BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. ukuran perilaku yang digunakan untuk menilai pengaruh dari variabel bebas.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. ukuran perilaku yang digunakan untuk menilai pengaruh dari variabel bebas."

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel tergantung. Menurut Shaughnessy, Zechmeister, dan Zechmeister (2012) variabel bebas adalah faktor yang dikontrol atau dimanipulasi oleh peneliti guna menemukan pengaruhnya terhadap perilaku, sedangkan variabel tergantung adalah ukuran perilaku yang digunakan untuk menilai pengaruh dari variabel bebas. Berdasarkan penjelasan dari Shaughnessy, Zechmeister, dan Zechmeister (2012), maka peneliti mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Tergantung Variabel Bebas : Self Esteem Pada Pecandu Narkoba : Pelatihan Pemaafan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Self Esteem pada Pecandu Narkoba Self esteem pada pecandu narkoba adalah keseluruhan dari evaluasi yang dilakukan pecandu tentang keyakinan bahwa dirinya berharga yang diperoleh dari serangkaian proses panjang. Penilaian diri pada pecandu ini didasarkan pada standar tertentu yang merupakan kombinasi dari penilaian orang lain serta sistem tata nilai di lingkungan pecandu narkoba tersebut tinggal. 82

2 83 Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur self esteem pada pecandu narkoba adalah modifikasi dari Adult Version of the Coopersminth Self Esteem Inventory yang awalnya telah dimodifikasi oleh Ryden (1978) agar dapat digunakan untuk remaja dan dewasa (usia 15 tahun keatas). Adult Version of the Coopersmith Self Inventory terdiri dari 58 pernyataan yang harus ditanggapi dengan jawaban sesuai atau tidak sesuai terkait dengan hal-hal yang pernah dirasakan ataupun dialami individu dalam rentang hidupnya. Pernyataan sesuai akan mendapatkan skor 1 (satu), sedangkan pernyataan tidak sesuai skornya adalah 0 (nol). Semakin tinggi total skor yang diperoleh maka semakin tinggi self esteem individu dan sebaliknya semakin rendah total skor yang diperoleh makan semakin rendah pula self esteem dari individu tersebut. Total skor hasil dari inventory kemudian dibandingkan dengan norma kelompok (dengan memperhatikan simpangan kuartil) yang berlaku sehingga dari hasil skoring dapat diketahui tingkatan self esteem dari individu, yaitu individu yang termasuk ke dalam tingkatan self esteem tinggi, sedang, maupun rendah. 2. Pelatihan Pemaafan Pelatihan pemaafan adalah suatu modifikasi dari terapi pemaafan ke dalam bentuk workshop (seminar, diskusi, dan mengerjakan latihan). Pelatihan pemaafan ini terdiri dari kegiatan atau proses untuk meningkatkan keterampilan dan potensi individu melalui berbagai macam strategi pembelajaran yang sistematis dan diorganisasikan agar fokus pembelajaran mengarah pada pemaafan

3 84 (forgiveness) dan bersyukur (gratitude). Tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan pemaafan adalah untuk mengubah emosi dan sikap negatif individu menjadi emosi dan sikap yang lebih positif. Pelatihan pemaafan akan dilaksanakan dalam 6 (enam) sesi meliputi: 1) awareness; 2) admitting and accepting; 3) a prayer of forgiveness and daily gratitude: spiritual experience; 4) a prayer of forgiveness and daily gratitude: forgiveness of others; 5) a prayer of forgiveness and daily gratitude: forgiveness of self; dan 6) forgiveness testing. Pelatihan pemaafan diberikan selama 3 (tiga) hari berturut-turut dan setiap 1 (satu) hari pelatihan diberikan 2 (dua) sesi sekaligus. Keseluruhan sesi pelatihan pemaafan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan model pelatihan experiential learning beserta metode-metode dalam pelatihan aktif untuk menciptakan suasana pelatihan yang berfokus pada peserta (learner centered). Pada pelatihan pemaafan ini, materi pelatihan yang berupa modul pelatihan pemaafan akan dibawakan oleh fasilitator dan cofasilitator yang merupakan mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret yang telah lulus dari mata kuliah Penyusunan Rancangan Pelatihan, serta memiliki pengalaman menjadi fasilitator dan co-fasilitator dalam sebuah program pelatihan. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 12 (dua belas) orang pecandu narkoba yang berada dalam tahap akhir program rehabilitasi berbasis Therapeutic

4 85 Community (TC) di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, yang kemudian disebut sebagai residen rehabilitasi narkoba di program re-entry. Populasi dalam penelitian ini adalah para residen narkoba yang berada di program re-entry Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor yang berjumlah sekitar 23 orang. Perolehan subjek dilakukan melalui mekanisme perijinan kepada pihak Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu subjek dalam penelitian merupakan individu-individu yang memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria subjek yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah sebagai berikut: 1. Residen berusia 15 sampai 40 tahun. Kriteria ini didasarkan pada rentang usia dari target skala Adult Version of the Coopersmith Self Esteem Inventory yaitu untuk 15 tahun keatas dan juga mayoritas residen yang mengikuti program reentry di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor. Serta selain itu, usia 15 sampai 40 tahun juga merupakan usia produktif sehingga peneliti merasa perlu untuk memberikan pelatihan pemaafan pada rentang usia ini agar pemulihan dari kecanduan narkoba menjadi lebih maksimal serta pecandu di usia ini mampu memiliki kemandirian secara sosial. 2. Untuk subjek laki-laki, merupakan pecandu narkoba lama (akumulasi pemakaian lebih dari 5 tahun atau pernah mengalami relapse) 3. Untuk subjek perempuan, memiliki daya dukung keluarga dan lingkungan yang kurang memadahi (dibuktikan berdasarkan wawancara dan crosscheck data subjek di Bagian Psikologi Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor).

5 86 Hal ini juga berdasarkan informasi dari Bagian Psikologi Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor yang menyebutkan bahwaa pada umumnya pecandu narkoba perempuan memiliki latar belakang masalah kompleks sehingga peneliti merasa perlu untuk mengikutkan subjek perempuan dalam pelatihan pemaafan agar dapat dijadikan sebagai suatu strategi koping ketika mereka keluar dari program rehabilitasi dan kembali ke maasyarakat. 4. Memiliki tingkat pendidikan minimal SMP atau setingkat SMP sehingga dapat mempermudah dalam proses transfer materi/pengetahuan dalam sesi pelatihan yang diberikan. 5. Memiliki tingkat self esteem rendah hingga sedang berdasarkan norma kelompok. 6. Belum pernah mengikuti pelatihan pemaafan sebelumnya. 7. Mau bekerjasama dan bersedia mengikuti keseluruhan rangkaian pelatihan pemaafan dengan mengisi informed consent. D. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pretest-posttest control group design, yaitu merupakan desain penelitian yang membagi subjek penelitian ke dalam dua kelompok yang equivalen/setara dengan menggunakan prosedur randomisasi/pengacakan subjek untuk dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok yang memperoleh perlakuan (kelompok eksperimen) dan kelompok pembanding yang tidak diberikan perlakuan (kelompok kontrol), dan kepada kedua kelompok subjek (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)

6 87 dilakukan pengukuran sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pemberian perlakuan (Campbell & Stanley, 1963), dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan adalah berupa pelatihan pemaafan. Pretest-posttest control group design pada penelitian ini memiliki bentuk sebagai berikut: R O1 X O2 R O3 O4 Gambar 3. Pretest-Posttest Control Group Design Keterangan: R = randomisasi/pengacakan subjek ke dalam dua kelompok O1 = prestest yang dilakukan kelompok eksperimen X = perlakuan yang diberikan berupa pelatihan pemaafan O2 = posttest yang dilakukan pada kelompok eskperimen O3 = pretest yang dilakukan pada kelompok kontrol O4 = posttest yang dilakukan pada kelompok kontrol Dalam desain penelitian ini terdapat beberapa prosedur yang wajib dilaksanakan, mulai dari pemberian prestest, perlakuan, hingga posttest. Berikut penjelasannya: 1. Tahap Prestest Sebelum melakukan prestest hal pertama yang dilakukan adalah melakukan persiapan selama satu minggu sebelum prestest dilaksanakan. Adapun beberapa persiapan yang dilakukan meliputi pengurusan proses perizinan ke Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor. Tahap selanjutnya adalah melakukan pengabilan sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subjek dalam penelitian merupakan individuindividu yang memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan tujuan penelitian dan mengisi Adult Version of the Coopersmith Self Inventory. Subjek yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah subjek yang memiliki skor tingkat self

7 88 esteem rendah hingga sedang berdasarkan hasil terpakai dengan mendasarkan pada analisis statistik norma kelompok. Sebelum diberikan intervensi, subjek terlebih dahulu dijelaskan tentang gambaran penelitian secara umum lalu, halhal yang dapat menimpa subjek selama penelitian berlangsung, dan diminta untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian (informed concern). Subjek juga diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai pelatihan yang akan diterimanya dalam penelitiannya ini sehingga tidak ada kesan terpaksa dalam mengikuti pelatihan. 2. Tahap Pelatihan Pemaafan Pada tahap pelatihan pemaafan terdapat perbedaan pemberian perlakuan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol tidak diberikan pelatihan pemaafan, sedangkan kelompok eksperimen diberikan pelatihan pemaafan. Pada penelitian ini terdapat beberapa metode pelatihan berupa lecturette, focus group discussion, diskusi, studi kasus, mental imagery, dan mengerjakan tugas yang keseluruhannya merupakan metode-metode palatihan yang umum digunakan dalam mewujudkan suasana pelatihan aktif yang terfokus pada peserta (Lawson, 2006). Pelatihan pemaafan yang diberikan pada setiap sesinya menggunakan metode-metode yang telah disebutkan sebelumnya namun tentunya dibuat secara bervariasi agar tidak menimbulkan kesan yang monoton serta disela-sela pelatihan peserta akan diajak untuk melakukan ice breaking untuk mencairkan susana pelatihan agar tidak terkesan kaku sekaligus merupakan pemberian

8 89 relaksasi pada peserta. Pada tahapan intervensi ini, peneliti juga mengumpulkan data-data berupa hasil observasi dan rekaman/verbatim hasil diskusi (termasuk hasil dari focus group discussion yang dilakukan oleh subjek) untuk dilakukan analisis secara kualitatif guna mendukung hasil penelitian yang diperoleh. 3. Tahap Posttest Tahap selanjutnya adalah tahapan posttest yang diberikan selang 1 (satu) hari setelah pemberian pelatihan pemaafan. Tujuan pemberian waktu jeda selama 1 (satu) hari setelah pelatihan adalah memberi kesempatan pada subjek untuk menginternalisasikan materi-materi yang diberikan selama pelatihan, namun tetap mempertimbangkan bahwa subjek yang merupakan para pecandu narkoba di program re-entry juga diberikan perlakuan lain oleh pihak Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor, sehingga waktu jeda yang diberikan untuk proses internalisasi materi pelatihan tidak boleh terlalu lama karena dapat menjadi bias penelitian. Posttest dilakukan kepada kedua kelompok subjek yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Posttes dilakukan dengan menggunakan Adult Version of the Coopersmith Self Inventory yang telah dimodifikasi dengan penambahan beberapa item pengecoh dan mengacak urutan-urutan item sehingga bias dari subjek akibat mengingat atau menghafalkan jawaban dari pretest dapat diminimalisir dan tetap mengaburkan tujuan sebenarnya dari penelitian kepada subjek agar tidak terjadi bias akibat subjek ingin memenuhi

9 90 harapan peneliti. Pada tahapan posttest ini, subjek yang tergabung di dalam kelompok eksperimen juga diminta untuk memberikan evaluasi (kritik, saran, kesan dan pesan) terhadap jalannya pelatihan dan kepada fasilitator dan cofasilitator selaku pemberi materi ketika pelatihan yang hasilnya kemudian akan digunakan untuk mendukung hasil analisis utama dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan prosedur statistik terhadap hasil pretest dan posttest sehingga dapat memperkuat hasil akhir yang ditunjukkan dalam penelitian ini. Kemudian, tahapan terakhir dari penelitian ini adalah menganalisis hasil perlakuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan tanpa perlakuan terhadap peningkatan self esteem pecandu narkoba. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencangkup beberapa metode pengumpulan data, meliputi: 1. Adult Version of The Coopersmith Self Inventory Self esteem dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Adult Version of the Coopersmith Self Inventory atau juga dikenal sebagai CSEI: Adult Version (Coopersmith Self Esteem Inventory: Adult Version) yang dimodifikasi dari Coppersmith Self Esteem Inventory yang telah dimodifikasi oleh Ryden (1978) agar dapat digunakan untuk remaja dan dewasa. CSEI: Adult Version memiliki aspek-aspek yang sama dengan CSEI yang diciptakan oleh Coopersmith (1967) namun dalam CSEI: Adult Version hal yang dimodifikasi oleh Ryden (1978) hanya pada item pernyataan yang ada dalam

10 91 skala tersebut karena item pernyataan original dari Coopersmith (1967) lebih kepada pengukuran self esteem untuk anak usia sekolah, serta beberapa item pernyataan langsung mengarah pada hal-hal yang dirasakan partisipan terkait relasi perteman di sekolah serta prestasi akademik. Hal inilah yang kemudian dimodifikasi oleh Ryden (1978) agar CSEI dapat digunakan lebih fleksibel pada remaja dan dewasa. Hasil pengujian reliabilitas dan validitas yang dilakukan oleh Ryden (1978) menunjukkan bahwa untuk test-restest reliability dari Adult Version of the Coopersmith Self Inventory ini berada pada rentang dengan interval 6 sampai 58 minggu, sedangkan untuk validitasnya Adult Version of the Coopersmith Self Inventory ditemukan memiliki korelasi dengan Marelow-Crowen Social Desirability Scale dengan angka korelasi sebesar Berdasarkan hasil uji reliabilitas dan validitas tersebut, Ryden (1978) menyimpulkan bahwa Adult Version of the Coopersmith Self Inventory merupakan alat ukur yang terpercaya. CSEI: Adult Version ini terdiri dari 58 item berupa pernyataan yang harus ditanggapi oleh partisipan dengan jawaban sesuai ataupun tidak sesuai dengan hal yang dialami dan dirasakan partisipan terkait pernyataan yang ada dalam skala. Pada CSEI: Adult Version ini juga terdapat 8 (delapan) item yang merupakan item untuk menguji tingkat social desireability, yaitu adanya kecenderungan responden untuk menampilkan dirinya secara baik sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Myers, 2012). Jika pada 8 (delapan) item untuk menguji tingkat social desireability tersebut partisipan menjawab sesuai pada 3 (tiga) atau lebih pernyataan, maka subjek tersebut harus

11 92 mengulang kembali menjawab keseluruhan item pernyataan yang tersedia dan diberitahukan agar lebih realistis untuk menjawab setiap pernyataan yang ada serta ditekankan kembali bahwa hasil tes hanya akan diketahui oleh peneliti dan tidak akan menghambat proses rehabilitasi narkoba yang sedang dijalani oleh partisipan. Blueprint dari Adult Version of the Coopersmith Self Inventory adalah sebagai berikut: Tabel 1. Blueprint Adult Version of the Coopersmith Self Esteem Inventory (Ryden, 1978) Nomor Item Aspek Indikator Keberhasilan Diri Nilai Aspirasi Pertahanan Social Desireability Favourable 2, 4, 11, 18, 21, 23, 24, 25, 28, 29 Unfavourable 3, 8, 9, 17, 37, 38, 39, 42, 43, 44, 46, 49, 52, 53, 56 Perasaan berarti, diterima, dan kompeten pada diri individu dan Pola asuh yang 5, 12, 14, 19, 32, positif di dalam 45, 47, 55 keluarga Mampu melawan perasaan ketidakmampuan dan mamajemen stres Individu 1, 6, 13, 20, 27, melakukkan halhal 34, 41, 48 yang tidak realistis untuk - terlihat baik ataupun terlihat buruk Total Item Total Keseluruhan Item 58 7, 26, 33, 40, 54 10, 36, 57 15, 16, 22, 30, 31, 35, 50, 51, 58 Pada perhitungan skor inventori, pernyataan dengan jawaban sesuai diberikan skor 1 (satu) kecuali pada pernyataan yang termasuk item social desireability yang hanya digunakan untuk melihat tingkat kebohongan subjek

12 93 dalam mengisi inventori dan tidak sesuai diberikan skor 0 (nol). Selanjutnya keseluruhan skor yang diperoleh subjek dijumlahkan menjadi total skor dan diurutkan sesuai dengan norma kelompok (menggunakan simpangan kuartil) sehingga diperoleh tingkat self esteem subjek yang terdiri dari self esteem tinggi, self esteem sedang, dan self esteem rendah. Sebelum digunakan dalam penelitian, modifikasi dari Adult Version of the Coopersmith Self Inventory akan di-tryout-kan terlebih dahulu dengan menggunakan tryout terpakai kepada populasi penelitian, yaitu sekitar 23 pecandu narkoba di program re-entry Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor. Hasil tryout terpakai ini nantinya akan dibuat norma kelompok sekaligus digunakan untuk membantu proses sampling pada penelitian yaitu memperoleh kriteria pecandu narkoba dengan self esteem rendah hingga sedang. 2. Modul Pelatihan Pemaafan Modul pelatihan pemaafan yang digunakan adalah modifikasi dari terapi pemaafan oleh Orbon, Mercado, dan Balila (2014) yang dikombinasikan dengan tahapan-tahapan pemaafan dari Kauppila (2006) ke dalam bentuk pelatihan. Pelatihan pemaafan terdiri terdiri dari kegiatan atau proses untuk meningkatkan keterampilan dan potensi individu melalui berbagai macam strategi pembelajaran yang sistematis dan diorganisasikan agar fokus pembelajaran mengarah pada pemaafan (forgiveness) dan bersyukur

13 94 (gratitude) dengan tujuan untuk mengubah emosi dan sikap negatif individu menjadi emosi dan sikap yang lebih positif. Model pelatihan pemaafan ini disusun berdasarkan tahapan-tahapan pemaafan yang disampaikan oleh Kauppila, yaitu awareness, admiting, accepting, a prayer of forgiveness dan gratitude, serta forgiveness testing. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode pelatihan aktif dengan experiential learning melalui lecturette, diskusi, mental imagery, studi kasus, mengerjakan tugas, serta diselingi dengan ice breaking, yang akan dilakukan dalam 6 (enam) sesi selama 3 (tiga) hari pertemuan. Validitas modul pelatihan ini akan dinilai menggunakan uji validitas isi atau content validity melalui pendapat profesional (professional judgement) oleh kedua dosen pembimbing, kedua dosen penguji, serta beberapa staf di Bagian Psikologi Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor. Selain itu, juga dilakukan peer review oleh rekan sejawat mahasiswa di Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret yang telah lulus mata kuliah Penyusunan Rancangan Pelatihan. Modul ini juga akan diujicobakan pada pecandu narkoba yang direhabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik subjek penelitian yang sudah ditentukan. Adapun rangkaian pelatihan pemaafan yang akan diberikan dalam penelitian ini, secara lebih lengkap dapat dilihat dari tabel 2 berikut:

14 95 Hari ke- Tabel 2. Rangkaian Pelatihan Pemaafan Materi Tujuan Metode Durasi 1 Cipta Suasana dan Kontrak Belajar Perkenalan antara fasilitator dan cofasilitator dengan peserta. Membangun raport. Membuat kontrak belajar. Perkenalan, ice breaking, pembacaan kontrak belajar. Awareness Peserta mampu Lecturette, studi mengenali dan kasus, memahami diri mengerjakan tugas sendiri. (letter writting Peserta mampu exercise) mengenali isu penting di balik penggunaan narkoba yang dilaminya. ISTIRAHAT Admitting Peserta setuju Lecturette, dan bahwa ada isu diskusi, studi Accepting penting di balik kasus, mental penggunaan imagery, dan narkoba yang mengerjakan tugas dialaminya dan (belajar dari masa isu itu harus lalu) diselesaikan. Peserta mampu menerima keadaannya saat ini. 2 A Prayer of Forgiveness dan Daily Gratitude Bagian 1: Spiritual Experience Peserta mampu mengerti tentang konsep pemaafan dan bersyukur. Peserta mau mencari pemaafan dari Tuhan (spiritual experience). Lecturette, diskusi, mengerjakan tugas (prayer-writting exercise, gratitude writing exercise, membuat daily gratitude box) 15 menit 75 menit 90 menit 90 menit

15 96 A Prayer of Forgiveness dan Daily Gratitude Bagian 2: Forgiveness of Others 3 A Prayer of Forgiveness dan Daily Gratitude Bagian 3: Forgiveness of Self Forgiveness Testing, Helping Yourself, Peserta mampu mempraktekkan perasaan bersyukur atas kondisinya sekarang. ISTIRAHAT Peserta mampu Lecturette, mengerti tentang mengerjakan tugas konsep pemaafan (menulis daftar dan bersyukur. nama orang-orang Peserta mampu yang pernah mengatasi disakiti akibat perasaan benci narkoba dan cara yang untuk meminta dirasakannya terhadap orang lain. Peserta mampu mempraktekkan perasaan bersyukur atas orang lain. Peserta mampu mengerti tentang konsep pemaafan dan bersyukur. Peserta mampu mengatasi perasaan bersalah yang dialaminya akibat narkoba. Peserta mampu mempraktekkan perasaan bersyukur atas hal-hal yang pernah ia alami baik itu positif dan negatif. maaf, prayerwritting exercise, gratitude writing exercise, mengisi daily box) gratitude Lecturette, diskusi, FGD (Focus Group Discussion), mengerjakan tugas (prayer-writting exercise, gratitude writing exercise, mengisi daily gratitude box) ISTIRAHAT Peserta mampu Lecturette, mental memahami nilainilai imagery (guided dari imagery), pemaafan dan mengerjakan tugas 90 menit 90 menit 90 menit

16 97 dan Evaluasi rasa syukur dan menerapkannya dalam kehidupan. Peserta mampu menggunakan pemaafan dan rasa syukur sebagai salah satu strategi koping terhadap relapse. (composing prayer of forgiveness for self help), mental imagery, simulasi, evaluasi pelatihan 3. Observasi dan Wawancara Observasi dan wawancara dilakukan untuk memperoleh data faktual selama sesi pelatihan pemaafan, seperti tingkat keseriusan subjek saat mendengarkan materi yang diberikan, tingkat keseriusan dan keaktifan subjek selama sesi diskusi, dan kemampuan subjek untuk mengikuti instruksiinstruksi yang diberikan fasilitator dan co-fasilitator terkait pengerjaan tugastugas yang diberikan, serta tingkat pemahaman subjek terhadap materi-materi pelatihan yang diberikan selama sesi pelatihan berlangsung. Selain itu, observasi bertujuan untuk mengontrol agar penelitian eksperimen yang dilakukan berlangsung sesuai dengan prosedur yang diinginkan oleh peneliti dan dapat mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kondisi subjek. Observasi dilakukan untuk memperoleh data berupa deskripsi perilaku subjek selama sesi pelatihan berlangsung yang nantinya akan digunakan sebagai data tambahan untuk mendukung hasil atau temuan dalam penelitian. 4. Focus Group Discussion/FGD (Diskusi Kelompok Terarah)

17 98 Focus Group Discussion atau diskusi kelompok terarah adalah suatu metode riset yang didefinisikan sebagai suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok (Bloor, Frankland, Thomas, & Robson, 2001). Dengan kata lain, diskusi kelompok terarah merupakan proses pengumpulan informasi bukan melalui wawancara, bukan bersifat perorangan/individual, serta bukan diskusi yang bersifat bebas. Diskusi kelompok terarah didesain untuk memunculkan informasi mengenai keinginan, kebutuhan, sudut pandang, kepercayaan, dan pengalaman yang dikehendaki peserta/subjek penelitian (Bloor, et al, 2001). Metode diskusi kelompok terarah termasuk metode kualitatif dan bertujuan untuk mengeksplorasi masalah yang spesifik, yang berkaitan dengan topik tertentu. Pada penelitian, diskusi kelompok terarah digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna-makna intersubjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena dihalangi oleh dorongan subjektivitas peneliti (Bloor, et al, 2001).

18 99 F. Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian yang akan digunakan. 1. Uji Validitas Validitas alat ukur merupakan sejauh mana alat ukur itu mampu mengukur konstrak yang dimaksudkan untuk diukur (Suryabrata, 2005). Pada penelitian ini, validitas alat ukur yang diuji adalah validitas dari modul pelatihan pemaafan dan validitas Adult Version of the Coopersmith Self Inventory. Kedua alat ukur tersebut mendapatkan uji validitas berupa validitas isi, yaitu validitas yang ditentukan melalui pendapat profesional (professional judgement) dalam proses telah isi modul dan/atau item pernyataan (Suryabrata, 2005). Pendapat profesional dalam penelitian ini diberikan oleh kedua dosen pembimbing, kedua dosen penguji serta staf bagian Psikologi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor selaku tempat berlangsungnya kegiatan penelitian ini. Selain itu, uji alat ukur dalam penelitian ini juga akan dilakukan dengan melakukan uji coba modul pelatihan pada pecandu narkoba yang direhabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik subjek penelitian yang sudah ditentukan, serta metode uji validitas skala guttman dengan menggunakan koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas secara komputasi dengan menggunakan software spreadsheet MS. Excel 2013 yang didalamnya terdapat program SKALO versi 2 (program untuk menghitung validitas skala guttman)

19 100 yang dikembangkan oleh Bapak Wahyu Widhiarso selaku Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat ukur tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat ukur yang sama, atau diukur dengan alat ukur yang setara pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 2005). Dengan demikian, maka dalam penelitian ini alat ukur yang diuji reliabilitasnya adalah Adult Version of the Coopersmith Self Inventory secara komputasi dengan menggunakan software SPSS for MS Windows version 22.0 dan teknik analisis Alpha Cronbach. Sedangkan untuk modul pelatihan pemaafan, reliabilitasnya diuji dengan pendapat profesional (professional judgement), sama dengan validitasnya. G. Teknik Analisis Data Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengukuran nonparametrik dengan prosedur uji Mann-Whitney dan Wilcoxon Signed-Rank Test. Uji Mann-Whitney dilakukan untuk melihat pengaruh pelatihan pemaafan terhadap peningkatan self esteem pada pecandu narkoba di program rehabilitasi. Uji nonparametrik Wilcoxon Signed-Rank Test dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan tingkat self esteem pada kelompok ekperimen ketika sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa pelatihan

20 101 pemaafan. Perhitungan selengkapnya dilakukan dengan menggunaakan teknik komputasi dengan software SPSS for MS Windows version 22.0.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Shaughnessy, Zeichmester, dan Zeichmester (2012)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Tergantung : Penerimaan Diri 2. Variabel Bebas : Pelatihan Konsep Diri B. Definisi Operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Stres kerja 2. Variabel bebas : Pelatihan kebersyukuran B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.

Lebih terperinci

GUNAWAN / PENGARUH PELATIHAN PEMAAFAN TERHADAP PENINGKATAN

GUNAWAN / PENGARUH PELATIHAN PEMAAFAN TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Pelatihan Pemaafan terhadap Peningkatan Self Esteem Pecandu Narkoba di Program Re-Entry Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor Effect of Forgiveness Training on Self

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Variabel Tergantung Variabel Bebas : Stres Kerja : Pelatihan Regulasi Emosi

Lebih terperinci

BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian

BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian 18 BAB III A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi untuk mengetahui akibat manipulasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. a. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. a. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido BAB IV HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah a. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Lido Bogor Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan model rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design (Neuman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama 2. Variabel bebas : Terapi Tadabbur Al-quran B. Definisi Operasional 1. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperimen, dan pendekatan pretest-posttest with control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel tergantung Variabel bebas : Empati : Bermain peran (roleplay) B. Definisi Operasional 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kohesivitas kelompok : Konseling Kelompok B. Definisi operasional 1. Kohesivitas Kelompok Kohesivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest- Posttest Control Group Design, sehingga digunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan merupakan eksperimen murni tapi seolah-olah murni. Menurut Danim (2004), penulisan

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Terdapat dua variabel dalam penelitian tentang pengaruh terapi kognitif perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 27 Bandung. Adapun pertimbangan dan alasan dilakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Seniati, dkk, 2011). Kerlinger (2000) menambahkan bahwa desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (Pre Experiment Design) yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, yang merupakan bentuk desain dari Quasi Eksperimental, di mana subjek penelitian

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Ruseffendi (Mahuda, 2012) Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Maka dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah lokasi yang digunkaan peneliti untuk melakukan penelitian. Di tempat penelitian ini peneliti akan

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental-kuasi (quasi-experimental research). Penelitian kuasi eksperimen digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self BAB III METODE PEELITIA A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dengan menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan penelitian yang memiliki dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: Variabel tergantung Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti setelah menetapkan judul penelitiannya (Gulo, 2002: 99)

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti setelah menetapkan judul penelitiannya (Gulo, 2002: 99) BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian atau desain penelitian adalah cetak biru yang menentukan pelaksanaan penelitian selanjutnya. Penyusunan rancangan ini dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian untuk meneliti populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena dalam proses penelitiannya menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Asemdoyong yang terletak di kecamatan Taman, kabupaten Pemalang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdistribusi III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 01/013 yang terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat ataupun wilayah yang akan diteliti. Peneliti melakukan penelitian di SMPN 3 Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Nawa Kartika, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, yang berlokasi di Jalan Raya Solo Wonogiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Persiapan Penelitian Peneliti mempersiapkan penelitian dengan mencari alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur penyesuaian diri dan self-esteem serta mencari subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat (Y) : Kematangan Karir 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O (Sugiyono, 2013) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terus meningkat. Pada tahun 2013 data dari UNODC (United Nation Office on

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terus meningkat. Pada tahun 2013 data dari UNODC (United Nation Office on BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyalahgunaan narkotika dari tahun ke tahun memiliki prevalensi yang terus meningkat. Pada tahun 2013 data dari UNODC (United Nation Office on Drugs and Crime) menunjukkan

Lebih terperinci

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu. Menurut Danim (2004), penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan kelompokteknik modeling dalam meningkatkan self efficacy yang siswa kelas Kelas XI TEI B SMKN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kedisiplinan belajar melalui bimbingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, hal ini dikarenakan penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan

Lebih terperinci

sebelum diberi perlakuan (kelompok eksperimen)

sebelum diberi perlakuan (kelompok eksperimen) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperiment dengan desain penelitian pretest-posttest with control group design. Penelitian terdiri dari 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Dalam implementasinya di lapangan, penelitian ini menggunakan dua

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Dalam implementasinya di lapangan, penelitian ini menggunakan dua 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Dalam implementasinya di lapangan, penelitian ini menggunakan dua kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung (dependent variable/ effectual variable) : kualitas hidup 2. Variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self-esteem terhadap penyesuaian diri pada peraturan sekolah pada siswa kelas I SMA X Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan kedalam penelitian True-Experimental Design, karena pada desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena salah satu ciri dari penelitian adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan rancangan pre and post test with control group design. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa Telukbetung yang terdistribusi dalam lima kelas yaitu kelas VII A VII E. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

Lebih terperinci