TES PROYEKTIF. Novia Sinta R, M.Psi.
|
|
- Fanny Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TES PROYEKTIF Novia Sinta R, M.Psi.
2 Awalnya dikenal dengan Drawing Completion Test. Wartegg tes indikasi yangdikembangkan sekitar tahun 1930 oleh Ehrig Wartegg F. Krueger & F. Sander (University of Leipzig) Didasarkan pada psikologi Gestalt; objek dari pengalaman + pengalaman subjek membentuk struktur Dikembangkan oleh Dr. Ehrig Wartegg kualitatif Disempurnakan oleh G.M. Kinget kuantitatif
3 Tes wartegg adalah tes kepribadian yang bertujuan untuk memperoleh insight mengenai struktur kepribadian seseorang. Tes wartegg merupakan tes gambar yang dipandang dari sudut arti diagnostiknya ( bukan artistiknya ). Poin yang mendapat perhatian adlh nilai ekspresinya dan sifat projektifnya yang terdapat dalam gambar. Keuntungan : bahan tes murah, praktis pemanfaatannya, dapat dilakukan secara individu atau kelompok, dapat dinilai secara kuantitatif maupun kualitatif
4 Hal yang perlu diperhatikan. Setiap stimulus memiliki karakteristik fisiognomi tertentu yang menuntut ekspresi dan sensitivitas (kepekaan) subjek dalam menanggapi secara tepat terhadap sifat sifat fisiognominya. Keberhasilan subjek dalam menanggapi stimulus terletak pada kemampuan untuk mengintegrasikan stimulus ke dalam bentuk gambar yang dibuat sekaligus menyesuaikan dengan sifat sifat fisiognominya.
5 Alat tes 1 lembar tes Wartegg, Pensil HB, Alas yang keras dan licin, Penghapus (kecuali untuk tes kelompok)
6 Usia jenis kelamin taraf pendidikan pekerjaan latar belakang budaya subyek
7 Instruksi: Pada lembar ini anda melihat 8 kotak. Dalam tiap kotak ada tanda kecil dan tidak berarti Tanda 2 ini tidak mempunyai arti khusus. Tanda2 ini hanya merupakan bagian2 dari gambar2 yg anda harus gambar dalam tiap kotak. Anda boleh menggambar apa saja dan boleh dimulai dengan tanda yg paling disukai. Anda tidak perlu mengikuti urutan dari tanda-tanda ini tetapi anda diminta mencantumkan angka pada gambar-gambar yang dibuat secara berurutan. Anda boleh bekerja menggunakan penghapus tetapi janganlah memutar kertas.
8 Selama testee menggambar,tester harus mengobservasi dan mencatat hasil observasinya Setelah selesai menggambar seluruh kolom,testee diminta menuliskan secara berurutan gambar-gambar apa saja yang telah ia buat. Kemudian tanyakan : Gambar mana yang paling DISUKAI, diberi tanda (+) Gambar mana yang paling TIDAK DISUKAI, diberi tanda (-) Gambar mana yang paling MUDAH, diberi tanda (M) Gambar mana yang paling SULIT, diberi tanda (S) Kemudian tanyakan alasannya. Jika testee membuat gambar yang bagus, tanyakan apakah ia hobi menggambar dan ide menggambarnya didapat dari mana. Karena wartegg test ini dilaksanakan pada akhir rangkaian tes grafis, maka lakukan rapport penutup dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama testee dalam menjalani serangkaian tes ini
9 Pemberian Skor Perhatikan scoring blank terbagi menjadi 2, yakni; disisi sebelah kanan-kiri adl daftar kriteria/variable yg termasuk bagn kuantitatif dlm diagnosis; dan angka-angka pd tiap lajur atas menunjukkan pd nomor gambar. Skor didasarkan pd 2 langkah 1. Point penuh (X,XX,XXX = lemah, kuat dan sangat kuat); tanda dignk ut mncatat manifestasi karakteristik gambar yg tidak cukup layak ut diberi poin pernuh & mudah terlewatkan dalam interprtsi bila tak disediakan cara skoringnya 2. Setengah poin ( / ); setengah poin (skor dpt direvisi ulang)
10 Corak dalam 8 kotak dapat dibagi dua, yaitu berupa coretan maskulin dan coretan feminin. Coretan maskulin terdapat pada kotak 3, 4,5,6 berupa garis kaku Kotak 1,2,7,8, sisanya garis lengkung dapat menunjukkan coretan feminine. simbolisme analitik akan tetapi sekedar disebabkan oleh afinitas dari pihak wanita yang pada umumnya tampak lebih besar pada stimulus yang bernuansa organik-emosional dan afinitas laki-laki yang biasanya lebih besar pada stimulus bernuansa material-teknikal
11 Interpretasi Ada 3 Tahap Yang Harus Dilakukan 1. Stimulus Drawing Relation, yaitu bagaimana hubungan antara rangsang dengan gambar yang dibuat. Apakah rangsang merupakan bagian dari gambar atau terlepas dari gambar? SDR merupakan dasar untuk eksplorasi struktur persepsi dan afektivitas. Ada 8 SDR, tiap stimulus mengekspresikan suatu kualitas ttt. Nilai ekspresif ini digunakan untuk mengetahui bagaimana sso mempersepsi, merasakan, dan mengasosiasikan.
12 Stimulus2 dibagi dalam 2 kelompok : Kualitas organis / feminine : Kualitas teknis / maskulin SDR 1 : sifatnya kecil, ringan, bulat, sentralitas SDR 2 : berkesan sst yg hidup, bergerak, lepas, mengalir, dinamis SDR 3 : kaku, teratur, tegas, progresif, mekanis SDR 4 : kuat, statis, suram SDR 5 : sifatnya teknis, konstruktif, konflik dan dinamik SDR 6 : kaku, simpel, membutuhkan perencanaan dalam menyelesaikan SDR 7 : sifatnya halus, indah, lentur, tidak dapat diolah dengan kasar SDR 8 : bulat, fleksible
13 Bentuk reaksi subjek Indiference (pengabaian); dapat dijelaskan dan tidak dijelaskan. Bentuk yang paling kasar adalah penolakan total terhadap stimulus, bahkan pengabaian terhadap fungsi stimulus. Dalam hal ini subjek membiarkan kotak kosong atau menggambar sesuatu yang tidak relevan disebelah stimulus, padahal subjek bukannya tidak mengerti. Bentuk pengabaian yang ringan yaitu ketika kualitas khusus stimulus dapat ditangkap oleh subjek tetapi tidak diintegrasikan dalam pengerjaan gambar Adaptation (adaptasi); terjadi bila baik isi maupun eksekusi gambar memperlihatkan adanya persepsi yang baik terhadap stimulus tidak saja dari dimensi fisiknya tapi juga dari nilai simboliknya. Penonjolan terjadi (emphasis) bila kualitas stimulus ditonjolkan dengan ketajaman dan penekanan khusus dalam penyelesaian gambar yang memperlihatkan campuran harmonis antara isi dan eksekusi.
14 SDR a. Titik; titik merupakan stimulus terkecil dan mudah untuk terabaikan, namun karena posisi di tengah menjadikan mudah untuk dilihat. Subjek dikonfrontir dengan masalah yang kurang signifikan terhadap hal-hal yang dianggap penting. Munculnya respon terhadap titik berarti munculnya sensitivitas; afektif-kognitif, situasi nyaman, secara emosi stabil, spontan, sense of detail. Tidak adanya atau pengabaian pada titik berarti perasaan terasing, ketegangan, rasa tidak aman, secara afeksi labil dan kurang perhatian. b. Wavy line; menyatakan sesuatu yang hidup. Munculnya respon berarti harmoni, relaks, hubungan dengan sosial yang memadai. Tidak ada respon yang adekuat berarti keterasingan, ketegangan dan kecemasan, antagonis, tidak aman dan hambatan afeksi.
15 Cont... c. Tiga garis vertikal menaik; menunjukkan kebiasaan, perintah atau kemajuan. Kepekaan respon berarti kesesuaian terhadap fakta, intelegensi teoritis, pengaturan, kestabilan. Ketidakpekaan/respon kurang memadai berarti kurang realistis, kurang aktif, tidak konsisten dan rendahnya self-esteem. d. Kotak hitam; menunjukkan solid, statis, kaku dan kesannya menekan. Kepekaan respon berarti berpikiran faktual, kurangnya respon berarti kurang realistik dalam berpikir (praktis).
16 e. Dua garis hampir menyilang; menunjukkan konflik, dinamis, menunjukkan pola konstruktif/teknis. Kepekaan terhadap respon berarti pola pikir faktual, teoritis, pengaturan, kompetitif dan ambisius. Respon yang kurang peka berarti pola pikir praktis, kurang aktif, kurang konsisten, pendiam. f. Garis horisontal dan vertikal; garis kaku yang saling mengkonfrontir. Kepekaan terhadap respon berarti pola pikir faktual, teoritis, pengaturan, kompetitif dan ambisius. Respon yang kurang peka berarti pola pikir praktis, kurang aktif, kurang konsisten, pendiam.
17 g. Setengah lingkaran dot; menunjukkan kehalusan dan keluwesan. Kepekaan respon berarti kognitif afektif, teoritis, pengaturan, relaks, interaksi sosial memadai, ketepatan dan detil. Respon kurang peka berati keterasingan, tidak aktif secara sosial, ketegangan, kurang perhatian. h. Kurva; t terkesan besar, santai, pemenuhan dan mudah untuk merespon. Kepekaan respon berarti santai, hubungan sosial yang memadai, kurang peka respon berarti keterasingan dan rasa tidak aman.
18 2. Content atau Isi, manifestasi dari asosiasi bebas. Gambar mempunyai isi apabila mewakili sebagian dunia fisik yang dapat dilihat. Manifestasi asosiasi bebas mengungkapkan pandangan ke orientasi yang lebih kuat dari kecenderungan-kecenderungan, minat dan pekerjaan subyek dan ini merupakan sumber data proyektif tes. karakteristik memperlihatkan hubungan alami satu sama lain. Suatu gambar akan memiliki isi bila melukiskan bagian dari dunia fisik yang nyata seperti rumah, bunga, orang atau pemandangan alam
19 Ada tiga pengelompokkan isi (hal. 15) dibedakan antr nonpresentasional vs representasional 1. Scribbling (corat-coret) Respon scribbling atau corat-coret berupa garis sembarang, cakar ayam yang tak teratur, atau garis bersilang. Suatu betuk reaksi yang mengabaikan sebagian atau keseluruhan stimulus dan karenanya menyiratkan adanya definisi atau gangguan sensibilitas (kepekaan) atau bukti sikap pengabaian terhadap tugas dan harapan penguji, yang tidak mendukung sosiabilitas atau hasrat untuk menegakkan standar produktivitas yang memadai. Secara objektif, corat-coret dianggap nonrepresentasional. Akan tetapi, kadang-kadang dianggap sebagai representasi sesuatu atau dimaksudkan untuk memproyeksikan makna tertentu. Karena itu corat-coret harus diberikan skor dari segi kriteria isi yang lain seperti Animate Nature (alam animat), Inanimate Nature (alami inanimat), Movement (gerak), Symbolic
20 motor scribblings dengan ciri utama coretan cakar ayam kasar dan garis silang menyilang dengan liar. Terjadi akibat gerak motor yang tiba-tiba dan menandakan adanya ketegangan yang hebat, kelemahan kendali psikomotor dan kecenderungan untuk meledakkan kekerasan. Esthetic scribblings bentuknya lebih halus. Lembut, kadang2 gemulai, serta kelompok. Subjek terkondisikan oleh faktor2 emosional-imajinatif yang jauh dari jangkauan pemahaman biasa dan tampak beradadi luar realitas awam. shading (Coretan estetik disertai byk penggunaan pembayangan) ringan, biasanya dilakukan subjek yang pasif dan sedikit melamun. Symbolic Scribblings mengarah pada kecenderungan akan makna dan susunan tertentu. Mengandung makna emosional juga dan memiliki arti khusus tergantung pada keadaan simbol yg diwakili oleh coretan dan adanya hubungan yg layak antara objek yg digambar dan representasi simboliknya menunjukkan tingkat penalaran. Intinya corat-coret mengindikasikan gangguan keseimbangan dalam diri
21 2. Abstraction terdiri dari stuktur-2 garis yang bersifat dekoratif/intelektual. Decorative Abstraction dibedakan berdasarkan ciri polanya yang konvensional/orisinal. Dikategorikan menjadi 3, yaitu; a. symmetrical decorative Abstraction yang berupa pola-pola geometrik biasa, statik, atau bahkan kaku. b. Asymmetrical decorative Abstraction berupa garis-garis dan permukaan yang disusun dengan cara bebas, jenaka, dan orisinal c. Technical Abstraction mengacu pada semua jenis simbol-simbol intelektual, gambar-gambar geometrik, dan peralatan teknik mode of execution (menelaah cara pelaksanaan); banyak individu yang memiliki kepribadian yang berbeda tetapi menggambarkan objek yang sama. Gambar yang isinya sama, tetapi selalu menunjukkan cara eksekusi berbeda. Benda yang sama mungkin digambar dengan ukuran yang besar atau kecil, menggunakan shading atau digambar dg kaku. Semua karakteristik ini merupakan jawaban pertanyaan : digambar dg cara bagaimana? Merupakan mode atau aspek formal suatu gambar dan kita namai eksekusi. Telaahnya memperhatikan aspek eskpresif suatu gambar, mencoba mengungkapkan pola reaksi kepribadian yang permanen dari intensitas, fleksibilitas
22 a. Symmetrical Decorative Abstraction Penentuan nilai abtraksi simetris bergantung pada nilai estetika dan kompleksitas pola. Pada pola yang datar, skematik dan bersifat seperti geometris akan sulit ditentukan skornya apakah termasuk sebagai dekoratif atau technical abstraction karena tidak dapat termasuk kedua kategori tersebut. Respon gambar seperti itu menunjukkan pelarian dari tugas karena hanya menyajikan sambungan dan pengulangan stimulus bukan suatu gambar utuh. skor diberikan sebagian pada Simetri karena aspek estetikanya dan sebagian pada technical karena tampilan skematik. Emosi yang terungkap dari jenis gambar ini adalah terkontrol, tersembunyi atau intelektual
23 b. Asymmetrical Decorative Abstraction Respon yang termasuk jenis gambar ini adl gambar dg permainan garis yang bebas dan terdapat banyak bayang2 ringan. Pola yang terbentuk tanpa perencanaan, bisa bersifat harmonis dan terpadu baik atau tidak seimbang. Selain itu, bisa saja bersifat original atau eksentrik dan kacau Gambar seperti ini biasanya digambar subjek dengan nilai estetika atau subjek yang ingin menutupi kekurangannya dengan menunjukkan selera personal dan tidak konvensional Respon gambar ini menunjukkan symptom kelemahan aktivitas kemauan rasional dan hampir dikendalikan impuls sepenuhnya. Symptom ini dapat dilihat dengan jelas pada gambar yang dibuat dengan hati-hati Gambar tersebut akan menunjukkan pertentangan antara kebebasan berkreasi yang merupakan kecenderungan emosional dan kebutuhan untuk kesempurnaan yang menunjukkan kompulsif Biasanya, gambar seperti itu digambar subjek dengan gangguan emosional
24 c. Technical Abstraction Semua gambar yang mencirikan intelektual dan menggunakan symbol logika termasuk kategori gambar ini. Beragam gambar yang termasuk adalah pola skematik yang dibuat dengan mengulang, menyambung, atau menghubungkan stimuli seperti bentuk geometri dasar, huruf dan angka, tanda-tanda, angka streometrik, rumus dan symbol matematis dan ilmiah, perencanaan, blue-print dan peta. Gambar yang berisikan bentuk geometri sederhana menunjukkan kepentingan relative antara faktor emosional dan rasional dalam kepribadian. Penyajian pola ini biasanya menunjukkan lemahnya integrasi penalaran dan emosional. Jika gambar berisikan logika matematika, menunjukkan minat intelektual atau seberapa pentingnya faktor intelektual dalam struktur kepribadian subjek
25 3. Pictures Respon subjek yang termasuk pictures adalah respon yang paling representative dan bervariasi. Berdasarkan hubungan antara apa yang digambar dengan dunia objektif, pictures terbagi atas realism gambar dari dunia fisik yang dapat dilihat ; dan fantasi gambar yang berupa kombinasi unsur dunia fisik menjadi sesuatu yang tidak nyata. Realism terbagi lagi dlm nature dan objects. Nature adalah segala sesuatu yang memiliki kualitas kehidupan, yang terdiri dari animate nature manusia dan hewan; dan inanimate nature semua yang lainnya seperti tumbuhan, gunung, air, awan dan sebagainya. Objects adalah segala sesuatu yang dibuat manusia yang terdiri dari objek ulitarian alat yang berguna dan objek ornamental objek hiasan seperti dekorasi dan pakaian
26 Fantasi dikelompokkan menjadi tiga yaitu : fancy, phantasm dan symbolism. a. Fancy adalah gambar fiksi dengan karakter menyenangkan dan menarik hati seperti peri. b. Phantasm adalah gambar fiksi dengan penampila suram, kejam dan mengerikan seperti tengkorak. c. Symbolism adalah representasi grafis mengenai suatu konsep, sentiment atau ideologi seperti harmoni dan lainnya. Karakteristik picture yang dinilai juga berupa modalitas objek yang digambar. Karakteristik modalitas dapat dilihat dari fisiognomi yaitu semua gambar yang mengungkapkan mengenai manusia yang digambar, a. skematisme yaitu penyederhanan berlebihan dari isi nature b. atmosfer yaitu kualitas emosional yang secara tidak langsung ditunjukkan gambar c. style atau gaya yaitu unsure spesifik yang menunjukkan karakter dalam representasi benda ulitarian.
27 3. Execution (pelaksanaan) Bagaimana gambar dibuat? Penuh, kosong? Adakah ekspansi? Tes Wartegg mencoba untuk mencari tahu pola reaksi yang permanen dari kepribadian testee. Berdasarkan penilaian kuantitatif dapat dibuat suatu profil kepribadian dalam istilah fungsi-fungsi yaitu emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function yang ada pada tiap manusia. Potensi yang di ungkap : emosi, intelektual, aktivitas, dan imajinasi. Profil kepribadian : emosi (terbuka, tertutup), intelektual (praktis, spekulatif), aktivitas (dinamis, terkendali), imajinasi (kombinatif, kreatif).
PERSONALITY : OVERVIEW. Novia sinta R
PERSONALITY : OVERVIEW Novia sinta R PENGERTIAN KEPRIBADIAN Meskipun sulit mendefinisikan kepribadian Biasanya dibedakan mnrt 2ciri : 1. konsisten : orang memiliki sifat yg melekat & pola tindakan yg muncul
Lebih terperinciTes Inventory. Pengertian Personality Test, Proses Asesmen, Aspek yang Diukur. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI
Modul ke: Tes Inventory Pengertian Personality Test, Proses Asesmen, Aspek yang Diukur Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Personality Test Dalam
Lebih terperinciMYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR
MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR Personality Questionaire PANDUAN PENGISIAN MBTI NO. A 1. Isilah dengan jujur & refleksikan setiap pernyataan yang ada ke dalam keseharian Anda 2. JANGAN terlalu banyak berpikir,
Lebih terperinciA. Pedoman Wawancara
LAMPIRAN A. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA A. Menggali Emosi Outgoing Emosi Seklusif 1. Berapa banyak teman dan sahabat yang anda miliki? 2. Bagaimana hubungan anda dengan teman-teman anda? 3. Saat
Lebih terperinciTes Wartegg disusun oleh Ehrig Wartegg, seorang psikolog Jerman, yang termasuk dalam aliran Gestalt. Dalam mempelajari tes Wartegg, ada 2 pendekatan:
Tes Wartegg disusun oleh Ehrig Wartegg, seorang psikolog Jerman, yang termasuk dalam aliran Gestalt. Dalam mempelajari tes Wartegg, ada 2 pendekatan: Digunakan oleh Wartegg sendiri Digunakan oleh Kinget
Lebih terperinciRahasia Psikotest terbongkar [buat yg mw nglamar kerja masuk]
Rahasia Psikotest terbongkar [buat yg mw nglamar kerja masuk] Buat agan2 yang mw ngelamar kerja, ni ane dapat bocoran dari teman ane yang staff HRD dari perusahaan ternama. Dia mau bocorin gimana tips
Lebih terperinciBAB III Elemen-Elemen Desain Grafis
BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis A. Garis / Line Garis atau line adalah suatu goresan, batas limit dari suatu benda, massa, ruang, warna, dan sebagainya. Dari pengertian diatas, garis dapat digolongkan
Lebih terperinciNO KESAN/DETAIL DESKRIPSI ANALISIS 1. Garis Penarikan satu kali garis pada bagian cabang, Garis tipis yang dipertebal pada bagian batang
LAPORAN TES KEPRIBADIAN (TES GRAFIS) BAUM, DAP, dan HTP a. Tes Kepribadian (Tes Grafis) Nama alat tes : BAUM Tujuan : Mengetahui karakter dan kepribadian seseorang berdasarkan fungsi Id, Ego, Super Ego
Lebih terperinciNursakinah Oktaviana Sasmita, S.Psi, M.Si
Modul ke: DAP (Draw A Person) Fakultas PSIKOLOGI Nursakinah Oktaviana Sasmita, S.Psi, M.Si Program Studi Tes Proyektif SEJARAH DAP Sejarah Perkembangan Tes DAP Tes DAP (Draw A Person) atau juga sering
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seni merupakan salah satu konsep yang sulit untuk didefinisikan. Karena sulitnya, maka pengertian seni sering merujuk ke arah konsep metafisik, padahal pada
Lebih terperinciContoh Soal Psikotes dan Tips Lulusnya
Contoh Soal Psikotes dan Tips Lulusnya Dengan mengenali bentuk soal psikotes melalui contoh contoh soal psikotest bisa merangsang ingatan dan pengetahuan Anda agar lebih peka dibandingkan orang yang pintar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN TES GRAFIS
FORMAT LAPORAN TES GRAFIS TATA PENULISAN LAPORAN TES GRAFIS 1. Dibuat pada kertas berukuran A4 80gr 2. Margins : Tepi Atas = 4 cm Tepi Bawah = 3 cm Tepi Kiri = 4 cm Tepi Kanan = 3 cm 3. Spasi : Tulisan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind map atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.
Lebih terperinciModul ke: Tes Inteligensi. Skala Inteligensi Wechsler. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi. Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Tes Inteligensi Skala Inteligensi Wechsler Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi. Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Asal Mula Tes Wechsler 1932 : merancang sebuah instrumen yang
Lebih terperinciSample. Jl. Kepribadian V/5 Semarang Born on : 05 Mei 2005 WP
Sample Jl. Kepribadian V/5 Semarang Born on : 05 Mei 2005 WP0100000055 WS WC WS WS WS WC LR WS WS LR 46 % 54 % Orang dengan tipe ini merasa nyaman berada di lingkungan manapun namun sering kali perasaan
Lebih terperinciPersepsi Desain Grafis
ST3 Telkom Persepsi Desain Grafis S. Thya Safitri, MT Kawasan Pendidikan Telkom - Purwokerto Point Penting: Sebuah desain akan sukses apabila dipadukan dengan kombinasi. Kombinasi yang bagus tersebut adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menentukan perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerolehan proses belajar di kelas tidak utuh dan tidak berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah salah satu masalah yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan di negara kita semakin mendapat tantangan. Tantangan di bidang pendidikan meliputi kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya
4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM PSIKODIAGNOSTIK: TES PROYEKTIF
PEDOMAN PRAKTIKUM PSIKODIAGNOSTIK: TES PROYEKTIF PENDAHULUAN Kegiatan praktikum dalam mata kuliah psikodiagnostik diperlukan sebagai upaya untuk membekali mahasiswa agar memiliki kompetensi afektif dan
Lebih terperinciTES GRAFIS SEBAGAI ALAT PSIKODIAGNOSTIK
TES GRAFIS SEBAGAI ALAT PSIKODIAGNOSTIK Pendahuluan Dalam dekade terakhir, pemeriksaan psikologi mempunyai pengaruh besar pada kehidupan manusia Indonesia. Kebanyakan dari mereka yang bersekolah, masuk
Lebih terperinciPengantar Psikodiagnostik
Modul ke: 10 eyeka13@gmail.com Fakultas PSIKOLOGI Pengantar Psikodiagnostik Tes Kepribadian EY Eka Kurniawan, M. Psi Program Studi Psikologi Definisi Suatu organisasi dinamis dalam diri individu, merupakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
27 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas estetika pohon-pohon dengan tekstur tertentu pada lanskap jalan dan rekreasi yang bervariasi. Perhitungan berbagai nilai perlakuan
Lebih terperinciIta Juwitaningrum, S.Psi
Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si Seorang diagnostikus tidak bebas dalam menyelenggarakan pemeriksaan psikologi banyak
Lebih terperinciBAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR
BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian Gambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Deskriptif Analitik Terhadap Karakteristik Gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak-anak dengan berbagai karakter yang berbeda. Setiap anak adalah unik yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Anak bukanlah orang dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak autis merupakan salah satu anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus yang memiliki gangguan perkembangan tertentu. Dewasa ini, anak autis telah menjadi perhatian
Lebih terperinciTes Inventori: EPPS Test
Modul ke: Tes Inventori: EPPS Test Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes EPPS Fakultas PSIKOLOGI Karisma Riskinanti, M.Psi., Psi. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan mereka secara aktif untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kenyataan yang direncanakan untuk mewujudkan situasi dan proses belajar, untuk membuat siswa meningkatkan kemampuan mereka secara aktif
Lebih terperinciBerikut ini adalah beberapa contoh soal psikotes dan jawabannya terbaru yang sering di keluarkan oleh perusahaan dalam ujian psikotes.
SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN MASUK PERUSAHAAN PILIHAN BKK SIAP KERJA ( BKK ) SMK MUH 1 KLATEN UTARA SABTU, 10 JANUARI 2015 HTTP://BKKSIAPKERJA.COM, 0813 2965 6299, 0856 4220 9977 Psikotes pada umumnya menjadi
Lebih terperinciKomposisi dalam Fotografi
Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan
Lebih terperinciHouse-Tree-Person (HTP) for kids
House-Tree-Person (HTP) for kids Tokoh: J.N. Buck (1948) Yoiles (1952; 1971) Emmanuel Hammer (1954) 1 Latar Belakang HTP merupakan salah satu prosedur gambar yang pertama khusus dirancang untuk mengukur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan budaya masyarakat. Pendidikan dari masa
Lebih terperinciFORMAT LAPORAN TES GRAFIS
FORMAT LAPORAN TES GRAFIS TATA PENULISAN LAPORAN TES GRAFIS 1. Dibuat pada kertas berukuran A4 80gr 2. Margins : Tepi Atas = 2.5 cm Tepi Bawah = 2.5 cm Tepi Kiri = 3 cm Tepi Kanan = 2.5 cm 3. Spasi : 1.5
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan pada banyak media yang ditemukannya, seperti dinding, kain alas tempat tidur, kertas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PERANCANGAN
85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,
Lebih terperinciSOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA
SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA 1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas fisik dan mental dalam menggambar! 2 Sebutkan dan jelaskan dua komposisi dalam menggambar! 3 Sebutkan contoh
Lebih terperinciPENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN
Materi 4 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 3 April 2010 PENGANTAR DAN APLIKASI SENI DALAM GAMBAR TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu menyebutkan beberapa
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai
1 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Karyawan PT. INALUM 1. Pengertian Karyawan Karyawan adalah sumber daya yang sangat penting dan sangat menentukan suksesnya perusahaan. Karyawan juga selalu disebut sebagai
Lebih terperinciTips Lulus Cara Mengerjakan Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar )
Tips Lulus Cara Mengerjakan Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) Cara Menjawab Tes WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) - Tes WARTEGG merupakan salah satu Tes Psikotes / Psikometri yang sering diujikan dalam seleksi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran Mind Mapping a. Pengertian Media Pembelajaran Mind Mapping Sadiman (dalam Rianti, 2012, h.9) menjelaskan media pembelajaran
Lebih terperinciNovia Sinta R, M.Psi
Novia Sinta R, M.Psi validitas tes sangat dipengaruhi oleh administrasi atau penyajian tes. Oleh karena itu cara penyajian dan kesiapan untuk tes harus betul-betul diperhatikan. Hal-hal yang harus diperhatikan
Lebih terperinciTes Visualisasi Spasial
Tes Visualisasi Spasial Tes visualisasi spasial ini ditujukan untuk menguji sejauh mana kemampuan kita memvisualisasikan sesuatu benda dan membuat pengertianya serta berpikir secara abstrak melalui benda
Lebih terperinciModul 3 PPG-Konten Kurikulum 1
C. Hakikat Seni Anak Usia Dini Seni mewakili perasaan dan persepsi tentang dunia anak. Seorang anak menggambar dan menulis untuk mengatur gagasan dan membangun makna dari pengalamannya (Baghban, 2007).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB III Membuat Sketsa
BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar
Lebih terperinciMEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina
MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis untuk menganalisis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis untuk menganalisis masalah; dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa dan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapat pembinaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan lain. Dengan tidak mengesampingkan pentingnya
Lebih terperinciPAPIKOSTIC. Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105
PAPIKOSTIC Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105 1 SEJARAH TES PAPIKOSTIC Papikostic di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
278 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari temuan-temuan terpenting dalam penelitian, dan rekomendasi tindak lanjut bagi penelitian berikutnya. Perlu diketahui bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciIFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Interview merupakan salah satu alat ukur untuk memperoleh informasi antara dua orang yang dilakukan dengan cara dua arah di dalam melakukan
Lebih terperinciPERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU
PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan
Lebih terperinciUnsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai
Lebih terperinciTHE SIXTEEN PERSONALITY FACTOR TES KEPRIBADIAN 16 PF RAYMOND B CATTELL
THE SIXTEEN PERSONALITY FACTOR TES KEPRIBADIAN 16 PF RAYMOND B CATTELL Novia Sinta R, M.Psi. PENGANTAR Tes Kepribadian Enam Belas Faktor adaptasi dr Sixteen Personality Factor Questionaire (16 PF) yg diciptakan
Lebih terperinciCHAPTER REPORT (THREE) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Dari Bapak Dr. H. A. Juntika Nurihsan, M. Pd.
CHAPTER REPORT (THREE) SYMBOLS OF SELF (Personality Development, Elizabeth B. Hurlock) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Dari Bapak Dr. H. A. Juntika Nurihsan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan ungkapan perasaan yang dihayati oleh penyairnya ke dalam suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciSEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Wujud Modul 9. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
SEJARAH DESAIN Modul ke: Bentuk Dan Wujud Modul 9 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Dan Wujud Abstract Bentuk adalah sesuatu
Lebih terperinciKUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI TES: suatu metoda untuk menjaring data berupa perilaku individu yang berlangsung dalam suatu situasi yang baku ( Sundberg, 1977) BAKU BAKU ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu
14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,
Lebih terperinciPROSES ASEMEN PSIKOLOGIS DAN INTERPRETASI PSIKOLOGI. Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
PROSES ASEMEN PSIKOLOGIS DAN INTERPRETASI PSIKOLOGI Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Pengantar: Proses Asesmen Salah satu proses asesmen adalah intepretasi tes Interpretasi = memberi arti pd gejala2
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak
Lebih terperinciAlat Ukur Kepribadian
Kita telah membahas mengenai metode pengukuran kepribadian. Dalam melakukan pengukuran kepribadian, kita membutuhkan alat ukur kepribadian. Alat ukur tersebut dapat berupa panduan wawancara, panduan observasi,
Lebih terperinciSeni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)
Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
Lebih terperinciMENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING
MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING Suhel Madyono Universitas Negeri Malang Alamat: Tunjung, Udanawu, Blitar, HP: 085733311038 e-mail: suhel.madyono.fip@um.ac.id Abstrak: Metode pembelajaran di SD
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk
Lebih terperinciAti Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN PLASTISIN (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Al-Faruqiyah Cipondoh Tangerang) Ati Kusumawati dan Sunaria
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Masalah pada umumnya merupakan sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan). Masalah dalam matematika adalah masalah
Lebih terperinciOtak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna
SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengemban tugas untuk dapat mengembangkan potensi kreatif yang dimiliki setiap anak. Anak perlu mendapat bimbingan yang tepat, sehingga memungkinkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciBAB II. BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN
BAB II BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN aprilia_tinalidyasari@yahoo.com TUJUAN Mahasiswa dpt menjelaskan berbagai bentuk gejala jiwa, antara lain : Sensasi & Persepsi Memori Berpikir Inteligensi
Lebih terperinciTIPS MENGHADAPI PSIKOTES. Candra Ariokusuma
TIPS MENGHADAPI PSIKOTES Candra Ariokusuma Seberapa pentingkah psikotes? Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan di perusahaan maupun instansi pemerintah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak dunia pendidikan terutama pendidikan tinggi untuk mulai secara sungguhsungguh dan berkelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun manusia yang memiliki kepribadian. Hal ini juga diwujudkan oleh pemerintah, dengan membangun
Lebih terperinciApa itu Rupa dasar?desain dasar?
Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupan, manusia memerlukan berbagai jenis dan macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupan, manusia memerlukan berbagai jenis dan macam barang serta jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Menurut Susanto (2004, Hlm. 79), merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, dan simbol yang membedakan sebuah produk atau layanan dari para pesaingnya. Jadi, merek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,
Lebih terperinciKonteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis
Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis Pengukuran Aspek2 Psikologik Dalam psikodiagnostik, kepribadian individu dapat diketahui melalui: 1) Aspek2 yg dicari dalam lingkungannnya (interpsikis)
Lebih terperinciSTATISTIK EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta. Nisrina Anzilla
STATISTIK EKONOMI Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Negeri Jakarta Nisrina Anzilla 8335128433 Data yang diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa random dapat disusun menjadi data yang berurutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang ada dalam diri seorang anak. Bakat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EMOSI. Sunardi, PLB FIP UPI
PERKEMBANGAN EMOSI Sunardi, PLB FIP UPI PERKEMBANGAN EMOSI Mar at, 2006 Berlangsung sejak lahir sampai dewasa, tetapi untuk memahami secara pasti mengenai emosi bayi adalah amat sukar. Mengapa? Informasi
Lebih terperinciMenggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013
1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.
Lebih terperinci