TINJAUAN PUSTAKA Proses Kehamilan dan Tumbuh Kembang Janin
|
|
- Verawati Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4 TINJAUAN PUSTAKA Proses Kehamilan dan Tumbuh Kembang Janin Awal terjadinya kehamilan yang dialami seorang wanita diawali dengan adanya konsepsi. Pada tahap ini faktor gizi sangat berperan penting untuk menunjang kehidupan baru setelah terjadinya konsepsi. Plasenta (uri), kantong amnion, dan tali pusar dibentuk pada awal kehamilan di dalam rahim ibu (uterus). Jaringan berpori halus merupakan penyusun dari plasenta, pembuluh darah ibu dan janin secara berdapingan terdapat dalam plasenta. Janin memperoleh pasokan oksigen dan zat-zat gizi melalui aliran darah yang berasal dari ibu. Darah juga mengeluarkan karbondioksida dan sisa metabolisme janin dengan demikian fungsi plasenta meliputi fungsi pernafasan, absorbsi dan ekskresi. Plasenta merupakan organ yang sangat aktif secara metabolik apabila tersedia cukup energi dan zat-zat gizi. Seperti halnya kelenjar, plasenta juga mengeluarkan berbagai hormon yang diperlukan selama kehamilan dan payudara guna mempersiapkan ASI (air susu ibu). Oleh karena itu plasenta yang sehat sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang baik bagi janin. Selain plasenta, terdapat sebuah kantong yang berisi cairan tempat berkembangnya janin yang disebut amnion. Tali pusat yang mengandung pembuluh darah yang menghubungkan janin dengan plasenta terdapat disini. Walaupun setelah janin lahir, plasenta, amnion dan tali pusat dibuang ketiga organ tersebut memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan janin selama kehamilan. Tahap tumbuh kembang janin dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap implantasi, embrio dan janin. Setelah sel telur dibuahi yang disebut zigot, maka sel akan membelah diri. Setelah dua minggu maka sel akan akan menuju uterus melalui tuba fallopi kemudian menanamkan diri di dinding uterus, yang dinamakan tahap implantasi. Plasenta, amnion, dan tali pusat mulai dibentuk pada tahap ini. Sesudah dua minggu maka zigot akan berubah menjadi embrio. Kurang lebih setiap 24 jam, awalnya sel embrio bertambah menjadi dua kali lipat. Selama sepuluh minggu terakhir masa kehamilan kecepatan ini akan berkurang dua kali lipat. Fase embrio ditandai dengan deferensiasi sel, yaitu perubahan struktur sel sesuai dengan fungsi masing-masing sel nantinya. Tahap ini merupakan saatsaat yang rawan, perkembangan janin akan tergaganggu apabila terdapat inveksi
2 5 virus dan penggunaan obat-obatan tertentu. Minggu kedelapan kehamilan sudah terbentuk sistem saraf, jantung yang sudah berdenyut dan organ lainnya. Tahap terakhir dalam tumbuh kembang janin adalah tahap janin. Tujuh bulan kehamilan merupakan tahap janin, saat ini tiap organ janin sudah tumbuh menjadi sempurna. Setiap organ dan jaringan sangat peka terhadap kekurangan zat gizi maupun racun pada periode kritis yang berbeda. Apabila zat gizi kurang sehingga pembelahan dan jumlah sel tidak terpenuhi pada fase kritis tersebut maka perbaikan sel tidak dapat dilakukan dikemudian hari. Oleh karena itu, azupan zat gizi ibu harus tercukupi selama kehamilan. Kehamilan dapat pula dibagi menjadi tiga periode kehamilan, yaitu trimester I (0-12 minggu), trimester II (12-28 minggu) dan trimester III (28-40 minggu). Trimester I dimulai saat sel sperma membuahi sel telur kemudian menjadi zigot. Pada trimester ini selain membelah (hiperplasia) sel juga mengalami pertambahan ukuran sel (hipertrofi). Di akhir trimester ini sebagian organ sudah terbentuk dan janin sudah terasa bergerak. Kekurangan zat gizi, penyalahgunaan obat-obatan dan tekanan yang diterima ibu pada trimester ini dapat berpengaruh negatif terhadap janin selamanya. Walaupun di fase ini ibu kurang memiliki nafsu makan atau merasa mual, makanan cukup gizi harus tetap diupayakan. Oleh karena itu makanan yang padat gizi sangat penting untuk diberikan. Di awal trimester II, tangan, kaki, jari dan telinga janin sudah terbentuk. Pada trimester ini janin mempersiapkan terbentuknya gigi. Racun masih dapat mempengaruhi janin melalui ibu tapi tidak separah pada trimester I. Janin sudah mulai menyerupai bayi dan bergerak yang dapat dirasakan oleh ibu. Tahap terakhir kehamilan adalah trimester III, pada saat ini merupakan tahap kritis untuk pertumbuhan janin. Panjang janin menjadi dua kali panjang semula, sedangkan beratnya bertambah sebanyak kurang dari lima kali berat semula. Bagian lunak pada ubun-ubun menunjukkan tempat tulang tengkorak akan menutup. Tulang tengkorak akan menutup sepenuhnya pada bayi usia bulan (Almatsier et al. 2011). Konsumsi dan Kebutuhan Gizi saat Hamil Sediaoetama (1996) menyatakan, konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya
3 6 untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera, sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia dalam keluarga dan masyarakat. Menurut Solihin (1993), pada saat kehamilan, janin pada tingkat sel, organ dan tubuh mengalami tahapan tumbuh kembang. Terdapat saat-saat rawan gizi bagi janin oleh karena itu pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk mencapai hasil pertumbuhan yang optimal sesuai dengan potensi genetik. Varney et al. (2004) menyatakan, ibu hamil membutuhkan asupan energi dan zat gizi khusus seperti zat besi, asam folat, dan vitamin C. Kebutuhan energi dan protein tidak bisa dipisahkan, artinya jika kebutuhan energi tidak tercukupi maka akan terjadi kemungkitan pemecahan protein untuk dirubah menjadi energi. Padahal protein merupakan salah satu pembentuk organ dan otot janin. Selanjutnya jika energi dan protein tidak mencukupi maka lemak yang akan dipecah untuk memenuhi energi metabolik ibu. Hal ini akan menyebabkan kerusakan syaraf pada janin. Tambahan asam folat dari suplementasi sebesar µg atau total mg setiap hari akan mengurangi terjadinya risiko kejadian anemia megaloblastik dan kejadian neural tube defect. Vitamin C juga sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Energi Picciano dan McDonald (2004) menyebutkan, bahwa ketika hamil, ibu membutuhkan tambahan energi untuk simpanan lemak ibu maupun untuk tambahan energi untuk metabolisme basal guna menjaga jaringan baru. Hardinsyah dan Tambunan (2004) dalam WNPG VIII, menetapkan tambahan energi untuk wanita hamil berdasarkan trimesternya sebesar 180 kkal untuk trimester I dan 300 kkal untuk trimester II dan III. Karbohidrat Glukosa yang dihasilkan oleh karbohidrat dibutuhkan oleh otak janin, banyak organ tubuh bergantung kepada karbohidrat. Untuk memastikan otak janin dalam keadaan baik dan kebutuhan ibu tercukupi maka glukosa harus tersedia secara adequate. Konsumsi karbohidrat (sebagai pati atau gula) yang dianjurkan untuk ibu hamil sebesar 175 g/hari (Picciano & McDonald 2004).
4 7 Protein Picciano dan McDonald (2004) menyatakan bahwa kebutuhan protein ibu selama hamil disimpan dalam jaringan janin, plasenta dan ibu selama trimester II dan III. Hardinsyah dan Tambunan (2004) dalam WNPG VIII, menetapkan penambahan protein pada ibu hamil sebesar 17 g/hari. Lemak Picciano dan McDonald. (2004) merekomendasikan asupan lemak selama hamil yang digunakan untuk penerimaan distribusi berbagai makronutrien, sebesar 20-30% dari energi total. Asam lemak linoleat (n-6 PUFA) dan asam lemak linolenat (n-3 PUFA) merupakan prekursor untuk asam arakidonat (AA; 20:04 n-6) dan asam decosahexaenoic (DHA; 22:06 n-3). AA dan DHA sangat penting untuk percepatan pembangunan sistem syaraf pusat (SSP), yang terjadi pada janin selama trimester terakhir dan pada bulan-bulan awal setelah janin dilahirkan. Vitamin Vitamin A dibutuhkan saat kehamilan untuk perkembangan embrio dan janin. Penelitian dengan hewan percobaan menyatakan bahwa kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kelainan pada jantung, sistem syaraf pusat, peredaran darah, pernapasan, dan sistem urogenital serta dalam perkembangan tengkorak, kerangka dan anggota badan. Pada ibu hamil dibutuhkan sekitar 770 Ag retinol aktivitas setara (RAE)/hari vitamin A. Vitamin D dibutuhkan ibu selama hamil dan merupakan satu-satunya sumber vitamin D bagi janin yang disalurkan melalui plasenta. Apabila janin kekurangan vitamin D maka akan menyebabkan pertumbuhan tertunda dan menyebabkan hipokalsemia. Angka kecukupan vitamin E untuk ibu hamil tidak berbeda jauh dengan angka kecukupan pada wanita tidak hamil, begitu pula vitamin K. tidak ada kekurangan klinis pada vitamin ini dilaporkan dan kebutuhan untuk tambahan janin belum diketahui. Asam folat diperlukan selama hamil karena bertindak sebagai kofaktor untuk reaksi penting dalam sel, diperlukan dalam untuk sintesis asam nukleat DNA. Selain asam folat vitamin B-kompleks lain yang dibutuhkan adalah vitamin B6, B1, B2, B3, asam pantotenat dan biotin. Vitamin C diketahui untuk mencegah penyakit kudis pada bayi sehingga pada saat kehamilan perlu penambahan
5 8 jumlah asupannya. Untuk ibu hamil berdasarkan RDA telah ditetapkan sebesar 85 mg/hari. Mineral Kalsium dibutuhkan oleh ibu hamil untuk kebutuhan kalsium tulang janin maupun untuk kebutuhan kalsium ibu. Kebutuhan zat besi selama hamil berbeda tiap trimesternya pada trimester pertama sebesar 1.2 mg/hari, trimester kedua 4.7 mg/hari dan pada trimester terakhir meningkat menjadi 5.6 mg/hari. Rata-rata jumlah besi diperlukan selama kehamilan 1190 mg, untuk janin sebesar 270 mg, plasenta 90 mg, perluasan sel darah merah 450 mg dan utuk kebutuhan basal 230 mg, selain itu akan hilang sekitar 150 mg saat melahirkan. Selain kalsium dan zat besi ibu hamil juga membutuhkan tambahan asupan, iodium dan seng. Konsumsi dan Kandungan Gizi Ikan Junianto (2003) menyatakan bahwa ikan merupakan sumber protein yang baik dan murah. Protein ikan meyediakan kurang lebih 2/3 dari kebutuhan protein hewani yang diperlukan oleh manusia. Mineral yang yang terkandung dalam daging ikan hanya sedikit. Konsumsi ikan umumnya dibedakan menjadi dua oleh masyarakat Indonesia yaitu ikan laut dan ikan air tawar. Contoh dari ikan laut adalah ikan bandeng, ikan tuna, ikan kakap, ikan tenggiri, ikan mackerel, ikan salmon, ikang haring, ikan caviar, ikan cod dan sebagainya. Ikan laut mengandung protein (asam amino esensial yang lengkap), vitamin A, B12, D, E, fosfor, kalsium, natrium, selenium, seng, dan iodium. Ikan mas, ikan gurame, ikan mujair, ikan tawes, ikan sepat, ikan patin, ikan nila, merupakan beberapa contoh ikan air tawar yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Ikan air tawar mengandung protein, asam lemak tidak jenuh omega-3, vitamin dan mineral. Kandungan vitamin pada ikan air tawar meliputi vitamin A, B1, B12, dan D. Adapun kandungan mineral pada ikan air tawar adalah besi, fosfor, kalsium, dan natrium yang kadarnya rendah. Ikan dapat dikonsumsi langsung (ikan segar) maupun diolah terlebih dahulu (kering, asin, kalengan dan lain-lain) (Soehardi 2004). Rata-rata konsumsi ikan penduduk Indonesia tahun 2010 sebesar kg ikan per kapita tahun (KKP 2011) atau 83.5 g ikan per kapita per hari. Data BPS (2002) menunjukkan rata-rata konsumsi protein ikan per kapita per hari penduduk Indonesia menurut kelompok makanan di desa dan kota hanya 7.2 g dari g, atau hanya 13% dari total konsumsi protein rata-rata per hari. Pada
6 9 tahun 2010 rata-rata konsumsi protein ikan per kapita per hari mengalami peningkatan menjadi 7.63 g (BPS 2010). Hibbeln et al. (2007) menyatakan bahwa perkembangan otak janin tergantung nutrisi spesifik yang hanya berasal dari makanan seperti DHA dan asam lemak essensial omega-3, dimana makanan dari laut merupakan sumber utamanya. Menurut Medical and Nutrition Experts from Mayo Clinic, University of California Los Angeles, and Dole Food Company (2002), ikan laut merupakan sumber protein kualitas tinggi dengan kandungan kalori yang rendah. Ikan seperti salmon, tuna dan maccarel kaya akan minyak ikan, umumnya pada jumlah 300g memiliki kandungan kalori di bawah 225 kkal yang setara dengan kandungan kalori daging tampa lemak. Kandungan lemak ikan lebih banyak lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated) dan lemak tak jenuh rantai tunggal (monounsaturated) daripada lemak jenuh (saturated). Ikan laut juga mengandung beberapa vitamin dan mineral penting, terutama beberapa vitamin B, zat besi, iodium, kalium, magnesium, dan fosfor. Peran Gizi Ikan Selama Kehamilan Medical and Nutrition Experts from Mayo Clinic, University of California Los Angeles, and Dole Food Company (2002) menyatakan kandungan asam lemak omega-3 pada ikan dapat mengurangi efek pembekuan darah, menurunkan kadar kolesterol darah dan meminimalkan kejadian penyakit jantung. Berikut ditampilkan beberapa fungsi zat gizi pada Tabel 1. Zat gizi Tabel 1 Fungsi berbagai zat gizi mikro bagi manusia Fungsi Vitamin A Diperlukan untuk pertumbuhan & perkembangan jaringan- jaringan epithelium, syaraf & tulang Vitamin D Fosfor Besi Iodium Kalsium EPA Pengatur utama metabolisme mineral (kalsium & fosfor) tulang Unsur pokok tulang dan gigi Heme enzymes (hemoglobin dll) Berpengaruh dalam transportasi & metabolisme hormon thyroid Penyusun tulang dan gigi, pengatur syaraf dan fungsi otot Penting untuk keutuhan jaringan mitokondrial, berperan dalam pembentukan prostaglandin & leukotriene DHA Zat gizi penting bagi otak dan retina Sumber : Choo dan Williams (2003) diacu dalam Waysima (2011)
7 10 Picciano dan McDonald (2004) menyatakan, Vitamin A saat kehamilan dibutuhkan untuk perkembangan embrio dan janin. Adapun kekurangan zat besi selama hamil dikaitkan dengan kematian ibu dan berat bayi lahir rendah. Iodium dibutuhkan selama kehamilan untuk sintesis hormon tiroid, yang penting untuk pematangan sistem syaraf pusat, terutama untuk proses mielinasi. Kekurangan iodium dapat menyebabkan kretinisme, keterbelakangan mental dan gangguan fungsi motorik. Seng dibutuhkan oleh ibu hamil karena dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Asam folat diperlukan selama hamil karena bertindak sebagai kofaktor untuk reaksi penting dalam sel, diperlukan dalam sintesis asam nukleat DNA. Truswell (2003) menyatakan bahwa asam folat merupakan zat gizi penting untuk replikasi DNA dalam pembelahan sel. Kekurangan asam folat pada ibu hamil dihubungkan dengan kejadian Neural Tube Defects (NTD), kelahiran prematur, BBLR dan hambatan pertumbuhan janin. Akibat dari kekurangan zat gizi saat kehamilan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Beberapa kelainan akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi Zat Gizi Kekurangan Kelebihan Asam Folat Iodium Vitamin B Vitamin A Neural Tube Defects, anemia, BBLR, prematuritas, kematian prenatal tinggi Kerdil, abortus, IQ rendah, kelainan congenital Kelainan Jantung, Beri-beri IUGR, Gangguan penglihatan, tetratogenik Vitamin D Hipokalsemia Retardasi mental, hiperkalsemia Sumber: Manuaba 2001 Hibbeln et al. (2007), menyebutkan jika asupan makanan laut rendah selama kehamilan maka akan mengalami defisiensi asam lemak esensial seperti omega-3, DHA (asam docosahexaenoic) dan EPA (eicosapentaenoic acid) yang akibatnya bisa menyebabkan gangguan perkembangan syaraf janin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi sebanyak lebih 340 g selama seminggu menunjukkan adanya perkembangan syaraf anak yang menguntungkan dan sebaliknya ibu yang mengonsumsi makanan laut kurang dari 340 g perkembangan syaraf anaknya kurang optimal. Karena itu
8 11 pembatasan konsumsi makanan laut dapat menghambat perkembangan syaraf yang optimal. Kecukupan Gizi Ibu Hamil Karyadi & Muhilal (1985) menyatakan, kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended dietary allowances) adalah banyaknya masing-masing zat gizi yang harus terpenuhi dari makanan untuk mencakup hampir semua orang sehat. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan tinggi badan, serta keadaan hamil dan menyusui. Berdasarkan Widyakarya Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 berikut ditampilkan angka kecukupan gizi bagi ibu hamil pada Tabel 3. Kebutuhan Tabel 3 Angka kecukupan gizi ibu hamil Wanita tidak hamil Usia 19- Usia tahun 49 tahun Trimester 1 Wanita hamil Trimester 2 Trimester 3 Energi (kkal) Protein (g) Vitamin A (RE) Vitamin D (ug) Vitamin E (mg) Vitamin K (ug) Thiamin (mg) Riboflavin (mg) Asam folat (ug) Peridoksin (mg) Vitamin B12 (ug) Vitamin C (mg) Kalsium (mg) Besi (mg) Iodium (ug) Seng (mg) Selenium (ug) Sumber : WNPG 2004 Dalam penghitungan kecukupan gizi yang dianjurkan, pada umumnya sudah diperhitungkan faktor variasi kebutuhan individual, sehingga angka kecukupan gizi yang dianjurkan setingkat dengan kebutuhan rata-rata ditambah dua kali simpangan baku (standar deviasi). Dengan demikian kecukupan yang dianjurkan sudah mencakup lebih dari 97,5% populasi. Untuk beberapa zat gizi, misalnya berbagai vitamin dan mineral sudah mencakup pula terciptanya
9 12 cadangan zat gizi bersangkutan dalam tubuh. Cadangan ini dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan pada waktu konsumsi zat gizi tersebut kurang dari kebutuhan dalam jangka waktu tertentu. Kegunaan angka kecukupan gizi yang dianjurkan antara lain: a) menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi makanan bagi penduduk atau golongan masyarakat tertentu yang didapat dari hasil survey makanan b) perencanaan pemberian makanan tambahan balita maupun institusi c) perencanaan penyedian pangan tingkat regional maupun nasional. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII (2004), menetapkan kecukupan konsumsi protein per kapita per hari adalah 52 g protein dan yang berasal dari ikan untuk rata-rata penduduk Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi standar gizi yaitu 9 g protein per hari.
ANALISIS KONTRIBUSI KONSUMSI IKAN TERHADAP KECUKUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI IBU HAMIL DI BOGOR RENDRA KUSUMA
ANALISIS KONTRIBUSI KONSUMSI IKAN TERHADAP KECUKUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI IBU HAMIL DI BOGOR RENDRA KUSUMA DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRACT
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini merupakan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Gizi selama Kehamilan dan Menyusui
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gizi selama Kehamilan dan Menyusui Salah satu faktor di antara sekian banyak yang mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah gizi. Status gizi ibu hamil salah satunya berpengaruh
Lebih terperinciPenting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui
Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT
Lebih terperinciIkan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk tambahan diet karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan Kehamilan pada ibu akan terjadi apabila terjadi pembuahan yaitu bertemunya sel telur (ovum) dan spermatozoa. Yang secara normal akan terjadi di tuba uterina. Selanjutnya
Lebih terperinciNutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati
Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi sangat berkaitan erat dengan status kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu faktor yang menenutkan kualitas sumber daya manusia, status gizi yang
Lebih terperinciGIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asupan Gizi Ibu Hamil 1. Kebutuhan Gizi Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
Lebih terperinciEko Winarti, SST.,M.Kes
(SATUAN ACARA PENYULUHAN) Nutrisi Ibu Hamil Disusun oleh : Eko Winarti, SST.,M.Kes PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D.IV) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI SATUAN ACARA PENYULUHAN 1 Tema : Nutrisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologi. Status gizi merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Ibu Hamil Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG
NOMOR:HK.00.05.5.1142 TENTANG ACUAN PENCANTUMAN PERSENTASE ANGKA KECUKUPAN GIZI PADA LABEL PRODUK PANGAN RI, Menimbang : a. bahwa pangan yang disertai pernyataan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Defenisi Pengetahuan Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang lebih modern. Dimana saat ini telah berkembang berbagai teknologi canggih yang dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi bukan tanaman asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini tumbuh dan menyebar
Lebih terperinciGIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Hamil
GIZI DAUR HIDUP: Gizi Ibu Hamil By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915 Fisiologis Kehamilan Kehamilan:
Lebih terperinciMasa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
Lebih terperinciSTATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN
2003 Zulhaida Lubis Posted: 7 November 2003 STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN Oleh :Zulhaida Lubis A561030051/GMK e-mail: zulhaida@.telkom.net Pendahuluan Status gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam yang dapat memberikan sumbangan zat gizi yang cukup bagi tubuh, dengan adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang disuplai dari makanan pokok tidak terpenuhi. Suplemen di pasaran dapat dibedakan berdasarkan kategori penggunaannya,
Lebih terperinciMAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H
MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK Oleh : Titian Rahmad S. H0506010 JURUSAN/PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 MINERAL Mineral merupakan
Lebih terperinciKarenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:
Labu kuning bisa berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang, tergantung varietasnya. Buah muda berwarna hijau, sedangkan yang lebih tua berwarna kuning pucat. Warna kuning atau oranye daging buahnya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Zat besi Besi (Fe) adalah salah satu mineral zat gizi mikro esensial dalam kehidupan manusia. Tubuh
Lebih terperinci7 Manfaat Daun Singkong
7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang paling baik adalah pada masa menjelang dan saat prenatal, karena: (1) penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat
Lebih terperinciIBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.
Jus Sehat Untuk IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin. A Publication of Nutrisi penting dalam segelas jus sehat Kesehatan janin pada masa kehamilan sangatlah penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012). Selama proses kehamilan
Lebih terperinci2011, No BAB 9 FORMAT
5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11. TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475
Lebih terperinciKEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta
KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta NUTRISI PADA ANAK Pemenuhan kebutuhan nutrisi anak Pertumbuhan
Lebih terperinciPengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya
Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
27 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosial Ekonomi Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dengan rentang usia 20-55 tahun. Menurut Hurlock (2004) rentang usia sampel penelitian ini dapat dikelompokkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tergolong tinggi. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI
HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perubahan Fisiologis Kehamilan yang Mempengaruhi Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil A.1. Janin Pertumbuhan janin dibagi menjadi tiga fase pertumbuhan sel yang berurutan. Fase
Lebih terperinciKONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc
KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc Tujuan Pembelajaran Mengetahui ruang lingkup gizi Mengetahui hubungan gizi dengan kesehatan Mengetahui Pengelompokan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN
No. BAK/TBB/BOG311 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2010 Hal 1 dari 9 BAB III ACUAN LABEL GIZI Jika kita membeli produk makanan atau minuman di supermarket, seringkali Informasi Nilai Gizi yang tercetak pada kemasan
Lebih terperinciBAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap
BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Inventarisasi data mutu produk formula bayi yang terdaftar di BPOM selama tahun 2004 2008 Inventarisasi data dilakukan melalui pengamatan terhadap berkas pendaftaran suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia (Rasmaliah,2004). Anemia dapat didefinisikan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN
7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani siklus hidupnya membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Kebutuhan zat gizi bagi tubuh meliputi kebutuhan akan zat gizi makro dan
Lebih terperinciApakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?
Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami? Bicara tentang diabetes pasti juga perlu membicarakan mengenai diet makanan bagi penderita diabetes. Diet makanan bagi penderita diabetes dapat
Lebih terperinciKEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN
KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN Pendahuluan Masa hamil: masa sangat penting Keadaan ibu dan janin terkait satu dengan yang lain Keadaan kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan Ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah-buahan telah lama dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral. Pada zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan tubuh. Demikian pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting, yaitu dengan mengkonsumsi banyak makronutrien dan mikronutrien yang memberikan manfaat untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kehamilan Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahwa folat berperan sebagai koenzyme pada berbagai metabolisme asam amino
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Folat merupakan golongan vitamin larut air yang berperan penting dalam sistem metabolisme tubuh. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa folat berperan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi Pangan Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK N 1 Sukoharjo 1. Keadaan Demografis SMK Negeri 1 Sukoharjo terletak di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Konsumsi Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu jenis organisme laut yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Berdasarkan data DKP (2005), ekspor rajungan beku sebesar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kalsium Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Kalsium dibutuhkan di semua jaringan tubuh, khususnya tulang. Sekitar 99% kalsium tubuh berada
Lebih terperinciKOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN
1 KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN M.K. Pengantar Ilmu Nutrisi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB Zat makanan adalah unsur atau senyawa kimia dalam pangan / pakan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa balita merupakan masa yang kritis dalam upaya menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, karena pada dua tahun pertama pasca kelahiran merupakan masa
Lebih terperinciGambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil
13 KERANGKA PEMIKIRAN Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan. Menurut Sediaoetama (1996), pemenuhan kebutuhan akan zat gizi merupakan faktor utama untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur pembangunan. Peningkatan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak antara 6-14 tahun, merupakan siklus hidup manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia sekolah anak antara 6-14 tahun, merupakan siklus hidup manusia yang dimulai sejak janin dalam kandungan sampai tua nanti. Pada rentangan usia, status gizi ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi tumbuh kembang janinnya. Saat ini
Lebih terperinciPERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter
PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter Oleh: Dr. Bernatal Saragih Disampaikan pada Seminar Nasional Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Kerjasama dengan PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan penanganan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan
Lebih terperinciGIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan
GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kehidupan manusia dimulai sejak di dalam kandungan ibu. Sehingga calon ibu perlu mempunyai kesehatan yang baik. Kesehatan dan gizi ibu hamil merupakan kondisi yang sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia pada remaja putri merupakan salah satu dampak masalah kekurangan gizi remaja putri. Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.11.11.09605 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475 TAHUN 2005 TENTANG
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan
GIZI & PANGAN PENDAHULUAN Gizi seseorang tergantung pada kondisi pangan yang dikonsumsinya Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan
Lebih terperinciMilik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia
umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mineral merupakan unsur kimia yang diperlukan untuk tubuh kita. Mineral bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus mendapatkannya dari luar tubuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan satu dari empat masalah gizi yang ada di indonesia disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah gangguan akibat kurangnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anemia Gizi Besi Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan cadangan besi dalam hati, sehingga jumlah hemoglobin darah menurun dibawah normal. Sebelum terjadi
Lebih terperinciBAB 2 PRODUK DAN JASA
BAB 2 PRODUK DAN JASA Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk ataupun jasa. Sebuah produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kepada konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Daging Sapi Daging berasal dari hewan ternak yang sudah disembelih. Daging tersusun dari jaringan ikat, epitelial, jaringan-jaringan syaraf, pembuluh darah dan lemak. Jaringan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinciLantin sulistyorini, Erti Ikhtiarini Program studi Ilmu Keperawatan Program studi Ilmu Keperawatan
KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) GERAKAN SAYANG IBU DAN BAYI (GeSIB) SEBAGAI SOLUSI MASALAH KURANG ENERGI KALORI (KEK) PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER Lantin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu yang telah bersalin dan bayi baru lahir. Masa nifas atau yang biasa disebut sebagai periode postpartum adalah masa yang dimulai
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU GIZI, PELABELAN, DAN PERIKLANAN SUSU FORMULA PERTUMBUHAN DAN FORMULA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayuran segar adalah bahan pangan yang banyak mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh (Ayu, 2002). Di samping sebagai sumber gizi, vitamin dan mineral,
Lebih terperinciApa yang dimaksud dengan Yodium?
UPAYA MENINGKATKAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM DI PROVINSI BALI MELALUI KEBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN : SURAT EDARAN GUBERNUR BALI NOMOR : 440/2541/KESMAS.DISKES, TANGGAL 16 FEBRUARI 2015 TENTANG PENINGKATAN
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Dewasa ini, ada kecenderungan penambahan asam lemak essensial
BAB PENDAHULUAN I BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, ada kecenderungan penambahan asam lemak essensial terutama Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) pada produk pangan seperti produk susu formula.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dunia karena prevalensinya masih tinggi terutama di negara berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu keadaan di dalam tubuh yang ditandai dengan terjadinya defisiensi pada ukuran dan jumlah sel darah merah tidak mencukupi untuk melakukan pertukaran
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA
1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk usia lanjut. Proporsi penduduk usia lanjut di Indonesia
Lebih terperinciGambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan yaitu pembuatan alat pemeras madu (Gambar 1 & 2) dan penyaring madu (Gambar 3). Pelaksanaan pembuatan ruang khusus pengolahan madu (Gambar
Lebih terperinciMineral. Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan. untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau
Mineral Mineral Pandangan Nutrisi : bahan inorganik yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas. Diperoleh dari makanan (tubuh tidak dpt memproduksi) Fungsi Sebagai katalisator
Lebih terperinci