BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Singkat Singkat McDonald s Internasional
|
|
- Yuliani Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Singkat Singkat McDonald s Internasional McDonald s Corporation pertama kali didirikan pada tahun 1955, yaitu pada saat Ray A. Kroc membuka restoran McDonald s telah menjalankan usahanya dengan memiliki sekitar rumah makan di lebih dari 119 negara di seluruh dunia. Tidak diragukan lagi kalau hal ini yang menjalankan McDonald s sebagai organisasi yang bergerak dibidang makanan terbesar di dunia. McDonald s melayani lebih dari 43 juta orang setiap hari atau sekitar pelanggan setiap menitnya. Ray A. Kroc adalah penjual alat multi-mixers yang dapat membuat milkshake dalam waktu yang bersamaan. Ia menerima pesanan 8 unit alat tersebut hanya dari sebuah outlet take away di California. Ray merasa heran atas hal tersebut, dimana pelanggan membeli sampai 40 milkshake pada waktu yang bersamaan dari sebuah outlet Hamburger, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke California untuk mengetahui lebih lanjut. Di California, ia merasa terkesan pada cara kerja McDonald s bersaudara. Menu makanannya sangat terbatas, sederhana dan murah, namun setiap hamburgernya bermutu baik, kentang yang masih segar, serta shake yang mereka miliki lebih kental daripada milkshake yang biasa dijual. Akhirnya Ray A. Kroc meminta izin kepada McDonald s bersaudara untuk membuka restoran dengan nama McDonald s dan berjanji akan memberikan 1 persen dari hasil penjualan kotor, sebagai pengganti dari penggunaan nama dan ide. McDonald s bersaudara menyetujui rencana tersebut, Ray akhirnya membuka rumah makan pertamanya di Des Plaines, Illinois yakni di sebelah utara kota Chicago. Ia mulai mengembangkan usahanya dengan memberikan hak franchise kepada pengusaha-pengusaha di daerah setempat. Masing-masing komit untuk selalu memakai prinsip-prinsip yang sama yang telah mebuat McDonald s pertama berhasil. 1
2 Hingga tahun 1960, Ray telah membuka 200 buah restoran di seluruh Amerika Serikat. Pada tahun 1961, ia membeli saham perusahaan dari McDonald s bersaudara dengan harga hampir 3 juta dollar Amerika, dan pada tahun 1965 McDonald s memasuki bursa saham dan kemudian menjadi McDonald s Corporation. Sampai saat ini, McDonald s telah menjalankan usahanya dengan memiliki sekitar rumah makan di lebih dari 119 negara seluruh dunia. Perusahaan yang merupakan salah satu dari 100 perusahaan terbesar di Amerika Serikat ini tercatat dalam Bursa efek New York (New York Stock Exchange) dan memiliki nilai penjualan di seluruh dunia mencapai lebih dari US$ 25 milyar serta termasuk dalam indeks Down Jones. McDonald s di Australia, telah memiliki lebih dari 500 rumah makan dengan mempekerjakan sekitar orang. Semua ini berkat falsafah QSC & V, yaitu kualitas, pelayanan, kebersihan dan nilai lebih yang diberikan kepada pelanggannya serta sistem franchising McDonald s yang berjalan lebih daripada sistem lainnya. Kurang dari 75% dari usaha restoran McDonald s di Australia, serta lebih dari 84% restoran McDonald s di Amerika dimiliki dan dioperasikan oleh para francshisee Profil Singkat Singkat McDonald s Indonesia McDonald s hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara 70 dari McDonald s seluruh dunia. H. Bambang N.Rachmadi, M.Sc., MBA adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald s Corporation dengan mengalahkan pesaing. Kunci keberhasilan beliau pada saat itu adalah keseriusan dalam berusaha di samping juga kekuatan modal 4 milyar Rupiah. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonald s indonesia. Program franchising yang dijalankan McDonald s Indonesia sejalan dengan program pemerintah Indonesia akan pemerataan dan pengembangan pengusaha yang tangguh dan teruji (Undang-Undang pemerintahan Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha kecil Pasal 27 yang menyebutkan bahwa Franchise (warabala) merupakan salah satu pola kemitraan dalam membina pengusaha kecil. 2
3 Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah Thamrin-Jakarta. H. Bambang N.Rachmadi, M.Sc., MBA diwajibkan untuk mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Malaysia, Amerika Serikat dan Singapura. Dalam masa pelatihan tersebut beliau melakukan semua pekerjaan yang ada di restoran McDonald s dari yang paling sederhana, termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial. Kemudian menerapkan semuanya pada restoran McDonald s yang ada di seluruh Indonesia. Tepat pada tanggal 22 Februari 1991, McDonald s di sarinah Thamrin- Jakarta beroperasi, dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manager. Perkembangan McDonald s sangat cepat. Restoran McDonald s Indonesia telah berjumlah 82 restoran dengan jumlah karyawan seluruhnya mencapai orang yang sebagian besar lulusan SLTA. McDonald s Indonesia kini telah tersebar di 18 kota dan 11 provinsi di seluruh Indonesia. Saat kegiatan ekonomi belum pulih sepenuhnya, Mcdonald s menambahkan lagi kurang dari 600 orang telah mencapai posisi asisten dan manager, yang semuanya merintis karier di tingkat pelayan (crew) karyawan McDonald s berasal dari daerah sekitar dimana ada restoran Mcdonald s. Usaha McDonald s melibatkan lebih dari orang dengan lebih dari dana Rp 600 milyar berputar dari lingkungan bisnis lokal yang terlibat dalam usaha ini Profil Singkat Singkat McDonald s Bandung Salah satu Gerai McDonald s terbesar di dunia adalah di Bandung. Terdapat lebih dari 10 gerai McDonald s yang berada di Bandung, diantaranya McD Kopo Mas, McD Simpang Dago, McD Gatot Subroto, McD Setiabudi, McD Cihampelas, McD Buah Batu, McD Pasir Kaliki, McD Istana Plaza a Foodcourt, McD King Plaza dan McD Bandung Indah Plaza. McDonald s Buah Batu telah memiliki Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) No yang dikeluarkan pada tanggal 8 April 2009 dan berakhir pada tanggal 7 April 2011, begitu selanjutnya akan diuji coba kembali setiap 2 tahun sekali agar tetap terjaga kualitasnya. Jumlah pengunjung 3
4 di store McD bervariatif, hal ini disesuaikan tergantung dengan lokasi dimana berada. Seperti McD dikawasan Bandung Indah Plaza yang banyak dikunjungi oleh anak muda. Lain halnya dengan McD Griya Buah Batu, store ini kebanyakan dikunjungi oleh keluarga, karyawan swasta, remaja, dan anak anak. Sementara McD di Dago banyak dikunjungi oleh para mahasiswa yang berjiwa muda, pekerja dan karyawan kantoran Visi dan Misi McDonald s Visi McDonald s adalah: Menjadi restoran cepat saji yang terbaik di dunia, secara konsisten memuaskan customer kita lebih baik dari yang lainnya, setiap hari, disetiap restoran, disetiap transaksi. Misi: One Step a Head, yang artinya bahwa McDonald s merupakan restoran yang selangkah lebih maju dibandingkan dengan restoran fastfood lainnya Filosofi McDonald s Akar dari kesuksesan McDonald s adalah pada filosofi yang dijalankan secara terus menerus dan sistem operasionalnya. Mcdonald s selalu berpegang teguh pada filosofinya, yaitu : 1. Komitmen yang penuh dari franchising (pemilik), yaitu mengelola bisnis secara penuh. 2. QSC & V, yaitu : Q adalah Quality (mutu), yang berarti kualitas dimana dunia Internasional telah mengakui reputasi McDonald s dalam hal mutu. Dengan harga yang cukup terjangkau, mampu menyediakan makanan dengan standar mutu yang tinggi. McDonald s memegang prinsip If it s not right, don t serve it, yang artinya makanan yang tidak memenuhi standar prosedur perusahaan, jangan disajikan kepada pelanggan. Salah satu kunci untuk mendapat mutu yang baik adalah dengan menangani makanan secara hati-hati. Prinsip ini dikenal dengan Tender Loving Care (TLC= Peganglah dengan hati-hati), jangan menangani makan dengan kasar atau menjatuhkannya. 4
5 S adalah Service (pelayanan), yang berarti pelayanan kepada pelanggan harus cepat dan ramah. McDonald s bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang dikenal dengan istilah 100% total customer satisfaction. Mutu dan kebersihan akan menjadi tidak berarti tanpa pelayanan yang cepat dan ramah. Senyum dan kecepatan pelayanan sangat berarti dan berharga untuk membuat pada tamu datang kembali. Keramahan akan mudah dilakukan bila kita memahami prinsip pelayanan yaitu, layanilah setiap tamu seperti anda ingin dilayani. Prinsip ini dikenal dengan istilah Golden Rule. C adalah Cleanliness (kebersihan), yaitu kebersihan seperti magnet yang akan selalu menarik pelanggan untuk datang ke Mcdonald s hanya dengan usaha yang terbaik maka kebersihan akan tercipta. V adalah Value (nilai lebih), yaitu tempat uang bersih dan suasana yang menyenangkan dengan mutu makanan yang tinggi dengan harga yang cukup terjangkau untuk setiap orang dan keluarga. Kemampuan untuk mempertahankan standar yang tinggi dari keempat filosofi ini juga merupakan hal utama yang selalu dituntut dari setiap franchisee. Filosofi QSC & V merupakan pedoman pokok yang selalu dipegang teguh oleh restoran Mcdonald s di seluruh dunia dan hal ini pula yang membuat restoran Mcdonald s mampu bertahan dan terus berkembang sampai dengan saat ini Kegiatan Operasional Filosofi McDonald s McDonald s Indonesia kini telah tersebar di 18 kota dan 11 propinsi di seluruh indonesia. Dengan jumlah tenaga kerja seluruhnya yang mencapai orang, dan rata-rata masa kerja lebih dari 5 tahun, sehingga dalam melakukan aktifitas kerjanya sudah cakap, terampil serta mendapat dukungan dari pengguna teknologi yang mampu memberikan nilai tambahan untuk setiap proses produksi. Sistem komputerisasi dipergunakan untuk absensi karyawan yang disebut dengan Mcpay, sebagai langkah efisien untuk memonitor jam kerja produktif karyawan yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam pertemuan bulanan manager. 5
6 Jam kerja McDonald s adalah sistem kerja per-shift, masing-masing shift bekerja selama 7 sampai 9 jam kerja. Shift kerja yang paling pagi adalah jam 7 pagi dan yang paling malam adalah malam. Kegiatan operasional di setiap store terbagi ke dalam tujuh bagian yang dikenal dengan istilah seven system, yaitu : 1. Ordering System. Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadapa segala sesuatu yang berhubungan dengan pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh store tersebut, baik berupa makanan, minuman ataupun berupa barang. Ordering ini dilakukan 3 kali seminggu, yaitu hari senin, rabu dan jumat. 2. Schedulling System. Bagian ini bertugas untuk membuat jadwal kerja karyawan setiap harinya. Dimana harus diselesaikan dengan kebutuhan store pada hari itu, jangan sampai kekurangan atau bahkan kelebihan karyawan. 3. Training System. Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan training, termasuk jadwal training, budget yang dibutuhkan dan pemilihan para pelatihnya. Terutama apabila ada produk baru yang memerlukan pelatihan, maka bagian ini harus segera membuat jadwal pelatihan bagi karyawannya. 4. Payroll System. Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab untuk menghitung besarnya gaji yang harus diterima oleh karyawan (crew) per dua minggu, diharapkan jangan sampai ada kekeliruan dalam menghitungnya. 5. Crew walfare System. Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan para karyawannya. Jangan sampai karyawan berfikir bahwa perusahaan hanya menginginkan tenaganya saja, tenpa memperhatikan kesejahteraan karyawannya. 6
7 6. Maintenance and Repair System ( M&R) Bagian ini berugas dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan peralatan (equipment) yang ada di dalam restoran. Apabila ada kerusakan atau masalah dengan peralatan tersebut, harus tahu bagaimana mengatasinya. 7. Local Store Marketing System (LSM). Bagian ini bertugas dan bertanggung jawab terhadap pemasaran produkproduk yang ada di restoran. Membuat program -program yang dapat menarik pelanggan untuk datang ke restoran McDonald s tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Pada akhirnya, tujuan utama dari keseluruhan bagian tersebut adalah menjual produk dan jasa yang bermutu dan berkualitas tinggi, yang diharapkan dapat meningkatkan sales penjualan. Produk yang dihasilkan oleh McDonald s adalah makanan dan minuman (Food and Beverage). Menu utama yang disajikan adalah burger. Namun disamping itu, McDonald s juga menyediakan menu-menu makanan lainnya berupa Wester Food dan juga Asian Food. Produk-produk yang ditawarkan McDonald s diantaranya adalah berbagai macam menu burger sebagai menu utama, fried chicken, french fries, spaghetii, nugget, soup, ice cream sundae dan mcflurry, ice cone, soft drink, orange juice, lemon tea dan lain sebagainya. Terkadang McDonald s juga membuat menu yang bersifat sementara (temporary) dan tidak berlangsung lama, hanya pada kurun waktu tertentu saja, seperti burger nasi (McRice), Beef Prosperity (Burger Keberuntungan), Gourmet, Salsa, Fries Shaker, dan lain sebagainya. Ini dimaksudkan agar pelanggan tidak merasa bosan dengan menu yang ada pada McDonald s, hingga pelanggan akan terus datang. 1.2 Latar Belakang Objek Observasi Berkembangnya bisnis restoran cepat saji di Indonesia diwarnai dengan muncul dan berkembangnya berbagai brand/merek dagang yang banyak dijumpai di Indonesia. Hampir di setiap kota, terutama di kota-kota besar merek restoran baik lokal maupun yang datang dari luar negeri sering kita lihat dan jumpai. 7
8 Seperti Kentucky Fried Chicken (KFC), McDonald s, California Fried Chicken (CFC), Texas, Burger King, Popeye dan sebagainya. Sedangkan brand/merek lokal seperti Es Teler 77, Blenger Burger, Ayam Goreng Ny. Suharti, Ayam Goreng Pemuda dan berbagai restoran cepat saji lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa peluang untuk berbisnis pada restoran cepat saji cukup menjanjikan. Dengan populasi masyarakat Indonesia yang cukup besar, berkembangnya teknologi, membaiknya perekonomian secara umum, serta budaya dan gaya hidup masyarakatnya yang senantiasa berubah dan dinamis, maraknya restoran cepat saji ini mempunyai peluang bisnis yang sangat prospektif. Perkembangan restoran cepat saji disajikan dalam Tabel 1.1, yang menggambarkan banyaknya perusahaan yang terlibat dalam industri fast food di Indonesia, terutama yang dibangun dengan sistem waralaba (franchise) yang berasal dari luar negeri. Tabel 1.1 Perkembangan Restoran Cepat Saji di Indonesia No Nama Restoran Nama Perusahaan Jumlah Gerai 1 Kentucky Fried Chicken Grup Gelael/PT. Fast Food 400 Indonesia Tbk 2 Pizza Hut PT. Sriboga Ratujaya California Fried Chicken PT. Pionerindo Gournmet Internasional Tbk Hoka-Hoka Bento Paulus Arifin/PT. Eka 134 Bogainti 5 Texas Chicken PT. Cipta Selera Murni McDonald s PT. Rekso Nasional Food Papa Ron s Pizza PT. Setiamandiri Mitratama 34 Tbk 8 Burger King PT. Sari Burger Indonesia 18 9 Izzi Pizza PT. Sri Agung Cahaya Sakti 6 10 Avenue A Pizza John Lutsi/Pt. Soho Musik 3 Sumber: Majalah Swa Edisi 8-21 September
9 Tabel 1.1 tersebut menunjukan persaingan antar restoran cepat saji di Indonesia. McDonalds berada di posisi ke 6 dengan jumlai gerai 112 di seluruh Indonesia. KFC (Kentucky Fried Chicken) berada di peringkat pertama dengan jumlah gerai paling banyak 400 gerai. Hal ini menunjukan tingginya pangsa pasar restoran cepat saji KFC. Jika dibandingkan dengan McDonalds yang hanya memiliki 112 gerai di seluruh Indonesia, menunjukan pangsa pasar McDonalds tidak lebih besar dari pesaingnya tersebut. Selain itu, minat konsumen untuk mengunjungi sebuah restoran fast food dapat mempengaruhi pertumbuhan geraigerai restoran cepat saji tersebut, dimana berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa keputusan pembelian di McDonalds masih rendah. Kotler dan Keller (2012:192) menyatakan bahwa keputusan pembelian konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk kecenderungan dalam memilih merek yang paling disukai. Tingkat persaingan restoran fast food dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti promosi, layanan, kenyamanan tempat, dan faktor lainnya. Selain itu banyaknya jumlah gerai turut mempengaruhi brand awareness konsumen terhadap merek/produk tersebut. Dengan banyaknya jumlah gerai yang tersebar di berbagai wilayah, konsumen akan lebih mudah mengenali dan mengingat restoran tersebut. Banyaknya jumlah gerai yang dimiliki KFC menjadikan KFC sebagai salah satu pilihan utama restoran fast food dibandingkan dengan McDonalds karena jumlah gerai McDonalds terbatas dan cukup sulit untuk dikunjungi konsumen. Tingkat persaingan yang semakin kompetitif tersebut, maka McDonald s perlu terus mempertahankan dan menciptakan minat konsumen pada produk McDonald s, mendorong restoran cepat saji McDonalds untuk melakukan berbagai strategi untuk memenangkan persaingan. Strategi pemasaran yang benar dan tepat sasaran dapat membuat suatu restoran tetap menjadi pilihan konsumennya. Fandy Tjiptono (2013:133) menyatakan bahwa Pelanggan jasa lebih menyukai mempertahankan proses penyampaian jasa yang sederhana sehingga mereka bisa menerima pelaksanaan atas jasa tanpa kesulitan. Karakteristik 9
10 ketidaknampakan jasa berimplikasi pada sulitnya pelanggan potensial mengevaluasi sebuah jasa sebelum jasa tersebut dikonsumsi dan pada gilirannya akan menyebabkan persepsi terhadap resiko pembelian meningkat secara signifikan. Restoran cepat saji McDonald s mempunyai beberapa pilihan layanan dalam melakukan transaksi penjualan. Beberapa pilihan tersebut adalah: 1. Eat-in. Fasilitas yang disediakan oleh restoran cepat saji bagi para konsumen yang ingin menikmati santap makan di restoran tersebut. 2. Take-Out. Fasilitas yang disediakan bagi para konsumen yang membeli makanan untuk dibawa pulang. 3. Drive-Thru. Fasiltas yang diberikan kepada konsumen yang ingin memesan makanan dari dalam mobil atau kendaraan mereka. 4. Delivery Service. Fasilitas yang disediakan bagi para konsumen yang ingin memesan makanan untuk dikirim ke rumah, kantor, atau tempat-tempat tertentu dengan cara dikirim melalui armada delivery service. Suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh restoran fast food merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam pertimbangan pembelian suatu produk. Oleh karena itu berbagai aspek service convinience harus diperhatikan secara detail dan menjaga kualitasnya. Selain itu, lokasi yang strategis dan daya tarik lainnya dari restoran fast food adalah fasilitas yang menarik sehingga memberikan pilihan bagi konsumen. Selain memperhatikan kualitas produk yang akan ditawarkan, perusahaan diwajibkan pula untuk memperhatikan secara detail strategi pemasaran yang harus dilakukan. Hal tersebut berlaku pula bagi perusahaan restoran cepat saji dalam hal ini McDonalds. Bagi restoran cepat saji, tidak hanya kualitas produk saja yang harus di perhatikan melainkan kualitas pelayanan harus di perhatikan pula, karena 10
11 kualitas produk dan kualitas pelayanan harus berjalan bersamaan dan berkesinambungan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh McDonald s untuk meningkatkan keputusan pembelian adalah melalui service convinience. Service Convinience adalah salah satu strategi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan berupa minimalisasi waktu dan usaha konsumen untuk mendapatkan manfaat yang pada akhirnya timbul kepuasan dan kepercayaan untuk kembali melakukan konsumsi suatu produk atau jasa yang sama. Ada lima jenis service convinience yaitu decision convinience, acces convinience, transaction convinience, benefit convinience, dan postbenefit convinience. Masing-masing tipe kenyamanan ini mencerminkan tahap-tahap aktifitas konsumen yang berkaitan dengan pembelian atau pemakaian sebuah jasa (Berry, et al. dalam Tjiptono, 2013:60). Salah satu strategi service convinience ialah transaction convinience (kenyamanan bertransaksi) yang dapat ditunjukkan dengan layanan McDonald s Delievery Services (MDS). Layanan delivery yaitu layanan untuk para konsumen sehingga dapat membeli makanan tanpa harus datang ke outlet fast food. Konsumen cukup menelepon outlet kemudian makanan yang dipesan akan diantar ke tempat konsumen menunggu. Layanan ini diberikan karena melihat keinginan konsumen yang memerlukan kemudahan dan penghematan waktu sehingga tidak mengganggu kegiatan sehari hari. Pelayanan seperti ini konsumen bisa membeli makanan tanpa harus datang ke store restoran fast food. Konsumen cukup menelpon ke store kemudian makanan yang dipesan akan diantar ke tempat konsumen menunggu. Jumlah pesanan dan lokasi tertentu biasanya menjadi persyaratan untuk memperoleh pelaksanaan seperti ini. Restoran cepat saji yang menerapkan delivery service dalam upaya peningkatan pelayanan yang pada tujuan akhirnya adalah dapat memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mengambil sebuah keputusan pembelian karena disajikan layanan yang sangat membantu dan bermanfaat. Service covenience yang dilakukan oleh McDonald s bertujuan untuk memberikan kenyamanan konsumen sehingga menjadi semacam implus/rangsangan bagi konsumen guna meningkatkan minat dan frekuensi 11
12 pembelian produk restoran cepat saji McDonald s sehingga menimbulkan keputusan akhir untuk melakukan pembelian produk restoran McDonald s pada akhirnya. Berdasarkan berbagai uraian tersebut, maka penelitian ini dituangkan dalam tema sentral berjudul: Pengaruh Service Convenience terhadap Keputusan Pembelian McDonald s (Survei terhadap Konsumen McDonald s Cabang Buah Batu Bandung). 1.3 Perumusan Masalah Penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana service convenience McDonald s cabang Buah Batu Bandung 2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen di McDonald s cabang Buah Batu Bandung 3. Apakah terdapat pengaruh service convenience terhadap keputusan pembelian konsumen di McDonald s cabang Buah Batu Bandung 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui bagaimana service convenience McDonald s cabang Buah Batu Bandung 2. Mengetahui bagaimana keputusan pembelian konsumen di McDonald s cabang Buah Batu Bandung 3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh service convenience terhadap keputusan pembelian konsumen di McDonald s cabang Buah Batu Bandung 1.5 Kegunaan Penelitian Sejumlah kegunaan terkait dengan penelitian ini, antara lain berkenaan dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1. Aspek Akademis. 12
13 Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi yang dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman dalam mempraktikan teori-teori yang diterima. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan pengaruh service convenience terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Aspek Praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat bagi McDonald s cabang Buah Batu Bandung dalam rangka meningkatkan keputusan pembeliannya melalui service convenience yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan McDonald s cabang Buah Batu Bandung. 1.6 Sistematika Laporan Tugas Akhir Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini disajikan dalam sistematika sebagai berikut: 1. BAB I (Pendahuluan). Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat mengenai objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan observasi, kegunaan observasi dan sistematika penulisan. 2. BAB II (Tinjauan Pustaka). Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Kajian kepustakaan harus mencakup teori-teori yang sudah baku dalam buku teks, maupun temuan-temuan terbaru yang ditulis dalam Jurnal yang terpercaya. 3. BAB III (Metode Penelitian). 13
14 Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. 4. BAB IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan). Hasil penelitian dan pembahasannya harus diuraikan secara kronologis dan sistimatis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistimatika pembahasan ini akan lebih tampak jelas luas cakupan, batas dan benang merahnya apabila disajikan dalam sub-judul tersendiri. 5. BAB V (Kesimpulan dan Saran). Pada bab terakhir dipaparkan kesimpulan dari hasil onservasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta saran -saran yang ingin disampaikan terhadap perusahaan yang dijadikan objek observasi, serta saran bagi peneliti yang akan datang. 14
BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan dalam usahanya agar dapat bertahan dalam ruang lingkup usaha yang dirintisnya dalam kurun waktu yang lama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju membuat para konsumen lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan produk makanan dan minuman dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah Perusahaan KFC dimiliki oleh PT Fast Food Indonesia Tbk yang dimiliki oleh keluarga Gelael. PT Fast Food Indonesia Tbk sendiri didirikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Profil Perusahaan PT. Fastfood Indonesia, Tbk PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi mendorong persaingan dalam dunia bisnis. Pebisnis pun dituntut untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan yang semakin tinggi akan memaksa perusahaan untuk berupaya mempertahakan, bahkan meningkatkan usaha pelayanan. Proses pelayanan yang terjadi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kemajuan yang cukup pesat ini ditandai dengan banyak bermunculan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan bisnis makanan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006:13). Berbagai outlet yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat pada saat ini, membuat pemasar atau penyedia jasa menginginkan bahwa pelanggan mempunyai sikap positif terhadap jasa yang ditawarkannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Waralaba (franchise) merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waralaba (franchise) merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Perkembangan restoran cepat saji saat ini semakin pesat dengan laju arus globalisasi yang terus berjalan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis makanan dan minuman masih tercatat sebagai pertumbuhan yang tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang menawarkan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis waralaba (franchise) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk. PT Fastfood Indonesia Tbk adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan restoran dunia siap saji di Indonesia saat ini semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan restoran dunia siap saji di Indonesia saat ini semakin pesat membuat para pengusaha di bidangnya saling berlomba untuk merebut perhatian dari target market
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kota-kota besar di Indonesia semakin banyak kita jumpai restoran cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas Chicken,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHUALAN. melepas kepenatan rutinitasnya.
BAB 1 PENDAHUALAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan di era modern saat ini menuntut masyarakat harus sedikit lebih keras dalam melakukan pekerjaan mereka, hal itu berdampak pada kesibukan yang padat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini, telah terjadi perkembangan berbagai pelayanan pelanggan demi menghasilkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Sebagian besar penduduk yang tinggal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konsep pemasaran modern, banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut dijadikan acuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini banyak yang memiliki rutinitas padat. Wanita atau istri yang juga bekerja, jalan-jalan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan kota Padang menuju ibu kota provinsi yang lebih baik, telah banyak memberikan efek kepada pola kehidupan masyarakatnya. Sebagian besar masyarakatnya saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan restoran Kentucky Fried Chicken ( KFC ) pertama pada bulan Oktober 1979 di Jalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Profil PT Fastfood Indonesia Tbk PT. Fastfood Indonesia, Tbk. didirikan oleh kelompok usaha Galael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era globalisasi ini, persaingan antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan semakin ketat sehingga para pengusaha harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi restoran disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. McDonald's pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah McDonald's pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac McDonald, namun kemudian lisensinya dibeli oleh Ray Kroc. Mereka memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mempertahankan dan merebut pasar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin tidak ada batasnya lagi, sehingga masyarakat akan semakin kritis dalam memilih dan memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Restoran-restoran cepat saji yang membuka cabangnya di negara lain selain negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG ATAU OBYEK KKP Semakin banyaknya restoran cepat saji di Indonesia menimbulkan persaingan yang sangat ketat diantara restoran-restoran untuk menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan suatu zaman maka akan selalu diikuti dengan perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan suatu zaman maka akan selalu diikuti dengan perubahan yang dinamis. Dalam bidang bisnis sering sekali terjadi sebuah pemimpin pasar (market
Lebih terperinciJabodetabek 35 Bandung 4 Bali 4 Sumber :Kokimasak.com
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Domino s Pizza Domino's Pizza didirikan pada tahun 1960 di Ypsilanti, Michigan, oleh dua saudara Tom dan James Monaghan.Dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa pelayanan yang dilakukan hampir di seluruh perusahaan dari tahun ke tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis saat ini yang sangat cepat mendorong perusahaan untuk berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai jenis kuliner yang bermacam-macam, berbagai macam jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak suku bangsa, tentu saja mempunyai jenis kuliner yang bermacam-macam, berbagai macam jenis makanan tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk karena populasinya yang sangat besar dan beragam. Mulai dari pemasaran produk elektronik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian dalam era globalisasi dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di dunia baik di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan berbagai menu makanan di Indonesia cukup cepat, khususnya di Surabaya. Berbagai menu makanan ditawarkan kepada masyarakat Surabaya mulai dari makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia kini semakin berkembang. mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia kini semakin berkembang. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak mungkin dihindari lagi. Waralaba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya bisnis restoran cepat saji di Indonesia diwarnai dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berkembangnya bisnis restoran cepat saji di Indonesia diwarnai dengan muncul dan berkembangnya berbagai brand/merek dagang yang banyak dijumpai di Indonesia. Hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis restoran di Indonesia selalu di dominasi oleh pangsa pasar asing. Tanpa melihat jauh, pusat-pusat keramaian seperti mall misalnya, saat ini dipadati oleh restoran-restoran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para pengusaha ataupun para individu yang ingin memulai bisnis karena diyakini memiliki prospek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan bisnis kuliner saat ini bisa dibilang sangatlah pesat. Banyak restoran cepat saji yang menawarkan aneka makanan dengan ciri khas tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Manusia saling bersaing untuk menciptakan hidup yang lebih baik, persaingan terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi serta globalisasi yang hampir terjadi di setiap bidang kehidupan mengakibatkan persaingan dunia usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini melibatkan industri di bidang makanan dipicu oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis modern. Perubahan yang terjadi ditandai dengan adanya kemajuan teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak luput akan pentingnya peranan marketing public relations dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat dewasa ini untuk mendukung kemajuan perusahaan dalam memperkenalkan produk baru maupun brand baru tentunya tidak luput
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, peneliti menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG
MAKALAH SEMINAR PEMASARAN TENTANG PENGARUH INOVASI PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI PADA RESTORAN KENTUCKY FRIED CHICKEN DI KOTA PALEMBANG Dosen Pembimbing, Yth, Bapak Muhammad Wadud S.E
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant meningkat seiring dengan keinginan yang serba cepat dan praktis dalam penyajian makanan. Pada sebagian
Lebih terperinciGambar 1.1 Struktur Orgasnisasi Store KFC
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 PROFIL PT FASTFOOD INDONESIA TBK PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru dalam berbagai sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang berkembang adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, telah memicu suatu persaingan yang ketat dan sengit diantara perusahaan perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak aspek yang perlu menjadi pusat perhatian setiap perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba serta mampu bertahan dalam dunia bisnis. Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan memiliki strategi bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruh kemajuan teknologi dan munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk yang ada sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan kondisi siklus produk yang pendek. Waralaba merupakan salah satu sektor bisnis yang dinilai memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN & SARAN
80 BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1. Kesimpulan bahwa : Berdasarkan pemaparan dan analisis terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan 1. Berdasarkan data gabungan untuk semua restoran cepat saji yang dianalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri makanan saat ini memasuki persaingan yang sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan pangan selalu menjadi suatu kebutuhan utama. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penjualan merupakan pembelian suatu barang atau jasa dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan keuntungan dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap produsen atau pelaku usaha pastilah membutuhkan sebuah pemikiran yang tersusun, terorganisasi dan terarah dalam usaha memasarkan produknya. Promosi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dijaman yang berkembang pesat ini sudah banyak restaurant cepat fastfood
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dijaman yang berkembang pesat ini sudah banyak restaurant cepat fastfood berkembang di Indonesia. Gaya hidup manusia yang semakin modern menyebabkan semakin berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berorientasi pada kesenangan. Selain itu, kesibukan masyarakat di kota-kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi serta keadaan ekonomi yang semakin membaik dapat menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat. Masyarakat yang memiliki pendapatan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan konsumen terhadap produk makanan siap saji atau instant meningkat seiring dengan keinginan yang serba cepat dan praktis dalam penyajian makanan. Pada sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang makin meningkat setiap tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan adanya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memasarkan produk atau jasa mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan dan Objek Observasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan dan Objek Observasi Kentucky Fried Chicken (KFC) adalah perusahaan waralaba yang berpusat di Kentucky, Amerika Serikat, didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil McDonald s
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil McDonald s McDonald s pertama kali didirikan pada tahun 1937 oleh Richard dan Maurice McDonald's di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh service convenience terhadap keputusan pembelian pada restoran cepat saji McDonald
Lebih terperinciRestoran McDonald Sejarah dan Asal Usul
Restoran McDonald Sejarah dan Asal Usul Selasa, 24 Desember 2013 McDonald Kuliner Pada tahun 1940, dua bersaudara bernama Richard dan Maurice McDonald memiliki gagasan untuk membuka sebuah restoran. Berkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi saat ini perkembangan dunia usaha dan bisnis tumbuh dengan pesat, menyisakan peluang dan juga tantangan. Hal ini diikuti dengan polah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI Sejarah KFC
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah KFC PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibidang makanan dan minuman cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri saat ini semakin meningkat dengan sangat pesat. Hal tersebut terjadi pada segala bidang bisnis atau berbagai jenis usaha, seperti bisnis
Lebih terperinci1.1 Sejarah Perusahaan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan Pizza Hut adalah sebuah restoran berantai dan waralaba franchise makanan internasional yang berpusat di Addison, Texas, USA. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada saat ray A. Kroc membuka restoran McDonald s telah menjalankan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tentang McDonald s 4.1.1.1 Sejarah McDonald s Internasional McDonald s Corporation pertama kali didirikan pada tahun 1955,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Restoran KFC Cabang Kota Gorontalo merupakan satu-satunya cabang restoran KFC di Gorontalo. Restoran ini bernaung dibawah kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan pariwisata di dunia sudah sangat maju dan terus dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian masyarakat suatu Negara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gerai makanan cepat saji sangat banyak dan beragam. Setiap hari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerai makanan cepat saji sangat banyak dan beragam. Setiap hari gerai makanan cepat saji ini tidak pernah sepi dari konsumen. Sejarahnya kelahiran gerai-gerai
Lebih terperinciPengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Management http://repository.ekuitas.ac.id Marketing Management 2017-02-04 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Melinda, Mey Mey
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Saat ini perkembangan bisnis di bidang makanan dan minuman sangat pesat, hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya jumlah cafe dan restoran yang ada,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang XYZ Indonesia adalah merupakan pemimpin pasar (brand leader) untuk restoran yang menyediakan produk makanan jadi sebagai produk utamanya. Di bawah naungan PT. SK yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan di bidang perekonomian sampai saat ini telah banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang perekonomian sampai saat ini telah banyak membawa perkembangan yang pesat dalam berbagai bidang usaha. Sejalan dengan itu banyak bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara itu kecenderungan masyarakat sekarang lebih terpengaruh untuk mengikuti gaya hidup kebarat-baratan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dicoba ada di Indonesia mulai dari makanan tradisional, chinese food,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan berbagai macam keunikan tak terkecuali dengan kulinernya yang beragam. Berbagai jenis wisata kuliner unik dan menarik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era moderen ini masyarakat Indonesia yang merupakan negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era moderen ini masyarakat Indonesia yang merupakan negara berkembang dituntut untuk bergerak secara cepat dan tepat. Hal tersebut berpengaruh terhadap pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor industri yang cukup pesat dewasa ini membawa perubahan kepada pola hidup masyarakat dan tingkat kebutuhan masyarakat akan barang-barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis waralaba telah berkembang dengan pesat pada saat ini. Hal tersebut memberikan pengaruh besar bagi perekonomian negara dan terlebih lagi dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi membuat para pesaing bisnis baru muncul dan membuat inovasi baru di berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini bisnis kuliner telah berkembang dengan pesat. Baik usaha baru, usaha yang sudah ada lalu melakukan ekspansi, maupun kuliner moderen yang mengusung konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis sekarang ini telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan menjadikan daya tarik bisnis itu tersendiri.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri makanan seperti restoran berkembang semakin pesat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri makanan seperti restoran berkembang semakin pesat di Indonesia. Terbukti dari data yang didapatkan melalui Badan Pusat Statistik yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sukses Mandiri adalah perusahaan jasa yang bergerak dibidang pendidikan & pelatihan kursus mengemudi mobil yang berlokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. FISH HOUSE adalah sebuah bisnis kuliner yang menjual
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang FISH HOUSE adalah sebuah bisnis kuliner yang menjual makanan sehat cepat saji dengan bahan baku ikan. Bisnis kuliner ini dipilih karena bisnis ini masih menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh service convinience terhadap
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh service convinience terhadap keputusan pembelian pada McDonals cabang King s Dept. Store. Objek penelitian
Lebih terperinci