PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PENYELESAIAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PENYELESAIAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)"

Transkripsi

1 PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK TERHADAP PENYELESAIAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) Dheni Bagus Kusuma 1) dan Putu Artama Wiguna 2) Bidang Keahlian Manajemen Proyek, Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia 1), 2) ABSTRAK Banyaknya keterlambatan penyelesaian reparasi kapal oleh galangan di Indonesia menyebabkan kuota kebutuhan reparasi kapal nasional tidak dapat terpenuhi seluruhnya. PT. Dok dan Perkapalan Surabaya sebagai galangan nasional juga mengalami hal serupa yaitu keterlambatan penyelesaian pada proyek-proyek reparasi kapal, sehingga banyak target reparasi yang tidak dapat terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa faktor dominan dan mengetahui besarnya pengaruh penyebab keterlambatan proyek terhadap penyelesaian reparasi kapal. Sebanyak 9 faktor keterlambatan proyek sebagai variabel independen (X), didapatkan berdasarkan penelitian sebelumnya dan dokumen proyek. Sedangkan variabel dependen (Y) adalah penyelesaian reparasi kapal yang mengalami keterlambatan atau tidak. Seluruh populasi diambil pada penelitian ini sehingga responden yang digunakan sebanyak 40 orang pada divisi pimpro (project coordinator). Metode analisa statistik yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 faktor keterlambatan proyek yang berpengaruh dominan, yaitu Metode proyek dengan besarnya peluang keterlambatan penyelesaian reparasi kapal apabila terjadi pada proyek sebesar 58,6%, kemudian faktor Personal dengan besarnya peluang keterlambatan penyelesaian reparasi kapal apabila terjadi pada proyek adalah 61%, dan faktor dominan yang terakhir adalah faktor utilitas dengan besarnya peluang keterlambatan penyelesaian reparasi kapal apabila terjadi pada proyek sebesar 65,8%. Kata kunci: Keterlambatan Proyek, Reparasi Kapal, Regresi Logistik, Variabel Binary, Keterlambatan Dominan, Peluang Keterlambatan. PENDAHULUAN Permasalahan keterlambatan pada proyek konstruksi merupakan permasalahan global di berbagai negara. Di Saudi Arabia, Assaf dan Heiji (2006) menemukan bahwa keterlambatan penyelesaian proyek yang terjadi sebesar 30% dengan penambahan waktu penyelesaian antara 10%-30%. Di India, Hemanta et al. (2011) menemukan bahwa proyek konstruksi India mengalami keterlambatan secara luas sehingga terjadi pergeseran secara daramatis dalam kapasitas dan volume proyek-proyek di India. Di mesir, Marzouk dan Tarek (2012) menemukan bahwa keterlambatan adalah permasalahan utama pada proyek sipil di Mesir, mengakibatkan masalah pada terjadinya sengketa dan hukum/pengadilan. Di Malaysia, Murali dan Yau wen (2007) juga menemukan bahwa banyak proyek konstruksi di Malaysia penyelesaiannya tidak tepat waktu. Secara keseluruhan dari jurnal penelitian sebelumnya yang dilakukan pada berbagai negara, hampir seluruhnya mengalami keterlambatan proyek. B-21-1

2 Reparasi kapal merupakan sebuah proyek bersifat kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dan dengan sasaran (waktu) yang telah digariskan dengan jelas. Kekhawatiran untuk penundaan atau keterlambatan penyelesaian proyek konstruksi terjadi secara umum termasuk pada proyek reparasi kapal. Kompleksitas reparasi dapat menyebabkan penundaan penyelesaian proyek karena beberapa alasan dan dalam beberapa kasus dampak yang dihasilkan secara signifikan merugikan. Kebutuhan kapasitas reparasi nasional mencapai 17 juta dead weight tonnage (DWT) setiap tahunnya namun hanya sebesar 10 juta DWT yang terealisasi (Kementrian Perhubungan, 2012). Dengan demikian bahwa keterlambatan penyelesaian reparasi kapal sangatlah besar. Keterlambatan tersebut banyak dialami oleh perusahaan galangan nasional, salah satunya adalah PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (PT. DPS), Pada pengerjaan reparasi kapal tahun 2012 di PT. DPS telah dilaksanakan sebanyak 89 unit kapal, namun lebih dari 40% penyelesaiannya mengalami keterlambatan. Beberapa temuan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, baik yang berfokus pada teori dan pelaku proyek, maka posisi pada penelitian ini adalah menganalisa faktor dominan penyebab keterlambatan proyek sebagai variabel independen dan pengaruh terlambat atau tidak terhadap penyelesaian kapal sebagai variabel dependen. Area pada penelitian sebelumnya banyak dilakukan pada proyek konstruksi namun pada penelitian ini dilakukan pada area reparasi kapal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa faktor penyebab keterlambatan yang paling dominan dalam mempengaruhi penyelesaian reparasi kapal dan mengetahui besarnya probabilitas peluang faktor keterlambatan dominan yang terjadi terhadap penyelesaian reparasi kapal. METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data primer yaitu metode angket (kuisioner) dan data sekunder yang berasal dari literatur keterlambatan proyek dan dokumen terkait reparasi kapal. kuisioner ini didistribusikan kepada divisi proyek terkait yaitu PIMPRO (project coordinator) sebanyak 40 orang. Focus group discussion kepada para ahli / pakar dilakukan sebelum kuisioner didistribusikan, hal ini dilakukan agar para pakar / ahli memberikan komentar dan tanggapan terhadap kuesioner yang akan disebarkan ke responden dengan tujuan untuk mereduksi variabel yang menurut para ahli tidak terkait dengan masalah penelitian dan menyisakan hanya variabel-variabel yang dominan dan mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi penyelesaian reparasi kapal Kuisioner terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama kuisioner berisikan latar belakang dan informasi responden. Sedangkan bagian kedua responden dimintai respon tanggapan terhadap ketepatan waktu penyelesaian reparasi kapal yang pernah ditangani (terlambat atau tidak). Dan bagian ketiga pada kuisioner ini fokus terhadap faktor penyebab keterlambatan proyek, responden diminta dalam memberikan respon faktor keterlambatan yang berpengaruh pada penyelesaian reparasi kapal. sebanyak 9 faktor keterlambatan dengan 52 indikatornya diidentifikasikan berdasarkan studi literatur dan dokumen proyek reparasi kapal. Pengukuran variabel dalam kuisioner penelitian ini menggunakan skala Likers Summated Ratings (LSR) pada variabel independen (X) dengan penggunaan pilihan kriteria nilai 1 yang berarti sangat tidak setuju sampai dengan nilai 5 yaitu sangat setuju. Sedangkan Pada variabel dependen (Y) pengukuran menggunakan skala variabel binary dengan menilai keterlambatan penyelesaian reparasi kapal yaitu terlambat diberikan nilai 1 atau tidak terlambat diberikan nilai 0. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan pada instrumen B-21-2

3 kuisioner ini sebagai upaya memaksimalkan alat ukur, agar kecenderungan terjadinya kekeliruan dalam pengukuran bisa diminimalkan. Analisa deskriptif diterapkan dalam memberikan nilai rata-rata responden terhadap variabel bebas dan dengan metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini akan mendeskripsikan dan memberikan kemudahan dalam mencari pola hubungan guna mendapatkan informasi penelitian yang diperlukan. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh dari faktor penyebab keterlambatan proyek terhadap penyelesaian reparasi kapal, maka analisis statistik yang sesuai adalah Analisis regresi logistik. Digunakan untuk memprediksi probabilitas kejadian suatu peristiwa, karena memiliki skala data nominal (dummy variable) berdasarkan faktor penyebab keterlambatan proyek terhadap penyelesaian reparasi kapal. HASIL ANALISA Profil responden dan penyelesaian reparasi kapal Hasil pengumpulan data kusioner utama, diperoleh informasi bahwa responden penelitian sebagian besar adalah yang memiliki jabatan sebagai pimpinan proyek sebanyak 28 orang (70%), memiliki pendidikan terakhir strata satu (S1) sebanyak 20 orang (50%), sedangkan usia sebagian besar responden antara 41 hingga 50 tahun sebanyak 16 orang (40%) dan memiliki pengalaman bekerja selama 11 hingga 20 tahun sebanyak 14 orang (35%). Sedangkan pada profil Penyelesaian reparasi kapal di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) memang mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Hal ini terbukti bahwa sebanyak 24 proyek kapal (60%), sedangkan 16 proyek sisa (40%) dapat diselesaikan tepat waktu. Uji validitas dan Reliabiltas Instrument Kuisioner Pengujian validitas pada 50 faktor penyebab keterlambatan proyek menghasilkan nilai koefisien korelasi atau r (product moment pearson) > r tabel (n=40) yaitu lebih besar dari 0,312. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur masing-masing faktor personal, proses proyek, metode proyek, material, utilitas, financial, legal, lingkungan dan sosial/politik telah valid. Hasil pengujian reliabilitas pada sembilan faktor penelitian didapatkan bahwa besarnya Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti faktor penelitian tersebut telah reliabel. Maka jawaban responden telah konsisten dari waktu ke waktu. Analisa Nilai Rata-Rata Responden Pada Setiap Faktor Penyebab Keterlambatan Dari data tanggapan responden yang telah terkumpul dilakukan olah data dari hasil untuk mendapatkan nilai rata-rata setiap faktor dan nilai indikatornya. Berdasarkan kategori penilaian dengan menggunakan nilai 0,8 yang didapatkan dari jarak interval kelas pada masing-masing kategori maka kategori penilainannya dapat ditulis sebagai berikut: Tabel 1 Kategori Penilaian Interval Penilaian Faktor 1,00 < X 1,80 Sangat tidak setuju 1,81 < X 2,60 Tidak setuju 2,61 <X 3,40 Cukup setuju 3,41 <X 4,20 Setuju 4,21 < X 5,00 Sangat setuju B-21-3

4 Sehingga dari standart penilaian tersebut akan didapatkan deskripsi tanggapan keseluruhan responden terhadap faktor penyebab keterlambatan sebagai berikut: Tabel 2 Ringkasan Deskripsi Tanggapan Responden Variabel Penelitian Nilai Deskripsi Interval Nilai Keterangan Personal 3,19 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Proses Proyek 3,02 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Metode Proyek 3,03 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Material 3,18 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Utilitas 3,28 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Financial 3,45 3,41 <X 4,20 Setuju Legal 3,00 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Lingkungan 2,96 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Sosial/Politik 3,02 2,61 <X 3,40 Cukup setuju Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden cukup setuju terhadap kesembilan faktor tersebut berpengaruh terhadap penyelesaian reparasi kapal. pada tahap ini responden juga menilai indikator yang berkontribusi dominan pada setiap faktor, diantaranya adalah: - Personal dengan indikator yang paling berpengaruh adalah keterbatasan jumlah tenaga kerja dan lambannya pengambilan keputusan dan rekomendasi. - Proses proyek indikator yang paling berpengaruh adalah penambahan dalam item dan volume pekerjaan dan Lamanya menunggu antrian docking space. - Metode proyek indikator yang paling berpengaruh adalah ketidakefektifan pemberlakuan hukuman bagi sub-kontraktor karena keterlambatan pekerjaan dan sistem penawaran terendah yang menang. - Material indikator yang paling berpengaruh adalah keterlambatan pengiriman material dan keterlambatan material supply owner. - Utilitas indikator yang paling berpengaruh adalah kurangnya penggunaan peralatan dengan teknologi yang lebih baik dan rusaknya peralatan serta perlengkapan. - Finansial indikator yang paling berpengaruh adalah kendala finansial kontraktor dan kesalahan penghitungan estimasi biaya. - Legal indikator yang paling berpengaruh adalah ketidakjelasan jenis proyek dan kurangnya pemahaman kontrak kerja. - Lingkungan indikator yang paling berpengaruh adalah pengaruh alam (cuaca dan pasang surut air laut) pada aktifitas proyek. - Sosial / politik indikator yang paling berpengaruh adalah birokrasi yang berbelit (kesulitan perijinan) dan situasi perekonomian nasional/fluktuasi nilai tukar rupiah. Analisa Pengaruh Faktor Keterlambatan Terhadap Penyelesaian Reaparasi Kapal a. Menguji Korelasi Perhitungan koefisien korelasi, digunakan untuk menunjukkan bahwa antar variabel independen yang dipergunakan di dalam model regresi logistik tidak saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini korelasi yang terjadi masih lebih kecil dari 0,9. Dengan demikian maka asumsi non multikolinieritas telah dipenuhi dan model logistik yang dihasilkan merupakan model yang terbaik. B-21-4

5 b. Menilai Model Fit Model fit digunakan untuk menguji keseluruhan model apakah model yang dihasilkan adalah model fit dengan baik sebelum maupun sesudah variabel independen dimasukkan kedalam model. Nilai -2 Log Likelihood yang dihasilkan dari perhitungan mengalami pengurangan dari model awal menjadi model akhir, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi logistik telah fit dengan data, setelah itu dilakukan pemeriksaan nilai koefisien determinasi model regresi logistik dari Nagelkerke s R Square yang menghasilkan nilai 0,723. Hal ini menunjukkan variasi dan pengaruh dari keterlambatan penyelesaian proyek reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan adalah sebesar 72,3%. Selain memeriksa koefisien determinasi, dilakukan pengujian kelayakan model regresi logistik dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,514, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga model regresi yang digunakan tersebut telah layak untuk dianalisis selanjutnya. c. Estimasi Parameter dan Pengujian Hipotesis Pada estimasi parameter akan dilakukan pengujian hipotesis untuk menjawab tujuan dari penelitian, yaitu dari 9 faktor penyebab keterlambatan mempunyai pengaruh terhadap penyelesaian proyek reparasi kapal di PT Dok dan Perkapalan Surabaya. Estimasi parameter dari model regresi logistik dengan menggunakan metode Backward Wald dimana variabel yang tidak signifikan mempengaruhi keterlambatan proyek akan dikeluarkan dari model. Tabel 3 Estimasi Parameter Regresi Logistik Variabel Koefisien (B) S.E Wald df Sig Exp (B) Konstanta -32,834 13,419 Metode Proyek 0,351 0,160 4, ,028 1,420 Personal 0,444 0,206 4, ,032 1,559 Utilitas 0,655 0,323 4, ,043 1,925 Berdasarkan pada Tabel 3 diketahui nilai-nilai koefisien setiap variabel dalam model regresi logistik, nilai wald dan nilai signifikan. Pada pengujian hipotesis untuk mencari pengaruh, nilai signifikan dijadikan sebagai acuan. Dimana variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen jika nilai signifikan lebih kecil dari tingkat kesalahan penelitian (0,05), demikian sebaliknya. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa faktor metode proyek, personal, dan utilitas berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan penyelesaian proyek reparasi kapal. Sehingga didapatkan model regresi logistik penelitian ini sebagai berikut: p Ln = -32, ,444 X1 + 0,351 X3 + 0,655 X5 1 p p (-32,834 +0,444 X1 + 0,351 X3 + 0,655 X5) = Exp 1 p Sedangkan untuk mengetahui besarnya probabilitas peluang faktor keterlambatan dominan yang terjadi terhadap penyelesaian reparasi kapal dilihat dari hasil nilai exp (B) yang didapatkan sebagai berikut: B-21-5

6 Pengaruh Faktor Metode Proyek terhadap Keterlambatan Nilai exp (B) faktor metode proyek sebesar 1,420. Hal ini dapat diartikan jika faktor pada metode proyek sering terjadi dalam proyek maka peluang proyek akan terlambat, adalah sebesar 1,420 kali dibandingkan apabila hal-hal tersebut jarang terjadi. Dengan mengetahui nilai peluang tersebut akan dapat diketahui terlambat atau tidaknya waktu penyelesaian reparasi kapal dengan perhitungan yang dimasukkan dalam model regresi logistik. Maka peluang yang terjadi pada tahun 2012 sebanyak 89 kapal adalah sebagai berikut: Maka: p + (1- p) = 89 Dimana: p = jumlah kapal terlambat p = 89 (1- p) (1 p) = jumlah kapal tepat waktu p / 1- p = 1,420 (89 (1- p)) / (1- p) = 1, (1- p) = 1,420 x (1- p) 89 = 2,420 (1- p) 1 p = 89 / 2,420 = 36,77 kapal p = 89 36,77 p = 52,22 kapal Didapatkan: Peluang terlambat adalah = 52,22 / 89 = 0,586 dan peluang tidak terlambat adalah 1 0,586 = 0,414 sehingga dari rumus perhitungan diatas bila faktor metode proyek terjadi pada penyelesaian kapal akan menyebabkan peluang terlambat sebesar 58,6% dan peluang tidak terlambat sebesar 41,4% Pengaruh Faktor Personal terhadap Keterlambatan Nilai exp (B) faktor personal sebesar 1,559. Hal ini dapat diartikan jika faktor pada variabel personal sering terjadi maka peluang proyek akan terlambat, adalah sebesar 1,559 kali dibandingkan apabila hal-hal tersebut jarang terjadi. Dengan nilai peluang kejadian tersebut akan dapat diketahui terlambat atau tidaknya waktu penyelesaian reparasi kapal dengan perhitungan yang dimasukkan dalam model regresi logistik. Peluang yang terjadi pada tahun 2012 sebanyak 89 kapal dari perhitungan rumus sebelumnya didapatkan peluang kapal akan terlambat adalah 61% dan peluang tidak terlambat adalah 39% Pengaruh Faktor Utilitas terhadap Keterlambatan Nilai exp (B) faktor utilitas sebesar 1,925. Hal ini dapat diartikan jika faktor pada utilitas sering terjadi maka peluang proyek akan terlambat, adalah sebesar 1,925 kali dibandingkan apabila hal-hal tersebut jarang terjadi. Dengan nilai peluang kejadian tersebut akan dapat diketahui terlambat atau tidaknya waktu penyelesaian reparasi kapal dengan perhitungan yang dimasukkan dalam model regresi logistik. Peluang yang terjadi pada tahun 2012 sebanyak 89 kapal dari perhitungan rumus sebelumnya didapatkan peluang kapal akan terlambat adalah 65,8% dan peluang tidak terlambat adalah 34,2%. PEMBAHASAN Dari hasil analisa sebelumnya didapatkan suatu bentuk model regresi logistik yang menghasilkan tiga faktor keterlambatan proyek dalam mendominasi waktu penyelesaian reparasi kapal, yaitu: 1. Metode Proyek B-21-6

7 Pada faktor metode proyek indikator dominannya adalah ketidakefektifan hukuman keterlambatan penyelesaian pekerjaan oleh sub-kontraktor (X28) dan sistem penawaran terendah yang menang (X29) berdasarkan pada penilaian responden. Ketidakefektifan hukuman keterlambatan penyelesaian pekerjaan oleh sub-kontraktor di PT. DPS mengakibatkan banyaknya sub-kontraktor yang kurang professional dalam menyelesaikan proyek reparasi kapal. ketidakefektifan hukuman yang diterapkan oleh PT. DPS disebabkan karena memakai sistem penawaran terendah yang menang dalam pekerjaan. Dengan adanya sistem pemenang dengan harga terendah maka sub-kontraktor yang melakukan pekerjaan tidak dapat dituntut dalam menyelesaikan reparasi kapal sesuai dengan kontrak, sehingga seringkali dalam penyelesaiannya tidak sesuai dengan target waktu karena hukuman keterlambatan penyelesaian tidak dapat diterapkan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Assaf dan Hejji (2005) yaitu adanya faktor ketidakefektifan hukuman sebagai penyebab keterlambatan proyek. Sedangkan keterlambatan proyek akibat adanya system penawaran terendah yang menang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khalil dan Ghafly (1999) di Saudi Arabia. 2. Personal Pada faktor personal indikator dominannya adalah keterbatasan jumlah tenaga kerja (X5) dan lambannya pengambilan keputusan dan rekomendasi (X1) berdasarkan pada penilaian responden yang sebagian besar responden setuju bahwa keduanya berkontribusi besar terhadap faktor personal. Faktor keterbatasan jumlah tenaga kerja seringkali terjadi pada PT. DPS yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian kapal. alokasi tenaga kerja yang kurang ini dipicu karena pengerjaan sub-kontraktor yang lebih dari satu kapal namun tidak menambah jumlah tenaga kerja yang disesuaikan porsinya sehingga banyak pekerjaan yang terlambat dalam penyelesaiannya. Hal ini terjadi juga karena harga pekerjaan yang ditawarkan oleh PT. DPS rendah sehingga untuk mendapatkan keuntungan sub-kontraktor harus melaksanakan beberapa proyek secara bersama tanpa menambah jumlah tenaga kerja. Pada faktor lambannya keputusan dan rekomendasi di PT. DPS disebabkan karena tidak adanya wewenang penuh yang diberikan oleh personal dalam menentukan keputusan atau rekomendasi tertentu, sehingga dibutuhkan keputusan atau rekomendasi bersama dan bila itu terjadi maka pengerjaan akan mengalami kemunduran penyelesian karena harus menunggu. Indikator keterbatasan jumlah tenaga kerja sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Murali dan Yau wen (2007) serta penelitian Marzouk dan Tarek (2012). Sedangkan yang dilakukan oleh Hemanta, Anil, Iyer dan Sameer (2011) mengidentifikasikan dampak terbesar keterlambatan adalah adanya indikator lemahnya keputusan dan rekomendasi terutama dari pihak owner. 3. Utilitas Pada faktor utilitas indikator dominannya adalah adalah faktor kurangnya penggunaan peralatan dengan teknologi yang kurang baik (X38) dan faktor rusaknya peralatan dan perlengkapan (X37) berdasarkan pada penilaian responden. Faktor kurangnya penggunaan peralatan dengan teknologi yang kurang baik (secara manual) dapat memperpanjang waktu pengerjaan sehingga efisiensi waktu tidak dapat tercapai dengan baik. Keterbatasan dan kurangnya penggunaan peralatan tersebut seringkali terjadi pada penyelesaian reparasi kapal di PT. DPS. Sebagai contoh adalah pada proses pengelasan dan pemotongan pelat baja yang masih banyak menggunakan mesin manual, sehingga tingkat presisi pekerjaan menjadi rendah yang berakibat dalam penambahan waktu dalam proses fit-up dan assembly, selain itu keterbatasan pada operator mesin dan biaya dalam penggunaan teknologi yang lebih baik juga menjadi kendala dalam aplikasinya, sehingga banyak bagian pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan secara B-21-7

8 efisien waktu tidak dapat dilakukan. Faktor kedua yang turut berkontribusi pada variabel ini yaitu rusaknya peralatan dan perlengkapan. Kenyataan yang terjadi pada pelaksanaan proyek reparasi adalah peralatan yang dimiliki kurang dalam perawatan. Bila terjadi kerusakan pada peralatan tersebut, tidak ada peralatan pengganti dalam proses kerja, sehingga akan membutuhkan waktu dalam proses perbaikannya. Penelitian yang dilakukan oleh Marzouk dan Tarek (2012) menyebutkan faktor utilitas dengan indikator rusaknya peralatan memiliki kontribusi yang kecil, namun tetap diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi keterlambatan. Demikian pula penelitian yang dilakukan Murali dan Yau wen (2007) bahwa indikator rusaknya alat juga sebagai penyebab keterlambatan pada proyek di Malaysia. Sedangkan penelitian Assaf dan Hejji (2006) menyebutkan bahwa rendahnya teknologi peralatan berkontribusi terhadap keterlambatan walaupun tidak dominan. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini menjelaskan adanya pengaruh faktor keterlambatan proyek terhadap penyelesaian reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya dengan tiga faktor dominanannya adalah: 1. Metode proyek dengan besarnya prosentase peluang terlambat bila faktor tesebut terjadi adalah 58,6%. 2. Personal dengan besarnya prosentase peluang terlambat bila faktor tesebut terjadi adalah 61%. 3. Utilitas dengan besarnya prosentase peluang terlambat bila faktor tesebut terjadi adalah 65,8%. Konstanta perhitungan ketiganya menunjukkan nilai yang positif, hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya ketiga faktor tersebut pada proyek akan menyebabkan penyelesaian reparasi kapal menjadi terlambat, demikian sebaliknya. Beberapa saran guna mendapatkan kesempurnaan dalam penelitian selanjutnya, yaitu pengembangan variabel independen dari indikator keterlambatan proyek terutama pada keterlambatan proyek-proyek kapal dan variabel dependen, yaitu pada proyek-proyek bangunan kapal baru dengan melalui pendekatan dari kinerja biaya serta waktu proyek. DAFTAR PUSTAKA Al Khalil, M, dan Al Ghafly, M. (1999), Delay in Public Utility Projects in Saudi Arabia, International Journal of Project Management, Vol. 17, No. 2, hal Assaf S.A, Al Heiji.S. (2006), Causes of Delay in Large Construction Projects, International Journal of Project Management, Vol 24, hal Hemanta, D. Anil, S. Iyer, K.C. Sameer, R, (2011), Analysing Factors Affecting Delays in Indian Construction Project, International Journal of Project Management. Marzouk, M. Anil, Tareek, I, (2012), Analysing Delay Causes in Egyptian Construction Projects, Journal of Advanced Research, Structural Engineering Department, Cairo University. Murali, S. Yau Wen, S, (2007), Causes and Effects of Delays in Malaysian Construction Industry, International Journal of Project Management. Vol 25, hal B-21-8

PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN TERHADAP PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI FASILITAS MINYAK DAN GAS DI PT. PERTAMINA (PERSERO)

PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN TERHADAP PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI FASILITAS MINYAK DAN GAS DI PT. PERTAMINA (PERSERO) PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN TERHADAP PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI FASILITAS MINYAK DAN GAS DI PT. PERTAMINA (PERSERO) Ardiansyah 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG Sandro Fanggidae, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015 ANALISA PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK PABRIK ES DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (STUDI KASUS PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TRENGGALEK PERIODE 2008-2012) Rio Desantika Pramulia 1) dan Tri Joko

Lebih terperinci

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independent (X) yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pola hidup masyarakat yang menyadari pentingnya kesehatan menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan citarasa yang enak,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN REL KERETA API SEPANJANG M'sp LINTAS KALISAT-BANYUWANGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN REL KERETA API SEPANJANG M'sp LINTAS KALISAT-BANYUWANGI Jurnal Info Manpro Volume 4, September 2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN REL KERETA API SEPANJANG 36.200 M'sp LINTAS KALISAT-BANYUWANGI Lalu Mulyadi

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Michella Beatrix 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT Lalu Mulyadi (1), Tiong Iskandar (2), Tri Satriawansyah

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 3 (2014), pp. 201 211. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Mimmy Sari Syahputri, Suwarno Ariswoyo, Ujian Sinulingga

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK DENGAN BURNOUT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Achmad Basori 1*, Zeplin Jiwa Husada Tarigan 2 1 Program Studi Magister Teknk Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta BPJS kelas II yang berada di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan terhadap pelanggan Mimoza TV yang berada di wilayah Kota Gorontalo. Waktu yang dialokasikan dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO Kukuh Rahardjo dan I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: kukuhrah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP Oleh : Subaidillah Fansuri Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (kacongngaebo@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA 3.1 Metodologi Penelitian Sesuai dengan bentuk data dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh office channeling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh pendekatan kualitatif. Metode kuantitatif yang dilakukan adalah dengan metode survai,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Usia JAK Edu Income Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel Usia JAK Edu Income Pearson Correlation 1 0.202* -0.365** 0.56 Sig. (2-tailed)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini di PT. Nasmoco Pemuda Semarang jalan Pemuda No. 72 Semarang, sedangkan lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan tanggal 11 November 2015 22 Desember 2015. Penelitian ini merupakan studi empiris yang dilakukan di Universitas Mercu

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PROYEK PENINGKATAN JALAN USAHA TANI DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR

STRATEGI PENGELOLAAN PROYEK PENINGKATAN JALAN USAHA TANI DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR Strategi Pengelolaan Proyek Peningkatan Jalan Usaha Tani di Kabupaten Penajam Paser Utara Tiong Iskandar, Bambang Wedyantadji, Slamet Sugeng STRATEGI PENGELOLAAN PROYEK PENINGKATAN JALAN USAHA TANI DI

Lebih terperinci

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari

Lebih terperinci

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan studi kasus pada salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Takenaka Total J.O. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner digilib.uns.ac.id 46 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Data primer didapat dengan menyebar kuesioner kepada para pejabat di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Kantor Pusat Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam menguji validitas dan reliabilitas faktor-faktor dan variabel penelitian Kepuasan Kerja karyawan ini dilakukan memakai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-331 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada pembahasan bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai bagian dari desain penelitian. Metode penelitian bertujuan menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut Suharsimi (2002) metode purposive area berarti tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS.

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS. IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN BATAS KOTA BUKIT TINGGI - LUBUK SIKAPING BATAS SUMUT TESIS Oleh : IRWAN YURNALIS 1220922010 PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepada 80 responden yang ada di Bank Sinarmas KCP Tanah Abang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diolah. Kuesioner dibagikan kepada 80 responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan analisis data kuantitatif, dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian bangsa, dimana konstribusi industri konstruksi akan meningkat sejalan dengan kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode observasional, yaitu

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode observasional, yaitu 32 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode observasional, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti. Sedangkan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari 6 Februari 2017 hingga 10 Febriari 2017 di Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Steven 1, Richard Ch Ali 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK : Pengadaan material dalam sebuah proyek konstruksi merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan yakni dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

Kata kunci: Gugurnya Penawaran, E-Procurement, Pekerjaan Jasa Konsultan

Kata kunci: Gugurnya Penawaran, E-Procurement, Pekerjaan Jasa Konsultan ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GUGURNYA PENAWARAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA DIKOTA MALANG DITINJAU DARI PEMENUHAN PERSYARATAN PENGADAAN Oleh: Rizki Arisandy 0910613059 Mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengunjungi kantor redaksi malangonline.com, Perumahan Pondok Mulia B124,

BAB III METODE PENELITIAN. mengunjungi kantor redaksi malangonline.com, Perumahan Pondok Mulia B124, BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu pada masyarakat di Kota Malang yang umumnya pernah mencari informasi dari situs berita. Selain itu peneliti juga mengunjungi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyak nya elemen yang termasuk kedalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional dipandang sesuai dengan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sayur pasar tradisional di kabupaten Majalengka. B. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan Dedy Asmaroni 1 1 Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Madura E-mail: dedyasmaroni@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003)

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003) 39 B A B III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi kasus yang dirancang untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi Prestasi Kerja Para Pegawai Kantor Kementerian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang memiliki tujuan yang sangat penting untuk diperoleh. Dalam skala nasional, tujuan dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation Amarta Multi Corporation adalah sebuah perusahaan penyedia jasa pelatihan dan konsultasi Sumber Daya Manusia bagi industri.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan

Lebih terperinci