MENGUJI KEMURNIAN MADU MELALUI PENGUKURANVISKOSITAS ZAT CAIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGUJI KEMURNIAN MADU MELALUI PENGUKURANVISKOSITAS ZAT CAIR"

Transkripsi

1 MENGUJI KEMURNIAN MADU MELALUI PENGUKURANVISKOSITAS ZAT CAIR Santi Somi S. Saefatu, Andreas Setiawan Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro Salatiga 50711, Indonesia santysaefatu@yahoo.co.id ABSTRAK Ciri khas zat cair adalah kental atau viscous, dimana kekentalannya berbeda-beda misalnya kekentalan madu berbeda dengan minyak goreng. Dalam penelitian ini madu digunakan sebagai sampel untuk bahan perbandingan. Madu mempunyai manfaat penting dalam kehidupan manusia antara lain dari segi pangan, kesehatan, dan kecantikan. Banyaknya manfaat madu bagi kehidupan manusia, maka penelitian ini bertujuan untuk, menguji kemurnian madu melalui pengukuran viskositas zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. Hal ini tidak saja pada madu murni tapi juga untuk madu campuran air dengan volume yang berbeda-beda. Ternyata setelah dilakukan penelitian, maka diketahui bahwa nilai viskositas dari madu murni lebih tinggi dari madu dengan campuran air yaitu 7,05 X 10 3 cp, sedangakan nilai viskositas dari madu dengan campuran air 35 ml viskositasnya 4,07 X 10 3 cp, madu campuran air 50 ml viskositasnya 2,87 X 10 3 cp, dan madu campuran air 70 ml viskositasnya 1,71 X 10 3 cp. Metode ini berhasil membedakan nilai viskositas dari madu murni dan madu campuran air dengan berbagai volume. Kata kunci: Viskositas, madu, Stokes PENDAHULUAN Salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) dimana zat cair memiliki koefisien kekentalan yang berbeda-beda, misalnya kekentalan madu berbeda dengan minyak goreng. Madu mempunyai manfaat penting dalam berbagai aspek antara lain dari segi kesehatan [1], kecantikan [2], dan pangan [3] Namun saat ini banyak sekali madu palsu yang diperjual belikan dipasar-pasar tradisional. Para penjual yang nakal biasanya mencampurkan sedikit madu asli dengan gula tebu atau gula merah dan ditambahkan asam sitrat untuk rasa asamnya serta enzim untuk menimbulkan kesan. Ada beberapa cara yang bisa dipakai guna untuk mengetahui keaslian madu yang akan dibeli yaitu [4]: Jika madunya asli, ketika dicampur dengan 2 sendok makan kuning telur maka akan tampak mengkristal saat madu dikocok. Apabila madu anda asli saat dikocok dalam botol akan berbusa, busa dan udara akan naik dan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka akan terdengar suara letupan kecil, letupan itu juga bisa terjadi karena adanya fermentasi karena gas. Madu tidak akan merembes ketika diteteskan diatas kertas. Madu tidak akan membuat air keruh ketika dituangkan dalam gelas yang berisi air, tapi madu akan langsung jatuh kedasar wadah. Batang korek api yang dicelupkan kedalam larutan madu beberapa saat kemudian dikeluarkan dan dibakar batang korek api tersebut akan nyala. Kelebihan dari metode diatas yaitu, alat yang dipergunakan sederhana dan ada disekitar kita. Kelemahannya, kita tidak dapat mengetahui apa yang menyebabkan madu tidak dapat merembes ke kertas karena itu hanya sebuah keyakinan saja. Dari metode diatas muncullah masalah bagaimana mengetahui madu yang asli secara fisis. Dengan uraian tersebut, pada penelitian ini direncanakan menggunakan metode hukum Stokes, karena mengukur nilai fisis yaitu viskositas. Penelitian tersebut menggunakan F23-1

2 madu sebagai bahan dasar untuk mencari tahu seberapa besar koefisien kekentalan madu. Dalam penelitian ini yang akan dipakai sebagai bahan perbandingan tidak saja madu murni tapi juga madu yang dicampur air dengan volume campuran yang berbeda-beda. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar viskositas dari madu murni dan madu yang dicampur air dengan volume yang berbeda-beda. KAJIAN TEORI Menurut arti katanya viskositas berasal dari kata viscous yaitu kental [4]. Kekentalan dapat didefinisikan sebagai gesekan dalam suatu zat alir. [5] Benda yang bergerak dalam fluida mengalami hambatan berupa gesekan, besar gesekan ini bergantung pada kekentalan. Fluida yang berbeda memiliki viskositas yang berbeda, misalnya sirup memiliki viskositas yang lebih tinggi dari air, madu lebih kental dari oli [5]. Untuk mengkarakterkan sebuah fluida tidak cukup hanya dengan sifat-sifat fluida, seperti berat jenis dan kerapatan sebuah fluida, namun dibutuhkan sebuah sifat tambahan seperti viskositas untuk menggambarkan fluiditas sebuah fluida, yang merupakan salah satu ciri khas dari fluida yaitu kental atau (viscous) [4]. Menurut hukum Stokes, sebuah bola dengan jari-jari tertentu bergerak dengan kecepatan tertentu didalam fluida akan mengalami gesekan yang melawan geraknya akibat kekentalan fluida [6]. Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya gesekan fluida secara empiris [7] Pada dasarnya penentuan angka kecepatan terminal adalah dengan menggunakan persamaan dibawah ini: F A + F S = W...(2) F A = gaya archimedes F S = gaya Stokes F A + F S = W Jika adalah massa jenis bola, adalah massa jenis fluida, dan V b adalah volume bola serta g grafitasi bumi, persamaan yang berlaku adalah Massa bola V b dan massa dan massa jenis fliuda menggunakan persamaan (5) dan (6) dapat dihitung dengan F23-2

3 adalah massa gelas ukur, mgu m adalah massa fluida. f Dengan mensubstitusikan persamaan (4) ke dalam persamaan (2) maka diperoleh persamaan (7). Dengan mensbtitusikan persamaan (1) kedalam persamaan (7) diperoleh (8) Untuk mendapatkan nilai koefisien viskositas luida pesamaan (8) diubah dalam bentuk persamaan (9) dengan : V T = kecepatan terminal (m/s) = massa jenis benda (kg/m 3 ) r = jari-jari benda (m) = massa jenis fluida (kg/m 3 η = viskositas cairan (Nsm -2 ) g = percepatan grafitasi (m/s 2 ) Pada umumnya viskositas dinyatakan dalam satuan centipoise (cp), jadi 1 CentiPoise itu ( Ns) setara dengan 1 X m METODELOGI PENELITIAN Prosedur penelitian ini dibagi dua tahap yaitu : tahap persiapan, tabung zat cair yang berbentuk silinder, bola besi, stopwatch, mikrometer sekrup, mister, neraca, jangka sorong, kamera digital dan madu murni serta madu campuran air dengan volume yang berbeda-beda. Semua peralatan yang sudah disiapkan dirancang sedemikian rupa sehingga seperti gambar dibawah ini, tabung yang sudah tersedia diisi dengan madu yang telah disediakan sampai batas tertentu, kemudian bola dijatuhkan secara perlahan-lahan sehingga kecepatan awal = 0. Kegiatan ini akan direkam dengan menggunakan kamera digital, yang nantinya rekaman tersebut akan dipakai untuk menghitung waktu. Dimana bola bergerak dari satu skala ke skala yang lain, seperti yang telah ditentukan sampai mencapai dasar wadah. Ketika waktunya telah diketahui maka kecepatan dapat dihitung dan dibuat dalam bentuk grafik, tujuannya untuk mengetahui kecepatannya konstan pada berapa cm/s. Setelah dibuat dalam bentuk grafik maka kegiatan tersebut diulangi untuk mencari koefisien viskositas dari madu yang sudah dicampur air dengan volume yang berbeda-beda diantaranya 35 ml, 50 ml, dan 70 ml. F23-3

4 skala Tabung berisi madu Tiang penyangga Pengukur waktu Bola besi Gambar 1. Susunan alat untuk percobaan Stokes. Analisis dan Pembahasan Data hasil pengkuran koefisien viskositas dari madu, diantaranya madu yang dicampur air dengan volume yang berbeda-beda dan madu murni. Dari tabel dibawah ini nampak bahwa kecenderungan nilai koefisien viskositas dari yang kental ke yang encer terlihat jelas. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa makin lama kecepatannya semakin berkurang. Untuk menghitung kecepatan dapat dicari dengan menggunakan persamaan seperti dibawah ini: kecepatan adalah : V = t s...(10) dengan s = jarak (cm) t = waktu (sekon) V = kecepatan(cm/s) F23-4

5 Tabel 1 Data hasil pengukuran dari madu murni, dan madu dengan campuran air 35 ml, 50 ml, dan 70 ml. Jarak (cm) madu murni Madu+air 35 ml waktu (t) Madu+air 50 ml Madu+air 70 ml Madu murni kecepatan (cm/s) Madu+air 35 ml Madu+air 50 ml Madu+air 70 ml 4,5 3 1,3 1 0,3 1,5 3,46 4,5 15 4,5 4,5 1,9 1,5 0,6 1 2,37 3 7,5 4,5 6 2, ,75 1,55 2,25 4,5 4,5 7, ,3 0,6 1,13 1,5 3,46 4,5 9 4,6 3,5 1,6 0,5 0,98 1,29 2,81 4,5 10 5, ,45 0,85 1,13 2,25 4,5 12,5 6 4,5 2,6 0,36 0,75 1 1,73 4, ,32 0,64 0,9 1,5 4, ,5 3,9 0,3 0,56 0,82 1,15 4, ,26 0,5 0,75 1,13 4,5 18,5 10 6,5 4,3 0,24 0,45 0,69 1,05 4, ,6 0,23 0,41 0,64 0,98 4, ,2 0,38 0,56 0,9 4, ,2 0,35 0,5 Gambar 2. Grafik gabungan antara madu murni, dengan madu campuran air 35 ml, 50 ml, dan 70 ml (penambahan data ektrapolasi pada campuran 35ml, 50ml, 70ml). F23-5

6 Dari grafik diatas menunjukan bahwa awalnya bola bergerak dengan cepat dan tidak konstan. Tetapi ketika bola bergerak semakin jauh kedalam wadah kecepatannya mulai berkurang, sesuai (persaman 10) dapat menghitung besarnya kecepatan. Yang awalnya cepat dan tidak konstan lama-kelamaan akan konstan karena koefisien viskositas tadi. Ketika kecepatannya mulai konstan maka gerakan bola akan tetap sampai mencapai dasar wadah, dan itulah yang disebut dengan kecepatan terminal. Tapi jika dilihat pada grafik diatas, itu tidak berlaku untuk madu yang dicampur dengan air 70 ml, kecepatannya belum konstan tetapi bola sudah mencapai dasar wadah sehingga bentuk grafiknya sangat ekstrim. Grafik diatas adalah gabungan antara madu murni dan madu campuran air dengan volume yang berbeda-beda yaitu 35 ml, 50 ml,dan 70 ml. Analisis data Untuk madu tanpa campuran air η = r g ( ρb ρf ) Vt = ( ) = ( ) = ( )( ) = 31,74 X ,49 X10 = 9 =7,05 X 10 3 (N s)/m x10 η= 3 1x10 =7.05 cp 3 3 jadi nilai koefisien viskositas dari madu murni air adalah η = 7.05 cp Untuk menghitung nilai koefisien viskositas dari madu dengan campuran air 35 ml, 50 ml, dan 70 ml digunakan cara yang sama seperti pada madu murni, dimana nilai koefisien viskositas dari madu dengan campuran air 35 ml adalah η 35 ml air = 4,07 X 10 3 cp, 50 ml adalah η 50 ml air = 2,87 X 10 3 cp, dan untuk 70 ml adalah η 70 ml air = 1,71 x 10 3 cp. Tabel 2 F23-6

7 Data nilai koefisien viskositas dari madu murni dan madu campuran air dari berbagai volume. No Zat Cair Viskositas η (cp) 1 Madu murni 7,05 X Madu + air 35 ml 4,07 X Madu + air 50 ml 2,87 X Madu + air 70 ml 1,71 X 10 3 Dari hasil analisis data yang didapat maka, nilai koefisien viskositas dari madu murni, mendekati dengan hasil yang didapat oleh para peneliti yang telah terlebih dahulu meneliti koefisien viskositas dari madu murni. Dimana hasil dari analisis data tersebut nilai viskositas dari madu murni adalah η = 7,05 X 10 3 cp, sedangkan hasil yang didapat oleh salah satu peneliti yang terdahulu yaitu η = 2 X X 10 3 cp [8]. Kesimpulan Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ketika madu sudah tercampur dengan air nilai koefisien viskositasnya berkurang. Hal ini terlihat pada tabel 2 dimana nilai koefisien viskositas dari madu murni nilai viskositasnya lebih tinggi jika dibanding dengan madu yang dicampur dengan air. Metode hukum Stokes ini berhasil membedakan nilai viskositas dari madu murni dan madu dengan campuran air 35 ml, 50 ml, dan 70 ml. Daftar Pustaka 1. manfaat-madu-untuk-kesehatan-dan/ 2. wordpress.com/2007/05/04/8-manfaat-madu-buat-kecantikan 3. kesehatankeluarga.com/manfaat-madu.html Doulas C. Giancoli, penerbit erlangga, fisika edisi kelima jilid 1, halaman (347) 6. DR. D. R. M. Millis, dan Yustinon, metode eksperimen, pengukuran dan Penelitian untuk Teknik dan IPA, halaman (76). 7. Jurnal, Anwar Budianto, Agustus 2008, METODE PENENTUAN KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT CAIR DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LINIER HUKUM STOKES Sekolah Tinggi Nuklir-BATAN 8. peran penting dalam proses keberlangsungan hidup masyarakat. Salah satu Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif adalah buah. Ternyata ada buah yang berpotensi menghasilkan sumber tegangan. Oleh sebab itu, penulis menyebutnya sebagai baterai buah. Baterai dari buah sangat ramah lingkungan sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Selain dapat digunakan sebagai penghasil sumber tegangan, buah-buahan tersebut jika sudah habis tegangannya dan busuk dapat digunakan sebagai pupuk organik.dari berbagai macam dan jenis buah-buahan yang sering kita temui, diantaranya ada yang menghasilkan beda potensial lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya. Oleh karena itu penulis memberi judul pada makalah ini Pengaruh Jenis Buah Terhadap Beda Potensial Baterai. Dari latar belakang masalah tersebut, perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana besarnya tegangan keluaran baterai buah pada berbagai jenis buah? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan besarnya tegangan keluaran baterai buah pada berbagai jenis buah. B. TINJAUAN PUSTAKA Pada sel volta yang sedang digunakan, berlangsung suatu reaksi kimia yaitu reaksi reduksi dan oksidasi yang bersifat spontan (bereaksi dengan sendirinya) antara kedua elektroda F23-7

8 yang ditancapkan pada buah dengan senyawa elektrolit yang terkandung di dalamya sehingga menghasilkan arus listrik. Kedua elektroda tersebut ada yang berperan sebagai Katoda yang merupakan kutub positif dan anoda sebagai kutub negatif sedangkan larutan elektrolit pada buah sebagai penghantarnya. Menurut Daday van den berg dalam buku Pengantar Konsep Keelektikan dan Kemagnetan, bahwa Muatan hanya dapat mengalir dari satu titik ke titik yang lain jika ada perbedaan potensial antara dua titik itu dan perbedaan potensial tersebut penyebab adanya arus listrik. Dalam reaksi sel, perbedaan energi potensial kimia antara reaktan yang lebih tinggi energinya dengan produk yang lebih rendah energinya menghasilkan arus listrik. Dengan kata lain sistem bekerja pada lingkungan. Pada Sel Volta terdapat deret volta yang dapat digunakan untuk menentukan kedua elektroda mana yang berlansung proses oksidasi ataupun reduksi Deret Volta : Li, K, Ba, Sr, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Ni, Co, Sn,Pb,(H),Cu,Hg,Ag,Pt,Au. Makin ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Makin ke kiri, mudah dioksidasi, makin aktif, dan sukar direduksi. Pada anoda, elektron adalah produk dari reaksi oksidasi, anoda kutub negative. Pada katoda, elektron adalah reaktan dari reaksi reduksi; katoda = kutub positif. Elektron mengalir dari anoda ke katoda. Diantaranya ditimbulkan medan elektrik E. dengan mengingat E = V. d dimana V adalah beda potensial yang ditimbulkan antara dua lempeng dan d adalah jarak antaranya. Arus listrik dibangkitkan diantara kedua lempeng tersebut dengan proses bahwa larutan asam sulfat atau larutan elektrolit lainnya terdiri dari partikel partikel bermuatan yang disebut ion. Dalam bentuk larutan, asam sulfat menjadi : H 2 SO H SO 4 Pada Kasus elektroda Zn-Cu, Ion H + ditarik ke elektroda tembaga (-) dan ion SO 4 ditarik ke elektroda seng (+). Aliran partikel bermuatan tersebut juga disebut arus listrik. Ion H + bereaksi dengan lempeng tembaga dan menghasilkan gas hydrogen (H 2 ), sedangkan pada lempeng seng, ion SO -2 4 juga bereaksi dengan seng dan menghasilkan zat zat lain. Reaksi reaksi kimia yang terjadi pada elektroda elektroda masing masing adalah : Pada elektroda tembaga : 2H + + 2e - -- H 2 (g)..(1) Pada elektroda seng : Zn (atom) Zn e -...(2) Jadi, pada tembaga elektron diserap oleh ion H + sedangkan pada seng elektron dilepaskan oleh atom seng. Oleh karena itu, seng menjadi lebih negatif daripada tembaga. Secara kimiawi, Sodium Hidroksida (NaOH) adalah larutan yang disebut elektrolit. Kawat yang dihubungkan dengan kutub negatif dari baterai disebut katoda dan elektroda yang dihubungkan kutub positif disebut anoda. C. BAHAN DAN METODE Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : voltmeter digital, amplas, air, lempeng logam Seng (Zn), Tembaga (Cu), dan buah-buahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen laboratorium dan studi literatur. Variasi variabel jenis buah adalah lemon, sirsak, nanas, jambu biji, dan mangga. Penelitian dimulai pada tanggal 25 maret 2011 di Gedung C Lab. Fisika Dasar, Fakultas Sains dan Matematika- UKSW, Salatiga. D. HASIL DAN DISKUSI 1. Rancangan alat dan hasil pengukuran tegangan keluaran Rangkaian alat pada penelitian ini adalah : Arus keluar Zn F23-8

9 Arus masuk Cu Multimeter Gambar 1. Rangkain alat yang digunakan pada percobaan Dari gambar yang disajikan di atas, bisa dilihat bahwa arus mengalir dari lempeng Cu ke Zn, dan reaksi yang terjadi pada elektroda masing-masing adalah: Pada elektroda tembaga (Cu), karena Cu adalah elektroda jenis inert,yaitu jenis elektroda yang sulit untuk bereaksi, maka sebagai gantinya yang bereaksi adalah air: + 2H + 2e H 2( gas) Pada elektroda seng: ( ) + 2 Zn atom Zn + 2e Jadi, pada tembaga elektron diserap oleh ion H + sedangkan pada seng elektron dilepaskan oleh atom seng. Oleh karena itu, seng menjadi lebih negatif dari pada tembaga. Di luar larutan eletrolit kalau kedua elektroda dihubungkan dengan kawat penghantar, medan elektrik E juga ditimbulkan di dalam kawat dan medan elektrik tersebut mengikuti arah dari kawat, walaupun kawat lurus, berliku-liku, berputar atau selonoid. Ingatlah, Berarti, medan elektik E di dalam kawat menyebabkan elektron-elektron untuk mendapat percepatan karena karena ada gaya resultan Fe yang bekerja pada elektron (q). Hasilnya eletron-elektron pada elektron seng ( ) (dimana elektron elektron tolak-menolak karena kelebihan elektron) dapat berpindah ke elektroda tembaga (+) lewat kawat. Gerakan elektron-elektron tersebut membentuk arus elektrik. Hasil pengukuran besarnya tegangan keluaran dari bateri buah untuk berbagai jenis buah ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Data hasil pengukuran tegangan keluaran yang dihasilkan pasangan elektroda Cu-Zn untuk berbagai jenis buah dengan kedalaman 2 cm dan jarak antar lempeng sebesar 2 cm. BUAH WAKTU (Mnt) BEDA POTENSIAL (V) 1 0, , ,959 LEMON 4 0, , , , ,968 F23-9

10 9 0, ,97 Rata-rata ,86 2 0, , , ,882 NANAS 6 0, , ,9 9 0, ,916 Rata-rata , , ,992 SIRSAK 8 0, , , , ,984 Rata-rata 0, , , , , , , ,95 JAMBU 8 BIJI 0,95 9 0, , , , , , ,948 Rata-rata 0, ,49 MANGGA 2 0,5 4 0,51 F23-10

11 6 0,51 8 0, ,51 Rata-rata 0,505 Dari tabel 1 tampak bahwa rerata tegangan keluaran untuk masing-masing buah adalah sirsak volt, lemon 0,963 volt, jambu biji 0,943 volt, nanas 0,8665 volt, mangga 0,505 volt. Terlihat bahwa buah sirsak menghasilkan tegangan keluaran yang paling besar, disusul lemon, jambu biji, nanas, dan yang paling kecil adalah mangga. Sirsak menghasilkan tegangan keluaran terbesar kemungkinan pada buah sirsak terdapat kandungan larutan elektrolit yang paling baik. Dalam penelitian tidak dikaji lebih lanjut kandungan apa yang ada di dalamnya. Untuk melihat tegangan keluaran setiap saatnya, berikut ini akan disajikan grafik besarnya tegangan keluaran setiap saat untuk berbagai buah. Gambar 2. Grafik tegangan keluaran dari elektroda Cu-Zn yang ditanam sedalam 2 cm dengan jarak antar lempeng 2 cm pada buah lemon Pada gambar 2 tampak bahwa tegangan keluaran pada buah lemon mengalami kenaikan dari 0,948 volt hingga 0.97 volt. Kenaikan ini kemungkin terjadi karena masih meningkatnya proses elektrolisis sehingga semakin banyak ion yang dihasilkan dan bereaksi dengan elektroda. Hal ini menunjukkan buah lemon membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bereaksi hingga mencapai tegangan keluaran yang maksimal. F23-11

12 Gambar 3. Grafik tegangan keluaran dari elektroda Cu-Zn yang ditanam sedalam 2 cm dengan jarak antar lempeng 2 cm pada buah nanas Pada gambar 3 tampak bahwa tegangan keluaran pada buah nanas mengalami kenaikan dari 0,86 volt hingga volt. Kenaikan ini kemungkin terjadi karena masih meningkatnya proses elektrolisis sehingga semakin banyak ion yang dihasilkan dan bereaksi dengan elektroda. Hal ini menunjukkan buah nanas membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bereaksi hingga mencapai tegangan keluaran yang maksimal. Gambar 4. Grafik tegangan keluaran dari elektroda Cu-Zn yang ditanam sedalam 2 cm dengan jarak antar lempeng 2 cm pada buah sirsak Pada gambar 4 tampak bahwa tegangan keluaran pada buah sirsak mengalami penurunan dari 1,003 volt hingga volt. Kenaikan ini kemungkin terjadi karena proses elektrolisis pada buah sirsak telah mencapai reaksi maksimum pada menit nol sejak kabel di hubungkan dengan multimeter dan semakin sedikit ion yang dihasilkan dan bereaksi dengan elektroda. Hal ini menunjukkan buah sirsak membutuhkan waktu yang cukup singkat untuk bereaksi hingga mencapai tegangan keluaran yang minimum. F23-12

13 Gambar 5. Grafik tegangan keluaran dari elektroda Cu-Zn yang ditanam sedalam 2 cm dengan jarak antar lempeng 2 cm pada buah jambu biji Pada gambar 5 tampak bahwa tegangan keluaran pada buah jambu biji mengalami kenaikan dari 0,925 volt hinggga tegangan keluarannya mengalami kestabilan sebesar 0,95 selama menit ke-7 sampai menit ke-10. Dan hingga menit terakhir dari penelitian yang dilakukan menghasilkan 0,948 volt. Kenaikan ini kemungkinan terjadi karena masih meningkatnya proses elektrolisis sehingga semakin banyak ion yang dihasilkan dan bereaksi dengan elektroda. Kemudian setelah mengalami kestabilan tegangan keluarannya menurun. Hal ini menunjukkan buah jambu biji membutuhkan waktu yang cukup cepat untuk bereaksi dengan tegangan keluaran yang mengalami kenaikan dan waktu yang cukup lama untuk mengalami penurunan. Gambar 6. Grafik tegangan keluaran dari elektroda Cu-Zn yang ditanam sedalam 2 cm dengan jarak antar lempeng 2 cm pada buah mangga Pada gambar 6 tampak bahwa tegangan keluaran pada buah mangga mengalami kenaikan dari 0,49 volt hinggga tegangan keluarannya stabil sebesar 0,51 volt. Kenaikan ini F23-13

14 kemungkinan terjadi karena masih meningkatnya proses elektrolisis sehingga semakin banyak ion yang dihasilkan dan bereaksi dengan elektroda. Hal ini menunjukkan buah mangga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bereaksi hingga mencapai tegangan keluaran yang stabil. 2. Analisa Kandungan Elektrolit Buah Dalam baterai buah, baik oksidasi dan reduksi terjadi. Pertimbangkan kasus seng tembaga baterai, baterai ini mirip dengan "asli volta sederhana. Pada anoda, seng metalik dioksidasi, dan memasuki larutan asam sebagai Zn 2 + ion: Zn Zn e -. Pada tembaga katoda, hidrogen ion (proton terlarut dari larutan asam) dikurangi untuk membentuk molekul hidrogen: 2H e - H 2. KESIMPULAN DAN SARAN Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jenis buah mempengaruhi besarnya tegangan rata-rata yang dihasilkan, yaitu sirsak volt, lemon 0,963 volt, jambu biji 0,943 volt, nanas 0,8665 volt, mangga 0,505 volt dengan elektroda Cu-Zn yang ditanam dengan kedalaman 2 cm, jarak elektroda 2 cm dan selang waktu 0-16 menit. Dari berbagai macam jenis buah yang diteliti, ada buah yang menghasilkan tegangan keluaran paling tinggi. Hal itu bisa disebabkan karena buah tersebut menghasilkan ion-ion elektrolit yang cukup tinggi saat bereaksi dengan lempeng elektrodanya. Berbagai jenis buah tersebut mengalami perubahan tgangan keluarn yang berbeda-beda. Ada yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan. Dari penelitian ini dapat diterapkan untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menggunakan buah sirsak karena dapat menghasilkan rerata tegangan keluaran yang paling besar. DAFTAR PUSTAKA 1. Berg, Daday van den Pengantar Konsep Kelistrikan dan Kemagnetan. Salatiga : Penerbit Universitas Kristen Satya Wacana diunduh pada tanggal 29 Mei Membuat Baterai Lemon 4. Annona muricata information from NPGS/GRIN". Diakses pada 3 Maret KETERANGAN Penelitian ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Fisika Dasar II semester 2 tahun ajaran 2010/2011 Progdi Fisika dan Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika (FSM), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. F23-14

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda

Lebih terperinci

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan - Siswa mampu membuktikan penurunan titik beku larutan akibat penambahan zat terlarut. - Siswa mampu membedakan titik beku larutan elektrolit

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA 17 September 2016 1. TUJUAN Membuat baterai sederhana yang menghasilkan arus listrik 2. LANDASAN TEORI Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI Tanggal : 06 April 2014 Oleh : Kelompok 3 Kloter 1 1. Mirrah Aghnia N. (1113016200055) 2. Fitria Kusuma Wardani (1113016200060) 3. Intan Muthiah Afifah (1113016200061)

Lebih terperinci

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4 KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 04 Sesi NGAN Sel Volta (Bagian I) Pada sesi 3 sebelumnya, kita telah mempelajari reaksi redoks. Kita telah memahami bahwa reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh: 1. Rahma Tia (1113016200044) 2. Diana Rafita. S (1113016200051) 3. Agus Sulistiono (1113016200052) 4. Siti Fazriah (1113016200062) Kelompok 4

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 G, H, S ) DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha 1112016200028 KELOMPOK 4 1. Fika Rakhmalinda 1112016200005 2. Naryanto

Lebih terperinci

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI Oleh: Ni Made Ayu Yasmitha Andewi 3307.100.021 Dosen Pembimbing: Prof. Dr.Ir. Wahyono Hadi, M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS

Lebih terperinci

MUATAN ELEMENTER ABSTRAK

MUATAN ELEMENTER ABSTRAK MUATAN ELEMENTER ABSTRAK Muatan elementer (tetes milikan) disebut juga sebagai percobaan oil-drop karena dirancang untuk mengukur muatan listrik. Muatan listrik sebagai muatan elementer dibawa oleh partikel

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN LAPORAN PENELITIAN Oleh, Jesse Juan Fritz Parluhutan Lumbantobing (112059) Sarah Ratna Sari Panjaitan (112108) Andrew Sefufan Simamora

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 A. DESKRIPSI Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Hidrogen Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN Dari Asam Buah Menjadi Listrik Hasil teknologi ini merupakan pengembangan hasil penelitian dari Alexander Volta. Dari penelitian volta disebutkan bahwa jika suatu deretan

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA ELEKTROKIMIA Disusun Oleh : Kelompok 3 Kelas C Affananda Taufik (1307122779) Yunus Olivia Novanto (1307113226) Adela Shofia Addabsi (1307114569) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

KIMIA ELEKTROLISIS

KIMIA ELEKTROLISIS KIMIA ELEKTROLISIS A. Tujuan Pembelajaran Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada reaksi elektrolisis larutan garam tembaga sulfat dan kalium iodida. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di

Lebih terperinci

Sulistyani, M.Si.

Sulistyani, M.Si. Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Reaksi oksidasi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur, molekul) melepaskan elektron. Cu Cu 2+ + 2e Reaksi reduksi: perubahan kimia suatu spesies (atom, unsur,

Lebih terperinci

I. Tujuan. Dasar Teori

I. Tujuan. Dasar Teori I. Tujuan 1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan dalam proses pewarnaan alumunium dalam proses anodizing dengan benar. 2. Dapat menghitung konsentrasi asam sulfat yang digunakan dalam proses pewarnaan

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20

Lebih terperinci

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si Isana_supiah@uny.ac.id LABORATORIUM KIMIA FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2002 TERMODINAMIKA

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan.

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Sumber Arus Listrik. menjelaskan. Macam-macam Sumber Tegangan. Bab 10 Sumber Arus Listrik Andi seorang pelajar kelas tiga SMP yang baru naik dari kelas dua. Pada suatu hari Andi bersama teman sekelasnya dibimbing oleh guru pengajar Fisika melakukan praktikum di laboratorium

Lebih terperinci

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Pembuatan Larutan CuSO 4 Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1 SOAL LATIHAN (PREDIKSI UN 2013) Pilihlah jawaban yang benar. 1. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Alat ukur 1 Berat kg Neraca 2 Panjang meter Mistar 3 Suhu celcius Termometer 4 Waktu sekon Arloji

Lebih terperinci

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* (1112016200018), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan 1 Viskositas Cairan Tujuan: Memahami cara penentuan kerapatan zat cair (viskositas) dengan metode Ostwald dan falling ball Widya Kusumanngrum (1112016200005) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa

Lebih terperinci

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan 1 Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan Angi Oktaviara 1,*, Nur Aji Wibowo 1,2, Made Rai Suci Shanti 1,2 1 Program Studi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga

Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 42 Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Keasaman Buah Jeruk dan Mangga Hana Kholida 1, Pujayanto 2 1,2 Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan

Lebih terperinci

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 13 Mei 2014 Raisa Soraya* (1112016200038), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Lebih terperinci

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan: KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 06 Sesi NGAN Review I Kita telah mempelajari sifat koligatif, reaksi redoks, dan sel volta pada sesi 5. Pada sesi keenam ini, kita akan mereview kelima sesi yang

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA Ramadoni Syahputra 6.1 HIDROGEN 6.1.1 Pendahuluan Pada pembakaran hidrokarbon, maka unsur zat arang (Carbon, C) bersenyawa dengan unsur zat asam (Oksigen, O) membentuk karbondioksida

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining BAB II PEMBAHASAN II.1. Electrorefining Electrorefining adalah proses pemurnian secara elektrolisis dimana logam yangingin ditingkatkan kadarnya (logam yang masih cukup banyak mengandung pengotor)digunakan

Lebih terperinci

Elektrokimia. Sel Volta

Elektrokimia. Sel Volta TI222 Kimia lanjut 09 / 01 47 Sel Volta Elektrokimia Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik sebagai akibat terjadinya reaksi pada kedua elektroda secara spontan Misalnya : sebatang

Lebih terperinci

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

1. Bilangan Oksidasi (b.o) Reaksi Redoks dan Elektrokimia 1. Bilangan Oksidasi (b.o) 1.1 Pengertian Secara sederhana, bilangan oksidasi sering disebut sebagai tingkat muatan suatu atom dalam molekul atau ion. Bilangan oksidasi bukanlah

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Devi Yulianti, Amir Supriyanto dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng

Lebih terperinci

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

ELEKTROLISIS AIR (ELS) MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ELEKTROLISIS AIR (ELS) Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN. Hand Out HUKUM FARADAY Disusun untuk memenuhi tugas work shop PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna Oleh: LAURENSIUS E. SERAN 607332411998 Emel.seran@yahoo.com UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Skala ph dan Penggunaan Indikator Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) 39 HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC) Hasil karakterisasi dengan Difraksi Sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengetahui jenis material yang dihasilkan disamping menentukan

Lebih terperinci

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas

Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4, No. 02, Juli Tahun 2016 Analisis Kelistrikan Sel Volta Memanfaatkan Logam Bekas Devi Yulianti, Amir Supriyanto dan Gurum Ahmad Pauzi Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar. LATIHAN ULUM 1. Sebutkan kegunaan dari sifat koligarif larutan. 2. Sebanyak 27 gram urea ditimbang dan dimasukkan ke dalam 500 gram. Berapakah molalitas larutan yang terjadi?. 3. Apa definisi dari 4. Sebanyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai 43 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan (swelling) tanah lempung tanpa elektrokinetik Hasil pengujian pengembangan tanah lempung tanpa elektrokinetik dapat dilihat pada Lampiran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA SEL ELEKTROKIMIA (Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Prak.Kimia Fisika) NAMA PEMBIMBING : Ir Yunus Tonapa NAMA MAHASISWA : Astri Fera Kusumah (131411004)

Lebih terperinci

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 1. Bilangan oksidasi dari unsur Mn pada senyawa KMnO4 adalah... A. +7 B. +6 C. +3 D. +2 E. +1 Jumlah bilangan oksidasi senyawa adalah nol, Kalium (K) mempunyai biloks +1 karena

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola

Lebih terperinci

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut. HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik Hasil pengujian berikut dilakukan sebagai pembanding bagaimana nilai pengembangan

Lebih terperinci

Lembar Kegiatan Siswa

Lembar Kegiatan Siswa 11 Lembar Kegiatan Siswa Indikator : 1. menggunakan viskometer dua kumparan 2. memahami konsep konsep dasar mengenai viskositas suatu fluida 3. mengitung besarnya viskositas suatu fluida melalui grafik

Lebih terperinci

LISTRIK ARUS SEARAH BAB V. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan sumber listrik arus searah Memahami hubungan sumber listrik arus searah

LISTRIK ARUS SEARAH BAB V. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan sumber listrik arus searah Memahami hubungan sumber listrik arus searah BAB V LISTRIK ARUS SEARAH Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan sumber listrik arus searah Memahami hubungan sumber listrik arus searah A. SUMBER LISTRIK ARUS SEARAH 1. Elemen Elektro Kimia Batang logam yang

Lebih terperinci

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8 BAB 8 BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8.5 SEL ACCU DAN BAHAN BAKAR 8.6 KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROKIMIA

MODUL SEL ELEKTROKIMIA MODUL SEL ELEKTROKIMIA ( Sel Volta dan Sel Galvani ) Standar Kompetensi: 2.Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.1.

Lebih terperinci

TEKNIK LABORATORIUM I

TEKNIK LABORATORIUM I TEKNIK LABORATORIUM I PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN Oleh : PRIMASARI NUR ARIF (080210102001) WAHYUNI FAJAR (080210102013) IWAN WICAKSONO (080210102027) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na. 20 Soal + pembahasan. 1. Unsur-unsur golongan alkali disusun dengan meningkatnya nomor atom, yaitu : Li, Na, K, Rb dan Cs. Sifat-sifat golongan alkali yang betul adalah. A. sifat reduktor Na lebih kuat

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Jurusan Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika,, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tekanan gas Dari hasil eksperimen sebanyak 27 kali dalam rentan waktu satu menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut : No Luas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I PRAKTIKUM KIMIA DASAR I REAKSI KIMIA PADA SIKLUS LOGAM TEMBAGA Oleh : Luh Putu Arisanti 1308105006 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BADUNG TAHUN 2013/2014

Lebih terperinci

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air. III. REAKSI KIMIA Tujuan 1. Mengamati bukti terjadinya suatu reaksi kimia. 2. Menuliskan persamaan reaksi kimia. 3. Mempelajari secara sistematis lima jenis reaksi utama. 4. Membuat logam tembaga dari

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Praktikum Kegiatan praktikum ini mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa pada suatu reaksi.

PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Praktikum Kegiatan praktikum ini mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa pada suatu reaksi. PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum Kegiatan praktikum ini mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa pada suatu reaksi. 1.2 Dasar Teori HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER

Lebih terperinci

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2 Bab IV Pembahasan Atom seng (Zn) memiliki kemampuan memberi elektron lebih besar dibandingkan atom tembaga (Cu). Jika menempatkan lempeng tembaga dan lempeng seng pada larutan elektrolit kemudian dihubungkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik sludge 4.1.1. Sludge TPA Bantar Gebang Sludge TPA Bantar Gebang memiliki kadar C yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.92% dengan kadar abu sebesar 61.5%.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan

Lebih terperinci

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya. 1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali: A. Energi kimia ialah energi

Lebih terperinci

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM NAMA : RACHMA SURYA M NIM : H311 12 267 KELOMPOK/REGU : III (TIGA)/VII (TUJUH) HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU/23 OKTOBER 2013 ASISTEN : HASMINISARI

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal Materi Listrik LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal LISTRIK DINAMIS Arus Listrik Hukum Ohm Rangkaian hambatan Rangkaian Sumber tegan Hukum Kirchoff I.II Sumber

Lebih terperinci

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Jika arus 4 ampere mengalir dalam kawat yang ujung-ujungnya berselisih potensial 12 volt maka besar muatan per menit yang mengalir melalui kawat yang sama..

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST

PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST PEMBUKTIAN PERSAMAAN NERNST 1. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 2. Tujuan : Membuktikan persamaan nernst pada sistem Cu-Zn dan menentukan tetapan persamaan nernst. 1. LANDASAN TEORI Reaksi oksidasi reduksi banyak

Lebih terperinci

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang!

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang! Soal latihan UTS Ganjil IPA kelas VII Semester 1 Pada kumpulansoalulangan.blogspot.com Nama : Tanggal : Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang! 1. Alat

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator

Lebih terperinci

- - SUMBER ARUS LISTRIK

- - SUMBER ARUS LISTRIK - - SUMBER ARUS LISTRIK - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl3arus Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Hasil eksperimen akan ditampilkan pada bab ini. Hasil eksperimen akan didiskusikan untuk mengetahui keoptimalan arang aktif tempurung kelapa lokal pada

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pengujian panas yang dihasilkan dari pembakaran gas HHO diperlukan perencanaan yang cermat dalam perhitungan dan ukuran. Teori-teori yang berhubungan dengan pengujian yang

Lebih terperinci

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum

Lebih terperinci

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN BAB II : MEKANISME KOROSI dan MICHAELIS MENTEN 4 BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN Di alam bebas, kebanyakan logam ditemukan dalam keadaan tergabung secara kimia dan disebut bijih. Oleh karena keberadaan

Lebih terperinci

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5

D. 3 dan 4 E. 1 dan 5 1. Dari beberapa unsur berikut yang mengandung : 1. 20 elektron dan 20 netron 2. 10 elektron dan 12 netron 3. 15 proton dan 16 netron 4. 20 netron dan 19 proton 5. 12 proton dan 12 netron Yang memiliki

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto. Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto III Non Reguler JURUSAN ANALISA FARMASI DAN MAKANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menipis. Konsumsi energi di Indonesia sangat banyak yang membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sering terjadi dan umum di Indonesia. Masalah ini adalah salah satu masalah yang berdampak pada masyarakat, karena permintaan

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS ELEKTROKIMIA Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan

Lebih terperinci

NAMA : KELOMPOK : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit.

NAMA : KELOMPOK : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. NAMA : KELOMPOK : 90 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Materi Pokok : Sifat dan jenis larutan elektrolit dan non elektrolit. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci