ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. WIJAYA TUNGGAL ABADI

Transkripsi

1 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. WIJAYA TUNGGAL ABADI Widianto ABSTRAK PT Wijaya Tunggal Abadi adalah sebuah perusahaan distributor berbagai macam suku cadang motor yang mendistribusikan produknya ke berbagai toko. Untuk memenuhi jumlah permintaan pelanggan dan meminimalkan biaya, perusahaan harus mempertimbangkan berapa jumlah produk yang harus dipesan untuk mencapai persediaan optimal agar tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan stok barang, khususnya Kampas Rem Jupiter MX yang merupakan produk yang paling banyak dipesan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhitungkan jumlah penjualan pada setiap periode agar persediaan stok optimal dan dapat dikelola dengan baik tanpa harus mengeluarkan biaya biaya yang tidak perlu sehingga dapat meminimalisasi total cost. Metode penelitian disini dengan wawancara langsung dan terjun langsung ke perusahaan untuk mengumpulkan data. Dalam menganalisis peramalan penjualan, dan persediaan digunakan metode peramalan antara lain Naïve Method, Moving Average, Weighted Moving Average, Linear Regression, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend dan untuk menghitung persediaan dihitung menggunakan EOQ, Penghitungan akan dilakukan secara manual dan juga menggunakan software QM for Windows 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode peramalan apa yang sesuai untuk meramalkan penjualan perusahaan. Dengan adanya perhitungan peramalan tersebut, maka perusahaan di harapkan dapat melakukan perencanaan pemesanan yang optimal. Kata Kunci : Forecasting, Inventory, EOQ ABSTRAK PT Wijaya Tunggal Abadi is a distributor spare parts company that distribute their product to various store. To meet customer demand and minimize costs, companies must consider how many products should be order to achieve optimal inventory to avoid excess or shortage of goods. Especially Jupiter MX Brake Pad which is the best sellers product. Therefore, companies must count the number of sales in each period in order to supply optimal stock and can be managed properly without having to incur costs unnecessarily so as to minimize the total cost.this research method is by direct interview and go directly to the company to collect the data. In analyzing sales forecasting, and inventory forecasting methods used among others Naïve Method, Moving Average, Weighted Moving Average, Linear Regression, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend and to calculate the inventory

2 is calculated using the EOQ, Counting will be using manually and also using software QM for Windows 2. The purpose of this study was to determine the method of forecasting to forecast sales of the company. With the calculation of the forecast, then the company is expected to perform planning optimal ordering. Keywords : Forecasting, Inventory, EOQ PENDAHULUAN Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Hal ini dipicu oleh perkembangan jaman yang menuntut manusia untuk bisa bergerak lebih mudah dalam mencapai tujuan dalam aktivitas kesehariannya. Kondisi pada saat ini jumlah transportasi publik sangat tidak mencukupi kebutuhan masyarakat dan beberapa faktor lainnya seperti minimnya keamanan, tidak tepat waktu, tidak layak pakai serta kurangnya kenyamanan angkutan publik tersebut. Hal ini mendorong masyarakat untuk membeli dan menggunakan alat transportasi pribadi ketimbang menggunakan jasa angkutan umum. Bisnis sepeda motor di Jakarta dan sekitarnya masih cukup banyak dan tinggi. Jika kita lihat, dalam 4 tahun terakhir nyaris 4 juta unit yang masuk ke ibu kota. Dalam rentang , rata-rata per hari sepeda motor yang masuk ke Jakarta tidak kurang dari unit. Itu pun dengan catatan, untuk tahun 2015 baru memakai data Januari. Tampaknya sepeda motor masih menjadi kendaraan favorit bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Sebuah survey menyebutkan bahwa mayoritas pergerakan warga kota untuk berangkat kerja menggunakan sepeda motor. Hasil survey Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) tahun 2010 itu menegaskan bahwa 48,7% pergerakan warga memakai sepeda motor. Padahal pada tahun 2002 penggunaan sepeda motor baru sekitar 21,2% yang artinya penggunaan sepeda motor melonjak lebih dari 100%. Banyak yang menilai bahwa peningkatan pendapatan perkapita mendorong kepemilikan kendaraan bermotor termasuk sepeda motor. Artinya, bila penjualan sepeda motor di Jakarta dan sekitarnya terus meningkat dalam lima tahun terakhir juga mencerminkan peningkatan daya beli masyarakatnya. Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperlihatkan adanya lonjakan penjualan sepeda motor di Jakarta dan sekitarnya. Bila pada 2011 total penjualan motor di wilayah itu sekitar 625 ribuan unit, tahun 2014 sudah menyentuh 1,1 juta unit. Data itu menyebutkan, terjadi lonjakan sekitar 78% dalam rentang waktu tersebut. Jakarta menyumbang sekitar 14% terhadap total penjualan sepeda motor anggota AISI tahun Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), penjualan Yamaha Soul GT naik cukup signifikan 41,53 % atau terjual unit di bulan September 2014 dibandingkan Agustus Soul GT tetap menjadi salah satu favorit di segmen matik Yamaha. Yang paling diminati konsumen adalah Mio GT dengan penjualannya yang terbilang tinggi unit atau

3 meningkat 16,54 %. X-Ride pun terus diburu konsumen naik 15,58 % atau terjual unit. Di kategori bebek, Jupiter Z1 dan Jupiter MX pun bertambah penjualannya. Jupiter Z1 terjual unit (naik 20,93 %) dan Jupiter MX unit (29,99 %). Total penjualan Yamaha di bulan September 2014 adalah unit atau naik 14,73 %. Merupakan akumulasi dari matik unit, sport unit dan bebek unit. Melonjaknya tingkat penggunaan sepeda motor tidak bisa terlepas dari kebutuhan transportasi warga kota. Transportasi roda dua ini dianggap lebih praktis dan mudah bila dibandingkan dengan angkutan umum yang ada dan bisa memenuhi kebutuhan untuk bergerak dari satu titik ke titik yang lain (point to point). Di sisi lain, sistem pembiayaan atau mekanisme pembayaran sepeda motor semakin mudah dengan syarat yang semakin ringan. Banyak masyarakat menggunakan sepeda motor untuk kebutuhan sehari-hari, menempuh jarak jauh dari rumah di pinggiran kota menuju sentra bisnis di pusat kota. Penggunaan dengan jam tinggi ini membutuhkan perawatan khusus. Termasuk mengganti suku cadang secara berkala demi performa mesin yang sempurna. Terutama kampas rem yang sudah lama tidak diganti dan dapat mengakibatkan kinerja dari rem yang tidak berfungsi secara maksimal sehingga dapat menimbulkan kecelakaan. Maka dari itu perlu dilakukan pengecekan secara rutin. PT. Wijaya Tunggal Abadi bergerak dalam bidang suku cadang motor berkualitas yang terletak di Jl. P. Jayakarta Ruko 117 Blok B No Jakarta. Pada penelitian kali ini, penulis akan membahas mengenai produk Kampas Rem Jupiter MX karena produk tersebut merupakan produk yang paling banyak dipesan oleh konsumen dan merupakan produk sepeda motor kelas bebek yang paling favorit berdasarkan data AISI bulan September 2014, sehingga permintaannya terjadi secara terus menerus. Selama ini, sistem peramalan penjualan PT Wijaya Tunggal Abadi hanya berdasarkan perkiraan saja sehingga sering terjadinya kekurangan dan kelebihan persediaan sehingga akan berdampak pada profit perusahaan. Dengan adanya masalah masalah tersebut penulis ingin mencari solusi untuk perusahaan dalam sistem peramalan penjualan dengan mencari metode yang cocok untuk digunakan perusahaan, menentukan persediaan optimal untuk memenuhi permintaan dan mengurangi biaya pemesanan. Forecasting atau peramalan merupakan kegiatan di mana perusahaan melakukan analisis untuk memperkirakan permintaan akan barang dan jasa di tahun mendatang. Peramalan dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan sehingga kerugian atau ketidakpastian dapat dihindari, dalam situasi saat ini di mana perusahaan membutuhkan informasi yang akurat dan cepat mengenai produk barang atau jasa yang mereka jual agar dapat mengambil keputusan dengan cepat. Peramalan juga membantu perusahaan untuk mengetahui apakah produk yang mereka jual mengalami peningkatan atau penurunan penjualan setiap tahunnya.

4 Salah satu aktivitas badan usaha yang perlu diperhatikan adalah aktivitas pengelolaan persediaan stok barang. Persediaan stok barang pada perusahaan umumnya terdiri dari beraneka ragam jumlah barang dengan jumlah yang relatif banyak. Oleh sebab itu, persediaan perlu dikelola dengan benar agar konsumen tetap puas dan percaya terhadap barang yang dihasilkan. Manajemen persediaan itu sendiri bertujuan untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan agar selalu dapat melayani permintaan atau kebutuhan konsumen dan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan, sehingga badan usaha dapat meningkatkan ketepatan waktu penyerahan barang ke konsumen serta kuantitas dan kualitas barang dalam kondisi baik. Dengan demikian kedua metode tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan agar perusahaan akan mencapai titik keuntungan optimal. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui seberapa besar keberhasilan Peramalan penjualan suku cadang motor, khususnya pada PT. Wijaya Tunggal Abadi. Hal ini yang membuat penulis merasa tertarik mengangkat peramalan penjualan suku cadang motor sebagai bahan penulisan ilmiah yang akan dibahas dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul Analisis Peramalan Penjualan dan Persediaan Barang pada PT. Wijaya Tunggal Abdi. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Apakah metode peramalan penjualan yang tepat untuk digunakan oleh PT. Wijaya Tunggal Abadi dan berapakah nilai peramalan penjualan dari metode yang paling tepat tersebut? 2. Apakah persediaan stok barang pada PT. Wijaya Tunggal Abadi sudah optimal dan berapakah jumlah optimal dengan menggunakan metode EOQ? TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perhitungan peramalan yang digunakan PT. Wijaya Tunggal Abadi dan nilai peramalan penjualan dari metode yang paling tepat. 2. Untuk mengetahui persediaan stok barang pada PT. Wijaya Tunggal Abadi sudah optimal dan jumlah optimal dengan menggunakan metode EOQ. LANDASAN TEORI Menurut Heizer dan Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

5 Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009 : 43), Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu. Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan sebagaimana ada dua cara mengatasi semua model keputusan. Pendekatan yang satu adalah analisis kuantitatif dan pendekatan lain adalah analisis kualitiatif : 1. Peramalan Kualitatif Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pendapat dan pengetahuan serta pengamalan penyusunnya. 2. Peramalan Kuantitatif Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Baik tidaknya metode yang dipergunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode yang digunakan. Menurut Heizer dan Render (2010 : 177), ada beberapa perhitungan yang biasa digunakan untuk menghitung kesalahan peramalan total. Perhitungan ini dapat digunakan untuk membandingkan model peramalan yang berbeda, mengawasi peramalan, dan untuk memastikan peramalan berjalan baik. Tiga dari perhitungan yang paling terkenal adalah deviasi mutlak rerata (Mean Absolute Deviation MAD), kesalahan kuadrat rerata (Mean Squared Error MSE), dan kesalahan persen mutlak rerata (Mean Absolute Percent Error MAPE). 1. Deviasi Rata-Rata Absolut (Mean Absolute Deviation) MAD merupakan ukuran pertama kesalahan peramalan keseluruhan untuk sebuah model. Nilai ini dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari tiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data n. Rumus untuk menghitung MAD adalah sebagai berikut : MAD = aktual - peramalan n 2. Kesalahan Rata-Rata Kuardrat (Mean Square Error) MSE merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan. MSE merupakan rata-rata selisih kuardrat antara nilai yang diramalkan dan yang diamati. Kekurangan penggunaan MSE adalah bahwa ia cenderung menonjolkan deviasi yang

6 besar karena adanya pengkuadratan. Rumus untuk menghitung MSE adalah sebagai berikut : MSE = kesalahan n peramalan 2 Menurut Sundjaja (2007 : 379), persediaan meliputi semua barang atau bahan yang diperlukan dalam proses produksi dan distribusi yang digunakan untuk proses lebih lanjut atau dijual. Menurut Heizer dan Render (2010 : 92), model kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity) adalah salah satu teknik kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan dan penyimpanan. Pengertian lead time yang dinyatakan Zulfikarijah (2005:96) merupakan waktu yang dibutuhkan antara pemesanan dengan barang sampai diperusahaan, sehingga lead time berhubungan dengan reoder point dan saat penerimaan barang. Menurut Heizer dan Render (2010 : 99), titik pemesanan ulang (Reorder Point) yaitu tingkat persediaan dimana ketika persediaan mencapai tingkat tersebut, pemesanan harus dilakukan. Menurut Taylor (2005 : 364), persediaan cadangan adalah persediaan yang disimpan untuk mengantisipasi permintaan pelanggan yang sulit diketahui dengan pasti. Stok cadangan ini disimpan untuk memenuhi permintaan musiman atau siklus. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2007 : 11), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, dimana menurut Arikunto (2006 : 108) pendekatan survei yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang merupakan pendukung kemudian menganalisis faktor-faktor tersebut. Dengan unit analisis berupa organisasi yaitu PT. Wijaya Tunggal Abadi itu sendiri. Horizon waktu / time horizon yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dimana menurut Umar (2005 : 131), merupakan sekumpulan data untuk meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi PT. Wijaya Tunggal Abadi, adalah sebagai berikut: 1. Analisis Peramalan (Forecasting Analysis) Kriteria Optimasi :

7 Variabel utama dalam penelitian ini adalah peramalan penjualan terhadap produk Kampas Rem Jupiter MX dari PT. Wijaya Tunggal Abadi, dimana penjualan ini sebagai salah satu variabel yang digunakan dalam menganalisis peramalan penjualan produk dimana variabel yang digunakan adalah penjualan produk dari Januari 2014 sampai Mei 2015 untuk penjualan di bulan Juni Analisis Persediaan (Inventory Control) Kriteria Optimasi : Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemesanan Kampas Rem Jupiter MX untuk mengetahui apakah pemesanan jumlah persediaan sudah optimal sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan di PT. Wijaya Tunggal Abadi dan mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan untuk mengelola persediaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kampas Rem Jupiter MX Januari 2014 Mei 2015 Hasil Akurasi Kesalahan peramalan penjualan Metode Peramalan Peramalan Penjualan Bulan Juni 2015 (Lusin) MAD MSE Naive Method , ,938 Moving Average 179, , ,293 Weighted Moving Average , ,49 Exponential Smoothing 172, , ,607 Exponential Smoothing with 174, , ,355 Trend Linear Regression 161, , ,342 Sumber : Hasil Pengolahan Data menggunakan QM for windows Berdasarkan hasil perhitungan serta analisis yang dilakukan, hasil yang diperoleh berdasarkan tingkat ukuran kesalahan peramalan MAD dari Naive Method adalah 72,0625 dengan Moving Average Method adalah 52,6429 dengan Weighted Moving Average Method adalah 56,1286 dengan Exponential Smoothing Method adalah 55,3361 dengan Exponential Smoothing with Trend Method adalah 58,6047 dan dengan Linear Regression adalah 45,0554. Dari hasil tingkat kesalahan peramalan yang paling kecil dari produk Kampas Rem Jupiter MX, maka berdasarkan nilai MAD nya berada pada Linear Regression Method. Sedangkan, berdasarkan hasil perhitungan serta analisis yang dilakukan, hasil yang diperoleh berdasarkan tingkat ukuran kesalahan peramalan MSE dari Naive Method adalah 7.494,938 dengan Moving Average Method adalah 4.535,293 dengan Weighted Moving Average Method adalah 4.858,49 dengan Exponential Smoothing Method adalah 4.832,607 dengan Exponential Smoothing

8 with Trend adalah 5.473,355 dan dengan Linear Regression adalah 3.527,342. Dari hasil tingkat kesalahan peramalan yang paling kecil dari produk Kampas Rem Jupiter MX, maka berdasarkan nilai MSE nya berada pada Linear Regression Method dan merupakan metode yang paling sesuai untuk digunakan oleh PT. Wijaya Tunggal Abadi. Sehingga, hasil peramalan berdasarkan nilai MAD dan MSE terkecil untuk produk Kampas Rem Jupiter MX dengan menggunakan Linear Regression Method pada peramalan untuk bulan Juni 2015 adalah 161 lusin. Setelah memperoleh metode terbaik dalam peramalan terhadap PT. Wijaya Tunggal Abadi, maka berikut ini merupakan perbandingan peramalan penjualan selama tahun 2015 menggunakan Linear Regression Method terhadap target penjualan perusahaan untuk produk Kampas Rem Jupiter MX : Kampas Rem Jupiter MX Perbandingan Hasil Peramalan Penjualan Juni 2015 Mei 2016 Menggunakan Linear Regression Method Terhadap Target Penjualan Perusahaan Bulan Peramalan Penjualan menggunakan Linear Regression Method (Lusin) Target Penjualan Perusahaan (Lusin) Juni , Juli , Agustus , September , Oktober , November , Desember , Januari , Februari , Maret , April , Mei , Total 2.032, Sumber : Hasil Pengolahan Data menggunakan QM for windows Setelah selesai melakukan peramalan penjualan Juni 2015 dengan metode yang paling kecil tingkat kesalahannya yaitu metode Linear Regression Method, maka selanjutnya menghitung tingkat persediaan yang ekonomis terhadap produk Kampas Rem Jupiter MX pada PT. Wijaya Tunggal Abadi.

9 Berikut merupakan data yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan persediaan Kampas Rem Jupiter MX pada PT. Wijaya Tunggal Abadi : Data persediaan Kampas Rem Jupiter MX Kampas Rem Jupiter MX (Demand) lusin Harga per lusin (Unit Cost) Rp Biaya Pemesanan (Ordering Cost) Rp / order Biaya Penyimpanan (Holding Cost) Rp 500 / lusin Waktu Tunggu (Lead Time) 7 hari Jumlah Hari Kerja (Days per Year) 300 hari Safety Stock 50 lusin Sumber : PT. Wijaya Tunggal Abadi Berikut adalah tabel perbandingan Inventory menggunakan peramalan Linear Regression dan Inventory menggunakan target penjualan perusahaan terhadap produk Kampas Rem Jupiter MX : Perbandingan Data EOQ Dengan Peramalan Penjualan Menggunakan Linear Regression dan Target Penjualan Perusahaan Deskripsi Metode EOQ Data Peramalan Penjualan Menggunakan Linear Data Target Penjualan Perusahaan Regression Method Demand rate lusin lusin Ordering cost Rp Rp Holding cost Rp 500 Rp 500 Unit cost Rp Rp Days per year 300 hari 300 hari Daily demand rate 6, lusin 7,26 lusin Lead time 7 hari 7 hari Safety stock 50 lusin 50 lusin Hasil Optimal order quantity 640,04 lusin 662,63 lusin Average inventory 320,02 lusin 331,3174 lusin Orders per period 3,17 3,29 Annual setup cost ,7 Annual holding cost ,7 Unit cost Total Cost ROP 97,41334 lusin 100,82 lusin Sumber : Diolah Penulis (2015)

10 Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa demand menggunakan target peramalan penjualan perusahaan yaitu sebesar lusin dimana hal tersebut akan mengakibatkan semakin besar total cost yang harus di keluarkan perusahaan yaitu sebesar Rp Jika di bandingkan yang menggunakan peramalan Linear Regression Method yaitu sebesar lusin dan total cost yang di keluarkan yaitu sebesar Rp , maka dari total cost tersebut dapat kita lihat bahwa total cost yang menggunakan peramalan Linear Regression Method akan lebih murah jika di bandingkan dengan menggunakan target peramalan penjualan perusahaan dan oleh karena itu sebaiknya perkiraan penjualan dilakukan dengan menggunakan peramalan Linear Regression Method. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis peramalan dan persediaan stok barang pada Perusahaan PT. Wijaya Tunggal Abadi serta perhitungan yang dilakukan untuk menganalisis persediaannya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisa perhitungan metode forecasting menunjukkan bahwa metode Linear Regression merupakan metode yang paling tepat diantara keenam metode laiinya untuk digunakan pada PT. Wijaya Tunggal Abadi dengan nilai peramalan penjualan pada produk Kampas Rem Jupiter MX untuk bulan Juni 2015 sebesar 161,4412 lusin. 2. Dengan menggunakan metode EOQ maka persediaan stok barang pada PT. Wijaya Tunggal Abadi sudah optimal dan jumlah optimal yang bisa dipesan pada produk Kampas Rem Jupiter MX adalah sebesar 640 lusin untuk setiap kali pemesanan. SARAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka saran yang akan diberikan kepada PT. Wijaya Tunggal Abadi agar perencanaan dan pengendalian persediaan stok barang dapat berjalan dengan baik, sebaiknya perlu dilakukan : 1. Perusahaan perlu melakukan metode peramalan Linear Regression sehingga tidak akan terjadi kekeliruan dalam menetapkan jumlah Kampas Rem Jupiter MX yang akan dijual terlebih dahulu agar dapat diketahui perkiraan permintaan dimasa mendatang, sehingga dalam perencanaan penyediaan stok barang dapat lebih pasti dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi PT. Wijaya Tunggal Abadi. 2. Selain menggunakan metode peramalan di dalam upaya mengetahui besarnya permintaan Kampas Rem Jupiter MX yang akan dipesan, sebaiknya Perusahaan PT. Wijaya Tunggal Abadi menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) sebab metode tersebut dapat memberikan informasi berapa kuantitas pemesanan yang optimal pada saat memesan dan berapa biaya optimal yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memaksimalkan sistem

11 persediaannya sehingga dapat mengurangi dan meminimalisi biaya-biaya persediaan yang tidak terlalu penting. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Daft, L, Richard. (2006). Manajemen 2. Jakarta: Salemba Empat Gaspersz, Vincent. (2005). Production Planning and Inventory Control. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Heizer, Jay & Render, Barry. (2010). Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat Herjanto, Eddy. (2007). Manajemen Operasi. Jakarta: Grasindo Nachrowi, D & Usman, H. (2006). Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta : Grasindo Nuh Hamizar, Muhammad. (2009). Intermediate Accounting. Jakarta : PF Fajar Prasetya, Hery & Lukiastuti, F. (2009). Manajemen Operasi. Yogyakarta : Med Press Rangkuti, Freddy. (2005). Great Sales Forecast for Marketing. Jakarta : Gramedia Pustaka Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Sundjaja, Ridwan,S. (2007). Manajemen Keuangan. Jakarta : Literata Lintas Media Taylor, W, Bernard. (2005). Sains Manajemen. Jakarta : Salemba Empat Umar, Husein. (2005). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE Zulfikarijah, F. (2005). Manajemen Persediaan. Malang : Universitas Muhammadiyah RIWAYAT PENULIS Widianto lahir di kota Medan pada 30 Maret Penulis. Penulis menamatkan pendidikan S1 Universitas Bina Nusantara dalam bidang Bisnis Manajemen pada tahun 2015