SOLUSI CERDAS UNTUK PENGOPERASIAN Konveyor belt

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SOLUSI CERDAS UNTUK PENGOPERASIAN Konveyor belt"

Transkripsi

1 SOLUSI CERDAS UNTUK PENGOPERASIAN Konveyor belt

2 MEMBANTU MEMAKSIMALKANPRODUKTIVITAS ANDA Sebagai solusi konveyor belt terdepan di dunia, Flexco memahami tantangan yang dihadapi sistem konveyor belt, seperti dalam pengoperasian penambangan batu-batuan, batu bara, dan agregat. Itulah mengapa kami menawarkan produk dibidang konveyor belt secara luas yang tangguh dan tahan lama yang dapat meningkatkan waktu kerja dan hasil. Ditambah, kami mempekerjakan tim berpengalaman yang dapat membantu Anda dalam membuat pilihan yang tepat untuk sistem Anda. Meningkatkan Waktu Kerja Flexco memproduksi beragam Sistem Fastening Mekanik untuk Belt agar membuat belt Anda bekerja dengan cepat dan selalu dapat membuatnya bekerja bahkan dalam pengaplikasian untuk material yang diperlukan dalam kondisi yang mendesak. Flexco SR Rivet Hinged Fastener Fastener yang memiliki engsel dengan rivet yang dapat diatur sendiri Desain Scalloped Edge berprofil rendah yang berfungsi untuk mencegah kerusakan akibat pengikisan terhadap blade pada cleaner, skirtrubber, dan rangkaian roller di daerah return belt Ideal untuk belt dengan rating fastener mekanis dari 60 hingga 350 kn/m (330 hingga 2000 P.I.W.) dan diameter puli dari mm (5 42 ) Tersedia dalam berbagai tipe logam untuk menyesuaikan aplikasi Anda Penambangan bawah tanah dan di permukaan, batu bara dan batu-batuan, pabrik aspal, pulp dan kertas, dan pada aplikasi lainnya, dengan ketebalan belt dari 3 25 mm (1/8 1 ) 2

3 Flexco BR Rivet Solid Plate Fastener Paku rivet dengan multi-point ditancapkan sampai melewati serat karkas untuk memastikan daya cengkram yang maksimum Scalloped Edge memungkinkan kompatibilitas dengan belt cleaner dan komponen konveyor lainnya Untuk belt dengan penyambung mekanik berdasarkan ratingnya dari 70 hingga 140 kn/m (400 hingga 800 P.I.W.) dan diameter puli dari mm (14 36 ) Tersedia dalam berbagai tipe logam untuk menyesuaikan aplikasi Anda Aplikasi dengan tingkat ketengan yang tinggi seperti pada penambangan pasir dan kerikil, batu-batuan, dan semen dengan ketebalan belt dari 6 24 mm (1/4 15/16 ) Flexco Bolt Solid Plate Fastener Dengan cepat dan mudah dipasang di lokasi dengan menggunakan peralatan portabel Sambungan dengan menggunakan sistem sift-free dengan cengkraman yang sangat kuat Ideal untuk belt dengan rating fastener mekanis dari 30 hingga 105 kn/m (150 hingga 620 P.I.W.) dan diameter puli minimum dari mm (12 48 ) Model VP tersedia dengan pelat atas berlapis karet untuk perlindungan impact yang ditingkatkan dan kompatibilitas dengan belt cleaner Tersedia dalam berbagai tipe logam untuk menyesuaikan aplikasi Anda Pasir, kerikil, batu giling, dan semen, dengan ketebalan belt dari 5 30 mm (3/16 1-3/16 ) Flexco Bolt Hinged Fastener Fastener kompresi mekanis dengan baut berkekuatan tegangan tinggi Untuk belt dengan rating fastener mekanis dari 33 hingga 52 kn/m (190 hingga 300 P.I.W.) dan diameter puli minimum dari mm (6 9 ) Tersedia dalam berbagai tipe logam untuk menyesuaikan aplikasi Anda Belt yang biasanya mengalami perubahan panjang atau untuk puli yang lebih kecil, dengan ketebalan belt dari 6 16 mm (1/4 5/8 ) Flexco Staple Tepi berprofil dan kantung staple berlekuk untuk profil rendah dan antarmuka belt cleaner yang halus Didesain khusus pada fastener untuk mengurangi kesalahan pemasangan pada saat proses penyambungan Untuk belt dengan rating fastener mekanis hingga 140 kn/m (800 P.I.W.) dan diameter puli dari mm (9 12 ) Tersedia dalam baja dan baja tahan karat Operasi penambangan yang lebih memilih sambungan staple yang diterapkan dengan mesin dan dilingkarkan menyempit Belt dengan kisaran ketebalan 6 14 mm (7/32 9/16 ) 3 Meningkatkan Keselamatan Produk yang berhubungan dengan Flexco Safe membuat setiap langkah dalam proses perawatan konveyor belt lebih mudah, cepat, dan aman. Pengangkat Belt Konveyor Flex-Lifter Dengan mudah dan aman mengangkat belt yang ditegangkan hingga rating yang ditentukan Rel ganda yang lebar untuk menjaga kestabilan unit Tinggi pengangkatan yang dioptimalkan untuk memberikan ruang yang memadai untuk melakukan perbaikan dengan aman Belt sisi atas (melengkung atau rata) dan belt pada posisi return hingga 1800 kg (4000 pon) Belt Klem Far-Pul HD Memberikan tegangan jepitan di seluruh lebar belt untuk perawatan belt yang lebih aman Memegang belt dengan aman hingga tebal 25 mm (1 ) Menyesuaikan berbagai lebar belt dengan mudah Memuat kapasitas hingga 2,7 metrik ton (3 ton) saat menggunakan come-alongs dengan dua 1,4 metrik ton (1-1/2 ton) Pemotong Belt Listrik Sekarang Tersedia! VERSI Nirkabel Tersedia dalam dua ukuran, EBC1 memungkinkan pemotongan dengan tebal hingga 25 mm (1 ) sedangkan EBC2 memberikan pemotongan lebih tebal hingga 50 mm (2 ) Dirancang untuk memotong semua lebar belt serta untuk potongan melintang dan memanjang Pisau baja berkecepatan tinggi memberikan potongan yang akurat dan halus dan dilindungi oleh pegas dengan pelindung pisau demi faktor keselamatan pekerja Juga tersedia model nirkabel Semua tipe belt mulai dari yang terbuat dari karet alami terlembut hingga belt tipe PVC solid woven dan tipe fabric plied dengan konstruksi terkeras Pemotong Belt 900 Series Dengan aman dan akurat memotong belt dengan tebal hingga 38 mm (1-1/2 ) Blade dikendalikan di bagian atas untuk memastikan potongan tegak lurus Klem satu sisi mengurangi upaya pemotongan oleh operator Pemotongan yang akurat, cepat, dan aman untuk semua belt, termasuk belt lapisan penguat tebal dan/atau keras Belt Skiver FSK Ringan, portabel Akurat dan kedalaman pemotongan yang dapat diatur Blade yang tertutup dengan aman selama proses skiving Belt dengan penutup atas karet dengan tebal sedikitnya 5 mm (3/16 )

4 MENGURANGI MATERIAL CARRYBACK Membantu dengan mudah melepaskan materi dari belt konveyor yang dapat menyebabkan masalah dengan komponen lain pada konveyor. Precleaner EZP1 Rockline Precleaner Mudah dalam pemeriksaan ketegangan spring dan dapat dilakukan dengan pengecekan secara visual Blade jenis ConShear faset tersedia dalam uretan standar atau opsi bersuhu tinggi penggantian dilakukan sesuai dengan pemakaiannya Instalasi yang sederhana & dapat Anda lakukan sendiri Kompatibel dengan fastener Flexco Tersedia dalam Suhu Tinggi Kisaran belt mm (12 72 ) dengan kecepatan belt hingga 700 fpm Precleaner Limited Space EZP-LS Dengan desain yang tersusun padat Untuk pekerjaan yang standar, dengan desain blade yang padat Pemeriksaan ketegangan spring dapat dilakukan secara visual Instalasi yang dapat Anda lakukan sendiri dan perawatan yang minimal Aplikasi dengan Kisaran Belt mm (12 60 ) dan kecepatan belt hingga 500 fpm Precleaner Standard-Duty MSP Cakupan materi belt blade yang dioptimalkan pada material path untuk efisiensi pembersihan yang lebih baik dan Frekuensi pengaturan ketegangan pada blade yang lebih kecil Tensioner QMT memungkinkan blade diatur sendiri terhadap belt saat masa pakainya berakhir untuk kelangsungan pembersihan Kompatibel dengan fastener Flexco Tersedia dalam Baja Anti Karat Kisaran belt mm (24 84 ) dengan kecepatan belt hingga 700 fpm Precleaner Medium Duty Mineline MMP Belt cleaner bertekanan ganda dengan blade yang lebih besar dan lebih tahan lama Blade TuffShear yang tahan lama dan tahan terhadap aplikasi dengan tingkat abrasi yang tinggi Mudah dalam pemasangannya Tersedia dalam Baja Anti Karat Kisaran belt mm (24 84 ) dengan kecepatan belt hingga 1000 fpm Precleaner H-Type Desain yang unik dengan blade per segmen yang dipasang secara terpisah pada bantalan yang kuat untuk menjaga efisiensi pembersihan, bahkan saat blade tersebut habis masa pakainya Tersedia dalam berbagai aplikasi yang sesuai dengan model untuk kompatibilitas dengan belt vulkanis, fastener mekanis, dan aplikasi bersuhu tinggi Aplikasi dengan kisaran belt mm (18 72 ) dan kecepatan belt hingga 1000 fpm 4 Secondary Cleaners Precleaner Cartridge Heavy-Duty Mineline MHCP Quick-change cartridge untuk penggantian blade yang mudah Blade per segmen SuperShear tahan terhadap kondisi yang basah, materi yang lengket, dan kasar Kisaran belt mm (24 84 ) dengan kecepatan belt hingga 1200 fpm Precleaner MHP/MegaShear Precleaner heavy duty dan blade yang padat Desain pipa yang terdiri 3 bagian pipa yang berat dengan pegas ganda yang kokoh Blade MegaShear uretan padat XL, tahan abrasi Kisaran belt mm (24 96 ) dengan kecepatan belt hingga 1500 fpm (7,5 m/dtk) Secondary Cleaner EZS2 Rockline Blade tungsten carbide yang tahan lama Bantalan FormFlex yang dipatenkan memungkinkan setiap blade diatur sendiri terhadap belt secara independen untuk kelangsungan pembersihan Memerlukan perawatan yang minimal Tersedia untuk penggunaan dalam Suhu Tinggi Kisaran belt mm (18 72 ) dengan kecepatan belt hingga 700 fpm Secondary Catridge Cleaner P-Type Untuk aplikasi yang ruangnya adalah premium, belt cleaner P-Type merupakan secondary cleaner yang rapat, yang menghadirkan efisiensi pembersihan yang luar biasa dengan fitur katrid yang mudah digunakan Untuk aplikasi dengan ruang yang sangat kencang, tersedia LS Tipe P, hanya memerlukan 138 mm (5-1/2 ) kelonggaran vertikal untuk instalasi Blade 150 mm (6 ) yang ditegangkan secara bebas Juga tersedia fitur tanpa kartrid Kisaran belt mm (18 84 ) dengan kecepatan belt hingga 1000 fpm Secondary Cleaner Standard-Duty MSS Blade tungsten carbide dengan tensioner yang dapat diatur sendiri Blade didesain per segmen untuk kelangsungan pembersihan Perawatan yang mudah hanya dengan sedikit putaran tegangan mur Kisaran belt mm (24 84 ) dengan kecepatan belt hingga 1000 fpm

5 Mineline MHS Secondary Cleaner dengan Service Advantage Cartridge Blade per segmen dengan pilihan ujung tungsten carbide Bantalan PowerFlex yang dipatenkan untuk menjaga agar kontak belt optimal Tensioner dan bantalan membuat 4 titik relief, sehingga membuat fastener pembersih mudah digunakan Keuntungan dari fitur katrid adalah memudahkan perawatan dan pemeriksaan Tersedia dalam Baja Anti Karat Juga tersedia fitur tanpa kartrid Kisaran belt mm (24 84 ) dengan kecepatan belt hingga 1200 fpm Penggantian Cleaner Blade Belt Cleaner Chevron Cleaner dirancang untuk chevron, cleat, dan belt dengan bingkai yang timbul Ratusan jari karet membuat tindakan pembersihan putar, membersihkan material carryback belt Keausan SBR yang lama Mudah diinstal Belt pasir basah, belt serpih kayu, dan belt beralur atau yang bagian atasnya timbul Kisaran belt mm (18 60 ) dan kecepatan belt hingga 500 fpm Secondary Cleaner U-Type Blade berbentuk U yang sesuai dengan belt untuk pembersihan yang lebih maximal Ujung blade tungsten carbide blade mengikis material yang susah dibersihkan, sedangkan penyangga karet menyapu air dari belt Tensioner dengan pegas ganda menghadirkan tekanan blade yang rendah dan seragam Umur keausan yang lama dengan perawatan yang rendah Tersedia dalam Baja Anti Karat Aplikasi yang tangguh dengan material carryback yang basah dan lengket dan kisaran belt mm (18 72 ) Belt konveyor yang dilengkungkan dan/atau belt dengan pusat keausan dengan kecepatan belt hingga 1300 fpm Reversing Secondary Catridge Cleaner R-Type Blade tungsten carbide digunakan untuk kinerja pembersihan unggul dengan bantalan dua arah yang mengakomodasi belt dua arah Ujung pembersihan yang masing-masing bertekanan 150 mm (6 ) Juga tersedia tanpa fitur kartrid Aplikasi dua arah yang digunakan pada konveyor yang bergerak maju mundur, konveyor yang menggulung, atau dalam aplikasi tripper dan stacker Kisaran belt mm (18 72 ) dan kecepatan belt hingga 1000 fpm ConShear ConShear Bersuhu Tinggi Ujung Carbide Flexco menawarkan beragam blade pengganti untuk belt cleaner yang sesuai dengan aplikasi untuk belt vulkanis dan dikencangkan secara mekanik Blade jenis ConShear, TuffShear, dan SuperShear dibuat dari uretan dengan formula khusus dan keausan yang lama untuk ekstra ketahanan abrasi dan ekstra masa pakai yang lama Blade jenis ConShear Bersuhu Tinggi dirancang untuk suhu ambien yang terus menerus hingga 135º C (275º F) dan melonjak hingga 163º C (325º F) Blade tungsten carbide yang tahan terhadap impact juga tersedia untuk belt vulkanis atau yang disambung secara mekanik, sedangkan blade tungsten carbide khusus dengan keausan yang semakin lama hanya tersedia untuk penggunaan pada belt vulkanis Belt cleaner Flexco pada belt vulkanis dan yang dikencangkan secara mekanik serta untuk cleaner dari berbagai produsen Dry Wipe Secondary Cleaner MDWS Blade Pembersihan Kering jenis ConShear yang diformulasikan khusus untuk mengeringkan belt Pemeriksaan tegangan blade yang visual dan sederhana, serta retensi blade yang akurat Ekstra pipa panjang untuk penggunaan pada sebagian besar konveyor untuk industri pertambangan Cleaner terakhir dalam sistem pembersihan untuk mengeluarkan air Kisaran belt mm (24 84 ) dan kecepatan belt hingga 1000 fpm 5

6 Melindungi Puli Ekor Batu, potongan-potongan, dan serpihan lainnya dapat masuk ke puli ekor dan menyebabkan kerusakan pada belt, sambungan, lagging, atau puli. Diagonal Plow Instalasi bersudut membuang material ke sisi konveyor yang diinginkan untuk kemudahan pembersihan Desain blade eksklusif mengeluarkan material dengan cepat dari belt Masa pakai blade yang lama dengan minimal perawatan Belt mm (18 84 ) di mana pun di dalam return belt jika terdapat masalah dengan material yang jatuh ke dalam belt Mengeliminasi Selip (Spillage) Selipan materi pada jalur belt berarti kerugian produksi, waktu pembersihan, dan merupakan bahaya keselamatan bagi para pekerja. Flex-Lok Skirtclamps Pin klem yang unik dan antigetaran dan rakitan kunci baji Skirtmaterial tidak menyebabkan keausan belt atau tanda alur jika diinstal dengan benar Tersedia dalam panjang 1800 mm (6 ) dan dua tinggi, Standar dan Mini, untuk instalasi yang mudah dan khusus, yang dapat dilakukan oleh satu orang Ketebalan skirtrubber dari 8 25 mm (5/16 1 ) V-Plow Desain blade eksklusif mengeluarkan puing-puing dari permukaan belt Unit yang dapat diatur sendiri mengakomodasi keausan blade dan menjaga plow tetap pada belt Mudah diinstal pada semua konveyor secara virtual Belt mm (18 96 ) pada semua struktur konveyor pada puli ekor atau di mana pun material carryback menjadi masalah Memperbaiki BELT yang keluar dari jalur (Mistracking) Penjajaran struktur konveyor yang tidak tepat, pemuatan di luar bagian pusat, penyusunan material, dan komponen yang aus dapat menyebabkan belt keluar dari jalur. PT Max Belt Trainer Tindakan unik pivot dan kemiringan yang segera memperbaiki belt yang keluar dari jalur Dua roller sensor pada setiap sisi untuk mengurangi kerusakan tepi belt Tersedia dalam model sisi atas dan didaer Belt yang mengganggu mm (24 84 ) yang memerlukan belt trainer berkinerja tinggi PT Smart Belt Trainer Bereaksi dan mengimbangi penjajaran belt yang tidak tepat secara instan Roller Sensor di sepanjang kedua tepi belt membantu menggerakkan tindakan pivot/kemiringan Instalasi yang cepat dan mudah Belt Medium-Duty mm (18 72 ) Belt Positioner Memposisikan belt di daerah return dengan benar Pengaturan sederhana untuk berbagai kondisi belt Berfungsi pada penutup dasar belt didaer dan bukan pada tepi belt Belt mm (18 96 ) yang keluar jalur secara konsisten ke satu sisi konveyor 6 Flex-Seal Skirt System Menutup seluruh zona pemuatan untuk mengeliminasi selip dan debu Skirtrubber membentuk sudut secara otomatis untuk membuat penutup paralel bertekanan rendah dengan belt Panjang standar 1200 mm (4 ) dapat digunakan untuk membuat skirt dengan panjang apa pun Ketebalan skirtrubber dari 8 19 mm (5/16 3/4 ) Skirtclamps RMC1 Solusi hemat biaya untuk kelonggaran material pada zona pemuatan Instalasi yang sederhana dan dilas Pengaturan atau penggantian material skirt yang cepat dan dapat dilakukan oleh satu orang Tersedia dalam panjang standar 1200 mm (4 ) dan dua tinggi untuk pengurungan titik muatan standar Ketebalan skirtrubber dari 8 19 mm (5/16 3/4 ) PAL PAK Opsi Pick-A-Length (PAL) untuk persyaratan panjang atau panjang khusus Pilih dari pin klem yang dilas atau dibaut, serta pelat klem dengan dua tinggi untuk persyaratan konveyor khusus PAL PAK berisi dua pin klem dan dua pelat klem Aplikasi dengan panjang nonstandar atau ruang terbatas

7 TM Mengurangi Selip Flexco memudahkan pencarian lagging puli yang Anda perlukan untuk mengeliminasi belt yang mengalami selip, menambah masa pakai puli, meningkatkan pengurangan air, dan meningkatkan produktivitas. Lagging Ubin Keramik Flex-Lag Ubin keramik dengan pola tombol yang timbul dan penyangga karet yang awet Koefisien friksi tertinggi tersedia dalam material lagging Mudah diinstal tanpa melepas puli Kondisi terparah belt yang mengalami selip saat tarikan yang luar biasa sangat diperlukan untuk operasi Lagging Keramik Intan Flex-Lag Ubin keramik yang dicetak menjadi bagian intan lagging, memberikan koefisien friksi yang ditingkatkan Ubin pola intan dikelilingi oleh beberapa saluran untuk menyebarkan air dan mengeluarkan material, memungkinkan peningkatan kapabilitas pengurangan air Tersedia dalam karet alami dan karet yang disetujui FRAS yang sesuai dengan 6,5 M (21 kaki) roll potongan untuk disesuaikan dengan limbah minimal Aplikasi penggerak belt tegangan medium dan semua aplikasi lagging puli nonpenggerak lainnya yang memerlukan manfaat tambahan produk keramik, dengan biaya yang lebih terjangkau Lagging Karet Flex-Lag Tersedia dalam pola biasa dan pola intan n Biasa alur horizontal antarstrip karet memerangkap dan membelokkan air dari puli n Intan karet berdurometer tinggi untuk ketahanan abrasi dan kemampuan pengurangan air yang lebih banyak Fleksi karet selama penggunaan, mencegah penyusunan material, dan keausan belt Aplikasi standar dengan selip minimal yang mungkin mengalami peningkatan keausan puli MELINDUNGI BELT Keausan belt, kerusakan belt, degradasi materi, atau pantulan materi pada titik muatan adalah hal biasa dalam aplikasi ber-impact tinggi. Flexco Slider Bed DRX Impact Beds Pelepasan dengan dampak unggul dan perlindungan belt maksimum Velocity Reduction Technology mengontrol percepatan untuk meredamkan energi impact dan mengurangi daya reaksi Fitur Unique Slide-Out Service memberikan akses langsung ke bar dan baut untuk perawatan yang cepat Empat model tersedia untuk aplikasi hingga 200 ponkaki dan aplikasi ekstrem hingga 3000 pon-kaki Memuat zona titik di mana impact berat atau berkelanjutan menyebabkan keausan belt atau kerusakan belt MENGOPTIMALKAN TRANSFER MATERIAL Lebih dari 25 tahun, Flexco telah mengatasi tantangan titik transfer dengan teknologi alur terkontrol yang paling kuat pada pasar: Tasman Warajay Technology. asman W A R A J A Y TECHNOLOGY Impact dan Alas Slider Berbagai model untuk aplikasi yang ringan/medium-duty, serta untuk penutupan zona muatan secara sederhana Desain Alas Slider menghadirkan idler nilon dan idler impact CoreTech yang tahan lama Flexco Impact Bed sesuai untuk hingga 750 pon-kaki Zona titik pemuatan dengan impact ringan hingga medium Tasman Warajay Technology menggunakan prinsip-prinsip dinamika fluida untuk menghitung jalur alur ideal material dan kecepatan untuk mendorong output secara signifikan Chute transfer Flexco memberikan pengalihan rute online dan pembagian muatan yang tepat Proporsi tepat teknologi pembelok terbatas memuat ke setiap titik transfer Kepatuhan yang ditingkatkan dengan OSHA, NIOSH, dan standar pengaturan lainnya Flex-Lag Weld-On Lagging Tersedia dalam model Karet dan Keramik Dirancang untuk kelebaran puli CEMA standar yang mengurangi kebutuhan pemotongan Desain beroda gigi yang dipatenkan mengeliminasi saluran lebar yang ada di produk-produk yang dilas lainnya, mengurangi masalah yang terkait dengan getaran belt, guncangan cleaner, dan kompatibilitas cleaner Pemasangan di lokasi dalam aplikasi tugas berat 7

8 Maksimalkan PRODUKTIVITAS Anda dengan Flexco Kunjungi situs web kami atau hubungi distributor lokal untuk mempelajari lebih lanjut. 2 Woodlands Sector 1 #01-21 Woodlands Spectrum I Singapore Tel: Faks: asiasales@flexco.com Flexible Steel Lacing Company. Flexco, CFMTS, Eliminator, Far-Pul, Flex-Lag, HD, H-Type, Mineline, P-Type, Rockline, R-Type, dan U-Type adalah merek dagang terdaftar Untuk memesan ulang: X3144

FAKTANYA Tentang Fastener Mekanik untuk Belt

FAKTANYA Tentang Fastener Mekanik untuk Belt DAPATKAN FAKTANYA Tentang Fastener Mekanik untuk Belt Kekuatan, masa pakai, dan instalasi yang mudah membuat fastener ini menjadi opsi cerdas untuk operasi konveyor belt heavy duty. Fastener Mekanik Atau

Lebih terperinci

SOLUSI CERDAS UNTUK OPERASI Konveyor belt

SOLUSI CERDAS UNTUK OPERASI Konveyor belt SOLUSI CERDAS UNTUK OPERASI Konveyor belt Partners in Productivity MEMAKSIMALKAN SEMUA YANG ANDA PERLUKAN UNTUK PRODUKTIVITAS ANDA Berkaitan langsung dengan efisiensi sistem konveyor Anda adalah kinerja

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M ALAT PEMOTONG MODEL JARI 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk MEMOTONG material sabuk termoplastik. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Precleaner Food Grade FGP

Precleaner Food Grade FGP Precleaner Food Grade FGP Pedoman Pemasangan, Pengoperasian & Pemeliharaan EU 1935/2004 www.flexco.com Precleaner Food Grade FGP Nomor Pemesanan: Nomor Seri: Tanggal Pembelian: Dibeli dari: Tanggal Pemasangan:

Lebih terperinci

Kualitas dan Kinerja. Sistem Fastening Hinge Rivet Flexco SR. Usia Sambungan Maksimum, Waktu Kerja yang meningkat. Aplikasi di Lapangan

Kualitas dan Kinerja. Sistem Fastening Hinge Rivet Flexco SR. Usia Sambungan Maksimum, Waktu Kerja yang meningkat. Aplikasi di Lapangan Flexco sr Kualitas dan Kinerja Flexco SR telah memperoleh reputasi untuk kualitas dan kinerja pada material yang paling mendesak saat menangani aplikasi di dunia. Di mana pun konveyor belt digunakan, Anda

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE 3 4 1 6 3 4 8 7 5 2 Enklosur asli dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung. Berbagai dimensi yang praktis dan aksesori sistem

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Kotak

Katalog Sistem Teknis Kotak Katalog Sistem Teknis Kotak Terminal KL 1 4 6 5 3 7 2 Housing kecil dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung dalam berbagai dimensi standar. Aksesori sistem yang praktis

Lebih terperinci

PLY 130 Pemisah Lembaran PLY 130 WB PLY 130 SA Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

PLY 130 Pemisah Lembaran PLY 130 WB PLY 130 SA Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PLY 130 Pemisah Lembaran PLY 130 WB PLY 130 SA Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Memisahkan lapisan sabuk konveyor. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan cedera

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK 3.1 Pengertian Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN UJI BASAH DAN KERING CAMPURAN TANAH SEMEN DIPADATKAN

METODE PENGUJIAN UJI BASAH DAN KERING CAMPURAN TANAH SEMEN DIPADATKAN METODE PENGUJIAN UJI BASAH DAN KERING CAMPURAN TANAH SEMEN DIPADATKAN SNI 13-6427-2000 1. Ruang Lingkup 1.1 Metode pengujian ini meliputi prosedur penentuan kehilangan campuran tanah semen, perubahan kadar

Lebih terperinci

Pemisah Ply PLY 130 WB + Opsional Troli Kerja Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Pemisah Ply PLY 130 WB + Opsional Troli Kerja Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Pemisah Ply PLY 130 WB + Opsional Troli Kerja Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Memisahkan lapisan belt konveyor. Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK AMAN dapat mengakibatkan cedera serius!

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman (Bahasa Indonesia) DM-RCBR001-00 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Rem Kantilever BR-CX70 BR-CX50 BL-4700 BL-4600 BL-R780 BL-R3000 ST-7900 ST-6700 ST-5700

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 MESIN SILENT CUTTER TYPE SCR-250S Mesin cutter ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan V-belt untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503 (Bahasa Indonesia) DM-ST0001-05 Panduan Dealer Tuas pemindah MTB RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370 EZ-FIRE Plus ST-EF65 ST-EF51 ST-EF51-A ST-TX800 ST-EF41 ST-EF40 JALANAN Tiagra

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konstruksi Mesin Secara keseluruhan mesin kepras tebu tipe rotari terdiri dari beberapa bagian utama yaitu bagian rangka utama, bagian coulter, unit pisau dan transmisi daya (Gambar

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Housing pengoperasian dengan strip gagang

Katalog Sistem Teknis Housing pengoperasian dengan strip gagang Katalog Sistem Teknis Housing pengoperasian dengan strip gagang Housing pengoperasian dilengkapi titik strip gagang beserta desain ergonomis dan efisiensi pemasangan yang ditingkatkan, desain menarik,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga

Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga Katalog Sistem Teknis Sistem lengan penyangga 2 Berbagai sudut pandang yang berbeda terhadap mesin, operator dengan ukuran badan besar atau kecil, pengerjaan pada mesin dapat dilakukan dengan posisi duduk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESAIN PENGGETAR MOLE PLOW Prototip mole plow mempunyai empat bagian utama, yaitu rangka three hitch point, beam, blade, dan mole. Rangka three hitch point merupakan struktur

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pendahuluan Indonesia sebagai negara berkembang dimana pembangunan di setiap wilayah di indonesia yang semakin berkembang yang semakin berkekembang pesat-nya bangunanbangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL RANCANGAN DAN KONSTRUKSI 1. Deskripsi Alat Gambar 16. Mesin Pemangkas Tanaman Jarak Pagar a. Sumber Tenaga Penggerak Sumber tenaga pada mesin pemangkas diklasifikasikan

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Enklosur Plastik KS

Katalog Sistem Teknis Enklosur Plastik KS Katalog Sistem Teknis Enklosur Plastik KS 1 2 3 6 7 6 4 5 1 Enklosur plastik KS dapat digunakan secara sangat luas. Kategori perlindungan yang tinggi, tidak ada risiko korosi, daya tahan kimia yang tinggi,

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL

TRANSMISI RANTAI ROL TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000 (Indonesian) DM-TRPD001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal DEORE XT PD-T8000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

MACAM MACAM SAMBUNGAN

MACAM MACAM SAMBUNGAN BAB 2 MACAM MACAM SAMBUNGAN Kompetensi Dasar Indikator : Memahami Dasar dasar Mesin : Menerangkan komponen/elemen mesin sesuai konsep keilmuan yang terkait Materi : 1. Sambungan tetap 2. Sambungan tidak

Lebih terperinci

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR Telah disebutkan bahwa pada jalan rel perpindahan jalur dilakukan melalui peralatan khusus yang dikenal sebagai wesel. Apabila dua jalan rel yang terletak pada satu bidang saling

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Housing pengoperasian untuk TFT desktop

Katalog Sistem Teknis Housing pengoperasian untuk TFT desktop Katalog Sistem Teknis Housing pengoperasian untuk TFT desktop Housing pengoperasian untuk TFT desktop dapat menjamin pengoperasian TFT standar di kantor yang lancar dan kontinu bahkan di lingkungan industri

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011 TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN 1. Ruang Lingkup a. Metode ini meliputi pengujian untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : SABUK-V Untuk menghubungkan dua buah poros yang berjauhan, bila tidak mungkin digunakan roda gigi, maka dapat digunakan sabuk luwes atau rantai yang dililitkan di sekeliling puli atau sprocket pada porosnya

Lebih terperinci

REKAYASA JALAN REL. MODUL 4 : Penambat rel dan balas PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

REKAYASA JALAN REL. MODUL 4 : Penambat rel dan balas PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN REL MODUL 4 : Penambat rel dan balas OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari komponen penambat dan balas Mahasiswa dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari jenis penambat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kayu Kayu merupakan suatu bahan mentah yang didapatkan dari pengolahan pohon pohon yang terdapat di hutan. Kayu dapat menjadi bahan utama pembuatan mebel, bahkan dapat menjadi

Lebih terperinci

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN

GAMBAR KONSTRUKSI JALAN 1. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN a) Perkerasan lentur (flexible pavement), umumnya terdiri dari beberapa lapis perkerasan dan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Gambar 6 Jenis Perkerasan Lentur Tanah

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH SNI 03-1742-1989 BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan berat isi tanah dengan memadatkan di dalam

Lebih terperinci

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 3 DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM 1. PENGANTAR Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6 REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS MAKADAM ASBUTON LAWELE (SKh-3.6.6.1) SPESIFIKASI KHUSUS-3 INTERIM SEKSI 6.6.1 LAPIS

Lebih terperinci

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 (Indonesian) DM-RAPD001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 SM-PD63 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

Dräger Oxy 3000/6000 MK II Penyelamat Diri Mandiri

Dräger Oxy 3000/6000 MK II Penyelamat Diri Mandiri Dräger Oxy 3000/6000 MK II Penyelamat Diri Mandiri Kuat dan selalu terkendali: oksigen penyelamat diri Dräger Oxy 3000 dan 6000 MK II dirancang untuk menangani kondisi paling sulit. Mata Keselamatan memberikan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN ANALISIS INSTALASI

BAB III METODE DAN ANALISIS INSTALASI BAB III METODE DAN ANALISIS INSTALASI 3.1 UMUM Metode instalasi pipeline bawah laut telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan pada saat proses instalasi berlangsung, ketersediaan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukkan pada diagram alur penelitian yang ada pada gambar 3-1. Mulai Identifikasi Masalah Penentuan Kriteria Desain

Lebih terperinci

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL 33 4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL Perancangan simulator getaran ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : pengumpulan konsep rancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

Kait Clipper. clipper. Sistem Kait Kawat

Kait Clipper. clipper. Sistem Kait Kawat clipper Kait Karena insepsinya, Sistem Wire Hook telah memperoleh reputasi atas inovasi yang terus-menerus dan kinerja yang terbukti. Kait kawat clipper telah dirancang dengan beragam diameter kawat, panjang

Lebih terperinci

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses pemesinan freis (milling) adalah penyayatan benda kerja menggunakan alat dengan mata potong jamak yang berputar. proses potong Mesin

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Tulangan Beton Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk batang berpenampang lingkaran yang digunakan untuk penulangan beton,yang diproduksi dari bahan baku billet

Lebih terperinci

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703 (Bahasa Indonesia) DM-ST0002-04 Panduan Dealer Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 PEMASANGAN... 6 Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya pembuatan, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat uji, diagram alir pembuatan alat uji serta langkah-langkah

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010 MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM. 43 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR SPESIFIKASI TEKNIS GERBONG a. bahwa dalam Pasal 197 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Berat Jenis dan Kerapatan Kayu Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/cm 3. Berat jenis kayu merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,

Lebih terperinci

Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton

Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton SNI 03-6812-2002 Standar Nasional Indonesia Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton ICS 77.140.65; 91.100.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat sekaligus memindahkan muatan yang dapat digantungkan

Lebih terperinci

SABUK-V. Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

SABUK-V. Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : SABUK-V Untuk menghubungkan dua buah poros yang berjauhan, bila tidak mungkin digunakan roda gigi, maka dapat digunakan sabuk luwes atau rantai yang dililitkan di sekeliling puli atau sprocket pada porosnya

Lebih terperinci

Bidang permukaan yang disiapkan tidak boleh dibiarkan begitu saja selama beberapa menit untuk menghindari kontaminasi.

Bidang permukaan yang disiapkan tidak boleh dibiarkan begitu saja selama beberapa menit untuk menghindari kontaminasi. 207-1IG 07/12 Pemasangan Genesis Ubin Genesis disediakan dalam dua ketebalan dan ukuran standar. 1. ketebalan 25mm (ukuran ubin 625mm x 625mm dan 1200mm x 625mm) 2. ketebalan 50mm (ukuran ubin 625mm x

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA BAB 3 MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA Kompetensi Dasar : Memahami Dasar dasar Mesin Indikator : Menerangkan komponen/elemen mesin sesuai konsep keilmuan yang terkait Materi

Lebih terperinci

Penambat. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Penambat. Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Penambat Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Penambat rel Penambat rel adalah suatu komponen yang menambatkan rel pada bantalan sedemikian rupa sehingga kedudukan rel adalah tetap, kokoh dan tidak bergeser. Jenis

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI

KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI KATALOG IPA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MEKANIKA HIDROSTATIKA DAN PANAS OPTIKA MAGNET FISIKA ALAT BIOLOGI Alat-alat laboratorium IPA-Fisika disusun dalam 4 boks Kit, yakni Kit Mekanika, Kit Hidrostatika

Lebih terperinci

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural SNI 03-3975-1995 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural ICS Badan Standardisasi Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Halaman i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1

Lebih terperinci

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan Mengingat lahan tebu yang cukup luas kegiatan pencacahan serasah tebu hanya bisa dilakukan dengan sistem mekanisasi. Mesin pencacah

Lebih terperinci

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX 3.1 Mencari Informasi Teknik Komponen Gearbox Langkah awal dalam proses RE adalah mencari informasi mengenai komponen yang akan di-re, dalam hal ini komponen gearbox traktor

Lebih terperinci

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR Presentasi Proses Produksi 2 MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR MESIN PENGGURDIAN Mesin Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101 (Indonesian) DM-RBWU001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Unit Nirkabel EW-WU101 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 DAFTAR

Lebih terperinci

Sambungan bangunan A sa Z

Sambungan bangunan A sa Z Sambungan bangunan A sa Z APA ITU SAMBUNGAN EKSPANSI? Sambungan ekspansi adalah ruang kosong, bebas dari semua materi antar dua bagian struktur. Ruang kosong tersebut ada sepanjang struktur, dan ini memungkinkan

Lebih terperinci

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR 3.1 Data Perancangan Spesifikasi perencanaan belt conveyor. Kapasitas belt conveyor yang diinginkan = 25 ton / jam Lebar Belt = 800 mm Area cross-section

Lebih terperinci

Sambungan diperlukan jika

Sambungan diperlukan jika SAMBUNGAN Batang Struktur Baja Sambungan diperlukan jika a. Batang standar kurang panjang b. Untuk meneruskan gaya dari elemen satu ke elemen yang lain c. Sambungan truss d. Sambungan sebagai sendi e.

Lebih terperinci