ANALISIS PENGGUNAAN CRANE PADA PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN CIMETA TUGAS AKHIR. Oleh YUDI ADRIANTO PEMBIMBING DR. PUTI FARIDA MARZUKI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGGUNAAN CRANE PADA PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN CIMETA TUGAS AKHIR. Oleh YUDI ADRIANTO PEMBIMBING DR. PUTI FARIDA MARZUKI"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGGUNAAN CRANE PADA PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN CIMETA TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Oleh YUDI ADRIANTO PEMBIMBING DR. PUTI FARIDA MARZUKI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2003

2

3 ABSTRAKSI ***ANALISIS PENGGUNAAN CRANE PADA PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN CIMETA***, Yudi Adrianto ( ), Program Studi Teknik Sipil, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung,* *2003 * * Dalam memenuhi target waktu, metoda pelaksanaan konstruksi memegang peranan panting dalam tercapainya target dan proyek, karena penggunaan suatu metoda pelaksanaan konstruksi akan menentukan resource yang dibutuhkan. Resource dapat dikategorikan kedalam driving resources dan non-driving resources. Driving resorurces akan mempcngaruhi durasi dari suatu aktivitas sedangkan non-driving resources tidak. Kurangnya pereneanaan dalam penggunaan metoda pelaksanaan konstruksi dapat berakibat terhadap kesalahan dalam manajemen resources, apalagi jika terjadi pada driving resources tentu saja akan berpengaruh pada durasi penyelesaian pekerjaan. Pada tugas akhir ini akan dibahas bagaimana pengaruh metoda pelaksanaan pemasangan girder Jembatan Cimeta dengan metoda launching truss terhadap pencapaian dari target waktu yang ditetapkan, dan kemudian akan dibandingkan bagaimana jika pemasangan girder ini dilaksanakan dengan menggunakan crane. Selain itu juga akan dikemukakan hal-hal yang menyebabkan pentingnya untuk dilakukan percepatan pekerjaan. Tujuan dari penyelesaian tugas akhir ini adalah untuk dapat memperoleh gambaran bagaimana pemilihan metoda pelaksanaan konstruksi akan rnempengaruhi penyelesaian suatu proyek, untuk dapat mengetahui bagaimana usaha (effort) yang dilakukan dalam rangka memenuhi target penyelesaian proyek, untuk dapat mengetahui apakah penggunaan crane dalam pemasangan girder Jembatan Cimeta merupakan salah satu altematif yang dapat dipertimbangkan untuk pemasangan girder dalam memenuhi target waktu yang diharapkan. Untuk memenuhi tujuan yang diharapkan maka penulis akan melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan kunjungan lapangan ke lokasi proyek Jembatan Cimeta, melakukan tatap muka dengan kontraktor (PT. PP) dan memperoleh spesifikasi crane dari literatur maupun dari PT United Tractors, pengolahan data, analisis data. Pada analisis data akan dibandingkan apakah penggunaan crane dapat mempercepat waktu penyelesaian proyek. Dari hasil analisis diperoleh bahwa metoda launching truss yang berada di jalur kritis akan membutuhkan waktu pelaksanaan selama 76 hari dimana 21 hari untuk pemasangan truss dan 55 hari untuk pemasangan 48 buah girder pada span 1, 2 dan 3. Dibandingkan dengan produktivitas dari penggunaan crane yaitu 4 girder / hari maka proses pemasangan girder dengan menggunakan crane praktis hanya membutuhkan waktu sekitar 16 hari. Dilihat dari sisi waktu penggunaan crane memang menjanjikan proses pelaksanaan yang jauh lebih cepat. Namun demikian melihat dari kondisi fisik proyek serta ketersediaan teknologi yang ada akan dibutuhkan suatu pekerjaan persiapan awal yang perlu dipertimbangkan agar metoda crane dapat dijalankan dengan balk. Selain itu masalah pengadaan alat juga harus dipertimbangkan bagaimana pengadaanya dan dampak apa yang mungkin ditimbulkan dengan dilakukannya metoda konstruksi ini. Dapat ditarik kesimpulan bahwa metoda konstruksi dengan menggunakan crane dapat dipertimbangkan dalam proses percepatan pekerjaan pembangunan Jembatan Cimeta tentu saja dengan mempertimbangkan kendala dan bampak yang mungkin timbul. Sehingga metoda pelaksanaan konstruksi ini dapat dijadikan alternatif dalam mempercepat pekerjaan pemasangan girder jembatan Cimeta dan untuk menghadapi kendala yang timbul dapat dilakukan pemanfaatan terhadap crane-crane yang telah ada di lokasi proyek.

4

5

6

7

8

9

10

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. umumnya digunakan untuk berbagai konstruksi jembatan : 4. Sistem Penggunaan Counter Weight dan Link-set

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. umumnya digunakan untuk berbagai konstruksi jembatan : 4. Sistem Penggunaan Counter Weight dan Link-set BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Macam-macam Metode erection Karena pembahasan masalah kita mengambil metode erection, maka kita akan menjelaskan sedikit macam-macam metode pelaksanaan erection pada balok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penjadwalan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, kurun waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan menambah sumber daya dalam

Lebih terperinci

UJIAN PROYEK AKHIR. Oleh : Sugianto NRP

UJIAN PROYEK AKHIR. Oleh : Sugianto NRP UJIAN PROYEK AKHIR ANALISIS PEMILIHAN METODE PEMASANGAN GELAGAR JEMBATAN DITINJAU DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN BUNGUR KECAMATAN MUNJUNGAN TRENGGALEK Oleh : Sugianto NRP. 3113040502

Lebih terperinci

Dwi Dian Pratama Dosen Konsultasi Tri Joko Wahyu Adi ST, MT. PhD

Dwi Dian Pratama Dosen Konsultasi Tri Joko Wahyu Adi ST, MT. PhD ANALISA PERBANDINGAN METODE ERECTION GIRDER MENGGUNAKAN LAUNCHER GIRDER DAN TEMPORARY BRIDGE DARI SEGI BIAYA DAN WAKTU PADA JEMBATAN KALI SURABAYA MOJOKERTO Oleh Dwi Dian Pratama 3111105043 Dosen Konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibukota negara Indonesia yang memiliki hampir 10 juta orang yang berada di area metropolitan. Seiring berkembang dengan pesatnya pembangunan di Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan di Indonesia saat ini sangat pesat, dimulai dengan dibangunnya jembatan terpanjang di Indonesia yaitu jembatan Suramadu, diikuti dengan rencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum merupakan suatu struktur dalam jembatan atau fly over yang berfungsi sebagai penghubung antara struktur bawah dan atas, dengan kata lain girder berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting untuk mendukung kelancaran perkembangan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting untuk mendukung kelancaran perkembangan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting untuk mendukung kelancaran perkembangan ekonomi. Tanpa didukung kelancaran transportasi maka perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi 27 BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Studi kasus ini dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung ITERA (Institut

III. METODE PENELITIAN. Studi kasus ini dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung ITERA (Institut III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Studi kasus ini dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung ITERA (Institut Teknologi Sumatera) Tahap 1 yang merupakan proyek pembangunan gerbang dan Infrastruktur.

Lebih terperinci

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO

ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 DI MOJOKERTO Hendi Yudhatama, Yusronia Eka Putri,ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP PENGGUNAAN KONTRAK TAHUN JAMAK PADA PROYEK PEMELIHARAAN JALAN LINTAS TIMUR SUMATERA TUGAS AKHIR

KAJIAN TERHADAP PENGGUNAAN KONTRAK TAHUN JAMAK PADA PROYEK PEMELIHARAAN JALAN LINTAS TIMUR SUMATERA TUGAS AKHIR KAJIAN TERHADAP PENGGUNAAN KONTRAK TAHUN JAMAK PADA PROYEK PEMELIHARAAN JALAN LINTAS TIMUR SUMATERA TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti Sesti Sarita

Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti Sesti Sarita Di Susun Oleh: Esteriska Hari Christanti 3108030006 Sesti Sarita 3108030103 Dosen Pembimbing : Ir. Chomaedhi, CES.Geo. NIP. 19550319 198403 1 001 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupa analisis perbandingan tower crane statik dengan tower

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupa analisis perbandingan tower crane statik dengan tower BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Penelitian ini berupa analisis perbandingan tower crane statik dengan tower crane climbing ditinjau dari biaya dan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan ekonomi pada kota kota besar di Indonesia telah menyebabkan tingginya pergerakan manusia dan barang. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC

PRESENTASI TUGAS AKHIR RC PRESENTASI TUGAS AKHIR RC - 91380 ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA DI MOJOKERTO STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 Hendi Yudhatama 3110 106 0155 Dosen Konsultasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman yang sudah maju ini makin banyak kegiatan pekerjaan kontruksi yang tidak ada habisnya. Makin banyak orang yang ingin melakukan pembangunan konstruksi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek besar seperti pembangunan gedung bertingkat tinggi (high rise building) atau proyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto merupakan salah satu bagian dari pembangunan jaringan jalan tol Trans Jawa. Jalan tol Surabaya- Mojokerto memiliki panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Berkaitan dengan masalah

Lebih terperinci

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen 1 Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Aditya Febrian Saputra, Farida Rahmawati, ST., MT. dan Yusronia Eka Putri, ST., MT Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang menggalakkan proyek pembangunan di segala bidang untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. sedang menggalakkan proyek pembangunan di segala bidang untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat ini sedang menggalakkan proyek pembangunan di segala bidang untuk dapat meningkatkan taraf hidup bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan sekarang, yaitu dengan pesatnya perkembangan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan sekarang, yaitu dengan pesatnya perkembangan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan struktur bangunan dalam era globalisasi dan modernisasi dapat dirasakan sekarang, yaitu dengan pesatnya perkembangan pembangunan. Perkembangan pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan pembangunan belakangan ini sangat pesat sekali, sehingga hal tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Flow Perencanaan III - 1 Gambar III-1 Diagram Alir Perencanaan III - 2 3.2 Studi Literatur Segmental Bridge & Incremental Launch Studi literatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia terus meningkatkan pembangunan guna menjadikannya sebagai kota yang berkembang dan ternama. Pembangunan infrastruktur

Lebih terperinci

Empat Flyover dan Satu Underpass di Jawa Tengah Diresmikan

Empat Flyover dan Satu Underpass di Jawa Tengah Diresmikan Rilis PUPR #2 25 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/522 Empat Flyover dan Satu Underpass di Jawa Tengah Diresmikan Jakarta -- Empat flyover dan satu underpass telah selesai dibangun Kementerian Pekerjaan Umum

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT Irma Lidi NRP : 0221047 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA Pramono Setiabudi Prabowo 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Magister Teknik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA PADA PEMASANGAN SEGMENTAL BOX GIRDER PADA VIADUK PASUPATI DENGAN PERANGKAT LUNAK STROBOSCOPE TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA PADA PEMASANGAN SEGMENTAL BOX GIRDER PADA VIADUK PASUPATI DENGAN PERANGKAT LUNAK STROBOSCOPE TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA PADA PEMASANGAN SEGMENTAL BOX GIRDER PADA VIADUK PASUPATI DENGAN PERANGKAT LUNAK STROBOSCOPE TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang telah terjadi peningkatan pergerakan manusia dan barang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang telah terjadi peningkatan pergerakan manusia dan barang sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan sosial terutama pada daerah yang telah terjadi peningkatan pergerakan manusia dan barang sehingga membutuhkan prasarana

Lebih terperinci

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply 1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERATAAN SUMBER DAYA BIAYA TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE PROJECT 2007

PERATAAN SUMBER DAYA BIAYA TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE PROJECT 2007 PERATAAN SUMBER DAYA BIAYA TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE PROJECT 2007 Israel Y. Kabangnga, R.J.M. Mandagi, H. Tarore Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya pengembangan infrastruktur pendukungnya. Kegiatan yang serba cepat, serta masyarakat yang dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan tempat tinggal semakin mengalami peningkatan permintaan baik dari kalangan menengah ke bawah maupun dari kalangan menengah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis. BAB V ANALISA HASIL 5.1 Perbandingan Metode CPM dan PERT Berdasarkan hasil pengolahan data pada Bab IV, metode analisis jaringan kerja (Network Analysis) yang digunakan untuk penyusunan jadwal yaitu teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya. Infrastruktur merupakan aset fisik suatu negara dalam melayani kebutuhan ekonomi dan sosial

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr.wb

Assalamu alaikum wr.wb Assalamu alaikum wr.wb PROYEK AKHIR RC09 0342 Surabaya, 2 Juli 2014 PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PENJADWALAN (TIME SCHEDULE) PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN ORIGINALITAS... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi INTISARI... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu alaikum Wr. Wb ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO DI PEKERJAAN UNDERPASS NATIONAL ROAD WARU STA 9 + 678 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT Natalia Ranti Yunus NRP : 0521043 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir.MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Lebih terperinci

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung dengan bantuan tenaga orang-orang atau hewan, seperti keledai. Crane ini digunakan untuk

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PROYEK EPC

SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PROYEK EPC SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PROYEK EPC TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh Eric Baroroh 150 04 053 Kreshna Hary Murti 150

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tangerang salah satu kota yang berada dekat dengan ibukota Indonesia, menjadikan Tangerang merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang tinggi, hal itu membuat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Konstruksi merupakan salah satu aspek penting yang sangat mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu aspek yang ditinjau dari kajian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisa dan perhitungan alat berat gantry dan mobile crane pada jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang pada paket Mas Mansyur, dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR TUGAS AKHIR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR WINDIARTO ABISETYO NRP 3106100105 DOSEN PEMBIMBING Farida Rachmawati, ST., MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu elemen penting di samping elemen lainnya seperti biaya (cost), dan kualitas (quality). Keterlambatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan studi lapangan, yaitu mencari solusi untuk permasalahan dengan mengumpulkan data-data dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang. Nilai upah dari pekerja proyek merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan oleh produktivitas

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisa Perbandingan Penggunaan Semi Konvensional Dengan Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat Yevi Novi Dwi Saraswati, Retno Indryani Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib khususnya di Jurusan Teknik Sipil Universitas Mercu Buana. Selain untuk memenuhi kegiatan akademik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan (proyek)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada pembangunan warehouse tahap 2 di Kawasan Iindustri Medan. Proyek ini berlokasi di jalan Pulau Natuna-1, Kawasan Industri Medan tahap 2. Waktu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GANTRY DAN MOBILE CRANE PADA JALAN LAYANG DARI SEGI WAKTU, METODE KERJA, DAN BIAYA

PERBANDINGAN GANTRY DAN MOBILE CRANE PADA JALAN LAYANG DARI SEGI WAKTU, METODE KERJA, DAN BIAYA PERBANDINGAN GANTRY DAN MOBILE CRANE PADA JALAN LAYANG DARI SEGI WAKTU, METODE KERJA, DAN BIAYA 1 WAHID SULISTIYONO HUSEIN, 2 DWI DINARIANA 1 Teknik Sipil, Universitas Bina Nusantara 2 Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Crashing Novitasari (2014), menyebutkan mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah suatu usaha menyelesaikan proyek lebih awal dari waktu penyelesaian dalam keadaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi kasus: Pembangunan Gedung Radioterap Center Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariyadi, Jl. Dr. Soetomo,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. properti perti dan peluang ini dimanfaatkan oleh para pengembang dan

BAB I PENDAHULUAN. properti perti dan peluang ini dimanfaatkan oleh para pengembang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang merupakan sebagai salah satu negara berkembang sedang mengalami proses pembangunan yang cukup pesat. Hal ini didukung dari jumlah penduduk Indonesia yang

Lebih terperinci

DESAIN ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN METODE SPAN BY SPAN

DESAIN ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN METODE SPAN BY SPAN TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF STRUKTUR ATAS JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN METODE SPAN BY SPAN STUDI KASUS JEMBATAN LAYANG TENDEAN BLOK M CILEDUK Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjan Teknik Strata

Lebih terperinci

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA

ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA ANALISA HUBUNGAN WAKTU DAN BIAYA BANGUNAN BAWAH JEMBATAN PAGERLUYUNG PROYEK JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO STA 602+336.851-602+424.751 Oleh : FEBRIYANTO NRP 3109 030 108 MUHAMMAD RIFAN FANANI NRP 3109 030

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN Parasian Sihombing NRP : 0221071 Pembimbing : Yohanes L. D. Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Tugas Akhir 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara merealisasikan sebuah ide menjadi bangunan sipil dengan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air

Lebih terperinci

Menteri Basuki Minta Seluruh BUJT dan Kontraktor Lakukan Prosedur K3 Sunguh- Sungguh

Menteri Basuki Minta Seluruh BUJT dan Kontraktor Lakukan Prosedur K3 Sunguh- Sungguh Rilis PUPR #2 31 Oktober 2017 SP.BIRKOM/X/2017/532 Menteri Basuki Minta Seluruh BUJT dan Kontraktor Lakukan Prosedur K3 Sunguh- Sungguh Jakarta--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

manajemen tersebut adalah dengan menerapkan berbagai metoda perencanaan dan

manajemen tersebut adalah dengan menerapkan berbagai metoda perencanaan dan BAIH PENDAHULIJAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut kebutuhan akan sarana dan prasarana sebagai media untuk mendukung kehidupan, mengaplikasikan karya atau produk teknologi

Lebih terperinci

JURUSAN DIII TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

JURUSAN DIII TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 SESA KARNESA LEANITA 3108.030.143 RHEZY ASTRID FAYUMI 3108.030.153 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Sukobar, MT NIP: 19571201 198601 1 002 Ir. Endang Sri S, MT NIP: 19501110 198601 2 001 JURUSAN DIII TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Proyek dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilibatkan didalamnya merupakan salah satu upaya manusia dalam membangun kehidupannya. Suatu proyek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan bidang konstruksi secara alami merupakan sektor pembangunan yang terbesar menyerap tenaga kerja khususnya yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi sehingga

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098

Lebih terperinci

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C. dinaikkan dari ¼ u/hr menjadi ½ u/hr. Gradien ini lebih dari atau sama dengan gradien garis A dan garis-garis ini akan saling menyempit. Perubahan dari melebar menjadi menyempit menyebabkan perpindahan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas)

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas) TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir Jembatan merupakan suatu prasarana penghubung satu daerah dan daerah lain yang terpisahkan oleh sungai atau jurang. Sehingga daerah-daerah yang semula tidak

Lebih terperinci

METODA KONSTRUKSI GELAGAR JEMBATAN BETON PRATEKAN PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG

METODA KONSTRUKSI GELAGAR JEMBATAN BETON PRATEKAN PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG METODA KONSTRUKSI GELAGAR JEMBATAN BETON PRATEKAN PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG Shita Andriyani NRP : 0321068 Pembimbing : Dr. Ir. Purnomo Soekirno JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Panjang Tendon. Total UTS. Jack YCW 400 B 1084 (Bar) T1 ki T1 ka ,56 349, ,56 291,37

BAB VI PENUTUP. Panjang Tendon. Total UTS. Jack YCW 400 B 1084 (Bar) T1 ki T1 ka ,56 349, ,56 291,37 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Perencanaan Jembatan Box Girder ini pembebanan yang dilakukan adalah terhadap beban berikut ini: Beban Mati Beban Mati Tambahan Beban Lajur D. Beban Truk T dilakukan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan tender suatu proyek diukur dari memenangkan tender suatu proyek, biaya yang rendah serta jadwal yang lebih cepat mempengaruhi keberhasilan tender. Keduanya

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan langsung meninjau atau mengamati pekerjaan konstruksi tersebut ke lokasi proyek. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yang merupakan bagian dari wilayah JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi penyangga Ibukota Negara Republik

Lebih terperinci

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Jurnal Info Manpro PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Dimas Aji Purnomo (1) Lalu Mulyadi (2) Edi Hargono (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. proyek, serta aspek waktu penyelesaian konstruksi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. proyek, serta aspek waktu penyelesaian konstruksi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan penyediaan jasa pelaksanaan konstruksi untuk suatu proyek tergantung pada jenis, ukuran, dan kompleksitasnya. Hal lain yang mempengaruhi sistem pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih berkembang khususnya pembangunan tempat tinggal seperti rumah, apartemen,

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE Michelle Kwan 1, Irvan Anggrawan 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Tower crane sering digunakan sebagai alat pemindah material secara

Lebih terperinci

Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil

Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil A. KEGIATAN SAAT DIMULAI KERJA PRAKTIK Membaca dan memahami Gambar rencana Meminta izin kepada yang berwenang dalam proyek untuk memahami gambar rencana

Lebih terperinci

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO TUGAS AKHIR OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter yang digunakan dalam upaya melaksanakan sebuah proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah satu komponen

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM Perkembangan suatu daerah yang diiringi oleh bertambah majunya tingkat sosial dan ekonomi masyarakat daerah tersebut secara langsung akan menyebabkan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN Stanislaus Tjahjadi 1, Yonathan Hans Christian 2 dan Ratna Setiawardani Alifen 3

Lebih terperinci