Oleh: Suwito SDN 2 Sukorame, Gandusari, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Suwito SDN 2 Sukorame, Gandusari, Trenggalek"

Transkripsi

1 260 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI FPB DAN KPK MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DI KELAS VI SD NEGERI 2 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2013/2014 Oleh: Suwito SDN 2 Sukorame, Gandusari, Trenggalek Abstrak. Kemampuan kepala sekolah dalam supervisor sekolah dapat dilakukan melalui pembinaan profesionalisme guru dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran. Metode pembelajaran yang modern tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Model Pembelajaran Student facilitator and explaining (SFAE) merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Dari konsep pendekatan student facilitator and explaining tersebut di atas, peneliti akan mencoba melakukan suatu usaha penelitian tindakan (Action Research) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I tahun 2013/2014 SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek melalui pendekatan student facilitator and explaining. Tujuan penelitian ini diharapkan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Kolaborasi peneliti selaku kepala sekolah dengan guru kelas VI dalam menerapkan model belajar student facilitator and explaining sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi FPB dan KPK siswa Kelas VI Semester I tahun 2013/2014 SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek dalam kegiatan belajar mengajar, (2) Pencapaian prestasi belajar siswa Kelas VI dalam pembelajaran matematika setelah diterapkannya model belajar student facilitator and explaining. Lokasi penelitian tindakan ini adalah SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Sedangkan Obyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor perbedaan kemampuan belajar antara siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian. Objek penelitian ini adalah siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun 2013/2014 yang berjumlah 17 siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan prestasi belajar siswa pada awal siklus diperoleh rata-rata rata-rata hasil belajar siswa pada sebelum siklus hanya sebesar 62.94, pada siklus I sebesar dan pada siklus II sebesar Ketuntasan sebelum siklus 41.18%, siklus I 70.59% dan ketuntasan pada siklus II sebesar 100%. Kata Kunci: Student facilitator and explaining, Matematika, Kelas VI Pendidikan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa pendidikan yang memadai suatu bangsa akan mengalami ketertinggalan bahkan kemerosotan pada segala bidang. Oleh sebab itu tujuan pendidikan nasional mengacu pada pembentukan pribadi yang dewasa dan berkualitas, bermutu, berilmu pengetahuan serta bertakwa, dengan mengupayakan pendidikan dan pengelolaannya dengan baik, benar, teratur, terarah dan berkesinambungan.

2 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL Dunia pendidikan merupakan satu sistem, maka dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional tersebut tidak terlepas dari keterkaitan dengan sistem-sistem kehidupan lainnya. Kehidupan pemerintah, kehidupan bangsa, dan kehidupan keluarga. Apabila kehidupan-kehidupan ini tidak berjalan seperti mana yang diharapkan maka tujuan Pendidikan Nasional juga akan terimbas pula. Sekolah juga merupakan kehidupan sebuah sistem, yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang saling ketergantungan, seperti guru, guru, kurikulum, bahan ajar, siswa dan fasilitas, apabila komponen sebuah sistem tersebut terganggu atau tidak berjalan seperti mana yang diharapkan maka dapat dikatakan kehidupan lembaga tersebut akan terganggu pula. Sebagai pimpinan di sekolah, Kepala Sekolah juga dituntut untuk memiliki managerial skill, kemampuan sebagai supervisor, dan kemampuan dalam pembinaan kurikulum sekolah. Dengan banyaknya tugas serta tuntutan kemampuan seorang guru, maka untuk menjadi seorang guru harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang meliputi syarat formal (jenjang pendidikan dan ijazah), pengalaman kerja dan kepribadian. Berdasarkan Permendiknas No 13 Tahun 2007 mengenai standar kompetensi bagi guru, ada lima aspek kompetensi yang harus ada dalam diri seorang guru yakni: kompetensi kepribadian yang menyangkut integritas dan kejujuran; kompetensi sosial yang mencakup hubungan antar manusia dan hubungan baik dengan sesama, kompetensi manajerial yang terkait kemampuan guru mengelola sekolah dan sumber daya yang ada di sekolah. Pengembangan (development) merupakan proses yang dibuat untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang diperlukan untuk memecahkan berbagai macam persoalan dalam pencapaian tujuan lembaga, yang dititikberatkan pada self realization atau self development. Menurut Castetter (1996) strategic planning for human resources, recruitment, selection, induction, development personel, performance, appraisal, employment justice and continuity, information technology, compensation, and bargaining. Oleh karena itu dalam merencanakan pengembangan personil tidaklah mudah, ada beberapa prosedur yang harus ditempuh dan harus dipertimbangkan. Begitu eratnya rencana strategis dengan pengembangan tenaga kependidikan khususnya pendidikan dan pelatihan guru sehingga Castetter (1996: 232) menyebutkan personel development is preminet among those process designed by the system to attract, retain, and improve the quality and quantity of staff member needed to solve its problems to achieve its goal. Kemampuan kepala sekolah dalam supervisor sekolah dapat dilakukan melalui pembinaan profesionalisme guru dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas pembelajaran. Metode pembelajaran yang modern tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk meng-konstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.

3 262 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan (action research) dalam upaya meningkatkan kinerja guru sebagai upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, agar diperoleh peningkatan prestasi belajar dari masing-masing individu siswa yang belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan implementasi pendekatan student facilitator and explaining. Model Pembelajaran Student facilitator and explaining (SFAE) merupakan model pembelajaran dimana siswa/ peserta didik belajar mempresentasikan ide/ pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/ gagasan atau pendapatnya sendiri. Dari konsep pendekatan student facilitator and explaining tersebut di atas, peneliti akan mencoba melakukan suatu usaha penelitian tindakan (Action Research) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I tahun 2013/2014 SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek melalui pendekatan student facilitator and explaining. Melalui penelitian tindakan tersebut diharapkan Kepala sekolah bersama guru dapat melakukan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran yaitu pendekatan student facilitator and explaining. Penelitian ini diberi judul Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi FPB dan KPK Melalui Student facilitator and explaining (SFAE) Di Kelas VI SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Semester I Tahun 2013/2014. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Menurut Waseso (1994) penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang. Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia faktual (Zuriah, 2003). Carr dan Kemmis (1986), mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelaahan inquiry melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial, untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan. Setting/Subyek dan Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian ini lebih tepat bila dimaksudkan dalam kegiatan active participation. Sebab peneliti dalam penelitian ini tergolong pada penelitian tindakan. Zuriah (2003) mengatakan bahwa orang yang akan melakukan penelitian tindakan haruslah terlibat dalarn proses penelitian dari awal. Untuk itu peneliti harus melakukan pengamatan berperan serta dalam penelitian ini. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan ini adalah SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Sedangkan Obyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor perbedaan kemampuan belajar antara siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian. Objek

4 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL penelitian ini adalah siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun 2013/2014 yang berjumlah 17 siswa. Metode Pengumpulan Data/Sumber Data Sumber data yang dimaksudkan adalah manusia dan non manusia. Sumber data manusia dalam penelitian tindakan ini adalah guru Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Sedangkan sumber data non manusia berupa dokumentasi hasil pengamatan dan catatan observasi peneliti, hasil evaluasi belajar, dan dokumen lain yang relevan dengan ruang lingkup penelitian. Metode/Prosedur Pengumpulan Data Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. 1. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Ada dua jenis observasi yang dilakukan, diantaranya: (a) Observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki, dan (b) Observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Dengan menggunakan teknik ini, melakukan catatan terhadap basil observasi dengan menggunakan daftar cek (chek list). 2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara. Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya. Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun 2013/2014. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara mendalam yang tidak terstruktur. Sebab dalam wawacara tidak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak-banyaknya yang rahasia, dan sensitif sifatnya sekalipun serta memungkinkan sekali dicatat semua respons afektif informan yang tampak selama wawancara 3. Dokumentasi Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen dan record dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (1) Merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong, (2) Berguna sebagai bukti untuk

5 264 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... suatu pengujian, (3) Sifatnya alamiah sesuai dengan konteks, (4) Hasil pengkajian akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan yang diselidiki. Metode Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahanbahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, manata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan (Bogdan dan Biklen, 1982). Miles dan Hubermen (1984) mengatakan analisis data perlu dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Selanjutnya Nasution (1988) mengatakan bahwa analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya. Moleong (1995:103) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses peng-organisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema seperti yang disarankan oleh data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil penelitian terkumpul maka, selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis. Dengan cara diorganisir, kemudian dikerjakan yang akhirnya data tersebut diungkap permasalahan yang penting sesuai dengan topik yang sesuai dengan permasalahan. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dimaksudkan untuk membuat hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih valid dan reliabel. Pengecekan keabsahan data ini dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan cara mencek ulang atau cross cek dari hasil data penelitian yang dihasilkan dengan uji ulang ke lapangan atau lokasi penelitian dengan cara memperpanjang waktu observasi yang mendalam. Keabsahan data dapat diungkapkan dengan, (1) data apa yang masih perlu dicari, (2) pertanyaan apa yang harus dijawab, (3) metode apa yang harus diadakan untuk mencari informasi baru, dan (4) kesalahan apa yang harus diperbaiki. Keabsahan data merupakan konsep penting dalam membuktikan kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) suatu hasil penelitian. Dalam penelitian tindakan ini, untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh maka, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti. Diantaranya: (a) Perpanjang siklus kegiatan penelitian, (b) Ketekunan Pengamatan dan (c) Triangulasi. Tahap-tahap Penelitian dan Cara Pengambilan kesimpulan Tindakan penelitian yang diren-canakan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator desain pendekatan student facilitator and explaining yang digunakan dalam proses belajar mengajar. (2) Menyusun strategi penyampaian dan pengelolaan pembelajaran dengan pendekatan student facilitator and explaining yang meliputi: merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar. (3) Menyusun metode dan alat perekam data yang terdiri atas

6 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL catatan lapangan, pedoman observasi, pedoman analisis, dan catatan harian. (4) Menyusun perencanaan teknik pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian kualitatif. Berkaitan dengan tindakan penelitian, maka diperlukan suatu langkah-langkah penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat terprogram dengan baik. Menurut Zuriah (2003) mengatakan bahwa penelitian tindakan direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, diantarannya: (1) refleksi awal, (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan, dan (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan. Tahap 1 Refleksi. Merupakan fase refleksi awal yang berarti melakukan refleksi terhadap situasi yang sebenarnya, setelah merumuskan tema penelitian. Tahap 2 Perencanaan. Merupakan fase perencanaan yang dilakukan setelah melakukan fase pertama, perlu mereview analisis awal yang harus dilakukan, tentang pendekatan student facilitator and explaining dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Dalam tahap ini diharapkan (a) dapat menterjemahkan gambaran yang jelas tentang pendekatan student facilitator and explaining dalam proses belajar mengajar, dan alasan pemilihan tema tersebut, (b) draf kerja tindakan tiap individu dan, (c) gambaran tentang pihak yang terlibat, (d) garis besar rencana program kerja (time schedulle), (e) memonitor perubahan saat penelitian berlangsung dan (1) gambaran awal tentang efisiensi data yang terkumpul. Tahap ini memastikan bahwa siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek dijadikan sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang akan di bahas oleh peneliti. Tahap 3 Tindakan Observasi. Tahap ini merupakan tahap penjabaran rencana ke dalam tindakan dan mengamati jalannya tindakan. Menurut Nasution (1988) yang dimaksud dengan observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti berusaha berinteraksi dengan subjek secara aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif dari suatu proses aktif. Dimaksudkan untuk mengetahui keadaan obyek penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada. Tahap 4. Refleksi Akhir. Tahap ini terdiri dari: (a) menganalisis, (b) melakukan sintesis, (c) memberikan makna, (d) eksplanasi, dan (e) membuat simpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Dengan pembelajaran student facilitator and explaining diharapkan motivasi belajar siswa dalam mata Pelajaran Matematika dapat mengalami peningkatan yang berarti, sebab dalam proses belajar dengan pendekatan ini siswa lebih aktif dan selalu melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan siswa selaku pelajar. Melihat hasil siklus I banyak mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai pra siklus. Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk perbuatan belajar dan bekerja, dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu pula. Setiap saat kebutuhan dapat berubah dan bertambah.

7 266 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... Atas dasar pernyataan tersebut diatas, maka aktivitas siswa dalam belajar perlu ditingkatkan dengan suatu strategi/ pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pendekatan student facilitator and explaining salah satu pendekatan yang ditawarkan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. Tabel 1 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I No Aktivitas Belajar Siswa Nilai P1 P2 1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi 2 Kerjasama siswa dalam Tanggung jawab siswa dalam Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan 5 Komunikasi siswa dalam Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari 7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru 8 Komunikasi siswa dengan guru Komunikasi siswa dengan teman sebaya 10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan Jumlah 35 %Rata-rata Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih terpengaruh oleh strategi konvensional dalam artian komunikasi satu arah yang disampaikan oleh guru pada kegiatan belajar mengajar sebelumnya. Dari 17 responden, diperoleh persentase keaktifan 43,75%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Berdasarkan hasil pada siklus I, rencana perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus berikutnya adalah sebagai berikut Guru lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru memotivasi siswa khususnya siswa dengan kemampuan sedang dan rendah untuk lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan Pendekatan student facilitator and explaining dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek, akan dijabarkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II. Siklus 2 Hasil siklus 1 belum mampu mencapai ketuntasan minimal yaitu 85.00% sehingga perlu dilakukan siklus II. Peneliti sudah memperbaiki semua aspek yang kurang pada siklus I. Hasil nilai siklus II mengalami peningkatan yang signifikan, ini dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa adalah dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Dengan hasil ini maka tidak perlu diadakan siklus lanjutan, karena sudah berhasil mencapai lebih dari standar. Hal ini tidak terlepas dari upaya peneliti dalam memaksimalkan proses pembelajaran pada siklus II. Tabel 2 Rekapitulasi observasi aktivitas siswa siklus II Nilai No Aktivitas Belajar Siswa P 1 P 2 1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi Kerjasama siswa dalam Tanggung jawab siswa dalam 3 3 6

8 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL No Aktivitas Belajar Siswa 4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan 5 Komunikasi siswa dalam 6 Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari 7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru 8 Komunikasi siswa dengan guru 9 Komunikasi siswa dengan teman sebaya 10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan P 1 Nilai P Jumlah 58 %Rata-rata Sedangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika adalah 72,50%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Interpretasi Siklus I dan Siklus II Berkaitan dengan usaha meningkatkan prestasi belajar, belajar akan lebih mudah dan dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh. Kalau belajar berarti perubahan yang terjadi pada individu, maka perubahan-perubahan itu harus dapat diamati dan dinilai. Hasil dari pengamatan dan penilaian inilah umumnya diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar. Hasil yang diperoleh oleh siswa Kelas VI Semester I SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek menunjukkan peningkatan lebih baik. Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar. Untuk prestasi belajar ditunjukkan pada hasil evaluasi pada siklus II, diperoleh sebagai berikut: Dari 17 siswa Kelas VI Semester I tahun 2013/2014 SD Negeri 2 Sukorame Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tersebut diketahui, ratarata hasil belajar siswa pada sebelum siklus hanya sebesar 62.94, pada siklus I sebesar dan pada siklus II sebesar Ketuntasan sebelum siklus 41.18%, siklus I 70.59% dan ketuntasan pada siklus II sebesar 100%. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan telah terbukti secara meyakinkan KETUNTASAN RATA-RATA Gambar 2 Perkembangan Prestasi belajar Siswa PENUTUP Kesimpulan Dalam kolaborasi penelitian ini, peneliti secara terbuka melakukan dialog dan diskusi dengan guru kelas VI. Rencana pembelajaran dan lembar kerja siswa dirancang secara konstruktif. Dalam pembelajaran student facilitator and explaining, setiap materi pelajaran yang baru, harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Kelas dibagi dalam beberapa yang heterogen. Adanya

9 268 Suwito, Melalui Model Group Investigation Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... pemberian reward berupa penambahan poin dan pemberian permen mampu memotivasi aktivitas belajar siswa. Melalui kegiatan diskusi dan presentasi siswa dilatih untuk mempunyai tanggung jawab kepada dan dirinya sendiri. Dengan diterapkannya pendekatan student facilitator and explaining pada pembelajaran matematika mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan prestasi belajar siswa pada awal siklus diperoleh rata-rata rata-rata hasil belajar siswa pada sebelum siklus hanya sebesar 62.94, pada siklus I sebesar dan pada siklus II sebesar Ketuntasan sebelum siklus 41.18%, siklus I 70.59% dan ketuntasan pada siklus II sebesar 100%. Saran Guru hendaknya mempertimbangkan DAFTAR RUJUKAN Arifin, Anwar Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Raja. Grafindo Persada. Bogdan, R.C. dan Biklen, S. K Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Cactetter, W.B The Human Resource Function in Educational Administration. Edisi ke 6. New Jersey: Prentice Hall. Carr, W. & Kemmis, S Becoming critical: education, knowledge and action research. Brighton, Sussex: Falmer Press. Guba, Egon G. & Lincoln, Yvonna S Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers. pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan student facilitator and explaining. Penerapan pendekatan student facilitator and explaining dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat dalam belajar. Pendekatan ini perlu diulangulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif. Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru. Pendekatan student facilitator and explaining merupakan salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti. Dengan harapan bila minat belajar siswa meningkat dimungkinkan prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula. Moleong, L.J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Miles, M.B. & Hubermen, A.M Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta. Nasution, S Metode Penelilian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito. Waseso, I Wawasan dan konsep dasar Penelitian Tindakan Pendidikan (Materi II). Makalah disajikan pada lokakarya pelatihan tindakan di IKIP Malang. Jakarta: UP3SD Depdikbud. Zuriah, N Penelitian Tidakuri dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Soejiati, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi 279 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SDN 1

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

DI SDN 2 WONOANTI KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK

DI SDN 2 WONOANTI KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK Murjito, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V 253 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 2015/2016 PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 02 JELI KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 02 JELI KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 53 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK PADA SISWA KELAS V SDN 02 JELI KECAMATAN KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

Oleh: Supandi SDN 2 Wonorejo, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Supandi SDN 2 Wonorejo, Gandusari, Trenggalek 240 Supandi, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME PADA SISWA

Lebih terperinci

Oleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Eko Harmono SDN 3 Gandusari, Gandusari, Trenggalek Eko Harmono, Peningkatan Prestasi Belajar Menghitung Volume... 27 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata

Lebih terperinci

Oleh: Minarni SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun

Oleh: Minarni SDN 5 Wates, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagun 216 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN 2015/2016 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI MELALUI METODE THINK PAIR

Lebih terperinci

Oleh: Nur Rofik Kartika Setyawati SMP Negeri 1 Panggul, Trenggalek

Oleh: Nur Rofik Kartika Setyawati SMP Negeri 1 Panggul, Trenggalek 168 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI BAHASA INGGRIS MATERI TEKS FUNGSIONAL PENDEK MELALUI THREE PHASE TECHNIQUE DI KELAS IX-D SMP

Lebih terperinci

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

Oleh: Mucholid SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Mucholid SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek Mucholid, Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika... 75 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PERSAMAAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1 MANTUP

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1 MANTUP 68 PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1 MANTUP Sugeng Utomo Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Sugengutomo22@yahoo.co.id

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW Bandi SDN 1 Bogoran Trenggalek Email: bandi.doekoet@gmail.com Jl. Mliwis RT 4 RW 2 Ds. Bogoran Kampak Abstrak:

Lebih terperinci

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Suprapto SDN 3 Widoro, Gandusari, Trenggalek 138 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DI KELAS V SDN 3 WIDORO KECAMATAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Fitran Sari SMP Negeri 3 Mataram E-mail: fitransari@yahoo.com ABSTRAK: Melatih tingkat sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek 96 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS III SDN 2 WATULIMO

Lebih terperinci

Oleh: Sutaji Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sutaji Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek Sutaji, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa... 163 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEMESTER I SDN 2 GANDUSARI KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MODEL BELAJAR

Lebih terperinci

Oleh: Nur Rohman MTS Negeri Bandung

Oleh: Nur Rohman MTS Negeri Bandung Nur Rohman, Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Merajut Manusia 271 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MERAJUT MANUSIA DAN MASYARAKAT BERDASARKAN PANCASILA MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA

Lebih terperinci

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek Mugiyanto, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas II... 81 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II DENGAN MENERAPKAN METODE AKTIVITAS PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI HITUNG CAMPURAN DI SDN 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan 89 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian lapangan ( field research), yang bersifat analisis yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

Oleh: Sri Utari SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Utari SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 168 Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian... MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS III SDN 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Kasemi SDN I Watuagung, Watulimo, Trenggalek 26 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari aplikasinya dilapangan, jenis penelitian ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari aplikasinya dilapangan, jenis penelitian ini merupakan 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dilihat dari aplikasinya dilapangan, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan penulis gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian

Lebih terperinci

Nurhayati Sekolah Dasar Luar Biasa-A Aisyiyah Ponorogo

Nurhayati Sekolah Dasar Luar Biasa-A Aisyiyah Ponorogo PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG MENANGGAPI SUATU PERSOALAN ATAU PERISTIWA DENGAN PENERAPAN MODEL THINK-PAIR-SHARE SISWA KELAS V SDLB-A AISYIYAH PONOROGO Nurhayati Sekolah Dasar Luar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

Oleh: Ernawati SMA Negeri 1 Gondang, Tulungagung

Oleh: Ernawati SMA Negeri 1 Gondang, Tulungagung Ernawati, Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris... 175 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS POKOK BAHASAN TELLING FUNNY STORIES DENGAN METODE PENDEKATAN BERBASIS AKTIVITAS TERHADAP SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Anselm Strauss dan Juliet Corbin penelitian kualitatif adalah, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Anselm Strauss dan Juliet Corbin penelitian kualitatif adalah, jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATERI SATUAN DEBIT

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATERI SATUAN DEBIT p-issn: 2460-1780 e-issn: 2549-2535 Agustus 2017 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATERI SATUAN DEBIT Prapti Muljani SDN Randuagung 01 Singosari Malang Jawa

Lebih terperinci

Djahra Fataruba Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ambon

Djahra Fataruba Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ambon PENERAPAN LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Djahra Fataruba Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ambon E-mail: djahrafataruba@gmail.com ABSTRAK Kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada studi ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian yang berjudul Model Pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih Kecamatan Sidomukti Kabupaten Salatiga ini merupakan penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Ringku Mirhazam NIM :

Disusun Oleh: Ringku Mirhazam NIM : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATERI FPB DAN KPK PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI MI NURUL ULUM KAYEN KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI Disusun Oleh: RINGKU MIRHAZAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini bermaksud memahami, menggambarkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (e) Analisis Data dan (f) Pengecekan Keabsahan Data

BAB III METODE PENELITIAN. (e) Analisis Data dan (f) Pengecekan Keabsahan Data BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan mengemukakan gambaran yang berkaitan dengan metode penelitian, yang terdiri dari (a) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (b) Lokasi Penelitian (c) Data dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran, oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Oleh: Yayuk Kurniati SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Yayuk Kurniati SDN 3 Sukorame, Gandusari, Trenggalek 216 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM MATERI ULUL AZMI MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN 3 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta

Lebih terperinci

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya Untuk Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Poso Pesisir Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Lexi Moleong, yang mendefinisikan metode kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION Rahayu Dwi Palupi, Penerapan Model Belajar Group Investigation... 85 PENERAPAN MODEL BELAJAR GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG DAYA TARIK, MOTIVASI, DAN AMBISI BANGSA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN 1 GUDANG KEC. ASEMBAGUS KAB. SITUBONDO SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN 1 GUDANG KEC. ASEMBAGUS KAB. SITUBONDO SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI SDN 1 GUDANG KEC. ASEMBAGUS KAB. SITUBONDO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban dari permasalahan yang diangkat.

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban dari permasalahan yang diangkat. BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian, maka ada langkah-langkah yang akan dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan alasan, bahwa dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 98 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mengetahui Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis. Multikultural di SDN Percobaan Palangkaraya

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mengetahui Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama Islam Berbasis. Multikultural di SDN Percobaan Palangkaraya 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan fokus masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui Manajemen Kurikulum Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 86 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan 31 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti dan lokasi penelitian, data dan sumber data, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat mengelola sumber daya alam

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran, yaitu pengetahuan yang

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) Metodologi merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian, metode digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, sebagaimana yang dikatakan Bogdan dan Taylor yang dirujuk oleh Lexy J. Moleong, bahwasanya metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik dari segi teoritis maupun praktis. Penelitian juga merupakan suatu bagian pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah, Peneliti sebagai instrument pertama, bersifat deskriptif, lebih 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena keadaan yang diselidiki memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 selama bulan Maret-April 2013 di SDN Semowo 01 yang letaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu sebuah penelitian yang cenderung dengan pendekatan deskriptif dan berhubungan dengan sifat data yang kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini disajikan uraian mengenai metode penelitian yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan penelitian. Hal ini sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam studi evaluatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian yang lakukan oleh peneliti berlokasi di Sekolah Menengah Pertama Dārul Qur`ān, Kota Bandung. Beralamat di Jalan Pasir Muncang, Dago

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif, yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriftif. Metode deskriftif adalah menuturkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian. kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan pendekatan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuaraikan maka jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari segi fokus penelitian, maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif dengan analisi evaluasi program, yaitu rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian 62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang cocok dan relevan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

Oleh: Ali Anwar MTs Negeri Karangrejo

Oleh: Ali Anwar MTs Negeri Karangrejo Ali Anwar, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Peluang 167 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PELUANG MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IX-A SEMESTER I TAHUN 2015/2016

Lebih terperinci