BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat
|
|
- Hartono Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penciptaan tenaga kerja yang produktif merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah saat ini. Peningkatan produktivitas tenaga kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat ditingkatkan. Banyak literatur mengatakan bahwa produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Seperti yang diungkapkan oleh Khan, dkk dalam Parayitam (2008), bahwa rendahnya pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh rendahnya produktivitas, kemudian mengakibatkan terjadinya tingkat upah rendah. Upah pada akhirnya akan berpengaruh kepada produktivitas kerja. Demikian siklus tersebut terjadi berulang-ulang. Tuntutan kehidupan sosial ekonomi saat ini memaksa setiap orang untuk terus bekerja keras agar dapat bertahan hidup. Tidak terkecuali di dalamnya terdapat peranan kaum perempuan. Para perempuan tersebut aktif mencari kesempatan kerja yang ada untuk meningkatkan taraf hidup dan status perekonomian keluarganya. Keadaan ini kemudian disebut sebagai beban ganda seorang perempuan. Munculnya pengertian beban ganda perempuan menurut Rahayu (2008), karena disamping para perempuan ikut mendukung keluarga dalam mencari penghasilan namun tuntutan sebagai pengatur rumah tangga dan mendidik anak masih sering dibebankan kepadanya seorang diri. 1
2 Salah satu bentuk keterlibatan perempuan dalam ekonomi keluarga yaitu dengan memasuki sektor-sektor informal. Hakim (2011) menyebutkan, sektor informal selain lebih fleksibel juga mempunyai kemampuan bertahan yang tinggi dalam menghadapi kondisi tekanan ekonomi apapun. Oleh karena itu, di sektor informal perempuan nampaknya lebih sesuai dalam melaksanakan perannya selain sebagai ibu rumah tangga juga mampu untuk aktif dalam kegiatan ekonomi. Hidayat, 1987 (dalam Damongllala, 2010) menyebutkan sektor informal banyak diminati kaum perempuan karena relatif fleksibel dalam waktu kerja, tidak membutuhkan modal besar, dapat menggunakan bahan setempat dan tidak membutuhkan latar belakang pendidikan tinggi. Keterlibatan wanita dalam hal pencarian nafkah di sektor informal menunjukkan peranan wanita yang semakin nyata dalam alokasi ekonomi, karena wanita mempunyai pendapatan pribadi yang berpengaruh terhadap alokasi kekuasaan atau peranannya dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga atau rumah tangga. Hal tersebut mencerminkan peningkatan terhadap sikap kemandirian serta percaya diri dari perempuan yang pada akhirnya akan meningkatkan statusnya (Taufiq, 2008). Dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat adanya diskriminasi pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. Pekerjaan perempuan di sektor informal biasanya kurang memberikan jaminan perlindungan secara hukum dan jaminan kesejahteraan yang memadai, di samping kondisi kerja yang memprihatinkan serta pendapatan yang rendah (Khotimah, 2009). Hal ini disebabkan karena masih adanya anggapan dalam masyarakat bahwa perempuan hanya pantas melakukan 2
3 pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mengurus anak dan menjaga rumah. Keadaan ini tentu membuat akibat yang kurang menguntungkan bagi perempuan dalam melakukan suatu kegiatan produktif. Selain itu, walaupun para perempuan mengerjakan pekerjaan dengan jenis dan kemampuan yang sama, upah yang diperoleh akan lebih rendah daripada laki-laki. Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Dewi pada kegiatan panen dan pascapanen tanaman kopi di Desa Peninjoan Kabupaten Bangli (2006) ditemukan bahwa masih terdapat ketimpangan tingkat upah, yaitu tenaga kerja laki-laki menerima upah sebesar 20 ribu-25 ribu rupiah, sedangkan tenaga kerja perempuan hanya menerima 12 ribu-15 ribu per hari. Ada berbagai macam alasan perempuan untuk memasuki dunia kerja yaitu karena suami tidak bekerja atau pendapatannya kurang, mengisi waktu luang, ingin mencari uang sendiri dan menambah pengalaman. Namun pada umumnya perempuan termotivasi untuk bekerja karena ingin membantu menghidupi keluarga (Asyiek, dkk dalam Artini dan Handayani, 2009:10). Saat ini, telah banyak perempuan yang memasuki dunia kerja. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan. Di Bali sendiri, akibat adanya perkembangan pariwisata mengakibatkan banyak muncul lapangan pekerjaan baru bagi perempuan sehingga TPAK perempuan juga meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 1.1 sebagai berikut. 3
4 Tabel 1.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Bali Tahun No Tahun TPAK Perempuan Laki-laki ,25 85, ,03 85, ,46 85, ,16 84, ,71 84,20 Jumlah 348,61 424,95 Sumber : BPS Provinsi Bali Peran perempuan di bidang ketenagakerjaan telah meningkat walaupun relatif masih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah TPAK perempuan Provinsi Bali dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak perempuan yang memasuki pasar tenaga kerja. Berkaitan dengan semakin berkembangnya industri pariwisata di Bali, maka sub-sektor industri yang banyak digeluti oleh masyarakat adalah sub-sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Peranan sub-sektor ini dalam menyerap tenaga kerja perempuan relatif besar. Industri kecil terutama industri rumah tangga banyak melibatkan tenaga kerja perempuan, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan ini antara lain disebabkan proses produksi industri rumah tangga berlangsung di rumah, teknologi yang digunakan sederhana dan tidak membutuhkan keterampilan khusus, serta modal yang digunakan relatif kecil. Perempuan yang mengusahakannya dapat melakukan peran sebagai pencari nafkah dan sebagai pengurus rumah tangga (Asyiek, dkk dalam Putri, 2005). Selain itu, Kebayantini (2003) mengatakan bahwa pembangunan industri kecil dan industri rumah tangga ditujukan dan diarahkan untuk memperluas lapangan 4
5 kerja dan kesempatan berusaha. Dengan demikian, akan dapat menumbuhkan kemandirian berusaha serta meningkatkan pendapatan pengusaha kecil dan pengrajin, karena industri kecil cukup potensial keberadaannya sebagai warisan budaya pada setiap suku bangsa di Indonesia. Makin banyaknya kaum perempuan yang bekerja pada sektor industri tentunya memiliki berbagai macam masalah, terutama dalam hal kualitas sumber daya manusia. Salah satu ukuran kualitas sumber daya manusia adalah produktivitas tenaga kerja. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi akan mempunyai tingkat produktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan sumber daya manusia yang kurang berkualitas. Produktivitas tenaga kerja perempuan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang diduga mempengaruhi produktivitas tenaga kerja perempuan adalah umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan status perkawinan. Struktur umur dari tenaga kerja perempuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitasnya dalam menghasilkan suatu produk. Umur produktif seseorang pada umumnya berkisar dari umur 15 hingga 64 tahun. Menurut Budhyani dan Sila (2008), pertambahan umur diikuti oleh perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual. Kematangan dalam faktor-faktor tersebut sangat diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Semakin bertambah umur seseorang, akan semakin baik pula hasil kerja yang diperoleh sehingga akan menentukan produktivitas kerjanya. 5
6 Tingkat pendidikan tenaga kerja perempuan juga merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja. Pendidikan yang dialami menyebabkan individu banyak mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan sikap mental yang kuat. Pengetahuan, pengalaman, dan sikap mental yang diperoleh akan berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan sikapnya. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi akan bertindak lebih terarah karena memiliki kemampuan konseptual yang lebih baik (Mapparenta, 2010). Namun, pada umumnya kaum perempuan di daerah pedesaan tingkat pendidikannya rendah sehingga produktivitas kerjanya juga rendah. Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan adalah pengalaman kerja para pengrajin perempuan. Robbins (2001) dalam Pasaribu (2007), mengemukakan, We can say a positive relationship between tenure and job productivity atau dapat diartikan bahwa terdapat suatu hubungan yang positif antara masa kerja dan produktivitas pekerjaan. Masa kerja sering diartikan dengan pengalaman kerja. Semakin lama masa kerja seorang pegawai, semakin banyak kemungkinan pegawai tersebut memiliki pengalaman kerja tentang suatu pekerjaan. Semakin lama masa kerja pegawai, semakin banyak pula kemungkinan pegawai tersebut mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang akan mendukung pekerjaan mereka sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Selain ketiga faktor tersebut, status perkawinan tenaga kerja perempuan juga diduga akan mempengaruhi produktivitasnya dalam suatu pekerjaan. Karyawan perempuan yang sudah menikah akan melihat pekerjaan sebagai suatu 6
7 tanggung jawab yang harus dilakukan untuk dapat menjamin keberlangsungan hidup rumah tangganya. Sebaliknya, karyawan perempuan yang belum menikah mempunyai tanggung jawab yang lebih kecil terhadap suatu pekerjaan. Jadi dapat dikatakan bahwa status perkawinan mempunyai hubungan yang nyata terhadap produktivitas (Pasaribu, 2007). Kabupaten Gianyar merupakan daerah yang terkenal dengan berbagai macam kesenian daerahnya. Sentra kerajinan industri rumah tangga yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk banyak terdapat di daerah ini dan merupakan bagian wisata unggulan yang terkenal hingga ke mancanegara. Industri kecil dan rumah tangga ini menciptakan lapangan kerja baru yang banyak menyerap tenaga kerja termasuk tenaga kerja perempuan. Salah satu jenis pekerjaan yang banyak ditekuni oleh kaum perempuan adalah industri kerajinan anyaman. Hal tersebut disebabkan karena pekerjaan ini tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak terikat oleh waktu sehingga bisa dilakukan setelah para perempuan selesai melakukan tugas rumah tangganya. Industri kerajinan anyaman yang ada pun bisa bermacam-macam, seperti anyaman bambu, anyaman pandan, dan anyaman lontar. Tabel 1.2 Data Sentra Industri Kerajinan Anyaman Lontar di Kabupaten Gianyar Tahun 2011 No Alamat Unit Usaha Volume Produksi Nilai Produksi Desa Kecamatan (Unit) (Buah) (Ribu Rupiah) 1 Lod Tunduh Ubud Mas Ubud Bona Blahbatuh Puhu Payangan Buruan Blahbatuh Sumber : Disperindag Kabupaten Gianyar, 2011 (Data Diolah) 7
8 Di Kabupaten Gianyar, terdapat lima desa yang merupakan sentra kerajinan anyaman lontar. Tabel 1.2 tersebut menampilkan data sentra industri kerajinan anyaman lontar yang terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar tahun Dari Tabel 1.2 diketahui, bahwa Desa Bona menduduki urutan kedua terbanyak dari segi jumlah unit usaha yang memproduksi dan menjual hasil kerajinan anyaman lontar berupa tas, keranjang, topi, dompet dan sandal yaitu sebesar 41 unit usaha. Namun, dari jumlah produksi dan nilai produksi yang dihasilkan, Desa Bona hanya menduduki urutan keempat yaitu sebesar buah dengan nilai produksi Rp Desa Bona sendiri merupakan desa yang terkenal dengan kerajinan anyaman lontar bahkan hingga mancanegara. Sektor kerajinan ini menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian besar warganya, terutama para perempuan baik itu sebagai mata pencaharian pokok maupun pekerjaan sampingan. Para pengrajin terpusat di berbagai pelosok desa dan pengepulnya membuka toko di pinggir jalan utama desa tersebut. Dapat dikatakan, tenaga kerja perempuan kini sangat penting bagi perekonomian Bali dan Gianyar pada umumnya serta Desa Bona pada khususnya, dimana sektor pariwisatanya masih menjadi daya tarik wisatawan sehingga industri pariwisata pada bidang-bidang kerajinan masih terus berkembang dan menjanjikan kesempatan pekerjaan yang besar bagi kaum perempuan. Maka penting untuk membahas bagaimana produktivitas tenaga kerja perempuan tersebut dalam usaha peningkatan pendapatan keluarga. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk meneliti produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri 8
9 kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, dimana produktivitas tenaga kerja perempuan dinyatakan dengan umur para pengrajin perempuan, tingkat pendidikan yang pernah ditempuh, pengalaman atau masa kerja sebagai pengrajin anyaman lontar dan status perkawinan yang disandang para pengrajin perempuan tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut. 1) Apakah umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan secara serempak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar? 2) Bagaimanakah pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan secara parsial terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar? 3) Manakah faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar? 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 9
10 1) Untuk mengetahui pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan secara serempak terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 2) Untuk mengetahui pengaruh umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan status perkawinan secara parsial terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan rumah tangga anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 3) Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja perempuan pada industri kerajinan anyaman lontar di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi kegunaan teoritis dan praktis. 1) Kegunaan Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat bemanfaat serta memperkaya ragam penelitian dan mampu menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi mahasiswa tentang peran tenaga kerja perempuan dan mengetahui faktor-faktor yang diduga mempengaruhi produktivitas kerjanya. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi kepada pemerintah daerah setempat dan pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja 10
11 perempuan dalam usaha peningkatan pendapatan dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian diharapkan tingkat kesejahteraan keluarga pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat Desa Bona pada umumnya dapat ditingkatkan. Selain itu, juga bermanfaat sebagai informasi tambahan guna penelitian selanjutnya yang sejenis. 1.3 Sistematika Penulisan Pembahasan penelitian ini disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis, sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun penyajiannya adalah sebagai berikut. Bab I : Pendahuluan Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penulisan penelitian yang kemudian dirumuskan kedalam pokok permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, dan bagian akhir akan dikemukakan mengenai sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini akan menguraikan konsep atau teori yang melandasi dan mendukung pokok masalah, dan bagian akhir bab ini adalah hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan tinjauan singkat dari lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis 11
12 dan sumber data, responden penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan gambaran umum lokasi penelitian, karakteristik responden, serta pembahasan hasil penelitian meliputi pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi linier berganda. Bab V : Penutup Pada bab ini dikemukakan simpulan-simpulan mengenai hasil pembahasan dan saran-saran yang akan digunakan sebagai masukan. 12
PENGARUH SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PENGRAJIN LONTAR DI DESA BONA, GIANYAR
PENGARUH SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEREMPUAN PENGRAJIN LONTAR DI DESA BONA, GIANYAR Ni Putu Uti Andari Luh Putu Aswitari Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu wilayah adalah serangkaian kebijakan sebagai usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat, untuk menciptakan keseimbangan pembangunan diberbagai daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional dan tercapai kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu wilayah hakekatnya adalah serangkaian kebijakan sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menciptakan pembangunan yang seimbang
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.
Judul Nama : Pengaruh Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Wanita di Pasar Kumbasari : Made Puspita Mega Swari NIM : 1306105063
Lebih terperinciNama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak
Judul :Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Partisipasi Kerja Pedagang Perempuan di Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli (Studi Kasus di Pasar Kidul Kecamatan Bangli) Nama : I Gusti Ayu Made
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangS Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan dan sebagian besar masyarakat pesisir bermata pencaharian
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: pemberdayaan, kesejahteraan, potensi, koperasi wanita
Judul : Peran Koperasi Wanita dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan pada Koperasi Wanita di Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Nama : Cyntia Putri Devanty NIM : 1306105108 Abstrak Kabupaten Gianyar sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa pembangunan sekarang ini sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan. Produktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita.
Lebih terperinciKata kunci: industri, modal, tenaga kerja, lama usaha, pendapatan.
Judul : Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Pengrajin Industri Kerajinan Anyaman di Desa Bona Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Nama : Anak Agung Ratih Wulandari NIM : 1306105031
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Indonesia kini sudah semakin berkembang sangat pesat, terutama pertumbuhan di sektor industri.sektor industri diyakini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk suatu negara merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi atau peranan yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi. Penduduk tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA & RUMUSAN HIPOTESIS. Produktivitas menurut Suprihanto dalam Haryani (2002:97), merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA & RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep Produktivitas Produktivitas menurut Suprihanto dalam Haryani (2002:97), merupakan kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keunggulan sebagai negara manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan produksi. Jumlah SDM di Indonesia terus mengalami peningkatan sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, yang tidak terlepas dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa keterbukaan perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting untuk mendukung strategi
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat
Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Bali untuk Bekerja di Sektor Publik (Studi Kasus di Desa Adat Kerobokan Kuta Utara Kabupaten Badung). Nama : Ni Putu Devi Ekayanti Ningsih
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT
E-Jurnal EP Unud, 2 [5] :269-276 ISSN: 2303-0178 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT I Made Adi Wijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelatihan tenaga kerja. Keterlibatan SDM dalam pembangunan tidak hanya, pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini diarahkan untuk mengubah SDM menjadi tenaga kerja yang profesional sehingga SDM dapat dimanfaatkan secara optimal dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia pada umumnya memposisikan perempuan sebagai pekerja domestik, mempunyai tugas untuk mengurus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai orang, yang terdiri atas orang lakilaki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang kerja di Indonesia sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk. Menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237.556.363
Lebih terperinciKata Kunci: Modal, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja, Produksi DAFTAR ISI...
Judul : Analisis Pengaruh Modal dan Tingkat Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Produksi Industri Kerajinan Patung Batu Padas Di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Nama : Gede Herry Adie Perdana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia adalah masalah kependudukan, Indonesia memiliki penduduk yang begitu besar dari tahun ke tahun, begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, akan tetapi luas tanah yang semakin menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan kerajinan rumah tangga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk berpengaruh positif apabila perekonomian dapat menyerap tambahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja adalah dua hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk menjadi potensi terjaminnya ketersediaan
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALISTAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sampai tahun 2006, BPS memperkirakan hampir 17,4 persen dari total penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan menjadi permasalahan yang dihadapi oleh semua negara di dunia, lebih-lebih di negara yang sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Sampai tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat terutama masyarakat kecil dan masyarakat yang masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara berkembang seperti Indonesia memiliki laju pertumbuhan penduduk yang bertambah dengan pesat. Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ketahun semakin bertambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai salah satunya adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pembangunan salah satu indikator keberhasilan pembangunan Negara berkembang ditunjukkan oleh terjadinya pertumbuhan ekonomi yang disertai terjadinya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan pertumbuhan GNP yang setinggi-tingginya dan penyediaan lapangan pekerjaan, juga menginginkan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga negara atau penduduk daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah hal yang sangat penting dalam suatu negara, terutama dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja
Judul : Pengaruh Tingkat Upah dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel Meja Kayu di Kota Denpasar Nama : Nashahta Ardhiaty Nurfiat NIM : 1306105077 Abstrak
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: Tenaga Kerja, Modal, Bahan Baku, Produksi
Judul : Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Modal dan Bahan Baku Terhadap Produksi Industri Kerajinan Patung Kayu di Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Nama : I Made Agustina NIM : 1306105012 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id/brs_file/tenaker-15mei09.pdf). kekuatan posisi tawar (Bargaining Power) yang sejajar dengan pengusaha dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah angkatan kerja Indonesia berjumlah 107,7 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, yang bekerja sebagai buruh sebanyak
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
Judul : Pengaruh Pembiayaan Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Indeks Kualitas Manusia Serta Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bali Tahun 2011-2015 Nama : I Gede Komang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendapatan secara merata. Pembangunan dewasa ini tidak bisa lepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja dan mengarahkan pendapatan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia tua merupakan waktu bagi seseorang untuk bersantai dan menikmati sisa kehidupannya, tetapi tidak di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agama Hindu meyakini bahwa Tuhan itu bersifat Monotheisme. Transendent, Monotheisme Imanent, dan Monisme. Monotheisme Transendent,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama Hindu meyakini bahwa Tuhan itu bersifat Monotheisme Transendent, Monotheisme Imanent, dan Monisme. Monotheisme Transendent, yaitu Tuhan yang digambarkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu pembangunan dikatakan berhasil dengan melihat tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera harus dimulai dari bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Peranan bagi wanita secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mulia dan dijunjung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
12 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi. Menurut Bintarto dalam Budiyono (2003:3) geografi ilmu pengetahuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN.. xiii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang gencargencarnya melaksanakan pembangunan di segala bidang. Pembangunan nasional di Indonesia bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksikan akan meningkat cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Kemiskinan Secara ekonomi kemiskinan dapat diartikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang termasuk Negara Indonesia di dalamnya. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah lebih dari 70 tahun semenjak Indonesia menyatakan kemerdekaan, namun masih banyak permasalahan yang belum dapat terselesaikan. Salah satu permasalahan terbesar
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik
Judul : Analisis Pengaruh Non Labor Income, Mutu Sumber Daya Manusia dan Tingkat Upah Terhadap Lama Menganggur Pengangguran Terdidik di Kota Denpasar Nama : Udur Yustince BR Situmorang NIM : 1206105040
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor yang penting dalam perekonomian Indonesia. IKM menjadi sektor yang penting di Indonesia karena mampu menyediakan
Lebih terperinciKata Kunci : Modal, Jam Kerja, Pendidikan, Produksi, Pendapatan
Judul Nama : Pengaruh Modal, Jam Kerja, dan Pendidikan Terhadap Produksi Serta Pendapatan Pengerajin Dulang Fiber di Desa Bresela Kabupaten Gianyar : Ni Made Marsy Dwitasari NIM : 1306105119 Abstrak Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (DISPARBUD JABAR) merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan modal utama pembangunan masyarakat nasional Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan terpenting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengurangi kemiskinan (Madris, 2010). Indikator ekonomi makro (PDRB)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian menjadi salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Pembangunan ekonomi daerah tidak hanya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, melainkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena sebagian orang tua lebih memilih untuk mempekerjakan anaknya dari pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang masih memiliki masalah pengangguran dan kemiskinan. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan salah satu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada semakin majunya era teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang namun tidak dibarengi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor terpenting bagi kehidupan manusia, karena memiliki tiga fungsi pokok yaitu :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup merupakan semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang dimana manusia atau makluk hidup berada dan dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembanguan ini ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kajian perempuan merupakan suatu kajian yang sangat menarik perhatian. Hal ini terbukti banyak penelitian tentang kaum perempuan. Perempuan merupakan hal penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembang terutama di Indonesia, Pertumbuhan angkatan kerja saat ini lebih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan penting pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan pekerjaan yang cukup untuk mengejar pertumbuhan angkatan kerja. Bagi negara berkembang terutama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan selama orde baru yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sangat bernuansa top-down karena
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan selama orde baru yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sangat bernuansa top-down karena ditunjang oleh sistem pemerintahan yang desentralisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Untuk mewujudkan cita cita tersebut diatas satu sasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional di Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat baik materiil maupun sprituil berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Untuk
Lebih terperinciKAJIAN MENGENAI PROSPEK PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 5 TAHUN KE DEPAN 1) Oleh: Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., MSi 2) PENDAHULUAN
KAJIAN MENGENAI PROSPEK PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI 5 TAHUN KE DEPAN 1) Oleh: Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., MSi 2) Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia telah banyak mengalami perubahan.
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011
No. 60/11/51/Th. V, 7 Nopember 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2011 Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011, tercatat sebanyak 2.952,55 ribu penduduk usia kerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan daerah Bali merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang meliputi berbagai aspek kehidupan baik fisik maupun mental yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan potensi yang ada dalam memajukan program-program
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri kecil dan menengah yang berkembang di Provinsi Bali dapat meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan yang lebih bermutu selain itu mengingat
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA Teori Curahan Waktu Kerja Istri Nelayan. sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pencari nafkah, dilakukan dalam
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Curahan Waktu Kerja Istri Nelayan Menurut Kharisun (2014) Secara umum wanita mempunyai peran baik sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pencari nafkah, dilakukan dalam
Lebih terperinciKata kunci: luas lahan, produksi, biaya usaha tani, pendapatan.
Judul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jeruk Pada Desa Gunung Bau Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Nama : Anak Agung Irfan Alitawan NIM : 1306105136 Abstrak Sektor Pertanian merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia diarahkan untuk pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Termasuk dalam proses pembangunan adalah usaha masyarakat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih dilanda berbagai hambatan dan tantangan dalam menghadapi persaingan. Hambatan dan tantangan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang berlimpah. Sumber daya alam yang telah tersedia harus diolah oleh
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan
Judul : Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Lama Usaha, dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar Nama : I Gede Ariyuda Pratama NIM : 1306105026 Abstrak Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu (Suwantoro,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah industri kecil merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kerajinan merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berkembang dalam kehidupan manusia. Di Indonesia industri kerajinan terus mengalami perkembangan dan mendapat
Lebih terperincilaporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai acuan dalam penulisan laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Metode penelitian, menjelaskan mengenai metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara khususnya di Indonesia, banyak kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah untuk pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan merupakan makhluk sosial yang membutuhkan pengakuan dan penghormatan untuk memosisikan dirinya sebagai manusia yang bermartabat. Dalam pandangan politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun perekonomian nasional dalam konteks perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membangun perekonomian nasional dalam konteks perkembangan ekonomi bebas saat ini, setiap negara terutama negara-negara yang sedang berkembang diharapkan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang berpenghasilan rendah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan sebuah permasalahan sosial yang sangat kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan (Anggraini, 2012). Kemiskinan umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk diatasi. Masalah kemiskinan sepertinya juga menjadi sesuatu yang telah mengakar dan menjadi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya agar para karyawan yang terlibat dalam kegiatan guna memajukan perusahaan dapat memberikan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.
Judul :Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan Pada Pondok Wisata (Villa) Di Kota Denpasar-Bali. Nama : I Putu Pratama Adiputra NIM : 1315251096 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan mengenai mikro ekonomi,sub sistem yang utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembicaraan mengenai mikro ekonomi,sub sistem yang utama adalah rumah tangga. Rumah tangga merupakan produsen dan sekaligus juga konsumen. Dengan demikian
Lebih terperinciJudul : Analisis Pendapatan Usaha Warung Tradisional Dengan Munculnya Minimarket Di Kota Denpasar Nama : Ida Ayu Sima Ratika Dewi NIM :
Judul : Analisis Pendapatan Usaha Warung Tradisional Dengan Munculnya Minimarket Di Kota Denpasar Nama : Ida Ayu Sima Ratika Dewi NIM : 1215151034 ABSTRAK Akibat dari munculnya minimarket yang kian lama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng nok, wuwung maupun genteng biasa bahkan genteng glasir. Pada tahu 1980an pabrik genteng mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tingkat persaingan usaha sangatlah tinggi. Hal ini secara otomatis memaksa para pelaku usaha untuk terus mengembangkan diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh organisasi itu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus dengan memanfaatkan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dunia pariwisata dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GBHN, bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan yang potensial. kualitas sumber daya manusia yang baik pula.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aspek kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang handal. Karena itu dalam pembangunan jangka panjang diperlukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu isu yang muncul menjelang berakhirnya abad ke-20 adalah persoalan gender. Isu tentang gender ini telah menjadi bahasan yang memasuki setiap analisis sosial. Gender
Lebih terperinciJURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA DI SEKTOR INFORMAL KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Yolan Cahyani 125020101111021
Lebih terperinci