BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari 6 Februari 2017 hingga 10 Febriari 2017 di Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik survei terhadap mahasiswa aktif regular jurusan akuntansi S1. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan professional (X1), Parental influence (X2) dan Persepsi Mahasiswa (X3). Sedangkan variabel terikat adalah pemilihan karir sebagai akuntan publik (Y). C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel a. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel dalam penelitian ini adalah pemilihan karir sebagai akuntan piblik. Karir adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau 33

2 34 dilakukan oleh individu selama masa hidupnya. Tujuan karir adalah posisi di masa depan yang ingin dicapai oleh individu dalam pekerjaannya (Bayangkara, 2015: 134). Proses pemilihan karir ini, seseorang akan selalu mempertimbangkan segala potensi, bakat/minat, kecerdasan maupun harapan yang akan dicapainya (Dariyo, 2004: 53). Pengukuran variabel pemilihan karir sebagai akuntan publik menggunakan variabel dummy. Mahasiswa akuntansi yang memilih akuntan publik diberi nilai 1, sedangkan mahasiswa akuntansi yang memilih akuntan non publik seperti akuntan pemerintah, akuntan perusahaan dan akuntan pendidik diberi nilai 0 (Marini, 2016). b. Variabel Bebas (Independent Variable) 1. Pelatihan Profesional Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik memerlukan pelatihan kerja karena untuk menjadi akuntan publik yang dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik tidak cukup hanya dengan pendidikan formal saja namun juga harus ditunjang oleh pengalaman praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai (Setiawan, 2012). Pengukuran variabel pelatihan profesional menggunakan skala likert dengan skala penilaian (skor) 1 sampai dengan 5 (Sugiyono, 2007: 107). Skor terendah (1) dari jawaban responden

3 35 menunjukkan rendahnya pelatihan profesional dan skor tertinggi (5) menunjukkan tingginya pelatihan professional. 2. Parental Influence Karir anak dapat dipengaruhi orang tua. Orang tua adalah teladan dan contoh yang dikagumi oleh seorang anak dari kecil, termasuk kesuksesan orang dimasa anak sudah mengenal dunia dan hendak memilih karir demi masa depannya. Selain itu, ketidakberdayaan anak dari kecil selalu diarahkan oleh orang tua menurut kehendak orang tua juga akan mempengaruhi karir mereka (Lukman, 2015). Pengukuran variabel parental influence menggunakan skala likert dengan skala penilaian (skor) 1 sampai dengan 5 (Sugiyono, 2007: 107). Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya parental influence dan skor tertinggi (5) menunjukkan tingginya parental influence. 3. Persepsi Mahasiswa Beberapa individu dapat melihat hal yang sama, namun mempersepsikannya secara berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah faktor yang membentuk dan kadangkala mendistorsi persepsi. Persepsi (perception) adalah proses di mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka (Robbins, 2008: 175). Persepsi seseorang terhadap profesi akuntan publik

4 36 dipengaruhi oleh citra yang melekat pada profesi tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat. Maka persepsi pada hakikatnya adalah proses bagaimana individu melakukan pengamatan melalui penginderaan terhadap objek tertentu yang kemudian diseleksi, diatur, dan diinterpretasikan untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Pengukuran variabel persepsi mahasiswa menggunakan skala likert dengan skala penilaian (skor) 1 sampai dengan 5 (Sugiyono, 2007: 107). Skor terendah (1) dari jawaban responden menunjukkan rendahnya persepsi mahasiswa dan skor tertinggi (5) menunjukkan tingginya persepsi mahasiswa. 2. Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator No Variabel Definisi variabel Indikator Skala 1. Pelatihan Mahasiswa akuntansi 1. Pelatihan sebelum bekerja. profesional yang memilih karir 2. Mengikuti pelatihan di luar (X1) menjadi akuntan lembaga. 3. Mengikuti pelatihan rutin publik memerlukan lembaga. pelatihan kerja karena 4. Variasi pengalaman kerja. untuk menjadi akuntan 5. Memberikan training yang publik yang dapat lebih baik. Ordinal melaksanakan Sumber: Alhadar (2013) pekerjaan audit dengan baik tidak cukup hanya dengan pendidikan formal saja namun juga harus ditunjang oleh

5 37 2. Parental influence (X2) 3. Persepsi Mahasiswa (X3) pengalaman praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai Karir anak dapat dipengaruhi orang tua. Kemampuan orang tua mempengaruhi anaknya untuk berperilaku seperti yang mereka harapkan diperoleh dari pengalaman, pengetahuan dan penilaian terhadap perilaku tertentu dan keyakinan melihat keberhasilan orang lain berperilaku seperti yang disarankan (Karunia, 2015). Persepsi (perception) adalah proses di mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka (Robbins, 2008: 175). 1. Keberhasilan karir orang tua sebagai referensi. 2. Melihat keberhasilan orang lain. 3. Karir berdasarkan dari saudara (keluarga). 4. Referensi orang tua dalam pengambilan jurusan (kuliah). 5. Latar belakang sosial ekonomi. 6. Latar belakang pendidikan. Sumber: Lukman (2016) dan Ikbal (2011) 1. Kesempatan untuk berkembang. 2. Pengakuan berprestasi. 3. Kesempatan untuk naik pangkat. 4. Kesempatan berkompetisi. 5. Jaringan kerja yang luas. 6. Profesi yang bergengsi. 7. Menjadi konsultan yang terpercaya. 8. Berpenghasilan besar. 9. Profesi yang selalu dibutuhkan. 10. Meningkatkan pengetahuan dan pelatihan secara berkala. Sumber: Setyawati (2016) dan Zaid (2015). Ordinal Ordinal

6 38 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 90). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif S1 akuntansi regular Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia yang sudah menempuh mata kuliah auditing 1 dan 2. Alasan peneliti memilih mahasiswa akuntansi yang sudah mengambil mata kuliah auditing 1 dan 2 adalah karena mahasiswa diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai mengenai profesi akuntansi khususnya akuntan publik. Disamping itu, mahasiswa semester akhir telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif mengenai karir yang akan mereka pilih setelah kelulusannya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana (UMB) dan Universitas Indonesia (UI) dipilih sebagai lokasi penelitian adalah karena peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan pendapat mahasiswa akuntansi atas faktor-faktor yang melatarbelakangi antara mahasiswa akuntansi pada universitas negeri dengan univeritas swasta dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik. Selain itu, lokasi ini dipilih juga karena lokasi ini mudah dijangkau oleh peneliti sehingga akan mempermudah proses pengumpulan data.

7 39 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007: 91). Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah : 1. Mahasiswa aktif S1 Akuntansi regular Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia, 2. Mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah auditing 1 dan 2, 3. Bersedia menjadi responden. Menurut Arikunto (2008: 116) penentuan sampel sebagai berikut: Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penenlitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari : 1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. 2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana. 3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar hasilnya akan lebih baik. Penelitian ini menggunakan 50% sampel dari jumlah populasi yaitu, 100 mahasiswa dari anggota populasi.

8 40 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Insidental/Convenience Sampling. Insidental/Covenience Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007: 96). E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teknik Observasi (Observation) Yaitu teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek penelitian. Penelitian ini berlangsung pada mahasiswa yang menjadi objek yaitu mahasiswa aktif strata 1 jurusan akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia. 2. Teknik Survei atau Kuesioner Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden untuk diisi yang sesuai dengan keperluan penelitian. Tujuan dari pembuatan kuesioner ini untuk memperoleh data yang relevan dari responden.

9 41 3. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan beberapa jurnal ekonomi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghazali, 2013: 19). 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, uji validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur (Ghazali, 2013: 52).

10 42 b. Uji Reliabilitas Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghazali, 2013: 47). 3. Uji Analisis Regresi Logistik Biner Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghazali, 2013:95). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik, karena regresi logistik merupakan regresi linear yang mana variabel dependen merupakan variabel dummy yang dinyatakan dengan nilai. Dalam analisis dengan regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya karena merupakan campuran antara variabel kontinyu (metric) dan kategorikal (non-metric) (Ghazali, 2013: 333). Nilai 0 = untuk menunjukkan pemilihan karir akuntan publik Nilai 1= untuk menunjukkan pemilihan karir akuntan non publik

11 43 Menurut Ghazali (2013: 340) langkah-langkah menentukan regresi adalah sebagai berikut: 1. Menilai Model Fit Menilai model fit terhadap data dengan menentukan hipotesis untuk menilai model fit tersebut. H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data. Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data. 2. Nilai -2Likelihood Ratio Statistik -2LogL dapat juga digunakan untuk menentukan jika variabel bebas ditambahkan kedalam model apakah secara signifikan memperbaiki model fit. Penilaian keseluruhan model regresi menggunakan nilai -2Likelihood dimana jika terjadi penurunan dalam nilai -2Likelihood pada blok kedua jika dibandingkan dengan blok pertama, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi menjadi lebih baik (Ghazali, 2013:341). Dasar pengambilan keputusan dalam analisis regresi logistik biner adalah dengan menggunakan nilai Hosmer dan Lemeshow Goodness-Of-Test. Apabila diperoleh hasil signifikansi sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hal tersebut berarti hipotesis nol ditolak, berarti terdapat perbedaan antara model dengan nilai observasinya. Persamaan regresi logistik biner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

12 44 ln( P 1 P ) = α + β 1 PP + β 2 PI + β 3 PM Dimana: ln(p/1-p) = Probabilitas variabel dummy pemilihan karir sebagai akuntan non publik (kategori 0) dan akuntan publik (kategori 1). α β 1 β 2 β 3 = Konstanta = Koefisien regresi logistic untuk masing-masing variabel independen PP PI PM = Pelatihan Profesional = Parental Influence = Persepsi Mahasiswa 4. Uji Hipotesis a. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test) Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Model ini digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan model dengan data sehingga dapat dikatakan fit) (Ghazali, 2013:341). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai

13 45 observasinya sehingga Goodness Fit Model tidak baik karena tidak memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model ini mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model ini dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Dasar pengambilan keputusan : H 0 : Jika probabilitas >0,05 H 1 : Jika probabilitas <0,05 b. Uji Keseluruhan Model (Model Fit) Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Log Likehood pada regresi logistik mirip dengan pengertian Sum of Square Error pada model regresi sehingga penurunan Log Likehood menunjukkan model regresi semakin baik. Dasar pengambilan keputusan : H 0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data H 1 : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

14 46 c. Koefisien Determinan (Model Summary) Koefisien determinasi (Model Summary) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. d. Pengujian Secara Simultan (Overall Test) Pengujian Omnibus of model coefficients digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersamasama dapat memprediksi variabel dependen atau tidak. Jika probabilitas dari uji chi-square omnibus test statistic kurang dari 0,05 maka hipotesis awal (H 0 ) ditolak atau H 1 diterima. H 0 ditolak berarti bahwa secara keseluruhan variabel independen dapat memprediksi variabel dependen.

15 47 e. Pengujian Secara Parsial (Uji Wald) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui masing-masing pengaruh variabel independen apakah berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan menggunakan significance level sebesar 0,05. Jika nilai signifikansi (p value) > 0,05 maka secara individu variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai signifikansi (p value) < 0,05 maka secara individu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ghazali, 2013).