BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL TOYOTA RUSH DAN PENANGANANNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL TOYOTA RUSH DAN PENANGANANNYA"

Transkripsi

1 BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL TOYOTA RUSH DAN PENANGANANNYA 3.1 Pengertian perawatan mesin Perawatan mesin adalah kegiatan atau usaha untuk menjaga, mempertahankan, dan memaksimalkan kinerja mesin agar tetep pada kondisi yang prima. Untuk memaksimalkan kinerja mesin agar tetap prima saat pemakaian sehari-hari maka harus rutin dirawat dan dicek secara berkala dan dibawa ke bengkel resmi agar kerusakan pada mesin yang tidak bisa kita deteksi sendiri atau tidak kita ketahui, dapat terdeteksi dan dapat diperbaiki secara langsung tanpa merusak komponenkomponen yang lainnya. Pemeriksaan keamanan sebelum perjalanan adalah ide yang baik, untuk melakukan pemeriksaankeamanan sebelum memulai suatu perjalanan. Pemeriksaan beberapa menit saja, dapat membantu kepastian keamanan dan kenyamanan berkendara. Hanya diperlukan pemahaman dasar atas kendaraan kita, serta kejelian mata. Sebelum menghidupkan mesin kita harus memeriksa bagian luar kendaraan, yaitu: Ban (termasuk ban cadangan) Periksa tekanan ban dengan menggunakan pengukur (gauge) dan periksa dengan teliti bagian yang terpotong, rusak, atau keausan yang berlebihan. Mur roda pastikan bahwa mur roda tidak ada yang kurang ataupun kendur. Kebocoran fluida Setelah kendaraan diparkir selama beberapa waktu, periksa bagian kolong dari adanya kebocoran bahan bakar, oli, air atau fluida. (air yang menetes dari AC setelah penggunaan adalah normal). Lampu-lampu Laporan Kerja Praktek 10

2 Pastikan bahwa lampu-lampu besar, lampu rem,lampu belakang, lampu tanda belok, dan lampu-lampu lainnya menyala. Periksa arah sinar lampu besar. Bagian dalam kendaraan yaitu: Dongkrak dan kunci mur roda Pastikan tersedianya dongkrak dan kunci mur roda. Sabuk keselamatan Periksa bahwa gesper dapat mengunci dengan sempurna. Pastikan bahwa belt tidak aus atau terurai. Instrumen dan alat kontrol Yang utama, pastikanlah bahwa indicator pengingat service dan lampu instrument bekerja dengan baik. Rem Pastikan bahwa pedal memiliki gerak bebas yang cukup. Bagian dalam ruang mesin yaitu: Fuse cadangan Pastikan tersedianya fuse cadangan. Fuse cadangan harus meliputi keseluruhan tingkat ampere yang tercantum pada tutup kontak fuse. Permukaan cairan pendingin mesin Pastikan bahwa permukaan cairan pendingin mesin adalah benar sesuai batas petunjuk maksimum/minimum cairan pendinginnya. Baterai dan kabel Seluruh sel baterai harus terisi dengan air destilasi pada ketinggian yang benar. Periksa terminal yang berkarat dan longgar, serta keretakan cabinet. Perikas kondisi kabel dan persambungannya. Wiring Periksa adanya kerusakan, longgar atau putus hubungan. Saluran bahan bakar Periksa saluran dari kemungkinan bocor atau persambungan yang longgar. Laporan Kerja Praktek 11

3 3.2 Perawatan manual Perawatan mesin dapat kita lakukan sendiri dan dapat kita pantau sendiri agar berkendara menjadi lebih tenang dan nyaman. Perawatan yang dapat kita lakukan sendiri adalah: Mesin dan chasis Pemeriksaan permukaan oli mesin Pemeriksaan permukaan cairan pendingin mesin Pemilihan tipe cairan pendingin Pemeriksaan radiator Pemeriksaan tekanan pemompaan ban Pemeriksaan dan penggantian ban Merotasi ban Mengganti pelek roda Perhatian tentang pelek roda aluminium Pemeriksaan kondisi baterai Perhatian tentang pengisian kembali baterai Pemeriksaan dan mengganti fuse Menambah fluida pembasuh Mengganti bola lampu periksa pedal kopling periksa free play pedal rem periksa langkah rem periksa langkah rem parkir periksa minyak rem menganti karet wiper Laporan Kerja Praktek 12

4 Mesin dan chasis Pemeriksaan permukaan oli Gambar 3.1 dipstick Dengan mesin berada dalam temperature kerja dan mesin mati, periksa permukaan oli pada dipstik oli. - Untuk mendapatkan pembacaan yang benar, maka kendaraan harus diparkir di tempat yang rata. Setelah mematikan mesin, tunggulah dulu beberapa menit agar oli turun kedasar mesin. - Tarik dipstick keluar, dan hapus dengan kain lap. - Masukan kembali dipstick lalu dorong masuk sejauh mungkin, apabila tidak pembacaan dapat menjadi keliru. - Tarik dipstick keluar dan periksalah permukaan oli pada bagian ujungnya. Apabila ternyata permukaan oli berada dibawah atau sedikit diatas garis permukaan rendah, maka tambahkan oli mesin dengan tipe yang sama. Lepas tutup pengisi oli dan tambahkan oli sedikit demi sedikit menggunakan corong, kemudian periksa dengan dipstick. Jumlah perkiraan oli Laporan Kerja Praktek 13

5 yang perlu diisi antara permukaan rendah dan permukaan penuh pada dipstick ditunjukan sebagai berikut: PELUMASAN MESIN 1.5L (1.6 qt., 1.3 lmp.qt.) Kapasitas oli ( kuras dan isi kembali ), L (qt., lmp. qt.): Dengan saringan 3.0 (3.2, 2,6) Tanpa saringan 2.7 (2.9, 2.4) Toyota Genuine Motor Oli telah digunakan pada kendaraan anda. Gunakan Toyota Genuine Motor Oli yang telah disetujui Toyota atau yang setara guna memenuhi tingkat dan viskositas. Tingkat oli: 20W-50 dan 15W-40 API grade SL atau SM oli mesin multigrade. 10W-30 dan 5W-30 API grade SL Energy-Conserving, SM Energy-Conserving atau ILSAC oli mesin multigrade. Viskositas oli yang dianjurkan ( SAE ): Gambar 3.2 viskositas oli Laporan Kerja Praktek 14

6 Apabila menggunakan oli mesin SAE 10W-30 atau oli mesin dengan viskositas yang lebih tinggi pada temperature yang sangat rendah, maka mesin akan menjadi sulit start, jadi sangat dianjurkan untuk menggunakan oli mesin SAE 5W-30. Pada saat permukaan mencapai batas yang benar, pasanglah tutup pengisi dengan kencang menggunakan tangan. Symbol API service ditempatkan dimana saja pada sisi luar kaleng oli. Bagian atas dari label memperlihatkan kualitas oli oleh penunjuk API ( American Petroleum Institute ) misalnya SM. Bagian tangah dari label memperlihatkan grade viskositas SAE misalnya SEA 10W-30. Energy-Conserving diperlihatkan pada bagian bawah label, menunjukan bahwa oli memiliki kemampuan menghemat bahan bakar. Tanda sertifikat ILSAC ( International Lubricant Standardization and Approval Committee ) ditampilkan pada bagian depan dari kaleng. Untuk memastikan penggunaan terbaik pelumas pada kendaraan anda, gunakanlah Toyota Genuine Motor Oli yang tersedia, karena telah diuji dan terbukti sesuai bagi semua mesin Toyota Pemeriksaan permukaan cairan pendingin mesin Pemeriksaan cairan pendingin mesin dapat dilihat memalui tangki reservoir air pendingin yang tembus pandang pada saat mesin dingin. Permukaan air yang benar adalah apabila berada diantara FULL dan LOW pada reservoir. Bila permukaan rendah, maka tambahkan air pendingin tipe ethyleneglycol untuk perlindungan karat terhadap komponen aluminium. Permukaan air pendingin tergantung pada temperature mesin. akan tetapi, apabila permukaan air dibawah atau tepat digaris LOW, tambahkan air pendingin. Jagalah agar permukaannya berada pada garis FULL. Apabila permukaan air pendingin turun dalam waktu yang singkat setelah penambahan, kemungkinan ada kebocoran didalam system. Lakukan pemeriksaan visual pada radiator, slang, tutup radiator dan sumbat penguras serta pompa air. Apabila tidak ditemukan adanya kebocoran, kita minta pada dealer Toyota / bengkel resmi Laporan Kerja Praktek 15

7 untuk memeriksa kebocoran tekanan tutup radiator dan kebocoran pada system pendinginan Pemilihan tipe cairan pendingin Penggunaan cairan pendingin yang tidak tepat dapat merusak system pendingin mesin. gkita dapat menggunakan anjuran dari bengkel resmi seperti Toyota Super Long-life Coolant atau cairan pendingin mesin dengan teknologi long-life hybrid organic acid ethylene glycol berbahan dasar non-silicate, nonanime, non-nitrite, dan non-borate yang sejenis dengan kualitas tinggi. ( Cairan pendingin mesin adalah teknologi long-life hybrid organic acid adalah kombinasi antara phospat rendah dan asam organic. ) Toyota Super Long-life Coolant adalah campuran dari 50% cairan pendingin mesin dan 50% air yag telah di-ionisasikan. Cairan pendingin ini memberikan perlindungan sampai dengan suhu -35 C ( -31 F ) Pemeriksaan radiator Radiator adalah komponen yang berfungsi sebagai pengatur suhu mesin. Di dalamnya, terdapat air radiator yang bertugas mendinginkan mesin. Untuk mencegah korosi, air radiator perlu diganti secara berkala. Kebocoran dalam sistem terjadi ketika air radiator terhisap masuk ke ruang bakar atau masuk ke dalam sistem pelumasan. Anda bisa mengecek kondisi oli terlebih dahulu. Apabila warna oli berubah seperti susu, tandanya air telah masuk ke dalam sistem pelumasan. Jika warna oli tidak berubah, kemungkinan air terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Ada baiknya mengisi air radiator dengan air murni H2O. Air murni H20 bisa didapat di bengkel dan toko otomotif. Ciri-ciri air murni adalah bertutup biru dengan keterangan bisa digunakan untuk air radiator. Selain itu,anda bias gunakan radiator coolant. Radiator coolant berfungsi sebagai pelumas,memperlambat terjadinya korosi, dan meningkatkan titik didih air. Jika menggunakan coolant untuk radiator, sebaiknya tidak mengganti-ganti merek untuk menghindari reaksi kimia antar merek. Anda juga bisa menggunakan Laporan Kerja Praktek 16

8 campuran antara air murni dan radiator coolant untuk mengisi air radiator. Dengan demikian, radiator Anda akan tetap awet, tidak mudah bocor, dan tidak mudah panas. Pada kondisi darurat, dengan kondisi mesin panas, kita dapat memeriksa dan menambah air radiator dengan cara berikut, ini: - Hentikan kendaraan Anda ditempat yang aman - Biarkan mesin dalam keadaan hidup - Buka tutup mesin - Ambil kain atau lap dan basahkan dengan air, kemudian putar tutup radiator perlahan-lahan hingga udara panas dalam radiator mengalir keluar. - Biarkan air keluar dari tekanan radiator keluar hingga terhenti. - Buka tutup radiator - Tambahkan air kedalam radiator sampai penuh - Injak pedal gas - Tambahkan air kembali kedalam radiator - Tutupkan kembali tutup radiator - Mobil sudah siap dipakai kembali Yang harus diperhatikan anda dalam penggantian air radiator. Jangan sekali-kali Anda menambah air radiator pada saat mesin panas dalam keadaan mesin mati. Karena kemungkinan besar Anda akan terkena semburan air panas yang keluar dari lubang radiator saat air diisi. Kulit bisa melepuh jika terkena cipratan air radiator. Hal ini terjadi karena tekanan air didalam radiator lebih besar dari tekanan udara diluar radiator, hingga air akan menyemprot keluar. Maka dari itu, dinginkan mesin anda terlebih dahulu mesin mobil anda sebelum melakukan penggantian air radiator Pemeriksaan tekanan ban Laporan Kerja Praktek 17

9 Tekanan udara pada ban janganlah disepelekan, Karena tekanan ban sangat berpengaruh pada kenyamanan berkendara. Kita harus memeriksa tekanan ban setiap 2 minggu atau sekurang-kurangnya sekali dalam 1 bulan. Dan jangan lupakan memeriksa tekanan ban cadangan. Tekanan yang salah dapat membuat boros bahan bakar, mengurangi kenyamanan berkendara, mengurangi umur ban serta mengurangi keamanan dalam berkendara. Adapun ukuran ban dan tekanan pemompaan sebagai berikut: Ukuran ban: 235/60R 100H Tekanan pemompaan ban saat dingin, kpa (kgf/cm² atau bar, psi) depan: 210 (2.1, 31) belakang: 210 (2.4, 31) Instruksi pemeriksaan tekanan ban sebagai berikut: Tekanan ban hanya diperiksa pada saat dingin. Apabila kendaraan telah diparkir sekurang-kurangnya 3 jam atau apabila kendaraan belum dijalankan lebih dari 1,5 km atau 1 mil, maka kita dapat melakukan pembacaan pengukuran. Gunakan selalu pengukur tekanan. Apabila hanya berdasarkan pandangan saja, dapat menjadi keliru. Disamping itu selisih yang hanya sedikit saja pada tekanan ban dapat mengurangi kualitas pengendara. Jangan menurunkan tekanan ban setelah pengendaraan Apabila tekanan ban sedikit meningkat setelah pengendaraan itu adalah hal yang normal. Pastikanlah untuk memasang kembali tutup katup udara. Tanpa tutup, maka kotoran atau kelembaban dapat masuk kedalam katup udara, sehingga mengakibatkan kebocoran. Dampak dari kurangnya tekanan ban yaitu: Laporan Kerja Praktek 18

10 - Keausan yang berlebihan - Keausan yang tidak rata - Kemudi berat - Kemungkinan pecahnya ban karena terlampau panas - Berkurangnya kerapatan pada bead ban - Deformasi ban / separasi ban, tekanan ban yang terlalu tinggi (overinflation) - Pengendaraan terasa kasar - Keausan yang berlebihan pada bagian tengah telapak ban. - Kemungkinan rusaknya ban melewati permukaan jalan yang rusak Pemeriksaan dan mengganti ban Gambar 3.3 indikator keausan ban Pemeriksaan ban Laporan Kerja Praktek 19

11 periksa telapak ban tehadap indicator keausan ban. Apabila indicator menunjukan keausan, gantilah ban. indikator keausan ban diperlihatkan dengan tanda TWI atau tanda yang terletak pada dinding ban. Ban pada Toyota dilengkapi dengan indikator keausan ban terpadu untuk membantu mengetahui kapan perlu mengganti ban. Apabila kedalaman alur telapak ban aus hingga menjadi tinggal 1,6 mm (0,06 in) atau kurang, maka indicator ini akan terlihat. Dan apabila kita menjumpai indicator pada dua atau lebih alur ban, maka ban harus diganti. Semakin tipis telapak ban, maka resiko slip akan lebih besar. Apabila ada kerusakan pada ban seperti terpotong, sobek atau retak yang dalam sehingga bahan terlihat, atau tonjolan yang menunjukan kerusakan didalam, maka diwajibkan mengganti ban. Bila udara hilang selama berkendara, jangan meneruskan pengendaraan dengan ban yang kempes. Pengendaraan, bahkan dengan jarak pendek dapat merusak ban yang paada akhirnya tidak dapat diperbaiki. Ban yang berumur lebih dari 6 tahun, perlu diperiksa oleh teknisi yang mengerti, sekalipun tidak Nampak adanya kerusakan. Ban akan menjadi rusak termakan usia meskipun tidak pernah atau jarang digunakan. Hal demikian juga berlaku pada ban cadangan, dan ban yang disimpan untuk penggunaan yang akan datang. Mengganti ban Pada saat mengganti ban, gunakan ban yang sama dengan ukuran dan konstruksi ban yang sedang digunakan dan dengan kemampuan beban yang sama atau lebih besar. Penggunaan ban dengan ukuran atau tipe yang berbeda, dapat mempengaruhi pengemudian, kalibrasi speedometer/odometer, jarak ke tanah, dan jarak antara bodi dan ban. Apabila ban diganti, maka roda harus di-balance. Roda yang tidak balance, dapat berpengaruh pada pengemudian kendaraan serta umur ban. Roda dapat menjadi tidak balance karena penggunaan biasa dan oleh sebab itu ban perlu di-balance kembali sewaktu-waktu Merotasi ban Laporan Kerja Praktek 20

12 Gambar 3.4 rotasi ban Untuk meratakan keausan ban serta membantu memperpanjang umur ban, Toyota menganjurkan untuk merotasi ban kira-kira setiap 5000 km. akan tetapi, saat yang paling tepat untuk merotasi ban itu tergantung pada kebiasaan berkendara dan kondisi permukaan jalan. Pada saat merotasi ban, periksa pula ketidakrataan, keausan serta kerusakan ban, kesalahan alignment roda, roda tidak balance atau pengereman yang berat Mengganti pelek roda Apabila pelek roda rusak, misalnya bengkok, retak atau berkarat berat, maka pelek roda harus diganti. Bila kita lalai mengganti pelek roda yang rusak, ban dapat lepas dari pelek roda, sehingga dapat kehilangan control kemudi. Jika ingin mengganti pelek roda, pastikan bahwa pelek roda pengganti memiliki kapasitas beban, diameter, lebar rim, dan offset yang sama dengan pelek roda yang diganti. Pelek roda dengan ukuran dan tipe yang berbeda dapat berpengaruh buruk pada kemudi, umur roda, dan bantalan roda, pendinginan rem, kalibrasi Laporan Kerja Praktek 21

13 speedometer/odometer, kemampuan rem, arah sinar lampu besar,tinggi bumper, jarak terendah kendaraan ke tanah serta celah ban terhadap bodi dan chasis. Penggantian dengan pelek roda bekas tidak dianjurkan, karena mungkin pelek roda bekas tersebut pernah mengalami penggunaan kasar pada jarak tempuh panjang, sehingga dapat merusak tanpa ada tanda peringatan terlebih dahulu. Demikian pula, pelek yang telah bengkok dan diluruskan kembali telah mengalami perubahan struktur sehingga tidak boleh digunakan Perhatian tentang pelek roda aluminium dalam penggunaan pelek roda aluminium ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu: Pada saat memasang pelek roda aluminium, periksa bahwa mur roda masih kencang setelah mengendarai kendaraan sejauh 1600 km pertama. Setelah melakukan rotasi ban, perbaikan ban, perbaikan ban atau penggantian ban, periksa kembali kekencangan mur roda setelah jarak tempuh mencapai 1600 km. Gunakan hanya mur roda dan kunci roda Toyota yang telah dirancang bagi pelek aluminium tersebut. Pada saat membalance roda, gunakan hanya timah balance Toyota atau yang setara dan gunakan palu plastic atau palu karet untuk memasangnya. Untuk beberapa pelek roda aluminium, periksalah secara berkala dari kemungkinan rusak. Apabila terdapat kerusakan harus segera diganti Pemeriksaan kondisi baterai Laporan Kerja Praktek 22

14 Gambar 3.5 baterai Periksa baterai terhadap perkaratan atau hubungan longgar, keretakan, atau klem kendor. a. Apabila baterai berkarat, basuhlah dengan larutan air panas dan soda api. Olesi bagian luar terminal demngan gemuk untuk mencegah perkaratan lebih lanjut. b. Bila klem kabel baterai longgar, kencangkan bautnya dan jangan terlampau kencang c. Kencangkan klem yang menghadap ke bawah secukupnya untuk menahan baterai pada tempatnya.pengencangan yang berlebihan dapat merusak baterai. Setelah memeriksa baterai, pasang kembali penutup baterai Memeriksa fluida baterai Laporan Kerja Praktek 23

15 Gambar 3.6 batas fluida baterai Memeriksa memalui garis permukaan fluida, permukaan fluida (elektrolit) harus berada diantara garis tertinggi dan terendah. Pada saat memeriksa permukaan fluida, periksa-lah pada ke-enam selnya, bukan hanya satu atau dua sel saja. Apabila permukaannya lebih rendah dari garis terendah, maka tambahkan air suling pada sel-sel yang kekurangan fluida Perhatian tentang pengisian kembali baterai Selama pengisian kembali, baterai menghasilkan gas hydrogen. Oleh sebab itu, sebelum mengisi: 1. Lepas sumbat ventilasi 2. Apabila mengisi dengan baterai terpasang pada kendaraan, pastikan untuk melepas kabel massanya. 3. Pastikan bahwa power switch pada alat pengisi baterai berada pada posisi OFF di saat penyambungan dan pemutusan kabel pengisian Memeriksa dan mengganti fuse Laporan Kerja Praktek 24

16 Contoh fuse yang BAGUS dan PUTUS Gambar 3.7 fuse Jika tidak yakin fuse telah putus, cobalah untuk mengganti fuse yang diduga putus dengan yang baik. Apabila fuse telah putus, pasangkan fuse yang baru pada klipnya. Pasangkan hanya fuse yang berkemampuan ampere seperti yang ditentukan pada tutup kotak fuse. Jika tidak memiliki fuse cadangan dalam kondisi darurat, kita dapat menggunakan CIG, yang masih memungkinkan untuk pengendaraan yang normal, dan gunakanlah fuse tersebut untuk menggantikan fuse yang berkemampuan ampere sama. Apabila tidak mendapatkan fuse yang berkemampuan ampere sama, maka gunakan yang berkemampuan lebih rendah, akan tetapi yang sedekat mungkin dengan yang digantikan. Apabila kemampuan ampere-nya lebih rendah dari spesifikasi, maka fuse mungkin akan putus kembali, tetapi hal ini bukanlah pertanda adanya kerusakan. Pastikan untuk mendapatkan fuse yang benar sesegera mungkin dan kembalikan fuse pengganti sementara pada klipnya. Apabila fuse baru cepat putus kembali, maka pertanda ada masalah pada system elektrikalnya Menambah fluida pembasuh Laporan Kerja Praktek 25

17 Apabila pembasuh kaca tidak bekerja, kemungkinan tangki fluida pembasuh telah kosong. Tambahkan fluida pembasuh. Kita dapat menggunakan air tawar sebagai fluida pembasuh. Akan tetapi, di-area yang dingin dimana temperature berada dibawah titik beku, gunakan fluida pembasuh yang mengandung zat anti beku. Produk ini tersedia di dealer Toyota dan toko-toko auto part. Ikuti petunjuk tentang jumlah yang harus dicampur dengan air dari pabrik pembuat Mengganti bola lampu Ilustrasi berikut memperlihatkan bagaimana menenangi bola lampu. Pada saat mengganti bola lampu, pastikan bahwa switch pengapian dan switch lampu dengan daya yang diberikan dalam table dibawah ini. BOLA LAMPU W JENIS Lampu besar (jauh) Lampu besar (dekat) Lampu kabut depan Lampu parker Lampu tanda belok depan Lampu tanda belok belakang Lampu belakang / rem Lampu mundur High mounted stop lamp /5 16 A B C D F E D D Ket: A: bola lampu halogen HB3 B: bola lampu halogen H11 C: bola lampu halogen H8 D: bola lampu kaki baji E: bola lampu kaki baji (kuning) F: bola lampu ujung tunggal (kuning) G: bola lampu ujung ganda (high yang terpasang di 16 D pintu belakang) Lampu plat nomor 16 D Lampu interior depan 5 G Lampu interior belakang 8 G Periksa Pedal Kopling Laporan Kerja Praktek 26

18 Tekan pedal kopling pelan- pelan dengan tangan hingga terasa tertahan, dan ukur free play sesuai dengan spesifikasinya Periksa free play pedal rem 1. Matikan mesin dan tekan pedal rem lebih dari lima kali untuk menghilangkan kevakumannya di booster rem. 2. Ukur free play pedal dengan menarik pedal rem ke arah anda 3. Periksa apakah free play sesuai dengan spesifikasinya Periksa langkah pedal rem Gambar 3.8 pedal rem 1. Parkir kendaraan ditempat datar 2. Pindah tuas transmisi manual keposisi netral, atau transmisi otomatis ke P 3. Aktifkan rem parkir 4. Saat mesin hidup, tekan pedalk rem beberapa kali 5. Tekan pedal rem dengan tenaga 294 N (30 kgf), dan ukur jarak antara bagaian atas pedal dengan lantai 6. Periksa apakah langkah pedal sesui dengan spesifikasi Laporan Kerja Praktek 27

19 7. Periksa juga apakah langkah pedal masih sama Periksa langkah rem parkir Gambar 3.9 tuas rem parkir 1. Parkir kendaraan di tempat datar 2. Pindah tuas transmisi manual ke posisi netral, dan transmisi otomatis ke P 3. Tekan kuat-kuat pedal rem 4. Bebaskan rem parkir 5. Tarik tuas rem parkir pelan-pelan, dan hitung takikan dengan tenaga 196 N (20 kgf) 6. Periksa jumlah takikan apakah sesuai spesifikasi Periksa minyak rem Laporan Kerja Praktek 28

20 Gambar 3.10 tangki minyak rem 1. Periksa apakah ketinggian minyak rem berada diantara garis MAX dan MIN. 2. Jika ketinggian minyak rem terlalu rendah, tambahkan sampai garis batas MAX Mengganti karet wiper Gambar 3.11 wiper Laporan Kerja Praktek 29

21 1. Tarik karet sampai stopper karet terlepas dari claw pada blade 2. Tarik karet dari blade 3. Masukan plat ke karet, perhatikan arah defleksi dari plat tersebut 4. Masukan karet ke blade dari sisi yang tidak ada stoppernya 5. Ketika memasang blade pada lengan wiper, pasang sedemikian sehingga sisi dengan stopper terpasang pada sisi pengemudi 3.3 Masalah pada mesin otomatis (matic) Perilaku yang salah dapat membuat usia pakai peranti pemindah daya mesin ke roda ini menjadi lebih singkat, namun kadang kita tak menyadarinya. Apa saja itu? Percayakah Anda kalau perawatan transmisi otomatis jauh lebih mudah dibanding manual? Transmisi pintar ini akan tetap terjaga performanya selama oli transmisi yang mengalir didalamnya tetap terjaga. Namun perlakuan yang salah terhadap transmisi ini juga bisa mengakibatkan masalah. Walau tidak fatal, kelalaian-kelalaian kecil ini menjadi awal dari kerusakan transmisi pintar Anda secara keseluruhan. 1. Tidak memindahkan posisi tuas ke N saat berhenti lama Kadang pengendara mobil matic terbuai dengan kemudahan yang diberikannya. Termasuk ketika berhenti lama di tengah kemacetan atau saat lampu merah. Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra, karena harus bekerja disaat suplai udara segar terbatas. Sebaiknya, pindah posisi tuas ke N ketika anda sedang berhenti dengan waktu yang lebih dari 60 detik. Hal ini bertujuan agar pelumas di transmisi tidak meningkat drastis ketika menghadapi kondisi seperti itu. 2. Langsung tancap gas setelah memindah tuas ke D Lantaran terburu-buru, kerap pengendara mobil matic langsung memindahkan posisi tuas ke D dan menginjak pedal gas seketika itu, padahal transmisi perlu waktu untuk melakukan proses "Engage" dengan memindahkan tekanan fluida ke arah torque conventer. Bila kebiasaan ini tidak dihentikan, maka katup solenoid di dalam transmisi lebih mudah rusak sehingga kerusakan rentan terjadi Laporan Kerja Praktek 30

22 3. Sering melakukan engin brake berlebihan Untuk memperoleh engine brake, transmisi otomatis boleh digunakan pada posisi gigi yang lebih rendah. Namun sebaiknya lakukan perpindahan pada putaran mesin dibawah 3000 Rpm. Sebab, bila diatas angka itu, akibatnya terjadilah hard friction yang mengurangi umur pakai dari kopling gesek didalam transmisi matik. 4. Mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi Untuk memperoleh kemampuan berakselerasi optimal, putaran mesin pun perlu dijaga. Salah satunya dengan mempertahankakn posisi gigi yang tepat, agar mesin bekerja diputaran yang cukup tinggi. Tapi perilaku ini tidak cocok ketika kita menggunakan transmisi matic, karena transmisi ini menggunakan kampas kopling basah, membuat selip menjadi sangat mudah terjadi, apalagi bila pengemudi kerap memindahkan posisi tuas transmisi yang berefek pada longgarnya beraring pada mainshaft. Kejadian ini ditandai dengan gejala semakin lamanya perpindahan antara gigi yang ada. Hal ini hanya bisa terjadi ketika putaran mesin hampir pada Redline. saran saya jangan mengurangi gigi pada saat putaran tinggi. 5. Perpindahan dari D ke R saat melaju Pengoperasian tuas ketika pengendara hendak parkir, tentu memerlukan kecepatan tangan dalam memindahkan tuas. Tapi, jika dilakukan dengan kasar, maka transmisi otomatis dapat berakibat kerusakan internal maupun eksternal ditransmisi. Didalam, kerusakan yang terjadi pada planetrary gear dan one way clutch. Sementara komponen diluar transmisi yang bisa terpengaruh seperti cross joint pada as kopel, engine mounting dan as roda pada penggerak roda depan. 6. Menahan transmisi di posisi gigi 1 secara terus menerus kadang kebutuhan engine brake dan performa akselerasi dijalan menurun atau menanjak yang curam memerlukan transmisi berada di posisi gigi 1. Tapi, sebaiknya Laporan Kerja Praktek 31

23 kondisi ini hanya dipergunakan ketika diperlukan saja. Dalam kondisi normal, hal ini perlu dihindari. Sebab, beban kopling semakin berat, apalagi bila dilanjutkan dengan perpindahan ke posisi gigi yang lebih tinggi pada transmisi otomatis. Dimana masih menggunakan katup membuat performa komponen per dibalik aktuator piston tersebut bisa bermasalah akibat tekanan berlebih. Hal ini kemudian mengakibatkan perpindahan menjadi tidak nyaman atau menyentak. Jika sampai terjadi, terpaksa harus melakukan penggantian komponen. 3.4 Masalah yang biasanya terjadi pada penggunaan mobil matic Gambar 3.12 persneling matik Sumber: google.com 1. Dijalan kencang tiba-tiba Lost Power (Ngedrop) 2. Gigi seperti ngunci digigi paling atas, kalau masuk dari N ke D. Meski pedal gas diinjak untuk menjalankan mobil (harusnya matic, ketika sudah dimasukkan ke posisi D maju pelan 3. Tombol OD (Over Drive tidak jalan) 4. Sudah masuk gigi R, Mobil tidak mundur 5. Mobi bergetar ketika dipacu pada kecepatan tinggi 6. Bau terbakar diarea transmisi 7. Susah oper gigi Laporan Kerja Praktek 32

24 Pemeriksaan dan Penanganan pertama Reset ECU =====> jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya Bersihkan Body Valve pada transmisi matic sekalian ganti oli maticnya. Ingat, ganti oli transmisi sesuai dengan spesifikasi dari pabrik =====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi lanjut ke langkah berikutnya Kuras oli transmisi, dengan tujuan membersihkan kotoran-kotoran yang sudah mengendap dikomponen transmisi, selain itu juga membersihkan kotoran yang menyumbat lubang aliran oli matic. Kuras oli matic ini tidak dapat dilakukan di bengkel sembarangan, soalnya tidak semua bengkel memiliki alat kuras oli matic namanya (ATF Exchanger) ====> Jika hasil masih sama saja atau masih ada problem ditransmisi bawa ke bengkel spesialis transmisi matic. Transmisi matic harus dioverhaul, untuk memeriksa kondisi dan ketebalan kampas kopling yang terdapat didalam transmisi, selain itu juga membersihkan komponen transmisi dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menyumbat aliran oli matic, sebab transmisi matic mengandalkan tekanan fluida/oli ATF, jika tersumbat kotoran sedikit saja, maka transmisi akan trouble karena lubang dibody valve sangat kecil. 3.5 jadwal servis berkala Laporan Kerja Praktek 33

25 Gambar 3.13 jadwal service berkala Gambar 3.14 cara kerja service berkala Laporan Kerja Praktek 34

26 Gambar 3.15 jadwal service berkala tambahan (1) Gambar 3.16 jadwal service berkala tambahan (2) Laporan Kerja Praktek 35

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI 10.000 KM DAIHATSU 3.1 Pengertian perawatan mesin Perawatan mesin adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan dan

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS KERJA TRANSMISI OTOMATIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS KERJA TRANSMISI OTOMATIS 27 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS KERJA TRANSMISI OTOMATIS 4.1 PENDAHULUAN Perlakuan yang salah pada transmisi dapat juga menyebabkan persoalan. Walaupun tak fatal, kekeliruan kecil ini jadi awal dari

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV N o Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV Tipe Lubricant Temperatur Kerja dan Spesifikasi Lubricant Di atas 0 C 0 C sampai - 8 C -8 C sampai 0 C Grease, Automotive, dan artilery NLGI

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan

Lebih terperinci

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd. Pendahuluan Operasi sepeda motor yang tanpa kerusakan dan aman, dan juga umur yang panjang adalah idaman dari setiap pemilik sepeda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan), BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK A. Umum Service berkala adalah perawatan kendaraan yang terdiri dari pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian suku cadang sesuai kebutuhan yang dilakukan setiap 1000 km (1 bulan),

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Belajar Mengemudi Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian) Menghidupkan mobil dalam keadaan kopling di gigi nol 1) Pasang tali / sabuk

Lebih terperinci

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

Kepala Unit PKP-PK (NIP) Shift Disiapkan Oleh, 2 Shift Disiapkan Oleh, 3 Jenis Kelidaraan Kode Kendaraan Bandara Minggu Ke Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender $. No Elektrik Pekerjaan Periksa kondisi kabel dan koneksinya

Lebih terperinci

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),

Lebih terperinci

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin A. Fungsi dan Unjuk Kerja Oli Mesin Oli mesin mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pelumasan: mengurangi gesekan mesin 2. Perapatan: memastikan bahwa ruang pembakaran

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION Tes Jalan Berfungsi untuk memeriksa tingkat kecepatan yang digunakan pada posisi L, 2 atau D saat sistem pengontrolan perpindahkan gigi tidak berfungsi. Lakukan tes

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli

Lebih terperinci

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000 (Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 31 1. Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2. Customer memberikan data mobil beserta keluhannya kepada

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF

Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Bab 7 MENGGUNAKAN JACKING, BLOCKING AND LIFTING PADA BENGKEL OTOMOTIF Kompetensi dasar : Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting Indikator : 1. Menggunakan berbagai jacking, blocking dan lifting

Lebih terperinci

BAB IV PENGENALAN BALL MILL

BAB IV PENGENALAN BALL MILL BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Karya Ilmiah Tentang Bisnis Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : 10.11.4331 Kelas ; SI TI 1K STIMIK AMIKOM JOGYAKARTA 2011 Kata pengantar Dan Tujuan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan.

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem

Lebih terperinci

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT

Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT Oleh Team RB BPT MEKANISASI PERTANIAN JAWA BARAT DINAS PERTANIAN JAWA BARAT Dimulai tahun 1800 >>Motor Tenaga Uap Tahun 1900>> Traktor dengan Tenaga uap Pada tahun 1898 Rudolf Diesel (Jerman) Seorang Insyiniur

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :

BAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu : BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil pemeriksaan dan pengukuran 4.1.1 Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Bagian primary fixed

Lebih terperinci

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi BAB III PENGUJIAN MESIN Pengujian ini dilakukan sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi berelektroda masa empat pada mesin

Lebih terperinci

Prosedur Pengetesan Injektor

Prosedur Pengetesan Injektor Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling 28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur

Lebih terperinci

PEMANAS AIR GAS INSTAN

PEMANAS AIR GAS INSTAN BAHASA INDONESIA PEMANAS AIR GAS INSTAN PETUNJUK PEMASANGAN DAN PENGGUNAAN MODEL: REU-5CFC REU-8CFB REU-10CFB SARAN KHUSUS Gunakan regulator gas serta selang gas yang berkualitas baik. Pemanas air tidak

Lebih terperinci

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 (Indonesian) DM-RAPD001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000 SM-PD63 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3

Lebih terperinci

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA PRESS RELEASE TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA 10 August 2011 Image not found or type unknown JAKARTA - Hari Raya Lebaran kian dekat dan para pemudik pun siap-siap mudik untuk merayakannya bersama keluarga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender

15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender 15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender Modul Diklat Basic PKP-PK 15.1 Prosedur pengoperasian Rapid Intervention Vehicle Type IV 15.1.1 Sebelum mesin kendaraan

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan :Teknologi Industri Jenis Keterampilan : Otomotip SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNA GRAHITA

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual

Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Cara menguasai kopling saat mengemudi mobil transmisi manual Mengemudi mobil dengan transmisi manual bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang sulit. Meskipun

Lebih terperinci

Perbaikan yang kami lakukan bergaransi, jadi jangan ragu lagi untuk menghubungi kami, kami juga siap menerima panggilan ke tempat anda...

Perbaikan yang kami lakukan bergaransi, jadi jangan ragu lagi untuk menghubungi kami, kami juga siap menerima panggilan ke tempat anda... Kami Purnama Matic adalah salah satu bengkel matic yang berada di daerah Jakarta dan Bekasi dengan tenaga ahli yang profesional melayani pengerjaan mobil matic anda yang rusak. Service yang kami berikan

Lebih terperinci

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Suprihadi Agus Teknik Mesin D3. Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Suatu mesin tidak dapat hidup dengan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc Jika kerusakan terjadi yang tidak ditentukan oleh tabel berikut atau tidak dapat ditelusuri kembali ke penyebab tertentu,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003

ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003 ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003 Ludy Andrianto DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Start Pemeriksaan awal per periodik Ada kerusakan Lepas wick assy dari TM Penggantian wick assy baru N Perbaikan Wick Assembly Y Tes Lubricator sesuai

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

Pemindah Gigi Belakang JALANAN (Indonesian) DM-RD0003-09 Panduan Dealer Pemindah Gigi Belakang JALANAN RD-9000 RD-6800 RD-5800 RD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN...4 DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN...6

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan 40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR BAGAN... vii DAFTAR NOTASI... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL MAKALAH TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL Disusun Oleh : Achmad Risa Harfit, ST. FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2008 DAFTAR ISI Daftar isi... i I. Pendahuluan... 1 II.

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG Gambar 4.1, Alur proses perawatan 31 Mulai Masukkan Mobil ke stall Diteksi sistem yang mengalami kerusakan Pembongkaran

Lebih terperinci

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan

Lebih terperinci

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil Disusun oleh: 1. Deltama asparingga. N (09) Kelas : XII-TKR1 UPT.SMK NEGERI 1 KALIANGET Jl. By pass kertasada kalianget sumenep 69471 Telp. (1328) 667429 Email : smkn1kalianget@yahoo.com-web

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : Memelihara Baterai. Kompetensi Dasar : Merawat Baterai

Standar Kompetensi : Memelihara Baterai. Kompetensi Dasar : Merawat Baterai Standar Kompetensi : Memelihara Baterai Kompetensi Dasar : Merawat Baterai Indikator : Mampu menjelaskan prosedur perawatan baterai A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan tujuan/fungsi perawatan

Lebih terperinci

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 3.1 Dasar Pompa oli Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

Set Roda. Panduan Dealer JALANAN MTB SM-RIMTAPE WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R WH-R501

Set Roda. Panduan Dealer JALANAN MTB SM-RIMTAPE WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R WH-R501 (Bahasa Indonesia) DM-WH0004-01 Set Roda Panduan Dealer JALANAN WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R501-30 WH-R501 MTB WH-M785-F WH-M785-R WH-M788-R WH-M785-F15 WH-M788-F15 SM-RIMTAPE

Lebih terperinci

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101

DM-RBWU (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Unit Nirkabel EW-WU101 (Indonesian) DM-RBWU001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Unit Nirkabel EW-WU101 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 DAFTAR

Lebih terperinci

Robstep X1 Buku Manual Terima kasih anda telah memilih dan membeli Robstep X1 Buku manual ini sebagai panduan untuk membantu anda dalam merakit,

Robstep X1 Buku Manual Terima kasih anda telah memilih dan membeli Robstep X1 Buku manual ini sebagai panduan untuk membantu anda dalam merakit, Robstep X1 Buku Manual Terima kasih anda telah memilih dan membeli Robstep X1 Buku manual ini sebagai panduan untuk membantu anda dalam merakit, mengunakan dan merawat Robstep X1 Halaman 1. 1.1 1.2 1.3

Lebih terperinci