Konsep Keaksaraan Inti Pada Remaja Untuk Review dan Aplikasi Dalam Konteks Pengajaran Pelajaran IPS dan IPA
|
|
- Yulia Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konsep Keaksaraan Inti Pada Remaja Untuk Review dan Aplikasi Dalam Konteks Pengajaran Pelajaran IPS dan IPA 1. Terdapat banyak sekali definisi untuk istilah literacy atau keaksaraan. Untuk tujuan saat ini, maka kami akan fokus kepada keterampilan membaca dan menulis sebagai alat bantu dalam mempelajari IPA dan IPS. 2. Praktek membaca dan menulis didasarkan pada proses kognitif, afektif, dan sosial.. 3. Berbagai pendekatan untuk meningkatkan motivasi remaja terhadap hal membaca dan menulis di antaranya adalah: Memasukkan instruksi membaca dan menulis pada tugas yang bermakna (meaningful) dalam bidang yang terkait Menggunakan pedagogi yang sesuai dengan budaya setempat Mengajarkan keterampilan membaca dan menulis guna membangun rasa pencapaian atau penguasaan (mastery), kepuasan dari penyelesaian masalah yang menantang, serta peningkatan determinasi diri dan kontrol diri. 4. Keterampilan membaca dan menulis hendaknya diajarkan secara eksplisit. Pengajarannya diintegrasikan dengan pengajaran IPA dan IPS. Instruksi secara eksplisit terbagi ke dalam 4 tahap: mendeskripsikan keterampilan tersebut dan pentingnya untuk dipelajari, mencontohkan keterampilan tersebut, memberikan latihan yang terbimbing, serta memfasilitasi latihan keterampilan tersebut secara mandiri. 5. Integrasi dari pengajaran keaksaraan sebaiknya direncanakan dan dimodifikasi berdasarkan penilaian yang sedang berjalan, yaitu pengumpulan informasi mengenai kemampuan membaca dan menulis para siswa yang bersumber dari observasi, analisis sampel tulisan, wawancara siswa, nilai ujian, dan sumber lainnya. 6. Integrasi pengajaran keaksaraan ke dalam pelajaran IPS dan IPA sebaiknya menggunakan jenis bacaan yang beragam, seperti buku teks, majalah, artikel koran, dokumen sejarah, peta, instruksi tertulis mengenai cara melakukan penelitian ilmiah, serta teks yang berhubungan dengan karya wisata. 7. Integrasi dari keaksaraan dengan mata pelajaran lain seharusnya bertujuan untuk menguatkan kebiasaan pembaca yang sukses, termasuk dalam hal membuat prediksi, visualisasi, dan koneksi; mengajukan pertanyaan, melakukan klarifikasi, evaluasi, dan diskusi, serta membuat rangkuman. 8. Komponen dari keterampilan keaksaraan: Word recognition (pengenalan kata) penting untuk dapat membaca setiap kata yang tertulis 1
2 Fluency (kelancaran) membaca secara lisan dengan cepat dan akurat disertai ekspresi yang sesuai Reading comprehension (pemahaman bacaan) dimensi literal, interpretasi, dan kritis; pengembangan kosakata Writing process (proses menulis) merencanakan, draf (menghasilkan dan menuliskannya), membuat review; proses-proses yang berlangsung secara simultan dan rekursif; tugas penulisan yang mendasar: mengeja (spelling), tata bahasa (grammar), dan tata cara menulis (basic writing mechanics) 9. Membaca dan menulis biasanya saling terjalin ketika dipraktekkan dan seharusnya saling berhubungan dalam pengajarannya. 10. Pengajaran menulis seharusnya mendorong transformasi pengetahuan (knowledge-transformation) dalam pelajaran IPA dan IPS. 11. Di dalam banyak kelas pelajaran IPS dan IPA, ada siswa-siswi yang hanya memiliki keterampilan membaca dan menulis yang sangat mendasar. Para siswa tersebut butuh pengajaran eksplisit dalam hal pengenalan kata, mengeja, konstruksi kalimat, dan keterampilan dasar lainnya. Sewaktu mempelajarinya, keterampilan dasar ini sebaiknya langsung diaplikasikan kepada tugas menulis dan membaca dengan tingkat pemahaman bacaan yang lebih tinggi. Siswa dengan tingkat keterampilan yang lebih rendah sebaiknya diberikan paparan yang sama terhadap pengalaman keaksaraan yang kreatif, memicu pikiran, dan mentransformasi pengetahuan seperti yang diperoleh para siswa dengan prestasi yang lebih tinggi. 12. Contoh strategi membaca dan menulis yang harus diajarkan secara eksplisit, sesuai kebutuhan, untku mempromosikan pembelajaran IPS dan IPA: SRSD (Self-Regulated Strategy Development) CSIW (Cognitive Strategy Instruction in Writing) dan pendekatan lainnya yang terkait: o POWER (Plan, Organize, Write, Edit, Revise) o EmPOWER (Evaluation, Make a Plan, Organize, Work, Evaluate, Re-work) Reciprocal Teaching Strategi sebelum, selama, dan setelah membaca, seperti Think, While and After (TWA) dan Scaffolded Reading Experience PreP Advance organizer Feature analysis strategy Graphic organizers: diagram pohon, diagram venn, peta semantik Mengajukan pertanyaan yang literal, inferential dan critical sebelum memberikan tugas membaca QAR 2
3 ConStruct Strategy Anticipation Guide Summarization (merangkum) LGL Teaching text structure Ulasan Strategi Secara Garis Besar SRSD (Self-Regulated Strategy Development) sebuah kerangka berpikir yang dapat digabungkan dengan beragam strategi membaca dan menulis yang spesifik. Terlepas dari strategi keaksaraan yang digunakan, dalam SRSD sang guru melakukan hal-hal sebagai berikut: mendiskusikan strategi keaksaraan yang akan diajarkan; menyebutkan kegunaan dan keuntungannya; memperkenalkan apabila terdapat mnemonic (strategi untuk bantu ingatan) yang akan digunakan; mencontohkan penggunaan strategi tersebut; memberikan kesempatan latihan yang dibimbing lalu latihan secara mandiri. Berbagai teknik regulasi diri terdapat dalam strategi keaksaraan, yaitu: goal-setting (penentuan tujuan), self-monitoring (pengawasan diri), self-instructions (instruksi diri), dan self-reinforcement (penguatan diri). SRSD dimaksudkan untuk berdasarkan pada kriteria bukan waktu meskipun guru kelas mungkin tidak mampu untuk mengajar hingga mencapai kriteria tersebut. Contoh dari strategi keaksaraan yang berdasarkan SRSD adalah: merencanakan dan menulis esai expository dengan menggunakan mnemonic STOP (Suspend judgment, Take a side, Organize ideas, Plan as you write); DARE (Develop a topic sentence, Add supporting ideas, Reject an argument for the other side, End with a conclusion); PLAN (Pay attention to prompt, List main ideas, Add supporting ideas, Number your ideas); dan WRITE (Work from your plan, Remember your goals, Try to use diff kinds of sentences, use Exciting, interesting words). Sumber: De La Paz (1999). Lihat juga penje;asan mengenai TWA di bawah ini. EmPOWER sebuah strategi komprehensif untuk mengajarkan keterampilan menulis dengan menggunakan lembar kerja. Guru memperkenalkan arti dari kata empower, menghubungkannya dengan kegiatan menulis, lalu mengajarkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Evaluate siswa menentukan sifat dari prompt atau pemicu yang diberikan, melingkari katakata aksi (action words) dan menemukan kata-kata yang memberitahukan kepada mereka apa langkah selanjutnya. 2. Make a Plan atau membuat rencana berdasarkan kata-kata yang dilingkari dan digarisbawahi; pengenalan graphic organizers dan berbagai contoh untuk mengarahkan apa yang akan mereka tulis; pemilihan graphic organizer yang sesuai dengan pemicu yang diberikan, mempelajari strategi pemetaan, dan berinteraksi dengan siswa lainnya. 3. Organize: bimbinglah siswa untuk mengorganisir ide mereka denganmenggunakan graphic organizer, minta siswa untuk memikirkan apa saja yang sudah mereka ketahui mengenai topik tersebut, serta informasi apa saja yang dapat diketahui dari teks yang sedang digunakan. Ajarkanlah siswa untuk mencatat dan mengorganisir ide secara berurutan, brainstorm, membaca ulang tugas, dan memutuskan apakah terdapat ide yang perlu ditambahkan atau dihapuskan. 3
4 4. Work: berikanlah pelajaran singkat mengenai penonton, berikanlah contoh berbagai gaya penulisan yang berbeda, buatlah kalimat topik dan subtopik, dan gunakanlah mnemonic FRED (Facts, Reasons Examples, Details); lalu hubungkanlah hal tersebut dengan tujuan penulisan. 5. Evaluate atau lakukan evaluasi dengan menggunakan checklist COLA: perhatikanlah Content (isi), Organization (organisasi), Language (bahasa), dan Appearance of paper (penampilan tulisan). Selain itu, bimbinglah siswa untuk menilai tulisan sendiri maupun temannya. 6. Re-work yaitu menerima umpan balik dari teman dan melakukan revisi tulisan. *Sumber: Singer & Bashir (2004). Reciprocal Teaching yaitu sebuah strategi pemahaman bacaan dimana guru pada awalnya memimpin kegiatan dengan para siswa namun secara bertahap para siswa bertambah tanggung jawab mereka atas kegiatan tersebut. Komponen dari pemahaman bacaan yang diajarkan adalah: 1. Predict, yaitu siswa membuat prediksi dengan menggunakan petunjuk dari gambar, judul teks, dan subjudul. 2. Read aloud: setiap siswa membaca 1 paragraf dengan suara yang keras (catatan: ini adalah langkah tambahan, yang tidak termasuk dalam strategi asli) 3. Clarify (melakukan klarifikasi): fokus kepada ide-idem kata-kata, atau pengucapan yang sulit. 4. Question (mengajukan pertanyaan): mengajarkan siswa untuk mengajukan pertanyaan yang eksplisit maupun implisit berdasarkan teks. 5. Summarize: mengajarkan siswa untuk membuat garis besar dari sebuah teks, menggunakan word web (jejaring kata) atau mendaftar poin-poin yang paling penting. *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 7. TWA sebuah strategi pemahaman bacaan dengan menggunakan SRSD. TWA terdiri dari 9 langkah yang diatur ke dalam 3 tahapan: Thinking before reading (berpikir sebelum membaca), While reading (selama membaca), dan After reading (setelah membaca). Ajarkanlah siswa untuk mengidentifikasi tujuan penulis dari sebuah teks tertulis, menentukan apa yang sudah mereka ketahui mengenai topik tersebut, menentukan sebuah tujuan atau goal membaca, fokus kepada kecepatan mereka dalam membaca, menghubungkan pengetahuan latar dengan informasi yang baru bagi siswa,yang berasal dari teks, membaca ulang beberapa bagian dari pilihan bacaan, mengidentifikasi ide utama, merangkum secara lisan informasi dari teks, serta melakukan refleksi dari apa yang telah mereka pelajari. *Sumber: Mason (2004). PreP sebuah strategi pemahaman bacaan, yang merupakan singkatan dari PreReading Plan. Strategi ini mengajarkan siswa untuk mengaktivasi background knowledge dan membantu guru untuk menilai pemahaman siswa. Pertama, dalam diskusi kelas, guru bertanya kepada siswa mengenai konsep-konsep dari teks dan membabtu siswa untuk melakukan refleksi terhadap asosiasi awal mengenai konsepkonsep tersebut serta melakukan perumusan ulang asosiasi tersebut. Kedua, guru menganalisis jawaban siswa seperti definisi, analogi, hubungan, konsep superordinatm contoh, atributm sera aspek-aspek lainnya dari konsep terkait. *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 5. 4
5 Advance organizer sebuah sumber yang diberikan oleh guru, yang dapat membantu siswa untuk memahami sebuah bacaan. Advance organizer ini adalah sebuah pengenalan singkat mengenai konsepkonsep yang akan dibaca dalam teks, yang mana para siswa membaca dan berdiskusi sebelum membaca bahan bacaan yang ditugaskan. Guru dapat menulis sendiri advanced organizer atau mengidentifikasinya pada bagian pendahuluan atau rangkuman yag terdapat dalam sebuah buku teks. *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 5. Feature analysis strategy sebuah strategi yang mendukung pemahaman bacaan dan kegiatan menulis dengan menggunakan sebuah bagan yang memperlihatkan fitur-fitur dari sebuah fenomena, dengan menggunakan tanda plus dan minus. *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 6. Graphic organizers bagan dan diagram yang digunakan dalam pengajaran eksplisit mengenai pemahaman bacaan dan keterampilan menulis. Guru menyajikan dan memperoleh informasi yang diorganisir dengan cara yang spesifik, misalnya dalam sebuah diagram pohon, diagram venn, atau peta semantik yang memperlihatkan bagaimana konsep-konsep dalam sebuah teks saling berhubungan satu sama lain. *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 6. QAR - singkatan dari Question-Answer Relationships, yaitu sebuah strategi pemahaman bacaan dimana siswa diajarkan untuk mengajukan pertanyaan pemahaman bacaan yang literal, inferential, dan critical. Sewaktu merumuskan pertanyaan, siswa belajar untuk membuat kesimpulan dengan menggunakan informasi yang terdapat dalam teks maupun informasi yang tidak secara langsung dinyatakan dalam teks, dengan menggunakan pengetahuan latar yang dimiliki. Ketiga kategori dari pertanyaan yang diajarkan adalah right there (ada di situ), think and search (pikirkan dan carilah), serta on my own (lakukan sendiri). *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 7. ConStruct Strategy sebuah strategi yang mendukung pemahaman bacaan dan keterampilan menulis dimana guru mengajarkan siswa bagaimana caranya untuk membuat sebuah graphic organizer yang komprehensif. Di bawah bimbingan guru, para siswa membaca teks dengan sepintas lalu, membuat sebuah skeleton diagram yang merepresentasikan ide-ide utama dan subtopik, kemudian secara hatihati membaca teks untuk memperoleh informasi tambahan yang dapat dimasukkan ke dalam graphic organizer, dan terakhir membaca untuk ke-3 kalinya untuk mengklarifikasi seluruh informasi yang telah diperoleh. *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 7. Anticipation Guide sebuah strategi yang didasarkan pada pernyataan-pernyataan mengenai konsepkonsep yang terdapat dalam teks, yang mana para siswa diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap penyataan tersebut. Sebelum membaca teks, guru memberikan pernyataan-pernyataan dan bertanya kepada siswa apakah mereka setuju atau tidak setuju dengannya. Kemudian siswa 5
6 membaca teks dan setelahnya menanggapi pernyataan-pernyataan yang diberikan di awal tadi. Guru akan meminta alasan apabila terdapat perubahan dalam tanggapan siswa. Sewaktu membuat sebuah anticipation guide, guru mengambil ide-ide utama dari teks, memasukkan kemungkinan anggapan siswa, dan membuat pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang positif atau negatif (mendukung atau tidak mendukung). *Sumber: McKenna dan Robinson (2006), bab 8. LGL, singkatan dari List, Group, Label sebuah strategi untuk membangun pengetahuan sebelumnya (prior knowledge), mengajarkan kosakata, dan mengajarkan siswa bagaimana mengorganisir konsepkonsep guna mendukung pemahaman bacaan dan kegiatan penulisan. Guru mengambil konsep-konsep berdasarkan topik dari teks, lalu mengajarkan siswa bagaimana cara mengelompokkannya, dan kemudian memberikan label kepada kelompok-kelompok konsep yang terbentuk. *Sumber: Massey et al. (2004) 6
Jenis Kegiatan Keaksaraan Apakah Yang Biasanya Terdapat Dalam Sebuah STEM
Jenis Kegiatan Keaksaraan Apakah Yang Biasanya Terdapat Dalam Sebuah STEM Classroom Lanjutan? Diskusi mengenai sebuah proses yang terdiri dari 4 tahap untuk menjelaskan implementasi strategi keaksaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, merupakan bahasa asing pertama yang harus diajarkan di sekolah mulai dari tingkat dasar. Hal ini ditegaskan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Membaca Menurut Dechant (melalui Zuchdi, 2008:21), membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Membaca pada hakikatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan yang bertujuan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurul Qomar, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 (BSNP, 2006:140), salah satu tujuan umum mempelajari matematika pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah
Lebih terperinciSERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL) PENGERTIAN CTL merupakan suatu proses pendidikan yang holistik bertujuan
Lebih terperinciRANCANGAN PROGRAM PERKULIAHAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAK. MATEMATIKA DAN IPA JURDIK BIOLOGI RANCANGAN PROGRAM PERKULIAHAN Mata Kuliah : Bahasa ( 2 sks) Kode Mata Kuliah : BIO 255 Waktu Pertemuan : 2 50 menit Pertemuan ke : 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi merupakan salah satu alasan tentang perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
Lebih terperinciWhat is a Presentation?
Presentation Skill What is a Presentation? Presentasi adl. Metode komunikasi yg dapat disesuaikan dengan berbagai situasi berbicara, dengan kelompok, pertemuan/ pengarahan tim dll. To be effective : langkahdemi-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melya Dwi Gardiantari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Abad ke-21 dikenal dengan abad pengetahuan karena pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Di abad 21 ini kemampuan belajar, kemampuan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciDESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Tri Widiatmi Mahasiswa Program Studi S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciTranskrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online
Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam
Lebih terperinciTabel. 1. Empat Jenis Keterampilan Berbahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar berbahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi. Seseorang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal dalam proses berkomunikasinya
Lebih terperinciJurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan
Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : Reading I
1. Fakultas / Program Studi : Bahasa dan Seni/ Pendidikan Bahasa Inggris 2. Mata Kuliah & Kode : Reading I Kode : ING 209 3. SKS : Teori : 2 SKS Praktik : SKS 4. Sem : 1 Waktu : 100 menit 5. Kompetensi
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Standar : Mendengarkan 1. Memahami instruksi tindakan dalam konteks kelas 1.1 Merespon mengulang kosakata baru ucapan lantang : Guru: chalk Siswa: chalk Guru: book Siswa bersama-sama mengulang suara lantang
Lebih terperinciPembelajaran Berbasis Kontekstual 2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2 Ada sesuatu yang salah dengan proses pendidikan Sebelum Sekolah 1. Anak lincah 2. Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Prodi Teknik Busana PTBB FT UNY Tahun 2005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL Widihastuti Dosen Program Studi Teknik Busana Fakultas Teknik UNY widihastuti@uny.ac.id; twidihastutiftuny@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE MELALUI PENERAPAN PROSEDUR BERTANYA Oleh Tri Kusnawati 1
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE MELALUI PENERAPAN PROSEDUR BERTANYA Oleh Tri Kusnawati 1 A. Pendahuluan Seperti halnya menyimak, kegiatan membaca merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. analitis dan imajinasi yang ada dalam dirinya. kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan atau tulisan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan
6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Berpikir Kritis Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan tertentu dapat dikatakan berpikir dimana dapat dikatakan berpikir
Lebih terperinciPencarian Bilangan Pecahan
Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan
Lebih terperinciGERAKAN LITERASI SEKOLAH
GERAKAN LITERASI SEKOLAH SATGAS GERAKAN LITERASI SEKOLAH Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 Tujuan Paham konsep dan tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan mata pelajaran fisika di SMA menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 adalah sebagai wahana atau sarana untuk melatih para siswa agar dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP
JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2, Agustus 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PENDAHULUAN Di Indonesia mata pelajaran Bahasa Inggris
Lebih terperinciPENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning)
PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning) Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Pendidikan Indonesia KONSEP CTL Merupakan Konsep Belajar yang dapat Membantu Guru Mengaitkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Secara umum, komunikasi merupakan suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahukan pendapat
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP
PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP Dwi Rifa, Yulis Jamiah, Ahmad Yani Program Studi Pendidikan Matematika KIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau atau berita antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Henita Septiyani Pertiwi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat penulis melakukan studi pendahuluan pencapaian literasi kepada satu kelas yang berjumlah 40 siswa di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu dasar dalam kehidupan manusia memiliki peranan yang penting dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai pendekatan pembelajaran, dimana dalam proses pembelajarannya meliputi empat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi.
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pengembangan diri suatu individu tak lepas dari peran pendidikan. Pengembangan yang dilakukan tidak terbelenggu pada ranah kognitif saja, namun juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Kemampuan Koneksi Matematis Dalam dunia pendidikan terutama dalam pembelajaran matematika kemampuan menghubungkan suatu materi yang satu dengan materi yang lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi. Matematika terbentuk
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Penalaran Matematika Salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar siswa mampu melakukan penalaran. Menurut Russeffendi (dalam Suwangsih, 2006 : 3) matematika
Lebih terperinciJ-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac
Lebih terperinciAUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS
AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Variabel Terikat a. Kemampuan Berpikir Kritis Berpikir kritis menurut Ennis (1993) adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada
Lebih terperinciKURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.3c MODEL PROBLEM BASED LEARNING 2 Model Problem Based Learning 3 Definisi Problem Based Learning : model pembelajaran yang dirancang agar peserta
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Kemampuan pemahaman konsep matematika
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kemampuan pemahaman konsep matematika Untuk dapat lebih memahami tentang pengertian pemahaman, penulis akan paparkan beberapa pendapat antara lain: Menurut
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian mengenai mambaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review)
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) Metode belajar SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Ohio Amerika Serikat. Metode SQ3R ini semakin
Lebih terperinciKomunikasi dalam Pembelajaran Matematika
Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Makalah Termuat pada Jurnal MIPMIPA UNHALU Volume 8, Nomor 1, Februari 2009, ISSN 1412-2318) Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pembelajaran matematika diantaranya adalah mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika diantaranya adalah mengembangkan kemampuan: (1) komunikasi matematis, (2) penalaran matematis, (3) pemecahan masalah matematis, (4) koneksi
Lebih terperinciMATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS/SEMESTER: VII/2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS/SEMESTER: VII/2 DISUSUN : NURLISA (06021281419072) DOSEN PEMBIMBING: Drs. Kasmansyah, M.Si. Yenni Lidyawati, S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Sedangkan model penelitian yang digunakan adalah model rekonstruksi
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia, sebagai salah satu identitas atau pembeda dari bangsa lain, selain sebagai bahasa persatuan juga berkedudukan sebagai bahasa negara dan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap kegiatan pembelajaran tidak pernah terlepas dari kegiatan membaca dan menulis. Setiap siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini menuntut guru untuk selalu berinovasi dan berkreasi. Saat ini, pemerintah mewajibkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. siswa memahami konsep-konsep yang sulit dalam pemecahan masalah.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik. Selain itu juga, model pembelajaran kooperatif efektif untuk mengembangkan keterampilan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARN Heri Dwi Haryono 1), Amir 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: heridwih@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 REJOSARI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 SHEFI HUDA
Lebih terperinciPendekatan Pembelajaran Matematika
Pendekatan Pembelajaran Matematika Pendahuluan Untuk mencapai sasaran yang hendak dicapai diperlukan pendekatan, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Tidak ada cara belajar (tunggal) yang paling benar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persentase Skor (%) 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasannya sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui ketercapaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. materi, mind mapping dan hubungan diantara mind mapping dengan pemahaman
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan teori yang menjelaskan tentang pemahaman materi, mind mapping dan hubungan diantara mind mapping dengan pemahaman materi. A. PEMAHAMAN MATERI 1. Definisi
Lebih terperinciCHAPTER IV RESULT OF THE RESEARCH AND DISCUSSION. answer the research problem is questionnaire. This section covered data of the students
CHAPTER IV RESULT OF THE RESEARCH AND DISCUSSION This chapter is present the result of the study and discussion. The finding design to answer the research problem is questionnaire. This section covered
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA
PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA Silvi Yulia Sari 1, Nursyahra 2, dan Husna 3 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR Oleh Janatun Naim Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : Jannaim21@yahoo.com
Lebih terperinciAbstrak Kata Kunci 1. Pendahuluan
Abstrak Ada nilai tambah yang didapat seseorang dalam melakukan kegiatan membaca. Satu diantaranya, orang menjadi luas cakrawala kehidupannya, terbebas dari penjara dunia yang sempit dan terbatas, baik
Lebih terperinciBAB II PENERAPAN METAKOGNITIF BERDASARKAN DIAGRAM VEE PADA DESAIN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
BAB II PENERAPAN METAKOGNITIF BERDASARKAN DIAGRAM VEE PADA DESAIN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN A. Metakognitif Metakognitif berasal dari kata meta yang artinya diatas dan kognitif artinya
Lebih terperinciPLAGIARISME DALAM PENELITIAN
PLAGIARISME DALAM PENELITIAN Pendahuluan Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan ataupun disengaja. Oleh karena itu perlu diketahui apa pengertian plagiarisme dan apa saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, tiap individu senantiasa menghadapi masalah, dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, tiap individu senantiasa menghadapi masalah, dalam skala sempit maupun luas, sederhana maupun kompleks. Kesuksesan individu sangat ditentukan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD
LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih, dan di dalamnya terdapat pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk menyamakan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya defenisi operasional mengenai istilah-istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar pelajar
Lebih terperinciOleh: Septia Sugiarsih
Oleh: Septia Sugiarsih Pendekatan??? Seperangkat asumsi yang saling berkaitan dan berhubungan dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Dasar teoritis untuk menetapkan suatu metode. Macam-macam Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran mata pelajaran fisika di SMA dimaksudkan sebagai sarana untuk melatih para siswa agar dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika, memiliki
Lebih terperinciDedy Irawan, Dhi Bramasta PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstrak
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN MEMBACA MELALUI PELATIHAN PENYUSUNAN MATERI AJAR DENGAN PENDEKATAN THE READING PROCESS (Studi di Sekolah Dasar Negeri 1 Cendana, Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciCrosscutting Methods. Mata Kuliah Evaluasi Perencanaan.
Crosscutting Methods Mata Kuliah Evaluasi Perencanaan http://chairululid.lecture.ub.ac.id A GOOD EXECUTIVE ALWAYS ACTS QUICKLY AND IS SOMETIMES RIGHT quote from Tom Johnson pengantar Metode yg kita pakai
Lebih terperinciPENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR MATERI PENGHEMATAN ENERGI
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR MATERI PENGHEMATAN ENERGI OLEH REZIANA AMALIA MARIA 201591005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciKemampuan Membaca Teks Berita Dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading And Composition
Kemampuan Membaca Teks Berita Dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Literasi sains didefinisikan oleh The National Science Education Standards
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fisika salah satu ilmu yang menjelaskan teori berdasarkan fenomenafenomena yang terjadi di alam yang dapat diukur dan diamati. Fisika didefinisikan sebagai suatu teori
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi Sumber Daya Manusia sehingga tercipta generasi yang siap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fondasi penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan dapat dijadikan sebagai suatu dorongan untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS (MKU 141)
ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS (MKU 141) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005/2006 ANALISIS INSTRUKSIONAL MK: BAHASA INGGRIS
Lebih terperinciMERENCANAKAN PROGRAM PENGAJARAN DENGAN PENDEKATAN FUNCTIONAL GRAMMAR (TOPIK: FOOD)
MERENCANAKAN PROGRAM PENGAJARAN DENGAN PENDEKATAN FUNCTIONAL GRAMMAR (TOPIK: FOOD) Tuti Purwati ABSTRACT This article explain about Planning the Instructional Program for the teachers of elementary School,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala-gejala alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan berupa fakta, konsep,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kemampuan penalaran matematika adalah salah satu tujuan terpenting dalam pembelajaran matematika, memberikan materi materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMPN 13 BIMA
PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMPN 13 BIMA Arif Hidayad 1, Rahmi 2 1,2 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima 1 arif.hidayad88@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika membutuhkan sejumlah kemampuan. Seperti dinyatakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, 2006) bahwa untuk menguasai
Lebih terperinciMATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Modul ke: 05 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:
Lebih terperinciJUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: 2407-1269 Halaman 263-268 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C pada Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle di SMP Muhammadiyah
Lebih terperinciMODEL GROUP MAPPING ACTIVITY (GMA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA
MODEL GROUP MAPPING ACTIVITY (GMA) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA Rasional Pengajaran membaca dalam bahasa, termasuk dalam bahasa Sunda, kini telah berkembang. Namun khususnya dalam pengajaran membaca, hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil
Lebih terperinciPENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D.
PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D. P E N I L A I A N Apa yang dimaksud dengan PENILAIAN? Apa yang dimaksud dengan PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI? Bagaimana cara melakukan PENILAIAN? PENILAIAN:
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Contoh RPP Bahasa Inggris SD Kelas RPP, atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Lesson Plan, merupakan rencana pembelajaran yang biasanya dibuat oleh guru sebelum mengajar di kelas. Tidak hanya Bahasa
Lebih terperinci