BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk mencapai 690,26 jiwa/km 2 dan laju pertumbuhan penduduk
|
|
- Hendri Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Bali pada tahun 2010 sebesar jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 690,26 jiwa/km 2 dan laju pertumbuhan penduduk jika dibandingkan tahun 2000 mencapai 2,14%. Penduduk perempuan di Bali hampir seimbang dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki yaitu dengan perbandingan (49,66%) perempuan dan (50,34%) laki-laki (BPS. Provinsi Bali, 2014). Penduduk perempuan Bali yang bekerja sebanyak (44,60%) atau lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebanyak (55,40%), tetapi perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata baru sebesar 26% dibandingkan laki-laki. Dengan fakta ini berarti pembangunan pariwisata Bali perlu dilakukan dengan pembangunan dan pengembangan pariwisata yang berwawasan kesetaraan dan keadilan gender, yang artinya dalam pembangunan pariwisata tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan secara adil, setara, proporsional, persamaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, Bab III, Pasal 5-6, menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan serta berhak memperoleh perlakuan yang sama dari pengusaha. Terkait dengan hal tersebut Suryani (2003: 41) menyatakan secara normatif negara telah menjamin persamaan hak antara laki-laki
2 2 dan perempuan untuk berpartisipasi dalam suatu pembangunan, termasuk dalam pembangunan di bidang pariwisata. Dalam menunjang keberhasilan pembangunan pariwisata, perempuan Bali terus berupaya memperjuangkan diri mereka guna mendapatkan hak dan perlakukan yang sama dengan laki-laki sehingga mereka dapat berperan aktif dalam bidang pariwisata. Bidang pariwisata yang paling banyak membutuhkan tenaga kerja dalam mengoperasikan usahanya adalah akomodasi/hotel. Dalam operasional suatu hotel unsur pelayanan merupakan hal penting untuk dilakukan oleh para tenaga kerja agar mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan yang dilayani. Kini hotel mewah tidak hanya dijumpai di darat (resort) tetapi sudah banyak yang beroperasi di lautan lepas yang sering disebut dengan kapal pesiar (cruise). Bekerja di kapal pesiar merupakan trend/kecenderungan masa kini bagi masyarakat Bali. Masyarakat Bali telah melihat kenyataan bahwa tenaga kerja yang bekerja di kapal pesiar telah banyak mengubah taraf hidup diri maupun keluarganya. Hal ini terbukti dengan bekerja di kapal pesiar, mereka bisa memenuhi kebutuhan primer, sekunder maupun tersier yang lebih layak seperti membangun rumah yang lebih permanen dan membeli mobil. Mereka menyadari bahwa dengan bekerja di kapal pesiar, di samping mendapatkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja di dalam negeri, mereka bisa bekerja sambil jalan-jalan ke luar negeri, serta mampu membuka wawasan tenaga kerja itu sendiri. Kenyataan ini memotivasi tenaga kerja Bali lainnya untuk ikut merasakan keunggulan dari bekerja di kapal pesiar. Sejalan dengan penelitian Sunarsa (2009: 127) yang menyatakan bahwa bekerja di kapal pesiar memiliki prospek yang
3 3 menjanjikan sepanjang masih mampu melakukannya karena gaji yang diterima lebih besar dibandingkan bekerja di dalam negeri. Hal ini juga tidak menutup kenyataan bahwa akhir-akhir ini terjadi beberapa kasus memprihatinkan yang menimpa tenaga kerja asal Bali di kapal pesiar seperti kasus penganiayaan dan pemerkosaan, serta meninggalnya tenaga kerja Bali saat bekerja di kapal pesiar. Bali sebagai produsen tenaga kerja pariwisata telah berhasil meningkatkan pemberangkatan tenaga kerja Bali ke kapal pesiar sampai tahun Secara persentase tingkat partisipasi perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, walaupun tingkat partisipasinya masih kurang dari 10%, jika dibandingkan dengan tenaga kerja laki-lakinya (Tabel 1.1). Keterlibatan perempuan Bali dalam industri pariwisata kapal pesiar tersebut tentu memberikan implikasi terhadap kemajuan pariwisata dan lingkungan kehidupannya baik ditinjau dari faktor ekonomi, sosial, maupun budaya. Keterlibatan perempuan dalam industri kapal pesiar merupakan suatu hal yang menarik, karena sektor pariwisata termasuk dalam sektor publik. Tabel 1.1 Tenaga Kerja Bali yang Bekerja dalam Industri Pariwisata Kapal Pesiar Menurut Jenis Kelamin (orang/%) Tahun Jenis Kelamin No Tahun Jumlah Laki-laki Perempuan (94,19) 44 (5,81) (93,72) 697 (6,28) (93,58) 595 (6,42) (91,99) 901 (8,01) Jumlah (93,09) (6,91) Sumber: BP3TKI Denpasar, 2014
4 4 Untuk dapat mengisi peluang kerja di kapal pesiar, perempuan Bali diwajibkan memiliki kualifikasi kompetensi kerja seperti hard skill dan soft skill. Kompetensi kerja merupakan kemampuan setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hard skill merupakan kompetensi pengetahuan dan keahlian yang harus dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan seperti keterampilan dalam melayani wisatawan. Soft skill adalah penampilan dan sikap kerja yang ditunjukkan oleh tenaga kerja dalam memberikan pelayanan. Di samping itu Sadia dan Oka (2012) menyebutkan bahwa karakteristik perkerjaan di kapal pesiar juga menuntut disiplin yang tinggi dan membutuhkan ketahanan fisik yang kuat. Terkait dengan hal tersebut, perempuan Bali berusaha menyiapkan diri secara dini untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif pada era global ini. Dalam era globalisasi ini, tenaga kerja Bali termasuk perempuan, telah mampu memenuhi kualifikasi kompetensi kebutuhan tenaga kerja dalam industri pariwisata kapal pesiar. Kompetensi yang dimaksud baik hard skill maupun soft skill. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan dari tenaga kerja perempuan Bali dalam mengisi peluang kerja yang tersedia dalam industri pariwisata kapal pesiar, dengan peningkatan yang signifikan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 33,84% (BP3TKI, 2014). Sampai saat ini, di Bali terdapat 24 Kantor Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang telah berperan aktif dalam memberangkatkan tenaga kerja Bali ke kapal pesiar, baik laki-laki maupun perempuan. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud, sebagai berikut (Tabel 1.2).
5 5 Tabel 1.2 Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta ke Kapal Pesiar di Provinsi Bali, Tahun 2013 No Nama Perusahaan Alamat 1 PT. Bali Paradise Citra Dewata Jl. Pulau Ayu VIII/21 Denpasar 2 PT. Bali Duta Mandiri Jl. Kecak 12, Gatot Subroto Denpasar 3 PT. Satria Abdi Persada Jl. Merdeka No. 9 Denpasar 4 PT. Lawu Agung Rinjani Jl. Sekar Tunjung XV/3 Gatsu Timur Denpasar 5 PT. Cemerlang Tunggal Inti Karsa Jl. Tukad Jinah 20X Denpasar 6 PT. Quantum Job Jl. Dsn Penarukan Kelod, Kerambitan, Tabanan 7 PT. Reka Wahana Mulya Jl. Jempiring No. 21 Denpasar 8 PT. Bina Adi Daya Mandiri Jl. Danau Tamblingan 27 Sanur, Denpasar 9 PT. Elkarim Makmur Sentosa Jl. Cok Agung Tresna 47 Denpasar 10 PT. Mahayana Bina Andika Jl. Cok Rai Pudak, Peliatan, Ubud, Gianyar 11 PT. Danamon Wahana Tenaga Kerja Jl. Kertha Petasikan III/12 Suwung, Denpasar 12 PT. Bagoes Bersaudara Jl. Maninjau V/2 Sanur, Denpasar 13 PT. Ficotama Bina Terampil Jl. Kebo Iwa 21 Gianyar 14 PT. Hasamuri Abadi Jl. Raya Puputan Renon, Komplek Duta Wijaya Blok C, Denpasar 15 PT. Berkat Sukses Makmur Sejahtera Jl. Buluh Indah 121, Denpasar 16 PT. Andromedia Graha Jl. Sahadewa, Dsn Rening, Desa Baluk, Negara 17 PT. Dharma Karya Raharja Jl. Gunung Muliawan III/F10, Tegal Kertha, Denpasar 18 PT. Rimba Cipta Indah Jl. Nusantara, Lingkungan Kubu, Bangli 19 PT. Sumber Bakat Insani Jl. Patih Jelantik, Komplek Pertokoan Istana Kuta Galeria, Blok PM 1/12, Ling. Abianbase, Badung 20 PT. Mercator Services Indonesia Jl. Gatot Subroto No. 366 A, Denpasar 21 PT. Lentera Bunga Bangsa Sejati Jl. Denpasar-Gilimanuk Km 28, Desa Sembung Gede, Kerambitan, Tabanan 22 PT. Cahaya Alam Timur Jl. Raya Kuta 68, Istana Kuta Galeria BW 2/9-9, Lingkungan Abianbase, Badung. 23 PT. Panca Mega Bintang Jl. Dewata, Komplek Pertokoan Alam Dewata Blok F.4 Sidakarya, Denpasar 24 PT. Cahaya Persada Jl. Lely 1B, Kreneng, Denpasar. Sumber: Disnakertrans Prov. Bali, 2014 Keikutsertaan perempuan Bali untuk bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar, dipengaruhi oleh faktor sosial maupun faktor ekonomi. Faktor sosial misalnya, golongan umur, status perkawinan, dan pendidikan. Faktor ekonomi
6 6 yang dapat memengaruhi motivasi perempuan untuk bekerja dalam industri pariwisata, misalnya ada di antara perempuan yang terpaksa bekerja karena desakan ekonomi keluarga atau mereka ingin membantu suami untuk menambah pendapatan keluarganya. Bahkan dengan keberhasilan dari pihak keluarga dalam mencapai kemapanan ekonomi keluarga, dapat menyebabkan keluarnya perempuan dari bidang pekerjaan (Soedjono, 1986). Pemberdayaan perempuan dalam industri pariwisata kapal pesiar merupakan hal menarik karena secara budaya sektor pariwisata berada dalam sektor publik, di mana berdasarkan pembagian kerja secara tradisional (gender) sektor publik merupakan wilayah kerja kaum laki-laki. Wilayah kerja perempuan di sektor domestik seperti mengelola rumah tangga, mencuci, dan memasak. Sukeni (2006) menyatakan bahwa walaupun secara konvensional ada pembagian kerja seperti itu, tetapi dalam kenyataan khususnya bagi kaum perempuan Bali keadaannya jauh berbeda karena sejak pariwisata modern dikembangkan di Bali, perempuan Bali telah berpartisipasi dalam sektor publik seperti bekerja dalam industri pariwisata. Oleh karena itu menarik untuk dikaji secara mendalam tentang bagaimana implikasi perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar terhadap lingkungannya ditinjau dari faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Perempuan Bali yang memiliki motivasi untuk bersaing meraih jabatan di industri pariwisata kapal pesiar sangat minim. Minimnya motivasi perempuan Bali untuk meraih jabatan karena mereka sudah merasa cukup dengan penghasilan yang telah diperolehnya sebagai staf seperti menjadi bar waitress, housemaid, dan cabin steward di kapal pesiar. Dengan posisi sebagai staf perempuan dominan
7 7 melaksanakan tugas-tugas yang bersifat teknis. Mereka menyatakan, jika menduduki jabatan yang tinggi akan dibarengi dengan tanggung jawab yang lebih tinggi pula. Karmini (2011) menyatakan faktor penyebab sedikitnya perempuan dalam meraih jabatan dalam hotel berbintang lima karena adanya keterikatan dengan keluarga, yakni terikat dalam pekerjaan domestik dalam mendampingi suami dan mengasuh anak yang lebih diutamakan daripada tekun bekerja, serta adanya keterikatan dengan adat di tempat tinggal mereka. Budaya tersebut menjadi hambatan bagi perempuan Bali dalam menduduki jabatan strategis dalam industri pariwisata. Tenaga kerja perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar, pada berbagai jabatan dalam bidang pariwisata memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan tenaga kerja luar Bali. Keunggulan komparatif tenaga kerja Bali dominan terkait dengan aspek pribadi seperti penampilan dan sikap, tetapi kurang menonjol dalam bidang yang berhubungan dengan kemampuan konseptual, manajerial serta aspek bisnis lainnya. Hal ini bisa dilihat masih terbatasnya tenaga kerja Bali menduduki posisi manajerial dalam hotel berbintang, misalnya sebagai front office manager, food and beverage manager, dan general manager. Posisi yang diraih tenaga kerja Bali dominan berada pada posisi sebagai staf. Dengan demikian keunggulan atau kekuatan tenaga kerja etnis Bali lebih banyak pada front liners atau tingkat pelaksana (Tim Peneliti Unud, 2001). Kekuatan tenaga kerja Bali merupakan modal soft skill yang sangat dibutuhkan dalam industri pariwisata. Kelemahan dijadikan sebagai acuan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri guna mampu memenangkan
8 8 persaingan yang semakin kompetitif. Semuanya tergantung dari kemauan dan kemampuan tenaga kerja Bali untuk meningkatkan kualitas diri. Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dikatakan bahwa ada beberapa faktor (ekonomi, sosial, budaya) yang mendorong ataupun menghambat kaum perempuan Bali untuk bekerja dalam industri pariwisata baik yang bersifat internal dari perempuan sendiri maupun yang bersifat eksternal. Oleh karena itu penelitian perempuan Bali dalam industri pariwisata kapal pesiar ini, relevan dan signifikan untuk diteliti sebagai sebuah penelitian kepariwisataan (tourism studies) dalam posisinya sebagai sebuah kajian multidisipliner yang terkait dengan kajian perempuan (women studies) dan kajian budaya (cultural studies) terhadap perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana keberadaan perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapinya? 2. Faktor-faktor apa yang memotivasi perempuan Bali untuk bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar? 3. Bagaimana implikasi ekonomi, sosial, dan budaya perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar terhadap lingkungan kehidupannya?
9 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Secara umum penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang fenomena perempuan Bali yang memilih bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar. Fakta menunjukkan bahwa kini perempuan Bali sudah berani memutuskan untuk memilih bekerja pada sektor publik seperti di kapal pesiar, walaupun secara budaya perempuan Bali terikat oleh adat budaya yang kental. Bahkan kini sudah banyak di antara perempuan Bali yang memutuskan untuk berangkat/bekerja di kapal pesiar sampai berkali-kali Tujuan khusus Sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat, maka tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Mengkaji keberadaan perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapinya. 2. Menganalisis faktor-faktor yang memotivasi perempuan Bali untuk bekerja di industri pariwisata kapal pesiar. 3. Mengkaji implikasi ekonomi, sosial, dan budaya perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar terhadap lingkungan kehidupannya.
10 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat dari penelitian ini dibedakan atas dua bagian yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan keilmuan tentang keberadaan perempuan Bali yang bekerja dalam industri pariwisata kapal pesiar dan bahkan dapat dipakai sebagai referensi dalam penelitian yang serupa berikutnya, baik yang dilaksanakan di Bali maupun di daerah lainnya Manfaat Praktis Secara praktis manfaat penelitian perempuan Bali dalam industri pariwisata kapal pesiar ini yaitu manfaat bagi kalangan pemerintah, industri pariwisata, serta masyarakat. 1. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan dalam menentukan kebijakan terhadap pemberdayaan tenaga kerja kerja perempuan Bali dalam industri pariwisata kapal pesiar. 2. Bagi kalangan industri, penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memaksimalkan tenaga kerja perempuan Bali dalam bidang pariwisata, tanpa mengurangi hak dan kewajibannya. 3. Bagi masyarakat khususnya para kaum perempuan agar lebih berperan dalam industri pariwisata kapal pesiar, baik secara kuantitas maupun kualitas.
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai orang, yang terdiri atas orang lakilaki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang kerja di Indonesia sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk. Menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237.556.363
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak tertolong oleh sektor perdagangan ritel. Industri ritel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis ritel merupakan suatu bisnis yang dapat menghidupi banyak orang. Pada saat krisis moneter melanda Indonesia pada akhir tahun 1997, yang kemudian berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah hotel di Yogyakarta semakin meningkat. Data Badan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambahan jumlah hotel di Yogyakarta semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2014) menunjukkan bahwa pertumbuhan hotel
Lebih terperinciLampiran Surat Nomor : B-0964/RENSTRA/PMT/2016 Tanggal 09 Desember 2016
Lampiran Surat Nomor : B-0964/RENSTRA/PMT/2016 Tanggal 09 Desember 2016 KANTOR CABANG No. Nama Alamat Telpon Fax Kota/ 1 Cabang Renon Jl. Raya Puputan, Niti 247997 229439 Mandala, Renon, (80235) 2 Cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri merupakan hal penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri merupakan hal penting bagi beberapa negara di dunia seperti halnya Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan penghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penciptaan tenaga kerja yang produktif merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah saat ini. Peningkatan produktivitas tenaga kerja harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang terkait dengan industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan membawa dampak persaingan
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.
Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin meningkat dan beragam seiring dengan perkembangan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi telah membawa dampak perkembangan di berbagai aspek kehidupan manusia. Kebutuhan manusia menjadi semakin meningkat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan merupakan makhluk yang diciptakan dengan berbagai kelebihan, sehingga banyak topik yang diangkat dengan latar belakang perempuan. Kelebihan-kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri perekonomian Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar penduduk yang berpenghasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Kuta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Kuta. Daerah ini merupakan sebuah daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik domestik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum masalah utama yang sedang dihadapi secara nasional adalah sedikitnya peluang kerja, padahal peluang kerja yang besar dalam aneka jenis pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembanguan ini ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk berpengaruh positif apabila perekonomian dapat menyerap tambahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja adalah dua hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk menjadi potensi terjaminnya ketersediaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada semakin majunya era teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang namun tidak dibarengi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya tarik wisata tersebut berada mendapat pemasukan dan pendapatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, suatu negara atau lebih khususnya pemerintah daerah dimana daya tarik wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan karir, dalam segala levelnya, kian hari kian mewabah. Dari posisi pucuk pimpinan negara, top executive, hingga kondektur bus bahkan tukang becak. Hingga kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak
Lebih terperinciNAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR. 6 GG. II NO. 8X DENPASAR 3 PUSTU UBUNG KAJA 7 DS
NAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR. 6 GG. II NO. 8X DENPASAR 3 PUSTU UBUNG KAJA 7 DS NAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciNAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR. 6 Gg. II No. 8X Denpasar 3 Pustu Ubung Kaja 7 Ds.
NAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR No Kecamatan No Nama Puskesmas/Alamat/Ka.Pusk No Nama Pustu/Alamat No Wilayah Desa/Kelurahan 1 Denpasar Utara Jalan Ahmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu pembangunan dikatakan berhasil dengan melihat tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera harus dimulai dari bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangS Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan dan sebagian besar masyarakat pesisir bermata pencaharian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia tua merupakan waktu bagi seseorang untuk bersantai dan menikmati sisa kehidupannya, tetapi tidak di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik. maupun mancanegara adalah Bali, karena Bali memiliki daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah salah satu sektor andalan dalam pembangunan suatu daerah, karena dengan adanya perkembangan dan pembangunan dalam sektor pariwisata mampu
Lebih terperinci2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan diyakini sebagai salah satu institusi yang memiliki peran sentral dan strategis dalam proses transformasi sosial serta pemberdayaan insani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar kota di Negara Indonesia tumbuh dan berkembang pada kawasan pesisir. Setiap fenomena kekotaan yang berkembang pada kawasan ini memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengenai faktor-faktor yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kependudukan adalah studi yang membahas struktur dan proses kependudukan yang terjadi di suatu wilayah yang kemudian dikaitkan dengan aspek-aspek non demografi. Struktur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Secara administratif Kota Yogyakarta berada di bawah pemerintahan Propinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang merupakan propinsi terkecil setelah Propinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional dan tercapai kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu wilayah hakekatnya adalah serangkaian kebijakan sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menciptakan pembangunan yang seimbang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang termasuk dalam kategori
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan komoditi perkebunan yang termasuk dalam kategori komoditi strategis di Indonesia. Indonesia adalah produsen kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: pemberdayaan, kesejahteraan, potensi, koperasi wanita
Judul : Peran Koperasi Wanita dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan pada Koperasi Wanita di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Nama : Cyntia Putri Devanty NIM : 1306105108 Abstrak Kabupaten Gianyar sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur terletak pada 113 0 44-119 0 00 BT dan 4 0 24 LU-2 0 25 LS. Kalimantan Timur merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016
03/01/51/Th. XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 413.232 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciSTATUS NO KABUPATEN KECAMATAN JENIS STATUS NPSN NAMA SEKOLAH AKREDITASI 1 DENPASAR DENPASAR BARAT SMP Swasta SMP ANUGRAH DENPASAR A
IDENTITAS SEKOLAH STATUS NO KABUPATEN KECAMATAN JENIS STATUS NPSN NAMA SEKOLAH AKREDIT 1 BARAT SMP Swasta 50103057 SMP ANUGRAH A 2 BARAT SMP Negeri 50103134 SMP NEGERI 7 A 3 BARAT SMP Swasta 50103144 SMP
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017 17/03/51/Th. XI, 1 Maret 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 460.824 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran kaum perempuan Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam menegakkan NKRI dipelopori
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016
14/02/51/Th. XI, 16 Februari 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 442.800 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika dahulu dunia pekerjaan hanya didominasi oleh kaum laki-laki, sekarang fenomena tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.508 kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang tentunya memiliki
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografi dan Iklim Kota Madiun Gambar 4.1. Peta Wilayah Kota Madiun Kota Madiun berada di antara 7 o -8 o Lintang Selatan dan 111 o -112 o Bujur Timur. Kota Madiun
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat
Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Bali untuk Bekerja di Sektor Publik (Studi Kasus di Desa Adat Kerobokan Kuta Utara Kabupaten Badung). Nama : Ni Putu Devi Ekayanti Ningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh dengan persaingan, peran seseorang tidak lagi banyak mengacu kepada norma-norma kebiasaan yang lebih banyak mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan berkembang sangat cepat dan disertai dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan berkembang sangat cepat dan disertai dengan semakin ketatnya persaingan dan tantangan-tantangan baru yang bertambah kompleks. Hal ini menuntut lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata. Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang memiliki prospek dan potensi cukup besar untuk
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016 79/12/51/Th. X, 1 Desember 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman ke Bali pada bulan 2016 mencapai 432.215 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sampai tahun 2006, BPS memperkirakan hampir 17,4 persen dari total penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan menjadi permasalahan yang dihadapi oleh semua negara di dunia, lebih-lebih di negara yang sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Sampai tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena curah hujan dan kejadian banjir di Kota Denpasar akhirakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena curah hujan dan kejadian banjir di Kota Denpasar akhirakhir ini telah semakin menarik untuk dicermati, terkait dengan semakin berkembangnya kawasan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan dan memenuhi kebutuhan
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pemasaran, maka peranan dunia usaha adalah sangat penting sebagai penunjang suksesnya program di sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara sedang berkembang adalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini ditandai dengan perkembangan yang semakin cepat disegala bidang kegiatan telah mempengaruhi perkembangan berbagai sektor di Indonesia. Persaingan
Lebih terperinciPERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR
PERAN WANITA DALAM AKTIVITAS WISATA BUDAYA (Studi Kasus Obyek Wisata Keraton Yogyakarta) TUGAS AKHIR Oleh: FITRI YULIANA L2D 002 409 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin meningkat. Jika dalu dalam dunia pekerjaan hanya didominasi oleh kaum laki-laki.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam memenuhi kewajiban maupun tanggung jawab kepada anak-anaknya. Pengasuhan dan pendidikan pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan bagian yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan pendidikan dan latihan kerja. Dalam GBHN dinyatakan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.
Judul :Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan Pada Pondok Wisata (Villa) Di Kota Denpasar-Bali. Nama : I Putu Pratama Adiputra NIM : 1315251096 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali Sebagai pulau yang mempunyai luas daratan ± 5.632,86 km², Bali merupakan kesatuan wilayah Propinsi yang terbagi menjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peran strategis dalam upaya peningkatan perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk Domestik Regional Bruto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau Dewata merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau Dewata merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan wisata bagi para wisatawan domestik maupun dari manca negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan produksi. Jumlah SDM di Indonesia terus mengalami peningkatan sejalan dengan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: mobilitas ulang-alik, tingkat upah, pendidikan, jarak tempuh, umur, kegiatan adat
Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Alasan Seseorang Untuk Melakukan Mobilitas Ulang-Alik (Commuting) (Studi Kasus Di Desa Pandak Gede) Nama : Dewa Ayu Cintya Nandiswari NIM : 1306105126 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan mengenai mikro ekonomi,sub sistem yang utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembicaraan mengenai mikro ekonomi,sub sistem yang utama adalah rumah tangga. Rumah tangga merupakan produsen dan sekaligus juga konsumen. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian dari pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisatanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia telah mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisatanya. Perkembangan pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan kota yang inovatif dan serba maju dalam aspek kehidupan sosial ternyata telah menimbulkan berbagai permasalahan didalamnya seperti, semakin bertambahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu wilayah adalah serangkaian kebijakan sebagai usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat, untuk menciptakan keseimbangan pembangunan diberbagai daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali adalah salah satu propinsi di Indonesia dengan luas wilayah keseluruhan 5.686
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali adalah salah satu propinsi di Indonesia dengan luas wilayah keseluruhan 5.686 km 2 atau 0,288% dari luas kepulauan Indonesia dan orientasi pertumbuhan wilayah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017 49/08/51/Th. XI, 1 Agustus 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juni 2017 mencapai 504.141 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern ini pariwisata telah berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO (United Nations World
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017
43/07/51/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Mei 2017 mencapai 489.376 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu (Suwantoro,
Lebih terperinciDirektorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia kaya ragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, agama
Lebih terperinciPROBLEMATIKA PEREMPUAN BEKERJA DI SEKTOR PARIWISATA (STUDI KASUS PERHOTELAN) Endang Sutrisna 1
PROBLEMATIKA PEREMPUAN BEKERJA DI SEKTOR PARIWISATA (STUDI KASUS PERHOTELAN) Endang Sutrisna 1 ABSTRACT Many women workers engaged in various activities in the tourism sector, but gender issues are always
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Statistik Ketenagakerjaan Provinsi Bali (2012:10) konsep dan definisi yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep dan Definisi Bekerja Menurut Statistik Ketenagakerjaan Provinsi Bali (2012:10) konsep dan definisi yang digunakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015 71/11/51/Th. IX, 2 November 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 389.060 orang, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 58/09/51/Th. XI, 4 September 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juli 2017 mencapai 592.046 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksikan akan meningkat cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dapat dicapai oleh individu. Psychological well-being adalah konsep keberfungsian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psychological well-being (kesejahteraan psikologis) merupakan suatu kondisi tertinggi yang dapat dicapai oleh individu. Psychological well-being adalah konsep keberfungsian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peran Pekerjaan dan Keluarga Fenomena wanita bekerja di luar rumah oleh banyak pihak dianggap sebagai sesuatu yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia. Kendati semakin lumrah,
Lebih terperinciDAFTAR PEMENANG UNDIAN GONG BALI DWIPA PERIODE KE-25 TAHUN 2017 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI
DAFTAR PEMENANG UNDIAN GONG BALI DWIPA PERIODE KE-25 TAHUN 2017 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI NO. UNDIAN CABANG NO. REKENING NAMA HADIAH UTAMA UANG TUNAI 250 JUTA RUPIAH 15242454 KANTOR CAPEM LEGIAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016 59/09/51/Th. X, 1 September 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007
3/1/51/Th. II, 3 Januari 28 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 14124 orang, dengan wisman yang datang melalui pelabuhan udara sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesempatan bekerja sering kali menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak negara diseluruh dunia. Indonesia sendiri, persoalan kesempatan kerja
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 59/09/51/Th. X, 1 September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciMARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA!
MARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA! 4 dari 5 laki-laki seluruh dunia pada satu masa di dalam hidupnya akan menjadi seorang ayah. Program MenCare+ Indonesia adalah bagian dari kampanye global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan sistem informasinya memberikan banyak dampak positif bagi kalangan yang jeli membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam memperoleh pendapatan negara dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah di Indonesia. Termasuk bagi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016
37/06/51/Th. X, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 380.767 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelatihan tenaga kerja. Keterlibatan SDM dalam pembangunan tidak hanya, pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini diarahkan untuk mengubah SDM menjadi tenaga kerja yang profesional sehingga SDM dapat dimanfaatkan secara optimal dalam
Lebih terperinci