BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden Profile Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pulp and paper di Indonesia. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini mengolah bahan baku yaitu pulp menjadi beberapa macam jenis kertas, meliputi kertas printing dan kertas non printing baik yang dicoated maupun tidak dicoated, yang didistribusikan di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Jenis kertas coated bervariasi mulai dari art Paper, Art board, cast coated paper. Beberapa merek produk perusahaan yang banyak dikenal oleh masyarakat antara lain merek Bola Dunia, Sinar Dunia, Mirage, Golden Coin, Golden Star, Evergreen, Golden Art, Golden Plus, Astro Plus, Lucky Bos, Paseo Tissue. Mill yang pertama didirikan pada tahun 1976 dan berlokasi di desa Adiarsa Kecamatan Teluk Jambe Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat dengan luas 46 hektar berdekatan dengan sungai Citarum. Pada tahun 1997, Mill yang kedua dibangun di Desa Kutamekar, Karawang dengan dua buah paper machine untuk fine paper yang luasnya 450 hektar. Pendirian Mill ini diprakasai oleh Bapak Rudi Winata, Bp. Supardi Gozali, Bp. Hendrik Wibawa dan Bp. Sanusi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini mulai berproduksi pada tahun 1977 dengan status penanaman modal dalam negeri, pada tahun 1994 berubah status menjadi penanaman modal asing. Produk perusahaan ini terkenal Top Quality Paper, dan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini merupakan salah satu penghasil kertas terbesar di Indonesia disamping PT. Indah Kiat Pulp And Paper Tbk 48

2 Pada bulan Oktober tahun 1999, Pindo Deli I dan II mendapatkan sertifikat ISO atas komitmennya terhadap lingkungan, sertifikat ISO 9002 juga diberikan kepada Pindo Deli I dan II karena kemampuannya dalam memenuhi Quality Management System yang bertaraf Internasional. Saat ini PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempekerjakan kurang lebih orang karyawan selain tenaga kerja domestik, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga mempekerjakan tenaga kerja asing yang berasal dari Taiwan, Jepang, India, serta Australia Kondisi Perusahaan Kondisi perusahaan dilihat secara keseluruhan sangat berkembang, dimana terdapat penambahan jumlah paper machine menjadi 12 buah pada awal tahun 2006, dibandingkan dengan 3 tahun yang lalu yang hanya berjumlah 10 buah paper machine sehingga kapasitas produksi perusahaan dari seluruh Pindo Deli ini juga meningkat, dimana pada tahun 2000 kapasitas produksi perbulan hanya , sekarang menjadi hampir perbulan. Selain itu perkembangan dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga dapat diliihat dari jangkauan distribusi produknya, dimana yang dulunya Pindo Deli tidak menjual kertas carbon less ke USA belakangan ini sudah mulai menjual kertas carbon less ke USA, dan sekarang PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mulai merambah ke Amerika Latin guna membuka pasar baru bagi produk-produknya. Setelah digambarkan kondisi perusahaan secara umum, maka perlu hal-hal lainnya guna menjelaskan kondisi perusahaan secara lebih lanjut, hal ini dapat digambarkan melalui analisis kekuatan perusahaan yang akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya, berikut analisis kekuatan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills melalui lima kekuatan Porter. 49

3 4.1.3 Analisis Kekuatan Perusahaan melalui Lima Kekuatan Porter Untuk mengetahui kondisi perusahaan lebih lanjut, sangat diperlukan suatu pembahasan melalui analisis terhadap kekuatan perusahaan, yang dapat dilihat melalui hal-hal seperti posisi kekuatan persaingan perusahaan tersebut dalam menghadapi perusahaan lain yang sejenis, kekuatan tawar-menawar pemasok dari perusahaan tersebut, pengaruh ancaman pendatang baru terhadap perusahaan tersebut, kekuatan tawar-menawar pembeli dari perusahaan tersebut, dan pengaruh ancaman produk pengganti terhadap perusahaan tersebut. Analisis kekuatan perusahaan melalui lima kekuatan Porter dari PT.Pindo Deli Pulp and Paper Mills akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Tingkat persaingan antar perusahaan Karena PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memproduksi berbagai macam jenis produk dalam industri kertas ini, maka persaingan dalam industri kertas menyebabkan persaingan antar perusahaan lain yang memproduksi produk sejenis. Contoh: photocopy paper dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bersaing dengan photocopy paper dari PT. Riau Andalas Pulp and Paper dan Leces. Sedangkan tissue Paseo bersaing dengan tissue Tessa dari PT Graha Kerindo Utama dan tissue Nice dari PT. Kimberly Clark PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga mengekspor produk ke luar negeri persaingan bersifat antar negara, sebagai contoh : mengekspor prosuk ke USA, maka ia bersaing dengan perusahaan yang ada di USA saja, produk dari USA tidak masuk ke Indonesia karena adanya kebijakan-kebijakan lokal, misalnya sistem perpajakan dari pemerintah Indonesia yang mengenakan pajak tinggi terhadap produk luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia, hal ini membuat produsen dari 50

4 luar negeri enggan masuk ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi keuntungan bagi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills untuk menguasai pangsa pasar di Indonesia. Adanya kerjasama yang kuat dengan beberapa perusahaan kertas di Indonesia, antara lain seperti PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk dan PT. Tjiwi kimia, PT. Lontar papyrus yang merupakan sister company dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, keempat perusahaan ini berada di bawah naungan APP(Asia Pulp and Paper, Singapura) yang dibawahi oleh PT. Sinar Mas Pulp, Paper and Stationery. Berdasarkan beberapa hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki posisi yang kuat untuk menghadapi persaingan di industri kertas ini. 2. Pendatang baru potensial Hambatan untuk memasuki industri ini besar, karena diperlukannya modal yang cukup besar untuk investasi terhadap alat-alat yang diperlukan dalam melakukan proses produksi (dengan teknologi yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik pula)dan proses bisnis lainnya, maupun dari segi lokasi usaha yang memerlukan luas lokasi yang cukup luas, karena peralatan seperti mesin-mesin produksi mempunyai ukuran yang besar, pemilihan bahan baku yang baik serta kemudahan memperoleh bahan baku, perhatian terhadap lingkungan dalam berproduksi, serta pengalaman yang matang untuk menggeluti usaha ini. Dari segi investasi terhadap alat-alat yang diperlukan dalam melakukan proses produksi (dengan teknologi yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik pula) dan proses bisnis lainnya, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills cukup kuat. Malahan pada tahun 2006 ini Pindo Deli menambah 2 buah paper machine, sehingga jumlah paper machine menjadi 12 buah. Karena PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills sudah cukup lama berkecimpung dalam industri kertas ini maka, 51

5 dari segi pengalaman sudah cukup matang, baik untuk penanganan limbah industri yang sudah sejak lama menjadi perhatian bukan hanya di industri kertas saja, tetapi juga dalam industri manapun. Dimana, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai unit khusus yang menangani limbahnya yaitu Environment and Management System, selain itu dari segi pemilihan bahan baku, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai unit khusus yang langsung dibawahi oleh President Office Head yang bertanggung jawab melakukan pemeriksaan mutu terhadap bahan baku yang diterima di gudang. Dan yang menjadi perhatian utama yaitu kemudahan memperoleh bahan baku, sebagai masukan yang sangat penting bagi perusahaan, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills tidak mengalami kesulitan dalam mendapat pasokan bahan baku apalagi ditambah dengan adanya sister company yang dikarenakan sudah cukup lamanya PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills berkecimpung dalam industri ini. Melalui beberapa hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ancaman akan pendatang baru yang potensial terhadap industri kertas ini tidak terlalu berpengaruh terhadap PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills. 3. Ancaman produk atau jasa pengganti Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak bermunculan produkproduk elektronik yang dapat digunakan sebagai pengganti. Misalnya untuk industri paper ini, produk penggantinya adalah PDA, komputer, handphone, white/black board sedangkan untuk tissue produk penggantinya adalah sapu tangan, kain. Tetapi walaupun masyarakat banyak yang menggunakan produk-produk pengganti tersebut, pengaruh ancaman produk pengganti terhadap industri kertas sendiri tidak berdampak besar karena seiring dengan bertambahnya produk pengganti tersebut, permintaan terhadap produk dari industri kertas ini juga seimbang dengan bertambahnya penduduk. 52

6 4. Kekuatan tawar-menawar pembeli Pembeli dalam industri kertas ini dapat dikategorikan menjadi 2 jenis dimana masing-masing memiliki kekuatan tawar-menawar yang berbeda. Kedua jenis pembeli tersebut, yaitu : a) Pembeli tidak langsung yang terdiri dari distributor dan agen Kedua pembeli tidak langsung ini dibagi berdasarkan negara atau area tertentu, yang terbesar di seluruh dunia, mulai dari Asia, Africa, Middle East, Europe, North America. Untuk distributor dalam negeri, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki 32 distributor dan agen yang kemudian akan mendistribusikan produknya langsung ke end user, Paper shop/ modern market (misalnya Carrefour, Hero). Karena pembeli (distributor dan agen) pada industri ini banyak sekali, maka PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills menerapkan sistem supplier is the king, maksudnya dalam hal ini pihak perusahaan yang bertindak sebagai pemasok kertas berhak menentukan distributor dan agen yang dapat mendistribusikan produknya ke end user. Perusahaan juga selalu memonitor hasil penjualan dari masing-masing distributor, apabila penjualannya tidak memenuhi target, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja dengan distributor tersebut. Misalnya, ada 20 distributor, dilihat performance penjualannya selama 1 sampai 2 tahun, apabila dari 20 distributor tersebut hanya 10 yang baik performance penjualannya, maka perusahaan akan melepas hubungan kerja dengan 10 distributor lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa pada industri kertas ini, para pembeli yakni distributor dan agen pada industri ini tidak memiliki kekuatan yang berpengaruh besar terhadap perusahaan. 53

7 b) Pembeli langsung Yang dapat dikatakan sebagai pembeli langsung adalah end user. End user memiliki kekuatan yang kuat karena setiap end user berhak menentukan produk mana yang sesuai dengan kebutuhan end user itu sendiri. Dalam hal ini pihak perusahaan juga harus menjaga kualitas dari produk-produk yang dihasilkan, sehingga end user akan tetap setia menggunakan produk-produk tersebut. 5. Kekuatan tawar-menawar pemasok PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills mempunyai beberapa pemasok bahan baku kimia dan pulp dari dalam maupun luar negeri (Amerika Serikat, Canada, dan Finlandia). Karena sebagian besar pasokan bahan baku pulp yang hampir 70 % berasal dari sister company, dan banyaknya pemasok bahan baku lainnya, maka PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dapat dengan bebas memilih pemasok bahan baku yang dapat memberikan harga lebih murah dengan kualitas yang baik dari pemasok yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar-menawar pemasok tidak berpengaruh besar terhadap perusahaan ini. Dari analisis porter yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills memiliki kekuatan yang cukup memadai untuk dapat bertahan dalam persaingan di industri kertas ini. 54

8 Analisis kekuatan perusahaan melalui lima kekuatan Porter di atas dapat digambarkan ke dalam model Porter seperti yang ditunjukan pada gambar 4.1 berikut ini : Pemasok bahan baku dan pulp adalah pemasok dari dalam dan luar negeri, sebagian besar pulp didapat dari sister company Kekuatan tawarmenawar pemasok Ancaman pendatang baru Persaingan Industri Persaingan antar perusahaan yang ada Hambatan untuk memasuki industri ini besar, karena diperlukannya modal yang cukup besar untuk investasi terhadap alat-alat yang diperlukan dalam melakukan proses produksi (dengan teknologi yang baik untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik pula)dan proses bisnis lainnya, maupun dari segi lokasi usaha yang memerlukan luas lokasi yang cukup luas, karena peralatan seperti mesin-mesin produksi mempunyai ukuran yang besar, pemilihan bahan baku yang baik serta kemudahan memperoleh bahan baku, perhatian terhadap lingkungan dalam berproduksi, serta pengalaman yang matang untuk menggeluti usaha ini. Kekuatan tawarmenawar pembeli Group APP yang terdiri dari: PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, PT.Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, PT. Tjiwi Kimia dan PT. Lontar Papyrus, yang dibawahi oleh PT. Sinar Mas Pulp, Paper and stationery Ancaman Produk Pengganti User. Pembeli pada industri ini terdiri dari pembeli pertama adalah distributor dan agen, yang dibagi menjadi 2, yaitu luar dan dalam negeri, perusahaan menerapkan sistem Supplier is the king, dan pembeli yang kedua adalah end user. Pesaing dalam industri kertas ini adalah : Produk pengganti pada industri ini adalah, contoh untuk produk : contoh untuk produk : 1. photocopypapaer :Leces dan 1. Paper : white/black board, PDA Riau Andalas Pulp and Paper computer, Handphone 2. Tissue : PT. Kimberly Clark 2. Tissue : saputangan, kain dan PT. Graha Kerindo Utama Gambar 4.1 Analisis kekuatan perusahaan melalui lima kekuatan Porter 55

9 4.1.4 Sistem yang Berjalan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dalam produksinya menerapkan sistem make to order, dimana kegiatan produksinya bergantung pada pesanan dari pelanggan. Pesanan yang datang dari pelanggan diterima oleh divisi sales and marketing (yang dikoordinasi oleh ship product coordinator), lalu unit ship product coordinator memberitahukan ke PPIC (Production Planning and Inventory Control), lalu PPIC menindaklanjuti pesanan tersebut, setelah itu bagian PPIC (Production Planning and Inventory Control) membuat rencana untuk diberitahukan ke bagian produksi mengenai pesanan yang harus segera diproduksi, dengan jumlah dan ukuran yang dinginkan oleh pelanggan. Lalu setelah itu bagian produksi menghubungi bagian purchasing agar bagian purchasing melakukan pemesanan bahan baku yang diperlukan untuk keperluan produksi berdasarkan jumlah yang telah diperkirakan oleh PPIC (Production Planning Inventory Control). Walaupun PPIC telah melakukan perkiraan perhitungan mengenai jumlah bahan baku yang diperlukan berdasarkan pesanan pelanggan. Pesanan terhadap bahan baku dilakukan secara rutin setiap bulannya untuk mengurangi resiko kekurangan bahan baku, sehingga walaupun persediaan masih ada atau masih cukup banyak, pemesanan tetap dilakukan.sehingga yang terjadi persediaan menjadi menumpuk, hal ini terjadi karena pada tahun 2004 terjadi beberapa kali keterlambatan penerimaan bahan baku kertas carbon less, karena faktor-faktor eksternal yang menyebabkan pemasok terlambat untuk mengirimkan bahan baku, sehingga produksipun menjadi terlambat, dan akhirnya mendapat keluhan dari konsumen. Selain untuk mengantisipasi keterlambatan penerimaan bahan baku, hal itu dilakukan pula untuk berjaga-jaga kalau-kalau bagian PPIC melakukan kesalahan perhitungan kebutuhan bahan baku, sehingga bagian PPIC melebihkan permintaan bahan baku yang cukup banyak, dengan meminta kepada bagian produksi 56

10 agar mengkonfirmasi bagian purchasing untuk melakukan pemesanan bahan baku kertas carbon less dalam jumlah yang lebih. Dengan sistem yang demikian mengakibatkan jumlah biaya persediaan khususnya biaya penyimpanan menjadi besar. Penerimaan bahan baku dilakukan oleh bagian Administrasi, lalu di cek kualitasnya oleh bagian Quality Control. Bila bahan baku sudah lulus uji cek kualitas, maka bahan baku itu siap untuk dipergunakan oleh bagian produksi. Sebelumnya urusan pembayaran jumlah bahan baku yang dipesan dilakukan oleh bagian finance and accounting. Pencatatan jumlah sisa bahan baku yang ada di gudang di catat oleh bagian administrasi, dimana ada petugas administrasi A yang bertugas di lapangan untuk menghitung jumlah persediaan bahan baku di gudang, lalu juga terdapat petugas yang menginput data sisa bahan baku yang diperoleh dari petugas Administrasi yang mencatat persediaan bahan baku di gudang. Karena perhitungan dilakukan oleh petugas yang berada dilapangan, namun petugas yang menginput data tidak mengecek kembali kebenaran laporan sisa persediaan bahan baku tersebut, sehingga bisa saja terjadi kelalaian ada sejumlah bahan baku yang tidak terhitung, sehingga ketika petugas administrasi yang menginput data itu membuat laporan sisa persediaan bahan baku, bahan baku yang tercantum dalam laporan bisa lebih sedikit dari yang sebenarnya, sehingga ketika bagian PPIC melihat laporan sisa persediaan bahan baku dimana jumlah persediaan yang ada tidak terlalu banyak, sehingga bagian PPIC meminta bagian produksi untuk mengkonfirmasi bagian purchasing agar melakukan pemesanan jumlah bahan baku dalam jumlah yang berlebih dari yang seharusnya. untuk sistem pengaturan penyimpanan bahan baku PT. Pindo Deli and Paper Mills menerapkan sistem FIFO (First In First Out), dimana bahan baku yang lebih dulu masuk ke gudang, digunakan terlebih dulu dalam proses produksi guna 57

11 mengurangi resiko kerusakan bahan baku akibat penyimpanan yang lebih lama bila yang baru diterima di gudang digunakan terlebih dahulu Struktur Organisasi Perusahaan Untuk melaksanakan aktivitas perusahaan maka PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini dipimpin oleh seorang Vice President Director (Mill Head) yang dibantu oleh beberapa kepala divisi, yang selanjutnya untuk tiap-tiap divisi akan dibagi menjadi beberapa bagian dan unit yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Departemen dan seorang Kepala Unit. Gambar 4.2 berikut merupakan Struktur Organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 58

12 DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI (IT) PENASEHAT PRESIDEN DIREKTUR MBOS (Manajemen Berdasarkan Sistem Olympic) KEPALA DIVISI KEUANGAN DAN AKUNTANSI QMS (Sistem Kualitas Manajemen) PELATIHAN KERJA PRESIDEN KEPALA OPERASION AL EMS (Sistem Manajemen Lingkungan) BCBU (Unit peningkatan kemampuan Bisnis) TENDER MANAGEMENT PEMBELIAN Efisiensi dan Insentif IT PEMASARAN PERMESINAN PRODUKSI TISSUE DIVISI TEKNIS ADMINISTRASI & A PENJUALAN ADMINISTRASI B KEUANGAN Sumber : PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 59

13 4.1.6 Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Dalam Perusahaan Berikut ini adalah penjelasan singkat tugas dan wewenang dari bagianbagian yang terlihat pada gambar Mill Head (Vice President Director) Tugas dari Mill Head (Vice President Director) antara lain: Bertanggung jawab kepada presiden direktur terhadap semua aktivitas yang berlangsung di perusahaan Menentukan target perusahaan untuk tahun yang berjalan Memimpin dan mengendalikan aktivitas perusahaan Berkoordinasi dengan bagian finance dan accounting untuk membuat budget tahunan 2. President Office Head Tugas dari President Office Head antara lain: Bertangggung jawab kepada Mill Head dalam hal penanganan Sistem Manajemen Mutu serta Manajemen lingkungan Maksud dari manajemen mutu disini, yaitu diadakan kompetisi dalam level internal antar departemen, untuk meningkatkan kompetensi antar departemen Menerapkan Management by Olympic System di perusahaan President Office Head juga mempunyai unit-unit khusus, yaitu : 1) MBOS (Management by Olympic System) Unit ini bertugas untuk membuat terobosan-terobosan baru bagi perusahaan 2) QMS (Quality Management System) dan EMS (Environment Management System) Unit ini bertugas melaksanakan pengawasan spesifikasi mutu sebagai tanggung jawab penerimaan produk oleh pelanggan, unit ini juga bertanggung jawab 60

14 untuk melakukan pemeriksaan mutu terhadap material yang diterima di gudang. Selain itu, unit juga bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan mutu terhadap produk dalam proses dan produk akhir serta melakukan pengujian atas produk tersebut. Untuk EMS mempunyai tugas memilih dan menggunakan beberapa supplier yang bahan bakunya akrab dengan lingkungan, EMS juga bertanggung jawab melakukan proses pengolahan limbah. 3) BCBU (Business Capability and Enhancement Unit) Unit ini bertugas untuk meningkatkan bisnis dengan memberikan solusi bisnis 4) Efficiency and Incentive Unit ini bertugas untuk memonitor performance bisnis perusahaan melalui target-target yang telah ditentukan oleh unit ini, dan jika bisa memenuhi target, maka akan diberikan incentive. 3. Job Training Bagian ini bertanggung jawab dalam memberikan pelatihan kerja kepada karyawan baru atau lama 4. Tender Management Bagian ini mengelola pesanan-pesanan yang berasal dari customer 5. Purchasing Bagian ini adalah bagian yang menangani pembelian bahan baku atau lainnya yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan 6. IT Department Departemen ini bertugas untuk menjamin kelangsungan operasi software dan hardware, termasuk pemeliharaan dan data pendukung, pengolahan pemograman dan maintenance komputer perusahaan 61

15 7. Sales and Marketing Head Tugas dari Sales and Marketing Head antara lain: Bertanggung jawab kepada Mill Head terhadap target pemasaran produk Mengusulkan kepada Mill Head dalam hal strategi pemasaran Pada Divisi Sales and Marketing ini terdapat : Ship Product Coordinator Yaitu bagian dari departemen Sales and Marketing yang bertugas menerima pesanan dari konsumen atau pelanggan PPIC (Production Planning and Inventory Control) o Bagian ini bertugas melakukan perkiraan kebutuhan baku berdasarkan jumlah pesanan yang datang dari konsumen atau pelanggan akan produk jadi (kertas Carbon less) o Memberitahukan kepada bagian produksi tentang kuantitas produk yang harus diproduksi berdasarkan kualifikasi pelanggan 8. Engineering Head Tugas-tugasnya adalah : a) Bertanggung jawab kepada Mill Head dalam hal kelancaran mesin-mesin produksi b) Bertanggung jawab dalam hal pemakaian sparepart c) Berkoordinasi dengan bagian produksi untuk menentukan waktu jadwal shotdown d) Bertanggung jawab terhadap fasilitas-fasilitas pendukung produksi seperti pemakaian air bersih, serta pemakaian listrik 62

16 9. Production Head Tugas-tugasnya adalah : Bertanggung jawab terhadap target hasil produksi serta kualitas produk yang dihasilkan Berkoordinasi dengan bagian marketing dalam hal penentuan jenis produksi 10. Technical Division Bagian ini bertanggung jawab atas peralatan dan pemeliharaan mesin-mesin yang ada pada paper machine 11. Administration Head Tugas-tugasnya adalah : Bertanggung jawab dalam hal penangan sumber daya manusia Berkoordinasi dengan semua divisi produksi dalam hal pemakaian bahan baku Bertanggung jawab terhadap pengiriman hasil produksi serta terhadap sarana prasarana yang ada di perusahaan Bertanggung jawab dalam hal perijinan baik untuk akte perusahaan, pajak perusahaan serta perijinan bagi tenaga kerja asing Administration Head ini membawahi dua unit khusus, yaitu: a) Administration A Bagian ini memberikan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan baru maupun karyawan lama, selain itu bagian ini juga bertanggung jawab dalam penanganan bahan baku atau lainnya yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan 63

17 b) Administration B Bagian ini bertanggung jawab dalam bidang personalia atau yang bersangkutan mengenai karyawan, baik penerimaan karyawan baru maupun penempatan karyawan lama. Selain itu, bagian ini juga bertanggung jawab atas keamanan pabrik 12. Finance & Accounting Head Tugas-tuganya adalah : Bertanggung jawab kepada presiden direktur terhadap penanganan keuangan perusahaan. Berkoordinasi dengan semua pimpinan divisi termasuk Mill Head untuk menentukan budge tahunan Memeriksa dan ikut mengawasi laporan keuangan perusahaan 4.2 Hasil Pengumpulan Data Data Penjualan Data Penjualan yang digunakan merupakan data penjualan dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dari Januari 2003 Desember Data Penjualan ini akan digunakan untuk keperluan peramalan, dimana data penjualan ini merupakan jumlah kertas carbon less yang dipesan oleh pelanggan ke perusahaan selama periode tersebut. Dari data penjualan ini, dapat dilihat bahwa penjualan kertas carbon less untuk periode Januari 2003 Desember 2006 dapat dikatakan relatif stabil, dimana peningkatan yang terjadi tidak terlampau jauh. Dari data juga dapat diperlihatkan bahwa penjualan terendah terjadi di sekitar bulan Desember Febuari, karena pada periode ini banyak terjadi hari libur, sehingga kebanyakan pembeli membeli dalam jumah yang lebih banyak di luar bulan-bulan tersebut. 64

18 Tabel 4.1 Data Penjualan Kertas Carbon Less No. Tahun Bulan Penjualan Kertas Carbon Less 1 Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 4700 Sumber : PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mils 65

19 4.2.2 Data Bill Of Material Data Bill Of Material berisi komposisi bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan kertas carbon less. Setelah mengetahui jumlah kertas carbon less yang akan dihasilkan melalui peramalan penjualan maka dapat diperoleh kebutuhan bahan baku kotor untuk MRP yang diperoleh dari komposisi bahan baku kertas carbon less dengan jumlah kertas carbon less yang akan dihasilkan. Lead time untuk bahan baku import 90 hari, sedangkan untuk bahan baku lokal lead timenya 30 hari. Tabel 4.2 Data BOM (Bill Of Material) No. Nama Bahan baku Lead time sumber jumlah per ton buat sendiri atau beli 1 Base paper 30 hari lokal 0, ton 2 Pigment 90 hari beli dan import 0, ton buat sendiri atau beli 3 Capsule 30 hari lokal 0, ton 4 Binder 30 hari beli dan lokal 0, ton 5 Spacer 90 hari beli dan import 0, ton 6 Resin 30 hari beli dan lokal 0, ton 7 Additive 90 hari beli dan import 0, ton 8 Dispersant 90 hari beli dan import 0, ton Sumber : PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mils Inventory Master File (IMF) Inventory Master File (IMF) ini berisi persediaan akhir dari masing-masing bahan baku penyusun kertas carbon less, berikut persediaan akhir dari masing-masing bahan baku penyusun kertas carbon less: 66

20 4.2.4 Data Biaya Tabel 4.3 Inventory Master File (IMF) No. Nama Bahan Baku Jumlah Persediaan Akhir dalam satuan ton 1 Base paper Pigment Capsule 70 4 Binder 52 5 Spacer 90 6 Resin 26 7 Additive 76 8 Dispersant 5 Sumber : PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mils Karena data ini akan digunakan untuk keperluan perbandingan antara sistem yang berjalan diperusahaan dengan sistem MRP, dimana dari sistem MRP akan diperoleh total biaya persediaan yang hanya berupa biaya penyimpanan dan biaya pemesanan, maka data biaya yang diperlukan dari perusahaan adalah berupa biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya penyimpanan sebesar Rp 2.150,- per tonnya yang terdiri dari biaya asuransi dan listrik, dimana untuk biaya penyimpanan per ton bahan baku per bulannya sebesar Rp dan untuk listrik sebesar Rp 1.000,- Biaya Pemesanan sebesar Rp ,- untuk bahan baku lokal dan Rp ,- untuk bahan baku import. Biaya pemesanan yang terjadi terdiri dari biaya untuk telepon dan Fax (untuk bahan baku lokal Rp ,- dan Rp ,- untuk bahan baku import) administrasi pemesanan ( Rp untuk bahan baku lokal dan Rp 67

21 ,- untuk bahan baku import), dan pemeriksaan bahan baku (Rp ,- untuk bahan baku baik lokal maupun import) Tabel 4.4 Biaya Pemesanan Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon less Nama Bahan Baku Biaya Pemesanan Base paper Rp Pigment Rp Capsule Rp Binder Rp Spacer Rp Resin Rp Additive Rp Dispersant Rp Sumber : PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mils Tabel 4.5 Biaya Penyimpanan Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon less Nama Bahan Baku Biaya Penyimpanan Base paper Rp Pigment Rp Capsule Rp Binder Rp Spacer Rp Resin Rp Additive Rp Dispersant Rp Sumber : PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mils 68

22 4.3 Analisis Data Peramalan Untuk meramalkan penjualan kertas carbon less pada periode 6 bulan mendatang (Januari 2006 Juni 2006), maka yang pertama dilakukan adalah dengan memplotkan data penjualan periode 3 tahun sebelumnya.(januari 2003 Desember 2005) Data Penjualan Kertas Carbon Less Periode Januari Desember 2005 Penjualan Periode Penjualan Kertas Carbon Less Penjualan Rata-rata Gambar 4.3 Pola Data Penjualan Kertas Carbon Less Periode Januari 2003 Desember 2005 Dari pola data yang dihasilkan, maka peramalan dilakukan dengan 3 metode peramalan sebagai berikut : 1. Rata-rata bergerak (Moving Average) yang terdiri dari rata-rata bergerak 3 bulanan, 4 bulanan, 5 bulanan, 6 bulanan 2. Rata-rata bergerak dengan pembobotan (Weighted Moving Average) yang terdiri dari rata-rata bergerak dengan pembobotan 3 bulanan, 4 bulanan, 5 bulanan, 6 bulanan 3. Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing) dengan α = 0.1 sampai dengan

23 Hasil peramalan dengan menggunakan ketiga metode peramalan tersebut dapat dilihat pada lampiran 1-3, dari ketiga metode peramalan tersebut dipilih metode yang menghasilkan nilai MSE yang terkecil. Setelah dilakukan peramalan dengan menggunakan ketiga metode peramalan di atas, maka diperoleh metode peramalan dengan eksponensial smoothing dengan α =0.9 lah yang memiliki nilai MSE yang paling kecil yaitu dengan nilai MSE (Mean Squared Error) sebesar ,8. Selanjutnya metode eksponensial smoothing ini digunakan untuk meramalkan penjualan untuk periode 6 bulan mendatang (yaitu Januari 2006 Juni 2006), selanjutnya jumlah penjualan yang diperoleh dari peramalan menjadi masukan MPS pada baris Forecast, jumlah penjualan yang diperoleh dari peramalan dengan metode eksponensial smoothing yaitu: Untuk bulan Januari 2006 sebesar 4900 ton Untuk bulan Febuari 2006 sebesar 5200 ton Untuk bulan Maret 2006 sebesar 5200 ton Untuk bulan April 2006 sebesar 5100 ton Untuk bulan Mei 2006 sebesar 5200 ton Untuk bulan Juni 2006 sebesar 5200 ton 70

24 4.3.2 Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule MPS) Tabel 4.6 Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule MPS) Lead Time : 30 hari MPS Description : Kertas Carbon Less Lot size : 100 Safety Stock: On Hand : Demand Time Fences : Planning Time Fences : Period (bulanan) Forecast 4806 ton 5146 ton 5127 ton 5079 ton 5106 ton 5101 ton Actual Order Project Available Balance 4900 ton ton ton ton ton ton Available To Promise 4900 ton ton ton ton ton ton Master Schedule 4900 ton 5200 ton 5200 ton 5100 ton 5200 ton 5200 ton Sumber: data olahan Bill Of Material Kertas Carbon Less Base Paper Pigment Capsule Binder Spacer Resin Additive Dispersant Sumber : PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Gambar 4.4 Struktur Produk Kertas Carbon less 71

25 4.3.4 Perencanaan Kebutuhan Bahan (Material Requirements Planning-MRP) Tabel 4.7 Perencanaan Kebutuhan Bahan (Material Requirements Planning-MRP) Lead Time : 30 hari On Hand : MRP Description : Kertas Carbon Less Lot size : 100 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 4900 ton 5200 ton 5200 ton 5100 ton 5200 ton 5200 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory Net Requirements 4900 ton 5200 ton 5200 ton 5100 ton 5200 ton 5200 ton Planned Order Receipts 4900 ton 5200 ton 5200 ton 5100 ton 5200 ton 5200 ton Planned Order Release 4900 ton 5200 ton 5200 ton 5100 ton 5200 ton 5200 ton Sumber: data olahan 72

26 MRP Lot For Lot untuk Penentuan Ukuran Lot Size masing-masing Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon Less Tabel 4.8 MRP Lot For Lot untuk Base Paper MRP Description : Base Paper Lead Time : 30 hari Lot size : 4500 ton On Hand : 6600 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 4410 ton 4680 ton 4680 ton 4590 ton 4680 ton 4680 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 6600 ton 2190 ton 2010 ton 1830 ton 1740 ton 1560 ton 1380 ton Net Requirements ton 2670 ton 2760 ton 2940 ton 3120 ton Planned Order Receipts ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton Planned Order Release ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 73

27 Tabel 4.9 MRP Lot For Lot untuk Pigment Description : Pigment Lead Time : 90 hari Lot size : 40 ton On Hand : 154 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 229 ton 243 ton 243 ton 238 ton 243 ton 243 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 154 ton 5 ton 2 ton 39 ton 1 ton 38 ton 35 ton Net Requirements 75 ton 238 ton 241 ton 199 ton 242 ton 205 ton Planned Order Receipts 80 ton 240 ton 280 ton 200 ton 280 ton 240 ton Planned Order Release 80 ton 240 ton 280 ton 200 ton 280 ton 240 ton MRP 74

28 Tabel 4.10 MRP Lot For Lot untuk Capsule MRP Description : Capsule Lead Time : 30 hari Lot size : 30 ton On Hand : 70 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 131 ton 139 ton 139 ton 136 ton 139 ton 139 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 70 ton 29 ton 10 ton 21 ton 5 ton 16 ton 27 ton Net Requirements 61 ton 110 ton 129 ton 115 ton 134 ton 123 ton Planned Order Receipts 90 ton 120 ton 150 ton 120 ton 150 ton 150 ton Planned Order Release 90 ton 120 ton 150 ton 120 ton 150 ton 150 ton 75

29 Tabel 4.11 MRP Lot For Lot untuk Binder MRP Description : Binder Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 52 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 52 ton 14 ton 10 ton 6 ton 4 ton 0 16 ton Net Requirements 46 ton 90 ton 94 ton 96 ton 100 ton 104 ton Planned Order Receipts 60 ton 100 ton 100 ton 100 ton 100 ton 120 ton Planned Order Release 60 ton 100 ton 100 ton 100 ton 100 ton 120 ton 76

30 Tabel 4.12 MRP Lot For Lot untuk Spacer MRP Description : Spacer Lead Time : 90 hari Lot size : 20 ton On Hand : 66 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 66 ton 8 ton 4 ton 0 18 ton 14 ton 10 ton Net Requirements 32 ton 96 ton 100 ton 102 ton 86 ton 90 ton Planned Order Receipts 40 ton 100 ton 100 ton 120 ton 100 ton 100 ton Planned Order Release 40 ton 100 ton 100 ton 120 ton 100 ton 100 ton 77

31 Tabel 4.13 MRP Lot For Lot untuk Resin MRP Description : Resin Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 26 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 49 ton 52 ton 52 ton 51 ton 52 ton 52 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 26 ton 17 ton 5 ton 13 ton 2 ton 10 ton 18 ton Net Requirements 23 ton 35 ton 47 ton 38 ton 50 ton 42 ton Planned Order Receipts 40 ton 40 ton 60 ton 40 ton 60 ton 60 ton Planned Order Release 40 ton 40 ton 60 ton 40 ton 60 ton 60 ton 78

32 Tabel 4.14 MRP Lot For Lot untuk Additive Description : Additive Lead Time : 90 hari Lot size : 15 ton On Hand : 76 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 43 ton 45 ton 45 ton 44 ton 45 ton 45 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 76 ton 33 ton 3 ton 3 ton 4 ton 4 ton 4 ton Net Requirements 0 12 ton 42 ton 41 ton 41 ton 41 ton Planned Order Receipts 0 15 ton 45 ton 45 ton 45 ton 45 ton Planned Order Release 0 15 ton 45 ton 45 ton 45 ton 45 ton MRP 79

33 Tabel 4.15 MRP Lot For Lot untuk Dispersant MRP Description : Dispersant Lead Time : 90 hari Lot size : 10 ton On Hand : 5 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 5 ton 8 ton 1 ton 4 ton 7 ton 0 3 ton Net Requirements 2 ton 0 6 ton 3 ton 0 7 ton Planned Order Receipts 10 ton 0 10 ton 10 ton 0 10 ton Planned Order Release 10 ton 0 10 ton 10 ton 0 10 ton 80

34 MRP EOQ (Economic Order Quantity) untuk Penentuan Ukuran Lot Size masing-masing Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon Less Tabel 4.16 Perhitungan EOQ untuk Kebutuhan Bersih masing-masing Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon Less Nama Bahan Baku Permintaan Bahan Baku Selama 6 bulan Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan EOQ (D) Base paper ton Rp Rp ton Pigment 1439 ton Rp Rp ton Capsule 823 ton Rp Rp ton Binder 616 ton Rp Rp ton Spacer 616 ton Rp Rp ton Resin 308 ton Rp Rp ton Additive 267 ton Rp Rp ton Dispersant 42 ton Rp Rp ton 81

35 Tabel 4.17 MRP EOQ untuk Base Paper MRP Description : Base Paper Lead Time : 30 hari Lot size : 4500 ton On Hand : 6600 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 4410 ton 4680 ton 4680 ton 4590 ton 4680 ton 4680 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 6600 ton 2190 ton 2010 ton 1830 ton 1740 ton 1560 ton 1380 ton Net Requirements ton 1523 ton 1523 ton 1523 ton 1523 ton Planned Order Receipts ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton Planned Order Release ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 82

36 Tabel 4.18 MRP EOQ untuk Pigment Description : Pigment Lead Time : 90 hari Lot size : 40 ton On Hand : 154 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 229 ton 243 ton 243 ton 238 ton 243 ton 243 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 154 ton 525 ton 282 ton 39 ton 401 ton 158 ton 515 ton Net Requirements 579 ton ton ton Planned Order Receipts 600 ton ton ton Planned Order Release 600 ton ton ton MRP 83

37 Tabel 4.19 MRP EOQ untuk Capsule MRP Description : Capsule Lead Time : 30 hari Lot size : 30 ton On Hand : 70 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 131 ton 139 ton 139 ton 136 ton 139 ton 139 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 70 ton 209 ton 70 ton 201 ton 65 ton 196 ton 57 ton Net Requirements 263 ton ton ton 0 Planned Order Receipts 270 ton ton ton 0 Planned Order Release 270 ton ton ton 0 84

38 Tabel 4.20 MRP EOQ untuk Binder MRP Description : Binder Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 52 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 52 ton 194 ton 90 ton 226 ton 124 ton 20 ton 156 ton Net Requirements 227 ton ton ton Planned Order Receipts 240 ton ton ton Planned Order Release 240 ton ton ton 85

39 Tabel 4.21 MRP EOQ untuk Spacer MRP Description : Spacer Lead Time : 90 hari Lot size : 20 ton On Hand : 66 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 66 ton 348 ton 244 ton 140 ton 38 ton 314 ton 210 ton Net Requirements 379 ton ton 0 Planned Order Receipts 380 ton ton 0 Planned Order Release

40 Tabel 4.22 MRP EOQ untuk Resin MRP Description :Resin Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 26 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 49 ton 52 ton 52 ton 51 ton 52 ton 52 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 26 ton 157 ton 105 ton 53 ton 2 ton 130 ton 78 ton Net Requirements 161 ton ton 0 Planned Order Receipts 180 ton ton 0 Planned Order Release 180 ton ton 0 87

41 Tabel 4.23 MRP EOQ untuk Additive MRP Description : Additive Lead Time : 90 hari Lot size : 15 ton On Hand : 76 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 43 ton 45 ton 45 ton 44 ton 45 ton 45 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 76 ton 33 ton 243 ton 198 ton 154 ton 109 ton 64 ton Net Requirements ton Planned Order Receipts ton Planned Order Release ton

42 Tabel 4.24 MRP EOQ untuk Dispersant MRP Description : Dispersant Lead Time : 90 hari Lot size : 10 ton On Hand : 5 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 5 ton 98 ton 91 ton 84 ton 77 ton 70 ton 63 ton Net Requirements 99 ton Planned Order Receipts 100 ton Planned Order Release 100 ton

43 MRP POQ (Periodic Order Quantity) untuk Penentuan Ukuran Lot Size masing-masing Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon Less Tabel 4.25 Perhitungan POQ untuk Kebutuhan Bersih masing-masing Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon Less Nama Bahan Baku Biaya Pemesanan Kebutuhan rata-rata perbulan Biaya Penyimpanan POQ Base paper Rp ton Rp bulan Pigment Rp ton Rp bulan Capsule Rp ton Rp bulan Binder Rp ton Rp bulan Spacer Rp ton Rp bulan Resin Rp ton Rp bulan Additive Rp ton Rp bulan Dispersant Rp ton Rp bulan 90

44 Tabel 4.26 MRP POQ untuk Base Paper MRP Description : Base Paper Lead Time : 30 hari Lot size : 4500 ton On Hand : 6600 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 4410 ton 4680 ton 4680 ton 4590 ton 4680 ton 4680 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 6600 ton 2190 ton 2010 ton 1830 ton 1740 ton 1560 ton 1380 ton Net Requirements Planned Order Receipts ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton Planned Order Release ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 4500 ton 91

45 Tabel 4.27 MRP POQ untuk Pigment MRP Description : Pigment Lead Time : 90 hari Lot size : 40 ton On Hand : 154 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 229 ton 243 ton 243 ton 238 ton 243 ton 243 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 154 ton 165 ton 202 ton 239 ton 1 ton 38 ton 75 ton Net Requirements 229 ton 243 ton 243 ton ton 243 ton Planned Order Receipts 240 ton 280 ton 280 ton ton 280 ton Planned Order Release 240 ton 280 ton 280 ton ton 280 ton 92

46 Tabel 4.28 MRP POQ untuk Capsule MRP Description : Capsule Lead Time : 30 hari Lot size : 30 ton On Hand : 70 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 131 ton 139 ton 139 ton 136 ton 139 ton 139 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 70 ton 89 ton 100 ton 111 ton 125 ton 136 ton 147 ton Net Requirements 131 ton 139 ton 139 ton 136 ton 139 ton 139 ton Planned Order Receipts 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton Planned Order Release 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 93

47 Tabel 4.29 MRP POQ untuk Binder MRP Description : Binder Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 52 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 52 ton 54 ton 70 ton 86 ton 104 ton 0 16 ton Net Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton ton Planned Order Receipts 100 ton 120 ton 120 ton 120 ton ton Planned Order Release 100 ton 120 ton 120 ton 120 ton ton 94

48 Tabel 4.30 MRP POQ untuk Spacer MRP Description : Spacer Lead Time : 90 hari Lot size : 20 ton On Hand : 66 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 66 ton 188 ton 84 ton 200 ton 98 ton 214 ton 110 ton Net Requirements 202 ton ton ton 0 Planned Order Receipts 220 ton ton ton 0 Planned Order Release 220 ton ton ton 0 95

49 Tabel 4.31 MRP POQ untuk Resin MRP Description : Resin Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 26 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 49 ton 52 ton 52 ton 51 ton 52 ton 52 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 26 ton 37 ton 45 ton 53 ton 2 ton 10 ton 18 ton Net Requirements 49 ton 52 ton 52 ton 0 52 ton 52 ton Planned Order Receipts 60 ton 60 ton 60 ton 0 60 ton 60 ton Planned Order Release 60 ton 60 ton 60 ton 0 60 ton 60 ton 96

50 Tabel 4.32 MRP POQ untuk Additive MRP Description : Additive Lead Time : 90 hari Lot size : 15 On Hand : 76 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 43 ton 45 ton 45 ton 44 ton 45 ton 45 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 76 ton 33 ton 78 ton 33 ton 79 ton 34 ton 34 ton Net Requirements 0 90 ton 0 89 ton 0 45 ton Planned Order Receipts 0 90 ton 0 90 ton 0 45 ton Planned Order Release 0 90 ton 0 90 ton 0 45 ton 97

51 Tabel 4.33 MRP POQ untuk Dispersant MRP Description : Dispersant Lead Time : 90 hari Lot size : 10 ton On Hand : 5 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton 7 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 5 ton 48 ton 41 ton 34 ton 27 ton 20 ton 13 ton Net Requirements 42 ton Planned Order Receipts 50 ton Planned Order Release 50 ton

52 MRP PPB (Part Period Balancing) untuk Penentuan Ukuran Lot Size masing-masing Bahan Baku Penyusun Kertas Carbon Less EPP untuk Bahan Baku Lokal = = 42 periode bagian EPP untuk Bahan Baku Import = = 116 periode bagian Tabel 4.34 Penentuan Ukuran Lot Base Paper dengan Menggunakan EPP Periode Kebutuhan Lama Penyimpanan Periode Bagian Akumulasi Periode Bagian ton ton ton ton ton

53 Tabel 4.35 MRP PPB untuk Base Paper MRP Description : Base Paper Lead Time : 30 hari Lot size : 4500 ton On Hand : 6600 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 4410 ton 4680 ton 4680 ton 4590 ton 4680 ton 4680 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 6600 ton 2190 ton 6510 ton 1830 ton 6240 ton 1560 ton 5880 ton Net Requirements ton ton ton Planned Order Receipts ton ton ton Planned Order Release ton ton ton 100

54 Tabel 4.36 Penentuan Ukuran Lot Pigment dengan Menggunakan EPP Periode Kebutuhan Lama Penyimpanan Periode Bagian Akumulasi Periode Bagian ton ton ton ton ton ton Tabel 4.37 MRP PPB untuk Pigment Description : Pigment Lead Time : 90 hari Lot size : 40 ton On Hand : 154 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 229 ton 243 ton 243 ton 238 ton 243 ton 243 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 154 ton 165 ton 202 ton 239 ton 1 ton 38 ton 75 ton Net Requirements 229 ton 243 ton 243 ton ton 243 ton Planned Order Receipts 240 ton 280 ton 280 ton ton 280 ton Planned Order Release 240 ton 280 ton 280 ton ton 280 ton MRP 101

55 Tabel 4.38 Penentuan Ukuran Lot Capsule dengan Menggunakan EPP Periode Kebutuhan Lama Penyimpanan Periode Bagian Akumulasi Periode Bagian ton ton ton ton ton ton Tabel 4.39 MRP PPB untuk Capsule MRP Description : Capsule Lead Time : 30 hari Lot size : 30 ton On Hand : 70 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 131 ton 139 ton 139 ton 136 ton 139 ton 139 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 70 ton 89 ton 100 ton 111 ton 125 ton 136 ton 147 ton Net Requirements 131 ton 139 ton 139 ton 136 ton 139 ton 139 ton Planned Order Receipts 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton Planned Order Release 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton 150 ton Sumber: data olahan 102

56 Tabel 4.40 Penentuan Ukuran Lot Binder dengan Menggunakan EPP Periode Kebutuhan Lama Penyimpanan Periode Bagian Akumulasi Periode Bagian 0 98 ton ton ton ton ton ton Tabel 4.41 MRP PPB untuk Binder MRP Description : Binder Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 52 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 52 ton 54 ton 70 ton 86 ton 104 ton 0 16 ton Net Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton ton Planned Order Receipts 100 ton 120 ton 120 ton 120 ton ton Planned Order Release 100 ton 120 ton 120 ton 120 ton ton 103

57 Tabel 4.42 Penentuan Ukuran Lot Spacer dengan Menggunakan EPP Periode Kebutuhan Lama Penyimpanan Periode Bagian Akumulasi Periode Bagian 0 98 ton ,1 104 ton 1 bulan 104 ton 104 ton ton ,3 102 ton 1 bulan 102 ton 102 ton ton ,5 104 ton 1 bulan 104 ton 104 ton Tabel 4.43 MRP PPB untuk Spacer MRP Description : Spacer Lead Time : 90 hari Lot size : 20 ton On Hand : 66 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 98 ton 104 ton 104 ton 102 ton 104 ton 104 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 66 ton 188 ton 84 ton 200 ton 98 ton 214 ton 110 ton Net Requirements 202 ton ton ton 0 Planned Order Receipts 220 ton ton ton 0 Planned Order Release 220 ton ton ton 0 104

58 Tabel 4.44 Penentuan Ukuran Lot Resin dengan Menggunakan EPP Periode Kebutuhan Lama Penyimpanan Periode Bagian Akumulasi Periode Bagian 0 49 ton ,1 52 ton 1 bulan 52 ton 52 ton 2 52 ton ,3 51 ton 1 bulan 51 ton 51 ton 4 52 ton ,5 52 ton 1 bulan 52 ton 52 ton Tabel 4.45 MRP PPB untuk Resin MRP Description : Resin Lead Time : 30 hari Lot size : 20 ton On Hand : 26 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 49 ton 52 ton 52 ton 51 ton 52 ton 52 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 26 ton 97 ton 45 ton 113 ton 62 ton 130 ton 78 ton Net Requirements 101 ton ton ton 0 Planned Order Receipts 120 ton ton ton 0 Planned Order Release 120 ton ton ton 0 105

59 Tabel 4.46 Penentuan Ukuran Lot Additive dengan Menggunakan EPP Periode Kebutuhan Lama Penyimpanan Periode Bagian Akumulasi Periode Bagian 1 45 ton ,2 45 ton 1 45 ton 45 ton 1,2,3 44 ton 2 88 ton 133 ton 4 45 ton ,5 45 ton 1 45 ton 45 ton Tabel 4.47 MRP PPB untuk Additive MRP Description : Additive Lead Time : 90 hari Lot size : 15 ton On Hand : 76 ton Safety Stock: Period (bulanan) Gross Requirements 43 ton 45 ton 45 ton 44 ton 45 ton 45 ton Scheduled Receipts On Hand Inventory 76 ton 33 ton 138 ton 93 ton 49 ton 94 ton 49 ton Net Requirements ton ton 0 Planned Order Receipts ton ton 0 Planned Order Release ton ton 0 106

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas yang dalam kegiatan produksinya, perusahaan tersebut menerapkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN USULAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS CARBON LESS MELALUI SISTEM MRP (MATERIAL REQUIREMENTS

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) Menurut Gaspersz (2005:177) Perencanaan kebutuhan material (material requirement planning = MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan salah satu perusahaan penghasil kertas terbesar di Indonesia. PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Pipa PVC Pada bab ini ditampilkan data-data penjualan pipa PVC yang diambil pada saat pengamatan dilakukan. Data yang ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi, Analisis, dan Evaluasi Sistem Pengendalian Bahan Baku Tahun 2011 Bahan baku merupakan suatu material yang memiliki peranan penting dalam proses produksi. Ketersediaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Material Requirement Planning (MRP) Menurut Heryanto (1997, p193), persediaan adalah bahan baku atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami

Lebih terperinci

Material Requirements Planning (MRP)

Material Requirements Planning (MRP) Material Requirements Planning (MRP) Pokok Bahasan: I. Tujuan MRP II. Input & Output MRP III. Contoh Logika MRP & Struktur Produk IV. Contoh MRP Kereta Dorong V. Sistem Informasi MR Kuliah ke-4: Rabu,

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Matrikstama Andalan Mitra, sebuah perusahaan perdagangan, yang beralamatkan di Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dilakukan ataupun sebagai input dari setiap metode-metode

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS PERUS AHAAN. dalam industri pulp and paper di Indonesia. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

BAB 3 ANALIS IS PERUS AHAAN. dalam industri pulp and paper di Indonesia. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills BAB 3 ANALIS IS PERUS AHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pulp and paper di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8 Sebelum penggunaan MRP, perencanaan pengendalian persediaan biasanya dilakukan melalui pendekatan reaktif sbb : a. Reorder

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram 3.1 Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - Data Produksi - Data Kebutuhan bahan baku - Inventory Master

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta PART 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Gapura Citra Indonesia sebagai perusahaan yang memproduksi mainan anak edukatif, alat peraga sekolah, perlengkapan furniture anak dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia 46 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia PT Indomo mulia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi peralatan rumah tangga salah satu produk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN

BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN 4.1 Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data yang dilakukan pada perusahaan bertujuan untuk melakukan proses pengolahan data dan memecahkan masalah di perusahaan. Proses pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatif

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Proses dalam MRP Bill of material (BOM)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perusahaan Plastik X adalah perusahaan penghasil plastik injection process dengan orientasi pasar lokal, sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan

BAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan BAB 3 METODOLOGI Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode yang masuk dalam kategori praktek terbaik untuk melakukan pengurangan jumlah persediaan barang

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Perencanaan Kebutuhan Material Perencanaan Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning 42 BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi permasalahan sistem, proses produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning Bakery, analisis kebutuhan sistem,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Permintaan mengalami penurunan pada periode tertentu dan kenaikan pada periode setelahnya sehingga pola yang dimiliki selalu berubah-ubah (lumpy)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Arti dan Peran Persediaan Persediaan sesungguhnya memiliki arti yang penting bagi perusahaan, baik yang berorintasi perdagangan, industri jasa maupun industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE)

RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE) RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE) Pokok Bahasan: I. MPS II. Hubungan Production Plan dengan MPS III. Contoh MPS IV. Available to Promise (ATP) V. Perubahan MPS & Time Fences VI. Projected

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2005,p4), Pengendalian persediaan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan,

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang

Lebih terperinci

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N K E L O M P O K S O Y A : A H M A D M U K T I A L M A N S U R B A T A R A M A N U R U N G I K A N O V I I N D R I A T I I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N S A L I S U B A K T I T R I W U L A N D

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH

BAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH 67 BAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH 5.1 Analisa Plot Data Analisa plot data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui bentuk dari permintaan terhadap suatu barang/jasa setiap bulannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis . Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 13 Pokok Bahasan Dosen : Perencanaan Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, tingkat persaingan yang terjadi di dunia industri mengalami peningkatan. Hal ini berarti tingkat persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) Available online at http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/jkie Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah: 10 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas

Lebih terperinci

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP) PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL PERIKANAN DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di UD. Retro Gemilang Internasional Sidoarjo) 2009 Adib Fahrozi

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT REKABAJA MANDIRI memproduksi ratusan item produk yang berasal dari puluhan group produk. Mengingat begitu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING)

PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) BAB PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) TUJUAN: Setelah memahami materi ini Mahasiswa diharapkan dapat:. Memahami perencanaan terhadap dependent demand.. Mengetahui manfaat

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 126 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah 127 1 PENGUMPULAN DATA - Data spesifikasi produk - Data bahan baku - Data jumlah mesin

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penelitian Pendahuluan Dilakukan di PT. IKPP dengan melakukan pengamatan dan wawancara agar didapatkan identifikasi masalah. Setelah masalah ditemukan dilakukan studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan, pengendalian, dan pemeliharaan persediaan barang-barang fisik merupakan suatu masalah yang lazim di semua perusahaan. Untuk kebanyakan perusahaan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Sampai saat ini perekonomian Indonesia belum bisa pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan

Lebih terperinci

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Isi Lembar Pengesahan... i Lembar Pernyataan... ii Abstrak... iii Lembar Peruntukan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiv Bab

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner SWOT

Lampiran 1. Kuesioner SWOT Lampiran 1 Kuesioner SWOT Kuisioner diperlukan agar mendapatkan Faktor Strategi Eksternal dan Faktor Strategi Internal sehingga didapatkan strategi yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan. Cara pengisian:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Persediaan 2.1.1.1 Definisi serta Tujuan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Persediaan (inventory) didefinisikan sebagai sumber daya yang di simpan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi bisnis. Dalam pabrik (manufacturing), persediaan dapat terdiri dari: persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan yang 87 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan CV. Orlena yang berlokasi di Jln. K.H.Moh.Mansyur No.32A, Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian. Perusahaan

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM)

Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM) Petunjuk Sitasi: Eunike, A., Herdianto, B., & Setyanto, N. W. (2017). Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara. Perusahaan ini berada di JL. Raya Moh Toha Km 5/23 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT KYODA MAS MULIA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan spare part yang memiliki pasar sasaran baik untuk domestik maupun mancanegara. Perusahaan

Lebih terperinci