TUGAS AKHIR RANCANGAN DIES UNIVERSAL DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA MATERIAL DAN TEMPAT PENYIMPANAN DIES DI PT. XX

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR RANCANGAN DIES UNIVERSAL DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA MATERIAL DAN TEMPAT PENYIMPANAN DIES DI PT. XX"

Transkripsi

1 ii TUGAS AKHIR RANCANGAN DIES UNIVERSAL DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA MATERIAL DAN TEMPAT PENYIMPANAN DIES DI PT. XX Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Pada Program Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana Disusun oleh : DADAN HAMDANI NIM : Jurusan : Teknik Mesin S1 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007

2 iv LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN DIES UNIVERSAL DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA MATERIAL DAN TEMPAT PENYIMPANAN DIES DI PT. XX Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Pada Program Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercu Buana Disusun Oleh : DADAN HAMDANI NIM : Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Mesin S1 Jakarta, Maret 2007 Telah diperiksa dan disetujui, Ir. Ruli Nutranta M.Eng. Ir. M. Kholil M.T Ariosuko ST. Kaprodi Mesin Dosen Pembimbing Koordinator TA

3 v RANCANGAN DIES UNIVERSAL DALAM UPAYA MENEKAN BIAYA MATERIAL DAN TEMPAT PENYIMPANAN DIES DI PT. XX. ABSTRAKSI Penulisan skripsi ini membahas tentang penghematan biaya material serta tempat penyimpanan dies dengan perancangan dies universal yang didasari oleh kapasitas produksi dies independent terhadap kapasitas produksi dies universal. Tempat yang dijadikan objek skripsi oleh penulis ini adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri automotif yang cukup besar yang memproduksi Radiator dengan kualitas Standar Internasional dengan kapasitas produksinya sampai sekarang ini mencapai ± 13,000 sampai dengan 20,000 unit perbulannya. Tujuan dari rancangan dies universal ini adalah untuk mengetahui seberapa besar penghematan biaya material serta tempat penyimpanan dies universal draw-1 end plate radiator. Hasil yang dicapai dari perancangan dies universal ini adalah : 1. Hasil perhitungan material cost pembuatan dies dengan data pesanan end plate radiator 13 type dimana total biaya pembuatan dies independent draw-1 end plate radiator adalah Rp. 77,303, Sedangkan total biaya pembuatan dies universal draw-1 end plate radiator adalah Rp. 12,764, Berarti besar penghematan biaya yang diperoleh dengan pembuatan dies universal dari segi material cost sebesar Rp. 64,539, atau sebesar 83,48 %. 2. Hasil perhitungan material cost pembuatan rak dies dengan data pesanan end plate radiator yang sama yaitu 13 type dimana kebutuhan biaya material pembuatan rak dies independent adalah Rp. 1,989,000.00, sedangkan kebutuhan biaya material

4 vi pembuatan dies universal adalah Rp. 1,530, yang berarti besar penghematan untuk pembuatan rak dies universal dari segi material cost sebesar Rp. 459, atau sebesar 23,08 %. Dari hasil rancangan dies universal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk dapat diaplikasikan guna meningkatkan penghematan biaya. Serta perhatian yang khusus terhadap perancangan dan pengembangan produk.

5 ix DAFTAR ISI Halaman Cover Depan... i Halaman Judul Dalam... ii Lembar Pernyataan... iii Lembar Persetujuan... iv Abstrak... v Kata Pengantar... vii Daftar Isi... ix Daftar Gambar... xii Daftar Tabel... xvi Daftar Lampiran... xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indentifikasi Masalah Pembatasan Masalah Tujuan dan Manfaat Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian Sistematika Penulisan... 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Proses Produksi Teori Produktivitas... 10

6 x 2.3. Perencanaan dan Pengembangan Produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tahapan Penelitian Kerangka Berfikir Metode Pengumpulan Data Metode Analisa Data BAB IV DATA PERUSAHAAN 4.1. Produk Radiator Produk Manufacture Engineering Produk Dies/Press Tool Proses Produksi End Plate Radiator Produk Dies Draw-1 End Plate Radiator Data Material Cost Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator BAB V ANALISA DATA 5.1. Perhitungan Biaya Material Pembuatan Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator Perhitungan Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 Universal End Plate Radiator Analisis Kapasitas Produksi Kapasitas Produksi Dies Independent per Bulan Kapasitas Produksi Dies Universal per Bulan Analisis Tempat Penyimpanan Dies Draw-1 End Plate Radiator... 90

7 xi Kebutuhan Tempat Penyimpanan Dies Independent Draw-1 End Palte Radiator ADR 1 sampai dengan ADR Kebutuhan Tempat Penyimpanan Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator ADR 1 sampai dengan ADR BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

8 xii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proses Pengembangan Produk Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berfikir Penelitian Gambar 4.1 Produk Radiator Gambar 4.2 Produk Radiator Gambar 4.3 Produk End Plate Radiator Gambar 4.4 Produk Side Plate Gambar 4.5 Produk Fin Radiator Gambar 4.6 Produk Water Tube Radiator Gambar 4.7 Produk Tank Radiator Gambar 4.8 Bending Gambar 4.9 Flangging Gambar 4.10 Emboshing Gambar 4.11 Deep Drawing Gambar 4.12 Colar Drawing Gambar 4.13 Blanking Gambar 4.14 Piercing Gambar 4.15 Notching Gambar 4.16 Triming Gambar 4.17 Dies Draw-1 End Plate Gambar 4.18 Dies Notching End Plate Gambar 4.19 Dies Draw-2 End Plate Gambar 4.20 Dies Piercing End Plate... 34

9 xiii Gambar 4.21 Dies untuk Side Plate Gambar 4.22 Hasil Dies Piercing dan Notching Gambar 4.23 Hasil Dies Bending dan Emboshing Gambar 4.24 Dies Drawing Tank Gambar 4.25 Hasil Dies Drawing Gambar 4.26 Dies Triming Tank Gambar 4.27 Hasil Dies Triming Gambar 4.28 Dies Piercing Tank Gambar 4.29 Hasil Dies Piercing Gambar 4.30 Produk Draw-1 End Plate Radiator Gambar 4.31 Proses Draw-1 End Plate Radiator Gambar 4.32 Produk Notching End Plate Radiator Gambar 4.33 Proses Notching End Plate Radiator Gambar 4.34 Produk Draw-2 End Plate Radiator Gambar 4.35 Proses Draw-2 End Plate Radiator Gambar 4.36 Produk Piercing End Plate Radiator Gambar 4.37 Proses Piercing End Plate Radator Gambar 4.38 Produk Dies Draw-1 End Plate Radiator Gambar 4.39 Proses Dies Draw-1 End Plate Radiator Gambar 4.40 Top Plate Gambar 4.41 Punch Holder Gambar 4.42 Punch Draw Gambar 4.43 Stripper Punch Gambar 4.44 Die Block... 49

10 xiv Gambar 4.45 Stripper Die Gambar 4.46 Die Holder Gambar 4.47 Bottom Plate Gambar 4.48 Support Gambar 4.49 Bottom Base Gambar 4.50 Spring Gambar 4.51 Dowel Pin Gambar 4.52 Screw Plug Gambar 4.53 Stripper Bolt Gambar 4.54 Guide Post Gambar 4.55 Baut Inbus Gambar 5.1 Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator Gambar 5.2 Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Gambar 5.3 Dies Universal Bagian Bawah, Posisi Insert Die Tertutup Gambar 5.4 Dies Universal Bagian Bawah, Posisi Insert Die Terbuka Gambar 5.5 Dies Universal Bagian Atas, Posisi Insert Die Tertutup Gambar 5.6 Dies Universal Bagian Atas, Posisi insert Die Terbuka Gambar 5.7 Punch Draw untuk Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Gambar 5.8 Stripper Die untuk Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Gambar 5.9 Die Block untuk Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Gambar 5.10 Rak Dies Gambar 5.11 Besi UNP Gambar 5.12 Rak Dies... 93

11 xv Gambar 5.13 Tempat Penyimpanan Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 1 sampai dengan ADR Gambar 5.14 Tempat Penyimpanan Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator ADR 1 sampai dengan ADR

12 xvi DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator Range Tabel 4.2 Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator Range Tabel 4.3 Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiaor Range Tabel 4.4 Biaya Material Pembuatan Dies draw-1 End Plate Radiator Range Tabel 5.1 Data Pesanan End Plate Radiator Tabel 5.2 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.3 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.4 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.5 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.6 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.7 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.8 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.9 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.10 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.11 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.12 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.13 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.14 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR Tabel 5.15 Material Cost Badan Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Tabel 5.16 Material Cost Insert Punch Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Tabel 5.17 Material Cost Insert Stripper Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator 80

13 xvii Tabel 5.18 Material Cost Insert Die Block Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Tabel 5.19 Tabel Kapasitas Produksi Dies Independent per Bulan Tabel 5.20 Tabel Kapasitas Produksi Dies Universal per Bulan Tabel 5.21 Tabel Perbandingan Kapasitas Produksi Dies Independent dan Dies Universal per Bulan... 88

14 xviii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Gambar Design Dies Draw-1 End Plate Radiator Lampiran 2 Tabel Material Cost Dies Draw-1 End Plate Radiator Range 1 dan Range 2 Lampiran 3 Tabel Material Cost Dies Draw-1 End Plate Radiator Range 3 dan Range 4 Lampiran 4 Gambar Design Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya serendah-rendahnya. Hal ini bukan merupakan tanggungjawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggungjawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada konsumen atau pembeli. Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Banyak faktor yang digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk diantaranya adalah kualitas produk dan biaya pembuatan produk. Kualitas pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan 1

16 2 menentukan harga produk, sedang biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan perusahaan. Selain dua hal tersebut, faktor pengiriman produk juga sangat berpengaruh dalam menentukan harga produk. PT. XX sebagai salah satu perusahaan pembuat komponen mobil yang berorientasi export pada masa globalisasi seperti sekarang ini harus menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan juga harus memberikan harga yang bersaing kepada pelanggan. Sehingga perusahaan harus berjalan secara maksimal dalam peningkatan penghematan biaya produksi, dengan demikian selain diperoleh produk yang bermutu juga harga yang makin kompetitif. Untuk mendukung tercapainya hal-hal diatas maka PT. XX menuntut kreatifitas karyawan sehingga biaya produksi dapat ditekan serendah mungkin, misalnya pada proses produksi pembuatan dies. Dies atau press tool merupakan suatu perkakas yang digunakan untuk membentuk atau memotong lembaran logam sehingga terbentuk suatu produk yang diinginkan. PT XX menuntut kreatifitas karyawannya untuk pengembangan dies tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan, dan juga menuntut karyawannya untuk berupaya menekan biaya pembuatan dies. Oleh karena hal diatas, penulis merasa tertarik untuk membuat penelitian mengenai pembuatan dies. Penelitian ini mengkaji seberapa penghematan biaya material dan tempat penyimpanan dies, apabila dies dibuat dengan model dies universal.

17 Identifikasi Masalah Dalam proses produksi selama ini masih menggunakan dies independent. Dies independent merupakan dies yang hanya berproduksi satu tipe produk untuk satu tipe die set, dengan demikian pihak manufacture engineering membutuhkan biaya material dan permesinan yang besar, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatan dies, juga membutuhkan tempat penyimpanan dies yang luas. Maka sekarang ini dikembangkan pembuatan dies yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam tipe produk dengan famili produk yang sama, dies tersebut dinamakan dies universal. Dengan penggunaan dies universal diharapkan dapat membuat suatu produk yang tidak kalah kualitasnya dibanding dengan penggunaan dies independent, dengan demikian tujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar dengan biaya yang rendah dapat tercapai Pembatasan Masalah Dalam penulisan ini diberikan beberapa batasan permasalahan, sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya terbatas pada pembuatan produk dies draw-1 end plate radiator saja, yaitu pada bagian Manufacturing Engineering di PT XX. 2. Analisa biaya hanya berdasarkan biaya material dies dan rak penyimpanan dies. 3. Dies yang dibuat hanya untuk produk ADR 1 samapai dengan ADR Analisa biaya tidak memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dan jumlah karyawan serta kompetensi karyawan.

18 Tujuan dan Manfaat Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam kegiatan skripsi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar biaya penghematan biaya material dan tempat penyimpanan dies universal draw-1 end plate radiator Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat dari kegiatan ini adalah: 1. Diharapkan dies universal diaplikasikan dengan baik agar dapat menghasilkan manfaat yang optimal yaitu dapat meningkatkan penghematan biaya. 2. Diharapkan perusahaan menyadari pentingnya kreatifitas pembuatan dies sehingga mempunyai perhatian yang cukup untuk mengembangkan penguasaan dan penerapannya. 3. Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa dan akademi lainnya yang ingin mengenal dan mempelajari pembuatan dies Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian, adalah: 1. Metode Kepustakaan Teori-teori yang berhubungan dengan dies diambil dari berbagai buku dan perkuliahan.

19 5 2. Metode Observasi Pengamatan langsung di lapangan mengenai pembutan dies. 3. Metode Wawancara Melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terlibat langsung. 4. Metode Analisa Melakukan analisa dengan cara membandingkan proses produksi pada pembuatan dies independent dengan pembuatan dies universal Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai urutan atau struktur tugas akhir ini, penulis membagi pembahasan tersebut menjadi lima bab yaitu sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Membahas tentang teori yang digunakan dalam penelitian mencakup tentang Proses Produksi, teori Produktivitas, Perancangan dan Pengembangan Produk.

20 6 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Menguraikan tentang tempat dan waktu penelitian, tahapan penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data dalam pemecahan masalah. BAB IV PENGUMPULAN DATA Bab ini berisikan pengumpulan data-data perusahaan baik data primer maupun data skunder, biaya material yang dipakai untuk pembuatan dies independent draw-1 end plate radiator sesuai kategorinya masingmasing. BAB V ANALISA DATA Mengolah dan menganalisa data-data perusahaan yang telah didapatkan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil penelitian dalam melakukan analisa terhadap tingkat efisiensi biaya pada pembuatan dies draw-1 end plate radiator di PT. XX.

21 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Proses Produksi Menurut Assauri Sofyan (1993 : 37) menyatakan bahwa Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan mentranformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Usaha untuk memenuhi ketepatan pengadaan barang dan nilai kualitas yang terjaga sesuai yang dijanjikan maka perusahaan harus senantiasa melakukan perbaikan yang berkesinambungan dan peningkatan sistem produksi dalam rangka mencapai salah satu tujuan dari perusahaan tersebut. Produksi dan operasi adalah merupakan suatu sistem untuk menyediakan barangbarang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh anggota masyarakat (Sofjan, 1993 : 34). Proses produksi selain dapat diartikan suatu proses tranformasi atau perubahan dari input proses - output, dapat juga dikatakan cara atau teknik untuk menciptakan dan menambah fungsi dari barang dan jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain: tenaga kerja, bahan dan dana yang ada. 7

22 8 Ada tiga cara proses produksi untuk memperoleh hasil produksi yaitu : 1. Proses produksi yang kontinyu dimana peralatan produksi yang digunakan diatur dengan memperhatikan urutan-urutan kegiatan dalam menghasilkan produk, serta arus proses telah distandarisasi. 2. Proses produksi yang terputus-putus, dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standard. Dilakukan dengan keluwesan (flexible) menurut berbagai produk dan ukuran. 3. Produksi yang bersifat proyek, dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda. Menurut Assauri Sofyan (1993 : 30), empat macam fungsi dari produksi antara lain : 1. Proses (process) berarti metode atau teknik yang digunakan. 2. Jasa-jasa (service) adalah suatu badan pengorganisasian untuk penetapan teknik sehingga proses dapat dipergunakan secara efektif. 3. Perencanaan (planning) yang merupakan hubungan korelasi dan organisasi dari kegiatan produksi untuk suatu dasar waktu tertentu. 4 Pengawasan (controlling) untuk menjamin bahwa maksud dan tujuan dari pemakaian bahan dan pelaksanaannya. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam kegiatan produksi perlu adanya usaha pengkoordinasian, agar kegiatan produksi yang dilakukan dapat efektif dan efisien seperti apa yang diharapkan. Untuk melakukan pengkoordinasian ini yang terpenting bukan hanya pengawasan dan perencanaan saja tetapi yang paling penting

23 9 adalah kebijaksanaan produksi pengontrolan (production policy). Karena tujuan dari kegiatan produksi adalah tujuan dari perusahaan juga. Menurut Assauri Sofyan (1980), tujuan dari perencanaan dan pengawasan produksi adalah : 1. Untuk mengusahakan perusahaan dapat menguasai pasar yang luas. 2. Untuk mengusahakan perusahaan dapat berproduksi pada tingkat yang efisien dan efektifitas yang tinggi. 3. Untuk bisa menggunakan modalnya secara optimal mungkin. Hal tersebut diatas dimungkinkan apa bila perusahaan bisa menjual produk dalam jumlah banyak, sehingga volume produksinya menjadi lebih besar lagi. Sehingga perusahaan akan mampu berproduksi dengan biaya yang rendah dan dapat menentukan harga jual yang rendah sehingga mampu bersaing. Menurut Assauri Sofyan (1999) tujuan perusahaan pada umumnya dalam berproduksi dapat disimpulkan antara lain : 1. Berproduksi dengan sukses. 2. Berproduksi dengan ekonomis. 3. Berproduksi dengan dapat menyelesaikan pembutan barang atau jasa tepat pada waktunya dan juga arah tujuannya. 4. Berproduksi dengan mengharapkan keuntungan. Kegiatan pengendalian dan pengawasan yang dilakukan dalam pelaksanaan fungsi produksi dan operasi adalah pengendalian operasionalnya, pengendalian mutu, persediaan, dan pengawasan biaya. Dengan demikian kita mengetahui usaha pengkoordinasian segala aktifitas yang menyangkut kegiatan produksi menjadi

24 10 tanggung jawab pimpinan produksi atau kepala pabrik, maka seorang manajer produksi dapat melimpahkan wewenang atau otoritasnya kepada kepala bagian perencanaan dan pengawasan produksi atau Production Planning and Controling (P.P.C) dengan tugas dan kewajiban yang jelas sehingga apa yang menjadi tanggung jawabnya dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya Teori Produktivitas Perencanaan produktivitas perusahaan harus didasarkan pada identifikasi akar penyebab penurunan produktivitas yang berlaku. Sistem produktivitas harus didisain berdasarkan informasi yang diperoleh melalui analisis dan evaluasi secara komprehensif dan mendalam terhadap sistem yang ada. Membuat program-program tambahan yang dapat menciptakan iklim kerja yang lebih konduktif. Seperti penyelenggaraan kompetisi gugus depan, kegiatan pelatihan atau sistem pengakuan dan penghargaan selaras dengan perbaikan kualitas dan produktivitas. Sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini ialah untuk meningkatkan produktivitas kerja pada PT. XX. Produktivitas dapat dipandang dari sisi input dan sisi output. Produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output (barang dan/atau jasa). Mali menyatakan bahwa produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi, performasi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponen dari usaha produktivitas. Dengan demikian produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran berikut : (Gaspersz: 1998,h.18).

25 11 Produktivitas = Output yang dihasilan Input yang dipergunakan = Pencapaian tujuan Penggunaan sumber-sumber daya = Efektifitas pelaksanaan tugas Efesiensi penggunaan sumber daya = Efektifitas Efesiensi Sumanth memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut siklus produktivitas (productivity cycle) untuk digunakan dalam peningkatan produktivitas secara terus menerus. Tahapan konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap utama, yaitu : (Gaspersz: 1998, h. 19)

26 12 1. Pengukuran produktivitas 2. Evaluasi produktivitas 3. Perencanaan produktivitas 4. Peningkatan produktivitas Siklus produktivitas merupakan suatu proses yang kontinyu, yang melibatkan aspek-aspek : Pengukuran, Evaluasi, Perencanaan, dan Pengendalian Produktivitas (PEPP). Berdasarkan konsep siklus produktivitas, secara formal program peningkatan produktivitas harus dimulai melalui pengukuran produktivitas. Apabila produktivitas dari sistem industri itu dapat diukur, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara tingkat produktivitas aktual dan rencana (productivity gap) merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut David J. Sumanth (Sumanth : 1985, h.5) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu : 1. Effisiensi Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran effisiensi pemakaian sumber daya (input). Effisiensi merupakan perbandingan antara pemakaian sumber daya (input) terencana dengan pemakaian input yang sebenarnya. Jadi pengertian effisiensi beriorentasi pada masukan.

27 13 2. Efektivitas Efektivitas meggambarkan seberapa jauh target yang ditetapkan dapat dicapai baik dari segi jumlah dan waktu, dan makin besar persentasi target makin tinggi pula tingkat keefektifan dan konsep ini beriorentasi pada keluaran. 3. Kualitas Produktivitas merupakan ukuran kualitas, meskipun kualitas sulit diukur dari rasio output/input. Namun jelas kualitas input dan kualitas proses menentukan kualitas output. Output dengan kualitas tinggi secara tidak langsung menaikkan rasio output/input, karena disana ada pertambahan nilai (value atau value added). Efisiensi dapat didefinisikan sebagai keluaran (output) dibagi masukan (input). Semakin besar harga rasio ini semakin tinggi efisiensinya. Dalam pemrosesan sebuah produk, pengertian efisiensi bukan hanya besarnya uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tertentu, tetapi dalam pengertian luas yaitu dapat berupa waktu yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan dan/atau akibat-akibat psikologis dan sosiologis dari pekerjaan yang bersangkutan. Efisiensi yang tinggi merupakan prasyarat produktivitas yang tinggi Perancangan dan Pengembangan Produk Kemajuan teknologi telah terjadi secara cepat, sehingga mengakibatkan segala sesuatu dengan cepat kelihatan ketinggalan jaman karena memang telah usang. Produk-produk lama secara terus menerus dirancang kembali, dan produk-produk

28 14 baru tiada henti-hentinya dikembangkan. Dalam hal ini, peranan kegiatan penelitian dan pengembangan adalah sangat vital untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Perubahan pasar, kemajuan teknologi baru, dan faktor-faktor lain selalu menciptakan kecenderungan baru dalam disain berbagai produk. Kecenderungan pertama yang tampak akhir-akhir ini adalah banyak perusahaan mengurangi macam produk dan menghentikan pembuatan-pembuatan barang-barang dalam garis produknya yang hanya menguntungkan secara marginal. Hal ini disebabkan semakin langkanya bahan mentah, kekuatiran pengendalian harga, sumber daya alam dan energi yang semakin terbatas dan kondisi-kondisi ekonomi lainnya. Di samping itu, kecenderungan kedua adalah banyak perusahaan sedang mencoba untuk menyederhanakan (simplifikasi) produk-produk mereka melalui perancangan kembali bagian-bagian dan komponen-komponen sehingga unit-unit dengan jumlah lebih sedikit akan melakukan pekerjaan yang sama. Banyak perusahaan semakin menyadari bahwa pengembangan produk baru dan perbaikan produk secara terus menerus merupakan kunci pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi persaingan modern, perusahaan yang tidak melakukan usaha inovasi akan menghadapi resiko lebih besar untuk kehilangan pasarnya. Konsumen dan industri pemakai selalu menginginkan produk baru dan produk lebih baik yang dapat meningkatkan pemenuhan kepuasan mereka.

29 15 Langganan Pencarian gagasan Teknologi R & D Seleksi produk Disain produk pendahuluan Disain proses pendahuluan Pengujian Disain produk akhir Disain proses akhir Produksi produk baru(barang atau jasa) Perencanaan kapasitas Perencanaan produksi Scheduling Gambar 2.1 Proses Pengembangan Produk Gambar diatas menunjukkan 5 langkah proses pengembangan produk baru, yaitu : 1. Pencarian gagasan. Sumber utama gagasan-gagasan produk baru adalah dari pasar, atau teknologi yang telah ada. Disamping itu, gagasan produk baru dapat juga berasal dari observasi terhadap produk-produk sekarang, pendapat para penyalur, para ahli, pesaing, orang-orang penjualan, dan manajemen puncak. 2. Seleksi produk. Tidak semua gagasan harus dikembangkan menjadi produkproduk baru. Gagasan produk baru perlu memenuhi paling tidak tiga kriteria : a. Potensi pasar. b. Kelayakan finansial. c. Kesesuaian operasi.

30 16 Bila produk lolos dari penyaringan, maka analisis finansial yang lebih teliti terhadap karakteristik biaya dan penghasilannya diperlukan dengan perhitungan return on investment, atau sering disebut Project value index. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut : RI = P T x P C x AV x p x L TDC Dengan keterangan : RI = return on investment. P T = probabilitas keberhasilan teknikal (0 P T 1). P C = probabilitas keberhasilan komersial dalam pasar (0 P C 1). AV = Volume tahunan (penjualan produk total dalam unit). P = kontribusi laba per unit produk yang dijual dalam rupiah (yaitu, harga minus biaya). L TDC = waktu kehidupan produk dalam tahun. = Biaya pengembangan produk total dalam rupiah. RI secara sederhana merupakan marjin laba yang diproyeksikan dibagi dengan investasi total yang diperlukan bagi pengembangan produk. 3. Disain produk pendahuluan. Tahap proses disain produk ini bersangkutan dengan pengembangan disain terbaik bagi gagasan produk baru.

31 17 4. Pengujian. Pengujian terhadap prototype-prototype ditujukan pada pengujian pemasaran dan kemampuan teknikal produk. Satu cara untuk menilai potensi pemasaran adalah dengan melakukan uji pasar. Maksud uji pasar ini adalah untuk mendapatkan data kuantitatif tentang pendapat konsumen terhadap suatu produk baru. 5. Disain akhir. Dalam tahap disain akhir, spesifikasi-spesifikasi produk dan komponen-komponennya dan gambar-gambar perakitan disusun, yang memberikan basis bagi proses produksinya. Sebagai hasil pengujian prototype, perubahan-perubahan tertentu mungkin perlu dimasukkan dalam disain akhir. Bila perubahan-perubahan dilakukan, produk hendaknya diuji kembali untuk menjamin nilai produk.

32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di PT. XX, yang berlokasi di Jalan Kapuk Kamal Raya no 88, Jakarta Utara, pada bulan Maret 2006-Desember Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi dan Perumusan Masalah. Pada tahap ini peneliti melakukan studi tentang apa yang mendesak diperlukan guna membantu perusahaan. Masalah yang dihadapi perusahaan sangat banyak, tetapi peneliti berusaha untuk memilih dan memfokuskan pada satu permasalahan yang mendesak dan sesuai dengan kapabilitas penulis untuk menganalisanya. Masalah yang difokuskan oleh peneliti adalah tentang efisiensi biaya dalam pembuatan produk. Tentang efisiensi ini, peneliti berusaha untuk merumuskan masalah secara spesifik yaitu dalam perancangan produk jika ada reorder produk yang sama. 18

33 19 Dengan berbagai pertimbangan, maka peneliti ingin membandingkan produk yang satu dengan yang lain. 2. Studi Kepustakaan Pada tahap ini peneliti mencari buku-buku yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Studi kepustakaan menyangkut pemahaman teori-teori tentang bagaimana meningkatkan produktivitas suatu proses industri yang akan digunakan dalam penelitian nanti, disamping itu dilakukan study pendahuluan yaitu mempelajari karakteristik dari perusahaan menyangkut proses produksi, dan perancangan produk, serta kegiatan usaha dari perusahaan itu sendiri. 3. Identifikasi dan Pendefinisian Variabel-variabel Penelitian. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan seberapa efisien biaya yang digunakan untuk pembuatan produk dies. Variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah besar biaya material pembuatan dies pada masa lalu. 4. Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan yang berupa nama komponen-komponen, fungsi-fungsi komponen, dan biaya untuk tiap-tiap pengerjaan. Data tersebut diambil dari histories yang ada di PT. XX karena untuk pembuatan dies ini sering dilakukan, maka data yang diperlukan sudah cukup untuk dianalisa.

34 20 5. Analisa dan Pengolahan Data Data-data yang telah penulis dapatkan akan diolah sedemikian rupa sehingga data-data tersebut bisa digunakan untuk mendukung penyelesaian masalah dari permasalahan yang diteliti dengan mudah, dan dapat menemukan solusi yang optimum guna meningkatkan efisiensi dan produktifitas di PT. XX Kerangka Berfikir Data yang diperoleh berupa macam-macam dies sesuai prosesnya dan biaya material dalam pembuatan dies dijadikan dasar untuk pembuatan diagram jaringan. Melalui diagram jaringan ini diuraikan bagaimana tahapan-tahapan dalam menyelesaikan permasalahan yang dikaji. Bagan kerangka berfikir bisa dilihat dalam gambar di bawah ini : Masalah Teori ( Deduktif ) Penalaran deduktif Data Empiris Pengelompokan dan Penyederhanaan data Bukti Empiris Variable (alat ukur) dan Pengukurannya Pengolahan dan Analisa data Kesimpulan Pengujian Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berfikir Penelitian

35 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi langsung. Peneliti melakukan studi di PT. XX dalam pembuatan dies. Jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data sekunder karena data ini dihasilkan dari dokumentasi yang ada di PT. XX Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan menggunakan model matematik dan metode penalaran rasional/logika.

36 BAB IV DATA PERUSAHAAN Pada penelitian tugas akhir ini, diberikan data-data perusahaan PT XX.,yang akan menjadi sumber informasi. Data yang akan diberikan berupa gambar dan tabel-tabel yang disusun berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi perusahaan, dengan diperkuat data primer yang diperoleh langsung dari penelitian di bagian Manufacture Engineering PT. XX Produk Radiator Radiator adalah suatu alat yang berfungsi sebagai penjaga suhu agar mesin tak mengalami over heat atau untuk menurunkan suhu coolant yang berasal dari mesin. Suhu coolant dikurangi oleh udara sekitar yang melalui radiator, udara menyerap panas dari radiator. Untuk mempercepat transfer panas ke lingkungan, radiator dilengkapi kipas. Prinsip kerja radiator adalah air di dalam radiator masuk ke dalam mesin melalui water outlet pipa melewati celah-celah di dalam blok mesin. Karena suhu mesin lebih tinggi daripada suhu air maka sebagian panas mesin akan diserap oleh air. Air dari mesin ini akan mengalir kembali ke radiator melalui water inlet pipa masuk ke inlet tank. Air akan dialirkan ke outlet tank melalui lubang-lubang tube. Pada saat air 22

37 23 ini melewati lubang tube, panas akan dibuang ke udara oleh sirip-sirip radiator yang disebut fin. Untuk mempercepat proses pembuangan panas, maka perlu dibantu dengan aliran udara dari kipas. Air yang mengalir dari outlet tank, suhunya lebih rendah, lalu akan dialirkan kembali ke mesin, maka siklus akan terulang. Gambar 4.1 Produk Radiator Gambar 4.2 Produk Radiator

38 24 Komponen-komponen penyusun radiator : a. End Plate Fungsi end plate adalah sebagai tempat dudukan inlet tank, outlet tank, watertube dan side plate. Gambar 4.3 Produk End Plate Radiator b. Side Plate/Protector Fungsi side plate/protector adalah sebagai pemegang/pembatas akhir dari susunan fin dan water tube serta sebagai tempat dudukan dari jig pada waktu proses setting core selesai. Gambar 4.4 Produk Side Plate Radiator c. Fin Fungsi fin adalah untuk membuang panas dari air ke udara. Pembuangan panas ini dibantu dengan tiupan udara dari fan. Fin dibuat dengan bentuk

39 25 bergelombang rapat dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang seluas mungkin sehingga perpindahan panas terjadi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Gambar 4.5 Produk Fin Radiator d. Water Tube Tube merupakan bagian terpenting dari radiator, karena di komponen inilah air dialirkan untuk melepas kalor/panas (menurunkan temperatur air) secara konveksi dengan bantuan fin. Tube ini mempunyai ukuran yang kecil sehingga volume air yang dialirkan sedikit, sehingga waktu yang digunakan untuk menurunkan temperaturnya air lebih cepat. Gambar 4.6 Produk Water Tube Radiator e. Tank Radiator memiliki 2 buah tank, yaitu tank A (inlet tank) dan tank B (outlet tank). Walaupun setiap tank memiliki fungsi spesifik sendirisendiri. Tetapi pada umumnya tangki tersebut berfungsi sebagai media penampung air.

40 26 Gambar 4.7 Produk Tank Radiator Perlengkapan / aksesoris dari radiator yang lain adalah : a. Round mounting nut b. Square mounting nut c. Clip mounting nut d. Gasket e. Oil Cooler Assy f. Washer g. Nut Oil Cooler. h. Oil Cooler Let Bush. i. dll Produk Manufacture Engineering Komponen-komponen radiator yang dihasilkan oleh PT. XX sebagian besar dibuat melalui proses sheet metal forming, untuk itu diperlukan alat yang disebut Dies/Press Tool, alat ini dibuat pada Departemen Manufacture Engineering.

41 Produk Dies/Press Tool Dies adalah sebuah alat yang digunakan untuk membentuk atau memotong lembaran logam dengan tenaga mesin press. Dies di pasang pada mesin press. Bagian atas dies bergerak naik turun sesuai gerakan mesin press dan memotong atau membentuk pelat sesuai bentuk pemotong atau pembentuknya. Untuk membuat sebuah perkakas dies diperlukan waktu yang relatif lama. Untuk merencanakan sebuah perkakas dies kita harus mengetahui secara pasti maksud dan kehendak dari pemesannya. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa ketentuan, diantaranya : - Produk yang dikehendaki harus jelas, bisa berupa contoh jadi atau dari gambar yang jelas. - Jumlah produk yang akan dikerjakan. - Jenis material yang akan digunakan untuk produksi, termasuk tebalnya. - Tipe atau kapasitas mesin pres yang akan digunakan. Keempat ketentuan diatas adalah merupakan dasar untuk merencanakan sebuah perkakas dies, sehingga kita dapat menentukan lebih lanjut bagaimana perkakas nanti dibuat. ini : Disamping keempat faktor diatas, sangat perlu diperhatikan tiga hal berikut - Murah, tidak terlalu banyak komponen yang diperlukan

42 28 - Kuat, secara menyeluruh, die harus kuat atau kokoh, demikian juga masing-masing komponennya - Praktis, jika suatu saat diperlukan perbaikan-perbaikan, misal pengasahan terhadap punch maupun die tidak perlu banyak membongkar komponen lain. Langkah-langkah untuk merencanakan sebuah dies juga sangat penting, hal ini dimaksud agar didalam pengerjaan komponen- komponennya bisa secara terpadu. Demikian juga dalam proses perakitannya tidak mengalami banyak kesulitan. Langkah-langkah yang dimaksud adalah : - Membuat lay-out - Memilih jenis die - Konstruksi punch - Pemilihan jenis stripper plate - Penggunaan pilot, dowel pin, fastener - Konstruksi die - Menggambar Adapun jenis dies adalah : 1. Form Tools Pada form tools hanya terjadi proses pembentukan saja. Adapun jenis form tools adalah sebagai berikut:

43 29 a. Bending Proses pembengkokkan lembaran pelat kearah melintang terhadap ketebalan pelat. GARIS TEKUK Gambar 4.8 Bending b. Flangging Proses hampir sama bending, hanya pada proses ini di samping menekuk kearah melintang tebal pelat juga membentuk lengkungan. Gambar 4.9 Flangging c. Embossing Proses pembentukan tulisan atau bentuk tertentu pada lembaran logam. Pembentukan hanya satu sisi saja sedang sisi yang lain rata.

44 30 Gambar 4.10 Embossing d. Deep Drawing Proses pembentukan pelat yang menghasilkan rongga. Pelat dibentuk antara punch dan die (pembentuk laki-laki dan perempuan) pada ke empat sisinya. Gambar 4.11 Deep Drawing e. Colar Drawing Proses perluasan lubang tanpa adanya pemotongan. Proses ini dilakukan untuk menambah bidang kontak lubang pada pelat atau menginginkan bentuk ulir pada pelat. d1 d2 Gambar 4.12 Colar Drawing

45 31 2. Cutting tools Pada cutting tool hanya terjadi proses pemotongan saja. Adapun jenis cutting tools adalah sebagai berikut: a. Blanking Proses pemotongan pada seluruh bentuk, hasilnya disebut Blank Bahan yang tidak terpakai disebut strip. Strip material Hasil blank Gambar 4.13 Blanking b. Piercing Prosesnya sama dengan Blanking tetapi yang dipakai stripnya. Sisa pemotongan disebut Slug atau tatal. Strip material Tatal Gambar 4.14 Piercing

46 32 c. Notching Prinsipnya sama dengan piercing, tetapi sisi potong alat pemotong tidak memotong seluruhnya. Strip material Sisi potong Gambar 4.15 Notching d. Triming Proses pengerjaan akhir untuk memotong bagian tepi yang tidak berfungsi. Digunakan untuk menghilangkan serpihan pelat hasil drawing. Strip material Hasil triming Gambar 4.16 Triming Seperti yang telah diterangkan diatas bahwa komponen penyusun radiator banyak memakai proses sheet metal forming dengan alat yang disebut dies, diantaranya :

47 33 1. Dies untuk end plate radiator Untuk membuat komponen end plate diperlukan empat jenis dies, yaitu : a. Dies draw-1 Dies draw-1 berfungsi membentuk kapsul yang nantinya akan mempermudah dan mendapatkan hasil yang bagus saat dipiercing Gambar 4.17 Dies Draw-1 End Plate b. Dies notching Memotong strip material sisi panjang profil end plate yang bentangannya sudah diperhitungkan. Gambar 4.18 Dies Notching End Plate c. Dies draw-2 Dies draw-2 berfungsi membentuk bibir end plate disekeliling profil atau menekuk sekeliling profil end plate menjadi profil U.

48 34 Gambar 4.19 Dies Draw-2 End Plate d. Dies piercing Pada dies piercing, kapsul yang sudah dibentuk pada dies draw-i akan mengalami proses pelubangan. Lubang dari kapsul ini tidak boleh lebih dari ukuran yang telah ditentukan. Dimana toleransi yang baik adalah ukuran standar ditambah dengan 0,002. Apabila ukuran lubang lebih kecil dari ukuran standar maka tube tidak akan masuk dan bila tube masuk maka akan terjadi penyempitan pada ujung tube tersebut. Bila tube menyempit, aliran atau proses kerja dari radiator akan terhambat. Dan apabila ukuran lubang lebih besar dari toleransi yang ditentukan maka akan menyebabkan terjadinya kebocoran pada radiator. Gambar 4.20 Dies Piercing End Plate

49 35 2. Dies untuk side plate radiator Untuk membuat komponen side plate diperlukan empat jenis proses, yaitu proses piercing, notching, bending dan emboshing. Dari keempat proses tersebut dibuat satu badan dies yang mencakup semuanya. 1 Dies piercing dan notching bagian atas 2 Dies bending dan emboshing bagian atas 2 Dies bending dan emboshing bagian bawah 1 Dies piercing dan notching bagian bawah Gambar 4.21 Dies untuk Side Plate a. Dies piercing dan notching Dies piercing ini nantinya akan menghasilkan lubang, dimana dalam produk ini terdapat enam lubang berdiameter 6 mm. Sedangkan dies notching akan menghasilkan bentukan profil pada kedua ujung produk dan empat profil tie strip pada sisi produk. Gambar 4.22 Hasil Dies Piercing dan Notching

50 36 b. Dies bending dan emboshing Dies ini dipakai setelah proses pertama, dies bending akan menghasilkan bentukan U pada produk. Sedangkan dies emboshing akan menghasilkan dua tulang penguat dan bit ditengahnya pada masing- masing ujung side plate. Gambar 4.23 Hasil Dies Bending dan Emboshing 3. Dies untuk tank Untuk membuat komponen tank diperlukan empat jenis dies, yaitu : a. Dies drawing Dies drawing adalah dies yang bertujuan membentuk profil tank. Gambar 4.24 Dies Drawing Tank

51 37 Gambar 4.25 Hasil Dies Drawing b. Dies triming Dies triming adalah dies untuk membuang/memotong kelebihan bahan dari profil tank hasil dies drawing. Gambar 4.26 Dies Triming Tank Part hasil dies drawing diletakan diatas punch, kemudian die diturunkan sehingga memotong kelebihan bahan pada part tersebut. Gambar 4.27 Hasil Dies Triming

52 38 c. Dies piercing Dies piercing adalah dies yang bertujuan untuk membentuk lubang pada tank, pada sebuah tank radiator biasanya ada lubang inlet/ outlet pipe. Gambar 4.28 Dies Piercing Tank Part hasil proses triming diletakkan di atas die, kemudian punch digerakkan sehingga membuat lubang pada part tersebut. Gambar 4.29 Hasil Dies Piercing Tank Proses Produksi End Plate Radiator Dalam penelitian ini penulis membahas tentang pembuatan dies yang digunakan untuk membuat salah satu komponen penyusun radiator yaitu End Plate radiator. Untuk membuat komponen End Plate radiator terdiri dari empat proses, yaitu :

53 39 1. Proses Draw-1 Proses draw-1 dapat juga dikatakan sebagai proses awal pembentukan produk. Tujuan dari proses ini adalah membentuk lembaran plat sesuai dengan bentuk punch dan die pada dies, bentuk tersebut menyerupai kapsul yang berfungsi sebagai pengarah masuknya tube sekaligus sebagai tempat dudukan tube. Gambar 4.30 Produk Draw 1 End Plate Radiator

54 40 Proses pembuatan produk draw-1 end plate radiator seperti terlihat dalam gambar dibawah ini : Lembaran pelat alumunium Dimasukkan kedies yang telah terpasang pada mesin press Gambar 4.31 Proses Draw-1 End Plate Radiator

55 41 2. Proses Notching Proses ini bertujuan untuk memotong sisi panjang end plate hasil dari proses draw-1 dan hasil potongan berbentuk radius pada bagian pojok end plate. Gambar 4.32 Produk Notching End Plate Radiator Proses pembuatan produk notching end plate radiator seperti terlihat dalam gambar dibawah ini :

56 42 Hasil draw-1 Dipres pada dies notching yang telah terpasang pada mesin Gambar dibawah terlihat sisa potongan pada kedua sisi panjang Gambar 4.33 Proses Produksi Notching End Plate Radiator

57 43 3 Proses Draw-2 Proses penekukan pada sekeliling profil, hasil tekukan tersebut digunakan untuk tempat dudukan kaki tangki radiator. Untuk lebih jelas dapat melihat gambar produk draw-2 end plate Radiator dibawah ini. Gambar 4.34 Produk Draw-2 End Plate Radiator Tekukan sekeliling profil hasil proses draw-2

58 44 Hasil Notching Di pres pada dies draw-2 yang terpasang pada mesin pres Gambar 4.35 Proses Draw-2 End Plate Radiator 3. Proses Piercing Prosesnya sama dengan Notching tetapi yang dipakai stripnya. Sisa pemotongan disebut Slug atau tatal. Tujuan dari proses ini adalah

59 45 untuk membuat lubang sesuai ukuran tube yang akan dipakai untuk produk radiator. Lubang hasil proses piercing Gambar 4.36 Produk Piercing End Plate Radiator

60 46 Hasil draw-2 Dipres pada dies piercing yang terpasang pada mesin pres Gambar 4.37 Proses Produksi Piercing End Plate Radiator Produk Dies Draw-1 End Plate Radiator Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa produk end plate radiator memerlukan 4 proses dalam pembuatannya, yaitu proses draw-1, notching, draw-2, piercing.

61 47 Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti pembuatan dies draw-1 end plate radiator. Dies draw-1 end plate radiator merupakan dies yang berfungsi sebagai pembentukan awal dari poduk end plate radiator. Lembaran pelat dibentuk sesuai dengan produk yang diinginkan. Hasil bentukan tersebut berfungsi sebagai penguat lembaran pelat dan sebagai acuan proses selanjutnya. Gambar 4.38 Produk Dies Draw-1 End Plate Radiator Gambar 4.39 Design Dies Draw-1 End plate Radiator

62 48 Komponen- komponen penyusun dies draw-1 end plate radiator adalah : 1. Top Plate Top plate atau sering disebut juga pelat atas, karena letaknya paling atas dari semua komponen yang lain yang berfungsi sebagai dudukan komponen-komponen dies bagian atas, dan juga sebagai tempat ikat dengan mesin press bagian atas, bahan yang digunakan adalah ST 42. Gambar 4.40 Top plate 2. Punch Holder Punch holder berfungsi sebagai tempat dudukan punch draw, bahan yang digunakan adalah ST 42. Gambar 4.41 Punch Holder 3. Punch Draw Merupakan komponen utama bagian atas, yang mana berfungsi sebagai pembentuk kapsul, bahan yang digunakan FH5.

63 49 Gambar 4.42 Punch Draw 4. Stripper Punch Berfungsi mengeluarkan meterial dari punch draw, sehingga setelah punch draw bekerja material tidak menempel pada punch, bahan yang digunakan adalah S50C. Gambar 4.43 Stripper Punch 5. Die Block Die block berfungsi sebagai pembentuk bagian bawah, yang merupakan komponen utama pada bagian bawah, bahan yang digunakan adalah FH5. Gambar 4.44 Die Block

64 50 6. Stripper Die Stripper die selain berfungsi mengeluarkan produk dari die block, juga berfungsi membentuk kapsul (profil tube) yang nantinya akan dipiercing, bahan yang digunakan adalah FH5. Gambar 4.45 Stripper Die 7. Die Holder Berfungsi sebagai dudukan die block dan komponen komponen yang ada didalamnya, bahan yang digunakan adalah ST 42. Gambar 4.46 Die Holder 8. Bottom Plate Bottom plate atau sering disebut pelat bawah yang berfungsi sebagai tempat dudukan komponen komponen dies bagian bawah dan dudukan tiang pengarah, bahan yang digunakan adalah ST 42.

65 51 Gambar 4.47 Bottom Plate 9. Support Support berfungsi sebagai penahan bottom plate yang letaknya di antara bottom base dengan bottom plate. Gambar 4.48 Support 10. Bottom Base Bottom base merupakan tempat untuk mengikat antara dies bagian bawah dengan mesin press, dimana letaknya paling bawah, bahan yang digunakan ST 42. Gambar 4.49 Bottom Base

66 Spring Spring atau pegas digunakan untuk memberikan daya dorong kepada stripper agar produk keluar dari punch atau die. Pegas terdapat dibawah stripper punch dan stripper die. Gambar 4.50 Spring 12. Dowel pin Dowel pin digunakan untuk menahan pergeseran punch dari top plate dan die block dari bottom plate. Gambar 4.51 Dowel pin 13. Screw Plug Digunakan untuk menambah daya dorong pegas. Gambar 4.52 Screw Plug

67 Stripper Bolt Digunakan untuk mengikat stripper baik stripper punch maupun stripper die. Gambar 4.53 Stripper Bolt 15. Guide Post Guide post atau disebut juga tiang pengarah berfungsi untuk mengarahkan bagian atas dies dengan bagian bawah dies agar posisi punch dengan die lurus dan menghasilkan produk yang bagus pada saat berproduksi. Gambar 4.54 Guide Post 16. Baut Inbus Digunakan untuk mengikat komponen-komponen dies. Gambar 4.55 Baut inbus

68 Data Material Cost Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator Dalam pembuatan dies end plate radiator terbagi 4 kategori/range, yaitu : 1. Range 1 Panjang produk end plate radiator antara 600mm sampai 750mm. 2. Range 2 Panjang produk end plate radiator antara 450mm sampai 600mm. 3. Range 3 Panjang produk end plate radiator antara 300mm sampai 450mm. 4. Range 4 Panjang produk end plate radiator antara <300mm. Berikut ini ditunjukan material cost pembuatan dies draw-1 end plate radiator pada setiap produk dies draw-1 end plate radiator sesuai dengan kategorinya masing-masing. Dimana perhitungan material cost ini telah dilakukan oleh pihak perusahaan sebelum penulis membuat penelitian, diasumsikan bahwa data material cost ini telah tepat sehingga penulis tidak melakukan penghitungan secara keseluruhan. Tabel 4.1 Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator Range 1 MATERIAL COST No. Komponen Dies Materia Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total l P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605,120.00

69 55 6 Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 6,356, Keterangan : P T L = Panjang (mm = Tinggi/tebal (mm) = Lebar (mm) ρ = Massa jenis baja ( ) Berat = P x L x T x ρ (Kg) Tabel 4.2 Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator Range 2 MATERIAL COST No. Komponen Dies Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total Material P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,368,000.00

70 56 6 Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,622, Keterangan : P T L = Panjang (mm = Tinggi/tebal (mm) = Lebar (mm) ρ = Massa jenis baja ( ) Berat = P x L x T x ρ (Kg) Tabel 4.3 Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator Range 3 MATERIAL COST No. Komponen Dies Materia Ukuran Material Qty Berat Value/Kg (Rp) Sub-Total l P L T (pcs) (Kg/Pcs) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , ,400.00

71 57 5 Die Block FH , ,185, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 8 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 4 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 8 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 8 1, , Total 4,829, Keterangan : P T L = Panjang (mm = Tinggi/tebal (mm) = Lebar (mm) ρ = Massa jenis baja ( ) Berat = P x L x T x ρ (Kg) Tabel 4.4 Biaya Material Pembuatan Dies Draw-1 End Plate Radiator Range 4 MATERIAL COST Jenis Ukuran Material Qty Berat Sub-Total No. Komponen Dies Value/Kg Materia (Rp) l P L T (pcs) (Kg/Pcs) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , ,360.00

72 58 4 Stripper Punch S50C , , Die Block FH , , Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 4 12, , Coil Spring SWL STD 8 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 8 11, , Stripper Bolt MSB STD 2 8, , Stripper Bolt MSB STD 6 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 8 1, , Keterangan : Total 3,971, P T L = Panjang (mm = Tinggi/tebal (mm) = Lebar (mm) ρ = Massa jenis baja ( ) Berat = P x L x T x ρ (Kg)

73 BAB V ANALISA DATA PT XX pada tahun 2006 memperoleh pesanan radiator dengan spesifikasi komponen end plate radiator seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.1 Data pesanan end plate Radiator No Tipe Ukuran End Plate Jumlah Range 1 Range 2 Radiator P L T Tube (600~750) (450~600) 1 ADR ADR ADR ADR ADR ADR ADR ADR ADR ADR ADR ADR ADR Range 3 (400~450) Range 4 <400 Untuk pengerjaan pesanan tersebut diatas PT XX menggunakan dua alternatif dalam pembuatan dies, yaitu pembuatan dies secara independent dan secara 59

74 60 universal. Untuk memilih dua alternatif tersebut harus memperhitungkan efisiensi biaya dalam pembuatannya Perhitungan Biaya Material Pembuatan Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator. Dies independent merupakan dies yang hanya berproduksi satu tipe produk untuk satu tipe die set. Gambar 5.1 Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator Apabila dies draw-1 end plate radiator dalam pembuatannya menggunakan dies independent, maka total biaya material yang diperlukan seperti terlihat dalam tabel di bawah ini :

75 61 Tabel 5.2 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 1 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,368, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD ,800.00

76 62 22 Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,355, Tabel 5.3 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 2 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, ,896.00

77 63 16 Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,905, Tabel 5.4 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 3 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , ,508.00

78 64 9 Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,927, Tabel 5.5 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 4 MATERIAL COST... Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , ,316.16

79 65 10 Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,939, Tabel 5.6 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 5 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , ,567.68

80 66 12 Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,962, Tabel 5.7 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 6 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Sub-Total Value/Kg (Rp) P L T (pcs) (Kg/Pcs) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, ,890.00

81 67 13 Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,973, Tabel 5.8 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 7 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Sub-Total Value/Kg (Rp) P L T (pcs) (Kg/Pcs) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, ,890.00

82 68 13 Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 5,996, Tabel 5.9 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 8 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Sub-Total Value/Kg (Rp) P L T (pcs) (Kg/Pcs) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, ,536.00

83 69 14 Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 6,008, Tabel 5.10 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 9 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Sub-Total Value/Kg (Rp) P L T (pcs) (Kg/Pcs) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , ,360.00

84 70 15 Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 6,019, Tabel 5.11 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 10 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Sub-Total Value/Kg (Rp) P L T (pcs) (Kg/Pcs) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, ,896.00

85 71 16 Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 6,030, Tabel 5.12 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 11 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, ,120.00

86 72 18 Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 6,042, Tabel 5.13 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 12 MATERIAL COST No. Komponen Dies Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total Material P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 6,065,254.24

87 73 Tabel 5.14 Material Cost Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 13 MATERIAL COST No. Komponen Dies Material Ukuran Material Qty Berat Value/Kg Sub-Total P L T (pcs) (Kg/Pcs) (Rp) Rp. 1 Top Plate ST , , Punch Holder ST , , Punch Draw FH , , Stripper Punch S50C , , Die Block FH , ,605, Stripper Die FH , , Die Holder ST , , Bottom Plate ST , , Support ST , , Bottom Base ST , , Coil Spring SWM STD 6 12, , Coil Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH ST , , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Screw Plugs MSW 33 STD 12 11, , Stripper Bolt MSB STD 4 8, , Stripper Bolt MSB STD 8 9, , Guide Post MYKP STD 2 326, , Baut Inbus M10-60 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M10-80 STD 10 1, , Total 6,076, Berdasarkan tabel perhitungan biaya pembuatan dies independent draw-1 end plate radiator diatas maka dapat dihitung jumlah total biaya pembuatannya, yaitu :

88 74 Total material cost No Type Harga (Rp) 1 ADR 1 Rp 5,355, ADR 2 Rp 5,905, ADR 3 Rp 5,927, ADR 4 Rp 5,939, ADR 5 Rp 5,962, ADR 6 Rp 5,973, ADR 7 Rp 5,996, ADR 8 Rp 6,008, ADR 9 Rp 6,019, ADR 10 Rp 6,030, ADR 11 Rp 6,042, ADR 12 Rp 6,065, ADR 13 Rp 6,076, Total Rp 77,303, Jadi total biaya komponen pembuatan dies independent draw-1 end plate radiator adalah Rp 77,303, Biaya Material Pembuatan Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Dies universal adalah dies yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacammacam tipe produk dalam satu badan, dengan famili produk yang sama. Dalam penggunaan dies ini tanpa membongkar dies pada mesin apabila menginginkan produk yang berbeda., hanya komponen tertentu saja yang dilakukan pembongkaran sehingga mengurangi waktu set up kemesin press. Gambar 5.2 Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator

89 75 Dibawah ini gambar yang menjelaskan bagian bawah atau die unit produk dies universal draw-1 dengan sistem bongkar pasang komponen die block dan stripper die. Gambar 5.3 Dies Universal Bagian Bawah, Posisi Insert Die Tertutup Gambar 5.4 Dies Universal Bagian Bawah, Posisi Insert Die Terbuka

90 76 Dibawah ini gambar yang menjelaskan bagian atas atau punch unit produk dies universal draw-1 dengan sistem bongkar pasang komponen punch draw. Gambar 5.5 Dies Universal Bagian Atas, Posisi Insert Punch Tertutup Gambar 5.6 Dies Universal Bagian Atas, Posisi Insert Punch Terbuka

91 77 Apabila dies draw-1 end plate radiator dalam pembuatannya menggunakan dies universal, maka total biaya material yang diperlukan seperti terlihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 5.15 Material Cost Badan Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator MATERIAL COST No Komponen Jenis Ukuran Material Qty Berat Sub-total Biaya Value /Kg (Rp) Material P L T (pcs) (Kg) (Rp) 1 Top plate ST , , Punch holder ST , , Punch draw FH , , Stripper punch S50C , , Stripper die FH , , Die block FH , ,992, Bottom plate ST , , Support 1 ST , , Support 2 ST , , Base plate ST , , Guide plate S50C , , Guide plate S50C , , Spacer Stripper ST , , Spring SWM STD 5 17, , Spring SWL STD 12 22, , Dowel Pins MSTH 8-40 STD 4 3, , Dowel Pins MSTH STD 4 3, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Dowel Pins MSTH STD 6 7, , Cap Screws CBS 6-12 STD 6 1, , Stripper Bolts MSB STD 6 8, , Guide Post MYAP STD 2 326,449,00 652, Baut Inbus M8-20 STD , Baut Inbus M8-30 STD , Baut Inbus M10-20 STD , Baut Inbus M10-40 STD , Baut Inbus M10-30 STD , Baut Inbus M10-50 STD , Baut Inbus M12-30 STD , Baut Inbus M12-50 STD 8 1, , Total 6,265,062.68

92 78 Pada tabel 5.15 menjelaskan tentang ukuran-ukuran komponen utama dies universal dan besar biaya yang dibutuhkan dalam pembuatannya. Ada tiga komponen dies yang masih memerlukan tambahan komponen, yaitu komponen insert punch yang berfungsi untuk menambah panjang punch draw, komponen insert stripper die yang berfungsi untuk menambah panjang komponen stripper die, dan komponen insert die block untuk menambah panjang komponen die block. Dibawah ini gambar komponen Punch draw, stripper die, dan die block. Gambar 5.7 Punch Draw untuk Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Gambar 5.8 Stripper die untuk Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Gambar 5.9 Die Block untuk Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator

93 79 Panjang komponen punch draw, stripper die, dan die block ditentukan dengan memperhitungkan panjang insert yang akan dibuat dan menyesuaikan semua ukuran insert sesuai dengan ukuran end plate yang diharapkan. Untuk menentukan panjang insert punch, insert stripper die, dan insert die block adalah dengan menentukan panjang end plate radiator yang terpendek, sehingga apabila komponen punch digabung dengan komponen insert punch diperoleh ukuran panjang yang sesuai dengan tipe produk masing-masing, begitu juga dengan komponen stripper die dan die block. Dengan penjelasan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 5.16 mengenai ukuran material dan besar biaya material pembuatan insert punch, insert stripper die, dan insert die block. Tabel 5.16 Material Cost Insert Punch Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Tipe Produk Ukuran Material Model Punch Jenis Material Value/Kg (Rp) Sub-Total (Rp) P L T ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, ,200.00

94 80 ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , Total 1,428, Tabel 5.17 Material Cost Insert Stripper Die Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Tipe Produk Ukuran Material P L T Model Stripper Die Jenis Material Value/Kg (Rp) Sub-Total (Rp) ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, ,977.60

95 81 ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , Total 450, Tabel 5.18 Material Cost Insert Die Block Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator Tipe Produk Ukuran Material P L T Model Die Block Jenis Material Value/Kg (Rp) Sub-Total (Rp) ADR FH5 40, , ADR FH5 40, ,000.00

96 82 ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , ADR FH5 40, , Total 4,620, Berdasarkan tabel perhitungan biaya pembuatan dies universal draw-1 end plate radiator diatas maka dapat dihitung jumlah total biaya pembuatannya, yaitu :

97 83 Total material cost = Material cost badan dies + Material cost insert punch draw + Material cost insert stripper die + Material cost insert die block = Rp 6,265, Rp 1,428, Rp 450, Rp 4,620, = Rp 12,764, Jadi total biaya komponen pembuatan dies universal draw-1 end plate radiator adalah Rp 12,764, Analisis Kapasitas Produksi Berdasarkan hasil perhitungan biaya material diatas terdapat perbedaan yang sangat menonjol. Untuk mendapatkan perbandingan yang lebih akurat maka dicoba perbandingan kapasitas produksi penggunaan dies independent dan kapasitas produksi dies Universal. Dengan perhitungan tersebut akan mendapatkan seberapa penghematan biaya penggunaan dies universal Kapasitas Produksi Dies independent Untuk menentukan kapasitas produksi end plate radiator menggunakan dies independent dapat ditemukan dengan mengikuti ketentuan produksi. Adapun ketentuan tersebut adalah : Untuk stasiun kerja pembuatan end plate radiator dibutuhkan 8 jam kerja perhari (21 hari kerja dalam sebulan).

98 84 Untuk produksi end plate radiator menggunakan dies independent dibutuhkan waktu setup selama 30 menit untuk satu kali penggantian tipe end plate. Stasiun kerja pembuatan end plate radiator terdapat 5 mesin yang dapat digunakan untuk semua tipe end plate radiator, maka dengan penggunaan dies independent dapat berproduksi 5 tipe end plate radiator secara bersamaan. Kapasitas produksi dies independent untuk pembuatan draw-1 end plate radiator membutuhkan waktu (cycle time) 1 menit untuk satu produk. Tabel 5.19 Kapasitas Produksi Dies Independent per bulan a n M S Ct Ws Wt WP KP

99 85 Keterangan : a = Banyaknya penggantian tipe produk = Jumlah variasi pesanan : M n M S Ct Ws Wt = Banyaknya hari kerja dalam sebulan = Jumlah mesin perusahaan = Jumlah jam kerja perhari (jam) = Cycle time per produk = Waktu setup (jam) = Waktu total setup penggantian tipe produk = a x Ws (jam) WP = Waktu produksi perbulan = (M x S x n) (M x a x Ws x n) (jam) KP = Kapasitas produksi perbulan = WP : Ct (pcs) Dengan melihat tabel diatas dapat diketahui bahwa : 1. Dengan menggunakan dies independent yang terpasang pada 5 mesin dapat memproduksi produk end plate radiator sebanyak pcs end plate dalam sebulan dengan penggantian dies 1 kali sehari setiap bulan. 2. Dengan menggunakan dies independent yang terpasang pada 5 mesin dapat memproduksi produk end plate radiator sebanyak pcs end

100 86 plate dalam sebulan dengan penggantian dies 2 kali sehari setiap bulan, dan begitu seterusnya Kapasitas Produksi Dies Universal Untuk menentukan kapasitas produksi end plate radiator menggunakan dies universal dapat ditemukan dengan mengikuti ketentuan produksi. Adapun ketentuan tersebut adalah : Untuk stasiun kerja pembuatan end plate radiator dibutuhkan 8 jam kerja perhari (21 hari kerja dalam sebulan). Untuk produksi end plate radiator menggunakan dies universal dibutuhkan waktu setup selama 30 menit untuk pertama kali pemasangan dies keatas mesin dan untuk selanjutnya membutuhkan waktu 10 menit dalam penggantian tipe produk radiator karena penggantian tipe tidak membongkar dies dari mesin, tetapi hanya bongkar pasang insert komponen punch draw, stripper die, dan die block. Stasiun kerja pembuatan end plate radiator terdapat 5 mesin yang dapat digunakan untuk semua tipe end plate radiator. Dengan penggunaan dies universal hanya membutuhkan 1 mesin untuk semua tipe produk, tetapi tidak dapat berproduksi bersamaan dengan tipe produk yang berbeda. Kapasitas produksi dies universal untuk pembuatan draw-1 end plate radiator membutuhkan waktu (cycle time) 1 menit untuk satu produk.

101 87 Tabel 5.20 Kapasitas Produksi Dies Universal per bulan a n M S Ct Ws Ws' Wt WP KP Keterangan : a = Banyaknya penggantian tipe produk = Jumlah variasi pesanan : M n M S Ct Ws Ws Wt = Banyaknya hari kerja dalam sebulan = Jumlah mesin perusahaan = Jumlah jam kerja perhari (jam) = Cycle time per produk = Waktu setup awal (jam) = Waktu setup penggantian tipe produk = Waktu total setup penggantian tipe produk = a x Ws (jam) WP = Waktu produksi perbulan = (M x S x n) ((M x Ws) + (Wt x (n-1))) (jam)

102 88 KP = Kapasitas produksi perbulan = WP : Ct (pcs) Dengan melihat tabel diatas dapat diketahui bahwa : 1 Dengan menggunakan dies universal yang terpasang pada 1 mesin dapat memproduksi produk end plate radiator sebanyak 8205 pcs end plate dalam sebulan dengan penggantian dies 1 kali sehari setiap bulan. 2. Dengan menggunakan dies universal yang terpasang pada 1 mesin dapat memproduksi produk end plate radiator sebanyak 8035 pcs end plate dalam sebulan dengan penggantian dies 2 kali sehari setiap bulan, dan begitu seterusnya. Dengan menghitung kapasitas produksi dies independent dan dies universal, maka dapat diketahui perbandingan kapasitas produksi keduanya, dan dapat diketahui penghematan biaya material pembuatan dies. Untuk mengetahui keperluan pembuatan dies universal dalam upaya memperoleh kapasitas yang sama dengan penggunaan dies independent dapat dilihat pada tabel tabel 5.21 dibawah ini. Tabel 5.21 Perbandingan Kapasitas Produksi Dies independent dan Dies Universal a KP Dies Independent KP Dies Universal Q

103 Keterangan : a Q = Banyaknya penggantian tipe produk = Kebutuhan pembuatan dies universal untuk mencapai kapasitas produksi dies independent dalam 1 bulan = KP dies independent : KP dies universal Tabel diatas menjelaskan bahwa dengan menggunakan dies independent terpasang pada 5 mesin dengan produksi end plate dengan 1 kali pemasangan dies pada mesin setiap hari, maka kapasitas produksi 1 bulan sebanyak pcs, sedangkan kapasitas produksi dengan menggunakan dies universal terpasang dalam 1 mesin dengan penggantian tipe produk 1 kali sehari adalah sebanyak 8205 pcs. Untuk mencapai kapasitas produksi penggunaan dies independent maka dibutuhkan sebanyak 5 dies universal. Sesuai dengan pernyataan diatas maka pembuatan dies untuk produk end plate radiator ADR 1 sampai dengan ADR 13 yang dibuat dengan model dies independent terdiri dari 13 dies, besar biayanya adalah Rp 77,303, Dan apabila produk end plate radiator ADR 1 sampai dengan ADR 13 dibuat dengan model dies universal membutuhkan 5 dies untuk mencapai kapasitas

104 90 produksi perbulan dies independent, maka biaya pembuatannya sebesar Rp 12,764, x 5 = Rp 63,820, Penghematan biaya yang didapat adalah Rp 77,303, Rp 63,820, = Rp 13,482,678.6 Dengan menggunakan dies independent terpasang pada 5 mesin dengan produksi end plate dengan 10 kali pemasangan dies pada mesin setiap hari, maka kapasitas produksi 1 bulan sebanyak pcs, sedangkan kapasitas produksi dengan menggunakan dies universal terpasang dalam 1 mesin dengan penggantian tipe produk 10 kali sehari adalah sebanyak 6675 pcs. Untuk mencapai kapasitas produksi penggunaan dies independent maka dibutuhkan sebanyak 3 dies universal. Besar penghematan yang diperoleh dengan pembuatan dies universal dari segi material cost sebesar Rp 39,010, Analisis Tempat Penyimpanan Dies Draw-1 End Plate Radiator Didalam membuat produk selalu membutuhkan tempat penyimpanan. Tempat tersebut bisa berupa kotak dari kardus, palet, rak, dan lain-lain. Dies juga memerlukan tempat untuk menyimpan agar tertata dengan rapi dan mudah untuk mengambilnya kembali bila sewaktu-waktu diperlukan. Dalam hal ini tempat tersebut dinamakan dengan rak dies. Rak dies terbuat dari besi yang berbentuk U yang disebut dengan besi UNP80. Pada PT XX, pembuatan rak dies telah ditentukan banyaknya dies, yaitu 2 dies memanjang, 2 dies melebar, dan untuk keatas tersusun 5 dies, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5.10.

105 P 91 Gambar 5.10 Rak Dies Untuk ukuran besi yang digunakan dalam pembuatan rak diatas dapat dilihat gambar 5.11 Gambar tersebut menjelaskan bahwa P adalah standar panjang besi yaitu 6m, p adalah lebar besi yaitu 45mm, T adalah tinggi besi yaitu 45mm, dan t adalah tebal besi yaitu 5mm. p T t Gambar 5.11 Besi UNP80 Untuk ukuran rak yang digunakan dalam penyimpanan dies dilihat gambar Gambar tersebut menjelaskan bahwa :

106 92 1. Panjang dies range 1 adalah 1130mm 2. Lebar dies range 1 adalah 280mm 3. Tinggi dies range 1 adalah 350mm 4. Kelonggaran panjang adalah 870mm (2 sisi) 5. Kelonggaran lebar adalah 170mm (2 sisi) 6. Kelonggaran tinggi adalah 150mm 7. A adalah Tinggi rak 8. B adalah Lebar rongga rak B = (2 x Lebar dies range 1) + (2xKelonggaran lebar) - 2p B = (2 x 280mm) + (2 x 170mm) 160 B = 740mm 9. C adalah Panjang rak (dalam) 10. D adalah Lebar rak 11. a adalah Tinggi kaki rak (200mm) 12. b adalah Tinggi rongga rak b = p + Tinggi dies + Kelonggaran tinggi b = 80mm + 350mm + 150mm b = 580mm 13. c adalah Panjang rongga rak c = Panjang dies range 1 + Kelonggaran panjang c = 1130mm + 870mm c = 2000mm

107 93 a b A B D c C Gambar 5.12 Rak Dies Besi UNP80 dengan ukuran panjang standar 6 m dibeli dengan harga Rp 180,000.00/Pcs. Maka banyak besi UNP80 dan biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan rak tersebut adalah : 1. Kebutuhan A = a + (T x Jumlah T) + (b x Jumlah b) = 200mm + (45 x 5)mm + (580 x 4) = 2745mm Keperluan untuk membuat rak adalah 6 tiang, maka 2745mm x 6 = 16470mm Jadi besi UNP yang dibutuhkan adalah : 6000 = 2,75Pcs 3 Pcs. Biaya yang dibutuhkan adalah Rp 180, x 3 = Rp 540,000.00

108 94 2. Kebutuhan B = Panjang B x Jumlah B tiap rongga x Jumlah rongga = 740mm x 3 x 5 = 11100mm Jadi besi UNP yang dibutuhkan adalah : 6000 = 1,85Pcs 2 Pcs. Biaya yang dibutuhkan adalah Rp 180, x 2 = Rp 360, Kebutuhan C = ((c x Jumlah rongga memanjang) + p) x Jumlah C = ((2000mm x 2) + 80mm) x 10 = mm Jadi besi UNP yang dibutuhkan adalah : 6000 = 6,8Pcs 7 Pcs. Biaya yang dibutuhkan adalah Rp 180, x 7 = Rp 1,260, Kebutuhan D = (B +2p) x Jumlah D tiap rongga x Jumlah rongga = ( )mm x 3 x 10 = 27000mm Jadi besi UNP yang dibutuhkan adalah : 6000 = 4.5Pcs 5 Pcs. Biaya yang dibutuhkan adalah Rp 180, x 5 = Rp 900,000.00

109 95 Jadi total besi UNP80 = A + B + C + D = ( )Pcs = 17 Pcs Jadi total biaya besi UNP80 = Rp 180, x 17 Pcs = Rp 3,060, Kebutuhan Tempat Penyimpanan Dies Independent Draw-1 End Plate Radiator ADR 1 sampai dengan ADR 13 Apabila dies draw-1 end plate radiator dibuat dengan model independent maka kebutuhan rak dies dapat dilihat pada gambar Dan dapat dihitung kapasitasnya sebagai berikut : 1. Menurut rak dies standar yang dibuat oleh PT XX dapat terisi sebanyak 20 dies, dan biaya pembuatannya adalah sebesar Rp 3,060, Dies independent draw-1 end plate radiator ADR 1 sampai dengan ADR 13 ada sebanyak 13 dies, maka total biaya rak yang dibutuhkan adalah : Total biaya = (Rp 3,060, : 20) x 13 = Rp 1,989,000.00

110 96 Gambar 5.13 Tempat penyimpanan Dies Independent draw-1 End Plate Radiator ADR 1 sampai dengan ADR Kebutuhan Tempat Penyimpanan Dies Universal Draw-1 End Plate Radiator ADR 1 sampai dengan ADR 13 Apabila dies draw-1 end plate radiator dibuat dengan model universal dengan penggantian tipe produk 1 kali sehari, maka untuk mencapai kapasitas produksi penggunaan dies independent dibutuhkan sebanyak 5 dies universal. Kebutuhan tempat penyimpanan dapat dilihat pada gambar Dan dapat dihitung kapasitasnya sebagai berikut : 1. Menurut rak dies standar yang dibuat oleh PT XX dapat terisi sebanyak 20 dies, dan biaya pembuatannya adalah sebesar Rp 3,060, Dies universal draw-1 end plate radiator ADR 1 sampai dengan ADR 13 ada sebanyak 5 dies dan setiap 1 dies membutuhkan 1 kotak untuk menyimpan insert punch, insert stripper die, dan insert die block, maka total biaya rak yang dibutuhkan adalah :

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA Pada penelitian tugas akhir ini, diberikan data-data perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk.,yang akan menjadi sumber informasi. Data yang akan diberikan berupa gambar dan tabel-tabel

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA BIAYA MATERIAL DIES END PLATE RADIATOR UNIVERSAL DI PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk.

TUGAS AKHIR. ANALISA BIAYA MATERIAL DIES END PLATE RADIATOR UNIVERSAL DI PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk. TUGAS AKHIR ANALISA BIAYA MATERIAL DIES END PLATE RADIATOR UNIVERSAL DI PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk. Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana ( Strata 1 ) Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan

Lebih terperinci

BAB II PERTIMBANGAN DESAIN

BAB II PERTIMBANGAN DESAIN BAB II PERTIMBANGAN DESAIN 2.1 Pertimbangan Desain Hal hal penting dalam pertimbangan desain untuk merancang press tool sendok cocor bebek, hal hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pengenalan Mengenai Punching Tool Dalam dunia industri manufactur ada beberapa jenis proses produksi, salah satunya adalah proses pengerjaan sheet metal yang menggunakan seperangkat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat. Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat. Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : TUGAS AKHIR Analisa Modifikasi Konstruksi Dies Tangki Radiator Kuningan dari Dua Kali Proses dalam Dua Dies menjadi Satu Langkah (drawing-trimming) dalam Satu Dies Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DIE PRESS SISTEM PROGRESSIVE UNTUK MEMBUAT PRODUK DIAL PLATE TIPE XYZ

PERANCANGAN DIE PRESS SISTEM PROGRESSIVE UNTUK MEMBUAT PRODUK DIAL PLATE TIPE XYZ TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) PERANCANGAN DIE PRESS SISTEM PROGRESSIVE UNTUK MEMBUAT PRODUK DIAL PLATE TIPE XYZ Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Pada bab ini adalah bagian dari proses Metal Stamping yang meliputi Stamping Fundamental Die, membahas tentang bentuk operasi yang berbeda. Bagian

Lebih terperinci

Perancangan Dies Progressive Komponen X

Perancangan Dies Progressive Komponen X TUGAS AKHIR Perancangan Dies Progressive Komponen X Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : STEFANUS SAPTO AJI PRABOWO NIM : 41306120031

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter banyak dikenal orang sebagai alat penyaring kotoran, tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRESS TOOL

PERANCANGAN PRESS TOOL TUGAS PERANCANGAN ALAT BANTU PRODUKSI II DOSEN : MUH. ARSYAD SAYUTI, S.ST., M.T PERANCANGAN PRESS TOOL RING KUNCI TANAM PADA GRANDEL PINTU OLEH: SUHANDRI : 34109016 MUHAMMAD DAUD : 43109015 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRESS DIES PART C & ROUND REINFORCE DI PT. HYDRAXLE PERKASA MANUFACTURING ENGINEERING

PERANCANGAN PRESS DIES PART C & ROUND REINFORCE DI PT. HYDRAXLE PERKASA MANUFACTURING ENGINEERING PERANCANGAN PRESS DIES PART C & ROUND REINFORCE DI PT. HYDRAXLE PERKASA MANUFACTURING ENGINEERING TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures 2.1.1 Definisi jig Menurut Laporan Akhir (Pajri Husaini 2012, hal 5) Jig adalah suatu peralatan yang digunakan untu menuntun satu atau beberapa alat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Press Tool Press Tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan melakukan pemotongan atau pembentukkan atau gabungan dari keduanya. Peralatan ini

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM. 201354049 DOSEN PEMBIMBING Qomaruddin, ST., MT. Ir., Masruki Kabib, MT. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Die Press / Press Tool Die press atau press tool adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan proses pemotongan atau pembetukan pelat menjadi produk yang dikehendaki

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI Nama : Haga Ardila NPM : 23410094 Jurusan : Teknik mesin LATAR BELAKANG Perkembangan teknologinya dilakukan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Radiator Radiator merupakan alat penukar panas dari satu media ke media lain dengan tujuan untuk menjaga suhu mesin dengan cara sirkulasi agar sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa dalam suatu operasi

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI

BAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI 35 BAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI 3.1 Konstruksi dies drawing dan dies trimming (dua dies dua kali proses) 3.1.1 Dies Drawing Pada proses ini terjadi proses perubahan bentuk dari material lembaran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN COUMPOUND DIES DENGAN SISTEM DRAWING PADA PEMBUATAN CETAKAN PP CAP

TUGAS AKHIR PERANCANGAN COUMPOUND DIES DENGAN SISTEM DRAWING PADA PEMBUATAN CETAKAN PP CAP TUGAS AKHIR PERANCANGAN COUMPOUND DIES DENGAN SISTEM DRAWING PADA PEMBUATAN CETAKAN PP CAP Diajukan guna melengkapi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Di Susun Oleh: NAMA : Dwi Atmaji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Dasar utama perancangan dies seat caking ini bertujuan untuk mengganti dies seat manual yang sudah ada di PT. Selamat Sempurna, Tbk. Dies seat manual dirasa

Lebih terperinci

Diajukan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Program Studi Teknik Mesin. Disusun oleh : LUKMAN NUR HIDAYAH

Diajukan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Program Studi Teknik Mesin. Disusun oleh : LUKMAN NUR HIDAYAH TUGAS AKHIR ANALISA PERBAIKAN DISAIN DIES UNIVERSAL UNTUK PEMBUATAN PLAT PENDINGIN OLI SEBAGAI PELAKSANAAN PROGRAM PENGURANGAN BIAYA PADA PT. RADIATOR SYSTEM COMPANY Diajukan untuk menyelesaikan Tugas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Desain Dial Plate XYZ Dial plate merupakan salah satu bagian utama dari speedometer. Dial plate berbentuk lembaran plastik yang terdapat berbagai skala indikator

Lebih terperinci

DESAIN DIES CHASIS LONG MEMBER MENGUNAKAN SPRING DAN PAD PADA MINI TRUCK ESEMKA SANG SURYA

DESAIN DIES CHASIS LONG MEMBER MENGUNAKAN SPRING DAN PAD PADA MINI TRUCK ESEMKA SANG SURYA TUGAS AKHIR DESAIN DIES CHASIS LONG MEMBER MENGUNAKAN SPRING DAN PAD PADA MINI TRUCK ESEMKA SANG SURYA Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING

RANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING RANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN

ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN Abstrak Carli Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto,

Lebih terperinci

REDESAIN CUTTING BIT DIES TUTUP BOTOL KECAP

REDESAIN CUTTING BIT DIES TUTUP BOTOL KECAP REDESAIN CUTTING BIT DIES TUTUP BOTOL KECAP LAPORAN PROYEK AKHIR Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) pada Program-Program Studi Teknik Universitas Jember

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN) RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PRESS DAN DIES UNTUK PEMBUATAN PINTU SHEET METAL BERPROFIL DI BENGKEL METRIC

RANCANG BANGUN MESIN PRESS DAN DIES UNTUK PEMBUATAN PINTU SHEET METAL BERPROFIL DI BENGKEL METRIC RANCANG BANGUN MESIN PRESS DAN DIES UNTUK PEMBUATAN PINTU SHEET METAL BERPROFIL DI BENGKEL METRIC TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri YOSEF

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perancangan mesin ini dilakukan tidak lain agar sedikit banyak mampu mengatasi lambatnya proses pembuatan sebuah box laci lemari, terkhusus pada waktu pemotongan plat serta penekukan

Lebih terperinci

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi Bidang Teknik Mesin Yogyakarta, 10 November 2012 Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi Hendro Prassetiyo, Rispianda, Irvan Rinaldi Ramdhan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Perancangan Perancangan adalah kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang keberadaannya diperlukan oleh masyarakat untuk meringankan hidupnya

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. PENDAHULUAN Die Casting adalah sebuah proses pada industri pembuatan mesin di mana baja cair dicetak/dicor menggunakan tekanan tingkat tinggi ke dalam mold/dies (semacam

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI )

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI ) RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI ) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Alat rumah tangga sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi masyarat pada umumnya. Ini merupakan suatu indikasi perubahan tatanan hidup, yaitu alat rumah tangga yang

Lebih terperinci

yang berfungsi sebagai alat penyaring fluida (air,oli maupun udara). Dari sebuah filter dapat ditemukan puluhan parts hasil proses press, hal ini tent

yang berfungsi sebagai alat penyaring fluida (air,oli maupun udara). Dari sebuah filter dapat ditemukan puluhan parts hasil proses press, hal ini tent Analisis Stamping Dies Untuk Pembuatan Body Filter Oli Kendaraan truk Hariansyah / 20405875 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Depok 16424

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU Perhitungan dan pemilihan bahan baku rancangan press tool sendok cocor bebek dari bahan stainless steel tebal 0,5 milimeter dengan sistem progresif akan diuraikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PROSES PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PROSES PENGUJIAN) RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PROSES PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54

PERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54 PERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54 Soeleman, Jumadi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAK Pada setiap mesin kendaraan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini mengakibatkan tingkat persaingan produk industri manufaktur modern menjadi sangat ketat. PT Presa Genta Engineering (PT PGE) merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA Gambar 4.1. Produk Conector Bulp t. 0.3 [mm] 4.1. Menghitung Panjang Bukaan (Calculation of Development Dimention). Gambar 4.2. Dimensi Produk Gambar 4.3. Jumlah Bending

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures 2.1.1 Definisi jig Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lead Time Istilah lead time biasa digunakan dalam sebuah industri manufaktur. Banyak versi yang dapat dikemukakan mengenai pengertian lead time ini. Menurut Kusnadi,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN PRESS TOOL Mulai 1.Data analisa a. Gambar dan ukuran produk b. Kapasitas mesin c. Proses kerja 2. Penentuan layout scarp trip Wide run

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta TUGAS AKHIR ANALISIS CACAT KERUT (WRINKLING) PADA TAILORED WELDED BLANKS DEEP DRAWING DENGAN METODE EKSPERIMEN Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mesin Press Pin

Gambar 2.1 Mesin Press Pin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Press Pin dan Pin 2.1.1 Definisi Mesin Press Pin Mesin Press Pin atau mesin cetak Pin ini adalah alat yang digunakan untuk melekatkan gambar yang sudah dipotong bulat menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN DIES BREKET PINTU PENGEMUDI MOBIL DAIHATSU TERIOS

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN DIES BREKET PINTU PENGEMUDI MOBIL DAIHATSU TERIOS LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN DIES BREKET PINTU PENGEMUDI MOBIL DAIHATSU TERIOS Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Tingkat Kesarjanaan Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang menjadi latar belakang desain konstruksi press dies, masalah yang ditemui, tujuan desain konstruksi press dies, dan metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sistem pemanas dengan prinsip perpindahan panas konveksi, konduksi dan radiasi adalah teknologi yang umum kita jumpai dalam kehidupan seharihari, baik alat pemanas

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA

ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA TUGAS AKHIR ANALISYS TITIK KRITIS DESAIN DIE FENDER DEPAN BAGIAN LUAR MOBIL MINITRUCK ESEMKA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN SMALL PART PADA BUSI SEPEDA MOTOR DI PT. DENSO INDONESIA

PROSES PEMBUATAN SMALL PART PADA BUSI SEPEDA MOTOR DI PT. DENSO INDONESIA PROSES PEMBUATAN SMALL PART PADA BUSI SEPEDA MOTOR DI PT. DENSO INDONESIA Nama : DANAR WIDONARKO Npm : 21412677 Kelas : 3IC04 Jurusan : TEKNIK MESIN Pembimbing : Dr. Ir. Tri Mulyanto, MT. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses BAB III METODOLOGI 3.1. Langkah Kerja Penelitian Pada bab ini perancang menjelaskan tentang langkah kerja penelitian yang sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses perancangan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI)

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI) RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN CETAKAN TUTUP GELAS

TUGAS AKHIR PERENCANAAN CETAKAN TUTUP GELAS TUGAS AKHIR PERENCANAAN CETAKAN TUTUP GELAS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : Komarudin 01300 081 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router Yovie Rahmatullah 1, Bayu Wiro K 2, Fipka Bisono 3 1 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik

Lebih terperinci

RINGKASAN PENDAHULUAN. Latar Belakang

RINGKASAN PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 RINGKASAN Di zaman sekarang ini masyarakat Indonesia semakin melek akan teknologi, pertumbuhan pengguna personal computer (PC) dan computer jinjing (laptop) semakin meningkat. Apalagi dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Sriwijaya merupakan lembaga pedidikan vokasional terkemuka, berkualitas, inovatif, adaptif terhadap ilmu pengetahuan dan seni (IPTEKS) yang mampu

Lebih terperinci

Ratih Wulandari, ST., MT

Ratih Wulandari, ST., MT 10/7/2015 Teknik IndustriIndustri-UG Ratih Wulandari, ST., MT Perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan

Lebih terperinci

RANCANGAN COMBINATION DIES UNTUK PRODUK ENGINE MOUNTING T120SS DI PT. JATI WANGI

RANCANGAN COMBINATION DIES UNTUK PRODUK ENGINE MOUNTING T120SS DI PT. JATI WANGI Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 RANCANGAN COMBINATION DIES UNTUK PRODUK ENGINE MOUNTING T120SS DI PT. JATI WANGI

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT EJEKTOR BAHAN OTOMATIS PADA MESIN SERVO POWER PRESS DIAPHRAGM DENGAN SISTEM BIDANG AYUN PENDORONG SILINDER OLEH:

SKRIPSI PERANCANGAN ALAT EJEKTOR BAHAN OTOMATIS PADA MESIN SERVO POWER PRESS DIAPHRAGM DENGAN SISTEM BIDANG AYUN PENDORONG SILINDER OLEH: SKRIPSI PERANCANGAN ALAT EJEKTOR BAHAN OTOMATIS PADA MESIN SERVO POWER PRESS DIAPHRAGM DENGAN SISTEM BIDANG AYUN PENDORONG SILINDER OLEH: PUPUN KURNIAWAN 41312120031 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena memproduksi dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Produksi

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kotoran dari oli. Kotoran yang disaring dalam filter timbul akibat debu yang masuk dari lubang

Lebih terperinci

Proses Lengkung (Bend Process)

Proses Lengkung (Bend Process) Proses Lengkung (Bend Process) Pelengkuan (bending) merupakan proses pembebanan terhadap suatu bahan pada suatu titik ditengah-tengah dari bahan yang ditahan diatas dua tumpuan. Dengan pembebanan ini bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Untuk mengurangi biaya produksi, peningkatan efisiensi proses manufaktur suatu produk sangat berpengaruh, terutama dengan menurunkan waktu proses manufakturnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kualitas adalah suatu faktor penting yang sangat mempengaruhi eksistensi pelaku bisnis di era globalisasi. Pentingnya kualitas dapat dijelaskan dari dua sudut pandang,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI PRESS TOOL PEMBUAT PART SUPPORT PADA DONGKRAK PANTOGRAPH DENGAN SISTEM PROGRESSIVE TOOL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN SIMULASI PRESS TOOL PEMBUAT PART SUPPORT PADA DONGKRAK PANTOGRAPH DENGAN SISTEM PROGRESSIVE TOOL TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN SIMULASI PRESS TOOL PEMBUAT PART SUPPORT PADA DONGKRAK PANTOGRAPH DENGAN SISTEM PROGRESSIVE TOOL TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Program

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI

PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI PERENCANAAN & PENGENDALIAN OPERASI KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami pengembangan sistem pengendalian produksi dan umpan balik informasi perkembangan

Lebih terperinci

REDESAIN CUTTING BIT DIES TUTUP BOTOL KECAP

REDESAIN CUTTING BIT DIES TUTUP BOTOL KECAP REDESAIN CUTTING BIT DIES TUTUP BOTOL KECAP LAPORAN PROYEK AKHIR Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) pada Program-Program Studi Teknik Universitas Jember

Lebih terperinci

MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX

MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX MODIFIKASI DESAIN MODEL DIE CUSHION PADA MESIN PRESS CERLEI MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 DI PT.XXX AGUS SAFAAT NIM: 41313110015 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: CHRISTIAN ARDINTO NIM. I1408527 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL

PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL NAMA : DANANG SULARSO WICAKSONO NPM : 21411710 PEMBIMBING : Ir. ARIFUDIN, MM, MSC JURUSAN : TEKNIK MESIN FAKULTAS :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Proses Dalam Operations Management for Competitive Advantage, Tenth Edition, Chase, Jacobs, Aquilano (2004, pp 102) memberikan pengertian bahwa proses adalah bagian

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN MEMBER REAR FLOOR MENGGUNAKAN MESIN STAMPING DI PT. MANDIRI PRATAMA INTILOGAM

PROSES PEMBUATAN MEMBER REAR FLOOR MENGGUNAKAN MESIN STAMPING DI PT. MANDIRI PRATAMA INTILOGAM PROSES PEMBUATAN MEMBER REAR FLOOR MENGGUNAKAN MESIN STAMPING DI PT. MANDIRI PRATAMA INTILOGAM Nama : Khairul Insani Montazery NPM : 23411954 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Irwansyah, ST., MT. Latar

Lebih terperinci

I.3 Tujuan Penulisan. I.1 Latar Blkg Masalah. I.2 Pembatasan Masalah. I.4 Sistematika Penulisan

I.3 Tujuan Penulisan. I.1 Latar Blkg Masalah. I.2 Pembatasan Masalah. I.4 Sistematika Penulisan I.1 Latar Blkg Masalah a. Sistem JIT dan Kanban b. Identifikasi Masalah I.2 Pembatasan Masalah a. Lokasi Kegiatan : PT. DENSO Indonesia b. Objek Penelitian : Komponen Neck Filler c. Cakupan Pembahasan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA

PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA TUGAS AKHIR PERBANDINGAN DIMENSI LEBAR DIE (CETAKAN) DENGAN PRODUK (HASIL BENDING) DARI PROSES BENDING CHASSIS MOBIL ESEMKA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Target Costing Target costing digunakan selama tahap perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang akan menghasilkan suatu produk yang dapat

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Tulangan Beton Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk batang berpenampang lingkaran yang digunakan untuk penulangan beton,yang diproduksi dari bahan baku billet

Lebih terperinci

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 30 BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia Aliran Kontinyu (UPAL - REK) adalah alat pengolah air limbah batik yang bekerja menggunakan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Ditambah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat terutama dibidang manufaktur dalam proses pembentukan dan pemotongan. Proses Pembentukan dan pemotongan lembaran pelat

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 4 Manajemen Produksi Bisnis berusaha untuk memadukan manajemen dengan mesin sesempurna mungkin. Menciptakan dan memelihara keseimbangan antara manajemen dengan mesin-mesin produksi merupakan tugas

Lebih terperinci

Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool

Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool Yuliar Yasin Erlangga 1, Kelvin Hamiraj (1) Dosen Jur. Teknik Perancangan Manufaktur, Politeknik Manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mobil Nasional atau Mobnas adalah mobil yang diproduksi oleh suatu negara dan diakui sebagai produk dalam negeri untuk digunakan oleh rakyatnya dan bahkan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR 3.1 KONSEP DESAIN Pada desain alat ini, digunakan temperatur cool box tanpa beban, sekitar 2-5 0 C sebagai acuan. Desain ini juga merupakan perbaikan dari desain sebelumnya.berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW) dalam jangka waktu 5 tahun (2014-2019). Sepanjang 5 tahun kedepan,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Definisi Produktivitas Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

II-1 BAB II DASAR TEORI

II-1 BAB II DASAR TEORI II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pemanfaatan Daun Pisang Untuk Alas Piring Rotan Daun pisang adalah daun dari pohon pisang yang digunakan sebagai bahan dekoratif pada berbagai kegiatan atau sebagai bahan pelengkap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB

Lebih terperinci

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi

Pengantar Manajemen Produksi & Operasi Pengantar Manajemen Produksi & Operasi 1 Manajemen Operasi Manajemen Operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

PROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK. Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK

PROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK. Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK PROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK Progressive dies adalah sistem Punching tool yang mampu

Lebih terperinci