Analisis Faktor Quartimax dan Cluster Hirarki Centroid Pada Program Visit Lombok Sumbawa (VLS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Faktor Quartimax dan Cluster Hirarki Centroid Pada Program Visit Lombok Sumbawa (VLS)"

Transkripsi

1 Analisis Faktor Quartimax dan Cluster Hirarki Centroid Pada Program Visit Lombok Sumbawa (VLS) QuartimaxFactor Analysis and Centroid Hierarchical Cluster On Visit Lombok Sumbawa Program (VLS) Desy Komalasari Fakultas MIPA - Universitas Mataram .Desi_its@yahoo.com ABSTRAK ProvinsiNusa Tenggara Barat berusaha memajukan pariwisata didaerahnya melalui Program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012.Hal tersebut dilakukan karena pariwisata dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian daerah NTB. Metode yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan yaitu analisis faktormenggunakan rotasi quartimax. Serta pengelompokan wisatawannya menggunakan teknik pengelompokan hirarki yaitu cluster centroid. Dari hasil penelitian diperoleh empat factor utama yang mempengaruhi kunjungan wisatawan pada program VLS 2012, diantaranya factor internal yang berasal dari obyek wisata, faktor personal, factor kebersihan dan factor promosi. Pada analisis cluster menggunakan cluster centroid terbentuk 3 jenis cluster wisatawan, dimana cluster 1 kelompok wisatawan yang cenderung mementingkan factor internal dan factor personal, cluster 2 kelompok wisatawan yang cenderung mementingkan factor promosi, dan cluster 3 merupakan kelompok wisatawan yang cenderung mementingkan factor kebersihan dalam mengunjungi obyekwisata. Kata kunci: Analisisfaktor, rotasiquartimax, cluster hirarki centroid, wisatawan. ABSTRACT West Nusa Tenggara Province seeks to promote tourism in its region through a program called Visit Lombok Sumbawa ( VLS ) This is done because tourism can make a major contribution to the regional economy of NTB. The method used to determinethe effect factors ofthe tourist traffic is factor analysis using the quartimax rotation,and for the grouping of tourists using centroid hierarchichalcluster techniques. Fromthis research were obtained four main factors that affect tourist arrivals in this program, including internal factors derived from tourism, personal factors, hygiene factors and promotion factors. In cluster analysis that using centroid hierarchichal clusterhas formed 3 type tourist clusters,where cluster 1 the group of tourists who tend the internal factors and personal factors, cluster 2 the group of tourists who tend to promotion factor, and cluster 3 the group of tourists who tend thehygiene factor in visiting the sights. Keywords: Factor analysis, quartimax rotation, centroid hierarchical cluster, tourists

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah tujuan wisata karena beragam budaya yang ditawarkan, serta pesona alam yang menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.diantaranyapantai Senggigi, Gili Trawangan, Suranadi, taman Narmada, pulau Moyo, Istana Kesultanan, Gunung Tambora, dan masih banyak lagi tempat wisata lainnya. Pemerintah Nusa Tenggara Barat khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam usahanya memajukan pariwisata di NTB. Salah satunya melalui Program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012.Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Drs. L. Gita Aryadi, M.Si yang dikutip oleh Farini,(2012),ada banyak hal yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke NTB, antara lain promosi wisata, objek dan daya tarik wisata, keamanan, keramahan, kebersihan, kuliner, sarana dan prasarana, dan lokasi yang strategis.peningkatan pembangunan pariwisata dalam program VLS 2012, dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia khususnya pemerintah NTB, karena dengan pariwisata dapat meningkatkan lapangan usaha maupun kesempatan kerja. Adanya keterkaitan antara beberapa hal di atas dapat dikelompokkan menjadi beberapa faktorpenyebab kunjungan wisatawan di NTB, salah satunya dengan menggunakan metodestatistikamultivatiat yaitu Analisis Faktor.Analisisfaktor dapat digunakan sebagai metode permulaan analisis cluster, karena skor faktor pada analisisfaktor dapat digunakan sebagai data baru dalam analisis cluster.analisis cluster atau analisis kelompok merupakan teknik statistika multivariat yang mempunyai tujuan mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Farini (2012), mengenai pengelompokanfaktor-faktor penyebab kedatangan wisatawan menggunakan rotasi faktorvarimax.namun pada penelitian tersebut tidak ditentukan pengelompokan wisatawan wisatawan dalam memilih obyek wisata.padapenelitian iniakan ditentukan pengelompokan faktor-faktor penyebab kedatangan wisatawan menggunakan Principal Component Analysisdengan rotasi yang berbeda yaitu Quartimax dan akan dilakukan pengelompokan wisatawan kedalam cluster-cluster yang memiliki kesamaan karakteristik berdasarkan faktorfaktor kedatanganwisatawan dalam memilih obyek wisata dengan menggunakan teknik Hierarchichal Clusteryaitu CentroidCluster. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian yaitu: 1. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan pada program Visit Lombok Sumbawa menggunakananalisis faktor rotasi Quartimax? 2. Untuk menentukan hasil clusteratau pengelompokan wisatawandenganteknik CentroidHierarchichalCluster. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang bersumber dari hasil penelitian Farini,(2012). Data tersebut merupakan data kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara pada program VLS 2012, yang diambil menggunakan kuisioner dan wawancara dengan 100 orang responden. Ada 12 variabel yang digunakan dalam penelitian, meliputi: Promosi ; Objek dan daya tarik wisata alam ; Keamanan ; Keramahan ; Kebersihan ; Kuliner ; Sarana dan prasarana ; Penambahan layanan jasa penerbangan ; Souvenir ; Budaya dan adat istiadat ; Harga ; dan Lokasi stategis. Tahapan penelitian meliputi 2 tahapan berikut: 1. Tahapan analisis faktor sebagai berikut : 90 90

3 a. Membentuk matriks korelasi Besarnya korelasi atau korelasi antar variabel independen harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5 (Rencer, 2002). Rumus korelasi yang digunakan sebagai berikut: (1) ; dimana : = korelasi antar variabel ke-i dan variabel ke-j = banyaknya data b. Uji asumsi Uji asumsi yang digunakan yaitu uji kecukupan sampel menggunakan Barletts Test Spherricity, Kaiser-Mayer- Olkin (KMO), dan Measure of Sampling Adequency (MSA). 1) Bartlett s test of sphericity UjiBartlett s test of sphericity bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel.jika matriks korelasi antar variabel sama dengan matriks identitas, makavariabelnya bersifat saling bebas (Johnson dan Wichern, 2002). Hipotesisnya sebagai berikut: H 0 : matriks korelasi merupakan matriks identitas. H 1 : matriks korelasi bukan merupakan matriks identitas. Statistik Uji : Dimana : : jumlah observasi : determinan matriks korelasi : jumlah variabel Kriteria pengambilan keputusan : Uji Bartlett akan menolak H 0 (Nugroho,2008) dianalisis harus memiliki nilai statistik KMO minimal sebesar 0.5. Rumusan KMO adalah : dimana : = koefisien korelasi. = koefisien korelasi parsial. (3) Harga KMO ini merupakan indeks untuk membandingkan besarnya koefisien korelasi dengan besarnya koefisien korelasi parsial, nilai skala antara lain : KMO 0.9 = menyatakan sangat memuaskan 0.8 KMO < 0.9 = menyatakan sangat baik 0.7 KMO < 0.8 =menyatakan baik 0.6 KMO < 0.7 = menyatakan cukup memuaskan 0.5 KMO < 0.6 = menyatakan buruk KMO 0.5 diterima = menyatakan tidak 3) Measure of Sampling Adequency. Measure of Sampling Adequency (MSA), merupakan indeks untuk mengukur kecukupan sampling untuk setiap variabel pengamatan. Formulanya sebagai berikut : (4) (2) dimana: = koefisien korelasi jika nilai 2) Kaiser-Meyer Olkin(KMO) Kelayakan data untuk di analisis faktor lebih lanjut menggunakan statistik KMO.Syarat untuk dapat melakukan analisis faktor adalah data dari variabel yang = koefisien korelasi parsial Angka MSA di interpretasikan dengan kriteria : MSA = 1.0 = variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. MSA >0.5= variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. MSA 0.5= variabel tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut, atau harus dikeluarkan dari variabel lainnya (Santoso, 2006). c. Ekstraksi faktor 91 91

4 Ekstraksi faktor menggunakan principal component method, yaitu dengan melakukan dekomposisi spectral (spectral decomposition) terhadap matriks varian kovarian.metode komponen utama merupakan suatu teknik statistik untuk mengubah dari sebagian besar variabel asli yang digunakan dan saling berkorelasi satu dengan yang lainnya menjadi satu set variabel baru yang lebih kecil dan saling bebas atau tidak berkorelasi lagi (Sharma, 1996). Pembentukan ekstraksi faktor menggunakan metode komponen utama adalah sebagai berikut: i) Menghitungmatrikskovariansdaridata. ii) Menentukan bobot loading (factor loading) dan koefisien faktor umum (common factor) dari matriks kovarian tersebut yang memenuhi persamaan : (5) Dimana: = Matriks kovarians = nilai eigen dari matriks S = vektor eigen yang bersesuaian λ Untuk mencari nilai eigen dari matriks yang berukuran, maka dapat dituliskan kembali bentuk sebagai : (6) Dimana: adalah matriks identitas, sehingga penyelesaian persamaan tersebut: (7) dengan komponen atau faktor yang terbentuk). Nilai loading variabel ke-i dengan komponen utama ke-j dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (9) Dimana: = faktor loading dari variabel ke-i untuk komponen utama ke-j = vektor eigen dari variabel ke-i terhadap komponen utama ke-j = nilai eigen ke-j d. Rotasi faktor Rotasi faktor tujuannya untuk menyederhanakan struktur faktor agar lebih mudah dalam menginterprestasikannya.metode rotasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quartimax.rotasi quartimax yaitu memaksimalkan varians kuadrat faktor loading pada masing-masing variabel sehingga menyederhanakan baris matriks loading (Rencer, 2012). Pada rotasi quartimax, ditentukan matriks rotasi (matriks transformasi orthogonal), sehingga persamaan total varians dapat dimaksmalkan menggunakan persamaan: (10) Dimana p = Jumlah variabel q = Jumlah faktor Setelah diperoleh penyelesaian dari persamaan (7), akan dicari vektor eigen dari masing-masing nilai eigen yang telah ditentukan. Matriks kovarians S dengan nilai eigen dan vektor eigen yang bersesuaian dimana maka komponen utama ke-i didefinisikan sebagai berikut:, e. Interpretasi faktor Selanjutnya, dilakukan interpretasi faktor yaitu pemberian nama baru pada faktorfaktor yang terbentuk yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut. f. Pembentukan skor faktor menggunakan matriks komponen skor koefisien.untuk setiap responden menggunakan persamaan berikut (Sharma, 1996): i = 1, 2,...,p (8) Setelah itu menghitung nilai factor loading (korelasi antara variabel asal Dimana: = perkiraan skor faktor ke-i 92 92

5 = matriks component score coefisien ke-i = variabel ke-i yang sudah dibakukan 2. Tahapan analisis Cluster adalah sebagai berikut : Analisis clusterdipergunakan untuk mengklasifikasi objek atau kasus (responden) ke dalam kelompok yang relatif homogen, yang disebut cluster (kelompok). Teknik ini digunakan untuk mengelompokkan individu atau objek menjadi beberapa kelompok tertentu di mana setiap objek yang berada dalam cluster yang sama mempunyai kemiripan satu dengan yang lainnya (Rencer, 2012).Analisisclusterdigolongkan dalam dua jenis, meliputi: (a) Metode Hirarki, dan (b) metode Nonhirarki. Cluster Hirarki (hierarchichal cluster)digunakan untuk mengelompokkan obyek secara terstuktur berdasarkan kemiripan sifatnya dan jumlah cluster yang diinginkan belum diketahui banyaknya. Ada dua cara untuk mendapatkan cluster dengan metode penggerombolan hirarki yaitu dengan cara penggabungan (aglomerative) dan pemisahan kelompok (devisive). Teknik hirarki yang digunakan yaitu metode Centroid (Centroid method). Jarak antara dua cluster didefinisikan sebagai jarak Euclidean antar kedua rataan (centroid) cluster. Jika merupakan vector rataan (centroid) dari cluster dan merupakan vector rataan (centroid) dari cluster, maka jarak antara dua cluster didefinisikan sebagai (Widarjono, 2010). Centroidcluster baru yang terbentuk didapat dengan rumus: Dengan: banyaknya anggota cluster dan banyaknya anggota cluster. Berikut merupakan langkah-langkah cluster dengan metode centroid: a. Standarisasi data jika satuan peubah tidak sama; b. Uji asumsi analisis cluster menggunakan matriks korelasi persamaan (1); c. Membuat proximity matrix (matriks jarak) antar data; d. Membentuk agglomerative; e. Membuat dendogram; f. Interpretasi cluster. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis faktor adalah : 1. Uji Asumsi Analisis Faktor Hasil uji asumsi analisis faktor menunjukkan bahwa nilai KMO-MSA adalah dan uji bartlet 0.000, signifikan.nilai siginifikansi yang lebih kecil dari 0.05 dan nilai KMO yang lebih besar dari 0.5, hal ini menyatakan nilai KMO baik, dan menunjukkan bahwa data tersebut bisa digunakan untuk analisis faktor lebih lanjut. 2. Ekstraksi Faktor Ekstraksi faktor dilakukan untuk mereduksi data (variabel) menjadi beberapa faktor yang lebih sedikit.hasil ektraksi faktor dirangkum pada tabel1 berikut. Tabel1. Total varian Nilai eigenvalue awal Extraksi jumlah kuadrat faktor loading % of Kum % of Kum Komp Total Varian % Total Varian %

6 Dari tabel 1 Total Varian adalah persentase varian yang dapat dijelaskan oleh pembagian faktor.dari 12 variabel penelitian terbentuk empat faktor. Faktor 1 mempunyai nilai total awal eigen sebesar dan varian sebesar 32.69% artinya faktor 1 mampu menjelaskan keragaman data sebesar 32.69% dari seluruh total faktor yang akan mempengaruhi kunjungan wisatawanvls. Faktor 2 mempunyai nilai awal eigen sebesar dan varian % artinya faktor 2 mampu menjelaskan keragaman data sebesar % dari seluruh total faktor yang akan mempengaruhi kunjungan wisatawanvls. Faktor 3 mempunyai nilai awal eigen sebesar dan varian 12,596% artinya faktor 3 mampu menjelaskan keragaman data sebesar % dari seluruh total faktor yang akan mempengaruhi kunjungan wisatawanvls. Faktor 4 mempunyai nilai awal eigensebesar dan varian 8.414% artinya faktor 4 mampu menjelaskan keragaman data sebesar8.414% dari seluruh total faktor yang akan mempengaruhi kunjungan wisatawan. Adapun besar sumbangan kumulatif dari kempat faktor adalah sebesar % yang artinya keempat faktor yang terdiri dari sampel sebesar 100 responden wisatawan dapat menjelaskan % pengaruh kunjungan wisatawan. 3. Rotasi Faktor Tabel 2menunjukkan matriks komponen distribusi kedua belas variabel pada empatfaktor yang terbentuk.angka pada tabel menunjukkan faktorloading (nilai korelasi) antara suatu variabel dengan faktornya. Proses penentuan variabel dikelompokkan kedalam faktor tertentu berdasarkan perbandingan besar korelasi setiap baris. Variabel Tabel 2. Matriks komponen promosi objkdayatarik keamanan keramahan kebersihan kuliner sarana jasa.pnerbngn souvenir budaya harga strategis Interpretasi faktor pada tabel2 sulit dilakukan, karena besarnya faktorloading hampir sama,sehingga perlu dilakukan rotasi. Tujuan rotasi adalah untuk mempertajam perbedaan faktor loading setiap variabel untuk keempat faktor yang terbentuk.rotasi yang digunakan yaitu Quartimax yang merupakan metode rotasi untuk meminimalisai faktor dalam menjelaskan indikator.hasil rotasi Quartimax pada tabel3 berikut. Tabel 3. MatriksRotasi Komponen Hasil komponen matriks yang telah dirotasi Quartimax dapat dilihat pada tabel4 berikut. Tabel 4. Komponen Matriks promosi objek wisata Keamanan Keramahan kebersihan kuliner sarana prasarana jasa penerbangan sovenir budaya adat istiadat harga lokasi strategis

7 Komponen matrikspada tabel4 memperlihatkan keanggotaan masingmasing faktor lebih jelas. Berdasarkan besar nilai faktor loading (nilai korelasi), dapat dijelaskan variabel-variabel yang masuk pada satu faktor tertentu.misalnya variabel promosi masuk pada faktor 4, karena nilai korelasi dengan faktor 4 lebih tinggi daripada faktor lainnya, interpretasi yang sama untuk variabel lainnya. Variabel yang masuk kedalam faktor 1 adalah objek wisata, budaya adat istiadat, lokasi strategis, souvenir, harga, sarana prasarana, dan jasa penerbangan. Variabel yang masuk ke dalam faktor 2 adalah keamanan, keramahan, dan kuliner. Variabel yang masuk ke dalam faktor 3 adalah kebersihan, dan variabel yang masuk ke dalam faktor 4 adalah promosi. 4. Interpretasi Faktor Setelah ditemukan sejumlah faktor yang terbentuk selanjutnya perlu diinterpretasikan nama faktor. Interpretasi dilakukan dengan mengetahui variabelvariabel yang membentuknya.berikut merupakan interpretasi faktor dengan variabel-variabel yang membentuknya. Tabel 5 Interpretasi Faktor No Nama Variabel Faktor Interpretasi Faktor 1 obyek wisata Faktor 1 Faktor 2 lokasi strategis internal 3 budaya dan adat istiadat 4 Souvenir 5 sarana prasarana 6 Harga 7 jasa penerbangan 8 Keamanan Faktor 2 Faktor 9 Keramahan personal 10 Kuliner 11 kebersihan Faktor 3 Faktor kebersihan 12 promosi Faktor 4 Faktor promosi Berdasarkan tabel 5, interpetasi hasil rotasi faktor quartimax dapat disimpulkan bahwa dari 12 variabel dapat direduksi menjadi 4 (empat) faktor yaitu : 1. Faktor pertama yaitu faktor internal yang berasal dari tempat wisata itu sendiri meliputi obyek wisata, lokasi strategis, budaya dan adat sitiadat, souvenir, sarana prasarana, harga, dan jasa penerbangan. Faktor internal memiliki pengaruh terbesar mampu menjelaskan varian total sebesar 32.69% 2. Faktor kedua yaitu faktor personal di sekitar obyek wisata meliputi keamanan,keramahan, dan kuliner memiliki pengaruh terbesar kedua sebesar % 3. Faktor ketiga yaitu faktorkebersihan sebesar % 4. Faktor keempat yang juga mendukung yaitu promosi.memiliki pengaruh terkecil sebesar 8.414%. Sehingga total keragaman yang dapat dijelaskan dengan analisis faktor sebesar %. B. Analisis Cluster Analisis cluster dilakukan untuk pengelompokan wisatawan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan pada Program Visit Lombok Sumbawa 2012, sehingga dapat memberikan masukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB dalam menentukan kebijakan pariwisata.dari hasil penelitian diperoleh matriks komponen skor koefisien yang ditunjukkan pada tabel6. Tabel 6. Komponen Skor Koefisien Komponen Promosi objek wisata Keamanan Keramahan Kebersihan Kuliner sarana prasarana jasa penerbangan Souvenir budaya adat istiadat Harga lokasi strategis

8 Data pada komponen skor pada tabelproximity matrix. Metode yang koefisiendigunakan untuk mencari faktor digunakan adalah metode Agglomerative scores setiap responden yang merupakan yang difokuskan pada Centroid Method, variabel baru yang akan digunakan dalam Pada dasarnya Centroid Method adalah analisis cluster, sehingga data yang proses pembentukan cluster yang terbentuk 100x4 elemen data. Sebelum dilanjutkan menggunakan analisis cluster, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi data, apakah terdapat korelasi yang tinggi di antara faktor. Hasil pengujian tampak pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Korelasi diantara faktor Faktor Faktor Faktor 3 Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor Pada tabel 7, tampak jelas bahwa tidak ada korelasi yang tinggi di antara faktor, sehingga analisis cluster dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Prosedur selanjutnya yaitu pembentukan cluster dengan prosedur hirarki menggunakan metode centroidclustering. Langkah awal yaitu penentuan kemiripan jarak antar faktor menggunakan jarak Euclidean.Hasilnya dapat dilihat pada tabel 8.Proximity Matriks berikut. Tabel 8. Proximity Matrix Matrix File Input Case Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4 Faktor Faktor Faktor Faktor Pada tabel 8, tampak jelas bahwa jarak terdekat pertama di antara faktor 1 dan faktor 2 sebesar , jarak terdekat kedua antara faktor 1 dengan faktor 3 sebesar , jarak terdekat ketiga pada faktor 1 dengan faktor 4 sebesar , jarak terdekat kelima antara faktor 2 dengan faktor 4 sebesar , dan jarak terdekat keenam pada faktor 3 dengan faktor 2 sebesar Tahap selanjutnya yaitu pembentukan cluster wisatawan. Pada tahap ini akan dikelompokkan faktor-faktor yang memiliki kemiripan karakteristik berdasarkan ukuran kemiripan antar faktor didasarkan pada jarak terjauh (maximum) antara cluster. Jika dua objek terpisahkan oleh jarak yang jauh, maka kedua objek tersebut akan tergabung menjadi satu cluster. Demikian seterusnya sehingga ada semacam hierarki (urutan) dari objek yang membentuk cluster. Proses cluster ini akan digambarkan dalam bentuk sebuah Dendogram yang dianalogikan seperti pohon (treelike) yang dimulai dari akar, batang, dahan, daun, dan seterusnya, yang bercabangcabang. Sehingga proses clustering pada akhirnya akan menggumpal menjadi satu cluster besar yang mencakup semua objek. Tabel 9. Agglomeration Cluster Stage Cluster Combined First Appears Clust Clust Coeffici- Cluster Cluster 1 2 ents Sta ge Next Stage Pada tabel 9agglomerationterdapat 4 cluster yang terdapat pada kolom cluster combined. Empat cluster tersebut menyatakan empat faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan pada program VLS Sumbawa Faktor 1 merupakan faktor internal, faktor 2 merupakan faktorpersonal, faktor 3 merupakan faktor kebersihan dan faktor 4 merupakan faktor promosi. Keempat faktor tersebut akan dikelompokkan menjadi beberapa cluster yang ukurannya lebih kecil. Pada tahap 1 terlihat bahwa faktor 1 dan faktor 2 dengan koefisien maximum , maka kedua faktor ini akan bergabung menjadi satucluster. Kemudian padanext stage ke-2, faktor 1 dan faktor 2 akan bergabung dengan faktor 4, membentuk satu cluster baru. Pada next stage yang ke-3, ketiga faktor tadi akan bergabung dengan faktor 3, sehingga membentuk satu cluster besar. Hasil cluster jelas terlihat pada Dendogram berikut

9 Gambar 1. Gambar dendogram pembentukan cluster Analisa Dendogram Proses Agglomerasi dimulai dengan skala 0, dengan ketentuan jika sebuah garis dekat dengan angka 0, maka faktor-faktor yang terwakili dengan garis tersebut semakin mungkin membentuk sebuah cluster.dendogram merepresentasikan ukuran cluster yang terbentuk. Pada gambar 1, terbentuk dua cluster besar yang berisikan cluster 1 terdiri dari faktor 1, 2, dan 4. Sedangkan cluster 2 berisikan faktor 3. Namun jika diambil 3 cluster, maka cluster 1 berisikan kelompok wisatawan yang cenderung memperhatikan faktor internal (faktor 1) dan faktor personal (faktor 2)dalam mengunjungi obyek wisata, cluster 2 berisikankelompok wisatawan yang cenderung memperhatikan faktor promosi (faktor 4) dalam mengunjungi obyek wisata, sedangkan cluster 3 berisikan kelompok wisatawan yang cenderung memperhatikan faktor kebersihan (faktor 3) dalam mengunjungi obyek wisata pada program Visit Lombok Sumbawa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis kedua belas variabel yang mempengaruhi kunjungan wisatawan pada program Visit Lombok Sumbawa2012, menggunakan analisis faktor rotasi Quartimax, menghasilkan empat faktor utama. Keempat faktor yang terbentuk mampu menjelaskan % keragaman variabel asal. Faktor- faktor tersebut: a) Faktor pertama yaitu faktor internal yang berasal dari tempat wisata itu sendiri meliputi obyek wisata, lokasi strategis, budaya dan adat sitiadat, souvenir, sarana prasarana, harga, dan jasa penerbangan. Faktor internal memiliki pengaruh terbesar sebesar 32.69%. b) Faktor kedua yaitu faktor personal di sekitar obyek wisata meliputi keamanan, keramahan, dan kuliner memiliki pengaruh terbesar kedua sebesar %. c) Faktor ketiga yaitu faktor kebersihan sebesar %. d) Faktor keempat yang juga mendukung yaitu promosi, mampu menjelaskan varian total sebesar 8.414%. 2. Dari hasil analisis cluster terbentuk 3 cluster (kelompok) wisatawan, yaitu: a. Cluster 1 merupakankelompok wisatawan yang cenderung memperhatikan faktor internal (faktor 1) dan faktor personal (faktor 2) dalam mengunjungi obyek wisata. b. Cluster2 merupakan kelompok wisatawan yang cenderung memperhatikan faktor promositempat wisata dalam mengunjungi obyek wisata. c. Cluster 3 merupakan kelompok wisatawan yang cenderung memperhatikan faktor kebersihan dalam mengunjungi obyek wisata

10 SARAN Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan analisis multivariat diskriminan serta jumlah variabel dan responden yang lebih kompleks sehingga dapat merepresentasikan kunjungan wisatawan pada program Visit Lombok Sumbawa. DAFTAR PUSTAKA Farini, A.,2012. Analisis faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan pada program Visit Lombok Sumbawa Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram Johnson, R. A., & Wichern, D.W., 2002.Applied Multivariate Statistical Analysis. Prentice Hall Nugroho, S Statistika Multivariat Terapan. Bengkulu : UNIB Press. Rencer, A. C., Methods of Multivariate Analysis.Brigham Young University. Santoso, Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Sharma.S., 1996.Applied Multivariate Techniques. New Yorkchichster Brisbane Teronto Singapura. Widarjono, A., Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Rotasi Varimax dan Median Hirarki Cluster Pada Program Raskin di Kabupaten Lombok Barat

Rotasi Varimax dan Median Hirarki Cluster Pada Program Raskin di Kabupaten Lombok Barat Jurnal Matematika Vol. 5 No.1, Juni 2015. ISSN: 1693-1394 Rotasi Varimax dan Median Hirarki Cluster Pada Program Raskin di Kabupaten Lombok Barat Desy Komalasari Fakultas MIPA Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA Rina Fitrianita Rizki 1, Susiswo 2 Universitas Negeri Malang E-mail: rin.bluey.7@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Qonitatin Nafisah, Novita Eka Chandra Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk. mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan karakteristik yang

BAB III PEMBAHASAN. Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk. mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan karakteristik yang BAB III PEMBAHASAN Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Asumsi-asumsi dalam analisis cluster yaitu sampel

Lebih terperinci

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 289 298. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN KE PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Peubah Ganda Analisis peubah ganda merupakan metode statistika yang menganalisis secara bersama-sama variabel yang cukup banyak yang diamati pada setiap individu atau

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA ASAL LUAR BALI KULIAH DI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BALI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA ASAL LUAR BALI KULIAH DI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BALI FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA ASAL LUAR BALI KULIAH DI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BALI DAIMATUL KHOIRIYAH 1, MADE SUSILAWATI 2, DESAK PUTU EKA NILAKUSMAWATI 3 1, 2, 3 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan Desy Komalasari Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail: Desi_its@yahoo.com Mustika Hadijati Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail:

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum modul 3 ini adalah : 1. Mahasiswa memahami apa yang dilakukan dalam proses Analisis Faktor; 2. Mahasiswa dapat menjalankan prosedur Analisis Faktor dalam SPSS; 3.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD

Lebih terperinci

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster Analisis Cluster Analisis Cluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkan kasus/obyek ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.2. Analisis Faktor Analisis faktor merupakan salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antara sejumlah variabel variabel yang saling independen antara

Lebih terperinci

Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF

Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF Analisis Multivariat untuk analisis identifikasi, prediksi, eksplorasi, deskripsi: 1. Principle Component Analysis (PCA) 2. Factor Analysis 3. Cluster Analysis

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Analisis Faktor Analisis faktor merupakan salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen antara satu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 445 457. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG Sartika, Henry Rani Sitepu, Pengarapen Bangun Abstrak. Analisis faktor merupakan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI

Lebih terperinci

Penerapan Analisa Faktor dalam Membentuk Faktor Laten yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya

Penerapan Analisa Faktor dalam Membentuk Faktor Laten yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 3(A) 12301 Penerapan Analisa Faktor dalam Membentuk Faktor Laten yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya Oki Dwipurwani,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 1 11. IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Aswin Bahar, Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak. Pernikahan dini merupakan

Lebih terperinci

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H.

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H. Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 4 (2014), pp. 333 343. KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H. Adam Malik

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SISWA SMA MELANJUTKAN STUDI S1 DI UNIVERSITAS UDAYANA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SISWA SMA MELANJUTKAN STUDI S1 DI UNIVERSITAS UDAYANA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SISWA SMA MELANJUTKAN STUDI S1 DI UNIVERSITAS UDAYANA Made Susilawati 1), I Putu Eka Nila Kencana 2), Ni Made Dwi Yana Putri 3) 1) Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Responden Bagian ini menjelaskan mengenai data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

Lebih terperinci

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier Bernhard M. Wongkar 1, John S. Kekenusa 2, Hanny A.H. Komalig 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, bernhard.wongkar2011@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 4 (2014), pp. 323 332. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS Ida Yanti Hasibuan, Pengarapen Bangun, Ujian

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL Si Gede Ngurah Bramantya Agustiano I Made Kusuma Negara I Wayan Suardana Email : bramagustiano@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Akademik Menggunakan Analisis Faktor

Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Akademik Menggunakan Analisis Faktor Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Novi Rustiana Dewi Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya E-mail: nrdewimath09@gmail.com

Lebih terperinci

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Faktor Menurut J. Supranto (2004), analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari variabel yang banyak

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS FAKTOR KLASIK DAN ANALISIS FAKTOR ROBUST UNTUK DATA INFLASI KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI JAWA TENGAH

PERBANDINGAN ANALISIS FAKTOR KLASIK DAN ANALISIS FAKTOR ROBUST UNTUK DATA INFLASI KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI JAWA TENGAH ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 343-352 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN ANALISIS FAKTOR KLASIK DAN ANALISIS FAKTOR ROBUST

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE MINIMAX LINKAGE

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN METODE MINIMAX LINKAGE Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 02 (2016), hal 253-260 PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 557 566. ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Siti Andri Yanti, Agus Salim Harahap, Suwarno

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA Saintia Matematika Vol. 1, No. 4 (2013), pp. 349 358. ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA Henni Mulyani Siregar, Henry Rani Sitepu, Suwarno Ariswoyo

Lebih terperinci

Analisis Klaster untuk Pengelompokan Kemiskinan di Jawa Barat Berdasarkan Indeks Kemiskinan 2016

Analisis Klaster untuk Pengelompokan Kemiskinan di Jawa Barat Berdasarkan Indeks Kemiskinan 2016 Analisis Klaster untuk Pengelompokan Kemiskinan di Jawa Barat Berdasarkan Indeks Kemiskinan 2016 Rana Amani Desenaldo 1 Universitas Padjadjaran 1 rana.desenaldo@gmail.com ABSTRAK Kesejahteraan sosial adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kentang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kentang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kentang a) Pupuk kandang adalah pada awal penanaman pupuk kandang digunakan untuk mempersiapkan lahan supaya tanahnya subur dan

Lebih terperinci

Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5

Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5 Penggunaan Analisis Faktor (Factor Analysis) dengan Aplikasi Program SPSS 11.5 Oleh: Muji Gunarto (mgunarto@hotmail.com) I. Pendahuluan (Landasan Teori) Analisis faktor adalah salah satu analisis yang

Lebih terperinci

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk 33 III. METODOLOGI A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan

Lebih terperinci

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start

BAB III METODE SERVQUAL. Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut. start 26 BAB III METODE SERVQUAL Secara umum alur penelitian yang dilakukan, disajikan pada diagram berikut start Pembuatan kuisioner I dan penyebaran Uji Q cochran Pembuatan kuisioner II Penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 43 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit ancaman bagi masyarakat Indonesia dengan prevalensi hipertensi yang cukup tinggi di Indonesia.Hipertensi menimbulkan angka morbiditas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Kemiskinan Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, seiring dengan semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator, maupun permasalahan lain yang melingkupinya Kemiskinan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Sidoarjo

Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Sidoarjo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-236 Analisis Faktor dan Pengelompokan Kecamatan berdasarkan Indikator Mutu Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Barekeng, Juni 2007. hal.18-24 Vol. 1. No. 2 ANALISIS FAKTOR STUDI KASUS : UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR DASAR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN PADA FMIPA UNPATTI FRANCIS Y

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis cluster

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor

Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor Chirdy Onibala 1, Marline Paendong, Djoni Hatidja 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Komponen Utama adalah suatu prosedur untuk mereduksi dimensi data dengan cara mentransformasi variabel-variabel awal yang berkorelasi menjadi sekumpulan variabel

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut para ahli adalah sebagai berikut : a. Menurut Lyle E.Bourne,JR.,Bruce R.Ekstrand Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemenelemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom berbentuk

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik)

Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik) J. Math. and Its Appl. ISSN: 19-65X Vol., No. 1, May. 5, 47 59 Analisis Pengendalian Kualitas Multivariate Air Minum (Studi Kasus di PDAM Gresik) Nuri Wahyuningsih, Dwi Pusdikarta Jurusan Matematika Institut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. linier, varian dan simpangan baku, standarisasi data, koefisien korelasi, matriks

BAB II KAJIAN TEORI. linier, varian dan simpangan baku, standarisasi data, koefisien korelasi, matriks BAB II KAJIAN TEORI Pada bab II akan dibahas tentang materi-materi dasar yang digunakan untuk mendukung pembahasan pada bab selanjutnya, yaitu matriks, kombinasi linier, varian dan simpangan baku, standarisasi

Lebih terperinci

Pengelompokan Bank di Indonesia Berdasarkan Variabel Keuangan dengan Menggunakan Analisis Faktor dan Analisis Gerombol Berhirarki

Pengelompokan Bank di Indonesia Berdasarkan Variabel Keuangan dengan Menggunakan Analisis Faktor dan Analisis Gerombol Berhirarki Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pengelompokan Bank di Indonesia Berdasarkan Variabel Keuangan dengan Menggunakan Analisis Faktor dan Analisis Gerombol Berhirarki 1 Maiyastri, 1 Izzati

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah 48 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah lampung tengah. Penyebaran kuesioner ke berbagai responden berbagai

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN METODE STATISTIKA MULTIVARIAT 3 SKS KODE :

SILABUS PERKULIAHAN METODE STATISTIKA MULTIVARIAT 3 SKS KODE : SILABUS PERKULIAHAN METODE STATISTIKA MULTIVARIAT 3 SKS KODE : JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2005-2006 MATAKULIAH

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Jurnal Matematika Vol. 4 No. 1, Juni 2014. ISSN: 1693-1394 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara Made Susilawati Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana

Lebih terperinci

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995).

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995). 3 fungsi diskriminan cukup untuk memisahkan k buah kelompok. Karena fungsi-fungsi diskriminan tidak saling berkorelasi, maka komponen aditif dari V masing-masing didekati dengan khi-kuadrat dengan V j

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROPINSI DI INDONESIA BERDASARKAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

PENGELOMPOKAN PROPINSI DI INDONESIA BERDASARKAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL PENGELOMPOKAN PROPINSI DI INDONESIA BERDASARKAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Oleh: M. ALFIN FANANDRI (1310 030 045) DOSEN PEMBIMBING Dr. Brodjol Sutijo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder dengan jenis data bulanan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 (bulan September).

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalahmasalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena masyarakat di kelurahan tersebut telah banyak

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 483 494. ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA Karyanus Daely, Ujian Sinulingga Asima Manurung Abstrak. Indeks Prestasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak setiap warga Negara yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 adalah Tiap- Tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan

Lebih terperinci

MK. PERENCANAAN LINGKUNGAN ANALISIS PEUBAH GANDA MULTIVARIATE ANALYSIS

MK. PERENCANAAN LINGKUNGAN ANALISIS PEUBAH GANDA MULTIVARIATE ANALYSIS MK. PERENCANAAN LINGKUNGAN ANALISIS PEUBAH GANDA MULTIVARIATE ANALYSIS Oleh: Prof.Dr.Ir.Soemarno,M.S Obyek Pengamatan Variabel X4 Variabel X1 Variabel X2 Variabel X3 Variabel Xn Multi-Variabel Metode analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori - teori tertentu dengan cara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan yang terjadi di industri makanan khususnya makanan ringan (snack) memang cukup ketat. Banyak perusahaan yang menawarkan produk makanan ringan dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH Kadek Andrei Prabawa 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Wirausaha Meredith (2005) menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan serta sumber daya

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH WARNET DI KOTA MATARAM I GUSTI MADE SUBRATA Fak. Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram ABSTRAK Penggunaan internet sebagai salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang terletak di Jl. Gajayana No. 50 Malang,

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DALAM MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PEMBELAJARAN KOMPUTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Iin Irianingsih 1, Khafsah Joebaedi 2 dan Nurlela Hamidah 3 2 Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon

Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon Statistika, Vol. 15 No. 2, 59-64 November 2015 Analisis Faktor Terhadap Resiko Kejadian Diare pada Anak Balita di Kota Ambon Ferry Kondo Lembang 1, Yuanita Samangun 2 1,2Jurusan Matematika Fakultas MIPA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: MAS AD DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016

SKRIPSI. Disusun Oleh: MAS AD DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWPCA) ADAPTIVE BANDWIDTH SKRIPSI Disusun Oleh: MAS

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPONEN UTAMA PADA PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN METODE GLENN DOMAN

ANALISIS KOMPONEN UTAMA PADA PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN METODE GLENN DOMAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA PADA PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN METODE GLENN DOMAN Anik Rufaidah 1, Muhamad Afif Effindi 2 1 Program Studi Teknik Industri, 2 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN (Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN (Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan) SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN (Studi Kasus Maskapai Penerbangan Airasia Di Kota Medan) SKRIPSI RATRI KUSUMA WARDANI 110823034 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian. Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Juni hingga September 2011.

Lebih terperinci

Keywords: students difficulties, to prove theorem, algebra structure.

Keywords: students difficulties, to prove theorem, algebra structure. 81 DESKRIPSI KESULITAN MAHASISWA PRODI PMA MEMBUKTIKAN TEOREMA STRUKTUR ALJABAR Oleh: Yenni Suzana, M.Pd 1 Abstract Prove or evidence is a range of logical argument which explains the truth of statement.

Lebih terperinci

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Statistika, Vol. 15 No. 2, 87-97 November 215 Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Fitriana A.R. 1, Nurhasanah 2, Ririn Raudhatul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu analisis peubah ganda, analisis gerombol (cluster analysis),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu analisis peubah ganda, analisis gerombol (cluster analysis), BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu analisis peubah ganda, analisis gerombol (cluster analysis), metode penggerombolan hirarki

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci