ISSN No Media Bina Ilmiah 39

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ISSN No Media Bina Ilmiah 39"

Transkripsi

1 ISSN No Media Bina Ilmiah 39 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN TIPE CPERATIVE INTEGRATED READING AND CMPSITIN (CIRC) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 2 DASAN TERENG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 leh, I R A H Guru pada SD Negeri 2 Dasan Tereng Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Penerapan model tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan aktivitas bertanya pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan Penelitian yaitu Upaya meningkatkan aktivitas bertanya siswa dengan menggunakan model pada mata pelajaran PKn bertujuan untuk mengetahui penerapan model tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan aktivitas bertanya pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016.Desain prosedur perbaikan ini bertujuan untuk mengatur latar atau setting penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan melalui empat tindakan yang berulang atau siklus yang terdiri dari planning (perencanaan), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan perbaikan mata pelajaran PKn untuk aktivitas bertanya dapat dilihat dari adanya peningkatan yang signifikan, pada siklus I dengan jumlah presentasi adalah 62,50% dengan kategori aktif sedangkan pada siklus II presentasi mencapai 77,56% dengan kategori sangat aktif, sehingga peningkatannya sebesar 15,06%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model tipe CIRC dapat meningkatkan aktivitas bertanya siswa dalam pokok bahasan organisasi PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. Kata Kunci : Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Aktivitas Bertanya peneliti mengadakan pretes dengan tujuan untuk A. PENDAHULUAN Pendidikan nasional berfungsi mengukur kemampuan siswa belajar, namun hasil sangat jauh dari tujuan yang ditetapkan. Hal ini dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk dilihat dari nilai ulangan semester ganjil pada mata watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (I.G.A.K. Wardani dkk, 2014) Berbagai upaya guru dalam memperbaiki pelajaran PKn tahun pelajaran 2015/2016. Dengan jumlah siswa ada 24, dari semua siswa ada 11 orang siswa yang tuntas dan memiliki nilai di atas KKM, dengan ketuntasan klasikalnya 55% dan 13 orang siswa yang tidak tuntas dan memiliki nilai kurang dari KKM. hal ini disebabkan oleh: (a) rendahnya semangat belajar siswa; (b) banyaknya siswa yang tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat; (c) kegiatan masih banyak didominasi dengan tujuan mewujudkan oleh guru; (d) media yang terbatas; (e) pendidikan nasional yaitu meningkatkan motivasi, dan keaktifan siswa. leh karena itu pada saat melaksanakan, guru dapat memilih dan menentukan metode yang sesuai dengan kemampuannya, menentukan media pelajaran, serta metode yang digunakan kurang bervariatif (monoton). Disamping itu penyebab kegagalan ini oleh guru yang kurang perhatian saat proses berlangsung serta refrensi yang digunakan terbatas. keadaan siswa. Guru dalam harus Alternatif Pemecahan Masalah,Guru memilih dan menentukan berbagai strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sebagai tenaga pengajar dan motivator kegiatan di kelas pada dasarnya merupakan kunci utama dalam sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. proses belajar mengajar. Tercapai tidaknya tujuan Disamping rendahnya aktivitas bertanya siswa pada mata pelajaran PKn merupakan salah satu indikasi bahwa yang dilakukan guru perlu untuk dicermati lagi. Berdasarkan observasi awal tergantung dari kesiapan guru sendiri dan siswa sebagai obyek pendidikan selayaknya diarahkan pada pengelolaan kelas yang di dalamnya mencakup penggunaan metode diskusi dalam Vol. 10 No. 4 April 2016

2 40 Media Bina Ilmiah ISSN No Dikelas segala akses pendidikan bermutu dan berproses. Guru sebagai pendidik profesional, membina, mediator dan fasilitator harus mempersiapkan diri dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pencapaian tujuan oleh siswa dinyatakan berhasil jika siswa telah menguasai materi PKn tentang organisasi dan keputusan bersama. Berdasarkan pengalaman dari penulis di SD Negeri 2 Dasan Tereng, khususnya siswa kelas V pada mata pelajaran PKn, masih kurang dalam memahami materi organisasi. Baik itu disebabkan oleh kurangnya motivasi, tidak aktif dalam kegiatan belajar, minat bertanya kurang, metode yang digunakan hanya ceramah saja, dan kurangnya media yang mendukung. Merujuk dari latar belakang orang tua yang berbeda baik itu dari segi ekonomi serta pendidikan. Siswa di SD Negeri 2 Dasan Tereng berasal dari sebagian keluarga yang kurang mampu dan pendidikan orang tua yang tidak sekolah ataupun sekolah tapi tidak sampai tamat dan ada juga orang tua yang berpendidikan tinggi (S1), ini menjadi faktor penentu keberhasilan siswa dalam. Karena dengan perhatian orang tua siswa termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi dari temannya sedangkan jika orang tua yang kurang perhatian siswa akan merasa sekolah yang penting masuk saja, tanpa ada motivasi ingin menjadi orang berhasil atau sukses. Menyikapi kondisi seperti sekarang ini, maka penulis akan mengangkat judul Penerapan model tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan aktivitas bertanya pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. B. KAJIAN PUSTAKA a) Proses Belajar Mengajar Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dalam proses belajar mengajar seorang guru dituntut untuk menjadi seorang organisator, karena dalam hal ini mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar (Sudjana dalam Yatmi Winarni, 2010). Kegiatan belajar mengajar memuat gagasangagasan pokok tentang dan pengajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andagogis yang mengelola agar tidak mekanistik (Solchan dkk, 2014) Belajar adalah suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan karena mereaksi terhadap suatu keadaan (karena adanya latihan). Perubahan itu tidak disebabkan karena proses pertumbuhan (kematangan) atau keadaan organisma yang sementara, (Ernest R. Hilgard dalam Drs Soetomo, 1993). Coopertaive Integrated Reading And Composition (CIRC) Coopertaive Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan salah satu tipe kooperatif mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkmposisikanya menjadi bagian- bagian yang penting ( Slavin, 2010). Adapun kelebihan dari model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), ( com. Diakses 28 Januari dalam Yatmi Winarni, 2010), yaitu: a. CIRC sangat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. b. Dominasi guru dalam berkurang c. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja kelompok d. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya e. Membantu siswa yang lemah f. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah Langkah-langkah kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC,) menurut (Suprijono dalam Yatmi Winarni, 2010) a. Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 6 orang anggota yang heterogen b. Guru wacana/kliping sesuai topik c. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas d. Mempresentasikan/ membacakan hasil diskusi kelompok e. Guru membuat kesimpulan bersama f. Penutup b) Aktivitas Bertanya Memberi pertanyaan kepada siswa merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan Vol. 10 No. 4 April

3 ISSN No Media Bina Ilmiah 41 dalam kegiatan belajar-mengajar, karena metode apapun yang digunakan, tujuan pengajaran apapun yang ingin dicapai, dan bagaimanapun keadaan siswa yang dihadapi, maka bertanya kepada siswa merupakan hal yang tak dapat ditinggalkan sama sekali. Karena pertanyaan kepada siswa lebih meningkatkan belajarnya dan berfikir terhadap pokok bahasan yang sedang dipelajari, di samping masih ada tujuan lain yang tersembunyi. Menurut Dr. Soetomo, Ada beberapa manfaat keterampilan bertanya, baik bagi guru maupun murid antara lain: b. Akan dapat membangkitakan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap siswa terhadap bahasan yang akan dibahas. c. Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan. d. Dapat mengembangkan keaktifan belajar dan berfikir siswa. e. Mendorong siswa untuk dapat mengemukakan pandangan-pandangan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. f. Dapat sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui sejauh mana hasil prestasi belajar siswa selama proses belajar mengajar. g. Dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisir, dan menilai informasi yang pernah didapat sebelumnya. C. METDE PENELITIAN a) Subjek, Tempat, Dan Waktu Penelitian Serta Pihak Yang Membantu 1. Subjek Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V.SD Negeri 2 Dasan Tereng, dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 8 laki-laki dan 16 perempuan. 2. Tempat Tempat diadakan penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Dasan Tereng, Desa Dasan tereng Kecamatan Narmada. 3. Waktu Penelitian ini akan dilaksnakan pada tanggal Januari sampai Maret Pihak yang Membantu Dalam penelitian ini pihak yang membantu supervisior satu Nursi H. Naksabandi, S.Pd. b) Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Desain prosedur perbaikan ini bertujuan untuk mengatur latar atau setting penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan melalui empat tindakan yang berulang atau siklus yang terdiri dari planning (perencanaan), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Sesuai dengan langkah-langkah PTK maka pada tahap awal, Peneliti mempersiapkan materi yang akan disajikan, menyusun perencanaan perbaikan, serta menyiapkan alat dan media yang sesuai. Setelah melalui tahap persiapan, Peneliti masuk ketahap tindakan yang merupakan perbaikan yang dibagi masing-masing dalam dua siklus. Dan prosedur selanjutnya Peneliti melakukan pengamatan, sedangkan perosedur terakhir dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melakukan refleksi Peneliti akan melaksanakan perbaikan PKn sesuai dengan kompetensi dasar yang memerlukan perbaikan. Pelaksanaan perbaikan yang dilaksanakan disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran yang ada di tempat tugas dimana Peneliti melakukan penelitian ini. Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam empat tahap yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. Jika pada siklus II ini menunjukkan bahwa tindakan siklus II memperoleh hasil maksimal maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus III. c) Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Data Kualitatif Data kualitatif ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi yaitu lembar observasi guru, lembar observasi aktivitas bertanya siswa selama proses berlangsung yang dilaksanakan pada siklus pertama sampai siklus akhir. Setelah data dapat terkumpul kemudian dapat diambil kesimpulan. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif ini digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka yaitu data observasi yang masih berbentuk data kualitatif kemudian diolah menjadi bentuk data kuantitatif. D.HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Persiklus Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah perbaikan siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maupun oleh teman sejawat. Pengamatan dilakukan oleh peneliti ketika proses berlangsung Vol. 10 No. 4 April 2016

4 42 Media Bina Ilmiah ISSN No terfokus pada kinerja peserta didik dalam mengikuti. kinerja tersebut terdiri dua kegiatan yaitu kerja sama, dan aktivitas bertanya siswa. Sedangkan fokus pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat berkisar pada aktivitas guru, aktivitas bertanya peserta didik, dan pelaksanaan. pengamatan yang dilakukan oleh guru maupun teman sejawat menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Hasil penelitian ini selengkapnya diuraikan pada setiap siklus yaitu sebagai berikut: 1. Hasil dan Pembahasan Siklus I Penelitian ini telah dilaksanakan tanggal 12 Januari 2016 pada siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan tipe CIRC untuk mengetahui peningkatan aktivitas bertanya siswa kelas V pada mata pelajaran PKn. Hasil penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari data lembar observasi yaitu lembar observasi guru, dan lembar observasi aktivitas bertanya siswa. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari data kualitatif yang dikuantitatifkan yaitu lembar observasi guru, lembar observasi dan aktivitas bertanya siswa. Adapun deskriptif hasil penelitian dapat peneliti uraikan sesuai dengan prosedur dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta tahap refleksi. bservasi guru ini dilaksanakan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya dengan menerapakan model tipe CIRC. Presentasi keterlaksanaan dalam penelitian ini sebesar 69,23% termasuk dalam kategori aktif. Hal ini disebabkan oleh belum terlaksananya sebagian skenario, karena ada 9 langkah yang dapat terlaksana dari 13 langkah yang direncanakan. leh sebab itu untuk dapat terlaksananya langkah-langkah maka peneliti akan melanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi guru dalam kegiatan proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1. Data Hasil bservasi Guru Siklus I N Parameter 1 Jumlah langkah yang harus dilaksanakan Siklus I 13 2 Jumlah langkah yang terlaksana 3 Presentasi aktivitas yang terlaksana 9 69,23 % Hasil bservasi Aktivitas Bertanya Siswa dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar Tahap obervasi selanjutnya adalah observasi aktivitas bertanya siswa. Data hasil aktivitas bertanya diperoleh baik dari proses maupun diskusi. Pada siklus I ini aktivitas bertanya dari siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan model tipe Cooperative Integrated Reading and Composotion (CIRC). Ada 16 siswa bertanya dari 24 siswa hadir pada saat pertemuan tersebut dengan presentasi sebesar 62,50% termasuk kategori aktif. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa menggunakan metode yang digunakan peneliti, sehingga siswa menjadi tidak aktif bertanya, kurang memperhatikan guru pada saat. Dari hasil tersebut peneliti akan meningkatkan lagi presentasi aktivitas bertanya siswa pada siklus selanjutnya. Adapun data hasil aktivitas bertanya siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2. Data Hasil bservasi Aktivitas Bertanya Siswa Siklus I N Parameter Siklus I 1 Jumlah siswa 24 2 Jumlah siswa yang 16 bertanya 3 Skor yang diperoleh Presentasi aktivitas bertanya 62,50% a. Tahap Refleksi Pada siklus I ini tahapan yang terakhir dilaksanakan adalah tahap refleksi. Tahap refleksi ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangankekurangan yang belum terlaksana guna dilaksanakan ke siklus berikutnya yaitu siklus II. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menerapkan model tipe Cooperative Integrated Reading and Composotion (CIRC) siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil refleksi yang harus diperbaiki untuk mendapatkan peningkatan pada selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Vol. 10 No. 4 April

5 ISSN No Media Bina Ilmiah 43 Tabel 4.3. Data Hasil Refleksi pada Siklus I No Hasil refleksi Hal-hal yang akan direfleksikan 1 Peneliti belum motivasi kepada siswa sebelum dimulai 2 Peneliti belum membimbing siswa pada saat diskusi berlangsung 3 Peneliti belum menyimpulkan hasil diskusi kelompok 4 Peneliti belum pekerjaan rumah kepada siswa 5 Peneliti belum perhatian kepada siswa yang kurang memperhatikan pada saat motivasi kepada siswa sebelum dimulai membimbing siswa pada saat diskusi berlangsung menyimpulkan hasil diskusi kelompok pekerjaan rumah kepada siswa perhatian kepada siswa yang kurang memperhatikan pada saat 2. Hasil dan Pembahasan Siklus II Siklus ke-ii ini dilaksanakan hari Senin tanggal 26 Januari pada siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. Tahap pelaksanaan kegiatan pada siklus II ini sama urutannya dengan siklus I, karena siklus II ini merupakan perbaikan-perbaikan dari siklus I untuk mendapatkan peningkatan hasil dalam penelitian sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Hasil observasi guru dalam keterlaksanaan proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan (RPP). Setelah mengadakan perbaikan dari kekurangan yang tidak terlaksana pada siklus I, maka pada siklus II ini persentase keterlaksanaannya meningkat menjadi 92,30 % dengan kategori sangat aktif, hal ini disebabkan peneliti telah melaksanakan skenario walaupun ada 1 dari 13 langkah yang tidak terlaksana oleh peneliti yaitu guru tidak pekerjaan rumah kepada siswa. Walaupun demikian peningkatan keterlaksanaan ini, sudah sesuai dengan RPP yang telah direncanakan peneliti. Data hasil observasi guru siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4. Data Hasil bservasi Guru Siklus II N Parameter 1 Jumlah langkah yang harus dilaksanakan 2 Jumlah langkah yang terlaksana 3 Persentase aktivitas yang terlaksana Siklus II ,30 % Hasil bservasi Aktivitas Bertanya Siswa dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar Data mengenai aktivitas bertanya diperoleh dari lembar observasi yang dilakukan pada setiap pertemuan yang dibantu oleh seorang observer dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan aktivitas bertanya siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Tipe CIRC pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng. Data tersebut dianalisis dengan rumus persentase. Kekurangan-kekurangan yang belum terlaksana pada siklus I diperbaiki oleh peneliti pada siklus II sehingga persentase aktivitas bertanya mengalami peningkatan menjadi 77,56% termasuk kategori aktif, dengan jumlah siswa yang bertanya mengalami peningkatan juga menjadi 19 orang. Hal ini disebabkan oleh siswa sudah terbiasa menggunakan model tipe CIRC sehingga pada saat pertanyaan siswa belum memahami metode ini menjadi berminat untuk bertanya. Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas bertanya adalah siswa yang kurang memperhatikan pelajaran setelah direfleksi maka siswa memperhatikan guru pada saat, sudah terjadi hubungan yang baik antara siswa dengan peneliti sehingga peneliti sudah bisa menguasai keadaan kelas dan siswa tidak lagi merasa ragu ataupun malu-malu dalam bertanya walaupun masih ada siswa yang lain merasa canggung. Data hasil aktivitas bertanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5. Data Hasil bservasi Aktivitas Bertanya Siswa Siklus II N Parameter Siklus II 1 Jumlah siswa 24 2 Jumlah siswa yang bertanya 19 Vol. 10 No. 4 April 2016

6 44 Media Bina Ilmiah ISSN No Skor yang 239 diperoleh 4 Persentase 77,56% aktivitas bertanya d.. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan terjadi peningkatan secara signifikan pada siklus II ini, sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan ke siklus berikutnya karena peningkatan yang didapatkan sudah mencapai maksimal baik itu observasi guru, dan aktivitas bertanya siswa. Dari perolehan data aktivitas bertanya selama proses berlangsung maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model tipe Cooperative Integrated Reading and Composotion (CIRC) dapat meningkatkan aktivitas bertanya siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. E. PENUTUP a) Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan perbaikan mata pelajaran PKn untuk aktivitas bertanya dapat dilihat dari adanya peningkatan yang signifikan, pada siklus I dengan jumlah presentasi adalah 62,50% dengan kategori aktif sedangkan pada siklus II presentasi mencapai 77,56% dengan kategori sangat aktif, sehingga peningkatannya sebesar 15,06%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model tipe CIRC dapat meningkatkan aktivitas bertanya siswa dalam pokok bahasan organisasi PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016. b) Saran Dari kesimpulan di atas, disarankan agar: 1. Guru pada saat proses belajar mengajar dapat menerapkan atau menggunakan model tipe CIRC ini untuk meningkatkan aktivitas bertanya. 2. Siswa dapat mempertahankan kebiasaannya dalam belajar untuk tetap dapat bekerja sama dengan teman sejawatnya. 3. Sekolah dapat mensosialisasikan kepada para pengajar untuk menggunakan model tipe CIRC karena dapat meningkatkan aktivitas bertanya ` serta menciptakan suasana saling menghargai dan bekerja sama diantara siswa yang satu dengan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Anitah, S. W., dkk Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Universita Terbuka. Iskandar Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. Slavin, R.E Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Soetomo Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Solchan T.W., dkk Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan: Universita Terbuka. Wardani, I.G.A.K., dkk Perspektif Pendidikan SD. Tangerang Selatan: Universita Terbuka. Wardani, I.G.A.K., dkk Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universita Terbuka. Winarni Y., Penerapan model tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan aktivitas bertanya dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs. Miftahul Ulum Pelangan Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011. Vol. 10 No. 4 April

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DENGAN MEDIA KORAN DAN MAJALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WANGON

Lebih terperinci

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SDN 2 NGASINAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Laela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Keyword: CIRC, Learning, Phoem PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 SELANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN Oleh: Woro Rukmi Estiningtyas 1, Imam

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan merupakan proses interaksi antar manusia yang ditandai dengan keseimbangan antara peserta didik dengan pendidik. Proses interaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON 40 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III A SEMESTER II SD MUHAMMADIYAH SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 BUDONG-BUDONG Muhammad Ali P 1, Fatimah 2, Wiwik Rudjatiningsih 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU Jeane Sigarlaki 1 Abduh H.Harun 2 Dwi Septiwiharti

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, oleh sebab itu pendidikan itu sangat penting dan memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas III SDN I Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Semester Dua

Lebih terperinci

PADA KOMPETENSI KETENTUAN SHOLAT. Fatmawati

PADA KOMPETENSI KETENTUAN SHOLAT. Fatmawati Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) SD N Jembayat 01 Margasari Tegal Abstrak Metode pembelajaran konvensional dengan dominasi metode ceramah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI Oskar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu masyarakat. Keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan proses pembelajaran.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berperan dalam membentuk peserta didik yang diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54 Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING KELAS XI C AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION) Oleh : Dr.Iin Nurbudiyani, M.Pd* dan Bertiana ** ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam ilmu pengetahuan sebagai penggerak utama perubahan menuntut pendidikan untuk terus maju melakukan adaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan, serta rencana tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan bersifat umum atau universal. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan bersifat umum atau universal. Oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal penting dalam proses kemajuan sebuah bangsa. Semakin maju sebuah bangsa, menunjukkan semakin baiknya mutu pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terpenting dan berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari terbentuknya karakter bangsa. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 berbunyi : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi pokok dalam suatu bangsa. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan canggih, dituntut sumber daya manusia yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk menjembatani antara kondisi objektif yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, BAB

Lebih terperinci

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih

BAB I PENDAHULUAN. bebas serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan sosial sangat di perlukan siswa dalam kehidupan seharihari karena perubahan yang serba cepat sebagai dampak dari globalisasi dan pasar bebas serta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan yang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING Andi Tenriawaru 1 YPUP Makassar 1 Penelitian ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Karena dengan pendidikan kita dapat mempersiapkan kondisi sumber

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 PURWODADI KABUPATEN PASURUAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 PURWODADI KABUPATEN PASURUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 PURWODADI KABUPATEN PASURUAN THE IMPROVEMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah pembelajaran disekolah peran guru dan siswa adalah yang paling utama, karena keduanya adalah objek yang paling utama dalam pembelajaran. Dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar yaitu mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di sekolah yang kurang memadai. Dua hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: RESTI FITRIANINGRUM A54F100038 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai peran penting dalam kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Sri Wahyuni 19 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Dosen Pembimbing : Intan Sari Rufiana Siti Munawaroh Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO 176 PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO Oleh : Sopiyah IKIP Widya Darma Surabaya Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, ketika menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII SMP MA ARIF 2 PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia ketertinggalan dari segala aspek kehidupan dan menyelesaikan perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti

PENINGKATAN KREATIVITAS BERMAIN MUSIK ANSAMBEL. Erlin Sofiyanti Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini semakin berkembang. Pendidikan disebut sebagai kunci dari kemajuan Negara. Pendidikan dapat meningkatkan pola pikir seseorang.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, tercantum tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan sampai saat ini secara berkesinambungan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan dan pembangunan suatu negara. Negara dikatakan maju dalam segala bidang baik dalam bidang ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, penyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan Yang Maha Esa, Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, penyelenggarakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang undang pendidikan Nasional memiliki fungsi dan tujuan yang mulia yaitu mengembangkan kaemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Shinta Purbandari 1,Imam Suyanto 2, Triyono 3 PGSD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan, karena manusia yang berkualitas dapat dilihat dari tingkat pendidikannya seperti yang

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci