Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010"

Transkripsi

1 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN

2 KATA PENGANTAR Sebagai perwujudan amanat pasal 24 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri dan amanat pasal 29 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Dalam Negeri Pemerintah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dalam hal ini Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen menerbitkan Buku Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah. Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah yang diterbitkan secara triwulanan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan pengelolaan utang yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan. Sesuai yang tercantum dalam judul laporan dan mengacu pada ketentuan pasalpasal dalam kedua Peraturan Pemerintah tersebut di atas, ruang lingkup laporan atau cakupan materinya lebih erat dengan hasil monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan (proyek) pada Kementerian Negara/Lembaga yang dananya bersumber dari: a) Pinjaman Luar Negeri (PLN), b) Pinjaman Dalam Negeri (PDN), dan c) Hibah. Dalam konteks tugas dan fungsi sesuai PMK Nomor 100/PMK.01/2008 serta peran Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang sebagai Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) bidang pengelolaan utang, laporan yang disajikan lebih difokuskan pada aspek keuangan (financial) dari pengelolaan pinjaman dan hibah. Sejak triwulan IV tahun 2010 ini, satu bab baru mengenai Laporan Data Pinjaman Dalam Negeri ditambahkan ke dalam laporan dengan pertimbangan bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 pada triwulan IV tahun 2010 ini telah dilakukan penandatanganan 2 (dua) perjanjian induk pinjaman (umbrella agreement) antara Pemerintah (Kementerian Keuangan) dengan Pemberi Pinjaman Dalam Negeri (masing-masing PT. Bank Negara Indonesia Persero dan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero). Dengan tujuan untuk menyajikan laporan yang diharapkan mampu memberikan informasi yang utuh dan transparan dan yang secara terus menerus tingkat akurasinya mengalami peningkatan, laporan triwulanan ini mencoba mengungkapkan dokumen dan/atau data yang bersumber dari: i

3 a) Dokumen dan/atau data yang pengelolaannya berada dalam tanggung jawab dan kewenangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, b) Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pinjaman luar negeri dan hibah, c) Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pinjaman dalam negeri, d) Hasil pemantauan melalui kunjungan lapang (on-site visit) ke lokasi kegiatan (proyek) pada Kementerian Negara/Lembaga, e) Data laporan triwulanan dari Kementerian Negara/Lembaga sesuai amanat pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006, f) Data laporan triwulanan dari Kementerian Negara/Lembaga sesuai amanat pasal 26 ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008, g) Data perencanaan dan pelaksanaan yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (SA-PSK, SP-DIPA, SP2D, SP3), h) Data pinjaman dan hibah luar negeri dalam database Debt Management Financial and Analysis System (DMFAS). Menyadari adanya berbagai keterbatasan, laporan ini masih memiliki kekurangan dan belum sepenuhnya mampu menyajikan informasi yang diperlukan bagi pimpinan dalam pengambilan kebijakan (policy making) lebih lanjut. Segala kritik, saran, serta masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi terwujudnya transparansi untuk menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik (good governance) di bidang pengelolaan utang. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen ii

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Ringkasan Eksekutif Halaman i iii v BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PERKEMBANGAN STATUS PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 A. Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri 4 B. Pinjaman yang Dinyatakan Mulai Berlaku Efektif 4 C. Pinjaman yang Mengalami Perubahan (Amendment) 5 D. Pinjaman yang Mengalami Closing Date 6 4 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN A. Realisasi Penyerapan Dana Pinjaman Luar Negeri 7 B. Realisasi Pembayaran Biaya / Fee Pinjaman Luar Negeri 9 C. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Ada Penarikannya (Zero Disbursement) 11 D. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Efektif 12 E. Pinjaman Luar Negeri yang Akan Mengalami Closing Date Triwulan II Tahun 2011 F. Daftar Pinjaman Luar Negeri yang Closing Date-nya Telah Terlewati, Namun Masih Terdapat Dana yang Belum/Tidak Ditarik (Undisbursed) BAB IV EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN PROGRESS VARIANT 16 BAB V BAB VI LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI A. Pinjaman JICA No. IP-507 (Maritime Education and Training Improvement Project/METI) B. Pinjaman IBRD No ID: Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI 30 A. Status Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri 31 B. Transaksi Pinjaman Luar Negeri 41 iii

5 C. Posisi Stok Pinjaman Luar Negeri 50 D. Perkembangan Data Pinjaman Luar Negeri Selama Lima Tahun Terakhir 60 BAB VIII LAPORAN DATA PINJAMAN DALAM NEGERI 77 A. Penandatanganan Pinjaman 77 B. Penarikan Pinjaman 78 BAB IX LAPORAN DATA HIBAH 80 A. Laporan Detil Hibah 81 B. Rekapitulasi Data Hibah 82 BAB X KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 88 A. Kesimpulan 88 B. Rekomendasi 92 Kurs Laporan Bank Indonesia 94 Daftar Istilah 95 Daftar Lampiran 97 iv

6 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Perkembangan status pinjaman luar negeri Selama triwulan IV tahun 2010 terdapat 14 naskah perjanjian pinjaman yang ditandatangani dengan Pemberi Pinjaman Luar Negeri dengan nilai commitment senilai USD 1,524.0 juta. Terdapat 17 pinjaman mulai berlaku efektif yang dilaksanakan oleh 9 Kementerian Negara/Lembaga yang berarti bahwa dananya telah siap ditarik dan digunakan untuk membiayai kegiatan. Amandemen terhadap perjanjian pinjaman dilakukan pada 7 perjanjian pinjaman yang berupa perubahan masa laku. Sedangkan pengurangan sebagian pagu pinjaman (partial cancellation) tercatat telah dilakukan pada 4 pinjaman yang dikelola 4 Kementerian Negara/Lembaga. Pada triwulan berjalan, dilaporkan adanya 34 pinjaman yang statusnya berubah dari aktif menjadi fully disbursed. Evaluasi kinerja pinjaman luar negeri Realisasi penarikan pinjaman program (program loan) sebesar USD 1,877 juta serta pinjaman proyek (project loan) senilai ekuivalen USD 736 juta. Pembayaran biaya-biaya atas pinjaman luar negeri tercatat mencapai USD 26,2 juta yang terdiri dari berbagai macam biaya yang telah dipersyaratkan dan disetujui bersama dengan pihak Lender. Terdapat 37 pinjaman yang telah ditandatangani namun masih belum ada penarikan (zero dibursed) dan telah menimbulkan biaya (fee). Beberapa pembayaran biaya dimaksud harus dilakukan oleh Pemerintah dikarenakan antara lain karena pembayaran biaya tersebut merupakan persyaratan yang telah ditentukan dalam loan agreement sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi agar pinjaman dapat berlaku efektif (conditions precedent of effectiveness). Tercatat 41 pinjaman yang belum berlaku efektif sampai akhir triwulan IV 2010 yang disebabkan oleh beberapa hal antara lain proses pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman mengalami kemunduran, terkait SLA (Subsidiary Loan Agreement), pembayaran uang muka, letter of credit, evidence of autority, dan prasyarat lainnya. Di samping itu, tercatat 43 pinjaman yang telah habis masa berlakunya, namun masih berstatus active loan, dan masih terdapat sisa dana yang belum ditarik yang 7 pinjaman di antaranya belum dilakukan penarikan dananya sama sekali (zero disbursement). Perubahan status pinjaman dari active ke fully disbursed tidak dapat dilakukan dikarenakan adanya beberapa faktor yaitu: (a) masih adanya sisa dana yang belum/tidak ditarik, v

7 RINGKASAN EKSEKUTIF walaupun nilainya sangat kecil (b) beberapa pinjaman, khususnya yang bersumber dari Bank Dunia masih dalam proses closing account; (c) belum/tidak adanya dokumen resmi penutupan (termination) dan/atau dokumen pembatalan terhadap sisa dana yang belum ditarik (partial cancellation) dan/atau dokumen pembatalan seluruh pinjaman (full cancellation). Pada triwulan II 2011, tercatat sebanyak 18 pinjaman luar negeri tahun 2010 yang akan mengalami masa akhir penarikan pinjaman (closing date) dengan hanya 1 pinjaman yang dananya telah ditarik semuanya (full disbursed). Pinjaman lainnya menunjukkan jumlah undisbursed yang bervariasi bahkan terdapat 3 pinjaman yang belum dilakukan penarikan sama sekali Evaluasi kinerja pinjaman berdasarkan indikator progress variant Selama evaluasi kinerja pinjaman berdasarkan perhitungan progress variant, dilaporkan terdapat 34 pinjaman dari 187 pinjaman (proyek) aktif atau 18 % yang diindikasikan masuk dalam katagori at risk/very slow disbursement. Pola sebaran pinjaman dalam kategori ini masih sama seperti pada triwulan-triwulam sebelumnya yakni pada PT. PLN (Persero) sebanyak 8 (delapan) pinjaman, Kementerian Pendidikan Nasional sebanyak 5 (lima) pinjaman dan Kementerian Agama sebanyak 5 (lima) pinjaman. Di samping itu, terdapat cukup banyak pinjaman yang masuk katagori behind schedule (113 pinjaman) atau 60 % dari seluruh jumlah pinjaman (proyek) yang aktif. Dari 113 pinjaman dimaksud, terdapat 27 pinjaman (24%) yang belum ada penarikannya (zero disbursement), yang sebagian besar adalah pinjaman pada Kementerian Pertahanan (9 pinjaman), Kementerian Pekerjaan Umum (6 pinjaman) serta Kementerian Perhubungan (4 pinjaman). vi

8 RINGKASAN EKSEKUTIF Perkembangan kinerja penyerapan pinjaman luar negeri berdasarkan indikator progress variant selama tahun 2010 dapat dirangkum sebagai berikut: Perencanaan anggaran dan realisasinya Perbandingan antara perencanaan pinjaman luar negeri yang tertuang di dalam dokumen penganggaran dengan realisasinya secara akumulatif sepanjang tahun 2010 menunjukkan nilai 47.22% yang mengandung arti bahwa kurang dari separuh pinjaman luar negeri yang telah dialokasikan di dalam dokumen anggaran dapat direalisasikan pencairannya. NO JENIS DAN ASAL DATA JUMLAH (1) (2) (3) 1 Data SAPSK dari Direktorat Sistem Penganggaran-DJA 27,540,751, Data SP-DIPA dari Direktorat Pelaksanaan Anggaran-DJPBN 39,349,086, Data SP2D Direktorat Sistem Perbendaharaan-DJPBN 6,900,923, Data SP3 Direktorat Sistem Perbendaharaan-DJPBN 11,678,283, Rekapitulasi data pinjaman luar negeri Perjanjian pinjaman yang telah ditandatangani sampai dengan akhir Desember 2009 sebanyak perjanjian sebesar USD ,1 juta, diikuti dengan penambahan pinjaman baru pada triwulan I tahun 2010 sebanyak 8 (delapan) pinjaman dan pada triwulan II tahun 2010 sebanyak 17 (tujuh belas) pinjaman, triwulan III sebanyak 11 (sebelas) pinjaman dan triwulan IV sebanyak 14 pinjaman sehingga sampai dengan 31 Desember 2010 dicatat sebanyak pinjaman dengan nilai sebesar USD ,8 juta. vii

9 RINGKASAN EKSEKUTIF Kondisi perubahan terhadap net jumlah pinjaman pada triwulan IV tahun 2010 adalah: (a) tidak terdapat pinjaman yang mengalami pembatalan semua (full cancellation) dan (b) nilai kumulatif pinjaman yang mengalami pembatalan sebagian pagunya (partial cancellation) sebesar USD 25,064.1 juta dengan kontribusi adanya partial cancellation pada triwulan IV sebesar JPY 464,4 juta, SDR 2,7 juta dan USD 5,3 juta (ekuivalen 15,2 juta). Nilai pinjaman neto (net commitment) merupakan pagu pinjaman yang berpeluang untuk ditarik dari lender. Pada tahun 2009 terdapat pinjaman. Sedangkan pada triwulan I tahun 2010, terdapat tambahan perjanjian pinjaman sebanyak 8 (delapan) perjanjian pinjaman baru, triwulan II tahun 2010 sebanyak 17 (tujuh belas) pinjaman, triwulan III sebanyak 11 (sebelas) pinjaman dan triwulan IV sebanyak pinjaman sehingga sampai pada akhir Desember 2010 terdapat perjanjian pinjaman dengan pagu yang masih berpeluang untuk ditarik sebesar USD ,5 juta. Terkait dengan transaksi pinjaman luar negeri, dapat disampaikan bahwa: (a) akumulasi penarikan (disbursement) pada triwulan IV tahun 2010 sebesar USD ,3 juta, (b) akumulasi pembayaran cicilan pokok sebesar USD 1.842,2 juta, (c) akumulasi pembayaran bunga sebesar USD juta, dan (d) akumulasi pembayaran biaya pinjaman (commision paid) sejumlah USD 26,2 juta. Posisi atau stok pinjaman atau outstanding per 31 Desember 2010 sebesar USD ,8 juta. Perkembangan Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri (Original Commitment) 3, ,9 (dalam juta USD) 3,000 2,500 2,000 1, ,0 1, ,9 144,3 0 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV viii

10 RINGKASAN EKSEKUTIF Komposisi Stock (Outstanding) Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Creditor Type Per 31 Desember 2010 MULTILATERAL 34% SUPPLIERS 0% COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION 4% BILATERAL 62% BONDS AND NOTES HOLDERS 0% Pinjaman Dalam Negeri Dua dokumen Perjanjian Induk Pinjaman Dalam Negeri yang ditandatangani pada triwulan IV 2010, per 31 Desember 2010, telah dicatat 30 individual loan agreement yang merupakan turunan dari perjanjian induk. Dari perjanjian turunan tersebut, sebagian di antaranya telah mencatatkan realisasi sebesar IDR 472,6 milyar. Hibah Selama tahun 2009, Pemerintah Indonesia telah menandatangani perjanjian/dokumen hibah (Grant Agreement) sebanyak 187 dokumen dengan nilai sebesar 939,3 juta. Sementara itu untuk tahun 2010 tercatat sebanyak 200 naskah perjanjian hibah dengan nilai sebesar 553,4 juta, yang terinci triwulan I sebanyak 67 perjanjian, triwulan II sebanyak 58 perjanjian, triwulan III sebanyak 54 perjanjian, dan triwulan IV sebanyak 21 ix

11 RINGKASAN EKSEKUTIF perjanjian. Total perjanjian hibah yang telah ditandatangani sampai dengan 31 Desember 2010 tercatat pada DMFAS sebanyak hibah dengan nilai USD 7.693,0 juta. Berdasarkan dokumen Notice of Disbursement (NoD) penyerapan hibah pada tahun 2010 adalah sebesar USD 243,8 juta. Rekomendasi Perlunya perhatian dan pemantauan oleh front office (Direktorat Pinjaman dan Hibah) dalam prioritas utama atas pinjaman yang telah ditandatangani dan telah berlaku efektif, namun masih belum ada penarikannya (zero disbursed) agar kemudian bisa ditindaklanjuti atau dikonfirmasi lebih lanjut kepada Kementerian Negara/Lembaga terkait, terutama berkenaan dengan rencana penarikan mengingat beberapa di antara pinjaman dimaksud telah menimbulkan tambahan biaya yang besarannya tergantung dari porsi yang belum ditarik (undisbursed amount). Berkenaan dengan pinjaman yang belum berlaku efektif, kiranya front office (Direktorat Pinjaman dan Hibah) dapat segera menyampaikan surat konfirmasi dan/atau pemberitahuan kepada instansi terkait untuk dapat segera memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan (conditions precedent for loan/credit effectiveness) sehingga pinjaman dapat segera dinyatakan berlaku efektif dan dana pinjaman dapat ditarik/dipergunakan. Berkenaan dengan pinjaman yang belum berlaku efektif, kiranya front office (Direktorat Pinjaman dan Hibah) dapat segera menyampaikan surat konfirmasi dan/atau pemberitahuan kepada instansi terkait untuk dapat segera memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan (conditions precedent for loan/credit effectiveness) sehingga pinjaman dapat segera dinyatakan berlaku efektif dan dana pinjaman dapat ditarik/dipergunakan. Untuk pinjaman yang akan habis masa lakunya (closing date), perlu diinformasikan kepada Direktorat Pinjaman dan Hibah untuk dapat segera berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengambil langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan agar bisa menyampaikan informasi status terakhir kepada Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen dan dokumen terkait hal tersebut, seperti misalnya, dokumen penutupan pinjaman (termination), perpanjangan masa laku, partial cancellation, full cancellation, atau dokumen lainnya agar bisa segera dilakukan update data pada DMFAS. Terhadap 43 pinjaman yang telah habis masa lakunya, namun masih berstatus active loan, agar front office dan/atau Kementerian Negara/Lembaga terkait bisa menyampaikan status terakhir, terutama terkait dengan pinjaman-pinjaman yang masih tercatat memiliki presentase undisbursed amount yang besar. x

12 RINGKASAN EKSEKUTIF Untuk pinjaman dengan kategori 0,3 < PV < 1 (behind schedule), executing agency perlu diberikan surat pemberitahuan dari Direktur Jenderal Pengelolaan Utang agar mengambil langkah-langkah percepatan pencairan dana, sedangkan terhadap pinjaman yang masuk dalam kategori progress variant 0,3 (at risk), perlu disampaikan surat teguran kepada executing agency dan dilakukan evaluasi kembali mengenai potensi penyerapannya, biaya yang telah dan akan ditanggung Pemerintah termasuk mengusulkan pembatalan pinjaman dimaksud jika dipandang hanya akan membebani keuangan Pemerintah, tetapi dengan tetap memperhatikan aspek hukum dan aspek-aspek lainnya dalam konteks dan dimensi yang lebih luas. Terkait dengan penerimaan Negara berupa hibah dimana pada kenyataannya sebagian besar hibah yang diterima Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Negara/Lembaga sebagai Executing/Implementing Agency, agar Kementerian Negara/Lembaga terkait dapat segera menginventaris dana hibah yang diterima dan agar segera melaporkan kepada Kementerian Keuangan terutama dana hibah yang diterima sejak tahun 2009 secara triwulanan sesuai PP No 2 Tahun Dalam hal pelaksanaan proyek atau kegiatan yang dibiayai dari pinjaman, beberapa hal yang dapat ditekankan adalah: - Desain organisasi kegiatan seharusnya mencakup pula mekanisme koordinasi dan diseminasi pada tahapan yang paling awal tentang segala hal yang berkenaan dengan pengelolaan dana dan pelaksanaan kegiatan; - Dokumen Annual Working Plan harus secara lebih cermat memperinci detail kegiatan sehingga seluruh kegiatan dapat tercakup dan mendapatkan alokasi dananya dalam dokumen anggaran; - Perlu adanya buku panduan pelaksanaan kegiatan (Project Manual Document) yang memuat secara lengkap tata cara kerja dan manajemen kegiatan dan yang mampu menjadi rujukan utama pelaksanaan kegiatan demi menghindari adanya kesalahan prosedural administratif yang menghambat pelaksanaan kegiatan. Diseminasi buku panduan tersebut mutlak ada dalam rancangan organisasi pelaksana kegiatan; - Di dalam proses perencanaan proyek sebaiknya mengidentifikasi segala hal yang mampu memberikan pengaruh terhadap capaian kegiatan termasuk identifikasi kegiatan serupa yang menjadi kewenangan lembaga-lembaga lainnya di daerah; xi

13 RINGKASAN EKSEKUTIF - Tingginya frekuensi permasalahan di sekitar dokumen NOL (No Objection Letter) untuk turut andil memberikan pengaruh kepada keterlambatan realisasi pencairan dana pinjaman perlu mendapat perhatian khusus dari Lender dan juga pelaksana kegiatan. Kejelasan tentang desain/model kegiatan beserta mekanisme kontrol internal di awal siklus kegiatan misalnya, keberadaan Project Manual Document yang komprehensif ataupun pola komunikasi yang efektif di struktur organisasi pelaksana kegiatan dirasa mampu mengurangi dampak yang muncul dari permasalahan NOL ini. xii

14 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010 ini merupakan perwujudan amanat pasal 24 ayat (3) Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri serta amanat pasal 29 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah. Penyusunan laporan perkembangan pinjaman dan hibah dilakukan dengan menggunakan dokumen dan/atau data yang terkait dengan pelaksanaan atau implementasi kegiatan (proyek) yang dananya bersumber dari pinjaman luar negeri, hibah dalam dan luar negeri, serta pinjaman dalam negeri, dengan rincian sebagai berikut: a) Dokumen dan/atau data mengenai pinjaman luar negeri, hibah dalam dan luar negeri, serta pinjaman dalam negeri, yang pengelolaannya berada dalam tanggung jawab dan kewenangan Dikretorat Jenderal Pengelolaan Utang sehubungan dengan tugas dan fungsinya serta perannya sebagai Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) bidang pengelolaan utang, b) Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi triwulanan sesuai amanat pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 dan pasal 26 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008, c) Laporan Kementerian Negara/Lembaga sesuai amanat pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 dan pasal 29 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008, d) Dokumen dan/atau data yang bersumber dari: - Direktorat Jenderal Anggaran (SA-PSK), - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (SP-DIPA, SP2D, dan SP3), e) Data yang bersumber dari Debt Management Financial and Analysis System (DMFAS). Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan IV Tahun 2010 ini disajikan dalam sistematika sebagai berikut: a) Bab I Pendahuluan b) Bab II Perkembangan Status Pinjaman Luar Negeri c) Bab III Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri d) Bab IV Evaluasi Kinerja Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Perhitungan Progress Variant e) Bab V Laporan Hasil Uji Petik Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Melalui Kunjungan Lapanag (On-site Visit) ke Lokasi Kegiatan f) Bab VI Laporan Data Perencanaan/Pelaksanaan Anggaran yang Bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 1

15 BAB I PENDAHULUAN g) Bab VII Laporan Rekapitulasi Data Pinjaman Luar Negeri h) Bab VIII Laporan Data Pinjaman Dalam Negeri i) Bab IX Laporan Data Hibah j) Bab X Kesimpulan dan Rekomendasi Untuk memberikan gambaran atau pemahaman khususnya yang terkait dengan rekapitulasi data pinjaman luar negeri (Bab VII), berikut dapat disampaikan penjelasan bahwa: 1. Data yang disajikan berdasarkan yang tercatat dalam Debt Management Financial and Analysis System (DMFAS), 2. Nilai akumulasi penandatanganan pinjaman luar negeri, didasarkan pada naskah perjanjian pinjaman yang telah ditandatangani oleh pemerintah mulai tahun 1960-an sampai dengan keadaan pada akhir periode laporan, 3. Jumlah atau banyaknya loan (naskah perjanjian), dilaporkan berdasarkan Loan_Id dalam DMFAS, 4. Untuk pinjaman-pinjaman dari negara-negara Eropa yang pada masa ditandatanganinya menggunakanan mata uang asli negara bersangkutan (DEM, FRF, NLG, dll.) sehubungan pada tahun 2000-an negara-negara tersebut telah menggunakan mata uang EUR, maka dalam laporan ini juga telah menggunakan mata uang EUR, karena dalam DMFAS juga telah dikonversikan ke dalam EUR, 5. Untuk laporan yang disajikan dalam mata uang USD yang merupakan hasil konversi dari berbagai denominasi mata uang (JPY, DKK, EUR, GBP, SDR, dll.), nilai hasil konversinya didasarkan pada kurs tengah Bank Indonesia per tanggal setiap akhir periode laporan (misalnya: akhir Desember 2005, akhir Desember 2006, akhir Desember 2007, akhir Desember 2008, dan seterusnya), 6. Metode penyajian atau pengungkapan data, dilaksanakan sebagai berikut: a. Nilai komitmen atau loan amount (Original Commitment, Cancellation, atau Net Commitment (Actual Commitment)), didasarkan pada mata uang dalam loan agreement (loan base currency) atau berbasis loan level, b. Transaksi: (i) penarikan pinjaman (disbursement), (ii) pembayaran cicilan pokok (principal paid), (iii) pembayaran bunga (interest paid), dan (iv) pembayaran biaya lainnya (commission paid) didasarkan pada mata uang dalam setiap tranche (tranche currency) atau berbasis tranche level. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, bahwa : i. Secara international best practice yang dinyatakan secara riil dalam utang-piutang adalah nilai dalam mata uang pada tranche level, ii. Pembukuan dan pencatatan utang pada sistem akuntansi utang yang dilaksanakan di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, didasarkan pada tranche level, Selanjutnya dilaporkan bahwa khususnya data yang bersumber dari DMFAS pengungkapannya dapat dijelaskan sebagai berikut: 2

16 BAB I PENDAHULUAN a) Data menunjukan keadaan (transaksi) sampai dengan 31 Desember 2010, yaitu berdasarkan frozen (back up) data tanggal 3 Januari 2011, b) Terhadap dokumen (naskah perjanjian, penarikan dan pembayaran) transaksi atau kejadian sebelum tanggal 31 Desember 2011 tetapi belum di rekam dalam DMFAS dengan sendirinya belum masuk dalam laporan, c) Sehubungan dengan itu, untuk laporan triwulan berjalan (current) sekaligus sebagai koreksi atau penyempurnaan dari laporan triwulan-triwulan sebelumnya. 3

17 BAB II PERKEMBANGAN STATUS PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 BAB II PERKEMBANGAN STATUS PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Laporan perkembangan status pinjaman luar negeri triwulan IV Tahun 2010 menyajikan informasi mengenai penandatanganan pinjaman baru, pinjaman yang dinyatakan berlaku efektif, perubahan pinjaman dan pinjaman yang berakhir masa lakunya (closing date). A. Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri Pada triwulan IV tahun 2010, dilaporkan terdapat sebanyak 19 naskah perjanjian pinjaman baru dengan perincian 14 pinjaman secara nyata ditandatangani pada triwulan IV tahun 2010 dan 5 pinjaman ditandatangani pada triwulan-triwulan sebelumnya. Naskah perjanjian pinjaman baru dimaksud selengkapnya dapat diperinci menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency yaitu : Tabel 2.1 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG DITANDATANGANI SELAMA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 NO EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN MATA UANG NILAI PINJAMAN (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kementerian Pertahanan 5 USD ,08 2. Kementerian Keuangan 3 USD ,00 JPY ,00 3. Kementerian Pendidikan Nasional 1 SAR ,00 4. Kementerian Pekerjaan Umum 2 USD ,00 JPY ,00 5. Kementerian Negara PPN/Bappenas 1 USD ,00 6. Kepolisian Negara Republik Indonesia 4 USD ,65 7. PT. PLN (Persero) 3 USD ,00 JPY ,00 JUMLAH LOAN AGREEMENT 19 Rincian/detail seluruh data naskah perjanjian pinjaman luar negeri yang ditandatangani dan/atau dilaporkan pada triwulan IV tahun 2010 dapat disajikan sebagaimana pada lampiran II.1. B. Pinjaman Yang Dinyatakan Mulai Berlaku Efektif Pada triwulan IV tahun 2010 ini, perjanjian pinjaman luar negeri yang dilaporkan telah dinyatakan berlaku efektif (declaration of the loan effectiveness) dan dapat dilakukan penarikan dananya sebanyak 17 naskah perjanjian pinjaman yaitu selama triwulan IV berjumlah 12 pinjaman dan triwulan sebelumnya berjumlah 5 pinjaman. Adapun rincian pinjaman yang telah berlaku efektif pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: 4

18 BAB II PERKEMBANGAN STATUS PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Tabel 2.2 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG DINYATAKAN MULAI BERLAKU EFEKTIF SELAMA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Dalam Negeri 1 Pinjaman dari IBRD 2. Kementerian Pertahanan 5 Pinjaman dari Credit Suisse, China, Singapore dan Korea 3. Kementerian Keuangan 3 Pinjaman Program dari IBRD 4. Kementerian Pendidikan Nasional 1 Pinjaman dari IBRD 5. Kementerian Pekerjaan Umum 2 Pinjaman dari ADB dan JICA 6. Bappenas 1 Pinjaman Program dari ADB 7. Lembaga Ketahanan Nasional 1 Pinjaman dari ICO Spanyol 8. Kepolisian Negara Republik Indonesia 1 Pinjaman dari Malaysia 9. PT. PLN (Persero) 2 Pinjaman dari JBIC Jepang TOTAL 17 Informasi selengkapnya mengenai pinjaman luar negeri yang tercatat berlaku efektif pada triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran II.2 C. Pinjaman yang Mengalami Perubahan (Amendment) Selama triwulan IV tahun 2010, terdapat beberapa pinjaman luar negeri yang mengalami perubahan (amendment) terhadap pembatalan sebagian dana pinjaman luar negeri (partial cancellation) dan masa laku pinjaman (closing date/limit date for drawing). 1. Pembatalan sebagian dana pinjaman Pinjaman yang mengalami pengurangan pagu dana pinjaman (partial cancellation) pada triwulan IV tahun 2010 tercatat sebanyak 4 pinjaman masing-masing pada Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum. Detail data pinjaman yang mengalami perubahan nilai komitmen pada triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran II Perubahan masa laku pinjaman Pada triwulan IV tahun 2010 Pemerintah Indonesia dengan Pemberi Pinjaman Luar Negeri (Lender) telah sepakat untuk melakukan perpanjangan masa laku (closing date/limit date for drawing) terhadap 7 pinjaman. Perpanjangan masa laku pinjaman dimaksud berkisar antara 2 bulan sampai dengan 20 bulan. Dari, 7 pinjaman luar negeri yang mengalami perpanjangan masa laku (closing date) dapat disajikan menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: 5

19 BAB II PERKEMBANGAN STATUS PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 No. Tabel 2.3 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG MENGALAMI PERUBAHAN MASA LAKU (CLOSING DATE) SELAMA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Pertahanan 2 Pinjaman dari Fortis Bank dan BNP Paribas 2. Kementerian Pertanian 1 Pinjaman dari ADB 3. Kementerian Pendidikan Nasional 1 Pinjaman dari KfW Jerman 5. Kementerian Agama 1 Pinjaman dari IDB 6. Kementerian Pekerjaan Umum 1 Pinjaman dari IDB 7. PT. PLN (Persero) 1 Pinjaman dari BNP Paribas TOTAL 7 Selengkapnya rincian detail perubahan masa laku pinjaman pada triwulan IV tahun 2010 seperti tersebut pada lampiran II.4 D. Pinjaman yang Mengalami Closing Date Selama triwulan IV tahun 2010 ini terdapat 34 pinjaman luar negeri yang berakhir masa lakunya atau mengalami closing date/limit date for drawing dan/atau closing account dengan rincian pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 2.4 PINJAMAN LUAR NEGERI YANG MENGALAMI CLOSING DATE/CLOSING ACCOUNT SELAMA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Dalam Negeri 2 Pinjaman dari IDB dan ADB 2. Kementerian Pertahanan 4 Pinjaman dari Singapura, Polandia dan Inggris 3. Kementerian Keuangan 3 Pinjaman dari IDB, IBRD dan AFD Perancis 4. Kementerian Pertanian 1 Pinjaman dari ADB 5. Kementerian Perhubungan 1 Pinjaman dari Natixis Banque Perancis 6. Kementerian Pendidikan Nasional 1 Pinjaman dari IBRD 7. Kementerian Kesehatan 1 Pinjaman dari KfW Jerman 8. Kementerian Agama 2 Pinjaman dari IDB 9. Kementerian Kelautan dan Perikanan 2 Pinjaman dari IBRD dan IDA 10. Kementerian Pekerjaan Umum 9 Pinjaman dari ADB, IBRD, IDA, IDB 11. Kementerian Negara LH 1 Pinjaman dari KfW Jerman 12. Kementerian Negara PPN/Bappenas 2 Pinjaman dari ADB dan JICA 13. Kementerian Komunikasi dan Informatika 2 Pinjaman Dario ICO Spanyol dan EXIM Bank Korea 14. Kepolisian Negara Republik Indonesia 3 Pinjaman dari Singapura TOTAL 34 Data pinjaman luar negeri yang berakhir masa lakunya atau closing date selama triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran II.5. 6

20 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Pada triwulan IV tahun 2010 ini pelaksanaan evaluasi kinerja pinjaman luar negeri dilakukan berdasarkan tingkat realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri (disbursement), realisasi pembayaran biaya-biaya (fees), pinjaman kategori zero disbursement yang telah menimbulkan biaya/fee, pinjaman yang belum berlaku efektif, dan pinjaman yang akan berakhir masa lakunya (closing date/closing account), serta pinjaman yang closing date-nya telah terlewati namun masih terdapat sisa dana yang belum/tidak ditarik. A. Realisasi Penyerapan Dana Pinjaman Luar Negeri Pada triwulan IV tahun 2010, dapat dilaporkan bahwa realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri berdasarkan dokumen penarikan atau Notice of Disbursement (NoD) yang diterima dari Lender mencapai sebesar ekquivalent USD juta (berdasarkan kurs 31 Desember 2010). Realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri dimaksud adalah merupakan realisasi penarikan pinjaman program (program loan) sebesar equivalent USD 1,877 juta dan pinjaman proyek (project loan) sebesar equivalent USD 736 juta. Realisasi penyerapan pinjaman program (program loan) selama triwulan IV tahun 2010 dapat disajikan menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 3.1 REALISASI PENYERAPAN PINJAMAN LUAR NEGERI (PROGRAM LOAN) SELAMA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 PENYERAPAN PINJAMAN NO. EXECUTING AGENCY CURR NILAI IN USD (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kementerian Dalam Negeri USD , ,55 2. Kementerian Keuangan USD , ,00 JPY , ,64 3. Kementerian Pendidikan Nasional USD , ,00 4. Kementerian Pekerjaan Umum USD , ,10 5. Bappenas USD , ,00 Total ,29 Catatan : Nilai pada kolom (5) berdasarkan kurs tanggal 31 Desember

21 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Realisasi penyerapan pinjaman proyek (project loan) selama triwulan IV tahun 2010 dapat disajikan menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 3.2 REALISASI PENYERAPAN PINJAMAN LUAR NEGERI (PROJECT LOAN) SELAMA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 NO EXECUTING AGENCY PENYERAPAN PINJAMAN CURR NILAI IN USD % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 KEMENTERIAN DALAM NEGERI SDR 3,817, ,878, Sub Total 5,878, KEMENTERIAN PERTAHANAN EUR 7,075, ,408, USD 157,220, ,220, Sub Total 166,629, KEMENTERIAN KEUANGAN USD 11,798, ,798, Sub Total 11,798, KEMENTERIAN PERTANIAN SDR 2,040, ,142, USD 2,949, ,949, Sub Total 6,092, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EUR 3,364, ,474, JPY 1,219,729, ,960, Sub Total 19,434, KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL EUR 10, , JPY 370,136, ,539, SDR 18,854, ,036, USD 18,500, ,500, Sub Total 52,089, KEMENTERIAN KESEHATAN EUR 1,055, ,403, SDR 14,479, ,298, USD 5,819, ,819, Sub Total 29,521, KEMENTERIAN AGAMA JPY 186,604, ,288, SDR 1,353, ,085, Sub Total 4,373, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN JPY 239,304, ,935, SDR 1,933, ,978, USD 3,772, ,772, Sub Total 9,686, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM JPY 7,594,567, ,151, SDR 21,478, ,078, USD 55,601, ,601, Sub Total 181,832, KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP EUR 1,071, ,424, Sub Total 1,424, KEMENTERIAN NEGARA PPN / BAPPENAS JPY 375,735, ,608, SDR 982, ,512, USD 5,000, ,000, Sub Total 11,121, KEMENTERIAN KOMINFO JPY 36,349, , KRW 1,612,504, ,429, Sub Total 1,875, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA USD 11,318, ,318, Sub Total 11,318, BAKORSURTANAL JPY 21,188, , Sub Total 259, BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA EUR 1,129, ,501, Sub Total 1,501, BADAN USAHA MILIK NEGARA A. PT. PGN (PERSERO) USD 37, , JPY 11,049, , Sub Total 173, B. PT. PLN (PERSERO) USD 12,899, ,899, JPY 16,993,247, ,432, Sub Total 221,331, Total 736,342, Catatan : Nilai pada kolom (5) berdasarkan kurs tanggal 31 Desember

22 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Berdasarkan tabel tersebut di atas, persentase realisasi penyerapan pinjaman proyek (project loan) triwulan IV tahun 2010 pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency terbesar dapat disajikan seperti pie chart berikut: Grafik Grafik Realisasi Realisasi Penyerapan Penyerapan Pinjaman Luar Negeri Triwulan (Project Loan) IV Tahun 2010 Triwulan IV tahun 2010 Kementerian PU 24,69% PT. PLN (Persero) 30,06% Kemenhan 22,63% Lainnya 11,54% Kemenkes 4,01% Kemendiknas 7,07% Data realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri selama triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.1 laporan ini. B. Realisasi Pembayaran Biaya/Fee Pinjaman Luar Negeri Selama triwulan IV tahun 2010 ini, Pemerintah telah melakukan pembayaran biaya-biaya (fees) yang timbul atas pelaksanaan pinjaman luar negeri kepada pihak Lender/Creditor yang terdiri dari commitment fee, service fee, debt reorganization, insurance/risk premium, creditor guarantee, mark up, arrangement, commission on each drawing, front-end fee dan other (biaya lainnya) sebesar equivalen USD 26,2 juta (kurs tanggal 31 Desember 2010). Adapun pembayaran biaya pinjaman (fees) selama triwulan IV tahun 2010 dapat disajikan berdasarkan jenis biaya pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga selaku penanggung jawab kegiatan (executing agency) sebagai berikut: Tabel 3.3 REALISASI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN LUAR NEGERI SELAMA TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 NO EXECUTING AGENCY JENIS BIAYA PEMBAYARAN BIAYA CURR NILAI IN USD % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 KEMENTERIAN DALAM NEGERI COMMITMENT FEE USD 6, , SERVICE FEE ACU 53, , Sub Total 88, KEMENTERIAN PERTAHANAN COMMITMENT FEE EUR 68, , USD 1,121, ,121, CREDITOR GUARANT OR TRUSTE EUR 15, , FRONT-END FEE USD 339, , INSURANCE PREMIUM USD 6,339, ,339, OTHER USD 1,439, ,439, MANAGEMENT FEE USD 256, , AGENT BANK'S FEE USD 50, , Sub Total 9,659,

23 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 NO EXECUTING AGENCY JENIS BIAYA PEMBAYARAN BIAYA CURR NILAI IN USD % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 3 KEMENTERIAN KEUANGAN COMMITMENT FEE USD 60, , CREDITOR GUARANT OR TRUSTE USD 320, , DEBT REORGANIZATION EUR 400, , USD 80, , FRONT-END FEE USD 2,500, ,500, OTHER USD 10, , Sub Total 3,503, KEMENTERIAN PERTANIAN SERVICE FEE ACU 24, , Sub Total 38, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN MARK UP USD (8,867.13) (8,867.13) Sub Total (8,867.13) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 1,218, , COMMITMENT FEE EUR 37, , JPY 33,759, , OTHER USD 8, , Sub Total 487, KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 314, , COMMITMENT FEE EUR 3, , JPY 10,126, , USD 51, , FRONT-END FEE USD 1,250, ,250, MARK UP ACU 240, , OTHER USD 3, , Sub Total 1,808, KEMENTERIAN KESEHATAN COMMITMENT FEE EUR 16, , SERVICE FEE USD 4, , Sub Total 25, KEMENTERIAN AGAMA COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 22, MARK UP ACU 477, , Sub Total 735, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 239, , Sub Total 2, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 5,525, , COMMITMENT FEE JPY 19,544, , USD 269, , SERVICE FEE ACU 45, , Sub Total 646, MENKO BIDANG PEREKONOMIAN COMMITMENT FEE USD 595, , Sub Total 595, KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP COMMITMENT FEE EUR 4, , Sub Total 6, KEMENTERIAN NEGARA PPN / BAPPENAS COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 256, , COMMITMENT FEE USD 25, , Sub Total 28, KEMENTERIAN KOMINFO COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 36, OTHER KRW 898, Sub Total 1, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA COMMITMENT FEE USD 43, , FRONT-END FEE USD 6,264, ,264, INSURANCE PREMIUM USD 635, , MANAGEMENT FEE USD 318, , Sub Total 7,261, LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL ARRANGEMENT OR BROKERAGE EUR 36, , INSURANCE PREMIUM EUR 185, , Sub Total 296, BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL OTHER USD 1, , Sub Total 1, BPPT OTHER USD 4, , Sub Total 4, BAKORSURTANAL COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 21, Sub Total BADAN USAHA MILIK NEGARA A. PT. GARUDA INDONESIA OTHERS USD 5, , B. MERPATI NUSANTARA AIRLINES COMMITMENT FEE CNY 4, C. PT TELKOM OTHERS USD 10, , D. PT DIRGANTARA INDONESIA OTHERS USD 2, , E. PT PGN (PERSERO) COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 207, , F. PT. PLN (PERSERO) COMMITMENT FEE JPY 4,450, , USD 794, , COMMISSION ON EACH DRAWING JPY 10,558, , CREDITOR GUARANT OR TRUSTE EUR 5, , OTHERS EUR 12, , USD 2, , Sub Total 1,026, Total 26,210, Catatan : Nilai pada kolom (5) berdasarkan kurs tanggal 31 Desember 2010 Pembayaran biaya/fees selama triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.2. 10

24 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 C. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Ada Penarikannya (Zero Disbursement) Pada akhir triwulan IV tahun 2010 terdapat 37 pinjaman yang telah ditandatangani dan belum ada penarikan dana (zero disbursement) namun telah menimbulkan biaya/fee yang harus dibayar oleh Pemerintah. Pembayaran biaya/fee dimaksud harus dilakukan karena merupakan salah satu bagian untuk pengefektifan pinjaman sebagaimana yang telah dipersyaratkan dalam loan agreement seperti pembayaran management fee, insurance premium, risk premium, frontend fee, structuring fee, dan arrangement fee. Pinjaman dengan kategori belum ada penarikan dan telah menimbulkan biaya tersebut adalah merupakan pinjaman yang sudah berlaku efektif maupun yang belum berlaku efektif atau masih dalam proses pemenuhan persyaratan efektif lainnya. Khusus untuk pinjaman yang telah berlaku efektif namun masih dalam kategori zero disbursed secara generik penarikan dana pinjaman belum dapat dilakukan yang disebabkan masih diperlukannya proses persiapan kegiatan yang relatif panjang antara lain proses pelelangan dan NOL. Dapat dilaporkan pula bahwa terkait pinjaman luar negeri pada Kementerian Pertahanan dan POLRI, biaya yang timbul dan telah dibayarkan dengan kategori zero disbursement disebabkan antara lain karena pembayaran biaya tersebut (misalnya risk/insurance premium, structuring fee, agent fee, management fee, dan frond-end fee) merupakan persyaratan yang telah ditentukan dalam loan agreement dan harus dipenuhi sebagai salah satu persyaratan agar perjanjian pinjaman dapat dinyatakan berlaku efektif (conditions precedent for effectiveness) dan/atau dapat ditarik (conditions precedent for first disbursement). Selain itu, berdasarkan kontrak jual beli, biasanya penarikan dana pinjaman luar negeri akan dilakukan setelah shipment barang dilaksanakan oleh penyedia jasa barang. Selanjutnya, khusus untuk kegiatan Better Education through Reformed Management dan Universal Teacher Upgrading Project (BERMUTU) pada Kementerian Pendidikan Nasional yang dibiayai Bank Dunia melalui sumber pendanaan IBRD Loan, IDA Credit dan Grant, berdasarkan loan agreement berkenaan, pelaksanaan penarikan dana pinjaman yang bersumber dari IBRD Loan dilaksanakan setelah dana pinjaman IDA Credit dan dana hibah untuk pembiayaan kegiatan tersebut sebagian besar telah ditarik. 11

25 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Pembayaran biaya/fee terhadap pinjaman luar negeri yang belum ada penarikan dananya (zero disbursement) tersebar pada masing-masing executing agency dapat dilaporkan sebagai berikut : Tabel 3.4 REALISASI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN LUAR NEGERI ATAS LOAN ZERO DISBURSEMENT SEJAK PENANDATANGANAN S.D. TRIWULAN IV TAHUN 2010 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 NO EXECUTING AGENCY JUMLAH PEMBAYARAN BIAYA JENIS BIAYA LOAN CURR NILAI IN USD % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 KEMENTERIAN PERTAHANAN 18 ARRANGEMENT OR BROKERAGE EUR 445, , USD 74, , COMMITMENT FEE EUR 45, , USD 300, , FRONT-END FEE CHF 14, , USD 1,151, ,151, INSURANCE PREMIUM CHF 304, , EUR 94, , USD 6,669, ,669, OTHER EUR 669, , RISK PREMIUM USD 448, , RAISING FEE USD 42, , MANAGEMENT FEE EUR 25, , USD 832, , STRUCTURING FEE USD 407, , Sub Total 11,970, KEMENTERIAN KEUANGAN 1 FRONT-END FEE USD 275, , Sub Total 275, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 3 COMMITMENT FEE EUR 21, , JPY 95,666, ,173, Sub Total 1,202, KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 1 FRONT-END FEE USD 61, , , KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 3 COMMITMENT FEE JPY 16,041, , Sub Total 196, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 4 ARRANGEMENT OR BROKERAGE USD 118, , FRONT-END FEE USD 6,264, ,264, INSURANCE PREMIUM USD 635, , RISK PREMIUM USD 206, , MANAGEMENT FEE USD 343, , Sub Total 7,568, LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 1 ARRANGEMENT OR BROKERAGE EUR 36, , INSURANCE PREMIUM EUR 185, , Sub Total 296, BADAN USAHA MILIK NEGARA A. PT MERPATI NUSANTARA 1 COMMITMENT FEE CNY 932, , MANAGEMENT FEE CNY 6,300, , B. PT PLN (PERSERO) 5 COMMITMENT FEE EUR 157, , JPY 4,286, , MANAGEMENT FEE EUR 132, , Sub Total 1,670, Total 37 23,242, Catatan : Nilai pada kolom (5) berdasarkan kurs tanggal 31 Desember 2010 Pinjaman luar negeri dengan kategori zero disbursement dan telah menimbulkan biaya yang harus dibayar oleh Pemerintah pada Triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.3. D. Pinjaman Luar Negeri yang Belum Efektif Sampai dengan akhir triwulan IV tahun 2010 terdapat 41 pinjaman yang belum berlaku efektif yang tersebar di 8 Kementerian Negara/Lembaga/BUMN sebagai executing agency. Pinjaman luar negeri tersebut belum dinyatakan berlaku efektif (declaration of the loan effectiveness) disebabkan antara lain masih dalam proses pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman (pemenuhan conditions precedent for loan effectiveness). 12

26 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Persyaratan dimaksud antara lain terkait dengan penerbitan Subsidiary Loan Agreement (SLA), pembayaran uang muka pinjaman (advance payment), pembukaan letter of credit, evidence of authority, legal opinion dan persyaratan lainnya yang ditentukan. Dari 41 pinjaman yang belum berlaku efektif dimaksud, dapat diperinci menurut Kementerian Negara/Lembaga selaku executing agency sebagai berikut: Tabel 3.5. PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BELUM EFEKTIF KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Pertahanan 20 Pinjaman dari Perancis, Afrika selatan, China, Korea, Rusia, Hongkong, USA, dan Singapura 3. Kementerian Hukum dan HAM 1 Pinjaman dari Korea 4. Kementerian Keuangan 3 Pinjaman dari IBRD dan ADB 5. Kementerian Perhubungan 2 Pinjaman dari KfW Jerman dan Belanda 6. Kementerian Pendidikan 1 Pinjaman dari SFD Arab Saudi Nasional 7. Kepolisian Negara Republik 6 Pinjaman dari Singapura, USA, dan Korea Idonesia 8. Lemhanas 1 Pinjaman dari Spanyol 9. PT. PLN (Persero) 7 Pinjaman dari Perancis, JICA Jepang, ADB, dan IBRD Total 41 Data pinjaman luar negeri yang belum efektif pada triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran III.4. E. Pinjaman Luar Negeri yang Akan Mengalami Closing Date Triwulan II Tahun 2011 Pada triwulan II tahun 2011 diperkirakan terdapat sebanyak 18 pinjaman luar negeri yang akan berakhir masa lakunya atau akan mengalami closing date yang tersebar di 7 Kementerian Negara/Lembaga/BUMN selaku executing agency. Secara lebih rincian pinjaman yang akan mengalami closing date pada Triwulan II Tahun 2011 pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga/BUMN selaku executing agency dapat dilaporkan sebagai berikut: Tabel 3.6. PINJAMAN LUAR NEGERI YANG AKAN MENGALAMI CLOSING DATE PADA TRIWULAN II TAHUN 2011 KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Dalam Negeri 2 Pinjaman dari Bank Dunia 2. Kementerian Pertahanan 6 Pinjaman dari China, Singapura, Korea dan Perancis 3. Kementerian Perhubungan 1 Pinjaman Program JICA Jepang 13

27 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 4. Kementerian Kesehatan 2 Pinjaman dari Bank Dunia dan EXIM Bank Korea 5. Kementerian Pekerjaan Umum 4 Pinjaman dari Australia dan ADB 6. Kepolisian Negara RI 2 Pinjaman dari Malaysia dan USA 7. PT. PGN (Persero) 1 Pinjaman dari JBIC Jepang Total 18 Data pinjaman luar negeri yang akan berakhir pada triwulan II tahun 2011 selengkapnya disajikan pada lampiran III.5. F. Pinjaman Luar Negeri yang Closing Date-nya Telah Terlewati, Berstatus Active Loan Namun Masih Terdapat Dana yang Belum/Tidak Ditarik (Undisbursed) Berdasarkan hasil pemantauan data pada DMFAS, terdapat 43 pinjaman luar negeri yang telah habis/melewati masa berlakunya (closing date), berstatus active loan dan masih terdapat sisa dana yang tidak/belum ditarik yang tersebar di 15 Kementerian Negara/Lembaga/BUMN penanggung jawab kegiatan. Dari 43 pinjaman luar negeri tersebut di atas, dapat disajikan menurut Kementerian Negara/Lembaga/BUMN sebagai berikut: Tabel 3.6. PINJAMAN LUAR NEGERI YANG CLOSING DATE TERLEWATI, BERSTATUS ACTIVE DAN MASIH ADA SISA DANA KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 No. EXECUTING AGENCY JUMLAH LOAN KETERANGAN (1) (2) (3) (4) 1. Kementerian Dalam Negeri 2 Pinjaman dari IDB dab ADB 2. Kementerian Pertahanan 4 Pinjaman dari Polandia, Korea, Singapura dan Inggris 3. Kementerian Pertanian 2 Pinjaman dari IDB dan IFAD 4. Kementerian Pendidikan Nasional 4 Pinjaman dari IDB dan IBRD 5. Kementerian Kesehatan 2 Pinjaman dari KfW Jerman 6. Kementerian Agama 2 Pinjaman dari IDB 7. Kementerian Kelautan dan Perikanan 4 Pinjaman dari IBRD, IDA dan Spanyol 8. Kementerian Pekerjaan Umum 9 Pinjaman dari ADB, IBRD, IDA dan IDB 9. Kementerian Negara Lingkungan Hidup 1 Pinjaman dari KfW Jerman Kementerian Negara PPN/Bappenas 1 Pinjaman dari ADB Badan Pertanahan Negara 2 Pinjaman dari IBRD dan IDA Kementerian Kounikasi dan Informatika 2 Pinjaman dari Spanyol dan EXIM Bank Korea Kepolisian Negara Republik Indonesia 2 Pinjaman dari Singapura 9. BUMN - PT PLN (Persero) 5 Pinjaman dari JICA, Belgia, dan Perancis - PT. Kertas Kraft Aceh (KKA) 1 Pinjaman dari IDB Total 43 14

28 BAB III EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI TRIWULAN IV TAHUN 2010 Perubahan status terhadap 43 pinjaman luar negeri tersebut di atas pada DMFAS dari active loan menjadi fully disbursed tidak dapat dilaksanakan akibat adanya beberapa pinjaman yang masih dalam proses closing account khususnya untuk beberapa pinjaman dari ADB dan Bank Dunia. Selain itu, penyebab lain tidak dapat dilakukan perubahan status karena belum/tidak adanya dokumen resmi penutupan (termination) dan/atau pembatalan terhadap sisa dana yang tidak ditarik (cancellation). Secara detail, data pinjaman luar negeri yang telah closing date namun masih ada sisa dana yang tidak/belum ditarik dan masih berstatus active loan selengkapnya disajikan pada lampiran III.6. 15

29 BAB IV EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN PROGRESS VARIANT BAB IV EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN PROGRESS VARIANT Bab ini menyajikan data pinjaman luar negeri berstatus aktif (on-going) yang ditunjukkan berdasarkan kategori dari hasil perhitungan progress variant. Terkait dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pinjaman luar negeri, salah satu indikator kinerja ditentukan dengan cara membandingkan disbursement ratio dengan elapsed time ratio, metode perhitungan ini kemudian disebut sebagai progress variant. Sampai dengan akhir Desember 2010, untuk setiap pinjaman berstatus aktif dilakukan perhitungan sebagai berikut: Disbursement Ratio = Akumulasi Disbursement Nilai Pinjaman 100% Elapsed Time Ratio = Elapsed Time Availability Period 100% Progress Variant = Disbursement Ratio Elapsed Time Ratio Elapsed time merupakan perhitungan waktu yang dihitung antara tanggal efektif pinjaman sampai dengan tanggal cut-off date (31 Desember 2010), sedangkan availability period merupakan perhitungan waktu antara tanggal efektif pinjaman sampai dengan batas waktu penarikan pinjaman (closing date). Dari hasil perhitungan progress variant tersebut di atas, setiap pinjaman yang berstatus aktif dapat digolongkan menjadi 3 kategori sebagai berikut: a. A head atau on schedule, yaitu kategori progress variant dengan angka lebih dari atau sama dengan 1 (PV 1) yang berarti bahwa realisasi penarikan pinjaman yang bersangkutan telah sesuai atau lebih cepat dari jadwal yang direncanakan; b. Behind schedule, yaitu kategori progress variant dengan angka lebih dari 0,3 dan kurang dari 1 (0,3 < PV < 1) yang berarti bahwa realisasi penarikan pinjaman yang bersangkutan lebih lambat dari jadwal yang direncanakan; c. At risk, yaitu kategori progress variant dengan angka kurang dari atau sama dengan 0,3 (PV 0,3) yang berarti bahwa realisasi penarikan pinjaman mengalami keterlambatan yang akut sehingga berpotensi memunculkan biaya tambahan yang harus ditanggung APBN. Penentuan perhitungan progress variant ke dalam tiga kategori tersebut hanya berlaku terhadap pinjaman yang telah terdapat realisasi penarikannya. Sementara itu, untuk pinjaman berstatus aktif dan belum ada penarikannya (zero disbursement), penentuan kategori progress 16

30 BAB IV EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN PROGRESS VARIANT variant-nya hanya didasarkan pada elapsed time ratio yang juga ditentukan dalam 2 kategori, yaitu; a. Behind schedule, yaitu apabila elapsed-time ratio kurang dari atau sama dengan 70%, dan; b. At risk, apabila elapsed-time ratio lebih dari 70%. Selanjutnya dilaporkan bahwa sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 terdapat sebanyak 187 pinjaman yang berstatus aktif, dengan rincian kategori progress variant sebagai berikut: NO KATEGORI SUDAH ADA PENARIKAN BELUM ADA PENARIKAN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) 1 A head or on schedule Behind schedule At risk JUMLAH Kategori progress variant per Kementerian Negara/Lembaga: KATEGORI PROGRESS VARIANT NO KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA A HEAD AND BEHIND JUMLAH LOAN AT RISK ON SCHEDULE SCHEDULE (1) (2) (3) (4) (5) 1 Kementerian Dalam Negeri Kementerian Pertahanan Kementerian Keuangan Kementerian Perhubungan Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Kesehatan Kementerian Pertanian Kementerian Agama Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Komunikasi dan Informatika Badan Kepegawaian Negara Bakosurtanal Bappenas Mabes Polri Badan Usaha Milik Negara - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) PT Merpati JUMLAH Data perhitungan progress variant pinjaman luar negeri selama triwulan IV tahun 2010 selengkapnya disajikan pada lampiran Bab IV laporan ini. 17

31 BAB IV EVALUASI KINERJA PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERHITUNGAN PROGRESS VARIANT Secara umum, perkembangan jumlah pinjaman luar negeri aktif dalam kategori at risk dari triwulan ke triwulan selama tahun 2010 relatif tidak banyak mengalami perubahan yang berarti. Dalam kurun waktu yang sama, kategori on/ahead schedule jumlahnya terus mengalami penurunan bahkan sejak triwulan I sedangkan untuk kategori behind schedule jumlahnya meningkat sejak triwulan II tahun Perkembangan kinerja penarikan dana untuk pinjaman luar negeri aktif berdasarkan progress variant selama tahun 2010 dapat dirangkumkan sebagai berikut: Data Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Progress Variant Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV A head or on schedule Behind schedule At risk 18

32 BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Bab VII Pasal 24 Ayat (1) dan Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.08/2010 tentang Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Publikasi dan Dokumentasi Pinjaman Dan/Atau Hibah Pemerintah, telah diamanatkan untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi triwulanan terhadap kegiatan yang dibiayai dari pinjaman dan hibah luar negeri. Untuk memenuhi amanat tersebut, pada triwulan IV tahun 2010 telah dilakukan monitoring dan evaluasi melalui kegiatan uji petik ke lokasi pelaksanaan proyek terhadap pinjaman-pinjaman sebagai berikut : A. Pinjaman JICA No. IP-507 (Maritime Education and Training Improvement Project/METI) Kegiatan Maritime Education and Training Improvement Project (METI) dibiayai melalui melalui pinjaman JICA senilai JPY7,669,000,000 yang ditandatangani pada tanggal 13 Desember 2001 dan berlaku efektif tanggal 10 Juni Selaku executing agency adalah Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kementerian Perhubungan. Adapun tujuan kegiatan METI adalah untuk melaksanakan modernisasi pendidikan maritim di Indonesia melalui perbaikan program pendidikan, peningkatan kemampuan pengajar dan pengadaan peralatan yang diperlukan sehingga pelaut-pelaut Indonesia mampu memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh Standards of Training, Certification and Watching keeping for Seafarer (STCW) 95. Dengan demikian proyek ini berusaha mempromosikan keselamatan kehidupan dan kekayaan di laut dan perlindungan terhadap lingkungan laut. 1. Kinerja Pinjaman dan Proyek Berdasarkan data pada tata usaha Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, tingkat penyerapan dana pinjaman (disbursement ratio) sesuai NOD yang diterima dan waktu yang terpakai (elapsed time ratio) per tanggal 30 September 2010 sebagai berikut: Loan/Grant Disb. Elapsed- Progress Loan Amount Disbursed Kategori No. Ratio Time Ratio Variant IP-507 JPY 7,669,000, JPY 4,774,235, Behind Schedule Berdasarkan tabel di atas, tingkat penyerapan (disbursement ratio) sebesar 62,25% dan waktu yang terpakai (elapsed time ratio) sebesar 92,30%, maka Progress Variant pinjaman tersebut adalah sebesar 0,67 dan dikategorikan sebagai pinjaman yang mengalami keterlambatan penarikan relatif terhadap periode penarikannya (behind schedule). 19

33 BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI 2. Permasalahan Yang Dihadapi Pada tanggal Desember 2010 telah dilaksanakan kegiatan kunjungan lapang (onsite visit) di PIP Makassar, BP2IP Surabaya dan PIP Semarang. Adapun status terakhir pelaksanaan kegiatan untuk ketiga paket kontrak tersebut di atas dapat dilaporkan sebagai berikut: a. Ada jeda waktu yang lama antara penandatanganan pinjaman dengan penandatanganan kontrak sehingga pinjaman mengalami perpanjangan masa waktu penarikan (closing date). b. Paket pekerjaan program pendidikan dan pelatihan baru dapat dilaksanakan setelah paket pekerjaan pengadaan peralatan dan konstruksi selesai dilaksanakan. c. Paket pekerjaan pengadaan peralatan dan konstruksi sudah selesai 100%. d. Program pendidikan dan pelatihan masih berjalan dan progres pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 40%. Realisasi capaian sebesar 40% tersebut disebabkan kegiatan ini dilakukan setelah pekerjaan pengadaan peralatan dan konstruksi selesai sehingga paket kontrak untuk pekerjaan ini baru ditandatangani tanggal 16 Juni Diharapkan pekerjaan akan selesai dan berakhir pada tanggal 10 Juni 2011 sebagaimana jangka waktu pelaksanaan dalam kontrak. e. Untuk pekerjaan konsultan supervisi sedang dalam proses amandemen. Kontrak pekerjaan ini akan berakhir tanggal 10 Januari 2011, sesuai hasil audit BPKP pekerjaan ini akan diamandemen sampai tanggal 31 Maret Saat ini masih dalam proses di Kementerian Perhubungan. 3. Langkah Tindak Yang Diperlukan Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas dan mengingat pinjaman JICA Loan No.IP- 507 : Maritime Education and Training Improvement Project akan berakhir (closing date) pada tanggal 10 Juni 2011 kiranya pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan khususnya terhadap paket pekerjaan program pendidikan dan pelatihan termasuk proses pengajuan pembayarannya. B. Pinjaman IBRD No ID: Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) dibiayai melalui pinjaman IBRD Loan senilai USD 50,000, dengan maturity period selama 24 tahun 6 bulan dan masa tenggang (grace period) 9 tahun dan suku bunga pinjaman sebesar Libor+0.75% pa. Pinjaman ini ditandatangani pada tanggal 27 Maret 2009 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Secara umum Kegiatan DOISP bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan fungsi bendungan besar milik Kementerian Pekerjaan Umum terutama dalam penyediaan air baku serta untuk memperkuat kemampuan Pemerintah dalam pengembangan kebijakan, 20

34 BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI pengaturan dan administrasi pengelolaan operasi dan keamanan bendungan. Adapun sasaran yang akan dicapai adalah: i) mengembalikan tingkat keamanan, kinerja operasi dan umur ekonomis pada 34 bendungan besar yang terseleksi, termasuk pengurangan risiko banjir terhadap masyarakat di hilir akibat kapasitas banjir waduk (spillway), ii) pengurangan dampak sedimentasi pada 3 buah bendungan milik Kementerian Pekerjaan Umum, dan iii) memperkuat institusi keamanan bendungan; 1. Kinerja Pinjaman Pencapaian progres keuangan pinjaman fisik proyek DOISP dapat kami informasikan sebagai berikut: a. Berdasarkan data pada Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang tingkat penyerapan dana pinjaman (disbursement ratio) sesuai NoD yang diterima dan waktu yang terpakai (elapsed-time ratio) per tanggal 30 September 2010 sebagai berikut: Loan No. Loan Amount (USD) Disbursed (USD) Disb. Ratio Elapsed-Time Ratio Progress Variant Status 7669-ID 50,000, ,851, % 28.73% 0.13 At Risk b. Berdasarkan tingkat penyerapan (disbursement ratio) sebesar 3,70% dan waktu yang terpakai (elapsed-time ratio) sebesar 28,73%, maka progress variant (PV) pinjaman DOISP adalah sebesar 0,13 dan dikategorikan sebagai pinjaman yang mengalami keterlambatan penarikan relatif terhadap periode penarikannya ( at risk). c. Dilihat dari kecenderungan historis nilai PV semenjak triwulan III 2009 sampai triwulan III 2010, kategori nilai PV kegiatan DOISP bergerak turun dari behind schedule ke at risk tanpa menunjukkan perbaikan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai PV untuk kegiatan yang dikelola Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, nilai PV kegiatan DOISP sepanjang triwulan III 2009 triwulan III 2010 tidak pernah melebihi nilai rata-rata dari 11 (sebelas) pinjaman yang dikelola Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dimaksud. 2. Kinerja Proyek Berdasarkan hasil monitoring secara nasional, pencapaian progres fisik proyek DOISP mencapai sekitar 47.22% yang meliputi kegiatan berupa: i) TA for Central Project Implementing Unit, ii) TA for Central Project Management Unit, iii) Rehabilitasi Waduk/Bendungan/Bendung/Embung Gembong, iv) TA Supporting the Implementation of Dam Safety Assurance and Institutional Improvement, v) Rehabilitasi Waduk/ Bendungan/ Bendung/Embung Batujai dan vi) Detail Design Rehabilitasi Bendungan Pengga di Kabupaten Lombok Tengah. 21

35 BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI 3. Masalah yang dihadapi proyek Pada tanggal 8-22 Desember 2010 telah dilaksanakan kegiatan kunjungan lapang (onsite visit) di 5 lokasi sebagai sampel kegiatan DOISP yaitu: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung (Bandar Lampung). BBWS Pemali Juwana (Semarang), BBWS Bengawan Solo (Surakarta), BBWS Brantas (Surabaya) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I (Mataram). Adapun permasalahan yang dapat dipantau oleh Tim monitoring adalah: a. Tidak adanya upaya diseminasi awal mengenai kegiatan beserta tata cara dan mekanismenya oleh struktur organisasi pelaksana di tingkat pusat kepada pelaksanapelaksana kegiatan di daerah; b. Dokumen Annual Working Plan (AWP), terutama untuk kegiatan TA 2010, tidak menyebutkan secara detail uraian pekerjaan sehingga alokasi dana pinjaman luar negeri di dalam DIPA berada dalam status bintang (diblokir atau belum dapat digunakan). Ketiadaan porsi pinjaman luar negeri di dalam pelaksanaan kegiatan telah memaksa sejumlah pelaksana di daerah untuk melakukan optimasi (menggunakan porsi rupiah) sehingga ada potensi tidak terpakainya porsi pinjaman; c. Kurangnya pemahaman tentang persyaratan pengerjaan suatu komponen kegiatan menyebabkan tertinggalnya suatu sub komponen kegiatan di tahun anggaran tertentu dan untuk penggantian pengerjaannya di tahun anggaran berikutnya tidak memungkinkan karena tidak tertuang di dalam AWP sehingga revisi DIPA menjadi tidak memungkinkan pula untuk dilakukan; d. Keterlambatan realisasi penyerapan dana juga disebabkan antara lain oleh tidak dapat ditariknya suatu porsi pinjaman untuk pengerjaan yang sebenarnya sudah diselesaikan akibat adanya keterlambatan penerimaan No Objection Letter (NOL) oleh KPPN setempat; e. Adanya ketidakpastian mengenai penggantian dana yang seharusnya sudah terbayarkan di suatu tahun anggaran untuk dapat dimasukkan ke dalam dokumen anggaran tahun anggaran berikutnya dan untuk dapat dilakukan eksekusi pembayarannya. f. Persyaratan NOL beserta kurangnya pemahaman terhadap prosedur dan mekanismenya secara umum mengakibatkan: i) terlambatnya proses pengadaan barang dan jasa, ii) keterlambatan pencairan dana pinjaman dan iii) keterlambatan pembayaran biaya-biaya untuk kegiatan yang sudah diselesaikan dan munculnya kesulitan di dalam memasukkan biaya-biaya dimaksud di dalam tahun anggaran berikutnya. g. Terdapat tumpang tindih kegiatan yang berpotensi mengurangi efektifitas proyek akibat kegiatan, tujuan dan target DOISP juga merupakan kegiatan, tujuan dan target dari existing institusi lainnya di daerah. 22

36 BAB V LAPORAN HASIL UJI PETIK TERHADAP PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI 4. Rekomendasi Adapun rekomendasi Tim Monitoring dalam rangka upaya percepatan penyerapan dana dan perbaikan lebih lanjut adalah sebagai berikut: a. Desain organisasi kegiatan seharusnya mencakup pula mekanisme koordinasi dan diseminasi pada tahapan yang paling awal tentang segala hal yang berkenaan dengan pengelolaan dana dan pelaksanaan kegiatan; b. Dokumen Annual Working Plan harus secara lebih cermat memperinci detail kegiatan sehingga seluruh kegiatan dapat tercakup dan mendapatkan alokasi dananya dalam dokumen anggaran; c. Perlu adanya buku panduan pelaksanaan kegiatan (Project Manual Document) yang memuat secara lengkap tata cara kerja dan manajemen kegiatan dan yang mampu menjadi rujukan utama pelaksanaan kegiatan demi menghindari adanya kesalahan prosedural administratif yang menghambat pelaksanaan kegiatan. Diseminasi buku panduan tersebut mutlak ada dalam rancangan organisasi pelaksana kegiatan; d. Di dalam proses perencanaan proyek sebaiknya mengidentifikasi segala hal yang mampu memberikan pengaruh terhadap capaian kegiatan termasuk identifikasi kegiatan serupa yang menjadi kewenangan lembaga-lembaga lainnya di daerah; e. Tingginya frekuensi permasalahan di sekitar dokumen NOL (No Objection Letter) untuk turut andil memberikan pengaruh kepada keterlambatan realisasi pencairan dana pinjaman perlu mendapat perhatian khusus dari Lender dan juga pelaksana kegiatan. Kejelasan tentang desain/model kegiatan beserta mekanisme kontrol internal di awal siklus kegiatan misalnya, keberadaan Project Manual Document yang komprehensif ataupun pola komunikasi yang efektif di struktur organisasi pelaksana kegiatan dirasa mampu mengurangi dampak yang muncul dari permasalahan NOL ini. 23

37 BAB VI LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN BAB VI LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN Bab ini menyajikan data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dan/atau Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) dengan pertimbangan bahwa Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan termasuk instansi yang melaksanakan fungsi perencanaan dan pelaksanaan anggaran terkait dengan kegiatan/proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara / lembaga yang sumber dananya berasal dari pinjaman luar negeri. Penyajian data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan/atau Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam laporan perkembangan pinjaman luar negeri dan hibah triwulan IV tahun 2010 ini, masih sebatas mengenai perkembangan data pinjaman luar negeri dan diharapkan pada laporan triwulan berikutnya dapat dilengkapi dengan data hibah luar negeri. Data dimaksud antara lain meliputi: a. Data SAPSK (Satuan Anggaran per Satuan Kerja) berasal dari Direktorat Sistem Penganggaran - Direktorat Jenderal Anggaran. b. Data SP-DIPA (Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) berasal dari Direktorat Pelaksanaan Anggaran - Direktorat Jenderal Perbendaharaan. c. Data SP2D Rekening Khusus dan SP3 (Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan) berasal dari Direktorat Sistem Perbendaharaan - Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Pemanfaatan data dari kedua unit eselon I tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara nasional mengenai alokasi pagu pinjaman luar negeri yang ditetapkan dalam dokumen SAPSK maupun yang disahkan dalam dokumen SP-DIPA, serta realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri sampai dengan triwulan IV tahun 2010 pada Kementerian Negara/Lembaga selaku Executing Agency yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan/proyek yang sumber dananya berasal dari pinjaman luar negeri. Data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan tersebut, terlebih dahulu dikorelasikan berdasarkan nomor register sebagai penghubung. Kemudian untuk memperoleh gambaran mengenai realisasi penyerapan pinjaman luar negeri yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga selaku Executing Agency, data SP-DIPA dikorelasikan berdasarkan nomor register dengan data SP2D Rekening Khusus dan data SP3 dari Direktorat Sistem Perbendaharaan. Selanjutnya, berdasarkan hasil korelasi data tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel perbandingan sebagai berikut: a. Data SAPSK dengan data SP-DIPA. b. Data SP-DIPA dengan data SP2D Rekening Khusus - Direktorat Sistem Perbendaharaan. c. Data SP-DIPA dengan data SP3 - Direktorat Sistem Perbendaharaan. Tabel berikut menunjukkan perbandingan data seperti tersebut diatas yang disajikan dalam rekapitulasi Per Bagian Anggaran atau Kementerian Negara/Lembaga. 24

38 BAB VI LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN Tabel 6.1 PERBANDINGAN DATA SAPSK (DJA) DENGAN SP-DIPA (DJPBN) PER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NILAI (dalam ribuan rupiah) KODE URAIAN SAPSK SP-DIPA 004 Badan Pemeriksa Keuangan 6,861, ,861, Kementerian Dalam Negeri 2,332,065, ,332,065, Kementerian Pertahanan 4,998,375, ,257,100, Kementerian Keuangan 513,156, ,103, Kementerian Pertanian 362,525, ,715, Kementerian Perhubungan 1,667,040, ,665,325, Kementerian Pendidikan Nasional 2,233,152, ,159,825, Kementerian Kesehatan 1,033,666, ,685, Kementerian Agama 898,459, ,484, Kementerian Kelautan dan Perikanan 543,487, ,559, Kementerian Pekerjaan Umum 9,131,237, ,529,107, Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2,971, ,971, Kementerian Negara PPN / Bappenas 147,883, ,474, Badan Pertanahan Nasional 180,758, ,758, Kementerian Komunikasi dan Informatika 183,169, ,169, Kepolisian Negara Republik Indonesia 2,600,600, ,098,000, Lembaga Ketahanan Nasional 70,000, ,000, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 227,446, ,446, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 26,852, ,485, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 24,097, ,900, Bakosurtanal 205,000, ,000, Badan Kepegawaian Negara 64,102, ,102, BPKP 45,841, ,841, Badan Nasional Penanggulangan Bencana 8,000, ,000, Badan SAR Nasional 34,000, ,000, Bendahara Umum Negara - 13,920,101, J u m l a h 27,540,751, ,349,086, Pada tabel 6.1 di atas tampak adanya perbedaan akumulasi nilai antara data SAPSK yang bersumber dari Direktorat Jenderal Anggaran dengan data SP-DIPA yang bersumber dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Perbedaan tersebut antara lain disebabkan karena: (i) terdapat beberapa pinjaman yang ditandatangani tahun 2010, namun belum dinyatakan berlaku efektif dan (ii) khusus untuk alokasi pinjaman BA 999 pada SAPSK belum dapat disajikan karena dalam proses validasi. Selain itu, berdasarkan pengamatan terhadap data pinjaman luar negeri yang bersumber dari kedua unit tersebut, dijumpai adanya hal-hal sebagai berikut : 25

39 BAB VI LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN a. Terdapat identitas nomor register yang tidak sesuai dengan struktur nomor register yang diterbitkan oleh Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang. Struktur nomor register yang masih irregular dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Data SAPSK yaitu : - Kode Register , Pinjaman Belum Efektif - Kode Register , Pinjaman Program Other - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge ADB. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Export Credit. - Kode Register , - - Kode Register , - 2. Data SP-DIPA yaitu : - Kode Register , Pinjaman Program IBRD. - Kode Register , Pinjaman Program Japan. - Kode Register , Pinjaman Program Other. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - ADB. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge Japan. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Export Credit. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Other Multilateral. - Kode Register , Pinjaman Proyek Reguler Pledge - Other Bilateral. - Kode Register , Pinjaman Proyek Tsunami Pledge - ADB. - Kode Register , - b. Terdapat identitas nomor register pinjaman luar negeri yang masih kosong ( tidak ada ) pada data SAPSK. c. Terdapat identitas nomor register pinjaman status fully paid pada data SAPSK yaitu: - Kode Register , Loan No. R-RRC/1 - closing date Kode Register , Loan No. R-RRC/1 - closing date Kode Register , Loan No. DLBS - closing date Kode Register , Loan No. CA-1126/T - closing date Selanjutnya dapat diinformasikan juga bahwa nomor register naskah perjanjian pinjaman luar negeri/hibah luar negeri yang dikeluarkan oleh Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang memiliki kriteria sebagai berikut : a. Nomor register terdiri dari susunan angka yang terdiri sebanyak delapan angka (digit). b. Dari delapan angka tersebut terdapat spesifikasi yaitu : 1. Pinjaman Multilateral, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Bilateral, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Export Credit, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Commercial, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Leasing, nomor register berawal dengan angka Pinjaman Bonds and Notes nomor register berawal dengan angka Pinjaman utang lama, nomor register berawal dengan angka 7. Khusus dalam laporan ini, untuk nomor register yang berawal dengan angka 7 (hibah luar negeri) belum disajikan. 26

40 BAB VI LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN Tabel 6.2. PERBANDINGAN DATA SP-DIPA DENGAN DATA SP2D REKENING KHUSUS DARI DIREKTORAT SP PER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (dalam ribuan rupiah) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NILAI SP2D NILAI SP-DIPA KODE URAIAN S.D. TRIWULAN III TRIWULAN IV S.D. TRIWULAN IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 004 Badan Pemeriksa Keuangan 6,861, ,933, , ,438, Kementerian Dalam Negeri 2,332,065, ,395, ,042,172, ,842,567, Kementerian Pertahanan 4,257,100, Kementerian Keuangan 443,103, ,555, ,533, ,089, Kementerian Pertanian 342,715, ,532, ,032, ,564, Kementerian Perhubungan 1,665,325, Kementerian Pendidikan Nasional 2,159,825, ,521, ,066, ,587, Kementerian Kesehatan 998,685, ,615, ,409, ,025, Kementerian Agama 861,484, ,482, ,329, ,812, Kementerian Kelautan dan Perikanan 541,559, ,096, ,929, ,025, Kementerian Pekerjaan Umum 8,529,107, ,370,331, ,220,423, ,590,754, Kementerian Negara Lingkungan Hidup Kementerian Negara PPN / Bappenas 2,971, ,474, ,567, ,988, ,555, Badan Pertanahan Nasional 180,758, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kepolisian Negara Republik Indonesia 183,169, ,098,000, Lembaga Ketahanan Nasional 70,000, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 083 Bakosurtanal 205,000, Badan Kepegawaian Negara 64,102, ,446, ,592, ,420, ,400, ,485, ,696, ,267, ,964, ,900, ,617, ,232, ,850, BPKP 45,841, ,729, ,631, ,360, Badan Nasional Penanggulangan 103 8,000, Bencana Badan SAR Nasional 34,000, Bendahara Umum Negara 13,920,101, ,227, ,698, ,925, J u m l a h 39,349,086, ,317,894, ,583,028, ,900,923,

41 BAB VI LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN Tabel 6.3. PERBANDINGAN DATA SP-DIPA DENGAN DATA SP3 DARI DIREKTORAT SP PER KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (dalam ribuan rupiah) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA NILAI SP3 NILAI SP-DIPA KODE URAIAN S.D. TRIWULAN III TRIWULAN IV S.D. TRIWULAN IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 004 Badan Pemeriksa Keuangan 6,861, ,768, ,139, ,908, Kementerian Dalam Negeri 2,332,065, ,387, ,037, ,424, Kementerian Pertahanan 4,257,100, ,039,307, ,362,632, ,401,939, Kementerian Keuangan 443,103, ,521, ,414, ,936, Kementerian Pertanian 342,715, , ,297, ,384, Kementerian Perhubungan 1,665,325, ,086, ,376, ,462, Kementerian Pendidikan Nasional 2,159,825, ,369, ,797, ,166, Kementerian Kesehatan 998,685, ,639, ,722, ,361, Kementerian Agama 861,484, ,656, ,960, ,617, Kementerian Kelautan dan Perikanan 541,559, ,527, ,620, ,147, Kementerian Pekerjaan Umum 8,529,107, ,601,040, ,215,641, ,816,681, Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2,971, Kementerian Negara PPN / Bappenas 132,474, ,759, ,505, ,265, Badan Pertanahan Nasional 180,758, Kementerian Komunikasi dan Informatika 183,169, ,544, ,026, ,571, Kepolisian Negara Republik Indonesia 2,098,000, ,091, ,382, ,473, Lembaga Ketahanan Nasional 70,000, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 227,446, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 15,485, , , Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 23,900, Bakosurtanal 205,000, ,212, ,476, ,688, Badan Kepegawaian Negara 64,102, ,916, ,916, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Nasional Penanggulangan Bencana 45,841, ,000, Badan SAR Nasional 34,000, Bendahara Umum Negara 13,920,101, ,192,301, ,098,844, ,291,145, J u m l a h 39,349,086, ,198,409, ,479,874, ,678,283,

42 BAB VI LAPORAN DATA PINJAMAN LUAR NEGERI YANG BERSUMBER DARI DJA DAN DJPBN Berdasarkan Tabel 6.2, 6.3, dan 6.4 di atas menunjukkan bahwa: a. Nilai akumulasi pinjaman luar negeri dalam SP-DIPA adalah Rp. 39,349,086,504, b. Realisasi penyerapan berdasarkan data: 1. SP2D Rekening Khusus sebesar Rp. 6,900,923,566, SP3 sebesar Rp. 11,678,283,959, Dengan demikian, realisasi penyerapan dana pinjaman luar negeri berdasarkan SP2D/SP3 terhadap pagu pinjaman dalam dokumen SP-DIPA adalah sebesar %. 29

43 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Bab ini menyajikan rekapitulasi pinjaman luar negeri atau data dalam bentuk aggregate dari naskah perjanjian pinjaman (Loan Agreement / Credit Agreement) yang telah ditandatangani Pemerintah dengan pihak Lender/Creditor dari tahun 1960-an sampai dengan akhir Desember Laporan disajikan dalam 4 kelompok laporan, yaitu: a. Status penandatanganan pinjaman luar negeri; b. Transaksi pinjaman luar negeri; c. Posisi atau stok pinjaman luar negeri; dan d. Perkembangan data pinjaman luar negeri selama 5 tahun terakhir. Laporan disajikan berdasarkan data yang bersumber dari DMFAS yang mencerminkan data sampai dengan keadaan (cut off) per 31 Desember 2010 dari frozen data (running) tanggal 3 Januari 2011, dengan metode pelaporan sebagai berikut : a. Yang terkait dengan data nilai loan (original commitment, cancellation dan net commitment atau actual commitment), laporan disajikan berdasarkan mata uang dalam loan agreement (loan base currency), dalam hal ini berbasis loan level; b. Sedangkan yang terkait dengan transaksi penarikan (disbursement), pembayaran cicilan pokok (principal paid), pembayaran bunga pinjaman (interest paid), dan pembayaran bunga lainnya (commission paid), data disajikan berdasarkan mata uang sesuai yang tercantum dalam tranches (tranche currency), dalam hal ini berbasis tranche level; c. Untuk informasi mengenai jumlah atau banyaknya loan agreement, data disajikan berdasarkan banyaknya Loan Id yang tercatat dalam DMFAS. d. Tanggal kurs yang dipergunakan untuk menentukan nilai yang berasal dari berbagai denominasi mata uang yang dikonversikan ke dalam mata uang USD berdasarkan kurs laporan (kurs tengah) Bank Indonesia, dengan rincian sebagai berikut : 1. data per 31 Desember 2005 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2005; 2. data transaksi selama tahun 2006, dan data per 31 Desember 2006 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2006; 3. data transaksi selama tahun 2007, dan data per 31 Desember 2007 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2007; 4. data transaksi selama tahun 2008, dan data per 31 Desember 2008 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2008; 5. data transaksi selama tahun 2009, dan data per 31 Desember 2009 menggunakan kurs tanggal 31 Desember 2009; 30

44 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI 6. data transaksi selama triwulan I tahun 2010, dan data per 31 Maret 2010 menggunakan kurs tanggal 31 Maret 2010; 7. data transaksi selama triwulan II tahun 2010, dan data per 30 Juni 2010 menggunakan kurs tanggal 30 Juni 2010; 8. data transaksi selama triwulan III tahun 2010, dan data per 30 September 2010 menggunakan kurs tanggal 30 September data transaksi selama triwulan IV tahun 2010, dan data per 31 Desember 2010 menggunakan kurs tanggal 31 Desember Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. untuk menjaga konsistensi terhadap nilai komitmen (loan amount) sesuai yang tercantum dalam naskah perjanjian (Loan Agreement / Credit Agreement); 2. bahwa apabila terjadi partial cancellation dan/atau re-allocation, nilainya juga tetap mengacu pada nilai komitmen berbasis loan level; 3. berdasarkan international best practice pengakuan dan pembayaran kembali pinjaman didasarkan pada mata uang dalam tranche (tranche currency). A. Status Penandatanganan Pinjaman Luar Negeri Tabel berikut menyajikan data yang terkait dengan perkembangan status penandatanganan pinjaman, yang terinci dalam beberapa sajian sebagai berikut: a. Nilai penandatanganan pinjaman (Original Commitment), b. Pinjaman yang telah dibatalkan (Full Cancellation), c. Pinjaman yang mengalami pengurangan pagu (Partial Cancellation), d. Pinjaman yang mengalami penambahan pagu (Re-alocation), e. Nilai komitmen neto (Net Commitment atau Actual Commitment), f. Rekapitulasi status penandatanganan pinjaman, g. Komposisi status penandatanganan yang dirinci per loan status. Laporan tersebut menyajikan data pinjaman keadaan per 31 Desember 2009, diikuti dengan perkembangan yang terjadi selama triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV tahun 2010 serta data keadaan per 31 Desember Data tersaji dalam denominasi mata uang sesuai yang tercantum dalam Loan Agreement / Credit Agreement dan dilengkapi dengan nilai konversinya ke dalam mata uang USD berdasarkan tanggal kurs yang relevan, serta informasi mengenai jumlah atau banyaknya Loan Agreement berdasarkan Loan Id yang tercatat dalam DMFAS. 31

45 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PENANDATANGAN PINJAMAN (ORIGINAL COMMITMENT) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 ACU ADB 208 9, , AED AUD CAD CHF 35 2, , CNY 1 1, , DKK 10 1, , EUR 1,459 24, ,464 24, GBP 110 2, , INR JPY 963 8,142, , , , ,232, KRW , , KWD NOK NZD SAR 10 1, , SDR 92 2, , USD 1,336 67, , , ,372 71, WBD , , , ,631 Tabel NILAI KUMULATIF PENANDATANGAN PINJAMAN (ORIGINAL COMMITMENT) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 ACU ADB 208 9, , AED AUD CAD CHF 35 1, , CNY DKK EUR 1,459 35, ,464 33, GBP 110 3, , INR JPY , , KRW KWD NOK NZD SAR SDR 92 4, , USD 1,336 67, , , ,372 71, WBD , , , , , , , ,496.8 Fluktuasi Kurs 9,298.6 Dari tabel dan tampak bahwa sampai dengan akhir tahun 2009 telah dilakukan penandatanganan sebanyak pinjaman, diikuti dengan penambahan penandatanganan pada triwulan I sebanyak 8 pinjaman, triwulan II sebanyak 17 pinjaman, triwulan III sebanyak 11 pinjaman, dan triwulan IV sebanyak 14 sehingga sampai dengan 31 Desember 2010 telah dilakukan penandatanganan sebanyak pinjaman dengan nilai sebesar USD ,8 juta. 32

46 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN TELAH DIBATALKAN (FULL CANCELLATION) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR GBP INR JPY 3 21, , KRW 1 2, , KWD NOK NZD SAR SDR USD WBD Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN TELAH DIBATALKAN (FULL CANCELLATION) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR GBP INR JPY KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD WBD Fluktuasi Kurs 16.1 Pada tabel dan menunjukkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2009 terdapat 45 pinjaman yang telah dibatalkan, sementara itu pada triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV tahun 2010 tidak terdapat pembatalan pinjaman. Dengan demikian sampai dengan akhir Desember 2010, pinjaman yang dibatalkan (full cancellation) tetap sebanyak 45 pinjaman dengan total nilai sebesar USD juta. 33

47 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PEMBATALAN SEBAGIAN PAGUNYA (PARTIAL CANCELLATION) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 5, , AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR 1, , GBP INR JPY 497, , KRW 4, , KWD NOK NZD SAR SDR USD 7, , WBD 3, ,815.9 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PEMBATALAN SEBAGIAN PAGUNYA (PARTIAL CANCELLATION) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 5, , AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR 1, , GBP INR JPY 5, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD 7, , WBD 3, , , ,064.1 Fluktuasi Kurs Pada tabel dan menunjukkan adanya pinjaman yang mengalami pembatalan terhadap sebagian nilai pagu pinjaman (partial cancellation), khusus triwulan IV sebesar JPY 464,4 juta, SDR 2,7 juta dan USD 5,3 juta. Dengan demikian selama triwulan IV secara keseluruhan nilai pembatalan tersebut sebesar USD 15,2 juta, sehingga sampai dengan akhir Desember 2010 nilai kumulatifnya mencapai USD 25,064.1 juta. 34

48 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PENAMBAHAN NILAI PAGUNYA (RE ALOCATION) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR GBP INR JPY 44, , KRW 19, , KWD NOK NZD SAR SDR USD WBD Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN YANG MENGALAMI PENAMBAHAN NILAI PAGUNYA (RE ALOCATION) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR GBP INR JPY KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD WBD , ,961.1 Fluktuasi Kurs 50.4 Tabel dan menunjukkan bahwa selama triwulan IV tidak terdapat penambahan pagu sehingga sampai dengan akhir triwulan IV tahun 2010 nilai kumulatif penambahan pagu (re-allocation) sebesar USD 1.961,1 juta. 35

49 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN NETO (NET COMMITMENT) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 ACU ADB 208 4, , AED AUD CAD CHF 35 2, (2.8) , CNY 1 1, , DKK 10 1, , EUR 1,447 23, (0.8) ,452 23, GBP 110 2, , INR JPY 960 7,667, , , , ,758, KRW , (622.8) - (125.6) , KWD NOK NZD SAR 10 1, , SDR 91 2, (0.6) - (2.7) 91 2, USD 1,312 60, , , ,348 64, WBD , , , ,586 Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN NETO (NET COMMITMENT) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PER PERKEMBANGAN TAHUN 2010 KEADAAN PER NO UANG 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 ACU ADB 208 4, , AED AUD CAD CHF 35 1, (2.6) , CNY DKK EUR 1,447 33, (1.1) ,452 31, GBP 110 3, , INR JPY , , KRW (0.6) - (0.1) KWD NOK NZD SAR SDR 91 4, (0.9) - (4.2) 91 4, USD 1,312 60, , , ,348 64, WBD , , , , , , , ,404.5 Fluktuasi Kurs 8,757.6 Nilai pinjaman neto merupakan pagu pinjaman yang berpeluang untuk ditarik dari pihak pemberi pinjaman. Sampai dengan akhir tahun 2009 terdapat pinjaman ditambah dengan penandatanganan pinjaman baru selama triwulan I sebanyak 8 pinjaman, triwulan II sebanyak 17 pinjaman, triwulan III sebanyak 11 pinjaman, dan triwulan IV sebanyak 14 pinjaman. Dengan demikian sampai akhir September 2010 terdapat pinjaman dengan total nilai sebesar USD ,5 juta. 36

50 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN PERKEMBANGAN STATUS PENANDATANGANAN DALAM USD KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO STATUS PINJAMAN PER TAHUN 2010 PER FLUKTUASI TW I TW II TW III TW IV (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (1)0 1. Penandatanganan (Original Commitment) a). Nilai 234, , , ,496.8 (9,298.6) b). Jml Loan 4, , Dibatalkan Secara Penuh (Full Cancellation) a). Nilai (16.1) b). Jml Loan Dibatalkan Sebagian Pagunya (Partial Cancellation) 24, ,064.1 (575.3) 4. Penambahan Pagu Pinjaman (Re-alocation) 1, ,961.1 (50.4) 5. Komitmen Neto (Net Commitment) a). Nilai 211, , , ,404.5 (8,757.6) b). Jml Loan 4, ,586 Pergerakan perkembangan penandatanganan pinjaman luar negeri (original commitment) per triwulan sepanjang tahun 2010 dapat ditunjukkan pada grafik 7.1. sebagai berikut: 37

51 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN LOAN STATUS DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) NO LOAN STATUS MTU FULL PARTIAL ORIGINAL COMMITMENT RE-ALLO NET COMMITMENT CANCELLATION CANCEL CATION LOAN NILAI LOAN NILAI LATION LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 ACTIVE LOAN ACU AUD CHF CNY 1 1, ,800.0 EUR JPY 59 1,013, ,013,925.8 KRW , ,362.0 SAR SDR 38 1, ,394.2 USD , ,993.2 Sub Total 272 1,032, , ,051, FULLY DISBURSED ACU ADB 49 4, , ,002.7 AUD CAD CHF DKK EUR , ,699.2 GBP JPY 382 4,056, , ,712,481.1 KRW , , ,768.9 KWD SAR SDR 47 1, ,169.2 USD , , ,754.2 WBD 63 4, ,739.2 Sub Total 1,652 4,313, ,652 3,953, FULLY PAID ACU ADB 159 5, , ,467.3 AED AUD CAD CHF 22 1, ,633.7 DKK EUR 1,043 13, ,043 13,373.8 GBP 89 1, ,611.4 INR JPY 526 3,141, , , ,031,678.9 KRW 1 2, ,731.5 KWD NOK NZD SAR SDR USD , , ,681.6 WBD , , ,816.9 Sub Total 2,662 3,209, , ,662 3,093, FULLY CANCELLED ACU EUR JPY 3 21, , KRW 1 2, , SDR USD Sub Total 45 24, , JUMLAH 4,631 8,579, , , , ,586 8,098,

52 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN LOAN STATUS DALAM USD KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 ORIGINAL COMMITMENT FULL CANCELLATION (Dalam jutaan) NO LOAN STATUS MTU PARTIAL RE-ALLO NET COMMITMENT CAN- CATION CELLATION LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 ACTIVE LOAN ACU AUD CHF CNY EUR JPY 59 12, ,436.4 KRW SAR SDR 38 2, ,147.1 USD , ,993.2 Sub Total , , FULLY DISBURSED ACU ADB 49 4, , ,002.7 AUD CAD CHF DKK EUR , , ,897.6 GBP 21 1, ,109.1 JPY , , ,535.8 KRW KWD SAR SDR 47 1, ,800.5 USD , , ,754.2 WBD 63 4, ,739.2 Sub Total 1, , , ,652 96, FULLY PAID ACU ADB 159 5, , ,467.3 AED AUD CAD CHF 22 1, ,744.4 DKK EUR 1,043 18, ,043 17,783.8 GBP 89 2, ,490.1 INR JPY , , ,185.4 KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD , , ,681.6 WBD , , ,816.9 Sub Total 2, , , , ,662 99, FULLY CANCELLED ACU EUR JPY KRW SDR USD Sub Total JUMLAH 4, , , , , ,

53 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel dan di atas menggambarkan komposisi nilai kumulatif pinjaman luar negeri berdasarkan loan status dan denominasi mata uang serta konversinya kedalam USD berdasarkan kurs tanggal 31 Desember Pada tabel di atas, khususnya untuk nilai komitmen neto menunjukkan : a) Active Loan terdiri atas 272 pinjaman dengan nilai sebesar USD ,2 juta atau 13,28%; (Pada laporan ini data yang disajikan termasuk pinjaman yang telah ditandatangani namun belum berlaku efektif dan pinjaman yang closing date-nya telah terlewati namun masih terdapat sisa dana yang tidak ditarik). b) Fully Disbursed terdiri atas pinjaman dengan nilai sebesar USD ,8 juta atau 42,66%; c) Fully Paid terdiri atas pinjaman dengan nilai sebesar USD ,5 juta atau 44,06%; d) Cancellation Loan terdiri atas 45 pinjaman dengan nilai komitmen neto sebesar USD 0.00 (nihil) karena telah dibatalkan secara full cancellation. Komposisi nilai kumulatif pinjaman luar negeri berdasarkan status pinjaman, keadaan per 31 Desember 2010 dapat digambarkan seperti grafik berikut ini. 40

54 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI B. Transaksi Pinjaman Luar Negeri Sesuai persyaratan yang ditentukan dalam Loan Agreement atau terms and conditions, pelaksanaannya tidak terlepas dari transaksi yang terjadi, yaitu: a) penarikan pinjaman (disbursement), b) pembayaran cicilan pokok pinjaman (principal paid), c) pembayaran bunga pinjaman (interest paid), dan d) pembayaran biaya pinjaman (commission paid). Transaksi penarikan (Disbursement) yang disajikan dalam laporan ini semata-mata didasarkan pada dokumen Notice of Disbursement (NoD) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan, yang bersumber dari Lender/Creditor dan telah direkam dalam DMFAS. NoD yang tercatat dalam DMFAS pada umumnya terdiri dari tata cara penarikan, sebagai berikut: a) Direct Payment (Pembayaran Langsung), b). Special Account (Rekening Khusus) dan c). Letter of Credit (L/C). Keterlambatan penerimaan NoD sering mengakibatkan belum akuratnya data yang dilaporkan, hal ini dapat dipahami, dengan pengertian data cut off tanggal 31 Desember 2010 dan frozen data tanggal 3 Januari 2011 kiranya data yang disajikan belum sepenuhnya lengkap sesuai keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu setiap laporan yang disajikan sekaligus sebagai koreksi atau penyempurnaan terhadap laporan periode-periode sebelumnya. Sementara itu untuk pembayaran cicilan pokok (Principal Paid) dan pembayaran bunga (interest paid) dirasa telah lebih akurat, karena eksekusi pembayaran dilakukan oleh Pemerintah (Borrower), terkecuali apabila dalam perjalanannya terdapat koreksi karena validasi data dan/atau hasil konfirmasi dengan Lender/Creditor. Pembayaran biaya lainnya (Commission Paid) merupakan beban yang menjadi tanggungan Pemerintah sebagai akibat dilaksanakan penandatanganan naskah perjanjian pinjaman luar negeri. Banyak jenis biaya yang menjadi tanggungan Pemerintah (Borrower), antara lain : Management Fee, Commitment Fee, Front End Fee, Risk Premium / Assurance Premium, Legal Fee, Mark Up, Service Charge dll., yang pengenaannya sesuai yang dipersyaratkan dalam Loan Agreement / Credit Agreement. Transaksi yang disajikan dalam laporan ini mencakup data kumulatif sampai dengan keadaan per 31 Desember 2009, diikuti perkembangan/mutasi sepanjang triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV tahun 2010, serta nilai kumulatif sampai dengan tanggal 31 Desember Nilai tersaji berdasarkan denominasi mata uang sesuai Loan Agreement dan konversinya ke dalam mata uang USD. Disamping itu juga dilaporkan komposisi / rekapitulasi data transaksi keadaan per 31 Desember 2010 yang dirinci berdasarkan klasifikasi international best practice sebagaimana yang telah ditetapkan melalui Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Nomor PER-04/PU/2009 Tanggal 12 Desember

55 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PENARIKAN PINJAMAN (DISBURSEMENT) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 2, , CNY DKK 1, , EUR 23, , GBP 2, , INR JPY 6,941, , , , , ,069, KRW 212, , , , KWD NOK NZD SAR 1, , SDR 2, , USD 52, , , WBD 17, ,556.1 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PENARIKAN PINJAMAN (DISBURSEMENT) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 1, , CNY DKK EUR 33, , GBP 3, , INR JPY 75, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR 3, , USD 52, , , WBD 17, , , , , , ,997.0 Fluktuasi Kurs 7,

56 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN POKOK PINJAMAN (PRINCIPAL PAID) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 1, , CNY DKK EUR 17, , GBP 1, , INR JPY 4,262, , , , , ,474, KRW 27, , , , KWD NOK NZD SAR SDR USD 31, , WBD 16, ,845.8 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN POKOK PINJAMAN (PRINCIPAL PAID) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF 1, , CNY DKK EUR 24, , GBP 2, , INR JPY 46, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD 31, , WBD 16, , , , , ,898.2 Fluktuasi Kurs 4,

57 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BUNGA PINJAMAN (INTEREST PAID) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR 8, , GBP INR JPY 2,259, , , , , ,315, KRW 36, , , , KWD NOK NZD SAR SDR USD 17, , WBD 15, ,451.8 Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BUNGA PINJAMAN (INTEREST PAID) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB 4, , AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR 12, , GBP 1, , INR JPY 24, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD 17, , WBD 15, , , ,693.3 Fluktuasi Kurs 2,

58 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN (COMMISSION PAID) BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR GBP INR JPY 98, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD WBD Tabel NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PEMBAYARAN BIAYA PINJAMAN (COMMISSION PAID) BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD (Dalam Jutaan) MATA KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO UANG PER TAHUN 2010 PER (CURR) 31 DESEMBER 2009 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV 31 DESEMBER 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 ACU ADB AED AUD CAD CHF CNY DKK EUR GBP INR JPY 1, , KRW KWD NOK NZD SAR SDR USD WBD , ,960.6 Fluktuasi Kurs

59 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN JENIS TRANSAKSI DALAM USD NILAI DALAM USD (Dalam Jutaan) JENIS KEADAAN PERKEMBANGAN KEADAAN NO TRANSAKSI PER TAHUN 2010 PER FLUKTUASI TW I TW II TW III TW IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Penarikan Pinjaman 194, , , , , ,716.4 (Disbursement) 2. Pembayaran Cicilan Pokok 129, , , , ,549.9 (Principal Paid) 3. Pembayaran Bunga Pinjaman 76, , ,424.8 (Interest Paid) 4. Pembayaran Biaya Pinjaman 2, , (Commission Paid) Dari tabel sampai dengan tabel di atas menunjukkan bahwa sepanjang triwulan IV tahun 2010 terjadi transaksi penarikan pinjaman sebesar USD 2.613,3 juta, pembayaran cicilan pokok sebesar USD 1.842,2 juta, pembayaran bunga sebesar USD juta, dan pembayaran biaya lainnya sebesar USD 26,2 juta. Sementara itu nilai kumulatif sampai dengan akhir Desember 2010 masing-masing : a) penarikan pinjaman sebesar USD ,0 juta, b) pembayaran cicilan pokok sebesar USD ,2 juta, c) pembayaran bunga sebesar USD ,3 juta dan d) pembayaran biaya lainnya sebesar USD 2.960,6 juta. Selanjutnya grafik berikut menunjukkan perkembangan nilai kumulatif transaksi pinjaman luar negeri masing-masing, akhir tahun 2009, triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV tahun

60 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN INTERNATIONAL BEST PRACTICE DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) No. Klasifikasi Pinjaman Mata Principal Interest Commission Disbursement Uang Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1 ODA AUD CAD CHF DKK EUR 6, , , GBP INR JPY 4,281, ,091, ,267, ,883.1 KRW 216, , , KWD NZD SAR 1, USD 5, , , NON ODA-OTHER OFFICIAL CREDITS AUD CAD CHF DKK EUR 7, , , GBP INR JPY 1,265, , , ,349.3 KWD NOK USD 12, , , CNY B. MULTILATERAL 1 CONCESSIONAL ADB SDR 2, USD 2, NON CONCESSIONAL ACU ADB 4, , , JPY 301, , ,375.7 (618.1) SDR USD 23, , , WBD 17, , , II. PRIVATE CREDITORS A. BONDS AND NOTES HOLDERS 1 MARKET TERMS AED CHF EUR JPY 40, , , ,096.8 KWD USD 1, , B. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION 1 MARKET TERMS CHF 1, , EUR 8, , , GBP 1, , JPY 541, , , ,971.7 NOK USD 10, , , C. SUPPLIERS 1 MARKET TERMS CHF EUR GBP JPY 639, , , ,908.2 USD 1, ,

61 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN INTERNATIONAL BEST PRACTICE PER DENOMINASI MATA UANG DALAM USD KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) No. Klasifikasi Pinjaman Mata Principal Interest Commission Disbursement Uang Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1 ODA AUD CAD CHF DKK EUR 8, , , GBP INR JPY 52, , , KRW KWD NZD SAR USD 5, , , Sub Total 68, , , NON ODA-OTHER OFFICIAL CREDITS AUD CAD CHF DKK EUR 10, , , GBP INR JPY 15, , , KWD NOK USD 12, , , CNY Sub Total 40, , , B. MULTILATERAL 1 CONCESSIONAL ADB SDR 3, USD 2, Sub Total 6, , NON CONCESSIONAL ACU ADB 4, , , JPY 3, , (7.6) SDR USD 23, , , WBD 17, , , Sub Total 49, , , II. PRIVATE CREDITORS A. BONDS AND NOTES HOLDERS 1 MARKET TERMS AED CHF EUR JPY KWD USD 1, , Sub Total 2, , , B. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION 1 MARKET TERMS CHF 1, , EUR 11, , , GBP 2, , , JPY 6, , , NOK USD 10, , , Sub Total 31, , , C. SUPPLIERS 1 MARKET TERMS CHF EUR GBP JPY 7, , , ,115.0 USD 1, , Sub Total 9, , , ,155.5 Grand Total 207, , , ,

62 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel KOMPOSISI NILAI KUMULATIF TRANSAKSI PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN INTERNATIONAL BEST PRACTICE DALAM USD KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 No. Klasifikasi Pinjaman Disbursement (Dalam Jutaan) Principal Interest Commission Paid Paid Paid (1) (2) (3) (4) (5) (6) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1 ODA 68, , , NON ODA-OTHER OFFICIAL CREDITS 40, , , Sub Total 108, , , B. MULTILATERAL 1 CONCESSIONAL 6, , NON CONCESSIONAL 49, , , Sub Total 56, , , TOTAL OFFICIAL CREDITORS 164, , , ,445.8 II. PRIVATE CREDITORS A. BONDS AND NOTES HOLDERS 1 MARKET TERMS 2, , , Sub Total 2, , , B. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION 1 MARKET TERMS 31, , , Sub Total 31, , , C. SUPPLIERS 1 MARKET TERMS 9, , , ,155.5 Sub Total 9, , , ,155.5 TOTAL PRIVATE CREDITORS 43, , , ,514.6 GRAND TOTAL 207, , , ,960.4 Tabel , , dan menunjukkan komposisi transaksi pinjaman luar negeri berdasarkan klasifikasi international best practice sampai dengan akhir Desember 2010, masing-masing menunjukkan : a. Disbursement untuk official creditors sebesar USD ,6 juta atau sebesar 79,2% dan untuk private creditors sebesar USD ,4 juta atau sebesar 20,8%; b. Principal Paid untuk official creditors sebesar USD ,5 juta atau sebesar 71,3% dan untuk private creditors sebesar USD ,7 juta atau sebesar 28,7% c. Interest Paid untuk official creditors sebesar USD ,8 juta atau sebesar 78,2% dan untuk private creditors sebesar USD ,6 juta atau sebesar 21,8% d. Commission Paid untuk official creditors sebesar USD 1.445,8 juta atau sebesar 48,8% dan untuk private creditors sebesar USD 1.514,6 juta atau sebesar 51,2% Grafik berikut ini menunjukkan komposisi transaksi pinjaman luar negeri berdasarkan creditor type keadaan per 31 Desember

63 d. Posisi BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI C. Posisi Stok Pinjaman Luar Negeri Suatu perjanjian pinjaman, manakala semua persyaratan yang ditentukan bagi berlaku efektifnya pinjaman telah terpenuhi, mulai saat itu Kementerian Negara/Lembaga atau Executing Agency dapat mulai melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Pemerintah selaku borrower melakukan pencatatan atas aliran dana dari lender yang bersangkutan, terjadinya penarikan dana (disbursement) berarti terjadi pengakuan utang atau pinjaman pemerintah menjadi bertambah, sementara itu pagu dana yang belum ditarik menjadi semakin mengecil. Sebaliknya sesuai dengan klausul yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang bersangkutan pemerintah berkewajiban melakukan pembayaran cicilan pokok pinjaman (principal paid). Terlaksananya pembayaran cicilan pokok pada saat yang bersamaan terjadi pengurangan nilai stok pinjaman (outstanding), dengan demikian terjadinya penambahan dan/atau pengurangan stok pinjaman ini, sangat tergantung pada transaksi penarikan dan/atau pembayaran cicilan pokok yang terjadi. Posisi stok pinjaman luar negeri ini mencerminkan laporan yang menyajikan data atau informasi sampai dengan keadaan per 31 Desember 2010, yang mencakup: a. nilai kumulatif penandatanganan pinjaman (original commitement); b. nilai kumulatif pembatalan pinjaman (full cancellation, partial cancellation, re-alocation); c. nilai kumulatif komitmen neto (net commitment atau actual commitment); d. nilai kumulatif penarikan (disbursement); e. sisa dana yang belum/tidak ditarik (undisbursed); f. nilai kumulatif pembayaran cicilan pokok (principal paid), dan g. nilai stok pinjaman (outstanding). Adapun data dan informasinya tersaji dalam denominasi mata uang sesuai mata uang yang tercantum dalam Loan Agreement / Credit Agreement dan konversinya ke dalam mata uang USD, yang dilaporkan dalam rincian atau break down tertentu : a. Posisi stok pinjaman berdasarkan denominasi mata uang, nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD; b. Posisi stok pinjaman berdasarkan klasifikasi international best practice, (dalam hal ini dikelompokkan berdasarkan Lender Category, Creditor Type, dan Creditor Terms), nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD; c. Posisi stok pinjaman berdasarkan sumber pinjaman berdasarkan tujuan pinjaman (loan purpose), nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD; stok pinjaman berdasarkan nama negara pemberi pinjaman dan nama lembaga multilateral, nilai dalam denominasi mata uang dan dalam USD. 50

64 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN DAN DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) MATA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR- UNDIS- PRINCIPAL OUTSTANDING (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 ACU ADB 208 9, , , , , AED AUD CAD CHF 36 2, , , , CNY 1 1, , , DKK 10 1, , , EUR 1,464 24, , ,452 23, , , , GBP 110 2, , , , INR JPY 970 8,232, , ,758, ,069, , ,474, ,594, KRW , (11,131.7) , , , , , KWD NOK NZD SAR 11 1, , , SDR 92 2, , , , USD 1,372 71, , ,348 64, , , , , WBD , , , , , , ,586 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Realocation. Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN DENOMINASI MATA UANG DALAM USD KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) MATA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR- UNDIS- PRINCIPAL OUTSTANDING (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 ACU ADB 208 9, , , , , AED AUD CAD CHF 36 2, , , , CNY DKK EUR 1,464 33, , ,452 31, , , , GBP 110 3, , , , INR JPY , , , , , , , KRW (9.9) KWD NOK NZD SAR SDR 92 4, , , , USD 1,372 71, , ,348 64, , , , , WBD , , , , , , , , , , , , , ,098.8 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Realocation. 51

65 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Pada tabel tercatat nilai dana yang belum/tidak ditarik (undisbursed) sebesar USD ,5 juta. Dalam pengertian di sini bahwa undisbursed amount dimaksud merupakan sisa pagu pinjaman yang masih berpeluang untuk ditarik/diserap pada masa setelah tanggal 31 Desember 2010 sampai dengan Loan Agreement/Credit Agreement yang bersangkutan dinyatakan closing date/closing account. Namun demikian tidak dapat dihindarkan adanya nilai dana yang belum/tidak ditarik walaupun closing date-nya telah terlampaui, dalam hal ini closing date sebelum tanggal 31 Desember Dalam konteks ini pinjaman tersebut masih dalam proses penyelesaian administrasi yaitu menunggu dokumen Notice of Disbursement dari Lender/Creditor yang memungkinkan terjadinya keterlambatan penerimaan dokumen (cut off data tanggal 31 Desember 2010 sementara frozen data dilakukan tanggal 1 Oktober 2010). Undisbursed amount atau nilai yang belum/tidak ditarik per 31 Desember 2010 sebesar USD ,5 Juta dapat dirinci sebagai berikut: a. Pinjaman yang belum efektif sebanyak 41 pinjaman, nilai original commitment masih sama dengan nilai undisbursed amount sebesar USD 1.792,1 juta, b. Pinjaman yang masuk kelompok Deffered Drawdown Option (DDO) dalam hal ini sebagai Stand By Loan, pinjaman ini memiliki karakteristik khusus bahwa pinjaman tersebut baru akan ditarik oleh pemerintah apabila Surat Utang Negara Pemerintah tidak dapat diserap oleh pasar. Pinjaman kelompok DDO ini terdiri dari sebanyak 4 dokumen loan agreement dengan nilai undisbursed, yaitu sebesar USD 6.018,8 juta, dengan rincian: (1). Pinjaman dari IBRD, sebesar USD 1,995,000, (2). Pinjaman dari ADB, sebesar USD 1,000,000, (3). Pinjaman dari Australia, sebesar USD 1,000,000, (4). Pinjaman dari Jepang, sebesar ekuivalen JPY ,000, c. Pinjaman yang secara nyata berstatus on going project belum dinyatakan closing date sebanyak 187 pinjaman sebesar USD 9,551.8 juta d. Pinjaman yang closing date-nya telah terlampaui, dengan pengertian masih menunggu proses administrasi replenishment, penerimaan dokumen NOD, proses cancellation dana yang tersisa, dll. sebanyak 43 pinjaman dengan nilai sebesar USD 203,7 juta. Sementara itu berdasarkan data DMFAS Kementerian Keuangan frozen data 3 Januari 2011, yang dipergunakan untu rekonsiliasi dengan Bank Indonesia (Direktorat Internasional, nilai outstanding atau stok pinjaman per 31 Desember 2010 sebesar USD ,8 juta. 52

66 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN KLASIFIKASI INTERNATIONAL BEST PRACTICE (LENDER CATEGORY, CREDITOR TYPE DAN CREDIT TERMS) DALAM DENOMINASI MATA UANG, KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 MATA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO KLASIFIKASI PINJAMAN UANG COMMITMENT COMMITMENT (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI DISBUR- SEMENT UNDIS- BURSED PRINCIPAL PAID (Dalam Jutaan) OUTS- TANDING (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1 ODA AUD CAD CHF DKK EUR 379 7, , , , ,150.5 GBP (0.8) INR JPY 680 5,141, , ,782, ,281, , ,091, ,189,616.7 KRW , (11,131.7) , , , , ,315.2 KWD NZD SAR 11 1, , , USD 270 6, , , , , ,399.4 Sub Total 1, ,408 2 NON ODA-OTHER AUD OFFICIAL CREDITS CAD CHF (0.0) CNY 1 1, , , DKK EUR 470 8, , , , ,654.8 GBP INR JPY 57 1,552, , ,453, ,265, , , ,310.7 KWD (3.8) NOK USD , , , , ,660.2 Sub Total B. MULTILATERAL 1 CONCESSIONAL ADB SDR 88 2, , , ,138.5 USD 57 3, , , , ,007.0 Sub Total NON CONCESSIONAL ACU ADB 185 9, , , , , EUR JPY , , , , ,753.5 SDR USD , , , , , , ,014.0 WBD , , , , , Sub Total II. PRIVATE CREDITORS A. BONDS AND NOTES HOLDERS 1 MARKET TERMS AED CHF EUR JPY 4 40, , , , KWD USD 11 1, , , , Sub Total B. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION 1 MARKET TERMS CHF 15 1, , , , EUR 589 8, , , , ,604.1 GBP 91 1, , , , JPY , , , , NOK USD , (170.1) , , , Sub Total 1, ,080 C. SUPPLIERS 1 MARKET TERMS CHF EUR GBP JPY , , , , , ,863.1 USD 80 1, , , , Sub Total Grand Total 4, ,586 53

67 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN KLASIFIKASI INTERNATIONAL BEST PRACTICE (LENDER CATEGORY, CREDITOR TYPE DAN CREDIT TERMS) DALAM USD, KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) MATA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO KLASIFIKASI PINJAMAN UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR- UNDIS- PRINCIPAL OUTSTANDING (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I. OFFICIAL CREDITORS A. BILATERAL 1 ODA AUD CAD CHF DKK EUR 379 9, , , , ,859.6 GBP (1.2) INR JPY , , , , , , ,857.0 KRW (9.9) KWD NZD SAR USD 270 6, , , , , ,399.4 Sub Total 1,417 81, , ,408 76, , , , , NON ODA-OTHER AUD OFFICIAL CREDITS CAD CHF (0.0) CNY DKK EUR , , , , ,200.5 GBP INR JPY 57 19, , , , , , ,364.6 KWD (13.6) NOK USD , , , , ,660.2 Sub Total , , , , , , ,056.2 B. MULTILATERAL 1 CONCESSIONAL ADB SDR 88 4, , , ,293.4 USD 57 3, , , , ,007.0 Sub Total 168 8, , , , , , NON CONCESSIONAL ACU ADB 185 9, , , , , EUR JPY 48 3, , , , ,542.4 SDR USD , , , , , , ,014.0 WBD , , , , , Sub Total , , , , , , ,828.7 II. PRIVATE CREDITORS A. BONDS AND NOTES HOLDERS 1 MARKET TERMS AED CHF EUR JPY KWD USD 11 1, , , , Sub Total 23 2, , , , B. COMMERCIAL BANKS OR OTHER FINANCIAL INSTITUTION 1 MARKET TERMS CHF 15 1, , , , EUR , , , , ,133.1 GBP 91 2, , , , JPY 98 6, , , , NOK USD , (170.1) , , , Sub Total 1,085 32, ,080 32, , , ,018.6 C. SUPPLIERS 1 MARKET TERMS CHF EUR (0.0) GBP JPY 83 8, , , , USD 80 1, , , , Sub Total 186 9, , , , Grand Total 4, , , , , , , , ,

68 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI 55

69 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN (LOAN PURPOSE) DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) JENIS PEMBIAYAAN MATA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO PINJAMAN UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR- UNDIS- PRINCIPAL OUTSTANDING (LOAN PURPOSE) (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 FINANCING OF PROJECTS ACU ADB 205 9, , , , , AED AUD CAD CHF 22 1, , , , CNY 1 1, , , DKK EUR 1,364 20, , ,352 19, , , ,230.9 GBP 102 1, , , , INR JPY 903 6,088, , ,653, ,129, , ,853, ,275,500.3 KRW , (11,591.9) , , , , ,644.5 KWD NOK NZD SAR 8 1, SDR 90 2, , , ,984.6 USD 1,152 46, , ,129 39, , , , ,338.9 WBD , , , , , , ,155 2 FINANCING OF PROGRAMS ADB EUR JPY 39 1,321, , ,281, ,116, , , ,716.5 SDR USD 80 21, , , , , ,463.0 WBD (28.9) DEBT REORGANIZATION CAD CHF (0.0) DKK EUR 94 3, , , , ,146.2 GBP (0.8) JPY , (237.4) , , , ,567.8 KRW 4 12, , , , ,670.8 KWD (3.8) SAR USD 140 3, (0.8) 140 3, , , , JUMLAH 4, ,586 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Realocation. 56

70 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN (LOAN PURPOSE) DALAM USD KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) JENIS PEMBIAYAAN MATA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO PINJAMAN UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR- UNDIS- PRINCIPAL OUTSTANDING (LOAN PURPOSE) (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 FINANCING OF PROJECTS ACU ADB 205 9, , , , , AED AUD CAD CHF 22 1, , , , CNY DKK EUR 1,364 27, , ,352 25, , , ,296.3 GBP 102 2, , , , INR JPY , , , , , , ,644.8 KRW (10.3) KWD NOK NZD SAR SDR 90 4, , , ,056.4 USD 1,152 46, , ,129 39, , , , ,338.9 WBD , , , , , , , , , , , , , , FINANCING OF PROGRAMS ADB EUR JPY 39 16, , , , , ,392.0 SDR USD 80 21, , , , , ,463.0 WBD (28.9) (0.0) , , , , , , , DEBT REORGANIZATION CAD CHF (0.0) DKK EUR 94 5, , , , ,853.9 GBP (1.2) JPY 28 10, (2.9) 28 10, , , ,789.8 KRW KWD (13.6) SAR USD 140 3, (0.8) 140 3, , , , , , , , ,547.3 JUMLAH 4, , , , , , , , ,098.8 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Realocation. 57

71 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN NAMA NEGARA DAN LEMBAGA MULTILATERAL DALAM DENOMINASI MATA UANG KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) NAMA NEGARA MATA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO DAN LEMBAGA UANG COMMITMENT COMMITMENT DISBUR- UNDIS- PRINCIPAL OUTSTANDING MULTILATERAL (CURR) LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) A NAMA NEGARA 1 JAPAN CHF JPY 914 7,906, , ,431, ,742, , ,274, ,468,790.4 USD 50 2, (92.0) 50 2, , , REPUBLIC OF FRANCE EUR 662 6, , , , ,252.5 JPY 2 3, , , , USD 48 1, , , , GERMANY FED.REP. EUR , , , , , ,732.8 GBP USD 26 1, , , AMERICA USD , , , , , NETHERLANDS CHF EUR 186 4, , , , ,110.8 USD (1.4) AUSTRIA EUR 77 1, (4.0) 77 1, , USD UNITED KINGDOM CHF EUR GBP 106 2, , , , USD 79 3, (31.2) 79 3, , , AUSTRALIA AUD EUR USD 38 1, (7.8) 38 1, , KINGDOM OF SPAIN EUR USD (5.0) CHINA CHF CNY 1 1, , , GBP USD (90.2) REPUBLIC OF KOREA KRW , (11,131.7) , , , , ,315.2 USD 62 1, , SINGAPORE EUR GBP JPY 4 6, , , , USD SWITZERLAND CHF 30 1, , , , USD CANADA CAD USD 36 1, , , , KINGDOM OF BELGIUM EUR USD KINGDOM OF NORWAY NOK USD REPUBLIC OF POLAND USD DENMARK DKK 10 1, , , EUR USD REPUBLIC OF ITALY EUR USD Negara Lainnya AED CHF EUR INR JPY 2 15, , , , KWD NZD SAR 11 1, , , USD 69 2, , , , , ,599 B NAMA LEMBAGA MULTILATERAL 1 A D B ADB 208 9, , , , , JPY , , , , ,753.5 SDR 43 1, , USD , , , , , , , I B R D USD , , , , , , ,341.6 WBD , , , , , I D A SDR 32 1, , , ,258.1 USD I D B ACU USD 57 1, , I F A D SDR Lembaga Lainnya EUR SDR USD , TOTAL 4, ,586 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Realocation. 58

72 BAB VII REKAPITULASI DATA PINJAMAN LUAR NEGERI Tabel POSISI (STOK) PINJAMAN LUAR NEGERI BERDASARKAN NAMA NEGARA DAN LEMBAGA MULTILATERAL DALAM USD KEADAAN PER 31 DESEMBER 2010 (Dalam Jutaan) NAMA NEGARA ORIGINAL NET CANCELLATION *) NO DAN LEMBAGA COMMITMENT COMMITMENT DISBUR- UNDIS- PRINCIPAL OUTSTANDING MULTILATERAL LOAN NILAI LOAN NILAI LOAN NILAI SEMENT BURSED PAID (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) A NAMA NEGARA 1 JAPAN , , , , , , , REPUBLIC OF FRANCE , , , , , GERMANY FED.REP , , , , , , AMERICA , , , , , NETHERLANDS 206 5, , , , , AUSTRIA 78 2, (5.3) 78 2, , , , UNITED KINGDOM 190 7, , , , AUSTRALIA 58 2, (7.5) 58 2, , , KINGDOM OF SPAIN 50 1, (4.7) 50 1, , CHINA 20 1, (90.2) 20 1, REPUBLIC OF KOREA 77 1, (8.3) 76 1, SINGAPORE 126 1, SWITZERLAND 32 2, , , , CANADA 66 1, , , , KINGDOM OF BELGIUM 70 1, , , KINGDOM OF NORWAY REPUBLIC OF POLAND DENMARK REPUBLIC OF ITALY Negara Lainnya 117 3, , , , , , , , , , , , ,969.7 B NAMA LEMBAGA MULTILATERAL 1 A D B , , , , , , , I B R D , , , , , , , I D A 80 3, , , , I D B 80 1, , , I F A D Lembaga Lainnya ,008 78, , , , , , ,129.1 TOTAL 4, , , , , , , , ,098.8 *) Terdiri dari Full Cancellation, Partial Cancellation, dan Realocation. 59

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan II Tahun 2010

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan II Tahun 2010 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan II Tahun 2010 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan III Tahun 2010

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan III Tahun 2010 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Dan Hibah Triwulan III Tahun 2010 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan IV Tahun 2009

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan IV Tahun 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan IV Tahun 2009 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan III Tahun 2011

Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan III Tahun 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG Laporan Perkembangan Pinjaman dan Hibah Triwulan III Tahun 2011 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN N KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN N KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN N KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan I Tahun 2009

Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan I Tahun 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan I Tahun 2009 DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN KATA PENGANTAR Buku

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Segala saran, kritik, dan masukan dari manapun datangnya sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan di masa mendatang.

KATA PENGANTAR. Segala saran, kritik, dan masukan dari manapun datangnya sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan di masa mendatang. KATA PENGANTAR Buku Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan II Tahun 2008 ini merupakan perwujudan dari amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan dan/atau

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO Laporan Perkembangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.853, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pinjaman. Hibah. Pemerintah. Pemantauan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG TATA CARA PEMANTAUAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 50-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi I 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan monitoring dan evaluasi, analisis perkembangan dan penyiapan bahan rekomendasi rencana tindak

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG TATA CARA PEMANTAUAN DAN EVALUASI ATAS PINJAMAN DAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen

KATA PENGANTAR. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen KATA PENGANTAR Buku Laporan Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Triwulan III Tahun 2008 ini merupakan perwujudan dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan dan/atau Penerimaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN HIBAH (LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 180/PMK.08/2012 JO. PERATURAN MENTERI KEUNGAN NOMOR 224/PMK.08/2011)

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.08/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.08/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.08/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 224/PMK.08/2011 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Menginjak Triwulan IV Tahun Aggaran 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tersedianya infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, bendungan dan infrastruktur fisik lainnya menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 36 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA LOAN/CREDIT IBRD/IDA NO. 4790-IND/4078-IND

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara

2016, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan Dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri (Lembaran Negara No.753, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pinjaman. Dalam Negeri. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JANUARI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MEI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 204 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 204

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1183, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188 /PMK.07/2012 TENTANG HIBAH DARI

Lebih terperinci

1 of 15 21/12/ :53

1 of 15 21/12/ :53 1 of 15 21/12/2015 13:53 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.07/2012 TENTANG HIBAH DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara - 175-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Verifikasi Pinjaman dan Hibah Dalam Negeri dan Surat Berharga Negara 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan verifikasi dokumen/realisasi penarikan dan dokumen/tagihan pembayaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1376, 2016 KEMENKEU. pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri. Dana. Penyediaan dan Pengembalian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135/PMK.05/2016 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI MARET 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi November

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 41 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA HIBAH NOMOR TF-057271

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Triwulan II 2013, Pusat

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TA. 2014 Ringkasan Eksekutif Mengawali Tahun Aggaran 2014, Pusat Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI OKTOBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Agustus 2014

Lebih terperinci

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), up date 28 Februari 2009

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), up date 28 Februari 2009 Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2009 up date 28 Februari 2009 Gambaran Umum Stok Utang & Bunga Trend Defisit 3-28.1-10.272-1.9-3.1-26.5665-23.8524-19.1004-9.4482

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah - 275-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Akuntansi Pinjaman dan Hibah 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan akuntansi dan rekonsiliasi data terkait dengan pengelolaan pinjaman dan hibah.

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2017 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 220-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Setelmen Transaksi Pinjaman dan Hibah II 2. IKHTISAR JABATAN: Melakukan pengumpulan data dan informasi perkiraan pembayaran kewajiban, pengesahan dokumen Surat Pengesahan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 06 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A

NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A - 272-1. NAMA JABATAN : Kepala Seksi Pinjaman dan Hibah III A 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan rumusan pelaksanaan kebijakan pinjaman/hibah, pelaksanaan evaluasi terhadap analisis kelayakan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.953, 2015 KEMENSETNEG. Hibah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 01 /PU/2007 NOMOR PER- 74 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit

Lebih terperinci

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI P engelolaan Uang Persediaan yang bersumber dari dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), dapat diartikan sebagai jumlah UP yang dapat ditarik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 6 Peraturan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.46/Menhut-II/2011 Tanggal : 24 Mei 2011 B A B I

Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.46/Menhut-II/2011 Tanggal : 24 Mei 2011 B A B I Lampiran 1 Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.46/Menhut-II/2011 Tanggal : 24 Mei 2011 B A B I P E N D A H U L U A N 1. 1. L a t a r B e l a k a n g a. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

2015, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diatur dalam suatu Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

2015, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diatur dalam suatu Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1485, 2015 KEMENKEU. Jaminan Pemerintah. Infrastruktur. Pinjaman Langsung. Lembaga Keuangan Internasional. BUMN. Pelaksanaan. Pemberian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52 /PMK. 010 /2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 6 Peraturan

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131 /PMK.01/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEUANGAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131 /PMK.01/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEUANGAN SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131 /PMK.01/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas dan kinerja

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 14/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NOMOR TF-053814 JAPAN SOCIAL

Lebih terperinci

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1088, 2016 KEMENKEU. PPLN. Penarikan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PENERUSAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-18/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA LOAN/CREDIT/GRANT IBRD NO. 4711-IND/3807-IND/TF-052124

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI NOVEMBER 2016 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), 2000 2008 up date 30 November 2008 Ringkasan Eksekutif Rasio Utang (Pinjaman Luar Negeri + Surat Utang Negara) terhadap PDB terus

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/PMK.05/2006 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI DESEMBER 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN DEBT OUSTANDING POSITION Per 31 Maret 2010

LAPORAN DEBT OUSTANDING POSITION Per 31 Maret 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN LAPORAN DEBT OUSTANDING POSITION Per 31 Maret 2010 Subdirektorat Setelmen Transaksi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN DARI PEMERINTAH KEPADA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA.

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TA. 2013 Ringkasan Eksekutif Dengan berakhirnya Tahun Aggaran 2013, Pusat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/PMK.05/2015 TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 207/PMK.05/2008 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI YANG DITERUSPINJAMKAN KEPADA BADAN USAHA MILIK

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 16/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENCAIRAN DANA PINJAMAN LOAN IBRD

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN DARI PEMERINTAH KEPADA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015 LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI AGUSTUS 2015 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI APRIL 2017 Direktorat dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Direktorat dan Hibah merupakan unit eselon II di

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53 /PMK.010/2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DARI PEMERINTAH YANG DANANYA BERSUMBER DARI PINJAMAN LUAR NEGERI MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PINJAMAN DAN HIBAH LUAR NEGERI THIRD KECAMATAN DEVELOPMENT PROJECT DISUSUN OLEH : DIREKTORAT EVALUASI, AKUNTANSI DAN SETELMEN SUBDIREKTORAT MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2014 KEMENKEU. Pembiayaan. Proyek. SBSN. Pemantauan. Evaluasi. Pelaporan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PMK.08/2014 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 84/PMK.05/2015 TENT ANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 84/PMK.05/2015 TENT ANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84/PMK.05/2015 TENT ANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan

OLAAN N AMAN. Direktorat Direktorat Jen uangan LAPORAN PEENGELO OLAAN N AMAN N DAN HIBAH H PINJA EDIISI APR RIL 2015 D Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jen nderal Pengeelolaan Pemb biayaan dan Risiko Kemeenterian Keu uangan Direktorat Pinjaman

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 58 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA GRANT

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 32 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NO. TF-056263 IDF GRANT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.010/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.010/2006 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.010/2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DARI PEMERINTAH YANG DANANYA BERSUMBER DARI PINJAMAN LUAR NEGERI MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH EDISI JULI 2014 Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2014 hal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB

KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA KEGIATAN YANG DIBIAYAI PINJAMAN IDB Workshop The IDB Procurement Guidelines Jakarta, 10 September2013 Direktorat Pendanaan Luar Negeri

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 1562/KM.1/2011 TENTANG URAIAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG MENTERI KEUANGAN 1. NAMA JABATAN : Direktur Pinjaman

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.07-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

1 of 10 18/12/ :50

1 of 10 18/12/ :50 1 of 10 18/12/2015 15:50 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.05/2011 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER - 17 /PB/2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA GRANT

Lebih terperinci

1 Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPBN, KEMKEU RI

1 Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPBN, KEMKEU RI 1 2 Overview Prinsip Reksus Gambaran Umum Reksus Tahapan Reksus Pelaksanaan Reksus di KPPN Kebijakan Reksus Refund PHLN 3 Prinsip Manajemen Kas Reksus Efisien dan Efektif (Cost of Fund rendah) Efisien:

Lebih terperinci

2016, No Proyek/Kegiatan melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2016, No Proyek/Kegiatan melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf No. 1055, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. SBSN. Pembiayaan Proyek/Kegiatan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/PMK.08/2016 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

Daftar Isi. 26. Nilai komitmen Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan

Daftar Isi. 26. Nilai komitmen Pinjaman Luar Negeri Berdasarkan Daftar Isi Dasar Hukum Bagian 1 Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman dan Hibah 1. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 2. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 3. Pemantauan (1) 4. Pemantauan (2) 5.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. LIPI. Hibah Luar Negeri. Pinjaman. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. LIPI. Hibah Luar Negeri. Pinjaman. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA No. 1196, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Hibah Luar Negeri. Pinjaman. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013

EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 EDISI TRIWULAN III TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Daftar Isi Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... v BAB I GAMBARAN UMUM... 1 Pelaksanaan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang No.1000, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. PDN. PLN. Penerusan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 /PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENERUSAN PINJAMAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1627, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pinjaman. Hibah. Luar Negeri. Penyediaan. Refund. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /PMK.05/2013 TENTANG

Lebih terperinci

MENTER!KEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN

MENTER!KEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN MENTER!KEUANGAN REPUBUK lndonesla SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER!

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pinjaman dan Hibah I

NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pinjaman dan Hibah I - 25-1. NAMA JABATAN : Kepala Subdirektorat Pinjaman dan Hibah I 2. IKHTISAR JABATAN : Melaksanakan penyiapan rumusan pelaksanaan kebijakan pinjaman dan hibah, pelaksanaan evaluasi terhadap analisis kelayakan

Lebih terperinci