PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 02 JELI KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 02 JELI KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG"

Transkripsi

1 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 02 JELI KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG Oleh: Djailani SD Negeri 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Tulungagung Abstrak. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu. Sehingga minat memiliki peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar siswa agar didapatkan hasil belajar yang optimal Pembelajaran Konstruktivistik merupakan pembelajaran yang memberikan pengakuan terhadap keragaman siswa. Dalam pandangan pembelajaran Konstruktivistik ini diakui bahwa siswa, pada awal proses pembelajaran, telah memiliki konsep kognitif, afektif dan psikomotor tertentu sebagai akibat pembelajaran dan pengalaman sebelumnya. Hasil prestasi belajar bidang studi Matematika Pokok bahasan Menentukan Luas Bangun Datar Dengan Memanfaatkan Rumus Luas Segitiga pada siswa Kelas V SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 yang mengalami peningkatan secara signifikan dengan menerapkan pembelajaran Konstruktivistik. Dilihat dari nilai rata-rata siswa sebelum siklus 53,53 dengan persentase 23,53%, nilai rata-rata siklus I 65,88 dengan persentase 70,59% sedangkan nilai rata-rata siklus II 82,06 dengan persentase 100%. Kata kunci: prestasi belajar, matematika, pembelajaran konstruktivistik Dalam strategi belajar tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu (Hamalik, 2001). Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa minat memiliki peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa agar didapatkan hasil belajar yang optimal. Banyak cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hal tersebut, tetapi yang lebih penting dalam usaha pencapaian minat belajar siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam kegiatan belajar mengajar (Bogdan & Biklen, 1982). Nurhadi (2003) mengatakan bahwa konstruktivistik merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Fahrurrazy (2000), mengatakan bahwa

2 54 Djailani, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... dalam pandangan Konstruktivistik sebuah realitas, ada dalam pikiran mereka yang mengetahui, sehingga merekalah yang membentuk atau sekurang-kurangnya menafsirkan realitas berdasarkan persepsi mereka sendiri. Sebagai implikasinya, metode konstruktivistik lebih menekankan bagaimana pengetahuan dibangun dengan bantuan pengalaman, pengetahuan awal dan keyakinan yang dimiliki untuk menafsirkan obyek-obyek dan peristiwa. Berdasarkan pada konsep strategi pembelajaran konstruktivistik yang disampaikan oleh para pakar pendidikan tersebut di atas, peneliti akan mencoba melakukan suatu usaha penelitian tindakan (Action Research) dalam meningkatkan minat belajar siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung melalui pembelajaran Konstruktivistik. METODE PENELITIAN Pembelajaran dan Jenis Penelitian Pembelajaran dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pembelajaran baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia faktual (Zuriah, 2003). Carr & Kemmis (1986), mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelaahan inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial, untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan. Setting/Subyek dan Kehadiran Peneliti Subyek Penelitian dalam hal ini adalah kepala sekolah SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Sedangkan obyek penelitian yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 17 siswa. Kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian ini lebih tepat karena peneliti di Sekolah SDN 02 Jeli bertugas sebagai Kepala Sekolah. Dengan demikian peneliti dalam penelitian ini tergolong pada penelitian tindakan partisipan. Zuriah (2003) mengatakan bahwa orang yang akan melakukan penelitian tindakan haruslah terlibat dalam proses penelitian dari awal. Untuk itu peneliti harus melakukan pengamatan berperan serta dalam penelitian ini. Spradley (1980) membagi tiga tahap pengamatan berperan serta dalam penelitian kualitatif; diantaranya: (a) Dimulai dari pengamatan-pengamatan yang bersifat memeriksa (descriptive observations) secara luas, dengan melukiskan situasi sosial secara umum yang ada di lokasi penelitian, (b) Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan-pengamatan yang lebih terfokus (focused observations) untuk menemukan kategori-kategori utama tentang fokus penelitian, dan (c) Setelah itu diadakan pengamatan-pengamatan yang bersifat selektif (selective observations) untuk menemukan kategori-kategori yang lebih rinci tentang sub-sub fokus penelitian. Selanjutnya Spradley (1980) menjabarkan lima tipe keterlibatan peneliti dalam Partisipasi Observasi ini adalah sebagai berikut: (a) Non Participation. Pada tipe ini peneliti dalam melakukan penelitian tidak berpartisipasi. Artinya peneliti hanya melakukan pengamatan (melihat) secara pasif dan menjauhi agar tidak terlibat dalam aktivitas obyek penelitian. (b) Passive Participation.

3 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL Tahap ini peneliti ikut atau berada dalam obyek penelitian, tetapi tidak berpartisipasi atau interaksi dengan obyek penelitian. Peneliti hanya mondar-mandir sebagai penonton saja. (c) Moderal Participation. Peneliti sudah pada konteks untuk menjaga keseimbangan antara seseorang yang berada di dalam (insider) dan menjadi seseorang yang berada di luar (outsider) ataupun terlibat dan mengamati. (d) Active Participation. Pada tahap ini peneliti secara aktif melakukan apa yang dilakukan oleh personal-personal sekolah. (e) Complete or Ordinary participation. Tipe ini merupakan tahap tertinggi dalam keterlibatan peneliti sebagai observer partisipan. Peneliti total melakukan seperti apa yang dikerjakan oleh personalpersonal sekolah dalam memperoleh data penelitian. Lokasi dan Jadwal Penelitian Lokasi penelitian tindakan ini adalah SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Waktu penelitian pada bulan Maret sampai dengan April Sedangkan Obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tanggal No. Kegiatan Pelaksanaan 1 1 maret 2013 Ijin Kepada Pengawas Sekolah SDN 02 Jeli Tempat Kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Karangrejo 2 Observasi Ruang Kelas V 8 maret 2013 Penelitian SDN 02 Jeli 3 15 dan 17 Ruang Kelas V Siklus I Maret 2013 SDN 02 Jeli 4 22 maret Ruang Kelas V Evaluasi I 2013 SDN 02 Jeli 5 5 dan 7 April Ruang Kelas V Siklus II 2013 SDN 02 Jeli 6 12 April 2013 Evaluasi II Ruang Kelas V SDN 02 Jeli Metode/Prosedur Pengumpulan Data Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi, diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. (2) Wawancara, merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara. Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya. Lincoln dan Guba yang dikutip oleh Moleong (2000), mengatakan bahwa maksud mengadakan wawancara antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain. Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara ditujukan kepada siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara mendalam yang tidak terstruktur. Sebab dalam wawancara tidak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak-banyaknya yang rahasia, dan sensitif sifatnya sekalipun serta memungkinkan sekali dicatat semua respons afektif informan yang tampak

4 56 Djailani, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... selama wawancara berlangsung. Dokumentasi Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen dan record dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (1) Merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong, (2) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian, (3) Sifatnya alamiah sesuai dengan konteks, (4) Hasil pengkajian akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan yang diselidiki. Metode Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahanbahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan (Bogdan dan Biklen, 1982). Miles dan Hubermen (1984) mengatakan analisis data perlu dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Selanjutnya Nasution (1988) mengatakan bahwa analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya. Moleong (2001:103) mengemukakan, analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema seperti yang disarankan oleh data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil penelitian terkumpul maka, selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis. Dengan cara diorganisir, kemudian dikerjakan yang akhirnya data tersebut diungkap permasalahan yang penting sesuai dengan topik yang sesuai dengan permasalahan. Selanjutnya Miles & Hubermen (1984) menerapkan tiga alur kegiatan dalam analisis deskriptif yang menjadi satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan, yaitu: (1) Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan, (2) Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi, dan (3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa, kejadian atau suatu subjek. Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil belajar atau prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran Konstruktivistik. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan

5 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan, (b) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan pengklasifikasian, dan (c) Menyimpulkan dan memverifikasi. Dan kegiatan reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjutnya diikuti kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dimaksudkan untuk membuat hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih valid dan reliabel. Pengecekan keabsahan data ini dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan cara mencek ulang atau cross cek dari hasil data penelitian yang dihasilkan dengan uji ulang ke lapangan atau lokasi penelitian dengan cara memperpanjang waktu observasi yang mendalam. Triangulasi Menurut Moleong (2001) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian, diantaranya: (a) Sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang, berbeda dalam kualitatif. (b) Ada dua strategi dalam pengecekan derajat kepercayaan; (1) Hasil penemuan dengan teknik pengumpulan data, dan (2) Beberapa sumber data dengan metode yang sama. (c) Penyidik. Memanfaatkan peneliti dengan pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. (d) Teori. Melaporkan hasil penelitian disertai dengan penjelasan sebagaimana dikemukakan dalam meningkatkan derajat kepercayaan data yang diperoleh. Tahap-tahap Penelitian dan Cara Pengambilan kesimpulan Tindakan penelitian yang direncanakan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator desain pembelajaran Konstruktivistik yang digunakan dalam proses belajar mengajar, (2) Menyusun strategi penyampaian dan pengelolaan pengajaran dengan pembelajaran Konstruktivistik yang meliputi: merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar, (3) Menyusun metode dan alat perekam data yang terdiri atas catatan lapangan, pedoman observasi, pedoman analisis, dan catatan harian, dan (4) Menyusun perencanaan teknik pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian kualitatif. Berkaitan dengan tindakan penelitian, maka diperlukan suatu langkah-langkah penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat terprogram dengan baik. Menurut Zuriah (2003) mengatakan bahwa penelitian tindakan direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, diantarannya: (1) refleksi awal, (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan, dan (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan. Tahap Refleksi. Merupakan fase refleksi awal yang

6 58 Djailani, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... berarti melakukan refleksi terhadap situasi yang sebenarnya, setelah merumuskan tema penelitian. Tahap Perencanaan Dalam tahap ini diharapkan (a) dapat menterjemahkan gambaran yang jelas tentang pembelajaran Konstruktivistik dalam proses belajar mengajar, dan alasan pemilihan tema tersebut, (b) draf kerja tindakan tiap individu dan kelompok, (c) gambaran tentang pihak yang terlibat, (d) garis besar rencana program kerja (time schedule), (e) memonitor perubahan saat penelitian berlangsung dan (1) gambaran awal tentang efisiensi data yang terkumpul. Tahap ini memastikan bahwa siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung dijadikan sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang akan di bahas oleh peneliti. Tahap Tindakan Observasi Tahap ini merupakan tahap penjabaran rencana ke dalam tindakan dan mengamati jalannya tindakan. Menurut Nasution (1988) yang dimaksud dengan observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti berusaha berinteraksi dengan subjek secara aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif dari suatu proses aktif. Dimaksudkan untuk mengetahui keadaan obyek penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada. Tahap Refleksi Akhir Tahap ini terdiri dari: (a) menganalisis, (b) melakukan sintesis, (c) memberikan makna, (d) eksplanasi, dan (e) membuat simpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Paparan Data dan Gambaran selintas tentang Setting Paparan data ini mendeskripsikan bahwa implementasi strategi pembelajaran Konstruktivistik memiliki peran yang sangat penting dalam usaha pencapaian minat dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Paparan data ini diperoleh dari kegiatan pengamatan dan observasi peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung. Catatan-catatan prestasi tersebut diwujudkan dalam bentuk hasil evaluasi yang dilakukan akhir kegiatan setiap siklus. Siklus Kegiatan Siklus I Berdasarkan paparan data kegiatan siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran Konstruktivistik. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Konstruktivistik berdampak positif terhadap minat belajar bidang studi Matematika Pokok bahasan Menentukan Luas Bangun Datar Dengan Memanfaatkan Rumus Luas Segitiga siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung dalam kegiatan belajar mata pelajaran Matematika pokok bahasan Menentukan Luas Bangun Datar Dengan Memanfaatkan Rumus Luas Segitiga. Adapun paparan hasil observasi sebagai berikut. Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I % Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak 1 Anita lisma nuraini 65 T -

7 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL % Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak 2 Deasy ana putrid 75 T - 3 Fina tri munawaroh 65 T - 4 Fitria maharani 60 - TT 5 Firda masruroh 80 T - 6 Hilda alista 70 T - 7 Ifa dwi nurohmah 55 - TT 8 Kabir rahmadin 70 T - 9 Liya puspita anggraini 80 T - 10 Meilya tri wulandari 65 T - Moh.singgih 11 gumiwang 70 T - 12 Ratri nurfadilah 55 - TT 13 Riska dwi nurcahyati 65 T - 14 Sela ardhisa Rosalind 55 - TT 15 Sepria runa firdayanti 50 - TT Moh.ircham abdur rohman 65 T Sabrang aji pangestu 75 T - Jumlah Rata-rata Tabel 3 Distribusi Prestasi Belajar Siswa Siklus I NO NILAI Kategori Frekuensi Frekwensi % Prestasi belajar 1 8,01-10,00 0 0,00 Baik 2. 6,01-8, ,59 Sedang 3. 0,01-6, ,41 Kurang Total: % Dari frekuensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam prestasi belajar adalah 0,01-6,00 dengan frekuensi 5 dan persentase 29,41 %, kategori nilai sedang adalah 6,01-8,00 dengan frekuensi 12 dan persentase 70,59%, sedangkan kategori hasil belajar baik adalah 8,01-10,00 dengan frekuensi 0 persentase 0,00%. Siswa Siklus I Gambar 2 Grafik Prestasi Belajar Siswa Siklus I Dari persentase belajar data tersebut diketahui nilai rata-rata sebelum siklus 53,53 dengan persentase 23,53%, nilai rata-rata pada siklus I 65,88 dengan persentase 70,59%. Berdasarkan paparan data tentang prestasi belajar siswa Kelas V SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai. Dengan perolehan aktivitas guru dan siswa sebesar 62% dan siswa aktif 56,25% dengan siswa pasif 43,75%. Gambar 1 Grafik Distribusi Prestasi Belajar Kegiatan Siklus II Berdasarkan paparan data kegiatan siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat belajar siswa melalui

8 60 Djailani, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... pembelajaran Konstruktivistik. Berikut ini akan dipaparkan distribusi hasil evaluasi kegiatan belajar mengajar pada siklus II. Tabel 4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II % Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak 1 Anita lisma nuraini 95 T - 2 Deasy ana putrid 80 T - 3 Fina tri munawaroh 90 T - 4 Fitria maharani 75 T - 5 Firda masruroh 80 T - 6 Hilda alista 80 T - 7 Ifa dwi nurohmah 75 T - 8 Kabir rahmadin 100 T - 9 Liya puspita anggraini 85 T - 10 Meilya tri wulandari 70 T - Moh.singgih 11 gumiwang 90 T - 12 Ratri nurfadilah 70 T - 13 Riska dwi nurcahyati 80 T - 14 Sela ardhisa Rosalind 85 T - 15 Sepria runa firdayanti 75 T - 16 Moh.ircham abdur rohman 75 T - % Ketuntasan No Nama Siswa Nilai Tidak 17 Sabrang aji pangestu 90 T - Jumlah Rata-rata Tabel 5 Distribusi Prestasi Belajar Siklus II NO NILAI Kategori Frekwensi Frekwensi % Prestasi belajar 1. 8,01-10, ,95 Baik 2. 6,01-8, ,82 Sedang 3. 0,01-6,00 0 0,00 Kurang Total : % Dari frekuensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam prestasi belajar adalah 0,01-6,00 dengan frekuensi 0 dan persentase 0,00%, kategori nilai sedang adalah 6,01-8,00 dengan frekuensi 10 dan persentase 58,82 %, sedangkan kategori hasil belajar baik adalah 8,01-10,00 dengan frekuensi 7 persentase 17,95%. Gambar 3 Distribusi prestasi belajar Siswa Kelas V Gambar 4 Persentase Prestasi belajar Siswa siklus II

9 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat mengalami peningkatan (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) sebagian siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, tanpa didominasi oleh siswa yang pandai. Dengan perolehan aktivitas guru dan siswa sebesar 75% dan siswa aktif 85,00% dengan siswa pasif 15,00%. Proses Penganalisis dan Refleksi Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya, sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Dari hasil penelitian tindakan ini perlu kiranya ditingkatkan lagi pelaksanaanya dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dihasilkan kualitas pendidikan yang bermutu. Berdasarkan pada pembahasan rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini, menunjukkan bahwa Pembelajaran Konstruktivistik dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Matematika bagi siswa Kelas V SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung dimaksudkan untuk: (1) Meningkatkan Aktivitas Siswa. Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Atas dasar pernyataan tersebut diatas, maka aktivitas siswa dalam belajar perlu ditingkatkan dengan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pembelajaran Konstruktivistik salah satu pembelajaran yang diterapkan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. (2) Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar menjadi dua kelompok, (a) motivasi yang ada dalam diri siswa, dan (b) motivasi yang ada dalam pembelajaran. Dengan Pembelajaran Konstruktivistik diharapkan prestasi belajar siswa dalam mata Pelajaran Matematika dapat mengalami peningkatan yang berarti, sebab dalam proses belajar dengan pembelajaran ini siswa lebih aktif dan selalu melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan siswa selaku pembelajar. Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Hamalik (2002), yang mengatakan bahwa siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan/praktek untuk mencapai tujuan pengajaran. Praktek secara aktif berarti siswa mengerjakan sendiri, beraktivitas, bukan mendengarkan ceramah dan mencatat. Pengajaran hendaknya disesuaikan dengan prinsip sebagai berikut: (1) usahakan agar siswa sebanyak mungkin menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan respon terhadap pertanyaan guru, sedangkan siswa lainnya menulis jawaban dan menanggapi secara lisan, (2) mintalah agar siswa menyusun dan menata kembali informasi yang diperolehnya dari bacaan, dan (3) sediakan laboratorium dan situasi praktek

10 62 Djailani, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui... lapangan berdasarkan tujuan pengajaran yang dirumuskan sebelumnya. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar merupakan segala pekerjaan yang berhasil dan prestasi menunjukkan kecakapan manusia yang telah di capai. Menurut Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987) mengatakan bahwa hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar berupa ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, ketrampilan, dan nilai dan sikap. Berkaitan dengan usaha meningkatkan prestasi belajar, belajar akan lebih mudah dan dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh. Kalau belajar berarti perubahan-perubahan yang terjadi pada individu, maka perubahanperubahan itu harus dapat diamati dan dinilai. Hasil dari pengamatan dan penilaian inilah umumnya diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar. Prestasi yang diperoleh oleh siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung menunjukkan peningkatan lebih baik. Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas dan prestasi belajar. Dari perolehan data penelitian selama siklus I sampai siklus II, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: Jika dalam pembelajaran Matematika Pokok bahasan Menentukan Luas Bangun Datar Dengan Memanfaatkan Rumus Luas Segitiga menggunakan pendekatan Konstruktivistik, maka prestasi belajar Siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2012/2013 dapat meningkat, telah terbukti kebenarannya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat peneliti rumuskan beberapa kesimpulan, diantaranya: (1) Dalam Pembelajaran Konstruktivistik, setiap materi pelajaran yang baru, harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Pembelajaran Konstruktivistik dalam pengajaran dapat diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran lain selain mata Pelajaran Matematika Pokok bahasan Menentukan Luas Bangun Datar dengan Memanfaatkan Rumus Luas Segitiga. (2) Hal yang perlu diingat dalam penggunaan Pembelajaran Konstruktivistik dalam kegiatan belajar mengajar adalah: (a) pusat kegiatan belajar mengajar adalah siswa aktif, (b) pembelajaran dimulai dengan hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa, (c) bangkitkan prestasi belajar dengan membuat materi pelajaran sebagai hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan (d) guru harus selalu mengenali materi pelajaran dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan, dan hal ini harus segera ditanggulangi. (3) Hasil prestasi belajar bidang studi Matematika Pokok bahasan Menentukan Luas Bangun Datar Dengan Memanfaatkan Rumus Luas Segitiga siswa Kelas V Semester II SDN 02 Jeli Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung yang mengalami peningkatan secara signifikan dengan menerapkan pembelajaran Konstruktivistik. Dilihat dari nilai rata-rata siswa sebelum siklus 53,53 dengan persentase 23,53 %, nilai rata-rata siklus I 65,88 dengan persentase 70,59% sedangkan nilai rata-rata

11 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL siklus II 82,06 dengan persentase 100%. Saran Guru hendaknya mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Konstruktivistik. Penerapan DAFTAR RUJUKAN Arifin, A Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar Ringkas. Jakarta: Rajawali Pers. Bogdan, R. C., & Biklen, S. K Qualitative Research In Education. Boston: Allyn & Bacon. Carr and Kemmis Action Research Principles and Practice Lecture in Education. University of Bath. Guba, E. G., & Lincoln, Y. S Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers. Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamalik, O Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pembelajaran Sistem. PT Bumi Aksara: Jakarta. Miles, M. B., & Hubermen, A.M Analisis Data Qualitatif. Terjemahan Pembelajaran Konstruktivistik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat dalam belajar. Pembelajaran ini perlu diulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif. Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru. oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta. Moleong, L. J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution, S Metode Penelilian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nurhadi, & Senduk, G. A Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Spradley, J.P The Participation Observation. New York: Reinhart & Winston. Zuriah, N Penelitian Tidakuri dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata

Lebih terperinci

Oleh: Sutaji Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sutaji Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek Sutaji, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa... 163 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEMESTER I SDN 2 GANDUSARI KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MODEL BELAJAR

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

Oleh: Nur Rofik Kartika Setyawati SMP Negeri 1 Panggul, Trenggalek

Oleh: Nur Rofik Kartika Setyawati SMP Negeri 1 Panggul, Trenggalek 168 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS MATERI TEKS FUNGSIONAL PENDEK MELALUI THREE PHASE TECHNIQUE DI KELAS IX-D SMP

Lebih terperinci

Oleh: Suwito SDN 2 Sukorame, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Suwito SDN 2 Sukorame, Gandusari, Trenggalek 260 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI FPB DAN KPK MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DI KELAS

Lebih terperinci

Oleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek Eko Harmono, Peningkatan Prestasi Belajar Menghitung Volume... 27 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF

Lebih terperinci

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Soejiati, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi 279 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SDN 1

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1 MANTUP

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1 MANTUP 68 PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1 MANTUP Sugeng Utomo Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Sugengutomo22@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Djahra Fataruba Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ambon

Djahra Fataruba Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ambon PENERAPAN LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Djahra Fataruba Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ambon E-mail: djahrafataruba@gmail.com ABSTRAK Kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

Oleh: Ernawati SMA Negeri 1 Gondang, Tulungagung

Oleh: Ernawati SMA Negeri 1 Gondang, Tulungagung Ernawati, Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris... 175 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS POKOK BAHASAN TELLING FUNNY STORIES DENGAN METODE PENDEKATAN BERBASIS AKTIVITAS TERHADAP SISWA

Lebih terperinci

Oleh: Minarni SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun

Oleh: Minarni SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun 216 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN 2015/2016 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE THINK PAIR

Lebih terperinci

Oleh: Sri Utari SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Utari SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 168 Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian... MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS III SDN 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Oleh: Supandi SDN 2 Wonorejo, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Supandi SDN 2 Wonorejo, Gandusari, Trenggalek 240 Supandi, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME PADA SISWA

Lebih terperinci

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek 96 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS III SDN 2 WATULIMO

Lebih terperinci

DI SDN 2 WONOANTI KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK

DI SDN 2 WONOANTI KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK Murjito, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V 253 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2015/2016 PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Fitran Sari SMP Negeri 3 Mataram E-mail: fitransari@yahoo.com ABSTRAK: Melatih tingkat sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Supraptini SDN 3 Notorejo, Gondang, Tulungagung. Menurut Wuryadi (2000) dalam proses pembelajaran, Pendekatan konstruktivisme

Oleh: Supraptini SDN 3 Notorejo, Gondang, Tulungagung. Menurut Wuryadi (2000) dalam proses pembelajaran, Pendekatan konstruktivisme 52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SDN 3 NOTOREJO KECAMATAN GONDANG

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW Bandi SDN 1 Bogoran Trenggalek Email: bandi.doekoet@gmail.com Jl. Mliwis RT 4 RW 2 Ds. Bogoran Kampak Abstrak:

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATERI SATUAN DEBIT

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATERI SATUAN DEBIT p-issn: 2460-1780 e-issn: 2549-2535 Agustus 2017 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATERI SATUAN DEBIT Prapti Muljani SDN Randuagung 01 Singosari Malang Jawa

Lebih terperinci

Oleh: Mucholid SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Mucholid SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek Mucholid, Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika... 75 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PERSAMAAN

Lebih terperinci

Nurhayati Sekolah Dasar Luar Biasa-A Aisyiyah Ponorogo

Nurhayati Sekolah Dasar Luar Biasa-A Aisyiyah Ponorogo PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MENANGGAPI SUATU PERSOALAN ATAU PERISTIWA DENGAN PENERAPAN MODEL THINK-PAIR-SHARE SISWA KELAS V SDLB-A AISYIYAH PONOROGO Nurhayati Sekolah Dasar Luar

Lebih terperinci

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek 26 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 93 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEMARUM KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. 37 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

Oleh: Rohmadi SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Rohmadi SMK Negeri 1 Trenggalek 114 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI MEMELIHARA BATERAI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS X TKR 1 SMK NEGERI 1 TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Suyati SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Suyati SDN 2 Bendoagung Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek Suyati, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 147 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN DENGAN MENERAPKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BENDOAGUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan

Lebih terperinci

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek Mugiyanto, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas II... 81 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II DENGAN MENERAPKAN METODE AKTIVITAS PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI HITUNG CAMPURAN DI SDN 3

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA JAM MELALUI METODE MEKAR JAMSIA PADA SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI TANGGUL WETAN 05 JEMBER.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA JAM MELALUI METODE MEKAR JAMSIA PADA SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI TANGGUL WETAN 05 JEMBER. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA JAM MELALUI METODE MEKAR JAMSIA PADA SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI TANGGUL WETAN 05 JEMBER Chotimah 10 Abstrak. Tuntutan peningkatan kualitas pendidikan ini di hadapi

Lebih terperinci

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Experiential Learning Penerapan Experiential Learning dalam Pembelajaran IPA pada Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Inpres Mandok Resni Taung, I Made Tangkas, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN 1 GUDANG KEC. ASEMBAGUS KAB. SITUBONDO SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN 1 GUDANG KEC. ASEMBAGUS KAB. SITUBONDO SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN 1 GUDANG KEC. ASEMBAGUS KAB. SITUBONDO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu sebuah penelitian yang cenderung dengan pendekatan deskriptif dan berhubungan dengan sifat data yang kualitatif.

Lebih terperinci

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan secara mendalam tingkat kemampuan berpikir siswa berdasarkan teori Bruner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di MTsN-2 Palangka Raya. Kemudian alasan peneliti melakukan kegiatan penelitian di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung, BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Penelitian ini jika dilihat dari lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan (field reseach). Penelitian lapangan adalah untuk mencari dimana

Lebih terperinci

Oleh: Sarwan SDN 3 Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sarwan SDN 3 Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek 98 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR BILANGAN BULAT BIDANG STUDI MATEMATIKA MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Oleh: Eko Padmulyati SD Negeri 1 Wonorejo, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Eko Padmulyati SD Negeri 1 Wonorejo, Gandusari, Trenggalek Eko Padmulyati, Peningkatan Prestasi Belajar Materi Bilangan Bulat... 37 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT MELALUI MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME DI KELAS VI SD NEGERI 1 WONOREJO KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan 89 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk kualitatif deskriptif dengan pendekatan case study (studi kasus). Studi kasus adalah penelitian tentang status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif dengan analisi evaluasi program, yaitu rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang tepat harus digunakan agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK BERMAIN KARET GELANG MATERI KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GADING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK BERMAIN KARET GELANG MATERI KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GADING PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TEKNIK BERMAIN KARET GELANG MATERI KESEBANGUNAN PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GADING Miswagiyanto SMPN 3 Gading Kabupaten Probolinggo, email: miswagiyanto@ymail.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan adalah untuk mencari di mana peristiwa-peristiwa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan adalah untuk mencari di mana peristiwa-peristiwa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk kategori penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah untuk mencari di mana peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

1. Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri 2. Pengertian mengenai praktik ini

1. Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri 2. Pengertian mengenai praktik ini BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tidakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban dari permasalahan yang diangkat.

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban dari permasalahan yang diangkat. BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian, maka ada langkah-langkah yang akan dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling Sri Winarti Durandt, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

Oleh: Budi Harto SMP Negeri 1 Besuki, Tulungagung

Oleh: Budi Harto SMP Negeri 1 Besuki, Tulungagung 38 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA/BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IX B SEMESTER II TAHUN 2010/2011 SMP NEGERI 1 BESUKI TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian lapangan ( field research), yang bersifat analisis yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian yang berjudul Model Pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih Kecamatan Sidomukti Kabupaten Salatiga ini merupakan penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan untuk menyusun skripsi ini adalah termasuk ke dalam penelitian field reseach. Field research yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri OKU Timur yang beralamat di Jalan Merdeka No. 420 Kelurahan Terukis Raya Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGUNGKAPKAN TANGGAPAN TERHADAP PEMBACAAN CERPEN MELALUI APLIKASI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGUNGKAPKAN TANGGAPAN TERHADAP PEMBACAAN CERPEN MELALUI APLIKASI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGUNGKAPKAN TANGGAPAN TERHADAP PEMBACAAN CERPEN MELALUI APLIKASI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING SISWA KELAS VII C SMP MA ARIF 1 PONOROGO Umi Hidayati Sekolah Menengah Pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 109 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

RIA INDRA MAYA SARI A

RIA INDRA MAYA SARI A IMPLEMENTASI METODE KRULIK-RUDNICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI BRATAN II TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, 54 BAB III METODE PENELITIAN Istilah metodologi penelitian (research metodology) berasal dari kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi, metode artinya suatu cara untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif, yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KONSEP KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN MELALUI PENGGUNAAN PETA BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KARANGREJO SEMESTER I TAHUN 2009/2010 Oleh: Winarni SDN 01 Karangrejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pola dan Pendekatan Penelitian Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Seperti yang didefinisikan oleh Bogdan dan Taylor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007: 4) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari kata methodos, bahasa Latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisakan metodologi kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori dan Komariah (2014:22) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif. Lexy J. Meleong menjelaskan bahwa penelitian Kualitatif adalah

Lebih terperinci