BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Dalam menjalankan usaha baik itu yang sudah berjalan maupun berencana untuk mengembangkannya, seorang pelaku usaha harus dapat memperhitungkan terlebih dahulu baik buruknya usaha tersebut. Oleh karena itu sebelum melakukan usaha atau mengembangkan usaha, perlu dilakukan adanya studi kelayakan untuk mengetahui apakah investasi yang akan dijalankan layak atau tidak. Untuk pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB) itu sendiri ada beberapa pengertian diantaranya: 1. Menurut Umar (2005:8) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. 2. Menurut Husnan (2014) studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil. Keberhasilan bisa diartikan lebih luas atau lebih terbatas yang terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. 8

2 9 3. Sedangkan menurut Kasmir & Jakfar (2009:4) Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan 1. Aspek Pasar dan Pemasaran Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pasar dan pemasaran mempunyai tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Pasar dapat diartikan suatu kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata ( memiliki minat, pendapatan dan akses) maupun pembeli potensial (memilki minat tetapi tidak memiliki kemampuan pendapatan dan akses) atas suatu barang atau jasa. Sedangkan pemasaran menurut Stanton merupakan keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik yang aktual maupun potensial. Seorang pemasar (orang yang melakukan pemasaran) harus selalu tahu pasar yang akan dimasukinya seperti: ada tidak pasarnya, seberapa besar pasar yang ada, potensi pasar dan tingkat persaingan yang ada. Dalam melihat peluang pasar perlu juga disajikan angka-angka permintaan dan penawaran didaerah pemasaran dari produk yang

3 10 dihasilkan pada masa lalu dan membuat perkiraan perkembangan permintaan terhadap produk yang direncanakan pada masa yang akan datang. Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran tujuan perusahaaan dalam memasarkan produknya yaitu: a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba. b. Untuk menguasai pasar. c. Untuk mengurangi saingan (pesaing). d. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran. e. Untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu ( pihak-pihak tertentu dalam jumlah yang terbatas, contoh pemerintah atau lembagalembaga. Adapun secara umum tujuan pemasaran suatu produk yaitu: a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi. b. Memaksimumkan kepuasan konsumen. c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk). d. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang, mutu lingkungan fisik dan mutu lingkungan kultur). e. Meningktkan penjualan barang dan jasa. f. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing. g. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk atau jasa. h. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa. (Umar, 1999; Kasmir dan Jakfar, 2009; Ibrahim, 2003)

4 11 Strategi pemasaran (Marketing strategy) yang digunakan yaitu segmentasi pasar, targeting dan positioning, adapun penjelasannya: a. Segmentasi pasar Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Menurut Youti (2003) dalam Mananda (2011) menyatakan bahwa tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk menciptakan strategi pemasaran (marketing stategy) bagi masing-masing segmen pasar yang kebutuhan dan keinginan yeng berbeda, sehingga diperoleh one market, one market stategy. Dalam Kotler (2010) agar segmen pasar dapat dikatakan efektif, segmen-segmen pasar haruslah menilai berdasarkan lima kriteria: 1) Dapat diukur Ukuran, daya beli dan profil segmen dapat diukur. 2) Besar Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. 3) Dapat diakses Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. 4) Dapat dibedakan Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda. 5) Dapat dilaksanakan

5 12 Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segemen-segmen tersebut. Adapun manfaat dari segmentasi pasar bagi jalannya sebuah bisnis yaitu: 1) Segmentasi dapat menghemat cost. Dengan dipilihnya segmentasi, maka perusahaan akan focus pada segmentasi tersebut. Hal ini bisa memangkas biaya, energy dan SDM untuk focus pada hal tersebut saja. Maka pengeluaran akan lebih hemat. 2) Segmentasi memudahkan positioning. Segmentasi dapat menjadi dasar untuk positioning merk. 3) Segmentasi menambah daya saing terhadap kompetitor Dengan segmentasi, perusahaan dapat melihat siapa saja pesaingnya dan melihat letak peluang di pasar. b. Targeting Setelah pasar telah disegmentasi maka selanjutnya memililih segmen yang sesuai dengan kebutuhan yaitu disebut target perusahaan. Mananda (2011) target dipilih dengan mempertimbangkan kemampuan internal organisasi dan besarnya segmen yang bisa dilayani atau diperkirakan dapat memberikan profitanilitas tinggi. Beberapa alternatif dalam pemilikan target pasar antara lain: 1) Un-Differentiated Market

6 13 Pasar bersifat homogeny dan dianggap sebagai kumpulan orangorang yang menekankan pada karakteristik umum dan mengharapakan semua orang akan membeli produk yang ditawarkan. 2) Concentrated Market (single Segmenting) Perusahaan akan mengandalkan segmen pasar tunggal dan pada segmen ini, kegiatan pemasaran akan difokuskan. 3) Extensive Segmenting Pasar homogeny dibagi dalam bermacam-macam segmen pasar dan selanjutnya produk ditawarkan kepada segmen pasar yang berbeda dengan strategi pemasaran yang berbeda pula. 4) Selective Segmenting Berdasarkan segmen-segmen yang bervariasi seperti pada extensive segmenting diatas, kemudian dipilih atau seleksi segmen-segmen yang dianggap memiliki potensi yang besar, sehingga dengan segmen pasar pilihan dapat dijadikan target pasar dari suatu perusahaan.

7 14 c. Positioning Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Positioning yang dapat digunakan dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain: 1) Penentuan posisi menurut atribut Terjadi apabila suatu perusahaan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul disbanding pesaingnya, seperti ukuran dan lama keberadaannya. 2) Penentuan posisi menurut manfaat Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. 3) Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. 4) Penentuan posisi menurut pemakai Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sebuah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah komunitas. 5) Penentuan posisi menurut pesaing Produk secara keseluruhan menonjolkan nama merknya secara utuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaing.

8 15 6) Penentuan posisi menurut kategori produk Produk diposisikan sebagai suatu kategori produk. 7) Penetuan posisi harga atau kualitas Produk diposisikan untuk menawarkan nilai terbaik. d. Analisis SWOT Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman disebut analisis SWOT (Kotler 2009). Menurut Rangkuti (2002) dalam Mananda (2011), analisis SWOT mengacu pada konsep berpikir manajemen strategi dan digunakan untuk membandingkan antara faktor-faktor eksternal (External Factors Analysis Summary/ EFAS) yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threat) dengan faktor-faktor internal (Internal Factors Analysis Summary/ IFAS) yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan faktor eksternal (peluang O dan ancaman T) maupun faktor internal (kekuatan S dan kelemahan W) yang dihadapi. Aplikasi dalam analisis SWOT adalah strategi Strengths Opportinities (SO) bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, strategi Weaknesses opportunities (WO) bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada, strategi Strengths Threats (ST) bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang

9 16 ada dan strategi Weaknesses Threats (WT) bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. 2. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Aspek manajemen dan SDM merupakan aspek yang cukup penting dianalisis karena walaupun usaha tersebut sudah dinilai layak namun tanpa adanya sistem manajemen dan SDM yang baik maka tidak menutup kemungkinan usaha tersebut akan mengalami kegagalan. Dalam aspek manajemen dan SDM terdiri dari tiga kegiatan dan hubungan ketiga aspek tersebut dapat diilustrasikan dalam gambar 2.1 sebagai berikut: Kegiatan dilakukan sebelum kegiatan bisnis dimulai Manajemen Studi Kelayakan Kegiatan dilakukan untuk menyiapkan infrastuktur bisnis Manajemen Proyek Kegiatan dilakukan setelah infrastuktur tersedia Manajemen Bisnis Gambar 2.1. Hubungan dalam Studi Kelayakan

10 17 3. Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Tujuan dari aspek keungan ini adalah untuk membandingkan pengeluaran dengan pendapatan, seperti ketersediaan dana, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan berkembang terus. Adapun kriteria yang biasa digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha yaitu dengan pendekatan Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas. Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti: a. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh. b. Kebutuhan biaya investasi.

11 18 c. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi. d. Proyeksi neraca dan laporan laba/ rugi untuk beberapa periode kedepan. e. Kriteria penilaian investasi. f. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan Pengertian Investasi Istilah investasi merupakan penanaman modal (modal tetap maupun tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Downes dan Goodman, investasi adalah investasi keuangan dimana seorang investor menanamkan uangnya dalam bentuk usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh laba dari keberhasilan pekerjaannya. Semua orang pasti dalam melakukan investasi tujuan yang paling utama yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan mencari cara bagaimana meminimalisir adanya resiko. Oleh karena itu dalam melakukan investasi dalam usaha apapun kita harus menekuninya dan harus mengetahui prospek kedepan dari usaha yang akan kita jalani tersebut.

12 Biro Perjalanan Wisata Mananda (2011) terdapat banyak definisi tentang usaha perjalanan wisata. Untuk kajian ini akan diambil batasan sebagaimana yang terdapat dalam pasal 1 angka 1 Kepmen Parpostel No.KM.10/PW-102/MPPT-93, tentang ketentuan biro perjalanan wisata ditetapkan antara lain: a. Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang merencanakan perjalanan wisata dan atau jasa pelayanan penyelenggara wisata b. Agen perjalanan wisata adalah usaha jasa perantara untuk menjual dana atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata. c. Cabang biro perjalanan wisata adalah unit usaha Biro perjalanan wisata yang berkedudukan di wilayah administrative yang sama dengan kantor pusatnya atau di wilayah administrasi lain yang melakukan kegiatan usaha kantor pusat. Adapun tugas dari Biro Perjalanan Wisata diantaranya sebagai berikut: a. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan. b. Menyelenggarakan atau menjual pelayanan wisata (cruise). c. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar permintaan. d. Menyelenggarakan pemanduan wisata. e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan. f. Menjual tiket/ karcis sarana angkutan dan lain-lain. g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

13 20 h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebagai Biro Perjalanan Wisata memiliki tanggungjawab yang besar karena Biro Perjalanan Wisata mengeluarkan produknya berupa janji jasa perjalanan wisata dan harus bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan produk yang dikelurkannya. Biro Perjalan Wisata harus menjamin bahwa wisatawan akan menikmati perjalanannya seperti yang tertulis dalam brosur paket wista yang dikeluarkannya. 2.2 Kerangka Penelitian Dalam penelitian ini peneliti berencana untuk mendirikan Biro Perjalanan Wisata baru sehingga diperlukan studi kelayakan dari usaha tersebut. Adapun aspek-aspek yang akan diteliti diantaranya aspek pasar yang mencangkup potensi pasar, analisis pesaing, luas pasar (market share) dan strategi pemasaran, aspek manajemen menentukan lokasi serta aspek keuangan meneliti diantaranya dari kebutuhan dana, sumber dana, biaya modal (cost of capital), laporan laba rugi, arus kas dan penilaian investasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Purnamasari dengan penelitian tentang analisis kelayakan bisnis usaha roti ceriwis sebagai oleh-oleh khas kota Batam. Dalam penelitian tersebut penelitian difokuskan pada tiga aspek yaitu aspek finansial, aspek pasar dan pemasaran serta aspek teknis. Adapun dalam pembahasan aspek pasar dalam penelitian tersebut terdapat potensi pasar yang besar untuk wisatawan yang akan membeli oleh-

14 21 oleh khas Batam yaitu sebesar 18,50% atau wisatawan dan kemungkinan peluang pengunjung yang akan membeli oleh-oleh khas Batam sebesar pengunjung dari total pengunjung selama kurun waktu enam bulan ditahun Untuk strategi pemasaran yang dilakukan yaitu dengan difersivikasi produk dan berpartisipasi dalam event-event. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial menunjukan nilai NPV positif Rp ,-, nilai IRR 67% dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga kredit pada tahun 2013 (12%), Net B/C 3,1 dan PP 0,2 tahun yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir. Dari semua perhitungan pada analisis finansial usaha tersebut layak untuk dijalankan. Mananda (2011) dengan judul studi kelayakan pendirian PT. Medussa Multi Business Center (MMBC) Sumanda Tour & Travel di Bali (kajian aspek pasar dan finansial). Aspek pasar dan pemasaran PT MMBC Sumanda Tour & Travel adalah melakukan diversifikasi untuk memperoleh peluang pasar yaitu melalui pasar MICE (Meeting, Incentives, Convention dan Exhibition) dengan pasar sasaran antara lain: Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia. Dengan melakukan perhitungan dengan jumlah wisatawan yang melakukan MICE di Bali dengan jumlah 5 biro perjalanan wisata pada tahun 2010 diperoleh potensi pasar PT MMBC Sumanda Tour & Travel pada tahun untuk pasar Perancis adalah rata-rata 39 wisatawan, Inggris dengan 44 wisatawan, Jerman 32 wisatawan, Belanda 20 wisatawan dan Italia dengan 15 wisatawan. Total peluang pasar PT MMBC Sumanda Tour &

15 22 Travel per tahun adalah 149 wistawan. Segmentasi pasar dari PT MMBC Sumanda Tour & Travel berdasarkan umur pada pasar Inggris, Jerman, Belanda dan Italia adalah wisatawan yang berumur tahun sedangkan untuk Perancis adalah yang berumur tahun. Segmentasi pasar berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh wisatawan laki-laki sebesar 55,21% terutama untuk pasar Perancis, Inggris, Belanda dan Italia dan perempuan sebesar 44,29 didominasi oleh wisatawan dari Jerman. Pekerjaan utama pasar Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia yang berkunjung ke Bali dengan melakukan kegiatan MICE adalah professional dibidang arsitek, ilmu pengetahuan dan jasa, selanjutnya manajer perusahaan medis, jasa dan yang terakhir adalah pegawai pemerintah. Dalam analisis pesaing dengan tiga franchise PT MMBC Tour & Travel yang telah ada sebelumnya, diketahui bahwa PT MMBC Sumanda Tour & Travel memiliki diversifikasi yang berbeda terutama dalam hal harga yang kompetitif dan pengelolaan dari manajemen yang ahli dibidang biro perjalanan wisata terutama untuk pasar MICE yang membedakan disbanding ketiga biro perjalanan wisata yang menjadi pesaing. Sedangkan dengan PT Rafiro Dwi Abadi yang merupakan biro perjalanan wisata yang bergerak dibidang MICE diketahui bahwa pangsa pasarnya adalah lokal dan Asia. Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh PT. MMBc Sumanda Tour & Travel antara lain strategi penetapan lokasi atau outlet, strategi harga yang digunakan adalah metode cost plus pricing, product growth strategies, promosi, melakukan kotrak kerjasama dengan pihak penerbangan, tour

16 23 operator dan hotel serta melakukan offensive strategy merupakan strategi yang lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik, melakukan penurunan terhadap biaya operasi. Market share dari paket MICE dari PT. MMBC Tour & Travel terhadap keseluruhan pasar MICE di Bali adalah 3,7% pada tahun 2011 dari seluruh wisatawan MICE yang berkunjung di Bali. Berdasarkan aspek keuangan diketahui bahwa Initial cash flow sebesar Rp ,- dengan operational cash flow pada tahun 2011 sebesar Rp ,-, tahun 2012 sebesar Rp ,-, tahun 2013 sebesar Rp ,-, tahun 2014 sebesar Rp ,-, tahun 2015 sebesar Rp ,- dan terminal cash flow sebesar Rp ,-. Sumber dana diperoleh dari modal sendiri sebesar 60% yaitu Rp ,- dan pinjaman bank sebesar 40% yaitu Rp ,- dengan biaya modal rata-rata tertimbang sebesar 13,08%. NPV sebesar Rp ,-, IRR sebesar 39,73% diatas WACC sebesar 13,08% dan Payback Period 3 tahun 8 bulan. Analisis sensitivitas untuk NPV, Payback period dan IRR yang pesimis, moderat dan optimis menyatakan bahwa variabel pendapatan operasional lebih sensitive dibandingkan dengan variabel biaya operasional. Dalam Afandi dengan judul analisis studi kelayakan investasi pengembangan usaha distribusi PT. Aneka Andalan Karya. Aspek yang diteliti yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan

17 24 teknologis, aspek manajemen dan SDM, aspek hukum dan legalitas serta aspek keuangan dan ekonomi. Rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan PT. Aneka Andalan Karya dikaji dengan 5 metode kelayakan yaitu Payback Period menunjukan bahwa waktu yang diperlukan untuk menutup investai sebesar Rp adalah 2 tahun 16 hari, ARR menunjukan bahwa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh sebesar 215,91%, PI menunjukan hasil yang diperoleh sebesar Rp 1,72. Kemampuan investasi PT. Aneka Andalan Karya dapat memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam dimana pada perhitungan ARR ditunjukan bahwa tungkat keuntungan yang dapat diperoleh dengan menjalankan rencana pengembangan ini adalah sebesar 215,91% lebih besar dari tingkat keuntungan Analisis Studi Kelayakan investasi pengembangan uasaha distribusi PT. Aneka Andalan Karya yang diisyaratkan yaitu 100%. Berdasarkan perhitungan PI juga didapat hasil yang menguntungkan dimana setiap Rp1,00 dapat menghasilkan Rp 1,72.

18 25 Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pendirian Biro Perjalanan Wisata Aspek Pasar, Aspek Manajemen dan Keuangan Rekomendasi Layak atau Tidak Layak Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis H1: Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran usaha biro perjalanan wisata layak untuk didirikan. H2: Berdasarkan aspek keuangan usaha biro perjalan wisata layak untuk didirikan.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Usaha Dagang 2.1.1. Pengertian Usaha Dagang Usaha dagang erat kaitannya dengan pelakunya yaitu pedagang. Pedagang sendiri dapat diartikan sebagai orang yang melakukan perdagangan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS PADA PT DAGANG JAYA JAKARTA Santi Nurjanah PT Dagang Jaya Jakarta Jln. Seni Budaya Raya, No.10, Jelambar Baru, Jakarta Barat 11460 potter_251289@yahoo.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam semua aspek kehidupan manusia, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat hakiki karena sel-sel dalam tubuh manusia terdiri dari 68% kadar air. Bagi

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha di pabrik baru yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Investasi Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Table 3.1 Definisi Kelayakan Investasi. Aspek Studi Kelayakan Bisnis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Kelayakan berikut: Penetapan kriteria optimasi dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Mitra Computa Asia dalam pendistribusian produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

SILABUS MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Ekonomi Akuntansi Mata Kuliah Kode Bobot Kelas Semester Prasyarat Deskripsi singkat Standar Kompetensi : Studi Kelayakan Bisnis : AK304 : 3 (tiga) sks : AK-4 :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan.

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai: Suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.

Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Pengertian Studi kelayakan bisnis adalah kajian tentang berhasil tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. 1 / 14 Pihak yang Berkepentingan - Pelaku bisnis dan investor

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633 Vol. 3 No. 2, 2015 STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PT. UBS TOUR AND TRAVEL DI DENPASAR BALI Herlita Br Tarigan Ni Putu Eka Mahadewi I Putu Sudana Email : herlitatarigan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK Karaoke merupakan salah satu sarana hiburan yang sedang berkembang dan diminati masyarakat saat ini, untuk mendirikan sarana hiburan karaoke keluarga di Galeri Ciumbuleuit Apartemen, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi, baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan (Subagyo, 2007). Studi kelayakan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti kelayakan pembukaan kantor cabang PT Trust Line Marine dalam bidang Keagenan kapal dan perluasan bisnisnya

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri perikanan merupakan kegiatan terorganisir yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan serta lingkungannya, mulai dari pra

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel. Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang 53 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel Konsep dasar dan definisi operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada variabel sebagai petunjuk dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri atau bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat ini bisa berupa keuangan, non keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN BAB 3 METODOLOGI PENELI TIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi pembangunan Cold Storage pada PT. Anugrah Mina Nusantara adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru

BAB III METODE PENELITIAN. bisnis Rimora Pay sebagai obyek penelitian karena merupakan bisnis baru BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah perencanaan bisnis Rimora Pay yang nantinya akan berlokasi di Semarang. Alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha pegembangan bisnis PT. BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce atau yang disingkat dengan E-Commerce adalah

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce atau yang disingkat dengan E-Commerce adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Electronic Commerce atau yang disingkat dengan E-Commerce adalah kegiatan- kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (Consumers), manufaktur (manufactures), services

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perubahan pelayanan kesehatan yang awalnya merupakan pelayanan yang tidak berorientasi laba menjadi berorientasi mencari laba merupakan hal yang disoroti oleh penulis dalam penulisan skripsi. Perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Keuangan Metode analisis keuangan yang digunakan dalam pengukuran pngembalian investasi bisnis SPBG adalah sebagai berikut : a. Sensitivity Analysis Pada perhitungan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO ELEKTRONIK CAHAYA BANTEN Bantarto Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Bantarto_08@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci