Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.4 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
|
|
- Herman Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.4 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION KELAS X 4 SMAN 1 SUNGAI LOBAN Norhalimah 1, Bayu Hari Mukti 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin, Jl. Sultan Adam Kompleks. H. Iyus Blok A No.18 RT.23 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-4 SMAN 1 Sungai Loban Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dirancang 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subjek penelitian siswa kelas X-4 SMAN 1 Sungai Loban yang berjumlah 38 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes yaitu pre test dan postest dan lembar observasi serta angket, teknik analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif dan kualitatif.hasil penelitian menyatakan bahwa pada postest siklus I pertemuan 1 dengan ketuntasan klasikal 57,89% dengan nilai rata-rata siswa 68,68 dan pertemuan 2 ketuntasan klasikal 68,42%, dengan nilai rata-rata siswa 78,94. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada siklus II pertemuan 1 dengan ketuntasan klasikal 89,47% dengan nilai rata-rata siswa 79,73 dan pertemuan 2 ketuntasan klasikal 94,73 % dengan nilai rata-rata siswa 84,73. Hasil obsevasi aktivitas siswa ditunjukan dengan adanya peningkatan dari siklus I sebesar 51,31% menjadi 78,50% pada siklus II. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam mengelola kelas juga mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan ratarata sebesar 71,4% dengan kategori baik sedangkan pada siklus II dengan rata-rata sebesar 98,2% dengan kategori sangat baik. Respon siswa kelas X-4 SMAN 1 Sungai Loban terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan model pembelajaran Group Investigation tanggapan positif dengan persentai sebesar 90,49%. Kata kunci : hasil belajar, Group Investigation, keanekaragaman hayati Publised : Desember 2016 PENDAHULUAN Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3, yang merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermantabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangannya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sanjaya, 2006). Dalam kegiatan pembelajaran kita sering mendengar bahkan mengalami sendiri dimana kita merasakan kesulitan menggali kembali hasil belajar yang sebelumnya sudah kita temukan atau kita ketahui. Pesan yang sudah kita terima tidak secara otomatis dapat kita panggil kembali, karena di dalam mekanisme kerja otak ada suatu proses yang harus dilalui untuk dapat menggali kembali 172
2 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban pesan-pesan yang telah diterima dan disimpan sebelumnya. Suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah tersimpan dinamakan menggali hasil belajar. Kesulitan di dalam proses menggali kembali pesan-pesan lama merupakan kendala di dalam proses pembelajaran karena siswa akan mengalami kesulitan untuk mengolah pesan-pesan lama yang telah di terima sebelumnya (Aunurrahman, 2009). Konsep Keanekaragaman Hayati bukanlah materi yang sukar dipelajari, akan tetapi menjadi tidak mudah ketika diberikan secara verbal kepada siswa. Konsep ini pada umumnya diajarkan dalam bentuk penyajian konsep-konsep tanpa mengkaitkan dengan praktik.salah satu cara yang mungkin dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigationadalah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran, atau siswa dapat mencari melaui internet, melalui penyelidikan kelompok memiliki peluang besar bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir, menekankan pada siswa dimana siswa terlibat langsung dalam perencanaan baik topik maupun jalannya penyelidikan mereka. Penggunaan model pembelajaran Group Investigation mempunyai kelebihan yaitu melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan, melatih berpikir dan bertindak kreatif, dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara relistis, mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan, dan menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. Berdasarkan penuturan guru biologi kelas X 4 di SMAN 1 Sungai Loban menyampaikan konsep Keanekaragaman Hayati masih cenderung diajarkan dengan metode ceramah. Pelaksanakan tersebut berpusat pada guru, belum terpusat pada siswa, hal ini menyebabkan siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, adapun ketuntasan belajar siswa kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban hanya 55% yang tuntas berdasarkan KKM pada tahun ajar 2011/2012. Hasil siswa kelas SMAN 1 Sungai Loban yang belum optimal memerlukan adanya model pembelajaran yang tepat. Melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation diharapkan dapat memberi motivasi belajar dan dapat meningkatkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa perlu melakukan penelitian dalam rangka penulisan skipsi dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada konsep Keanekaragaman Hayati melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigatian kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban. METODE PENELITIAN Jenis penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan secara umum. Penelitian tindakan kelas disebut juga Classroom Action Research (CAR), sedangkan penelitian tindakan disebut juga action research. 173
3 Norhalimah & Mukti BH / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.4 (2016) : Penelitian tindakan kelas: (1) penelitian yang dilakukan dikelas, atau (2) penelitian tindakan yang menyangkut masalah-masalah kelas, atau penelitian yang menyangkut masalah pendidikan dan pembelajaran (Hobri, 2007). Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban kecamatan Sungai Loban yang berjumlah 38 orang, yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 19 orang perempuan. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan dalam 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri atas tahapan-tahapan peneiitian tindakan kelas (PTK) yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi : a. Tes, teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai prestasi yang dicapai siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran (pretest dan posttest) menggunakan model kooperatif tipe GI (Group Investigation). b. Observasi, teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model tipe GI (Group Investigation). c. Angket, teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan model kooperatif tipe GI (Group Investigation). Analisis data a. Hasil belajar siswa berupa data pre test, postest, proses dan psikomotor pada siklus I dan II yang terkumpul dihitung dan dianalisis, ketuntasan siswa secara individu dan klasikal dapat diketahui dengan hitungan dengan menggunakan rumus (Daryanto, 2011) sebagai berikut: Ketuntasan individual = jumlah skor jumlah skor maksimal x 100 Ketuntasan klasikal = jumlah siswa yang tuntas jumlah seluruh siswa x 100% dengan kriteria pada Tabel 1 berikut: 174
4 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban Tabel 1 Kualifikasi hasil belajar siswa Skor Nilai Kualifikasi 80% - 100% 70% - 79% 60% - 69% 45% - 59% < 44 % A B C D E Sangat Baik Baik Cukup Kurang Tidak lulus (Aunurrahman, 2009) b. Hasil aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan observer berupa lembar penilaian aktivitas siswa pada siklus I dan II yang terkumpul, dengan kriteria seperti Tabel 2 berikut: Tabel 2 Kualifikasi aktivitas siswa Skor Nilai Kualifikasi 80% - 100% 70% - 79% 60% - 69% 45% - 59% < 44 % A B C D E Sangat Baik Baik Cukup Kurang Tidak lulus (Aunurrahman, 2009) c. Hasil perilaku berkarakter dan sosial diperoleh dari hasil pengamatan observer berupa lembar penilaian karakter dan sosial siswa pada siklus I dan II yang terkumpul, dengan kriteria seperti Tabel 3. berikut: Tabel 3. Kualifikasi Perilaku Berkarakter dan Sosial Skor Nilai Kualifikasi Kurang Sedang Baik Sangat baik d. Hasil aktivitas guru diperoleh dari hasil pengamatan observer guru berupa lembar aktivitas guru pada siklus I dan II yang terkumpul, dengan kriteria seperti Tabel 4 berikut : Tabel 4. Kualifikasi Aktivitas Guru Skor ( %) < 60 (Djamarah dan Zain, 2010) Kualifikasi Istimewa Baik sekali Baik Kurang e. Hasil data respon siswa terhadapa model pembelajaran GI dapat diperoleh dari hasil angket siswa berupa lembar angket siswa pada II, dengan kriteria seperti Tabel 5 berikut: 175
5 Norhalimah & Mukti BH / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.4 (2016) : Tabel 5. Kualifikasi Respon Siswa Skor ( %) < 60 (Djamarah dan Zain, 2010) Kualifikasi Istimewa Baik sekali Baik Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 6.Berikut ini : Tabel 6. Perbandingan Ketuntasan Klasikal untuk Post tets dan siklus II Aspek I Ketuntasan klasikal 57,89% 68,42% 89,47% 94,73% Kategori Kurang Baik Baik sekali Baik sekali Hasil LKS pada dan siklus II Hasil Ringkasan selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II dari kemampuan siswa melakukan proses belajar dengan LKS yang dikerjakan secara berkelompok dapat dilihat pada Tabel 7 berikut : Tabel 7. Ringkasan Hasil LKS siklus I dan siklus II Nilai kelompok LKS tugas 2 No Kelompok I 1 Rata-rata 68, ,55 2 Kategori Baik Baik Baik Sangat baik Asesmen Kinerja Proses dan siklus II Ringkasan penilaian proses siklus I dan siklus II dapat seperti pada Tabel 8 berikut: Tabel 8. Ringkasan Asesmen Kinerja Proses dan II I Rata-rata 66,7 74,4 82,7 86,1 Kategori Cukup Baik Sangat baik Sangat baik Hasil penilaian Asesmen Kinerja Psikomotor dan siklus II Ringkasan penilaian psikomotor pada siklus I dan II dapat dilihat seperti Tabel 9 berikut: 176
6 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban Tabel 9. Ringkasan Asesmen Kinerja Psikomotor dan II I Rata-rata 66,1 78,3 84,4 88,8 Kategori Cukup Baik Sangat baik Sangat baik Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI (Group Investigation) Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I dan siklus II dperlihatkan pada Tabel 10 berikut: Tabel 10. Ringkasan Hasil aktivitas siswa siklus I dan siklus II Aspek I Ketuntasan klasikal 41,66% 51,31% 66,66% 78,50% Kategori Tidak lulus Kurang Cukup Baik Hasil Penilaian Perilaku Afektif Karakter Siswa pada siklus I dan siklus I Penilaian afektif di ukur dari kemampuan berkarakter siswa pada saat melaksanakan proses pembelajaran. Pengamatan karakter siklus I dapat dilihat pada Tabel 11 berikut: Tabel 11 Hasil Penilaian Perilaku Afektif Karakter Siswa pada siklus I Afektif I Ingi tahu 2,32 2,63 2,92 3,42 Peduli 2,43 2,74 3,21 3,53 Kerjasama 2,47 2,95 3,34 3,58 Hasil Observasi perilaku keterampilan sosial siswa pada siklus I dan siklus II Berdasarkan hasil penilaian perilaku Keterampilan Sosial pada siklus I dan siklus II dapat diilhat pada Tabel 12 sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Penilaian Perilaku Keterampilan Sosial Siswa pada siklus I Sosial I Bertanya 2,63 2,79 3,34 3,47 Menyumbang ide 2,61 2,71 3,37 3,5 Menjadi Pendengar yang baik 2,53 3 3,26 3,42 Hasil Aktivitas Guru dan siklus II Hasil aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran siklus I dan siklus II dengan menggunakan pembelajaran model Gruop Investigation dapat dilihat seperti pada Tabel 13 berikut: 177
7 Norhalimah & Mukti BH / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.4 (2016) : Tabel 13. Hasil Aktivitas Guru dan siklus II Aktivitas Guru Pertemuan 1 Pertemuan 2 58,9 71,4 I 83,9 98,2 Respon siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) Hasil respon siswa terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat dilihat pada Tabel 14 berikut: Tabel 14. Data Hasil respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation No Uraian Jawaban siswa Hasil Observasi F % 1 Apakah dalam mengikuti pelajaran kooperatif GI (Group Ya 36 94,7 Investigation) kamu merasa senang? Tidak 2 5,2 2 Apakah dengan mengikuti pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe GI (Group Investigation) memudahkan kamu untuk Ya 35 92,1 memahami konsep Dunia Tumbuhan? Tidak 3 7,8 3 Apakah anda merasa termotivasi untuk belajar melalui pembelajaran kooperatif untuk belajar melalui pembelajaran Ya 33 86,8 kooperatif tipe GI (Group Investigation)? Tidak 5 13,1 4 Apakah anda dapat bekerjasama dengan kelompok anda? Ya 33 86,8 Tidak 5 13,1 5 Apakah semua anggota kelompok anda bekerjasama sesuai tugas Ya 28 73,6 dan tanggung jawab yang telah disepakati? Tidak 10 26,3 6 Apakah kamu merasa terbantu dalam memahami materi pelajaran Ya 36 94,7 dengan model GI (Group Investigation) Tidak 2 5,2 7 Apakah pembelajaran jadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan dengan model GI (Group Investigation)? 8 Apakah materi yang disampaikan guru dapat anda terima denganmuidah? 9 Apakah anda lebih mudah memahami konsep Dunia Tumbuhan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation)? 10 Apakah hasil belajar anda lebih baik setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation? Ya 36 94,7 Tidak 2 5,2 Ya 35 92,1 Tidak 3 7,8 Ya 36 94,7 Tidak 2 5,2 Ya 36 94,7 Tidak 2 5,2 B. Pembahasan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada dan I Dzamarah dan Zain (2010) Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khususnya dapat tercapai, untuk mengetahui tercapai tidaknya hasil belajar, guru perlu mengadakan penilaian setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan dilakukannya observer siklus 1 dan 2 mengenai hasil belajar 178
8 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban siswa. Berdasarkan Tabel 6, setelah dilakukannya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran GI (Group Investigation), hasil ketuntasan klasikal siswa meningkat setiap pertemuannya pada siklus I dan siklus II Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II data yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian yang telah tercapai dengan terpenuhinya indikator keberhasilan untuk ketuntasan belajar karena ketuntasan belajar dianggap berhasil jika 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual 63. Kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran telah meningkat. Dimana kekurangan-kekurangan pada siklus I sudah dapat diperbaiki sedikit demi sedikit, dimana guru sudah bisa menyesuaikan dengan model pembelajaran, siswa juga lebih siap melaksanakan pembelajaran model kooperatif tipe GI (Group Investigation) serta lebih fokus terhadap penjelasan guru dan mau mengajukan pertanyaan jika terdapat kesulitan dalam menyelasaikan soal-soal LKS yang diberikan. Hasil belajar siswa dapat dilihat juga dari hasil (LKS) kelompok berdasarkan Tabel 7 pada siklus I pertemuan 1 sudah mencapai kriteria ketuntasan yang ditentukan, pada pertemuan ini mendapat kategori baik. Pada pertemuan 2 hasil belajar siswa tetap mendapat kategori baik, namun pertemuan ini siswa masih kurang termotivasi dalam berdiskusi dan mempersentasikan hasil jawabannya. I pertemuan 1 mendapat kategori baik. Pada pertemuan 2 mendapat kategori baik sekali. Hal ini menunjukan bahwa kerjasama antar siswa dalam kelompok sudah tercipta saat berdiskusi dan mempersentasikan hasil belajar sehingga menunjang kesuksesan kelompok dalam menyelesaikan yang diberikan guru. Menurut pendapat Sanjaya dalam Rusman (2010) pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan dengan cara berkelompok. Juga penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayah (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan, model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat meningkatkan hasil belajar dengan persentasi 77,78% pada siklus I menjadi 96,30 % pada siklus II. Penilaian Proses dan II Berdasarkan Tabel 8 data yang ada pada hasil penelitian, nilai rata-rata proses belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Nilai rata-rata untuk siklus I pertemuan 1 dengan rata-rata yaitu 66,7 dan pertemuan 2 dengan rata-rata 74,4, sedangkan pada siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata 82,7 dan pertemuan 2 diperoleh rata-rata 86,1.Dari hasil penilaian proses menunjukan bahwa proses belajar mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beranekaragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai yang susah diamati (Diyamti dan Mudjiono, 2006). 179
9 Norhalimah & Mukti BH / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.4 (2016) : Penilaian Psikomotor siklus I dan II Psikomotor diukur dari kegiatan yang dilakukan siswa saat proses pembelajaran berlangsung yang mengacu pada rincian tugas kerja. Penilaian didasarkan pada penilaian guru. Pada Tabel 9 siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata 67,7 dan pertemuan 2 yaitu 78,3, dimana nilai rata-rata siklus I pertemuan 2 sudah tergolong baik. Sedangkan pada siklus II pertemuan 1diperoleh rata-rata 84,4 yang tergolong sangat baik dan pertemuan 2 diperoleh rata-rata 88,8, yang tergolong sangat baik. Hasil penilaian secara keseluruhan menunjukan bahwa psikomotor siswa mengalami peningkatan penilaian ini hanya sebagai bahan refleksi bagi siswa untuk menilai kemampuan mereka dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Menurut teori belajar oleh Trusman Hakim dalam Fathurrohman (2007) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam keperibadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya. Hasil aktivitas Siswa siklus I dan siklus II Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI (Group Investigation) Berdasarkan Tabel 10 hasil aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dan 2 hanya mendapat kategori kurang, belum memenuhi kriteria yang ditentukan, hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation), namun pada siklus II pertemuan 2 sudah mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 78,50%dengan kategori baik. Kecenderungan meningkat ini dikarenakan dalam proses pembelajaran diperlukan adanya bimbingan dalam belajar secara efektif dan efesien. Penjelasan dari guru dapat menunjukkan pengetahuan awal siswa agar mereka termotivasi untuk menggali lebih dalam materi pelajaran didalam buku-buku penunjang tentang materi pelajaran mereka sehingga dalam mengerjakan LKS dalam bentuk pertanyaan dapat dipelajari dengan mudah, dengan adanya penunjang belajar siswa dalam berdiskusi pun siswa dapat belajar secara aktif. Peningkatan aktivitas siswa yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah terpusat pada siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut sudah efektif karena penyampaian materi pada guru terjadi interaksi yang baik oleh guru dan siswa serta persyaratan untuk keaktifan pengajaran yaitu persentasi waktu bagi siswa lebih tinggi dicurahkan terhadap (KBM) dan rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara guru dan siswa. Menurut pendapat Rusman (2010) pembelajaran dikatakan efektif jika mempertimbangkan interest, minat-minat serta kebutuhan-kebutuhan siswa secara menyeluruh. Aktivitas siswa pada pembelajaran konsep Keanekaragaman Hayati menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dari sikus I ke siklus II. Hal ini sejalan dengan 180
10 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban temuan-temuan penelitian yang pernah dilakukan oleh Nur hidayah (2012) dan Muhammad Yanur (2012). Penilaian Afektif dan II Berdasarkan Tabel 11 pada siklus I dan II diketahui bahwa perilaku berkarakter baik dari segi ingin tahu, peduli, dan kerjasama pada kelas X-4 SMAN 1 Sungai Loban dikategorikan perilaku berkarakter siswa. Hal menggambarkan bahwa mereka saling membantu dalam menjalin kerjasama sehingga menyelesaikan tugas yang telah diberikan dapat lebih mudah dikerjakan sama halnya dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 11 di atas peningkatan juga terjadi pada penilaian afektif peserta didik. Karena peserta didik dalam penerapan model Group Investigation ini sudah terbiasa sehingga sikap mereka sudah membaik.hal ini sesuai dengan pernyataan Sanjaya (2006) tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan guru bisa mengontrol sampai mana siswa telah mengusai kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Penilaian Keterampilan Sosial dan II Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 12 di atas peningkatan juga terjadi pada penilaian keterampilan sosial peserta didik. Karena peserta didik dalam penerapan model Group Investigation ini sudah terbiasa sehingga sikap mereka sudah membaik yang baik pada kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban dapat dikategori perilaku sosial memuaskan karena perilaku untuk karegori B menunjukan nilai lebih banyak dibandingkan kategori lain. Hal itu sesuai dengan pendapat Kunandar (2007) tipe GI (Group Investigation) menuntut para siswa untuk memliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group proses skill). Salah satu kelebihan model GI (Group Investigation) mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih bermakna. Artinya siswa dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri secara penyelesaiannya. Dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan pengetahuannya, sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan II Berdasarkan Tabel 13 pada siklus I pertemuan 2 dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas guru sebesar 71,4% yang dikategorikan baik. Hambatan yang ditemukan guru dalam proses belajar mengajar yaitu mengalami kesulitan dalam mengajukan pertanyaan karena pembelajaran ini masih sangat baru dilakukan dan siswa masih binggung dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Namun perlu ditingkatkan beberapa indikator agar aktivitas guru pada siklus II nantinya akan semakin baik. Sedangkan pada siklus II sebesar dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas guru 98,2% dikategorikan sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II 181
11 Norhalimah & Mukti BH / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.4 (2016) : mengalami peningkatan, adapun beberapa indikator yang kurang maksimal pada siklus I menjadi semakin baik pada siklus II. Pada saat guru memberikan informasi kepada siswa, sudah terlihat adanya respon yang baik dari siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayah (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan aktivitas guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation mengalami peningkatan dari 71,4% dengan kategori cukup baik menjadi 98,2% dengan kategori baik. Respon Siswa terhadap Model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) Berdasarkan Tabel 14, adapun hasil respon siswa yang diambil dari angket respon siswa menunjukan bahwa siswa menyukai pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). Persentasi pernyataan positif (YA) lebih dominan bila dibandingkan dengan (TIDAK). Ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran tipe GI (Group Investigation) telah diterima siswa. Siswa mendapatkan banyak manfaat setelah mengikuti pembelajaran menggunakan GI (Group Investigation), diantaranya dapat menumbuhkan rasa percaya diri, melatih kerjasama dalam kelompok, aktif dalam kegiatan pembelajaran, memudahkan memahami pelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran tipe GI (Group Investigation) merasa motivasi belajar meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayah (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan respon siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe GI (Group Investigation) mendapat respon positif dari siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) mengalami peningkatan. Rata-rata nilai post test siklus I adalah 78,94 dengan ketuntasan klasikal 68,42% menjadi 84,73 dengan ketuntasan klasikal 94,73% pada siklus II. 2. Aktivitas siswa dalam kelompok pada siklus I 51,31% meningkat menjadi 78,50% pada siklus II. 3. Aktivitas guru pada siklus I diperoleh nilai 71,4% dengan kategori baik dan pada siklus II meningkat menjadi 98,2% dengan kategori sangat baik. 4. Siswa merespon positif terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation). 182
12 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Kelas X 4 SMAN 1 Sungai Loban DAFTAR RUJUKAN Aunurahman Belajar dan Pembelajaran. Pontianak: ALFABETA.cv. Daryanto Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Djamarah, S.B. dan Zain, A Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyati dan Mujdiono Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Faturohman P. dan Sobry, S Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama. Hidayah Nur Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A MTsN Harunai Pada Konsep Ekosistem Menggunakan Model Pembelajarn Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Pendekatan Lingkungan. Hobri Penelitian Tindakan Kelas. Jember: Pena Salsabila. Kunandar Guru Propesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rusman Model-model Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Sanjaya W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Yanur M Meningkatkan Hasil IPA Siswa Kelas VII Mts Satu Atap Wawai Gardu Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Pada Konsep Keanekaragaman Makhluk hidup Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI). Skipsi. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tidak dipublikasikan. 183
MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.2 (2015) : 17-25 MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2 1
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X3 SMA PGRI 6 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2-608 Vol.2 No. (2016) : 155-16 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA PGRI 6 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.2 (2016) : 95-102 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING KELAS XI C AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Lebih terperinciPENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 1, Januari 2016 PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM Almira Ulimaz Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM. Herlina 1, Almira Ulimaz 1
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 1 No.3 (2015) : 10-14 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM Herlina 1, Almira Ulimaz 1 1. Program
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KELAS VII C SMP NEGERI 1 KUSAN HILIR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP EKOSISTEM
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 3 No.1 (2017) : 26-30 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KELAS VII C SMP NEGERI 1 KUSAN HILIR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam ilmu pengetahuan sebagai penggerak utama perubahan menuntut pendidikan untuk terus maju melakukan adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.4 (2016) : 208-218 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciPEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciLENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN vol. 9. No 2 (2014) 11-24
LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN 0216-7433 vol. 9. No 2 (2014) 11-24 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DALAM MELATIH KETERAMPILAN MENYELESAIKAN MASALAH
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan diharapkan untuk selalu
Lebih terperinciJurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di
Lebih terperinciAgung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 PADA KOMPETENSI DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DI SMA NEGERI 18 SURABAYA Agung Listiadi
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ialah sebuah proses yang terus menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang terjadi sebagai perkembangan IPTEK, perubahan nilai budaya, dan
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah karena tidak hanya sekedar menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi melibatkan berbagai
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.1 (2016) : 47-52
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.1 (2016) : 47-52 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP Rifda Mardian Arif Program
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang
ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda
Lebih terperinciPenerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
Lebih terperinciABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN
Jurnal Wahana-Bio Volume XV Juni 2016 ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN Oleh: Sisca Pratiwi Andriani
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciSurakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN
73 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN Hasim Bisri 1, Dedi Supriawan 2, Tatang Permana 3 Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI MELALUI PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
Lebih terperinciD033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK
D033 MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN GUIDED NOTE TAKING DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2011/2012
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA Herda Septina, Sri Hartini, Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperincipembelajaran yang seperti ini cenderung bersifat monoton dan kaku. Terkadang, aktivitas belajar mengajar juga kurang divariasikan dengan model
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan yang umum bagi setiap manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang membuat suatu Negara menjadi Negara yang maju. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional (BNSP, 2006) menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO
176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:
Lebih terperinciAnna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IX H DI MTsN BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI
Lebih terperinciAkhlakul Karimah dan Irni Cahyani STKIP PGRI Banjarmasin
Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol.2 No.2, 1 Oktober 2017 193 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KONSEP MEMECAHKAN PERMASALAHAN DAMPAK TEKNOLOGI LEWAT DISKUSI MELALUI
Lebih terperinciKEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU
1 KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP DAUR BIOGEOKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU H. Muhammad Zaini 1 Lisa Herlina 2 ABSTRAK Penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciAprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan itu sendiri bisa didapatkan melalui pembelajaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang, untuk
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id
Lebih terperinciNERACA Jurnal Pendidikan Ekonomi, Mei 2017, Volume 2 Nomor 2 (17-21) ISSN:
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE SCRAMBLE DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII-9 SMP NEGERI 6 PALANGKA RAYA Oleh Dina Ariyana*, Ilham** ABSTRAK
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif, konteksual dan komprehensif dalam menjawab sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat serta
Lebih terperinciModel Kooperatif GI Berbasis Outdoor Study Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA SD
Model Kooperatif GI Berbasis Outdoor Study Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA SD Putu Eka Suarmika 1), Faisal Faliyandra 2) 1) Prodi PGSD Universitas Abdurachman Saleh Situbondo E-mail:eka_suarmika@yahoo.com
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENERAPAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 MATESIH
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
KONSTRUKTIVISME, Vol. 7, No. 1, Januari 2015 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI Almira Ulimaz Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Lebih terperinciAGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII B SMP NEGERI 2 TOROH TAHUN AJARAN 2012/2013 AGUNG SUPRIYANTO
Lebih terperinciNur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK
Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan
Lebih terperinciVOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON
40 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III A SEMESTER II SD MUHAMMADIYAH SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciEvi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas IV SDK Siendeng Kecamatan Bolano Lambunu Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciSuharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017
PENGARUH METODE PAKEM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KERAJAAN-KERAJAAN HINDU DI INDONESIA DENGAN MEMBUAT ALAT PERAGA WAYANG SEJARAH DI KELAS V SDN 116874 BAKARAN BATU KABUPATEN
Lebih terperinciKonseling dan Pendidikan
Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 Volume 4 Nomor 1, Februari 2016, Hlm 39-45 Info Artikel: Diterima 20/01/2016 Direvisi 29/01/2016 Dipublikasikan 28/02/2016
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 121-127 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Ria Mayasari
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh : Nura, Aminuddin P.Putra, St. Wahidah Arsyad
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 21 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Oleh : Nura,
Lebih terperinciOleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS X-2 PADA SMA MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA Oleh Ayu* Sonedi** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciISSN No Media Bina Ilmiah 39
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 39 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN TIPE CPERATIVE INTEGRATED READING AND CMPSITIN (CIRC) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS V SD
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciRizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MULTIMEDIA 2 SMK NASIONAL MALANG Rizky Ridlo Rahmanda Putri Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan dan membudayakan manusia serta mengembangkannya menjadi sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.2 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.2 (2016) : 66-76 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN GANDA (MULTIPLE INTELLEGENCE)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Erma Yuni Sartika, M. Arifuddin Jamal, Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin ermarasyima@ymail.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No.1 (2017) : 12-19
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 3 No.1 (2017) : 12-19 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VII E DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP MEMAHAMI SALING KETERGANTUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Majunya suatu Negara ditentukan oleh kualitas pendidikannya. sistematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cerminan suatu negara dilihat dari bagaimana pendidikannya diselenggarakan. Pendidikan harus diselenggarakan dengan baik sebab pendidikan memiliki peranan yang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Marliyah 19 Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MAESAN BONDOWOSO Yulian
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 9 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2010/2011)
Lebih terperinci