ANALISIS MAKNA KONOTASI WARNA HITAM PADA KUROTOMESODE DALAM PERNIKAHAN JEPANG DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP GOSHIKI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS MAKNA KONOTASI WARNA HITAM PADA KUROTOMESODE DALAM PERNIKAHAN JEPANG DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP GOSHIKI"

Transkripsi

1 ANALISIS MAKNA KONOTASI WARNA HITAM PADA KUROTOMESODE DALAM PERNIKAHAN JEPANG DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP GOSHIKI Florentina Meilani Setiawan Bina Nusantara University, Kebun Jeruk, ABSTRAK Kimono is Japanese traditonal dress which defended by society itself, even thought Japan is a modern country. And one of uniqueness in Japanese Wedding is there are alot of woman who using the black kimono which seems like in a sorrowfulness situation. The purpose of this thesis is for make reader can understand about meaning of black color in kimono kurotomesode. Research method that being use is literature method and analytic descriptif method. The writer explain and filter the use datas based on Ferdinand De Saussure and Roland Barthes s semiotics theories. The result of research shows that the black color meaning in kurotomesode is a tradition of Japanese Culture and through black color can understand the four connotation meaning in it. And all of them have good meanings. That s why precisely Japanese wear the black kimono in Wedding Ceremony. Key Words : Kurotomesode, Semiotics, Connotation, Syntagmatic Paradigmatic Kimono adalah baju tradisional Jepang yang dipertahankan oleh masyarakatnya, meskipun Jepang adalah negara yang modern. Dan salah satu keunikan pada upacara Pernikahan Jepang adalah banyaknya wanita yang menggunakan kimono berwarna hitam yang justru terkesan suasana berduka. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk dapat memahami makna konotasi serta filosofi yang terkandung dibalik warna hitam pada kimono kurotomesode. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan metode deskriptis analitis. Penulis menguraikan dan menyeleksi data data berdasarkan teori semiotika Ferdinand De Saussure dan Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna hitam dalam kurotomesode merupakan tradisi negara Jepang dan melalui warna hitam dapat menyampaikan empat makna konotasi di dalamnya. Dan semua makna konotasinya memiliki makna yang baik. Oleh sebab itulah, orang Jepang justru menggunakan kimono berwarna hitam pada upacara pernikahan. Kata kunci : Kurotomesode, Semiotika, Konotasi, Sintagmatik Paradigmatik.

2 PENDAHULUAN Kimono adalah pakaian adat Jepang yang secara turun-temurun digunakan sejak Jepang berada dalam zaman Jomon dan zaman Yayoi (660 SM 552SM) hingga masa kini, sehingga kimono menjadi pakaian nasional Jepang. Kimono memiliki jenis yang beragam dan masing-masing memiliki aturan ketika menggunakannya. Oleh sebab itu, penulis memiliki ketertarikan pada kimono berwarna hitam yang selalu digunakan oleh keluarga dalam upacara pernikahan Jepang. Kimono hitam tersebut disebut dengan kimono kurotomesode. Permasalahan dalam penulisan ini adalah warna hitam pada kurotomesode atau kimono berwarna hitam yang dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan sanak saudara. Dengan mencari makna melalui teori semiotika, peneliti ingin lebih memahami filosofi warna hitam dalam budaya masyarakat Jepang. Kenapa justru warna hitamlah yang dikenakan ketika menghadiri acara pernikahan yang penuh keceriaan dan kebahagiaan. Berdasarkan permasalahan ini, tujuan penulisan ini adalah agar penulis, mahasiswa, serta masyarakat yang tertarik dengan budaya Jepang dapat lebih mengetahui tentang kimono kurotomesode dan memahami makna semiotika konotasi serta filosofi yang terkandung dibalik warna pada kimono tersebut. Manfaat skripsi ini adalah untuk menjadi ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat yang tertarik untuk memahami mengenai kimono, khususnya kurotomesode secara lebih mendalam serta memahami dengan lebih baik dan mendetail mengenai makna semiotik yang terkandung dibalik warna Hitam yang digunakan pada kimono kurotomesode itu sendiri. Serta demi kelancaran penelitian kali ini, penulis mencari referensi penelitian terdahulu untuk menimba ilmu dan informasi penting. Ada beberapa penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai inspiratif, baik dalam segi teoritis, pola berpikir untuk menarik kesimpulan, dan metode penetian yang digunakan beliau. Penelitian terdahulu tersebut adalah karya tulis Ajeng Adani Nur Fajrin (2009) yang berjudul Kajian Mengenai Otaku Dalam Anime Genshiken Melalui Pendekatan Semiotika. Dalam karya tulis tersebut, beliau menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang juga penulis gunakan untuk meneliti penelitian kali ini. Kemudian dengan menggunakan teori semiotika tersebut, beliau meneliti tentang bagaimana

3 cara berpikir otaku dalam Anime Genshiken. Dari karya tulis tersebut, selain penulis mengambil contoh teori semiotika yang digunakan, penulis juga mempelajari bagaimanakah pengaplikasian teori tersebut ke dalam permasalah yang ada. Meskipun topik permasalahannya berbeda, namun penulis mengambil logika berfikir beliau dalam pengaplikasian teori ke dalam sebuah permasalahan. Masih untuk memperjelas penggunaan teori semiotika, maka penulis juga menggunakan penelitian terdahulu karya Valencia Felisa Halim (2011) dengan judul Analisis Makna Semiotika Warna pada Kakiemon dihubungkan dengan Konsep Warna Agama Budha. Dalam penelitian tersebut, beliau juga menggunakan teori semiotika yang diaplikasikan ke dalam permasalahan mengenai warna. Antara lain adalah warna merah, kuning, hijau, dan biru. Beliau meneliti juga makna yang terkandung dalam warna-warna tersebut yang dihubungkan dengan konsep warna agama Budha. Penelitian tersebut memiliki sedikit kesamaan dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis sendiri. Namun karena objek dan warna yang diteliti berbeda, maka hasil penelitian dan makna yang dihasilkannya pun kan berbeda. Hanya saja, dari penelitian di atas, penulis dapat semakin detail untuk memahami cara pengaplikasian teori semiotika ke dalam permasalahan yang ada. METODE PENELITIAN Tahap I : Berangkat dari permasalahan dan tujuan penelitian, penulis memilih pendekatan metode penelitian dan metode pengumpulan data. Pendekatannya adalah kualitatif dan metode pengumpulan datanya adalah studi kepustakaan, penulis akan mengumpulkan landasan teori dan data yang menunjang penelitian ini, berupa buku, contoh jurnal dari perpustakaan, dan video pernikahan orang Jepang. Sesudah itu penulis menetapkan metode analisis data dan landasan teori. Metode analisis data adalah metode deskriptis analitis,penulis akan menguraikan dan menyeleksi data data yang sudah penulis peroleh. Dan teorinya adalah teori semiotika strukturalisme oleh Ferdinand De Saussure dan Barthes dengan teori subbab yaitu semiotika warna dan teori dari konsep warna Goshiki agama Buddha (Baten) dengan subbab Warna hitam dalam Goshiki (Religion Fact).

4 Tahap II: Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data berupa buku, contoh jurnal dari perpustakaan, dan video pernikahan orang Jepang. Lalu penulis menetapkan salah satu video pernikahan orang Jepang untuk dijadikan sumber data, yaitu video pernikahan Onoe kikunosuke, dengan Namino Yōko. Kemudian penulis mencari melalui internet dan youtube mengenai video pernikahan artis kabuki tersebut. Kemudian penulis mengumpulkan korpus data yang terdapat pada video tersebut. Setelah penulis menetapkan data- data yang ada, maka data tersebut sudah siap untuk di analisa. Dan data-data yang siap dianalisa tersebut merupakan out dari tahap II. Tahap III: Sedangkan dalam tahap ini, dengan menggunakan metode deskriptif analitis, penulis menguraikan dan menyeleksi data data yang sudah penulis peroleh. Kemudian mengkaji data-data tersebut sesuai dengan golongan studi data tersebut. Misalnya, data A termasuk semiotika denotatif sedangkan data B tergolong semiotika konotatif (berdasarkan Teori Barthes). Selanjutnya, penulis mencocokan data dengan teori semiotika strukturalisme Ferdinand De Saussure dan Teori semiotika warna oleh Munsell untuk mencari fungsi warna Hitam pada kurotomesode. Dari mencocokan data tersebut penulis membuat kesimpulan-kesimpulan kecil dari tiap data, lalu mengulas analisis data tentang makna warna hitam hingga tuntas. Tahap selanjutnya, penulis menghubungkan kesimpulan kecil tersebut dengan Teori konsep warna agama Buddha yaitu Konsep Goshiki menurut Baten dan teori warna hitam dalam Goshiki ( Religion Fact) untuk mencari korelasi keduanya. Kemudian penulis menarik kesimpulan keseluruhan, serta membuat kesimpulan akhir dari penelitian ini sebagai output tahap III. HASIL DAN BAHASAN Penulis menggunakan teori Ferdinand De Saussure (dalam Daniel Chandler 2007:20) mengenai hubungan antar tanda, bahwa sebuah nilai atau makna dapat diperoleh dari kombinasi suara tertentu dan suatu konsep tertentu. Serta dapat menggabungkan dari setiap tanda-tanda yang ada, untuk bersatu menjadi sistem secara keseluruhan dengan proses analisa. Oleh karena itu penulis, menggabungkan tanda-tanda yang ada ke dalam proses analisis secara keseluruhan untuk menarik sebuah makna warna hitam

5 pada kurotomesode tersebut. Proses analisis tersebut akan dijelaskan pada subbabsubbab dibawah ini. a. Hitam dalam masyarakat Jepang yang dihubungkan dengan hitam dalam Goshiki. Dalam analisa tersebut, penulis hendak mencari tahu hubungan makna warna hitam dalam masyarakat Jepang yang akan dihubungkan dengan makna warna Hitam dalam konsep agama Budhha (Goshiki). Makna apakah yang paling dominan dimiliki oleh warna hitam dalam budaya Jepang. Analisa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Makna Warna Hitam Warna level tertinggi Kedudukan tertinggi Keberuntungan baik Martabat Kemegahan Kedisplinan Mencegah datangnya setan Kesehatan baik Mengalami Transformasi Pertahanan Keberuntungan Belas kasih Kasih sayang Kebijaksanaan Kebajikan Kesehatan baik Kecantikan Masyarakat Jepang Goshiki Bagan Analisis Makna hitam pada Masyarakat Jepang dengan Goshiki

6 Dari tabel analisa diatas, dapat dipahami bahwa warna hitam dalam masyarakat Jepang jika dihubungkan dengan makna hitam dalam konsep agama Buddha (Goshiki) memiliki kesinambungan makna yang sama. Sehingga dapat dinyatakan bahwa makna warna hitam dalam masyarakat Jepang sama dengan makna hitam dalam agama Buddha. Makna kedisiplinan yang terkandung dalam warna hitam pada sabuk karate, sesuai dengan makna kebajikan dan kebijaksanaan yang terkandung dalam warna hitam pada goshiki. Makna martabat yang yang terkandung dalam warna hitam pada sabuk karate, memiliki keterkaitan makna dengan makna belas kasih yang terdapat pada Goshiki. Menurut penulis, untuk memiliki martabat yang baik, seseorang harus memiliki rasa belas kasih terhadap sesama. Masih makna hitam dalam sabuk karate, yaitu makna warna level tertinggi yang memiliki keterkaitan erat dengan makna mengalami transformasi. Dapat dikatakan tersebut, karena warna hitam yang dapat dianggap level warna tertinggi, telah mengalami transformasi maknanya, baik perubahan dari segi budaya, sejarah, dan sudut pandang masyarakat Jepang itu sendiri. Makna kedudukan tertinggi yang terkandung dalam warna hitam pada koinobori, sesuai dengan makna pertahanan dan keberuntungan dalam Goshiki. Karena dalam analisis penulis, untuk mencapai kedudukan tertinggi itu diperlukan faktor lain dari diri seseorang di luar kemampuannya, hal tersebut adalah keberuntungan. Selanjutnya seseorang yang telah memiliki kedudukan tertinggi harus memiliki pertahanan yang kuat untuk melindungi dirinya dari serangan lawan dan melakukan pertahanan agar kedudukan tersebut tidak dengan mudah direngkut oleh orang lain. Menurut penulis sebuah makna kemegahan yang terkandung dalam warna hitam pada kecantikan wanita Jepang memiliki korelasi makna dengan sebuah keberuntungan dalam Goshiki. Karena sebuah kemegahan dapat dideskripsikan dengan kondisi makmur, sukses, dan hedonisme, maka penulis dapat memahami bahwa untuk mencapai kondisi tersebut, seseorang pasti memiliki keberuntungan di dalam kehidupannya. Selanjutnya, makna kecantikan dalam warna hitam pada wanita Jepang juga memiliki korelasi makna dengan kesehatan baik dalam Goshiki. Karena penulis memahami bahwa seseorang yang memiliki kesehatan baik, akan secara natural memiliki kecantikan. Kecantikan natural yang terpancar dari dalam seperti kulit cantik, wajah berseri dan segar.

7 Makna yang memiliki kesamaan sama persis dari segi kata dan makna leksikal nya dari tabel diatas adalah keberuntungan baik dan kesehatan baik. Kedua kata tersebut dimiliki pada konsep warna hitam dalam masyrakat Jepang dan makna warna hitam dalam Goshiki. Sedangkan makna mencegah datangnya setan yang terdapat dalam warna hitam pada budaya kucing hitam, dapat dihubungkan dengan makna pertahanan dalam goshiki. Karena menurut penulis salah satu usaha untuk menjaga sebuah pertahanan adalah dengan mencegah datangnya setan. Baik menggunakan jimat atau kepercayaan lainnya. b. Analisa Makna Warna Hitam Goshiki dengan Makna dalam Konsep Pernikahan Jepang Dalam subbab ini penulis hendak mencari kesinambungan antara makna warna hitam dalam konsep Goshiki yang dihubungkan dengan konsep pernikahan Jepang. Hubungan kedua konsep tersebut dapat dilihat dari bagan dibawah ini: Makna warna Keberuntungan Belas kasih Mengalami Transformasi Kebijaksanaan Tertinggi Martabat Transformasi Formal Pertahanan Kasih sayang Kebajikan Kesehatan baik Goshiki Pernikahan Jepang Bagan Analisis Makna Warna Hitam Goshiki dengan Penikahan Jepang

8 Dilihat dari tabel tersebut, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa warna hitam mengandung makna transformasi dan kebijaksanaan. Mengenai makna transformasi yang dijelaskan oleh pendapat Leo Sutrisno, bahwa transformasi yaitu suatu perubahan bentuk dan suatu proses. Sesuai yang dialami oleh perkembangan negara Jepang menuju era Modern, disitulah adanya sebuah transformasi. Dari makna tersebut, penulis juga dapat memahami bahwa makna hitam yang terkandung dalam makna transformasi adalah makna modern. Oleh karena itu, makna hitam adalah sebuah kemodernisasian. Pemahaman tersebut juga sesuai dengan Cassandra Mathers: 2014 yang mengatakan : Black is a powerful and foreboding color in Japanese culture. Traditionally, black has represented death, destruction, doom, fear and sorrow. Especially when used alone, black represents mourning and misfortune, and is often worn to funerals. Black has also a color of formality, and has increasingly come to represent elegance, with the growing popularity of Western conceptions of black tie events. Terjemahan : Hitam adalah warna yang kuat dan terkandung firasat dalam budaya Jepang. Secara tradisional, hitam telah mewakili kematian, kehancuran, malapetaka, ketakutan dan kesedihan. Terutama bila tidak digabungkan dengan warna lain, warna hitam mewakili berkabung dan kemalangan, dan sering dipakai untuk pemakaman. Hitam juga merupakan warna formalitas, dan semakin mewakili keanggunan, seiring dengan semakin populernya konsep Barat tentang peristiwa dasi hitam. Dari ungkapan tersebut, penulis mengambil pemahaman bahwa warna hitam memang telah mengalami pergeseran makna, yang mengarah ke makna positif. Selain itu, karena ada dampak dari budaya Barat, maka makna hitam mengalami transformasi menjadi modern. Selain itu, makna warna hitam mengandung makna martabat yang memiliki hubungan dengan belas kasih. Kebijaksanaan dapat dihubungkan dengan makna formal. Karena kata formal dapat dideskripsikan dengan kata wajar, resmi, sesuai dengan peraturan yang ada ( maka salah satu usaha untuk menyesuaikan dengan peraturan yang ada adalah kebijaksanaan. Serta untuk membuat sebuah peraturan juga diperlukan kebijaksanaan. Oleh karena itu, kedua kata tersebut memiliki hubungan satu kesatuan.

9 Menurut penulis keberuntungan memiliki hubungan dengan makna tertinggi. Karena dengan adanya sebuah keberuntungan, maka seseorang dapat meraih level tertinggi, keinginan tertinggi, dan sebagainya. Oleh karena itu, penulis mendapat hubungan dari kedua makna tersebut. Formal memiliki hubungan makna dengan kedisiplinan. c. Analisa makna warna Hitam dalam pernikahan Jepang dengan makna hitam dalam masyarakat Jepang Pada subbab ini, penulis akan mencari korelasi antara makna warna hitam dalam pernikahan Jepang dengan makna hitam dalam masyarakat Jepang. Hal itu dapat dilihat dari bagan dibawah ini : Makna warna Tertinggi Martabat Transformasi Formal Warna level tertinggi Kedudukan tertinggi Keberuntungan baik Kemegahan Martabat Kecantikan Kedisplinan Kesehatan baik Mencegah datangnya setan Pernikahan Jepang Masyarakat Jepang Bagan Analisis Makna Hitam Masyarakat Jepang dengan Pernikahan Jepang

10 Dari bagan diatas dapat dipahami makna-makna apa saja yang memiliki korelasi makna untuk mencari makna hitam pada kurotomesode. Pertama adalah makna tertinggi dapat dihubungkan dengan level tertinggi, kedudukan tertinggi, kemegahan, dan keberuntungan baik. Dapat dikatakan berhubungan dengan kemegahan karena mengandung kemuliaan dan kemasyhuran. Lalu dari kata kemasyuran dan kemuliaan juga bisa menggambarkan keadaan tertinggi dari beberapa segi kehidupan. Formal dapat dikaitkan dengan tindakan disiplin, karena keadaan formal atau resmi pasti memiliki peraturan yang berlaku secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, untuk mematuhi sebuah peraturan, dapat dipastikan harus ada unsur kedisiplinan yang dilakukan. Selanjutnya hubungan makna transformasi dengan kecantikan, karena kecantikan pada masyarakat Jepang mengalami transformasi. Hal itu dibuktikan pada artikel dalam Nippon.com (2013) bahwa warna-warna tersebut ( warna untuk tata kecantikan ) hanya digunakan hingga memasuki zaman Meiji ( ), karena ketika memasuki zaman modern ketika budaya barat mulai masuk ke Jepang, wanita Jepang mulai mencoba menggunakan tata rias yang lebih penuh warna. Dari artikel tersebut penulis dapat memahami bahwa dalam dunia kecantikan pada masyarakat Jepang mengalami transformasi atau perubahan. Makna martabat juga dianggap memiliki unsur makna kemegahan. Kata martabat jika dijelaskan secara leksikal (kbbi.web.id) merupakan tingkat harkat kemanusiaan dan harga diri. Sedangkan megah jika didefinisikan adalah kemuliaan dan kemasyhuran. Sehingga penulis dapat menghubungkan bahwa seseorang secara mayoritas yang menjaga harga diri dan harkatnya, maka sebenarnya seseorang tersebut sedang mengejar kemuliaan atau kemasyuran untuk dirinya. SIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa makna warna hitam pada kurotomesode yang selalu dikenakan oleh keluarga dalam semua pernikahan Jepang memiliki empat makna, antara lain adalah: 1. Makna tertinggi yang berarti level tertinggi, kedudukan tertinggi, kemegahan, dan keberuntungan baik. 2. Makna Martabat yang berarti kemegahan dan belas kasih.

11 3. Makna Transformasi yang berarti sesuatu yang telah mengalami transformasi atau sebuah perubahan. Seperti dalam konsep pernikahan Jepang, pemaknaan warna hitam, dan kecantikan bagi wanita Jepang. 4. Makna formal yang dihasilkan dari keputusan ayah, keterkaitan dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. Formal juga merupakan kondisi resmi yang memiliki peraturan tertentu di dalamnya. Baik, peraturan besar atau peraturan kecil seperti cara berpakaian, berdandan, dan lain sebagainya. Untuk penelitian selanjutnya dapat juga diteliti tentang filosofi- filosofi motif pada kurotomesode, makna warna emas yang sering digunakan untuk menambah nilai keindahan pada kimono tersebut, atau elemen-elemen kurotomesode lainnya. REFERENSI Barthes, Roland. (1977). Image-Music-Text. (jilid ke-1). London: Fontana Cassandra Mathers What is the meaning of Color in Japanese Culture from Chandler, Daniel. (2007).Semiotics : The Basics. (jilid ke-2). New York : Routledge. Daniel Chandler Denotation, Connotation, and Myth from Fajrina, Ajeng Adani Nur. (2009). Kajian Mengenai Otaku Dalam Anime Genshiken Melalui Pendekatan Semiotika, Journal of Japanese Studies, 02(00), James Deacon.2002.Godai- The Five Elements from Saussure, Ferdinand de. ([1916] 1983). Course in General Linguistics (trans. Roy Harris). London: Duckworth. RIWAYAT PENULIS Florentina Meilani Setiawan lahir di kota Surabaya pada 08 Mei Penulis menamatkan Pendidikan S1di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sastra Jepang pada 2014.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain yaitu teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kimono adalah pakaian adat Jepang yang secara turun-temurun digunakan sejak Jepang berada dalam zaman Jomon dan zaman Yayoi (660 SM 552SM) hingga masa kini,

Lebih terperinci

Gambar Cover buku

Gambar Cover buku BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran buku Ukuran buku adalah 15 X 21 cm. 5.1.2 Binding & Cover Binding yang digunakan adalah jilid jahit, agar memberikan kesan home made

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi tidak akan pernah bisa lepas dari adanya visual dan verbal. Visual ditandai dengan gambar, verbal ditandai dengan lisan maupun tulisan. Antara visual dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI. Inka Septiana. Sosiologi Antropologi

TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI. Inka Septiana. Sosiologi Antropologi TRADISI METHIL SEBAGAI SALAH SATU WARISAN KEARIFAN LOKAL DI DESA KARANGMALANG KECAMATAN KASREMAN KABUPATEN NGAWI Inka Septiana Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Culture

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Puspa (2013), tata rias wajah atau yang biasa dikenal dengan sebutan makeup sekarang ini telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal dan makanan. Sejak dahulu kala, pakaian telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pakaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan).

Lebih terperinci

INTISARI. Yunyu, Xu Warna dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia: Sebuah

INTISARI. Yunyu, Xu Warna dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia: Sebuah INTISARI Yunyu, Xu. 2015. Warna dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia: Sebuah Kajian Linguistik Antropologis. Disertasi. Yogyakarta: Program Studi Humaniora (Ilmu Linguistik), Fakultas Ilmu Budaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Logo merupakan bagian yang penting untuk menunjukan keberadaan sesuatu. Logo menjadi sebuah pengakuan, kebanggaan, inspirasi, kepercayaan, kehormatan, kesuksesan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Cantik, Inovatif, Modern dan Kerajinan Tangan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Cantik, Inovatif, Modern dan Kerajinan Tangan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kurangnya pengenalan akan budaya Cina klasik pada masa kini membuat Lampion kurang diminati oleh masyarakat. Lampion sudah dianggap menjadi tradisi bagi masyarakat Cina untuk digunakan pada upacara

Lebih terperinci

MITOLOGI CANTIK DALAM IKLAN MEDIA CETAK SKRIPSI

MITOLOGI CANTIK DALAM IKLAN MEDIA CETAK SKRIPSI MITOLOGI CANTIK DALAM IKLAN MEDIA CETAK (Analisis Semiotika Roland Barthes tentang Mitologi Cantik Wanita Berkulit Gelap dalam Iklan Revlon) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : kepunahan, pelestarian, rocker. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : kepunahan, pelestarian, rocker. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Extinctxia merupakan penggabungan antara 2 kata yaitu, Extinction dan Indonesia. Extinctxia digambarkan sebagai suatu proses kepunahan yang menceritakan inspirasi yang penulis angkat, yaitu berita

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah

Bab 5. Ringkasan. Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah Bab 5 Ringkasan Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah putih dengan bibir merah dan menjadi symbol kecantikan wanita Asia yang lebih sering dikenal dengan geisha.

Lebih terperinci

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin Hari pernikahan adalah hari yang sangat istimewa bagi pasangan laki laki dan perempuan. Maka dandanan pada hari itu tentulah spesial dan berbeda dengan hari hari biasanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah masyarakat. Televisi telah lama menjadi bagian hidup yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan suatu bangsa tidak hanya merupakan suatu aset, namun juga jati diri. Itu semua muncul dari khasanah kehidupan yang sangat panjang, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut sastra. Sastra menurut Fananie (2000:6), Literature is a fiction which is

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut sastra. Sastra menurut Fananie (2000:6), Literature is a fiction which is 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memiliki kemampuan tertentu yang begitu istimewa. Manusia mampu beradaptasi untuk bertahan hidup karena Tuhan telah memberikan mereka otak. Manusia

Lebih terperinci

ANALISA MOTIF BANGAU DAN CEMARA PADA FUROSHIKI DIHUBUNGKAN DENGAN AGAMA SHINTO DALAM SHINZEN KEKKONSHIKI

ANALISA MOTIF BANGAU DAN CEMARA PADA FUROSHIKI DIHUBUNGKAN DENGAN AGAMA SHINTO DALAM SHINZEN KEKKONSHIKI ANALISA MOTIF BANGAU DAN CEMARA PADA FUROSHIKI DIHUBUNGKAN DENGAN AGAMA SHINTO DALAM SHINZEN KEKKONSHIKI Skripsi Oleh Vina Andini 1000849536 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 ANALISA MOTIF BANGAU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala hal yang dilakukan seseorang tak terlepas dari bagaimana ia memaknai tindakannya, begitu pula dalam berkomunikasi yang menjadikan bahasa sebagai kunci pokoknya.

Lebih terperinci

KONSTRUKSI ANAK IDEAL PADA IKLAN TELEVISI BEBESTAR

KONSTRUKSI ANAK IDEAL PADA IKLAN TELEVISI BEBESTAR KONSTRUKSI ANAK IDEAL PADA IKLAN TELEVISI BEBESTAR Suatu Penelitian Kualitatif dengan metode Semiotika Roland Barthes Mengenai Konstruksi Anak Ideal Pada Iklan Bebestar Yang ditayangkan di Televisi SKRIPSI

Lebih terperinci

MAKNA WARNA BAGI MASYARAKAT TIONGHOA

MAKNA WARNA BAGI MASYARAKAT TIONGHOA MAKNA WARNA BAGI MASYARAKAT TIONGHOA SKRIPSI Oleh: Anita Novyanti Purba 070710004 DEPARTEMEN SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 Abstrak Penelitian ini membahas tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upacara pengantin merupakan kejadian yang sangat penting bagi kehidupan idividu maupun sosial. secara individu, upacara pengantin akan merubah seseorang dalam

Lebih terperinci

Jokowi Dalam Televisi. (Analisis Semiotik Konstruksi Pesan Komunikasi Non Verbal Jokowi Dalam Program Berita Feature Gebrakan Jokowi Di MetroTV )

Jokowi Dalam Televisi. (Analisis Semiotik Konstruksi Pesan Komunikasi Non Verbal Jokowi Dalam Program Berita Feature Gebrakan Jokowi Di MetroTV ) Jokowi Dalam Televisi (Analisis Semiotik Konstruksi Pesan Komunikasi Non Verbal Jokowi Dalam Program Berita Feature Gebrakan Jokowi Di MetroTV ) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir

Kata Kunci: Pakaian siap pakai, rotan, Suku Dayak Iban, Obnasel, Bordir ABSTRAK Rancangan koleksi See Dayak merupakan sebuah rancangan ready to wear. Perancang terinspirasi dari budaya Suku Dayak Iban yang berasal dari Kalimantan Barat. Keindahan motif serta busana tradisional

Lebih terperinci

ABSTRACT. Semiotics, Signifier, Signified, Denotation, Connotation. yang terlintas di dalam hati. Bloomfield (1996:3-4) mengatakan bahwa bahasa

ABSTRACT. Semiotics, Signifier, Signified, Denotation, Connotation. yang terlintas di dalam hati. Bloomfield (1996:3-4) mengatakan bahwa bahasa ABSTRACT Semiotics is the study of signs. Sign is the unity of a form of a signifier and signified. Through the combination between the signifier and the signified, we can find meaning in an advertisement.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi visual memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah film. Film memiliki makna dan pesan di dalamnya khususnya dari sudut pandang visual.

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keragaman tari menjadi salah satu kekayaan Nusantara. Jenis tari tradisi di setiap daerah mempunyai fungsi sesuai dengan pola kehidupan masyarakat daerah

Lebih terperinci

ANALISIS SEMIOTIK POSTER LINGKUNGAN

ANALISIS SEMIOTIK POSTER LINGKUNGAN ANALISIS SEMIOTIK POSTER LINGKUNGAN Anania Hia 1, Diana Kartika 2, Anwar Nasihin 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail: hiaana2@gmail.com 2 Dosen

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU (SIMBOL DAN BAHASA)

TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU (SIMBOL DAN BAHASA) TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT ILMU (SIMBOL DAN BAHASA) Disusun oleh: Kelompok 4 Nur Amalia Hildaini 16706251037 Eka Fransiska Agustin 16706251011 Afitri Rahma Wati 16706251009 Binti Aisiah Daning S 16706251020

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tembang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ragam suara yang berirama. Dalam istilah bahasa Jawa tembang berarti lagu. Tembang juga disebut dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BUKU UPACARA ADAT NGABEN UMAT HINDU BALI

PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BUKU UPACARA ADAT NGABEN UMAT HINDU BALI PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BUKU UPACARA ADAT NGABEN UMAT HINDU BALI Noviyanti Universitas Bina Nusantara Jln. K. H. Syahdan no. 9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 novi92_marquerite@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi selama ini adalah rendahnya tingkat kualitas sumber daya manusia untuk mempertahankan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tari topeng Betawi awalnya dipentaskan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tari topeng Betawi awalnya dipentaskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari Topeng Betawi adalah salah satu tarian adat masyarakat betawi yang menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tari topeng Betawi awalnya dipentaskan secara berkeliling

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN

PERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN PERGESERAN MAKNA UPACARA ADAT MASYARAKAT TIONGHOA DALAM MERAYAKAN ULANG TAHUN KELAHIRAN DI KOTA MEDAN 棉兰华人生日文化分析 (Mian lan huaren shengri wenhua fenxi) SKRIPSI Oleh: SRI JULIANA TJIOE 100710040 PROGRAM

Lebih terperinci

Gambar dan Nama Pakaian Adat dari 33 Daerah Provinsi di Indonesia Lengkap

Gambar dan Nama Pakaian Adat dari 33 Daerah Provinsi di Indonesia Lengkap Gambar dan Nama Pakaian Adat dari 33 Daerah Provinsi di Indonesia Lengkap Posted by melody achmad Posted on 6:43 AM with No comments Pakaian Adat Tradisional Indonesia Indonesia merupakan negara yang sangat

Lebih terperinci

ABSTRAK. ( ) adalah dengan mengikat kaki mereka menjadi kecil dan jenjang yang pada masa. vii

ABSTRAK. ( ) adalah dengan mengikat kaki mereka menjadi kecil dan jenjang yang pada masa. vii ABSTRAK Seiring perkembangan zaman, kecantikan merupakan suatu hal yang sangat penting di kalangan wanita. Salah satu simbol kecantikan wanita China pada masa akhir Dinasti Tang (618-907) adalah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2005 merupakan tahun saat penulis memasuki masa remaja awal, yakni 15 tahun dan duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat itu, masa remaja

Lebih terperinci

TUBUH PEREMPUAN DAN KEKUASAAN (Representasi Tubuh Perempuan Dalam Video Klip Beyonce Pretty Hurts)

TUBUH PEREMPUAN DAN KEKUASAAN (Representasi Tubuh Perempuan Dalam Video Klip Beyonce Pretty Hurts) TUBUH PEREMPUAN DAN KEKUASAAN (Representasi Tubuh Perempuan Dalam Video Klip Beyonce Pretty Hurts) SKRIPSI Oleh : Fransisca Benedicta Avira Citra Paramita NRP: 1423013047 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Semiotika, Tanda dan Makna

Semiotika, Tanda dan Makna Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberagaman suku dan budaya yang ada di Indonesia menjadi salah satu ciri khas masyarakat Indonesia. Masing-masing etnis yang ada di Indonesia tentu memiliki keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kenyataannya, warna merupakan suatu elemen penting yang sangat erat kaitannya bagi kehidupan makhluk di dunia ini. Unsur warna sangat dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS

IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS By Agustina Tri Heni Pujiastuti Student Number : 01.80.0047 ENGLISH LETTERS STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. bepergian ke rumah pemandian umum atau disebut dengan sentou 銭湯 pada tahun

Bab 1. Pendahuluan. bepergian ke rumah pemandian umum atau disebut dengan sentou 銭湯 pada tahun Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Menurut Relache (2011), kain furoshiki 風呂敷 adalah salah satu hasil kebudayaan Jepang yang mengandung nilai seni, fungsional serta ramah lingkungan ini awalnya digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............ HALAMAN PERSETUJUAN.......... HALAMAN PENGESAHAN......... MOTTO............. PERSEMBAHAN........... KATA PENGANTAR........... DAFTAR ISI.......... DAFTAR GAMBAR...........

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya dipengaruhi pula

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang

Lebih terperinci

REPRESENTASI PEREMPUAN RAS KULIT HITAM DALAM FILM HIDDEN FIGURES SKRIPSI

REPRESENTASI PEREMPUAN RAS KULIT HITAM DALAM FILM HIDDEN FIGURES SKRIPSI REPRESENTASI PEREMPUAN RAS KULIT HITAM DALAM FILM HIDDEN FIGURES SKRIPSI DISUSUN OLEH : SANJOYO SATRIO SETIONO NRP. 1423012129 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah mengkaji dan menginterpretasikan foto headline peristiwa. seni budaya pada SKH Kedaulatan Rakyat Periode Oktober 2016 dengan

BAB V PENUTUP. Setelah mengkaji dan menginterpretasikan foto headline peristiwa. seni budaya pada SKH Kedaulatan Rakyat Periode Oktober 2016 dengan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengkaji dan menginterpretasikan foto headline peristiwa seni budaya pada SKH Kedaulatan Rakyat Periode Oktober 2016 dengan mencari pemaknaan denotatif dan konotatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya acara-acara yang bertemakan Jepang di Indonesia (http://japanesia.org/).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini film dan kebudayaan telah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Film pada dasarnya dapat mewakili kehidupan sosial dan budaya masyarakat tempat

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU THE SECRET OF TAMIL WEDDING

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU THE SECRET OF TAMIL WEDDING PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU THE SECRET OF TAMIL WEDDING Beby Setiawati Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 +62.81284633890 Bebysetiawati93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia persalonan berkembang cukup baik di Indonesia, terbukti dari berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing membuka

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri Bab 1 Pendahuluan 1. 1. Latar Belakang Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri musiknya. Industri musik Jepang saat ini telah menjadi urutan kedua terbesar setelah

Lebih terperinci

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adat istiadat merupakan salah satu unsur kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Adat istiadat adalah kebiasaan tradisional masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok, kemudian dikembangkan menjadi suatu kebiasaan aktifitas turun-temurun.

BAB I PENDAHULUAN. kelompok, kemudian dikembangkan menjadi suatu kebiasaan aktifitas turun-temurun. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Budaya merupakan ciptaan masyarakat yang berkembang dan dimiliki suatu kelompok, kemudian dikembangkan menjadi suatu kebiasaan aktifitas turun-temurun. Kebudayaan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jeni s Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam program televisi

Lebih terperinci

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM 7 HARI 24 JAM SKRIPSI. Disusun Oleh: Devina Mannuela NRP

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM 7 HARI 24 JAM SKRIPSI. Disusun Oleh: Devina Mannuela NRP REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM 7 HARI 24 JAM SKRIPSI Disusun Oleh: Devina Mannuela NRP. 1423013044 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA SURABAYA

Lebih terperinci

WACANA KECANTIKAN DALAM TEKS INDRANI SASTRA

WACANA KECANTIKAN DALAM TEKS INDRANI SASTRA WACANA KECANTIKAN DALAM TEKS INDRANI SASTRA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Linguistik-Wacana Sastra, Program Pascasarjana Universitas Udayana PUTU WIDHI KURNIAWAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS PENGEMBAN JABATAN LEGAL OFFICER DAN PERTANGGUNGJAWABANNYA SECARA PERDATA DALAM SUATU PERSEROAN TERBATAS

TINJAUAN YURIDIS PENGEMBAN JABATAN LEGAL OFFICER DAN PERTANGGUNGJAWABANNYA SECARA PERDATA DALAM SUATU PERSEROAN TERBATAS ix TINJAUAN YURIDIS PENGEMBAN JABATAN LEGAL OFFICER DAN PERTANGGUNGJAWABANNYA SECARA PERDATA DALAM SUATU PERSEROAN TERBATAS ABSTRAK Legal Officer merupakan suatu pekerjaan yang cukup berkembang saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda, baik itu tanda diluar rumah, dalam rumah, maupun dilingkungan sekitar. Namun manusia tidak

Lebih terperinci

Perancangan Buku Visual Sejarah Sepeda Motor Klasik Honda

Perancangan Buku Visual Sejarah Sepeda Motor Klasik Honda Perancangan Buku Visual Sejarah Sepeda Motor Klasik Honda Latar Belakang Semakin maraknya perkembangan motor klasik akhir akhir ini membuat banyak sekali pertanyaan tentang orang orang bagaimana motor

Lebih terperinci

ABSTRAK Masalah pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan masalah nasionalisme merupakan masalah yang masih terjadi di daerah perbatasan Kalimantan

ABSTRAK Masalah pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan masalah nasionalisme merupakan masalah yang masih terjadi di daerah perbatasan Kalimantan ABSTRAK Masalah pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan masalah nasionalisme merupakan masalah yang masih terjadi di daerah perbatasan Kalimantan Barat-Serawak, Malaysia. Masalah-masalah tersebut terjadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia kecantikan saat ini sangatlah berkembang, baik itu kecantikan rambut maupun kecantikan kulit. Semua kaum wanita ingin menjaga penampilan pada setiap kesempatan,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan Data.

BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan Data. 219 BAB VI PENUTUP Dari hasil analisa terhadap ulos dalam konsep nilai inti berdasarkan konteks sosio-historis dan perkawinan adat Batak bagi orang Batak Toba di Jakarta. Juga analisa terhadap ulos dalam

Lebih terperinci

OCCULT PHENOMENA IN SHERLOCK HOLMES THE MOVIE THESIS BY CHRIESHER NAMAZCARRA

OCCULT PHENOMENA IN SHERLOCK HOLMES THE MOVIE THESIS BY CHRIESHER NAMAZCARRA OCCULT PHENOMENA IN SHERLOCK HOLMES THE MOVIE THESIS BY CHRIESHER NAMAZCARRA 0911110016 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURE FACULTY OF CULTURAL STUDIES UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. medium komunikasi melalui desain pada kemasannya. Desain kemasan

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. medium komunikasi melalui desain pada kemasannya. Desain kemasan V. PENUTUP A. Kesimpulan Kemasan sudah mengalami pergeseran fungsi, yang mulanya berfungsi untuk melindungi suatu produk kemudian sekarang ini juga berfungsi sebagai medium komunikasi melalui desain pada

Lebih terperinci

THE LIFESTYLE OF STRAIGHTEDGE AMERICAN AS SEEN IN FOUR SONGS OF GOOD CLEAN FUN BAND THESIS

THE LIFESTYLE OF STRAIGHTEDGE AMERICAN AS SEEN IN FOUR SONGS OF GOOD CLEAN FUN BAND THESIS THE LIFESTYLE OF STRAIGHTEDGE AMERICAN AS SEEN IN FOUR SONGS OF GOOD CLEAN FUN BAND THESIS BY RISANG SUDRAJAD NIM: 105110107111015 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF LANGUAGES AND LITERATURES FACULTY

Lebih terperinci

Semiotika, Tanda dan Makna

Semiotika, Tanda dan Makna Modul 9 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.3. Saussure: Organisasi Tanda Menurut Saussure, ada dua cara pengoganisasian

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam

BAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam arti, yaitu ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima atau pengulangan bunyi yang

Lebih terperinci

PENGGAMBARAN KESENJANGAN SOSIAL MASYARAKAT BELITUNG DALAM FILM LASKAR PELANGI (Analisis Semiotika Dalam Film Laskar Pelangi) SKRIPSI

PENGGAMBARAN KESENJANGAN SOSIAL MASYARAKAT BELITUNG DALAM FILM LASKAR PELANGI (Analisis Semiotika Dalam Film Laskar Pelangi) SKRIPSI PENGGAMBARAN KESENJANGAN SOSIAL MASYARAKAT BELITUNG DALAM FILM LASKAR PELANGI (Analisis Semiotika Dalam Film Laskar Pelangi) SKRIPSI MUHAMMAD HANAFI 110922028 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah momen yang sangat penting dalam hidup seseorang karena akan dikenang sepanjang hidup. Pernikahan menyatukan dua manusia menjadi satu keluarga. Pernikahan

Lebih terperinci

SKRIPSI REPRESENTASI KOREA UTARA DALAM FILM THE INTERVIEW

SKRIPSI REPRESENTASI KOREA UTARA DALAM FILM THE INTERVIEW SKRIPSI REPRESENTASI KOREA UTARA DALAM FILM THE INTERVIEW DISUSUN OLEH: VANIA SUHARYANTO / 1423013019 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA SURABAYA

Lebih terperinci

E-SUMUTSIANA RELIEF. Abstrak. Abstract

E-SUMUTSIANA RELIEF. Abstrak. Abstract E-SUMUTSIANA RELIEF Yudi Franklin Hutauruk Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jurusan Sistem Informasi JL. H.M Jhoni No. 70 Medan, Indonesia yudifranklin@gmail.com Abstrak Pentingnya warisan budaya kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti BAB III METODE PENELITIAN Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan metode analisa semiotika. Analisa semiotika merupakan suatu teknik analisa yang menarik sebuah tanda dan cara tanda-tanda tersebut bekerja.

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Oshougatsu atau lebih dikenal dengan shougatsu adalah perayaan tahun baru masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis dekorasi-dekorasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang bertempat tinggal dalam satu lingkungan masyarakat. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang bertempat tinggal dalam satu lingkungan masyarakat. Budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang bertempat tinggal dalam satu lingkungan masyarakat. Budaya dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan yang bersifat

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA VISUAL PROMOSI UNTUK KAMPANYE CANTIKA INDONESIA SEBAGAI UPAYA MEMPERKENALKAN CARA-CARA KECANTIKAN KHAS INDONESIA

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA VISUAL PROMOSI UNTUK KAMPANYE CANTIKA INDONESIA SEBAGAI UPAYA MEMPERKENALKAN CARA-CARA KECANTIKAN KHAS INDONESIA ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA VISUAL PROMOSI UNTUK KAMPANYE CANTIKA INDONESIA SEBAGAI UPAYA MEMPERKENALKAN CARA-CARA KECANTIKAN KHAS INDONESIA Oleh Fabianie NRP 1064024 Indonesia kaya akan tanaman dan rempah-rempah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena

BAB I PENDAHULUAN. dan segala problematikanya yang begitu beragam. Fenomena-fenomena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra yang baik tidak dapat menghindar dari dimensi kemanusiaan, mempunyai keterkaitan dengan masalah kehidupan manusia, dan segala problematikanya

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi dan juga makhluk sosial. Dalam bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamanya, manusia diperlukan alat yang bernama

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU PERHIASAN PERNIKAHAN JAWA BARAT. Oleh Raissa Vania NRP

ABSTRAK PERANCANGAN BUKU PERHIASAN PERNIKAHAN JAWA BARAT. Oleh Raissa Vania NRP ABSTRAK PERANCANGAN BUKU PERHIASAN PERNIKAHAN JAWA BARAT Oleh Raissa Vania NRP 1264031 Warisan budaya Indonesia sangat beragam, setiap suku dan daerah memiliki warisan budaya tersendiri. Salah satu yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENJUALAN KREDIT. (Studi Kasus pada CV. Optic Pro) INTERNAL CONTROL SYSTEM ANALYSIS OF THE CREDIT SALES SYSTEM

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENJUALAN KREDIT. (Studi Kasus pada CV. Optic Pro) INTERNAL CONTROL SYSTEM ANALYSIS OF THE CREDIT SALES SYSTEM ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENJUALAN KREDIT (Studi Kasus pada CV. Optic Pro) INTERNAL CONTROL SYSTEM ANALYSIS OF THE CREDIT SALES SYSTEM (Case Study in CV. Optic Pro) TUGAS AKHIR Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Makna Tanda

BAB 2 LANDASAN TEORI Makna Tanda BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Semiotika Ilmu semiotika dijelaskan oleh Van Zoest (1993:1) sebagai cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti

Lebih terperinci

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk

Lebih terperinci

A STUDY OF SEMIOTICS ON CONNOTATIVE MEANING IN THE WORLD WIDE FUND FOR NATURE (WWF) ADVERTISING CAMPAIGN ON CLIMATE CHANGES THESIS

A STUDY OF SEMIOTICS ON CONNOTATIVE MEANING IN THE WORLD WIDE FUND FOR NATURE (WWF) ADVERTISING CAMPAIGN ON CLIMATE CHANGES THESIS A STUDY OF SEMIOTICS ON CONNOTATIVE MEANING IN THE WORLD WIDE FUND FOR NATURE (WWF) ADVERTISING CAMPAIGN ON CLIMATE CHANGES THESIS BY AJENG RATNA PUSPITA NIM 105110100111011 STUDY PROGRAM IN ENGLISH DEPARTMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci