RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA"

Transkripsi

1 RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI SUBAK ABIAN ULIAN MURNI, KINTAMANI BANGLI Ida Bagus Gede Ardyana Pemaron S 1, I Ketut Satriawan 2, I Wayan Gede Sedana Yoga 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UNUD 2 Dosen Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UNUD ardyanapemaron@yahoo.co.id ABSTRACT Subak Abian Ulian Murni is a business unit of procesing and marketing of Arabica coffee at Kintamani, Bangli. It has a plans to develop its bussines. The research conducted to formulate business development strategy and determine the feasibility of developing a business plan Arabica coffee processing in Subak Abian Ulian Murni. This research used SWOT analysis to formulate strategies and analysis of market and marketing aspects, technical and technological aspects, management and human resources aspects, and financial aspects with the eligibility criteria such as NPV, IRR, B/C Ratio, PBP, and BEP to evaluate the feasibility of business. SWOT analysis in Subak Abian Ulian Murni based of matrix position was in quadrant I, which means Subak Abian Ulian Murni had the internal strength that can take to advantage of existing opportunities aggressively. The resulting strategy was Arabica coffee powder products introduced to the market with aggressive promotion and produce premium quality of Arabica coffee powder to support Kintamani as a tourist destination. Results of feasibility study analysis of financial aspects was feasible seen NPV Rp , IRR are 40,7%, B/C Ratio are 1,074, PBP 2 years 8,4 month, and BEP while sales of 2.349,75 kg with supported by market and marketing aspects, technical and technological aspects, and aspects of management and human resources. Keywords: business plan, strategy, subak abian, Arabica coffee PENDAHULUAN Kopi Arabika Kintamani umumnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia dan khususnya Bali, karena kopi Arabika Kintamani memiliki kualitas yang baik dan memiliki ciri khas yaitu bercitarasa jeruk (Mawardi et al., 2005). Kintamani merupakan produsen kopi Arabika terbesar di Bali dan terdaftar sebagai wilayah MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografi) yang memberikan perlindungan hukum dalam meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya alam yang dimiliki serta mempermudah perdagangan produk yang dihasilkan baik ke pasar nasional maupun internasional (Djaja, 2013). Subak Abian Ulian Murni merupakan salah satu subak abian yang mewadahi petani-petani kopi Arabika di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, dan bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran kopi Arabika. Subak Abian Ulian Murni pada saat ini menghasilkan produk kopi HS (Hard Skin), kopi ose dan kopi sangrai yang diekspor ke perusahaan 5 (five) Sensis Australia melalui perantara PT. Asal Jaya, serta kopi bubuk yang baru dipasarkan di sekitar Kintamani dan Ubud. Subak ingin mengembangkan usaha dengan meningkatkan nilai tambah 62

2 produknya melalui pengolahan kopi bubuk, selain itu adanya bantuan peralatan produksi memberikan peluang untuk proses produksi tersebut. Faktor lain yang menjadi pertimbangan, seperti harga kopi yang fluktuatif, kopi yang bersifat musiman, persaingan, dan permintaan kopi yang berpengaruh terhadap subak, sehingga diperlukan suatu kajian terhadap rencana bisnis pengembangan usaha. Kajian penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat dan mengevaluasi kelayakan usaha rencana pengembangan bisnis pengolahan kopi Arabika di Subak Abian Ulian Murni. Dalam sebuah perencanaan bisnis komponen-komponen yang harus dimiliki perusahaan yaitu inovatif, produk dan layanan yang konsisten, produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, dan memiliki strategi pemasaran yang efektif (Matzler et al., 2013). METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Subak Abian Ulian Murni yang terletak di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April Tahapan Penelitian Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui survei ke Subak Abian Ulian Murni, dengan metode wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Pengolahan dan analisis data dalam menentukan strategi pengembangan usaha menggunakan analisis SWOT, sedangkan evaluasi kelayakan rencana bisnis pengembangan usaha berdasarkan aspek-aspek kelayakan. Tahap-tahap penelitian rencana bisnis pengembangan usaha pengolahan kopi Arabika (Coffea arabica) di Subak Abian Ulian Murni disajikan pada Gambar 1. 63

3 Subak Abian Ulian Murni Pengumpulan Data Evaluasi Faktor Internal (Kekuatan, Kelemahan) Evaluasi Faktor Eksternal (Peluang, Ancaman) Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Analisis Kelayakan Aspek Non Keuangan Analisis Kelayakan Aspek Keuangan Aspek Pasar & Pemasaran Aspek Teknis & Teknologi Aspek Manajemen & SDM Aspek Finansial 1. BEP 2. PBP 3. NPV 4. IRR 5. B/C Ratio Tidak Layak Layak Tidak Ya Ya Rencana Bisnis 1. Strategi Pengembangan Usaha 2. Kelayakan Usaha Gambar 1. Tahapan Penelitian Perumusan strategi dengan analisis SWOT menghasilkan alternatif strategi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini (Dyson, R.G, 2002). Analisis SWOT dilakukan dengan tahapan yaitu : (1) analisis faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS), pemberian nilai bobot dan rating pada analisis IFAS dan EFAS dilakukan oleh lima orang pakar (Akademisi, Ketua Subak, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Supervisor Dinas Perkebunan), (2) analisis matriks posisi, dan (3) analisis matriks SWOT. Analisis kelayakan bisnis pengembangan usaha pengolahan kopi Arabika di Subak Abian Ulian Murni ditentukan berdasarkan : (1) aspek pasar dan pemasaran, (2) aspek teknis dan teknologi, (3) aspek manajemen dan SDM, dan (4) aspek finansial, dengan menggunakan kriteria investasi yaitu : Net Present value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B/C R), Break Even Point (BEP), Payback Period (PBP), dan analisis sensitivitas (Umar, 2005). 64

4 Gambaran Umum Subak Abian Ulian Murni HASIL DAN PEMBAHASAN Subak Abian Ulian Murni berdiri sejak tanggal 4 Juli 1997, diketuai oleh I Made Buarta, Subak Abian Ulian Murni terletak di Banjar Ulian, Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dengan batas utara Daerah Gunung Bau, batas timur Desa Manik Liu, batas selatan Desa Bunutin, dan batas barat Daerah Binyan. Subak Abian Ulian Murni bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran kopi Arabika. Luas areal Subak Abian Ulian Murni yang ditanami kopi yaitu 69,50 ha dengan hasil panen beriksar ton gelondong merah. Saat musim panen bahan baku yang tersedia cukup banyak, dan mereka sering kewalahan dalam proses pengolahannya. Pada saat ini produk yang dihasilkan subak yaitu kopi HS (Hard Skin), kopi ose, kopi sangrai, dan kopi bubuk. Analisis SWOT 1. Analisis Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Hasil analisis faktor-faktor internal (Matriks IFAS) yang dimiliki Subak Abian Ulian Murni dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis Matriks IFAS Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Kekuatan 1. Ketersediaan kopi Arabika dari kebun anggota Subak Abian Ulian Murni 0,121 3,80 0, Citarasa produk kopi Arabika Kintamani yang khas 0,116 4,00 0, Ketersediaan Sumber Daya Manusia 0,111 3,40 0, Subak Abian Ulian Murni memiliki tempat pengolahan, mesin, dan peralatan produksi kopi bubuk Arabika. 5. Memiliki sertifikat MPIG (Masyarakat Perlidungan Indikasi Geografi) sebagai salah satu perlindungan hukum dalam meningkatkan hasil sumberdaya alam Sub Total 0,116 0,111 3,80 3,80 0,441 0,422 2,163 Kelemahan 1. Lemahnya bagian pemasaran Subak Abian Ulian Murni 0,106 3,20 0,34 2. Brand yang kurang dikenal oleh masyarakat luas 0,106 3,00 0, Keterbatasan modal yang dimiliki Subak Abian Ulian Murni 0,111 3,40 0, Sarana transportasi yang kurang memadai 0,101 3,20 0,325 Berdasarkan Tabel 1, total skor analisis IFAS diperoleh sebesar 3,525, dimana subtotal nilai untuk faktor kekuatan sebesar 2,163 dan subtotal untuk faktor kelemahan sebesar 1, Analisis Faktor Ekternal (Peluang dan Ancaman) Hasil analisis faktor-faktor eksternal (Matriks EFAS) yang dimiliki Subak Abian Ulian Murni dapat dilihat pada Tabel 2. Sub Total 1,361 Total 1,00 3,525 65

5 Tabel 2. Analisis Matriks EFAS Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1. Adanya hubungan kerjasama untuk promosi kopi bubuk Arabika Kintamani dengan konsultan Bank Indonesia dan Dinas Perkebunan Prov. Bali 2. Adanya dukungan serta bantuan dari pemerintah 0,131 3,6 0, Kopi merupakan minuman yang dikonsumsi dan digemari masyarakat 0,126 3,6 0, Kopi memiliki pangsa pasar yang luas 0,120 4,0 0,481 Ancaman Berdasarkan Tabel 2, total skor analisis EFAS diperoleh sebesar 3,178, dimana subtotal nilai untuk faktor peluang sebesar 1,825 dan subtotal untuk faktor ancaman sebesar 1, Analisis Matriks Posisi Sub Total 1, Banyaknya kompetitor dalam pemasaran kopi Arabika 0,126 2,8 0, Pasar bebas mengakibatkan produk sejenis bisa masuk ke pasar Bali. 0,126 2,8 0, Kecenderungan masyarakat mengkonsumsi kopi instan 0,120 2,8 0, Sulitnya kopi bubuk Arabika kintamani memasuki pasar modern 0,120 2,6 0,313 Sub Total 1,353 Total 1,00 3,178 Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal (Tabel 4 dan 5) diperoleh sub total faktor kekuatan sebesar 2,163, faktor kelemahan sebesar 1,361, faktor peluang sebesar 1,825, dan faktor ancaman sebesar 1,353. Nilai sumbu X pada matriks posisi (kekuatan kelemahan) menjadi 0,802, dan nilai sumbu Y pada matriks posisi (peluang ancaman) menjadi 0,472. Jadi koordinat matriks posisi yaitu (0,802, 0,472), yang dapat dilihat pada Gambar 2. 0,131 3,2 0,420 FAKTOR EKSTERNAL F A K T O R I N T E R N A L -2 X (-) -1 Y (+) ,472 Y (-) Kuadran I X (+) 0, Gambar 2. Matriks Posisi Subak Abian Ulian Murni. 66

6 Berdasarkan analisis matriks posisi, Subak Abian Ulian Murni terletak pada kuadran I, yang artinya Subak Abian Ulian Murni memiliki kekuatan internal sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal dan strategi yang harus ditetapkan mendukung perkembangan secara agresif. 4. Perumusan Strategi Berdasarkan analisis matriks SWOT, diperoleh 5 alternatif strategi pengembangan usaha Subak Ulian Murni, yaitu : a. Strategi S-O (Strengths-Opportunities) Memperkenalkan produk kopi bubuk Arabika premium ke pasaran dengan melakukan promosi yang agresif. Memproduksi kopi bubuk Arabika dengan kualitas premium untuk menunjang Kintamani sebagai daya tarik wisata. b. Strategi S-T (Strenghts-Threats) Memproduksi kopi bubuk Arabika dengan kualitas yang baik dan konsisten dengan mengimplementasikan SOP yang jelas dan melakukan promosi dan pemasaran berbasis WEB (e-commerse). c. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) Memanfaatkan bantuan dan dukungan pemerintah seperti pengajuan pinjaman modal kerja, promosi produk, dan pengadaan sarana transportasi untuk menunjang kegiatan produksi dan pemasaran kopi bubuk Arabika. Memanfaatkan kunjungan wisatawan yang datang ke Kintamani untuk promosi dan pemasaran. d. Strategi W-T (Weakness-Threats) Melakukan perencanaan produksi kopi bubuk Arabika premium yang efektif dan efisien serta memperkuat pemasaran Subak Abian Ulian Murni. Analisis Kelayakan Rencana Bisnis 1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran Analisis bauran pemasaran pada rencana bisnis pengembangan usaha pengolahan kopi Arabika di Subak Abian Ulian Murni yaitu : (1) produk yang dikembangkan Subak Abian Ulian Murni adalah kopi bubuk Arabika premium dengan merk CEKI, (2) harga kopi bubuk Arabika premium dijual dengan harga Rp /250 gram, (3) tempat pemasaran disalurkan ke supermarket, minimarket, dan swalayan yang menjual oleh-oleh khas bali, (4) promosi dilakukan melalui bantuan pemerintah seperti ikut serta dalam workshop dan pameran produk baru agar lebih cepat dikenal oleh konsumen. 67

7 Target pasar Subak Abian Ulian Murni adalah kelompok umur yang memiliki gaya hidup modern, aktif, dan dinamis, yaitu rentang usia tahun. Persentase kelompok umur tahun yang mengkonsumsi kopi adalah 32,39% (Lestari et al., 2009). Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tahun 2014 jumlah penduduk usia tahun yaitu jiwa, sehingga dapat dihitung jumlah pengkonsumsi kopi di Bali sebanyak jiwa. Konsumsi kopi menjadi 0,00208 kg/orang/hari berdasarkan konsumsi kopi di Bali yaitu 0,75 kg/kapita/tahun (Dinas Perkebunan Prov. Bali, 2014). Jadi permintaan efektif kopi di Bali menjadi 859,48 kg/hari. Berdasarkan perhitungan permintaan efektif kopi di Bali, maka subak memanfaatkan permintaan pasar sebesar 5% dari permintaan efektif yaitu memproduksi 43 kg/hari berdasarkan pertimbangan kapasitas produksi, dan persaingan di pasar. 2. Analisis Aspek Teknis dan Teknologi Lokasi pengolahan kopi Arabika di Subak Abian Ulian Murni terletak di Banjar Ulian, Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang memiliki luas 500 m 2. Layout usaha pengolahan Subak Abian Ulian Murni terdiri dari bangunan sekretariat subak (91 m 2 ), gudang bahan baku (91 m 2 ) yang digunakan juga sebagai ruang sortasi, pengupasan kuliat buah, fermentasi, dan pencucian, ruang produksi (100 m 2 ) yang digunakan sebagai tempat pengupasan kulit tanduk, penyangraian, pembubukan, pengemasan, dan penyimpanan produk, serta bangunan pelinggih (4 m 2 ). Proses produksi menggunakan metode olah basah yang meliputi : (1) proses sortasi buah kopi, (2) proses pengupasan kulit buah, (3) proses fermentasi, (4) proses pencucian, (5) proses pengeringan, (6) proses pengupasan kulit tanduk, (7) proses sortasi akhir, (8) proses penyimpanan kopi beras, (9) proses penyangraian, (10) proses pembubukan, dan (11) proses pengemasan. Produksi kopi bubuk Arabika premium menggunakan bahan baku kopi Ose yang telah diproduksi subak pada musim panen (Mei-Agustus), dengan umur simpan kopi Ose yaitu 8 bulan sampai dengan 1 tahun (Yusianto et al., 2007). Mesin dan peralatan produksi kopi bubuk Arabika di Subak Abian Ulian Murni terdiri dari : mesin pulper, huller, mesin sangrai, washer, para-para, pengukur kadar air, mesin vakum, mesin pembubuk, jenset, dan timbangan. 3. Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia mencakup ketenagakerjaan yang dimiliki Subak proses pengolahan yaitu sebanyak 5 (lima) orang tenaga kerja kontrak yang telah mendapatkan pelatihan serta trampil dalam bekerja. Tenaga kerja melakukan proses produksi selama 24 hari kerja dalam satu bulan dan selama 8 jam per hari dengan upah Rp /bulan. Kapasitas produksi menghasilkan kg kopi bubuk Arabika premium per hari. 68

8 4. Analisis Aspek Finansial Jumlah investasi yang dibutuhkan Subak Abian Ulian Murni dalam pengembangan usaha pengolahan kopi Arabika premium yaitu sebesar Rp yang terdiri dari investasi awal sebesar Rp , dan modal kerja dalam bulan pertama sebesar Rp Sumber dana diasumsikan seluruhnya (100%) berasal dari pinjaman bank dengan tingkat bunga 12% dengan jangka waktu kredit selama 4 (empat) tahun. Angsuran yang harus dibayar Subak Abian Ulian Murni per-tahun adalah sebesar Rp , dengan angsuran pokok per-tahun sebesar Rp ditambah bunga pinjaman per-tahun sebesar Rp Analisis aspek finansial pada rencana bisnis pengembangan usaha pengolahan kopi Arabika di Subak Abian Ulian Murni, Kintamani-Bangli dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Analisis Finansial Pengembangan Usaha Kopi Arabika Subak Abian Ulian Murni No Kriteria Nilai Keterangan 1 Net Present Value (NPV) Rp Layak 2 Internal Rate of Return (IRR) 40,7 % Layak 3 Benefit Cost Ratio (B/C R) 1,074 Layak 4 Payback Period (PBP) 2 tahun, 8,4 bulan Layak 5 Break Event Point (BEP) 2.349,75 kg - Berdasarkan hasil analisis finansial pada Tabel 5, rencana pengembangan usaha pengolahan kopi Arabika di Subak Abian Ulian murni layak dijalankan karena memiliki nilai NPV positif yaitu Rp , nilai IRR lebih besar dari nilai tingkat suku bunga bank yaitu 40,7%, nilai B/C Ratio lebih besar dari satu (B/C Ratio>1) yaitu 1,074, PBP yang lebih kecil dari umur proyek yaitu 2 tahun 8,4 bulan, dan BEP akan tercapai saat penjualan 2.349,75 kg produk. 5. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata laju inflasi nasional komoditi hasil pertanian. Peningkatan harga bahan baku pada produksi kopi bubuk Arabika premium sebesar 8%, yaitu harga kopi arabika gelondong merah meningkat menjadi Rp /kg dari Rp.6.000/kg. Peningkatan harga bahan pembantu yaitu gas LPG dari Rp /3kg menjadi Rp /3kg, harga solar dari Rp /liter menjadi Rp /liter, dan harga bahan pengemas naik dari Rp /pcs menjadi Rp /pcs. Hasil analisis sensitivitas pada peningkatan harga bahan baku sebesar 8% dinyatakan layak yang dapat dilihat pada Tabel 6. 69

9 Tabel 6. Hasil Analisis Sensitivitas pada Peningkatan Harga Bahan Baku Sebesar 8% No Kriteria Nilai Keterangan 1 Net Present Value (NPV) Rp Layak 2 Internal Rate of Return (IRR) 29,9% Layak 3 Benefit Cost Ratio (B/C R) 1,03 Layak 4 Payback Period (PBP) 3 tahun, 6,8 bulan Layak Analisis sensitivitas juga dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata laju inflasi nasional yaitu dengan menurunkan kapasitas penjualan sebesar 6%, kapasitas produksi kg/tahun dengan pendapatan Rp /tahun diturunkan menjadi kg/tahun dengan pendapatan Rp /tahun. Hasil analisis sensitivitas pada penurunan kapasitas penjualan sebesar 6% dinyatakan layak yang dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Analisis Sensitivitas pada Penurunan Kapasitas Penjualan Sebesar 6% No Kriteria Nilai Keterangan 1 Net Present Value (NPV) Rp Layak 2 Internal Rate of Return (IRR) 34,6 % Layak 3 Benefit Cost Ratio (B/C R) 1,05 Layak 4 Payback Period (PBP) 3 tahun, 1,4 bulan Layak KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Rencana Bisnis pengembangan usaha pengolahan kopi Arabika di Subak Abian Ulian Murni memiliki kekuatan internal sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada secara agresif. Strategi yang dirumuskan untuk pengembangan usaha Subak Abian Ulian Murni yaitu : memperkenalkan produk kopi bubuk Arabika premium ke pasaran dengan melakukan promosi yang agresif dan memproduksi kopi bubuk Arabika dengan kualitas premium untuk menunjang Kintamani sebagai daya tarik wisata. 2. Pengembangan usaha kopi Arabika premium di Subak Abian Ulian Murni layak untuk dijalankan berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial yaitu NPV positif yaitu Rp , IRR sebesar 40,7%, B/C Ratio sebesar 1,074, PBP yaitu 2 tahun 8,4 bulan, dan BEP akan tercapai saat penjualan 2.349,75 kg produk, dengan didukung oleh adanya peluang pasar berupa permintaan efektif sebesar ,5 kg/tahunnya, jumlah tenaga kerja sebanyak 5 orang, dan ketersediaan mesin dan peralatan untuk memproduksi kg kopi bubuk Arabika premium per hari. 70

10 Saran Berdasarkan hasil penelitian dalam rencana bisnis pengembangan usaha pengolahan kopi bubuk Arabika premium yang dilakukan Subak Abian Ulian Murni, peneliti menyarankan untuk: 1. Menjaga kualitas, mutu, serta citarasa kopi bubuk Arabika premium yang diproduksi secara konsisten untuk menjamin kepuasan konsumen agar mampu bersaing dengan kompetitor. 2. Melakukan promosi yang lebih agresif agar kopi bubuk Arabika premium yang diproduksi lebih cepat dikenal masarakat luas. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik RI Tingkat suku bunga investasi dan kredit bank umum periode Diakses tanggal 30 Maret Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Provinsi Bali Dalam Angka. Bali. Bahri, S Bercocok tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. UGM Press. Yogyakarta. Dinas Perkebunan Provinsi Bali Konsumsi Kopi di Provinsi Bali. Direktorat Jenderal Perkebunan, Bali. Djaja, H Perlindungan Indikasi Geografis pada Produk Lokal dalam Sistem Perdagangan Internasional. Jurnal Cakrawala Hukum, 18(2) : Dyson, R.G Strategic development and SWOT analysis at the University of Warwick. European Journal of Operational Research, 152(2004) : Hartatri, D.F.S, dan B. Rosari Arabica Coffee Farming and Marketing Chain Analysis in Manggarai and East Manggarai Districts. Pelita Perkebunan, 27(1) : Kelompok Tani Ulian Murni, Kopi Kintamani. Diakses tanggal 25 Januari Lestari, E.W, H. Idha, S. Mawardi Konsumsi Kopi Masyarakat Perkotaan dan Faktor - Faktor yang Berpengaruh. Pelita Perkebunan, 25(3) : Matzler, K, B. Franz, F.E. Stephan, K. Thomas Business model innovation: coffee triumphs for Nespresso. Journal of Business Strategy, 34(2) : Mawardi, S, J. Avelino, V. Keller Developing Geographical Indication Protection in Indonesia: Bali Kintamani Arabica Coffee as a Preliminary Case. Paper presented on Seminar on Geographical Indication: A Land of Opportunities. Hanoi, Vietnam. Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Umar, H Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Yusianto, H. Retno, Sulistyowati, M. Surip, I. Cahya Mutu Fisik dan Citarasa Beberapa Varietas Kopi Arabika Harapan pada Beberapa Periode Penyimpanan. Pelita Perkebunan, 23(3) :

RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI SUBAK ABIAN ULIAN MURNI, KINTAMANI-BANGLI S K R I P S I

RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI SUBAK ABIAN ULIAN MURNI, KINTAMANI-BANGLI S K R I P S I RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI SUBAK ABIAN ULIAN MURNI, KINTAMANI-BANGLI S K R I P S I Oleh: IDA BAGUS GEDE ARDYANA PEMARON S 1111205020 JURUSAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. rasanya dibanding jenis kopi yang lain, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. rasanya dibanding jenis kopi yang lain, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi Arabika Kopi Arabika (Coffea arabica) adalah kopi yang paling baik mutu cita rasanya dibanding jenis kopi yang lain, tanda-tandanya adalah biji picak dan daun hijau tua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi

I. PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki banyak peran di Provinsi Bali, salah satunya adalah sebagai sektor pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN METE (Anancardium occidentalle L) DI SUBAK ABIAN DHARMA SANTI, DESA DATAH - KARANGASEM SKRIPSI

RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN METE (Anancardium occidentalle L) DI SUBAK ABIAN DHARMA SANTI, DESA DATAH - KARANGASEM SKRIPSI RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN METE (Anancardium occidentalle L) DI SUBAK ABIAN DHARMA SANTI, DESA DATAH - KARANGASEM SKRIPSI Oleh: I KADEK PUNIA ATMAJA 1111205009 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN METE (Anancardium occidentalle L) DI SUBAK ABIAN DHARMA SANTI, DESA DATAH - KARANGASEM

RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN METE (Anancardium occidentalle L) DI SUBAK ABIAN DHARMA SANTI, DESA DATAH - KARANGASEM RENCANA BISNIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN METE (Anancardium occidentalle L) DI SUBAK ABIAN DHARMA SANTI, DESA DATAH - KARANGASEM I Kadek Punia Atmaja 1, I Ketut Satriawan 2, I Wayan Arnata 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Rumpun Ilmu: 181/Sosial Ekonomi Pertanian EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KOPI ARABIKA DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI KETINGGIAN SEDANG Oleh: ATI KUSMIATI,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH PROSES PENGOLAHAN KOPI ARABIKA SECARA BASAH (WEST INDISCHEE BEREDING)

NILAI TAMBAH PROSES PENGOLAHAN KOPI ARABIKA SECARA BASAH (WEST INDISCHEE BEREDING) NILAI TAMBAH PROSES PENGOLAHAN KOPI ARABIKA SECARA BASAH (WEST INDISCHEE BEREDING) DAN KERING (OST INDISCHEE BEREDING) DI KECAMATAN KINTAMANI, BANGLI Noveliska Br Sembiring 1, I Ketut Satriawan 2, I. A.

Lebih terperinci

Analisis Finansial dan Nilai Tambah Pengolahan Kopi Arabika di Koperasi Tani Manik Sedana Kabupaten Bangli

Analisis Finansial dan Nilai Tambah Pengolahan Kopi Arabika di Koperasi Tani Manik Sedana Kabupaten Bangli Analisis Finansial dan Nilai Tambah Pengolahan Kopi Arabika di Koperasi Tani Manik Sedana Kabupaten Bangli NI LUH MADE INDAH MURDYANI DEWI, I WAYAN BUDIASA, DAN IDA AYU LISTIA DEWI Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG

KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG LAMPIRAN 83 Lampiran 1. Kuesioner kelayakan usaha KUESIONER PENELITIAN KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SILO JAGUNG di GAPOKTAN RIDO MANAH KECAMATAN NAGREK KABUPATEN BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG Rifki Fauzi 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rif.scream@gmail.com D. Yadi Heryadi 2 ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Timur. Lokasi penelitian dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa daerah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI DAN KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PAVILIUN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) BANYUMAS

ANALISIS STRATEGI DAN KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PAVILIUN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) BANYUMAS ANALISIS STRATEGI DAN KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PAVILIUN PADA RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) BANYUMAS Oleh: Suliyanto, Agus Suroso, Ary Yunanto, dan Ratno Purnomo Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian (2010),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian (2010), II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kopi Arabika Menurut Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian (2010), Kopi Arabika adalah spesies asli yang berasal dari Ethiopia. Kopi Arabika tumbuh di

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UNIT BISNIS SANGRAI KOPI PADA BREWISELY COFFEEMATE DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS, ASPEK FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UNIT BISNIS SANGRAI KOPI PADA BREWISELY COFFEEMATE DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS, ASPEK FINANSIAL ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 134 ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN UNIT BISNIS SANGRAI KOPI PADA BREWISELY COFFEEMATE DITINJAU DARI ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS,

Lebih terperinci

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Definisi dan Batasan Operasional Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpamaham mengenai pengertian tentang istlah-istilah dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH DAN KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA PADA UNIT USAHA PRODUKTIF ULIAN MURNI KABUPATEN BANGLI

NILAI TAMBAH DAN KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA PADA UNIT USAHA PRODUKTIF ULIAN MURNI KABUPATEN BANGLI NILAI TAMBAH DAN KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ARABIKA PADA UNIT USAHA PRODUKTIF ULIAN MURNI KABUPATEN BANGLI SKRIPSI Oleh Ni Luh Wicanodian Surya KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Agriekonomika, ISSN KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KOPI ARABIKA DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI KETINGGIAN SEDANG

Agriekonomika, ISSN KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KOPI ARABIKA DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI KETINGGIAN SEDANG e ISSN 2407-6260 Oktober, 2015 KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KOPI ARABIKA DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI KETINGGIAN SEDANG Ati Kusmiati dan Devi Yulistia Nursamsiyah Fakultas Pertanian Universitas Jember

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KOPI BIJI OVEN PADA AGROINDUSTRI KOPI UD. SDH JAYA DI KABUPATEN JEMBER

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KOPI BIJI OVEN PADA AGROINDUSTRI KOPI UD. SDH JAYA DI KABUPATEN JEMBER 1 Faqih et al, Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi Pengembangan Usaha Kopi Biji Oven pada Agroindustri Kopi UD. SDH SOSIAL EKONOMI PERTANIAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. A. Kerangka Pemikiran. B. Pendekatan Studi Kelayakan

III. METODOLOGI. A. Kerangka Pemikiran. B. Pendekatan Studi Kelayakan III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Pengembangan industri tepung dan biskuit dari tepung kepala ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu analisis pasar dan pemasaran,

Lebih terperinci

Pertanian, Universitas Lampung Alamat: Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung ABSTRACT

Pertanian, Universitas Lampung   Alamat: Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung ABSTRACT ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA KOPI LUWAK DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT The Analysis Of Basic Price Production In Enterprises Civet Coffee In Lampung Western District Rohimat Zaidi 1) Azhari Rangga

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Menurut

I. PENDAHULUAN. pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Menurut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan devisa negara. Indonesia merupakan salah satu negara pemasok utama kakao

Lebih terperinci

Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Pengolahan Kopi Arabika pada Unit Usaha Produktif Ulian Murni Kabupaten Bangli

Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Pengolahan Kopi Arabika pada Unit Usaha Produktif Ulian Murni Kabupaten Bangli Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Pengolahan Kopi Arabika pada Unit Usaha Produktif Ulian Murni Kabupaten Bangli NI LUH WICANODIAN SURYA, I MADE SUDARMA, PUTU UDAYANI WIJAYANTI Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian pengembangan perikanan pelagis di Kabupaten Bangka Selatan dilakukan selama 6 bulan dari Bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA

ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA ANALISIS STRATEGI PEMBIAYAAN ( FINANCE ) DALAM UPAYA MEREBUT PANGSA Aidina Maretsya, H. Eddy Soegiarto K 2, Heriyanto 3 PASAR PADA PT. ARTHA PRIMA FINANCE SAMARINDA Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA Santi Nurjanah PT Dagang Jaya Jakarta Jln. Seni Budaya Raya, No.10, Jelambar Baru, Jakarta Barat 11460 potter_251289@yahoo.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik pupuk organik PT Agrindo Surya Graha yang berlokasi di jalan PLTP Angkrong, Kampung Sunda Wenang, RT 25/ Rw 11,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian dilakukan di perkebunan jambu biji UD. Bumiaji Sejahtera milik Bapak Imam Ghozali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (2) : 247-254, April 2015 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU Strategy development of Rattan furniture Irma Jaya Industry, Palu Mariani

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: desa wisata, studi kelayakan usaha, analisis sensitivitas

ABSTRAK. Kata kunci: desa wisata, studi kelayakan usaha, analisis sensitivitas ABSTRAK Pariwisata mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Salah satu tujuan wisata yang saat ini sedang banyak diminati wisatawan adalah desa wisata. Desa wisata memiliki paket-paket

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel 45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel Penjelasan mengenai definisi operasional dan variabel pengukuran perlu dibuat untuk menghindari kekeliruan dalam pembahasan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lokasi unit usaha pembenihan ikan nila Kelompok Tani Gemah Parahiyangan yang terletak di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi.

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pisang Pisang (Musa paradiciaca. L) merupakan tanaman asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini dikenal dunia sejak zaman sebelum Masehi. Pemintaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia Parameter No. Indikator SWOT 1 2 3 4 Faktor Internal 1. Modal (S) (W) 2. Produksi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi minyak bumi, salah satunya dengan menerapkan teknologi Enhanched Oil Recovery (EOR) pada lapangan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Packing House Packing house ini berada di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Packing house dibangun pada tahun 2000 oleh petani diatas lahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Austin (1981), ruang lingkup agroindustri adalah industri yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Austin (1981), ruang lingkup agroindustri adalah industri yang II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Ruang lingkup agroindustri Menurut Austin (1981), ruang lingkup agroindustri adalah industri yang mengolah hasil-hasil pertanian termasuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI 5.1 PENDAHULUAN Pengembangan usaha pelayanan jasa pengeringan gabah dapat digolongkan ke dalam perencanaan suatu kegiatan untuk mendatangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian terhadap permasalahan di SMK Muhammadiyah 1 Samarinda penulis melakukan Analisa Internal dan Analisa Eksternal sebagai pengumpulan datanya, dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis

Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi Banyuatis NI LUH ADE DESI SINTIYA DEWI, IGA. OKA SURYAWARDANI, I DEWA GEDE RAKA SARJANA Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ARABIKA PADA BERBAGAI SKALA USAHA DI KABUPATEN SITUBONDO [DEVELOPMENT STRATEGY OF ARABICA POWDER COFFEE AGRO INDUSTRY ON ANY SCALE OF BUSINESS IN SITUBONDO

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Agus Suprapto 1, Sardju Subagjo 2, dan Poppy Arsil 2 1). Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Pertanian

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN,

RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN, RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN, Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Industri Sayur Beku Olahan Pada PT. Kemfarm Indonesia. Dibawah bimbingan DJONI TANOPRUWITO dan SRI HARTOYO. PT. Kemfarm

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambah (value added) dari proses pengolahan tersebut. Suryana (2005: 6)

BAB I PENDAHULUAN. tambah (value added) dari proses pengolahan tersebut. Suryana (2005: 6) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian dewasa ini tidak lagi bagaimana meningkatkan produksi, tetapi bagaimana sebuah komoditi mampu diolah sehingga diperoleh nilai tambah (value added)

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknis pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan teknik survei, yaitu cara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus sp) DI KOTA MEDAN Noviarny Anggasta Lara Sumarlan*), Iskandarini**), Lily Fauzia**) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian 35 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Timur, khususnya di PPP Labuhan. Penelitian ini difokuskan pada PPP Labuhan karena pelabuhan perikanan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR 26 III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Lokasi, Waktu dan Pembiayaan 1. Lokasi Kajian Kajian tugas akhir ini dengan studi kasus pada kelompok Bunga Air Aqua Plantindo yang berlokasi di Ciawi Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

Ujong Blang village Banda Sakti district of Lhokseumawe

Ujong Blang village Banda Sakti district of Lhokseumawe Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang Vannamei Di Desa Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe (The Growing Business Development Prospects Vannamei In the village of Ujong Blang Banda Sakti

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang strategis. Dilihat dari posisinya, negara Indonesia terletak antara dua samudera dan dua benua yang membuat Indonesia menjadi negara

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Analisis kelayakan pendirian industri bioinsektisda Bta di Bogor merupakan analisis yang dilakukan sebagai bagian dari tahap pra invetasi pada proyek pembangunan industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penanganan pascapanen adalah tindakan yang dilakukan atau disiapkan agar hasil pertanian siap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Dalam menjalankan usaha baik itu yang sudah berjalan maupun berencana untuk mengembangkannya, seorang pelaku usaha harus

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta LAMPIRAN 51 53 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN KINERJA DAN

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan manfaat atau keuntungan apabila dijalankan.

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan manfaat atau keuntungan apabila dijalankan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah usaha yang dijalankan tentunya memerlukan suatu perencanaan dan perhitungan yang tepat. Perencanaan dan perhitungan yang tepat diperlukan agar risiko kegagalan

Lebih terperinci