BAB II DESKRIPSI PROYEK
|
|
- Verawati Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. TERMINOLOGI JUDUL Medan Cycling Arena : Ibukota provinsi Sumatera Utara, tempat perancangan fasilitas ini. : Berasal dari kata Cycle dalam bahasa Inggris yang berarti sepeda. Cycling disini berarti bersepeda 3. : Tempat diadakannya suatu pertunjukan/pertandingan yang mampu menampung orang dalam jumlah yang cukup banyak 4. Medan Cycling Arena adalah fasilitas yang menjadi tempat kegiatan pertandingan balap sepeda indoor di Kota Medan, baik untuk event nasional maupun internasional yang didalamnya tersedia wadah pusat pelatihan balap sepeda. II.2. LOKASI Lokasi proyek disesuaikan dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan kota. Berdasarkan RUTRK (Rencana umum tata ruang kota), wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu : TABEL 2.1. POTENSI PENGEMBANGAN KOTA MEDAN W PUSAT PERUNTUKAN P KECAMATAN PENGEMBANGAN WILAYAH P Pelabuhan Medan Belawan Industri A Medan Marelan Belawan Permukiman Medan Labuhan Rekreasi Maritim B Medan Deli Tanjung Mulia Perkantoran Perdagangan PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN Jalan, baru, jaringan air minum, septic tank, saran pendidikan dan permukiman. Jalan, baru, jaringan air minum, pembuangan 3 http//id.wikipedia.org/dictionary/wiki 4 Hariyono, Rudi. dan Idel Antoni Kamus Lengkap Inggris-Indonesia) 15
2 Rekreasi sampah, sarana Indoor pendidikan. Permukiman C Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Area Medan Denai Medan Amplas Aksara Permukiman Perdagangan Rekreasi Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. CBD Pusat Medan Johor Pemerintahan Medan Baru Hutan Kota Perumahan permanen, D Medan Kota Pusat Kota Pusat Pendidikan pembuangan sampah, Medan Maimoon Perkantoran sarana pendidikan. Medan Polonia Rekreasi Indoor Permukiman E Medan Barat Medan Helvetia Medan Petisah Medan Sunggal Medan Selayang Medan Tuntungan Sei Sikambing Permukiman Perkantoran Perdagangan Konservasi Rekreasi Lapangan Golf Hutan Kota Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. II.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi TABEL 2.2. KRITERIA PEMILIHAN LOKASI No K Kriteria Lokasi 1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan yang mendukung kegiatan yang dilakukan, dekat dengan pusat pendidikan dan pemukiman 16
3 2. Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi Oleh karena itu bangunan diusahakan masih dapat terlihat dari bagian jalan tertentu 3. Area pelayanan Berdasarkan RUTRK tentang Konsep Pola Hierarki Fasilitas Pelayanan Kota adalah antara 2-3 km. Adapun kriteria untuk area pelayanannya yaitu merupakan lingkungan permukiman dan pendidikan 4. Persyaratan lain Tanah milik pemerintah atau pribadi. Tersedia jaringan utilitas Ukuran lahan yang mencukupi baik untuk bangunan dan parkir. II.2.2. Analisa Pemilihan Lokasi II.2.2.a Alternatif lokasi Alternatif lokasi 1 Lokasi : Persimpangan jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Sutomo Ujung (depan Universitas HKBP Nomensen), kecamatan Medan Timur. Luas : ± 3.15 Ha Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. Sutomo Ujung GAMBAR 2.1. alternatif lokasi 1 Sumber : peta medan 17
4 Alternatif lokasi 2 Lokasi : Persimpangan jalan Pangkalan Masyhur dan jalan Karya Budi, kecamatan Medan Johor. Luas : ± 3 Ha Jl Karya Budi Jl Pangkalan Mansyur GAMBAR 2.2 alternatif lokasi 2 Sumber : peta medan II.2.2.b. Penilaian alternatif lokasi TABEL PENILAIAN ALTERNATIF LOKASI lokasi kriteria alternatif 1 alternatif 2 Sesuai (WPP C) Sesuai (WPP D) RUTRK Dekat pusat kota, kepadatan Dekat pusat kota, kepadatan Jangkauan terhadap penduduk tinggi penduduk sedang struktur kota mudah mudah Pencapaian ke lokasi Jalan Arteri Primer, sering terjadi Jalan Arteri Primer Tingkatan jalan kemacetan. (1) Entrance Luas lahan Mudah, persimpangan jalan 3,15 ha Mudah, persimpangan jalan (2) 3,00 ha 18
5 Fungsi pendukung sekitar lokasi Kontur Kebutuhan Institusional/ ISSI Hotel, komersil, pendidikan, Perumahan, perkantoran, asrama pemikiman penduduk (2) relatif datar relatif datar mudah, strategis, pusat kota tidak strategis (1) Total Keterangan : (1) : kurang (2) : cukup : baik II.2.2.c. Analisis dan penetapan lokasi Dari hasil penilaian terhadap alternatif lokasi diperoleh lokasi 1 yaitu persimpangan jalan Perintis Kemerdekaan dan jalan Sutomo Ujung, kecamatan Medan Timur memenuhi persyaratan yang baik sebagai lokasi proyek ini. II.2.3. Deskripsi Kondisi Eksisting - Judul Proyek : Medan Cycling Arena - Status Proyek : Fiktif - Pemilik Proyek : KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) - Lokasi Lahan : Jl. Perintis Kemerdekaan, Kec. Medan Timur, Kodya Medan. - Batas Utara : Jl. Mahoni dan Sekolah Budi Murni - Batas Selatan : Jl. Perintis Kemerdekaan dan Universitas Nomensen - Batas Timur : Jl. Sutomo Ujung dan SMK 11 - Batas Barat : Jl. Timor dan perkantoran. - Luas Lahan : ± 3.15 Ha (± 3000 m 2 ) - Kontur : Relatif datar - KDB : 60 % - KLB : 11 Lantai 19
6 - Lebar Jalan : - Jl. Perintis Kemerdekaan : 13 m - Jl. Mahoni : 4 m - Jl. Sutomo Ujung : 10 m - Jl. Timor : 8 m - GSB (1/2 n + 1) : - Jl. Perintis Kemerdekaan : 7,5 m - Jl. Mahoni : 3 m - Jl. Sutomo Ujung : 6 m - Jl. Timor : 5 m - Bangunan Eksisting : ruko - Potensi Lahan : - Berada pada kawasan pendidikan dan pemukiman - Terletak dekat dengan pusat kota, dalam radius 1 Km. - Transportasi lancar dan baik - Memiliki jalur utilitas yang baik - Aksesibilitas yang baik II.3. TINJAUAN FUNGSI II.3.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan II.3.1.a. Pengguna Pengguna arena balap sepeda ini terdiri dari beberapa kelompok, yaitu : atlet dan pelatih, pengurus ikatan olahraga balap sepeda, pengunjung, pengelola, dan servis. Pengunjung secara umum dapat dibedakan menjadi : - Pengunjung yang menonton pertandingan - Pengunjung yang menonton latihan Dari segi kuantitas, pengunjung dapat dibedakan menjadi: - Pengunjung yang datang secara individu (biasanya menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi) - Pengunjung yang datang secara berombongan (biasanya menggunakan bus) 20
7 II.3.1.b. Kegiatan 1. Kegiatan utama a. Olahraga, meliputi : - Pelatihan Balap Sepeda - Pertandingan Pertandingan dilakukan secara berkala, sesuai federasi olahraga yang menaungi, maupun KONI. b. Rekreatif Menonton pertandingan dan latihan. 2. Kegiatan pendukung Kegiatan pendukung pada fasilitas ini berupa : - Toko Olahraga Menjual barang-barang olahraga khususnya perlengkapan bersepeda, seperti pakaian balap sepeda, sepeda, dan lain sebagainya - Restaurant Tempat yang menyediakan makanan dan minuman. - Ruang pertemuan Tempat diadakan pertemuan antar pejabat di bidang olahraga, undangan dan wartawan. II.3.2. Deskripsi Kebutuhan ruang Kebutuhan ruang dalam TABEL 2.4. KEBUTUHAN RUANG - Ruang Pemanasan NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG 1 atlet pemanasan ruang pemanasan 2 atlet berganti pakaian, mandi, ruang ganti atlet 5 atlet menyimpan barang ruang locker 6 atlet membersihkan diri toilet atlet 21
8 - Ruang Pertandingan NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG 1 atlet, manajer, wasit bertanding Arena balap sepeda 2 atlet mengganti pakaian ruang ganti 3 atlet istirahat ruang istirahat 4 atlet menyimpan barang ruang locker 5 atlet pemanasan ruang pemanasan 6 wartawan meliput pertandingan ruang pers dan media 7 wasit istirahat, berdiskusi ruang wasit 8 wasit berganti pakaian, mandi, ruang ganti wasit 9 atlet, pegawai memeriksa kesehatan atlet ruang pemeriksaan kesehatan 10 atlet, pelatih, memberi pertolongan pegawai pertama kepada atlet ruang P3K 11 pegawai menyimpan peralatan gudang 12 pegawai menyimpan peralatan janitor room 13 pengunjung menonton pertandingan / latihan tribun 14 pengunjung membersihkan diri toilet pengunjung - Hall NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG 1 pengunjung, atlet, pelatih, pegawai menunggu lobby 2 pengunjung, pegawai menjual / membeli tiket ticket box 3 pegawai menjaga keamanan ruang security 4 pengunjung, pegawai menanyakan / memberikan informasi information desk - Ruang Pengelola NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG 1 manager mengurus administrasi ruang manager 22
9 2 ass manager mengurus administrasi ruang ass manager 3 pegawai mengurus administrasi ruang kerja 4 pegawai rapat ruang rapat 5 pegawai, pengunjung menunggu ruang tunggu 6 pegawai istirahat ruang pegawai 7 pegawai berganti pakaian ruang ganti pegawai 8 pegawai membersihkan diri KM / toilet 9 pegawai menyiapkan makanan/minuman dapur Ruang Kegiatan Pendukung 1. ruang pertemuan serbaguna NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG 1 pegawai, wartawan, pelatih, atlet rapat ruang press confrens 2 pegawai, wartawan, pelatih, atlet menunggu ruang tunggu 3 pegawai, wartawan, pelatih, atlet rapat ruang rapat 4 pegawai, wartawan, pelatih, atlet membersihkan diri KM / toilet 5 pegawai menyimpan peralatan ruang peralatan 2. toko olahraga 1 pegawai, pengunjung memilih barang yang akan dibeli display 2 pegawai, pengunjung membayar kasir 3 pegawai menyimpn peralatan gudang Ruang Utilitas NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG 1 pegawai mengoperasikan genset ruang mesin 2 pegawai mengoperasikan pompa ruang pompa 23
10 air 3 pegawai membuang/mengangkut sampah ruang sampah 4 pegawai mengawasi elekrikal bangunan ruang panel 5 pegawai mengawasi melalui CCTV ruang cctv 6 pegawai mengoperasikan sound system & PABX ruang pabx & sound system 7 pegawai pusat kontrol utilitas bangunan ruang kontrol 8 pegawai menyimpan peralatan gudang 9 pegawai mengawasi persediaan air water reservoir Kebutuhan Ruang Luar NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG 1 pengunjung memarkirkan kendaraan parkir pengunjung 2 pegawai memarkirkan kendaraan parkir pegawai 3 pengelola memarkirkan kendaraan parkir pengelola 4 atlet, pelatih latihan area latihan outdoor 5 pegawai menjaga keamanan pos jaga II.3.3. Persyaratan Teknis Bangunan Olahraga II.3.3.a. Kriteria Tribun Penonton Timmy setiawan, seminar ilmiah Pekan Olahraga Nasional XII, mengatakan bahwa kompartemensi tribun harus memenuhi kebutuhan sebagai berikut : Daerah penonton harus dibagi dalam kompartemen yang masing-masing menampung penonton 3000 orang atau maksimal 3000 orang. Antar dua kompartemen yang bersebelahan harus dipisahkan dengan pagar permanen transparan minimal setinggi 1,2 m atau maksimal 2,0 m. Jarak dua gang maksimum 48 tempat duduk. Antara gang dengan dinding/pagar maksimum 24 tempat duduk. 24
11 Antara gang dengan gang utama maksimum 72 tempat duduk. Tribun orang cacat harus dibedakan. Jarak pemisah antar kompartemen harus : - Searah dengan deretan kursi, minimal 1,2 m. - Disamping atau tegak lurus deretan tempat duduk minimal 1,2 m dan maksimal 1,8 m. - Tidak boleh mempunyai bagian-bagian yang tajam. Ketinggian tempat duduk yang ideal dengan titik pandang penonton dapat dihitung dengan : N ( R + C) x ( D + T ) = R D Keterangan : N = ketinggian tempat duduk R = ketinggian antara mata dan titik fokus C = standard penglihatan ( 90 mm -150 mm ) D = jarak antara mata dan titik fokus T = kedalaman tempat duduk GAMBAR 2.3. tribun penonton Sumber : metric book Pada Tribun penonton juga disediakan tempat duduk untuk wartawan. Bila diperlukan juga dapat dibuat ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan komputer, kamera, telepon, dan sebagainya. GAMBAR tempat duduk wartawan Sumber : metric book GAMBAR tempat duduk penonton Sumber : metric book Semua penonton harus bisa meninggalkan arena dalam waktu 8 menit. Aliran menuju jalur keluar berkisar 40 orang per menit per unit dengan lebar 550 mm. Jika ada penyempitan 25
12 pada jalur keluar maka harus dibuat sebuah area reservoir yang dapat menampung orang yang menunggu untuk lewat. Jalur keluar berukuran minimum 1,1 m, ukuran minimum kepala ruangan 2,4 m. Anak tangga memiliki ketinggian 280 mm (ideal 350 mm). Ramp tidak boleh lebih curam dari 10 % ( 1:10 ). Tabel lebar minimum pintu keluar jumlah ( orang) total lebar minimum pintu keluar (m) > 200 2, , , , , , , ,8 Untuk pertolongan pertama pada penonton diperlukan ruang penanganan dan istirahat 15 m 2, gudang 2 m 2, dan 2 toilet (Data Arsitek). II.3.3.b. Persyaratan Teknis Trek Balap Sepeda Trek balap sepeda yang berada didalam sebuah stadion disebut Velodrome. Velodrome pada saat ini adalah trek yang berbentuk oval dengan sudut kemiringan tertentu yang memfasilitasi kecepatan yang tinggi ketika bersepeda/balap sepeda. Velodrome bisa saja tidak tertutup dan trek nya terbuat dari kayu, beton atau aspal. Dalam situasi tertutup beton atau aspal selalu dikesampingkan karena faktor biaya dan trek akan kehilangan fleksibilitas kegunaan dalam ruangan. Pagar pembatas yang mengelilingi trek adalah alat pengaman yang utama dan harus didisain menyatu dengan trek, meskipun keberuntungan, kecelakaan diluar trek tidak begitu sering terjadi. Pengaman harus dapat menahan kekuatan tubrukan mungkin kira-kira beratnya sama dengan sebuah sepeda motor saat melaju. Pada tepi dalam trek terdiri dari dua buah tikungan yang tersambung dengan garis lurus secara paralel. Panjang trek balap sepeda sesuai standart olimpiade adalah minimal 250 m (keliling). Ukuran lapangan trek sepeda balap biasanya mempunyai panjang 133m 500 m, walaupun 250 m adalah yang paling sering digunakan pada event olahraga internasional. Ukuran dari 26
13 keliling sebuah trek menentukan jumlah putaran pada balap sepeda dengan jarak mencapai satu kilometer. Contoh : 250m trek = 4 putaran = 1 km m trek = 3 putaran = 1 km 500m trek = 2 putaran = 1 km Lebar dari trek balap sepeda adalah antara 5m 10m, tergantung dari jenis balapan. GAMBAR 2.3. Potongan sudut kemiringan trek GAMBAR 2.4. Trek balap sepeda 27
14 II.3.4. Studi Banding Arsitektur Yang Memiliki Fungsi Sejenis 1. THE WORLD CYCLING CENTRE (CMC) Merupakan salah satu velodrome yang terletak di kota kecil Aigle, Switzerland. Velodrome ini di rancang oleh seorang arsitek Switzerland yang bernama Schurmann. Velodrome ini mempunyai panjang trek yaitu 200m yang terbuat dari lintasan kayu. Dengan struktur bangunan bentang lebar yang terbuat dari truss frame. Velodrome ini memiliki berbagai macam fungsi yaitu senam artistic, aktrobatik, bola volley dan juga bola basket. GAMBAR 2.5. InteriorvWorld Cycling Center GAMBAR 2.6. Arena Balap Sepeda GAMBAR 2.7. World Cycling Center 28
15 2. GWANGMYEONG VELODROME Merupakan salah satu velodrome yang terbesar di asia. Terletak di seoul, Korea Selatan. Panjang arena dirancang 179 m dengan lebar arena 133m dengan kapasitas orang. Struktur atap yang dipakai yaitu space truss dengan pemasangan di tanah dan kemudian diangkat ke atas. GAMBAR 2.8. Kontruksi Bangunan Velodrome Dengan berat 2200 ton, atap bangunan ini terlihat seperti kubah. Secara arsitektural, bentuk bangunan ini menyimbolkan bentuk helm untuk pembalap sepeda. GAMBAR 2.9 Gwangmyeong Velodrome 29
16 3. LAOSHAN VELODRROME Rancangan bangunan velodrome ini melihat kepada olahraga itu sendiri sebagai inspirasi. Laoshan velodrome memiliki total area konstruksi mencapai m² dengan kapasitas 6000 penonton termasuk didalamnya tempat duduk sementara.sejalan dengan upaya pemerintah untuk membatasi pengeluaran dalam pembangunan fasilitas olimpiade, hasil rancangan bangunan ini merupakan hasil dari pengecilan dana konstruksi. GAMBAR Eksterior Laoshan Velodrome Setelah olimpiade selesai bangunan ini digunakan sebagai fasilitas latihan untuk tim balap sepeda China. Velodrome ini dibangun sebagai bangunan servis dan menunjukkan struktur yang simple. Bangunan ini memiliki trek balap sepeda dengan panjang 250 m dan di arsiteki Germany s Schuermann yang berbahan kayu untuk perlombaan balap sepeda yang optimal. GAMBAR Potonganr Laoshan Velodrome GAMBAR Arena Balap Sepeda Laoshan 30
17 3. X-TREME SPORT CENTER CHINA Dengan luas area m² termasuk didalamnya, Velodrome, Game- Management center, Extreme Sport Center dan Sport Park for Asian Games with Rollerskating rink, BMX track, Mountain biking, Rock climbing dan volunteer center. Total luas lantai yang terbangun adalah m². Bangunan ini direncanakan oleh Guangzhou Key Public Projects Construction Administration Office and Guangzhou Sports Bureau. Terpilih sebagai salah satu dari tiga pemenang dalam undangan kompetisi internasional untuk Guangzhou Cycling, Roller Skating dan Extreme Sport Center. Komplek ini terdiri dari sebuah Velodrome dan Rollerskating arena dengan luas m² yang dipersiapkan untuk Asian Games. GAMBAR X-treme Sport Center GAMBAR Guangzhou Velodrome 31
BAB II TINJAUAN PROYEK
BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. Tinjauan Umum Bangunan Pet Station Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penjualan hewan-hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Konsep Perencanaan 6.1.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Stadion Sepakbola Kota Boyolali akan menjadi suatu sarana olahraga di Kota
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 Umum Nama Proyek Tema Sifat Proyek Pemilik Proyek Pemilik Dana Lokasi Luas Lahan : BANDUNG BADMINTON CENTER : Form Follow Function : Fiktif : Pemerintah : Pemerintah : Jalan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP
BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN
BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN 1.1. Pengertian Judul Judul laporan ini, Re-Desain penekanan pada Aksesibilitas Bangunan. Untuk dapat memahami pengertian dari judul tersebut, perlu
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 TERMINOLOGI JUDUL Judul proyek yang akan di rancang adalah Medan international exhibition center. Adapun pengertian dari medan international exhibition center dapat di uraikan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP
Lebih terperinciby N a d j m a A c h m a d _ Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC
by N a d j m a A c h m a d _ 3 2. 0 6 1 0 0. 0 8 0 Arena Olahraga (Sportainment) Dosen Pembimbing : Ir. HARI PURNOMO, M.BDG.SC Arena Olahraga (Sportainment) Why??? AKTIVITAS YANG PADAT Lupa akan pentingnya
Lebih terperinciTA Sekolah Alam Gunungpati
BAB 5 PROGRAM RUANG DAN KONSEP PERANCANGAN 5.1. Program Ruang Dasar pertimbangan yang digunakan dalam menentukan besaran ruang adalah melalui jenis dan fungsi ruang, jumlah pengguna, jenis aktivitas, fasilitas
Lebih terperinciBAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK
BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK Pada tapak terdapat beberapa jenis bangunan berdasarkan fungsi-fungsinya. Daerah ini merupakan daerah yang cukup ramai dengan aktiviitas perniagaan dan jasa. Hal ini mendukung
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :
BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi
Lebih terperinciSTADION AKUATIK DI SEMARANG
BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,
Lebih terperinciTUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK
Latar Belakang Pemilihan OBJEK OBJEK sebagai wadah pengembangan potensi dan bakat dalam bidang olahraga serta sebagai media hiburan. JENIS KEGIATAN Kegiatan Olah Raga dibagi menjadi dua, yaitu : Sepakbola
Lebih terperinciDESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul
BANDUNG ICE SKATING CENTER II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR DESAIN Konsep dasar dari Area Olahraga Saparua Bandung ini adalah gedung dengan memanfaantkan bentang lebar untuk memperoleh ruang yang luas. Sesuai dengan fungsinya
Lebih terperinci6.1 Program Dasar Perencanaan
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan diawali dan diakhiri di tempat parkir. Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. Terminologi Judul II.1.1. Pengertian Judul Medan Gymnasium Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya tentang analisis maka ditarik kesimpulan
Lebih terperinciTerminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal
Lebih terperinciBAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Sport Hall pada dasarnya merupakan sebuah tempat untuk melakukan kegiatan olahraga tertentu dalam ruangan tertutup dimana di dalamnya terdapat sarana
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK. edukasi, tempat pertunjukkan/teater dan retail UKM. Medan Art Centre terdiri
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Terminologi Judul Medan Art Centre merupakan penggabungan dari 3 fungsi, yaitu tempat edukasi, tempat pertunjukkan/teater dan retail UKM. Medan Art Centre terdiri dari 3 kata
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN )
KELOMPOK C PROYEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXV, Semester Genap, Tahun2013/2014 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN ) SEMARANG INTERNATIONAL ROLLER SPORT CENTRE Tema Desain Arsitektur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang
Lebih terperinciPERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT
PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Terminologi Judul Adapun judul proyek ini adalah Rusanawa Seruwei. Rusunawa merupakan singkatan dari: Rumah Susun Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5
Lebih terperinciTabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GELANGGANG FUTSAL UNDIP 5.1 Program Dasar Perencanan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka diperoleh hasil besaran ruang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Gedung Sinepleks di Kota Semarang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas hiburan dan rekreasi
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN
BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil dari pembahasan penyelesaian persoalan yang akan mendukung dalam terbentuknya draft rancangan. Beberapa konsep berupa penyelesaian
Lebih terperinciGELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh program ruang sebagai berikut. 1. Program
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tourist Information Center Toraja Utara ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR
BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan Pool Hall merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain International
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan ruang parkir disingkat SRP adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan dalam hal ini mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA
BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA 6.1. Konsep Dasar Perancangan 6.1.1. Tujuan Perancangan Relokasi Stadion Lebak Bulus ke Kecamatan Pesanggrahan bertujuan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain
Lebih terperinciLP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL
BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan - Luas lahan : 30.400,28 m² - KDB 20% : 20% x 30.400,28 m² = 6.080,06 m² - KLB 0,8 : 0,8 x 30.400,28 m² = 24.320,22 m² -
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 6.1 Konsep Dasar Dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan Stasiun MRT Blok M Jakarta ini adalah sebuah bangunan publik
Lebih terperinciLEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah table pendekatan kapasitas ruang,
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 3.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Fasilitas Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang
BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh program ruang sebagai berikut. Tabel
Lebih terperincisebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan berfungsi sebagai penentu desain Garden Apartment
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 1.1.1. Data Non Fisik Sebagai stasiun yang berdekatan dengan terminal bus dalam dan luar kota, jalur Busway, pusat ekonomi dan pemukiman penduduk,
Lebih terperinciBAB II PROFIL INSTANSI
BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah Instansi Gelanggang Olahraga Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia, didirikan bersamaan dengan didirikannya Univesitas Pendidikan Indonesia tanggal 20 Oktober
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Tata Lansekap Pada lansekap Kompleks Olahraga Satria Purwokerto ini, elemen utama yang ditonjolkan adalah area komersial dan elemen vegetasi. Pembagian zonasi pada
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Menurut UU no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
6.1 Besaran Ruang BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Dari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan, didapatkan program ruang yang dibutuhkan Pusat Kesenian Kabupaten Wonosobo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perkembangan dunia olahraga akhir-akhir ini terutama di Indonesia sedang mengalami kemunduruan, dapat dilihat dari menurunnya prestasi atlet-atlet Indonesia
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsional 4.1.1 Pemintakatan 4.1 Pemintakatan Pembagian zona pada perancangan pusat pelatihan sepakbola ini terdiri dari 4 zona. Pembagiannya itu sendiri sesuai dengan subtansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Olahraga Di Magetan Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi penerus yang dikemudian hari akan membawa nama harum bangsa pada tingkat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan suatu kendaraan (mobil penumpang, bus/truk,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sementara itu fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking)
Lebih terperinciDinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL
1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan
Lebih terperinciBAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi
BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Sasaran...
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK
49 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Nama Proyek 1. Nama Bangunan : Pusat pembinaan Olahraga Bola Voli Kota Bandung 2. Pemilik : Swasta 3. Pengguna a. Pengguna Utama : Atlet Bola Voli Putra-Putri Usia dini Senior
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Studi Parkir Studi ini dilaksanakan dengan maksud agar memperoleh informasi tentang fasilitas ruang parkir yang ada. Adapun informasi yang diperoleh berupa karakteristik-karekteristik
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.I. Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan Akademi Spak Bola ini adalah menciptakan dan mewujudkan suatu bangunan yang merupakan wadah bagi
Lebih terperinciBAB 6 DESAIN PERANCANGAN
BAB 6 DESAIN PERANCANGAN 6.1 IDENTITAS PROYEK Nama Proyek : Re-desain GOR Saparua Bandung Tema : Structure Expose Pemilik Proyek : Pemerintah Sumber Dana : Swasta Jenis Bangunan : Gedung Olahraga Basket
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 PENGERTIAN PUSAT PERBELANJAAN Pusat perbelanjaan pada awalnya adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat perdagangan (tempat bertemunya calon pembeli dan penjual dan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK Pada deskripsi proyek Medan Convention & Exhibition Center memiliki beberapa tinjauan yaitu meliputi terminologi judul, tinjauan proyek dan tinjauan fungsi. II.1. Terminologi Judul
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan Tujuan dari perencanaan dan perancangan Terminal Bus tipe A di Cilacap ini adalah
Lebih terperinciTabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA
BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM
Lebih terperinciSTADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007
STADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007 Sebagai Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh: AMMY
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR
PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT -- ii KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : 272/HK.105/DRJD/96 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA
BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang
Lebih terperinciBAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN
BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciJumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)
2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
62 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar peranncangan Semarang Internasional Convention and Exhibition Center (COEXs) Bertujuan untuk mewujudan sebuah rancangan
Lebih terperinciUnit Rental Kantor Bank
BAB DESKRIPSI HASIL RANCANGAN Property Size, KDB dan KLB Unit Rental Kantor Bank 1 2 Banking Hall ATM Centre Counter Teller Customer Service Desk R. Tunggu Nasabah R. Pimpinan Cabang Penuh R. Kluiss /
Lebih terperinciBAB 2 DESKRIPSI PROYEK
BAB 2 DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. Terminologi Judul Medan Athletic Arena : Ibukota provinsi Sumatera Utara, tempat perancangan fasilitas ini. : Keolahragaan yang meliputi lari, lempar,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinci