BAB II DESKRIPSI PROYEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI PROYEK"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI PROYEK Pada deskripsi proyek Medan Convention & Exhibition Center memiliki beberapa tinjauan yaitu meliputi terminologi judul, tinjauan proyek dan tinjauan fungsi. II.1. Terminologi Judul Kasus proyek yang akan direncanakan adalah Medan Convention & Exhibition Center, dilihat dari judul maka mengandung pengertian, yaitu : Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera. Convention merupakan: Kongres, konferensi atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Di dalam Bahasa Indonesia, konvensi adalah permufakatan atau kesepakatan, perjanjian antar negara-negara atau pemerintah, perjanjian tokoh-tokoh masyarakat ataupun partai politik dengan tujuan khusus. Convention juga merupakan pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mempunyai beberapa masalah yang sama, atau untuk tukar menukar informasi, gagasan, pemikiran yang menarik, dan biasanya memiliki tema khusus dan diikuti dengan kegiatan pameran. Kelompok tersebut biasanya terdiri dari 10 orang atau lebih. 1 Exhibition merupakan: Merupakan salah satu cara atau media penyebaran informasi, perkenalan sekaligus pemasaran suatu produk, baik bentuk gagasan maupun barang. Suatu kegiatan untuk menyebarluaskan informasi dan promosi yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau yang ada kaitannya dengan pariwisata Februari 2013, 09:02 am Februari 2013, 11:28 am Medan Convention and Exhibition Center 9

2 Center merupakan: Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi. Dalam bahasa Inggris, Center berarti pusat atau bagian yang di tengah, terpusat/tertuju. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, berarti pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan, semuanya diarahkan atau dikumpulkan di/pada dan kepada. Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa Medan Convention and Exhibition Center merupakan sebuah pusat kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sebuah komunitas ataupun organisasi yang berada di salah satu bagian di kota Medan yang merupakan pusat berkumpulnya sekelompok orang untuk mengadakan suatu acara (ceremony), pertemuan (konvensi), pameran (exhibition) dan juga pertunjukkan dengan memiliki fasilitas lainnya yaitu galeri seni (art gallery) dan kedai kopi (coffee shop) yang berfungsi mendukung keseluruhan aktifitas agar aktifitas yang terdapat di Medan Convention and Exhibition Center hidup dan tetap ada. Medan Convention and Exhibition Center merupakan bangunan komersial dengan fungsi utama sebuah ruang serbaguna yang sifat pemakaiannya insidental, artinya kegiatan yang dapat diwadahi tidak secara rutin diselenggarakan. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan berbagai jenis kegiatan, seperti konvensi, pameran, pertemuanpertemuan berskala besar (konferensi) dan pertemuan berskala kecil (seminar, workshop, dan rapat perusahaan sebagai fokus utama). Selain itu, bangunan ini dapat dipergunakan untuk resepsi pernikahan, acara wisuda, kegiatan pertunjukan seperti konser musik (teater) dan berbagai jenis kegiatan lainnya. Kegiatan pertemuan atau conference yang akan ditampung adalah kegiatan komunikasi dalam tingkat perorangan (personal level), yang memberikan kesempatan kepada individu untuk bertukar gagasan dan pandangan. Sebagai aktifitas pendukung didalamnya terdapat fasilitas seperti coffee shop tempat yang biasanya berkumpulnya komunitas yang ada, Art gallery (galeri seni) yang terdapat didalamnya akan mendukung fasilitas yang ada terutama pada fasilitas pameran (exhibition). Medan Convention and Exhibition Center 10

3 II.2. Tinjauan Proyek Tinjauan Proyek yaitu meliputi deskripsi proyek, lokasi proyek, tinjauan pemilihan di kota Medan dan kriteria pemilihan lokasi proyek. II.2.1. Deskripsi Proyek Proyek ini berjudul Medan Convention & Exhibition Center yang merupakan proyek dengan fungsi sebagai pusat untuk menyelenggarakan suatu pertemuan formal dan informal, perayaan ataupun selebrasi, pertunjukkan dan juga pameran ataupun exhibition dan terdapat pula galeri seni didalamnya, ditambah fasilitas yaitu galeri seni dan coffee shop yang ada untuk menghidupkan kegiatan aktifitasnya. Pada proyek Medan Convention & Exhibition Center ini merupakan suatu bangunan yang nantinya bertujuan untuk melayani masyarakat karena berdasarkan fungsi aktifitas di dalamnya merupakan aktifitas komersil dan selebrasi. II.2.2. Lokasi Pemilihan lokasi yang tepat bagi Medan Convention & Exhibition Center merupakan salah satu faktor penunjang dari berhasilnya satu pusat konvensi dalam mempromosikan kegiatan yang ada di dalamnya yang dapat berdampak pada jumlah pengunjung pusat konvensi tersebut nantinya. Kriteria pemilihan didasarkan oleh beberapa hal antara lain : II.2.2.a. Tinjauan Pemilihan di Kota Medan Pemilihan lokasi di kota Medan untuk Medan Convention & Exhibition Center, adalah : Medan merupakan kota menuju metropolitan, kota terbesar ke-3 di Indonesia dan ibukota Propinsi Sumatera Utara, sehingga menjadikannya pusat kegiatan di Sumatera Utara. Adanya transportasi darat yang baik menuju kota Medan. Adanya fasilitas bandara taraf internasional sehingga menyebabkan seiringnya dikunjungi wisatawan mancanegara. Tingkat ekonomi dan sosial budaya yang cukup tinggi. Medan Convention and Exhibition Center 11

4 II.2.2.b. Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek Kriteria pemilihan lokasi untuk Medan Convention & Exhibition Center ini meliputi faktor faktor yaitu : Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK), lingkungan dan jarak ke pusat kota. 1. Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) Medan. Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu : Tabel 2.1. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan Wilayah Cakupan Wilayah adm. Pusat Kegiatan Utama Pembangunan Kecamatan Pengembangan WPP A Kec. Medan Belawan Belawan - Pelabuhan Kec. Medan Marelan - Industri Kec. Medan Labuhan - Pergudangan - Pelabuhan - Perumahan - Konservasi WPP B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia - Perumahan - Perdangangan - Perkebunan WPP C Kec. Medan Timur Aksara Kec. Medan Perjuangan - Perumahan Kec. Medan Area - Industri Kec. Medan Denai Kec. Medan Amplas - Terminal barang/pergudangan - Orientasi Konsumen WPP D Kec. Medan Baru Inti Kota - Pusat Bisnis (CBD) Kec. Medan Maimoon - Pusat Pemerintahan Kec. Medan Polonia - Perumahan Kec. Medan Kota - Hutan Kota Kec. Medan Johor - Pusat Pendidikan Medan Convention and Exhibition Center 12

5 WPP E Kec. Medan Barat Kec. Medan Petisah Kec. Medan Sunggal Kec. Medan Helvetia Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang Sei Sikambing - Perumahan - Perdagangan - Perkantoran - Lapangan Golf - Hutan Kota 2. Lingkungan Berada pada lokasi yang strategis, representatif dan cocok untuk fungsi pendukung skala kota. Lingkungan yang kondusif, seperti keamanan dan kenyamanan, sangat mendukung kegiatan di dalam dan luar gedung konvensi yang akan dirancang. Lokasi site memiliki jalan yang berskala besar, maka tidak akan menghambat lalu lintas yang dikarenakan oleh gedung konvensi ini. 3. Jarak ke pusat kota Fungsi bangunan adalah sebagai pusat konvensi, pameran, ceremony, resepsi dan pertunjukkan, dimana pengunjung yang datang memiliki tujuan untuk menghadiri atau menyelenggarakan sebuah acara yang diadakan di sebuah convention. Dengan keberadaan bangunan Medan Convention & Exhibition Center dekat dengan pusat kota, maka akses untuk menuju ke gedung tersebut tidaklah susah. Medan Convention and Exhibition Center 13

6 WPP D Pusat Bisnis(CBD), pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat pendidikan WPP A Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, pergudangan dan permukiman WPP E Perumahan, perkantoran, konservasi, lapangan golf WPP B Merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan WPP C Merupakan kawasan pemukiman, pendidikan, rekreasi dan perdagangan Gambar 2.1 Peta Pembagian Wilayah Medan Sumber: Hasil Olah Data Primer Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas hiburan yang bersifat publik dan berskala kota. Berikut ini Tabel 2.2 kriteria dalam pemilihan lokasi: No. Kriteria Lokasi 1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan sub urban yang merupakan daerah pengembangan perdagangan dan rekreasi. Berada di dekat jalan besar. 2. Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi. 3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan atau di sekitar pemukiman yang belum ada fasilitas hiburannya. 4. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi. Nilai lahan cukup Medan Convention and Exhibition Center 14

7 tinggi untuk daerah komersil. Untuk pengembangan kawasan permukiman, perdagangan dan rekreasi, WPP D atau WPP E KDB bangunan 60% KLB bangunan 4-6 lantai Penentuan Lokasi dan Tapak Berdasarkan kriteria pemilihan di atas, maka diputuskan untuk memilih dua alternatif tapak di kota Medan yang cocok untuk proyek Convention Center. Alternatif tersebut akan dianalisa dan kemudian dipilih tapak yang paling sesuai. Lokasi tapak yang terpilih adalah : Peta Alternatif Lokasi 1 : Jl. Ring Road Data Lokasi : Jl. Ring Road Kecamatan Medan - Sunggal Luas Site ± 3,2 Ha Gambar 2.2 Peta site alternatif 1 Medan Convention and Exhibition Center 15

8 Peta Alternatif Lokasi 2 : Jl. Jend. Gatot Subroto Data Lokasi : Jl. Jend. Gatot Subroto Kecamatan Medan - Sunggal Luas Site ± 4,02 Ha Gambar 2.3 Peta site alternatif 2 II.2.2.c. Kriteria Pemilihan Tapak Berikut ini merupakan tabel dari kriteria pemilihan tapak antara dua alternative tapak yang ada. Tabel 2.3. Kriteria Pemilihan Tapak Parameter Kriteria Lokasi Jl. Jend Gatot Subroto Jl. Ring Road Setia Budi Medan Struktur kota Sesuai RUTRK dengan Pusat kegiatan perdagangan/ bisnis, Pusat kegiatan perdagangan/ bisnis, pusat pendidikan, rekreasi pusat pendidikan, dan perumahan rekreasi dan perumahan Lokasi terhadap Berada di daerah Berada di daerah fungsi sekitar perumahan, perumahan, perdagangan, yang mendukung perdagangan, pendidikan dan pendidikan dan perkantoran Wilayah Wilayah Subpusat Wilayah Subpusat Medan Convention and Exhibition Center 16

9 pengembangan Pelayanan Kota Medan Selayang. Pencapaian Aksesibilitas Dapat dicapai dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum (becak, angkutan umum dan taksi), dan pejalan kaki. Akses pejalan Ada, kondisi trotoar baik kaki Pelayanan Kota Medan Selayang. Dapat dicapai dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum (becak dan taksi), dan pejalan kaki (2) Ada, kondisi trotoar baik Area pelayanan Persyaratan lain Intensitas kendaraan Tidak Padat Tidak padat Dekat dengan Dekat dengan lokasi Dekat dengan lokasi fungsi lain perumahan, perdagangan perumahan taman setia (komersil), perkantoran budi, perdagangan (komersil) Utilitas Tersedia, kondisi baik Tersedia, kondisi baik Fungsi eksisting Lahan kosong Lahan kosong View Terdapat di jalan arteri Terdapat di persimpangan yang berhadapan dengan yang dapat dilihat dari daerah perkantoran dan berbagai jalur. perdagangan. (2) Orientasi Site menghadap kearah Site menghadap kearah Utara Timur Kontur tapak/ Relatif datar Relatif datar Medan Convention and Exhibition Center 17

10 Topografi Total Keterangan : 1 = kurang baik ; 2 = baik ; 3 = sangat baik Maka berdasarkan table di atas dapat diambil kesimpulan bahwa lokasi yang tepat untuk Medan Convention & Exhibition Center adalah alternatif lokasi yang terberada di Jl. Jend Gatot Subroto. II.3. Tinjauan Fungsi Tinjauan fungsi dapat dilihat dari beberapa deskripsi, yaitu meliputi deskripsi pengguna dan kegiatan, deskripsi perilaku, deskripsi pengguna bangunan, deskripsi persyaratan dan kriteria ruang, dan studi banding arsitektur dengan fungsi yang sejenis. II.3.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Pengguna atau pelaku kegiatan pada kasus Medan Convention & Exhibition Center ini dapat di kelompokkan antara lain : 1) Pengunjung, terbagi atas dua bagian yaitu pengunjung yang bersifat khusus dan bersifat umum. o Pengunjung bersifat umum yaitu pengunjung yang datang untuk bersifat rekreasi, tertarik menikmati pameran untuk memuaskan rasa keingintahuannya. Kegiatannya melihat-lihat objek yang dipamerkan dan jika cocok akan membeli objek yang dipilih. o Pengunjung bersifat khusus yaitu pengunjung baik domestik maupun manca negara yang mempunyai tujuan bisnis biasanya para pengusaha. 2) Penyelenggara/penyewa yaitu orang yang mengorganisir pelaksanaan kegiatan. 3) Pengelola yaitu pihak yang mengawasi, mengelola, dan memberikan pelayanan fasilitas yang di butuhkan penyelenggara. 4) Materi dari pameran itu sendiri yaitu produk ataupun peralatan yang ditampilkan Medan Convention and Exhibition Center 18

11 II.3.1.a. Segmen Pengguna Pada segmen pengguna terdapat kegiatan kegiatan yang biasa pada sebuah convention, meliputi : a) Rapat Asosiasi Pertemuan yang biasanya diselenggarakan oleh suatu asosiasi profesi baik tingkat nasional, regional, maupun internasional, seperti : Pertemuan dari Ikatan Dokter Indonesia se-indonesia Pertemuan dari Ikatan Ahli Penyakit Dalam se-asia Pasifik Pertemuan dari Asosiasi LNG se-dunia b) Seminar Merupakan kegiatan tatap muka antara orang-orang yang telah memiliki pengalaman untuk melakukan diskusi dan membahas masalah serta membagi pengalaman antar peserta. c) Ceremony (Wedding, Resepsi, Wisuda, Perpisahan, Perayaan Hari Besar, Reuni Akbar, dan lainnya) Merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan, biasanya berupa resepsi pernikahan, reuni akbar, wisuda, perayaan hari besar dan pesta perpisahan. d) Pameran/ Exibition/ Trade Fair Pameran yang diselenggarakan secara regional, nasional, dan internasional e) Workshop Merupakan kegiatan untuk membahas suatu masalah secara bersama-sama antar kelompok peserta dan melatih satu sama lain sehingga setiap peserta akan mendapat pengetahuan, keahlian, dan wawasan mengenai hal-hal yang baru. f) Company Event Pertemuan yang umumnya berupa rapat oleh anggota direksi, seminar bagi distributor, pertemuan antar distributor, atau rapat divisi. g) Program Intensif Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan besar atau support system. Para peserta adalah distributor khusus dari perusahaan atau Support System tersebut, yang bisa meningkatkan produktifitas perusahaan, program ini sering disebut Motivator ravel Program. Medan Convention and Exhibition Center 19

12 h) Organisasi Internasional Merupakan kegiatan konvensi yang dihadiri oleh para peserta sebagian besar atau keseluruhannya yang merupakan anggota dari organisasi yang bernaung di bawah organsasi internasional, seperti : PBB (UNESCO, UNICEF, ILO), OPEC, dan lain-lain. i) Konser/ pertunjukkan Merupakan kegiatan pertunjukan yang di selenggarakan oleh suatu event organiser berskala nasional hingga internasional. II.3.1.b. Kegiatan Umum Adapun kegiatan pada Medan Convention & Exhibition Center adalah : a) Konvensi Merupakan kegiatan pertemuan sekelompok orang, seperti: o kegiatan seminar lokakarya dan penataran. o Konvensi yang berskala kecil hingga besar, tingkat nasional maupun internasional. o resepsi yaitu acara yang bersifat informal seperti acara silaturahmi, ulang tahun, dan pernikahan o kegiatan konfrensi yang dilakukan oleh sekelompok orang seperti kelompok industri, pelaku bisnis, dan staf pemerintahan o workshop merupakan kegiatan pertemuan dimana kegiatan ini membahas sesuatu dan memberi pelatihan secara bersama-sama antar kelompok peserta, sehingga para peserta mendapatkan ilmu, wawasan dan keahlian seperti workshop desain dan fotografi o kuliah umum o panel yang yang berupa tanya jawab oleh dua atau lebih kelompok peserta o forum merupakan kegiatan diskusi dua arah dimana pesertanya dari bidang yang berlainan. b) Pameran (Exhibition) Kegiatan pameran mempunyai kegiatan dalam hal melakukan suatu pergelaran pameran yang mana memamerkan beberapa bentuk objek. Medan Convention and Exhibition Center 20

13 Kegiatan pameran antara lain : o Pameran dagang, seperti furniture expo, pameran komputer, pameran buku,pameran otomotif. o Pameran seni, seperti pameran lukisan, pameran foto. o Pameran jasa, seperti pameran pendidikan, bursa tenaga kerja. Terdapat dua jenis kegiatan pameran, yaitu : 1. Pameran terbatas Pameran yang khusus diperuntukkan peserta pertemuan dan diadakan pada saat istirahat dan pulang pertemuan. 2. Pameran sepanjang hari. Pameran ini bisa berkaitan maupun tidak dengan pertemuan yang sedang dilaksanakan. Pengunjungnya tidak hanya terdiri dari peserta pertemuan, tetapi juga masyarakat umum. Durasi kegiatan pameran ini setiap harinya lebih lama, yaitu antara pukul Pada umumnya pameran terdiri dari beberapa bagian yaitu : Pameran umum yaitu pameran yang diselenggarakan terbuka untuk umum. Pameran konvensi yaitu pameran yang digelar bersamaan dengan kegiatan konfrensi dalam waktu dan tempat yang sama. Pameran khusus yaitu pameran yang memamerkan satu jenis produk Pameran tunggal pameran yang diadakan oleh satu orang ataupun satu perusahaan kepada calon konsumen. c) Pertunjukkan Merupakan sebuah kegiatan yang berupa persembahan yang bersifat menghibur seperti pergelaran seni, drama, konser, dan lainnya. II.3.1.c. Kegiatan Pendukung Kegiatan pendukung atau penunjang merupakan kegiatan yang berfungsi untuk menunjang kelancaran pengoperasian kegiatan convention, yaitu kegiatan pengelolaan, sistem manajemen / teknis bangunan dan kegiatan lain yang berfungsi untuk menghidupkan mobilitas Medan Convention and Exhibition Center 21

14 manusia pada bangunan. Selain kegiatan pertemuan disediakan juga fasilitas penunjang untuk memenuhi dan menghidupkan fasilitas gedung convention, diantaranya yaitu : 1) Coffee Shop (Kedai kopi) Merupakan tempat yang sering dikunjungi suatu komunitas ataupun suatu organisasi. Kegiatan yang ada tidak berbeda jauh dengan restoran yaitu, makan dan minum. Akan tetapi terdapat perbedaan jenis makan di menu yang disediakan. 2) Art Gallery (Galeri Seni) Merupakan sebuah tempat untuk mempertontonkan dan mempromosikan sekaligus tempat untuk mengkomersilkan hasil sebuah karya seni. Di dalam galeri seni ini terdapat jenis seni musik dan seni potografi. Kegiatan yang terdapat di dalamnya sangat mendukung dengan kegiatan pameran seni yang akan berlangsung. Kegiatan pendukung yang ada pada convention ini merupakan kegiatan komersial yang akan menghidupkan aktifitas didalamnya. II.3.1.d. Kegiatan Komersial Kegiatan komersial berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal jasa maupun hiburan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menunjang fungsi utama sekaligus membantu pembiayaan fasilitas ini, serta menghidupkan aktifitas apabila tidak ada penyewaan gedung serbaguna. Jadwal kegiatan komersial ini ada beberapa jenis, yaitu: 1) Buka setengah hari, misalnya perusahaan sewa alat-alat pernikahan. 2) Buka 12 jam, misalnya restoran, kedai kopi dan cafe. 3) Buka 24 jam, misalnya bussiness center. II.3.1.e. Plaza Plaza merupakan ruang terbuka sebagai ruang transisi. Berada pada tengah bangunan dan terdapat taman didalamnya. Fasilitas ini yang dapat dipergunakan sebagai tempat diselenggarakannya pameran dengan konsep outdoor dengan tetap memperhatikan kenyamanan pengunjung. Jenis pameran yang diselenggarakan secara outdoor adalah pameran yang tidak memiliki masalah dengan pengaruh udara luar, misalnya pameran produk yang tahan dengan angin, debu dan lain-lain. Medan Convention and Exhibition Center 22

15 II.3.2. Deskripsi Perilaku Pada sifat aktifitas yang dilakukan, prilaku pada bangunan Medan Convention & Exhibition Center ini terbagi atas 2 bagian : Bersifat stastis Perilaku pengguna bangunan lebih bersifat menetap pada satu tempat. Kebiasaan ini merupakan kegiatan yang bersifat rutinitas maupun sementara dengan intensitas waktu yang lama sebagai contoh pengelola. Bersifat dinamis Pengguna bangunan cenderung bergerak dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain seperti pengunjung pameran. II.3.3. Deskripsi Pengguna Bangunan Pengguna bangunan dapat digolongkan sebagai berikut : a. Pihak penyewa tempat Merupakan pihak-pihak yang menyewa tempat untuk menyelenggarakan suatu kegiatan, yaitu pelaksana dan peserta kegiatan. b. Pengunjung Merupakan pihak-pihak yang menghadiri kegiatan, tanpa harus menyewa tempat, mereka adalah pengunjung pameran, peserta workshop atau seminar, atau acaraacara yang bersifat umum. Golongan ini pun termasuk pengunjung fasilitas-fasilitas komersial. c. Pemakai fasilitas komersial Merupakan pihak-pihak yang menyewa fasilitas-fasilitas komersial untuk publik, seperti galeri seni, dan coffee shop II.3.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Persyaratan ruang dan kriteria yang harus diperhatikan dalam merencanakan dan merancang sebuah Medan Convention & Exhibition Center adalah fleksibilitas ruang dalam (hall), ruang pameran, kenyamanan pengunjung yang dihubungkan dengan keadaan termal, pencahayaan terhadap ruang dan juga objek yang di pamerkan, serta sirkulasi, baik sirkulasi dari pengunjung maupun sirkulasi dari kegiatan pergudangan. Medan Convention and Exhibition Center 23

16 Fleksibelitas ruang Fleksibilitas ruang maksudnya kemampuan suatu ruang untuk dapat menyesuaikan diri terhadap aktivitas yang berlangsung didalamnya. Ke-fleksibilitasan ruang ini berpengaruh terhadap potensi ruang dapat menampung item dan stan pameran. Fleksibelnya suatu ruang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1) Pembagian ruang Pembagian ruang yang tepat dapat membantu seberapa banyak ruangan dapat menampung kegiatan konvensi, pameran maupun pertunjukkan. Penggunaan dinding geser pada bangunan konvensi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar ruang dapat fleksibel menampung kegiatan konvensi dan pameran sehingga dapat menampung kegiatan konvensi dan pameran yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. 2) Pemilihan stuktur bangunan Pemilihan struktur bangunan yang tepat dapat mempengaruhi seberapa fleksibelnya suatu bangunan. Untuk kasus bangunan konvensi yang penggunaan ruangannya berbentang lebar membutuhkan suatu pemilihan struktur bentang lebar yang sesuai untuk sebuah gedung konvensi. 3) Ketinggian ruang Ketinggian ruang yang sebagai fungsi pameran ditentukan oleh jenis produk yang di pamerkan dan bentuk stan pameran. Dengan ruang yang tinggi kita dapat memberikan space pada produk-produk yan memiliki ketinggian yang cukup dan menjadikan ruang lebih fleksibel dengan menerapkan desain stan yang bertingkat. Ketinggian ruang sebagai fungsi konvensi memiliki standart tinggi sesuai audio dan akstik nya. 4) Lighting/pencahayaan Tujuan dari perancangan pencahayaan adalah memberikan suatu lingkungan suasana lingkungan yang menyenangkan dan nyaman terhadap visual, cahaya yang baik dapat membuat atmospehere dan mood suatu ruangan menjadi lebih efektif. Suatu ruang konvensi menjadi kurang menarik akibat pencahayaan yang tidak didesain sejalan dengan desain dari konvesi. Menurut sumbernya cahaya dibagi atas dua bagian yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Cahaya buatan merupakan cahaya yang bersumber ari alam yaitu Medan Convention and Exhibition Center 24

17 matahari, sedangkan buatan berasal dari penerangan buatan seperti lampu yang digunakan pada ruangan-ruangan dalam kondisi tertentu. Penggunaan efek pencahayaan akan menjadi penerima yang baik dengan pengunaan peralatan spesial seperti lampu sorot (spot light) atau peralatan optical lainnya. 5) Sirkulasi Convention harus dapat memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk melihat dan memberikan kenyamanan, stimulasi, dan lainnya. Perencanaan dan sistem sirkulasi konvesi ditekankan pada pola pengaturan pencapaian, sirkulasi pengunjung dan servis bangunan. Medan Convention and Exhibition Center 25

18 II.4. Studi Banding Arsitektur Fungsi Sejenis 1) Monona Terrace Convention Center Madison, Wisconsin Merupakan bangunan Convention Center yang berada di Madison, Wisconsin. Bangunan ini dirancang oleh Frank Lyod Wright sebagai arsiteknya, dengan jenis bangunan sebagai konvensi dan eksibisi. Akan tetapi, bangunan ini di desain tidak hanya untuk pertemuan dengan jumlah peserta yang banyak, pameran dan pertemuan industri tetapi juga dilengkapi dengan kemudahan aksesbilitasi. 3 Gambar 2.4. Monona Terrace Convention Center Madison Sumber : Internet Pada bangunan ini terdapat beberapa ruang yaitu : a) Multimedia Lecture Hall (Ruang Kuliah Multimedia) Ruang ini dilengkapi dengan multimedia, dapat berkomunikasi langsung dengan negara lain melalui hubungan satelit, yang terdiri dari 320 tempat duduk tipe teater. b) Ball Room Ball room dengan luas 14,000 ft2 yang dapat menampung lebih dari 1000 orang undangan makan malam, yang merupakan insprirasi Wrigh. Ruang ini bisa diatur sesuai tututan fungsi maret 2013, 09:30 pm Medan Convention and Exhibition Center 26

19 c) Pre-Function Space (Ruang Fungsi Ganda) Luas ft2 yang meliputi ruang tempat registrasi, ruang informasi, lobby dan sebagai tempat untuk menunggu jadwal sidang berikutnya. Banyak ruangan pada bangunan ini didesan sebagai ruang publik dengan pemandangan kearah danau Georgeous. d) Meeting Space and Ball Room Memiliki luas ft2 dengan ruang yang fleksibel. e) Roof Top Garden (Taman Diatas Atap) Roof top memiliki luas ft2 Medan Convention and Exhibition Center 27

20 2) Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Convention Center (JCC) merupakan pusat konvensi di ibukota yang sering dijadikan tempat diselenggarakannya kegiatan-kegiatan berskala nasional maupun internasional, seperti konferensi PBB, pertemuan negara-negara APEC, pertemuan negaranegara GNB. Selain itu sering dijadikan tempat diselenggarakannya acara penganugerahan, pementasan seni, konser musik, dan berbagai pameran. Beberapa fasilitas yang dimiliki JCC antara lain : o Plennary Hall dengan kapasitas 5000 kursi. o Assembly Hall seluas m2 yang dapat dibagi menjadi tiga ruang-ruang kecil. o Dua Exhibition Halls (Hall A seluas m2, Hall B seluas m2). o 13 Flexible Meeting Rooms dengan ukuran yang berbeda-beda. o Main Lobby seluas 5.500m2 yang bersifat multifungsi. Keterangan : Ruang Pameran Ruang Pertemuan Gambar 2.5 Denah Jakarta Convention Center Sumber : Internet Jakarta Convention Center terdiri atas beberapa hall besar dengan kapasitas yang cukup besar. Plenary Hall yang berbentuk lingkaran, dapat memuat sampai dengan 5000 tempat duduk, merupakan hall utama. Konsep ruang yang fleksibel, Medan Convention and Exhibition Center 28

21 memungkinkan fungsi Plenary Hall untuk diubah sesuai dengan kebutuhan, baik untuk kegiatan konvensi maupun pameran. Selain itu terdapat Assembly Hall dengan luas ruang 3.921m2 dapat dibagai menjadi tiga ruangan yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan. Selain itu terdapat dua ruang pameran besar, yaitu Exhibition Hall A dan Exhibition Hall B, dengan luas total 9.585m2, beberapa ruang pertemuan sedang maupun kecil, dan lobby utama dengan luas 5.500m2, yang dapat digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan acara. Gambar 2.6 Interior Jakarta Convention Center Sumber : Internet Plenary Hall dirancang sangat fleksibel, dengan kapasitas sampai dengan 5000 orang, mulai dari kegitan konferensi yang bersifat formal, sampai dengan konser musik yang hingar bingar. Dilengkapi dengan peralatan audio video yang canggih termasuk 64 kamera video, dan sistem penerjemah yang dapat mengakomodasi sampai dengan 8 bahasa. Assembly Hall dapat menampung 2500 orang untuk pertemuan dengan tempat duduk, dan 4500 orang untuk acara dengan berdiri. Ruangnya yang fleksibel memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilakukan. Mulai dari gala dinner, ruang kelas, fashion show, launching produk, sampai malam penganugerahan. Medan Convention and Exhibition Center 29

22 Ruang pameran utama terdiri dari dua bagian, A dan B. Kedua ruangan dihubungkan dengan koridor sehingga memungkinkan kedua ruangan untuk dipakai secara bersama-sama. Selain itu terdapat 13 ruang-ruang pertemuan sedang dan kecil, dengan kapasitas mulai dari 20 orang sampai dengan 1000 orang. Gambar 2.7 Layout Ruang Pameran JCC Sumber : Internet Secara umum, penataan ruang-ruang utama tersebut diletakkan menyebar dengan orientasi utama pada lobby utama. Sirkulasi pengunjung dari lobby utama kemudian dipecah ke ruang-ruang sesuai dengan keperluannya. Hal ini memberi keuntungan jika salah satu ruang saja yang terpakai, pintu masuk tetap melalui lobby utama, sehingga sirkulasi menjadi lebih efisien. Jakarta Convention Center juga mempunyai drop off yang cukup panjang. Hal ini untuk mengakomodasi banyaknya pengunjung yang datang yang mencapai ribuan orang, dan kondisi tapak yang berada di daerah perkotaan yang padat. Gambar 2.8 Suasana Pameran (Exibition) JCC Sumber : Internet Medan Convention and Exhibition Center 30

23 3) Tiara Convention Center Tiara Convention Center merupakan salah satu tempat yang paling sering dipergunakan oleh masyarakat Medan untuk mengadakan pertemuan, seminar, rapat, resepsi, konser musik, pameran dan acara lainnya, merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Hotel Tiara Medan. Convention ini bertingkat tiga dengan full AC yang memiliki enam ruang pertemuan dan ballroom bebas kolom dilengkapi dengan fasilitas yang modern dan up-to-date katering untuk konvensi, konferensi, pameran, seminar dan pernikahan. Convention ini memiliki daya tampung mulai 15 orang sampai 1500 orang. Gambar 2.9 Tiara Convention Center Sumber : Data Pribadi Tiara Convention Center terdiri dari 5 ruangan utama, yaitu : a) Balai Raya Balai raya merupakan ruang utama tempat berlangsungnya kegiatan antara lain: pertemuan, resepsi, pertunjukan musik, pameran, dan lain-lain. Pada ruangan ini perletakan kursinya tidak permanen, sehingga bisa disesuaikan menurut keperluan konsumen. Ukuran ruang balai raya, 48 m x 28 m x 27 m. b) Balai Citra, sering digunakan sebagai banquet hall, ukuran ruang 17 m x 23 m. c) Balai Wara, ukuran ruang 9 m x 18 m. d) Balai Duta, ukuran ruang 9,6 m x 9 m. e) Balai Tama, ukuran ruang 7,2 m x 9,5 m. Gambar 2.10 Balai Raya Sumber : Internet Medan Convention and Exhibition Center 31

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 TERMINOLOGI JUDUL Judul proyek yang akan di rancang adalah Medan international exhibition center. Adapun pengertian dari medan international exhibition center dapat di uraikan

Lebih terperinci

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang Setelah mendapatkan data dan menganalisisnya, hal yang kami lakukan selanjutnya adalah merancang program ruang. hal yang pertama yang kami lakukan adalah mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PROYEK BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. Tinjauan Umum Bangunan Pet Station Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penjualan hewan-hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang direncanakan pada area pesawahan milik warga yang berada di Jalan Kutamaya Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Dan diperuntukan

Lebih terperinci

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Medan Convention and Exhibition Center 1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini penyebaran dan pertukaran informasi maupun hal-hal baru beserta masalah-masalah yang sifatnya universal terhadap kepentingan manusia selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Aerotropolis adalah pengembangan dari konsep aerocity, yang merupakan konsep paling modern dalam pembangunan dan pengelolaan bandara dewasa ini. Pada konsep aerotropolis,

Lebih terperinci

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I I.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Bandara Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB V PENERAPAN KONSEP

BAB V PENERAPAN KONSEP BAB V PENERAPAN KONSEP 5.1 Konsep Kawasan Integrated Convention & Exhibition Center Konsep bangunan sesuai dengan tujuan utamanya yaitu fleksibiltas. Hal-hal yang diperhatikan: - Akses dan sirkulasi -

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kwala Bekala pada awalnya merupakan wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kemudian, sesuai peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli) BAB I PENDAHULUAN Kota Medan merupakan kota yang berada di posisi strategis IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) dari keadaan itu pula kota Medan menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional.

Lebih terperinci

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bandara Kuala Namu ini dimaksudkan untuk mengganti

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1. Terminologi Judul Pengertian judul Medan Convention and Exhibition Center Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT BINNG EMPAT HOTEL BISNIS DI KO MEDAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan yang terletak dibagian utara pulau Sumatera, tepatnya terletak di provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya

Lebih terperinci

shelter of emosion BAB III ANALISA

shelter of emosion BAB III ANALISA BAB III ANALISA III.1. Analisa Tapak III.1.1 Analisa kondisi dan lingkungan site existing Site berada dilokasi dengan kepadatan lalu lintas dan aktifitas yang tinggi dengan luas kesuruhan site 2.3 hektar.

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. B. PENGERTIAN JUDUL v Terminal : Perhentian (bus, kereta api, dan sebagainya) penghabisan,

Lebih terperinci

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum

Lebih terperinci

Analisa perencanaan dan perancangan gedung Convention Centre ini akan lebih

Analisa perencanaan dan perancangan gedung Convention Centre ini akan lebih BAB II ANALISA KONSEP 2.1. Analisa Konsep Analisa perencanaan dan perancangan gedung Convention Centre ini akan lebih membahas tentang : Analisa (Tapak) pemilihan lokasi dan site, Analisa jenis kegiatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata dan muncul pada dekade tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesenjangan dalam pembangunan, penyediaan infrastruktur, pola persebaran penduduk, dan investasi antar kota sebagai kota industry, wisata, jasa/perdagangan,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aerotropolis adalah pengembangan dari konsep aerocity yang tergolong paling modern dalam pembangunan dan pengelolaan bandara dewasa ini. Dalam konsep aerocity, bandara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di dunia dengan lebih dari 2/3 luasnya terdiri dari wilayah perairan. Indonesia dikenal sebagai negara

Lebih terperinci

MEDAN CONVENTION & EXHIBITION CENTER (ARSITEKTUR EKSPRESIONISME) NURUL AUNI ISKANDAR

MEDAN CONVENTION & EXHIBITION CENTER (ARSITEKTUR EKSPRESIONISME) NURUL AUNI ISKANDAR MEDAN CONVENTION & EXHIBITION CENTER (ARSITEKTUR EKSPRESIONISME) LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013 Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA SEMARANG 3.1.1 Keadaan Geografis BAB III TINJAUAN LOKASI Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah, secara geografis terletak di Pantai Utara Jawa Tengah, tepatnya pada garis

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman sekarang ini, gedung pertemuan banyak dijumpai di kota kota besar di indonesia. Gedung ini bukan lagi menjadi tempat bagi orang-orang yang ingin menggelar

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Musik telah menjadi kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia, baik itu bagi para pendengar musik ataupun bagi para musisi pencipta lagu. Bagi para musisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ±

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kelayakan Proyek Dewasa ini perkembangan dunia pariwisata di Indonesia semakin meningkat, dimana negara indonesia sendiri telah banyak melakukan promosi ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Nanggroe Aceh Darussalam merupakan propinsi paling barat di Indonesia dengan julukan kota Serambi Mekah yang terkenal dengan budaya dan sumber daya alamnya. Namun berbicara

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. TERMINOLOGI JUDUL Judul proyek ini adalah MEDAN CONVENTION CENTER. Berikut merupakan penjelasan dari judul tersebut. Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK. edukasi, tempat pertunjukkan/teater dan retail UKM. Medan Art Centre terdiri

BAB II DESKRIPSI PROYEK. edukasi, tempat pertunjukkan/teater dan retail UKM. Medan Art Centre terdiri BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Terminologi Judul Medan Art Centre merupakan penggabungan dari 3 fungsi, yaitu tempat edukasi, tempat pertunjukkan/teater dan retail UKM. Medan Art Centre terdiri dari 3 kata

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang termasuk 5 (lima) kota besar yang ada di Indonesia. Kelebihan kota Bandung dibandingkan kota kota lainnya adalah banyak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi i ii iii iv v x xiii xiv xv BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs)

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs) TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh judul Tugas

Lebih terperinci

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW Proses Perancangan Arsitektur 6 (PA6) merupakan obyek riset skripsi untuk pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi mahasiswa peserta skripsi alur profesi. Pelaksanaan PA6

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sragen Convention Centre. : Kabupaten yang berada di bagian Timur Provinsi Jawa Tengah. (id.wikipedia.org/wiki/kabupaten_sragen) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sragen Convention Centre Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat diuraikan berdasarkan pengertian dari kamus besar bahasa indonesia

Lebih terperinci

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kuliner semakin lama semakin berkembang. Banyaknya media cetak, media elektronik yang menyajikan informasi kuliner semakin lama semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Astronomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan murni yang melibatkan pengamatan dan penjelasan tentang kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya.

Lebih terperinci

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi

Lebih terperinci

Pusat konvensi dan eksebisi di Solo

Pusat konvensi dan eksebisi di Solo Pusat konvensi dan eksebisi di Solo Disusun Oleh : Andi Tri Sulistyo I0299016 BAB I PENDAHULUAN 1.8 PENGERTIAN Pusat : Sentral, tengah, mengandung pengertian suatu bentuk kesatuan koordinasi dari aktifitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto

PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto ABSTRAK Sekarang ini pertemuan dan konvensi dapat sebagai alat penyebaran dan pertukaran informasi tentang hal-hal baru

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan sektor industri pariwisata di dunia saat ini sangat pesat dan memberi kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009 BB I PENDHULUN 1.1. LTR BELKNG, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreativ, maka seni

Lebih terperinci

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan zaman diberbagai bidang, berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar Udara Internasional Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara Internasional yang terletak di kawasan Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini menggantikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Proyek Lokasi proyek : Jl. Let Jend MT Haryono, Cawang, Jakarta. Sifat proyek Pemilik : Fiktif : Swasta Luas Tapak : 25.295 m2 KDB / KLB : 55% / 3 1 : 13.912,25 m2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama BAB IV ANALISIS 4. Analisis Kegiatan 4.. Kegiatan Utama Kegiatan ini antara lain berupa penyelenggaraan pameran, penerangan dan peragaan. a. Jenis pameran museum ini dapat dibagi: ) Berdasarkan gerak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN 2.1. Pengertian Judul Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan pengertian sebagai berikut. Gorontalo adalah nama dari daerah Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Redesain 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan padaa prinsipnya merupakan usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Perancangan Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi sebagai bangunan sebagai lanskap candi Prambanan dan tidak menonjolkan karakter bangunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ungaran merupakan ibukota Kabupaten Semarang. Sebagai ibukota kabupaten, Kota Ungaran diharuskan menjadi kota mandiri yang memiliki daya dukung dalam segala bidang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan merupakan Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Sebagai daerah otonom dan memiliki status sebagai Kota Metropolitan, pembangunan Kota Medan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan dalam perancangan Pusat Kegiatan dan Dokumentasi Arsitektur adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pariwisata dewasa ini merupakan industri yang paling kompleks dan termasuk industri besar yang banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu dalam era globalisasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi

Lebih terperinci

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola SNORKELING AND DIVING CENTER DI TANJUNG LESUNG Evans Persadagubta L. Tobing 20305014 ABSTRAKSI Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini olah

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target 10 BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING 2.1 Tanggapan Terhadap Kerangka Acuhan Kerja Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target perancangan yang bisa diterapkan dalam mendesain, diantaranya

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah INTERAKSI. Interaksi dapat diartikan sebuah bangunan yang dirancang

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan yang terletak dibagian utara pulau Sumatera, tepatnya terletak di provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

LaporanPerancangan Gedung Convention Centre di Kawasan Wisata Pantai Senggigi Lombok

LaporanPerancangan Gedung Convention Centre di Kawasan Wisata Pantai Senggigi Lombok LaporanPerancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep 1.1.1. Kebutuhan Akan Wadah Informasi Aktivitas suatu kota yang diwarnai oleh berbagai macam kegiatan masyarakatnya akan menuntut adanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Malang Wedding Center adalah

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Malang Wedding Center adalah BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan dalam perancangan Malang Wedding Center adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga permasalahan yang menjadi latar

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan dari Taman Krida Budaya Malang yang baru meliputi pertemuan matriks transformasi pendopo dengan fungsi ruang publik pada setting perkotaan Malang. Pada bagian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Rancangan Ide rancangan Terminal Penumpang Pelabuhan di Paciran Lamongan ini merupakan fasilitas penyedia jasa layanan publik yang mampu menampung kegiatan berkumpulnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Medan, ibukota Sumatera Utara adalah kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Medan saat

Lebih terperinci

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK BAB 2 DESKRIPSI PROYEK 2.1 Terminologi judul Judul yang menjadi usulan proyek adalah Galeri Seni Rupa di Medan, yang memiliki pengertian sebagai berikut: Galeri adalah ruangan atau gedung untuk memamerkan

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LP3A SEMARANG CONVENTION AND EXHIBITION CENTER

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LP3A SEMARANG CONVENTION AND EXHIBITION CENTER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LP3A SEMARANG CONVENTION AND EXHIBITION CENTER Diajukan Oleh : Nur Humairah Lubis 21020111120007 Dosen Pembimbing I : Prof. Ir. Totok Roesmanto,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesa dewasa ini mulai menggalakkan wisata konvensi yang merupakan ciri industri pariwisata. Melalui kegiatan ini disamping peserta mengikuti siding teknis juga

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

Perancangan Convention and Exhibition di Malang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Perkembangan convention and exhibition di Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat menggembirakan. Indonesia tak hanya kaya

Lebih terperinci

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR - 36 Periode Januari Juni 2011 HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK

BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK BAB III ANALISA 3.1 ANALISA TAPAK Pada tapak terdapat beberapa jenis bangunan berdasarkan fungsi-fungsinya. Daerah ini merupakan daerah yang cukup ramai dengan aktiviitas perniagaan dan jasa. Hal ini mendukung

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA

PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA PENERAPAN SISTEM AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM BALAI SIDANG DI SURAKARTA Pandu Kartiko 1, Sumaryoto 2, Moh. Muqoffa 3 Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3 pandukartiko@live.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam objek wisata, seperti pulau-pulau dengan pemandangan pantai yang indah, pegunungan, dan keindahan baharinya.

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret Disusun oleh: AKBAR HANTAR ROCHAMADHON NIM. I 0208092

Lebih terperinci

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Kasus Kebudayaan memiliki unsur budi dan akal yang digunakan dalam penciptaan sekaligus pelestariannya. Keluhuran dan kemajuan suatu

Lebih terperinci