BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah hotel di Yogyakarta semakin meningkat. Data Badan
|
|
- Herman Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertambahan jumlah hotel di Yogyakarta semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2014) menunjukkan bahwa pertumbuhan hotel di Yogyakarta mencapai rata-rata 14,5% per tahun. Hal ini juga dibuktikan melalui pengamatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya kabupaten Sleman, banyak dijumpai proyek-proyek pembangunan hotel dan akomodasi lainnya. Pertumbuhan hotel tersebut membuka peluang bagi angkatan kerja untuk berkarir di industri perhotelan. Hingga tahun 2014, industri perhotelan Yogyakarta tercatat mampu menyerap tenaga kerja sebesar orang. Dari total jumlah tenaga kerja tersebut, karyawan perempuan memiliki porsi 32 % dan kualifikasi pendidikan rata-rata lebih tinggi dibanding laki-laki. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa semakin banyak perempuan yang tertarik berkarir di industri perhotelan dan pariwisata ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah mahasiswi di sekolah-sekolah perhotelan dan pariwisata. Peningkatan jumlah karyawan perempuan di industri perhotelan ternyata tidak meningkatkan peluang mereka untuk berkarir hingga level tertinggi. Hasil studi pendahuluan melalui observasi menunjukkan bahwa hingga tahun 2015 hanya sekitar 15 % dari total karyawan perempuan yang mampu menduduki jabatan level supervisor hingga general manager. Di sebuah hotel yang memiliki sebelas jabatan manajerial menengah ke atas, umumnya hanya terdapat dua karyawan perempuan
2 yang menduduki jabatan tersebut. Jabatan itu pun biasanya diberikan di departemen-departemen yang sifat pekerjaannya lebih administratif seperti keuangan dan sumberdaya manusia. Padahal untuk mencapai posisi general manager, karir yang dilalui sebaiknya berasal dari pekerjaan yang sifatnya pelayanan, misalnya marketing, front office, food and beverage, dan housekeeping. Bagi karyawan perempuan di bagian pelayanan, perlu usaha lebih keras untuk dapat membangun karir lebih tinggi. Penjelasan di atas menguatkan masih adanya fenomena glass ceiling yang terjadi di industri perhotelan, khususnya Yogyakarta. Beberapa penelitian sebelumnya di beberapa negara terkait karir karyawan perempuan di industri perhotelan menunjukkan fenomena serupa (Clevenger dan Singh, 2013; Kattara, 2005; Mooney dan Ryan, 2008; Pinar et al., 2011). Banyak faktor yang ditemukan menjadi penyebab masih munculnya glass ceiling di industri perhotelan. Jika disimpulkan dari literatur-literatur yang ada, budaya sosial menjadi faktor utama yang menimbulkan faktor-faktor lainnya. Li dan Leung (2001) menyebutkan bahwa budaya sosial mengakibatkan munculnya bermacam-macam variabel yang menjadi faktor penghambat karir bagi karyawan perempuan. Kattara (2005) menambahkan stereotip perempuan juga merupakan penyebab munculnya glass ceiling. Stereotip tersebut juga muncul karena budaya sosial masyarakat di banyak wilayah di seluruh dunia masih memegang prinsip bahwa peran perempuan seharusnya sebagai kepala rumah tangga. Hal-hal tersebut muncul di negara-negara yang memiliki pandangan mengenai peran perempuan hampir sama dengan Indonesia, seperti Mesir, Hongkong, dan Singapura.
3 Peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur dengan beberapa karyawan perempuan hotel Yogyakarta mengenai karir mereka. Semua menjawab bahwa memang sulit bagi mereka untuk dapat berkarir hingga level general manager. Hal ini terjadi karena adanya berbagai keterbatasan mereka sebagai perempuan dan mereka menyadari kondisi tersebut. Keterbatasan pertama yaitu waktu bekerja tidak bisa fleksibel karena peran perempuan dalam rumah tangga sangat besar dan sulit digantikan oleh pasangannya sehingga menimbulkan konflik peran dalam pekerjaan dan keluarga. Padahal karyawan hotel dituntut untuk dapat memberi pelayanan kapanpun dibutuhkan. Faktor ini relevan dengan teori yang dikemukakan oleh Mooney dan Ryan (2008) serta Wong dan Huang (2014) bahwa para karyawan industri perhotelan diharapkan untuk mau dan mampu bekerja dalam waktu yang relatif lebih lama dan siap kapanpun dibanding bekerja di industri lain. Pelayanan jasa hotel memang seharusnya tersedia 24 jam dan itu merupakan salah satu risiko bekerja di industri tersebut. Penelitian mengenai adanya faktor konflik pekerjaan dan keluarga dilakukan oleh Li dan Leung (2001). Mereka menyebutkan bahwa di antara faktorfaktor penyebab glass ceiling konflik pekerjaan dan keluarga merupakan faktor terpenting. Li dan Leung melakukan penelitian dengan subjek para karyawan perempuan di hotel-hotel kawasan Asia dan menemukan fakta bahwa mereka mengalami tekanan ganda untuk berkarir serta tetap menjalankan peran sebagai ibu dan istri di rumah. Hal ini menyebabkan kinerja mereka tidak maksimal sehingga sulit untuk promosi. Akhirnya para karyawan perempuan yang memutuskan
4 berkarir secara profesional memilih untuk menunda pernikahan (menikah di usia lebih tua) atau bahkan tidak menikah sama sekali. Selain faktor konflik keluarga, secara budaya masyarakat Yogyakarta masih memiliki anggapan bahwa pekerjaan di hotel, khususnya bagi level manajer dan bagian pemasaran, harus banyak menemani konsumen atau klien pergi ke diskotik, bar, atau karaoke. Bahkan tidak sedikit hotel yang memang menyediakan fasilitas tersebut. Selain itu cara berpakaian para karyawan perempuan, terutama di bagian pemasaran, sering bertentangan dengan budaya masyarakat di Jawa karena para karyawan perempuan tersebut harus terlihat menarik sehingga diharapkan para konsumen akan memiliki minat untuk menggunakan jasa hotel. Hal ini membawa sanksi sosial bagi para perempuan berupa pandangan negatif dari masyarakat mengenai diri mereka. Li dan Leung (2001) dalam penelitiannya juga menyebutkan budaya sebagai faktor yang penting. Dalam budaya masyarakat Asia, bisnis merupakan dunianya laki-laki. Hambatan budaya membuat para karyawan perempuan sulit menerima tugas yang membutuhkan jam kerja panjang karena perempuan diharapkan untuk tidak bekerja hingga larut malam. Padahal untuk dapat mengisi posisi manajemen, para karyawan sebaiknya mampu bekerja dalam waktu yang fleksibel dan hal ini sulit dipenuhi oleh para karyawan perempuan. Oleh karena itu, sangat sulit bagi perempuan meraih posisi manajemen dalam karirnya. Peran perempuan dalam keluarga yang besar menyebabkan waktu mereka untuk melakukan mentoring dan komunikasi dengan atasan atau mentor kurang dibanding dengan karyawan laki-laki. Komunikasi dan mentoring hanya dapat
5 terjadi selama jam kerja sehingga dilakukan dengan mencuri waktu bekerja karena tidak ada waktu khusus yang diberikan. Ketika jam kerja telah selesai, para karyawan perempuan umumnya segera meninggalkan tempat kerja untuk pulang dan berganti peran sebagai ibu rumah tangga. Kattara (2005) juga menemukan fenomena serupa dalam penelitian sebelumnya di Mesir sehingga kurangnya dukungan dari atasan atau mentor dapat menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan para karyawan perempuan. Berbeda dengan karyawan laki-laki yang dapat melakukan komunikasi dan mentoring secara fleksibel karena tidak terpaku pada jam kerja. Contohnya di salah satu hotel, koordinator departemen food and beverage dan banquet menjadwalkan kegiatan futsal bersama para staf laki-laki dengan tujuan untuk mempererat hubungan serta memperbaiki komunikasi atasanbawahan. Kegiatan seperti itu tidak dapat dilakukan oleh para karyawan perempuan karena hambatan waktu. Oleh karena itu, perkembangan kemampuan dan komunikasi karyawan perempuan dianggap lebih lambat dibanding dengan karyawan laki-laki. Pandangan lain yang kadang masih muncul tentang karyawan perempuan adalah stereotip negatif kinerja perempuan yang dianggap tidak mampu bekerja di bawah tekanan. Beberapa karyawan perempuan yang diwawancara sebelumnya menyebutkan bahwa mereka cenderung sulit mengontrol emosi dalam bekerja sehingga tampak seperti tidak mampu bekerja di bawah tekanan. Carvalho et al. (2014) dan Kattara (2005) menyebutkan dalam temuannya secara umum para karyawan perempuan dapat bekerja multi-tasking, tetapi dalam situasi tersebut umumnya emosi dan perasaan perempuan mulai bekerja. Jika kedua hal tersebut
6 tidak dikontrol, karyawan perempuan tidak mampu menampilkan kinerja optimal di dalam organisasi. Para karyawan perempuan akan mudah mengeluh ketika beban kerja ditambah karena dianggap mengurangi waktu mereka di dalam keluarga. Oleh karena itu, stereotip negatif tersebut menjadi salah satu hal yang berpotensi menghambat karir bagi karyawan perempuan yang ingin membangun karir hingga manajemen puncak. Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut, para karyawan perempuan mengalami penurunan motivasi kerja. Mereka mengakui bahwa saat ini mereka bekerja sekedar untuk mendapatkan penghasilan dan menyelesaikan tugas-tugas rutin tanpa keinginan aktualisasi diri. Akibatnya, peneliti menemukan banyak di antara mereka yang melakukan kegiatan lain saat jam kerja, seperti berjualan untuk mencari pendapatan tambahan, sehingga pekerjaan menjadi tidak fokus. Fenomena glass ceiling yang terjadi di industri perhotelan Yogyakarta ini akan memberikan dampak negatif bagi para karyawan maupun industri karena menimbulkan motivasi kerja rendah serta citra buruk bagi industri yang dianggap tidak memperhatikan kesetaraan hak berdasarkan jenis kelamin. Identifikasi faktorfaktor yang menyebabkan munculnya glass ceiling tersebut penting dilakukan untuk mencegah dampak negatif tersebut. Oleh karena itu, perlu pengujian apakah konflik pekerjaan-keluarga, budaya sosial, dukungan mentor, dan stereotip jenis kelamin memang berpengaruh pada terhambatnya karir karyawan perempuan di industri perhotelan Yogyakarta.
7 Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memilih judul penelitian ini yaitu Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Glass Ceiling Karyawan Perempuan di Industri Perhotelan Yogyakarta Rumusan Masalah Proporsi jumlah tenaga kerja perempuan di industri perhotelan Yogyakarta semakin meningkat setiap tahunnya. Meskipun demikian, ternyata penambahan jumlah tenaga kerja ini tidak diikuti dengan penambahan porsi bagi perempuan untuk berkarir dan menduduki jabatan manajerial di hotel. Ada hal-hal yang menghambat karir mereka sehingga muncul fenomena glass ceiling. Padahal jika diabaikan, kesenjangan ini menimbulkan dampak negatif bagi karyawan maupun industri. Beberapa literatur dan hasil studi pendahuluan menunjukkan faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya fenomena tersebut. Faktor-faktor yang dimaksud yaitu adanya konflik pekerjaan-keluarga, budaya sosial, dukungan mentor, dan stereotip perempuan dalam pekerjaan. Pengujian tentang apakah faktor-faktor tersebut memang merupakan penghambat karir karyawan perempuan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi faktor mana sajakah yang muncul di industri perhotelan Yogyakarta. Identifikasi tersebut tentunya akan membantu bagi semua pihak yang terkait untuk mengurangi dampak negatif dari munculnya kesenjangan tersebut.
8 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, pertanyaan penelitian yang perlu diajukan yaitu: 1. Apakah konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh positif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta? 2. Apakahbudaya sosial berpengaruh positif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta? 3. Apakah dukungan mentor berpengaruh negatif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta? 4. Apakah stereotip perempuan berpengaruh positif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta? 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1. Konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh positif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta. 2. Budaya sosial berpengaruh positif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta. 3. Dukungan mentor berpengaruh negatif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta. 4. Stereotip jenis kelamin berpengaruh positif pada glass ceiling di industri perhotelan Yogyakarta.
9 1.5. Manfaat Penelitian Manusia merupakan sumberdaya penting bagi organisasi terutama organisasi bisnis yang bersaing dalam hospitality industry seperti hotel. Menjaga agar karyawan tetap puas dalam bekerja menjadi tanggung jawab manajemen sehingga karyawan mampu memberikan layanan terbaik untuk konsumen. Oleh karena itu, manajemen perlu memahami fenomena yang terjadi dan kepuasan kerja karyawan sehingga dapat membuat kebijakan yang terbaik. Dengan demikian, manfaat penelitian ini yaitu: 1. Bagi para perempuan yang ingin atau sedang berkarir di industri perhotelan, identifikasi faktor-faktor penghambat karir dapat menjadi bahan evaluasi dan pengetahuan untuk merancang strategi bagaimana menghadapi hambatan-hambatan tersebut baik hambatan yang bersifat eksternal (dari lingkungan masyarakat, kerja, dan keluarga) maupun internal (hambatan dari dalam diri individu). Temuan dari penelitian ini seharusnya tidak membuat para perempuan menjadi enggan untuk berkarir di industri yang kini merupakan salah satu pemberi pendapatan terbesar di Yogyakarta, melainkan menjadi dorongan dan pembuktian bagi para karyawan perempuan untuk memecahkan glass ceiling tersebut. 2. Bagi pelaku usaha di industri perhotelan Yogyakarta, temuan tentang adanya faktor-faktor penghambat karir dapat membantu dalam menentukan kebijakan dan aturan terkait sumberdaya manusia, khususnya kaum perempuan, di hotel masing-masing sehingga diharapkan sistem pengelolaan sumberdaya manusianya tidak mengandung unsur
10 diskriminasi, pembuatan deskripsi kerja yang lebih sesuai, dan meningkatkan kepuasan khususnya bagi karyawan perempuan. 3. Bagi pemerintah, temuan penelitian ini dapat menjadi acuan dalam membuat kebijakan terkait ketenagakerjaan yang lebih adil, khususnya bagi karyawan hotel perempuan. Hal ini mengingat ada beberapa hambatan yang bersifat sosial dan personal bagi karyawan perempuan tetapi beberapa kajian menunjukkan bahwa hambatan-hambatan tersebut bukan berarti menurunkan kinerja karyawan perempuan (Okumus et al., 2010). Dengan demikian adanya kebijakan dan peraturan dari pemerintah yang lebih tegas diharapkan mampu mengatasi kesenjangan bagi karyawan laki-laki dan perempuan, khususnya terkait jenjang karir dan kompensasi. 4. Bagi akademisi, diharapkan penelitian ini menjadi salah satu acuan bagi penelitian terkait manajemen sumberdaya manusia bagi perempuan, khususnya di industri perhotelan dan pariwisata dalam konteks Indonesia karena sejauh ini belum banyak ditemukan penelitian bisnis di Indonesia yang terkait dengan tenaga kerja perempuan di industri perhotelan Lingkup Penelitian Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor penyebab munculnya fenomena glass ceiling yang terjadi di industri perhotelan Yogyakarta. Faktorfaktor yang diteliti terbatas pada empat faktor yaitu konflik pekerjaan-keluarga, budaya sosial, dukungan mentor, dan stereotip perempuan. Sedangkan lingkup penelitian hanya sebatas hotel-hotel, baik berbintang maupun nonbintang, dan jasa
11 akomodasi lain yang beroperasi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan subjek penelitian karyawan perempuan Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri atas: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar penelitian ini yaitu mengenai fenomena yang terjadi beserta landasan berpikir. Kemudian dirangkum dalam rumusan masalah yang disampaikan melalui pertanyaan penelitian. Selain itu, terdapat juga tujuan, manfaat penelitian, dan lingkup penelitian sehingga pembaca memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai topik yang akan dibahas pada laporan ini. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka akan menguraikan konsep dan teori yang menjadi landasan penelitian ini. Konsep dan teori tersebut menjelaskan variabel-variabel penelitian secara rinci sehingga dari konsep tersebut dapat dihubungkan antarvariabel yang akhirnya membentuk hipotesis. Selain itu, pada bab ini juga ditampilkan model penelitian yang digunakan. BAB III : METODE PENELITIAN Cara yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data akan diuraikan dalam bab ini. Penjelasan
12 mengenai populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, dan teknik analisis juga disampaikan di sini sehingga pembaca yakin bahwa penelitian ini valid dan reliabel. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil olahan data yang diperoleh akan dianalisis di bab ini. Peneliti juga akan memberikan ringkasan hasil olah data tersebut sehingga pembaca memperoleh gambaran mengenai hasil yang diperoleh. BAB V : SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir ini akan berisi simpulan hasil dari penelitian beserta rekomendasi. Dengan adanya rekomendasi, diharapkan penelitian selanjutnya mampu memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dan para praktisi bisnis juga dapat mengambil rekomendasi tersebut sebagai saran bagi praktik bisnis.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan, pada umumnya manusia menjadikan usaha atau perkerjaan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan. Umumnya kebutuhan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika dahulu dunia pekerjaan hanya didominasi oleh kaum laki-laki, sekarang fenomena tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin meningkat. Jika dalu dalam dunia pekerjaan hanya didominasi oleh kaum laki-laki.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu industri yang dikelola oleh seseorang atau suatu badan usaha, yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan tempat akomodasi. Hotel
Lebih terperinciPENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menghadapi arus globalisasi saat ini, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta (BEJ) Nomor Kep-306/BEJ/ menyebutkan bahwa perusahaan yang go
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peraturan BAPEPAM Nomor Kep-36/PM/2003 dan Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Nomor Kep-306/BEJ/07-2004 menyebutkan bahwa perusahaan yang go public diwajibkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha, dimana peran sumber. daya manusia menjadi semakin penting Danish et al., (2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kemampuan bersaing bagi organisasi bisnis atau organisasi publik, diperlukan pengelolaan pengetahuan, di samping pengelolaan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemungkinan bagi sumber daya wanita untuk berkarya. Khususnya di kota-kota besar dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang serba kompetitif menuntut dunia usaha memberi lebih banyak ruang bagi sumber daya manusia untuk berkarya. Situasi dan kondisi demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 SKALA SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI BEKERJA A-2 SKALA KESADARAN KESETARAAN GENDER LAMPIRAN A-1 Skala SIKAP SUAMI TERHADAP ISTRI BEKERJA LAMPIRAN A-2 Skala KESADARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini pertumbuhannya semakin meningkat. Perkembangan pariwisata saat ini demikian pesat, dan merupakan fenomena
Lebih terperinci: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK
Judul : Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta Nama : Alland Christ Wida Wijaya NIM : 1006205168 ABSTRAK Keseimbangan Kehidupan-Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang berkaitan dengan gender.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tingkat produktifitas maksimal. Persaingan yang ketat juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kini menghadapi percepatan pembangunan dalam bidang ekonomi, teknologi, dan infrastruktur. Industrialisasi bangkit dalam skala global dengan melibatkan segala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Untuk membagi kedekatan emosional dan fisik serta berbagi bermacam tugas
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan bukan hanya sebagai alat
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan bukan hanya sebagai alat dalam produksi tetapi merupakan bagian penting dan memiliki peran yang krusial. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir separuh dari seluruh kehidupan seseorang dilalui dengan bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan berbagai perasaan dan sikap. Saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk beberapa orang bekerja itu merupakan
Lebih terperinciPELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG
RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG Oleh : Dra. Sofi Sufiarti. A ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode Evaluasi
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Dari hasil pengumpulan dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode Evaluasi Responsif
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui melalui orang lain. Definisi ini, yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan yang pesat. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari manfaat yang dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang didirikan diseluruh wilayah Indonesia pada umumnya. meliputi : Front Office Department, Housekeeping Department dan Food and
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Perkembangan industri perhotelan dewasa ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah hotel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta sebagai kota pariwisata, sedang giat dalam membangun industri pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. Perkembangan tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Peran wanita di masa sekarang sudah tidak hanya mengerjakan urusan rumah tangga saja namun telah berkembang, sehingga wanita telah berperan serta dalam setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan menyelenggarakan jasa pelayanan makan minum oleh food. and beverage departemen dapat ditinjau melalui ruang lingkup sempit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Kegiatan menyelenggarakan jasa pelayanan makan minum oleh food and beverage departemen dapat ditinjau melalui ruang lingkup sempit dan ruang lingkup yang luas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir tahun 2015 ini, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yaitu ASEAN Free Trade
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN PROSEDUR PERUMUSAN
PENGERTIAN DAN PROSEDUR PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN Masalah biasa didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, atau kesenjangan antara teori dengan praktik, kesenjangan antara cita
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi Terhadap Pengembangan Karir 1. Definisi Persepsi Pengembangan Karir Sunarto (2003) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia telah menjadi sektor strategis dalam sistem perekonomian nasional yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia telah menjadi sektor strategis dalam sistem perekonomian nasional yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. Sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia mengalami perkembangan di berbagai bidang. Indonesia harus ikut berkembang agar tidak menjadi negara yang tertinggal, baik itu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di masa depan dengan perilaku karyawan yang sesuai dan diharapkan. perusahaan dalam mewujudkan tujuan. Karyawan merupakan komponen
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan umumnya mendasarkan perencanaan tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan perilaku karyawan yang sesuai dan diharapkan perusahaan dalam mewujudkan tujuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pendidikan bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat rumah sakit dari pemerintah maupun swasta saling bersaing, dengan persaingan yang berfokus pada kepuasan konsumen dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi selalu mengarahkan sumberdaya yang dimiliki ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang berkaitan dengan gender.
Lebih terperinciPENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN
PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan wanita dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan fenomena yang tidak kalah menarik. Pertama, angkatan kerja saat ini lebih didominasi oleh wanita Dessler (Chiu,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG
KEPUTUSAN JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM GOLONGAN POKOK PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Nikah, menikah, dan pernikahan, tiga kata ini akan selalu menjadi bahasan paling menarik sepanjang masa. Apalagi bagi mereka yang berstatus mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah melakukan suatu penundaan atau menunda. Namun terkadang individu melakukan penundaan hanya sekali, tetapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor bisnis adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor bisnis adalah sebuah fenomena yang terjadi di seluruh dunia beberapa dekade terakhir. Banyak alasan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat banyak harga-harga kebutuhan rumah tangga, angkutan umum dan biaya rumah sakit semakin mahal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dibuat secara hati-hati karena lokasi diperkirakan menjadi salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pemilihan lokasi bisnis, merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati-hati karena lokasi diperkirakan menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu program pembangunan yang mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah adalah pembangunan dalam bidang ekonomi. Pembangunan dalam bidang ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Komitmen karyawan merupakan salah satu kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Komitmen terhadap organisasi
Lebih terperinci#### Selamat Mengerjakan ####
Pekerjaan Istri = Bekerja / Tidak Bekerja Apa pekerjaan Istri Anda? = Berapa jam perhari Istri bekerja = Usia Anak =...Tahun Pembantu Rumah Tangga = Punya / Tidak Punya (Lingkari Salah Satu) Dengan hormat,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam menghasilkan devisa negara. Pariwisata merupakan sektor yang potensial yang harus dikembangkan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun lokal (Asdhiana, 2013). Jenis kegiatan wisata tersebut dikenal dengan istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali merupakan salah satu pulau yang menjadi tujuan wisatawan untuk berlibur dan sebagai tempat untuk melaksanakan berbagai pertemuan Internasional maupun lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhlik hidup ciptaan Allah SWT. Allah SWT tidak menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup ciptaan Allah yang lain adalah
Lebih terperinciKuesioner. Bapak /Ibu terhormat,
Kuesioner Bapak /Ibu terhormat, Dalam rangka menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan saya untuk program Sarjana (S1), maka saya selaku mahasiswa FISIP UI dengan NPM 0606057376 bermaksud menyebarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keduanya merupakan peran bagi pria, sementara bagi wanita akan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan pekerjaan dan keluarga menjadi bagian yang akan dilalui oleh setiap individu dalam hidupnya. Memilih keduanya atau menjalani salah satu saja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perkembangan bisnis perusahaan sektor jasa, khususnya perhotelan pada sekarang ini menunjukkan adanya gejala persaingan yang semakin ketat menuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern ini bidang ketenagakerjaan sangat membutuhkan. sumber daya manusia sebagai pelaku utama untuk mendukung kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia modern ini bidang ketenagakerjaan sangat membutuhkan sumber daya manusia sebagai pelaku utama untuk mendukung kegiatan perekonomian. Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang ingin maju dan berkembang akan memikirkan kepuasan kerja para karyawannya, dengan kepuasan kerja yang didapat oleh karyawan akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akses terhadap peminjaman modal dianggap sebagai kunci sukses dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki suatu usaha merupakan keinginan setiap orang, dimana usaha tersebut dapat menjadi tambahan pemasukan keuangan. Ketika seseorang memiliki ide untuk membuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai keanekaragaman, memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan sektor kepariwisataan dalam upaya mencapai
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI
VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI Pengunjung restoran yang mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Restoran Khaspapi memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbedabeda. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi biasanya berusaha meningkatkan produktifitas, kemampuan berinovasi, dan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang terdiri dari
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian yang terdiri dari permasalahan serta variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan antar perusahaan untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahannya yang dikenal dengan sebutan pulau seribu pura, oleh karena itu Bali menjadi daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel ialah salah satu bentuk akomodasi yang sangat mendukung di bidang pariwisata yang menyediakan jasa, penginapan, makanan, dan minuman, serta jasa lainnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak dikunjungi para wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Tentunya para wisatawan yang berkunjung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan. dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jika berbicara mengenai perhotelan selalu berkaitan dengan makanan dan minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan dan minuman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat dihindarkan dan sulit untuk diselesaikan. Umat manusia diberikan akal dan pikiran agar dapat memecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dewasa ini jumlah wanita yang memiliki pekerjaan diluar rumah semakin meningkat, hampir 40,6% pendatang baru dalam dunia kerja antara tahun 1996 dan 2006
Lebih terperinciBAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG
BAB III DAMPAK DAN USAHA MENGATASI FENOMENA SEKKUSU SHINAI SHOKOGUN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT JEPANG Seperti halnya masalah sosial lainnya, fenomena Sekkusu shinai shokogun ini turut memberi dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan dan keluarga adalah dua unsur yang paling penting dalam
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan dan keluarga adalah dua unsur yang paling penting dalam kehidupan individu. Pemenuhan tanggung jawab antara pekerjaan dan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Alasan Pemilihan Judul Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual jasa keramah-tamahan seperti akomodasi dan food and beverage service. Maju mundurnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keberadaan industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi merupakan industri yang sangat menjanjikan dalam menghadapi persaingan industri pada abad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan audit serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset di kalangan akademisi. Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu menganalisa kontribusi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis pembahasan berkaitan dengan teori-teori penelitian yang telah diuraikan di bab sebelumnya, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia yang semakin ketat dan perekonomian dunia yang semakin tidak menentu mendorong manajemen untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini peran wanita sangat dibutuhkan dalam membangun perkembangan ekonomi maupun sektor lain dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu yang belajar di Perguruan Tinggi. Setelah menyelesaikan studinya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan individu yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang melanjutkan pendidikan ke sebuah perguruan tinggi. Menurut Kamus Besar
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Uji Coba Persepsi Sukses Polisi. Jakarta, Januari 2013
Lampiran 1 Kuesioner Uji Coba Persepsi Sukses Polisi Jakarta, Januari 2013 Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Saya, Riana Kusumawardani, mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak perubahan di mana ia harus menyelesaikan tugastugas perkembangan, dari lahir, masa kanak-kanak, masa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan terhadap sektor perhotelan di DIY, maka kesimpulan yang dapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terkait dengan kompetensi manajerial, yang dilakukan terhadap sektor perhotelan di DIY, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari makhluk hidup lainnya. Mereka memiliki akal budi untuk berpikir dengan baik dan memiliki kata hati.
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. langsung akan berdampak pada adanya perubahan-perubahan di berbagai aspek
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi terjadi dengan sangat pesat. Berbagai permasalahan dalam bisnis dan ekonomi secara langsung akan berdampak
Lebih terperinciPENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA IPB 2012
PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA IPB 2012 DESKRIPSI GENERIK (LEARNING OUTCOMES KKN) 1 Mampu menyelesaikan
Lebih terperinciini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan. Faktor lokasi inilah salah satu juga yang membuat perusahaan ini berkembang pesat.
36 kegiatan keluar masuk kendaran mobil berat untuk mengirim barang maupun mendatangkan bahan baku. Tenaga kerja juga cukup banyak tersedia di kawasan ini. Sehingga memudahkan perusahaan dalam merekrut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kesetaraan jender dengan proses pembangunan ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan antara kesetaraan jender dengan proses pembangunan ekonomi merupakan hal penting untuk memutuskan sebuah kebijakan, hal ini karena bagian dari pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita yang ikut dalam aktifitas bekerja. Wanita sudah mempunyai hak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang kebutuhan hidup individu semakin meningkat. Bekerja menjadi hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan individu. Aktifitas bekerja banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin penting, dengan adanya perkembangan sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia adalah masalah kependudukan, Indonesia memiliki penduduk yang begitu besar dari tahun ke tahun, begitu
Lebih terperinci