|
|
- Hengki Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT Statistics of Transportation of Papua Barat Province 2009 BPS Provinsi Papua Barat BPS Statistics of Papua Barat Province
3 STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT 2009 Statistics of Transportation of Papua Barat Province 2009 ISSN. No. Katalog / Catalogue Number : No. Publikasi / Publication Number : Ukuran Buku / Book Size : 1,55 cm x 20,5 cm Jumlah Halaman / Total Pages : xi Rumawi + 79 Halaman/Pages Penyunting / Editor : Ir. Tanda Sirait, M.M Sutiyo, SE Naskah / Manuscript : Bidang Statistik Distribusi Statistical Distribution Division Gambar Kulit / Cover Design : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Integration Processing and Statistical Dissemination Diterbitkan Oleh / Published by : BPS Provinsi Papua Barat, Manokwari - Indonesia BPS Statistics of Papua Barat Province Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference in the source
4 STATISTIK PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA BARAT Statistics Of Transportation of Papua Barat Province 2009 Anggota Tim Penyusun Penanggung Jawab / General in Charge Penyunting / Editor Penulis / Writer Pengolah Data/Penyimpan Draf Data Processing/Draft Saving : Ir. Tanda Sirait, M.M : Ir. Tanda Sirait, M.M Sutiyo, SE : Deni Irawan, S.ST : Deni Irawan, S.ST
5 KATAA PENGANTAR Statistik Perhubungan Papua Barat 2009 merupakan publikasi tahunan yang menyajikan data perhubungan yang diambil dari berbagai hasil pengolahan perhubungan. Data yang diambil antara lain Sistem Manajemen Operasional Pelabuhan (Simoppel), Laporan Lalu Lintas Angkutan Udara, Angkutan Jalan Raya, Laporan Panjang Jalan dan lain-lain. Publikasi ini memuat data Statistik Angkutan Darat, Statistik Angkutan Udara, dan Statistik Angkutan Laut yang merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait baik bulanan maupun tahunan. Saran dan kritik atas terbitnya publikasi ini sangat kami harapkan dalam penyempurnaan publikasi selanjutnya. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini kami ucapkan terima kasih. Manokwari, September 2010 BPS PROVINSI PAPUA BARAT Kepala, Ir. TANDA SIRAIT, M.MM NIP i
6 DAFTAR ISI Halaman Kata pengantar... Daftar Isi... Tabel Tabel... Daftar Gambar... Daftar Tabel... I. Penjelasan Umum Pendahuluan Latar Belakang Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Konsep dan Definisi... II. Ulasan Singkat Statistik Panjang Jalan Statistik Angkutan Laut Bongkar Muat Barang Bongkar Muat Barang menurut Kelompok Komoditi Jumlah Penumpang Statistik Angkutan Udara... i ii iii x xi ii
7 Tabel 1.1 TABEL TABEL Panjang Jalan Dirinci menurut Kabupaten/Kota dan Status Jalan di Provinsi Papua Barat (KM) Tahun Halaman 14 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4 Tabel 1.5 Tabel 2 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 3 Panjang Jalan Dirinci menurut Kabupaten/Kota dan Kondisi Jalan di Provinsi Papua Barat (KM) Tahun Panjang Jalan Dirinci menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Permukaan Jalan di Provinsi Papua Barat (KM) Tahun Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat menurut Kondisi Jalan Tahun 2009 (%)... Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat menurut Jenis Permukaan Jalan Tahun 2009 (%)... Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) iii
8 Tabel 3.1 Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) Tabel Tabel Tabel Tabel 3.2 Tabel Tabel Tabel Tabel 4 Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton)... Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton)... Banyaknya Barang Dalam Negeri dan Barang Luar Negeri yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) Tabel 4.1 Banyaknya Barang Antar Pulau Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) iv
9 Tabel Banyaknya Barang Antar Pulau Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton) Tabel Tabel Tabel 4.2 Tabel Tabel Tabel Tabel 5 Tabel 5.1 Banyaknya Barang Antar Pulau Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton)... Banyaknya Barang Antar Pulau Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton)... Banyaknya Barang Luar Negeri Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton)... Banyaknya Barang Luar Negeri Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton)... Banyaknya Barang Antar Pulau Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton)... Banyaknya Barang Antar Pulau Yang Dimuat Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton)... Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Pelabuhan Jenis Pelayaran Di Provinsi Papua Barat Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun Tabel 5.2 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun v
10 Tabel 5.3 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun Tabel 6 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 7 Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 7.3 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di Provinsi Papua Barat Tahun Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Provinsi Papua Barat Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Kokas Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Kaimana Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Wasior Tahun Tabel 7.4 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Bintuni Tahun vi
11 Tabel 7.5 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Teminabuan Tahun Tabel 7.6 Tabel 8 Tabel 8.1 Tabel 8.2 Tabel 8.3 Tabel 8.4 Tabel 8.5 Tabel 8.6 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Saonek Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Provinsi Papua Barat Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Kokas Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Kaimana Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Wasior Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Bintuni Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Teminabuan Tahun Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Saonek Tahun Tabel 9 Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Provinsi Papua Barat Tahun vii
12 Tabel 9.1 Tabel 9.2 Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Torea Fakfak Tahun Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Utarom Kaimana Tahun Tabel 9.3 Tabel 9.4 Tabel 9.5 Tabel 9.6 Tabel 9.7 Tabel 10 Tabel 10.1 Tabel 10.2 Tabel 10.3 Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Wasior Teluk Wondama Tahun Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Bintuni Teluk Bintuni Tahun Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Rendani Manokwari Tahun Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Teminabuan Sorong Selatan Tahun Banyaknya Pesawat Terbang Dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara DEO Sorong Tahun Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara Di Provinsi Papua Barat Tahun Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara Torea Fakfak Tahun Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara Utarom Kaimana Tahun Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara Wasior Teluk Wondama Tahun Tabel 10.4 Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara Bintuni Teluk Bintuni Tahun viii
13 Tabel 10.5 Tabel 10.6 Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara Rendani Manokwari Tahun Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara Teminabuan Sorong Selatan Tahun Tabel 10.7 Banyaknya Muat Bagasi, Barang dan Post Di Pelabuhan Udara DEO Sorong Tahun ix
14 DAFTAR GAMBAR Halaman Grafik A Grafik Persentase Panjang Jalan menurut Status Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di Provinsi Papua Barat Tahun Tahun Grafik B Grafik C Grafik D Grafik E Banyaknya Bongkar Barang Angkutan Antar Pulau Dan Luar Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat (Ton) Tahun Banyaknya Barang Dibongkar dan Dimuat Dirinci Menurut Kelompok Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat Tahun Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi pada Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat Tahun Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi pada Pelabuhan Udara Di Provinsi Papua Barat Tahun x
15 Tabel A Tabel B DAFTAR TABEL Bongkar Muat Barang Angkutan Antar Pulau dan Luar Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat (Ton) Tahun Halaman Banyaknya Barang Antar Pulau dan Luar Negeri Yang Dibongkar dan Dimuat Dirinci Menurut Kelompok Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Provinsi Papua Barat (Ton) Tahun xi
16 I. PENJELASAN UMUM 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, sektor perhubungan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis karena kesediaan fasilitas angkutan dan komunikasi berperan sebagai urat nadi perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi, mobilitas manusia dan perkembangan arus barang serta jasa, memerlukan sarana dan prasarana pendukung berupa transportasi yang memadai dan lancar. Untuk melihat perkembangan dan perencanaan dari sektor-sektor pembangunan di bidang transportasi tersebut dibutuhkan informasi, khusus berupa data statistik perhubungan yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap hasilhasil yang telah dicapai. Gambaran tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun berbagai perencanaan dan kebijakan bagi pengembangan bidang transportasi. Untuk itu Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat dituntut untuk dapat menyajikan data angkutan laut, angkutan darat, angkutan udara serta perkembangan pos dan telekomunikasi dengan cakupan yang lebih lengkap agar dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembanguna di bidang perhubungan pada masa yang akan datang. 1.2 Maksud dan Tujuan Penyajian data Statistik Perhubungan Provinsi Papua Barat 2009 dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pengguna data, baik instansi pemerintah maupun swasta mengenai informasi tentang perkembangan angkutan laut, angkutan darat, angkutan udara serta perkembangan pos dan telekomunikasi. 1
17 Selain maksud dan tujuan di atas, data tersebut secara khusus dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perencanaan pembangunan di bidang perhubungan pada masa yang akan datang. 1.3 Ruang Lingkup Penyajian data Statistik Perhubungan Papua Barat 2009 masih terbatas pada : a. Statistik Panjang Jalan Statistik panjang jalan meliputi semua panjang jalan di Provinsi Papua Barat baik dibawah wewenang pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, panjang jalan tersebut disajikan menurut kondisi, jenis permukaan dan klasifikasi jalan. b. Statistik Angkutan Darat Statistik angkutan darat meliputi banyaknya bus umum dan truk baik yang beroperasi di dalam kota maupun antar kota di Provinsi Papua Barat. c. Statistik Angkutan Laut Statistik angkutan laut meliputi laporan banyaknya kunjungan kapal, penumpang barang, bongkar muat barang dari pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Papua Barat. d. Statistik Angkutan Udara Statistik angkutan udara meliputi laporan hasil pengolahan bandar udara yang berada di Papua Barat dirinci menurut banyaknya pesawat terbang yang datang dan berangkat, banyaknya penumpang dan banyaknya barang-barang yang diangkut. e. Statistik Telekomunikasi, Pos dan Giro Statistik telekomunikasi, pos dan giro meliputi banyaknya lalu lintas surat pos kilat, pos paket, surat terdaftar dan tercatat, banyaknya telegram, call interlokal serta penerimaan wesel pos. 2
18 2. KONSEP DAN DEFINISI a. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum (kecuali jalan kereta api/rel) yang berada di atas permukaan tanah, termasuk jalan yang di bawah tanah (terowongan), jalan layang dan jalan yang melintasi sungai besar. b. Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk untuk sebanyak-banyaknya delapan orang, tidak termasuk tempat duduk untuk pengemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan bagasi. c. Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor yang digunakan untuk mengangkut barang selain dari mobil penumpang, mobil bis dan kendaraan roda dua. d. Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan tempat duduk lebih dari delapan orang, tidak termasuk tempat duduk penngemudi, baik dilengkapi atau tidak dilengkapi bagasi. e. Sepeda Motor adalah setiap kendaraan bermotor yang beroda dua. f. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan anatar moda transportasi. g. Pelabuhan yang Diusahakan adalah pelabuhan laut yang dikelola oleh PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia, untuk memberikan fasilitaspelayanan yang diperlukan bagi kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dan lain-lain h. Pelabuhan yang Tidak Diusahakan adalah pelabuhan laut yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis/Satuan Kerja pelabuhan di leingkungan Departemen 3
19 Perhubungan yang pembinaan teknis operasional dilaksanakan oleh Diretorat Jenderal Perhubungan Laut. Sedangkan tugas dan fungsinya sama dengan pelabuhan yang diusahakan, tetapi fasilitas yang dimiliki belum selengkap pelabuhan yang diusahakan. i. Pelayaran Luar Negeri adalah kegiatan angkutan laut ke atau dari luar negeri yang dilakukan secara tetap dan teratur dan atau dengan pelayaran yang tidak tetap dan tidak teratur dengan menggunakan semua jenis kapal. j. Pelayaran Dalam Negeri adalah kegiatan angkutan laut antar pelabuhan di wilayah Indonesia yang dilakukan secara tetap dan teratur (berkala) dan atau dilakukan dengan tidak tetap dan tidak teratur (tidak berkala) dengan menggunakan jenis kapal, termasuk kapal asing yang dioperasikan secara charter oleh perusahaan nasional. k. Pelayaran Antar Pulau adalah kegiatan pelayaran antar pelabuhan Indonesia. l. Kunjungan Kapal adalah kapal yang datang di pelabuhan, baik untuk berlabuh di perairan maupun bersandar di dermaga. m. Gross Register Ton (GRT) adalah satuan untuk menghitung volume ruangan di bawah geladak utama dan pada bangunan atas (1 GRT = 2,83 M 3 ). n. Length Over All (LOA) adalah panjang keseluruhan kapal. o. Penumpang Debarkasi adalah penumpang yang turun dari kapal. p. Penumpang Embarkasi adalah penumpang yang naik ke dalam kapal. q. Bongkar adalah pembongkaran barang dari kapal ke darat setelah kapal itu tiba dari dalam negeri atau luar negeri. r. Muat adalah pemuatan barang ke kapal sebelum pemberangkatan kapal ke pelabuhan tujuan di dalam negeri atau luar negeri. s. Berangkat/Muat adalah aktifitas lalu lintas penerbangan di pelabuhan pencatatan untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke tempat tujuan. 4
20 t. Transit adalah penumpang yang singgah di pelabuhan pencatatan untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke tempat tujuan. u. Tiba/Bongkar adalah aktifitas lalu lintas penerbangan di pelabuhan pencatatan yang datang dari pelabuhan asal. 5
21 II. ULASAN SINGKAT 2.1 Statistik Panjang Jalan Untuk mendukung kelancarann arus perekonomiann daerah, perlu tersedia sarana transportasi yang memadai sehingga arus lalu lintas baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor yang digunakan untuk kegiatan ekonomi dapat beroperasi dengan baik. Provinsi Papua Barat dengan wilayah yang cukup luas membutuhkan sarana jalan dalam upaya menembus daerah-daerah yang masih terisolir. Dengann demikian potensi perekonomian, khususnya hasil-hasil pertanian yang ada di daerah ini dapat dengan segera dipasarkan. Sebagai konsekuensi dalam upaya mencapai tujuan tersebut maka Pemerintah Daerah Provinsi Papua Bkarat dari tahun ke tahun berusaha untuk meningkatkan pengembangann prasarana jalan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Grafik A. Grafik Persentasee Panjang Jalan menurut Status Jalan dan Jenis Permukaan Jalan di Provinsi Papua Barat Tahun 2009 Aspal Kerikil Tanah Lainnya Negara Provinsi Kabupaten Pada tahun 2009 Provinsi Papua Barat memiliki panjang jalan 5.906,274 km yang terdiri dari 1.168,16 km atau 19,78 persen jalan negara; 973,28 km atau 16,48 persen jalan provinsi; dan 3.764,83 km atau 63,74 persen jalan kabupaten. Jika dilihat 6
22 Rincian/Tahun jenis permukaan jalan secara keseluruhan maka, sekitar 24,52 persen atau sepanjang 1.448,242 km beraspal; 31,96 persen atau sepanjang 1.887,367 km berkerikil; 37,60 persen atau sepanjang 2.220,558 km berpermukaan tanah; dan 5,93 persen atau sepanjang 350,107 km berpermukaan lainnya. 2.2 Statistik Angkutan Laut Bongkar Muat Barang Bongkar barang di Pelabuhan yang diusahakan Provinsi Papua Barat dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 31,90 persen dimana pada tahun 2008 total bongkar barang sebesar ton dan pada tahun 2007 total bongkar barang sebesar ton. Sedangkan muat barang pada di Pelabuhan yang diusahakan tahun 2007 dan tahun 2008 masing-masing sebesar ton dan ton atau muat barang mengalami penurunan sebesar 66,96 persen. Tabel A. Bongkar Muat Barang Angkutan Antar Pulau dan Luar Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat (Ton), Tahun Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Luar Negeri Antar Pulau Perintis Rakyat Jumlah Sumber : Hasil Pengolahan Laporan Simoppel 7
23 Pada tahun 2009, bongkar barang yang terbesar adalah angkutan antar pulau disusul kemudian angkutan luar negeri masing-masing sebesar ton dan 213 ton. Jika dibandingkan bongkar pada tahun 2008 mengalami peningkatan yang signifikan masing-masing sebesar 396,631 ton (1,79 persen) dan 2 ton ( persen) pada tahun Demikian pula yang terjadi pada muat barang di pelabuhan yang diusahakan mengalami peningkatann pada angkutan antar pulau dan angkutan luar negeri pada tahun 2009 yang masing-masing sebesar ton (16,90 persen) dan ton (215,70) jika dibandingkan pada tahun 2008 yaitu sebesar ton dan ton. Padaa tahun 2009 tidak terjadi bongkar muat barang pada jenis angkutan perintis dan angkutan rakyat di pelabuhan yang diusahakan. Grafik B. Banyaknya Bongkar Barang Angkutan Antar Pulau Dan Luar Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat (Ton) Tahun , , , , ,000 50,000 0 Luar Negeri Antar Pulau Luar Negeri Antar Pulau u Perintis Perintis Rakyat Rakyat Bongkar 2009 Bongkar 2008 Bongkar 2007 Muat 2009 Muat 2008 Muat
24 2.2.2 Bongkar Muat Barang menurut Kelompok Komoditi Bongkar barang untuk seluruh kelompok komoditi pada tahun 2009 ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Total bongkar barang dari tahun 2008 sebesar ton menjadi ton pada tahun 2009 atau naik sebesar 1,79 persen. Seperti halnya yang terjadi pada bongkar barang menurut kelompok komoditi, total muat barang menurut kelompok komoditi juga mengalami peningkatan dari ton pada tahun 2008 menjadi ton pada tahun 2009 atau meningkat sebesar 14,14 persen. Hampir sebagian besar kelompok komoditi baik pada bongkar barang maupun pada muat barang mengalami kenaikan, kecuali bahan pokok, migas, dan barang lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 24,59 persen; 16,85 persen; dan 2,78 persen pada komoditi bongkar barang jika dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pada muat barang komoditi yang mengalami penurunan adalah komoditi migas dan barang lainnya masing-masing sebesar 62,34 persen; dan 32,06 persen. Kenaiakan terbesar barang yang dibongkar tahun 2009 terjadi pada kelompok komoditi non migas yaitu sebesar 46,92 persen disusul kelompok komoditi bahan strategis naik sebesar 37,03 persen. Berbeda dengan barang yang dimuat, kenaikan terbesar justru terjadi pada kelompok komoditi bahan strategis yaitu sebesar 273,32 persen, disusul kelompok komoditi non migas naik sebesar 36,26 persen. 9
25 Tabel B Banyaknya Barang Antar Pulau dan Luar Negeri Yang Dibongkar dan Dimuat Dirinci Menurut Kelompok Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Provinsi Papuaa Barat (Ton) Tahun Rincian/Tahun (1) 1. Bahan Pokok 2. Bahan Strategis 3. Migas 4. Non Migas 5. Barang Lainnya Jumlah Grafik C Banyaknya Barang Dibongkar dan Dimuat Dirinci Menurut Kelompok Komoditi Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat Tahun , , ,000 50,000 Bongkar 2008 (2) Muat 2009 (3) (4) (5) Bongkar 2009 Bongkar 2008 Muat 2008 Muat Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Barang Lainnya 10
26 2.2.3 Jumlah Penumpang Pada tahun 2009 arus penumpang debarkasi melalui pelabuhan laut yang diusahakan mengalami penurunan, sedangkan penumpang embarkasi melalui pelabuhan laut yang diusahakan kenaikan bila dibandingkan tahun Untuk arus penumpang datang (debarkasi) mengalami penurunan dari orang pada tahun 2008 menjadi orang pada tahun 2009 atau turun sebesar 11,20 persen. Sedangkan untuk penumpang berangkat (embarksi) justru mengalami kenaikan dari orang di tahun 2008 menjadi orang di tahun 2009 atau naik sebesar 0,03 persen. Grafik D Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi pada Di Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat Tahun , , , , , ,000 50,000 0 Debarkasi Embarkasi Statistik Angkutan Udara Sarana Perhubungan Udara di Provinsi Papua Barat belum memadai. karena tidak semua Ibu Kota Kabupaten telah mempunyai lapangan udara yang dapat di darati oleh pesawat perintis. hanya 2 (dua) lapangan udara yang dapat di darati oleh Pesawat 11
27 Tipe F. 28 dan Boeing 737 yaitu bandar udara Rindani Kabupaten Manokwari dan bandar udara Dominique Edward Osok (DEO) Kota Sorong. Pada tahun 2009 jumlah pesawat dan penumpang yang datang dan berangkat terbesar melalui Bandara DEO Kota Sorong dan Rendani Kabupaten Manokwari. disusul bandara Utarum Kaimana, bandara Toreo Fakfak, bandara Bintuni, bandara Teminabuan dan bandara Wasior. Pada tahun 2009 terlihat ada kenaikan jumlah pesawat yang datang dan berangkat dibanding tahun Pesawat yang datang mengalami kenaikan dari pesawat pada tahun 2008 menjadi pesawat pada tahun 2009 atau naik sebesar 19,75 persen. Demikian juga pesawat yang berangkat juga mengalami kenaikan sebesar 16,65 persen dari pesawat pada tahun 2008 menjadi pesawat pada tahun Sedangkan untuk penumpang datang, penumpang berangkat, dan penumpang transit masing-masing mengalami kenaikan, yaitu sebesar 18,46 persen; 4,45 persen; dan 80,75 persen. Grafik E Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi pada Pelabuhan Udara Di Provinsi Papua Barat Tahun Datang Berangkat Transit Tahun 2009 Tahun
28 Arus lalu lintas barang bagasi dan pos paket disajikan pada tabel 10. Jumlah barang yang dibongkar tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen dibandingkan tahun 2008, sama halnya dengan barang yang dimuat juga mengalami kenaikan 27,76 persen. Jumlah bagasi yang dibongkar mengalami penurunan sebesar 34,08 persen; sedangkan bagasi yang dimuat mengalami peningkatan sebesar 30,96 persen. Untuk pos paket tahun 2009 yang dibongkar mengalami penurunan sebesar 58,94 persen sedangkan yang dimuat mengalami penurunan sebesar 37,89 persen jika dibandingkan dengan tahun
29 Tabel 1.1 Panjang Jalan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota dan Statuss Jalan Di Provinsi Papu Barat (KM) Tahun Kabupaten / Kota Jenis Permukaan Negara Provinsi Kabupaten Panjang Jalan (1) (2) (3) (4) (5) 1. Fakfak 0, , , , Kaimana 132, , , , Teluk Wondama 0,000 36, , , Teluk Bintuni 0,000 0, , , Manokwari 927,660 85, , , Sorong Selatan 0,000 56, , , Sorong 90, , , , Raja Ampat 0,000 0, , , Kota Sorong 18,000 17, , ,650 Tahun , , , , , , , , , , , ,207 Sumber : Laporan PJ II/5 Kabupaten/Kota se-provinsi Papua Barat 14
30 Tabel 1.2 Panjang Jalan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota dan Kondisi Jalan Di Provinsi Papua Barat (KM) Tahun Kondisi Jalan Kabupaten / Kota Rusak Baik Sedang Rusak Berat Tidak Dirinci (1) (2) (3) (4) (5) Panjang Jalan 1. Fakfak 306, , ,160 8,425 0, , Kaimana 147, , ,798 0,000 0, , Teluk Wondama 57, , ,900 0,000 0, , Teluk Bintuni 54, ,860 6,500 35, , , Manokwari 288, , , ,260 0, , Sorong Selatan 77, ,000 35,000 38,000 0, , Sorong 239, , , ,000 0, , Raja Ampat 161,600 6,000 4,000 0,000 0, , Kota Sorong 239,510 11,000 0,440 0,700 0, ,650 Tahun , , , , , , , , , ,727 0, , , , ,953 16,550 0, ,207 Sumber : Laporan PJ II/5 Kabupaten/Kota se-provinsi Papua Barat 15
31 Tabel 1.3 Panjang Jalan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Permukaan Jalan Di Provinsi Papua Barat (KM) Tahun Jenis Permukaan Panjang Kabupaten / Kota Tidak Jalan Aspal Kerikil Tanah Dirinci (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak 273, , ,290 13, , Kaimana 133, , ,798 0, , Teluk Wondama 16, , ,600 0, , Teluk Bintuni 27, ,910 41, , , Manokwari 501, , ,630 0, , Sorong Selatan 67, ,500 72,000 0, , Sorong 224, , ,000 0, , Raja Ampat 3,100 95,500 62,000 11, , Kota Sorong 201,650 9,000 0,440 40, ,650 Tahun , , , , , , , , , , , , ,953 16, ,207 Sumber : Laporan PJ II/5 Kabupaten/Kota se-provinsi Papua Barat 16
32 Tabel 1.4 Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat Menurut Kondisi Jalan Tahun 2009 (%) Kondisi Jalan Kabupaten / Kota Rusak Baik Sedang Rusak Berat Tidak Dirinci Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak 51,57 29,99 17,02 1,42 0,00 100,00 2. Kaimana 16,48 39,68 43,84 0,00 0,00 100,00 3. Teluk Wondama 12,65 51,06 36,29 0,00 0,00 100,00 4. Teluk Bintuni 10,86 23,92 1,30 7,05 56,88 100,00 5. Manokwari 22,19 10,08 24,13 43,60 0,00 100,00 6. Sorong Selatan 23,71 54,01 10,68 11,60 0,00 100,00 7. Sorong 16,88 11,30 42,16 29,66 0,00 100,00 8. Raja Ampat 94,17 3,50 2,33 0,00 0,00 100,00 9. Kota Sorong 95,18 4,37 0,17 0,28 0,00 100,00 Sumber : Hasil Pengolahan Laporan PJ II/5 Kabupaten/Kota se-provinsi Papua Barat 17
33 Tabel 1.5 Persentase Panjang Jalan Kabupaten Di Provinsi Papua Barat Menurut Jenis Permukaan Jalan Tahun 2009 (%) Kabupaten / Kota Jenis Permukaan Aspal Kerikil Tanah Lainnya Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak 45,99 32,16 19,57 2,28 100, Kaimana 14,92 35,31 49,77 0,00 100, Teluk Wondama 3,64 62,57 33,79 0,00 100, Teluk Bintuni 5,46 29,32 8,34 56,88 100, Manokwari 38,65 35,36 26,00 0,00 100, Sorong Selatan 20,51 57,52 21,97 0,00 100, Sorong 15,82 14,05 70,13 0,00 100, Raja Ampat 1,81 55,65 36,13 6,41 100, Kota Sorong 80,13 3,58 0,17 16,12 100,000 Sumber : Hasil Pengolahan Laporan PJ II/5 Kabupaten/Kota se-provinsi Papua Barat 18
34 Tabel 2 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) Luar Negeri Dalam Negeri Antar Pulau Perintis Rakyat Muat Muat Pelabuhan Laut Bongkar Muat Bongkar Bongkar Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Fakfak Manokwari Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong 19
35 Tabel 2.1 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton) Luar Negeri Dalam Negeri Bulan Antar Pulau Perintis Rakyat Bongkar Bong- Bong- Bong- Muat Muat Muat Muat kar kar kar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak 20
36 Tabel 2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton) Luar Negeri Dalam Negeri Bulan Antar Pulau Perintis Rakyat Bongkar Bong- Bong- Bong Muat Muat Muat Muat kar kar -kar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Manokwari 21
37 Tabel 2.3 Banyaknya Bongkar Muat Barang Angkutan Luar Negeri dan Angkutan Dalam Negeri Di Pelabuhan Yang Diusahakan di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton) Luar Negeri Dalam Negeri Bulan Antar Pulau Perintis Rakyat Bongkar Bong- Bong Bong- Muat Muat Muat Muat kar -kar kar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Sorong 22
38 Tabel 3 Banyaknya Bongkar Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) Pelabuhahan Laut Bahan Pokok Bahan Strategis Kelompok Komoditi Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak Manokwari Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel
39 Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun 2007 (Ton) Pelabuhan Laut Bahan Pokok Bahan Strategis Kelompok Komoditi Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak Manokwari Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan 24
40 Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton) Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Kelompok Komoditi Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak Tabel Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan 25
41 Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton) Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Kelompok Komoditi Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Manokwari Tabel Banyaknya Bongkar Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan 26
42 Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton) Bulan Kelompok Komoditi Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Sorong Tabel 3.2 Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan 27
43 Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) Pelabuhan Laut Bahan Pokok Bahan Strategis Kelompok Komoditi Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak Manokwari Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak 28
44 Tahun (Ton) Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Kelompok Komoditi Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak Tabel Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari 29
45 Tahun (Ton) Bulan Kelompok Komoditi Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Manokwari Tabel Banyaknya Bongkar Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong 30
46 Tahun (Ton) Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Kelompok Komoditi Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Sorong Tabel 4 Banyaknya Muat Barang Dalam Negeri dan Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat 31
47 Tahun (Ton) Pelabuhan Laut Kelompok Komoditi Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak Manokwari Kota Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel 4.1 Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) 32
48 Pelabuhan Laut Kelompok Komoditi Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak Manokwari Kota Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton) 33
49 Kelompok Komoditi Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak Tabel Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton) 34
50 Kelompok Komoditi Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Manokwari Tabel Banyaknya Muat Barang Antar Pulau Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton) 35
51 Kelompok Komoditi Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Sorong Tabel 4.2 Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Di Provinsi Papua Barat Tahun (Ton) 36
52 Pelabuhan Laut Kelompok Komoditi Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Fakfak Manokwari Kota Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun (Ton) 37
53 Kelompok Komoditi Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak Tabel Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun (Ton) 38
54 Kelompok Komoditi Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Manokwari Tabel Banyaknya Muat Barang Luar Negeri Pada Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Kelompok Komoditi Per Bulan Di Pelabuhan Laut Sorong Tahun (Ton) 39
55 Kelompok Komoditi Bulan Bahan Pokok Bahan Strategis Migas Non Migas Bahan Lainnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Sorong Tabel 5 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Yang Diusahakan Di Provinsi Papua Barat Tahun
56 Pelabuhan Laut Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Fakfak Manokwari Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel 5.1 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun
57 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak Tabel 5.2 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun
58 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Manokwari Tabel 5.3 Banyaknya Kunjungan Kapal Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Yang Diusahakan Per Bulan di Pelabuhan Laut Sorong Tahun
59 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT DWT LOA Unit GRT DWT LOA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun , , , , , , , , Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Sorong Tabel 6 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran di Provinsi Papua Barat Tahun
60 Dalam Negeri Luar Negeri Lainnya Jumlah Pelabuhan Laut Kapal (unit) Kapa l (unit) Kapal (unit) Kapal (unit) Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1. Fakfak Manokwari Kota Sorong Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak, Manokwari dan Sorong Tabel 6.1 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Laut Fakfak Tahun
61 Bulan Kapal (unit) Dalam Negeri Luar Negeri Lainnya Jumlah Kapal (unit) Kapal (unit) Kapal (unit) Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Fakfak Tabel 6.2 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Laut Manokwari Tahun
62 Bulan Kapal (unit) Dalam Negeri Luar Negeri Lainnya Jumlah Kapal (unit) Debar -kasi Embar -kasi Kapal (unit) Debar -kasi Kapal (unit) Debarkasi Embarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5 (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) ) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Manokwari Tabel 6.3 Banyaknya Penumpang Debarkasi dan Embarkasi di Pelabuhan Yang Diusahakan Menurut Jenis Pelayaran di Pelabuhan Laut Sorong Tahun
63 Bulan Kapal (unit) Dalam Negeri Luar Negeri Lainnya Jumlah Kapal (unit) Kapal (unit) Kapal (unit) Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Simoppel Pelabuhan Laut Sorong Tabel 7 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Provinsi Papua Barat Tahun
64 Pelabuhan Laut Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT Bongkar Muat Unit GRT Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Kokas Kaimana Wasior Bintuni Teminabuan Saonek Tahun Sumber : Laporan T II UPT. Tabel 7.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Kokas Tahun
65 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT Bongkar Muat Unit GRT Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Kokas Tabel 7.2 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Kaimana Tahun
66 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT Bongkar Muat Unit GRT Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Kaimana Tabel 7.3 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Wasior Tahun
67 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT Bongkar Muat Unit GRT Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Wasior Tabel 7.4 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Bintuni Tahun
68 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT Bongkar Muat Unit GRT Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Bintuni Tabel 7.5 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Teminabuan Tahun
69 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT Bongkar Muat Unit GRT Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Teminabuan Tabel 7.6 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat menurut Jenis Pelayaran dan Pelabuhan Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Saonek Tahun
70 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit GRT Bongkar Muat Unit GRT Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Saonek Tabel 8 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Provinsi Papua Barat Tahun
71 Pelabuhan Laut Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit Debarkasi Embarkasi Unit Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6 (7) 1. Kokas Kaimana Wasior Bintuni Teminabuan Saonek Tahun Sumber : Laporan T II UPT. Tabel 8.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Kokas Tahun
72 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit Debarkasi Embarkasi Unit Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6 (7) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Kokas Tabel 8.2 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Kaimana Tahun
73 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit Debarkasi Embarkasi Unit Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6 (7) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Kaimana Tabel 8.3 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Wasior Tahun
74 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit Debarkasi Embarkasi Unit Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6 (7) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Wasior Tabel 8.4 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Bintuni Tahun
75 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit Debarkasi Embarkasi Unit Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6 (7) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Bintuni Tabel 8.5 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Teminabuan Tahun
76 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit Debarkasi Embarkasi Unit Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6 (7) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Teminabuan Tabel 8.6 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Penumpang Debarkasi dan Embarkasi menurut Jenis Pelayaran Di Pelabuhan yang Tidak Diusahakan di Pelabuhan Laut Saonek Tahun
77 Bulan Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Unit Debarkasi Embarkasi Unit Debarkasi Embarkasi (1) (2) (3) (4) (5) (6 (7) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan T II UPT Pelabuhan Laut Saonek Tabel 9 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Rinci Per Pelabuhan Udara Di Provinsi Papua Barat Tahun
78 Pelabuhan Udara Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Torea Utarum Wasior Bintuni Rendani Teminabuan DEO Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Tabel 9.1 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Torea - Fakfak Tahun
79 Bulan Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Torea, Fakfak Tabel 9.2 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Utarum - Kaimana Tahun
80 Bulan Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Utarum, Kaimana Tabel 9.3 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Wasior Teluk Wondama Tahun
81 Bulan Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Wasior, Teluk Wondama Tabel 9.4 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Bintuni Teluk Bintuni Tahun
82 Bulan Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Bintuni, Teluk Bintuni Tabel 9.5 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Rendani - Manokwari Tahun
83 Bulan Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Rendani, Manokwari Tabel 9.6 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara Teminabuan Sorong Selatan Tahun
84 Bulan Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Teminabuan, Sorong Selatan Tabel 9.7 Banyaknya Pesawat Terbang dan Penumpang Yang Berangkat, Datang Dan Transit Di Pelabuhan Udara DEO Kota Sorong Tahun
85 Bulan Pesawat Terbang (Unit) Penumpang (Orang) Berangkat Datang Berangkat Datang Transit (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara DEO, Kota Sorong Tabel 10 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Rinci Per Pelabuhan Udara di Provinsi Papua Barat Tahun
86 Pelabuhan Udara Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Torea ,9 428,0 2. Utarum ,0 177,0 3. Wasior Bintuni Rendani Teminabuan DEO Tahun ,9 605, ,0 930, , ,0 Sumber : Laporan Model III/1 Tabel 10.1 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Pelabuhan Udara Torea - Fakfak Tahun
87 Bulan Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari ,0 47,0 2. Februari ,0 44,0 3. Maret April , Mei ,4-6. Juni ,1-7. Juli ,0-8. Agustus ,0 8,0 9. September ,0 69,0 10. Oktober ,0 94,0 11. November ,0 103,0 12. Desember ,0 64,0 Tahun ,9 428, , ,0 135, , ,9 304,2 Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Torea, Fakfak Tabel 10.2 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Pelabuhan Udara Utarum - Kaimana Tahun
88 Bulan Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari ,0 2. Februari Maret ,0 30,0 4. April ,0-5. Mei Juni ,0 28,0 7. Juli ,0-8. Agustus September Oktober ,0 40,0 11. November ,0 19,0 12. Desember ,0 20,0 Tahun ,0 177, ,5 182, ,1 255,4 Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Utarum, Kaimana Tabel 10.3 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Pelabuhan Udara Wasior Teluk Wondama Tahun
89 Bulan Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Wasior, Teluk Wondama Tabel 10.4 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Pelabuhan Udara Bintuni Teluk Bintuni Tahun
90 Bulan Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Bintuni, Teluk Bintuni Tabel 8.5 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Pelabuhan Udara Rendani - Manokwari Tahun
91 Bulan Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Rendani, Manokwari Tabel 10.6 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Pelabuhan Udara Teminabuan Sorong Selatan Tahun
92 Bulan Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara Teminabuan, Sorong Selatan Tabel 10.7 Banyaknya Bongkar Muat, Bagasi, Barang dan Pos Di Pelabuhan Udara DEO Kota Sorong Tahun
93 Bulan Bagasi (Kg) Barang (Kg) Pos (Kg) Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tahun ,6 Sumber : Laporan Model III/1 Pelabuhan Udara DEO, Kota Sorong Lampiran 1. DAFTAR JENIS KOMODITI PER KELOMPOK 1. Bahan Pokok 4. Bahan Strategis 78
94 - Beras - Gula Pasir - Terigu - Kedelai - Kacang-Kacangan - Minyak Goreng 2. Migas - Crude Oil - B. B. M - Gas / L.N.G 3. Barang Lainnya - Garam - Besi Tua - Kopra - Kertas - Pelumas - Textil - Makanan Ternak - Kendaraan - Alat-alat Berat - Container/G tainer - Barang Sifting - Kayu Gergajian - Sabun - Speed Boat - Alat-Alat Drilling - Sayur - Minyak Ikan - General Cargo - Pupuk - Semen - Baja/besi - Beton - Aspal - Timah - Alumunium - Batubara - Kayu logs - Pasir 5. Non Migas - Kopi/pala/coklat - Tembakau - Teh - Karet - Minyak Sawit - Garmen - Elektronik - Furniture - Kerajinan - Kayu Lapis - Ikan - Udang - Ikan Kaleng - Hasil Laut Lainnya 79
95
STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI PAPUA BARAT 2012 BADAN PUSAT STATI STIK P ROVINSI P APUA BARAT ISSN. No. Katalog : 8301007. 91 No. Publikasi : 91100. 13. 16 Ukuran Buku Jumlah Halaman Penyunting : Drs.
Lebih terperinciSTATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014
s. bp uk ab. am uj m :// ht tp id go. STATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014 ISSN : - No. Publikasi : 76044.1502 Katalog BPS : 830.1002.7604 Ukuran Buku : 18 cm x 24 cm Jumlah Halaman : v + 26 Halaman
Lebih terperincihttp://papuabarat.bps.go.id http://papuabarat.bps.go.id STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI PAPUA BARAT 214 http://papuabarat.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT ISSN. No. Katalog : 8317.
Lebih terperinciSTATISTIK PERHOTELAN PROVINSI PAPUA BARAT Hotel Statistics of Papua Barat Province 2008 BPS Provinsi Papua Barat BPS Statistics of Papua Barat Province STATISTIK PERHOTELAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008 Hotel
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI PAPUA BARAT 2015 ISSN : 2338-2244 No. Katalog : 8301007.91 No. Publikasi : 91540.16.16 Ukuran Buku Jumlah Halaman Penyunting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017
No.62/09/33/Th.XI, 04 September 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017
No.29/05/33/Th.XI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada
Lebih terperinciDAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 51/09/72/Th.XVII, 01 September 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juli 2014, TPK Hotel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017
No.23/04/33/Th.XI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 85/12/33/Th.IX, 01 Desember 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari
Lebih terperinciDAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 26/05/72/Th. XVIII, 04 Mei 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Maret 2015, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciDAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 68/12/72/Th.XVII, 01 Desember 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Oktober 2014, TPK Hotel
Lebih terperinciDAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 32/06/72/Th.XVII, 02 Juni 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama April 2014, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015
No.52/08/33/Th.IX, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Juni 2015 secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 18/03/33/Th.X, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015
No.31/05/33/Th.IX, 04 Mei 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Maret 2015 secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015
No.46/07/33/Th.IX, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Mei 2015 secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015
No.74 /11/33/Th.IX, 02 November 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada September
Lebih terperinciDAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 08/02/72/Th.XVII, 03 Februari 2014 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Desember 2013, TPK Hotel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017
No.40/06/33/Th.XI, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014
No. 12/02/33/Th.IX, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada 2014 secara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015
No. 63/09/33/Th.IX, 01 September 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Juli 2015
Lebih terperinciNo.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017
Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan September 2017 No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015
No.69 /10/33/Th.IX, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Agustus
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 34/06/72/Th.XVIII, 01 Juni 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama April 2015, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 38/07/72/Th.XVIII, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Mei 2015, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciA. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG DESEMBER 2010 SEBESAR 65,10 PERSEN
No. 03/02/72/Th. XIV, 01 Februari 2011 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG DESEMBER 2010
Lebih terperinciA. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG NOVEMBER 2010 SEBESAR 70,10 PERSEN
No. 03/01/72/Th. XIV, 03 Januari 2011 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG NOVEMBER 2010
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 43/08/72/Th.XVIII, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juni 2015, TPK Hotel
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 61/11/72/Th.XVIII, 02 November 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama September 2015, TPK
Lebih terperinciNo.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017
Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan Agustus 2017 No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang datang
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 52/09/72/Th.XVIII, 01 September 2015 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juli 2015, TPK Hotel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015
No. 03/01/33/Th.X, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 08/02/72/Th.XIX, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Desemebr 2015, TPK Hotel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016
No.08/02/33/Th.XI, 01 Februari 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 23/05/72/Th.XX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Maret 2017, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. /07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Mei 2017, TPK Hotel Bintang Sebesar
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 15/06/62/Th.X, 1 Juni PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama April, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 14.053 Orang dan 117.098 Orang. Jumlah
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 07/02/72/Th.XX, 01 Februari 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Desember 2016, TPK Hotel
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 33/06/72/Th.XX, 02 Juni 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama April 2017, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 19/04/72/Th.XX, 03 April 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Februari 2017, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciPerkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi dan Transportasi Sulawesi Tengah
No. 60/11/72/Th.XX, 01 NOVEMBER 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI TENGAH Perkembangan Tingkat Penggunaan Sarana Akomodasi dan Transportasi Sulawesi Tengah A. Perkembangan Tingkat Penggunaan
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 15/03/72/Th.XX, 01 Maret 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Januari 2017, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 43/08/72/Th.XX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juni 2017, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No.02/01/72/Th.XX, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama November 2016, TPK Hotel
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2016
No. 62/09/33/Th.X, 01 September 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016
No. 52/08/33/Th.X, 01 Agustus 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2016
No. 45/07/33/Th.X, 01 Juli 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2016 PROVINSI LAMPUNG
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER PROVINSI LAMPUNG No. 12/02/18/Th. V, 1 Februari 2017 Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 61/11/72/Th.XIX, 01 November 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama September 2016, TPK Hotel
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016
No.68/10/33/Th.X, 03 Oktober 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 24/05/72/Th.XIX, 02 Mei 2016 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Maret 2016, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER 2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER PROVINSI LAMPUNG Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada
Lebih terperinciRp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri
Hubungi Kami (021) 3193 0108 (021) 3193 0109 (021) 3193 0070 (021) 3193 0102 marketing@cdmione.com www.cdmione.com A ngkutan barang memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015
No. 09/02/33/Th.X, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016
No.73/11/33/Th.X, 01 November 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah suatu sistem yang dibuat untuk membantu pergerakan manusia maupun barang dalam berpindah tempat baik dalam jarak dekat maupun jauh. Transportasi
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PROVINSI PAPUA BARAT 2012 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL PAPUA BARAT 2012 Katalog BPS : 8403001.91 ISSN : 2303-0038 No. Publikasi
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS PROVINSI LAMPUNG No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015
No.26/04/33/Th.IX, 01 April 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Februari 2015
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA TRANSPORTASI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN DESA DI KABUPATEN GORONTALO PROVINSI GORONTALO
PENTINGNYA PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA TRANSPORTASI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN DESA DI KABUPATEN GORONTALO PROVINSI GORONTALO Sisca V. Pandey Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2016
No.03/01/33/Th.XI, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2016
No.39/06/33/Th.X, 01 Juni 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/06/18/Th. VI, 2 Juni 2017
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI APRIL PROVINSI LAMPUNG No. 12/06/18/Th. VI, 2 Juni Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak
Lebih terperinciA. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER 2012 SEBESAR 60,26 PERSEN
No. 57/11/72/Th. XV, 01 November 2012 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER 2012
Lebih terperinciA. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER 2011 SEBESAR 56,27 PERSEN
No. 03/11/72/Th. XIV, 01 November 2011 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG SEPTEMBER
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 04/10/62/Th.V, 3 Oktober 2011 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN RATA-RATA LAMA INAP TAMU Tingkat Penghunian Kamar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana perhubungan, baik perhubungan darat, laut, maupun udara. Dari ketiga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 15/03/62/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI Selama Januari 2016, Jumlah Penumpang Angkutan Laut dan Udara Masing-Masing 26.843 Orang dan 124.654
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. IV, 1 APRIL 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI PROVINSI LAMPUNG No. 12/04/18/Th. IV, 1 APRIL Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak
Lebih terperinciTRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No. 51/09/72/Th.XX, 04 September 2017 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama Juli 2017, TPK Hotel Bintang
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.10/04/62/Th.VII, 1 April 2013 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN RATA-RATA LAMA INAP TAMU Tingkat Penghunian Kamar
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JUNI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/08/18/Th. IV, 1 Agustus 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JUNI 2016 PROVINSI LAMPUNG No. 12/08/18/Th. IV, 1 Agustus 2016 Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/12/18/Th. IV, 1 Desember 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER PROVINSI LAMPUNG No. 12/12/18/Th. IV, 1 Desember Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRANSPORTASI LAUT DAN UDARA DI PROVINSI SULAWESI UTARA, JUNI 2015
No 55/08/71/Th.IX, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN TRANSPORTASI LAUT DAN UDARA DI PROVINSI SULAWESI UTARA, JUNI 2015 Kunjungan kapal di 12 pelabuhan laut yang ada di Sulawesi Utara bulan Juni 2015 sebanyak
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/02/18/Th. IV, 1 FEBRUARI 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 12/02/18/Th. IV, 1 FEBRUARI 2016 PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER PROVINSI LAMPUNG Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. V, 3 April 2017
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI PROVINSI LAMPUNG No. 12/04/18/Th. V, 3 April Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Buku Informasi Transportasi Kementerian Perhubungan 2012 ini dapat tersusun sesuai rencana. Buku Informasi Transportasi
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.10/11/62/Th.VII, 1 November TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN RATA-RATA LAMA INAP TAMU Tingkat Penghunian Kamar
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. V, 1 Maret 2017
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI PROVINSI LAMPUNG No. 12/03/18/Th. V, 1 Maret Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.10/02/62/Th.VIII, 3 Februari 2014 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN RATA-RATA LAMA INAP TAMU Tingkat Penghunian
Lebih terperinciDAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH
No.58/11/72/Th. XVI, 01 November 2013 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI SELAMA SEPTEMBER 2013 TPK HOTEL
Lebih terperinciKompilasi Data Transportasi, 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Transportasi, 2015 ABSTRAKSI Salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan adalah terwujudnya kelancaran arus barang dan jasa. Penyediaan sarana dan prasarana
Lebih terperinciA. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG AGUSTUS 2011 SEBESAR 42,14 PERSEN
No. 03/10/72/Th. XIV, 03 Oktober 2011 PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI SULAWESI TENGAH A. PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI TPK HOTEL BINTANG AGUSTUS 2011
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET PROVINSI LAMPUNG No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak 54.575
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2017 PROVINSI LAMPUNG
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS PROVINSI LAMPUNG Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak 54.637
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No.10/09/62/Th.VI,3 September 2012 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN RATA-RATA LAMA INAP TAMU Tingkat Penghunian Kamar
Lebih terperinciBPS PROVINSI SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SULAWESI BARAT No. 04/01/76/Th.X, 4 Januari 2016 Jumlah pesawat yang berangkat melalui Bandara Tampa Padang Mamuju dan Sumarorong Mamasa Sulawesi Barat
Lebih terperinciBPS PROVINSI SULAWESI BARAT
BPS PROVINSI SULAWESI BARAT PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SULAWESI BARAT No. 09/02/76/Th.X, 1 Februari 2016 Jumlah pesawat yang berangkat melalui Bandara Tampa Padang Mamuju dan Sumarorong Mamasa Sulawesi
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 3 Juli 2017
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG No. 12/07/18/Th. VII, 3 Juli 2017 Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2017
No.18/03/33/Th.XI, 01 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan pelabuhan
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. IV, 1 MARET 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI PROVINSI LAMPUNG No. 12/03/18/Th. IV, 1 MARET Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada sebanyak
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. IV, 2 MEI 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET PROVINSI LAMPUNG No. 12/05/18/Th. IV, 2 MEI Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Maret sebanyak
Lebih terperinciTINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/04/62/Th.VI,2 April 2012 TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN RATA-RATA LAMA INAP TAMU Tingkat Penghunian Kamar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Transportasi merupakan kebutuhan turunan (devired demand) dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin pada peningkatan intensitas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2017
No.45/07/33/Th.XI, 03 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada 2017
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016
BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016 Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada
Lebih terperinci