BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
|
|
- Siska Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kimono adalah pakaian adat Jepang yang secara turun-temurun digunakan sejak Jepang berada dalam zaman Jomon dan zaman Yayoi (660 SM 552SM) hingga masa kini, sehingga kimono menjadi pakaian nasional Jepang. Kata kimono berasal dari kata ki ( 着 ) dari ( 着る ) yang berarti memakai dan kata mono ( 物 ) yang artinya adalah barang. Arti harafiah dari kimono adalah sesuatu yang dipakai atau pakaian. Menurut Nihon Kokugo Daijiten 6 atau Kamus Besar Jepang Jepang, definisi makna kata kimono adalah sebagai berikut : 身に着る物の総称 ころも 衣服 日本古来の衣服 和服 洋服に対していう Terjemahan: Istilah umum untuk sesuatu yang dipakai di badan. Baju. Pakaian. Pakaian tradisional Jepang. Pakaian khas Jepang. Dikatakan berlawanan dengan pakaian khas Barat. Ketika di zaman Jomon dan Yayoi (660 SM-552 SM), saat sejarah tertulis Jepang masih kabur, menurut para arkeologis bahwa sekitar tahun 300 SM Jepang menggunakan serat kayu dan sayuran untuk membuat kain. Kimono tersebut masih berbentuk terusan yang sederhana, namun memiliki hiasan tali yang diikat (belt twopiece garments). Hal tersebut dapat dilihat pada haniwa (patung tanah liat). Menurut Gishiwajinden (1994), kimono untuk laki-laki memang sangatlah sederhana, hanya sehelai kain yang diselempangkan secara horizontal pada badan seperti pakaian pendeta Buddha, dan sehelai kain yang dililitkan di kepala. Sedangkan pakaian wanita disebut kantoi ( 貫頭衣 ) yang berupa sehelai kain yang di tengah-tengahnya dibuat lubang untuk memasukkan kepala dan tali yang digunakan sebagai pengikat di bagian pinggang. Masih menurut catatan Gishiwajinden (1994), kaisar wanita bernama Himiko dari Yamataikoku selalu mengenakan pakaian kantoi 1
2 2 berwarna putih. Pakaian para rakyat biasa terbuat dari serat rami, sedangkan orang yang memiliki kedudukan di kekaisaran terbuat dari kain sutera. Kimono mengalami perubahan bentuk dan motif seiring dengan perubahan zaman Negara Jepang. Seperti pada periode Heian ( ) mempunyai ketertarikan yang besar dalam bidang pakaian, sehingga kimono yang paling terkenal pada masa itu adalah kimono yang terdiri dari 12 lapis atau disebut jyuuni-hitoe, yang masing-masing lapisan lebih besar dan ringan dibanding lapisan sebelumnya. Pada zaman Kamakura ( ), para bangsawan memilih jenis pakaian orang awam yang praktis dan lebih nyaman. Para wanita bangsawan membuang semua lapisan jyuuni-hitoe yang merepotkan, serta lengan kimono lebar (osode) lalu mengadaptasi kosode (kimono dengan lebar lengan yang lebih pendek dari osode) dan hakama (celana panjang yang tergerai), yang merupakan pakaian dalam bagi wanita bangsawan di Kyoto dan juga pakaian luar bagi rakyat jelata. Kimono jenis ini dianggap pakaian wanita paling formal selama berabad-abad, yaitu hingga periode Edo (1866). Setelah itu Jepang mulai memasuki zaman Meiji dan mulai mengalami modernisasi dari pengaruh budaya luar. Pakaian kimono pun menjadi jarang dikenakan sebagai pakaian sehari- hari karena dianggap tidak praktis. Meskipun semakin sedikit masyarakat Jepang yang mengenakan kimono pada zaman sekarang, tetapi masyarakat Jepang tetap ingin melestarikan kimono sebagai pakaian tradisional mereka. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Satomi Ogawa (2014) bahwa seiring dengan berkembangnya zaman, sekarang ini kimono hanya di kenakan pada saat upacara, hari besar, dan acara penting lainnya. Seperti upacara pernikahan atau kekkonshiki ( 結婚式 ), upacara hari kedewasaan atau seijinshiki ( 成人式 ) dan upacara untuk merayakan pertumbuhan anak saat berusia 3, 5 dan 7 tahun. Penulis memiliki ketertarikan untuk memahami lebih lanjut tentang kimono, karena ada banyak variasi kimono, yang digunakan dengan kondisi dan syarat berbeda. Mulai dari uchikake, furisode, houmongi, dan lain sebagainya. Namun, penulis ingin lebih secara spesifik memahami kimono jenis kurotomesode ( 黒留袖 ). Karena penulis melihat kimono yang dipakai oleh keluarga di dalam video upacara pernikahan Onoe kikunosuke, yaitu pemain kabuki dan drama Jepang dengan Namino Yōko adalah kimono berwarna hitam. Dan hal itu sangat berbeda jauh dari latar belakang budaya penulis, dimana diharuskan menggunakan pakaian yang
3 3 berwarna cerah, seperti warna merah, untuk menghadiri sebuah acara pernikahan. Terutama bila pengantin adalah sanak saudara sendiri atau keluarga inti. Sedangkan warna hitam sering dianggap sebagai warna yang melambangkan kesedihan (Sedarlah : 2001). Ditambahkan dengan pendapat dari John Gage (2001) bahwa warna hitam merupakan warna kejahatan dan dusta. Tetapi justru unsur warna itulah yang nampak jelas pada pakaian keluarga atau kerabat dekat dari kedua mempelai di acara upacara perikahan ala Jepang. Maka dari situ, penulis semakin tertarik untuk membahas adanya makna lain dari warna hitam pada kurotomesode tersebut secara sudut pandang masyarakat Jepang Kimono Tomesode ( 留袖 ) Tomesode adalah kimono yang dianggap paling formal (Satomi Ogawa: 2014). Jika diartikan secara harafiah kata tome itu berasal dari kanji tomeru ( 留める ) yang artinya mengaitkan atau mengunci dan kata sode ( 袖 ) yang artinya lengan baju. Maka tomesode adalah kimono dengan lengan pendek. Karena berasal dari tradisi wanita yang sudah menikah untuk memperpendek lengan kimono jenis furisode yang dikenakannya semasa gadis (Tamura : 2011). Tomesode memiliki dua jenis, yaitu kurotomesode ( 黒留袖 ) dan irotomesode ( 色留袖 ). Sesuai dengan makna kata kuro ( 黒 ) yang berarti hitam maka kimono kurotomesode adalah kimono tomesode yang berwarna hitam. Sedangkan makna kata iro ( 色 ) yang berarti warna, maka irotomesode adalah kimono tomesode yang memiliki warna cerah atau selain warna hitam. Menurut urutan tingkat formalitasnya, kimono kurotomesode merupakan pakaian paling formal setara dengan Gaun Malam pada pakaian Barat (Tamura : 2011). Masih menurut pendapat Tamura (2011) bahwa kurotomesode hanya dikenakan ketika menghadiri pernikahan sanak keluarga atau dikenakan oleh matchmaker yang telah berperan menjodohkan kedua mempelai, dan dikenakan pada upacara yang sangat resmi. Kurotomesode memiliki dasar warna hitam tanpa motif tenun. Corak pertanda keberuntungan seperti burung jenjang atau seruni berada pada bagian bawah kimono. Posisi corak kain disesuaikan dengan usia pemakai, semakin berumur pemakainya, corak kain makin diletakkan di bawah. Lambang keluarga berjumlah lima buah, antara lain, ada satu di bagian punggung, sepasang di
4 4 bagian belakang lengan, dan sepasang di bagian dada bagian atas (Mila Karmila:2010). Berbeda halnya dengan irotomesode, kimono ini tidak selalu harus dihiasi lima buah lambang keluarga. Sesuai formalitas acara yang ingin dihadiri pemakai, irotomesode cukup dilengkapi tiga buah lambang keluarga, antara lain adalah ada satu di bagian punggung, sepasang di bagian belakang lengan atau cukup satu di bagian punggung. Irotomesode dikenakan oleh wanita yang sudah berumur tetapi belum menikah sebagai pakaian formal sewaktu diundang ke pesta pernikahan sanak keluarga, pesta dan upacara resmi. Kain untuk irotomesode bisa berupa kain sutra keras tanpa motif tenun atau kain krep dengan motif tenun seperti monishō, rinzu, dan shusuji (Mila Karmila :2010) Asal Usul Kimono Tomesode Sejak periode Edo ( tahun), wanita yang telah berusia delapan belas tahun atau wanita yang telah menikah akan memotong lengan panjang pada kimono mereka. Dan kimono yang telah dipotong tersebut dianggap kimono formal. Kimono Tomesode adalah untuk mewakili para wanita yang sudah menikah. Setelah di era Meiji, tomesode dipakai untuk menghadiri acara formal, seperti acara syukuran atau pernikahan (Soseki : 2012). Selain itu, masih menurut Soseki (2012), dengan motif yang ada, kimono memiliki 2 level warna. Antara lain adalah warna hitam yang dianggap atas atau ue ( 上 ) dan warna lainnya dinggap warna bawah atau shita ( 下 ). Proses pencelupan tersebut dianggap sebagai kisah lahirnya kata "kimono resmi", dan mulai menggeneralisasi sebagai kimono atau gaun pertama perempuan menikah Ciri Khas atau Bagian dari Tomesode Kimono memiliki banyak jenis yang disesuaikan dengan acara yang akan dihadiri oleh pemakainya. Selain itu, setiap kimono memiliki ciri khas yang membedakan dari setiap jenisnya, seperti kimono furisode yang merupakan kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian kain dan memiliki ciri khas yaitu bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah (Mila Karmila :2010).
5 5 Demikian juga pada kimono kurotomesode, menurut Tamura (2012) bahwa kimono yang dianggap paling formal ini memiliki lima ciri khas antara lain, adalah: 1. Memiliki lima kamon ( simbol keluarga ), yaitu dua kamon di bagian depan kimono, dan tiga di sisi belakang kimono. 2. Berwarna dasar hitam, karena secara garis besar warna hitam dianggap warna termegah dan simbol dari formalitas bagi masyarakat Jepang. Dan mengandung kata kuro ( 黒 ) yang maknanya hitam. 3. Memiliki lengan yang pendek dan tidak menjuntai ke bawah, karena merupakan budaya masyarakat sejak zaman Edo, yaitu wanita yang sudah menikah akan memotong lengan panjang pada kimono furisode. Sehingga, kimono kurotomesode memiliki lengan pendek dan lebih kecil. 4. Pada bagian bawah kimono sekitar kaki (suso) terdapat motif yang indah. 5. Menggunakan obi atau sabuk khas Jepang yang mengandung unsur warna emas atau silver Warna Warna adalah bahasa universal visual yang paling umum dihadapi sehari-hari. Warna juga merupakan sebuah area yang sering difokuskan dalam bidang desain, seni, filosofi, dan psikologi. Warna memiliki efek psikologi, seperti menciptakan suasana gairah, atau sebaliknya membuat kita depresi dan melemahkan kita. Budaya bisa sangat berbeda antar negara. Menurut Soemardjan dan Soemardi, Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Demikian juga makna warna pada setiap negara memiliki perspektifnya masing-masing sesuai dengan karya, rasa, dan cipta masyarakatnya. Begitu juga negara Jepang, menurut Sarah dalam (Togufu:2013) bahwa sejak prasejarah hingga kini, masyarakat Jepang mempertahankan koleksi tradisional warna sendiri yang disebut dentouiro( 伝統色 ). Masih menurut Sarah dalam (Togufu:2013), variasi dalam perspektif warna tersebut dipengaruhi beberapa hal, antara lain adalah pengaruh letak geografi, peristiwa budaya internal, dan interaksi dengan budaya luar. Pengaruh letak geografi
6 6 kenyataannya merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam bagaimana kita berinteraksi dengan dan memahami dunia di sekitar kita. Dalam kasus warna, sekelompok orang yang hidup di padang pasir pasti akan melihat warna hijau sangat berbeda dari kelompok yang tinggal di lahan hutan yang subur, seperti orang Jepang. Geografi juga berkaitan dengan warna yang menentukan sumber daya yang tersedia untuk orang-orang. Di Jepang, hal ini sangat jelas nama warna tradisional sering berkaitan dengan tanaman dan hewan, terutama yang digunakan untuk membuat pigmen dan pewarna. Seperti warna merah jingga yang dinamakan iro akane (merah), karena warna tersebut diperoleh dari akar tanaman yang disebut rumput akane. Contoh lain, mungkin lebih akrab adalah iro azuki (coklat kemerahan), atau warna kacang azuki. Pengaruh dari peristiwa budaya internal dapat dilihat dari sistem warna tradisional Jepang di tahun 603, ketika Pangeran Shotoko membuat ketentuan dua belas tingkat cap dan peringkat sistem di Jepang. Dalam sistem ini, penggunaan warna tersebut dikenal sebagai kinjiki ( 禁色 ) yang maknanya terlarang. Sehingga hanya pejabat pemerintah tertinggi saja yang berwenang untuk mengenakan jubah warna tersebut. Warna-warna itu dijelaskan pada bagan di bawah ini : Gambar 1.1 Sistem Warna Tradisional Jepang
7 Warna Hitam Warna hitam sering dianggap sebagai warna yang melambangkan kesedihan, kejahatan, dan kedustaan menurut John Gage (2001). Demikian halnya di negara Indonesia, warna hitam sering dianggap melambangkan suram dan kedukaan. Hal ini dapat dilihat pada budaya masyarakat yang menggunakan pakaian berwarna hitam ketika suasana berduka. Namun, di negara Jepang dan China warna hitam memiliki makna yang berbeda. Di negara China warna hitam melambangkan keagungan, kesetaraan, keadilan dan kesungguhan. Dalam drama tradisional China, aktor yang wajahnya dicat hitam selalu memainkan karakter yang benar dan adil. Biasanya berperan sebagai hakim (Aliyah Fatiyah dalam Tempo :2014). Sedangkan di dalam masyarakat Jepang, keindahan warna hitam telah dipahami dalam waktu yang lama. Hal tersebut dijelaskan dari kutipan yang diambil pada Urayasu Public Library (2007) yang mengatakan sebagai berikut : 墨蹟や水墨画のように 日本では黒の美しさが昔から理解され ていたものもまた事実である 仏教界では黒は何色にも染まらぬ不動 の色として僧衣の色ともなっている Terjemahan : Seperti pada tinta lukisan dan bokuseki, keindahan warna hitam telah dipahami dalam waktu yang lama di Jepang. Dalam komunitas Buddha, hitam juga merupakan warna dari pakaian seorang pastor dan sebagai warna dari properti. Maka penulis menyimpulkan bahwa warna hitam dalam masyarakat Jepang memiliki nilai perspektif yang baik. Yang berbeda dari perspektif makna hitam pada masyarakat Western Konsep Goshiki Daruma Di Jepang boneka Daruma dahulu memang hanya memiliki satu warna saja, yaitu warna merah. Kemudian boneka Daruma dibuat dengan lima warna, yaitu warna hijau, kuning, merah, putih, dan hitam. Sejak abad ke-17 boneka Daruma dengan lima warna ini dijual.
8 8 Lima warna yang digunakan pada boneka Daruma berasal dari filosofi Buddha yang disebut dengan Goshiki. Hal ini sesuai dengan The Great Buddhist Dictionary ( 仏教大辞典 小学館 ), dalam Buddhanet (2002) bahwa dapat dipahami lima warna dalam Daruma, yaitu : warna hijau, kuning, merah, putih, dan hitam. Warna-warna tersebut berhubungan dengan the Five Skandhas (Goshiki 五色 ), the Five wisdoms atau Lima Pengharapan (Gochi 五知 ) sebagai ekspresi dari berbagai macam ajaran agama Buddha. 1.2 Permasalahan / Isu Pokok Untuk skripsi ini, penelitian dimulai dari permasalahan yang sudah teridentifikasi dan dirumuskan. Permasalahannya adalah warna hitam pada kurotomesode atau kimono berwarna hitam yang dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan sanak saudara. Dengan mencari makna melalui teori semiotika. Peneliti ingin lebih memahami filosofi warna hitam dalam budaya masyarakat Jepang. Berdasarkan permasalahan ini, tujuan penulis adalah ingin mencari dan memahami hubungan korelasi antara makna warna hitam pada kurotomesode dengan konsep warna Goshiki Daruma. 1.3 Formulasi masalah Formulasi dalam skripsi ini adalah apa makna warna hitam dalam kurotomesode, dilihat dan dianalisis dari segi budaya masyarakat Jepang, konsep pernikahan Jepang, serta dihubungkan dengan makna hitam dalam konsep warna dalam agama Buddha, yaitu Goshiki. 1.4 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan yang penulis teliti di dalam penulisan skripsi ini akan dibatasi pada analisis makna semiotika warna hitam pada kimono kurotomesode pada acara pernikahan Jepang. Di dalam video acara pernikahan ala agama Shinto, penulis dapat dengan jelas mengamati kimono kurotomesode. Setelah menganalisis makna warna hitam, penulis akan menganalisis lebih lanjut hubungan warna hitam tersebut dari segi konsep Goshiki Daruma.
9 9 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penulisan skripsi ini adalah agar penulis, mahasiswa, serta masyarakat yang tertarik dengan budaya Jepang dapat lebih mengetahui tentang kimono kurotomesode dan memahami makna semiotika konotasi serta filosofi yang terkandung dibalik warna pada kimono tersebut. Manfaat skripsi ini adalah untuk menjadi ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat yang tertarik untuk memahami mengenai kimono, khususnya kurotomesode secara lebih mendalam serta memahami dengan lebih baik dan mendetail mengenai makna semiotika yang terkandung dibalik warna hitam yang digunakan pada kimono kurotomesode itu sendiri. 1.6 Tinjauan Pustaka Demi kelancaran penelitian kali ini, penulis mencari referensi penelitian terdahulu untuk menimba ilmu dan informasi penting. Ada beberapa penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai inspiratif, baik dalam segi teoritis, pola berpikir untuk menarik kesimpulan, dan metode penetian yang digunakan beliau. Penelitian terdahulu tersebut adalah karya tulis Ajeng Adani Nur Fajrin (2009) yang berjudul Kajian Mengenai Otaku Dalam Anime Genshiken Melalui Pendekatan Semiotika. Dalam karya tulis tersebut, beliau menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang juga penulis gunakan untuk meneliti penelitian kali ini. Kemudian dengan menggunakan teori semiotika tersebut, beliau meneliti tentang bagaimana cara berpikir otaku dalam Anime Genshiken. Dari karya tulis tersebut, selain penulis mengambil contoh teori semiotika yang digunakan, penulis juga mempelajari bagaimanakah pengaplikasian teori tersebut ke dalam permasalahan yang ada. Meskipun topik permasalahannya berbeda, namun penulis mengambil logika berpikir beliau dalam pengaplikasian teori ke dalam sebuah permasalahan. Masih untuk memperjelas penggunaan teori semiotika, maka penulis juga menggunakan penelitian terdahulu karya Valencia Felisa Halim (2011) dengan judul Analisis Makna Semiotika Warna pada Kakiemon dihubungkan dengan Konsep Warna Agama Buddha. Dalam penelitian tersebut, beliau juga menggunakan teori semiotika yang
10 10 diaplikasikan ke dalam permasalahan mengenai warna. Antara lain adalah warna merah, kuning, hijau, dan biru. Beliau meneliti juga makna yang terkandung dalam warna-warna tersebut yang dihubungkan dengan konsep warna agama Buddha. Penelitian tersebut memiliki sedikit kesamaan dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis sendiri. Namun karena objek dan warna yang diteliti berbeda, maka hasil penelitian dan makna yang dihasilkannya pun akan berbeda. Hanya saja, dari penelitian di atas, penulis dapat semakin detail untuk memahami cara pengaplikasian teori semiotika ke dalam permasalahan yang ada. Kemudian, penulis juga menggunakan penelitian terdahulu karya Vina Andini yang berjudul Analisa Motif Bangau dan Cemara Pada Furoshiki Dihubungkan dengan Agama Shinto Dalam Shizen (2011). Dalam penelitian tersebut, beliau menghubungkan sebuah motif dengan salah satu agama di Jepang, dengan tujuan mencari makna motif tersebut. Dan dari situlah, penulis semakin terinspirasi untuk mencari makna warna hitam dalam kurotomesode yang dihubungkan ke dalam konsep warna agama Buddha, yaitu konsep warna Goshiki.
BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG 2.1. Sejarah Kimono di Jepang Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa digunakan di pengadilan Cina. Kemudian berevolusi
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain yaitu teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan untuk mengetahui lebih banyak mengenai budaya kuliner Jepang. Dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berawal dari ketertarikan penulis mengenai kuliner Jepang, penulis memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak mengenai budaya kuliner Jepang. Dari pengamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析
ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seperti yang dikatakan oleh Minami (1989) 義理とか義というのは 社会生活の中で自分がタジンに対して どのような関係に立っており したがってどのようにふるまうべきであるかについての約束である
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi adalah sebuah kebiasaan yang masih dijalankan di masyarakat secara turun temurun. Setiap negara memiliki tradisi masing-masing yang khas. Seperti tradisi makan
Lebih terperinciANALISIS MAKNA KONOTASI WARNA HITAM PADA KUROTOMESODE DALAM PERNIKAHAN JEPANG DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP GOSHIKI
ANALISIS MAKNA KONOTASI WARNA HITAM PADA KUROTOMESODE DALAM PERNIKAHAN JEPANG DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP GOSHIKI Florentina Meilani Setiawan Bina Nusantara University, Kebun Jeruk, florensouw@gmail.com
Lebih terperinciDikerjakan O L E H SUNITA BR
PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh suatu negara. Seorang ahli antropologi, Koentjaraningrat (1990) mengemukakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan salah satu warisan dari nenek moyang yang dimiliki oleh suatu negara. Seorang ahli antropologi, Koentjaraningrat (1990) mengemukakan bahwa, kebudayaan
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :
Lebih terperinciPARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006 ABSTRAK Salah
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperincimembahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.
1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... KATA PENGANTAR... ABSTRAK BAHASA INDONESIA... ABSTRAK BAHASA JEPANG...vii. Daftar Isi...
DAFTAR ISI Halaman Judul... Lembar Pengesahan... KATA PENGANTAR... ABSTRAK BAHASA INDONESIA... i ii iii vi ABSTRAK BAHASA JEPANG......vii Daftar Isi... Daftar Istilah... Daftar Gambar... viii xi xii BAB
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM
PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,
Lebih terperinciANALISIS MAKNA KONOTASI WARNA HITAM DALAM SHUUGI BUKURO DIHUBUNGAN DENGAN KONSEP GOSHIKI
ANALISIS MAKNA KONOTASI WARNA HITAM DALAM SHUUGI BUKURO DIHUBUNGAN DENGAN KONSEP GOSHIKI Hendry, Himawan Pratama Universitas Bina Nusantara, Jl. Kemanggisan Ilir III No.45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciPERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG
PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI JEPANG PADA ZAMAN MEIJI SKRIPSI ZAIM AZROUI PURBA 2012110024 FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA JEPANG UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016 i HALAMAN PERNYATAAN
Lebih terperinciBAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup
BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd
ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat
Lebih terperinciPENGARUH SHINTO PADA ZAMAN MEIJI TERHADAP SISTEM POLITIK, BUDAYA DAN PENDIDIKAN
PENGARUH SHINTO PADA ZAMAN MEIJI TERHADAP SISTEM POLITIK, BUDAYA DAN PENDIDIKAN Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra NIDA KUDSIAH 2013110165 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna
Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan di dunia bahasa pun meningkat. Semakin banyak orang yang mempelajari dan mengembangkan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya
Lebih terperinciTEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり
TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu
Lebih terperinciBJ システムについて Mengenai BJ System
BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul: PENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA Telah diuji dan diterima baik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Dan untuk melakukan hal tersebut, bahasa adalah aspek penting yang menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbedaan budaya antara suatu negara tentu saja menghasilkan suatu cara komunikasi yang berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,
Lebih terperinci映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析
映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根
Lebih terperinciPENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015
PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciPEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI. Oleh ALFA RODHY E.S NIM
PEMBENTUKAN IDENTITAS ANAK MUDA PADA TOKOH KOYUKI DALAM FILM BECK KARYA SHIORI KUTSUNA SKRIPSI Oleh ALFA RODHY E.S NIM 0911120061 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA
Lebih terperinciABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,
ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II
SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima
Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Frasa dan kata majemuk memiliki unsur yang sama yaitu penggabungan kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki makna
Lebih terperinciGambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika
BAHAN AJAR BAGIAN III SEJARAH MODE PERKEMBANGAN BENTUK DASAR BUSANA DI NEGARA TIMUR A. Thailand Thailand adalah salah satu negara tetangga Indonesia sehingga busan antara kedua negara tersebut terdapat
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI
PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut penelitian dari Setiadi (2012: 9) menyatakan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi dan daya yang membedakan makna antara budaya dan kebudayaan.
Lebih terperinciENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA
ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia bahasa digunakan untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Sebagaimana dilihat dari definisi bahasa yang merupakan sistem simbol bunyi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa-bahasa di dunia sangat banyak, dan para penuturnya juga terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu setiap bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, membantu manusia menyampaikan atau mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek penelitian linguistik. Dilihat dari fungsinya bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia, sebab bahasa sebagai alat komunikasi,
Lebih terperinciHasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018
Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam
BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. 2.1. Teori Penokohan Menurut
Lebih terperinciDEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM
DEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM 0911120086 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)
ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI
i ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI Nurida Ekarini 2012110088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2016
Lebih terperinciMAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI
SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan alat atau media untuk menyampaikan gagasan atau pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3.
Bab 2 Landasan Teori Dalam bab dua ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang berhubungan dengan semantik yang meliputi makna dan majas disertai dengan pengkajian puisi. Hal tersebut untuk mendukung
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi dengan judul Makna Hanabi dalam Lagu Jepang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul
KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dipengaruhi oleh faktor seperti siapa yang berbicara (who speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk apa (to what end). Jika
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima
Lebih terperinciBAB I JENIS-JENIS DAN FUNGSI KIMONO DALAM MASYARAKAT JEPANG. Interaksi manusia dengan sesamanya memunculkan suatu peradaban yang
BAB I JENIS-JENIS DAN FUNGSI KIMONO DALAM MASYARAKAT JEPANG 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lainnya. Interaksi manusia dengan sesamanya memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. sekarang, orang Jepang umumnya memakai pakaian biasa atau pakaian ala Barat sebagai
18 BAB 3 ANALISIS DATA 3.1 Analisis Kimono dan Jenis-jenisnya Kimono pada zaman dahulu dipakai sebagai pakaian sehari-hari. Pada masa sekarang, orang Jepang umumnya memakai pakaian biasa atau pakaian ala
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal
BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciJEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI
PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Seperti halnya pada pakaian tradisional kedua bangsa tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang dan Korea adalah negara yang satu rumpun, maka tidak heran kalau kebudayaan kedua negara tersebut mempunyai karakteristik yang sama, tetapi juga mempunyai
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciGAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM
GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM 115110201111004 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan,
Lebih terperinci2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu jodoushi dan hojodoushi. Jodoushi adalah kata kerja bantu murni yang tidak bisa berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal dan makanan. Sejak dahulu kala, pakaian telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pakaian
Lebih terperinciKENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)
KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA
PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI
Lebih terperinciPENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat
Lebih terperinci