Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan II Tahun 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan II Tahun 2010"

Transkripsi

1 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan II Tahun 2010 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN

2 KATA PENGANTAR Buku Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah Triwulan II Tahun 2010 ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan amanat Pasal 24 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri. Laporan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan utang yang merupakan tugas pokok Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tanggal 11 Juli Secara garis besar laporan ini menyajikan cakupan atau materi, antara lain: a) perkembangan status pinjaman luar negeri, b) evaluasi kinerja pinjaman luar negeri, c) evaluasi kinerja pelaksanaan pinjaman luar negeri berdasarkan perhitungan progress variant, d) laporan hasil uji petik terhadap pelaksanaan pinjaman luar negeri melalui pemantauan ke lokasi pelaksanaan kegiatan, e) laporan rekapitulasi data SAPSK/SP- DIPA dan SP2D/SP3, f) laporan rekapitulasi data pinjaman luar negeri, serta g) laporan data hibah. Perlu kiranya diinformasikan bahwa rekapitulasi data SAPSK/SP-DIPA dan SP2D/SP3 merupakan data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang diperoleh melalui pertukaran data secara elektronik. Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Nomor Per- 04/PU/2009 tanggal 12 Desember 2009 tentang Klasifikasi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah, laporan ini juga menyajikan klasifikasi pinjaman luar negeri berdasarkan lender category, creditor type, dan credit terms dalam hal ini sesuai international best practice. Khusus laporan yang datanya bersumber dari DMFAS (Debt Management and Financial Analysis System), laporan disajikan berdasarkan data sampai dengan keadaan cut off per 30 Juni 2010 dari frozen data (running) tanggal 5 Juli Menyadari adanya berbagai keterbatasan, laporan ini masih banyak kekurangan dan belum sepenuhnya mampu menyajikan informasi bagi pimpinan dalam pengambilan kebijakan lebih lanjut. i

3 Segala kritik, saran, serta masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik (good governance) di bidang pengelolaan utang. Direktur Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen ii

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif Halaman i iii v BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PERKEMBANGAN STATUS PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN II 4 TAHUN 2010 A. Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri 4 B. Pinjaman yang Dinyatakan Mulai Berlaku Efektif 4 C. Pinjaman yang Mengalami Perubahan (Amendment) 5 D. Pinjaman yang Mengalami Closing Date 5 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN I TAHUN A. Realisasi Penyerapan Dana Pinjaman Luar Negeri 7 B. Realisasi Pembayaran Biaya / Fee Pinjaman Luar Negeri 9 C. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Ada Penarikannya (Zero Disbursement) 10 D. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Efektif 12 E. Pinjaman Luar Negeri yang Akan Mengalami Closing Date pada Tahun F. Daftar Pinjaman Luar Negeri yang Closing Date-nya Telah Terlewati, Namun Masih Terdapat Dana yang Belum/Tidak Ditarik (Undisbursed) 13 BAB IV EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN PROGRESS VARIANT 15 BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR 17 NEGERI A. Loan IDA 4205-IND Early Childhood Education Development Project 17 B. Loan ADB 2064-INO (SF) dan 2065-INO Participatory Irrigation Sector 18 Project BAB VI LAPORAN DATA SAP-SK, SP DIPA, SP2D, DAN SP3 YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN 22 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI 29 A. Status Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri 30 B. Transaksi Pinjaman Luar Negeri 40 C. Posisi Stok Pinjaman Luar Negeri 49 D. Perkembangan Data Pinjaman Luar Negeri Selama Lima Tahun Terakhir 59 iii

5 BAB VIII LAPORAN DATA HIBAH 76 A. Laporan Detil Hibah 77 B. Rekapitulasi Data Hibah 79 BAB IX KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 85 A. Kesimpulan 85 B. Rekomendasi 89 Kurs Laporan Bank Indonesia 91 Daftar Lampiran 92 Daftar Tabel 93 Daftar Gambar 97 Daftar Istilah 98 iv

6 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah Triwulan II Tahun 2010 merupakan perwujudan amanat pasal 24 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri. Laporan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pengelolaan utang yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaaan Utang. Secara garis besar, laporan ini mengungkapkan hal-hal sebagai berikut : a. Perkembangan status pinjaman luar negeri triwulan II tahun 2010; b. Evaluasi kinerja pinjaman luar negeri triwulan II tahun 2010; c. Evaluasi kinerja pinjaman luar negeri berdasarkan perhitungan progress variant; d. Laporan hasil uji petik monitoring pelaksanaan pinjaman luar negeri; e. Laporan data SAPSK, SP DIPA, SP2D, dan SP3 yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan; f. Rekapitulasi data pinjaman luar negeri triwulan II tahun 2010; g. Laporan data hibah; h. Kesimpulan dan rekomendasi. 1. Perkembangan Status Pinjaman Luar Negeri a. Penandatanganan pinjaman baru Selama triwulan II, dilaporkan sebanyak 7 naskah perjanjian pinjaman (loan agreement) yang ditandatangani pemerintah dengan Pemberi Pinjaman Luar Negeri. b. Pinjaman yang dinyatakan mulai berlaku efektif Pinjaman yang dinyatakan berlaku efektif, dalam hal ini Kementerian Negara/Lembaga telah dapat memulai melaksanakan kegiatannya, terdapat 3 pinjaman yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, dan PT PLN Persero. c. Pinjaman yang mengalami perubahan (amendment) Selama triwulan II tahun 2010, Pemerintah Indonesia dan Pemberi Pinjaman Luar Negeri berdasarkan dokumen yang relevan telah melakukan perubahan atas masa laku atau closing date dengan sebanyak 12 pinjaman yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan PT PLN Persero. v

7 d. Pinjaman yang closing date pada triwulan II tahun 2010 Pada triwulan II tahun 2010 ini pinjaman yang berakhir masa lakunya (telah closing date/limit date of drawing) sebanyak 17 pinjaman yang dikelola oleh 4 Kementerian Negara/Lembaga, Badan Pertanahan Nasional, Mabes POLRI, dan PT PLN Persero. 2. Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri Triwulan II Tahun 2010 a. Realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri Pada triwulan II tahun 2010, dilaporkan realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri berdasarkan dokumen penarikan atau Notice of Disbursement (NoD) yang diterima dari Lender mencapai sebesar USD 373,0 juta (berdasarkan kurs 30 Juni 2010). Realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri dimaksud adalah merupakan realisasi penarikan pinjaman proyek pada 84 perjanjian pinjaman luar negeri (loan/credit agreement). Realisasi penyerapan pinjaman proyek (project loan) pada triwulan II tahun 2010 pada masing-masing executing agency terbesar dapat disajikan seperti pie chart berikut: b. Realisasi pembayaran biaya (fee) pinjaman luar negeri Berdasarkan realisasi atas biaya pinjaman luar negeri (cost of borrowing), selama triwulan II tahun 2010 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan pembayaran atas biayabiaya (fees) sebesar ekuivalen USD 7,04 juta (kurs tanggal 30 Juni 2010). Biaya Pinjaman tersebut berupa commitment fee, insurance premium, management fee, front end fee, dan others (biaya lainnya). vi

8 c. Pinjaman yang belum ada penarikan (zero disbursement) Sampai dengan akhir triwulan II tahun 2010 terdapat sebanyak 35 pinjaman yang telah ditandatangani namun belum ada penarikan dananya (zero disbursement). Dari pinjaman tersebut sesuai ketentuan dalam loan agreement, sebagian telah dilakukan pembayaran biaya (fees) antara lain management fee, insurance premium dan commitment fee, dengan jumlah sekitar USD 22,3 juta (kurs 30 Juni 2010). e. Pinjaman yang belum berlaku efektif Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, terdapat 28 pinjaman yang belum berlaku efektif yang disebabkan belum dapat dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman (conditions precedent for loan effectiveness) antara lain terkait masalah penerbitan Sudsidiary Loan Agreement (SLA), pembayaran uang muka pinjaman (advance payment), evidence of outhority, dan persyaratan lainnya. Pinjaman-pinjaman tersebut dilaksanakan pada 8 Kementerian Negara/Lembaga. f. Pinjaman yang akan closing date pada tahun 2010 Pada triwulan IV tahun 2010 nanti diperkirakan terdapat sebanyak 35 pinjaman luar negeri akan berakhir masa lakunya atau akan mengalami closing date. Pinjamanpinjaman tersebut mencakup 13 Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency. g. Pinjaman luar negeri yang telah closing, namun masih terdapat dana yang belum ditarik (undisbursed) Berdasarkan hasil pemantauan data dalam DMFAS terdapat sebanyak 29 pinjaman yang telah habis masa lakunya dalam arti closing date-nya telah terlewati, berstatus aktif, dan masih terdapat sisa dana yang belum/tidak ditarik (undisbursed), yang mencakup 11 Kementerian Negara/Lembaga. 3. Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Perhitungan Progress Variant Salah satu evaluasi kinerja pinjaman luar negeri dilaksanakan dengan melakukan perhitungan Progress Variant (PV). Progress Variant dihitung dengan perbandingan antara disbursement ratio (DR) dengan Elapsed Time Ratio (ETR). Hasil perhitungan progress variant dikategorikan dalam : 1) On and Ahead Schedule, apabila PV 1 2) Behind Schedule, apabila 0,3 PV < 1 3) At Risk, apabila PV < 0,3. Selanjutnya dilaporkan bahwa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 terdapat sebanyak 185 pinjaman yang berstatus aktif (on going project), dengan rincian kategori progress variant sebagai berikut : NO KATEGORI SUDAH ADA PENARIKAN BELUM ADA PENARIKAN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) 1 A head or on schedule Behind schedule At risk JUMLAH vii

9 4. Laporan Hasil Uji Petik Terhadap Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Pada triwulan II tahun 2010 telah dilaksanakan kegiatan monitoring melalui on-site visit terhadap 2 (dua) kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri yaitu Early Childhood Education and Development Project dan Participatory Irrigation Sector Project (PISP). Sumber pembiayaan untuk kegiatan tersebut berasal dari tiga perjanjian pinjaman luar negeri, yaitu : a. Loan IDA Credit IND Early Childhood Education and Development Project, ditandatangani pada tanggal 13 September 2006 senilai USD 67,5 juta. Pinjaman tersebut telah berlaku efektif tanggal 11 Desember Kegiatan Early Childhood Education and Development Project dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan proporsi anak dari keluarga kurang mampu untuk siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, penguatan kelembagaan Pemerintah Pusat dan Daerah, serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Pendidikan anak di usia dini. b. Loan ADB 2064-INO (SF) dan 2065-INO Participatory Irrigation Sector Project (PISP), Nama Pinjaman Tanggal Penandatanganan Tanggal Efektif Nilai Pinjaman Executing Agency 2064 INO (SF) 2 Pebruari Juni 2005 SDR 13,4 juta Kementerian Pendidikan Nasional 2065 INO (SF) 2 Pebruari Pebruari 2005 USD 54 juta Kementerian Pekerjaan Umum Participatory Irrigation Sector Project (PISP) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di wilayah pedesaan. Secara umum kendala dan permasalahan yang dihadapi antara lain : i) keterlambatan penerbitan DIPA, ii) pengalihan satker dari Pemerintah Kabupaten/kota ke Pemerintah Provinsi, iii) Sering terjadi pergantian pejabat / pelaksana kegiatan, Keterlambatan penerbitan No Objection Letter (NOL), iv) Berkenaan dengan kesinambungan proyek (sustainability), v) pembatasan waktu pendampingan, dan vi) rendahnya honorarium tenaga pendidik untuk kegiatan PPAUD. 5. Laporan Data SAPSK, SP DIPA, SP2D dan SP3 yang Bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) Terkait dengan pelaksanaan program pembangunan atau kegiatan Kementerian Negara/Lembaga yang dananya bersumber dari pinjaman luar negeri, Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sesuai fungsinya masing-masing berperan untuk melakukan perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran. Data pengelolaan pinjaman luar negeri yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk triwulan II tahun 2010 dapat diungkapkan sebagai berikut : viii

10 (nilai dalam ribuan Rupiah) NO JENIS DAN ASAL DATA JUMLAH (1) (2) (3) 1 Data SAPSK dari Direktorat Sistem Penganggaran-DJA 30,786,060, Data SP-DIPA dari Direktorat Pelaksanaan Anggaran-DJPBN 30,281,463, Data SP2D Direktorat Sistem Perbendaharaan-DJPBN 1,415,721, Data SP3 KPPN Khusus Jakarta VI 3,138,093, Data SP2D KPPN Khusus Jakarta VI 166,345, Rekapitulasi Data Pinjaman Luar Negeri a. Status Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri Dari awal tahun 1960-an sampai dengan akhir Juni 2010 (berdasarkan data yang tercatat dalam DMFAS) status penandatanganan pinjaman luar negeri, dilaporkan sebagai berikut: 1) Penandatanganan naskah perjanjian pinjaman luar negeri sebanyak 4596 dengan nilai sebesar USD ,3 juta. 2) Pinjaman yang telah mengalami pembatalan secara penuh (full cancellation), sebanyak 45 pinjaman dengan nilai USD 952,2 juta; 3) Pinjaman yang mengalami pembatalan sebagian pagunya (partial cancellation) sebesar USD ,9 juta; dan 4) Pinjaman yang mengalami penambahan nilai pagunya (re-alocation) sebesar mencapai USD 1.900,0 juta. 5) Nilai kumulatif komitmen neto (net commitment) sampai dengan akhir Juni 2010 sebanyak pinjaman dengan nilai sebesar USD ,2 juta. ix

11 b. Transaksi pinjaman luar negeri Sampai dengan akhir Juni 2010, akumulasi nilai transaksi pinjaman luar negeri dilaporkan sebagai berikut : (dalam jutaan USD) No. Klasifikasi Pinjaman Disbursement Pincipal Interest Commission Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1. ODA 62, , , NON ODA 37, , , SUB TOTAL 99, , , B. MULTILATERAL 1. CONCESSIONAL 5, NON CONCESSIONAL 47, , , SUB TOTAL 53, , , TOTAL OFFICIAL CREDITORS 153, , , ,384.1 II. PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION MARKET TERMS 29, , , SUB TOTAL 29, , , B. SUPPLIERS MARKET TERMS 8, , , ,066.9 SUB TOTAL 8, , , ,066.9 C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS 2, , , SUB TOTAL 2, , , TOTAL PRIVATE CREDITORS 40, , , ,402.9 GRAND TOTAL 194, , , ,786.9 c. Posisi atau Stok Pinjaman Luar Negeri Posisi atau stok pinjaman luar negeri per 30 Juni 2010, dapat ditunjukkan seperti pada tabel dan grafik berikut : POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN KLASIFIKASI INTERNATIONAL BEST PRACTICE (LENDER CATEGORY, CREDITOR TYPE, DAN CREDIT TERMS) DALAM USD, KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) ORIGINAL NET DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUT CANCELLATION *) NO. KLASIFIKASI PINJAMAN COMMITMENT COMMITMENT SEMENT BURSED PAID STANDING LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I. OFFICIAL CREDITORS II. A. BILATERAL 1. ODA 1,410 75, , ,401 70, , , , , NON ODA , , , , , , ,810.2 B. MULTILATREAL 1 CONCESSIONAL 168 8, , , , , NON CONCESSIONAL , , , , , , ,575.5 PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANK OR OTHER FINANCIAL INSTITUTIONS MARKET TERMS 1,076 30, ,071 30, , , ,840.8 B. SUPPLIERS MARKET TERMS 186 8, , , , C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS 23 2, , , , GRAND TOTAL 4, , , , , , , , ,514.9 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Reallocation x

12 d. Perkembangan data pinjaman luar negeri selama lima tahun terakhir Perkembangan data pinjaman luar negeri selama lima tahun terakhir dari akhir tahun 2005 sampai dengan akhir tahun 2010 dapat dilaporkan sebagai berikut : STOCK PADA AKHIR NO URAIAN DATA TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN JUNI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) 1. Penandatanganan a) 185, , , , , ,912.3 (Original Commitment) b) 4,346 4,399 4,454 4,517 4,581 4, Pembatalan dan Realokasi a) 20, , , , , ,430.2 (Cancellation) b) Komitmen Neto a) 164, , , , , ,482.2 (Net Commitment) b) 4,313 4,360 4,410 4,472 4,536 4, Penarikan Pinjaman 154, , , , , ,029.9 (Disbursement) 5. Pembayaran Cicilan Pokok 91, , , , , ,515.0 (Principal Paid) 6. Pembayaran Bunga Pinjaman 61, , , , , ,564.9 (Interset Paid) 7. Pembayaran Bunga Pinjaman 2, , , , , ,786.4 (Commission Paid) 8. Belum / Tidak Ditarik 9, , , , , ,511.2 (Undisbursed) 9. Saldo atau Stok Pinjaman 63, , , , , ,514.9 (Outstanding) Keterangan : a) Nilai Dalam Jutaan USD, b) Jumlah Loan xi

13 7. Laporan Data Hibah Selama triwulan II tahun 2010, Pemerintah melakukan penandatanganan sebanyak 4 dokumen hibah (Grant Agreement) senilai ekuivalen USD 28,4 juta. Jumlah tersebut terdiri dari lembaga multilateral sebanyak 3 dokumen hibah senilai ekuivalen USD 27,3 juta dan dari pemberi hibah dalam negeri sebanyak 1 dokumen hibah dengan nilai ekuivalen USD 1,1 juta. xii

14 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah Triwulan II Tahun 2010 merupakan perwujudan amanat pasal 24 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri. Laporan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pengelolaan utang yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaaan Utang. Secara garis besar, laporan ini mengungkapkan hal-hal sebagai berikut : a. Perkembangan status pinjaman luar negeri triwulan II tahun 2010; b. Evaluasi kinerja pinjaman luar negeri triwulan II tahun 2010; c. Evaluasi kinerja pinjaman luar negeri berdasarkan perhitungan progress variant; d. Laporan hasil uji petik monitoring pelaksanaan pinjaman luar negeri; e. Laporan data SAPSK, SP DIPA, SP2D, dan SP3 yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan; f. Rekapitulasi data pinjaman luar negeri triwulan II tahun 2010; g. Laporan data hibah; h. Kesimpulan dan rekomendasi. 1. Perkembangan Status Pinjaman Luar Negeri a. Penandatanganan pinjaman baru Selama triwulan II, dilaporkan sebanyak 7 naskah perjanjian pinjaman (loan agreement) yang ditandatangani pemerintah dengan Pemberi Pinjaman Luar Negeri. b. Pinjaman yang dinyatakan mulai berlaku efektif Pinjaman yang dinyatakan berlaku efektif, dalam hal ini Kementerian Negara/Lembaga telah dapat memulai melaksanakan kegiatannya, terdapat 3 pinjaman yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, dan PT PLN Persero. c. Pinjaman yang mengalami perubahan (amendment) Selama triwulan II tahun 2010, Pemerintah Indonesia dan Pemberi Pinjaman Luar Negeri berdasarkan dokumen yang relevan telah melakukan perubahan atas masa laku atau closing date dengan sebanyak 12 pinjaman yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan PT PLN Persero. v

15 d. Pinjaman yang closing date pada triwulan II tahun 2010 Pada triwulan II tahun 2010 ini pinjaman yang berakhir masa lakunya (telah closing date/limit date of drawing) sebanyak 17 pinjaman yang dikelola oleh 4 Kementerian Negara/Lembaga, Badan Pertanahan Nasional, Mabes POLRI, dan PT PLN Persero. 2. Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri Triwulan II Tahun 2010 a. Realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri Pada triwulan II tahun 2010, dilaporkan realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri berdasarkan dokumen penarikan atau Notice of Disbursement (NoD) yang diterima dari Lender mencapai sebesar USD 373,0 juta (berdasarkan kurs 30 Juni 2010). Realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri dimaksud adalah merupakan realisasi penarikan pinjaman proyek pada 84 perjanjian pinjaman luar negeri (loan/credit agreement). Realisasi penyerapan pinjaman proyek (project loan) pada triwulan II tahun 2010 pada masing-masing executing agency terbesar dapat disajikan seperti pie chart berikut: b. Realisasi pembayaran biaya (fee) pinjaman luar negeri Berdasarkan realisasi atas biaya pinjaman luar negeri (cost of borrowing), selama triwulan II tahun 2010 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan pembayaran atas biayabiaya (fees) sebesar ekuivalen USD 7,04 juta (kurs tanggal 30 Juni 2010). Biaya Pinjaman tersebut berupa commitment fee, insurance premium, management fee, front end fee, dan others (biaya lainnya). vi

16 c. Pinjaman yang belum ada penarikan (zero disbursement) Sampai dengan akhir triwulan II tahun 2010 terdapat sebanyak 35 pinjaman yang telah ditandatangani namun belum ada penarikan dananya (zero disbursement). Dari pinjaman tersebut sesuai ketentuan dalam loan agreement, sebagian telah dilakukan pembayaran biaya (fees) antara lain management fee, insurance premium dan commitment fee, dengan jumlah sekitar USD 22,3 juta (kurs 30 Juni 2010). e. Pinjaman yang belum berlaku efektif Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, terdapat 28 pinjaman yang belum berlaku efektif yang disebabkan belum dapat dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman (conditions precedent for loan effectiveness) antara lain terkait masalah penerbitan Sudsidiary Loan Agreement (SLA), pembayaran uang muka pinjaman (advance payment), evidence of outhority, dan persyaratan lainnya. Pinjaman-pinjaman tersebut dilaksanakan pada 8 Kementerian Negara/Lembaga. f. Pinjaman yang akan closing date pada tahun 2010 Pada triwulan IV tahun 2010 nanti diperkirakan terdapat sebanyak 35 pinjaman luar negeri akan berakhir masa lakunya atau akan mengalami closing date. Pinjamanpinjaman tersebut mencakup 13 Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency. g. Pinjaman luar negeri yang telah closing, namun masih terdapat dana yang belum ditarik (undisbursed) Berdasarkan hasil pemantauan data dalam DMFAS terdapat sebanyak 29 pinjaman yang telah habis masa lakunya dalam arti closing date-nya telah terlewati, berstatus aktif, dan masih terdapat sisa dana yang belum/tidak ditarik (undisbursed), yang mencakup 11 Kementerian Negara/Lembaga. 3. Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Perhitungan Progress Variant Salah satu evaluasi kinerja pinjaman luar negeri dilaksanakan dengan melakukan perhitungan Progress Variant (PV). Progress Variant dihitung dengan perbandingan antara disbursement ratio (DR) dengan Elapsed Time Ratio (ETR). Hasil perhitungan progress variant dikategorikan dalam : 1) On and Ahead Schedule, apabila PV 1 2) Behind Schedule, apabila 0,3 PV < 1 3) At Risk, apabila PV < 0,3. Selanjutnya dilaporkan bahwa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 terdapat sebanyak 185 pinjaman yang berstatus aktif (on going project), dengan rincian kategori progress variant sebagai berikut : NO KATEGORI SUDAH ADA PENARIKAN BELUM ADA PENARIKAN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) 1 A head or on schedule Behind schedule At risk JUMLAH vii

17 4. Laporan Hasil Uji Petik Terhadap Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Pada triwulan II tahun 2010 telah dilaksanakan kegiatan monitoring melalui on-site visit terhadap 2 (dua) kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri yaitu Early Childhood Education and Development Project dan Participatory Irrigation Sector Project (PISP). Sumber pembiayaan untuk kegiatan tersebut berasal dari tiga perjanjian pinjaman luar negeri, yaitu : a. Loan IDA Credit IND Early Childhood Education and Development Project, ditandatangani pada tanggal 13 September 2006 senilai USD 67,5 juta. Pinjaman tersebut telah berlaku efektif tanggal 11 Desember Kegiatan Early Childhood Education and Development Project dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan proporsi anak dari keluarga kurang mampu untuk siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, penguatan kelembagaan Pemerintah Pusat dan Daerah, serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Pendidikan anak di usia dini. b. Loan ADB 2064-INO (SF) dan 2065-INO Participatory Irrigation Sector Project (PISP), Nama Pinjaman Tanggal Penandatanganan Tanggal Efektif Nilai Pinjaman Executing Agency 2064 INO (SF) 2 Pebruari Juni 2005 SDR 13,4 juta Kementerian Pendidikan Nasional 2065 INO (SF) 2 Pebruari Pebruari 2005 USD 54 juta Kementerian Pekerjaan Umum Participatory Irrigation Sector Project (PISP) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di wilayah pedesaan. Secara umum kendala dan permasalahan yang dihadapi antara lain : i) keterlambatan penerbitan DIPA, ii) pengalihan satker dari Pemerintah Kabupaten/kota ke Pemerintah Provinsi, iii) Sering terjadi pergantian pejabat / pelaksana kegiatan, Keterlambatan penerbitan No Objection Letter (NOL), iv) Berkenaan dengan kesinambungan proyek (sustainability), v) pembatasan waktu pendampingan, dan vi) rendahnya honorarium tenaga pendidik untuk kegiatan PPAUD. 5. Laporan Data SAPSK, SP DIPA, SP2D dan SP3 yang Bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) Terkait dengan pelaksanaan program pembangunan atau kegiatan Kementerian Negara/Lembaga yang dananya bersumber dari pinjaman luar negeri, Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sesuai fungsinya masing-masing berperan untuk melakukan perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran. Data pengelolaan pinjaman luar negeri yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk triwulan II tahun 2010 dapat diungkapkan sebagai berikut : viii

18 (nilai dalam ribuan Rupiah) NO JENIS DAN ASAL DATA JUMLAH (1) (2) (3) 1 Data SAPSK dari Direktorat Sistem Penganggaran-DJA 30,786,060, Data SP-DIPA dari Direktorat Pelaksanaan Anggaran-DJPBN 30,281,463, Data SP2D Direktorat Sistem Perbendaharaan-DJPBN 1,415,721, Data SP3 KPPN Khusus Jakarta VI 3,138,093, Data SP2D KPPN Khusus Jakarta VI 166,345, Rekapitulasi Data Pinjaman Luar Negeri a. Status Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri Dari awal tahun 1960-an sampai dengan akhir Juni 2010 (berdasarkan data yang tercatat dalam DMFAS) status penandatanganan pinjaman luar negeri, dilaporkan sebagai berikut: 1) Penandatanganan naskah perjanjian pinjaman luar negeri sebanyak 4596 dengan nilai sebesar USD ,3 juta. 2) Pinjaman yang telah mengalami pembatalan secara penuh (full cancellation), sebanyak 45 pinjaman dengan nilai USD 952,2 juta; 3) Pinjaman yang mengalami pembatalan sebagian pagunya (partial cancellation) sebesar USD ,9 juta; dan 4) Pinjaman yang mengalami penambahan nilai pagunya (re-alocation) sebesar mencapai USD 1.900,0 juta. 5) Nilai kumulatif komitmen neto (net commitment) sampai dengan akhir Juni 2010 sebanyak pinjaman dengan nilai sebesar USD ,2 juta. ix

19 b. Transaksi pinjaman luar negeri Sampai dengan akhir Juni 2010, akumulasi nilai transaksi pinjaman luar negeri dilaporkan sebagai berikut : (dalam jutaan USD) No. Klasifikasi Pinjaman Disbursement Pincipal Interest Commission Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1. ODA 62, , , NON ODA 37, , , SUB TOTAL 99, , , B. MULTILATERAL 1. CONCESSIONAL 5, NON CONCESSIONAL 47, , , SUB TOTAL 53, , , TOTAL OFFICIAL CREDITORS 153, , , ,384.1 II. PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION MARKET TERMS 29, , , SUB TOTAL 29, , , B. SUPPLIERS MARKET TERMS 8, , , ,066.9 SUB TOTAL 8, , , ,066.9 C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS 2, , , SUB TOTAL 2, , , TOTAL PRIVATE CREDITORS 40, , , ,402.9 GRAND TOTAL 194, , , ,786.9 c. Posisi atau Stok Pinjaman Luar Negeri Posisi atau stok pinjaman luar negeri per 30 Juni 2010, dapat ditunjukkan seperti pada tabel dan grafik berikut : POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN KLASIFIKASI INTERNATIONAL BEST PRACTICE (LENDER CATEGORY, CREDITOR TYPE, DAN CREDIT TERMS) DALAM USD, KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) ORIGINAL NET DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUT CANCELLATION *) NO. KLASIFIKASI PINJAMAN COMMITMENT COMMITMENT SEMENT BURSED PAID STANDING LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I. OFFICIAL CREDITORS II. A. BILATERAL 1. ODA 1,410 75, , ,401 70, , , , , NON ODA , , , , , , ,810.2 B. MULTILATREAL 1 CONCESSIONAL 168 8, , , , , NON CONCESSIONAL , , , , , , ,575.5 PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANK OR OTHER FINANCIAL INSTITUTIONS MARKET TERMS 1,076 30, ,071 30, , , ,840.8 B. SUPPLIERS MARKET TERMS 186 8, , , , C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS 23 2, , , , GRAND TOTAL 4, , , , , , , , ,514.9 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Reallocation x

20 d. Perkembangan data pinjaman luar negeri selama lima tahun terakhir Perkembangan data pinjaman luar negeri selama lima tahun terakhir dari akhir tahun 2005 sampai dengan akhir tahun 2010 dapat dilaporkan sebagai berikut : STOCK PADA AKHIR NO URAIAN DATA TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN JUNI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) 1. Penandatanganan a) 185, , , , , ,912.3 (Original Commitment) b) 4,346 4,399 4,454 4,517 4,581 4, Pembatalan dan Realokasi a) 20, , , , , ,430.2 (Cancellation) b) Komitmen Neto a) 164, , , , , ,482.2 (Net Commitment) b) 4,313 4,360 4,410 4,472 4,536 4, Penarikan Pinjaman 154, , , , , ,029.9 (Disbursement) 5. Pembayaran Cicilan Pokok 91, , , , , ,515.0 (Principal Paid) 6. Pembayaran Bunga Pinjaman 61, , , , , ,564.9 (Interset Paid) 7. Pembayaran Bunga Pinjaman 2, , , , , ,786.4 (Commission Paid) 8. Belum / Tidak Ditarik 9, , , , , ,511.2 (Undisbursed) 9. Saldo atau Stok Pinjaman 63, , , , , ,514.9 (Outstanding) Keterangan : a) Nilai Dalam Jutaan USD, b) Jumlah Loan xi

21 7. Laporan Data Hibah Selama triwulan II tahun 2010, Pemerintah melakukan penandatanganan sebanyak 4 dokumen hibah (Grant Agreement) senilai ekuivalen USD 28,4 juta. Jumlah tersebut terdiri dari lembaga multilateral sebanyak 3 dokumen hibah senilai ekuivalen USD 27,3 juta dan dari pemberi hibah dalam negeri sebanyak 1 dokumen hibah dengan nilai ekuivalen USD 1,1 juta. xii

22 BAB I PENDAHULUAN Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah Triwulan II Tahun 2010 ini merupakan perwujudan dari amanat pasal 24 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, yang menyatakan bahwa Menteri (dalam hal ini Menteri Keuangan) setelah berkoordinasi dengan Gubernur Bank Indonesia mengeluarkan laporan realisasi penyerapan pinjaman dan/atau hibah luar negeri secara triwulanan atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari pinjaman/hibah luar negeri. Untuk melakukan penyusunan laporan perkembangan pinjaman luar negeri diperlukan dokumen dan/atau data yang terkait dengan kegiatan/proyek yang dananya bersumber dari pinjaman dan/atau hibah luar negeri, yang antara lain bersumber dari : (a) dokumen dan/atau data mengenai pinjaman dan/atau hibah luar negeri yang pengelolaannya berada dalam tanggungjawab Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang sehubungan fungsi dan perannya sebagai Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran di bidang Pengelolaan Utang, (b) hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi triwulanan, sesuai amanat pasal 24 ayat (1) PP Nomor 2 Tahun 2006, serta (c) dokumen dan/atau data pinjaman/hibah luar negeri yang terkait dengan perencanaan pada Direktorat Jenderal Anggaran (SAPSK), pelaksanaan anggaran pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan (SP-DIPA, SP2D, dan SP3). Laporan ini, disajikan dalam 9 (sembilan) bab, yaitu : (a) Bab I Pendahuluan, (b) Bab II Perkembangan Status Pinjaman Luar Negeri, (c) Bab III Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri, (d) Bab IV Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Perhitungan Progress Variant, (e) Bab V Laporan Hasil Uji Petik terhadap Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri melalui Kunjungan (On-site Visit) ke Lokasi Kegiatan, (f) Bab VI Laporan Data SAP-SK (RKA-KL), SP- DIPA, dan SP2D yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, (g) Bab VII Rekapitulasi Data Pinjaman Luar Negeri, (h) Bab VIII Laporan Data hibah, dan (i) Bab IX Kesimpulan dan Rekomendasi. Di samping data yang dilaporkan secara rinci sesuai substansi pada setiap bab tersebut, pada laporan ini juga dilengkapi dengan ringkasan eksekutif, dengan maksud jika sekiranya para pembaca tidak terdapat waktu yang cukup untuk mencermati laporan setiap bab dan lampirannya, dengan ringkasan eksekutif ini diharapkan telah memberikan gambaran umum dari materi laporan selengkapnya. Untuk memberikan gambaran atau pemahaman khususnya yang terkait dengan rekapitulasi data pinjaman luar negeri (Bab VII), berikut dapat disampaikan penjelasan bahwa: 1. Data yang disajikan berdasarkan yang tercatat dalam Debt Management Financial and Analysis System (DMFAS), 1

23 2. Nilai akumulasi penandatanganan pinjaman luar negeri, didasarkan pada naskah perjanjian pinjaman yang telah ditandatangani oleh pemerintah mulai tahun 1960-an sampai dengan keadaan pada akhir periode laporan, 3. Jumlah atau banyaknya loan (naskah perjanjian), dilaporkan berdasarkan banyak Loan_Id dalam DMFAS, 4. Untuk pinjaman-pinjaman dari negara-negara di Eropa yang pada waktu menggunakan mata uang asli negara tersebut (DEM, FRF, NLG, dll.) sehubungan bahwa pada tahun 2000-an negara-negara tersebut telah menggunakan mata uang EUR, dalam laporan ini juga telah menggunakan mata uang EUR, karena dalam DMFAS juga telah dikonversikan ke dalam EUR, 5. Untuk laporan yang disajikan dalam mata uang USD yang merupakan hasil konversi dari berbagai denominasi mata uang (JPY, DKK, EUR, GBP, SDR, dll.), nilai hasil konversinya didasarkan pada kurs tengah Bank Indonesia per tanggal setiap akhir periode laporan (misalnya : akhir Desember 2005, akhir Desember 2006, akhir Desember 2007, akhir Desember 2008, dan seterusnya), 6. Metode penyajian atau pengungkapan data, dilaksanakan sebagai berikut: a. Nilai komitmen atau loan amount (Original Commitment, Cancellation, atau Net Commitment (Actual Commitment)), didasarkan pada mata uang dalam loan agreement (loan base currency) atau berbasis loan level, b. Transaksi : (i) penarikan pinjaman (disbursement), (ii) pembayaran cicilan pokok (principal paid), atau (iii) pembayaran bunga (interest paid) didasarkan pada mata uang dalam setiap tranche (tranche currency) atau berbasis tranche level. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, bahwa : i. Secara international best practice yang dinyatakan secara riil dalam utang-piutang adalah nilai dalam mata uang pada tranche level, ii. Pembukuan dan pencatatan utang pada sistem akuntansi utang yang dilaksanakan di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, didasarkan pada tranche level, c. Transaksi pembayaran biaya lainnya (commission paid), didasarkan pada mata uang dalam Loan Agreement (loan base currency) atau berbasis loan level. Hal ini dilakukan karena hampir secara keseluruhan pembayaran biaya-biaya tersebut diperhitungkan terhadap nilai loan (loan amount). 7. Kinerja pinjaman yang menunjukkan kecepatan penarikan pinjaman luar negeri secara relative terhadap waktunya, didasarkan pada hasil perhitungan progress variant (PV) yang diklasifikasikan kedalam tiga katagori, yaitu: a. Bila PV 1, maka pinjaman luar negeri tersebut dikatagorikan sebagai on atau ahead sechedule. b. Bila 0,3 < PV < 1; maka pinjaman luar negeri tersebut dikatagorikan sebagai behind schedule, dan 2

24 c. Bila PV 0,3; maka pinjaman luar negeri tersebut dikatagorikan sebagai at risk. Adapun, bila masih terdapat zero disbursed, maka dari pinjaman tersebut dihitung waktu rasio elapsed time nya saja. Jika elapse time ratio kurang dari 70% dikelompokkan kedalam behind schedule dan bila elapse time ratio telah melampaui 70% dikategorikan kedalam at risk. Klasifikasi pinjaman luar negeri pemerintah berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Nomor Per-04/PU/2009 tentang Klasifikasi Pinjaman Luar Negeri Pemerintah tanggal 12 Desember 2009 didasarkan pada international best practice dan beberapa penyesuaian yang diperlukan sesuai kebutuhan. Klasifikasi pinjaman luar negeri dapat dikatagorikan dalam dua kelompok pemberi pinjaman, yaitu kreditur sektor publik (official creditors) dan kreditur sektor swasta (private creditors). Untuk kreditur sektor publik, berdasarkan jenis kreditur, pinjaman dapat dibagi atas (1) kreditur bilateral (berdasarkan persyaratan pinjaman dapat dibagi dua, yaitu: (a) pinjaman lunak/oda, dan (b) pinjaman komersial/non-oda) dan (2) kreditur multilateral (berdasarkan persyaratan pinjaman dapat dibagi atas (a) pinjaman lunak/conssesional, dan (b) komersial/non-cossesional). Sedangkan kelompok lender kreditur sektor swasta, dapat dibagi atas (a) bank dan lembaga keuangan swasta, (b) perusahaan swasta non-lembaga keuangan, dan (c) pemegang obligasi, dimana ketiga jenis pinjaman ini dapat dikatagorikan pada persyaratan pinjaman komersial (market terms). 3

25 BAB II PERKEMBANGAN STATUS PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN II TAHUN 2010 Laporan perkembangan status pinjaman luar negeri triwulan II Tahun 2010 ini menyajikan informasi mengenai penandatanganan pinjaman baru, pinjaman yang dinyatakan berlaku efektif, perubahan masa laku pinjaman serta pinjaman yang berakhir masa lakunya (closing date). A. Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri Pada triwulan II tahun 2010, dilaporkan telah ditandatangani 7 naskah perjanjian pinjaman baru yang dapat diperinci menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency yaitu : Tabel 2.1 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG DITANDATANGANI SELAMA TRIWULAN II TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 NO EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN MATA UANG NILAI PINJAMAN (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kementerian Dalam Negeri 1 USD ,00 2. Kementerian Pertahanan 3 EUR ,00 3. Kementerian Keuangan 4. Kementerian Pekerjaan Umum 5. PT. PLN (Persero) JUMLAH LOAN AGREEMENT 7 USD ,00 1 USD ,00 1 USD ,00 1 JPY ,00 Rincian/detail seluruh data naskah perjanjian pinjaman luar negeri yang ditandatangani dan/atau tercatat pada triwulan II tahun 2010 dapat disajikan sebagaimana pada lampiran II.1. B. Pinjaman Yang Dinyatakan Mulai Berlaku Efektif Selama kurun waktu triwulan II tahun 2010 ini, perjanjian pinjaman luar negeri yang telah dinyatakan berlaku efektif (declaration of the loan effectiveness) dan mulai dapat dilakukan penarikan dananya, sebanyak 3 naskah perjanjian pinjaman dengan rincian pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: 4

26 Tabel 2.2 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG DINYATAKAN MULAI BERLAKU EFEKTIF SELAMA TRIWULAN II TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Pertahanan 1 Pinjaman Pemerintah Rusia 2. Kementerian Keuangan 1 Pinjaman program dari AFD Perancis 3. PT. PLN (Persero) 1 Pinjaman JICA Jepang TOTAL 3 Informasi selengkapnya mengenai pinjaman luar negeri yang tercatat berlaku efektif pada triwulan II tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran II.2 C. Pinjaman yang Mengalami Perubahan (Amendment) Pada triwulan II tahun 2010 Pemerintah Indonesia dan Pemberi Pinjaman Luar Negeri (Lender/Creditor) telah sepakat untuk melakukan perubahan masa laku (closing date) terhadap 12 pinjaman yang dapat disajikan menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 2.3 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG MENGALAMI PERUBAHAN MASA LAKU (CLOSING DATE) SELAMA TRIWULAN II TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Pertahanan 3 Pinjaman dari EDC Canada, EXIM Bank Korea dan Deutsche Bank London 2. Kementerian Keuangan 1 Pinjaman dari JICA Jepang 3. KementerianPendidikan Nasional 1 Pinjaman dari KfW Jerman 4. Kementerian Kesehatan 1 Pinjaman KfW Jerman 5. Kementerian Kelautan dan Perikanan 4 Pinjaman dari ADB, Deutsche Bank Madrid, dan ICO Spanyol 6. Kementerian Pekerjaan Umum 1 Pinjaman dari IBRD 8. PT. PLN (Persero) 1 Pinjaman dari BNP Paribas Perancis TOTAL 12 Selengkapnya rincian detail perubahan masa laku pinjaman pada triwulan II tahun 2010 seperti tersebut pada lampiran II.3 D. Pinjaman yang Mengalami Closing Date Selama triwulan II tahun 2010 ini terdapat 17 pinjaman luar negeri yang telah berakhir masa lakunya atau mengalami closing date/limit date for drawing dan/atau closing account dengan rincian pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: 5

27 Tabel 2.4 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG MENGALAMI CLOSING DATE/CLOSING ACCOUNT SELAMA TRIWULAN II TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Dalam Negeri 3 Pinjaman Bank Dunia (IBRD dan IDA) 2. Kementerian Pertahanan 4 Pinjaman Leumi USA, EXIM Bank Korea, Deutsche Bank London dan Unicredit Austria 2. Kementerian Pertanian 1 Pinjaman ADB 3. Kementerian Pendidikan Nasional 2 Pinjaman KfW Jerman dan IDB 4. Kementerian Lingkungan Hidup 1 Pinjaman KfW Jerman 5. Badan Pertanahan Nasional 1 Pinjaman Bank Dunia 6. Mabes POLRI 2 Pinjaman EDC Kanada dan EXIM Bank Korea 7. PT. PLN (Persero) 3 Pinjaman BNP Paribas Perancis dan JBIC Jepang TOTAL 17 Data pinjaman luar negeri yang berakhir masa lakunya atau closing date selama triwulan I tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran II.4. 6

28 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN II TAHUN 2010 Pada triwulan II tahun 2010 ini pelaksanaan evaluasi kinerja pinjaman luar negeri dilakukan berdasarkan tingkat realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri (disbursement), realisasi pembayaran biaya-biaya (fees), pinjaman kategori zero disbursement yang telah menimbulkan biaya/fee, pinjaman yang belum berlaku efektif, dan pinjaman yang akan berakhir masa lakunya (closing date/closing account), serta pinjaman yang closing date-nya telah terlewati namun masih terdapat sisa dana yang belum/tidak ditarik. A. Realisasi Penyerapan Dana Pinjaman Luar Negeri Pada triwulan II tahun 2010, dapat dilaporkan bahwa realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri berdasarkan dokumen penarikan atau Notice of Disbursement (NoD) yang diterima dari Lender mencapai sebesar USD 372,97 juta (berdasarkan kurs 30 Juni 2010). Realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri dimaksud adalah merupakan realisasi penarikan pinjaman proyek pada 84 perjanjian pinjaman luar negeri (loan/credit agreement). Realisasi penyerapan pinjaman proyek (project loan) selama triwulan II tahun 2010 dapat disajikan menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 3.1 REALISASI PENYERAPAN PINJAMAN LUAR NEGERI (PROJECT LOAN) SELAMA TRIWULAN II TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 NO. EXECUTING AGENCY PENYERAPAN PINJAMAN CURR NILAI IN USD % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Kementerian Dalam Negeri ACU 1,680, ,478, SDR 9, , USD 25,900, ,900, Sub Total 28,392, Kementerian Pertahanan EUR 305, , USD 13,822, ,822, Sub Total 14,195, Kementerian Pertanian SDR 242, , Sub Total 357, Kementerian Perhubungan EUR 2,862, ,493, JPY 283,530, ,202, Sub Total 6,696, Kementerian Pendidikan Nasional EUR 40, , JPY 19,807, , SDR 16,523, ,373, USD 414, , Sub Total 25,060, Kementerian Kesehatan SDR 943, ,392, USD 1,112, ,112, Sub Total 2,504, Kementerian Agama JPY 86,786, , SDR 1,550, ,287, Sub Total 3,267,

29 NO. (1) (2) 8 Kementerian Kelautan dan Perikanan 9 Kementerian Pekerjaan Umum 10 Kementerian Negara PPN / Bappenas 11 Badan Pertanahan Nasional EXECUTING AGENCY 12 Kementerian Komunikasi dan Informatika Sub Total Sub Total Sub Total Sub Total Sub Total 13 Kepolisian Negara Republik Indonesia Sub Total 14 Kementerian Negara PDT Sub Total 15 Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional Sub Total 16 Badan Kepegawaian Negara Sub Total 17 Badan Usaha Milik Negara - PT. PLN (Persero) Sub Total TOTAL Catatan : Nilai pada kolom (5) berdasarkan kurs tanggal 30 Juni CURR (3) EUR JPY SDR USD AUD JPY SDR USD SDR USD EUR JPY USD USD JPY EUR EUR JPY USD PENYERAPAN PINJAMAN NILAI IN USD (4) (5) 1,612, ,968, ,490, ,959, , , ,940, ,940, ,178, ,714, ,884, ,800,547, ,629, ,363, ,861, ,465, ,465, ,841, , , , , , , , ,097, ,107, , ,527, ,102, ,102, ,102, ,500, ,500, ,500, ,008, , , , ,172, ,172, ,414, ,834,413, ,369, ,946, ,071, ,369, ,387, ,972, % (6) Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase realisasi penyerapan pinjaman proyek (project loan) pada triwulan II tahun 2010 pada masing-masing Kementerian Negara/Lembagaa selaku executing agency terbesar dapat disajikan seperti pie chart berikut: Grafik Realisasi Penyerapan Pinjaman Luar Negeri Triwulan II Tahun 2010 PT. PLN (Persero), Lainnya, Kemendagri, 7.61 Kemenhan, 3.81 Kemendiknas, 6.72 Kemen PU, Data realisasi penyerapan danaa pinjaman luar negeri selama triwulan II tahun 2010 selengkapnyaa disajikan pada lampiran III.1 laporan ini. 8

30 B. Realisasi Pembayaran Biaya/Fee Pinjaman Luar Negeri Selama triwulan II tahun 2010 ini, Pemerintah telah melakukan pembayaran biaya-biaya (fees) yang timbul atas pelaksanaan pinjaman luar negeri kepada pihak Lender/Creditor yang terdiri dari commitment fee, service fee, debt reorganization, risk premium, creditor guarantee, mark up, insurance premium, other (biaya lainnya), arrangement, commission on each drawing, dan front-end fee sebesar equivalen USD 7,04 juta (kurs tanggal 30 Juni 2010). Adapun pembayaran biaya-biaya pinjaman (fees) selama triwulan II tahun 2010 dapat disajikan berdasarkan jenis biaya pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku penanggung jawab kegiatan (executing agency) sebagai berikut: Tabel 3.2 REALISASI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN LUAR NEGERI SELAMA TRIWULAN II TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 NO. EXECUTING AGENCY JENIS BIAYA PEMBAYARAN BIAYA CURR NILAI IN USD % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Kementerian Dalam Negeri Commitment Fee USD , ,64 Service Fee ACU , ,07 Sub Total ,71 6,84 2 Kementerian Pertahanan Arrangement or Brokerage EUR , ,51 Commitment Fee EUR 20,34 24,83 USD , ,30 Creditor Guarant or Truste EUR , ,99 Insurance Premium CHF , ,39 Other EUR , ,25 Sub Total ,26 18,28 3 Kementerian Keuangan Commitment Fee USD , ,43 Creditor Guarant or Truste USD , ,03 Debt Reorganization EUR , ,49 USD , ,45 Other USD 8.133, ,61 Sub Total ,01 13,73 4 Kementerian Pertanian Service Fee ACU , ,23 Sub Total ,23 1,75 5 Kementerian Perhubungan Commission on Each Drawing JPY , ,05 Commitment Fee EUR , ,03 JPY , ,08 Other USD 8.778, ,03 Sub Total ,19 11,41 6 Kementerian Pendidikan Nasional Commission on Each Drawing JPY ,00 285,29 Commitment Fee EUR 3.728, ,33 JPY , ,87 USD , ,51 Other USD 3.523, ,40 Sub Total ,39 5,38 7 Kementerian Kesehatan Commitment Fee EUR , ,14 USD , ,94 Sub Total ,08 1,82 8 Kementerian Agama Commission on Each Drawing JPY , ,54 Mark Up USD , ,23 Sub Total ,77 5,08 9 Kementerian Kelautan dan Perikanan Commission on Each Drawing JPY , ,55 Sub Total 5.179,55 0,07 10 Kementerian Pekerjaan Umum Commission on Each Drawing JPY , ,76 Commitment Fee JPY , ,78 USD , ,85 Service Fee ACU , ,56 Sub Total ,95 17,39 9

31 NO. EXECUTING AGENCY JENIS BIAYA PEMBAYARAN BIAYA CURR NILAI IN USD % (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) 11 Kem. Koordinator Perekonomian Commitment Fee USD , ,00 Sub Total ,00 8,88 12 Kem. Negara Lingkungan Hidup Commitment Fee EUR 5.402, ,66 Sub Total 6.594,66 0,09 13 Kem. Negara PPN / Bappenas Commission on Each Drawing JPY , ,09 Sub Total 2.917,09 0,04 14 Kem. Komunikasi dan Informatika Commission on Each Drawing JPY ,00 429,95 Sub Total 429,95 0,01 15 Kepolisian Negara RI Commitment Fee USD , ,98 Front-End Fee USD , ,00 Risk Premium USD , ,00 Sub Total ,98 7,52 16 Kementerian Negara PDT Commitment Fee USD , ,64 Sub Total ,64 0,55 17 Badan Tenaga Nuklir Nasional Other USD 1.320, ,11 Sub Total 1.320,11 0,02 18 BPPT Other USD 4.416, ,55 Sub Total 4.416,55 0,06 19 Bakosurtanal Commission on Each Drawing JPY ,00 565,85 Sub Total 565,85 0,01 20 Badan Usaha Milik Negara : - PT. PLN (Persero) Commitment Fee USD , ,92 Creditor Guarant or Truste EUR 6.688, ,18 Other EUR , ,79 USD 2.762, ,37 Sub Total ,26 0,80 - PT. Telekomunikasi Indonesia Other USD , ,30 Sub Total ,30 0,16 - PT. Garuda Indonesia Other USD 5.079, ,03 Sub Total 5.079,03 0,07 - PT. Dirgantara Indonesia Other USD 2.574, ,61 Sub Total 2.574,61 0,04 TOTAL ,19 100,00 Catatan : Nilai pada kolom (6) berdasarkan kurs tanggal 30 Juni 2010 Pembayaran biaya/fee selama triwulan II tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.2. C. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Ada Penarikannya (Zero Disbursement) Pada akhir triwulan II tahun 2010 terdapat 35 pinjaman yang telah ditandatangani dan belum ada penarikan dana (zero disbursement) namun telah menimbulkan biaya/fee yang harus dibayar oleh Pemerintah. Beberapa pembayaran biaya/fee dimaksud harus dilakukan karena telah dipersyaratkan dalam loan agreement antara lain management fee, commitment fee, insurance premium, risk premium, front-end fee, structuring fee, arrangement fee, agent fee, raising fee, dan other (biaya lainnya). Biaya/fees tersebut di atas, yang telah dibayar atas pinjaman luar negeri yang dikategorikan zero disbursement pada masing-masing executing agency dapat dilaporkan sebagai berikut : 10

32 Tabel 3.3. REALISASI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN LUAR NEGERI ATAS LOAN ZERO DISBURSEMENT SELAMA TRIWULAN II TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 NO. EXECUTING AGENCY JUMLAH PEMBAYARAN BIAYA JENIS BIAYA LOAN CURR NILAI IN USD % Kementerian Pertahanan 16 Management Fee USD 13,897, ,897, EUR 25, , Commitment Fee USD 1,289, ,289, EUR 2, , Front End Fee USD 978, , CHF 14, , Structuring Fee USD 407, , Raising Fee USD 42, , Risk Premium USD 541, , CHF 304, , Agent/Arrangement Fee USD 174, , EUR 98, , Other EUR 102, , Sub Total Kementerian Pertanian 1 Commitment fee USD 229, , Sub Total 229, Kementerian Perhubungan 3 Commitment Fee EUR 43, , JPY 123,814, ,398, Sub Total 1,451, Pendidikan Nasional 1 Commitment Fee JPY 10,883, , Sub Total 122, Kementerian Pekerjaan Umum 4 Front End Fee USD 58, , Commitment fee USD 27, , JPY 17,373, , Sub Total 282, Mabes POLRI 5 Commitment fee USD 32, , Insurance/Risk Premium USD 1,593, ,593, Management Fee USD 113, , Front End Fee USD 78, , Arrangement USD 118, , Sub Total 1,936, PT. PLN (Persero) 3 Management Fee EUR 132, , Commitment Fee EUR 157, , Sub Total 353, Total 33 22,280, Catatan : Nilai pada kolom (6) berdasarkan kurs tanggal 30 Juni 2010 Dapat dilaporkan bahwa biaya yang timbul dan telah dibayarkan terkait pinjaman luar negeri pada Kementerian Pertahanan, POLRI dan PT. PLN (Persero) dengan kategori zero disbursement disebabkan antara lain karena pembayaran biaya tersebut (misalnya risk/insurance premium, structuring fee, agent fee, management fee, dan frond-end fee) merupakan persyaratan yang telah ditentukan dalam loan agreement sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi agar pinjaman dapat berlaku efektif (conditions precedent for effectiveness) dan/atau dapat ditarik (conditions precedent for first disbursement). Selanjutnya, untuk pinjaman Farmer Empowerment Agricultural Technology (FEATI) pada Kementerian Pertanian yang dananya bersumber dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) berdasarkan loan agreement berkenaan, pelaksanaan penarikan dananya dilaksanakan setelah dana pinjaman yang bersumber dari IDA Credit untuk pembiayaan kegiatan tersebut telah seluruhnya ditarik. 11

33 Pinjaman luar negeri dengan kategori zero disbursement dan telah menimbulkan biaya yang harus dibayar oleh Pemerintah pada Triwulan II tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.3. D. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Efektif Sampai dengan akhir triwulan II tahun 2010 terdapat 28 pinjaman yang belum berlaku efektif yang tersebar di 8 Kementerian Negara/Lembaga/BUMN sebagai executing agency. Pinjaman luar negeri tersebut belum dinyatakan berlaku efektif (declaration of the loan effectiveness) disebabkan antara lain masih dalam proses pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman (pemenuhan conditions precedent for loan effectiveness). Persyaratan dimaksud antara lain terkait dengan penerbitan Subsidiary Loan Agreement (SLA), pembayaran uang muka pinjaman (advance payment), pembukaan letter of credit, evidence of authority, dan persyaratan lainnya yang ditentukan. Dari 28 pinjaman yang belum berlaku efektif dimaksud, dapat diperinci menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 3.4. PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BELUM EFEKTIF KEADAAN PER 30 JUNI 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1 Kementerian Dalam Negeri 1 Pinjaman Bank Dunia 2 Kementerian Pertahanan 13 Pinjaman dari Perancis (4), Belgia (1), China (2), Korea (3), Afrika Selatan (1), Singapura (1), dan Swiss (1) 3 Kementerian Keuangan 2 Pinjaman dari Bank Dunia dan ADB 4 Kementerian Perhubungan 2 Pinjaman dari IDB dan KfW Jerman 5 Kementerian Pekerjaan Umum 1 Pinjaman dari Bank Dunia 6 POLRI 5 Pinjaman dari EXIM Malaysia (1), Singapura (3) dan USA (1) 7 Badan Usaha Milik Negara - PT. PLN (Persero) 3 Pinjaman dari JICA Jepang (1), dan Perancis (2) - PT. Merpati Airlines 1 Pinjaman dari EXIM Bank China Total 28 Data pinjaman luar negeri yang belum efektif pada triwulan II tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.4. 12

34 E. Pinjaman Luar Negeri yang Akan Mengalami Closing Date Triwulan IV Tahun 2010 Pada triwulan IV tahun 2010 diperkirakan terdapat sebanyak 35 pinjaman luar negeri yang akan berakhir masa lakunya atau akan mengalami closing date yang tersebar di 13 Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency. Secara lebih rincian pinjaman yang akan mengalami closing date pada Triwulan IV Tahun 2010 pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 3.5. PINJAMAN LUAR NEGERI YANG AKAN MENGALAMI CLOSING DATE PADA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 30 JUNI 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Dalam Negeri 2 Pinjaman dari ADB dan IDB 2. Kementerian Pertahanan 5 Pinjaman dari Singapura (2), Perancis (1), Polandia (1) dan Inggris (1) 3. Kementerian Keuangan 3 Pinjaman Program/Siaga dari Australia, Perancis dan Bank Dunia 4. Kementerian Perhubungan 1 Pinjaman dari Natixis Perancis 5. Kementerian Pendidikan Nasional 1 Pinjaman dari Bank Dunia 6. Kementerian Kesehatan 4 Pinjaman dari KfW Jerman (1), ADB (2) dan Bank Dunia (1) 7. Kementerian Agama 2 Pinjaman dari IDB 8. Kementerian Kelautan dan Perikanan 2 Pinjaman dari Bank Dunia dan ADB 9. Kementerian Pekerjaan Umum 10 Pinjaman dari ADB (3), Bank Dunia (5) dan IDB (2) 10. Kementerian Koord Perekonomian 1 Pinjaman dari ADB 11. Bappenas 1 Pinjaman dari ADB 12. Kementerian Kominikasi dan Inform 1 Pinjaman dari ICO Spanyol 13. POLRI 2 Pinjaman dari Singapura Total 35 Data pinjaman luar negeri yang akan berakhir pada triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.5. F. Pinjaman Luar Negeri yang Closing Date-nya Telah Terlewati, Berstatus Active Loan Namun Masih Terdapat Dana yang Belum/Tidak Ditarik (Undisbursed) Berdasarkan hasil pemantauan data pada DMFAS, terdapat 29 pinjaman luar negeri yang telah habis/melewati masa berlakunya (closing date), berstatus active loan dan masih terdapat sisa dana yang tidak/belum ditarik yang tersebar di 11 Kementerian Negara/Lembaga/BUMN. Dari 29 pinjaman luar negeri tersebut di atas, dapat disajikan menurut Kementerian Negara/Lembaga/BUMN sebagai berikut: 13

35 No. EXECUTING AGENCY Tabel 3.6. PINJAMAN LUAR NEGERI YANG CLOSING DATE TERLEWATI, BERSTATUS ACTIVE DAN MASIH ADA SISA DANA KEADAAN PER 30 JUNI 2010 JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Dalam Negeri 3 Pinjaman Bank Dunia 2. Kementerian Pertahanan 5 Pinjaman dari Amerika Serikat, Perancis, Korea, Singapura dan Inggris 3. Kementerian Keuangan 1 Pinjaman dari IDB 4. Kementerian Pertanian 3 Pinjaman dari ADB, IDB dan IFAD 5. Kementerian Pendidikan Nasional 4 Pinjaman dari KfW Jerman (2) dan IDB (2) 6. Kementerian Kesehatan 1 Pinjaman dari KfW Jerman 7. Kementerian Agama 1 Pinjaman dari IDB 8. Kementerian Lingkungan Hidup 1 Pinjaman dari KfW Jerman 9. Badan Pertanahan Nasional 2 Pinjaman Bank Dunia 10. PT. Kertas Kraft Aceh (KKA) 1 Pinjaman dari IDB 11. PT PLN (Persero) 7 Pinjaman Jepang (2), Perancis (4) dan China (1) Total 29 Perubahan atas status 29 pinjaman luar negeri tersebut di atas pada DMFAS dari active loan menjadi fully disbursed tidak dapat dilaksanakan akibat adanya beberapa pinjaman yang masih dalam proses closing account yaitu untuk beberapa pinjaman dari Bank Dunia pada Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pertanahan Nasional. Selain itu, penyebab lain tidak dapat dilakukan perubahan status karena belum/tidak adanya dokumen resmi penutupan (termination) dan/atau pembatalan terhadap sisa dana yang tidak ditarik (cancellation). Secara detail, data pinjaman luar negeri yang telah closing date namun masih ada sisa dana yang tidak/belum ditarik dan masih berstatus active loan selengkapnya disajikan pada lampiran III.6. 14

36 BAB IV EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN PROGRESS VARIANT Bab ini menyajikan data pinjaman luar negeri berstatus aktif (on going project) yang ditunjukkan berdasarkan kategori dari hasil perhitungan progress variant. Terkait dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pinjaman luar negeri, salah satu indikator kinerja ditentukan dengan cara membandingkan disbursement ratio dengan elapsed time ratio, metode perhitungan ini disebut progress variant. Sampai dengan akhir Juni 2010, setiap pinjaman berstatus aktif (on going project) dilakukan perhitungan sebagai berikut: = 100% = 100% = Dimana elapsed time merupakan perhitungan waktu yang dihitung antara tanggal efektif pinjaman sampai dengan tanggal cut off date (30 Juni 2010),sedangkan availability period merupakan perhitungan waktu antara tanggal efektif pinjaman sampai dengan batas waktu penarikan pinjaman (closing date). Dari hasil perhitungan progress variant tersebut di atas, setiap pinjaman yang berstatus aktif dapat ditentukan 3 kategori sebagai berikut: a. A head or on schedule, yaitu kategori progress variant dengan angka lebih dari atau sama dengan 1 (PV 1); b. Behind schedule, yaitu kategori progress variant dengan angka lebih dari 0,3 dan kurang dari 1 (0,3 < PV < 1); c. At risk, yaitu kategori progress variant, dengan angka kurang dari atau sama dengan 0,3 (PV 0,3). Penentuan perhitungan progress variant ke dalam tiga kategori tersebut hanya berlaku terhadap pinjaman yang telah terdapat realisasi penarikannya. Sementara itu, untuk pinjaman berstatus aktif dan belum ada penarikannya (zero disbursement), penentuan kategori progress variantnya hanya didasarkan pada elapsed time ratio yang juga ditentukan dalam 2 kategori, yaitu; a. Behind schedule, yaitu apabila elapsed time ratio kurang dari atau sama dengan 70%, dan; b. At risk, apabila elapsed time ratio lebih dari 70%. 15

37 Selanjutnya dilaporkan bahwa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 terdapat sebanyak 185 pinjaman yang berstatus aktif (on going project), dengan rincian kategori progress variant sebagai berikut: NO KATEGORI SUDAH ADA PENARIKAN BELUM ADA PENARIKAN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) 1 A head or on schedule Behind schedule At risk JUMLAH Kategori progress variant per Kementerian Negara/Lembaga: KATEGORI PROGRESS VARIANT NO KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA A HEAD AND BEHIND JUMLAH LOAN AT RISK ON SCHEDULE SCHEDULE (1) (2) (3) (4) (5) 1 Kementerian Dalam Negeri Kementerian Pertahanan Kementerian Keuangan Kementerian Perhubungan Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Kesehatan Kementerian Pertanian Kementerian Agama Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Komunikasi dan Informatika Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Negara Lingkungan Hidup Badan Kepegawaian Negara Bakosurtanal Bappenas Mabes Polri Badan Pemeriksa Keuangan Badan Usaha Milik Negara - PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) JUMLAH Data perhitungan progress variant pinjaman luar negeri selama triwulan II tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran bab IV laporan ini. 16

38 BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Bab VII Pasal 24 Ayat (1) dan Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.08/2010 tentang Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Publikasi dan Dokumentasi Pinjaman Dan/Atau Hibah Pemerintah, telah diamanatkan untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi triwulanan terhadap kegiatan yang dibiayai dari pinjaman dan hibah luar negeri. Untuk memenuhi amanat tersebut, pada triwulan II tahun 2010 telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap loan-loan sebagai berikut : A. Loan IDA IND Early Childhood Education and Development Project (Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (Program PPAUD)) Pendanaan untuk program ini berasal dari pinjaman lunak Bank Dunia senilai SDR 46,2 juta (equivalent USD 67,50 juta ) yang ditandatangani pada tanggal 13 September 2006, dan Hibah dari Kerajaan Belanda senilai USD 25,30 juta serta dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah senilai USD 34,94 juta. Pinjaman efektif pada tanggal 11 Desember 2006 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember Sebagai executing agency adalah Kementerian Pendidikan Nasional. Tujuan umum proyek PPAUD ini adalah untuk meningkatkan proporsi anak dari keluarga kurang mampu untuk siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya melalui partisipasi dalam program pengembangan anak usia dini yang mudah, efektif, berkualitas serta memperlancar perkembangan anak usia dini yang holistik (pendidikan, kesehatan, gizi, dan keikutsertaan orang tua) dan berkelanjutan. Program ini juga ditujukan untuk memperkuat kemampuan kelembagaan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya PPAUD. Berdasarkan data pada tata usaha Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, tingkat penyerapan dana pinjaman per tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut : Loan No Loan Amount Disbursed Disb Ratio Elapsed Time Ratio Progress Variant IND SDR SDR Dari tabel di atas, diperoleh informasi bahwa tingkat penyerapan pinjaman per tanggal 31 Maret 2010 baru mencapai 30.51% dari nilai komitmen, sedangkan waktu yang terpakai (elapsed time) telah mencapai 46.84%. Apabila dilakukan perhitungan progress variant (PV) terhadap pinjaman 17

39 tersebut akan diperoleh nilai sebesar 0.65, sehingga dikategorikan sebagai pinjaman yang mengalami keterlambatan penarikan dananya (behind schedule). Berdasarkan tingkat penyerapan yang rendah tersebut di atas, telah dilaksanakan monitoring dan evaluasi melalui on site visit ke lokasi kegiatan dan secara umum beberapa permasalahan yang yang dijumpai di lapangan meliputi: 1. Keterlambatan pelaksanaan pelatihan tenaga pendidik yang disebabkan oleh lambatnya proses revisi DIPA. Keterlambatan pelaksanaan pelatihan tenaga pendidik yang merupakan salah satu prosedur dan tahapan yang harus dilaksanakan sebelum mencairkan dana block grant, berdampak pada keterlambatan pelaksanaan pencairan dana block grant untuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK). 2. Kesinambungan proyek (sustainability). Isu mengenai kesinambungan proyek menjadi hal yang paling banyak dipertanyakan oleh pelaksana kegiatan di lapangan. Pertanyaan mengenai exit strategy yang akan diambil oleh Pemerintah Daerah setelah proyek selesai dianggap akan menjadi permasalahan yang perlu untuk dicarikan pemecahannya saat ini. Hal yang berkenaan dengan keterlibatan Pemerintah Daerah untuk menanggung biaya operasional program PPAUD, termasuk honor tenaga pendidik, layak untuk dimasukkan ke dalam postur anggaran Pemerintah Daerah yang bersangkutan melalui APBD dengan mengacu pada prinsip kesinambungan kegiatan di masa mendatang. Adapun usul/saran/masukan dalam upaya percepatan penarikan dana kegiatan MEDP adalah : 1. Dalam rangka percepatan proses penyusunan/revisi DIPA di masa yang akan datang, kiranya Executing Agency perlu berkoordinasi dengan DJA, DJPB dan pengelola keuangan di daerah. 2. Untuk menjamin kesinambungan, keterlibatan Pemerintah Daerah untuk menanggung biaya operasional Early Childhood Education and Development Project, termasuk honor tenaga pendidik, layak untuk dimasukkan ke dalam postur anggaran Pemerintah Daerah yang bersangkutan melalui APBD dengan mengacu pada prinsip kesinambungan kegiatan di masa mendatang. B. Loan ADB 2064-INO (SF) dan 2065-INO, serta Grant No.4299-INO dari Pemerintah Belanda kegiatan Participatory Irrigation Sector Project (PISP). Program PISP ini didanai dari 3 sumber pendanaan yang berasal: (i) pinjaman ADB yang bersumber dari Asian Development Fund (ADF): (ii) pinjaman ADB yang bersumber dari fasilitas Ordinary Capital Resource (OCR); dan (iii) hibah dari Pemerintah Belanda. Selanjutnya sebagai borrower, Pemerintah Indonesia menyediakan rupiah murni pendamping khusus untuk pekerjaan civil work. Tujuan program Participatory Irrigation Sector Project (PISP) secara umum adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di wilayah pedesaan. Upaya desentralisasi dan keberlanjutan pengelolaan jaringan irigasi secara partisipatif dan upaya 18

40 untuk meningkatkan hasil produksi pada lahan pertanian beririgasi merupakan dasar untuk mencapai tujuan program PISP tersebut. Berdasarkan data pada tata usaha Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, Direktorat Jenderal pengelolaan Utang, deskripsi dan tingkat penyerapan dana pinjaman dan hibah per tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut : Loan ID GADB0121 Creditor/Donor Reference 2064-INO (SF) 2065-INO 4299-INO Date Signed 2 Februari Juli 2006 Executing Agency - Ditjen Sumber Daya Air - Kementerian PU; - Ditjen Bina Bangda- Kementerian Dalam Negeri; - Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air-Kementerian Pertanian. Effective Date 2 Juni Februari Juli 2006 Closing Date 30 Juni 2011 Currency SDR USD USD Loan Amount 13,374, ,000, ,000, Disbursement 4,364, ,640, ,083, Disbursed Ratio Elapsed Time Ratio Progress Variant 0, Category Loan Behind Schedule Behind Schedule Biaya Yang Dibayarkan Commitment Fee : USD 1,126, Front and Fee : USD 270, Dari tabel di atas, diperoleh informasi bahwa pinjaman tersebut dikategorikan sebagai pinjaman yang behind schedule. Selanjutnya, Berdasarkan tingkat penyerapan yang rendah tersebut di atas, telah dilaksanakan monitoring dan evaluasi melalui on site visit ke lokasi kegiatan dan secara umum beberapa permasalahan yang dijumpai di lapangan meliputi: 1. Keterlambatan penerbitan DIPA, yang disebabkan karena lamanya proses penyusunan RKA- KL untuk DIPA Ditjen Bina Bangda dan Satker Bappeda di daerah dari Biro Perencanaan, Sekjen Kementerian Dalam Negeri. Hal ini terjadi setiap tahun anggaran bahkan sampai saat ini untuk DIPA 2010 Satker Bappeda di daerah, RKA-KL-nya masih dalam proses pembahasan di Biro Perencanaan, Sekjen Kementerian Dalam Negeri. Salah satu penyebab lamanya proses penerbitan DIPA tersebut karena RKA-KL Ditjen Bina Bangda dan Satker Bappeda di daerah masuk dalam Bagian Anggaran Lain-Lain (BA.69) atau sekarang berubah menjadi Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA.999). 2. Pengalihan pengelola proyek pada Dinas Pertanian Kabupaten ke Dinas Pertanian Provinsi, namun sebagai pelaksana kegiatan program PISP berada di Dinas Pertanian Kabupaten. Perubahan ini tentunya akan memperpanjang alur pencairan dana dan agak terkendala dalam hal pencairan dana karena ketergantungan dengan kabupaten lain dalam satu provinsi. 3. Seringnya mutasi pejabat/pegawai pengelola proyek di daerah yang berdampak pada terjadinya pergantian pengelola proyek PISP. 19

41 4. Penerbitan NOL dari ADB memakan waktu lama. 5. Pedoman umum kegiatan PISP dirasa kurang jelas dan kurang tersosialisasikan. 6. Rendahnya honorarium Tim Pendampingan Masyarakat (TPM), dan Minimnya kualitas Sumber Daya Manusia di P3A. 7. Pembatasan waktu pendampingan TPM untuk 1 Daerah Irigasi yang hanya selama 2 tahun. 8. Adanya indikasi backlog atas SP2D yang diterbitkan oleh KPPN. Berdasarkan penjelasan dari National Project Coordination and Monitoring Office (NPCMO), diakui bahwa terdapat backlog atas SP2D yang diterbitkan KPPN mulai dari tahun 2006 sampai tahun 2009, dengan total nilai mencapai Rp ,- dengan penjelasan sebagai berikut: (i) nilai sebesar Rp ,- adalah backlog atas SP2D yang telah membebani rekening khusus, namum SP2D dan beserta dokumen pendukungnya tidak ditemukan dan/atau ada tetapi tidak cocok dengan rekening khusus; dan (ii) nilai sebesar Rp ,- adalah backlog atas SP2D yang kemungkinan membebani dana talangan di Bank Indonesia, dimana SP2D beserta dokumen pendukungnya lengkap ada di NPCMO. Adapun rekomendasi Tim Monitoring dan Evaluasi dalam upaya percepatan penarikan dana kegiatan PISP adalah: 1. Terkait dengan permasalahan keterlambatan proses penerbitan DIPA Satker Bappeda, Biro Perencanaan, Sekjen Kementerian Dalam Negeri segera melakukan penyusunan dan pembahasan terhadap RKA-KL tahun 2010 untuk Satker Bappeda dalam rangka mempercepat proses permintaan penetapan SAPSK ke DJA, dengan tetap menggunakan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA.999) seperti yang dilakukan pada tahun sebelumnya, dengan catatan: Biro Perencanaan, Sekjen Kementerian Dalam Negeri dapat mengajukan kembali permintaan izin kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Menteri Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran atau Direktorat Jenderal Perbendaharaan diharapkan memberikan jawaban atau penegasan untuk tetap berpedoman surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor:S-3692/PB/2008 tanggal 8 Mei 2008 perihal Mekanisme Penyaluran dan Kewenangan Pengelolaan Dana Kegiatan PPKSDA, Program WISMP, PISP, NTB-WRMP dan JSDF TA Selanjutnya, diusulkan juga dalam rangka percepatan proses penerbitan DIPA 2011 Satker Ditjen Bina Bangda dan Satker Bappeda, Biro Perencanaan, Sekjen Kementerian Dalam Negeri dapat mengusulkan kepada Bappenas dan/atau Menteri Keuangan untuk mengalihkan penggunaan Bagian Anggaran 999 ke Bagian Anggaran Sektoral yaitu Bagian Anggaran Kementerian Dalam Negeri (BA.010). 2. Terhadap pengalihan kewenangan pengelola proyek PISP dari Dinas Pertanian Kabupaten ke Dinas Pertanian Propinsi, disarankan Dinas Pertanian Kabupaten untuk lebih meningkatkan koordinasi dan komunikasi secara intensif ke Dinas Pertanian Propinsi terkait pelaksanaan kegiatan PISP agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan optimal dan efektif. 20

42 3. Untuk menghindari kekosongan pengelola proyek PISP karena adanya mutasi,.perlu dilibatkan banyak pegawai dinas dalam kegiatan PISP atau pendampingan secara intensif yang dilakukan oleh konsultan sebagai proses pembelajaran bagi pejabat/pegawai baru yang ditugaskan untuk mengelola kegiatan PISP. 4. Direktorat SDA, Kementerian Pekerjaan Umum yang bertindak sebagai Lead Executing Agency melakukan upaya pendekatan dan pemantauan secara intensif terhadap setiap pengajuan persetujuan kepada ADB, agar proses penerbitan NOL dapat dipercepat sehingga penyelesaian kegiatan yang mensyaratkan NOL berjalan sesuai jadwal pelaksanaan proyek. 5. Lebih diintensifkan sosialisasi terhadap panduan umum kegiatan PISP kepada satker pelaksana di daerah agar tidak ada lagi perbedaan pemahaman dalam implementasi program, sehingga diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan PISP tidak menyimpang dari ketentuan pedoman umum yang ditetapkan oleh pusat. 6. Pengklasifikasian kewenangan DI perlu ditinjau lagi, mengingat semua permasalahan menumpuk di pemerintahan daerah setempat serta perlu adanya kesepakatan bersama (MoU) yang jelas dalam pengelolaan wilayah kewenangan Daerah Irigasi baik antar Kabupaten - Propinsi, Kabupaten - Pusat, maupun Kabupaten, Propinsi, dan Pusat. 7. Perlunya pelatihan dan pembinaan kepada P3A/federasi P3A secara berkelanjutan sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan ada nilai tambah bagi masyarakat tani yaitu ikut merasa memiliki dan menjadi bagian dari kegiatan pengelolaan sistem irigasi setempat. 8. Terkait penyelesaian backlog atas SP2D yang diterbitkan oleh KPPN, disarankan agar NPCMO melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Backlog atas SP2D yang membebani rekening khusus, dimana SP2D dan dokumen pendukungnya tidak ditemukan dan/atau ada tetapi tidak cocok dengan rekening khusus, NPCMO segera mengumpulkan SP2D dari KPPN dengan bantuan/kerjasama Direktorat Pengelolaan Kas Negara-DJPBN dan juga lebih mengintensifkan pelaksanaan rekonsiliasi dengan Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran-Bank Indonesia. b. Backlog atas SP2D yang kemungkinan membebani dana talangan, dimana SP2D dan dokumen pendukungnya ada, NPCMO segera melakukan koordinasi dan rekonsiliasi secara intensif kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara-DJPBN. 21

43 BAB VI LAPORAN DATA SAPSK, SP DIPA, SP2D, DAN SP3 YANG BERSUMBERDARI DJA DAN DJPBN Bab VI ini khusus menyajikan data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dan/atau Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) dengan pertimbangan bahwa Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan termasuk bagian yang melaksanakan fungsi perencanaan anggaran dan pelaksanaan anggaran terkait dengan kegiatan/proyek yang dananya bersumber dari pinjaman luar negeri. Dalam laporan triwulan II tahun 2010 ini, penyajian data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan/atau Direktorat Jenderal Perbendaharaan masih sebatas data pinjaman luar negeri, dan diharapkan pada triwulan berikutnya dapat dilengkapi dengan data hibah luar negeri. Data dimaksud antara lain meliputi: a. Data SAPSK (Satuan Anggaran per Satuan Kerja) berasal dari Direktorat Sistem Penganggaran - Direktorat Jenderal Anggaran. b. Data SP-DIPA (Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) berasal dari Direktorat Pelaksanaan Anggaran - Direktorat Jenderal Perbendaharaan. c. Data SP2D Rekening Khusus, diperoleh dari Direktorat Sistem Perbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. d. Data dari KPPN Khusus Jakarta VI - Direktorat Jenderal Perbendaharaan, meliputi: (i) Data SP2D Rekening Khusus, dan (ii) Data SP3 (Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan). Pemanfaatan data dari kedua unit eselon I tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai berapa alokasi pagu pinjaman luar negeri yang telah ditetapkan dalam dokumen SAPSK maupun yang telah disahkan dalam dokumen SP-DIPA, serta realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri dalam triwulan II tahun 2010 pada Kementerian Negara/Lembaga selaku Executing Agency yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan/proyek yang sumber dananya dibiayai dari pinjaman luar negeri. Data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan tersebut, terlebih dahulu dikorelasikan berdasarkan nomor register sebagai penghubung (link). Kemudian untuk memperoleh gambaran mengenai realisasi penyerapan pinjaman luar negeri yang dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga selaku Executing Agency, data SP-DIPA dikorelasikan berdasarkan nomor register dengan data SP2D Rekening Khusus dari Direktorat Sistem Perbendaharaan maupun KPPN Khusus Jakarta VI, serta data SP3 dari KPPN Khusus Jakarta VI. Selanjutnya hasil korelasi data tersebut, dapat disajikan dalam bentuk tabel perbandingan sebagai berikut: a. Data SAPSK dengan data SP-DIPA. b. Data SP-DIPA dengan data SP2D Rekening Khusus - Direktorat Sistem Perbendaharaan. c. Data SP-DIPA dengan data SP2D Rekening Khusus - KPPN Khusus Jakarta VI. d. Data SP-DIPA dengan data SP3 - KPPN Khusus Jakarta VI. 22

44 Tabel berikut menunjukkan perbandingan data seperti tersebut d iatas yang disajikan dalam rekapitulasi Per Bagian Anggaran atau Kementerian Negara/Lembaga. Tabel 6.1 PERBANDINGAN DATA SAPSK (DJA) DENGAN SP-DIPA (DJPBN) PER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NILAI (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN SAPSK SP-DIPA 004 Badan Pemeriksa Keuangan 6,861, ,861, Kementerian Dalam Negeri 2,079,503, ,078,003, Kementerian Pertahanan 4,287,100, ,257,100, Kementerian Keuangan 455,705, ,679, Kementerian Pertanian 342,493, ,741, Kementerian Perhubungan 1,592,659, ,536,275, Kementerian Pendidikan Nasional 2,109,725, ,860,032, Kementerian Kesehatan 926,803, ,657, Kementerian Agama 764,482, ,482, Kementerian Kelautan dan Perikanan 457,947, ,746, Kementerian Pekerjaan Umum 7,550,370, ,435,206, Kementerian Lingkungan Hidup 2,971, Kementerian Negara PPN / Bappenas 132,474, ,474, Badan Pertanahan Nasional 180,758, ,758, Kementerian Komunikasi dan Informatika 182,609, ,609, Kepolisian Negara Republik Indonesia 2,098,000, ,098,000, Lembaga Ketahanan Nasional 70,000, ,000, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 227,446, ,446, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 15,485, ,485, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 23,900, ,900, Bakosurtanal 205,000, ,000, Badan Kepegawaian Negara 120,850, ,850, BPKP 45,841, ,722, Badan Nasional Penanggulangan Bencana 8,000, ,000, Badan SAR Nasional 34,000, ,000, Bendahara Umum Negara 6,865,071, ,839,429, J u m l a h 30,786,060, ,281,463, Pada tabel 6.1 di atas tampak adanya perbedaan akumulasi nilai antara data SAPSK yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dengan data SP-DIPA yang bersumber dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Perbedaan tersebut masih memungkinkan karena menurut informasi antara lain disebabkan oleh selisih waktu antara penetapan dokumen SAPSK dengan pengesahan dokumen SP-DIPA, misalnya adanya revisi pagu alokasi pinjaman luar negeri. Selain itu, berdasarkan pengamatan terhadap data pinjaman luar negeri yang bersumber 23

45 dari kedua unit tersebut, dijumpai adanya hal-hal sebagai berikut : a. Terdapat identitas nomor register yang tidak sesuai dengan struktur nomor register yang diterbitkan oleh Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang: 1. Data SAPSK yaitu : - Kode Register , Pinjaman Belum Efektif - Kode Register , Pinjaman Program Other - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge ADB. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - IBRD - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Export Credit. 2. Data SP-DIPA yaitu : - Kode Register , Pinjaman Program IBRD. - Kode Register , Pinjaman Program Japan. - Kode Register , Pinjaman Program Other. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - ADB. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - IBRD. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge Japan. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Export Credit. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Other Multilateral. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Other Bilateral. - Kode Register , Pinjaman Proyek Tsunami Pledge - ADB. b. Terdapat identitas nomor register pinjaman luar negeri yang masih kosong ( tidak ada ) pada data SAPSK dan SP-DIPA. c. Terdapat identitas nomor register yang mana status pinjaman tersebut sudah fully paid dan fully disbursed pada data SAPSK dan SP-DIPA. Selanjutnya dapat diinformasikan juga bahwa nomor register naskah perjanjian pinjaman luar negeri/hibah luar negeri yang dikeluarkan oleh Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang memiliki kriteria sebagai berikut : a. Nomor register terdiri dari susunan angka yang terdiri sebanyak delapan angka (digit). b. Dari delapan angka tersebut terdapat spesifikasi yaitu : 1. Pinjaman Multilateral, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Bilateral, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Export Credit, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Commercial, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Leasing, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Bonds and Notes nomor register berawal dengan angka Pinjaman utang lama, nomor register berawal dengan angka 7. Khusus dalam laporan ini, untuk nomor register yang berawal dengan angka 7 (hibah luar negeri) belum disajikan. 24

46 Tabel 6.2. PERBANDINGAN DATA SP-DIPA DENGAN DATA SP2D REKENING KHUSUS DARI DIREKTORAT SP PER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (dalam ribuan rupiah) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NILAI SP2D NILAI SP-DIPA KODE URAIAN TRIWULAN I TRIWULAN II S.D. TRIWULAN II (1) (2) (3) (4) (5) (6) 004 Badan Pemeriksa Keuangan 6,861, Kementerian Dalam Negeri 2,078,003, ,277, ,560, ,837, Kementerian Pertahanan 4,257,100, Kementerian Keuangan 437,679, , , , Kementerian Pertanian 341,741, ,665, ,081, ,746, Kementerian Perhubungan 1,536,275, ,000, ,564, ,564, Kementerian Pendidikan Nasional 1,860,032, ,707, ,854, ,561, Kementerian Kesehatan 925,657, ,894, ,887, ,781, Kementerian Agama 764,482, ,493, ,913, ,407, Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Negara PPN / Bappenas 457,746, ,045, ,045, ,435,206, ,575, ,373, ,948, ,474, , , ,387, Badan Pertanahan Nasional 180,758, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara Republik Indonesia Lembaga Ketahanan Nasional Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 182,609, , , ,246, ,098,000, ,000, ,446, ,034, ,342, ,377, ,485, , ,136, ,495, ,900, , , ,770, Bakosurtanal 205,000, Badan Kepegawaian Negara 120,850, BPKP 42,722, ,938, ,938, Badan Nasional Penanggulangan Bencana 8,000, Badan SAR Nasional 34,000, Bendahara Umum Negara 6,839,429, ,241, ,241, J u m l a h 30,281,463, ,846, ,105,874, ,415,721,

47 Tabel 6.3. PERBANDINGAN DATA SP-DIPA DENGAN DATA SP3 DARI KPPN KHUSUS JAKARTA VI PER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (dalam ribuan rupiah) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NILAI SP3 NILAI SP-DIPA KODE URAIAN TRIWULAN I TRIWULAN II S.D. TRIWULAN II (1) (2) (3) (4) (5) (6) 004 Badan Pemeriksa Keuangan 6,861, , ,063, ,768, Kementerian Dalam Negeri 2,078,003, ,467, ,784, ,251, Kementerian Pertahanan 4,257,100, ,380, ,262, ,643, Kementerian Keuangan 437,679, ,171, ,349, ,521, Kementerian Pertanian 341,741, Kementerian Perhubungan 1,536,275, ,028, ,732, ,760, Kementerian Pendidikan Nasional 024 Kementerian Kesehatan 925,657, ,066, ,860,032, ,880, ,299, ,180, ,615, ,682, Kementerian Agama 764,482, ,843, ,843, Kementerian Kelautan dan Perikanan 457,746, ,360, ,360, Kementerian Pekerjaan Umum 7,435,206, ,814, ,184, ,026,999, Kementerian Negara PPN / Bappenas 132,474, ,289, ,635, ,925, Badan Pertanahan Nasional 180,758, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara Republik Indonesia 182,609, ,250, ,691, ,942, ,098,000, ,316, ,312, ,628, Lembaga Ketahanan Nasional 70,000, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 227,446, ,485, , , ,900, , , Bakosurtanal 205,000, , ,303, ,701, Badan Kepegawaian Negara 120,850, ,132, ,042, ,175, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Nasional Penanggulangan Bencana 42,722, ,000, Badan SAR Nasional 34,000, Bendahara Umum Negara 6,839,429, ,278, ,278, J u m l a h 30,281,463, ,902, ,441,190, ,138,093,

48 Tabel 6.4 PERBANDINGAN DATA SP-DIPA DENGAN DATA SP2D REKENING KHUSUS DARI KPPN KHUSUS JAKARTA VI PER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (dalam ribuan rupiah) Kementerian Negara/Lembaga Nilai SP2D Nilai SP-DIPA Kode Uraian Triwulan I Triwulan II S.D. Triwulan II (1) (2) (3) (4) (5) (6) 004 Badan Pemeriksa Keuangan 6,861, , , , Kementerian Dalam Negeri 2,078,003, , ,131, ,470, Kementerian Pertahanan 4,257,100, Kementerian Keuangan 437,679, ,312, ,136, ,449, Kementerian Pertanian 341,741, Kementerian Perhubungan 1,536,275, Kementerian Pendidikan Nasional 1,860,032, ,746, ,054, ,801, Kementerian Kesehatan 925,657, ,266, ,266, Kementerian Agama 764,482, ,788, ,971, ,759, Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Negara PPN / Bappenas 457,746, ,435,206, ,974, ,986, ,961, ,474, , ,126, ,780, Badan Pertanahan Nasional 180,758, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara Republik Indonesia 182,609, , , ,098,000, Lembaga Ketahanan Nasional 70,000, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 227,446, ,485, ,900, , ,672, ,872, Bakosurtanal 205,000, Badan Kepegawaian Negara 120,850, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Nasional Penanggulangan Bencana 42,722, ,000, Badan SAR Nasional 34,000, Bendahara Umum Negara 6,839,429, J u m l a h 30,281,463, ,343, ,001, ,345,

49 Berdasarkan Tabel 6.2, 6.3, dan 6.4, menunjukkan bahwa : a. Nilai Data SP-DIPA Direktorat PA adalah sebesar Rp. 30,281,463,007, b. Realisasi penyerapan berdasarkan : 1. Data SP2D Direktorat SP sebesar Rp. 1,415,721,497, Data SP3 KPPN Khusus Jakarta VI sebesar Rp. 3,138,093,735, Data SP2D KPPN Khusus Jakarta VI sebesar Rp. 166,345,168,

50 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Bab VII ini menyajikan rekapitulasi pinjaman luar negeri atau data dalam bentuk aggregate dari naskah perjanjian pinjaman (Loan Agreement / Credit Agreement) yang telah ditandatangani Pemerintah dengan pihak Lender/Creditor dari tahun 1960-an sampai dengan akhir Juni Laporan disajikan dalam 4 kelompok laporan, yaitu: a. Status penandatanganan pinjaman luar negeri; b. Transaksi pinjaman luar negeri; c. Posisi atau stok pinjaman luar negeri; dan d. Perkembangan data pinjaman luar negeri selama 5 tahun terkahir. Laporan disajikan berdasarkan data yang bersumber dari DMFAS yang mencerminkan data sampai dengan keadaan (cut off) per 30 Juni 2010 dari frozen data (running) tanggal 5 Juli 2010, dengan metode pelaporan sebagai berikut : a. Yang terkait dengan data nilai loan (original commitment, cancellation dan net commitment atau actual commitment) dan pembayaran biaya lainnya (commission paid), laporan disajikan berdasarkan mata uang dalam loan agreement (loan base currency), dalam hal ini berbasis loan level; b. Sedangkan yang terkait dengan transaksi penarikan (disbursement) dan pembayaran cicilan pokok (principal paid) serta pembayaran bunga pinjaman (interest paid), disajikan berdasarkan mata uang sesuai yang tercantum dalam tranches (tranche currency), dalam hal ini berbasis tranche level; c. Untuk informasi mengenai jumlah atau banyaknya loan agreement, data disajikan berdasarkan banyaknya Loan Id yang tercatat dalam DMFAS. d. Tanggal kurs yang dipergunakan untuk menentukan nilai yang berasal dari berbagai denominasi mata uang yang dikonversikan ke dalam mata uang USD berdasarkan kurs laporan (kurs tengah) Bank Indonesia, dengan rincian sebagai berikut : 1. data per 31 Desember 2005 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2005; 2. data transaksi selama tahun 2006, dan data per 31 Desember 2006 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2006; 3. data transaksi selama tahun 2007, dan data per 31 Desember 2007 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2007; 4. data transaksi selama tahun 2008, dan data per 31 Desember 2008 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2008; 29

51 5. data transaksi selama tahun 2009, dan data per 31 Desember 2009 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2009; 6. data transaksi selama triwulan I tahun 2010, dan data per 31 Maret 2010 menggunakan kurs tanggal 31 Maret 2010; 7. data transaksi selama triwulan II tahun 2010, dan data per 30 Juni 2010 menggunakan kurs tanggal 30 Juni Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. untuk menjaga konsistensi terhadap nilai komitmen (loan amount) sesuai yang tercantum dalam naskah perjanjian (Loan Agreement / Credit Agreement); 2. bahwa apabila terjadi partial cancellation dan/atau re-alocation, nilainya juga tetap mengacu pada nilai komitmen berbasis loan level; 3. secara umum semua jenis biaya yang dipersyaratkan dalam Loan Agreement, perhitungannya dilakukan terhadap nilai komitmen (loan amount); 4. berdasarkan international best practice pengakuan dan pembayaran kembali pinjaman didasarkan pada mata uang dalam tranche (tranche currency). A. Status Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri Tabel berikut menyajikan data yang terkait dengan perkembangan status penandatanganan pinjaman, yang terinci dalam beberapa sajian sebagai berikut: a. Nilai penandatanganan pinjaman (Original Commitment), b. Pinjaman yang telah dibatalkan (Full Cancellation), c. Pinjaman yang mengalami pengurangan pagu (Partial Cancellation), d. Pinjaman yang mengalami penambahan pagu (Re-alocation), e. Nilai komitmen neto (Net Commitment atau Actual Commitment), f. Rekapitulasi status penandatanganan pinjaman, g. Komposisi status penandatanganan yang dirinci per loan status. Laporan tersebut menyajikan data pinjaman keadaan per 31 Desember 2009, diikuti dengan perkembangan yang terjadi selama triwulan I dan triwulan II tahun 2010 serta data keadaan per 30 Juni Data tersaji dalam denominasi mata uang sesuai yang tercantum dalam Loan Agreement / Credit Agreement dan dilengkapi dengan nilai konversinya ke dalam mata uang USD berdasarkan tanggal kurs yang relevan, serta informasi mengenai jumlah atau banyaknya Loan Agreement berdasarkan Loan Id yang tercatat dalam DMFAS. 30

52 Tabel NILAI KUMULATIF PENANDATANGAN PINJAMAN (ORIGINAL COMMITMENT) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 208 9, , AED AUD CAD CHF 35 2, , CNY 1 1, , DKK 10 1, , EUR 1,459 24, ,460 24, GBP 110 2, , INR JPY 963 8,142, , , ,197, KRW , , KWD NOK NZD SAR 10 1, , SDR 92 2, , USD 1,336 67, , ,344 69, WBD , , , ,596 Tabel NILAI KUMULATIF PENANDATANGAN PINJAMAN (ORIGINAL COMMITMENT) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD 31 (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 208 9, , AED AUD CAD CHF 35 1, , CNY DKK EUR 1,459 35, ,460 30, GBP 110 3, , INR JPY , , KRW KWD NOK NZD SAR SDR 92 4, , USD 1,336 67, , ,344 69, WBD , , , , , , ,912.3 Fluktuasi Kurs (2,167.2) Dari tabel dan tampak bahwa sampai dengan akhir tahun 2009 telah dilakukan penandatanganan sebanyak pinjaman, diikuti dengan penambahan penandatanganan pada triwulan I sebanyak 8 pinjaman dan triwulan II sebanyak 7 pinjaman sehingga sampai dengan 30 Juni 2010 telah dilakukan penandatanganan sebanyak pinjaman dengan nilai sebesar USD ,3 juta.

53 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN TELAH DIBATALKAN (FULL CANCELLATION) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 3. AED 4. AUD 5. CAD 6. CHF 7. CNY 8. DKK 9. EUR GBP 11. INR 12. JPY 3 21, , KRW 1 2, , KWD 15. NOK 16. NZD 17. SAR 18. SDR USD WBD Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN TELAH DIBATALKAN (FULL CANCELLATION) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD 32 (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 3. AED 4. AUD 5. CAD 6. CHF 7. CNY 8. DKK 9. EUR GBP 11. INR 12. JPY KRW KWD 15. NOK 16. NZD 17. SAR 18. SDR USD WBD Fluktuasi Kurs (21.0) Pada tabel dan menunjukkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2009 terdapat 45 pinjaman yang telah dibatalkan, sementara itu pada triwulan I dan triwulan II tahun 2010 tidak terdapat pembatalan pinjaman. Dengan demikian sampai dengan akhir Juni 2010, pinjaman yang dibatalkan (full cancellation) tetap sebanyak 45 pinjaman dengan total nilai sebesar USD juta.

54 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PEMBATALAN SEBAGIAN PAGUNYA (PARTIAL CANCELLATION) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 5, , AED AUD CAD CHF CNY 8. DKK EUR 1, , GBP INR JPY 497, , KRW 4, , KWD NOK 16. NZD 17. SAR SDR USD 7, , WBD 3, ,815.9 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PEMBATALAN SEBAGIAN PAGUNYA (PARTIAL CANCELLATION) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD 33 (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 5, , AED AUD CAD CHF CNY 8. DKK EUR 1, , GBP INR JPY 5, , KRW KWD NOK 16. NZD 17. SAR SDR USD 7, , WBD 3, , , ,377.9 Fluktuasi Kurs (82.0) Pada tabel dan menunjukkan adanya pinjaman yang mengalami pembatalan terhadap sebagian nilai pagu pinjaman (partial cancellation), khusus triwulan II sebesar KRW 125,6 juta dan USD 18,7 juta. Dengan demikian selama tiruwulan II secara keseluruhan nilai pembatalan tersebut sebesar USD 18,8 juta, sehingga sampai dengan akhir Juni 2010 nilai kumulatifnya mencapai USD 24,377.9 juta.

55 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PENAMBAHAN NILAI PAGUNYA (RE ALOCATION) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU 2. ADB 3. AED 4. AUD 5. CAD CHF CNY 8. DKK 9. EUR GBP INR 12. JPY 44, , KRW 19, , KWD NOK 16. NZD 17. SAR SDR USD WBD Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PENAMBAHAN NILAI PAGUNYA (RE ALOCATION) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD 34 (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU 2. ADB 3. AED 4. AUD 5. CAD CHF CNY 8. DKK 9. EUR GBP INR 12. JPY KRW KWD NOK 16. NZD 17. SAR SDR USD WBD , ,900.0 Fluktuasi Kurs (10.7) Tabel dan menunjukkan bahwa selama triwulan II hanya terdapat penambahan pagu yang secara nilai relative kecil sehingga sampai dengan akhir triwulan II 2010 nilai kumulatif penambahan pagu (re-allocation) sebesar USD 1.900,0 juta.

56 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN NETO (NET COMMITMENT) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 208 4, , AED AUD CAD CHF 35 2, (2.8) 36 2, CNY 1 1, , DKK 10 1, , EUR 1,447 23,468.1 (0.8) ,448 23, GBP 110 2,329.1 (0.0) 110 2, INR JPY 960 7,667, , , ,722, KRW ,610.7 (622.6) (125.6) , KWD NOK NZD SAR 10 1, , SDR 91 2, , USD 1,312 60, , ,320 61, WBD , , , ,551 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN NETO (NET COMMITMENT) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. ACU ADB 208 4, , AED AUD CAD CHF 35 1, (2.6) 36 1, CNY DKK EUR 1,447 33,728.4 (1.1) ,448 28, GBP 110 3,744.9 (0.0) 110 3, INR JPY , , KRW (0.5) (0.1) KWD NOK NZD SAR SDR 91 4, , USD 1,312 60, , ,320 61, WBD , , , , , , ,482.2 Fluktuasi Kurs (2,074.9) Nilai pinjaman neto merupakan pagu pinjaman yang berpeluang untuk ditarik dari pihak pemberi pinjaman. Sampai dengan akhir tahun 2009 terdapat pinjaman ditambah dengan penandatanganan pinjaman baru selama triwulan I sebanyak 8 pinjaman dan triwulan II 2010 sebanyak 7 pinjaman. Dengan demikian sampai akhir Juni 2010 terdapat pinjaman dengan total nilai sebesar USD ,2 juta. 35

57 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERKEMBANGAN STATUS PENANDATANGANAN DALAM USD KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) NO STATUS KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN PINJAMAN PER TAHUN 2010 PER FLUKTUASI 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Penandatanganan (Original Commitment) a). Nilai 234, , ,912.3 (2,167.2) b). Jml Loan 4, , Dibatalkan Secara Penuh (Full Cancellation) a). Nilai (21.0) b). Jml Loan Dibatalkan Sebagian Pagunya 24, ,377.9 (82.0) (Partial Cancellation) 4. Penambahan Pagu Pinjaman 1, ,900.0 (10.7) (Re alocation) 5. Komitmen Neto (Net Commitment) a). Nilai 211, , ,482.2 (2,074.9) b). Jml Loan 4, ,551 Pergerakan perkembangan nilai kumulatif original commitment, net commitment, dan Cancellation dari akhir tahun 2009 sampai dengan akhir tiwulan II tahun 2010 dapat ditunjukkan pada grafik 7.1. sebagai berikut : 36

58 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN LOAN STATUS DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) ORIGINAL FULL PARTIAL RE NET NO LOAN STATUS MTU COMMITMENT CANCELLATION CANCEL ALO COMMITEMENT LOAN NILAI LOAN NILAI LATION CATION LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. ACTIVE LOAN ACU AUD CHF CNY 1 1, ,800.0 EUR JPY 59 1,020, ,020,541.8 KRW , ,362.0 SDR 39 1, ,429.1 USD , , FULLY DISBURSED ACU ADB 49 4, , ,002.7 CAD CHF DKK EUR , ,997.7 GBP JPY 390 4,266, , , ,883,276.4 KRW , , ,768.9 KWD SAR SDR 46 1, ,137.6 USD , , ,352.4 WBD 68 5, , ,693 1, FULLY PAID ACU ADB 159 5, , ,467.3 AED AUD CAD CHF 18 1, ,480.6 DKK EUR 1,031 13, ,031 13,017.2 GBP 87 1, ,493.6 INR JPY 516 2,889, , , ,819,146.1 KRW 1 2, ,731.5 KWD NOK NZD SAR SDR USD , , ,777.4 WBD , , , ,608 2, FULL CANCELLATION ACU EUR JPY 3 21, ,160.0 KRW 1 2, ,703.0 SDR USD JUMLAH 4, ,551 37

59 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN LOAN STATUS DALAM USD KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) ORIGINAL FULL PARTIAL RE NET NO LOAN STATUS MTU COMMITMENT CANCELLATION CANCEL ALO COMMITEMENT LOAN NILAI LOAN NILAI LATION CATION LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. ACTIVE LOAN ACU AUD CHF CNY EUR JPY 59 11, ,526.2 KRW SDR 39 2, ,108.1 USD , , , , FULLY DISBURSED ACU ADB 49 4, , ,002.7 CAD CHF DKK EUR , ,203.2 GBP 23 1, ,258.3 JPY , , ,858.4 KRW KWD SAR SDR 46 1, ,678.1 USD , , ,352.4 WBD 68 5, , , , , ,693 94, FULLY PAID ACU ADB 159 5, , ,467.3 AED AUD CAD CHF 18 1, ,366.8 DKK EUR 1,031 16, ,031 15,888.7 GBP 87 2, ,249.5 INR JPY , ,839.9 KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD , , ,777.4 WBD , , , ,608 97, , , ,608 89, FULL CANCELLATION ACU EUR JPY KRW SDR USD JUMLAH 4, , , , , ,

60 Tabel dan di atas menggambarkan komposisi nilai kumulatif pinjaman luar negeri berdasarkan loan status dan denominasi mata uang serta konversinya kedalam USD berdasarkan kurs tanggal 30 Juni Pada tabel di atas, khususnya untuk nilai komitmen neto menunjukkan : a) Active Loan terdiri atas 250 pinjaman dengan nilai sebesar USD ,6 juta atau 12,64%; (Pada laporan ini data yang disajikan termasuk pinjaman yang telah ditandatangani namun belum berlaku efektif serta pinjaman yang closing date-nya telah terlewati namun masih terdapat sisa dana yang tidak ditarik). b) Fully Disbursed terdiri atas pinjaman dengan nilai sebesar USD ,7 juta atau %; c) Fully Paid terdiri atas pinjaman dengan nilai sebesar USD ,8 juta atau 42,51%; d) Cancellation Loan terdiri atas 45 pinjaman dengan nilai komitmen neto sebesar USD 0.00 (nihil) karena telah dibatalkan secara full cancellation. Komposisi nilai kumulatif pinjaman luar negeri berdasarkan status pinjaman, keadaan per 30 Juni 2010 dapat digambarkan seperti grafik berikut ini. 39

61 B. Transaksi Pinjaman Luar Negeri Sesuai persyaratan yang ditentukan dalam Loan Agreement atau terms and conditions, pelaksanaannya tidak terlepas dari transaksi yang terjadi, yaitu: a) penarikan pinjaman (disbursement), b) pembayaran cicilan pokok pinjaman (principal paid), c) pembayaran bunga pinjaman (interest paid), dan d) pembayaran biaya pinjaman (commission paid). Transaksi penarikan (Disbursement) yang disajikan dalam laporan ini semata-mata didasarkan pada dokumen Notice of Disbursement (NoD) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan, yang bersumber dari Lender/Creditor dan telah direkam dalam DMFAS. NoD yang tercatat dalam DMFAS pada umumnya terdiri dari tata cara penarikan, sebagai berikut: a) Direct Payment (Pembayaran Langsung), b). Special Account (Rekening Khusus) dan c). Letter of Credit (L/C). Keterlambatan penerimaan NoD sering mengakibatkan belum akuratnya data yang dilaporkan, hal ini dapat dipahami, dengan pengertian data cut off tanggal 30 Juni 2010 dan frozen data tanggal 5 Juli 2010 kiranya data yang disajikan belum sepenuhnya lengkap sesuai keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu setiap laporan yang disajikan sekaligus sebagai koreksi atau penyempurnaan terhadap laporan periode-periode sebelumnya. Sementara itu untuk pembayaran cicilan pokok (Principal Paid) dan pembayaran bunga (interest paid) dirasa telah lebih akurat, karena eksekusi pembayaran dilakukan oleh Pemerintah (Borrower), terkecuali apabila dalam perjalanannya terdapat koreksi karena validasi data dan/atau hasil konfirmasi dengan Lender/Creditor. Pembayaran biaya lainnya (Commission Paid) merupakan beban yang menjadi tanggungan Pemerintah sebagai akibat dilaksanakan penandatanganan naskah perjanjian pinjaman luar negeri. Banyak jenis biaya yang menjadi tanggungan Pemerintah (Borrower), antara lain : Management Fee, Commitment Fee, Front End Fee, Risk Premium / Assurance Premium, Legal Fee, Mark Up, Service Charge dll., yang pengenaannya sesuai yang dipersyaratkan dalam Loan Agreement / Credit Agreement. Transaksi ini dilaporkan berdasarkan loan level. Transaksi yang disajikan dalam laporan ini mencakup data kumulatif sampai dengan keadaan per 31 Desember 2009, diikuti perkembangan/mutasi sepanjang triwulan I tahun 2010, triwulan II tahun 2010, serta nilai kumulatif sampai dengan tanggal 30 Juni Nilai tersaji berdasarkan denominasi mata uang sesuai Loan Agreement dan konversinya ke dalam mata uang USD. Disamping itu juga dilaporkan komposisi / rekapitulasi data transaksi keadaan per 30 Juni 2010 yang dirinci berdasarkan klasifikasi international best practice sebagaimana yang telah ditetapkan melalui Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Nomor PER-04/PU/2009 Tanggal 12 Desember

62 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PENARIKAN PINJAMAN (DISBURSEMENT) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 2, , CNY 8. DKK 1, , EUR 23, , GBP 2, , INR JPY 6,941, , , ,981, KRW 212, , KWD NOK NZD SAR 1, , SDR 2, , USD 52, , WBD 17, ,556.1 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PENARIKAN PINJAMAN (DISBURSEMENT) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 1, , CNY 8. DKK EUR 33, , GBP 3, , INR JPY 75, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR 3, , USD 52, , WBD 17, , , , ,029.9 Fluktuasi Kurs (2,322.0) 41

63 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN POKOK PINJAMAN (PRINCIPAL PAID) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 1, , CNY 8. DKK EUR 17, , GBP 1, , INR JPY 4,262, , , ,369, KRW 27, , , KWD NOK NZD SAR SDR USD 31, , WBD 16, ,653.9 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN POKOK PINJAMAN (PRINCIPAL PAID) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 1, , CNY 8. DKK EUR 24, , GBP 2, , INR JPY 46, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD 31, , WBD 16, , , , ,515.0 Fluktuasi Kurs (2,017.2) 42

64 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BUNGA PINJAMAN (INTEREST PAID) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF CNY 8. DKK EUR 8, , GBP INR JPY 2,258, , , ,287, KRW 36, , , KWD NOK NZD SAR SDR USD 17, , WBD 15, ,433.7 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BUNGA PINJAMAN (INTEREST PAID) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF CNY 8. DKK EUR 11, , GBP 1, , INR JPY 24, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD 17, , WBD 15, , , ,564.9 Fluktuasi Kurs (895.7) 43

65 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN (COMMISSION PAID) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY 8. DKK EUR GBP INR 12. JPY 98, , KRW KWD NOK NZD 17. SAR SDR USD WBD Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN (COMMISSION PAID) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY 8. DKK EUR GBP INR 12. JPY 1, , KRW KWD NOK NZD 17. SAR SDR USD WBD , ,786.4 Fluktuasi Kurs (15.5) 44

66 Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN JENIS TRANSAKSI DALAM USD NILAI DALAM USD (Dalam Jutaan) JENIS KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO TRANSAKSI PER TAHUN 2010 PER FLUKTUASI 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II 30 JUNI 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Penarikan Pinjaman 194, , ,029.9 (2,322.0) (Disbursement) 2. Pembayaran Cicilan Pokok 129, , ,515.0 (2,017.2) (Principal Paid) 3. Pembayaran Bunga Pinjaman 76, ,564.9 (895.7) (Interest Paid) 4. Pembayaran Biaya Pinjaman 2, ,786.4 (15.4) (Commission Paid) Dari tabel sampai dengan tabel di atas menunjukkan bahwa sepanjang triwulan II tahun 2010 terjadi transaksi penarikan pinjaman sebesar USD 373 juta, pembayaran cicilan pokok sebesar USD 1.907,3 juta, pembayaran bunga sebesar USD 558 juta, dan pembayaran biaya lainnya sebesar USD 7,2 juta. Sementara itu nilai kumulatif sampai dengan akhir Juni 2010 masing-masing : a) penarikan pinjaman sebesar USD ,9 juta, b) pembayaran cicilan pokok sebesar USD ,0 juta, c) pembayaran bunga sebesar USD ,9 juta dan d) pembayaran biaya lainnya sebesar USD 2.786,4 juta. Selanjutnya grafik berikut menunjukkan perkembangan nilai kumulatif transaksi pinjaman luar negeri masing-masing, akhir tahun 2009, triwulan I, dan triwulan II tahun

67 Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN INTERNATIONAL BEST PRACTICE DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) No. Klasifikasi Pinjaman Mata Pincipal Interest Commission Disbursement Uang Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1. ODA AUD CAD CHF DKK EUR 6, , , GBP INR JPY 4,196, ,027, ,245, ,781.0 KRW 213, , , KWD NZD SAR 1, USD 5, , , NON ODA AUD CAD CHF DKK EUR 7, , , GBP INR JPY 1,262, , , ,330.0 KWD NOK USD 12, , , B. MULTILATERAL 1. CONCESSIONAL ADB SDR 2, USD 2, NON CONCESSIONAL ACU ADB 4, , , JPY 301, , ,239.6 (618.1) SDR USD 21, , , WBD 17, , , II. PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION MARKET TERMS CHF 1, , EUR 8, , , GBP 1, , JPY 541, , , ,971.7 NOK USD 9, , , B. SUPPLIERS MARKET TERMS CHF EUR GBP JPY 639, , , ,908.2 USD 1, , C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS AED CHF EUR JPY 40, , , ,096.8 KWD USD 1, ,

68 Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN INTERNATIONAL BEST PRACTICE DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) No. Klasifikasi Pinjaman Mata Pincipal Interest Commission Disbursement Uang Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1. ODA AUD CAD CHF DKK EUR 7, , , GBP INR JPY 47, , , KRW KWD NZD SAR USD 5, , , , , , NON ODA AUD CAD CHF DKK EUR 9, , , GBP INR JPY 14, , , KWD NOK USD 12, , , , , , B. MULTILATERAL 1. CONCESSIONAL ADB SDR 3, USD 2, , NON CONCESSIONAL ACU ADB 4, , , JPY 3, , (7.0) SDR USD 21, , , WBD 17, , , , , , II. PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION MARKET TERMS CHF 1, , EUR 10, , , GBP 2, , JPY 6, , , NOK USD 9, , , , , , B. SUPPLIERS MARKET TERMS CHF EUR GBP JPY 7, , , ,026.7 USD 1, , , , , ,066.9 C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS AED CHF EUR JPY KWD USD 1, , , , , GRAND TOTAL 194, , , ,

69 Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN INTERNATIONAL BEST PRACTICE DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) No. Klasifikasi Pinjaman Disbursement Pincipal Interest Commission Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1. ODA 62, , , NON ODA 37, , , SUB TOTAL 99, , , B. MULTILATERAL 1. CONCESSIONAL 5, NON CONCESSIONAL 47, , , SUB TOTAL 53, , , TOTAL OFFICIAL CREDITORS 153, , , ,383.6 II. PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION MARKET TERMS 29, , , SUB TOTAL 29, , , B. SUPPLIERS MARKET TERMS 8, , , ,066.9 SUB TOTAL 8, , , ,066.9 C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS 2, , , SUB TOTAL 2, , , TOTAL PRIVATE CREDITORS 40, , , ,402.9 GRAND TOTAL 194, , , ,786.4 Tabel , , dan menunjukkan komposisi transaksi pinjaman luar negeri berdasarkan klasifikasi international best practice, masing-masing menunjukkan : a. Disbursement untuk official creditors sebesar USD ,9juta atau sebesar 79 % dan untuk private creditors sebesar USD ,1 juta atau sebesar 21%; b. Principal Paid untuk official creditors sebesar USD ,6juta atau sebesar 71,1 % dan untuk private creditors sebesar USD ,5 juta atau sebesar 28,9 % c. Interest Paid untuk official creditors sebesar USD ,7 juta atau sebesar 78,4 % dan untuk private creditors sebesar USD ,2 juta atau sebesar 21,6 % d. Commission Paid untuk official creditors sebesar USD 1.383,6juta atau sebesar 49,7 % dan untuk private creditors sebesar USD 1.402,9juta atau sebesar 50,3 % Grafik berikut ini menunjukkan komposisi transaksi pinjaman luar negeri berdasarkan creditor type keadaan per 30 Juni

70 C. Posisi Stok Pinjaman Luar Negeri Suatu perjanjian pinjaman, manakala semua persyaratan yang ditentukan bagi berlaku efektifnya pinjaman telah terpenuhi, mulai saat itu Kementerian Negara/Lembaga atau Executing Agency dapat mulai melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Pemerintah selaku borrower melakukan pencatatan atas aliran dana dari lender yang bersangkutan, terjadinya penarikan dana (disbursement) berarti terjadi pengakuan utang atau pinjaman pemerintah menjadi bertambah, sementara itu pagu dana yang belum ditarik menjadi semakin mengecil. Sebaliknya sesuai dengan klausul yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang bersangkutan pemerintah berkewajiban melakukan pembayaran cicilan pokok pinjaman (principal paid). Terlaksananya pembayaran cicilan pokok pada saat yang bersamaan terjadi pengurangan nilai stok pinjaman (outstanding), dengan demikian terjadinya penambahan dan/atau pengurangan stok pinjaman ini, sangat tergantung pada transaksi penarikan dan/atau pembayaran cicilan pokok yang terjadi. Posisi stok pinjaman luar negeri ini mencerminkan laporan yang menyajikan data atau informasi sampai dengan keadaan akhir per 30 Juni 2010, yang mencakup: a. nilai kumulatif penandatanganan pinjaman (original commitement); b. nilai kumulatif pembatalan pinjaman (full cancellation, partial cancellation, re-alocation); c. nilai kumulatif komitmen neto (net commitment atau actual commitment); d. nilai kumulatif penarikan (disbursement); e. sisa dana yang belum/tidak ditarik (undisbursed); f. nilai kumulatif pembayaran cicilan pokok (principal paid), dan g. nilai stok pinjaman (outstanding). Adapun data dan informasinya tersaji dalam denominasi mata uang sesuai mata uang yang tercantum dalam Loan Agreement / Credit Agreement dan konversinya ke dalam mata uang USD, yang dilaporkan dalam rincian atau break down tertentu : a. Posisi stok pinjaman berdasarkan denominasi mata uang, nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD; b. Posisi stok pinjaman berdasarkan klasifikasi international best practice, (dalam hal ini dikelompokkan berdasarkan Lender Category, Creditor Type, dan Creditor Terms), nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD; c. Posisi stok pinjaman berdasarkan sumber pinjaman berdasarkan tujuan pinjaman (loan purpose), nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD; d. Posisi stok pinjaman berdasarkan nama negara pemberi pinjaman dan nama lembaga multilateral, nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD. 49

71 Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) MATA ORIGINAL NET CALCELLATION *) NO UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUTSTANDING (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. ACU ADB 208 9,731 5, , ,443.2 (0.0) 4, AED AUD CAD CHF 36 2, , , , CNY 1 1, , , DKK 10 1, , , EUR 1,460 24, , ,448 23, , , , GBP 110 2, , , , INR JPY 968 8,197, , ,722, ,981, , ,369, ,612, KRW ,731 1 (11,131.7) , , , , , KWD NOK NZD SAR 10 1, , , SDR 92 2, , , , USD 1,344 69, , ,320 61, , , , , WBD ,835 3, , , , , ,551 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Re alocation. Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) MATA ORIGINAL NET CALCELLATION *) NO UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUTSTANDING (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. ACU ADB 208 9, , , ,443.2 (0.0) 4, AED AUD CAD CHF 36 1, , , , CNY DKK EUR 1,460 30, , ,448 28, , , , GBP 110 3, , , , INR JPY , , , , , , , KRW (9.1) KWD NOK NZD SAR SDR 92 4, , , , USD 1,344 69, , ,320 61, , , , , WBD , , , , , , , , , , , , , ,514.9 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Re alocation. 50

72 Pada tabel tercatat nilai dana yang belum/tidak ditarik (undisbursed) sebesar USD ,2 juta. Dalam pengertian di sini bahwa undisbursed amount dimaksud merupakan sisa pagu pinjaman yang masih berpeluang untuk ditarik/diserap pada masa setelah tanggal 30 Juni 2010 sampai dengan Loan Agreement/Credit Agreement yang bersangkutan dinyatakan closing date/closing account. Namun demikian tidak dapat dihindarkan adanya nilai dana yang belum/tidak ditarik walaupun closing date-nya telah terlampaui, dalam hal ini closing date sebelum tanggal 30 Juni Dalam konteks ini pinjaman tersebut masih dalam proses penyelesaian administrasi yaitu menunggu dokumen Notice of Disbursement dari Lender/Creditor yang memungkinkan terjadinya keterlambatan penerimaan dokumen (cut off data tanggal 30 Juni 2010 sementara frozen data dilakukan tanggal 5 Juli 2010). Undisbursed amount atau nilai yang belum/tidak ditarik per 30 Juni 2010 sebesar USD 16,511.2 Juta dapat dirinci sebagai berikut: a. Pinjaman yang belum efektif sebanyak 28 pinjaman, nilai original commitment masih sama dengan nilai undisbursed amount sebesar USD 2.354,0 juta, b. Pinjaman yang masuk kelompok Deffered Drawdown Option (DDO) dalam hal ini sebagai Stand By Loan, pinjaman ini memiliki karakteristik khusus bahwa pinjaman tersebut baru akan ditarik oleh pemerintah apabila Surat Utang Negara Pemerintah tidak dapat diserap oleh pasar. Pinjaman kelompok DDO ini terdiri dari sebanyak 4 dokumen loan agreement dengan nilai undisbursed, yaitu sebesar USD 5,858.5 juta, dengan rincian: (1). Pinjaman dari IBRD, sebesar USD 1,995,000, (2). Pinjaman dari ADB, sebesar USD 1,000,000, (3). Pinjaman dari Australia, sebesar USD 1,000,000, (4). Pinjaman dari Jepang, sebesar ekuivalen USD 1,863,539, (berdasarkan kurs tanggal 31 Maret 2010, dari JPY ,000,000.00) c. Pinjaman yang secara nyata berstatus on going project belum dinyatakan closing date sebanyak 185 pinjaman sebesar USD 8,086.0 juta d. Pinjaman yang closing date-nya telah terlampaui, dengan pengertian masih menunggu proses administrasi replenishment, penerimaan dokumen NOD, proses cancellation dana yang tersisa, dll. sebanyak 29 pinjaman dengan nilai sebesar USD 212,7 juta. Sementara itu, untuk outstanding atau stok pinjaman sebesar USD ,9 juta merupakan nilai berdasarkan data DMFAS Kementerian Keuangan dan telah sesuai dengan hasil rekonsiliasi antara Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen-Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dengan Direktorat International-Bank Indonesia. 51

73 Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN KLASIFIKASI INTERNATIONAL BEST PRACTICE (LENDER CATEGORY, CREDITOR TYPE, DAN CREDIT TERMS) DALAM DENOMINASI MATA UANG, KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) ORIGINAL NET DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUT CANCELLATION *) NO. KLASIFIKASI PINJAMAN MTU COMMITMENT COMMITMENT SEMENT BURSED PAID STANDING LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1 ODA AUD CAD CHF DKK EUR 378 7, , , , ,245.8 GBP (0.8) INR JPY 678 5,106, , ,747, ,196, , ,027, ,168,742.0 KRW , (11,131.7) , , , , ,458.4 KWD NZD SAR 10 1, , , USD 267 6, , , , , , , ,401 2 NON ODA AUD CAD CHF (0.0) CNY 1 1, , ,800.0 DKK EUR 470 8, , , , ,743.9 GBP INR JPY 57 1,552, , ,453, ,262, , , ,306.3 KWD (3.83) NOK USD , , , , , B. MULTILATREAL 1 CONCESSIONAL ADB SDR 88 2, , , ,071.7 USD 57 4, , , , , NON CONCESSIONAL ACU ADB 185 9, , , ,316.0 (0.0) 4, EUR JPY , , , , ,699.1 SDR USD , , , , , , ,569.6 WBD , , , , , II. PRIVATE CREDITORS A. COMMERCIAL BANK OR OTHER FINANCIAL INSTITUTIONS MARKET TERMS CHF 15 1, , , , EUR 586 8, , , , ,684.4 GBP 91 1, , , , JPY , , , , NOK USD , (169.3) , , , , ,071 B. SUPPLIERS MARKET TERMS CHF EUR (0.0) GBP JPY , , , , , ,337.2 USD 80 1, , , , C. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS AED CHF EUR JPY 4 40, , , ,000.0 KWD USD 11 1, , , , GRAND TOTAL 4, ,551 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Reallocation 52

74 Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN KLASIFIKASI INTERNATIONAL BEST PRACTICE (LENDER CATEGORY, CREDITOR TYPE, DAN CREDIT TERMS) DALAM USD, KEADAAN PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) ORIGINAL NET DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUT CANCELLATION *) NO. KLASIFIKASI PINJAMAN MTU COMMITMENT COMMITMENT SEMENT BURSED PAID STANDING LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1. ODA AUD CAD CHF DKK EUR 378 9, , , , ,741.2 GBP (1.2) INR JPY , , , , , , ,494.2 KRW (9.1) KWD NZD SAR USD 267 6, , , , , , ,410 75, , ,401 70, , , , , NON ODA AUD CAD CHF (0.0) CNY DKK EUR , , , , ,128.6 GBP INR JPY 57 17, , , , , , ,369.1 KWD (13.2) NOK USD , , , , , , , , , , , ,810.2 B. MULTILATREAL 1 CONCESSIONAL ADB SDR 88 4, , , ,056.0 USD 57 4, , , , , , , , , , NON CONCESSIONAL ACU ADB 185 9, , , ,316.0 (0.0) 4, EUR JPY 48 3, , , , ,577.8 SDR USD , , , , , , ,569.6 WBD , , , , , , , , , , , ,575.5 II. PRIVATE CREDITORS COMMERCIAL BANK OR OTHER FINANCIAL INSTITUTIONS MARKET TERMS CHF 15 1, , , , EUR , , , , ,055.9 GBP 91 2, , , , JPY 98 6, , , , NOK USD , (169.3) , , , ,076 30, ,071 30, , , ,840.8 A. SUPPLIERS MARKET TERMS CHF EUR (0.0) GBP JPY 83 7, , , , USD 80 1, , , , , , , , B. BONDS AND NOTES HOLDERS MARKET TERMS AED CHF EUR JPY KWD USD 11 1, , , , , , , , GRAND TOTAL 4, , , , , , , , ,514.9 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Reallocation 53

75 54

76 Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN (LOAN PURPOSE) DALAM DENOMINASI MATA UANG PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) JENIS PEMBIAYAAN ORIGINAL CANCEL NET DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUT NO. PINJAMAN MTU COMMITMENT LATION COMMITMENT SEMENT BURSED PAID STANDING (LOAN PURPOSE) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 FINANCING OF PROJECTS ACU ADB 205 9, , , ,073.1 (0.0) 3, AED AUD CAD CHF 22 1, , , , CNY 1 1, , ,800.0 DKK EUR 1,365 20, , ,353 19, , , ,428.4 GBP 102 1, , , , INR JPY 914 6,121, , ,686, ,110, , ,809, ,301,444.4 KRW , (11,591.9) , , , , ,610.4 KWD NOK NZD SAR SDR 91 2, , , ,036.9 USD 1,159 46, , ,136 39, , , , ,389.3 WBD , , , , , , ,174 2 FINANCING OF PROGRAMS ADB EUR (0.0) 12.8 JPY 37 1,286, , ,246, ,081, , , ,563.0 SDR USD 45 18, , , , , ,500.0 WBD (28.9) (0.0) DEBT REORGANIZATION CAD CHF (0.0) DKK EUR 94 3, , , , ,245.7 GBP (0.8) JPY ,516.6 (237.4) , , , ,438.4 KRW 4 12, , , , ,847.9 KWD (3.8) SAR USD 140 3,841.5 (0.8) 140 3, , , , JUMLAH 4, ,551 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Reallocation 55

77 Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN (LOAN PURPOSE) DALAM USD PER 30 JUNI 2010 (Dalam Jutaan) JENIS PEMBIAYAAN ORIGINAL CANCEL NET DISBUR UNDIS PRINCIPAL OUT NO. PINJAMAN MTU COMMITMENT LATION COMMITMENT SEMENT BURSED PAID STANDING (LOAN PURPOSE) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 FINANCING OF PROJECTS ACU ADB 205 9, , , ,073.1 (0.0) 3, AED AUD CAD CHF 22 1, , , , CNY DKK EUR 1,365 25, , ,353 23, , , ,184.6 GBP 102 2, , , , INR JPY , , , , , , ,698.7 KRW (9.4) KWD NOK NZD SAR SDR 91 4, , , ,004.7 USD 1,159 46, , ,136 39, , , , ,389.3 WBD , , , , , , , ,497 4, , ,305 10, ,870 32,436 2 FINANCING OF PROGRAMS ADB EUR (0.0) 15.6 JPY 37 14, , , , , ,499.6 SDR USD 45 18, , , , , ,500.0 WBD (28.9) (0.0) 89 34, ,735 26,691 6,159 7,622 19,069 3 DEBT REORGANIZATION CAD CHF (0.0) DKK EUR 94 4, , , , ,741.2 GBP (1.2) JPY 17 8,916.9 (2.7) 17 8, , , ,307.1 KRW KWD (13.2) SAR USD 140 3,841.5 (0.8) 140 3, , , , , ,033 19, ,023 12,010 JUMLAH 4, , , , , , , , ,514.9 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Reallocation 56

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan III Tahun 2010

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan III Tahun 2010 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan III Tahun 2010 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan IV Tahun 2009

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan IV Tahun 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan IV Tahun 2009 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010

Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan I Tahun 2009

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan I Tahun 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan I Tahun 2009 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA PENGANTAR Buku

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Segala saran, kritik, dan masukan dari manapun datangnya sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan di masa mendatang.

KATA PENGANTAR. Segala saran, kritik, dan masukan dari manapun datangnya sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan di masa mendatang. KATA PENGANTAR Buku Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan II Tahun 2008 ini merupakan perwujudan dari amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan dan/atau

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan III Tahun 2011

Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan III Tahun 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan III Tahun 2011 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN N KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN N KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN N KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.853, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pinjaman. Hibah. Pemerintah. Pemantauan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG TATA CARA PEMANTAUAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG TATA CARA PEMANTAUAN DAN EVALUASI ATAS PINJAMAN DAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen

KATA PENGANTAR. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen KATA PENGANTAR Buku Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan III Tahun 2008 ini merupakan perwujudan dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan dan/atau Penerimaan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.08/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.08/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.08/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 50-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi I 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan monitoring dan evaluasi, analisis perkembangan dan penyiapan bahan rekomendasi rencana tindak

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH (LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 180/PMK.08/2012 JO. PERATURAN MENTERI KEUNGAN NOMOR 224/PMK.08/2011)

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 36 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA LOAN/CREDIT IBRD/IDA NO. 4790-IND/4078-IND

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Menginjak Triwulan IV Tahun Aggaran 2013

Lebih terperinci

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), up date 28 Februari 2009

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), up date 28 Februari 2009 Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2009 up date 28 Februari 2009 Gambaran Umum Stok Utang & Bunga Trend Defisit 3-28.1-10.272-1.9-3.1-26.5665-23.8524-19.1004-9.4482

Lebih terperinci

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI P engelolaan Uang Persediaan yang bersumber dari dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), dapat diartikan sebagai jumlah UP yang dapat ditarik

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. 2014 Ringkasan Eksekutif Mengawali Tahun Aggaran 2014, Pusat Kerja

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 41 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA HIBAH NOMOR TF-057271

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-39/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA LOAN

Lebih terperinci

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2008 up date 30 November 2008 Ringkasan Eksekutif Rasio Utang (Pinjaman Luar Negeri + Surat Utang Negara) terhadap PDB terus

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT DISUSUN OLEH : DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN SUBDIREKTORAT MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah - 275-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan akuntansi dan rekonsiliasi data terkait dengan pengelolaan pinjaman dan hibah.

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-18/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA LOAN/CREDIT/GRANT IBRD NO. 4711-IND/3807-IND/TF-052124

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 204 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 204

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tersedianya infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan infrastruktur fisik lainnya menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Triwulan II 2013, Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN DEBT OUSTANDING POSITION Per 31 Maret 2010

LAPORAN DEBT OUSTANDING POSITION Per 31 Maret 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN LAPORAN DEBT OUSTANDING POSITION Per 31 Maret 2010 Subdirektorat Setelmen Transaksi

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi November

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 16/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENCAIRAN DANA PINJAMAN LOAN IBRD

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 14/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NOMOR TF-053814 JAPAN SOCIAL

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 06 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Tahun Aggaran 2013, Pusat

Lebih terperinci

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PHLN

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PHLN PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PHLN 5 Menjelaskan Pengelolaan UP Sumber Dana PNBP Menyebutkan Dasar Hukum Pengelolaan UP PNBP Mengidentifikasi Jenis Belanja PHLN daalam DIPA Menguraikan Pagu Kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus 2014

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.46/Menhut-II/2011 Tanggal : 24 Mei 2011 B A B I

Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.46/Menhut-II/2011 Tanggal : 24 Mei 2011 B A B I Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.46/Menhut-II/2011 Tanggal : 24 Mei 2011 B A B I P E N D A H U L U A N 1. 1. L a t a r B e l a k a n g a. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 220-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Pinjaman dan Hibah II 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan pengumpulan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban, pengesahan dokumen Surat Pengesahan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131 /PMK.01/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEUANGAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131 /PMK.01/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131 /PMK.01/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas dan kinerja

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pinjaman

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pinjaman - 151-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Portofolio dan Risiko Pinjaman 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan penyiapan bahan perumusan, evaluasi, dan analisis strategi pembiayaan tahunan melalui pinjaman, melaksanakan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 32 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NO. TF-056263 IDF GRANT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 58 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA GRANT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENCAIRAN DANA LOAN/GRANT IBRD NO.

Lebih terperinci

Vol: VIII November 2017

Vol: VIII November 2017 Vol: VIII November 2017 ii - - iii 1. 1. 2. 2. 3. 3. iv 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. v vi vii viii ix x Sektor / Sectors Utang/Debt Pemerintah / Government Pemerintah Pusat / Central Government Ya/ Yes Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1183, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188 /PMK.07/2012 TENTANG HIBAH DARI

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara - 175-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan verifikasi dokumen/realisasi penarikan dan dokumen/tagihan pembayaran

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA

PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA PERKEMBANGAN UTANG INDONESIA Utang merupakan bagian dari kebijakan fiskal yang digunakan sebagai salah satu bentuk pembiayaan ketika APBN mengalami defisit dan untuk membayar kembali utang yang jatuh tempo

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 01 /PU/2007 NOMOR PER- 74 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala seksi Penyajian Laporan dan Publikasi

NAMA JABATAN : Kepala seksi Penyajian Laporan dan Publikasi - 308-1. NAMA JABATAN : Kepala seksi Penyajian Laporan dan Publikasi 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan penyajian dan statistik, penyiapan materi publikasi dan pelaksanaan diseminasi laporan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A - 272-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan rumusan pelaksanaan kebijakan pinjaman/hibah, pelaksanaan evaluasi terhadap analisis kelayakan

Lebih terperinci

1 of 15 21/12/ :53

1 of 15 21/12/ :53 1 of 15 21/12/2015 13:53 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.07/2012 TENTANG HIBAH DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2008 up date 31 Juli 2008 Ringkasan Eksekutif Ratio Utang (Pinjaman Luar Negeri + Surat Utang Negara) terhadap PDB terus menurun

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara No.753, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pinjaman. Dalam Negeri. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1376, 2016 KEMENKEU. pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri. Dana. Penyediaan dan Pengembalian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135/PMK.05/2016 TENTANG

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Setelmen Transaksi

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Setelmen Transaksi - 184-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Setelmen Transaksi 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban; pengesahan dokumen Surat Pengesahan Hibah

Lebih terperinci

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1088, 2016 KEMENKEU. PPLN. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PENERUSAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.07-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DISCLAIMER

DAFTAR ISI DISCLAIMER DAFTAR ISI 1. Tujuan dan Kebijakan Pengelolaan Utang 2. Realisasi APBNP 2017 dan Defisit Pembiayaan APBN 3. Perkembangan Posisi Utang Pemerintah Pusat dan Grafik Posisi Utang Pemerintah Pusat 4. Perkembangan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN DAN/ATAU PENERIMAAN HIBAH SERTA PENERUSAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER - 17 /PB/2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA GRANT

Lebih terperinci

Daftar Isi. 26. Nilai komitmen Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan

Daftar Isi. 26. Nilai komitmen Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Daftar Isi Dasar Hukum Bagian 1 Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman dan Hibah 1. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 2. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 3. Pemantauan (1) 4. Pemantauan (2) 5.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB

KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB Workshop The IDB Procurement Guidelines Jakarta, 10 September2013 Direktorat Pendanaan Luar Negeri

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI YANG DITERUSPINJAMKAN KEPADA BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.953, 2015 KEMENSETNEG. Hibah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1627, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pinjaman. Hibah. Luar Negeri. Penyediaan. Refund. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /PMK.05/2013 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 2017 Direktorat dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat dan Hibah merupakan unit eselon II di

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

1 of 10 18/12/ :50

1 of 10 18/12/ :50 1 of 10 18/12/2015 15:50 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan - 260-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Akuntansi dan Pelaporan 2. IKHTISAR JABATAN: Melaksanakan akuntansi dan konsolidasi data, verifikasi data, pencatatan basis data, penyajian laporan, rekonsiliasi

Lebih terperinci

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Daftar Isi Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... v BAB I GAMBARAN UMUM... 1 Pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI SEPTEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan urat-nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang sangat vital perannya dalam ketahanan nasional. Sistem

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 01 IPB/2011 TENTANG PERU BAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lebih terperinci

1 Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPBN, KEMKEU RI

1 Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPBN, KEMKEU RI 1 2 Overview Prinsip Reksus Gambaran Umum Reksus Tahapan Reksus Pelaksanaan Reksus di KPPN Kebijakan Reksus Refund PHLN 3 Prinsip Manajemen Kas Reksus Efisien dan Efektif (Cost of Fund rendah) Efisien:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR: PER. 005/M.PPN/06/2006 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN DAN PENGAJUAN USULAN SERTA PENILAIAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF Utang Pemerintah Pusat berperan dalam mendukung pembiayaan APBNP 2017. Penambahan utang neto selama bulan September 2017 tercatat sejumlah Rp40,66 triliun, berasal dari penerbitan Surat

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No. 2024,2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pemberian. Jaminan. Percepatan. Jalan Tol Sumatera. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/ PMK.08/2015 TENTANG TATA

Lebih terperinci

Edisi Triwulan II Tahun 2013

Edisi Triwulan II Tahun 2013 Edisi Triwulan II Tahun 2013 KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kata Pengantar Laporan Kinerja Pelaksanaan /Hibah Luar Negeri merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 14 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN USK FMR

LAPORAN KEMAJUAN USK FMR LAPORAN KEMAJUAN USK FMR (Periode Agustus 2009).. A. Kemajuan Kegiatan Kemajuan atas pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan pada Bulan Agustus 2009 khususnya terkait dengan menagemen pengelolaan dana

Lebih terperinci