MUATAN ELEMENTER ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MUATAN ELEMENTER ABSTRAK"

Transkripsi

1 MUATAN ELEMENTER ABSTRAK Muatan elementer (tetes milikan) disebut juga sebagai percobaan oil-drop karena dirancang untuk mengukur muatan listrik. Muatan listrik sebagai muatan elementer dibawa oleh partikel dapat dihitung dengan mengukur gaya yang bekerja pada sebuah medan listrik yang diketahui nilainya. Tujuan dari percobaan tetes milikan ini untuk mempelajari cara menentukan muatan elementer. Percobaan yang dilakukan pada praktikum ini adalah menghitung jarak dan waktu tempuh tetesan naik dan turun minyak. Analisis dari percobaan Robert Andrew Millikan bahwa nilai muatan elementer electron adalah 1,6 x C. Konstanta yang didapatkan tersebut diperoleh dari gaya-gaya yang bekerja pada partikel ketika berada pada daerah medan listrik (daerah kedua plat), diantaranya ada gaya gesek udara dengan partikel, gaya gravitasi pada partikel, da gaya oleh medan listrik serta gaya stokes. Keywords : Muatan Elementer, Kecepatan Naik, Kecepatan turun I. Pendahuluan Percobaan milikan disebut sebagai percobaan oil-drop karena dirancang untuk mengukur muatan listrik. Muatan listrik sebagai muatan elementer dibawa oleh partikel yang dapat dihitung dengan mengukur gaya yang bekerja pada partikel pada sebuah medan listrik yang diketahui nilainya. Walaupun relative lebih mudah untuk menghasilkan medan listrik, gaya yang bekerja oleh medan pada partikel pembawa muatan hanya satu dari beberapa elektron yang sangat kecil. Sebagai contoh, 1,6 x Newton pada sebuah partikel berisi satu elektron. Gaya ini dibandingkan dengan gaya gravitasi pada partikel dengan massa gram. Pada percobaan Milikan, minyak jatuh dengan percepatan tetapi dengan adanya gaya gesekan sehingga kecepatan minyak tetap (kecepatan termal). Jika kedua plat diberi tegangan, maka partikel (tetesan minyak) yang merupakan partikel elektron (+) sedangkan yang bergerak kebawah 1

2 adalah proton (-). Tetesan yang mengalami ke atas dapat berupa gaya stokes, gaya Archimedes, dan gaya gerak ke bawah. Selain itu juga menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua plat konduktor. II. Tujuan Mempelajari cara menentukan muatan elementer. III. Tinjauan Pustaka Electron merupakan partikel dasar penyusun atom yang ditemukan dengan menggunakan tabung kaca yang bertekanan sangat rendah yang tersusun dari plat logam sebagai elektroda pada bagian ujung tabung. Elektroda dengan kutub negative (katoda) dan elektroda dengan kutub positive (anoda). Pada tahun oleh Robert A Milikan melakukan percobaan oil-drop untuk mengukur muatan listrik electron dengan menyeimbangkan gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes minyak yang berada diantara dua plat elektroda. Menentukan Hubungan Antara Kecepatan Tetes Minyak dan Medan Listrik Gambar 1.1 menunjukkan gaya yang bekerja pada tetesan Ff ketika jatuh diudara dan mencapai kecepatan terminalnya. Ff menggambarkan gaya gesek dan Fg menggambarkan gaya yang diakibatkan oleh gravitasi. Dengan, Fg Ff = -kvo Fg = -mg Gambar 1.1 Vo adalah kecepatan terminal dari benda jatuh (nilainya negative atau konstan), k adalah koefisien gesek antara udara dan tetesan, m adalah massa dari tetesan, dan g adalah percepatan gravitasi. Ff + Fg = 0 -kvo + -mg = 0 -kvo = mg Maka, k = -mg/ Vo (1) 2

3 Gambar 2.2 menunjukkan gaya yang bekerja pada tetesan ketika gaya meningkat dibawah pengaruh medan listrik. Ff = -kv Fg = -mg Fe = qe Fe E adalah medan listrik, q adalah muatan yang dibawa oleh tetesan, dan v adalah kecepatan. Fg Ff Kombinasi setelah dimasukkan rumus maka didapatkan hasil, v = -qvo E + Vo..(2) Gambar 2.2 mg Finding The Mass Untuk menghitung nilai a, menggunakan Hukum Stoke yang menyatakan hubungan antara jari-jari dari bentuk bola dengan kecepatannya jatuh pada medium viscous, dengan koefisien viscousitasŋ. Gaya Stokes merupakan gaya keatas, semua berada jauh baik didalam air yang akan mengalami gaya keatas sehingga terjadi penghambatan sampai kecepatan menjadi konstan. a = (3) dengan, ŋ adalah viskositas udara (1,8680 x 10-5 Nsm -2 ), g adalah gravitasi (9,80 m/s 2 ), σ adalah rapat massa (886 kg/m 3 ), ρ adalah rapat massa udara (1,1896 kg/m 2 ), dan Vt adalah kecepatan turun. Hukum Stoke, bagaimanapun juga, menjadi kurang tepat ketika kecepatan jatuh dari tetesan kurang dari 0,1 cm/s. (Tetesan mempunyai ini dan kecepatan kecil dengan radius, pada skala 2 mikro, dibandingkan dengan jarak bebas rata-rata molekul udara, kondisi yang mematahkan asumsi dari Hukum Stoke). Menentukan Muatan Elementer Rumus untuk menentukan muatan elementer yang dibawa oleh tetesan minyak secara praktek adalah : 3

4 q = -4/3 π d a 3 σg [ ) 3 ] {(Vt + Vn) / (ΔV. Vt)} keterangan : q = muatan yang dibawa oleh tetesan minyak (C) π = 3,14 d = 0.01 m a = jari-jari tetapan ke-i σ = rapat massa (886 kg/m 3 ) g = gravitasi (9,80 m/s 2 ) b = 8,22 x 10-3 Pa.m p = tekanan atmosfer (101,1 x 10 3 Pa) Jadi, pada percobaan ini elektron dapat bergerak keatas dan kebawah. Gaya-gaya keatas dengan medan listrik yang terjadi pada percobaan ini adalah : gaya berat karena setiap benda yang mempunyai massa pasti mengalami gaya berat, gaya stokes, dan gaya listrik pada plat konduktor diberi beda potensial (V). IV. Pembahasan Salah satu tujuan dari percobaan muatan elementer (tetes milikan) ini adalah menentukan muatan elementer. Pada percobaan tetes minyak milikan ini mencoba menganalisis tentang kecepatan naik dan kecepatan turun dengan menggunakan milikan oil drop apparatus untuk mengetahui sifat diskrit muatan elektron, menentukan muatan satuan elektron (e). Percobaan pertama yang dilakukan adalah mengamati jarak dan waktu tempuh turun dari minyak akibat adanya pengaruh gravitasi. Waktu pada saat tetes minyak turun tidak beraturan sehingga data yang diperoleh menunjukkan hasil yang tidak stabil. Dengan jarak yang digunakan pada saat turun umumnya adalah 5x10-5 meter. Percepatan electron pada kecepatan turun lebih kecil daripada kecepatan naik. Contoh data pertama : V turun1 = 1,82 x 10-6 m/s V naik 1 = 2,66 x 10-6 m/s Pada percobaan kedua yaitu mengamati jarak dan waktu tempuh naik pada minyak yang ditimbulkan karena adanya gaya stokes keatas. Dari hasil 4

5 pengamatan disimpulkan bahwa data yang diperoleh tidak begitu stabil sehingga nilainya acak ada naik dan turun. Contoh data ke-10 yang kecepatan naik besar dari kecepatan turun adalah : V turun 10 = 4,43 x 10-6 m/s V naik 10 = 96,10 x 10-6 m/s Sedangkan, pada data ke-5 kecepatan turun besar daripada kecepatan naik : V turun 5 = 7,87 x 10-6 m/s V naik 5 = 3,85 x 10-6 m/s Hal yang menyebabkan kecepatan naik lebih besar daripada kecepatan turun karena dipengaruhi dari pemberian tegangan listrik setiap kecepatan naik. Untuk memperoleh kecepatan keatas maka pada plat diberi beda potensial sehingga tetes minyak mengalami gaya keatas (stokes) yang dipercepat oleh adanya beda potensial. Disaat mengamati gerakan naik turun tetesan minyak, cenderung bahwa gerakan turun tetesan lebih lambat di bandingkan gerakan naik tetesan. Ini disebabkan karena kotak pengontrol di negatifkan, sehingga gaya medan listrik menjadi sangat kuat, yang arahnya menuju keatas. Sedangkan gaya berat dan gaya gesekan udara konstan. Maka dari itu, kecepatan naik selalu lebih besar daripada kecepatan turunnya. Namun, pratikan masih ada mendapatkan bahwa kecepatan turun ada yang lebih besar dibandingkan kecepatan naiknya. Dari hasil percobaan dan perhitungan muatan elementer atau elektron memiliki sifat diskrit yaitu electron ada didalam bentuk paket-paket yang disebut kuanta. Secara literatur nilai dari suatu muatan elementer adalah 1, C. Sedangkan dalam pratikum, pratikan mendapatkan nilai muatan elementer adalah sebesar puluhan juta bilangan. Data ke 1 10 memiliki muatan yang pangkatnya sama, namun kendalanya ada yang bertanda negative. 5

6 Bisa dilihat pada table hasil pengamatan berikut : Data ke-i Vti (m/s) Vni (m/s) ai (m) eni (C) 1 1,82 x ,66 x ,28 x ,48 x ,89 x ,90 x ,39 x ,42 x ,04 x ,68 x ,98 x ,35 x ,86 x ,60 x ,17 x ,35 x ,87 x ,85 x ,76 x ,39 x ,03 x ,10 x ,98 x ,381 x ,80 x ,50 x ,98 x ,233 x ,69 x ,63 x ,15 x ,45 x ,09 x ,60 x ,90 x ,75 x ,43 x ,10 x ,07 x ,547 x Tabel 1 : Tabel hasil perhitungan nilai kecepatan naik, turun, jari-jari dan muatan elementer Berikut ini adalah grafik e versus e n, yaitu : e C Grafik e vs en e n C Keterangan grafik : e = nilai muatan elementer secara teori. e n = nilai muatan elementer secara praktek. 6

7 Karena hasil dari pratikumnya, berupa bilangan yang sangat besar. Maka skalanya dijadikan sedemikian. Dia berupa garis lurus, karena nilai dari muatan elementer yang secara teorinya, hanya bernilai satu saja yaitu 1, C. Dari eksperimen yang dilakukan bisa dikatakan ada sedikit kendalanya karena pada saat akan mengamati elektron ada beberapa elektron yang nampak sehingga untuk memilih satu elektron dibutuhkan ketelitian yang sangat besar agar memperoleh nilai akurat dan waktu yang dibutuhkan juga tepat sesuai dengan teorinya. V. Penutup Percepatan elektron pada kecepatan turun lebih kecil daripada kecepatan naik. Kecepatan naik lebih besar dibandingkan kecepatan turunnya, diakibatkan oleh kotak kontrol yang dinegatifkan, membuat medan listrik menjadi kuat. Semakin lama kecepatannya semakin lambat sehingga data yang diperoleh tidak begitu stabil baik kecepatan naik maupun kecepatan turun minyak. Sehingga jari-jari pun menjadi besar. Karena antara jari jari sebanding dengan kecepatan turun tetesan. Semakin besar jari jari, semakin besar pula volume dari tetesan minyaknya, sehingga kemungkinan untuk menangkap ionisasi dari radioaktif semakin besar. Perhitungan muatan elementer atau elektron memiliki sifat diskrit yaitu elektron ada didalam bentuk paket-paket yang disebut kuanta. Harga muatan elektron menurut teori yaitu C, sedangkan hasil dari eksperimen untuk nilai e berkisar C. Untuk praktikan selanjutnya disarankan agar sebelum melakukan eksperimen untuk memahami dan mempelajari materi tentang apa yang akan dilakukan pada saat eksperimen. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengamati, sehingga dapat memperoleh nilai yang akurat dan sesuai dengan teori. Selain itu alat-alat yang digunakan juga harus efisien agar tidak menghambat jalannya pratikum 7

8 Daftar Kepustakaan Muttaqin, Afdhal Pedoman Fisika Eksperimen I. Padang : UNAND. Paul, Tipler Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga Rabu AM. Rabu AM. 8

TEKNIK LABORATORIUM I

TEKNIK LABORATORIUM I TEKNIK LABORATORIUM I PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN Oleh : PRIMASARI NUR ARIF (080210102001) WAHYUNI FAJAR (080210102013) IWAN WICAKSONO (080210102027) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN TETES MINYAK TABUNG MILIKAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN TETES MINYAK TABUNG MILIKAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN TETES MINYAK TABUNG MILIKAN Disusun Oleh Nama :Tahayati Ichsan Nim : 1403119348 Tanggal Percobaan : 24 November 2016 Dosen : Drs. Walfred Tambunan, M.Si JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

PERCOBAAN MILIKAN. Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi, dalam hal ini sama dengan gaya Stokes. oil

PERCOBAAN MILIKAN. Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi, dalam hal ini sama dengan gaya Stokes. oil PERCOBAAN MILIKAN A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan jari-jari dan muatan listrik sebuah minyak.. Membuktikan bahwa muatan listrik terkuantisasi secara diskrit. B. PERALATAN 1. Sistem peralatan Milikan

Lebih terperinci

Tetes Minyak Milikan JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN

Tetes Minyak Milikan JURNAL FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN 1 Tetes Minyak Milikan Rizky Firmansyah, Roihatur Rohmah, Fairus Salimatul F, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Mengukur Jari Jari Tetes Minyak dan Muatan Listrik Elektron Dengan Eksperimen Tetes Minyak Milikan

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Mengukur Jari Jari Tetes Minyak dan Muatan Listrik Elektron Dengan Eksperimen Tetes Minyak Milikan JURNAL FISIKA EKSPERIMENTAL I LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Mengukur Jari Jari Tetes Minyak dan Muatan Listrik Elektron Dengan Eksperimen Tetes Minyak Milikan Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal:

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I TETES MINYAK MILIKAN

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I TETES MINYAK MILIKAN LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I TETES MINYAK MILIKAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si Oleh : Rahayu Dwi Harnum

Lebih terperinci

Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Tetes Minyak Milikan Annisa Nurul Aini, Roihatur Rohmah, Fairus Salimatul, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut. HUKUM STOKES I. Pendahuluan Viskositas dan Hukum Stokes - Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Makin besar viskositas suatu fluida, makin

Lebih terperinci

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum Menentukan koefisien Viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan hukum Stokes 2. WaktuPraktikum Senin, 18 Mei 2015 3. Tempat

Lebih terperinci

PENGUKURAN DIAMETER DAN MUATAN LISTRIK SEBUAH TETES MINYAK. Intan Masruroh S, Anita Susanti, Reza Ruzuki, dan Zaky Alam

PENGUKURAN DIAMETER DAN MUATAN LISTRIK SEBUAH TETES MINYAK. Intan Masruroh S, Anita Susanti, Reza Ruzuki, dan Zaky Alam PENGUKURAN DIAMETER DAN MUATAN LISTRIK SEBUAH TETES MINYAK Intan Masruroh S, Anita Susanti, Reza Ruzuki, dan Zaky Alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi, Universitas

Lebih terperinci

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES

FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES FISIKA DASR MAKALAH HUKUM STOKES DISUSUN OLEH Astiya Luxfi Rahmawati 26020115120033 Ajeng Rusmaharani 26020115120034 Annisa Rahma Firdaus 26020115120035 Eko W.P.Tampubolon 26020115120036 Eva Widayanti

Lebih terperinci

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron.

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron. PARTIKEL-PARTIKEL DASAR ATOM (Sumber : www.chem-is-try-org) Kimia SMAN 113 Jakarta (www.kimiavegas.wordpress.com) Guru Mata Pelajaran : Gianto, SPd Facebook: multios2009@gmail.com Terdiri atas inti atom

Lebih terperinci

Ulangan Harian 1 : Elektrostatis 1

Ulangan Harian 1 : Elektrostatis 1 1 1. B S : jika sebatang kaca yang digosokkan pada kain sutra, kemudian didekatkan pada potongan styrofoam, maka styrofoam akan bergerak mendekati batang kaca. Kain Sutera bermuatan bermuatan negatif karena

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN LAPORAN PENELITIAN Oleh, Jesse Juan Fritz Parluhutan Lumbantobing (112059) Sarah Ratna Sari Panjaitan (112108) Andrew Sefufan Simamora

Lebih terperinci

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK MATERI POKOK 1. Pengertian tegangan permukaan 2. Penyebab tegangan permukaan 3. Metode pengukuran tegangan permukaan 4. Menghitung tegangan permukaan 5. Tegangan di dalam sebuah gelembung 6. Tekanan di

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI FLUID STTIS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi fluida statis.. Memahami sifat-sifat fluida

Lebih terperinci

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD. BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET Hani Nurbiantoro Santosa, PhD hanisantosa@gmail.com 2 BAB 1 PENDAHULUAN Atom, Interaksi Fundamental, Syarat Matematika, Syarat Fisika, Muatan Listrik, Gaya Listrik, Pengertian

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Statis - Soal Doc Name: RK13AR12FIS0201 Version: 2016-10 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluarkan dari benda netral maka benda itu menjadi bermuatan...

Lebih terperinci

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: SBMPTN 2015 Fisika Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version: 2015-09 halaman 1 16. Posisi benda yang bergerak sebagai fungsi parabolik ditunjukkan pada gambar. Pada saat t 1 benda. (A) bergerak dengan

Lebih terperinci

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) ARUS LISTRIK Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion) Konduktor terisolasi Elektron-elektron tersebut tidak mempunyai

Lebih terperinci

Fisika Umum suyoso Hukum Newton HUKUM NEWTON

Fisika Umum suyoso Hukum Newton HUKUM NEWTON HUKUM EWTO Hukun ewton menghubungkan percepatan sebuah benda dengan massanya dan gaya-gaya yang bekerja padanya. Ada tiga hukum ewton tentang gerak, yaitu Hukum I ewton, Hukum II ewton, dan Hukum III ewton.

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe. BAB FISIKA ATOM Contoh 9. Hitungan mengenai percobaan Milikan. Sebuah tetes minyak yang beratnya,9-4 N diam di antara pasangan keping sejajar yang kuat medan listriknya 4, 4 N/C. a) Berapa besar muatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK MODUL PRAKTIKUM NAMA PEMBIMBING NAMA MAHASISWA : MASSA JENIS DAN VISKOSITAS : RISPIANDI,ST.MT : SIFA FUZI ALLAWIYAH TANGGAL PRAKTEK : 25 September 2013 TANGGAL PENYERAHAN

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu

I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu 1 Muatan Listrik Contoh klassik: Penggaris digosok-gosok pada kain kering tarik-menarik dengan

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang

Lebih terperinci

: Surya Lihidayatina Mustopa. : Jadwal Kuliah Senin Petang WIB

: Surya Lihidayatina Mustopa. : Jadwal Kuliah Senin Petang WIB Nama NIM Kelompok : Surya Lihidayatina Mustopa : L2C009132 : Jadwal Kuliah Senin Petang 13.50 WIB 1. Perhatikan gambar skema percobaan milikan di bawah ini Percobaan tetes minyak milikan dilakukan sebagai

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma

Fisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 4) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Sifat Atomik Zat Molekul Atom Inti Atom Proton dan neutron Quarks: up, down, strange, charmed, bottom, and top Antimateri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 200 Mata Pelajaran : Fisika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 20 menit

Lebih terperinci

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 1. Translasi dan rotasi 1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 2. Alat dan ahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. eban tambahan @ 200 gram

Lebih terperinci

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

PERCOBAAN e/m ELEKTRON PERCOBAAN e/m ELEKTRON A. TUJUAN 1. Mempelajari sifat medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz.. Menetukan nilai e/m dengan medan magnet. B. PERALATAN 1. Seperangkat peralatan e/m. Sumber

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

Lembar Kegiatan Siswa

Lembar Kegiatan Siswa 11 Lembar Kegiatan Siswa Indikator : 1. menggunakan viskometer dua kumparan 2. memahami konsep konsep dasar mengenai viskositas suatu fluida 3. mengitung besarnya viskositas suatu fluida melalui grafik

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio LEMBAR PENILAIAN 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Teknik Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Tertulis Pilihan Ganda dan Uraian Tes Unjuk Kerja Uji Petik Kerja

Lebih terperinci

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 13 Mei 2014 Raisa Soraya* (1112016200038), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Lebih terperinci

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah hukumnya yang dikenal

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XVII Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

MGMP FISIKA - SMA DKI

MGMP FISIKA - SMA DKI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI PAKET B TRY OUT UJIAN NASIONAL SMA 2016 / 2017 PROVINSI DKI JAKARTA Mata Pelajaran : FISIKA Program

Lebih terperinci

Pembahasan Simak UI Fisika 2012

Pembahasan Simak UI Fisika 2012 Pembahasan Simak UI Fisika 202 PETUNJUK UMUM. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dulu, jumlah soal dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Naskah soal ini terdiri dari 0 halaman.

Lebih terperinci

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA

SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI IPA/MIPA FISIKA Kamis, 13 April 2017 (10.30 12.30) de publishing 082331014657 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1. Menentukan solusi persamaan gerak jatuh bebas berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

JAWABAN. 8. Untuk obligasi tunggal antara sejenis atom, bagaimana kekuatan ikatan yang berhubungan dengan ukuran dari atom?jelaskan secara ilmiah.

JAWABAN. 8. Untuk obligasi tunggal antara sejenis atom, bagaimana kekuatan ikatan yang berhubungan dengan ukuran dari atom?jelaskan secara ilmiah. SOAL 1. Thomson mampu menentukan massa / rasio muatan elektron tetapi tidak massa. Bagaimana Percobaan Millikan memungkinkan penentuan massa elektron? 2. Bagaimana senyawa ion netral jika mereka terdiri

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi DUA KEPING SEJAJAR DAN KAPASITOR A. DUA KEPING SEJAJAR

FISIKA. Sesi DUA KEPING SEJAJAR DAN KAPASITOR A. DUA KEPING SEJAJAR FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 05 Sesi NGAN DUA KEPING SEJAJAR DAN KAPASITOR A. DUA KEPING SEJAJAR Keping sejajar adalah dua keping konduktor yang mempunyai luas dan bahan yang sama. Jika dihubungkan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 1 Fisika Listrik Statis - Latihan Soal Doc Name: AR1FIS0499 Version : 01-0 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluaran dari benda netral, maka benda itu nenjadi bemuatan...coulomb

Lebih terperinci

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4 Hukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4 Arus Listrik Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor Muatan-muatan

Lebih terperinci

FIsika USAHA DAN ENERGI

FIsika USAHA DAN ENERGI KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

( v 2 0.(sin α) 2. g ) 10 ) ) 10

( v 2 0.(sin α) 2. g ) 10 ) ) 10 16. Sebuah bola ditembakkan dari tanah ke udara. Pada ketinggian 9,1 m komponen kecepatan bola dalam arah x adalah 7,6 m/s dan dalam arah y adalah 6,1 m/s. Jika percepatan gravitasi g = 9,8 m/s 2, maka

Lebih terperinci

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative BB II L I S T I K. ELEKTOSTTIK. Muatan () F Materi Molekul tom Muatan ada 3 :. Proton : muatan positif Benda bermuatan ada 3 :. Benda bermuatan positif 2. Benda bermuatan negatif 3. Benda bermuatan netral

Lebih terperinci

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m 4. Tegangan Permukaan Tegangan permukaan fluida adalah kecenderungan permukaan fluida untuk meregang sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh selaput karena adanya gaya tarik menarik sesama molekul

Lebih terperinci

Doc Name: XPFIS0701 Version :

Doc Name: XPFIS0701 Version : Xpedia Fisika Listrik Statis - Latihan Soal Doc Name: XPFIS0701 Version : 2016-05 halaman 1 01. Jika sepuluh ribu elektron dikeluaran dari benda netral, maka benda itu nenjadi bemuatan coulomb (A) +1,6

Lebih terperinci

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit Mata Pelajaran Hari / tanggal Waktu SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit Petunjuk : a. Pilihan jawaban yang paling benar diantaraa huruf A, B, C, D dan E A. Soal

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik

Lebih terperinci

Xpedia Fisika DP SNMPTN 07

Xpedia Fisika DP SNMPTN 07 Xpedia Fisika D SMT 07 Doc. ame: XFIS9912 Version: 2012-07 halaman 1 Untuk soal nomor 1 s.d. 3: ertanyaan merujuk pada gambar di bawah yang menunjukkan gelombang longitudinal bergerak melalui air dalam

Lebih terperinci

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP SAINS - FISIKA Summer Olympiad Camp 2017 - Sains SMP 1. Seorang pelari menempuh jarak d selama waktu T detik, dimana t detik pertama gerakkannya dipercepat beraturan tanpa kecepatan awal, kemudian sisanya

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2017 Fisika

UN SMA IPA 2017 Fisika UN SMA IPA 2017 Fisika Soal UN SMA 2017 - Fisika Halaman 1 01. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi tersebut

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 016/017 1. Dua buah pelat besi diukur dengan menggunakan jangka sorong, hasilnya digambarkan sebagai berikut: Selisih tebal kedua pelat besi

Lebih terperinci

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan ST MT Team Teaching: Ir. Chandra Hassan Dip.HE, M.Sc Pengantar Fluida Hidrolika Hidraulika merupakan satu topik

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

UM UGM 2017 Fisika. Soal

UM UGM 2017 Fisika. Soal UM UGM 07 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM07FIS999 Version: 07- Halaman 0. Pada planet A yang berbentuk bola dibuat terowongan lurus dari permukaan planet A yang menembus pusat planet dan berujung di permukaan

Lebih terperinci

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. MODUL II VISKOSITAS Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang praktikum

Lebih terperinci

Hukum Gauss. Minggu 3 2 x pertemuan

Hukum Gauss. Minggu 3 2 x pertemuan Hukum Gauss Minggu 3 2 x pertemuan Hukum Gauss - Persamaan Maxwell yang Pertama - Digunakan untuk menentukan medan listrik E bila sumber muatan diketahui dan sebaliknya Ide-Hukum Gauss Total flux yang

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. TOPIK 8 Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Pencetak sidik jari magnetik. Medan Magnetik Medan dan Gaya Megnetik Gaya Magnetik pada Konduktor Berarus

Lebih terperinci

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut! Fluida Statis Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Fluida Statis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Cakupan : tekanan hidrostatis, tekanan total, penggunaan hukum Pascal, bejana berhubungan, viskositas,

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1995 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Sebuah pita diukur, ternyata lebarnya 12,3 mm

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

D. 80,28 cm² E. 80,80cm² 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. 1 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut. Panjang Lebar (menggunakan mistar) (menggunakan jangka sorong) Luas plat logam di atas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV 34 BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV 4.1 DATA SAMPLE Peluahan sebagian (partial discharge) dan medan listrik lokal dapat menyebabkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA KEMAMPUAN IPA Matematika IPA Biologi Fisika Kimia IPA Terpadu 37 Universitas Indonesia 013 Kode Naskah Soal: 37 FISIKA Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor 5

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET Kompetensi Dasar 3.2 Mengevaluasi pemikiran dirinya terhadap keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan

Lebih terperinci

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80 1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). Apabila koefisien kondutivitas Q, logam P kali koefisien konduktivitas logam Q, serta AC = 2 CB, maka suhu di C

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

Fisika UMPTN Tahun 1986

Fisika UMPTN Tahun 1986 Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika

Lebih terperinci

GAYA. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

GAYA. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com GAYA Hoga saragih Hubungan antara gaya dan gerak Mengapa benda bergerak sedemikian rupa? Apa yang membuat benda yang pada mulanya diam mulai bergerak? Apa yang mempercepat dan memperlambat benda? Kita

Lebih terperinci

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI 2016 FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI 1 FLUIDA STATIS Fluida meliputi zat cair dan gas. Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05 Xpedia Fisika DP SNMPTN 05 Doc. Name: XPFIS9910 Version: 2012-06 halaman 1 Sebuah bola bermassa m terikat pada ujung sebuah tali diputar searah jarum jam dalam sebuah lingkaran mendatar dengan jari-jari

Lebih terperinci

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif Hasil Pengujian Tegangan Tembus : Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif ASTM D3487 Minyak Zaitun 60 60 54 Minyak kanola 27 36 30 Minyak Jagung 28 34 29 >30 Minyak Kedelai 30 48

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci