BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU
|
|
- Djaja Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU Perhitungan dan pemilihan bahan baku rancangan press tool sendok cocor bebek dari bahan stainless steel tebal 0,5 milimeter dengan sistem progresif akan diuraikan dibawah ini: 3.1. Bentangan Bahan Baku Dalam proses pembuatan produk mengalami proses drawing sehingga perlu dihitung ukuran bentangan, dalam hal ini adalah luasnya karena drawing merupakan salah satu forming proses yang hanya mengalami deformasi terkait dengan sifat stainless steel yang mempunyai tegangan mulur yang cukup besar pada bagian dalam sedangkan pada bagian luar sangat kecil sehingga dianggap nol Gambar 3.1 Ukuran Bentangan Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program AutoCad maka dapat diketahui besarnya luas dan keliling dari gambar sendok cocor bebek di atas. Luas =3673,5746 [mm 2 ] Keliling =302,685 [mm 2 ]
2 3.2. Clearance Perhitungan Clearance untuk Gaya Pemotongan Clearance adalah kelonggaran antara punch dan die yang diijinkan, besarnya diukur pada satu sisi. Besarnya clearance tergantung pada jenis material yang akan digunakan sebagai produk dan juga tebalnya. Besar kecilnya Clearance dapat berpengaruh pada : Umur pakai punch dan die. Besarnya gaya pemotongan dan kualitas pemotongan. Clearance yang digunakan untuk proses pemotongan adalah sebagai berikut : Gambar 3.2 Grafik clearance ( Frank. W.Wilson, ) Group I : Rata-rata clearance 4,5 % dari ketebalan material, disarankan untuk piercing dan blanking. Jenis bahan campuran alumunium. Group II : Rata-rata clearance 6 % dari ketebalan material, disarankan untuk piercing dan blanking. Jenis bahan campuran alumunium, kuningan, baja rol dingin dan stainless steel lunak. Group III : Rata-rata clearance 7,5 % dari ketebalan material, disarankan untuk piercing dan blanking. Baja rol dingin, stainless steel lunak dan stainless steel menengah.
3 Bahan yang digunakan untuk membuat sendok cocor bebek ini digolongkan dalam Group II, sehingga besarnya clearance dapat dihitung dengan rumus : Gambar 3.3 Clearance untuk proses pemotongan Us = 6 % x t (Donaldson Lecain G, 1984 : 772) Keterangan : Us = Clearance die terhadap punch [mm] t = Tebal pelat [mm] dari rumus diatas diperoleh clearance sebesar Us = 6 % x 0,5 [mm] = 0,03 [mm] Clearance Untuk Gaya Pembentukan ( Drawing ) Clearance untuk drawing diambil menurut persamaan sebagai berikut : Us = 1,1 x ½. t (Donaldson Lecain G, 1984 : 772)
4 Keterangan : Us = Clearance die terhadap punch [mm] t = Tebal material [mm] Besarnya clearance die terhadap punch pada proses drawing adalah : Us = 1,1 x 0,5 (0,5) = 0,275 [mm] 3.3. Gaya Potong Gaya potong yang terjadi pada pembuatan sendok cocor bebek ini adalah piercing, dan trimming, Adapun dasar perhitungan gaya potong adalah : Fs = 0,8. U. t. t (Luchsinger H.R, 1984: ) Dimana : F = Gaya potong [N] U = Keliling potong [mm] t = Tebal material [mm] t = Tegangan tarik maksimum = 700 [ N/mm 2 ] Perhitungan Gaya Piercing Piercing lubang Sendok Gb. 3.4 Proses Piercing
5 Fp = 0,8. t. U. t Dimana : Fs = Gaya piercing [N] U = Keliling potong [mm] t = Tebal material [mm] t = Tegangan tarik maksimum = 700 [ N/mm 2 ] U = 2. π. r = 2. 3,14. 2 [mm] = 12,56 [mm] Fp = 0,8. t. U. t = 0, [N/mm 2 ] x 12,56 [mm] x 0,5 [mm] = 3516,8 [N] Karena jumlah proses piercing ada 2 pemotongan maka : Fs = 7.033,6 [N] Piercing lubang Ejector Gb. 3.5 Proses Piercing U = 2. π. r = 2. 3,14. 3 [mm] = 18,84 [mm]
6 Fs = 0,8. t. U. t = 0, [N/mm 2 ] x 18,84 [mm] x 0,5 [mm] = 5.275,2 [N] Perhitungan Gaya Trimming Gambar 3.6 Proses Trimming Gaya Trimming diasumsikan seperti gaya Blanking (Fine Blanking) Ft = 0,8. t. U. t Dimana : Ft = Gaya trimming [N] U = Keliling potong [mm] t = Tebal material [mm] t = Tegangan tarik maksimum = 700 [ N/mm 2 ] U = 302,685 [mm] (Diketahui dari perhitungan keliling blank) Fs = 0,8. t. U. t = 0, [N/mm 2 ] x 302,685 [mm] x 0,5 [mm] = 84751,8 [N] Jadi gaya trimming yang terjadi pada pemotongan ini adalah 84751,8 [N]
7 3.4. Gaya Pembentukan Pada perancangan ini hanya terjadi satu jenis Gaya pembentukan yaitu gaya Drawing Perhitungan Gaya Drawing Gambar 3.7 Proses Drawing Rumus yang digunakan : Fp = π. d k. t. σt. K f ( Hideo Takei, 1982 :67) Keterangan : Fp = Gaya Pembentukan [N] d k = Diameter Penampang Drawing [mm] t = Tebal plat [mm] σt = Tegangan Tarik Minimum = 500 [N/mm 2 ] K f = Koefisien = 1 π. d k = Keliling potong [mm] Fp = π. d k. t. σt. K f = 302,685 [mm] x 0,5 [mm] x 700 [N/mm 2 ] x 1 = ,4 [N]
8 Lb Ln Lo Sn 3.5 Pegas Stripper ( Stripper Spring ) F Fo = 0 Da Di d Fn Gambar 3.8 Pegas Stripper Pegas Stripper berfungsi untuk menimbulkan gaya tekan balik pada waktu punch melakukan proses pemotongan dan pembentukan. Untuk menghitung besarnya gaya pegas stripper digunakan rumus sebagai berikut : Fps Ftot = 5% - 20% x Ftot = Fpiercing + Ftrimming + Fdrawing Dimana : Fps = Gaya Pegas Stripper [N] Ftot = Gaya total [N] Fpiercing = Gaya piercing [N] Ftrimming = Gaya trimming [N] Fdrawing = Gaya trimming [N] Ftot = 5275,2[N] ,8[N] ,4[N] = ,4 [N]
9 Untuk perhitungan tingkat keamanan diambil 20% maka : Fps = 20% x Ftot = 20% x ,4 [N] = 39193,28 [N] Untuk menghitung besarya gaya tiap pegas yang digunakan : Fpg Fs (Donalson, Lecain Gold, 1984 : 656) n Keterangan : Fpg = Gaya tiap pegas [N] Fs n = Gaya pegas stripper [N] = Jumlah pegas yang digunakan Maka : 3.7. Punch Fpg = = Fs n 39193,28 4 = 9798,32 [N] Dalam mencari panjang punch maksimum, dipakai punch yang memiliki diameter terkecil yang paling kritis : Lmaks = 2 E. I. Fb (Luchsinger H.R, 1984 :93-128) I =
10 Keterangan : Lmaks = Panjang Punch maksimum [mm] Fb = Gaya maksimum [N] E = Modulus Elastisitas = 2, [N/mm 2 ] I = Momen Inersia [mm 4 ] d = diameter terkecil puch [mm] Dalam perancangan ini gaya yang diterima pada proses piercing adalah 5275,2 [N] (diketahui dari perhitungan sebelumnya) maka : I = = = 12,56 [mm 4 ] Lmaks = 5 2,1.10 x12,56x3, ,2 2 = 70,2 [mm] 3.8. Die Dimensi dari die dapat dihitung dengan persamaan-persamaan sebagai berikut : Tebal Die Die adalah sebuah komponen dari sebuah press tool yang digunakan untuk memotong material. Dimensi die dalam perancangan ini hanya pada proses piercing saja. Untuk proses drawing dan trimming sudah ada komponen press tool lain yaitu Insert Die.
11 Rumus empiris mencari tebal pelat untuk mencari tebal die berdasarkan gaya total yang dibutuhkan ntuk perencanaan press tool adalah : H = Dimana : H = Tebal Die [mm] g = Gravitasi bumi [9,81 m/det2] Ftot = Gaya total [N] Ftot diketahui dari perhitungan sebelumnya yaitu Fpiercing + Ftrimming + Fdrawing = ,5 [N] H = = = 4,5 [mm] Perhitungan Insert Die Insert Die adalah sebuah komponen dari sebuah press tool yang digunakan untuk memotong dan membentuk material.bentuk insert die menyesuaikan dengan bentuk sendok Gambar 3.9 Gambar bentangan sendok
12 Jadi, dimensi insert die yang direncanakan : Panjang Lebar Tebal =125 [mm] = 35 [mm] = 30 [mm] 3.9. Shank Posisi Shank Gambar 3.10 Letak Shank Posisi shank dapat ditentukan dengan mengasumsikan gaya yang bekerja secara serentak pada press tool, sehingga letak shank dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : F. X X= F F. Y Y= F
13 Keterangan : X Y = letak shank ditinjau dari sumbu X (mm) = letak shank ditinjau dari sumbu Y (mm) F = gaya dari masing-masing Punch (N) Tabel 3.11 Titik Berat Proses Terhadap Sumbu X dan Sumbu Y Punch Gaya (N) X (mm) Y (mm) F,X (N,mm) F,Y (N,mm) Piercing , , , ,6 Piercing , , , ,4 Piercing , , ,3 Drawing , , , ,9 Drawing , , , ,2 Trimming , , , ,4 Trimming , , , , , , ,7 Maka : F. X X= F , 6 X= ,2 = 131,3 [mm]
14 F. Y Y= F Y= , ,2 = 64,4 [mm] Jadi posisi shank berada pada koordinat X,Y (131,3/64,4) Pelat bawah Pada pelat atas akan terjadi tegangan bengkok yang diakibatkan gaya-gaya aksi dari Punch. Besarnya tegangan yang terjadi adalah: h = Dimana: h = Tebal pelat [mm] Mbmaks = Momen bengkok maksimum [Nmm] b = Panjang pelat atas yang direncanakan [mm] = Tegangan tarik izin [N/ mm2] v = Faktor keamanan (8 : untuk beban dinamis) Bahan pelat penahan dipilih dari ST37 yang mempunyai tegangan tarik sampai 370 [N/ mm2] Momen bengkok maksimum diketahui dari perhitungan momen sebelumnya yaitu ,6 [Nmm], sedangkan panjang pelat yang direncanakan adalah 550 [mm] h = = = 62,03 [mm] Pelat atas ( Top Plate ) Untuk menghitung tebal plat atas digunakan perhitungan sebagai berikut :
15 Tebal plat atas = 0,8 x tebal plat bawah (Donaldson Lecain G, 1983 : ) Dari perhitungan diatas maka tebal plat atas : Tebal plat atas = 0,8 62,03 = 50 [mm] Tebal plat atas dalam rancangan ini diambil 50 [mm] Kedalaman Sisi Potong Untuk menghitung kedalaman sisi potong digunakan rumus : H = 3 x s (bila s < 2 mm) Dimana: H= Kedalaman kelonggaran [mm] S = Tebal pelat [mm] Tebal pelat yang digunakan pada perancangan iini adalah 0,5 [mm] H = 3 x s = 3 x 0,5 [mm] = 1,5 [mm]
16 3.13. Pillar W Fh Gambar 3.12 Pillar Fungsi dari pillar adalah sebagai pengarah plat atas agar dapat bergerak naik turun lurus bebas. Pillar terpasang permanen atau semi permanen pada plat bawah dan sliding pada plat atas. Pada saat plat atas bergerak naik turun, maka pillar cenderung mengalami pembengkokan, dalam hal ini pillar cenderung menerima beban horizontal, untuk diameter pillar dapat dihitung sebagai berikut : D =...(Khurmi, R.S. 1982, hal 337) Dimana : : Fgp=Ft/n Ft = Gaya total [N] n = Jumlah pillar Gaya total diketahui dari perhitungan sebelumnya yaitu Fpiercing + Ftrimming +Fdrawing = ,4 [N], sedangkan jumlah pillar yang direncanakan adalah 4 pillar. Bahan pillar yang direncanakan adalah ST37 Fgp = ,4/4 = 48991,6 [N]
17 D = = 13 [mm] Baut Pengikat Die Untuk menentukan besarnya baut digunakan tabel <Tetsu Otha; 1982 : 59> Tabel 3.13 Perhitungan Baut dan Pengikat Die Tebal Die [mm] ~ ~ ~ ~ ~ Baut Pengikat M4, M5 M5, M6 M6, M8 M8, M10 M10, M12 Berdasarkan tabel di atas maka dapat diambil baut M4 karena pada perancangan press tool ini tebal die adalah 4,5 [mm] Pelat Pengarah Pelat pengarah berfungsi untuk mengarahkan stock strip agar tidak bergeser. Bahan pelat pengarah tidak memerlukan gaya yang besar sehingga dipilih bahan St Pin Fungsi pin dalam perancangan ini adalah sebagai penepat atau pengarah pada waktu perakitan sekaligus sebagai pengikat. Diameter pin direncanakan 8 mm dipilih pin standar JIS dengan kode no DPND Bushing Bushing berfungsi sebagai pengarah pillar. Bushing ini selalu mengalami gaya gesek guna melindungi pillar dari keausan. Bahan bushing dipilih dari kuningan karena mampu menahan gaya gesek dengan ukuran menyesuaikan pillar. Bushing akan mengalami kerusakan terlebih dahulu guna melindungi pillar.
BAB II PERTIMBANGAN DESAIN
BAB II PERTIMBANGAN DESAIN 2.1 Pertimbangan Desain Hal hal penting dalam pertimbangan desain untuk merancang press tool sendok cocor bebek, hal hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan metode
Lebih terperinciANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN
ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN Abstrak Carli Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Press Tool Press Tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan melakukan pemotongan atau pembentukkan atau gabungan dari keduanya. Peralatan ini
Lebih terperinciPERANCANGAN PRESS TOOL
TUGAS PERANCANGAN ALAT BANTU PRODUKSI II DOSEN : MUH. ARSYAD SAYUTI, S.ST., M.T PERANCANGAN PRESS TOOL RING KUNCI TANAM PADA GRANDEL PINTU OLEH: SUHANDRI : 34109016 MUHAMMAD DAUD : 43109015 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa dalam suatu operasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Desain Dial Plate XYZ Dial plate merupakan salah satu bagian utama dari speedometer. Dial plate berbentuk lembaran plastik yang terdapat berbagai skala indikator
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perancangan mesin ini dilakukan tidak lain agar sedikit banyak mampu mengatasi lambatnya proses pembuatan sebuah box laci lemari, terkhusus pada waktu pemotongan plat serta penekukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Alat rumah tangga sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi masyarat pada umumnya. Ini merupakan suatu indikasi perubahan tatanan hidup, yaitu alat rumah tangga yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures 2.1.1 Definisi jig Menurut Laporan Akhir (Pajri Husaini 2012, hal 5) Jig adalah suatu peralatan yang digunakan untu menuntun satu atau beberapa alat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari alat ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jig and Fixtures 2.1.1 Definisi jig Jig adalah peralatan yang digunakan untu mengarahkan satu atau lebih alat potong pada posisi yang sama dari komponen yang serupa
Lebih terperinciGambar 2.1 Mesin Press Pin
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Press Pin dan Pin 2.1.1 Definisi Mesin Press Pin Mesin Press Pin atau mesin cetak Pin ini adalah alat yang digunakan untuk melekatkan gambar yang sudah dipotong bulat menggunakan
Lebih terperinciPENGUJIAN MESIN PRESS MEKANIK SEMI OTOMATIS DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK 0.5 HP
20 PENGUJIAN MESIN PRESS MEKANIK SEMI OTOMATIS DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK 0.5 HP Ahmad Yunus Nasution *, Muhamad Nur Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta * Email:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perancangan mesin ini dilakukan tidak lain agar sedikit banyak mampu mengatasi lambatnya proses pembuatan sebuah box laci lemari, terkhusus pada waktu pemotongan pelat serta penekukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Die Press / Press Tool Die press atau press tool adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan proses pemotongan atau pembetukan pelat menjadi produk yang dikehendaki
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN SIMULASI PRESS TOOL PEMBUAT PART SUPPORT PADA DONGKRAK PANTOGRAPH DENGAN SISTEM PROGRESSIVE TOOL TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DAN SIMULASI PRESS TOOL PEMBUAT PART SUPPORT PADA DONGKRAK PANTOGRAPH DENGAN SISTEM PROGRESSIVE TOOL TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Press Tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Pengenalan Mengenai Punching Tool Dalam dunia industri manufactur ada beberapa jenis proses produksi, salah satunya adalah proses pengerjaan sheet metal yang menggunakan seperangkat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PRESS TOOL SISTEM COMPOUND UNTUK MEMBUAT CYLINDER HEAD GASKET SEPEDA MOTOR RX KING
RANCANG BANGUN PRESS TOOL SISTEM COMPOUND UNTUK MEMBUAT CYLINDER HEAD GASKET SEPEDA MOTOR RX KING Abstrak Bambang Sumiyarso Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof.H. Sudarto, S.H. Tembalang,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Side Rubber 2.1.1 Definisi Side Rubber Side rubber adalah rubber yang dipasang di pinggiran impact chute untuk menghalangi tanah yang telah dicurahkan ke impact chute agar tidak
Lebih terperinciPERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54
PERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54 Soeleman, Jumadi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAK Pada setiap mesin kendaraan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN PRESS TOOL Mulai 1.Data analisa a. Gambar dan ukuran produk b. Kapasitas mesin c. Proses kerja 2. Penentuan layout scarp trip Wide run
Lebih terperinciABSTRAK. Drs. Dt. Zuliardie Sekretaris. Nip Alumni telah mendaftarkan Fakultas / Universitas dan mendapat Nomor Alumni:
No. Alumni Universitas... RINALDI BIODATA No. Alumni Fakultas... (a). Tempat / Tanggal Lahir : Sungai Nyalo / 07 Januari 1994 (b). Nama Orang Tua : Rahmadi (c). Fakultas : Politeknik Negeri Padang (d).
Lebih terperinciII-1 BAB II DASAR TEORI
II-1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pemanfaatan Daun Pisang Untuk Alas Piring Rotan Daun pisang adalah daun dari pohon pisang yang digunakan sebagai bahan dekoratif pada berbagai kegiatan atau sebagai bahan pelengkap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter banyak dikenal orang sebagai alat penyaring kotoran, tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses
BAB III METODOLOGI 3.1. Langkah Kerja Penelitian Pada bab ini perancang menjelaskan tentang langkah kerja penelitian yang sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses perancangan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Rak Rak adalah suatu tempat yang berfungsi untuk meletakan barang-barang seperti menyimpan pakaian, buku-buku, arsip-arsip kantor, dokumendokumen atau alat-alat
Lebih terperincid b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek
DAFTAR NOTASI A g = Luas bruto penampang (mm 2 ) A n = Luas bersih penampang (mm 2 ) A tp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) A l =Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi (mm 2 ) A s = Luas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM
TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM. 201354049 DOSEN PEMBIMBING Qomaruddin, ST., MT. Ir., Masruki Kabib, MT. PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM. Oleh : Siswanto ABSTRACT. Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other
PERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM Oleh : Siswanto ABSTRACT Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other technical workshop. Research and design of the pelubang
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI
35 BAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI 3.1 Konstruksi dies drawing dan dies trimming (dua dies dua kali proses) 3.1.1 Dies Drawing Pada proses ini terjadi proses perubahan bentuk dari material lembaran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Tumpuan Rol
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Rangka Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang-batang yang disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga membentuk suatu rangka
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING
RANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik
Lebih terperinciPROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK. Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK
PROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK Progressive dies adalah sistem Punching tool yang mampu
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PROSES PENGUJIAN)
RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PROSES PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Lebih terperinciPERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J
PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) BASE PLATE DAN ANGKUR ht h a 0.95 ht a Pu Mu B I Vu L J 1. DATA TUMPUAN BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM Gaya aksial akibat beban teraktor, P u = 206035 N Momen akibat beban
Lebih terperinciSISTEM DAN CARA PEMOTONGAN PLAT
SISTEM DAN CARA PEMOTONGAN PLAT Teguh Wiyono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Pratama Mulia Surakarta ABSTRACT In the world of industry, especially sheet metal, punching die-set/perkakas use tool helps
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN CETAKAN TUTUP GELAS
TUGAS AKHIR PERENCANAAN CETAKAN TUTUP GELAS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : Komarudin 01300 081 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN PIERCHING
RANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN PIERCHING PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Disusunoleh : KELOMPOK
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Perencanaan Rangka Mesin Peniris Minyak Proses pembuatan mesin peniris minyak dilakukan mulai dari proses perancangan hingga finishing. Mesin peniris minyak dirancang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN)
RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI )
RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI ) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN)
RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN GAYA-GAYA PADA STRUKTUR BOX
BAB IV PERHITUNGAN GAYA-GAYA PADA STRUKTUR BOX Perhitungan konstruksi dilakukan dengan metode kesetaraan yaitu analisa dilakukan pada konstruksi yang sudah ada dengan mengasumsikan sebagai beban merata
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
18 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. PENDAHULUAN Die Casting adalah sebuah proses pada industri pembuatan mesin di mana baja cair dicetak/dicor menggunakan tekanan tingkat tinggi ke dalam mold/dies (semacam
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DATA Pada penelitian tugas akhir ini, diberikan data-data perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk.,yang akan menjadi sumber informasi. Data yang akan diberikan berupa gambar dan tabel-tabel
Lebih terperinciEdi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2
PERANCANGAN DIES POTONG DAN DIES TEKUK PADA PRESS BRAKE Edi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2 1 Program Studi Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Ibn Khaldun Jalan KH. Sholeh Iskandar Km. 2, Bogor,
Lebih terperinciPERANCANGAN DIE PRESS SISTEM PROGRESSIVE UNTUK MEMBUAT PRODUK DIAL PLATE TIPE XYZ
TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) PERANCANGAN DIE PRESS SISTEM PROGRESSIVE UNTUK MEMBUAT PRODUK DIAL PLATE TIPE XYZ Disusun
Lebih terperinciMETODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk
METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Spesifikasi TOYOTA YARIS Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA YARIS memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Daya maksimum (N) : 109 dk. Putaran
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI)
RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jig dan fixture Jig adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengarahkan sebuah atau lebih alat potong pada posisi yang sesuai dengan proses pengerjaan suatu produk. Dalam proses
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian rangka Rangka adalah struktur datar yang terdiri dari sejumlah batang-batang yang disambung-sambung satu dengan yang lain pada ujungnya, sehingga membentuk suatu rangka
Lebih terperinciBAB III ANALISA PERHITUNGAN. 3.1 Putaran yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan
Analisa Perhitungan/ 413041-051 BAB III ANALISA PERHITUNGAN 3.1 Putaran yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan Mesin pembersih burry system kerjanya sama dengan mesin bor jenis peluassecara garis besar
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciD = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi
DAFTAR NOTASI A cp = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm 2 Ag = Luas bruto penampang (mm 2 ) An = Luas bersih penampang (mm 2 ) Atp = Luas penampang tiang pancang (mm 2 ) Al = Luas
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:
BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API 3.1. Kerangka Berpikir Dalam melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir, penulis melakukan penelitian berdasarkan pemikiran: LATAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mesin Press Mesin press adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong suatu bahan atau material dengan cara penekanan. Proses kerja daripada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Statika rangka Dalam konstruksi rangka terdapat gaya-gaya yang bekerja pada rangka tersebut. Dalam ilmu statika keberadaan gaya-gaya yang mempengaruhi sistem menjadi suatu obyek
Lebih terperinciHenny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc
PERENCANAAN SAMBUNGAN KAKU BALOK KOLOM TIPE END PLATE MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 03 1729 2002) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002 Henny Uliani NRP : 0021044 Pembimbing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kursi Roda 2.1.1 Pengertian Kursi Roda Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit,
Lebih terperinciPERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO
www.designfreebies.org PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN 130-150 kn Latar Belakang Kestabilan batuan Tolok ukur keselamatan kerja di pertambangan bawah tanah Perencanaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA / PEMECAHAN MASALAH
BAB IV ANALISA / PEMECAHAN MASALAH 4.1 Perhitungan Gaya 4.1.1 Perhitungan Gaya Silinder A Untuk Pemadatan Produk Gaya yang membebani silinder A adalah gaya pegas, berat beban total dan gaya gesek. Silinder
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)
DAFTAR NOTASI A cp Acv Ag An Atp Al Ao Aoh As As At Av b = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas bruto penampang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Pada bab ini adalah bagian dari proses Metal Stamping yang meliputi Stamping Fundamental Die, membahas tentang bentuk operasi yang berbeda. Bagian
Lebih terperinciPERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: CHRISTIAN ARDINTO NIM. I1408527 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinci5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul
Sistem Struktur 2ton y Sambungan batang 5ton 5ton 5ton x Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul a Baut Penyambung Profil L.70.70.7 a Potongan a-a DESAIN BATANG TARIK Dari hasil analisis struktur, elemen-elemen
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. xxvii. A cp
A cp Ag An Atp Al Ao Aoh As As At Av b bo bw C C m Cc Cs d DAFTAR NOTASI = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas bruto penampang (mm²) = Luas bersih penampang (mm²) = Luas penampang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat. Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR Analisa Modifikasi Konstruksi Dies Tangki Radiator Kuningan dari Dua Kali Proses dalam Dua Dies menjadi Satu Langkah (drawing-trimming) dalam Satu Dies Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Press tool Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan ( Budiarto, 2005
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom
DAFTAR NOTASI A cp Acv Ag An Atp Al Ao Aoh As As At Av b bo bw C Cc Cd = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom (mm²) = Luas bruto
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (BIAYA PRODUKSI)
RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program
Lebih terperinciANALISA TEGANGAN PADA PEMBENTUKAN KOMPONENGROMMET GASKET EXHAUST SEPEDA MOTOR MELALUI DEEP DRAWING
ANALISA TEGANGAN PADA PEMBENTUKAN KOMPONENGROMMET GASKET EXHAUST SEPEDA MOTOR MELALUI DEEP DRAWING Soegiatmo Rahardjo, Wisnu Tri Yulianto Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAK
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA
TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciPerhitungan Struktur Bab IV
Permodelan Struktur Bored pile Perhitungan bore pile dibuat dengan bantuan software SAP2000, dimensi yang diinput sesuai dengan rencana dimensi bore pile yaitu diameter 100 cm dan panjang 20 m. Beban yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Analisis Penopang 3.1.1. Batas Kelangsingan Batas kelangsingan untuk batang yang direncanakan terhadap tekan dan tarik dicari dengan persamaan dari Tata Cara Perencanaan Struktur
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA
PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA Alderman Tambos Budiarto Simanjuntak NRP : 0221016 Pembimbing : Yosafat Aji Pranata, S.T.,M.T. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciJembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)
Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector) Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University Pendahuluan JEMBATAN GELAGAR BAJA BIASA Untuk bentang sampai dengan
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom
A cp Acv Ag An Atp Al Ao Aoh As As At Av b bo bw C Cc Cs d DAFTAR NOTASI = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom (mm²) = Luas
Lebih terperinciJurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :
ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciTorsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:
Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka: BAB VIII SAMBUNGAN MOMEN DENGAN PAKU KELING/ BAUT Momen luar M diimbangi oleh
Lebih terperinciBAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi
BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN 4.1 Perencanaan Awal (Preliminary Design) Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi rencana struktur, yaitu pelat, balok dan kolom agar diperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Identifikasi Produk Hasil identifikasi yang dilakukan pada sample produk dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data produk hardcase Data Produk Hardcase
Lebih terperinciX. TEGANGAN GESER Pengertian Tegangan Geser Prinsip Tegangan Geser. [Tegangan Geser]
X. TEGNGN GESER 10.1. engertian Tegangan Geser Tegangan geser merupakan tegangan yang bekerja sejajar atau menyinggung permukaan. erjanjian tanda untuk tegangan geser sebagai berikut: Tegangan geser yang
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450
PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI 03-1726-2002 DAN FEMA 450 Calvein Haryanto NRP : 0621054 Pembimbing : Yosafat Aji Pranata, S.T.,M.T. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV PROSES PERANCANGAN
BAB IV PROSES PERANCANGAN 4.1 Rancangan Teoritis Rancangan teoritis yang ideal perlu ditetapkan sebagai acuan perancangan dan pemilihan bahan. Dengan mempertimbangkan kondisi pembebanan dan spesifikasi
Lebih terperinciANALISIS PENGHUBUNG GESER (SHEAR CONNECTOR) PADA BALOK BAJA DAN PELAT BETON
ANALISIS PENGHUBUNG GESER (SHEAR CONNECTOR) PADA BALOK BAJA DAN PELAT BETON Monika Eirine Tumimomor Servie O. Dapas, Mielke R. I. A. J. Mondoringin Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PRESS TOOL PEMBUAT SIDE RUBBER SEBAGAI KOMPONEN CHUTE DI PT.BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DENGAN POWER HIDROLIK (PROSES PEMBUATAN)
RANCANG BANGUN PRESS TOOL PEMBUAT SIDE RUBBER SEBAGAI KOMPONEN CHUTE DI PT.BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DENGAN POWER HIDROLIK (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kuat Tekan Beton SNI 03-1974-1990 memberikan pengertian kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya
Lebih terperinciPERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING )
PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) BASE PLATE DAN ANGKUR [C]2011 : M. Noer Ilham ht h a 0.95 ht a f Pu f Mu f f B I Vu L J 1. DATA TUMPUAN BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM Gaya aksial akibat beban terfaktor, P
Lebih terperinciGambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Baja Tulangan Beton Baja tulangan beton adalah baja yang berbentuk batang berpenampang lingkaran yang digunakan untuk penulangan beton,yang diproduksi dari bahan baku billet
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. = 82 mm. = 157,86 mm = 8,6 mm. = 158,5 mm (1 0,004)
LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1 1.1. Perhitungan Berat Produk Diketahui : V produk = 14519,56 mm 3 ρ pc =1260 kg/m 3 0.00126 g/mm 3 Ditanya : Massa produk? Jawab : m = V produk ρ pc = 14519,56 mm 3 0.00126 g/mm
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN COUMPOUND DIES DENGAN SISTEM DRAWING PADA PEMBUATAN CETAKAN PP CAP
TUGAS AKHIR PERANCANGAN COUMPOUND DIES DENGAN SISTEM DRAWING PADA PEMBUATAN CETAKAN PP CAP Diajukan guna melengkapi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Di Susun Oleh: NAMA : Dwi Atmaji
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Radiator Radiator merupakan alat penukar panas dari satu media ke media lain dengan tujuan untuk menjaga suhu mesin dengan cara sirkulasi agar sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciVII. KOLOM Definisi Kolom Rumus Euler untuk Kolom. P n. [Kolom]
VII. KOOM 7.1. Definisi Kolom Kolom adalah suatu batang struktur langsing (slender) yang dikenai oleh beban aksial tekan (compres) pada ujungnya. Kolom yang ideal memiliki sifat elastis, lurus dan sempurna
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN i ii iii iv vii xiii xiv xvii xviii BAB
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Berat Jenis dan Kerapatan Kayu Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara 0.2-1.28 kg/cm 3. Berat jenis kayu merupakan suatu petunjuk dalam menentukan kekuatan
Lebih terperinciPERANCANGAN PRESS TOOL PEMBUAT WASHER AS RODA BELAKANG UNTUK SEPEDA MOTOR HONDA CB 150R TUGAS AKHIR OLEH FAUZAN FILFAJRI
PERANCANGAN PRESS TOOL PEMBUAT WASHER AS RODA BELAKANG UNTUK SEPEDA MOTOR HONDA CB 150R TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi DIV Teknik Manufaktur
Lebih terperinci