INOVASI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE EYETRACKING ANALYSIS BASED CAMERA (STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INOVASI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE EYETRACKING ANALYSIS BASED CAMERA (STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM)"

Transkripsi

1 INOVASI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE EYETRACKING ANALYSIS BASED CAMERA (STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM) Maya Wulandari 1*, Diane Noviandini 1, Debora Natalia Sudjito 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jln. Diponegoro No , Salatiga 50711, Jawa Tengah - Indonesia maya.fisika22@yahoo.co.id ABSTRAK Inovasi baru dalam pembelajaran yaitu dengan eyetracking analysis based camera dan program analisis video dibahas dalam makalah ini. Penelitian ini bertujuan: 1)memanfaatkan kamera digital dan program analisis video logger pro sebagai media pembelajaran hukum kekekalan momentum, 2) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang hukum kekekalan momentum dengan menggunakan program analisis video logger pro, 3)mengujicobakan RPP dalam pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini hukum kekekalan momentum dipelajari melalui dua koin karambol yang direkam dengan menggunakan fasilitas video pada kamera digital dan kemudian hasil rekaman video tersebut dianalisis dengan program analisis video, yaitu logger pro. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Kristen Satya Wacana. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu RPP, lembar kerja siswa, lembar soal evaluasi, lembar observasi, dan kuisioner. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptifkualitatif. Dari hasil penelitian, sebanyak 89% kelas memperoleh nilai di atas 75 dan lebih dari 70% siswa terlibat aktif dan memberi respon positif terhadap setiap tahap pembelajaran. Dari penelitian dapat disimpulkan pembelajaran dengan metode eyetracking analysis based camera dan program analisis video logger pro sebagai media pembelajaran untuk studi kasus pada materi hukum kekekalan momentum dapat diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran di kelas dan siswa lebih aktif serta mudah memahami konsep hukum kekekalan momentum. Kata-kata kunci: koin karambol,, momentum, eyetracking analysis based camera, logger pro, pembelajaran PENDAHULUAN Fisika merupakan salah satu ilmu yang sangat erat kaitannya dengan proses pengamatan. Akan tetapi dalam proses pembelajaran, siswa seringkali mengalami kesulitan dalam observasi karena keterbatasan indera manusia, misalkan untuk mengamati gerak benda yang sangat cepat dalam selang waktu yang singkat seperti peristiwa. Untuk itu telah dikembangkan media pembelajaran fisika dengan memanfaatkan kamera digital dan komputer, di mana kamera digital tidak hanya memiliki kemampuan untuk mengambil gambar suatu obyek, tetapi dapat juga digunakan untuk merekam benda yang bergerak cepat. Dalam penelitian yang pernah dilakukan, hasil rekaman video dikonversi ke dalam format JPEG sehingga dapat diketahui posisi suatu benda pada waktu tertentu. Namun ada 391 beberapa kendala dalam menganalisis video dengan cara tersebut, yaitu gambar yang dihasilkan terkadang ada yang blur setelah video dikonversi menjadi JPEG. Kemudian dalam mengekstraknya harus disesuaikan dengan kemampuan kecepatan kamera dalam mengambil gambar tiap detiknya (fps). Padahal belum diketahui sebelumnya gambar bagian mana yang diambil dan bagian mana yang dibuang oleh software tersebut. Apabila gambar yang dibuang adalah bagian penting, maka akan menghasilkan data yang kurang baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu inovasi. Salah satunya dengan menggunakan metode eyetracking analysis based camera dengan bantuan program analisis video logger pro. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai peristiwa (tabrakan). Bagi kebanyakan orang di jalan, kata

2 (tabrakan) seringkali diartikan sebagai kecelakaan lalu lintas. Namun dalam hal ini akan dibahas lebih luas mengenai pengertian, yaitu sebagai interaksi yang terjadi antara dua buah benda yang berlangsung dalam selang waktu yang relatif singkat. Contoh peristiwa tidak hanya pada kecelakaan mobil tetapi dapat diamati juga pada dua buah bola yang ber pada meja bilyard, antara dua kelereng, dua buah koin karambol yang ber, bola bowling yang menerjang pin-pinnya, neutron yang menghantam inti atom dalam reaktor nuklir, dan masih banyak lagi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari [1]. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kamera digital dan program analisis video sebagai media pembelajaran tentang hukum kekekalan momentum, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi hukum kekekalan momentum dengan menggunakan program analisis video logger pro, dan mengujicobakan RPP dalam pembelajaran di kelas. Media Pembelajaran Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Media merupakan salah satu komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan [2]. Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, poster, spanduk, gambar, internet dan sebagainya [3]. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan belajar [4]. mampu menyajikan gejala fisika secara nyata baik berupa data kuantitatif dan grafiknya secara simultan dan memberikan jembatan antara pengamatan langsung dengan representasi abstrak dari berbagai fenomena fisika [5]. Software Logger Pro dapat memberikan warna tampilan grafik yang berbeda untuk posisi gerak benda (x dan y) dari suatu gambar video, dan mampu mengubah data yang dihasilkan ke dalam bentuk nilai dan grafik secara jelas sehingga menawarkan banyak kemungkinan untuk membangun dan menguji model fisika, baik secara konseptual maupun analitis. Dengan program Logger Pro dapat disajikan secara bersama-sama kejadian fisis, yaitu hubungan antara jarak tempuh (x) sebagai fungsi waktu (t). Melalui media ini pula memungkinkan pengamat untuk memprediksikan dan membandingkan hasil kesimpulan yang diperoleh secara teoritis dengan perilaku yang diamati secara objektif [5]. Hukum Kekekalan Momentum Apabila ada dua partikel A dan B ber, maka partikel B mengerjakan gaya pada partikel A dituliskan F B pada A dan sebaliknya partikel A juga akan mengerjakan gaya pada partikel B F A pada B. Dalam kondisi sistem terisolasi (isolated system), laju perubahan momentum dari kedua partikel tersebut berdasarkan hukum kedua Newton adalah [1]: Eyetracking Analysis dan Software Logger Pro Eyetracking analysis merupakan suatu metode analisis yang dapat menganalisis gerak benda yang sangat cepat dalam selang waktu yang singkat, dengan bantuan kecanggihan teknologi kamera dan software analisis video. Program Logger Pro merupakan salah satu software yang mempunyai keistimewaan 392 dp A dpb FB pada A ; FA pada B (1) dt dt Momentum dari setiap partikel berubah, tetapi karena yang bekerja hanya gaya-gaya internal maka perubahan itu tidak bebas, tetapi berdasarkan hukum ketiga Newton, gaya F A pada B dan F B pada A selalu sama

3 besar tetapi berlawanan arah. Artinya F A pada B = - F B pada A atau dapat ditulis: F A pada B F B pada A 0 d p F A pada B F B pada A 0 dt dp A dp B dp A + dp B + = = 0 dt dt dt (2) Laju dari perubahan momentum total adalah nol. Jadi, momentum total dari suatu sistem adalah konstan, walaupun momentum masing-masing partikel yang membentuk sistem dapat berubah. Jika resultan gaya yang bekerja pada sistem (kedua benda A dan B) sama dengan nol, maka jumlah momentum benda sebelum sama dengan jumlah momentum benda setelah. (3) Karena momentum merupakan besaran vektor, maka besarnya momentum total sebelum dan setelah untuk gerak benda dua dimensi dirumuskan: (4) dan BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas di mana guru bertindak sebagai peneliti. Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium UKSW) sebanyak 28 siswa. Adapun alat pengumpul data yang digunakan berupa: (i) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (ii) lembar kerja siswa, (iii) lembar soal evaluasi, (iv) lembar observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan (v) kuisioner. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi momentum dan hukum kekekalan momentum dibuat dengan mengintegrasikan analisis video program logger pro. Lembar kerja siswa terdiri dari lembar petunjuk untuk memberikan langkah-langkah analisis video dengan menggunakan program logger pro dan lembar hasil pengamatan untuk menuliskan 393 hasil pengamatan siswa dalam menganalisis video dengan logger pro. Soal evaluasi digunakan untuk menentukan tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari. Lembar observasi KBM digunakan untuk melihat reaksi siswa selama KBM dan lembar kuisioner digunakan untuk melihat tingkat ketertarikan siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap refleksi. Pada tahap persiapan, seluruh alat pengumpul data dan video dua koin karambol disiapkan. Pada tahap pelaksanaan, KBM dilaksanakan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada tahap ini, lembar observasi diisi oleh observer. KBM selesai, siswa diberi soal evaluasi dan kuisioner. Tahap yang terakhir adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi, hasil evaluasi siswa dikoreksi, kemudian nilai siswa direkap untuk menentukan tingkat keberhasilan pembelajaran secara kuantitatif. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila (i) minimal 70% dari siswa memberikan respon yang positif dan aktif dalam KBM serta (ii) minimal 70% dari siswa memperoleh nilai tes minimal 75 pada tes evaluasi. Pada tahap ini hasil tes, lembar observasi dan kuisioner dianalisa secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui apakah indikator keberhasilan tercapai atau tidak. Apabila hasil yang didapat belum mencapai target yang diinginkan, maka perlu dilakukan perbaikan pada proses pembelajaran dan siklus diulang. Apabila hasil yang didapat sudah mencapai target yang diinginkan, maka penelitian selesai. HASIL DAN DISKUSI Proses Pembelajaran Kegiatan belajar mengajar diawali dengan cerita peristiwa tabrakan yaitu sebuah truk peti kemas dan mobil yang berjalan dengan kecepatan sama 65 km/jam dalam arah yang sama. Sesaat kemudian keduanya samasama menabrak dinding pembatas jalan. Cerita yang kedua, membandingkan dua orang anak (A dan B) yang memiliki berat yang sama bermain balap sepeda. A

4 mengayuh sepeda dengan kecepatan 20 m/s dan B mengayuh sepeda dengan kecepatan 10 m/s. Kemudian keduanya sama-sama menabrak tembok di ujung jalan. Siswa diminta untuk memprediksi kerusakan mana yang lebih parah dari kedua cerita tersebut. Sebagian besar siswa menjawab kerusakan yang lebih parah dialami oleh dinding pembatas jalan yang ditabrak truk pada cerita pertama dan sepeda A mengalami kerusakan yang lebih parah dibandingkan dengan sepeda B pada cerita kedua. Kemudian guru bertanya: Dari cerita di atas, mengapa truk dan sepeda A mengalami kerusakan yang lebih parah? Sebagian besar siswa menjawab karena truk peti kemas memiliki berat yang lebih besar daripada mobil dan sepeda A memiliki kecepatan yang lebih besar daripada sepeda B. Melalui pertanyaan-pertanyaan penggiring siswa dapat mengingat kembali persamaan momentum. Kegiatan selanjutnya adalah menurunkan persamaan hukum kekekalan momentum dari dua balok yang ber dengan bantuan gambar seperti di bawah ini: Gambar 1. Balok A bergerak ke kanan, menumbuk balok B yang diam di atas permukaan licin, dan keduanya saling memantul. Dua orang siswa ditugaskan untuk menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing balok sebelum dan saat secara bergantian pada papan tulis, dan siswa yang lainnya diminta untuk menggambarkan pada buku mereka masingmasing. Dengan bantuan pertanyaan penggiring, sebagian besar siswa dapat menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing balok sebelum dan saat. Gaya-gaya yang bekerja pada 394 masing-masing balok sebelum dan saat dapat dilihat pada gambar 2 dan 3 berikut: Gambar 2. Gaya-gaya yang bekerja pada balok A dan B sebelum Gambar 3. Gaya-gaya yang bekerja pada balok A dan B saat Selanjutnya guru membimbing siswa untuk menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada kedua balok sebelum dan saat berdasarkan hukum Newton hingga menemukan persamaan (3) untuk menghitung momentum total sistem sebelum dan setelah. Kegiatan yang terakhir adalah menentukan besarnya momentum dua koin karambol yang ber. Guru bertanya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi momentum suatu benda berdasarkan persamaan (3). Adapun faktor -faktor yang mempengaruhi besarnya momentum benda berdasarkan persamaan tersebut adalah massa benda dan kecepatan. Selanjutnya guru menjelaskan bahwa untuk menghitung besarnya kecepatan mobil atau truk yang melaju dapat menggunakan speedometer. Namun untuk kegiatan di laboratorium, sulit menghitung kecepatan benda-benda yang bergerak begitu cepat dalam selang waktu yang singkat. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara merekam gerakan benda-benda tersebut dengan menggunakan fitur video pada kamera digital. Gerak benda tersebut dianalisa dengan menggunakan program

5 analisis video di komputer/laptop. Kemudian guru bertanya: Pernahkah kalian bermain karambol? Sebagian siswa yang laki-laki mengatakan bahwa mereka pernah bermain karambol. Berikutnya video percobaan dua koin karambol yang merupakan hasil rekaman kamera digital ditunjukkan kepada siswa. Guru bertanya: Berapa besarnya momentum dua koin karambol masing-masing sebelum dan setelah? Ada siswa yang menjawab tidak tahu karena tidak tahu besarnya massa dan kecepatannya. Kemudian guru menjelaskan bahwa kecepatan kedua koin karambol dapat dicari dengan menggunakan analisis video yang disebut logger pro. Guru menunjukkan cara menganalisis video tersebut dengan menggunakan logger pro. Sebagian besar siswa memperhatikan dengan baik dan antusias saat guru memberi contoh cara menganalisis video dengan logger pro. Karena jumlah laptop yang tersedia hanya tiga buah, maka guru membagi siswa dalam tiga kelompok. Kemudian guru meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok dan menganalisis video dua koin karambol untuk mencari kecepatan dan momentumnya. Untuk mempermudah langkah siswa menganalisis video maka guru membagikan lembar petunjuk. Guru menunjuk satu siswa dalam tiap kelompok sebagai ketua kelompok. Tiap ketua kelompok diminta untuk menirukan cara menganalisis video seperti yang telah dilakukan guru tadi. Dan ternyata mereka dapat menganalisis video seperti yang dicontohkan guru. Siswa yang sebagai ketua kelompok harus mengajari anggotanya cara menganalisis video dengan logger pro sehingga hampir semua siswa mencoba fitur tracking pada logger pro. itu tiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil pengamatan mereka pada lembar hasil pengamatan. Tabel berikut adalah hasil yang diperoleh tiap kelompok dalam mencari kecepatan koin karambol dengan menggunakan program analisis logger pro dan menghitung besarnya momentum koin sebelum dan setelah. 395 Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok A Kelompok B o m p o Tabel 1. Kecepatan koin karambol Arah Posisi Sumbu X (m/s) Posisi Posisi Arah Sumbu Y (m/s) V Ax = 1,02 V Ay = 0,05259 V Bx = 0 V By = 0 V Ax = V Ay = 0,3666 0,04103 V Bx = V By = - 0,5104 0,03916 Arah Arah Sumbu X Sumbu Y (m/s) (m/s) V Ax = 1,025 V Ay = 0,06017 V Bx = 0 V By = 0 V Ax = V Ay = 0,5389 0, V Bx = V By = - 0,5109 0,03778 Arah Arah Sumbu X Sumbu Y (m/s) (m/s) V Ax = 1,031 V Ay = 0,05138 V Bx = 0 V By = 0 V Ax = V Ay = 0,48 0,03788 V Bx = V By = - 0,5419 0,03799 Tabel 2. Momentum koin karambol Posisi Posisi Arah Sumbu X (kg m/s) Arah Sumbu Y (kg m/s) P Ay = 0, P Ax = 0, P Bx = 0 P By = 0 P x =0, P y = 0, P Ax = P Ay = 0, , P P Bx = 0,00121 By = - 0, P x = P y = 0, , Arah Arah Sumbu Sumbu Y X (kg m/s) (kg m/s) P Ax = P Ay = 0, , P Bx = 0 P By = 0 P x = P y = 0, , P Ax = 0, P Ay = 0, P Bx = 0, P By = - 0, P x = 0, P y = - 0, Posisi Arah Sumbu Arah

6 X (kg m/s) Sumbu Y (kg m/s) P Ax = P Ay = 0, , P Bx = 0 P By = 0 P x = P y = 0, , P Ax = P Ay = 0, , P Bx = P By = - 0, ,00009 P x = P y = 0, , Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 di atas, besarnya momentum total dua koin karambol sebelum dan setelah dihitung berdasarkan persamaan (4) dan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3. Hasil perhitungan momentum total tiap kelompok Kelompok P total sebelum (kg m/s) P total setelah (kg m/s) A 0,0024 0,0021 B 0,0025 0,0025 C 0,0025 0,0024 antusias siswa dalam menjawab pertanyaanpertanyaan penggiring yang diberikan guru, berhipotesa, mencoba menganalisis dengan program logger pro, menghitung besarnya momentum dua koin karambol yang ber, menarik kesimpulan. Secara garis besar pembelajaran fisika dengan metode eyetracking analysis based camera dan program analisis logger pro dapat diikuti oleh siswa. Dalam lembar observasi terlihat bahwa siswa mampu mengikuti langkah-langkah untuk menentukan kecepatan koin sebelum dan setelah dengan program analisis logger pro dan menghitung momentum koin karambol sebelum maupun setelah. Sebagian kecil siswa yang belum mampu menirukan cara menganalisis yang dilakukan guru disebabkan tidak memperhatikan saat guru menjelaskan. Sebenarnya siswa masih asing dengan program logger pro karena baru mengenalnya saat SMA ini, namun karena keingintahuan yang tinggi, siswa tertarik mencobanya. Hasil perhitungan besarnya momentum total dua koin karambol yang diperoleh siswa dalam tiap kelompok mendekati nilai yang diperoleh peneliti yaitu: Tabel 4. Hasil perhitungan momentum total peneliti P total sebelum P total setelah (kg m/s) (kg m/s) 0,0025 0,0020 Dari perhitungan diperoleh nilai momentum total dua koin karambol sebelum dan setelah nilainya hampir mendekati. Melalui kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pada dua koin karambol berlaku hukum kekekalan momentum. Respon Siswa Dalam Pembelajaran Respon siswa selama kegiatan belajar mengajar terangkum dalam lembar observasi (lampiran A). Berdasarkan tabel lembar observasi didapatkan, lebih dari 70% siswa memberikan respon positif selama proses pembelajaran. Respon tersebut dalam bentuk keaktifan dan 396 Pemahaman Siswa kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan, siswa diberikan soal evaluasi sebanyak lima soal. siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, lembar soal evaluasi beserta jawabannya dikumpulkan. Kemudian lembar jawaban siswa dikoreksi dan nilai siswa direkap seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Rekap nilai siswa SISWA NILAI SISWA NILAI A 55 O 90 B 80 P 80 C 80 Q 85 D 75 R 100 E 90 S 45 F 100 T 80 G 80 U 85 H 95 V 90 I 65 W 90 J 100 X 85 K 90 Y 85 L 100 Z 90 M 85 Aa 100 N 100 Ab 90

7 Dari tabel 6 terlihat dari 28 siswa, sebanyak 25 siswa berhasil memperoleh nilai di atas standar kelulusan yaitu 75. Dengan demikian presentase keberhasilan pembelajaran tersebut adalah: Berdasarkan presentase keberhasilan yang diperoleh, pembelajaran yang dilakukan berhasil membuat siswa paham cara menentukan momentum benda dan mampu menerapkan hukum kekekalan momentum pada soal-soal. Tanggapan Siswa Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan metode eyetracking analysis based camera dan bantuan program analisis video logger pro sebagai media pembelajaran untuk mencari kecepatan benda sebelum dan setelah diperoleh melalui kuisioner. Sebanyak 89% siswa menjawab bahwa model pembelajaran dengan metode eyetracking analysis based camera merupakan hal yang baru bagi mereka dengan alasan belum pernah menjumpai pembelajaran dengan cara seperti ini sebelumnya, pembelajaran yang biasanya hanya teori saja. Dan 11% siswa lainnya menjawab bukan hal baru karena mereka sudah pernah menggunakan fitur tracking, yaitu pada aplikasi editing video dan game. Sebanyak 86% siswa berpendapat bahwa model pembelajaran fisika dengan kamera dan komputer sebagai media pembelajaran adalah hal yang menarik bagi mereka dengan alasan siswa dapat praktek langsung dan menemukan sendiri nilai besaran fisika sehingga menambah pengetahuan, cara seperti ini menyenangkan karena seperti bermain game. Siswa yang lainnya yaitu 14% dari siswa berpendapat model pembelajaran dengan kamera dan komputer sebagai media pembelajaran bukanlah hal yang menarik dengan alasan langkahlangkah mengerjakannya agak ribet karena harus mengulangi tracking dari awal lagi apabila ada kesalahan. Sebanyak 82% dari siswa berpendapat bahwa penggunaan kamera digital dan komputer (program analisis video logger pro) mempermudah dalam menentukan kecepatan benda sebelum dan setelah untuk menghitung momentum benda. 18% lainnya berpendapat tidak mempermudah karena mereka ada yang belum mencoba dan bermain sendiri. Sebanyak 75% dari siswa termotivasi untuk belajar fisika setelah mereka belajar menentukan momentum dengan metode eyetracking analysis based camera. Mereka berpendapat ternyata ada cara yang lebih menyenangkan untuk belajar fisika. Sisanya berpendapat dengan berbagai alasan mereka belum termotivasi untuk belajar fisika, salah satu alasannya karena perlu waktu untuk mempelajari program logger pro itu terlebih dahulu. Sebanyak 71% dari siswa berpendapat dapat menghitung kecepatan gerak benda dengan menggunakan program analisis logger pro apabila diberi video benda yang bergerak karena sudah mengerti caranya. Siswa yang lainnya sebanyak 29% berpendapat belum dapat menghitung sendiri karena tidak mempunyai programnya tersebut dan alasannya masih perlu dibimbing langkahlangkahnya agar lebih lancar. Beberapa permasalahan yang terjadi di atas disebabkan karena keterbatasan laptop dalam pembelajaran sehingga ada siswa yang belum mencoba analisis logger pro dan memilih bermain sendiri. Untuk penelitian selanjutnya, bisa ditambah jumlah laptop yang disediakan atau bisa juga melaksanakan pembelajaran di laboratorium komputer sekolah sehingga masing-masing siswa dapat mencoba semua. Sebenarnya siswa masih asing dengan program logger pro, namun rasa ingin tahu yang tinggi dari siswa mendorong mereka untuk mau mencobanya meskipun secara bergantian dalam kelompok, sehingga hal ini meningkatkan motivasi siswa untuk mau belajar hal baru. Selain itu juga dapat melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Menurut siswa pembelajaran dengan kamera dan komputer sebagai media pembelajaran adalah hal yang menarik karena siswa dapat menemukan sendiri nilai kecepatan koin karambol sebelum dan setelah, cara ini menyenangkan seperti bermain game. 397

8 Jadi dapat disimpulkan bahwa (i) metode eyetracking analysis based camera dan program analisis video logger pro dapat dijadikan sebagai media pembelajaran pada materi hukum kekekalan momentum, dan (ii) secara garis besar, penggunaan metode eyetracking analysis based camera dan program analisis video logger pro sebagai media pembelajaran untuk menghitung momentum benda merupakan hal yang menarik dan menyenangkan serta dapat mempermudah menentukan kecepatan benda sebelum dan setelah untuk menghitung momentum benda. KESIMPULAN Secara garis besar kamera digital dan program analisis video logger pro dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran pada materi hukum kekekalan moementum. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode eyetracking analysis based camera dan program analisis video logger pro sebagai media pembelajaran pada materi hukum kekekalan momentum dapat diterapkan dalam bentuk pembelajaran di kelas dan siswa aktif serta lebih memudahkan untuk menghitung besarnya kecepatan benda sebelum dan setelah, sehingga mudah memahami konsep hukum kekekalan momentum. Adanya keterbatasan jumlah laptop dalam pembelajaran sehingga ada siswa yang belum mencoba analisis logger pro dan memilih bermain sendiri. Untuk penelitian selanjutnya, bisa ditambah jumlah laptop yang disediakan atau bisa juga melaksanakan pembelajaran di laboratorium komputer sekolah sehingga masing-masing siswa dapat mencoba semua. UCAPAN TERIMA KASIH 1) Terima kasih kepada SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium UKSW) yang telah memberi kesempatan bagi peneliti untuk mengambil data sampel. DAFTAR PUSTAKA [1] Young, H. D. & Freedman, R. A., University Physics Tenth Edition, In: Endang Juliastuti, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1, Jakarta, Erlangga: [2] Criticos, C., International Encyclopedia of Educational Technology 2 nd edition, In: plomp, t. & Ely, D, P.(Eds.), Media selection, New York: Elsevier Science Inc, [3] Agung Sutjiono dan Thomas Wibowo, Pendayagunaan Media Pembelajaran, Jurnal Pendidikan Penabur, No. 04/Th.IV, [4] I Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran, Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Banjar Angkan, [5] Vernier International, Data Collection with Computer and Handhelds 2004 Catalog, [Online] Available: (21 Desember, 2013) A. Lampiran A NO 1 Motivasi 2 Hipotesa KEGIATAN Respon siswa saat guru memberikan pertanyaan prediksi Antusiasme siswa dalam memberikan Tabel 5. Lembar Observasi KBM SISWA YANG MEMBERIKAN RESPON (%) RESPON SISWA Siswa termotivasi dan aktif menjawab pertanyaan prediksi Siswa antusias memberikan jawaban/pendapatnya

9 hipotesa 3 Kegiatan inti Kemampuan siswa menurunkan persamaan momentum Kemampuan siswa ketika menggambarkan gaya-gaya yang bekerja pada masing-masing benda sebelum dan saat Antusiasme siswa ketika guru menunjukkan cara menganalisis video dua koin karambol Kemampuan siswa dalam menirukan cara menganalisis video seperti yang telah dilakukan guru Keaktifan siswa saat menentukan kecepatan koin sebelum dan setelah menggunakan program logger pro Kemampuan siswa menghitung besarnya momentum masing-masing koin sebelum dan setelah berdasarkan persamaan yang telah ditemukan Kemampuan siswa menghitung besarnya momentum total sistem sebelum dan setelah Siswa aktif dan mampu menurunkan persamaan dengan benar Siswa mampu menggambarkan gayagaya yang bekerja pada masing-masing benda sebelum dan saat Siswa antusias dan memperhatikan dengan rasa ingin tahu yang tinggi saat guru menunjukkan cara menganalisis video Hampir semua siswa mampu menirukan cara menganalisis video Siswa aktif dan dapat melakukan tracking dengan baik serta dapat menentukan kecepatan koin sebelum dan setelah Siswa dapat menghitung besarnya momentum koin sebelum dan setelah Siswa dapat menghitung besarnya momentum total sebelum dan setelah 399

10 4 Kesimpulan Antusias siswa dalam menjawab pertanyaan menggiring menarik kesimpulan Kemampuan siswa menarik kesimpulan 71 Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru 71 Siswa mampu menarik kesimpulan dengan benar DISKUSI Pertanyaan :Metode Eyetracking ada dimana? Sintesa eyetracking? Jawab : pada bagian konsoldasi, berapa video rekaman 400

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi impuls dan momentum dan memformulasikan impuls dan momentum 2. Memformulasikan hukum kekekalan momentum 3. Menerapkan konsep kekekalan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 08 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1 Tema : Hukum-hukum Gaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan ke-3) A.

Lebih terperinci

Pemanfaatan Perangkat Lunak Video Analisis Tracker Dalam Eksperimen Fisika (Analisis Energetika untuk Kasus Tumbukan)

Pemanfaatan Perangkat Lunak Video Analisis Tracker Dalam Eksperimen Fisika (Analisis Energetika untuk Kasus Tumbukan) Pemanfaatan Perangkat Lunak Video Analisis Tracker Dalam Eksperimen Fisika (Analisis Energetika untuk Kasus Tumbukan) Winarti Program Magister Pendidikan Fisika,PPS Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Lebih terperinci

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3 MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3 By: Ira Puspasari BESARAN-BESARAN PADA BENDA BERGERAK: Posisi Jarak Kecepatan Percepatan Waktu tempuh Energi kinetik Perpindahan Laju Gaya total besaran

Lebih terperinci

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa.

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. 2 diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com Tabel tersebut mendeskripsikan besarnya jarak dan waktu yang diperlukan sepeda untuk bergerak. Dengan menggunakan rumus kelajuan dan percepatan, hitunglah: a. kelajuan sepeda pada detik ke 2, b. kelajuan

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG Umbu Rangga Landu Aang 1, Marmi Sudarmi 1, Diane Noviandini 1 1 Program

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Memahami, menerapkan, dan menganalis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif bersadarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

Lebih terperinci

Bab XI Momentum dan Impuls

Bab XI Momentum dan Impuls Bab XI Momentum dan Impuls. Momentum Momentum di dalam Fisika memiliki arti yang berbeda dengan arti keseharian. nda mungkin pernah mendengar orang mengatakan Saat ini adalah momentum yang tepat untuk

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH LUBANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DAN UJICOBA KEBERHASILANNYA DI KELAS

PEMBUATAN ANIMASI PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH LUBANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DAN UJICOBA KEBERHASILANNYA DI KELAS PEMBUATAN ANIMASI PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH LUBANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DAN UJICOBA KEBERHASILANNYA DI KELAS Suwardi 1, Diane Noviandini 1,2, Marmi Sudarmi 1,2 1 Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA

PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA Retno Tiyas, Marmi Sudarmi, Diane Noviandini Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika - Universitas

Lebih terperinci

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda KEGIATAN BELAJAR 1 Hukum I Newton A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda DINAMIKA PARTIKEL Mungkin Anda pernah mendorong mobil mainan yang diam, jika dorongan Anda lemah mungkin mobil mainan belum bergerak,

Lebih terperinci

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN Mata Kuliah Dosen Pengampu : FISIKA TEKNIK : Ari Dwi Nur Indriawan M.Pd. Di Susun Oleh : Nama : Edi Susanto NIM : 5202415018 Rombel : 01 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR IMPLEMENTASI HASIL IDENTIFIKASI KETERKAITAN KONSEP DASAR FISIKA TENTANG GAYA DENGAN KEGIATAN YANG SERING DIJUMPAI SISWA SEKOLAH DASAR Lani Prabawati, Diane Noviandini, Ferdy S. Rondonuwu Program Studi

Lebih terperinci

BAB 9 T U M B U K A N

BAB 9 T U M B U K A N BAB 9 T U M B U K A N 9.1. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan bendabenda saling bertumbukan. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan karena tabrakan

Lebih terperinci

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Genap Halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran... (A) selalu sebanding dengan simpangannya (B) tidak bergantung

Lebih terperinci

BIDANG STUDI : FISIKA

BIDANG STUDI : FISIKA BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 013 Petunjuk Umum 1. Silakan berdoa sebelum mengerjakan soal, semua alat komunikasi dimatikan.. Tuliskan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1 Lampiran 08 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP / MTs Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / 1 Tema : Hukum-hukum Gaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (pertemuan ke-1) A.

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 2. GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 2.5

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 2. GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 2.5 SMP kelas 8 - FISIKA BAB 2. GAYA DAN HUKUM NEWTONLatihan Soal 2.5 1. Sebuah benda bermassa 6 kg pada bidang datar yang licin, kecepatan benda berkurang dari 25 m/s menjadi 9 m/s setelah bergerak selama

Lebih terperinci

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 45 menit A. Petunjuk Belajar. Baca buku-buku Fisika kelas

Lebih terperinci

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls Pengertian Momentum dan Impuls MOMENTUM DAN IMPULS Momentum dimiliki oleh benda yang bergerak. Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan yang konstan.

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS BAB MOMENTUM DAN IMPULS I. SOAL PILIHAN GANDA 0. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah..... A. N s - B. J s - C. W s - D. N s E. J s 02. Momentum adalah.... A. Besaran vektor dengan satuan kg m B. Besaran

Lebih terperinci

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok

: 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam. Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. balok 23 Lampiran 1 Kartu Tugas KARTU TUGAS. Topik : 1. Menggambar Gaya Pada Benda Diam Tahap 1 : Menggambar gaya pada benda diam diatas meja. Tugas 1a balok Gambarkan gaya gaya yang bekerja pada balok yang

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

MOMENTUM, IMPULS DAN GERAK RELATIF

MOMENTUM, IMPULS DAN GERAK RELATIF MOMENTUM, IMPULS DAN GERAK RELATIF PENDAHULUAN IMPULS PERUBAHAN MOMENTUM LENTING SEMPURNA Berlaku hukum kelestarian Momentum dan energi kinetik TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN Berlaku Hukum: 1. Kekekalan Momentum

Lebih terperinci

BAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS

BAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS By Rudy Djatmiko X - 5 BAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep impuls dan momentum KOMPETENSI DASAR Mengenali jenis tumbukan Menguasai konsep impuls dan hukum kekekalan momentum

Lebih terperinci

Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Gambarlah resultan gaya pada ketiga balok di atas! 2 Perhatikan gambar di bawah ini! a. Berapakah jarak yang ditempuh

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI Frando Heremba, Nur Aji Wibowo, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BESARAN VEKTOR B A B B A B Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PHYSICS HEARTS CARD PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS. Oleh, Lilis Sugiyarni NIM:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PHYSICS HEARTS CARD PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS. Oleh, Lilis Sugiyarni NIM: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PHYSICS HEARTS CARD PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS Oleh, Lilis Sugiyarni NIM: 192009016 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,

Lebih terperinci

Momentum Linier. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

Momentum Linier. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com Momentum Linier Hoga saragih 1. Momentum dan Hubungannya dengan Gaya Momentum linier dari sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali massa dan kecepatannya Momentum dinyatakan dengan simbol P P=mv m

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X / Satu Peminatan : IPA Alokasi Waktu : 2 x 3 JP KOMPETENSI INTI: KI -1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari hari,banyak aktivitas maupun kegiatan kita tertuang dalam fisika. Salah satu materi yang sering berkaitan adalah penerapan hukum newton, baik

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s)

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s) MOMENTUM & IMPULS (Rumus) Momentum: Hasil kali massa benda dengan kecepatannya (besaran vektor). Perubahan momentum bersudut Pada sumbu-x: p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / IV Peminatan : MIA Materi Pokok : Dinamika Rotasi Alokasi Waktu : 7 x 2 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Eksperimen Momentum dan Tumbukan

Rancang Bangun Alat Eksperimen Momentum dan Tumbukan Rancang Bangun Alat Eksperimen Momentum dan Tumbukan Pradita Adnan Wijaya1,a),Chong Wai Lup2,b), dan Enjang Jaenal Mustopa3,c) 1 Program Studi Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas / smester : VIII / 1. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas / smester : VIII / 1. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP N1 Berbah Kelas / smester : VIII / 1. Mata pelajaran Alokasi waktu : IPA : 1 JP A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Standar Kompetensi

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

BAB 8 MOMENTUM LINIER

BAB 8 MOMENTUM LINIER BAB 8 MOMENTUM LINIER 8.1. pendahuluan Apa yang terjadi ketika dua kendaraan bertabrakan? mungkin pengendara atau penumpangnya babak belur dan langsung digiring ke rumah sakit. Kondisi mobil atau sepeda

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN L A M P I R A N ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN Adegan 1 Penjelasan Adegan Penjelasan Adegan : Karena desakan air diwastafel, Tom dan wastafel terlempar ke atas. Wastafel bergerak lebih cepat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk perubahan yang nampak pada diri siswa

BAB II KAJIAN TEORETIS. tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk perubahan yang nampak pada diri siswa BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu bentuk yang diperoleh dari adanya proses belajar. Ketika proses belajar itu dilakukan, maka pada akhir rangkaian proses tersebut dapat

Lebih terperinci

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh : Pak Anang

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh : Pak Anang Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013 Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN 2013 Disusun Oleh : Pak Anang 2.7. Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum kekekalan

Lebih terperinci

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut! GAYA DAN PERCEPATAN 1. Pengertian Gaya Pernahkah kamu bermain ayunan? Bagaimanakah usahamu agar ayunan dapat berayun tinggi? Tentu kamu harus menggerakan kaki dan badan sehingga ayunan dapat melayang semakin

Lebih terperinci

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya Bab 12 Gaya Sumber: image.google.com Gambar 12.1 Mengayuh sepeda Apakah kamu pernah naik sepeda? Jika belum pernah, cobalah. Apa yang kamu rasakan ketika naik sepeda? Mengapa sepeda dapat bergerak? Apakah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLATIHAN SOAL BAB 6 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 6. GERAK, GAYA DAN HUKUM NEWTONLATIHAN SOAL BAB 6 1. Perhatikan tabel data waktu dan jarak tempuh mobil X dan mobil Y berikut yang bergerak pada jalan yang lurus : Waktu (s) Jarak

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA Siti Noor Fauziah 1, Ferdy S. Rondonuwu 1,2, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Kinematika Sebuah Partikel

Kinematika Sebuah Partikel Kinematika Sebuah Partikel oleh Delvi Yanti, S.TP, MP Bahan Kuliah PS TEP oleh Delvi Yanti Kinematika Garis Lurus : Gerakan Kontiniu Statika : Berhubungan dengan kesetimbangan benda dalam keadaan diam

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Hukum Newton untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PROGRAM ANALISIS VIDEO TRACKER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG KOEFISIEN RESTITUSI TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika

PEMANFAATAN PROGRAM ANALISIS VIDEO TRACKER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG KOEFISIEN RESTITUSI TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika PEMANFAATAN PROGRAM ANALISIS VIDEO TRACKER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG KOEFISIEN RESTITUSI Oleh, Tabita Candra Kurniasari NIM: 192009012 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X/1 Materi Pokok : Hukum Newton Alokasi Waktu : 8 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA ANIMASI UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON BESERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA

PEMBUATAN MEDIA ANIMASI UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON BESERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA PEMBUATAN MEDIA ANIMASI UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON BESERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA Dodi Purnomo [1.*], Made Rai Suci Shanti N.A [2], Diane Noviandini [2] [1] Program Studi

Lebih terperinci

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR FIS-3.1/4.1/3/1-1 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1. IDENTITAS a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : 3 c. Kompetensi Dasar : 3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat,

Lebih terperinci

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi : FISIKA : XI/1 : Usaha dan Energi : Usaha dan energi Pertemuan ke- : 1

Lebih terperinci

2. KERANGKA TEORITIS. 2.1 Komik untuk Menjelaskan Konsep Arus Listrik

2. KERANGKA TEORITIS. 2.1 Komik untuk Menjelaskan Konsep Arus Listrik Teks komik menggunakan bahasa sehari-hari sehingga memudahkan anak-anak memahaminya. Hal inilah yang membuat komik lebih disukai daripada buku teks pelajaran. Dalam penelitian ini dibuat komik fisika dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran Mata Pelajaran : FISIKA. Materi Pokok : BAB VII (Gerak)

Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran Mata Pelajaran : FISIKA. Materi Pokok : BAB VII (Gerak) Lampiran 1 RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN SMP KATOLIK SANTA KATARINA Tahun Pelajaran 2011 2012 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas : VII Semester : GENAP Waktu : (2 x 40 Menit) Materi Pokok : BAB VII (Gerak) I.

Lebih terperinci

KINEMATIKA STAF PENGAJAR FISIKA IPB

KINEMATIKA STAF PENGAJAR FISIKA IPB KINEMATIKA STAF PENGAJAR FISIKA IPB KINEMATIKA Mempelajari gerak sebagai fungsi dari waktu tanpa mempedulikan penyebabnya Manfaat Perancangan suatu gerak: Jadwal kereta, pesawat terbang, dll Jadwal pits

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN A. URAIAN MATERI: Suatu benda dikatakan bergerak jika benda tersebut kedudukannya berubah setiap saat terhadap titik acuannya (titik asalnya).

Lebih terperinci

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sleman Kelas : X inti : (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, Lampiran 03) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

Gaya dan Tekanan. A. Gaya B. Gerak Dipercepat. Bab 8 Gaya dan Tekanan 213. Sumber:

Gaya dan Tekanan. A. Gaya B. Gerak Dipercepat. Bab 8 Gaya dan Tekanan 213. Sumber: BAB 8 Gaya dan Tekanan A. Gaya B. Gerak Dipercepat Sumber: http://www.k53.pbase.com Bab 8 Gaya dan Tekanan 213 BAB Gaya dan Tekanan Amatilah gerak benda-benda di sekitarmu; dedaunan yang melambai-lambai,

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat dan soal

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan BAB 5 GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PHYSICS HEARTS CARD PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PHYSICS HEARTS CARD PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS Radiasi. Vol 4. No.1. Lilis Sugiyarni PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MEDIA PHYSICS HEARTS CARD PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS Lilis Sugiyarni, Marmi Sudarmi, Debora Natalia Sudjito

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI Salatiga, Juni 04, Vol 5, No., ISSN :087-09 PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI Frando Heremba, Nur Aji Wibowo, Suryasatriya Trihandaru

Lebih terperinci

NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda

NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda NAMA : NO PRESENSI/ KELAS : SOAL ULANGAN HARIAN IPA Gerak pada Benda I. Pilihan ganda Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang menurutmu tepat. Setiap nomor yang benar menghasilkan poin 1. Berdoalah

Lebih terperinci

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan 1 Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan Angi Oktaviara 1,*, Nur Aji Wibowo 1,2, Made Rai Suci Shanti 1,2 1 Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian Gambaran umum obyek penelitian pada penelitian ini menggambarkan atau memuat tentang objek yang diteliti baik

Lebih terperinci

3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Waktu : SMA Karya Nusantara : Fisika : XI/I : Momentum dan Impuls : 20-25 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada.

Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada. Pertanyaan 01-03 berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada. 01. Sebuah proyektil diluncurkan pada sebuah sudut dari arah horizontal. Asumsikan hambatan udara bisa diabaikan. Mana yang

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM NEWTON I, II, III. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika

MAKALAH HUKUM NEWTON I, II, III. Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika MAKALAH HUKUM NEWTON I, II, III Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika Disusun Oleh: Gia Ristika Anjani Fasya Fariha Azhara Gina Fidianada Tiara Sukmaningsih Rinda Fauzi X 3 SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR Home Biologi Fisika Kimia Geografi Matematika Makalah Berita Ilmuan Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR faisal 2 Comments fisika Rabu, 26 Agustus

Lebih terperinci

GAYA DAN HUKUM NEWTON

GAYA DAN HUKUM NEWTON GAYA DAN HUKUM NEWTON 1. Gaya Gaya merupakan suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Satuan gaya adalah Newton (N). Gbr. 1 Gaya berupa tarikan pada sebuah balok Pada gambar 1 ditunjukkan sebuah balok

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Hukum Gerak Momentum Energi Gerak Rotasi Gravitasi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Hukum Gerak Momentum Energi Gerak Rotasi Gravitasi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Hukum Gerak Momentum Energi Gerak Rotasi Gravitasi Hukum Gerak Mekanika Klasik Menjelaskan hubungan antara gerak benda dan gaya yang bekerja padanya Kondisi ketika Mekanika

Lebih terperinci

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sebuah mobil bermassa 2.000 kg sedang bergerak dengan kecepatan

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

perkembangan yang cukup signifikan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Mereka masih bergantung kepada guru sebagai pemberi informasi

perkembangan yang cukup signifikan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Mereka masih bergantung kepada guru sebagai pemberi informasi perkembangan yang cukup signifikan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Mereka masih bergantung kepada guru sebagai pemberi informasi yang benar dan menyerahkan kendali kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

LAPORAN PRA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MOMENTUM DAN IMPULS

LAPORAN PRA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MOMENTUM DAN IMPULS LAPORAN PRA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MOMENTUM DAN IMPULS Tanggal Pengumpulan : Senin, 26 September 2016 Nama ` : Nur Apriliani Rachman NIM : 11160162000062 Kelas : Pendidikan Kimia 1B LABORATORIUM FISIKA

Lebih terperinci

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar! Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Besarnya momentum yang dimiliki oleh suatu benda dipengaruhi oleh... A. Bentuk benda B. Massa benda C. Luas penampang benda D. Tinggi benda E. Volume benda. Sebuah

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

Xpedia Fisika. Soal Mekanika Xpedia Fisika Soal Mekanika Doc Name : XPPHY0199 Version : 2013-04 halaman 1 01. Tiap gambar di bawah menunjukkan gaya bekerja pada sebuah partikel, dimana tiap gaya sama besar. Pada gambar mana kecepatan

Lebih terperinci

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker Seminar Nasional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (7pp) Papers seminar.uad.ac.id/index.php/quantum Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan

Lebih terperinci

1 Soal latihan UTS Ganjil IPA-Fisika kelas VIII Semester 1 A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Perhatikan beberapa pernyataan berikut: 1) Dapat merubah kecepatan benda 2) Dapat berupa

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI BIDANG FISIKA Waktu : 210 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika jawaban anda BENAR, pilihlah alasannya yang cocok dengan jawaban anda. Begitu pula jika

Lebih terperinci

KISI KISI UJI COBA SOAL

KISI KISI UJI COBA SOAL KISI KISI UJI COBA SOAL Materi Indikator Soal Alat Evaluasi (soal) Gerak Lurus Disajikan 1. Perhatikan gambar dibawah ini! dengan gambar diagram S R O P Q T Kecepatan cartesius, Siswa dan -6-5 -4-3 -2-1

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Indikator : 1. Konsep usaha sebagai hasil

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 0 Fisika UAS Doc. Name:K3AR0FIS0UAS Doc. Version: 205-0 2 halaman 0. Perhatikan tabel berikut! Diketahui usaha merupakan hasil perkalian gaya denga jarak, sedangkan momentum merupakan hasil

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek Satuan Pendidikan E. Penerapan

Lebih terperinci