BAB II TEORI PENDUKUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TEORI PENDUKUNG"

Transkripsi

1 BAB II TEORI PENDUKUNG 2.1 Visi Menurut Thompson Jr, Strickland, & Gamble (2007, H.20) Sudut pandang dan kesimpulan dari top management terhadap arah perkembangan dari perusahaan, produk / market / klien / teknologi akan menghasilkan sebuah strategic vision. strategic vision menterjemahkan aspirasi management untuk bisnis, memberikan gambaran mengenai arah kemana perusahaan akan pergi serta menjelaskan secara rasional bagaimana menjalankan bisnis secara benar kepada perusahaan. Menciptakan Strategic Vision Penetapan Tujuan Perumusan strategi untuk mencapai tujuan dan visi Implementasi & pelaksanaan strategi Monitoring pengembangan, evaluasi hasil, dan penyesuaian serta koreksi Penyesuaian yang dilakukan untuk menyikapi performa dilapangan, perubahan kondisi, kesempatan baru & ide ide baru. Gambar 2.1 Tahapan pengembangan strategi sampai eksekusi (Thompson Jr, Strickland, & Gamble , H.20) Didalam bukunya, Thompson Jr, Strickland, & Gamble (2007, H.22) menyatakan bahwa sebuah visi yang dapat dikatakan efektif memiliki ciri ciri sebagai berikut: 5

2 6 Ciri Grafik (Graphic) Mengarahkan (Directional) Fokus (Focused) Fleksibel (Flexible) Terjangkau (Feasible) (Desirable) Mudah dikomunikasikan (Easy to communicate) Tabel 2.1 Karakteristik dari strategic vision yang efektif (Thompson Jr, Strickland, & Gamble , H.22) Deskripsi menggambarkan maksud dan tujuan dari perusahaan yang sedang dikembangkan oleh management serta posisi perusahaan dalam industri terkait (market share) Berorientasi pada masa depan: menggambarkan tujuan strategis yang telah ditetapkan oleh management dan perubahan dalam produk / pangsa pasar / klien / tekhnologi yang akan membantu perusahaan menghadapi persaingan dimasa mendatang Spesifik dalam membantu management menghasilkan sebuah keputusan dan mempersiapkan sumber daya Bukan merupakan sebuah pernyataan satu kali yang tidak dapat berubah. Arah tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan perubahan produk / pangsa pasar / klien / tekhnologi yang terjadi Masih merupakan target yang tidak berlebihan, sehingga dapat dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Mengindikasikan bagaimana arah yang telah ditempuh merupakan area bisnis yang menarik dalam jangka panjang bagi para pemegang kepentingan (pemilik modal, pekerja, dan pelanggan) Dapat dijelaskan dalam 5 10 menit kata kata. Idealnya, dapat dijadikan slogan yang mudah diingat 2.2 Pernyataan Misi Didalam bukunya Thompson Jr, Strickland, & Gamble (2007, H.24) menyatakan bahwa idealnya, sebuah misi perusahaan akan memberikan gambaran secara mendasar untuk mengidentifikasi produk / layanan jasa

3 7 perusahaan, kebutuhan dari pelanggan dan upaya untuk memenuhi harapan pelanggan. Perbedaan mendasar antara visi dan misi adalah. Sebuah visi akan memberikan gambaran bagaimana / dimana posisi perusahaan pada masa yang akan datang ( Where we are going ), sedangkan misi pada dasarnya akan memberikan gambaran mengenai posisi perusahaan pada saat ini ( Who we are, what we do, & why we are here ) 2.3 External Factor Evaluation EFE Menurut David (Fred R. David,, 2008, H.104) Penilaian terhadap kekuatan eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi trend dan kejadian yang berada diluar kendali perusahaan, seperti meningkatnya persaingan luar negeri, pergeseran populasi ke daerah lain, semakin meningkatnya persentasi usia nonproduktif (usia tua), ketakutan konsumen untuk bepergian (setelah kejadian 9/11), dan fluktuasi pasar saham. Penilaian eksternal, mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga manager dapat memformulasi strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang atau mengurangi dampak dari ancaman. Tujuan dari penilaian eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Seperti dijelaskan oleh istilah terbatas, penilaian eksternal tidak ditujukan untuk mengembangkan daftar yang panjang tentang faktor yang mungkin mempengaruhi sebuah bisnis. Sebaliknya, ia ditujukan untuk mengidentifikasi variabel kunci yang menawarkan respons yang dapat dijalankan. Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori besar: (1) kekuatan ekonomi; (2) kekuatan sosial, budaya, demografi, & lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintah, & hukum; (4) kekuatan tekhnologi; dan (5) kekuatan kompetitif

4 8 2.4 Internal Factor Evaluation IFE Menurut David (Fred R. David,, 2008, H.158) Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan / kelemahan internal, digabungkan dengan peluang / ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Internal factor evaluation akan menekankan pada identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk management, pemasaran, keuangan / akuntansi, produksi/operasi, penelitan dan pengembangan, system informasi management, dan hubungan antar area bisnis ini. Pada thesis ini, kami akan membahas pengaruh dari factor internal: Management, pemasaran, keuangan / akuntansi. 2.5 Analisa SWOT Menurut Kotler (2003, H.102 H.104), Analisa SWOT adalah model straighforward yang memberikan gambaran dan menjadi dasar untuk pengembangan strategi perusahaan. Hal ini didapat dari melakukan analisa terhadap Strength kekuatan perusahaan (hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan) dan Weakness kelemahan perusahaan (hal yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan), sebagai faktor yang menjadi pertimbangan adalah Opportunities peluang (kondisi yang mungkin tercapai oleh perusahaan) serta Threats ancaman (ancaman yang mungkin terjadi pada perusahaan). Analisa SWOT adalah langkah penting dalam perencanaan dan sering kali diremehkan akibat proses pembuatan yang cukup sederhana. Peranan analisa SWOT adalah menggali informasi dari analisa lingkungan sekitar perusahaan dan membagi menjadi isu internal (Strength dan Weakness) serta isu external (Opportunities dan Threat). Setelah tahapan pembuatan selesai, analisa SWOT akan membantu

5 9 mengindikasikan informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan (Strength atau Weakness) atau mengindikasikan hambatan yang harus dihilangkan / diminimalisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan (Opportunities atau Threat) Faktor Eksternal (Opportunities dan Threat) Peluang Opportunities adalah sebuah kesempatan untuk memperkenalkan produk baru atau jasa yang akan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Peluang dapat timbul ketika terjadi perubahan terjadi pada lingkungan diluar tubuh perusahaan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa perubahan dapat dikatakan sebagai ancaman terhadap produk yang tersedia dipasaran sehingga memerlukan perubahan spesifikasi atas produk tersebut atau pembuatan produk baru dalam upaya mempertahankan kompetensi perusahaan. Menurut Kotler (2003, H.102 H.103) perubahan pada lingkungan diluar perusahaan dapat terkait pada: Pelanggan Pesaing Trend pasar Supplier Partner Perubahan sosial Iklim perekonomian Lingkungan politik dan perundang undangan. Analisa SWOT akan memberikan gambaran atas eksternal faktor diatas sebagai Opportunities dan Threat Faktor Internal Analisa internal adalah sebuah evaluasi yang dilakukan secara komprehensif untuk mengevaluasi potensi kemampuan dan kelemahan

6 10 dari perusahaan. Menurut Kotler (2003, H.104), factor yang perlu diperhatikan untuk evaluasi didalam area organisasi adalah: Kultur perusahaan Image perusahaan Struktur organisasi Key staff Akses terhadap sumber daya alam Posisi dalam pengalaman Efisiensi kegiatan operasional Kapasitas kegiatan operasional Brand awareness Market share Sumber daya keuangan Kontrak ekslusif Hak paten & rahasia perdagangan akan memberikan gambaran atas internal faktor diatas sebagai Strength dan Weakness TOWS Matrix TOWS matrix adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk menciptakan faktor strategis perusahaan. Bagaimana peluang dan ancaman dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. TOWS matrix akan memberikan empat set dari strategi alternative bagi perusahaan. Tabel 2.2 TOWS Matriks Faktor Strategis STRENGTHS (S) WEAKNESS (W) OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO THREATS (T) Strategi ST Strategi WT

7 Strategi SO (Strength Opportunities) Strategi ini diformulasikan berdasarkan perilaku perusahaan, yang didesain dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk memperoleh kesempatan yang ditercipta dari keadaan lingkungan Strategi WO (Weakness Opportunities) Strategi ini diformulasikan dengan menggunakan kesempatan yang disediakan oleh lingkungan agar kelemahan perusahaan dapat diminimalisir sekecil mungkin Strategi ST (Strength Threats) Strategi ini diformulasikan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman akibat dari lingkungan sekitar Strategi WT (Weakness Threat) Strategi ini diformulasikan untuk menghadapi dan mengurangi dampak dari ancaman serta mengurangi resiko kerusakan dari kelemahan. 2.6 Analisa Five Forces (Porter s) Karakter dan persaingan didalam dunia industri tidak akan pernah sama antara bidang industri yang satu dengan yang lainnya. Alat yang paling sering dan lazim digunakan untuk menganalisa peta persaingan didunia industri dan memberikan gambaran mengenai kekuatan masing masing factor serta kepentingannya, adalah five forces model of competition.

8 12 Barang subsitusi Ancaman yang datang dari industri berbeda yang dapat menjadi barang pengganti Supplier Posisi supplier untuk melakukan penawaran Persaingan didalam bidang industri terkait Posisi pelanggan untuk melakukan penawaran Pelanggan Persaingan antar perusahaan yang bergerak dibidang yang sama Ancaman yang datang dari perusahaan baru didalam bidang industri. Pendatang baru yang potensial Gambar 2.2 Five forces model of competition (Thompson Jr, Strickland, & Gamble , H.55) Persaingan didalam Dunia Industri Faktor yang paling dominan didalam five forces model of competition adalah persaingan antar perusahaan yang bergerak dibidang yang sama (rivalry among others). Hal ini disebabkan oleh, kenyataan bahwa pangsa pasar adalah sebuah arena pertempuran yang tidak akan pernah berhenti. Dimana pesaing berhak untuk mempersenjatai diri untuk meningkatkan posisi didalam pangsa pasar, memperkokoh posisi dalam pangsa pasar dengan pelanggan, dan meningkatkan profit. Tantangannya adalah untuk membangun sebuah kompetitif strategi yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah keunggulan kompetitif terhadap para pesaing.

9 13 Menurut Porter (Hunger and Wheelen, 2002, H.62) intensitas persaingan antar perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: Jumlah perusahaan yang bergerak dibidang yang sama Rata rata pertumbuhan dunia industri terkait Karakteristik dalam produk / layanan jasa Jumlah fixed cost Kapasitas Tingkat dalam exit barriers Difersifikasi antar perusahaan Ancaman Pendatang Baru Ada sejumlah faktor yang berperan dalam menentukan posisi ancaman dari sebuah perusahaan baru yang akan memasuki pangsa pasar adalah: salah satu faktor terkait dengan kemampuan dari kandidat baru tersebut dan sumber daya (finansial, manusia, dsb). Hal ini sejalan dengan sebuah prinsip, bahwa semakin besar kemampuan & sumber daya kandidat pesaing tersebut, maka akan semakin besar tingkat ancaman dari perusahaan tersebut. Faktor lain yang berpengaruh adalah, apakah kandidat perusahaan saingan tersebut menghadapi batasan batasan (izin usaha, aturan pemerintah, dsb) yang mudah dihadapi atau sulit. Karena batasan yang sulit, akan membuat ancaman dari perusahaan saingan menjadi kecil, akan tetapi batasan yang mudah akan meningkatkan tingkat ancaman dari perusahaan baru. Menurut Porter (Hunger and Wheelen, 2004, H.61 H.62), sejumlah hal yang dapat menjadi batasan bagi perusahan baru adalah: Skala ekonomi Differesiansi produk

10 14 Modal yang dibutuhkan Pengeluaran switching Akses terhadap jalur distribusi Pengeluaran yang terkait dengan besarnya perusahan Peraturan pemerintahan Ancaman Barang / Jasa Subsitusi Perusahaan yang bergerak didalam suatu bidang akan berada didalam ancaman / gangguan dari perusahaan yang bergerak pada bidang yang lain akan tetapi terkait secara erat ketika pelanggan melihat bahwa produk / layanan jasa yang ditawarkan menjadi sebuah barang subsitusi. Menurut Porter (Hunger and Wheelen, 2004, H.62 H.63), barang subsitusi membatasi pendapatan / revenue dari sebuah industri dengan menetapkan sebuah batasan harga (maksimal & minimal) yang harus dipatuhi. Pada batas yang terlalu rendah, maka barang subsitusi akan memiliki posisi tingkat ancaman yang cukup tinggi Bargain Power dari vendor / supplier Didalam banyak industri, perusahaan menciptakan strategic partnership antara perusahaan dengan supplier dalam upaya untuk: Mengurangi logistik dan inventory cost (melalui strategi justin-time) Mempercepat ketersediaan dari fast moving goods Meningkatkan kualitas dari suku cadang & komponen yang disupply dan mengurangi rasio defect Mengurangi cost yang tidak terlalu penting bagi perusahaan dan supplier.

11 15 Menurut Porter (Hunger and Wheelen, 2004, H.63), supplier atau asosiasi dari supplier memiliki posisi yang penting, apabila salah satu faktor dibawah ini terpenuhi Supplier dalam dunia industri terkait terbatas, dan menjual pada banyak perusahaan. Produk / layanan jasa yang mereka sediakan unik dan biaya yang diperlukan untuk membuat sendiri cukup mahal. Barang subsitusi tidak tersedia secara langsung. Supplier mampu untuk tetap bergerak maju untuk berkompetisi secara langsung dengan pelanggan perusahaan saat ini. Perusahaan hanya terlibat sedikit didalam faktor penjualan dari supplier Bargain Power dari pelanggan Seperti pada supplier, tipe dari pelanggan akan berperan dalam menempatkan posisi pelanggan dalam tingkatan antara moderate hingga high. Menurut Porter (Hunger and Wheelen, 2004, H.62), pelanggan atau asosiasi dari pelanggan memiliki posisi yang penting, apabila salah satu faktor dibawah ini terpenuhi Pelanggan memiliki porsi terbesar dalam revenue sebuah perusahaan Buyer memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk / jasa itu sendiri Terdapat banyak suplier lain akibat dari barang yang standard dan tidak terdifferensiansi Biaya untuk mengganti supplier kecil Buyer memiliki margin keuntungan yang kecil, sehingga sangat sensitif terhadap harga dan differensiasi layanan

12 16 Barang / jasa yang diberikan oleh supplier, tidak akan mempengaruhi kualitas dari barang / jasa yang dijual oleh pelanggan sehinggan dapat diganti tanpa merusak kualitas. 2.7 Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (SPACE) Menurut David (Fred R. David,, 2008, H.293) matriks evaluasi posisi dan tindakan strategis (Strategic Position and Action Evaluation SPACE Matrix), adalah sebuah alat yang penting dalam tahap pencocokan strategi. Kerangka matriks ini dibagi menjadi empat kuadran yang akan memberikan gambaran strategi yang perlu dilakukan untuk masing masing kuadran, seperti: strategi agresif, strategi konservatif, defensif atau competitif yang paling cocok dengan sebuah organisasi tertentu. Sumbu untuk matriks SPACE mewakili dua dimensi internal yakni, Kekuatan Finansial (Financial Strength FS) dan keunggulan competitive (comp advantage CA) serta dua dimensi eksternal yaitu, stabilitas lingkungan (environmental stability ES) dan kekuatan industri (industrial strength IS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting dari seluruh posisi strategis organisasi. Tergantung pada tipe organisasi, sejumlah variable dapat menciptakan masing masing dimensi yang diwakili oleh sumbu dari matriks SPACE. Factor yang dimasukkan sebelumnya dalam matriks IFE & EFE harus dipertimbangkan dalam mengembangkan matriks SPACE. Sejalan dengan matriks SWOT, matriks SPACE harus dibuat sesuai dengan kondisi organisasi tertentu (spesifik) yang sdang dipelajari dan didasari pada informasi yang sedapat mungkin faktual. Tahapan yang dibutuhkan untuk mengembangkan matriks SPACE adalah sebagai berikut: 1. Pilih serangkaian variable, untuk mendefinisikan kekuatan keuangan (FS), keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES), dan kekuatan industri (IS).

13 17 2. Beri nilai yang berkisar antara: 1 (terburuk) dan: 6 (terbaik) untuk masing masing yang membentuk dimensi FS dan IS. Beri nilai berkisar antara: -1 (terbaik) dan: -6 (terburuk) untuk masing masing yang membentuk dimensi ES dan CA. pada sumbu FS & CA, buat perbandingan dengan pesaing. Pada sumbu IS & S, buat perbandingan dengan industri lain. 3. Hitung rata rata untuk FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai yang diberikan kepada variable dari setiap dimensi dan kemudian membaginya dengan jumlah variable yang disertakan dalam dimensi tersebut. 4. Tempatkan nilai rata rata untuk FS, IS, ES, dan CA untuk seumbu yang sesuai dalam matriks space. 5. Tambahkan dua nilai pada sumbu X dan gambar hasil pada X. tambahkan dua nilai pada sumbu Y dan gambar titik pada Y. gambar perpotongan dari titik XY yang baru. 6. Gambar vector arah dari titik asal matriks SPACE melalui titik perpotongan yang baru. Vector ini akan mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi: Agresif, Kompetitif, Defensif, atau Konservatif. Matriks SPACE

14 18 Konservatif 6 5 Agresif Defensif 5 6 Gambar 2.3 Matriks SPACE (Fried R. David , H.293) Kompetitif Tabel 2.3 Contoh faktor yang membentuk Matriks SPACE (Fried R. David , H.294) POSISI STRATEGIS INTERNAL POSISI STRATEGIS EKSTERNAL Kekuatan Keuangan (Financial Strength Stabilitas Lingkungan (Environmental FS) Stability ES) Tingkat pengembalian dan investasi Pengungkit (Leverage) Likuiditas Perubahan teknologi Tingkat inflasi Variabilitas permintaan

15 19 Modal kerja Arus kas Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage CA) Pangsa pasar Kualitas produk Siklus hidup produk Kesetiaan pelanggan Utilisasi fasilitas pesaing Pengetahuan teknologi Control atas pemasok & distributor Kisaran harga produk pesaing Hambatan untuk masuk ke pasar Tekanan persaingan Kemudahan untuk keluar dari pasar Elastisitas harga terhadap permintaan Resiko yang ada didalam bisnis Kekuatan Industri (Industrial Strength IS) Potensi pertumbuhan Potnsi laba Stabilitas keuangan Teknologi know-how Utilisasi sumber daya Kemudahan masuk ke pasar Poduktifitas, utilisasi kapasitas Vector arah yang diasosiasikan dengan masing masing profil menyiratkan tipe strategi yang harus dilakukan: Agressif, Kompetitif, Defensif, atau Konservatif. Sedikit penjelasan mengenai masing masing kuadran adalah: 1. Kuardran Agresif (kuadran kanan atas Matriks Space) Organisasi berada pada kondisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya guna: Memanfaatkan peluang eksternal Mengatasi kelemahan internal Menghindari ancaman eksternal Dengan demikian, strategi yang cocok adalah: penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi kebelakang, integrasi kedepan, integrasi horizontal, diversifikasi konglomerat, diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, atau strategi kombinasi

16 20 merupakan stratei yang layak untuk dilakukan, dengan catatan bahwa strategi akan bergantung pada kondisi spesifik perusahaan. 2. Kuardran Konservatif (kuadran kiri atas Matriks Space) Posisi pada vektor ini mengimplikasikan bahwa organisasi sebaiknya tetap berada dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil resiko yang berlebihan. Strategi yang cocok untuk organisasi yang berada pada vektor ini adalah: penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi konsentrik. 3. Kuardran Defensif (kuadran kiri bawah Matriks Space) Posisi pada vektor ini mengimplikasikan bahwa organisasi seharusnya berfokus pada memperbaiki kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensive mencakup: retrenchment, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi konsentrik. 4. Kuardran Kompetitif (kuadran kanan bawah Matriks Space) Posisi pada vektor ini mengimplikasikan bahwa organisasi dapat menjalankan salah satu atau kombinasi dari strategi kompetitif yakni: integrasi kebelakang, integrasi kedepan, integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture. 2.8 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) Matriks strategi besar Grand Strategy Matrix adalah sebuah alat yang popular untuk merumuskan alternative strategi. Semua organisasi dapat diposisikan dalam salah satu dari empat kuadran dalam Grand Strategy Matrix. Grand Strategy Matrix didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yakni: posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing masing kuadran dalam matriks. Perusahaan yang berada pada kuadran I dalam Grand Strategy Matrix berada pada posisi sangat bagus. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini ( pengembangan

17 21 produk) adalah strategi yang sesuai. Tidaklah bijak untuk perusahaan di kuadran I untuk bergerak terlalu jauh dari keunggulan kompetitif yang dimilikinya. Perusahaan yang berada pada kuadran II perlu melakukan evaluasi terhadap pendekatan mereka saat ini terhadap pasar secara serius. Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka tidak mampu untuk bersaing secara efektif, dan mereka perlu menentukan mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat berubah dengan cara terbaik untuk memperbaiki daya saingnya. Perusahaan kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat dan memiliki posisi kompetisi yang lemah. Perusahaan perusahaan ini harus membuat perubahan drastis secara cepat untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan biaya dan asset secara ekstensif (retrenchment) harus dilakukan terlebih dahulu. Bisnis di kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memilik ikekuatan untuk memperkenalkan program yang terdiversifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan.

18 22 Kuardran II 1. Pengembangan Pasar 2. Penetrasi Pasar 3. Pengembangan Produk 4. Integrasi Horizontal 5. Divestasi 6. Likuidasi PERTUMBUHAN PASAR YANG TINGGI Kuardran I 1. Pengembangan Pasar 2. Penetrasi Pasar 3. Pengembangan Produk 4. Integrasi Kedepan 5. Integrasi Kebelakang 6. Integrasi Horizontal 7. Diversifikasi Konsentrik POSISI KOMPETITIF YANG LEMAH POSISI KOMPETITIF YANG KUAT Kuardran III 1. Retrechment 2. Diversifikasi konsentrik 3. Diversifikasi Horizontal 4. Diversifikasi konglomerat 5. Divestasi 6. Likuidasi Kuardran IV 1. Diversifikasi konsentrik 2. Diversifikasi Horizontal 3. Diversifikasi konglomerat 4. Joint Venture PERTUMBUHAN PASAR YANG RENDAH Gambar 2.4 Grand Strategy Matrix (Fred R. David 2004, Hal 307) 2.9 Matrix QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix Teknik analisis dalam literature yang dapat digunakan untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak adalah Teknik Matriks perencanaan strategi kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM). Teknik analisa ini, digunakan pada tahap ketiga dalam kerangka kerja analisis perumusan strategi. Teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi terbaik. QSPM menggunakan input dari analisis tahap satu dan hasil pencocokan dari

19 23 analisis tahap dua untuk menentukan secara objectif diantara alternative strategi. Yaitu, matriks EFE, matriks IFE, dan matriks CPM competitive profile matrix yang membentuk tahap satu, digabung dengan matriks SWOT, matriks SPACE, matriks BCG, matriks IE, matrix Grand Strategy yang membentuk tahap dua, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM (tahap tiga). QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi untuk mengavaluasi alternative strategi secara objectif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan external yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tabel 2.4 Matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) (Fried R. David , H.309) Alternatif Strategi Faktor Kunci Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Faktor Eksternal Kunci Ekonomi Politik/Hukum/Pemerintah Social/Budaya/Demografi/lingkungan Teknologi Kompetitif Faktor Internal Kunci Management Pemasaran Keuangan/Akuntansi Produksi/Operasi Penelitian/Pengembangan Sistem Informasi Management

20 24 Langkah yang dibutuhkan untuk mengembangkan QSPM adalah: 1) Membuat daftar peluang /ancaman eksternal dan kekuatan / kelemahan internal lkunci perusahaan pada kolom kiri. 2) Berikan bobot untuk mmasing-masing faktor internal dan eksternal 3) Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokan) dan identifikasi alternative strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan 4) Tentukan nilai daya tarik (Attractive Scores AS) 5) Hitung total nilai daya tarik 6) Hitung penjumlahan total nilai daya tarik

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

Gambar 3.5 Framework analisis Five Forces Sumber: Pearce dan Robinson (1997)

Gambar 3.5 Framework analisis Five Forces Sumber: Pearce dan Robinson (1997) Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter (Five Forces) Analisis ini menggunakan teori Michael Porter mengenai 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi posisi perusahaan dalam dunia bisnis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memuat rencana tentang informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sumber khusus dari mana informasi diperoleh, strategi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif.

BAB 3. Metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif. 19 BAB 3 Metodologi penelitian 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang di gunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar yang terletak di Kampung Sawah, Jalan Raya Depok (seberang Kampus UI Depok), Kelurahan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Manajemen merupakan seni yaitu, seni mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ingin diperoleh (Wijayanto 2012 : 12). Sedangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam 19 Albertus L. Setyabudhi *1, Heru Setiawan 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tabel di

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tabel di BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian terkait dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam tabel di bawah ini terlihat desain penelitian yang akan di lakukan untuk masing-masing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Kelompok 6: 1. Daniel Rafhael (12210076) 2. Faisal Azis (12210069) 3. Kiki Prima Marpaung (122100) 4. Muhammad Akhyar (12210121) 5. Rani Nurcahya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 18 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Ada beberapa konsep pemikiran yang melandasi penelitian ini. Konsepkonsep pemikiran tersebut merupakan teori yang mendukung penelitian ini

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robin, Stephen (2007:8), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Bank menurut Hoggson, adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Strategi adalah alat yang memiliki skema untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi adalah istilah yang diambil dari zaman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnis 2.1.1. Pengertian Strategi Menurut Rangkuti, Freddy (2006:183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Coulter (2014:11) Management adalah ilmu dan seni yang mempelajari tentang koordinasi dan pengawasan aktifitas-aktifitas tertentu agar aktifitas tersebut

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 5 BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Manajemen Strategis Ilmu manajemen terus berkembang seiring kemajuan zaman. Hari demi hari para ahli manajemen berusaha menemukan atau menciptakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Ridhotullah dan Jauhar (2015:3) manajemen merupakaan sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui serangkaian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan mereka dapat diselesaikan dengan efisien dan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Manajemen Manajemen mengacu pada proses dalam menyelesaikan suatu aktivitas secara efisien dengan dan melalui orang lain (Robbin, 1991).

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci