GAMBARAN ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA"

Transkripsi

1 GAMBARAN ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA Jalur Sirkulasi ( Paths ) Kawasan Kampus UI memiliki jalur sirkulasi (paths) berupa jalan-jalan yang berfungsi sebagai sarana transportasi darat. Terdapat tiga jenis jalur sirkulasi di UI yaitu jalur kendaraan bermotor, jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki. Secara umum jalur-jalur yang ada di sini dalam kondisi baik dan memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda. Lima obyek paths yang menonojol yaitu Jl. Prof Dr. Mr. Supomo, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro, Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso dan jalur sepeda (Gambar 7). Jalan Raya Universitas Indonesia atau saat ini bernama Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo adalah jalan masuk dan keluar utama di Kawasan Kampus UI yang dilalui rute Bis Kuning. Jalan ini terletak di bagian depan setelah pintu masuk utama yang menghubungkan jalan raya dari luar kampus dengan persimpangan Jl. Prof. Mr. Djokosoetono dan Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso. Jalan ini terdiri dari dua arah masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi median jalan. Letaknya yang strategis dan sebagai jalan utama, membuat intensitas kendaraan yang melewati jalan ini tinggi namun jarang terjadi kemacetan. Pada sisi Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo terdapat beberapa bangunan seperti Stasiun Kereta UI, Halte Bis Kuning dan di ujung jalan ini merupakan persimpangan yang ditengahnya terdapat Monumen Makara UI. Pada sisi kanan jalan ketika kita melewati jalan ini dari arah luar kampus menuju ke dalam terdapat tepian hutan raya kota dengan komposisi vegetasi yang menimbulkan kesan alami. Median jalan diisi dengan komposisi semak dan pohon palem raja (Roystonea regia) sebagai tanaman pengarah dan berfungsi sebagai jalur hijau. Jalan ini memiliki pedestrian pada sebagian sisi jalan serta memiliki jalur sepeda pada kanan jalan. Jalan Raya Ilmu Kesehatan atau saat ini menjadi Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan adalah jalan utama yang menghubungkan Jl. Prof. Mr. Djokosoetono dan Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegro dan dilalui rute bis kuning. Jalan ini terdiri dari dua arah masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi median jalan. Pada sisi

2 23

3 24 jalan terdapat Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat, Keperawatan dan terdapat Pusat Pelayanan Kesehatan Mahasiswa. Namun di jalan ini terdapat beberapa lahan kosong yang ditumbuhi ilalang. Pada median jalan terdapat pohon damar (Aghatis dammara) dengan ketinggian antara 1,5 meter sampai 3 meter yang berfungsi sebagai tanaman pengarah. Selain itu di kanan kiri jalan terdapat pohon kihujan (Samanea saman), palem raja (Roystonea regia) dan flamboyan (Delonix regia). Jalan Raya MIPA dan Teknik atau saat ini menjadi Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro dan Jl. Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro merupakan jalan utama yang dilalui bis kuning. Jalan ini menghubungkan Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan dan Jl. Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Jalan ini terdiri dari dua arah, masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi oleh median jalan. Di sepanjang jalan ini terdapat Gedung Fakultas MIPA dan Fakultas Teknik serta terdapat Laboratorium Parang Topo. Pada median jalan terdapat vegetasi kombinasi antara damar (Aghatis dammara) dengan glodogan tiang (Polyalthia longifolia) dengan pola penanaman sebagai tanaman pengarah dan berfungsi sebagai jalur hijau. Jalan Raya Ilmu Sosial Humaniora atau saat ini berubah menjadi Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso merupakan jalan utama dan dilalui rute bis kuning. Jalan ini menghubungkan Jl. Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro dan Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo. Jalan ini terdiri dari dua arah masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi oleh median jalan. Di Jalan ini terdapat bangunan Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Fakultas Psikologi. Pada median jalan terdapat pohon angsana (Pterocarpus indicus) dengan fungsi penanaman pengarah sekaligus peneduh karena memiliki tajuk yang lebar. Jalur sepeda memiliki lebar sekitar dua meter dan dapat dilalui oleh dua sepeda yang berpapasan. Jalur ini memiliki permukaan yang terbuat dari konblok berwarna merah sehingga tidak licin. Jalur ini dibuat mengitari semua obyek yang terdapat di UI tanpa terputus. Hal ini dilakukan agar memberi kemudahan bagi pengguna untuk dapat mendatangi sebuah obyek kemudian menuju obyek yang lainnya. Selain itu, pola ini juga bermanfaat untuk menjamin keamanan bagi pengendara sepeda.

4 25 Batas Wilayah ( Edges ) Terdapat lima obyek edges yang menonjol di UI yaitu Danau Mahoni, Batas Tepi Selatan Hutan Kota, Rel Kereta Jabodetabek, Jl. Margonda Raya dan Pagar Batas Sekeliling UI (Gambar 8). Danau Mahoni merupakan salah satu danau alami yang terdapat di UI dengan luas m 2. Danau ini memiliki potensi pemandangan yang baik karena kealamiannya dijaga dan dirawat. Danau ini memisahkan Kawasan Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi dengan Kawasan Rumpun Ilmu Sosial Humaniora yang lainnya (FISIP, FP,FH, FIB) dan Fakultas MIPA. Untuk mengunjungi danau ini dapat melalui Fakultas Ekonomi, Teknik atau Ilmu Budaya. Danau ini biasanya dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat dan rekreasi bagi sebagian kecil mahasiswa dan masyarakat sekitar. Batas tepi selatan Hutan Kota UI (dekat kandang rusa) merupakan pembatas area hutan kota dengan area pendidikan UI secara umum dan secara khususnya berbatasan langsung dengan FISIP dan Fakultas Psikologi. Pada batas tepi hutan kota ini kita dapat melihat kombinasi vegetasi dengan beragam ketinggian dan tajuk sehingga memberikan kesan alami. Edge ini berbentuk linier memanjang dari arah Fakultas Ekonomi ke arah Fakultas Psikologi. Tepat di depan FISIP terdapat kandang rusa, fasilitas halte, shelter sepeda dan parkiran mobil. Selain itu pada daerah ini juga terdapat jalan setapak bagi pejalan kaki yang menghubungkan Fakultas-Fakultas Rumpun Ilmu Sosial Humaniora dan Stasiun Universitas Indonesia sehingga pada waktu-waktu tertentu memiliki intensitas penggunaan yang tinggi. Jl. Margonda Raya merupakan jalan utama yang berada di Kota Depok yang memiliki panjang 5,2 km dan terdiri dari dua arah dengan masing-masing dua jalur. Jalan ini membatasi Kawasan Kampus UI dengan Kecamatan Beji dan Pancoran Mas. Di jalan ini terdapat banyak pusat perbelanjaan yang menjadi tujuan wisata masyarakat sekitar, sehingga jalan ini memiliki intensitas penggunaan yang tinggi. Selain itu di jalan ini terdapat Terminal Depok sehingga banyak kendaraan umum seperti angkot dan bus melewatinya. Rel kereta listrik Bogor-Depok-Jakarta adalah jalur transportasi darat yang sudah ada sejak pemerintahan Kolonial Belanda. Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda jalur ini berfungsi sebagai akses utama mobilisasi orang-orang

5 26

6 27 Belanda di Jakarta untuk berwisata ke Bogor dan sebaliknya jalur ini digunakan sebagai mobilisasi bahan baku produksi dari Bogor dan Sukabumi ke Jakarta. Bahkan jalur kereta ini tetap menjadi alat transportasi vital bagi masyarakat Jabodetabek hingga saat ini. Ketika melintasi jalur ini di kawasan Universitas Indonesia mulai dari Stasiun Universitas Pancasila-Stasiun UI-Stasiun Pondok Cina begitu juga sebaliknya dikanan-kiri kita akan melihat banyak vegetasi dengan berbagai macam jenis. Vegetasi ini berfungsi sebagai zona penyangga aktivitas transportasi kereta terhadap lingkungan disekitarnya. Idealnya zona penyangga ini memiliki ketebalan tertentu dengan variasi ketinggian dan terintegrasi dengan rel kereta sehingga mampu menjadi screening dan pereduksi suara yang dihasilkan kereta bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pagar batas sekeliling UI memiliki banyak variasi, baik dari model yang digunakan, material, ketinggian dan warnanya. Pagar ini rata-rata memiliki ketinggian dua meter. Pagar batas di area hutan kota terbuat dari bahan besi yang dicat warna hijau dan disangga oleh beton yang dicat putih-krem warna. Sedangkan pagar batas yang berada didekat rel kereta terbuat dari besi baja dengan bentuk celah kotak-kotak dan berwarna kuning tua sesuai dengan warna tema warna UI yaitu kuning. Bagian Wilayah Kampus (Districts) Terdapat lima obyek districts yang menonjol di UI yaitu Area Hutan Kota UI, Asrama Mahasiswa UI dan Wisma Makara, Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Kesehatan, Kompleks Kampus Rumpun Ilmu MIPA dan Teknik, dan Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Sosial Humaniora (Gambar 9). Universitas Indonesia memiliki hutan kota dengan luas 100 hektar dan di dalamnya terdapat berbagai macam jenis vegetasi ekosistem hutan dari seluruh belahan nusantara yang berjumlah 130 jenis. Kawasan ini direncanakan dan didesain oleh Tarsoen Waryono dari Departemen Kehutanan pada tahun Bagian tengah hutan ini terdapat tiga buah danau alami yakni Danau Puspa, Ulin dan Salam. Sebagai RTH, hutan kota ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas lingkungan Kota Depok dan sekitarnya dalam hal menyediakan daerah resapan air, memproduksi oksigen, menyediakan habitat satwa, menyerap CO 2, menyediakan tempat rekreasi

7 28 dan berbagai manfaat lainnya. Pada akhir pekan dan liburan, hutan kota ini sering dimanfaatkan oleh mahasiswa dan penduduk sekitar untuk rekreasi dan berolahraga namun pada hari kerja kawasan ini jarang didatangi oleh pengunjung. Bagian paling utara dari Kawasan UI ini terdapat zona tempat tinggal yang terdiri dari Kompleks Asrama Mahasiswa UI dan Wisma Makara. Kompleks Asrama Mahasiswa UI merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa tingkat satu dan dua dari luar Jabodetabek. Asrama ini memiliki enam blok dengan jumlah 1250 kamar. Fasilitas yang terdapat di asrama adalah kantin, laundry, mushola, tempat parkir, haltes bus kuning, dan shelter sepeda. Wisma merupakan akomodasi sementara bagi tamu dari luar. Bangunan ini memiliki empat lantai. Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Kesehatan terdiri dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat yang letaknya saling bersebrangan. Kedua Kampus ini memiliki pintu masuk utama di Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan. Gedung Utama Fakultas Ilmu Keperawatan memiliki tinggi lima lantai dengan bentuk Arsitektur Tradisonal Jawa seperti bangunan di UI pada umumnya sedangkan gedung utama Fakultas Kesehatan Masyarakat memiliki tinggi tiga lantai. Dinding bangunan merupakan kombinasi cat putih dan merah bata karena bagian luar dinding terdiri dari susunan bata. Vegetasi yang banyak ditemukan di sini adalah pohon damar, angsana, palem raja, biola cantik dan semak berbunga seperti bougenvil, soka dan canna. Distrik Kampus Rumpun MIPA dan Teknik memiliki letak yang terpisah cukup jauh. Kedua kampus ini dipisahkan oleh Danau Mahoni dan Stadion UI namun dihubungkan oleh Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro dan Jl. Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro. Fakultas MIPA memiliki 10 Gedung Utama yang terdiri dari gedung kuliah, auditorium, dan dekanat. Selain itu, terdapat beberapa laboratorium di bagian barat kampus ini. Sedangkan Fakultas Teknik memiliki 11 gedung utama dan salah satunya adalah gedung baru yakni Engineering Center. Pada bagian belakang kampus ini terdapat sebuah Lapangan olahraga indoor. Warna dinding bangunan berwarna merah bata.

8 29

9 30 Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Sosial Humaniora terdiri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Psikologi (FP), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Ekonomi (FE). Kompleks ini terkonsentrasi pada bagian depan kampus sehingga dekat dengan gerbang utama. Pusat Studi Jepang (PSJ) juga terletak di dalam kompleks ini. Model arsitektur bangunan menggunakan Arsitektur Tradisional Jawa seperti bangunan di kawasan UI pada umumnya namun di distrik ini terdapat variasivariasi dengan menggabungkan arsitektur moderen. Pusat Aktivitas (Nodes) Balairung UI merupakan salah satu node yang menonjol di UI, selain Gymnasium UI, Japanese Student Center (JSC), Stadion UI dan Stasiun UI (Gambar 10). Balairung ini menggunakan Arsitektur Tradisional Jawa, hal ini terlihat dari bentuk atapnya yang memakai model tajug. Gedung ini merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan upacara penganugerahan ijazah bagi wisudawan selain itu sering digunakan sebagai tempat pameran-pameran dan disewa untuk resepsi perkawinan. Gedung ini memiliki kapasitas pengguna yang besar terlihat dari luas bangunan. Balairung UI terletak berdekatan dengan PAU dan Mesjid Ukhuwah Islamiyah yang kesemuanya mengitari Danau Kenanga. Gedung ini dapat dikatakan berada di tempat yang strategis karena di depannya terdapat tempat transit kendaraan seperti Stasiun Pondok Cina, dua buah halte bis kuning dan shelter sepeda. Gymnasium UI adalah tempat bagi mahasiswa atau dosen melakukan kegiatan olahraga indoor yang terletak di Jl. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro dan dekat dengan Stadion UI. Olahraga yang dapat dilakukan disini adalah senam, bulu tangkis, dan voli, baik untuk kejuaraan antar fakultas atau tempat latihan rutin program ekstrakulikuler. Ruang olahraga indoor ini dapat menampung penonton sebanyak 300 orang. Di sekitar banguan ini banyak terdapat pohon beringin (Ficus sp.). Bangunan ini memiliki warna kelabu pada atap dan hijau pada badannya. Pusat Studi Jepang (PSJ) adalah pusat untuk melakukan studi atau mempelajari tentang Jepang. Bangunan ini terletak di depan Fakultas Ilmu Budaya

10 31 di Jl. Prof. Selo Soemardjan. Masyarakat di luar UI lebih mengenal PSJ ini sebagai tempat untuk seminar, pelatihan dan lokakarya. Kompleks bangunan ini memiliki lima gedung utama yang terdiri dari ruang perpustakaan, kuliah dan ruang serba guna. Vegetasi yang terdapat disekitar di bangunan ini adalah palem, Acalypha macrophylla, dan soka. Stadion UI adalah tempat pertunjukkan olahraga sepakbola dan atletik mahasiswa UI yang dapat menampung kurang lebih 500 orang penonton dengan dua tribun menggunakan atap serta terdapat tribun khusus ofisial dan pemain cadangan. Kegiatan yang dilakukan ditempat ini biasanya berlangsung pada waktu pagi dan sore hari. Sebelum pintu masuk stadion ini terdapat sebuah water feature yang menarik dengan material batu alam berbentuk tiga undakan dan puncaknya dipompakan air untuk dialirkan menuju tiap undakan dibawahnya. Water feature ini berfungsi sebagai penghias dari stadion. Suasana asri juga dapat dirasakan di sini karena di sekitar pagar pembatas stadion terdapat bukit-bukit kecil dari hamparan rumput kemudian ditepinya terdapat pohon-pohon. Setelah direnovasi pada bagian pintu masuk dan papan namanya, saat ini stadion memiliki kesan moderen karena dinding pintu masuk menggunakan batu alam berwarna kelabu dikombinasikan dengan papan nama yang terbuat dari material besi berwarna perak. Stasiun Universitas Indonesia adalah salah satu pusat transit transportasi yang terdapat di UI. Berdasarkan hubungannya dengan stasiun di sekitarnya, stasiun ini terletak diantara Stasiun Universitas Pancasila dan Stasiun Pondok Cina sedangkan letaknya di UI stasiun ini berada di Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo. Stasiun ini setiap harinya selalu ramai khususnya ketika hari kerja, pada waktu pagi dan petang hari. Menurut pembagian ruangnya, stasiun ini memiliki tiga ruang utama yakni ruang penerimaan, ruang transisi yang terdapat blok penjualan tiket, kios dan tempat menunggu, dan ruang inti yang terdapat rel kereta. Stasiun ini memiliki Arsitektur Tradisional Jawa, hal ini terlhat dari bentuk atapnya yang menggunakan model limasan. Pada bagian dinding stasiun menggunakan kombinasi cat berwarna putih pada bagian atasnya dan oranye pada bagian bawahnya.

11 32

12 33 Mercu Tanda (Landmarks) Terdapat lima obyek landmarks yang menonjol di UI yaitu Gedung Rektorat (PAU), Monumen Makara UI, Jembatan TeK-Sas, Mesjid Ukhuwah Islamiyah dan UIwood (Gambar 11). Pusat Administrasi Universitas (PAU) atau sering disebut Gedung Rektorat adalah bangunan tertinggi yang terdapat di Kampus UI. Gedung ini adalah jenis bangunan monumental tunggal yang terlihat dari elemen vertikalnya yang signifikan. Di dalam gedung ini terdapat direktoratdirektorat yang membantu tugas rektor dalam hal aktivitas yang kompleks mengenai administrasi akademik. Selain itu, gedung ini memiliki keunikan bentuk arsitektur bangunan yang khas sehingga sering dijadikan ikon UI. Di depan bangunan ini terdapat lapangan rumput cukup luas dan tidak terdapat pohon yang tinggi sehingga visibilitas bangunan ini baik. Monumen Makara adalah monumen yang terletak di persimpangan Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo, Jl. Prof. Mr. Djokosoetono dan Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso. Ketika mendatangi Kampus UI dari pos pemeriksaan kendaraan di Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo, pengunjung sudah dapat melihat Monumen Makara ini. Monumen ini memiliki ketinggian sekitar empat meter dan terdiri atas dua bagian yakni bagian badan dan kepala. Bagian badan permukaannya terbuat dari susunan batu bata berwarna coklat dan bagian atasnya adalah lambang makara yang terbuat dari bahan besi yang berwarna emas. Monumen ini dikelilingi oleh sebuah taman kecil atau traffic island yang terdiri dari hamparan rumput dan di dekat monumen terdapat semak dengan daun berwarna-warni dan semak berbunga. Jembatan TeK-Sas merupakan jembatan yang menghubungkan Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi dengan Fakultas Ilmu Budaya yang dipisahkan oleh Danau Mahoni. Jembatan ini memiliki panjang 50 meter dan model konstruksi jembatan gantung. Materialnya terbuat dari besi baja yang dicat dengan warna merah tua dan atapnya berwarna biru. Pilihan warna cat biru dan merah membuat jembatan ini terlihat sangat kontras dibandingkan dengan sekitarnya yaitu danau dan pepohonan yang didominasi warna hijau dan coklat. Mesjid Ukhuwah Islamiyah adalah salah satu dari bangunan yang letaknya mengitari Danau Kenanga. Mesjid ini memiliki Arsitektur Tradisional Jawa

13 34 dengan model atap berbentuk tajug. Mesjid ini ramai dikunjungi pada waktuwaktu shalat. UI Wood adalah istilah umum yang digunakan masyarakat UI untuk menyebut Papan Nama Universitas Indonesia berukuran raksasa yang terletak di bukit dan mirip dengan Papan Nama Hollywood di Los Angeles. UI Wood ini dapat dilihat ketika pengunjung dari Jl. Raya Margonda akan menuju kawasan UI yang melalui Jl. Ir. R. M. Pandji Soerachman. Papan nama ini memberikan pemandangan yang indah, karena terdapat hutan kota sebagai latar belakangnya dan hamparan rumput berada di depannya sedangkan Danau Ulin menjadi pemisahnya. Papan nama ini terbuat dari beton dengan warna cat putih pada latarnya dan hitam pada tulisannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan Obyek yang akan dipilih sebagai elemen mental map berdasarkan inventarisasi di tapak yaitu Jl. Prof Dr. Mr. Supomo, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Jl. Prof.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Infrastruktur yang Sudah Dimiliki UI dan akan Dikembangkan

Lampiran 1. Peta Infrastruktur yang Sudah Dimiliki UI dan akan Dikembangkan LAMPIRAN 63 Lampiran 1. Peta Infrastruktur yang Sudah Dimiliki UI dan akan Dikembangkan Sumber: www.ui.ac.id 2009 Lampiran 2. Paths yang Tidak Terpilih Mewakili Setiap Elemen Mental Map di Kampus UI 64

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Aspek Sosial Budaya Jumlah mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2008 adalah

KEADAAN UMUM LOKASI. Aspek Sosial Budaya Jumlah mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 2008 adalah KEADAAN UMUM LOKASI Terdapat beberapa keunggulan dimiliki Universitas Indonesia yang membuatnya akan sering dikunjungi tamu dari luar dengan berbagai keperluan dan didatangi ribuan mahasiwanya tiap hari

Lebih terperinci

STUDI ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK HADRIAN PRANA PUTRA

STUDI ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK HADRIAN PRANA PUTRA STUDI ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK HADRIAN PRANA PUTRA DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 RINGKASAN HADRIAN PRANA PUTRA.

Lebih terperinci

Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan.

Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan. KONSEP Konsep Dasar Street furniture berfungsi sebagai pemberi informasi tentang fasilitas kampus, rambu-rambu jalan, dan pelayanan kepada pengguna kampus. Bentuk street furniture ditampilkan memberikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Kampus

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Kampus TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Kampus Lanskap merupakan ruang di sekeliling manusia, tempat mereka melakukan aktivitas sehari-hari sehingga menjadi pengalaman yang terus menerus di sepanjang waktu. Simond (1983)

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA 6.1. Konsep Hutan Kota Perencanaan hutan kota ini didasarkan pada konsep hutan kota yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat kota Banjarmasin terhadap ruang publik. Hal ini sejalan

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah kota, sebagai untuk mengebumikan jenazah makam juga

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tata Hijau Penyangga Green Belt

PERENCANAAN Tata Hijau Penyangga Green Belt 68 PERENCANAAN Perencanaan ruang terbuka hijau di kawasan industri mencakup perencanaan tata hijau, rencana sirkulasi, dan rencana fasilitas. Perencanaan tata hijau mencakup tata hijau penyangga (green

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA DEPOK

PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA DEPOK PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA DEPOK A.R. Indra Tjahjani 1, Gita Cakra 2, Gita Cintya 3 1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pancasila Jakarta, Lenteng Agung Jakarta

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Desaian Kawasan Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yaitu konsep perancangan yang mengambil dari sistem sirkulasi

Lebih terperinci

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 46 VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 7.1. Perencanaan Alokasi Ruang Konsep ruang diterjemahkan ke tapak dalam ruang-ruang yang lebih sempit (Tabel 3). Kemudian, ruang-ruang tersebut dialokasikan ke dalam

Lebih terperinci

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A34203039 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN INDRA SAPUTRA. A34203039.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Responden Penelitian Responden merupakan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Indonesia kampus Depok yang menggunakan fasilitas sepeda dan jalur sepeda UI.

Lebih terperinci

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A34201023 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN YULIANANTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau atau RTH merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan 116 VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar perencanaan adalah mengembangkan laboratorium lapang PPDF sebagai tempat praktikum santri sesuai dengan mata pelajaran yang diberikan dan juga dikembangkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang BAB 5 KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian secara subyektif (oleh peneliti) dan obyektif (pendapat responden) maka elemen identitas fisik yang membentuk dan memperkuat karakter (ciri

Lebih terperinci

BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING

BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING Hari : Kamis, 15 Oktober 2009 Waktu : 14.15-15.15 WIB Tempat : Ruang Rapat A, Lantai 2 Gedung PAU, Kampus UI Depok Agenda :

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP. Sub Ruang Fungsi Aktivitas Fasiltas Luas (m 2 ) Membeli tiket Memperoleh informasi

PERENCANAAN LANSKAP. Sub Ruang Fungsi Aktivitas Fasiltas Luas (m 2 ) Membeli tiket Memperoleh informasi 72 PERENCANAAN LANSKAP Perencananaan lanskap merupakan pengembangan dari konsep menjadi rencana di dalam tapak. Pada tahap ini, konsep yang telah ditetapkan kemudian dikembangkan dalam bentuk perencanaan

Lebih terperinci

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference) Sumber : (1) ; (2) (3)

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference) Sumber : (1)  ; (2)  (3) 48 PERENCANAAN LANSKAP Konsep dan Pengembangannya Konsep dasar pada perencanaan lanskap bantaran KBT ini adalah menjadikan bantaran yang memiliki fungsi untuk : (1) upaya perlindungan fungsi kanal dan

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 26 BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 5.1 Konsep Pengembangan Ancol Ecopark Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,

Lebih terperinci

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk ditunjukkan pada pengunjung sekaligus sebagai pusat produksi

Lebih terperinci

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2014 KEMENHUB. Jalan. Marka. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 34 TAHUN 2014 TENTANG MARKA JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama ini kita mengenal bahwa Yogyakarta adalah daerah yang terkenal sebagai kota pelajar, dari tahun ke tahun semakin bertambah jumlah penduduknya, terutama

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN Tinjauan Kawasan Kebon Kacang Raya dan Kebon Kacang 30 3.1 Gambaran Kawasan Proyek Nama : Kawasan Kebon Kacang dan sekitarnya. Lokasi : Jl. Kebon Kacang Raya dan Jl.Kebon Kacang

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI Bab ini memberikan arahan dan rekomendasi berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada kawasan studi, dengan membawa visi peningkatan citra Kawasan Tugu Khatulistiwa

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6 BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch. Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch. Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang dilakukan di kawasan Petak Sembilan, masih banyak yang perlu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan iro konsultan.'..isitektur i antar antan ogyakatta BABV LAPORAN PERANCANGAN 5.1 Site plan Tapak dibagi kedalam beberapa Zona bangunan, yaitu : a. Zona kantor b. Zona terapi c. Zona resto dan cafe d. Zona

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development BAB II FIRST LINE Sesuai dengan proses perancangan, pengetahuan dan pengalaman ruang sangat dibutuhkan untuk melengkapi dan mendapatkan data-data yang berkaitan dengan kasus yang ditangani. Karena itu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting dan Evaluasi Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Jepara Jenis ruang terbuka hijau yang dikembangkan di pusat kota diarahkan untuk mengakomodasi tidak hanya fungsi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

Muhimmatul Khoiroh Dosen Pembimbing: Alia Damayanti, S.T., M.T., Ph.D

Muhimmatul Khoiroh Dosen Pembimbing: Alia Damayanti, S.T., M.T., Ph.D PERENCANAAN VEGETASI PADA JALUR HIJAU JALAN SEBAGAI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK UNTUK MENYERAP EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DARI KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA Muhimmatul Khoiroh 3310

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar mengacu kepada tema yang telah diusung yaitu Ekspos Arsitektur untuk Rakyat, dalam tema ini arsitektur haruslah beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan

Lebih terperinci

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Area Taman Ayodia, Jalan Barito, Jakarta Selatan. Gambaran umum terhadap wilayah studi pada awalnya akan dipaparkan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Ruas jalan Cicendo memiliki lebar jalan 12 meter dan tanpa median, ditambah lagi jalan ini berstatus jalan arteri primer yang memiliki minimal kecepatan 60 km/jam yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Studi Elemen Preservasi Kawasan Kota dengan studi kasus Koridor Jalan Nusantara Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun diantaranya menghasilkan beberapa kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Masterplan Universitas Riau Universitas Riau terletak di 0 o 28 35,37 N 101 o 22 52,39 E. Misi yang diusung Universitas Riau (UNRI) adalah Towards A Research

Lebih terperinci

Analisa Perhitungan Level Of Service Fasilitas Pedestrian Menggunakan Prototipe Gainesville, Pada Ruas Jalan Margonda, Depok

Analisa Perhitungan Level Of Service Fasilitas Pedestrian Menggunakan Prototipe Gainesville, Pada Ruas Jalan Margonda, Depok Analisa Perhitungan Level Of Service Fasilitas Pedestrian Menggunakan Prototipe Gainesville, Pada Ruas Jalan Margonda, Depok Bayu Sandy Jatmiko Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB VI R E K O M E N D A S I

BAB VI R E K O M E N D A S I BAB VI R E K O M E N D A S I 6.1. Rekomendasi Umum Kerangka pemikiran rekomendasi dalam perencanaan untuk mengoptimalkan fungsi jalur hijau jalan Tol Jagorawi sebagai pereduksi polusi, peredam kebisingan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek peremajaan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data Umum Jalur sepeda adalah jalur lalu lintas yang khusus diperuntukan bagi pengguna sepeda, dipisahkan dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Karakter Lanskap Kota

TINJAUAN PUSTAKA Karakter Lanskap Kota TINJAUAN PUSTAKA Karakter Lanskap Kota Karakter merupakan sifat dan ciri khas yang dimiliki oleh suatu kelompok, baik orang maupun benda. Karakter lanskap merupakan suatu area yang mempunyai keharmonisan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang diterapkan pada perancangan pusat industri pengalengan ikan layang di Brondong lamongan adalah arsitektur hemat energi. Pada perancangan pusat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DJRD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menyebutkan parkir adalah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan

Lebih terperinci

III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA

III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., MAgr, PhD. Tujuan Memahami bentuk-bentuk ruang dengan tanaman

Lebih terperinci

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang BAB II FIRST IMPRESSION Berdasarkan pengetahuan perancang tentang kondisi dan potensi yang mendasari perencanaan untuk penambahan fasilitas pada lokasi Istana Maimun. Selanjutnya, perancang melakukan survey

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB IV ANALISA STUDI KASUS BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan

Lebih terperinci

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan. 23 1. Potensi Wisata Gunung Sulah Potensi wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata baik alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata

Lebih terperinci

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan temuan penelitian mengenai elemen ROD pada kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: -

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Nomor : 005/H2.R3/HKP.0303/2013 Tanggal : 10 Januari 2013

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Nomor : 005/H2.R3/HKP.0303/2013 Tanggal : 10 Januari 2013 PENGUMUMAN RENCANA UMUM BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 005/H2.R3/HKP.0303/2013 Tanggal : 10 Januari 2013 PA/KPA : WAKIL REKTOR BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN KERJA SAMA INDUSTRI UI K/L/D/I : KEMENTRIAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Bentukan Dasar Bangunan Bentuk massa bangunan terdiri terdiri dari susunan kubus yang diletakan secara acak, bentukan ruang yang kotak menghemat dalam segi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK Mohhamad Kusyanto Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telp. (0291)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 4.1. Deskripsi Lokasi Perumahan Taman Nirwana terletak di pinggir kota Klaten. Untuk mencapai lokasi dapat dilalui dengan kendaraan bermotor sedang,

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 5 Kawasan Menteng pada tahun 1930 (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta)

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar 5 Kawasan Menteng pada tahun 1930 (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta) 11 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Sejarah Taman Menteng, Taman Suropati, dan Taman Situ Lembang Kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan tak lepas dari aspek kesejarahan yang mewarnai berbagai lokasi di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sementara itu fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking)

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan wisata budaya dan karapan sapi Madura di sini mengintegrasikan antara tema regionalisme, karakter umum orang Madura (jujur, terbuka dan tegas) dan wawasan keislaman sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Pemilihan Tapak Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini dipilih karena dapat meningkatkan perasaan kembali ke alam dan menyepi

Lebih terperinci

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci