengajukan anggaran, setiap pelaksana kegiatan (guru dan karyawan, kmite) harus membuat prpsal kegiatan dan mengisi lembar permintaan dana kegiatan, barang/jasa (bukti transaksi sementara). Lembar permintaan dana harus ditrisasi leh Kepala Seklah dan disetujui leh Bendahara BOS. Para penanggung jawab kegiatan harus 84 Mulyn, Knsep Pembiayaan Pendidikan (Jgjakarta: Ar-Ruzz Meida), 2010, cet 1. H. 89

109 94 membuat prpsal kegiatan, beserta dana yang dibutuhkan pada bukti transaksi sementara. Prpsal dan bukti transaksi sementara diajukan kepada Kepala Keuangan sekaligus Bendahara BOS setelah dana keluar pihak atasan melakukan pengawasan dalam terlaksananya kegiatan sesuai tujuan, dan setelah kegiatan terlaksana para penanggung jawab harus membuat lapran pertanggungjawaban dalam kurun waktu 1 minggu. Pelaksanaan dana BOS diseklah salah satunya yaitu disalurkan pada prses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Penggunaan dalam pelaksanaan dana BOS sudah ditegaskan dalam JUKNIS BOS, yang meliputi : pelaksanaan pelajaran, pengadaan sarana/prasarana, pemeliharaan sarana/prasarana, kesejahteraan pegawai,kegiatan belajar, pengellaan pelaksanaan pendidikan dan pendataan. 85 Dari teri diatas dikaitkan dengan hasil perlehan jawaban wawancara penelitian yang kemudian dapat diperleh temuan penelitian bahwa salah satu pengalkasian/penggunaan anggaran dana BOS harus ditujukan untuk kegatan prses belajar mengajar. Selain untuk kegaitan belajar mengajar dikelas penggunan dana BOS digunakan sebagai pembayaran gaji guru hnrer dan perasinal seklah lainnya. Dana BOS yang telah diperleh SMP N 03 Tangerang Selatan sudah dialkasikan untuk prses kegiatan belajar mengajar dikelas. Hal ini dibuktikan dengan perlehana jawaban dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan pada pihak SMP N 03 Tangerang Selatan. Dari perlehan hasil jawaban yang diperleh mengatakan bahwa pengalkasiana/penggunaan dana BOS sudah dialkasikan pada prses KBM. Pada aspek Pencairan dan penggunaan dana BOS, SMP N 03 Tangerang Selatan membuat draf atau frmulir K-1, K-2, K-3, K-7 dan K-7a kepada Tim manajemen BOS Kabupaten/Kta sebagai perhitungan jumlah siswa di seklah/ Madrasah Mulyasa, Menjadi Kepala Seklah h. 203 atau JUKNIS BOS 86 JUKNIS BOS TAHUN 2015

110 95 Di SMP N 03 Tangerang Selatan, untuk mengetahui berapa jumlah Bantuan Operasinal Seklah (BOS) yang dapat diterima leh seklah. SMP N 03 Tangerang Selatan sudah memiliki rekening seklah yang nantinya akan langsung dana BOS tersebut disalurkan. Dengan melengkapi frmat-frmat sebagai dkumen dalam pencairan dana BOS. Dkumen tersebut seperti yang sudah dijelaskan pada teri sebelumnya. Dari perlehan hasil jawaban penelitian mengenai pencairan dana BOS terjadi keterlambatan pencairan dana BOS, sehingga perasinal seklah menjadi terhambat, namun demikian kepala seklah SMP N 03 Tangerang Selatan dapat memberikan slusinya yakni dengan menggunakan dana BOS Pusat dan dana talangan dari kperasi seklah. Dalam pelapran dana BOS, SMP N 03 Tangerang Selatan membuat lapran secara tertulis dengan melaprkan penggunaan dana BOS untuk kegiatan seklah secara Online dengan menggunakan aplikasi Lapran Pertanggungjawaban keuangan dana BOS di tingkat seklah (ALPEKA BOS) dan membuat lapran pertanggungjawaban secara manual yakni dengran menjelaskan seluruh aspek dan tanda bukti dalam satu bundle lapran yang dijilid untuk dinilai dan dipertanggungjawabkan kepada pihak yang berkepentingan yaitu yayasan, rang tua, dan pemerintah. Sedangkan mnitring terhadap hasil evaluasi anggaran dilakukan leh pihak intern dan ihak ekstern yaitu seklah, Dinas Pusat dan BOS Kabupaten/Kta, Menurut Buku Petunjuk Teknis BOS, lapran pertanggungjawaban keuangan dana BOS disampaikan setiap triwulan, semester dan tahunan. Lapran disusun dengan mengacu pada buku kas umum (BOS K-3), Buku Pembantu Bank (BOS K-5), dan beserta dkumen pendukung lainnya sebagai bukti. Untuk lapran yang diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kta adalah Frmat BOS K-2, BOS K-3, BOS K-4, BOS K-5, dan BOS K-6. Selanjutnya lapran yang perlu dibuat untuk diumumkan kepada masyarakat adalah lapran Penggunaan dana BOS (Frmat BOS-03) materi peningkatan manajemen melalui penguatan tata kella da akuntabilitas di seklah/madrasah.2011 h.173

111 96 Dapat disimpulkan bahwa SMP N 03 Tangerang Selatan sudah menerapkan prinsip Akuntabilitas hal ini dibuktikan dengan pembuatan lapran pertanggungjawaban dana BOS sebagai bentuk tanggungjawab seklah terhadap penggunaan dana BOS yang dipergunakan untuk kegiatan atau prgram seklah SMP N 03 Tangerang Selatan sudah melaksanakan pertanggungjawaban dengan membuat lapran pertanggungjawaban dana BOS sesuai dengan peraturan dalam JUKNIS BOS. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya leh Ristya Dwi Anggraini, bahwa dalam pengellaan anggaran dana BOS dalam prgram RKAS, sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan partisipasi pemerintah dan masyarakat, yang dalam hal ini kaitannya dengan kmite seklah dan wali murid. Partisipasi masyarakat berupa dukungan yang diberikan leh kmite seklah, wali murid, dan pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan prgram seklah yang telah direncanakan dan tercantum dalam prgram RKAS. Hal tersebut memiliki kesamaan yang di lakukan leh SMP N 03 Tangerang Selatan bahwa seklah memberikan kesempatan kepada guru, karyawan, dan kmite seklah untuk terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran kegiatan/prgram seklah. Partisipasi guru dan karyawan SMP N 03 Tangerang Selatan, yaitu dengan membuat daftar usulan kebutuhan yang akan menjadi pertimbangan dalam pembuatan RKAS untuk satu tahun ajaran. Sedangkan hasil penelitian Giyant mengemukakan bahwa keterlibatan guru dalam pembuatan pembuatan RKAS di seklah negeri dilakukan pada saat rapat kmite dan pelaksanaan prgram disesuaikan dengan anggaran yang telah disahkan. SMP N 03 Tangerang Selatan yang merupakan seklah negeri telah melakukan pembukuan keuangan dengan baik. Sumber penerimaan dana SMP N 03 Tangerang Selatan yang berasal dari rang tua dan dana BOS dibuat lapran keuangannya secara terperinci. SMP N 03 Tangerang Selatan membuat lapran bulanan, tahunan, dan lapran pertanggungjawaban dana BOS kepada yayasan dan pemerintah sebagai bentuk tranparansi implementasi

112 97 pengellaan dana seklah kepada stakehlders. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan leh Giyant, bahwa seklah dikatakan transparan jika pelapran dilakukan secara intern dan ekstern mulai dari lapran triwulan, semester, dan tahunan. SMP N 03 Tangerang Selatan juga telah melakukan penanganan yang baik dalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pengellaan dana BOS yang diakibatkan leh keterlambatan pencairan dana BOS pada peride triwulan 1 tahun Yang menyebabkan kekurangan dana pada prgram dan kegiatan yang telah direncanakan pada peride triwulan satu. Strategi yang dilakukan leh seklah dalam mengatasi dampak dari keterlambatan dana BOS tersebut yaitu dengan menggunakan dana BOSNAS dan dana talangan dari kperasi seklah. Lalu strategi lain yang digunakan untuk mencairkan dana pada triwulan satu yang telah hangus yaitu dengan mengalkasikan dana pada triwulan selanjutnya, dengan cara menambahkan prgram atau kegiatan seklah. Sehingga dengan strategi tersebut dana BOS yang hangsu dapat dicairkan kembali dan dapat membayar pinjaman dari dana BOSNAS dan dana talangan dari kperasi seklah. F. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan, ada beberapa kesulitan yang penulis alami dalam melakukan penelitian ini, salah satuya yakni sebagai berikut: 1. Data yang diperleh dalam penelitian ini, masih dari pelaku/pelaksana pengella dana BOS. Perlehan data belum melibatkan Dinas Pendidikan serta wali siswa. Sehingga data cenderung bersifat subyektif. 2. Saat pelaksanaan penelitian, seklah sedang membuat lapran peride triwulan ke-3 sehingga data tersebut belum bisa diteliti leh peneliti. 3. Pencckan data pembukuan pengellaan Dana BOS dengan kepelengkapan bukti transaksi belum dilakukan leh peneliti. 4. Seklah sulit terbuka memberikan infrmasi mengenai data keuangan seklah.

113 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan pada BAB IV, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Transparansi pengellaan anggaran Dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan sudah transparan. Hal ini dapat dilihat dari keterbukaan dalam menyusun RKAS serta terbuka mengenai infrmasi penerimaan dana, penggunaan dana serta infrmasi yang disediakan mengenai pengellaan dana BOS dalam bentuk RKAS. Serta partisipasi warga seklah dalam pengellaan anggaran dana BOS. 2. Akuntabilitas pengellaan anggaran Dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan dapat dilihat dalam bentuk lapran pertanggungjawaban penggunaan dana BOS berupa lampiran frmulir BOS K-1, K-2, K-06B, dan K-7 yang ditandatangani leh kepala seklah dan ketua Kmite Seklah, Bendahara Seklah, dan Ketua Kmite. Lampiran frmulir pertanggungjawaban tersebut dikirim kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Serta menempelkan frmulir BOS K-1 dipapan pengumuman seklah sebagai bentuk lapran penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan. Sedangkan mnitring terhadap hasil evaluasi anggaran dilakukan leh pihak yayasan dan manajemen yang dilakukan setiap bulan dan penggunaan dana BOS disampaikan setiap triwulan untuk dana BOS Pusat dan BOS Kabupaten/Kta, serta dana BOS Prvinsi dilaprkan per semester. B. SARAN Berdasarkan uraian diatas maka ada beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan seklah dalam kegiatan mengella Dana Bantuan Operasinal Seklah, yaitu sebagai berikut: 98

114 99 a. Bagi pemerintah, Sebaiknya pemerintah melakukan pengawasan secara intensif langsung kepada seklah agar masalah mengenai keterlambatan dana BOS di seklah dapat langsung dengan cepat ditanggulangi. b. Bagi seklah, Memberikan infrmasi kepada seluruh guru dan karyawan serta kmite seklah mengenai rencana anggaran kegiatan seklah secara menyeluruh, realisasi anggaran, dan evaluasi anggaran melalui rapat/musyawarah kerja. c. Bagi peneliti lain, Bagi peneliti yang selanjutnya akan melakukan penelitian berkaitan dengan pengellaan dana BOS disarankan mengambil masalah penelitian pada aspek transparansi dan akuntabilitas pengellaan keuangan seklah/yayasan, hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam segi kemampuan, dan waktu untuk melakukan penelitian berkaitan dengan hal tersebut.

115 100 DAFTAR PUSTAKA Adriant, Nic, Gd e-gvernment: Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-gvernment, Malang: Bayumedia Publishing, Afrizal, Metde Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, Depk:PT Rajagrafind Persada, Akuntn, Indra. Utak-Atik Mekanisme Penyaluran Dana BOS, ( diakses pada 12 Januari 2016 Pukul WIB Arikunt, Suharsimi. Prsedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:PT Rineka Cipta,2010. Asmani, Jamal ma ruf, Tips Aplikasi Manajemen Seklah, Jgjakarta: DIVA Press, Ayu Nur Azizah, Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Anak Terlantar di Panti Asuhan Nurul Qur an Bekasi, Jakarta: Buku Panduan BOS, Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Departemen Agama RI Direktrat Jenderal Pendidikan Islam Buku Panduan BOS, Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Departemen Agama RI Direktrat Jenderal Pendidikan Islam Buku Panduan BOS, Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Departemen Agama RI Direktrat Jenderal Pendidikan Islam Buku panduan BOS, Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasinal Seklah Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif: Kmunikasi, Eknmi, Kebijakan publik, dan ilmu scial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,2009. Departemen Pendidikan Nasinal dan Departemen Agama RI, Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Operasinal Seklah, Jakarta: Dinas dan Depag Dewan Perwakilan Daerah Republik Indnesia, Efisiensi Penggunaan APBN di Daerah, Tinjauan Terhadap Pelaksanaan BOS, Jakarta: Sekretariat Jenderal DPD: 2008 Direktrat Jenderal Pendidikan Dasar, Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kella dan Akuntabilitas di Seklah/Madrasah, Jakarta: Kemendikas,2011.

116 101 Fattah, Nanang. Eknmi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rsdakarya, Fattah, Nanang. Sistem Penjamin Mutu Pendidikan, Bandung : Remaja Rsdakarya: FITK. Pedman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK Giyant, Akuntabilitas Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) di Seklah Dasar Negeri Belah 1 Kecamatan Dnrj Kabupaten Pacitan, Tesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Harsn, Pengellaan Pembiayaan Pendidikan, Ygyakarta: Pustaka Bk Publisher, Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta:PT.Raja Grafind Persada,2009. Hastyarini, Ega Rezky, Pengellaan Dana Bantuan Operasinal Seklah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pejagan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Kmpri, Manajemen Seklah Teri & Praktek, Bandung: Alfabeta, Materi Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kella dan Akuntabilitas di Seklah/Madrasah. Panduan Pengellaan Seklah Maryn, Waancara, Ciputat, 16 September Minarti, Sri. Manajemen Seklah Mengella Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Ygyakarta: Ar-Ruzz Media, Mdul Khusus Kmunitas: Transparansi Akuntabilitas, h. 8 ( diakses tanggal 07 Januari 2017, Pukul WIB Mulyasa,E Manajemen Berbasis Seklah, Bandung:PT Remaja Rsdakarya, 2006 Mulyasana, Dede. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing Tinggi, Bandung: PT.Remaja Rsdakarya, 2011.

117 102 Mulyn, M.A, Knsep Pembiayaan Pendidikan, Ygyakarta: Ar-Ruzz Media, Mustari, Mhamad, Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafind Persada, Pedman Pelaksanaan Pengellaan Keuangan Kegiatan BOSDA di Lingkungan Dinas Pendidikan Kta Tangerang Selatan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indnesia Nmer 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengella Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pasal 9 ayat (1) dan (2). Peraturan Pemerintah N. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan pasal 53 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan N 44 Tahun 2012, pasal 1 ayat 2 Parwita Desi, Diah Evaluasi Akuntabilitas dan Transparansi Pengellaan Keuangan Seklah Menengah Pertama (SMp) Negeri di Kabupaten Banyumas Tesis Universitas Indnesia, Jakarta, Riyadi, Sugeng, Pengaruh Dana Bantuan Operasinal Seklah (BOS) Terhadap Peningkatan Manajemen Seklah di MTs Nurul Falah Krwe Lembeyan Magetan, Rhiat, Manajemen Seklah Teri Dasar Dan Praktik, Bandung : PT Refika Adi tama, Sugiyn, Metde Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, Suharsaputra, Uhar Administrasi Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama, Suherman, Wawancara, Ciputat 16 September 2016.

118 103 Suparlan, Manajemen Berbasis Seklah Dari Teri sampai dengan praktik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013 Tim Dsen Administrasi Pendidikan. Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rsdakrya Undang Undang Republik Indnesia Nmr 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasinal Pasal 1 ayat (1) Waluy, Manajemen Publik, Bandung: Mandar Maju, Zuriah, Nurul.Metdlgi Penelitian Kualitatif : Kmunikasi, eknmi, kebijakan public, dan ilmu scial lainnya, Jakarta: Kencana prenada media grup, 2009

119 Lampiran 1 PEDOMAN DOKUMENTASI Nama Seklah Alamat Seklah : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan : Jl. Ir. H Juanda Ciputat Timur Tangerang Selatan N. Dimensi Sumber Dkumen 1. Organisasi Prfil seklah Sejarah berdirinya seklah Visi, misi, tujuan, dan sasaran seklah Struktur rganisasi seklah Sarana dan prasaran 2. Ketenagaan Data tenaga pendidik Data tenaga kependidikan Data peserta didik 3. Dana BOS RKAS Lapran Keuangan dan SPJ dana BOS Pembukuan BOS Dkumen lain yang relevan Ada Keterangan Tidak ada 1

120 Lampiran 2 Nama Seklah Alamat Seklah PEDOMAN OBSERVASI : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan : Jl. Ir. H Juandan Ciputat Timur Tangerang Selatan N Uraian Pengamatan Deskripsi Hasil Pengamatan 1. Keadaan Fisik Seklah 2. Sarana seklah yang menggunakan dana BOS 3. Keadaan Bangunan Seklah 4. Pelaksanaan penyusunan RKAS BOS 5. Pembukuan penggunaan dana BOS beserta bukti fisik pembelanjaan 6. Publikasi seklah terkait penerimaan dan pengeluaran dana BOS 7. Lapran dana BOS sebagai bentuk pertanggungjawaban seklah 2

121 Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA KEBIJAKAN SEKOLAH 1. PERENCANAAN 1. Apakah seklah membuat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Seklah)? a. Kapan RKAS dibuat? b. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan RKAS? c. Bagaimana prses pembuatan RKAS? 2. Apakah ditengah tahun pelajaran seklah menyusun RKAS perubahan? Mengapa demikian? 3. Apakah seklah membentuk tim belanja barang dan dapat difungsikan dengan baik? 4. Apakah pembentukan tim belanja barang terpisah dengan tim penerima barang? 5. Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Sealatn? 6. Apakah seklah memiliki data siswa untuk keperluan dkumen dana BOS? 7. Apakah seklah membentuk Tim Manajemen BOS secara khusus? PELAKSANAAN 1. Apakah pelaksanaan manajemen keuangan seklah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan leh pemerintah? 2. Bagaimana mekanisme pelaksanaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan? 3. Bagaimana mekanisme pencairan dana BOS leh seklah? 4. Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengambilan dana BOS? 5. Dalam setiap peridenya kapan seklah menerima dana BOS? 3

122 6. Bagaimana mekanisme pemerintah menyalurkan dana BOS sampai kepada Seklah? 7. Siapa saja yang bertugas mengambil dana BOS ke Bank Pemerintah? 8. Apakah ada pungutan atau pengurangan dana dari pihak manapun terkait pengambilan dana BOS? 9. Untuk tahun 2015, apakah ada siswa yang mutasi atau keluar dari seklah ini? Bagaimana seklah menyikapinya terkait dana BOS? 10. Apakah penyaluran dana BOS tahun 2015 tepat waktu dan sesuai ketentuan? 11. Bagaimana prses penggunaan dana BOS? 12. Apakah semua kebutuhan perasinal seklah sudah terpenuhi dengan adanaya dana BOS? Jika kurang Bagaimana upaya untuk mengatasi kekurangannya? 13. Apakah pengeluaran uang seklah sesuai dengan RKAS. 14. Apakah seklah masih bisa menggali dana dari rang tua/sumber lain selain dari dana BOS? 15. Dengan adanya panduan penggunaan dana BOS, apakah tidak mempersulit seklah untuk mengalkasikan dana sesuai dengan kebutuhan? PEMBUKUAN 16. Apakah bendahara BOS bisa melaksanakan pembukuan secara rutin? Mengapa? 17. Bagaimana mekanisme pembelian menggunakan dana BOS? 18. Siapa saja yang terlibat dalam pembelian barang/jasa? 19. Seberapa penting keterbukaan dalam pengellaan dana BOS? 20. Pernahkan ada keluhan dan pengaduan dari guru, kmite, maupun rang tua siswa terkait pengellaan dana BOS? PELAPORAN 21. Apakah bendahara menyusun lapran dana BOS sesuai ketentuan? 4

123 22. Melalui media/frum apa lapran dana BOS disampaikan? 23. Siapa saja pihak yang diberi lapran? HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN DANA BOS 24. Apakah terdapat hambatan dalam menyusun RKAS? 25. Apakah terdapat hambatan dalam penggunaan dana BOS? 26. Apakah terdapat hambatan dalam pelaksanaan dana BOS? 27. Apakah terdapat hambatan dalam pembukuan dana BOS? 28. Apakah terdapat hambatan dalam pelapran penggunaan dana BOS? 29. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam pengellaan dana BOS tersebut? DAMPAK KETERLAMBATAN PENCAIRAN DANA BOS 30. Mengapa terjadi keterlambatan pencairan dana BOS? 31. Hal-hal apasaja yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pencairan dana BOS? 32. Apa dampak dari keterlambatan pencairan dana BOS? 33. Siapa saja yang mengetahui tentang terjadinya keterlambatan pencairan dana BOS? 34. Bagaimana strategi seklah dalam mengatasi dampak keterlambatan pencairan dana BOS? 5

124 Lampiran 4 REKAP HASIL DOKUMENTASI PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 Nama Seklah Alamat Seklah : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan : Jl. Ir. Juanda Ciputat Tangerang Selatan N Dimensi Sumber Dkumen Keterangan Ada Tidak ada 1. Prfil seklah - Sejarah berdirinya seklah - Organisasi Visi, misi, tujuan, dan sasaran - seklah Struktur rganisasi seklah - Sarana dan prasaran - 2. Data tenaga pendidik - Ketenagaan Data tenaga kependidikan - Data peserta didik - 3. RKAS - Lapran Keuangan dan SPJ dana BOS - Dana BOS Pembukuan BOS - Publikasi dana yang diterima (terpajang) - 6

125 Lampiran 5 HASIL OBSERVASI Nama Seklah : SMP Negeri 03 Tangerang Selatan Alamat Seklah :Jl. Ir. H Juanda Ciputat Timur Tangerang Selatan Pelaksanaan Observasi : Berlangsung Agustus-Oktber 2016 N Uraian Pengamatan 1. Keadaan Fisik Seklah 2. Sarana seklah yang menggunakan dana BOS Deskripsi Hasil Pengamatan Keadaan fisik di SMP Negeri 03 Tangerang Selatan terglng baik. Ruang kelas dalam keadaan bersih, keadaan ruang lain juga terglng baik dan bersih sehingga mendukung kegiatan belajar mengajar dengan nyaman. Sarana milik seklah yang didanai daengan dana BOS terdiri dari buku kurikulum 2013 dan buku teks pelajaran yang disimpan di ruang perpustakaan. Alat tulis seklah, alat praktikum/alat peraga pelajaran, peralatan kebersihan, bahan untuk praktikum, yang disimpan di satu tempat dan penggunaannya akan dikntrl melalui buku penggunaan. Kebutuhan bat-batan disimpan diruang UKS. Pengadaan penunjuk ruang, pryektr yang dipasang di setiap kelas, running text yang terdapat di gedung utama SMP N 03 Tangerang Selatan, papan data dinding, papan slgan yang dilakukan pemasangan di lingkungan seklah. Mic yang terdapat di ruang resepsinis, meja kmputer, finger print 7

126 3. Keadaan Bangunan Seklah 4. Pembukuan penggunaan dana BOS beserta bukti fisik pembelanjaan 5. Publikasi seklah terkait penerimaan dan pengeluaran dana BOS 6. Lapran dana BOS sebagai bentuk pertanggungjawaban seklah yang diletakan di lbby seklah untuk presensi guru dan karyawan. Pengadaan CCTV yang dipasang diruang-ruang kelas dan labratrium. Bangunan seklah dalam kndisi baik. Dalam pembukuan dana BOS SMP N 03 Tangerang Selatan memiliki tiga pembukuan yakni adanya buku kas umum, buku pembantu pajak, dan buku pembantu bank. Publikasi yang dilakukan leh seklah dengan memasang papan pengumuman terkait rincian RKAS pada tahun anggaran. Mengenai pengellaan dana BOS SMP N 03 Tangerang Selatan dilakukan dengan menginfrmasikan pengellaan dana BOS kepada wali murid pada saat rapat tahun ajaran baru. Lapran dana BOS SMP N 03 Tangerang Selatan berbentuk dua lapran, yakni lapran yang langsung di nline kan dalam aplikasi dana BOS, dan lapran yang berbentuk tulisan yang didalamnya terdapat bukti dan rincian pendapatan biaya dan pengeluaran belanjanya serta dengan bukti-bukti struk belanja. 8

127 LAMPIRAN 6 Hasil Wawancara Infrman : Mulyn, SE., M.Pd Jabatan : Kepala Seklah Hari/Tanggal : Jum at, 16 September 2016 Waktu : Tempat : Ruang Kepala Seklah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan 1) Apakah pelaksanaan manajemen keuangan seklah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan leh pemerintah? Jawab: iya sudah sesuai 2) Apakah mekanisme pencairan dana BOS sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan leh pemerintah? Jawab: iya sudah sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana penggunaan dana BOS 3) Apakah ada hambatan dalam pengellaan dana BOS? Jawab: hambatan yang dialami adalah secara teknis pengellaan dana BOS, untuk tahun ini terjadi keterlambatan pada triwulan pertama, dana BOS terlambat pengesahanya dari pemerintah daerah sehingga dana tersebut tidak turun? 4) Bagaimana terjadinya keterlambatan dana BOS? Jawab: disebabkan karena ketidak siapan SDM dari pemerintah daerah, biasanya ditahun-tahun sebelumnya kami (seklah) mengirimkan dkumen dana BOS yang berkaitan dengan pencairan dana berupa dkumen manual, namun terjadi perubahan teknis dalam penyerahan dkumen yaitu dengan menggunakan sistem nline. 5) Apa dampak dari keterlambatan pencairan dana BOS? 9

128 Jawab: dampaknya yaitu hangusnya dana pada triwulan pertama sehingga berakibat pada penganggaran kegiatan yang sudah direncanakan pada peride triwulan pertama. 6) Apa kebijakan yang dilakukan leh kepala seklah dalam mengatasi dampak dari keterlambatan pencairan dana BOS? Jawab: untuk mengatasi masalah tersebut, seklah menggunakan dana dari BOS Pusat dan dana talangan dari kperasi seklah. 7) Apa strategi seklah dalam mengatasi hangusnya dana BOS? Jawab: dana BOS yang tidak cair dan hangus dialkasikan kembali untuk peride selanjutnya, pada peride selanjutnya kami adakan penambahan prgram dan kegiatan guna mencairkan kembali dana BOS yang hangus pada peride triwulan pertama, dan untuk mengganti dana BOS Pusat dan dana talangan dari kperasi seklah. Ciputat, 16 September 2016 (H. Maryn, SE., M.Pd) 10

129 Hasil Wawancara Infrman : Suherman, S.Pd Jabatan : Bendahara BOS Hari/Tanggal : Jum at 16 September 2016 Waktu : WIB Tempat : Ruang Tata Usaha SMP Negeri 03 Tangerang Selatan 1) Apakah seklah membuat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Seklah)? Jawab: Iya a. Kapan RKAS dibuat? Jawab: Sebelum tahun ajaran, membuat draft pada bulan April, dan pembuatan akhir RKAM pada bulan Mei-Juni b. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan RKAS? Jawab: Tim Manajemen yaitu, Kepala Seklah, Wakil Kepala Seklah, Bagian Keuangan, Bagian Umum, dan guru. c. Bagaimana prses pembuatan RKAS? Jawab: Identifikasi kebutuhan, priritas kegiatan/prgram, mencari kisaran dana yang dibutuhkan, pengajuan, dan disetujui leh atasan (Kepala Seklah), dan melakukan pengawasan dana. 2) Apakah ditengah tahun pelajaran seklah menyusun RKAS perubahan? Mengapa demikian? Jawab: Iya, karena antara yang direncanakan dengan kebutuhan riil pelaksanaan terkadang tidak mesti sama. Dan jumlah angka-angka yang telah direncanakan dengan realisasi terkadang berubah, dan ketika dana lebih maka dapat digunakan untuk kegiatan lainnya. 3) Apakah seklah membentuk tim belanja barang dan dapat difungsikan dengan baik? 11

130 Jawab: Iya. Seklah membentuk tim belanja barang yang teridir dari Tim Manajemen BOS yakni Kepala seklah, Kepala TU, Bendahara BOS. 4) Apakah pembentukan tim belanja barang terpisah dengan tim penerima barang? Jawab: Tim belanja dan tim penerima barang dengan rang yang yang sama dalam Tim manajemen BOS Madrasah. 5) Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan? Jawab: Perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan sesuai dengan RKAS BOS yang telah dibuat leh Tim Manajemen BOS Seklah. Dan peruntukannya sesuai dengan JUKNIS BOS dari pemerintah. 6) Siapa saja pihak yang ikut serta dalam prses penyusunan RAB BOS? Jawab: Tim Manajemen BOS Seklah yakni Kepala Seklah, Bendahra BOS, dewan guru. 7) Apakah seklah memiliki data siswa untuk keperluan dkumen dana BOS? Jawab: Iya, seklah memiliki data siswa 8) Bagaimana mekanisme pelaksanaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan? Jawab: Mekanisme pelaksanaan dana BOS mulai dari seklah mengirim jumlah data siswa dan menandatangani surat perjanjian bantuan dengan menyertakan frmat BOS-02A dan Frmat BOS-02B. 9) Bagaimana mekanisme pengambilan dana BOS leh seklah setiap dana BOS Cair? Jawab: Pengambilan dana BOS ke bank dilakukan setiap sesuai kebutuhan. 10) Apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengambilan dana BOS? Jawab: Rekening seklah dan cek gir, serta menunjukkan bukti KTP/SIM Bendahara atau Kepala Seklah. 11) Siapa saja yang bertugas mengambil dana BOS ke Bank Pemerintah? Jawab: Kepala Seklah dengan Bendahara BOS 12

131 12) Apakah ada pungutan atau pengurangan dana dari pihak manapun terkait pengambilan dana BOS? Jawab: Tidak ada pungutan dari lain pihak dalam pengambilan dana BOS, dana dana tersebut utuh dari jumlah yang ada di rekening seklah. 13) Untuk tahun 2015, apakah ada siswa yang mutasi atau keluar dari seklah ini? Bagaimana seklah menyikapinya terkait dana BOS? Jawab: Mutasi keluar tidak ada, yang ada siswa baru. Seklah menyikapinya dengan menambahkan data nline jumlah siswa ke dalam web seklah khusus mengenai jumlah data siswa, sehingga akan tmatis terbaca nline leh pemerintah mengenai penambhan jumlah siswa. 14) Apakah penyaluran dana BOS tahun 2015 tepat waktu dan sesuai ketentuan? Jawab: Tidak semua tepat waktu. Pada triwulan pertama dana BOS mengalami keterlambatan dari Daerah sehingga menyebabkan seklah memutar dana kperasi dan dana BOSNAS. 15) Apakah semua kebutuhan perasinal seklah sudah terpenuhi dengan adanaya dana BOS? Jika kurang Bagaimana upaya untuk mengatasi kekurangannya? Jawab: Terpenuhi iya 16) Apakah pengeluaran uang seklah sesuai dengan RKAS? Jawab: Pada saat pelaksanaan, seluruh kegiatan sudah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya dalam RKAS, namun biasanya ada penambahan kegiatan pada saat pelaksanaan dan belum dibuatkan anggaran dalam RKAS, maka seklah dapat membuat kembali RKAS perubahan yang nantinya akan diajukan kembali kepemerintah Kta. 17) Apakah seklah masih bisa menggali dana dari rang tua/sumber lain selain dari dana BOS? Jawab: Bisa, namun dengan perseujuan seluruh rang tua siswa dan kmite, hal ini khusus untuk kelas bilingual dan kelas akselarasi atau kelas percepatan. 13

132 18) Dengan adanya panduan penggunaan dana BOS, apakah tidak mempersulit seklah untuk mengalkasikan dana sesuai dengan kebutuhan? Jawab: Tidak menyulitkan, seklah sangat terbantu dengan adanya panduan penggunaan dana BOS, agar seklah dapat mengalkasikannya sesuai dengan kegiatan/prgram seklah dengan baik. PEMBUKUAN 19) Apakah bendahara BOS bisa melaksanakan pembukuan secara rutin? Mengapa? Jawab: Iya saya selaku bendahara BOS dapat melaksanakan tugasnya yakni melakukan pembukuan keuangan dana BOS, setiap pengeluaran belanja yang digunakan leh seklah denga tidak lupa selalu menyimpan bukti fisik dari pembelian yang dilakukan. 20) Bagaimana mekanisme pembelian menggunakan dana BOS? Jawab: Mekanisme pembelian barang/jassa yang menggunakan dana BOS, seharusnya dilakukan leh Tim belanja khusus namun demikina dalam pelaksanaannya seklah membebaskan siapa saja yang membeli barang/jasa yang dibutuhkan seklah dengan rang tersebut membawa bukti fisik untuk dicataat dalam pembukuan dana BOS leh Bendahara BOS, dan bendahara BOS memeriksa keabsahannya terlebih dahulu. 21) Siapa saja yang terlibat dalam pembelian barang/jasa? Jawab: Tim manajemen belanja BOS yakni Kepala Seklah dan bendahara. Guru dan karyawan lainnya hanya memberikan lapran mengenai apa saja yang dibutuhkan. 22) Seberapa penting keterbukaan dalam pengellaan dana BOS? Jawab: Dalam pengellaan dana BOS sangat penting adanya keterbukaan. Seklah diharapkan dapat merencanakan dan mengella anggaran seklah secara mandiri, tranparan dan akuntabel. Kmite seklah seluruh guru dan karyawan mengetahui berpa jumlah dana yang diterima seklah dan dana yang dikeluarkan 14

133 seklah dengan demikian seklah akan semakin dipercaya leh masyarakat untuk mengella dana dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidkan seklah. 23) Pernahkan ada keluhan dan pengaduan dari guru, kmite, maupun rang tua siswa terkait pengellaan dana BOS? Jawab: Tidak pernah, selama ini seklah menjalankan pengellaan dana BOS dengan sebaik-baiknya dan belum pernah ada guru, kmite, maupun rang tua siswa yang mengadukan keluahannya. PELAPORAN 24) Apakah bendahara menyusun lapran dana BOS sesuai ketentuan? Jawab: Bendahara BOS membuat lapran pertanggungjawaban disampaikan setiap triwulan, semester dan tahunan. Lapran disusun dengan mengacu pada Buku Kas Umum (BOS K-3), frmat BOS K-4, BOS K-5, BOS K-6. Beserta dkumen pendukungnya sebagai bukti. 25) Melalui media/frum apa lapran dana BOS disampaikan? Jawab: Media yang digunakan untuk melaparkan penggunaan dana BOS ada dua yang pertama yakni dengan sistem Aplikasi Online bernama ALPEKA (Aplikasi Lapran Petanggungjawaban Keuangan dana BOS di Tingkat Seklah). dan membuat lapran dengan hardcpy yakni berkas dan dkumen yang diperluakan di print ut dan diberikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kta setempat. Dana untuk keterbukaan seklah melaprkan dengan menggunakan papan infrmasi penggunaan dana BOS sesuai dengan frmat BOS ) Siapa saja pihak yang diberi lapran? Jawab: Pihak yang diberi lapran adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kta, masyarakat, dan seluruh stakehlders. HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN DANA BOS 27) Apakah terdapat hambatan dalam menyusun RKAS? Jawab: Tidak ada. selama penyusunan RKAS semuanya berjalan dengan lancer. 15

134 28) Apakah terdapat hambatan dalam pelaksanaan dana BOS? Jawab: Dalam pengellaan dana BOS ada beberapa hambatan diantaranya dalam pembukuan, dan Pencairan dan BOS. Dalam pembukuan dana BOS yakni adanya bukti pembelian barang/jasa yang hilang atau lupa untuk membuat bukti fisik seperti bn, nta. Dalam pencairan dana BOS pernah mengalami keterlambatan pada triwulan pertama,yang menyebabkan kekurangan dana pada prgram dan kegiatan yang telah direncanakan. 29) Bagaimana upaya mengatasi keterlambatan dana BOS tersebut? Jawab: Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pengellaan dana BOS seklah memutar dana BOS Pusat dan dana talangan dari kperasi seklah untuk perasinal seklah sampai menunggu dana BOS cair. Selanjutnya untuk pembukuan dana BOS akan lebih teliti dalam menyimpan bukti fisik pembelian barang/jasa. Ciputat, 16 September 2016 (Suherman, S.Pd) 16

135 Hasil Wawancara Infrman : Jabatan : Wakil Kepala Seklah Bidang Hari/Tanggal : Jum at 16 Oktber 2016 Waktu : WIB Tempat : Ruang Wakil Kepala Seklah SMP Negeri 03 Tangerang Selatan 1. Apakah seklah membuat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Seklah)? Jawab: Iya a. Kapan RKAS dibuat? Jawab: Sebelum memasuki tahun ajaran baru b. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan RKAS? Jawab: Kepala Seklah, Guru, dan staff c. Bagaimana prses pembuatan RKAS? Jawab: Terakit RKAS seluruh guru, dan saya selaku administrasi dilibatkan dalam penyusunan, masing-masing mengumpulkan kegiatan atau prgram yang akan dilaksanakan seklah. 2. Apakah seklah membentuk tim belanja barang dan dapat difungsikan dengan baik? Jawab: Iya. Seklah membentuk tim belanja barang BOS yakni Kepala seklah, Kepala TU, Bendahara BOS. 3. Bagaimana perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan? Jawab: Perencanaan penggunaan dana BOS di SMP N 03 Tangerang Selatan yang telah dibuat leh Tim Manajemen BOS Madrasah. Dan peruntukannya sesuai dengan JUKNIS BOS dari pemerintah. 4. Siapa saja yang bertugas mengambil dana BOS ke Bank Pemerintah? Jawab: Kepala Seklah dengan Bendahara BOS 17

136 5. Apakah ada pungutan atau pengurangan dana dari pihak manapun terkait pengambilan dana BOS? Jawab: Tidak ada pungutan dari lain pihak dalam pengambilan dana BOS, dana dana tersebut utuh dari jumlah yang ada di rekening seklah.s 6. Apakah penyaluran dana BOS tahun 2015 tepat waktu dan sesuai ketentuan? Jawab: Tidak semua tepat waktu. Pada triwulan kedua dana BOS mengalami keterlambatan dar pusat sehingga menyebabkan seklah memutar dana BOS Pusat dan dan atalangan dari kperasi seklah. 7. Apakah pengeluaran uang seklah sesuai dengan RKAS? Jawab: Pada saat pelaksanaan, seluruh kegiatan sudah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya dalam RKAS, namun biasanya ada penambahan kegiatan pada saat pelaksanaan dan belum dibuatkan anggaran dalam RKAS, maka seklah dapat membuat kembali RKAS perubahan yang nantinya akan diajukan kembali kepemrintah Kta. 8. Apakah seklah masih bisa menggali dana dari rang tua/sumber lain selain dari dana BOS? Bisa, namun dengan perseujuan seluruh rang tua siswa dan kmite, untuk kelas khusus bilingual dan kelas akselarasi atau kelas percepatan. 9. Bagaimana mekanisme pembelian menggunakan dana BOS? Mekanisme pembelian barang/jassa yang menggunakan dana BOS, seharusnya dilakukan leh Tim belanja khusus namun demikina dalam pelaksanaannya seklah membebaskan siapa saja yang membeli barang/jasa yang dibutuhkan seklah dengan arng tersebut membawa bukti fisik untuk dicataat dalam pembukuan dana BOS leh Bendahara BOS, dan bendahara BOS memeriksa keabsahannya terlebih dahulu. 10. Seberapa penting keterbukaan dalam pengellaan dana BOS? Jawab: Dalam penellaan dana BOS sangat penting adanya keterbukaan. Seklah diharapkan dapat merencanakan dan mengella anggaran seklah secara mandiri, tranparan dan akuntabel. Kmite seklah seluruh guru dan karyawan 18

137 mengetahui berapa jumlah dana yang diterima seklah dan dana yang dikeluarkan seklah dengan demikian seklah akan semakin dipercaya leh masyarakat untuk mengella dana dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidkan seklah. 11. Melalui media/frum apa lapran dana BOS disampaikan? Jawab: Media yang digunakan untuk melaparkan penggunaan dana BOS ada dua yang pertama yakni dengan sistem Aplikasi Online bernama ALPEKA (Aplikasi Lapran Petanggungjawaban Keuangan dana BOS di Tingkat Seklah). dan membuat lapran dengan hardcpy yakni berkas dan dkumen yang diperluakan di print ut dan diberikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kta setempat. Dana untuk keterbukaan seklah melaprkan dengan menggunakan papan infrmasi penggunaan dana BOS sesuai dengan frmat BOS Siapa saja pihak yang diberi lapran? Jawab: Pihak yang diberi lapran adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kta, masyarakat, dan seluruh stakehlders. HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN DANA BOS 13. Apakah terdapat hambatan dalam pelaksanaan dana BOS? Jawab: Dalam pengellaan dana BOS ada beberapa hambatan diantaranya dalam pembukuan, dan Pencairan dana BOS. Dalam pembukuan dana BOS yakni adanya bukti pembelian barang/jasa yang hilang atau lupa untuk membuat bukti fisik seperti bn, nta. Dalam pencairan dana BOS pernah mengalami keterlambatan pada triwulan pertama yang menyebabkan kekurangan dana untuk seluruh prgram dan kegiatan triwulan pertama. 14. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam pengellaan dana BOS tersebut? Jawab: Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalama pengellaan dana BOS seklah memutar dana BOS Pusat dan dana talangan Kperasi seklah sampai 19

138 menunggu dana BOS cair. Selanjutnya untuk pembukuan dana BOS akan lebih telit i dalam menyimpan bukti fisik pembelian barang/jasa. Ciputat, 16 Oktber 2016 (Nurlaelah Puspitasari,S.Ag) 20

139 Hasil Wawancara Infrman : Rendra Al Mubark, SEI Jabatan : Guru Hnr Hari/Tanggal : Selasa, 20 September 2016 Waktu : WIB Tempat : Ruang Guru SMP N 03 Tangerang Selatan 1. Bagaimana kntribusi BOS terhadap peningkatan kesejahteraan guru hnr? Jawab: Kntribusi dana BOS berkaitan dengan memberi tunjangan dan kesejahteraan yang layak untuk guru hnr. 2. apakah guru terlibat dalam penyusunan RKAS? Jawab: iya guru terlibat dalam penyusunan RKAS 3. apakah guru mengetahui telah terjadi keterlambatan pencairan dana BOS? Jawab: iya guru mengetahui telah terjadi keterlambatan dana BOS 4. apa dampak yang dirasakan guru terkait keterlambatan dana BOS? Jawab: tidak ada dampak yang dirasakan langsung leh guru, terutama guru hnr yang hnrariumnya diambil dari dana BOS 5. kapan gaji guru diberikan leh seklah? Jawab: biasanya gaji guru hnr diberikan pada minggu pertama hingga minggu kedua 6. apakah pernah mengalami keterlambatan dalam pemberian gaji hnrarium guru? Jawab: pernah tapi tidak sering, hanya telat beberapa hari saja, tapi jangka waktu pemberian gaji paling lambat hingga minggu kedua Depk, 16 Oktber (Rendra Al Mubark, SEI)

140 Lampiran 7 DATA TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN SMP N 03 TANGERANG SELATAN AJARAN 2015/2016 N Mata Pelajaran Jumlah Guru Status Guru PNS GTT Bantu Hnr 1 Pendidikan Agama 2 Pendidikan Kewarganegaraan Metematika Bahasa Indnesia Bahasa Inggris Ilmu Pengetahuan Alam 7 Ilmu Pengetahuan Ssial Penjaskes Pendidikan Seni Budaya Prakarya

141 11 Muatan Lkal BP/BK Ttal

142 Lampiran 8 DATA JENJANG PENDIDIKAN DAN STATUS GURU DI SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN 2015/2016 N Tingkat Pendidikan Status Guru Jenis Kelamin Jumlah Ket. GT GTT Lakilaki Perempuan 1 S3 / S S D D3/Sarmud D D SMA Ttal

143 Lampiran 9 Jenjang pendidikan Tenaga Administrasi (TU) dan statusnya SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN N Tingkat Status Jenis Kelamin Jumlah Ket. Pendidikan Kepegawaian PNS Hnr Laki 2 Perempuan 1 S1 / S D3 / Sarmud D D SMA Ttal N Jenis Status Jenis Kelamin Tingkat Jumlah Tenaga PNS Hnr Laki 2 Perempuan Pendidikan 1 Tenaga Perpustakaan 2 Tenaga Labratrium S S1 1 Ttal

144 Lampiran 10 DATA ROMBONGAN BELAJAR (ROMBEL) SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN TAHUN 2015/2016 N Data Kelas Jumlah Rmbel Jumlah Siswa Lakilaki Perempua n Jumlah 1 Kelas VII Kleas VIII Kelas IX Kelas VII Billingual Kelas VIII Billingual Kelas IX Billingual Kelas VII Aksel Kelas VIII Aksel Jumlah

145 Lampiran 11 DATA SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN N Jenis Ruangan/ Jml Ukuran Kndisi Ket.. Bangunan P x L Ruangan B CB TB A Ruang Belajar : 1 Ruang Teri / Kelas x 7 m 6 x 10 m 2 Ruang Perpustakaan 1 10 x 7 m 3 Ruang Lab. Bahasa 1 8 x 7 m 4 Ruang Lab. IPA 1 10 x 7 m 5 Ruang Lab. Kmputer 2 8 x 7m 6 Ruang Kesenian 1 6 x 7 m 7 Ruang Keterampilan - 8 Ruang Serbaguna/Aula 1 12 x 7 m 9 Ruang Multimedia 1 8 x 7 m B Ruang Kantr: 1 Ruang Kepala Seklah 1 6 x 7 m 27

146 2 Ruang Wakil Kepsek 1 3 x 7 m 3 Ruang Guru 1 10 x 7 m 4 Ruang Tata Usaha 1 6 x 7 m 5 Ruang Kmite Seklah 1 3 x 7 m C Ruang Penunjang 1 Ruang Gudang 1 6 x 7m 2 Ruang BK/BP 1 6 x 7 m 3 Ruang UKS 1 8 x 7 m 4 Ruang PMR/ Pramuka 1 6 x 4 m 5 Ruang OSIS/Paskibra 1 6 x 4 m 6 Ruang Ibadah/ Masjid 1 10 x 11 m 7 Ruang WC Kepsek 1 2 x 2 m 8 Ruang WC Guru 1 2 x 2 m 9 Ruang WC Siswa 21 2 x 1 m 10 Ruang Kperasi 1 4 x 7 m 11 Ruang Kantin 1 8 x 7 m 12 Rumah Penjaga Ps Jaga/ Satpam 1 3 x 3 m D Sarana Penunjang 28

147 1 Lapangan Olah Raga: a. Lapangan Futsal 1 12 x 22 m b. Lapangan Basket 1 12 x 22 m c. Lapangan Vlley 1 14 x 7 m d. Lapangan 1 12 x 6m Badmintn e. Meja Pingpng 2 4 x 2 m 2 Lapangan Upacara 1 25 x 100 m 3 Tempat Parkir 1 16 x 8 m 4 Kendaraan Operasinal 1 Mini Bus 29

148 Lampiran 11 RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN TAHUN 2015/2016 N Prgram/kegi Jumlah Jadwal kegiatan/ Alkasi triwulan atan I (Jan-Mar) II (Apr-Jun) III (Jul-Sep) IV (Okt-Des) 1 Prgram wajib Rp Rp. Rp. belajar tahun 2 Prgram Rp Rp. Rp. Rp. Rp. pengembanga n standar kmpetensi lulusan 3 Prgram Rp Rp. pengembanga n standar prses 4 Prgram Rp Rp Rp. Rp. Rp pengembanga n standar pendidik dan tenaga kependidikan 5 Prgram Rp Rp. Rp. Rp pengembanga n standar sarana dan 30

149 prasarana 6 Pengembanga Rp Rp. Rp n standar pengellaan 7 Pengembanga Rp Rp. n standar pembiayaan 8 Pengembanga Rp Rp. Rp. n dan implementasi sistem penilaian 9 Belanja Lainlain Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp

150 Lampiran 14 FOTO SMP NEGERI 03 TANGERANG SELATAN 32

151 1e 98." H#F *3E?H$ <lro B*= 3lE z= a6 z a il, IU 6 =f L z - z tut gt E 3 O N r! cn \i (rl. G,?? VU dd t\ cl O d st \t ( Fl U E. cad,x d-! -v F 5 :l U -i cy = f f- -Ie qrr']; & bj -H x Hx L e $; l.6y) ts\ 1s I :.{t i: ca V E, ae 2 L., Fa - r0 (Lr ( rg () v't b =rd 16 :tr 3H E:z (u qt rr1 83 er> - (/) cru EE,=,/-g (t c, (, N a ) N ( ) : ;l Sla--f l(!t le\ c6t;t t-=l, I (! g an u C (! L 0) b c ( F ( P :z E ( # p - d.) CL.- -O g 9^ :ve Esl p.g az ;- :e l1,jw T5 =6 ae (\.+ -ti O\ roi U)-._ EE ri$ jr ae' = :tr-

152 z. -t = = d. F d. UJ {r O(r) st Z+N -J ;; EL (ri CE= z. 66 =_ OP -J q-{ z(t T gc(g E a. c Z l-: 6, <.c J6 utf (1)6 <x ' E -Y de t.= LIf ()FE?s rf ', q1fu - :< 'Z.; E LLI O (9E trl!i ZO-i <z (D= c s c) a E G 6

153 O N 5 E m E - E z, a c!: (, a N LLJ G 6 a (f, E G - G F c: G. :a : c 6: : G: F-' : : E: N: = 0) -: O I

154 OO " r N sl -l i l?-t tr)1 NI O d rj) N cl F' t\ (9- a x. Y 5 T J. v: tu( (,E Z C.l Sz,^f # x< Y(, '12 e1 a< z+ sa <. (9 tu Y z tu V. c (D c, 0) a ) c( ) L (6 F (uc XG V(' c.- -6 au) E) )i= c (U z(ud)^l ^ < cr.lc = E 2 t ) til: C}. '2,, ul, -, s z z =- TU z Ltl. I J Y UJ ]t E (, d M, L -t (, N = z =4 9,! lz - D ie {p can :, f J a t- l ȯpf '6 ) fl := C (I, :p D c. 6) V (! ) c F c(\, E * pc - c fa.) a (u E $g - cg, E cg U) -d c(e * pec IL c '6 cl.cl l )l E d)l Cl Ol -l E cl (trl C E'I E E I J v JzI d ul - z, =F z t0 I O. q ci t x fit 3t, '6 I c f, C :l a c : f -c Y,6.:< C $ : cl c -.g (!.g J J Yl! z - ziu - m ( O N L c - ) 0) I! '- 0) -.C, (E ' (I) (') z - E U' c C) (r) ( (', O) Lll r (/) xr L - (') -uu) IE E (L j j ui ( ) N ll I I I li -c ^9sE (/)96a < E E.S EUEX Y Z:lY(L I /-z ffi )6' I I

155 ; Y v. I J Ylll (/) t ZR- tz E e5 t -Z i<az 2J 3F <r- 6 ut v 2 zlrj t c (D U' ) c (l) (,) c(tr F :<G c \Z(-l E E;.9 E'tr 6 89 zg b F-;2 ^ = )g --.- (/)t-jm = c Es?P Fhb -E E$ e F E 5 # ip Fr r:r:': :.1;'-' i+ '.1.' i:,li:,* -H,!:.L 11.:,: '"iir i,:i: i::: c :it: i:*i: it] :::i: ]:::, :-:.:l :'..:.,:.:!: i:,; f;il,:itil..,; I.fi i,ir: t::.1 iiii 'ti!'.1 i.i.:,.:i.: t:."a. itt; ::::.: ::.:..: ":.-':i I i:.:. :ir-i '. ::'...., [.'.i.. l, [,i::: [itri li;l:,1 Ll,i.! l:ir::::l iii:iil Ili,i:l t..1..t Lirr l l::;::l [ii'.l t,..1::-l Hnil [:'il;l li;:,:::l k*;,l [.]ir:j t:.r':,1 E I Y uj = d E - u) N t- C) c.) " t C) C) O r ) c; tr) O u) t- c t t t <) O ci tr) tr).{. (r) v t- c9. t. c) O c) r ) l N t - r (. tr OI l l -l OI l u) I $l _l 5 -l -YI <t 5l :l -:z I <t EI cl cl (UI 6l =l al l EI el -l EI >l cl I -I t_ O O lf) c\i tr C) N. E - U) F Y (/)l cl E (l)l ff I L = :< ri EE' c - t C) rr) rf. & r v. t_ ' t c E. 0') E - tt, I (L ri E) c, c (L () CJ q $ E C) lr) N c9 O tr) \t g. tf) tf ' t u O O lr) lr) l- ( c N(4 \f t () tr) N C9 t C) t v. c j E 1' Y $ c F c lc *p E c (L ri Ec - d r (f,. t (f c) () x.c. L (E C E E - cd r! c E ct).ci E c: c r1 d. t l dr l OI l *l J x.l tr) r.- - tr s.rc U) c E.) c (I' C (D E -9 E c( E d Et, c - c =p E - c L EJ ct) C. G) c - c(u E ri E (, c IL CJ O rr) tt g. O C) u).t. t O r,.t E (f) E. (f, t. E c.a.g ) IL E.a U) a E -6 E c(g! ti Eq) (, cq) d- z 2 5 ul ID O c) lr)- C\ (. t- tr) N( E tr) ( (. - ( t O O O tr) N. tr () C) f) cf) t O C) O tr) (r). d. c) t., l l r '] c) c) O r N r u (u (u -,c t ) c g c. c '.:t::l::d '6:::lg z.ti ljiisd i:,:,., N N a.i l L ) z n (r) $ u? q (\I N -q m N C.l c) q r(, d\c c, t d N!{. (V) a. u. ra, i (r, (t, &, v (t q ft. c, <t - r) i- (tq d. J = = C) N C -tr) O) ) I - fi, '- ) - G V-\ E\ E ro \ d lu L E L tg J c) () (r) (f) O) ) O c lr) ( (,.+ z (i) ) N O ( ) AO' j\?.:lrd - l ls /8, La /t

156 -l I t i I I )( i fl ir lt I-t tlt lal ll ll tt t_l R E N ts B. 3 t 6 ' 6_ 0 c E t il E dl E ait I N +N ts d,t1 I i i L. I t 8,4 z i $ I "t : c (,, g.i <., Zq 5 <6 ul d;( 3 E? u, fl!f c< ri t:. ut1 Yru lj.t tr d. ul - c trg -C d6 F I rb YE -l-- E,6 h F e 5 s); z,=66 al)fa ''.::"' t, q = I N N =E 3a (!- O 2rf ru 56 5(, tsz E< <r- E E.- +6! :EEO ;N:- jsg^e cil z5

157 t l I! i e 5 N E-E 8g!6 8 U 6 E G a (,)e = r0i zl- <'i, O(, z6 <N I {'= ' i i (,5 E;: (,)--l <ar (a<s F < ul.. E,J -*, 1U ;2. trq. -' SH tra tr IJJ - c?s 6,I B v+3 EO A d 6 c tl \!i I t., Fii :E YE 1t E - r q se im t "g 9c t.[le (qe' EFE$ Y z :a:( (! z F g, L, ul Y.> <: E d, L' 8 N u E N w

158 un N v) 1/) rf ut ). r N ( s r)$ N6NOr) s@@ _ - dddd ()lr)rob N-tryN_ NNNN QQQ aa aadd d d 6- (r)t@6v 6irrN-@ QQOOOOO 9QAaOra) tdddd 6c)60 d d (${ Err", N ff N N leee FI- E E E ql66; Si:eaE:Ie-te EIi E E $ E B E E : Xlgi seseee?ftae6e6ege > tr >le I (J a (,, s) QIX'= x'e x.c x.c x $I: # E * E * F g E al.e > - = - = - S 4 elf rn N N N HIg E 5 ;E ;E ; EIE E S E S E S E S <lc - F F O F -?il--(l-0_--- glt-.i ci + ;.9 () x (L^ =6 ;; xud! j OX sr6 c>u) E6-6.-v a._- 9ER 62= --.:3 E= E(= ayc =6 8 E'E.cr -LO- tljl 6 <l =l trl c Z Jl sl 6 C ;h- G^ 9l ^tl Il fil gs 855 Hl$luE*",uit ql $le " E *t FtEH sl IlSt H, sl s g E$EF EE5EgE3 El glt.^i rj.+ l; Ai -rj- U' z 3 :E 5 Y TU,J) z F 6 trj Y z Y J IU - - ul q l{ [- (/) tlj E ur t4 T () t! L = z *J ) = E t! V G 'c Y ;- _(! EL -6 EE c '4, Ca =:Z. ut s.g c P = 2 p{{ i-r'ij -0_-[ \)au) s)-c 10 ca@g 3.E:i EE:E =E+iE trqe L<! cu) if a '6 z, RRRR 6

159 5 6 ( - 6l') 66 dn - () N r_ N _ - ()- N6 I.- N gee EE 5Bs XB J gg.ge B E E EHES g 3 S c.l F-' -- E.E.E.E g E g EH$e R' e -' fr.s- 8= -F--, i E p <I C url 6 3l 3..-g 6l E s.ae Elr r i E 5 H E. Bl$ $ 5 g E $ 5 H EIFEgFFF$f tl 'k '-u Ei il $t 5 Et,; 6IF =ti6 ft E >IY 6IE,E =IY AIE Y E sle z15 E = Sls..\lE C FIG <tly d Y $l+ + el=l StEl rul=! t<t : tsl i lilg llc E llli: q E pssp cz 6 a ic q.9i ta 'Sg \y-aac-.'u) ^E H EE.*$rI sde=;-6> i=1,-tg=*+ SePE:5i Fbe59--E B$38&83 f ; si d tleclg EIE.E IH ul+tl; {r zl EI U, I <l =tf =18 si5 sl$ 6;,a U) N(t x!q x! E J] i -tui N 6d f5 =g gf -O 6-9l E:< L! - U. =EEE E6'i e.8g.g cn ut -L.Ed: e>92' =lutr I 9@@ XOO '; N N (i r+++ P6@@ F N

160 d 6i N.q- EE EEE E E E E. E gegeg E E sggge N N Aisidi6i E.E.E.g.EE ;,j.j._:.-: E. E. $F E. g FEF $ s E EEBEg E E S E I S ESEF$ E.E.E.E.E.g r) NNNNNN.. c 6. $ g g g gpgg =f z = Y E a z 5 tu a)l <I =l s >l x Ol 'E 3i * Sl- r JrE {ls dt9 : gl= >lc 5 tsi.s.s?te = c sl+*. 5t $i qt xi PIE (al- -E l* Els El* E l.s Yl B*5ia=F: f, e F gg gggg =g H 59: I I g Ea i E?B;Ii$E; ;55!ii; ggfrg$reeieigg.$i$f stt g gi t g gsei Eg i Ef$EsE +iir; F+'+Fi+i +H isgiiii f_f,_ E* E*= = a= c, r5.p-[= IxEXxrr 5qr+q= Hr-EE, qi I i*si*i Sl ^s e " E F c Xl I P6E $lel- g; E!!- S gl$lgrggggg $islh + 1 q Y

161 rt E.E.E.EE EE E HB.E.EE,Eg B FNNNNNC\iN' 3E HEE EEEEEE*# Eg.ggg EE E EESFS 5jE $ rr rrr r r r r r reilrer :s99s P I I s9i99i I I $ I P I99ss tf, l) r lc l= l"c x E a c! x!, 6 CI c a ee 6 F(.E E, - -c b.== lb )D EIPI P= 3; v-et xeis c-1 xn G(\-v ;;i i xf6;e PA " G-N L)ac * a*56 SOv Et=3 p95e airfdd PEPE rltl f dre P, x Et - =5N a6- + XEtr P'H' c- t're ax61 c\lcc E x5 O Ar l E3 y i t\=- ee =6 ; f Es.t) & = d= s ci 'E G --t tr tr6 (L, (). (Lc.l rtrx - I J Y tlt z F E u, Y lq J* 5 Y t 5 Y *t ln Y UJ =E s IU Y le-l I P 6 x!! :N I ceiss;ii g g= =g sscs I r I i E i s $ f ; :g E ; ; : : : $$gfi$egesfigg.giii sspsege gss s Es E g*i;ei gg t E gieefe :dl$ ;BiP iels i<l< iels r<llr.l N Y N

162 9aaa) F.3,B.8-8.6_E OJ Y503hN+ EEEeEEeEEE EE E EeEee$$$ee ee $ E.E.ES E E E E E EH$E 3 B g il E 6isisi"t= E.E.E E E g R R EHS? g R B -'J a!nc'innnnstnnnnn ; F--O F. ", R g E =?.= E = 3, B E EgtgcSBg-5 i.e.e :5Ir=:srEi s sl5ee5!e=e r:s =E BIEE}EIBig }# E$g;35fi}Eg * &. fifrh;fe$gi$ FEfrf E E s t p E p p s s r s ss ll Eg*:r l=. ei I itlgelae il,l-*eee*ef ElglE.eEE.gf,ggE$ Mu'E=u,fgu* E$ E.=E!EE Cla!4d6- EEridE; -f,.c--utt"- U E<Ea ^-a gri E E.; E d 3 t,i'[ t,f = 6 i E t i T il P@@@ f qfff drrat

163 .t: ( N r) 6 E.-E.E EE P3S x3 d RHg HE gg 3-8- [ crc rlt tle IG It 1 IP t: l0r l le la. IG l la l.r lsl t-t ll tfl Irl ( N a I,{i c s 0) (/), C g 0) ) c(g F cr) ( ( O) r 2 3l g..g E!.Es.^L+GE E;EEgEF. E;6PcilEd E*;EEP3E Ii;tE'sls EEgfTEEt P6.9S8.66 PEcEFEuF L N(O!tr S3 E It" r6 ls ii l.l * H lt 3I=IE 3lE E E E lh'.lh =l$lsaahi$ r 16.9)l =l= -' = = ilc s e ie.plt =lilr = gl+ + + g#l$' Gu > 66 6! s.e \x E= 6.<. *tx.l(d) 5rf) 50) r00 'tsj GY &; = c0c sl sl H $l sl EI (r) N g> 50 r =9 - N- $9 L C! co ) c{ ( )

164 SURAT KETERANGAN Kepala Seklah SMP Negri 03 Kta Tangerang Selatan menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa: Nama NIM Fakultas Prgram Studi Santi Ekwati I r Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Manajemen Pendidikan Universitas Islam Negeri $f$ Syarif Hidayatullah Jakarta Adalah benar telah melakukan penelitian di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan dengan judul skripsi Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS Studi Kasus di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan Demikian surat keterangan ini dibuat agar yang berkepentingan mengetahuinya :,ffiffiat. 09 Desember #\";Wrara Sekrah S.E, M.Pd Tembusan: l. Yth. Kepala Seklah SMP N 03 Tangerang Selatan 2. Arsip

165 dtl KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA LU=iEj l,':f**^ **ciptar ts4tz tndresia SURAT IZIN PENELITIAN Tgl. Terbit : i Maret 2010 N. Revisi: : 01 Nmr : Un.OllF. likm.0t.3/..6pl..teots Lanrp. : utlineiprpsul Hal : Bimbingan Skripsi Jakarta, 04 Septernber 20!6 Kepada Yth. Kepala Seklah SNIP N 03 Tangerang Selatan di Tempat Ass eil ant u' al aikun :xt'.y,h. Dengan hrmat kami sarnpaikan bahwa, Nama NIM Jurusan Semester Judul Slcripsi Santi Ekrvati l r Manajernen Pendidikan D( (Sembilan) Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengellaan Dana BOS Studi Kasus di SMP Negeri 03 Kta Tangerang Selatan Adalah benar mahasiswi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang men)rusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (risetl di instansi/seklah png saudara pimpin. Dengan ini kami mhn saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wass al amu' alaikum u,r.ub. a.n. Dekan Kajur Manajemen Pcndidi kan Tembusan: 1. Dekan FITK 2- Pembanru Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa ybs. 'Dr. Hasyirn Asy'ari, M.Pd NIP.If966t009 t99303 I 004

166

167

168 Lampiran 18 BIODATA PENULIS Santi Ekwati NIM Prgram Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Penulis lahir di Lampung, 24 Oktber Bertempat tinggal di desa Wana dusun XI Rt/Rw 011/002 kecamatan Melinting Kabupaten Lampung Timur Prvinsi Lampung, anak pertama dari 3 bersaudara. Orang tua penulis ialah Dt Wasit, dan Suprihatin. Riwayat pendidikan di SD Swasta Wana tahun , MTs. Al-Mawaddah Pnrg tahun , MA Al-Mawaddah Pnrg tahun , dan perguruan Tinggi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta Tahun Organisasi yang pernah diikuti selama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Manajemen Pendidikan. alamat santiekawati252@yah.cm.

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman; 1. Pengertian Keuangan Negara Keuangan Negara Menurut UU RI Nmr 17 tahun 2003, keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara antara lain melalui

Lebih terperinci

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL Sebagai alternatif pengellaan subsidi bantuan untuk peningkatan mutu pendidikan Oleh : Danny Meirawan Bahan News Letter Kantr Dinas Pendidikan Jawa Barat A. LATAR BELAKANG Wajib

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Akuntansi Sektor Publik. sama sektor publik dan swasta. berguna untuk pengambilan keputusan.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Akuntansi Sektor Publik. sama sektor publik dan swasta. berguna untuk pengambilan keputusan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Sektor Publik 2.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik Menurut Indra Bastian (2010:3) akuntansi sektor publik dapat didefinisikan sebagai : Mekanisme teknis dan analisis

Lebih terperinci

PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH

PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH PENGELOLAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DANA BOS PADA PEMERINTAH DAERAH Sumber: www.danadidik.com I. PENDAHULUAN Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016 Pengadilan Tinggi Agama Grntal Jl. Tinalga N. 5 Kta Grntal Telp. 0435-831591 Fax. 0435-831625 E-mail: admin@pta-grntal.g.id KATA PENGANTAR Assalamualaikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena merupakan salah satu penentu kemajuan bagi suatu negara (Sagala, 2006).

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH (BOSDA) KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERDA 2012 PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2012 ABSTRAK: -bahwa untuk memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak?

Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? FREQUENT ASKED QUESTIONS (FAQ) Apakah yang dimaksud dengan amnesti pajak? Apa saja aspek yang dicakup dalam Amnesti pajak? Apakah asal-usul dana/aset itu tidak dipermasalahkan? Apakah Amnesti Pajak ini

Lebih terperinci

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

Lebih terperinci

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Ntulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Peserta : Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Indnesia Agenda : Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id Amnesti Pajak materi lengkap diperleh dari pajak.g.id Jul 2016 - Frm: www.itkind.rg (free pdf - Manajemen Mdern dan Kesehatan Masyarakat) 1 Daftar Isi Ruang Lingkup (ringkas)... 3 Tarif... 4 Repatriasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH NEGERI DAN SEKOLAH SWASTA KOTA BOGOR

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PRO. KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS

SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PRO. KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PRO. KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS ) Samarinda, Senin 10 Mei 2010 Assalamu alaikum Wr. Wb. Yth.

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Dasar Pemikiran Bahwa sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan daerah, Perpustakaan, Kearsipan, dan Dkumentasi merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya, serta

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN BAGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA), MADRASAH ALIYAH (MA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI/SWASTA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Penerimaan Peserta Didik Baru

Penerimaan Peserta Didik Baru Penerimaan Peserta Didik Baru 2017 2018 SMKN 1 Dlanggu adalah Seklah Menengah Kejuruan Negeri yang berbasis Teknlgi dan Pariwisata untuk mencetak lulusan yang siap menjadi prfessinal muda di bidang teknlgi

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kewajiban Negara memberikan pelayanan pendidikan dasar tertuang pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban untuk melindungi segenap

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PERAWATAN DAN FASILITAS KEPADA SEKOLAH SWASTA DAN MADRASAH NEGERI / SWASTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah masyarakat. Oleh karena itu, negara sebagai penjamin kehidupan masyarakat harus mampu menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar,

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Lampiran 1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dkumen pembangunan yang disusun untuk kurun waktu

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PELAKSANA KEBIJAKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 1 DAN SMPN 3 GENTENG KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI

ANALISIS KINERJA PELAKSANA KEBIJAKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 1 DAN SMPN 3 GENTENG KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI ANALISIS KINERJA PELAKSANA KEBIJAKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 1 DAN SMPN 3 GENTENG KECAMATAN GENTENG KABUPATEN BANYUWANGI ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF BOS (BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH)

Lebih terperinci

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013 INSPEKTORAT Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Lapran Keuangan Untuk Peride Yang Berakhir 31 Desember 2013 Jalan Pramuka N. 33 Jakarta 13120 KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang

Lebih terperinci

Standards for a better innovation and competitiveness..

Standards for a better innovation and competitiveness.. dalam UU Nmr 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Jakarta, 13 Nvember 2014 leh: Drs. Suprapt, M.Sc Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi, BSN Standards fr a better innvatin and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Pendidikan juga penting bagi terciptanya kemajuan dan kemakmuran

Lebih terperinci

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK Pasal UU 2 tahun 2008 UU 2 tahun 2011 Penjelasan Pasal 1 Departemen adalah Departemen yang Kementerian

Lebih terperinci

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK 1 P1A1K1 Mendrng layanan publik di Keplisian RI P1A1K2 P1A1K3 2 P1A2 Mendrng Transparansi Akuntabilitas Layanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indnesa di luar negri 3 P1A3 Mendrng partisipasi pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA TAHUN 2010 WALIKOTA SURABAYA,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SDN 1 Isimu Raya kecamatan Tibawa a. Tujuan Program

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Direktrat Jenderal Bea dan Cukai 2.1.1 Sejarah Singkat Direktrat Jenderal Bea dan Cukai Bea dan Cukai merupakan institusi glbal yang hampir semua negara

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN TIM BOS KABUPATEN/KOTA INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA MADRASAH TAHAP 2 TAHUN ANGGARAN 2015 RESPONDEN NAMA :... NIP :... JABATAN :... KAB/KOTA :... KANTOR WILAYAH

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Prfile Respnden 3.1.1 Sejarah Singkat Banyaknya anak-anak usia seklah dan anak-anak putus seklah pada awal pemerintahan Orde Baru pada tahun 1966, dan pengalaman selama

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH DAN TUNJANGAN GURU BAGI SEKOLAH DASAR SWASTA,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017 SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KOTA DEPOK YANG

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENDAMPINGAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mulai tahun 2011 akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan yang dilakukan melalui mekanisme

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/219/M.PAN/7/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANJAR DENGAN LEMBAGA PENELITIAN

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebijakan pendanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebijakan pendanaan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat dua agenda penting pemerintah berkenaan dengan bidang pendidikan, yaitu; peningkatan mutu Pendidikan Nasional dan pemerataan kesempatan memperoleh

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH RENCANA KERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TAHUN 2014 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini pendidikan memegang peranan penting bagi semua orang, karena dengan pendidikan semua orang akan memiliki bekal untuk kehidupan dimasa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI

PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) MTs NEGERI 1 RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin berkembang pesat menuntut setiap negara untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berkompetensi. SDM yang

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK

KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK KERANGKA ACUAN KERJA PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK BADAN PUSAT STATISTIK 2016 1 PENAYANGAN IKLAN SENSUS EKONOMI 2016 (SE2016) DI MEDIA CETAK BADAN PUSAT STATISTIK I. Latar

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar 1. Sejarah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN DANA PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA DEPOK YANG BERASAL DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN DAERAH KEPADA SEKOLAH SWASTA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 38 TAHUN 2011

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM BOS KETERKAITAN DENGAN RNCANA KERJA & ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

GAMBARAN UMUM BOS KETERKAITAN DENGAN RNCANA KERJA & ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) GAMBARAN UMUM BOS KETERKAITAN DENGAN RNCANA KERJA & ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) Oleh : DRS. H. SUGIYANTO,SH.,MH (KABID PENDIDIKAN DASAR SD & AUD DINAS DIKPORA KOTA SURAKARTA SEKALIGUS MANAJER BOS TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

- Perencanaan dan Penyusunan Program

- Perencanaan dan Penyusunan Program Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aset merupakan elemen neraca pemerintah daerah yang akan membentuk informasi semantik berupa posisi keuangan bila dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Menimbang PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

JURUSAN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

JURUSAN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER ANALISIS KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DI DINAS PEKERJA UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Elok Fitriya NIM. 070810391164 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai

BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN. A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai 76 BAB IV ANALISIS DATA STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN A. Pengelolaan Keuangan di MTs Miftahul Ulum Pangkalan Balai Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkenaan dengan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS"

TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS TANGGUNG JAWAB DPR DAN PEMERINTAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN PROLEGNAS" Oleh: Ignatius Mulyn 1 A. LA TAR BELAKANG Adanya perubahan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

Pedoman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

Pedoman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Pedman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Prvinsi Kalimantan Tengah Adi Suryant Ygi Suwarn Triatmj Sejati Pemerintah Prvinsi Kalimantan Tengah Palangkaraya,

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang signifikan dari sumber dana Anggaran

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sriwijaya : C : 1. Rachmad Sarw Bekti 2. Chlis Abrri 1. Kmentar Umum Prgram Hibah Kmpetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET IKHTISAR EKSEKUTIF

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Sebagai pembenahan Pendapatan Pemerintahan Daerah, Dinas Pendapatan Pengellaan Keuangan dan Aset Kta Pariaman telah menyusun Rencana Strategis dengan VISI TERWUJUDNYA TATA KELOLA PENDAPATAN,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO

ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMPN 6 SATAP RAMBAH SAMO ARTIKEL ILMIAH Oleh: NENI SUMARNI NIM. 1124063 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB.

PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BAGI KELOMPOK TANI WANITA PANEN RAYA DI KANAGARIAN PADANG TAROK KEC. BASO KAB. Prgram PPM PROGRAM STUDI Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.000.000,- Tim Pelaksana Riza Reni Yenti, Raudhatul Hidayah dan Wiladatika Fakultas Eknmi Lkasi Kab. 50 Kta, Sumatera Barat

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011 KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun 2011 Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011 1 Pokok Bahasan A B Sekilas Program BOS Kebijakan Perubahan Mekanisme Penyaluran Dana BOS Tahun

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA BANTUAN RUTIN, BIAYA OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENDAMPING, DAN BANTUAN KEUANGAN

Lebih terperinci

. Ringkasan hibah (grant summary)

. Ringkasan hibah (grant summary) dana yang berasal dari untuk Pengawasan Pemilihan Prvinsi menyusun usulan kebutuhan dana penyelenggaraan pengawasan Pemilihan disertai Kerangka Acuan Kerja (KAK) Prvinsi mengajukan usulan kebutuhan dana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH

Lebih terperinci

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

=================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG =================================================================== PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 15 TAHUN 2014 TENTANG BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR NEGERI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) GRATIS TAHUN 2007 WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG BAB I STANDARA OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG A. Tujuan Standar Operasinal Prsedur (SOP) Pengabdian Masyarakat ini dimaksudkan untuk : 1. Transparansi

Lebih terperinci