BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. menyebar ke berbagai tempat atau wilayah. Di lihat dari asal-usulnya, suku bangsa ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. menyebar ke berbagai tempat atau wilayah. Di lihat dari asal-usulnya, suku bangsa ini"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Punjabi di Medan dan Karang Sari Suku bangsa Punjabi merupakan salah satu suku bangsa dari Negara India yang telah menyebar ke berbagai tempat atau wilayah. Di lihat dari asal-usulnya, suku bangsa ini pemeluk ajaran Sikh. Asal-usul suku bangsa ini dari daerah Amritsar, Jullundur dan juga ada yang dari daerah Seriala dan Serialy yang berada di kawasan Pundjab-India Utara. Pada abad keenam belas, ajaran ini belum berkembang namun seiring berjalannya waktu serta ketekunan para pengikut Sikh, ajaran ini pun mulai berkembang sebagai sekte yang terpisah dan tepatnya pada abad kedelapan belas. Dan akhirnya salah satu pemimpin suku bangsa Punjabi yaitu Randjit Singh 6 berhasil mempersatukan seluruh daerah Pundjab sebelah barat sungai Satludji sampai keperbatasan Tibet sebelah utara, Peshawar sebelah barat dan Sindh sebelash selatan. Saat ini, telah menyebar di wilayah Indonesia, dan salah satunya pada daerah Sumatera Utara. Kedatangan suku bangsa Punjabi ke daerah Sumatera Utara berlahanlahan semakin bertambah, dan akhirnya dapat membuat suatu komunitas yang berfungsi sebagai jalan interaksi serta mempererat tali persaudaraan antar suku bangsa Punjabi itu sendiri. Kedatangan suku bangsa Punjabi di Sumatera Utara memiliki beberapa versi. versi pertama mengatakan bahwa kehadiran suku bangsa Punjabi ke Sumatera Utara dimulai pada 6 Randjit Singh adalah pemimpin ajaran Sikh yang berhasil mempersatukan suku bangsa Punjabi yang menganut ajaran Sikh. Dan pada tanggal 29 juni 1939, Randjit Sing meninggal dan seketika beliau meninggal, kekuasaan Sikh pun mengalami pergolakan intern yang hebat dan menyebabkan peperangan yaitu pertempuran dasyat antara India Inggris, yang pada akhirnya tentara Inggris menyerah. Dan akhirnya daerah Pandjab digabungkan oleh East India Company dengan daerah pejajahan Inggris di India pada tanggal 29 Maret 1849 dan semnjak peperangan itulah, uamat Sikh terpisah tempat,wilayah atau terjadi penyebaran ( D.Partap Singh, 1969:1). 32

2 abad ke-14, dimana suku bangsa ini menjadi seorang pasukan perang Inggris pada peristiwa perang dunia II untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagimana menurut informan, suku bangsa Punjabi ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan RI tersebut dan bahkan dari suku bangsa Punjabi banyak yang gugur pada masa peperangan tersebut. Dan salah satu pejuang dari suku bangsa Punjabi adalah Canan Sing. Dan setelah peperangan itu selesai, sebahagian suku bangsa Punjabi memutuskan untuk tinggal menetap di Sumatera Utara (Wawancara,27 November 2010). Versi ke dua menyatakan bahwa kedatangan suku bangsa Punjabi ke Sumatera dimulai pada abad ke 18 melalui Aceh atau Sabang, dimana tujuan mereka awalnya adalah berdagang. Dengan seiring waktu berjalan, mereka pun memutuskan untuk menetap dan menyebar di seluruh wilayah Sumatera Utara. Penyebaran ini berada pada wilayah Medan, Binjai, Tebing, Kisaran, Pematang Siantar, dan daerah-daerah lainnya. Versi ke tiga menyatakan bahwa kedatangan suku bangsa Punjabi ke Sumatera dimulai pada abad ke 19. Pada abad ini suku bangsa Punjabi bekerja sebagai buruh kontrak di Perkebunan tembakau raya yang dimiliki oleh Negara Belanda (Shandhu dan Mani 1993:83, dalam Eva Yanthi). Dan hal ini dijelaskan lagi, Veneta (1998:23) bahwa suku bangsa Punjabi yang datang di Indonesia khususnya di Sumatera adalah laki-laki yang belum menikah untuk memenuhi hidup mereka dengan bekerja di Perkebunan miliki Belanda. Pekerjaan yang ditetapkan dengan sistem kontrak, membuat suku bangsa Punjabi mempunyai keinginan untuk menetap di Indonesia dan bahkan salah satu dari suku bangsa ini setelah masa kontraknya habis, ia kembali ke Negara asalnya dan membawa kembali keluarganya untuk menetap di Indonesia. Pilihan yang ditetapkan oleh suku bangsa Punjabi untuk tinggal di Indonesia adalah awal mereka dapat membuat suatu komunitas suku mereka sendiri. Karang Sari yang saat ini menjadi tempat bermukimnya suku bangsa Punjabi dan suku bangsa lainnya adalah dulunya sebuah tempat yang tidak teratur atau tidak terstruktur 33

3 dengan baik. Saat itu, tempat ini penuh dengan rerumputan dan lahan kosong yang ditempati sedikit penduduk.wilayah ini juga adalah milik Belanda, karena saat itu ada berdiri beberapa Perusahaan perkebunan tembakau, karet yaitu: Perusahaan Delimas mas keeping di Medan, Senembah mas keeping di Tanjung Morawa, Herison Cros mas keeping atau yang sekarang diberi nama Lonsum. Sebelum suku bangsa Punjabi bermukim di daerah Karang Sari, suku bangsa ini keluar dari pelabuhan kalketa menuju ke berbagai wilayah yaitu seperti wilayah Malaysia, Indonesia, yang pada akhirnya ke daerah Medan. Menurut informan, dulunya daerah Medan ini adalah daerah yang belum terstruktur dan dibuat menjadi tempat ternak sapi, yaitu seperti pada daerah kesawan, air bersih, jalan halat, asrama haji dan tempat yang lainnya. Jadi semua wilayah adalah wilayah kereta lembu, sementara pada wilayah Polonia yang sekarang menjadi sebuah Bandara, dulunya adalah tempat pajuan kuda Belanda. Wilayah Karang Sari atau sering disebut gedung johor juga menjadi tempat ternak sapi, yaitu dari kampung baru menuju rel ke jembatan ampros sampai ke gedung johor adalah tempat jalannya kereta lembu. Wilayah Karang Sari ini ditempati ± 50 kepala keluarga. Sementara untuk suku bangsa Punjabi, mengapa suku bangsa ini dapat bermukim di wilayah Karang Sari, itu karena pada saat itu Kota Madya memperlebar area perkotaan dan suku inipun dipindahkan ke daerah lahan kosong yaitu wilayah Karang Sari dan ini karena suku bangsa ini mempunyai peliharaan. Dengan demikian suku bangsa ini pun dapat memelihara sapi dengan leluasa tanpa memasuki daerah perkotaan. Selain itu, wilayah Karang Sari ini telah dibagikan lahan oleh Belanda kepada suku bangsa Punjabi, yaitu per rumah tangga mendapatkan 25 petak atau ± 2,5 hektar, dan suku bangsa ini dapat memelihara sapi atau lembu. Namun untuk memelihara atau menggembalakan hewan ini tidak semudah yang dibayangkan, suku bangsa ini harus mendapatkan izin dari kepala wilayah setempat dan persetujuan itu akan dibuat ke dalam bentuk tulisan yang menyatakan suku bangsa ini dapat menggembalakan ternaknya. 34

4 Surat izin tersebut dapat kita lihat pada bagian lampiran yang telah dibuat oleh si peneliti. Setelah surat izin ini keluar, suku bangsa Punjabi pada saat itu juga diberikan aturan hasil dari perahan atau susu sapi akan diberikan kepada pihak Belanda dan suku bangsa ini akan diberi imbalan per bulannya. Dalam mengenali suku bangsa Punjabi di Karang Sari tidak begitu sulit meskipun ada kemiripan antara orang Benggali dengan suku bangsa Punjabi. Dan ini terlihat dari identitas mereka yaitu dengan memakai penutup kepala atau sorban, gelang baja yang dikenakan pada tangan kanan. Kemiripan antara orang Benggali dengan suku bangsa Punjabi adalah pada pemakaian sorban. Dan dengan adanya kemiripan ini, tidak jarang masyarakat Karang Sari salah menentukan mana suku bangsa Punjabi dan mana orang Benggali. Benggali berasal dari benggala yaitu dari daratan Pakistan, dimana pada umunya orang Benggali ini menganut agama islam. Dan ini salah satu kemiripan antar kedua suku bangsa tersebut, dimana dalam suku bangsa Punjabi terdapat juga unsur agama Islam, baik itu bentuk ibadah yang ditandai dengan kubah serta sedikit tentang ajaran-ajarannya, seperti dalam beribadah bahwa tempat antara laki-laki dan perempuan terdapat batas pemisah namun perbedaannya terletak pada alat pemisahnya, jika pada agama Islam mereka dipisahkan dengan kain panjang dimana tujuannya agar antara laki-laki dan perempuan tidak dapat saling melihat sementara dalam ajaran Sikh hanya ditanda dengan karpet merah (Wawancara, 24 November 2010). Pada zaman kolonial Inggris, orang suku bangsa Punjabi sangat sering disebut orang benggali, dan bahkan pada waktu itu menurut informan, suku bangsa ini telah diberi pasport sebagai orang benggali. Dan itu, karena suku bangsa ini keluar dari pelabuhan Kalketa dimana daerah itu adalah daerah asli orang benggali. Namun sebutan itu akhirnya berubah, saat pimpinan India menegaskan bahwa pada Negara India terbagi dari beberapa jenis suku bangsa dan salah satunya adalah suku bangsa Punjabi. 35

5 Karang Sari yang dulunya dikenal dengan suku bangsa Punjabi, sekarang menjadi daerah yang tercampur dengan suku bangsa lain dan agama lain. Dan ini, karena suku bangsa ini pada saat itu membagi-bagi lahan kosong tersebut pada masyarakat yang telah tinggal lama di daerah tersebut. Dan menurut informan, daerah ini telah sah menjadi milik penduduk setempat, karena telah dikuatkan dengan hak kepemilikan tanah. Daerah ini juga telah dibagi menjadi 9 (Sembilan) lingkungan. Dan Karang Sari ini terdiri dari beberapa suku bangsa yaitu suku bangsa Batak Toba, Karo, Jawa, Tami dan suku bangsa Punjabi. Sementara untuk suku bangsa Punjabi sendiri, tinggal dibeberapa lingkungan yaitu pada lingkungan 4,5,6 dan lingkungan 9. Dan untuk saat ini jumlah suku bangsa Punjabi di daerah Karang Sari ini ± 40 kepala keluarga. Namun meskipun jumlah penduduk suku bangsa Punjabi tidak terlalu banyak, tetap saja daerah ini telah dikenal dengan wilayah Punjabi. Berkurangnya suku bangsa Punjabi di Sumatera Utara dan terkhusus pada wilayah Medan, itu karena adanya peraturan Pemerintah (1952) bahwa bangsa asing tidak dapat masuk ke wilayah Indonesia. Dan saat peraturan itu ditetapkan seluruh suku bangsa Punjabi langsung menggantikan kewarganegaraannya menjadi Negara Indonesia dan menurut informan jika pun ada saat itu yang berhasil masuk, karena adanya zaminan dari konsulat India agar dapat memasuki wilayah Indonesia Gambaran Suku Punjabi di Medan Medan adalah kota yang di dalamnya terdapat beragam suku bangsa. Keberagaman suku bangsa menjadikan kota ini dikenal dengan masyarakat majemuk. Dan salah satu suku yang terdapat di kota ini adalah suku bangsa Punjabi, dimana suku bangsa ini telah menyebar ke berbagai wilayah yang ada di kota ini, seperti Helvetia, Padang Bulan, Marendal, Polonia, Marelan, Deli tua, Tengku Umar, Karang Sari, Mongonsidi, Patumbak 36

6 serta Setia Budi. Dari keseluruhan wilayah yang ditempati suku bangsa Punjabi, jumlahnya sekitar ± 1000 kepala keluarga ( Eva Yanthi,2010:29). Pada suku bangsa Punjabi terdapat nama yang menentukan bahwa ia adalah penganut Sikh. Jika pada pria dikenakan kata Singh di belakang nama dan sebaliknya pada wanita dikenakan kata Kaor di belakang nama. Dan jika dilihat dari identitas pengenal atau KTP, penganut Sikh membuat identitasnya sebagai agama Hindu dan ini terlihat dari beberapa kartu pengenal suku bangsa Punjabi yang diperlihatkan kepada si peneliti. Menurut informasi yang di dapatkan si peneliti, suku bangsa ini membuat di identitas pengenalnya sebagai penganut agama Hindu, karena saat suku bangsa ini ingin membuat surat perkawinan yang sah secara hukum atau membuat catatan sipil, mereka terlebih dulu mendapatkan stempel Hindu Parisada yang merupakan sebagai pengurus yang mensahkan berbagai surat secara hukum dan melalui Hindu Parisada inilah suku bangsa Punjabi dapat membuat surat perkawinan yang diakui oleh Negara Sejarah Gurdwara di Karang Sari Gurdwara adalah tempat ibadah suku bangsa Punjabi yang menganut ajaran Sikh dan keberadaan Gurdwara ini bagi umat Sikh sangatlah penting dalam melakukan berbagai kegiatan-kegiatan rohani serta kegiatan sosial. Gurdwara ini ditandai dengan adanya sebuah bendera berwarna kuning atau disebut dengan Nisham Sahib. Di Medan, Gurdwara yang merupakan tempat ibadah ajaran Sikh telah berdiri 4 (empat) bangunan,yakni : 1. Gurdwara Nanak Dev ji atau Cental Sikh Temple, di jalan Karya Murni Gg A daerah Mongonsidi, 2. Gurdwara Sri Guru Tegh Bahadur Sahib Ji (yayasan Missi), di jalan Polonia No.172 Medan, 3. Gurdwara Perbandhak, di jalan Tengku Umar, 37

7 4. Gurdwara Shree Arjundev Ji, di jalan Mawar daerah Karang Sari. Gurdwara di Karang Sari didirikan pada tahun Pada saat itu bangunan Gurdwara masih dalam keadaan yang sederhana dan kecil yaitu hanya dilapisi dengan atap tepas dan berdindingkan papan. Dan ini didirikan oleh Banta Singh Fatupila, Chanan Singh Kour arka, Shinggara Singh Chabal, Djagat Singh Chabal, Harnam Singh Kairon, masyarakat suku Punjabi yang lainnya dan juga masyarakat setempat. Pertambahan penduduk suku bangsa Punjabi yang semakin banyak saat itu, menjadi awal dari perubahan luas bangunan untuk lebih mendirikan sebuah Gurdwara yang megah dan nyaman. Kerja sama yang dilakukan sesama suku bangsa Punjabi menghasilkan dana sampai sebesar Rp.35 milyar, yang berhasil membangun Gurdwara megah seperti saat ini. Kemegahan ini ada,tidak lain karena hasil kerja keras serta keinginan suku bangsa Punjabi untuk mendirikan tempat ibadah. Bangunan ini berdiri secara bertahap seperti pada tahun 2000, suku bangsa Punjabi meluaskan tempat ibadah 23 x 33 meter persegi, yang mana akhirnya pada tahun 2003 bangunan ibadah ini disahkan atau diresmikan oleh walikota Medan Abbdillah Ramli. Dan Gurdwara ini dinamakan dengan Gurdwara Shree Arjundev Ji. Gurdwara ini dapat dilihat dari gambar di bawah : 38

8 Kemegahan Gurdwara ini terlihat dari bangunannya yang besar dan banyak dilapisi dengan warna emas pada setiap bangunan dan pada setiap kubah yang ada. Bentuk bangunan ini mengikuti bentuk Gurdwara di India sebagai identitas ajaran Sikh itu sendiri. Dan pada bagian Pintu depan Gurdwara ini terdapat lukisan Guru Shree Arjundev Ji yang sedang mengenakan kostum prajurit dan selain ini pada bagian dalam Gurdwara dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap seperti karpet yang lembut pada lantai dan ini menandakan kenyamanan untuk beribadah, terdapat beberapa unit kipas angin yang menandakan adanya kesejukan pada tempat ibadah serta di tengahnya terdapat kubah kecil, yang dihiasi dengan kain (ramllah) guna menutupi kitab suci agar terhindar dari serangga-serangga kecil untuk tempat sang Pendeta dalam membacakan Guru Granth Sahib, terdapat kamar khusus Guru Granth Sahib (kitab suci). Sementara pada bagian kiri altar terdapat tempat pemain musik (level) dalam mengiring acara ibadah dan pada bagian kanan altar terdapat tempat penyimpanan manisan atau manisan berkah yang akan diberikan usai acara ibadah. Guru Granth Shaib adalah kitab suci pada ajaran Sikh. Setiap Sikh menganggap kitab ini sebuah kitab yang menyimpan berbagai ajaran-ajaran suci yang akan menuntun orang Sikh ke jalan Tuhan. Keberadaan Guru Granth Shaib ini menjadi hal yang terpenting dan bersifat sakral. Hal ini terlihat dari cara ajaran Sikh dalam menjaga kitab suci tersebut dengan menyediakan kamar khusus yang dilengkapi dengan tempat tidur serta selimut guna menutupi kitab suci ini dan ini dilakukan karena bagi ajaran Sikh, Guru Granth Shaib dianggap nyata dan hidup sehingga semua ajaran Sikh memperlakukan dengan sangat teliti. Kemewahan lainnya pada Gurdwara ini adalah terdapat lampu Kristal dan ini langsung didatangkan dari Chekos Loavia dengan biaya sebesar Rp juta pada tahun Pada setiap sudut bangunan juga terdapat simbol-simbol Sikh yaitu ik kiwangkar, khenda kerpan perisai. Dan pada bagian depan altar terdapat tempat peletakkan sumbangan dan ini digunakan untuk membiayai segala keperluan Gurdwara serta jemaat. Hal yang 39

9 paling sepesial dari Gurdwara ini adalah terdapat dapur umum (langger) dan ini dibuat guna untuk memberikan makanan pada semua jemaat Sikh serta orang-orang yang datang ke Gurdwara. Dalam dapur umum ini terdapat berbagai jenis makanan seperti roti chane yang terbuat dari tepung roti dan kacang hijau dan sayur-sayuran terkecuali telur dan daging karena suku bangsa Punjabi yang menganut ajaran Sikh, tidak mengkonsumsi daging karena bagi mereka hewan itu adalah makhluk hidup yang memiliki nyawa sama halnya seperti manusia (Wawancara,25 November 2010). Gambar : Kitab Suci Sikh (Guru Granth Shaib ) Dalam memasuki wilayah Gurdwara ada aturan-aturan khusus yaitu tidak boleh merokok, diharuskan memakai penutup kepala atau sorban, menanggalkan alas kaki dan disimpan pada tempat yang telah disediakan, mencuci kaki. Beberapa aturan ini dilakukan untuk lebih menghargai tempat ibadah karena tempat ibadah adalah tempat yang suci, bersih dan saat melakukan ibadah pun dapat lebih tenang (Wawancara,25 November 2010). 40

10 2.4. Sistem Religi Setiap suku bangsa Punjabi identik dengan ajaran Sikh. Ajaran Sikh merupakan sebuah ajaran baru. Dan ajaran Sikh dimulai oleh Guru Nanak sekitar 530 tahun yang silam dan ini dimulai dari desa kelahirannya yaitu Talwandi dekat Lahore (Pakistan). Kata Sikh yang berarti pengikut atau murid, dimana hanya mempercayai adanya satu Tuhan dan mereka menyebutnya dengan Waheguru. Jadi setiap ada sesuatu kejadian yang mengejutkan,mereka langsung menyebut waheguru. Suku bangsa Punjabi yang menganut ajaran Sikh disini berlandaskan kepada ajaran-ajaran kesepuluh guru yang berpedoman pada Sri Guru Granth Shaib (Aulakh,Sukdev Singh,1999:1). Guru Nanak merupakan guru pertama dari semua ajaran Sikh dan disini guru Nanak memberikan tiga ajaran yang harus dipatuhi yaitu seorang Sikh harus beribadah atau sembahyang (Nan Chepu), seorang Sikh harus bekerja, berkarya dengan halal (Kherte Kheru), dan Seorang Sikh harus berbagi, berbuat social pada siapa saja (Whende Shepu). Guru Nanak ini mendirikan ajaran Sikh pada tahun 1469 M.Seperti yang dijelaskan bahwa guru Nanak mewajibkan pengikutnya untuk mematuhi ketiga peraturan yang telah diajarkan oleh Guru Nanak tersebut. Dalam ajaran Sikh ada juga ketentuan yang harus dilaksanakan yaitu membaca Guru Granth Shaib,mendengarkan, mengadakan silaturahmi dan memberikan pencaharian sebanyak 10% (dash whaten). Beberapa ajaran yang diberikan oleh Guru Nanak,harus wajib dilaksanakan atau dijalankan selaku mengikuti ajaran Sikh (Wawancara, 26 November 2010). Peraturan-peraturan dari Guru Nanak dikuatkan lagi oleh Guru Gobind Singh dan ini dibuat untuk lebih menguatkan identitas dari suku bangsa Punjabi yang menganut ajaran Sikh dimana guru Gobind Singh mendirikan sebuah persaudaraan kaum (khalsa) atau baptisan. Beliau mengatakan bagi umat Sikh yang sudah dibaptis dengan air pembatis (Amret) harus mengikuti aturan 5 (lima) K, yaitu: Kesh atau rambut/jenggot yang panjang, Kangha atau 41

11 sisir, Kara atau gelang putih dari baja, Kachehra atau celana pendek, Kirpan atau pedang (Wawancara, 25 November 2010). Ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh Guru Gobind Singh, guna memperkuat ajaran Sikh serta sebagai identitas suku bangsa Punjabi itu sendiri. Bagi Sikh tidak ada batasan hari dalam melaksanakan ibadah karena penganut Sikh melakukan ibadah setiap hari, namun ada satu hari yang paling khusus dan diwajibkan untuk beribadah yaitu pada hari minggu, semua umat Sikh pergi ke Gurdwara terdekat dan pada hari itu terdapat sebuah kotak sumbangan sebanyak dua buah. Adanya kotak sumbangan ini guna untuk keperluan Gurdwara dan jemaat Sikh. Pada hari minggu acara ibadah akan dimulai pada pukul sampai dengan pukul wib. Sementara pada hari-hari biasa, semua penganut Sikh beribadah pada pagi hari dimulai pukul sampai sore hari pada pukul wib. Dan pada ajaran Sikh terdapat banyak acara-acara ritual yaitu seperti peringatan harihari guru, kematian, perkawinan, pembaptisan atau pemberian nama, pengibaran bendera agama. Namun di setiap acara ritual keagamaan ini,mereka selalu mengawalinya dengan membacakan Guru Granth Shaib dengan hikmat. Dengan demikian, setiap acara dapat berjalan baik dan penuh berkah. Kegiatan-kegiatan ritual ini membuat setiap ajaran Sikh dapat memahami ajaran-ajaran yang ditinggalkan oleh kesepuluh Gurunya. Pada ajaran Sikh juga ada ketentuan-ketentuan lain dalam hal pemberian nama dan orang yang telah niat memakan vegetarian. Bagi anak yang akan diberi nama Sikh, dia harus terlebih dahulu menjalankan baptisan pertama (ampret shake one) dan setelah itu dia akan diberi nama yang menandakan bahwa dia adalah pengikut Sikh. Dan jika ia adalah seorang perempuan maka dibelakang namanya akan diberi nama Kaor dan sebaliknya jika dia adalah laki-laki maka akan diberi nama sings. Dalam pemberian nama ini, Pendeta (Phayi) akan membacakan Guru Granth Shaib, karena nama bayi itu akan diambil dari kitab suci. Dan 42

12 Pendeta akan memberikan huruf awal 7 saja dan jika yang pertama juga belum bisa maka akan dicoba sampai tiga kali, pemberian yang terakhirlah yang menjadi nama bayi tersebut. Hal ini dilakukan agar suku bangsa Punjabi berlahan-lahan dapat mengerti mengenai ajaran yang ada pada setiap pengikut Sikh. Setelah itu, jika juga ada salah satu suku bangsa Punjabi yang telah memiliki niat untuk tidak akan pernah memakan-makanan yang berbau amis, maka ia harus di baptis untuk kedua kalinya (ampret shake two) dan ini dilakukan untuk menjaga kesucian badannya karena sesungguhnya orang yang benar-benar pengikut Sikh adalah harus memakan-makanan yang vegetarian. Namun dalam hal ini, informan mengatakan jika orang yang memakan-makanan vegetarian ingin memakan yang berbau amis, seperti daging; dia harus terlebih dulu memotong secara Sikh (Charka) yaitu memotong habis dan kerena itu orang tersebut tidak boleh membeli daging di restoran-restoran melainkan dia harus memasak sendiri. Hal ini dilakukan karena pada prinsipnya dia harus menjaga kesucian badannya, sebagaimana yang ada pada ajaran Sikh. Ajaran Sikh adalah sebuah ajaran yang melakukan berbagai acara atau upacara harus diawali dengan pembacaan Guru Granth Shaib. Dan ini juga berlaku pada upacara kematian. Dalam upacara kematian, suku bangsa Punjabi ini memiliki berbagai ritual yang harus dijalankan, dimana sebelum membawa jenajah ke tempat pembakaran yang berada di daerah Deli Tua, jenajah akan dimandikan terlebih dulu oleh keluarga kandungnya dan setelah itu dipakaikan kain kafan. Dan setelah itu akan dibawa ketempat pembakaran, disana jenajah akan dibaringkan diatas tumpukan kayu yang telah disusun dengan rapi dan pada setiap sudut kayu akan dilobangi sebagai tempat membakar jenajah. Dan pada bagian dekat kepala jenajah juga akan diberi lobang, karena pembakaran akan dimulai dari depan jenajah, namun sebelum pembakaran, Pendeta akan membacakan ayat-ayat suci yang terkait dengan kematian dan 7 Huruf awal yang akan diberikan oleh Pendeta. Misalnya; Huruf S, dan ini akan dilanjutkan oleh orang tua bayi dan nama itu bisa saja sardol singh, salwinder singh, yang penting huruf awal pada nama harus dimulai dari huruf S. Dan jika tidak cocok, maka akan dicoba sampai tiga kali saja, dan ini karena bagi ajaran Sikh segala sesuatunya hanya dicoba sampai tiga kali atau angka ganjil. 43

13 setelah itu akan diberikan susu diatas tubuh jenajah, pembakaran jenajah pun dimulai dan ini dilakukan oleh orang tua atau saudara kandung yang meninggal. Setelah pembakaran selesai, semua keluarga kembali ke kediaman masing-masing dan pada hari keempat debu jenajah akan dikumpulkan, pada pengumpulan debu ada berbagai ritual yang dilakukan yaitu Pendeta membacakan ayat-ayat suci, memberikan persant atau kue suci pada keluarga dan bunga, susu, kacang hijau akan dituangkan pada abu dan abu pun dapat dikumpulkan ke sebuah tempat yang telah disediakan. Debu jenajah ini akan dibuang ke sungai sebagai tanda perpisahan dan akan menuju surga. Menurut suku bangsa Punjabi, tidak ada penghukuman terakhir diakhirat, karena setelah meninggal, mereka akan menuju surga. Setelah selesai, keluarga tinggal menunggu hari ketujuh belas (starwih) yaitu hari awal dan terakhir jenajah 8. Dan jika keluarga ingin memperingati hari kematian salah satu keluarganya, maka dilakukan di dalam Gurdwara dan memanggil sanak-keluarga untuk memberikan makan pada semua umat Sikh yang datang ke Gurdwara Kesenian Kesenian adalah sebuah bentuk keindahan dalam menghidupkan sebuah acara, baik itu pertunjukkan, acara keagamaan maupun yang lainnya. Dan dengan adanya kesenian segala sesuatunya dapat diungkapkan secara lembut. Dalam suku bangsa Punjabi terdapat beberapa alat musik yang sering dimainkan pada acara keagamaan. Seperti alat musik harmonium yang dimainkan dengan cara dipetik, tebbla yaitu berupa gendang dan Chepta yaitu alat musik berupa kerincing, dholki, chane dan whajja. Dan selain alat-alat musik, kesenian yang lain adalah sebuah tarian-tarian. Namun dalam tarian-tarian ada jenis tarian yang harus dilakukan oleh siapa, yaitu jenis tarian penggra adalah jenis tarian yang dilakukan 8 Hari awal dan terakhir jenajah, maksudnya hari dimana almarhum telah pergi untuk selamanya dan tidak dapat lagi bersama keluarganya. 44

14 oleh perempuan dan laki-laki, sedangkan untuk jenis tarian Nacche adalah jenis tarian yang dilakukan oleh orang biasa atau siapa saja bisa melakukan. Alat-alat musik ini akan mengiringi setiap acara ibadah agar terlihat indah saat melantunkan nyanyian-nyanyian syukur. Dengan iringinan musik ini, nyanyian-nyayian syukur yang dilantunkan pun terdengar lembut. Alat-alat musik yang terdapat pada Suku bangsa Punjabi ini lebih sering dimainkan oleh para Pendeta, sebelum membacakan kitab suci dan tidak jarang juga yang memainkannya adalah kaum pemuda-pemudi Punjabi itu sendiri Namun ada jenis alat musik yang memainkannya adalah seorang Pendeta yaitu dholki, chane, whajja. Dengan demikian alat-alat musik serta tarian-tarian ini adalah sebagai bentuk ekspresi dalam memuliakan Guru Granth Shaib Bahasa Bahasa merupakan suatu bentuk perantara dalam melakukan komunikasi,baik itu secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini,suku bangsa Punjabi pada umumnya menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi di kehidupan sehari-hari, baik itu antar suku bangsa Punjabi itu sendiri maupun dengan suku bangsa yang lainnya. Namun tidak jarang juga mereka menggunakan bahasa Punjabi dalam berkomunikasi diantar suku mereka. Penggunaan, pengucapan, penulisan bahasa Punjabi sangatlah rumit dan karena itu terkadang dari suku bangsa Punjabi itu sendiri ada yang tidak mengerti bahasa Punjabi dan juga ada yang mengeri namun sulit mengucapkannya. Dalam bahasa Punjabi terdapat dua jenis bahasa yang digunakan yaitu bahasa yang digunakan pada kitab suci atau bahasa Punjabi halus yang dari Negara India asli dan bahasa yang sudah tercampur dengan bahasa inggris atau bahasa Punjabi kampung (Phende whali Punjab). Misalnya; penyebutan kata besok, dalam bahasa Punjabi halus disebut dengan khal sedangkan dalam bahasa Punjabi kampong disebut phalke. Dengan demikian terkadang bahasa yang terdapat pada kitab suci 45

15 sangat sulit dimengerti jadi orang-orang yang menggunakannya adalah orang-orang tertentu seperti para pendeta serta orang yang telah belajar bahasa yang ada dalam kitab suci tersebut sedangkan bahasa Punjabi kampung masih bisa dimengerti karena jenis bahasa tersebut dicampur dengan bahasa inggris. Pada suku bangsa Punjabi terdapat 35 (tiga puluh lima) vokal yang masing-masing huruf mengandung arti yang berbeda. Dan dalam suku bangsa Punjabi tidak ada kata tunggal dan kata jamak. Untuk tetap menjaga kelestarian dari bahasa suku bangsa Punjabi, warga Punjabi membuka sekolah Sikh, dimana didalamnya belajar berbahasa Punjabi yang benar dan jelas dan juga belajar bahasa Inggris. Di daerah Karang Sari, suku bangsa Punjabi pada umumnya memakai bahasa Indonesia dan bahkan tidak jarang ada yang memakai bahasa Jawa, Batak. Hal ini terjadi, karena di daerah tersebut telah tercampur dengan suku bangsa lainnya. Sementara untuk bahasa mereka sendiri digunakan hanya sesekali dan bahkan jarang digunakan. Dan karena itulah, setiap orang tua suku bangsa Punjabi menyarankan agar anakanaknya mengikuti kursus berbahasa Punjabi. Dengan demikian bahasa daerah mereka dapat tetap terjaga. Kesulitan berbahasa Punjabi membuat suku bangsa itu sendiri menjadi asing dengan bahasa ibunya. Dan karena kesulitan itu, para pengurus Gurdwara membuat sebuah kursus bahasa Punjabi setiap hari sabtu sore di Gurdwara. Dengan demikian generasi pemudapemudi Punjabi lambat-laun dapat memahami bahasa Punjabi. Dan bahkan informan mengatakan bahwa orang yang mengetahui bahasa Punjabi dengan baik hanya sekitar 20% di Sumatera Utara Sistem Mata Pencaharian Mata pencaharian suku bangsa Punjabi yang ada di Medan adalah sebagai peternak sapi, kursus bahasa Inggris, membuka toko sport dan guru privat matematika. Dan pekerjaan 46

16 lainnya sebagaimana yang dikatakan (Lubis,2005:146) bahwa terdapat suku bangsa Punjabi yang berprofesi sebagai dokter, pengusaha, dosen, akuntan dan lain sebagainya. Namun diantara semua pekerjaan diatas, terdapat satu pekerjaan yang dilakukan dari turun-temurun yaitu beternak sapi. Dan ini terlihat di Karang Sari, meskipun mereka mempunyai pekerjaan yang lebih bagus tetapi tetap saja mereka menjadi peternak sapi guna mendapatkan susu dan minyak sapi. Susu hasil perahan ini dikonsumsi sendiri, dijual sedangkan minyak sapinya digunakan untuk campuran makanan seperti makanan yang terdapat di Gurdwara. Veneta (1998:26) menjelaskan bahwa dalam beternak sapi, suku bangsa Punjabi mendapatkan kesulitan memperoleh surat izin usaha dari Pemerintah agar ternak yang diperbolehkan keluar dari tanah peternak untu merumput di hutan, resiko ternak mati, dicuri, sakit dan biaya pengobatan, jumlah susu berkurang karena kurangnya rumput. Dan karena itu, tidak banyak lagi suku bangsa Punjabi bekerja sebagai peternak sapi dan jika yang masih menekuninya itu karena, ia memiliki lahan yang luas sehingga di bagian belakang rumahnya dapat memelihara sapi. Dan karena beberapa faktor itulah yang menyebabkan kurangnya suku bangsa Punjabi yang memelihara sapi. Namun dalam hal ini matapencaharian suku bangsa ini menyatakan bahwa pada prinsipnya, jika mereka memiliki kemampuan dalam hal ekonomi lebih baik membuka usaha sendiri dari pada harus bekerja dengan orang lain. 47

BAB I PENDAHULUAN. Setiap suku bangsa memiliki kekhasan pada budayanya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap suku bangsa memiliki kekhasan pada budayanya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap suku bangsa memiliki kekhasan pada budayanya masing-masing. Tujuh unsur kebudayaan universal juga terlestari di dalam kegiatan suatu suku bangsa. Unsur unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai upacara ritual yang bersifat magis, adat istiadat maupun hiburan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai upacara ritual yang bersifat magis, adat istiadat maupun hiburan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu sarana bagi manusia untuk berkreasi dan berkarya. Manusia berkarya melalui cara dan media yang berbeda-beda sesuai dengan bakat dan

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI MASYARAKAT SIKH DI KOTA MEDAN. merupakan kota terbesar di pulau Sumatera. Kota Medan memiliki luas

BAB II IDENTIFIKASI MASYARAKAT SIKH DI KOTA MEDAN. merupakan kota terbesar di pulau Sumatera. Kota Medan memiliki luas BAB II IDENTIFIKASI MASYARAKAT SIKH DI KOTA MEDAN 2.1 Gambaran Umum Kota Medan Medan merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara. Kota ini merupakan kota terbesar di pulau Sumatera. Kota Medan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkawinan akan mengungkapkan bahwa banyak keputusan menyeluruh, pilihan-pilihan, atau alternatif sedang dipertimbangkan, dan bahwa semua itu membentuk atau menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia digolongkan kepada masyarakat yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia digolongkan kepada masyarakat yang bersifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia digolongkan kepada masyarakat yang bersifat majemuk. Geertz (dalam Suparlan, 1999), menjelaskan bahwa masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan yang berbeda-beda. Saat ini, pemerintah Indonesia mengakui adanya

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan yang berbeda-beda. Saat ini, pemerintah Indonesia mengakui adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia terdiri dari masyarakat yang memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Saat ini, pemerintah Indonesia mengakui adanya enam agama, dan sisanya

Lebih terperinci

1. Apakah arti sebuah perkawinan bagi suku bangsa Punjabi? memakai marga siapa,apakah marga ibunya atau ayahnya?

1. Apakah arti sebuah perkawinan bagi suku bangsa Punjabi? memakai marga siapa,apakah marga ibunya atau ayahnya? LAMPIRAN : - Interview guide ( Instrumen Penelitian ) Interview Guide Perkawinan 1. Apakah arti sebuah perkawinan bagi suku bangsa Punjabi? 2. Apakah dalam suku bangsa Punjabi terdapat marga? 3. Apakah

Lebih terperinci

Kata kunci : Sikh, Susu Lembu dan Ritual Keagamaan,

Kata kunci : Sikh, Susu Lembu dan Ritual Keagamaan, PENGARUH BUDAYA DAN AGAMA TERHADAP PENGGUNAAN SUSU LEMBU DALAM RITUAL KEAGAMAAN SUKU PUNJABI PENGANUT AGAMA SIKH DI KOTA MEDAN Oleh : Rosramadhana, Dedi Andriansyah Ayu Febryani dan Sonya Indri Sebayang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kedatangan etnis Tamil dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan etnis budaya, dimana setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki keberagaman suku bangsa di

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki keberagaman suku bangsa di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Masalah dan Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki keberagaman suku bangsa di Indonesia, yaitu: dari Sabang sampai Marauke, dan di dalam setiap suku bangsa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu adalah sesuatu yang difikirkan, dilakukan, diciptakan oleh manusia. Manusia adalah makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pekarangan pada dasarnya merupakan lahan di sekitar rumah yang di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pekarangan pada dasarnya merupakan lahan di sekitar rumah yang di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekarangan pada dasarnya merupakan lahan di sekitar rumah yang di dalamnya tumbuh sayur-mayur, kolam ikan, tanaman buah-buahan dan obatobatan yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS 2.1 Identifikasi Kecamatan Batang Kuis, termasuk di dalamnya Desa Bintang Meriah, merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

Lebih terperinci

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Lebih terperinci

ANTHROPOS: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya

ANTHROPOS: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya ANTHROPOS: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/anthropos Ritual Mendoakan Sapi (Akandh path ghaia/menya) pada Etnis Punjabi di Kota Medan Puspitawati

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perdagangan. Ramainya perdagangan di daerah pesisir Tenggara

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perdagangan. Ramainya perdagangan di daerah pesisir Tenggara BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang Bangsa Tionghoa datang ke Indonesia sekitar 500 tahun yang lalu melalui kegiatan perdagangan. Ramainya perdagangan di daerah pesisir Tenggara Tiongkok, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan metabolisme tubuh, atau hanya sekadar untuk menyenangkan perut.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan metabolisme tubuh, atau hanya sekadar untuk menyenangkan perut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makan merupakan kebutuhan paling dasar dan utama bagi setiap makhluk hidup yang sifatnya naluriah, tetapi jenis makanan apa yang layak dan tidak layak dimakan,

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Etnis Bali memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang unik, yang mana kebudayaan

I. PENDAHULUAN. Etnis Bali memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang unik, yang mana kebudayaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnis Bali memiliki kebudayaan dan kebiasaan yang unik, yang mana kebudayaan dan kebiasaan tersebut dapat dijadikan sebagai identitas atau jatidiri mereka. Kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada makanan tertentu bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis,

BAB I PENDAHULUAN. Pada makanan tertentu bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan untuk makan. Dalam upayanya untuk mempertahankan hidup, manusia memerlukan makan. Makanan adalah sesuatu

Lebih terperinci

Arsitektur Dayak Kenyah

Arsitektur Dayak Kenyah Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah

Lebih terperinci

K E P E N D U D U K A N

K E P E N D U D U K A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG K E P E N D U D U K A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. bahwa, untuk kelancaran, ketertiban

Lebih terperinci

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) CHAPTER 1 Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I) Kepala Sekolah Soedjono-Tresno Private High School atau STPHS, Christoper Rumbewas, menerima sejumlah buku, berkas siswa, dan juga seragam sekolah

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Fenomena ini misalnya terlihat pada kasus penganut ajaran Sikh yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Fenomena ini misalnya terlihat pada kasus penganut ajaran Sikh yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengakuan terhadap 6 agama resmi di Indonesia membawa dampak tersendiri bagi penganut agama yang tidak termasuk dalam kategori agama yang diakui tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertunjukan kuda lumping berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang akhirnya menyebar keseluruh Indonesia termasuk di propinsi Sumatera Utara. Perkembangan pertunjukan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa, tarian dan adat istiadat yang dimiliki oleh setiap suku bangsa juga sangat beragam. Keanekaragaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan gerbang terbentuknya keluarga dalam kehidupan masyarakat, bahkan kelangsungan hidup suatu masyarakat dijamin dalam dan oleh perkawinan. 1 Setiap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Deli Serdang. Desa Bandar Baru berada pada LU dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Deli Serdang. Desa Bandar Baru berada pada LU dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak dan Kondisi Geografis Penelitian ini dilakukan di desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Desa Bandar Baru berada pada 45 14-6 18

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara Republik Indonesia. Wilayah Jakarta terbagi menjadi 6 wilayah yang termasuk 5 wilayah kota administratif

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah istilah yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Begawai Pernikahan adalah suatu momen yang sakral, dimana penyatuan dua insan ini juga harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Begawai, begitulah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung unsur-unsur irama, melodi, dan tempo. Disamping itu, musik juga merupakan hasil dari

Lebih terperinci

1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna

1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna 1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana

Lebih terperinci

KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati

KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati Yogyakarta memiliki peninggalan-peninggalan karya arsitektur yang bernilai tinggi dari segi kesejarahan maupun arsitekturalnya, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keanekaragaman suku bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai merauke mempunyai budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera utamanya di Sumatera Utara, awalnya Gereja Pentakosta Indonesia dibawa orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera utamanya di Sumatera Utara, awalnya Gereja Pentakosta Indonesia dibawa orangorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masuknya Ajaran Kharismatik Gereja Pentakosta Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan gereja pada umumnya dari zaman ke zaman. Demikian juga diwilayah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memutuskan untuk menetap dan pada akhirnya memiliki keturunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memutuskan untuk menetap dan pada akhirnya memiliki keturunan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gurdwara merupakan tempat ibadah bagi umat agama Sikh, dimana Sikh adalah suatu agama monoteistik yang berdiri pada abad ke-16. Kata Sikh berarti murid. Agama Sikh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan suku bangsa yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan suku bangsa yang merupakan I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki keanekaragaman kebudayaan suku bangsa yang merupakan aset dari kebudayaan nasional adalah bersumber dari puncak-puncak terindah, terhalus, terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Tionghoa terdiri dari 56 suku bangsa. Suku Hokkian yang berasal dari provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Tionghoa terdiri dari 56 suku bangsa. Suku Hokkian yang berasal dari provinsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Tionghoa terdiri dari 56 suku bangsa. Suku Hokkian yang berasal dari provinsi Fujian adalah salah satu suku yang paling banyak berimigrasi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap suku bangsa memiliki kekhasan pada budayanya masing-masing. Tujuh unsur kebudayaan universal juga dilestarikan di dalam kegiatan suatu suku bangsa. Unsur unsur

Lebih terperinci

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Budi Mulyanto. Hati Bicara Budi Mulyanto Hati Bicara Hati Bicara Copyright 2014, Budi Mulyanto Pertama kali diterbitkan dengan teknologi Print on Demand secara self-publishing oleh NulisBuku, Januari 2014 ILP Center Lt. 3-01, Pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan, yang biasanya selalu dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari Sabang

Lebih terperinci

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 4 BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 1.1 Faktor Tapak dan Lingkungan Proyek Kasus proyek yang dibahas disini adalah kasus proyek C, yaitu pengembangan rancangan arsitektural model permukiman

Lebih terperinci

BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Oleh: Mangonar Lumbantoruan

BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Oleh: Mangonar Lumbantoruan LAPORAN PENYULUHAN DALAM RANGKA MERESPON SERANGAN WABAH PENYAKIT NGOROK (Septicae epizootica/se) PADA TERNAK KERBAU DI KABUPATEN SAMOSIR BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN

Lebih terperinci

Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei

Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei Laporan dari Tiongkok Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei Sabtu, 5 Mei 2018 13:06 WIB Seorang pengunjung melihat keindahan kampung budaya Shapowei di kota Xiamen, Fujian, Cina, Rabu

Lebih terperinci

India di perantauan indiadiaspora.nic.ind jumlah perantauan India di seluruh

India di perantauan indiadiaspora.nic.ind jumlah perantauan India di seluruh BAB I PENDAHULUAN Kota Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara dan merupakan salah satu kota ketiga terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sejak abad ke 19 kota Medan telah tumbuh sebagai

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG KELUARGA DAMPINGAN

BAB I LATAR BELAKANG KELUARGA DAMPINGAN BAB I LATAR BELAKANG KELUARGA DAMPINGAN Keluarga yang dijadikan keluarga dampingan selama pelaksanaan KKN PPM XIII Universitas Udayana Tahun 2016 ini bertempat tinggal di Desa Abuan, Kintamani, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Karo merupakan masyarakat pedesaan yang sejak dahulu mengandalkan titik perekonomiannya pada bidang pertanian. Pada umumnya mata pencaharian utama masyarakat

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan suasana dan tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian. Disadari atau tidak, sub sektor peternakan memiliki peranan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada pada suku Jawa,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 1. Sejarah Singkat Desa sikijang adalah sebuah desa yang terletak Di Kecamatan Logas Tanah Darat, kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Jumat, 29 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dan sosialisasi dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 11/12/1509/Th.II, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan November 2015, Inflasi Kabupaten Bungo Sebesar 0,07 Persen Pada Bulan November 2015, Kabupaten Bungo mengalami Inflasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bulu Cina merupakan sebuah desa yang berdomisili di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman kolonial Belanda, Bulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang didiami masyarakat

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 16 IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 4.1 Administrasi dan Geografis Secara administratif Pit Ata terletak di tiga desa yaitu Desa Batuharang, Desa Gunung Raya dan Desa Produksi. Ketiga desa ini terdaftar

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. terlebih dahulu mengetahui data informan yaitu Pemilik Burger Al-barokah (Ibu Sri)

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. terlebih dahulu mengetahui data informan yaitu Pemilik Burger Al-barokah (Ibu Sri) 95 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informasi ataupun data yang diperoleh penulis didapat melalui pengamatan langsung dan wawancara terstruktur kepada informan. Wawancara dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa terkecuali. Setiap manusia tidak akan mengetahui kapan seseorang akan meninggal, dan setiap

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki makna sesuatu yang beragam, sesuatu yang memilik banyak perbedaan begitupun dengan masyarakat

Lebih terperinci

Bagaimana Menemukan Apa yang Saudara Inginkan Dalam Alkitab

Bagaimana Menemukan Apa yang Saudara Inginkan Dalam Alkitab Bagaimana Menemukan Apa yang Saudara Inginkan Dalam Alkitab Tak seorang pun dapat menemukan apa yang diperlukannya dalam dapur nenek. Tepung disimpan dalam kaleng yang bertuliskan "gula" dan teh dalam

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB VII RAGAM SIMPUL BAB VII RAGAM SIMPUL Komunitas India merupakan bagian dari masyarakat Indonesia sejak awal abad Masehi. Mereka datang ke Indonesia melalui rute perdagangan India-Cina dengan tujuan untuk mencari kekayaan,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang perilaku warga di rumah tinggal di kawasan pantai Purus kota Padang, maka telah di dapatkan jawaban tentang bagaimana orang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak-anak pada dasarnya merupakan kaum lemah yang harus dilindungi oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih membutuhkan bimbingan orang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial. BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA A. Keadaan Geografi Wanayasa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Timur, dikenal dengan keragaman suku asli

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Timur, dikenal dengan keragaman suku asli BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Suku Dayak Provinsi Timur, dikenal dengan keragaman suku asli pedalamannya. Jika kita mendengar Timur, pastilah teringat dengan suku Dayak dan rumah

Lebih terperinci

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun LIFE HISTORY Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun Tetni seorang anak perempuan berusia 16 tahun, yang tinggal dalam keluarga yang serba kekurangan. Ia, orang tuannya dan empat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN TEMUAN KHUSUS. tentang pembentukan kecamatan marpoyan damai, kecamatan tenayan raya,

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN TEMUAN KHUSUS. tentang pembentukan kecamatan marpoyan damai, kecamatan tenayan raya, BAB IV GAMBARAN UMUM DAN TEMUAN KHUSUS 4.1 Sejarah Kecamatan Rumbai Pesisir Kecatan Rumbai Pesisir merupakan Kecamatan pemekaran dari Kecamatan Rumabi, berdasarkan Peraturan daerah kota pekanbaru nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Langkat adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Letaknya di barat provinsi Sumatera Utara, berbatasan dengan provinsi Aceh. Sebelah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha. BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK A. Letak Geografis dan Demografis 1. Geografis Desa Teluk Batil merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Sungai Apit

Lebih terperinci

Filled Notes. 1. Wawancara dengan Bapak YB. Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret : Rumah Bapak YB : WITA.

Filled Notes. 1. Wawancara dengan Bapak YB. Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret : Rumah Bapak YB : WITA. LAMPIRAN 90 Filled Notes 1. Wawancara dengan Bapak YB Hari/tanggal : Selasa, 27 Maret 2012 : Rumah Bapak YB : 16.30-18.35 WITA a) Arti kematian bagi orang Sabu. Made atau meninggal menurut kepercayaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN RANGSANG BARAT DESA BOKOR PERATURAN DESA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN RANGSANG BARAT DESA BOKOR PERATURAN DESA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN RANGSANG BARAT DESA BOKOR PERATURAN DESA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan uraian simpulan dari skripsi yang berjudul Perkembangan Islam Di Korea Selatan (1950-2006). Simpulan tersebut merujuk pada jawaban permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang majemuk secara etnik, agama, ras dan golongan. Hidup berdampingan secara damai antara warga negara yang beragam tersebut penting bagi

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI 8.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam penelitan ini maka dibuat kesimpulan dari fokus kajian mengenai, perubahan ruang hunian, gaya hidup dan gender,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak gereja yang didirikan. Gereja digunakan sebagai sarana untuk memperdalam rohani dan menjalin hubungan dengan sang pencipta maupun sesama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum didapati dalam wilayah agraris yaitu petani. Petani merupakan orang yang bekerja dalam hal bercocok

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci