BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Erlin Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 30 BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia Aliran Kontinyu (UPAL - REK) adalah alat pengolah air limbah batik yang bekerja menggunakan proses elektrokimia menghilangkan atau mengurangi kontaminan yang terdapat dalam air limbah batik, yang bersifat kontinyu. Alat ini didisain menggunakan gerobak sehingga bersifat mobile, mudah keluar masuk gang-gang kecil di perkampungan batik. Gambar UPAL-REK dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini: Gambar 4.1 UPAL-REK Hasil Rancangan Keterangan : 1. Step-down trafo 2. Unit Kontrol 3. Pipa (Input) 4. Kabel Penghubung Katoda (Fe) 5. Kabel Penghubung Anoda (Al) 6. Bak Reaktor aliran kontinyu 7. Besi Penyangga 8. Kran (Output) 9. Plat elektroda besi 10. Plat elektroda alumunium 11. Kran (Penguras) 12. Gerobak 13. Bak input 14. Bak reaktor 15. Bak pengendap 16. Bak output
2 31 Berdasarkan Gambar 4.1 terdapat komponen-komponen yang ada pada alat UPAL-REK. Di dalam alat ini terdapat bak reaktor berbahan akrilik, mudah dipindahkan, tetapi kuat untuk mewadahi proses elektrokimia. Bak berkapasitas 100 liter ini dipasangi pelat-pelat anoda dari besi dipasang berselang- selang dengan pelat katoda yaitu alumunium. Besi penyangga dipasang di atas pelat pelat untuk menjaga agar pelat tetap berada di tempat masing-masing. Cara kerja alat ini merupakan proses elektrokimia yang memisahkan air dengan zat warna yang mengandung partikel logam berbahaya, unsur mineral, dan bakteri. Air limbah batik yang masuk melalui pipa input mengalir ke dalam bak input kemudian menuju bak reaktor dan perlahan naik menyentuh elektroda. Saat katoda dan anoda menyentuh cairan dan dialiri listrik, akan menghasilkan gas-gas yang menjadi gelembung-gelembung atau flok. Gas yang dihasilkan, yakni H 2 oleh katoda dan O 2 oleh anoda, menjadi gelembung sangat halus yang bergerak dari bawah ke atas. Pada saat itu, gelembung gelembung akan berkaitan dengan zat warna lalu bergerak ke atas menjadi kumpulan padatan yang mengapung di atas air kemudian ikut bersama arah aliran air menuju bak pengendap. Disinilah padatan yang tadinya terapung bercampur kembali dengan air kemudian mengendap. Kemudian air limbah menuju bak output untuk keluar melalui pipa output. Sehingga diperoleh air limbah batik dengan kualitas yang lebih baik. Sedangkan padatan yang mengendap dapat dibersihkan melalui saluran kran penguras. Gerobak yang digunakan untuk mengangkut bak reaktor UPAL-REK didisain sedemikian rupa dengan kombinasi besi 5 cm x 5 cm dan 7 cm x 7 cm yang direncanakan mampu memikul beban bak diatasnya.
3 Pengoperasian Alat UPAL-REK Menyiapkan Alat dan Bahan 1. Menyiapkan bak reaktor aliran kontinyu dengan dimensi yaitu 100 cm x 60 cm x 70 cm. Gambar bak reaktor aliran kontinyu dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini: Gambar 4.2 Bak Reaktor Aliran Kontinyu (tampak depan) 2. Merakit plat elektroda pada besi penyangga dengan mur baut menggunakan alat yaitu kunci pas. Gambar merakit plat elektroda pada penyangga dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini: Gambar 4.3 Merakit Elektroda pada Penyangga 3. Memasang elektroda yang sudah dirakit ke dalam reaktor dan menyesuaikan dudukan akrilik agar plat berada pada tempatnya. Gambar memasang elektroda pada reaktor dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini:
4 33 Gambar 4.4 Memasang Elektroda Pada Bak Reaktor (tampak atas) 4. Memasang Kran air pada lubang yang sudah di modelkan pada reaktor dan memastikan air tidak bocor melalui celah lubang. Gambar memasang kran air dapat dilihat pada gambar 4.5 dibawah ini: Gambar 4.5 Memasang Kran Air 5. Memasang kabel dari besi penyangga plat elektroda ke power adaptor dengan mur baut menggunakan alat yaitu kunci pas. Gambar memasang kabel dari power adaptor ke besi penyangga dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini: Gambar 4.6 Memasang Kabel dari step-down trafo ke Besi Penyangga
5 34 6. Memasang pompa dan perpipaan untuk mengalirkan air sampel limbah dari bak penampungan ke dalam reaktor. Gambar memasang saluran perpipaan dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini: Gambar 4.7 Memasang Saluran Perpipaan 7. Menyalakan pompa air dan mengatur debit aliran dengan mengatur stop kran yang sudah terpasang sampai debit yang dibutuhkan tercapai. Gambar mengatur stop kran dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini: Gambar 4.8 Mengatur Stop Kran Menyiapkan Alat Pengukur Listrik (electric analyzer) 1. Memasang kabel pada electric analyzer. Gambar memasang kabel pada electric analyzer dapat dilihat pada gambar 4.9 dibawah ini:
6 35 Gambar 4.9 Memasang Kabel dari Electric Analyzer 2. Memasang kabel dari electric analyzer ke step-down trafo. Gambar memasang kabel dari electric analyzer ke step-down trafo dapat dilihat pada gambar 4.10 dibawah ini: Gambar 4.10 Memasang Kabel dari Electric Analyzer ke step-down trafo 3. Memasang kabel dari electric analyzer ke komputer. Gambar memasang kabel dari electric analyzer ke komputer. dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini:
7 36 Gambar 4.11 Memasang Kabel dari Electric Analyzer ke Komputer Mengolah Air Limbah Batik dengan UPAL-REK 1. Mencatat suhu air limbah sebelum diproses dengan menggunakan termometer. 2. Memulai percobaan dengan mengaliri reaktor menggunakan air limbah batik dengan pompa yang sudah di sesuaikan debitnya. Gambar air mulai dialirkan ke dalam reaktor UPAL-REK dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawah ini: Gambar 4.12 Air Mulai Dialirkan ke dalam Reaktor UPAL-REK 3. Saat ketinggian air sudah menyentuh plat elektroda, selanjutnya menyalakan step-down trafo. Gambar air menyentuh plat elektroda dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini:
8 37 Gambar 4.13 Air Menyentuh Plat Elektroda 4. Mencatat waktu yang diperlukan untuk air meluap ke bak sedimen. Gambar air meluap ke bak sedimen dapat dilihat pada gambar 4.14 dibawah ini: Gambar 4.14 Air Meluap ke Bak Sedimen 5. Mencatat waktu yang diperlukan untuk air keluar melalui pipa outlet. Gambar air keluar dari pipa outlet dapat dilihat pada gambar 4.15 dibawah ini:
9 38 Gambar 4.15 Air Keluar dari Pipa Outlet 6. Mengukur dan mencatat suhu yang terjadi pada tiap bagian bak reaktor dengan menggunakan termometer. Gambar mengukur suhu menggunakan termometer dapat dilihat pada gambar 4.16 dibawah ini: Gambar 4.16 Mengukur Suhu Menggunakan Termometer 4.3 Data Hasil Penelitian Proses pengolahan air limbah batik dengan UPAL-REK menggunakan elektroda Alumunium sebagai anoda dan Besi sebagai katoda menghasilkan beberapa parameter hasil pengolahan yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
10 39 Tabel 4.1 Hasil Penelitian Suhu, Arus dan Tegangan No Kode Percobaan REC Jarak Temperatur ( C ) Elektroda (cm) Arus (ampere) Tegangan (volt) 1 A 7, ,7 211,950 2 B 7, ,8 211,950 3 C 11, ,5 210,427 4 D 11, ,427 Tabel 4.1 merupakan data yang diamati dan dicatat selama penelitian, meliputi penggunaan arus, tegangan, suhu yang timbul selama proses pengolahan air limbah dengan UPAL-REK. Proses pengolahan air limbah selanjutnya adalah menguji kandungan polutan dengan metode spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer yang dilakukan di Laboratorium Analisis Instrumen Fakultas Farmasi USB Surakarta. Metode spektrofotometri memanfaatkan serapan gelombang cahaya untuk mengetahui nilai adsorbansi yang menjadi parameter zat terlarut pada air limbah hasil pengolahan. Nilai panjang gelombang hasil pengujian air limbah yang telah diolah dengan UPAL-REK disajikan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Panjang Gelombang Cahaya dengan Spektrofotometer No Kode Percobaan REC Panjang Gelombang Absorbansi Awal Akhir Awal Akhir 1 A B C D Tabel 4.2 memaparkan hasil pengujian kandungan zat terlarut dengan spektrofotometer. Sampel awal merupakan sampel air limbah batik yang diambil langsung dari bak tampungan industri batik, artinya sampel yang diuji merupakan air limbah yang belum melalui proses pengolahan dengan UPAL-REK. Secara rata- rata hasil pengujian dengan spektrofotometer menghasilkan angka adsorbat yang relatif besar. Hal ini menunjukkan kandungan zat terlarut, dalam hal ini z at warna, pada air limbah sangat pekat. Sehingga tidak layak untuk dibuang secara langsung ke badan air. Sedangkan pada sampel yang telah melalui proses
11 40 memiliki nilai adsorbat yang bervariatif sehingga diperlukan analisis mengenai beberapa parameter yang diharapkan mendapatkan variasi komponen yang paling efisien digunakan di lapangan. Untuk itu dilakukan proses analisis yang meliputi kebutuhan daya arus listrik dan timbulnya panas yang dibahas lebih lanjut pada sub bab Analisis dan Pembahasan. Berikut ini gambar-gambar hasil perbedaan air limbah home industry batik sebelum dan setelah proses pengolahan dengan UPAL-REK yang dapat dilihat pada Gambar 4.17 s/d 4.20 dibawah ini: (a) Gambar 4.17 Hasil Proses Pengolahan Kode Percobaan A (a) Sampel sebelum diuji dan (b) sampel setelah diuji (b)
12 41 (a) Gambar 4.18 Hasil Proses Pengolahan Kode Percobaan B (a) Sampel sebelum diuji dan (b) sampel setelah diuji (b) (a) Gambar 4.19 Hasil Proses Pengolahan Kode Percobaan C (a) Sampel sebelum diuji dan (b) sampel setelah diuji (b)
13 42 (a) (b) Gambar 4.20 Hasil Proses Pengolahan Kode Percobaan D (a) Sampel sebelum diuji dan (b) sampel setelah diuji 4.4 Analisis dan Pembahasan Penggunaan Arus Arus listrik merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk membandingkan efisiensi UPAL-REK. Penelitian ini membandingkan variasi jarak elektroda UPAL-REK dengan mencari komposisi yang relatif kecil dalam penggunaan daya listrik. Semakin kecil daya listrik yang digunakan oleh UPAL- REK, semakin kecil pula ongkos produksi dalam mengoperasikan UPAL-REK. Dengan demikian, UPAL-REK yang disarankan relatif lebih dapat diterima karena lebih hemat dan efisien. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang sebanding antara REC (Rasio Elektroda Cairan) dengan penggunaan arus listrik. Hal ini dikarenakan semakin besar luas kontak elektroda dengan cairan elektrolit maka akan memerlukan arus listrik yang besar pula untuk mengoperasikan UPAL-REK. Hubungan REC dan penggunaan arus listrik dapat dilihat pada Gambar 4.21 berikut.
14 43 Gambar 4.21 Grafik Hubungan REC Dengan Arus Listrik Dari gambar di atas, dapat dilakukan analisis mengenai penggunaan daya listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan UPAL-REK dengan menggunakan persamaan 2.3. Contoh perhitungan: P = V x I P = 211,950 x 8,7 P = 1843,9 watt Perhitungan penggunaan daya dapat dijelaskan dengan Tabel 4.3. Tabel 4.3 Daya yang Digunakan UPAL-REK Arus Tegangan Daya No Percobaan REC (ampere) (volt) (watt) 1 A 7,08 8,7 211, ,9 2 B 7,08 8,8 211, ,2 3 C 11,8 14,5 210, ,,2 4 D 11, , ,4 Dengan demikian semakin luas bidang kontak elektroda maka semakin besar pula penggunaan daya listrik. Informasi penggunaan daya listrik setiap variasi REC dapat ditampilkan dalam Gambar 4.22.
15 44 Gambar 4.22 Grafik Hubungan REC dengan Penggunan Daya Listrik Berdasarkan Gambar 4.22 menunjukkan bahwa penggunaan daya listrik sebanding dengan REC, sehingga luas bidang kontak elektroda mempengaruhi efisiensi dalam penggunaan energi listrik. Hubungan luas bidang kontak elektroda dengan penggunaan arus dan daya listrik pada rangkaian UPAL-REK memiliki persamaan yang sebanding. REC yang besar memiliki luasan elektroda yang luas, sehingga arus listrik yang diperlukan oleh reaktor agar dapat berreaksi sempurna harus mengalir pada seluruh komponen elektroda. Dengan demikian diperlukan arus yang besar untuk mengoperasikan reaktor dengan REC yang besar, karena semakin besar REC semakin besar pula penggunaan arus dan daya listrik untuk mengoperasikan UPAL-REK Suhu Kelemahan reaktor elektrokimia adalah timbulnya suhu yang relatif tinggi dibanding metode pengolahan limbah cair lainnya. Dengan adanya Perancangan UPAL-REK ini reactor yang menghasilkan panas dapat diminimalisir karena sifatnya yang kontinyu. Berikut disajikan informasi suhu yang timbul akibat proses elektrolisis dengan UPAL-REK yang dapat dilihat pada Gambar 4.23.
16 45 Gambar 4.23 Grafik Hubungan REC dengan Suhu Gambar 4.23 menunjukkan bahwa semakin besar REC, semakin besar pula suhu yang ditimbulkan selama proses pengolahan air limbah batik. Hal ini dikarenakan luas kontak yang besar akan mempengaruhi penggunaan daya yang menimbulkan panas saat proses elektrolisis. Analisis juga dilakukan berdasarkan jarak elektroda untuk mengetahui apakah jarak elektroda memiliki pengaruh pada suhu yang timbul pada proses pengolahan air limbah dengan UPAL-REK. Untuk mempermudah analisis, disajikan informasi melalui Gambar Gambar 4.24 Grafik Hubungan Jarak Elektroda dengan Suhu
17 46 Gambar 4.24 menunjukkan kecenderungan jarak elektroda 2 cm memiliki pengaruh lebih besar terhadap suhu yang ditimbulkan. Dengan jarak elektroda 2 cm, proses pengolahan pada UPAL-REK menghasilkan suhu yang relatif lebih besar dibandingkan dengan dengan komponen UPAL-REK dengan jarak elektroda 3 cm. Sehingga jarak elektroda juga memperngaruhi timbulan panas pada reaktor. Secara teoritis, hubungan REC dengan suhu serta hubungan jarak elektroda dengan suhu adalah sebanding. Semakin besar REC, maka semakin besar pula suhu yang ditimbulkan selama proses pengolahan. Bila dihubungkan dengan penggunaan arus, REC besar memerlukan arus yang besar pula. Sedangkan dalam hal jarak antara elektroda, jarak antara anoda dan katoda, yang dipasang pada reaktor memiliki pengaruh timbulan suhu dikarenakan jarak yang dekat akan mempersingkat waktu reaksi elektrolisis. Sehingga suhu yang timbul akan meningkat secara cepat. Dalam penelitian yang dilakukan pada kinerja UPAL-REK ini, berdasarkan Gambar 4.23 dan Gambar 4.24 menunjukkan bahwa suhu yang ditimbulkan oleh komponen UPAL-REK dipengaruhi oleh REC dan jarak elektroda. REC yang besar menimbulkan suhu yang tinggi, karena arus yang mengalir pada komponen dengan REC besar juga lebih besar. Hubungan jarak elektroda dengan suhu memiliki kecenderungan menimbulkan suhu yang tinggi dengan jarak yang lebih dekat. Karena dengan jarak yang dekat maka proses elektrolisis akan terjadi dengan siklus yang lebih pendek sehingga reaksi yang cepat ini akan menimbulkan suhu yang tinggi. Dengan demikian, semakin besar REC maka semakin tinggi suhu yang ditimbulkan, serta semakin kecil jarak antar elektroda akan menghasilkan suhu yang besar Efisiensi Efisiensi UPAL-REK didasarkan pada hasil pengujian adsorbsi zat terlarut dengan menggunakan alat spektrofotometer yang memanfaatkan serapan panjang gelombang cahaya tampak. Efisiensi hasil pengolahan dengan UPAL-REK dapat dilihat pada Tabel 4.4.
18 47 Tabel 4.4 Hasil Pengujian Panjang Gelombang dengan Spektrofotometer No Percobaan REC Absorbansi Efisiensi (%) Awal Akhir 1 A B C D Contoh perhitungan sampel A: Berdasarkan Tabel 4.4 maka terlihat bahwa efisiensi terbesar terdapat pada percobaan D. Untuk mempermudah membandingkan efisiensi masing-masing komponen dapat dilihat pada Gambar Gambar 4.25 Grafik Hubungan REC Dengan Efisiensi Gambar 4.25 menunjukkan kecenderungan yang pasti, semakin besar luasan bidang kontak elektroda semakin besar pula efisiensi yang dihasilkan. Rangkaian dengan REC 7,08 memiliki angka efisiensi yang paling optimal dengan pengujian spektrofotometer.
19 48 Efisiensi UPAL-REK secara garis besar dipengaruhi oleh luasan kontak elektroda. Jadi REC yang besar akan menimbulkan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan REC yang kecil Komulatif Analisis Untuk mendapatkan rangkaian komponen yang diinginkan, yakni rangkaian yang hemat, efektif, dan efisien maka diperlukan analisis secara komulatif dalam beberapa paramater yang ditinjau, meliputi penggunaan arus, suhu, dan efisiensi. Gambar 4.26 menunjukkan ketiga parameter yang disajikan dalam satu grafik untuk menginformasikan masing rangkaian yang memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan. Komulatif analisis dapat dilihat pada Gambar Gambar 4.26 Grafik Komulatif Analisis Tiap Percobaan Gambar 4.26 menjelaskan informasi tiap rangkaian komponen yang diteliti. Berdasar informasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Arus yang mengalir pada komponen UPAL-REK terbesar pada rangkaian dengan jarak elektroda 2 cm, yakni percobaan C dan D, dan arus terkecil pada rangkaian dengan jarak elektroda 3 cm, yakni pada percobaan A dan B
20 49 Penggunaan arus ini sama artinya dengan penggunaan daya untuk mengoperasikan UPAL-REK. 2. Panas yang terjadi selama pengoperasian UPAL-REK bervariatif dengan kecenderungan semakin besar luasan elektroda semakin besar pula panas yang ditimbulkan oleh UPAL-REK. Suhu tertinggi terjadi pada rangkaian dengan jarak elektroda 2 cm dan suhu terrendah pada rangkaian dengan jarak elektroda 3 cm. 3. Efisiensi terbesar terdapat pada rangkaian percobaan D dan efisiensi terkecil tersapat pada rangkaian percobaan A. Efisiensi ini berdasarkan hasil pengujian dengan metode spektrofotometri yang memanfaatkan serapan gelombang cahaya dengan alat spektrofotometer. Dari beberapa informasi yang diperoleh dari analisis data tersebut, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Dengan mempertimbangkan beberapa parameter analisis dan dengan metode penarikan kesimpulan maka dapat diambil informasi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Untuk penggunaan arus dan daya listrik yang paling kecil adalah komponen UPAL-REK dengan REC terkecil, yakni 8,7. Dalam hal ini rangkaian komponen percobaan A dan B hanya memerlukan daya listrik 1843,9 watt sehingga paling hemat untuk digunakan oleh industri kecil. 2. Dalam hal timbulan panas (suhu), dibutuhkan komponen UPAL -REK yang menimbulkan suhu paling rendah. Hasil penelitian menunjukkan komponen dengan REC rendah akan menghasilkan suhu yang rendah. Jarak 3 cm menghasilkan suhu yang lebih rendah yaitu 39,25ºC. Sehingga rangkaian komponen percobaan A adalah komponen UPAL-REK yang paling baik digunakan bila ditinjau dalam hal timbulan panas. 3. Parameter efisiensi diperoleh informasi bahwa terjadi kecenderungan yang sebanding. Sehingga semakin dekat jarak antar plat elektroda semakin tinggi timbulan suhu yang terjadi semakin besar pula efisiensi dari UPAL-REK ini.
PERANCANGAN UPAL-RE ALIRAN KONTINYU UNTUK PENYISIHAN ZAT WARNA LIMBAH HOME INDUSTRY BATIK TUGAS AKHIR
PERANCANGAN UPAL-RE ALIRAN KONTINYU UNTUK PENYISIHAN ZAT WARNA LIMBAH HOME INDUSTRY BATIK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi DIII Teknik
Lebih terperinciBAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu
BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciPROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK
PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) Budi Utomo 1, Musyawaroh 2, Hunik Sri Runing Sawitri 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian Yang Relevan
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Yang Relevan Pengolahan air limbah batik diperlukan oleh setiap pelaku industri guna mengurangi kadar zat yang dihasilkan dari proses produksi
Lebih terperinciKINERJA REAKTOR ELEKTROKIMIA BATCH ELEKTRODA BESI-ALUMUNIUM DENGAN VARIASI RASIO ELEKTRODA CAIRAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK
KINERJA REAKTOR ELEKTROKIMIA BATCH ELEKTRODA BESI-ALUMUNIUM DENGAN VARIASI RASIO ELEKTRODA CAIRAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Lebih terperinciKINERJA REAKTOR ELEKTROKIMIA BATCH ELEKTRODA STAINLESS STEEL-ALUMINIUM DENGAN VARIASI RASIO ELEKTRODA CAIRAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK
KINERJA REAKTOR ELEKTROKIMIA BATCH ELEKTRODA STAINLESS STEEL-ALUMINIUM DENGAN VARIASI RASIO ELEKTRODA CAIRAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan
Lebih terperinciKINERJA REAKTOR ELEKTROKIMIA BATCH ALUMUNIUM BESI DENGAN VARIASI RASIO ELEKTRODA CAIRAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK TUGAS AKHIR
KINERJA REAKTOR ELEKTROKIMIA BATCH ALUMUNIUM BESI DENGAN VARIASI RASIO ELEKTRODA CAIRAN UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BATIK TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.)
Lebih terperinciPeningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a
Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi,
Lebih terperinciSTUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI
STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI ABSTRAK Rachmanita Nofitasari, Ganjar Samudro dan Junaidi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK
BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK 4.1. Hasil Pengujin Dapur Busur Listrik Dapur busur listrik yang telah dibuat kemudian diuji untuk peleburan logam dengan variasi massa logam sesuai kapasitas tungku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah industri penyamakan kulit, yang dilakukan di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas
Lebih terperinciAdapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk dan Sampel Penelitian Bentuk penelitian ini adalah eksperimen untuk mengetahui produktifitas gas hidrogen dan gas oksigen selama proses elektrolisis. Sampel yang digunakan
Lebih terperinciBAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra
BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida
Lebih terperinciLokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah
BAB HI METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Yogyakarta terletak di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten
Lebih terperinciKinerja Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia untuk Pengolahan Air Limbah Home Industri Batik di Kelurahan Sondakan
Kinerja Unit Pengolahan Air Limbah Reaktor Elektrokimia untuk Pengolahan Air Limbah Home Industri Batik di Kelurahan Sondakan TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan suatu bahan pokok yang sangat diperlukan oleh setiap mahluk hidup yang ada di bumi. Keberadaan sumber air bersih pada suatu daerah sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah konstruksi didirikan diatasnya. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah adalah bagian yang penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur. Dengan begitu tanah menjadi pijakan dan dasar yang menerima semua beban yang ditimbulkan
Lebih terperinciHasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI
VOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009 PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI Andik Yulianto, Luqman Hakim, Indah Purwaningsih, Vidya Ayu Pravitasari
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK
PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI Satriananda 1 1 Staf Pengajar email : satria.pnl@gmail.com ABSTRAK Air yang keruh disebabkan oleh adanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012
Oleh : Rr. Adistya Chrisafitri 3308100038 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012
Lebih terperinciSUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak
PENGARUH TEGANGAN LISTRIK DAN KECEPATAN ALIR TERHADAP HASIL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR YANG MENGANDUNG LOGAM Pb,Cd DAN TSS MENGGUNAKAN ALAT ELEKTROKOAGULASI SUNARDI ** Pustek Akselerator dan Proses Bahan BATAN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR
RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR Maria Riswanti Tadubun, Rika Winarni, Fransiskus Tayi dan Richard Samuel Waremra S.T., M.Si, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam Modifikasi, baik teknik dan tahap tahap yang dilakukan untuk memodifikasi. Pada bab ini juga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Air Limbah Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada Oktober 2016 di Sentra UMKM pengrajin batik khas Sumatera Utara yang bertempat di Jl. Letda Sudjono, Medan Tembung. Lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Pada penelitian ini, variabel utama yang akan dibahas adalah pengaruh kedalaman elektroda terhadap pengembangan tanah lempung ekspansif. Variasi kedalaman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI
39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010
SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU Oleh : Andri Lukismanto (3306 100 063) Dosen Pembimbing : Abdu Fadli Assomadi S.Si MT Jurusan
Lebih terperinciI.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.
BAB I PENDAHULUAN I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas berbagai hal yang berhubungan dengan rancangan penelitian yang akan dilakukan, alat dan dan bahan yang dibutuhkan, dan prosedur kerja yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perindustrian di Indonesia semakin berkembang, salah satunya adalah industri elektroplating. Beragam barang perhiasan, peralatan rumah tangga, komponen
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR
PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR A. Yudi Eka Risano Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNILA Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145 Telp. (0721)
Lebih terperinciPENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH
PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH Soemargono, Endang ismiati, dan Lazuardi *) Jurusan Teknik Kimia, UPN Veteran Jatim ABSTRACT The principle of process electro-flocculator
Lebih terperinciSIDANG HASIL TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
SIDANG HASIL TUGAS AKHIR AplikasiPasangan PasanganElektrodaAl Al untukpengolahan PengolahanAir Bersihdengan SistemKontinyu Oleh: Karina Rindang Trapsilasiwi 3306.100.030 Dosen Pembimbing : Abdu Fadli Assomadi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Pada penelitian metode elektrokinetik untuk tanah lempung ekspansif, variabel utama yang akan dibahas adalah pengaruh besaran voltase terhadap pengembangan
Lebih terperinciMODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan
MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental untuk mencari hubungan sebab akibat antara faktor-faktor yang dipilih dalam penelitian dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI Dalam bab ini membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan penelitian seperti: tempat serta waktu dilakukannya penelitian, alat dan bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Diketahui : Ditanya : m Al : 200g : 0,2kg Q :... (Joule) c Al
28 BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Menghitung Energi Yang Dibutuhkan Saat Peleburan Pada perancangan dapur listrik ini dibutuhkan energi agar dapat meleburkan 200 gram aluminium. Untuk dapat mengetahui
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar Alat Percobaan 1 4 2 5 3a 6 8 7 3b Gambar 11. Rangkaian alat percobaan Keterangan gambar: 1. Amperemeter 2. Rangkaian pengubah arus 3. Elektroda; a. anoda (tembaga),
Lebih terperinciProduksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan
Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan Oleh: Anindita Hardianti (3307100015) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wahyono Hadi, MSc Ruang lingkup
Lebih terperinciEXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK
EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI 4.1. Hasil Pembuatan Mesin DC Magnetron Sputtering Mesin DC Magnetron Sputtering yang sudah selesai dibuat dan siap dilakukan pengujian untuk pelapisan pada bahan
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Hingga kini kita tidak bisa terlepas akan pentingnya energi. Energi merupakan hal yang vital bagi kelangsungan hidup manusia. Energi pertama kali dicetuskan oleh
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK
KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT Ratni Dewi *) ABSTRAK Limbah perkebunan khususnya limbah cair PKS umumnya mengandung dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan mesin pendingin minuman dan makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC1-12706 sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium riset departemen pendidikan kimia FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia. Secara garis besar penelitian ini
Lebih terperinciEFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA
Jurnal Flywheel, Volume 3, Nomor 1 Juni 10 ISSN : 1979-5858 EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA Hery Setyobudiarso (Staf Pengajar Jurusan Teknik Lingkungan
Lebih terperinci1. Bagian Utama Boiler
1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya. Namun dalam pemanfaatannya, manusia cenderung melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining
BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan
Lebih terperinciKAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RETNO SUSETYANINGSIH *, ENDRO KISMOLO **, PRAYITNO ** *Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, YLH - Yogyakarta ** Pusat Teknologi Akselerator dan
Lebih terperinciGambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBAHASAN
BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,
Lebih terperinci(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)
15 hidrogen mengalir melewati katoda, dan memisahkannya menjadi hidrogen positif dan elektron bermuatan negatif. Proton melewati elektrolit (Platinum) menuju anoda tempat oksigen berada. Sementara itu,
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER *Bambang Yunianto, Dwi Septiani Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB III METODE PROSES PEMBUATAN
BAB III METODE PROSES PEMBUATAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya proses pembuatan dapur busur listrik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan dapur busur
Lebih terperinciBAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL
BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL 5.1 Masalah Air Limbah Layanan Kesehatan Air limbah yang berasal dari unit layanan kesehatan misalnya air limbah rumah sakit,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan
BAB V PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan menggunakan gabungan metode elektrokoagulasi dan EAPR. Parameter yang digunakan yaitu logam berat Pb, Cu, COD dan ph.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Penelitian perbaikan tanah dengan metode elektrokinetik pada tanah lempung ekspansif memiliki variabel utama yang akan dibahas adalah pengaruh lama pemberian
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. mol NaCl
LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN No. gr NaCl Tabel 10. Ketinggian H 2 pada Tabung Penampung H 2 h H 2 (cm) mmhg P atm mol NaCl volume Air (L) Konsentrasi NaCl (Mol/L) 0,0285 1 10 28 424 1,5578 0,1709 2 20 30
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN
1 PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN Dani Nurdarojat (2010013005) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Bengkel Otomotif Balai Besar Latihan Kerja Serang (BBLKI-Serang), dan sepeda motor yang akan digunaan pada penelitian adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung jumlah KOH yang dibutuhkan Konsentrasi KOH Volume Elektrolit Berat Molekul KOH Maka, gram KOH gram KOH : 1.25 M : 12 Liter : 56. 11 gram = M x V x BM (Sumber : Kimia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber air minum sehari-hari. Berkembangnya industri baik dalam skala besar
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Sebahagian besar penduduk di Indonesia menggunakan air tanah sebagai sumber air minum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Penelitian Disain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga buah unit aquaponic, yang digunakan untuk menanam tanaman Genjer (Limnocharis flava), dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa dari bulan
Lebih terperinciIII.2.1 Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit Makna Ciledug.
39 III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Makna, Ciledug yang terletak di Jalan Ciledug Raya no. 4 A, Tangerang. Instalasi Pengolahan Air
Lebih terperinciI. Tujuan. Dasar Teori
I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan
Lebih terperinciApakah itu Neptunuss
Apakah itu Neptunuss Neptunus adalah generator gas Hydroxy atau yang dinamakan gas HHO melalui elektrolisis air murni memproduksi terutama H 2 dan O 2 dengan memanfaatkan teknologi ZCLC (Zero Current Lost
Lebih terperinciPENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl
Jurnal Atomik, 2018, 03 (1) hal 39-46 PENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl A DECREASE IN THE INTENSITY OF DYE RED REMAZOL RB 133 IN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ratna Agustiningsih, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak akhir 1980-an, Industri pulp dan kertas di Indonesia telah berkembang pesat dan mendorong negara Indonesia masuk ke dalam jajaran top 10 produsen dunia
Lebih terperincipenanganan limbah, yaitu dengan menampung limbah laboratorium tersebut,
BAB1 PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Selama ini Universitas Islam Indonesia sudah melakukan penanganan limbah, yaitu dengan menampung limbah laboratorium tersebut, oleh karena itu perlu adanya alternatif
Lebih terperinciNama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.
Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto III Non Reguler JURUSAN ANALISA FARMASI DAN MAKANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di sebelah halaman sebelah timur Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciLOGO. Studi Penggunaan Ferrolite sebagai Campuran Media Filter untuk Penurunan Fe dan Mn Pada Air Sumur. I Made Indra Maha Putra
LOGO I Made Indra Maha Putra 3308100041 Pembimbing : Alfan Purnomo, S.T.,M.T. Studi Penggunaan Ferrolite sebagai Campuran Media Filter untuk Penurunan Fe dan Mn Pada Air Sumur Sidang Lisan Tugas Akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak zaman kerajaan Mataram ke-1. Pembatikan merupakan teknik mewarnai kain dengan menempelkan
Lebih terperinciMAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)
MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sering terjadi dan umum di Indonesia. Masalah ini adalah salah satu masalah yang berdampak pada masyarakat, karena permintaan
Lebih terperinciBUKU V SISTEM ALAT BANTU
BUKU V SISTEM ALAT BANTU TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami sistem alat bantu sesuai dengan kebutuhan pengoperasian sistem air pendingin serta prosedur perusahaan.
Lebih terperinciFILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA
FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA Tantri Wahyuni Fakultas Teknik Universitas Majalengka Tantri_wahyuni80@yahoo.co.id Abstrak Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Air sangat diperlukan sebagai
Lebih terperinciPERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
94 ISSN 0216-3128 Prayitno, dkk. PERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR Prayitno, Endro Kismolo Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
LAMPIRAN II PERHITUNGAN 1. Menghitung jumlah KOH yang dibutuhkan Konsentrasi KOH Volume Elektrolit Berat Molekul KOH Maka, gram KOH gram KOH : 1.25 M : 12 Liter : 56. 11 gram = M V BM (Sumber : Kimia Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absorpsi dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL
TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING Dosen Pembimbing : Prof. Dr.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengujian anodizing pada aluminium seri 1xxx, maka diperoleh data-data pengujian yang kemudian dijabarkan melalui beberapa sub-sub pembahasan dari masing-masing
Lebih terperinci