INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGEHBANGAN SISTEH INFORHASI HANAJEHEN SEBAGAI PENUNJANG PERENCANAAN DAN

Transkripsi

1 L+* INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGEHBANGAN SISTEH INFORHASI HANAJEHEN SEBAGAI PENUNJANG PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI INDUSTRI GULA DI PG SUBANG PTP XIV (PERSERO) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperolah gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor ANANG HAZFUAD F Dilahirkan pada tanggal 09 Maret 1968 di Klaten 1 lulus : 15 Desember 1990 Disetu,iui, /2 Januari 1991 ranono D. Feuidarto, HS. Uosen Pembimbing

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Hanya berkat limpahan dan rahnat-nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Skripsi ini disusun guna nemenuhi syarat untuk nenperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Skripsi ini disusun berdasarkan obser- vasi lepang, studi us taka, konsultasi dan pemograman komputer yang hsrtujuan untuk nerancang pengembangan sisten informasi nanajenen produksi industri gula. Verifikasi model dan pengan- bilan data.di lakukan di PG Subang, PTP XTV ( Persero ). Atas tersusunnya nasalah khusus ini penulis eenyanpaikan te- rioa kasih kepada : 1. Ir. Pramono 0. Feuibarto, HS., salaku dosen peabimbing, atas dorangan, not ivasi dan arah~n yang telah diberikan hingga penyelesaian skr ipsi ini. 2. St& pengajar Ju,rusan Teknologi industri Pertanian khususnya Ir. Hariain, H.Sc., yang.tslah memberikan pengarahan dalan penyuswnan skripsi ini. 5. Drs. Hade Pur~sn Hasna, Kuasa Direksi PTP XIV (Persero) atas kesempatan yang d'beriken untuk me1s.ksanaken penslitian. 4. Ir. Ariana Abdullah, Adninistratur PG SuSsng yang tslah member iken ij in sepenwhnya kepads penulis un.tu.k uielakukan penelitian ini.

3 5. Haman Suparman f3.s~. ( Kepala Sagian Pabrikasi ) beserta staf yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. 6. Tim SIMAWA-PERTI, atas arahan dan saran dalam pembentukan struktur konfigurasi sistem. 7. Keluarga Bapak Tamim Suranata, yang telah memberikan bantuan akomodasi selama penelitian. 8. Reksn-rekan TIN angkatan VII dan keluarga Arsida yang banyak memberikan dorongan. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis telah berusaha menyelesaikan masalah khusus ini sesempurna mungkin, meskipun demikian kritik dan saran per- baikan akan diterima dengan tangan terbuka. Akhir kata. semo- ga skripsi ini bermanfaat. Penulis

4 DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAHBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN A B. LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP... C. TUJUAN... I1. TINJAUAN PUSTAKA... A. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN B. PERENCANAAN DAN PENGENDALI'N C. I11. HETODOLOGT A. B. PENELITIAN TERDAHULU PENDEKATAN SISTEM... PRODUKSI IDENTIFIRASI SISTEH C. PERANCANGAN SISTEM INFORHASI MANAJEMEN IV. ANALISA SISTEH INFORMASI A. PROSES PRODUKSI GULA B. STRUKTUR ORGANISASI C. AHALISIS SIS'i'Eti BERJALAN... D. SISTEtl YANG DIUSULKAN... V. PENGEMBBNGAN SISTEH ZNFORMASI... A. SPESIFIKhSI SISTE. H... X xii

5 . B. SPESIFIKASI KINERJA SIMPPG-YO C. RANCANGAN SISTEM 44 D. DIAGRAM ALIR VI VERIFIKASI DAN PEMBAMASAN 52 A. SUB SISTEM PEMASUKAN DATA B. SVB SISTEM PENGOLAHAN C. SUB SISTEM PELAPORAN D. TEKNIS OPERASIONAL E. ANALISA BIAYA DAN MANFAAT F. HAHBATAN PENGEMBANGAN VII. KESIHPULAN DAN SARAN A KESIMPULAN.81 B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

6 DAFTAR TAEEL halaman Tabel 1. Karakteristik pengolahan data.elektronik (PDE), sistem informasi manajemen (SIM) dan sistem penunjang keputusan (SPK) Tabel 2. Analisis laboratorium dan pengawasan mutu proses yang dilakukan bagian pabrikasi PG Subang Tabel 3. Perincian biaya operasi per tahun pada sistem pengelolaan informasi tanpa komputer Tabel 4. Perincian biaya variabel per tahun pada sistem pengelolaan informasi tanpa komputer Tabel 5. Perincian biaya operasi per tahun pada sistem pengelolaan informasi secara komputerisasi Tabel 6. Perincian biaya variabel per tahun pada sistem pengelolaan informasi secara komputerisasi Tabel 7. Eiaya pengelolaan informasi per tahun... 78

7 DAFTAK GAHBAR halaman Gambar 1. Model dasar sistem informasi... 5 Gambar 2. Siklus umur sistem... 9 Gambar 3. Siklus informasi Gambar 4. Tahapan pengkaj ian pendekatan sistem 17 Gambar 5. Diagram lingkar sebab akibat Gambar 6. Diagram Input-Output Gambar 7. Tahapan perancangan SIMPG Gambar 8. Diagram alir dan neraca bahan proses produksi gula Gambar 9. Struktur organisasi PG Subang Gambar 10. Bagan organisasi bagian pabrikasi PG Subang Gambar 11. Proses pelaporan produksi PG Subang secara garis besar Gambar 12. Diagram sistem infornasi manajemen yang diusulkan Gambar 13a. Konfigurasi subsistem dan modul SIMPPG Gambar 13b. Konfigurasi pemasukan data SIMPPG Gambar 14. DFD I (DFD Global) SIMPPG Gambar 15. Diagram alir deskriptif subsistem pemasukan data Gambar 16a. Diagram alir subsistem pengendalian produksi... Gambar 16b. Diagram alir subsistem pengendalian produksi (lanjutan)... 49

8 Gambar 18. Gambar 19. Gambar 21. Gambar 22 Gambar 23. Gambar 24. Gambar 25. Gambar 26.,Gambar 27. Gambar 28. Gambar 29. Gambar 30,. Gambar 31. Gambar 32 Gambar 33 Diagram alir deskriptif subsistem pelaporan... Tampilan SIHPPG-90 dan pemasukan password. Tampilan menu utama SIMPPG-YO... Diagram hirarki subsistem pemasukan data... Tampilan menu pilihan subsistem pemasukan data... Tampilan pemasukan data bahan baku tebu... Tampilan pemasukan data nira mentah Tampilan menu modul pengawasan produksi... Tampilan pilihan melihat kondisi proses.per shift dan harian... Tampilan submodul gilingan... Tampilan submodul pemurnian... Tampilan submodul evaporator... Tampilan submodul persadiaan bahan baku... Tampilan submodul persediaan produk hasil... Tampilan modul kendali proses... Grafik hubungan kumulatif biaya pengolahan informasi manual dan komputerisasi...

9 DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7 Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lanpiran 14. Lampir~n 15. Daftar istilah proses produksi gula Keluaran modul perencanaan produksi tahunan (PPT-211.PRG) Keluaran modul perencanaan peoduksi periodik (PPP-222.PRG) Keluaran modul pelaporan produksi harian (LHP-311.PRG) Keluaran modul pelaporan pengawasan produksi harian (LHPP-312.PRG) Keluaran modul pelaporan periodik analisa dan ikhtisar jumlah (LPAI-321.PRG) Keluaran modul pelaporan periodik pengawasan produksi (LPPP-322.PRG) Keluaran modul pelaporan periodik posisi material (LPPM-333.PRG) Data dictionary (kamus data) Data Flou Diagram I11 subsistem perencanaan produksi Data Flow Diagram I11 subsistem pengendalian produksi Data Flow Diagram I11 sub-subsistem pengawasan produksi Daftar nama file data Daftar fiama file program Rumus perhitungan dalsm pengendalian produksi gula di PG Subang xii

10 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pola psngembangan agroindustri diarahkan pada penanggu- langan berbagai masalah pokok agroindustri di Indonesia, dian- taranya aspek manaj erial. Adanya manajemen industri yang kuat serta didukung oleh sumber daya yang menadai akan menghasilkan suatu industri yang tangguh serta mampu untuk menanggulangi pernasalahan-permasalahan yang ada. Industri gula pasir adalah industri yang sudah lama dikembangkan di Indonesia dan tetap merupakan industri yang strategis untuk dikembangkan karena hasil dari industri ini tergolong dalam 9 bahan pokok. Penduduk Indonesia pada tahun 1990 diperkirakan sebesar ribu jiwa dengan tingkat konsumsi gula per kapita sebesar kg per tahun (Deuan Gula Indonesia, 1988) sehingga dibutuhkan gula sebesar ribu ton. Produksi gula nasional selama tahun 1990 diperkira- kan ribu ton, sehingga gula yang masih harus diimpor se jumlah ribu ton. Untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi industri gula diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian produksi yang bertujuan untuk memudahkan bagian produk- si agar dapat bekerja sesuai pola yang digariskan dengan men bandingkan antara rencana dan kenyataan, sehingga apabila ter jadi penyinpangan maka dapat segera dilakukan tindakan korek- i. Dengan berkembangnya perusahaan, manajer tidak oungkin