BAB III PERANCANGAN SISTEM PENYAMA
|
|
- Shinta Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PERANCANGAN SISTEM PENYAMA Pembahasan pada bab ini berisi perancangan sistem medan jauh penyuara dalam bentuk program pada perangkat lunak Python yang akan dijalankan oleh Rasberry Pi B. Pada subbab yang pertama, menjelaskan tentang penggunaan perangkat keras sebagai pengirim dan penerima isyarat. Pada subbab berikutnya menjelaskan pembentukan isyarat MLS diikuti subbab 3.3 dengan penjelasan alih ragam Hilbert. Subbab 3.4 menjelaskan tentang proses penyamaan dengan algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi dan 3.5 menjelaskan proses penjendelaan. Sistem penyama yang dirancang terdiri dari penguat audio, penyuara, dan ruangan gedung C yaitu C107 dan CX01 tempat penyamaan dilakukan sampai pada titik di lokasi sekitar kepala pendengar. Karakteristik sistem tanggapan ruang tersebut perlu diketahui terlebih dahulu dengan cara mengukur tanggapan impuls sistem. Posisi pendengar yang terletak pada medan jauh penyuara menyebabkan pendekatan bentuk muka gelombang bunyi yang diterima pendengar dari penyuara berberntuk bola. Pengukuran tanggapan impuls sistem dilakukan dengan menggunakan isyarat Maximum Length Sequence (MLS). Penyama yang fungsi pindahnya merupakan invers dari fungsi pindah sistem yang akan disamakan kemungkinan besar tidak stabil dikarenakan sistem memiliki nol di luar lingkaran satuan atau sistem tidak berfase minimum[4]. Tanggapan ruang terukur umumnya tidak berfase minimum, sehingga perlu dilakukan pembentukan sistem berfase minimum dengan menggunakan alih ragam Hilbert. Pada Rasberry Pi B penambahan library pada perangkat lunak Python diperlukan untuk mendapatkan 27
2 fungsi alih ragam Hilbert. Penambahan ini meliputi library untuk komputasi ilmiah yaitu NumPy dan SciPy sehingga perangkat keras Raspberry Pi B dan perangkat lunak Python dapat digunakan untuk pengolahan sinyal secara maksimal. Pada tahap selanjutnya penyamaan dilakukan pada tanggapan impuls sistem fase minimum dengan menggunakan algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi. Setelah melalui tahapan algoritma NLMS sistem penyama mungkin menghasilkan isyarat keluaran yang cacat karena tanggapan fase penyama bersifat tidak linear atau tundaan kelompok penyama yang tidak konstan. Pada tahapan akhir sistem penyama, tapis digital FIR fase linear dibentuk lewat proses penjendelaan dan diaplikasikan sebelum keluaran. Tanggapan impuls penyama menjadi tapis digital FIR berfase linear melalui proses penjendelaan sehingga akan menghasilkan tundaan kelompok yang konstan di semua frekuensi. Sistem penyama medan jauh penyuara yang dirancang dengan menggunakan Rasberry Pi B dan Wolfson Audio Card dapat digambarkan pada diagram kotak berikut. Ruang Rasberry Pi sebagai DSP Processor Penguat Isyarat Audio Gambar 3.1. Diagram kotak sistem penyama medan jauh penyuara menggunakan Rasberry Pi B dan Wolfson Audio Card. 28
3 Mikropon yang digunakan adalah mikropon pada Wolfson Audio Card yaitu WM7220 DMIC MEMS yang memiliki an pola penerimaan bunyi omnidirectional [14], grafik sensitifitas mikropon terhadap frekuensi ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 3.2. Grafik sensitifitas mikropon terhadap frekuensi Total Harmonic Distortion (THD) mikropon terhadap level tekanan bunyi ditunjukkan pada grafik berikut 29
4 Gambar 3.3. THD mikropon terhadap level tekanan bunyi Penyuara menggunakan penguat isyarat audio yang berguna untuk memperkuat aras tekanan suara isyarat pengeksitasi untuk mengatasi pengaruh derau latar yang berada pada sekitar db. Karena standar nilai S/N antara isyarat yang diterima di mikropon dengan derau latar belakang adalah db [1], maka penguat isyarat audio menguatkan isyarat hingga aras isyarat suara yang diterima di mikropon sebesar db. Cara kerja sistem penyama ini dijelaskan sebagai berikut. 1. DSP Processor membangkitkan isyarat MLS kemudian menyuarakannya. 2. DSP Processor merekam pantulan isyarat MLS yang berupa isyarat MLS dan tanggapan impuls ruang dengan tundaan. 3. DSP Processor mencari tanggapan impuls sistem. 4. DSP Processor mencari tanggapan impuls sistem fase minimum menggunakan tapis alih ragam Hilbert. 5. DSP Processor menghitung inverse tanggapan impuls penyama menggunakan algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi. 30
5 6. DSP Processor menghitung lama proses iterasi algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi. 7. DSP Processor membentuk tapis penyama berstruktur tapis FIR fase linear dengan metode penjendelaan (windowing). 8. DSP Processor menggunakan tapis penyama tersebut pada isyarat suara yang diterimanya sebelum hasil penyamaannya diteruskan ke penguat isyarat audio dan disuarakan oleh penyuara. Berikut adalah penjelasan perancangan setiap tahapan program yang didahului dengan diagram alir program. Mulai Membangkitkan isyarat MLS dan menyuarakannya Mencari tanggapan impuls sistem Mencari tanggapan impuls system fase mimimum dengan alih ragam Hilbert Menghitung tanggapan impuls penyama menggunakan algoritma NLMS Membentuk tapis penyama fase linear dengan metode penjendelaan Selesai Gambar 3.4. Diagram alir program sistem penyama 31
6 3.1. Menyuarakan dan Merekam Isyarat pada modul Rasberry Pi B dan Wolfson Audio Card Pertama tama untuk menyuarakan isyarat menggunakan modul Wolfson Audio Card, kita perlu menjalankan script untuk Wolfson Audio Card dengan memberikan perintah melalui LXTerminal pada Rasberry Pi. Untuk menyuarakan isyarat digunakan perintah berikut../playback_to_lineout.sh <Enter> Perintah diatas berarti menjalanan script Playback_to_Lineout.sh dari Rasberry Pi sehingga perangkat keras pada Wolfson Audio Card dapat menjalankan fungsinya. Isi dari script diatas ditunjukkan pada gambar berikut Gambar 3.5. Script Playback_to_Linout.sh Melalui script ini keluaran stereo gain pada kanal dan kiri dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Dalam perancangan ini, gain yang digunakan bernilai 32 pada kedua kanal. Isyarat MLS yang disuarakan melalui Wolfson Audio Card selanjutnya akan diterima kembali untuk mengetahui tanggapan impuls ruang. Fungsi untuk merekam dan mencuplik isyarat MLS yang digunakan untuk pengukuran diperlukan. Langkah 32
7 awal untuk merekam dengan menjalankan script melalui LXTerminal Rasberry Pi dengan perintah berikut./record_from_dmic.sh <Enter> Perintah diatas menjalankan script Record_from_DMIC.sh yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras mikropon pada Wolfson Audio Card. Isi dari script diatas ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 3.6. Script Record_from_DMIC.sh Gain input digital sebesar 128 pada setiap mikropon dan gain input sebesar 32. Nilai 32 pada kedua script menunjukkan aras kekerasan isyarat sebesar 0 decibel. Kemudian perintah pada LXTerminal berikut digunakan untuk mulai merekam isyarat. arecord c 2 f S16_LE r nama_file.wav <Enter> Dimana rincian perintah diatas sebagai berikut. -c = Jumlah kanal yang digunakan, nilai 2 untuk stereo dan 1 untuk mono -f = Format perekaman, dalam hal ini rekaman berupa isyarat audio 16-bit Little Endian -r = Kecepatan cuplik. Dalam perancangan ini Khz 33
8 3.2. Pembangkit Isyarat MLS dan Pengukuran Tanggapan Impuls Pengukuran tanggapan impuls sistem dilakukan dengan menggunakan isyarat MLS karena pada metode ini pengaruh derau latar belakang pada pengukuran dapat dengan mudah dikurangi[1]. Nilai S/N isyarat MLS terhadap derau yang dianjurkan adalah db [1]. Nilai aras derau latar belakang yang terukur saat pengukuran dilakukan adalah sekitar db, sedangkan penguat isyarat audio perlu diatur penguatannya sedemikian hingga aras isyarat MLS yang diterima di mikropon adalah 80 db. Untuk standar pengukuran ruangan, isyarat MLS yang dibangkitkan adalah 16 bit. Panjang dari isyarat MLS yang dihasilkan adalah 2 16 bit = bit. Dengan frekuensi cuplik khz, durasi dari isyarat MLS tersebut adalah (65536/44100) s kurang lebih 1.486s, nilai ini untuk mencegah tidak terjadinya time-aliasing pada pengukuran tanggapan impuls. Untuk isyarat MLS 16-bit, berikut bit taps yang digunakan dalam program. case 16 taps=4; tap1=2; tap2=3; tap3=5; tap4=16; Penggalan program untuk rekursi XOR[15] for i = (2^n)-1:-1:1 xorbit = xor(buff(tap1),buff(tap2)); if taps==4 xorbit2 = xor(buff(tap3),buff(tap4)); xorbit = xor(xorbit,xorbit2); end end buff = [xorbit buff(1:n-1)]; y(i) = (-2.* xorbit) + 1; 34
9 Gambar dari 256 cuplikan pertama bit MLS yang diplotkan pada MatLab tampak seperti di bawah ini Gambar 3.7. Plot bit dari 256 cuplikan pertama isyarat MLS. Pada gambar 4.5. ditunjukkan bit bit yang dibangkitkan oleh register geser sebanyak 2 16 cuplikan. Sesuai dengan teori pada Bab 2.2. nilai bit ini kemudian dikonversi sehingga nilai 0 1 dan 1 1. Tanggapan impuls sistem kemudian diperoleh dengan menghitung korelasi silang antara isyarat MLS yang disuarakan dan isyarat MLS yang diterima oleh mikropon di titik lokasi pendengar. Dalam perhitungan korelasi silang tersebut diperlukan adanya tundaan sebesar N cuplikan karena adanya perbedaan jarak tempuh di antara kedua isyarat yang berupa jarak yang ditempuh isyarat MLS dari penyuara ke 35
10 mikropon di titik lokasi pendengar. Untuk menyuarakan isyarat MLS, menggunakan bantuan fungsi sounds pada MATLAB. Besar dari nilai cuplikan N tergantung pada jarak penyuara ke mikropon seperti yang dirumuskan pada persamaan berikut. N = x Fs (3.1) c dengan: N adalah tundaan pada isyarat MLS dalam perhitungan korelasi silang (sample); x adalah jarak penyuara ke mikropon (m); dan c adalah cepat rambat bunyi pada suhu ruang (m/s); Pada pengukuran tanggapan impuls, jarak antara penyuara ke mikropon adalah 2 m, sehingga besarnya nilai N adalah (2/343) * = 257,142 cuplikan 257 cuplikan. Sebelumnya, nilai variabel taps telah ditentukan untuk berapa bit isyarat MLS yang dibutuhkan (dalam perancangan ini 16-bit MLS). Urutan kerja program pada pengukuran tanggapan impuls sistem menggunakan isyarat MLS adalah: 1. Membangkitkan isyarat MLS dengan menentukan berapa bit MLS yang diinginkan. 2. Nilai variable taps digunakan untuk rekursi dan menentukan keluaran MLS pada cuplikan ke n. 3. Menyuarakan isyarat MLS melalui penyuara sekaligus merekam isyarat MLS yang diterima oleh mikropon di titik lokasi pendengar. 4. Mencari tanggapan impuls sistem dengan menghitung korelasi silang antara isyarat MLS yang disuarakan oleh penyuara dan isyarat MLS yang diterima oleh mikropon dengan memperhitungkan tundaan sebesar N cuplikan. 36
11 Urutan kerja program tersebut dapat dinyatakan pada diagram alir berikut. Mulai Membangkitkan isyarat MLS 16-bit Melakukan rekursi berdasarkan variable taps sebagai output MLS cuplikan ke n Menyuarakan dan merekam isyarat MLS pada titik dengar Menghitung tanggapan impuls ruang dengan korelasi silang dan tundaan N Selesai Gambar 3.8. Diagram alir program pencarian tanggapan impuls sistem Tanggapan Impuls Sistem Fase Minimum Dengan Alih Ragam Hilbert Sesuai dengan penjelasan konsep alih ragam Hilbert pada sistem fase minimum pada BAB 2, cara kerja tapis alih ragam Hilbert sebagai berikut. 1. Menghitung alih ragam Fourier waktu diskret (DFT) dari tanggapan impuls ruang.. 2. Menghitung logaritma natural dari magnitudo tanggapan frekuensi sistem terukur. 3. Tapis alih ragam Hilbert menghitung fase pengganti yang membentuk sistem fase minimum 4. Mengganti fase tanggapan frekuensi ruang terukur dengan fase pengganti yang diperoleh. 37
12 5. Menghitung alih ragam Fourier balik waktu diskret (IDFT) dari tanggapan frekuensi ruang baru yang diperoleh untuk memperoleh tanggapan impuls ruang berfase minimum. Urutan kerja program tersebut dapat dinyatakan pada diagram alir berikut. Mulai Menghitung DFT dari tanggapan impuls ruang Menghitung logaritma natural dari magnitudo tanggapan frekuensi ruang terukur Menghitung alih ragam Hilbert dari logaritma natural magnitudo tanggapan frekuensi ruang terukur Mengganti fase tanggapan frekuensi ruang terukur dengan fase pengganti hasil tapis alih ragam Hilbert Menghitung IDFT dari tanggapan frekuensi sistem fase minimum Selesai Gambar 3.9. Diagram alir program pencarian tanggapan impuls sistem fase minimum.dengan alih ragam Hilbert 3.4 Pencarian Tanggapan Impuls Penyama Menggunakan Algoritma Galat Kuadrat Terkecil Ternormalisasi Urutan kerja program pencarian tanggapan impuls penyama menggunakan algoritma galat kuadrat terkecil adalah: 1. Membentuk vektor w[n] sebagai tapis adaptif 2. Mengisi nilai vektor w[n] dengan 0 sebagai nilai awal 3. Menghitung energi sinyal masukan x T (n)x(n) 38
13 4. Menghitung nilai parameter µ 5. Membentuk vektor e[n] 6. Menghitung vektor d[n] = x[n] h[n] 7. Menghitung nilai ralat e[n] 8. Menghitung nilai w[n+1] dengan persamaan rekursi NLMS Diagram alir program rekursi NLMS ditunjukkan pada gambar berikut Mulai Membentuk vektor w[n] Memberi nilai inisial vektor w[n] = 0 untuk semua n Menghitung x T (n)x(n) Menghitung d[n] = x[n] h[n] Menghitung nilai ralat e[n] Menghitung w[n+1] dengan algoritma NLMS Selesai Gambar diagram alir program pencarian tanggapan impuls penyama menggunakan algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi. Dengan h[n] adalah deretan impuls dengan jumlah sample n = 21 dari suatu tanggapan frekuensi dan x[n] merupakan fungsi acak yang dibangkitkan dengan fungsi rand() dengan jumlah sample n = 1000 pada MATLAB berikut penggalan program rancangan simulasi perhitungan rekursi algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi 39
14 w=zeros(m,1); w_least=zeros(m,1); mu=0.5; mu_least=0.025; d=conv(h,u); N=length(u); u=u(:); d=d(:); for n=m:n uvec=u(n:-1:n-m+1); e(n)=d(n)-w'*uvec; www(n)=conj(e(n)); w=w+mu/(a+uvec'*uvec)*uvec*conj(e(n)); mse(n)= mean(e(n).^2); end secara simulasi, ralat yang dihasilkan atau nilai vektor e[n] akan menuju titik konvergensi seperti yang ditunjukkan gambar berikut. 0.8 x(n)*h(n)-w`(n)*u(n) jumlah iterasi Gambar Tanggapan impuls e(n) dengan dengan iterasi sepanjang sampel x(n) 40
15 3.5 Pembentukan Tapis Penyama Berstruktur Tapis FIR Fase Linear dengan Penjendelaan Sesuai dengan penjelasan pendekatan tapis FIR fase linear pada Subbab 2.4, terdapat beberapa jendela yang dapat dipilih untuk membentuk tapis penyama sebagai tapis digital FIR fase linear, yakni jendela kotak, Bartlett, Hann, Hamming, dan Blackman. Setiap jendela akan menghasilkan tapis digital FIR dengan karakteristik masing-masing. Beberapa karakteristik tapis digital yang penting khususnya dalam perancangan tapis penyama adalah riak pita lolos (passband ripple) lebar pita transisi (transition band) dan pelemahan pita henti (stopband attenuation). Berikut adalah gambar yang menunjukkan karakteristik tapis lolos rendah hasil perancangan dan perbandingannya dengan tapis lolos rendah ideal. Gambar Perbandingan karakteristik tapis lolos rendah hasil perancangan dengan tapis lolos rendah ideal. Pada Gambar 3.12 terlihat tapis lolos rendah ideal memiliki nilai magnitudo riak pita lolos sebesar nol, lebar pita transisi sebesar nol, dan pelemahan pita henti sebesar nol pula. Hal tersebut tak dapat dicapai oleh tapis lolos rendah hasil perancangan dari 41
16 berbagai cara, termasuk penjendelaan. Pada perancangan tapis penyama, jendela yang baik akan menghasilkan tapis digital FIR fase linear dengan karakteristik tapis mendekati tapis ideal. Contoh pembentukan jendela Hann dengan sample sebanyak 51 dalam perangkat lunak Python sebagai berikut. >>> window = np.hanning(51) >>> plt.plot(window) [<matplotlib.lines.line2d object at 0x...>] >>> plt.title("hann window") <matplotlib.text.text object at 0x...> >>> plt.ylabel("amplitude") <matplotlib.text.text object at 0x...> >>> plt.xlabel("sample") <matplotlib.text.text object at 0x...> >>> plt.show() Gambar Jendela Hann dalam sample menggunakan perangkat lunak Python 42
17 Kerja program pembentukan tapis penyama berstruktur tapis FIR fase linear menggunakan metode penjendelaan adalah dengan mengalikan tanggapan impuls penyama yang diperoleh dari algoritma galat kuadrat terkecil dengan nilai koefisien jendela. Hasil dari perkalian tersebut adalah tapis penyama digital yang telah berstruktur tapis FIR fase linear. Kerja program pembentukan tapis penyama berstruktur tapis FIR fase linear tersebut dapat dinyatakan pada diagram alir berikut. Mulai Mengalikan tanggapan impuls penyama dengan nilai koefisien jendela Selesai Gambar Diagram alir program pembentukan tapis penyama berstruktur tapis FIR fase linear menggunakan metode penjendelaan. Pada tugas akhir ini, dipilih jendela Hann dengan panjang atau setengah dari frekuensi cuplik audio dikarenakan paling mendekati kriteria tapis ideal.. 43
BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat
BAB I PENDAHULUAN Bab satu membahas latar belakang masalah, tujuan, dan sistematika pembahasan Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat Kuadrat Terkecil Ternormalisasi. Pada
Lebih terperinciSISTEM PENYAMA ADAPTIF DENGAN ALGORITMA GALAT KUADRAT TERKECIL TERNORMALISASI
SISTEM PENYAMA ADAPTIF DENGAN ALGORITMA GALAT KUADRAT TERKECIL TERNORMALISASI Oleh Caesar Aji Kurnia NIM : 612008079 Skripsi ini untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Konsentrasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pembahasan pada bab ini berisi penjelasan cara pengujian beserta hasil pengujian untuk melihat apakah hasil perancangan sistem penyama beserta analisisnya memenuhi sasaran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori teori yang diperlukan untuk
BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori teori yang diperlukan untuk mewujudkan sistem penyamaan adaptif dengan algoritma galat kuadrat terkecil ternormalisasi pada suatu titik.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING
PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING Irmawan, S.Si, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ABSTRAK Filter digital adalah suatu algoritma
Lebih terperinciPenggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar
Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar Bambang Sudarmono Achmad Hidayatno Budi Setiyono Abstrak Permasalahan yang timbul ketika melakukan pengambilan suara
Lebih terperinciudara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Suara (Speaker) Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitudo tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun
Lebih terperinciSISTEM PENGOLAHAN ISYARAT
TKE 243 SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT Kuliah 1 Filter Digital Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 29 1 KULIAH 1
Lebih terperinciJaringan Syaraf Tiruan pada Robot
Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot Membuat aplikasi pengenalan suara untuk pengendalian robot dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan sebagai algoritma pembelajaran dan pemodelan dalam pengenalan suara.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.
BAB II DASAR TEORI Dalam bab dua ini penulis akan menjelaskan teori teori penunjang utama dalam merancang penguat audio kelas D tanpa tapis LC pada bagian keluaran menerapkan modulasi dengan tiga aras
Lebih terperinciBAB. Kinerja Pengujian
BAB IV PENGUJIAN PENGUAT KELAS D TANPA TAPIS LC Bab ini akan menjelaskan pengujian dari penguat kelas D tanpa tapis LC yang dibuat.pengujian ini terdiri dari dua utama yaitupengujian untuk mengetahui kinerja
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.. Respon Impuls Akustik Ruangan. Respon impuls akustik suatu ruangan didefinisikan sebagai sinyal suara yang diterima oleh suatu titik (titik penerima, B) dalam ruangan akibat suatu
Lebih terperinciDesign FIR Filter. Oleh: Tri Budi Santoso Group Sinyal, EEPIS-ITS
Design FIR Filter Oleh: Tri Budi Santoso Group Sinyal, EEPIS-ITS 1 Filter Digital Sinyal input = x(n) Respon impuls filter = h(n) Sinyal output = y(n) Ouput merupakan konvolusi respon impuls filter dengan
Lebih terperinciBAB VI FILTER DIGITAL
BAB VI FILTER DIGITAL Filter atau tapis adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menyaring sinyal, sebagian sinyal akan dibiarkan lewat, sebagian yang lain akan akan ditahan. Filter yang sering digunakan
Lebih terperinciImplementasi Filter Digital Finite Impulse Response Metode Penjendelaan Blackman pada DSP TMS320C6711
Gunawan Ariyanto, Implementasi Filter Digital FIR Metode Penjendalaan Blackman pada DSP TMS320C6711 Implementasi Filter Digital Finite Impulse Response Metode Penjendelaan Blackman pada DSP TMS320C6711
Lebih terperinciBAB VI FILTER DIGITAL
BAB VI FILTER DIGITAL BAB VI FILTER DIGITAL Filter atau tapis adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menyaring sinyal, sebagian sinyal akan dibiarkan lewat, sebagian yang lain akan akan ditahan. Filter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Suara Burung Burung Kacer Burung Kenari Pengambil an
Lebih terperinciSIMULASI TAPIS FINITE IMPULSE RESPONSE (FIR) DENGAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)
SIMULASI TAPIS FINITE IMPULSE RESPONSE (FIR) DENGAN DISCRETE COSINE TRANSFORM () Muh Taufik Setyawan (NIM. LF 97 659) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciMODUL 5 FILTER FIR DAN WINDOW
MODUL 5 FILTER FIR DAN WINDOW I. Tugas Pendahuluan Perintah atau fungsi pada MATLAB dapat dilihat dan dipelajari dengan online help pada Command window. Contoh ketiklah : help plot. Maka arti dari perintah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PENGUAT KELAS D
BAB III PERANCANGAN PENGUAT KELAS D TANPA TAPIS LC PADA BAGIAN KELUARAN DENGAN MODULASI TIGA ARAS Pada bab III penulis akan menjelaskan perancangan dari penguat kelas D tanpa tapis LC dengan menerapkan
Lebih terperinciGambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Digital Signal Processing Pada masa sekarang ini, pengolahan sinyal secara digital yang merupakan alternatif dalam pengolahan sinyal analog telah diterapkan begitu luas. Dari
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.
BAB II DASAR TEORI. Umum Pada kebanyakan sistem, baik itu elektronik, finansial, maupun sosial sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda. Karena sebagian besar sinyal
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN SISTEM PENYUARA
BAB IV PENGUJIAN SISTEM PENYUARA Pengujian perancangan yang dilakukan penulis terdiri dari pengukuran tanggapan magnitudo dan impedansi sistem penyuara. Pengujian dilakukan pada tiap bagian perancangan
Lebih terperinciACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2]
Makalah Tugas Akhir ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2] Conversation that occurs in phone device usually almost unclear
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO
ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO Indra Fauziah, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciKULIAH 9 FILTER DIGITAL
KULIAH 9 FILTER DIGITAL TEKNIK PENGOLAHAN ISYARAT DIGITAL Kuliah 9 Filter Digital Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari
Lebih terperinciMODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA
MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses penghitungan energi pada sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR TEORI 2.1. Energi Suatu
Lebih terperinciBab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]
Bab II Teori Dasar 2.1 Proses Akuisisi Data [2, 5] Salah satu fungsi utama suatu sistem pengukuran adalah pembangkitan dan/atau pengukuran tehadap sinyal fisik riil yang ada. Peranan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DSP
LAPORAN PRAKTIKUM DSP MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA Disusun Oleh : Yuli Yuliantini (121014 7021) Teknik Telekomunikasi - PJJ PENS Akatel Politeknik Negeri Elektro Surabaya Surabaya 2015
Lebih terperinciLAPORAN APLIKASI DIGITAL SIGNAL PROCESSING EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA. Disusun Oleh : Inggi Rizki Fatryana ( )
LAPORAN APLIKASI DIGITAL SIGNAL PROCESSING EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA Disusun Oleh : Inggi Rizki Fatryana (1210147002) Teknik Telekomunikasi - PJJ PENS Akatel Politeknik Negeri Elektro Surabaya 2014-2015
Lebih terperinciMATERI PENGOLAHAN SINYAL :
MATERI PENGOLAHAN SINYAL : 1. Defenisi sinyal 2. Klasifikasi Sinyal 3. Konsep Frekuensi Sinyal Analog dan Sinyal Diskrit 4. ADC - Sampling - Aliasing - Quantiasasi 5. Sistem Diskrit - Sinyal dasar system
Lebih terperinciImplementasi Algoritma BLMS Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-137 Implementasi Algoritma B Untuk Pereduksi Derau Pada Sinyal Suara Menggunakan TMS320C6416T Rayi Margina Putri Kurnia, Suwadi,
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Makalah Seminar Tugas Akhir PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN PEMODELAN MIKROFON DENGAN METODE KONVOLUSI DAN DEKONVOLUSI Anjar Widyatama1, Achmad Hidayatno2, Ajub Ajulian Zahra2 Abstract Microphone
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terliat pada Gambar 3.1. Suara Manusia Rekam suara Hasil rekaman
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO
ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO Direstika Yolanda, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Lebih terperinciSINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014
SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem radio digital (Digital Audio Broadcasting, DAB, sekarang ini lazim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem radio digital (Digital Audio Broadcasting, DAB, sekarang ini lazim disebut dengan radio digital) sangat inovatif dan merupakan sistem penyiaran multimedia
Lebih terperinciBAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI
BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI Sebagian besar sinyal-sinyal di alam adalah sinyal analog. Untuk memproses sinyal analog dengan sistem digital, perlu dilakukan proses pengubahan sinyal analog menjadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS Simulasi ini bertujuan untuk meneliti Turbo Coding dalam hal Bit Error Rate (). Pada bagian ini akan ditunjukkan pengaruh jumlah shift register, interleaver, jumlah iterasi
Lebih terperinciImplementasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Window Hamming dan Blackman menggunakan DSK TMS320C6713
Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 1 Halaman 16-3 ISSN (p): 2338-8323 Januari - Juni 216 ISSN (e): 2459-9638 Implementasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Window Hamming dan Blackman menggunakan DSK TMS32C6713
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I Pendahuluan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan telekomunikasi yang opimal mengacu pada tingkat kualitas layanan yang diberikan. Layanan telekomunikasi yang berkualitas (QoS), mensyaratkan agar data yang
Lebih terperinciACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [1], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2]
Makalah Tugas Akhir ACOUSTIC ECHO CANCELLATION MENGGUNAKAN ALGORITMA NLMS Rizal Ali Sahar [], Achmad Hidayatno ST, MT [2], Darjat ST, MT [2] Conversation that occurs in phone device usually almost unclear
Lebih terperinciMODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA
MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu melakukan estimasi frekuensi fundamental sinyal wicara dari pengamatan spektrumnya dan bentuk gelombangnya - Mahasiswa mampu menggambarkan
Lebih terperinciBAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE
BAB 3 ALGORITMA DAN MODEL 2K FFT-IFFT CORE Pada Bab ini dibahas mengenai penentuan algoritma, menentukan deskripsi matematis dari algoritma, pembuatan model fixed point menggunakan Matlab, dan pengukuran
Lebih terperinciMODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA
MODUL PENGHIUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA I. UJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses penghitungan energi pada sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR EORI.1. Energi Suatu Sinyal
Lebih terperincipenulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl
PERANCANGAN ANTI-ALIASING FILTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN BUTTERWORTH 1 Muhammad Aditya Sajwa 2 Dr. Hamzah Afandi 3 M. Karyadi, ST., MT 1 Email : muhammadaditya8776@yahoo.co.id 2 Email : hamzah@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia terhadap teknologi telekomunikasi saat ini sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia terhadap teknologi telekomunikasi saat ini sudah sangat tinggi, salah satunya di bidang penyiaran televisi. Dari tahun ke tahun, semakin banyak stasiun
Lebih terperinciPENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV
PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV Marianus Hendra Wijaya 1), Linggo Sumarno 2) 1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan gambaran latar belakang dan tujuan diperlukannya perancangan sistem penyuara dengan cacat minimal. Kemudian penulis menjelaskan spesifikasi perancangan yang akan
Lebih terperinciMateri-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017
Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan
Lebih terperinciB B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah
BAB I PENDAHULUAN Pada tugas akhir ini penulis akan merancang dan membuat penguat audio kelas D tanpa tapis induktor-kapasitor (LC) yang memanfaatkan modulasi tiga aras. Pada bab I, penulis akan menjelaskan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS Muhammad Rizki Anggia Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciMODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA
MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu menyusun filter digital dan melakukan pemfilteran pada sinyal wicara II. DASAR TEORI 2.1. Filter IIR Yang perlu diingat disini bahwa infinite
Lebih terperinci2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital
2.1. Filter Filter adalah suatu alat untuk memisahkan sinyal sinyal yang diinginkan dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. [1]. Filter berkembang dalam pemakaiannya di bidang Elektroteknik menjadi sebagai
Lebih terperinciPerancangan Zero Forcing Equalizer dengan modulasi QAM berbasis perangkat lunak
Perancangan Zero Forcing Equalizer dengan modulasi QAM berbasis perangkat lunak Akhmad Zainul Khasin, Yoedy Moegiharto, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM
BAB III PEMODELAN SISTEM Untuk mengetahui unjuk kerja sistem MIMO MC-CDMA, dilakukan perbandingan dengan sistem MC-CDMA. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa sistem MIMO MC-CDMA merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan antenna saat ini semakin berkembang terutama untuk system komunikasi. Antenna adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II TINA BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Pola Suara Pengenalan pola dapat diartikan sebagai proses klasifikasi dari objek atau pola menjadi beberapa kategori ataukelas. Dan bertujuan untuk pengambilan
Lebih terperinciSINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014
SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014 ADC ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, Digital Signal Processing (DSP) atau pemrosesan sinyal digital sudah banyak diterapkan di berbagai bidang karena data dalam bentuk digital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1
BAB I PENDAHULUAN Pengolahan Sinyal Digital (Digital Signal Processing, disingkat DSP) adalah suatu bagian dari sain dan teknologi yang berkembang pesat selama 40 tahun terakhir. Perkembangan ini terutama
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN FOURTH BASED POWER OF TWO QUANTIZER (LMF-PTQ)
ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN FOURTH BASED POWER OF TWO QUANTIZER (LMF-PTQ) Ginda Utama Putri, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret 4 ANALISIS PENGUANGAN DEAU PADA SINYAL LOUDSPEAKE MENGGUNAKAN FILTE ADAPTIF KALMAN Fitriani Christhien Simbolon, Arman Sani Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciImplementasi Filter Digital Finite Impulse Response Metode Penjendelaan Hamming pada DSP
Implementasi Filter Digital Finite Impulse Response Metode Penjendelaan Hamming pada DSP Endah Sudarmilah, Gunawan Ariyanto, Heru Supriyono Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Filter
Lebih terperinciBAB IV METODE-METODE UNTUK MENURUNKAN NILAI PAPR
BAB IV METODE-METODE UNTUK MENURUNKAN NILAI PAPR Pada bab empat ini akan dibahas mengenai metode-metode untuk menurunkan nilai Peak to Power Ratio (PAPR). Metode yang akan digunakan untuk menurunkan nilai
Lebih terperinci12-9 Pengaruh dari Kapasitor Pintas Emiter pada Tanggapan Frekuensi-Rendah
DAFTARISI Prakata ' *' Bab 12 Penguat Tahapan Majemuk 1 12-1 Klasifikasi Penguat 1 12-2 Distorsi dalam Penguat 2 12-3 Tanggapan Frekuensi dari Penguat 3 12-4 Grafik-grafik Bode 7 12-5 Tanggapan Undak (Step
Lebih terperinciDepartemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
MSK dan GMSK Dr. Risanuri Hidayat Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Minimum-Shift Keying (MSK) adalah salah satu jenis modulasi frequency-shift
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Sinyal PCG Denoising Dekomposisi Frekuensi cuplik 8Khz Frekuensi cuplik 44,1Khz Frekuensi cuplik 48Khz Coiflet Symlet Daubechies Biorthogonal
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713
IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Email: aryobaskoro@mail.unnes.ac.id Abstrak. Karakteristik kanal wireless ditentukan
Lebih terperinciPenekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata
Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata Achmad Bayhaki (L2F 002 541) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia trainingmoment@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinci1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG. Sinyal-sinyal analog di alam:
1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG Sinyal-sinyal analog di alam: 1. Suara 2. Sinyal biologis 3. Sinyal seismik 4. Sinyal radar 5. Sinyal sonar 6. Sinyal audio dan video Tiga langkah proses
Lebih terperinciFrekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia
Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Makalah Seminar Tugas Akhir PENGGUNAAN ADAPTIVE NOISE CANCELLATION (ANC) UNTUK PENEKANAN DERAU PADA PERCAKAPAN TELEPON Syaiful Amri [1], Achmad Hidayatno, ST, MT [2], Darjat, ST, MT [2] The problems that
Lebih terperinciMODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA
MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA I. TUJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses perekaman dan pengeditan sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR TEORI 2.1. Pembangkitan
Lebih terperinci1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG. Sinyal-sinyal analog di alam:
1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG Sinyal-sinyal analog di alam: 1. Suara 2. Sinyal biologis 3. Sinyal seismik 4. Sinyal radar 5. Sinyal sonar 6. Sinyal audio dan video Tiga langkah proses
Lebih terperinci3.1. Gambaran Sistem Penyuara dan Kotak yang Digunakan
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan perancangan sistem penyuara dengan cacat minimal. Perancangan sistem penyuara dengan cacat minimal yang dilakukan meliputi untai L-pad, Zobel, dan crossover.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Pemancar dan Penerima Sistem MC-CDMA [1].
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Multicarrier Code Divison Multiple Access (MC-CDMA) MC-CDMA merupakan teknik meletakkan isyarat yang akan dikirimkan dengan menggunakan beberapa frekuensi pembawa (subpembawa).
Lebih terperinciSIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH
Simulasi Hasil Perancangan LPF (Low Pass Filter) Digital....Hanafi SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH Hanafi Dosen Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filter merupakan suatu rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal frekuensi yang diinginkan dan menahan sinyal frekuensi yang tidak dikehendaki serta untuk memperkecil
Lebih terperinciSINYAL. Adri Priadana ilkomadri.com
SINYAL Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitude dari tegangan atau arus terhadap waktu (time). Data yang dikirimkan dalam bentuk analog ataupun digital. Sinyal
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 7 Transformasi Fourier. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 7 Transformasi Fourier Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN SIMULASI
BAB IV PEMODELAN SIMULASI Pada tugas akhir ini akan dilakukan beberapa jenis simulasi yang bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sebagian sistem Mobile WiMAX dengan menggunakan model kanal SUI. Parameter-parameter
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masin-masing komponen perangkat.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DSP
LAPORAN PRAKTIKUM DSP MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA Disusun Oleh : Yuli Yuliantini (121014 7021) Teknik Telekomunikasi - PJJ PENS Akatel Politeknik Negeri Elektro Surabaya Surabaya 2015 22 MODUL
Lebih terperinciIMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713
IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) FILTER IMPLEMENTATION WITH BUTTERWORTH AND CHEBYSHEV
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada : Waktu : Juni 2014 Maret 2015 Tempat : Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung
Lebih terperinciMODUL I PENGENALAN MATLAB
MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat, waktu, dan kondisi (statis dan bergerak) menyebabkan telekomunikasi nirkabel (wireless) berkembang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Fakultas/Jurusan : Pengolahan Sinyal Digital / DSP (Digital Signal Processing) : Ilmu Komputer / Teknik Komputer D Minggu 1 Pendahuluan Ruang
Lebih terperinciBab 1 Pengenalan Dasar Sinyal
Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal Tujuan: Siswa mampu menyelesaikan permasalahan terkait dengan konsep sinyal, menggambarkan perbedaan sinyal waktu kontinyu dengan sinyal waktu diskrit. Siswa mampu menjelaskan
Lebih terperinciPenapisan Sinyal Suara Berderau Menggunakan Tapis Adaptif Finite Impulse Response pada File External Wav
Penapisan Sinyal Suara Berderau Menggunakan Tapis Adaptif Finite Impulse Response pada File External Wav Wisnu Widiarto Informatika Fakultas MIPA UNS Jl.Ir Sutami No.36 A Kentingan Surakarta bethoro_wisnu@uns.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat sesuatu diukur maka beberapa data didapatkan. Umumnya pengukuran tidak pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran. Mendapatkan data
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Pengolahan Sinyal Digital : IT012256 / 3 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi Sub Khusus (TIK) 1 Pendahuluan Ruang lingkup Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Indera pendengaran manusia tidak dapat mengetahui secara pasti jenis nada apa yang didengar olehnya, terkecuali para pemusik profesional. Hal
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 8 Transformasi Fourier. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 8 Transformasi Fourier Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015
Lebih terperinciALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA DAN SUARA PORTABEL. oleh. Kiki Dhanuvianto NIM :
ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA DAN SUARA PORTABEL oleh Kiki Dhanuvianto NIM : 612005084 Skripsi Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Ijasah Sarjana Teknik Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Program
Lebih terperinciPENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG
PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG TUGAS AKHIR MUHAMMAD AGUNG NURSYEHA 2211100164 Pembimbing: Dr. Muhammad
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD
ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD Butet Nata M Simamora, Rahmad Fauzi Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinci