PENGANTAR EKONOMI VETERINER
|
|
- Harjanti Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGANTAR EKONOMI VETERINER Drh. Hj. Fitri Nursanti Poernomo, MSc, MBA. FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2 PRINSIP EKONOMI DALAM KESEHATAN HEWAN Ekonomi selalu berhubungan dengan alokasi sumber-sumber dana yang penggunaannya berdasarkan prioritas untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan dalam kesehatan hewan belum tentu langsung dapat dikategorikan sebagai keuntungan finansial, tetapi setiap keuntungan yang bisa dirasakan oleh manusia secara alamiah adalah keuntungan ekonomi. Setiap program kesehatan hewan selalu dikaitkan dengan bobot keuntungan yg diperoleh, baik bagi peternak/kelompok ternak, maupun ekonomi suatu daerah, bahkan ekonomi secara nasional. Oleh karena itu dalam mengevaluasi suatu program, kita tidak bisa lepas dari teori-teori ekonomi yang mampu menjelaskan : Bagaimana manfaat program tersebut apabila dijalankan? Tehnik-tehnik analisa ekonomi memungkinkan pengambil keputusan untuk berfikir lebih tepat, teliti dan cepat, terutama bila menyangkut sumber dana yang besar.
3 Dengan tehnik tersebut, para pengambil keputusan dapat menentukan kebijakan yang paling tepat untuk dijalankan berdasarkan prioritas maupun strategi yang paling menguntungkan. Prinsip ekonomi digunakan untuk Menghitung kerugian penyakit dan keuntungan program pengendalian penyakit Namun demikian pertimbangan ekonomi bukanlah satusatunya dasar untuk pengambilan sebuah keputusan / kebijakan
4 Produksi sebagai Aktivitas Ekonomi Input : Barang-barang (pakan, obat-obatan, dll), jasa (tenaga kerja) yang dapat digunakan untuk menghasilkan output (daging, telur, susu) Input adalah sumber daya yang dapat digunakan pada proses produksi Output : Barang, jasa yang dihasilkan dari suatu aktivitas Output adalah nilai produksi suatu badan usaha, baik yang dikonsumsi maupun di jual ke konsumen. Nilai dari input dan output Nilai uang dari semua unsur input dan output direfleksikan dengan opportunity cost-nya Opportunity cost adalah keuntungan yang tidak kita dapatkan bila menggunakan suatu sumberdaya untuk mendapatkan suatu hal lainnya. Semua input dan output dinilai dengan menggunakan harga pasarnya.
5 Penyakit mengurangi hasil output untuk biaya input yang sama output sehat sakit y1 y2 input
6 Penyakit meningkatkan biaya input untuk hasil output yang sama output sehat sakit x1 x2 input
7 METODA PERHITUNGAN KERUGIAN EKONOMI I. Kerugian Langsung Akibat Penyakit Yaitu kerugian penurunan atau kehilangan produksi yang secara langsung disebabkan oleh adanya penyakit. Perlu mengetahui parameter produksi dan efek penyakit terhadap sistem peternakan, sehingga dapat dibandingkan nilai output pada keadaan dengan dan tanpa penyakit Dalam menghitung kerugian akibat penyakit digunakan 2 metoda pendekatan, yaitu : 1. Perhitungan kerugian sebagai fungsi dari nilai ternak : - Kematian : dihitung dengan mengalikan % mortalitas menurut kelompok umur, jenis kelamin dll dengan harga per ekor untuk tiap kelompok. - Kesakitan : dihitung dengan mengalikan % penurunan nilai ternak akibat sakit menurut umur, jenis kelamin, dll dengan harga per ekor untuk tiap kelompok.
8 Contoh Metoda 1 : Perhitungan kerugian akibat Surra pada sapi a. Perhitungan Nilai Ternak Kelompok umur (th) 3-4 Nilai berat badan (Rp.) 3,500,000.- Jumlah ternak (ekor) 100 b. Perhitungan kerugian penyakit dalam rupiah Asumsi yang digunakan untuk perkiraan efek tinggi & rendah 1) Tinggi : Nilai ternak seluruhnya hilang Rendah : 1/3 nilai ternak masih bisa diselamatkan 2) Tinggi : 50% penurunan nilai ternak Rendah : 35% penurunan nilai ternak 3) Tinggi : 15% penurunan nilai ternak Rendah : 10% penurunan nilai ternak
9 Perhitungan Kerugian penyakit dalam Rupiah Efek Penyakit % Hi Lo Mortalitas 1) 4 14,000,000 9,333,333 nilai ternak dlm populasi 20 35,000,000 24,500,000 bagi ternak gemuk 2) nilai ternak dlm populasi 65 34,125,000 22,750,000 bagi ternak kurus 3) Jumlah Kerugian 83,250,000 56,550,000 (disesuaikan dari sumber Putt et al, 1988)
10 1. Perhitungan kerugian sebagai efek dari penyakit terhadap produk ternak Kerugian kematian dihitung seperti pendekatan pertama Kerugian akibat sakit dihitung dengan melihat efek penyakit terhadap parameter produksi, seperti : - infertilitas - keguguran - keterlambatan dewasa kelamin - penurunan produksi - penurunan tenaga kerja - penurunan berat badan dan lain sebagainya Kerugian akibat mortalitas dan morbiditas ini selanjutnya diproyeksikan dengan perkembangan populasi ternak dan perkembangan penyakit per tahun
11 Contoh Metoda II : Menghitung kerugian penyakit Scabies pada domba Populasi ternak (ekor) 1,200 Rata-rata nilai kulit/ ekor (Rp) 80,000 Nilai domba yang mati/ ekor (Rp) 400,000 Harga domba potong/ ekor (Rp) 500,000 Insidens/tahun (%) 55 Kematian pada kelompok terinfeksi (%) 25 Penurunan BB pada kelompok terinfeksi (%) 14 Penurunan BB (%) 10
12 Kerugian akibat kematian : - Kehilangan nilai kulit = 165 x Rp 80,000 = Rp 13,200, Kematian domba = 165 x Rp 400,000 = Rp 66,000,000.- Kerugian akibat sakit : - Penurunan BB = 495 x 14% x 10% x Rp 500,000 = Rp 3,465,000 Jumlah kerugian per tahun = Rp 82,665,000.- (Disesuaikan dari sumber Hutabarat, TSPN, Kerugian per tahun yang diakibatkan oleh Scabies pada domba di kecamatan Cijeruk, Bogor) Pada perhitungan dengan metoda ini dapat ditambahkan kerugiankerugian yang berakibat pada membesarnya input suatu usaha, seperti meningkatnya biaya pakan, tenaga kerja dan perpanjangan waktu dalam pemeliharan akibat keterlambatan pencapaian usia dewasa /bobot badan dewasa.
13 II. Perhitungan Kerugian Tidak Langsung Yaitu Kerugian yang timbul akibat adanya usaha - usaha untuk mencegah penyakit sebagai penghambat produksi. Sebaliknya jika pengendalian penyakit dapat menghilangkan faktor - faktor penghambat produksi tersebut, maka keuntungan/ keberhasilan dari perubahan itu adalah keuntungan tidak langsung. Contoh dari kerugian tidak langsung akibat Trypanosomiasis yang ditularkan lalat dapat menyebabkan terhambatnya produksi pertanian akibat penggunaan insekstisida yang berlebihan. Kerugian lain akibat penyakit adalah : Zoonosis Perdagangan internasional, Kerugian tidak teraba (intangible), dan lain sebagainya Secara umum dapat dikatakan bahwa kerugian-kerugian semacam ini ada dan perlu dipertimbangkan dalam setiap perhitungan kerugian penyakit hewan.
14 PERHITUNGAN KEUNTUNGAN DARI PENGENDALIAN PENYAKIT Biaya pengendalian penyakit hewan bervariasi, tidak saja bergantung pada jenis penyakit, tetapi juga pada waktu dan tempat dimana program pengendalian tersebut ilaksanakan. Meskipun demikian komponen - komponen dari biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh secara umum dapat dibuat. Tehnik umum yang biasanya digunakan adalah : 1. Analisa Parsial dari anggaran usaha tani (Partial farm budgeting/ partial analysis) 2. Analisa keuntungan kotor (Gross Margin Analysis)
15 Partial Analysis Dalam analisa ekonomi perlu diperhitungkan bahwa perubahan dari input pada sustem produksi hewan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas outputnya. Tetapi biasanya sangat kompleks dan informasi yang tersedia sering tidak cukup. Oleh karena itu dalam perubahan produksi yang disebabkan oleh kehadiran penyakit dan dilaksanakannya suatu program pengendalian penyakit, sering digunakan tehnik Partial Analyisis Tehnik ini merupakan cara sederhana untuk menganalisa finansial suatu sistem. Yang diperlukan hanyalah komponen biaya dan pendapatan yang terpengaruh oleh diimplementasikannya suatu program pengendalian. Tehnik ini menggambarkan konsekuensi secara finansial dari perubahan prosedur dalam usaha tani.
16 Dasar Komponen Partial Analysis BIAYA KEUNTUNGAN A. Biaya Tambahan C. Kerugian yang Dapat Dihindari B. Pendapatan yang Hilang D. Pendapatan Tambahan A + B = TOTAL BIAYA C + D = TOTAL KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN BERSIH = TOTAL KEUNTUNGAN - TOTAL BIAYA = (C+D) (A+B) Keempat komponen di atas tidak selalu dapat dipenuhi, beberapa proyek bisa saja tidak mempunyai komponen B dan C. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai terjadi perhitungan ganda pada komponen-komponen di atas.
17 Partial Analysis dari Beberapa Kebijakan Pengendalian Penyakit Policy Costs Benefits Do Nothing Treatment of diagnosed cases Control of the disease Eradication of the disease Tdk terkontrolnya morbidity & mortality Biaya Surveillance, treatment & diagnosa Biaya pengendalian penyakit Biaya program, incl survey, diagnosa dan follow up program Tidak ada resiko pengeluaran tambahan Penurunan morbidity & mortality Penurunan morbidity & mortality, penurunan biaya program sebelumnya yg dapat dihemat (if any) Idem di atas, tidak ada pengeluaran lg untuk kematian, kesakitan dan biaya lain
18 Gross Margin Analysis Dalam menghitung biaya akibat penyakit dan usaha pengendaliannya, sangat penting memisahkan biaya-biaya yang bervariasi (variable costs) dari biaya-biaya tetap (fixed costs) Tujuan pengalokasian biaya ini untuk menghitung perbedaan pendapatan usaha dengan dan tanpa penyakit, serta dilakukan dan tidak dilakukannya suatu program pengendalian penyakit. Kehadiran suatu penyakit dan usaha pengendaliannya sangat mempengaruhi variable costs dari suatu anggaran usaha, oleh sebab itu mempengaruhi keuntungan kotor (Gross Margin). Gross margin merupakan salah satu indeks ekonomis dalam performance suatu usaha, yang biasanya diekspresikan kepada unit-unit produksi, seperti gross margin per kandang, per hektar, dlsb Analisa ini merupakan metoda praktis dalam perhitungan finasial, dan merupakan cara praktis untuk mengevaluasi keefektifan suatu program
19 VARIABLE COSTS Biaya yang bervariablel Peningkatan biaya berbanding lurus dengan peningkatan output Termasuk : pakan, desinfektan, biaya Treatment, analisa, tenaga kerja harian, dlsb FIXED COSTS Biaya yang relatif tetap Tidak terpengaruh bila perubahan output hanya sedikit Biaya tetap ada meski, output=0 Termasuk : tenaga tetap, depresiasi kandang/alat COSTS COSTS Variable Costs OUTPUT OUTPUT
20 Format Umum untuk Menghitung Gross Margin Nilai ternak Awal + V A R I A B L E C O S T S = Total Nilai Awal & Biaya + biaya pembelian + Biaya-biaya hewan pakan, obat pemeliharaan, dll (1) (2) (3) (4) Nilai Akhir Ternak + penjualan produk + penjualan hasil = Total Nilai Ternak dan hewan sampingan Akhir+Penjualan (5) (6) (7) (8) ====================== GROSS MARGIN = (8) (4) ======================
21 PRINSIP PRINSIP DAN KRITERIA BENEFIT COST ANALYSIS Discounting adalah suatu proses mengkonversikan nilai yang akan datang menjadi nilai sekarang, biasanya digunakan dalam menilai suatu projek, dimana baik biaya maupun keuntungan yang akan diperoleh diperhitungkan (dikalikan dg) faktor diskon tahun ybs. Future Values adalah menghitung nilai yang akan datang Rumus FV = PV (1+i) n Present Values adalah menghitung nilai sekarang Rumus PV = FV (1+i) n i = discount rate n = jumlah tahun dimana proyek dievaluasi Discount Rate yang biasa digunakan dalam menilai suatu proyek disesuaikan dengan negara dimana proyek dijalankan
22 Contoh penggunaan : Menghitung Future Value Nilai sebuah gudang saat ini adalah Rp ,000.-, inflation rate utk properti usaha tahun 2006 adalah 6%, berapa nilai jual gudang tersebut bila dijual 5 tahun yad? FV = PV (1+i) n Menghitung Present Value Pada tahun ini dibuat suatu perhitungan : untuk memenuhi konsumsi daging sapi dalam suatu kabupaten maka pada tahun 2013 harus dipotong 300,000 ekor sapi. Tingkat perkembangan populasi (growth rate) sapi diketahui 3.5%, dan tingkat pemotongan yang rasional supaya tidak mengganggu populasi adalah 12%. Harus berapa besar populasi sapi tahun ini agar memenuhi demand tsb PV = FV (1+i) n
23 Contoh penggunaan rumus : Menghitung Growth Rate (i) Pada tahun 1998 dilakukan sensus terhadap populasi ayam buras di suatu daerah, diketahui populasi 5,350,071 ekor, pada tahun 1988 sensus menunjukkan populasi 3,897,136 ekor. Berapa tingkat perkembangan (annual growth rate) disana? i = n FV PV - 1 Menghitung Waktu (n) Jika tingkat suku bunga saat ini adalah 12%, untuk berapa lamakah kita harus menyimpan uang kita di bank, agar nilainya menjadi dua kali lipat dari nilai sekarang? n = log (FV/PV) log (1+i)
24 KRITERIA MENILAI SUATU PROYEK Bila Present Value Benefit>Present Value Costs Dimana PVB adalah total dari semua Benefit yang telah diperhitungkan dengan faktor diskon setiap tahunnya (Discounted benefit), sedang PVC adalah discounted Costs Bila Nett Present Value (NPV) bernilai posistif PVB - PVC > 0 NPV memberikan gambaran thd nilai proyek, tetapi sulit digunakan untuk merangking proyek Benefit Cost ratio (BCR) > 1 Yaitu ratio antara PVB : PVC Bermanfaat untuk merangking proyek Internal Rate of Return (IRR) > r, dimana r adalah tk suku bunga/inflasi yang berlaku IRR harus > tingkat minimum yg diterima dari opportunity cost nilai uang diinvestasikan untuk proyek tersebut IRR = DR + (DR - DR ) x (NPV pada DR ) (I NPV pada DR + NPV pada DR I)
25 Contoh Perhitungan Kelayakan Proyek Thn Investasi Operasi& pemeliharaa n Biaya Prod Total Biaya Disc. Factor (12%) PVC Total Pendapata n PVB PVB- PVC 1 10, ,000 0,893 8, , ,000 5, ,986 4, ,424-3,986-3, , ,716 1,532 2, ,542 3,121 4, ,589 1, ,221 1, ,619 3,231 2,397 2, , , ,885 4, ,799 26,000 11,250 9,000 46,250 28,807 58,000 25,543-3,264 Dg Disc Rate 12% 10% 8% 6% NPV = - 3,264-1, ,008 BCR = 0.89 IRR = 7.891%
26 Contoh Soal Pembangunan sebuah Poskeswan dan peralatannya menghabiskan biaya sebesar Rp. 80 juta, terjadi setahun sebelum operasional proyek tersebut. Direkrut dan ditraining seorang paramedis dengan biaya Rp 5 juta, juga dilengkapi sebuah sepeda motor seharga Rp 10 juta. Diperkirakan setelah 5 tahun proyek berjalan nilai buku motor tinggal 40%, nilai bangunan dan peralatan sekitar 60%. Gaji paramedis Rp. 1 juta/bulan, sedangkan operasional Rp. 2 juta/bulan, asumsi naik setiap tahun 10%. Dari sisi keuntungan, diharapkan sudah terjadi pada tahun pertama senilai Rp 30 juta. Pada tahun berikutnya mencapai 2x lipat, setelah itu growth benefit 50% sampai akhir proyek. Hitung NPV, BCR dan IRR proyek Poskeswan ini
27 Bogor, 18 Desember 2006
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciVII. ANALISIS FINANSIAL
VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar
Lebih terperinciII. KERANGKA PEMIKIRAN
II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciTIME VALUE OF MONEY. FVn =Po (1+r) n. FVn =Po (1+r/m) m.n 1. NILAI YANG AKAN DATANG (FUTURE VALUE)
TIME VALUE OF MONEY A. Pengertian Time Value of Money Dana investasi yang akan diterima di masa yang akan datang harus diperhitungkan di masa sekarang. Dana investasi tersebut akan kembali melalui penerimaan-penerimaan
Lebih terperinciPENGANGGARAN MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI
PENGANGGARAN MODAL Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dasar-Dasar Penganggaran Modal Definisi dan Metode Metode
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR
ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The
Lebih terperinci18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2
ANALISIS PROYEK/INVESTASI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 PROYEK ADALAH SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SEJUMLAH SUMBER DAYA UNTU MEMPEROLEH SUATU MANFAAT (BENEFIT). MEMERLUKAN BIAYA (COST),
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB III NILAI WAKTU UANG
BAB III NILAI WAKTU UANG Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sudi Mampir di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian adalah bulan April sampai
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciBab 5 Penganggaran Modal
M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan
Lebih terperinci[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MATA KULIAH/KELAS : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas D HARI / TANGGAL : Jum at, 8 Januari 2016, WAKTU: 09.20-11.10
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Defenisi Operasional Konsep dasar dan defenisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan
Lebih terperinciDAN ANALISIS TEKNO EKONOMI
4 BAB DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4 PERHITUNGAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI 4.1 Analisis Perbandingan Investasi Softswitch terhadap Circuit Switch Untuk membandingkan antara Investasi dengan
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar
Lebih terperinciOleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M
MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M TIME VALUE OF MONEY Nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti. Individu akan memilih menerima uang yang sama sekarang daripada nanti, dan lebih
Lebih terperinciVII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
Lebih terperinciBab XIII STUDI KELAYAKAN
Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi
Lebih terperinciPenganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.
Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,
Lebih terperinciBAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciII ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan jaman dimana masyarakat mulai sadar akan pentingnya kebutuhan pangan yang harus terpenuhi. Salah satu faktor yang paling di lirik oleh masyarakat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional sebagai
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF. Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period
PEMILIHAN ALTERNATIF Present Worth, Annual Worth, ROR, BCR, Payback period Pemilihan Alternatif Konsep perbandingan alternatif : melihat kelebihan profit/benefit atau dibandingkan dengan batas ttt Periode
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Buah naga merupakan tanaman tahunan yang sudah dapat berbuah 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun setelah tanam. Buah naga memiliki usia produktif
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan kambing perah Prima Fit yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan
Lebih terperinci1. Studi Kelayakan Proyek. 2. Capital Budgeting. 3. Analisis Biaya-Volume-Laba
1. Studi Kelayakan Proyek 2. Capital Budgeting 3. Analisis Biaya-Volume-Laba Pengertian: serangkaian penelitian utk mengevaluasi dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dg berhasil Tujuan: utk menghindari
Lebih terperinciPertemuan 4 Manajemen Keuangan
MK MANAJEMEN BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Pertemuan 4 Manajemen Keuangan Tujuan Memahami mengenai manajemen keuangan, manfaat nilai waktu uang dan dapat membuat analisis laporan keuangan Manajemen Keuangan adalah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)
Lebih terperinciPendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani
Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan tempe UD. Tigo Putro di Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan
Lebih terperinciTUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)
TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427) Prian priyatna putra (0113u254) Shinta achadya (0113u248) Kelas D FAKULTAS
Lebih terperinciJawaban yang tidak sesuai dengan soal, tidak akan dikoreksi!!! TUGAS AKHIR ini dan Jawaban soal pada UAS, dikumpulkan SEMUA pada saat UAS!!!
MATA KULIAH : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas A HARI / TANGGAL : Senin, 8 Juni 2015 : Take Home DOSEN PENGAMPU : IR. H.D. UTAMI, MS., MAppl.Sc., PhD. Buatlah Perencanan dan Evaluasi Usaha
Lebih terperinciREPLACEMENT ANALYSIS REPLACEMENT ANALYSIS CAPITAL BUDGETING
REPLACEMENT ANALYSIS CAPITAL BUDGETING 1. Replacement Analysis Pengertian Contoh perhitungan Replacement Value of Defender 2. Capital Budgeting Pengertian Cara PW dan AW Cara Linear Integer Programming
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi
23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG
ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Financial Analysis In Fresh Milk Collecting Unit Of Tani Wilis Dairy Cooperatives At Sendang Sub District
Lebih terperinciStudi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi
Studi Kasus Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi Kl Kelayakan, Johar Aifi Arifin & Akhmad Fauzi Studi Kasus: Penilaian Kelayakan Investasi di bidang usaha transportasi Berdasarkan data data yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI
PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciV. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR
V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR Analisa Biaya Manfaat Ikan Hias Air Tawar Layak tidaknya usaha dapat diukur melalui beberapa parameter pengukuran seperti Net Present Value (NPV),
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALTERNATIF PERBANDINGAN ALTERNATIF
PERBANDINGAN ALTERNATIF Macam-macam analisa Present Worth Capitalized Cost Annual Worth PERBANDINGAN ALTERNATIF Ekonomi Teknik bertujuan : membandingkan alternatif-alternatif dan memilih yang paling ekonomis
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2016/2017 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MATA KULIAH : Perencanaan dan Evaluasi Usaha Peternakan Klas F HARI / TANGGAL : Senin, 19 Juni 2017, Jam 14.10-15.50 SIFAT
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Pada Peternak Ayam Broiler Rosna Ente di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango) JURNAL
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciModal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi
Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada
Lebih terperinciInvestasi dalam aktiva tetap
Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciTUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR
TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Produksi Perikanan dan Kelautan Disusun Oleh: Ludfi Dwi 230110120120 Sofan
Lebih terperinciAspek Finansial & Pendanaan Proyek
LOGO LOGO Aspek Finansial & Pendanaan Proyek Pendahuluan Aspek finansial pada umumnya merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Hal ini karena kajian dalam
Lebih terperinciBab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciKonsep Dasar Manajemen Keuangan
Konsep Dasar Manajemen Keuangan Sumber: Bab 1, 4 dan 5, dari buku Finance for IT Decision Makers oleh Michael Blackstaff, Springer, London, 1998. 1. Pengantar Akan dipelajari konsep dari: Dosen: Arrianto
Lebih terperinciAnalisis Manfaat Biaya (AMB) Sayifullah
Analisis Manfaat Biaya (AMB) Sayifullah Materi Presentasi Tujuan dan kegunaan AMB Keputusan pelaksanaan suatu program suatu pemerintah Future value dan present value Metode pemilihan suatu proyek Manfaat
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO
BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO Ukuran Kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah net present value (NPV) dan net benevit cost ratio (net
Lebih terperinciTime Value of Money. rosyzandra/skb/unira
Time Value of Money Secara umum untuk menilai layak atau tidaknya suatu investasi, baik swasta maupun pemerintah banyak menggunakan konsep time value of money sebagai bahan pertimbangan Dalam literatur
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang dilakukan di Perusahaan Parakbada, Katulampa, Kota Bogor, Provinsi Jawa
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL
VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian
Lebih terperinciLampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi. Biaya Peralatan Medis = Rp Biaya Desain dan Pra-Operasi = Rp
LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi Dari Tabel 4.1 diperoleh : Pada Tahun 2002 Biaya Peralatan Medis = Rp. 4.478.560.000 Biaya Pembangunan = Rp. 31.135.000.000 Biaya Desain dan Pra-Operasi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha peternakan sapi di CV. Anugrah farm merupakan peternakan yang berfokus pada bidang penggemukan sapi.sapi yang digemukkan mulai dari yang berbobot 200 kg sampai dengan 300
Lebih terperinciANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinciBAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI
BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create
Lebih terperinciEfek Inflasi Inflasion Effect
Efek Inflasi Inflasion Effect Inflasi Nilai uang 1 juta 15-20 tahun yang lalu masih sangat berharga. TAPI sekarang uang 1 juta nilainya jauh lebih rendah.. Buktinya Jika dibelanjakan. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinci