PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD DAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD DAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD DAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR Universitas Sebelas Maret Oleh : Dwi Meinurhandayani C PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

2

3

4 MOTTO 1. Succes is a journey, not a destination. (Penulis) (Kesuksesan adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan) 2. 世上无难事, 只怕有心人 (Pepatah China) (Di dunia tidak ada hal yang susah, hanya rasa takut yang dimiliki seseorang) 3. Berusaha, Berharap, Berdoa. (Penulis)

5 PERSEMBAHAN Tugas akhir ini dipersembahkan kepada: Keluarga yang sangat saya cintai, Almamater, Sahabat-sahabat yang sangat Saya kasihi.

6 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah pada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Laporan Tugas Akhir yang berjudul "Penggunaan Media Flash Card dan Crossword Puzzle untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin Siswa SMA Negeri 4 Surakarta" ini dapat terselesaikan berkat doa dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Universitas Sebelas Maret Surakarta karena telah memberikan izin magang kepada penulis. 2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Study dan selaku Pembimbing Akademik Program D3 Bahasa China Universitas Sebelas Maret Surakarta atas bimbingan yang telah diberikan kepada kami anak didiknya selama mengikuti masa perkuliahan. 3. Bp. Teguh Sarosa, S.S., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan nasihat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan baik. 4. Pan Shaoping Laoshi, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat

7 menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan baik. 5. Seluruh Dosen Program Study DIII bahasa China yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan, sehingga penulis dapat belajar dengan baik. 6. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di SMA Negeri 4 Surakarta. 7. Bp. Danar Ary Susanto, Amd, selaku Guru Pamong bahasa Mandarin SMA Negeri 4 Surakarta yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan berlangsung. 8. Bapak dan Ibuku tersayang, terima kasih atas doa, kasih sayang dan dukungan yang tiada hentinya Bapak dan Ibu berikan kepadaku. 9. Adikku Yudik tersayang yang selalu menghiburku dan membuatku tertawa di saat merasa lelah. 10. Keluarga Besarku, terimakasih atas doa dan dukungannya. 11. Sahabatku Luckyta, terimakasih atas kerja sama dan dukungannya, semoga kita bisa menjadi sahabat selamanya. 12. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan waktu kalian untuk kita berbagi. 13. Sahabat-sahabat angkatan 2009 yang telah memberikan banyak kesan selama masa perkuliahan berlangsung, semoga kita akan tetap menjadi sahabat. 14. Pak Gun yang telah banyak membantu penulis dan teman-teman lain selama ini.

8 15. Seluruh Karyawan Program D3 bahasa China atas segala dukungannya. 16. Seluruh Siswa SMA Negeri 4 Surakarta atas dukungan dan kerjasamanya. 17. Untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas doa, dukungan, dan motivasi yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Akhirnya penulis berharap, semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak dan khususnya bagi penulis. Surakarta, Juli 2012 Penulis

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. HALAMAN PENGESAHAN UJIAN MOTTO. PERSEMBAHAN. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DATAR GAMBAR.. ABSTRAK. 提要... i ii iii iv v vi ix xi xiii xiv xii BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah 6 C. Tujuan Penelitian. 6 D. Manfaat Penelitian... 7 BAB II LANDASAN TEORI.. 9 A. Pengertian Belajar... 9 B. Pengertian Pembelajaran C. Pembelajaran Kosakata. 11 D. Pengertian Kosakata E. Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin F. Pengertian Bahasa Mandarin 18 G. Media Pembelajaran Media Pembelajaran Media Flash card... 23

10 3.Media Crossword Puzzle.. 25 BAB III PEMBAHASAN 27 A. Gambaran Umum Sekolah Sejarah Berdirinya Motto, Visi, dan Misi Struktur Organisasi Ekstrakulikuler.. 32 B. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Kegiatan Observasi Kelas Kegiatan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. 73 C. Hasil Refleksi dan Evaluasi Kendala-Kendala dalam Proses Pembelajaran Upaya Menyelesaikan Kendala dalam Proses Pembelajaran.. 89 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 91 A. Kesimpulan B. Saran. 92 DAFTAR PUSTAKA.. xv LAMPIRAN xvi

11 DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 : Goresan dasar hanzi : Daftar nama siswa kelas X-F : Jadwal Pelajaran Kelas X : Jadwal kegiatan Praktik Kerja Lapangan : Daftar nilai pre-test siswa kelas X-F : Daftar nilai ulangan siswa kelas X-F : Daftar nilai post test siswa kelas X-F

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Struktur organisasi SMA Negeri 4 Surakarta

13 ABSTRAK Dwi Meinurhandayani Penggunaan Media Flash Card dan Crossword Puzzle untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin Siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Penulisan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa kendala yang dihadapi siswa SMA negeri 4 Surakarta dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle mampu meningkatakan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Mandarin siswa SMA negeri 4 Surakarta, kendala-kendala yang terjadi, dan upaya untuk menyelesaikan kendala tersebut. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle, kendala-kendala yang terjadi, dan upaya menyelesaikan kendala tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan observasi, wawancara, dan study pustaka. Penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin mampu meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Mandarin. Kendala yang dihadapi adalah bentuk gambar Flash card yang kurang jelas, Flash card kurang besar, dan ada beberapa siswa yang ramai, pada Crossword puzzle adalah ada siswa yang hanya ikut-ikutan menjawab dan cara menjawab hanya dengan pinyin. Cara menyelesaikannya adalah memberi penjelasan tentang gambar Flash card, pengajar berdiri ditengah, dan pengajar meminta siswa untuk tenang dengan cara menegur dan memberi pertanyaan. Pada Crossword puzzle adalah dengan memberikan soal individu dan memperlihatkan huruf hanzi pada siswa setelah selesai menjawab Crossword puzzle. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dapat meningkatkan penguasaan siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin.

14 提要 这篇论文讲述关于怎么用画卡和猜字谜能够提高学生掌握汉语生词的能力 使用画卡和猜字谜教学生的困难是什么, 和解决困难的办法 这篇论文是我在梭罗国立第四中学的实习报告 画卡会帮学生背生词 使用画卡和猜字谜能够提高学生掌握汉语生词的能力, 学生的成绩也越来越好, 他们比以前更积极 使用画卡和猜字谜教学生的时候会遇到一些困难 因为我的画卡是我自己做的, 所以有一些画儿的意思不太清楚, 因为画卡不太大, 所以坐在后面的学生看不见, 有时问一个学生问题的时候其他同学没有注意 使用猜字谜的困难是因为两个人在一起做, 所以有几个学生不一起做, 有的只一个人做 回答猜字谜的问题只会用拼音写的, 所以学生不能够学习写汉字 解决使用画卡和猜字谜困难的办法是, 如果学生不明白画儿上的意思, 就给学生一些提示, 以便全部学生看见那个画卡, 教师站在中间, 有时候走来走去, 让不回答问题的学生还能注意听讲 解决使用猜字谜困难的办法是, 教师让学生个别回答问题

15 PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD DAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA Dwi Meinurhandayani 1 Teguh Sarosa, S.S.M.Hum 2 Pan Shaoping 3 ABSTRAK Penggunaan Media Flash Card dan Crossword Puzzle untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin Siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Penulisan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa kendala yang dihadapi siswa SMA negeri 4 Surakarta dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle mampu meningkatakan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Mandarin siswa SMA negeri 4 Surakarta, kendala-kendala yang terjadi, dan upaya untuk menyelesaikan kendala tersebut. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle, kendala-kendala yang terjadi, dan upaya menyelesaikan kendala tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan observasi, wawancara, dan study pustaka. Penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin mampu meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Mandarin. Kendala yang dihadapi adalah bentuk gambar Flash card yang kurang jelas, Flash card kurang besar, dan ada beberapa siswa yang ramai, pada Crossword puzzle adalah ada siswa yang hanya ikut-ikutan menjawab dan cara menjawab hanya dengan pinyin. Cara menyelesaikannya adalah memberi penjelasan tentang gambar Flash card, pengajar berdiri ditengah, dan pengajar meminta siswa untuk tenang dengan cara menegur dan memberi pertanyaan. Pada Crossword puzzle adalah dengan memberikan soal individu dan memperlihatkan huruf hanzi pada siswa setelah selesai menjawab Crossword puzzle. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dapat meningkatkan penguasaan siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Mandarin. 1 Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C Dosen Pembimbing I 3 Dosen pembimbing II

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, belajar bahasa Mandarin mulai dianggap perlu dipelajari karena bahasa Mandarin merupakan bahasa Internasional kedua setelah bahasa Inggris. Bahasa Mandarin dikatakan perlu dipelajari karena sering digunakan untuk berkomunikasi pada taraf Internasional mengingat negara China yang mulai menguasai pasar bisnis dunia. Untuk menjalin kerja sama yang baik dengan negara China kita diharuskan mampu berkomunikasi dengan baik dengan menggunakan bahasa Mandarin. Oleh karena itu bahasa Mandarin mulai dipelajari di kawasan Asia termasuk Indonesia. Pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia mulai diberikan bagi siswa, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri. Bahkan ada beberapa Universitas di Indonesia yang telah membuka program study bahasa Mandarin. Pengajaran bahasa Mandarin diberikan di Indonesia juga dikarenakan hubungan kerjasama Indonesia dan China dalam berbagai bidang dan banyaknya warga keturunan China yang tinggal dan menetap di Indonesia, bahkan telah menjadi warga negara Indonesia yang sedikit banyak telah mempengaruhi 1

17 2 kebudayaan Indonesia. Kesenian yang berasal dari negara China pun kini mudah ditemui di Indonesia, misalnya kesenian Barongsai, tari-tarian dari negara China, lagu-lagu bahasa Mandarin dan lain sebagainya. Di kota Surakarta pelajaran bahasa Mandarin mulai dipelajari pada sebagian besar sekolah negeri dan swasta, salah satunya adalah SMA Negeri 4 Surakarta yang telah memasukkan bahasa Mandarin sebagai mata pelajaran mereka. Mata pelajaran bahasa Mandarin di SMA Negeri 4 Surakarta diajarkan bagi seluruh siswa, yaitu mulai dari siswa kelas X, XI, XII. Masing-masing kelas mendapatkan 1 kali pertemuan setiap minggunya. Kelas X mempelajari tentang kosakata dasar, cara melafalkan pinyin, dan cara menulis hanzi. Kelas XI mulai belajar memahami kata-kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk kelas XII mulai belajar praktek berbicara dengan menggunakan bahasa Mandarin dan praktek menulis hanzi dengan goresan yang benar. Belajar bahasa Mandarin pada dasarnya hampir sama dengan mempelajari bahasa asing lainnya yaitu meliputi pembelajaran berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan. Masing-masing aspek tersebut pasti dipelajari pada saat kita mempelajari suatu bahasa asing, akan tetapi dalam pembelajaran bahasa Mandarin ada satu aspek lagi yang harus dikuasai, yaitu menghafal huruf Hanzi (karakter huruf dalam bahasa Mandarin). Dalam mempelajari huruf hanzi kita diharuskan menghafal karakter Hanzi pada tiap kosakata, karena setiap suku kata mempunyai

18 3 satu karakter Hanzi. Belajar berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan dibutuhkan penguasaan kosakata yang baik, karena apa yang kita ucapkan, kita tulis, kita baca dan kita dengar merupakan kosa kata-kosa kata yang dirangkai menjadi kalimat. Dalam pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Mandarin, siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta menemui sedikit kesulitan. Kesulitan tersebut terjadi karena (1) Kurangnya minat siswa untuk belajar bahasa Mandarin. Hal ini disebabkan oleh anggapan siswa bahwa belajar bahasa Mandarin sangat sulit sedangkan agar siswa bisa belajar dengan baik dibutuhkan rasa senang dalam proses belajar. Menumbuhkan rasa senang dalam proses belajar juga sangat penting karena jika siswa tidak merasa senang, pasti juga siswa tidak ada perhatian. Dan akhirnya siswa akan pasif, jenuh, dan masa bodoh (Suyatno, 2005:1). (2) Kurangnya waktu tatap muka yang membuat siswa kurang bisa menguasai kosa kata baru, (3) Kurangnya variasi media pembelajaran yang mampu meningkatkan minat siswa dan kemampuan siswa untuk menguasai kosakata bahasa Mandarin. Menguasai kosakata dalam pembelajaran bahasa Mandarin sangatlah penting, karena jika siswa tidak mengenal kosakata dalam suatu kalimat, akan menyulitkan bagi siswa dalam menjawab soal maupun menerjemahkan suatu kalimat. Mempelajari bahasa asing berarti mempelajari kosakata bahasa tersebut, karena

19 4 kosakata merupakan komponen penting bagi kita untuk berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan, semakin banyak kosakata yang dikuasai semakin baik pula kemampuan seseorang dalam menguasai bahasa yang mereka pelajari. Untuk meningkatakan kemampuan siswa menghafal kosakata diperlukan media dan metode yang tepat agar pembelajaran lebih efektif, menarik, dan menyenangkan mengingat waktu tatap muka di SMA Negeri 4 Surakarta yang sangat sedikit yaitu dalam satu minggu hanya ada satu kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Belajar menghafal kosakata dengan menggunakan Flash card atau kartu bergambar sangat membantu siswa dalam belajar mengingat dan menghafal kosa kata dengan cara yang lebih menyenangkan, karena dalam Flash card terdapat gambar yang dapat membantu siswa mengingat kosakata. Levie & levie (1975) yang membaca kembali stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Dengan menambahkan visual pada pelajaran menaikan ingatan 200% ketika kosa kata diajarkan dengan menggunakan alat visual Bahkan waktu yang diperlukan untuk penyampaian konsep berkurang sampai 40% ketika visual digunakan untuk menambah presentasi verbal. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan Flash card atau kartu bergambar juga mampu menarik minat siswa untuk memperhatikan

20 5 pelajaran dan kemudian mampu menghafalnya dengan cara yang lebih menyenangkan. Media pembelajaran yang juga bisa bermanfaat dalam proses pembelajaran kosakata adalah dengan menggunakan Crossword puzzle yang bisa menjadi strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Penggunaan Crossword puzzle mampu memberikan rasa penasaran tentang suatu jawaban dan akhirnya siswa berusaha mencari jawaban tersebut. Jika siswa merasa penasaran tentang kosakata dari teka teki tersebut siswa akan berusaha mencari jawaban yang tepat, pada saat itulah siswa kembali membaca kosakata dan diharapkan siswa lebih mampu menguasainya. Belajar menggunakan Crossword puzzle juga dapat melatih siswa mengeja huruf dalam kosakata bahasa Mandarin karena cara mengisi Crossword puzzle adalah dengan cara mengisi huruf perhuruf. Apabila rasa penasaran siswa dapat dipertahankan tentunya siswa akan merasa lebih tertarik untuk mempelajari kosa kata bahasa Mandarin, kemudian melatih untuk menghafalnya. Tarigan (1986:234) menyatakan bahwa pada umumnya para siswa menyukai permaianan dan mereka dapat memahami dan melatih cara penggunaan kata-kata, puzzle, Crosswords puzzle, anagram dan palindron. Belajar menggunakan Crossword puzzle tidak hanya dapat dikerjakan secara individu melainkan dapat juga dikerjakan secara berkelompok.

21 6 Mengingat pentingnya penggunaan media pembelajaran yang lebih bervariasi dalam upaya meningkatkan minat dan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta untuk mempelajari kosakata dalam pembelajaran bahasa Mandarin, membuat penulis mengangkat judul Penggunaan Media Flash Card dan Crossword Puzzle Untuk Meningkatkan Kemampuan Penguasaan KosaKata Bahasa Mandarin Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Surakarta. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dapat meningkatkan kemampuan siswa menguasai kosakata bahasa Mandarin? 2. Apa sajakah kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin? 3. Bagaimanakah upaya untuk menghadapi kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripisikan penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dapat meningkatkan kemampuan siswa menguasai kosakata bahasa Mandarin.

22 7 2. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin. 3. Untuk mendeskripsikan upaya dalam menyelesaikan kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan media Flash card dan Crossword puzzle dalam pembelajaran kosakata bahasa Mandarin. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari dilaksanakannya penelitian adalah: 1. Secara Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi pengajar untuk mengkaji pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa mempelajari bahasa Mandarin. 2. Secara Praktis a. Bagi Guru Pamong Sebagai bahan pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi siswa saat mempelajari dan menghafal kosakata, serta bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan kemampuan siswa menguasai kosakata bahasa Mandarin.

23 8 b. Bagi Siswa Siswa menjadi lebih mudah untuk menghafal kosakata dengan media belajar yang lebih menyenangkan.

24 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar Belajar adalah proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh siswa pada saat mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dan disajikan di sekolah baik yang terjadi di kelas maupun diluar kelas (Soemarsono, 2007:1). Belajar adalah suatu proses yang berlangsung dari keadaan tidak tahu menjadi tahu atau dari tahu menjadi lebih tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum cerdas menjadi cerdas, dari sikap belum baik menjadi baik, dari pasif menjadi aktif, dari tidak teliti menjadi teliti dan seterusnya (Drs. Purwoto, 2003:21). Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar mulai dalam masa kecil ketika bayi memperoleh sejumlah kecil ketrampilan sederhana, seperti memegang botol susu dan mengenal ibunya. Selama masa kanak-kanak dan remaja, diperoleh sejumlah sikap, nilai dan ketrampilan hubungan sosial, demikian pula diperoleh kecakapan dalam berbagai mata pelajaran sekolah (Margaret E. Bell Gredler, 1994:1). Kemampuan orang untuk belajar ialah ciri penting yang membedakan jenisnya dari jenis-jenis makhluk yang lain. Kemampuan itu memberikan manfaat bagi individu dan juga bagi masyarakat. 9

25 10 Menurut pandangan Skiner, belajar ialah tingkah laku. Ketika subyek belajar responnya meningkat dan bila terjadi hal kebalikannya (unlearning), angka responnya menurun (Skiner, 1950). Karena itu belajar resminya didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. Menurut beberapa pendapat tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh siswa untuk memperoleh berbagai kecakapan dan keterampilan dan sikap, dan dapat memberikan respon yang meningkat, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi lebih tahu, dari belum terampil menjadi terampil, dari belum cerdas menjadi cerdas, dari belum baik menjadi baik. B. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu penyampaian pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media tertentu. untuk itu proses komunikasi harus diciptakan dan diwujudkan melalui kegiatan penyampaian pesan, tukar menukar pesan atau informasi dari setiap pengajar kepada pembelajar, atau sebaliknya. Dalam pembelajaran pesan atau informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran terdapat komponen yang mempunyai prinsip yang sama dengan proses komunikasi, yaitu terdapat pesan, sumber pesan, saluran atau

26 11 media, dan penerima pesan. Artinya pada proses pembelajaran telah menjalankan fungsi komunikasi tersebut. Komponen yang terdapat dalam pembelajaran sebagai komunikasi adalah: (a) pengajar dapat menjalankan fungsinya sebagai pemberi pesan (komunikator), (b) pembelajar sebagai penerima pesan (komunikan), (c) materi pelajaran sebagai pesan, (d) alat bantu pembelajaran sebagai saluran atau media pembelajaran dan, (e) ada faktor lain dalam pembelajaran adalah umpan balik yang manifestasinya berupa pertanyaan, jawaban, dan persilangan pendapat, baik dari pembelajar maupun dari pengajar. C. Pembelajaran Kosakata Pembelajaran kosakata adalah penyampaian materi tentang kosakata suatu bahasa yang bertujuan agar siswa mampu menguasai kosakata meliputi berbicara, membaca, menulis, dan mendengar, sehingga siswa mampu menggunakan kosakata tersebut untuk berkomunikasi. Pembelajaran kosakata dilakukan dengan media dan metode tertentu yang dianggap mampu meningkatkan kemampuan siswa mengasai kosakata. Ada dua hal pokok yang berkaitan dengan pembelajaran kosakata, yaitu (1) pembelajaran menurut KTSP, (2) pembelajaran kosakata menurut tradisional.

27 12 Pembelajaran Kosakata Menurut Kurikulum. Pembelajaran kosakata diajarkan dalam konteks wacana dipadukan dengan kegiatan pembelajaran antara lain berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan. Bahkan penguasaan kosakata diperoleh dari pelajaran lain yang disebut dengan pembelajaran yang bersifat integrative dalam konteks wacana. Makin banyak seseorang membaca wacana makin banyak kosakata yang dimilikinya. Makin sering seseorang berbicara atau menulis semakin lancar dalam menggunakan kosakata (Suyono,1996:53). Dengan demikian pengajaran kosakata tidak dapat dilepaskan dari konteks sebagai relevan dengan pendekatan komunikatif yang dalam pembelajarannya dilaksanakan secara integrative. Pembelajaran kosakata di sekolah berlangsung secara bertahap. Pembelajaran Kosakata Secara Tradisional Pembelajaran kosakata secara tradisional adalah pengajaran kosakata yang terlepas dari konteks wacana. (Nagi, 1991:4) mengatakan bahwa secara tradisional pengajaran kosakata melibatkan pendekatan defisional. Pembelajaran dengan teknik defisien maupun penggunaanya dalam kalimat di luar konteks wacana akan sulit diperoleh maknanya secara tepat. Gillet (1986 dalam Winisih, 1997:26) mengatakan jika kata-kata tidak dilihat dari konteksnya maka kata sulit dipahami karena mempunyai berbagai kemungkinan makna.

28 13 Pembelajaran kosakata perlu mendapat penanganan yang serius mengingat penguasaan kosa kata yang baik akan mempengaruhi komunikasi baik lisan maupun tertulis pada siswa. Kurangnya penguasaan kosa kata adalah sesuatu yang menghambat bagi siswa. D. Pengertian Kosakata Berdasarkan KBBI (2003:597) kosakata adalah perbendaharaan kata atau banyaknya kata-kata yang dimiliki suatu bahasa. Pendapat ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hendri Guntur Tarigan (1985:197) bahwa Kosakata adalah kata-kata yang merupakan perbendaharaan suatu bahasa. Sedangkan Soedjito (1988:1) memberikan batasan kosakata sebagai berikut: Kosakata adalah (a) Semua kata-kata yang terdapat dalam suatu bahasa. (b) Kata yang dipakai dalam suatu ilmu. (c) Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara. (d) Daftar kata yang disusun kamus disertai penyelesaian singkat dan praktis. Secara tradisional kata dijelaskan sebagai kumpulan huruf yang mengandung arti (Tardjan Hadidjaja,1963:19, S. Zainuddin,1956:39). Sejumlah kosakata yang dimiliki siswa, belum tentu siswa yang bersangkutan benar-benar terampil dalam berbahasa. Belum tentu semua kata-kata yang dimiliki benar-benar dipahami maknanya, sehingga mampu menerapkannya dalam kegiatan berbahasa, baik lisan

29 14 maupun tulisan dengan tepat. Agar siswa terampil, diperlukan pemahaman dalam penggunaan kosakata yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1993:2) bahwa Kualitas ketrampilan berbahasa seseorang jelas tergantung pada kualitas kosa kata yang dimilikinya. Semakin kaya seseorang akan kosakata yang dimilikinya, semakin besar pula kemungkinan terampil dalam berbahasa. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa kosakata adalah perbendaharaan kata yang dimiliki suatu bahasa yang mengandung arti. Dari kosakata-kosakata akan terbentuk kalimat yang akan digunakan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. E. Penguasaan Kosakata Bahasa Mandarin Kosa kata bahasa Mandarin adalah perbendaharaan kata yang terdapat dalam bahasa Mandarin. Kosakata dalam bahasa Mandarin berupa huruf hanzi dan pinyin. Dalam belajar menguasai kosakata bahasa Mandarin siswa tidak hanya diharapkan mengerti artinya saja, tetapi juga harus mengerti cara pelafalan dan penulisannya. Pelafalan Untuk membantu siswa membaca hanzi maka diberikanlah pinyin (sebagai alat bantu mentranskrip huruf Mandarin). Bentuk penulisan pinyin berupa suku kata yang dinamakan yinjie ( 音节 ). Cara penulisan yinjie ( 音节 ) tidak seperti suku

30 15 kata biasa yang terdapat dalam bahasa Indonesia, setiap suku kata dalam tulisan yinjie terdiri dari huruf konsonan shengmu ( 声母 ), vocal yunmu ( 韵母 ), dan diberi tanda intonasi shengdiao ( 声调 ). Satu silabel pinyin berfungsi untuk mentranskripkan satu huruf. Akan tetapi, satu silabel tidak selalu identik dengan satu huruf. Artinya satu silabel pinyin dapat mewakili satu atau beberapa huruf. Dalam bahasa Mandarin, pinyin yinjie memiliki sekitar 400 suku kata dan setelah dikombinasikan dengan intonasinya, jumlahnya bertambah sekitar buah. Pelafalan Konsonan Cara mengeja konsonan: a) Suara bibir : b p m t b) Suara ujung lidah : d t n l c) Suara akar lidah : g k h d) Suara belakang lidah : j q x e) Suara lidah melingkar kerongga atas : zh ch sh r f) Suara lidah menuju gigi depan : z c s Cara Mengucapkan Huruf Konsonan: b dibaca p d dibaca t g dibaca k z dibaca c, dan sebaliknya. Hanya p, t, k, c tiupannya lebih besar dari

31 16 pengucapan bahasa Indonesia. Cara Mengucapkan Konsonan j, q, x j dibaca ci q dibaca ji x dibaca xi Cara Mengucapkan Konsonan z, c, s z dibaca ce c dibaca je s dibaca se Vocal : 1. Vocal tunggal : a, o, e, i, u, ü 2. Vocal ganda : ai, ao, ei, ia, iao, ie, iu (iou), ou, ua, uai, ui (uei) 3. Vocal nasal : an, ang, en, eng, ian, iang, in, ing, iong, ong, uan, uang, un (uen), ung, üan, ün. Intonasi ( 声调 ) Intonasi adalah hal yang sangat vital, yang berfungsi sebagai alat untuk membedakan antara silabel satu dengan yang lainnya atau kata-kata yang identik. Ada empat nada: 1. Nada 1 : 2. Nada 2 : /

32 17 3. Nada 3 : v 4. Nada 4 : \ Tanda nada diletakkan diatas huruf vocal dengan urutan a o e i u ü Contoh : měi, duì, cuò Khusus untuk iu tanda baca diletakkan diatas u, contoh : qiú Menulis Hanzi Penulisan huruf hanzi memiliki aturan dalam penulisan goresannya, yaitu: Tabel 1. Goresan Dasar Hanzi Bentuk Goresan Nama Goresan 横 (heng) Cara Penulisan Goresan Dari kiri mendatar ke kanan Contoh Hanzi 二 竖 (shu) Dari atas lurus ke bawah 十 撇 (pie) Dari atas melengkung ke kiri bawah 月 捺 (na) Dari atas melengkung ke kanan bawah 大 点 dian) Dari atas lurus ke kanan bawah, kecil 六 提 (ti) Dari bawah ke atas kanan, tarikan lepas 江 折 (zhe) 钩 (gou) Dari kiri mendatar ke kanan, lalu ditarik ke bawah, tarikan lepas Dari goresan yang diikuti ditarik pancing 口 我 Sumber : Bahasa Mandarin Untuk Pemula; Percakapan Dasar Bahasa Mandarin; New Practical Chinese Reader Textbook; 500 Basic Chinese commit Characters to user

33 18 Penulisan huruf hanzi memiliki aturan dalam penulisannya yaitu: 1. Penulisan dimulai dari heng ( ) kemudian shu ( ) contoh: 十 2. Penulisan dimulai dari pie ( ) kemudian na ( ) contoh: 人 3. Dari atas kemudian kebawah contoh: 三 4. Dari kiri ke kanan contoh: 明 5. Dari luar ke dalam contoh: 同 6. Dari luar dalam lalu tutup contoh: 国 7. Dari tengah kiri lalu kanan contoh: 小 dan aturan-aturan lainnya yang merupakan aturan dalam menentukan goresan mana yang harus ditulis terlebih dahulu. F. Pengertian Bahasa Mandarin Mandarin adalah sebuah kategori dialek China terkait cara berbicara di sebagian besar China utara dan selatan hingga barat. Dalam penggunaan sehari-hari, "Mandarin" mengacu pada Standar China atau Standar Mandarin (Pǔtōnghuà / Guóyǔ / Huáyǔ), yang merupakan bahasa lisan resmi dari Republik Rakyat Cina (RRC), bahasa resmi Republik China (RRC / Taiwan), dan salah satu dari empat bahasa resmi Singapura. Hal ini juga berfungsi sebagai bahasa

34 19 pengantar di RRC dan di Taiwan. Standar Mandarin didasarkan pada dialek Mandarin tertentu yang diucapkan di Beijing. Cukup disebut "China". Dalam dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa, adalah salah satu dari enam bahasa resmi PBB. Dalam pengertian yang lebih luas, istilah bahasa Inggris "Mandarin" digunakan untuk merujuk kepada berbagai kelompok dialek Mandarin yang diucapkan di China utara dan barat daya (Guānhuà / Běifānghuà). G. Media Pembelajaran 1. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau mengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Scram mengatakan bahwa media adalah teknologi pembawa informasi atau pesan intruksional. Y. miarso, mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemajuan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri pembelajarannya. Maka

35 20 secara umum media adalah alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifitaskan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas. Ciri Umum Media Pembelajaran Media pembelajaran identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga yaitu suatu bentuk yang dapat diraba, dilihat, didengar, diamati melalui panca indra. Tekanan utama media adalah terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat, didengar, dan diraba. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam proses pembelajaran antara pengajar dan pembelajar. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu perantara (medium, media) dan digunakan dalam rangka pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian media pembelajaran mengandung aspek alat dan teknik yang sangat erat kaitannya dengan metode

36 21 mengajar. Klasifikasi Media Pembelajaran Media pembelajaran apabila dilihat dari sudut pandang yang luas, tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja. Melainkan sampai pada kondisi pribadi pembelajar dan tingkah laku pengajar. Maka media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut: a. Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan simbol-simbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan) b. Alat-alat audio visual, alat-alat yang tergolong ini yaitu: 1) Media proyeksi (overhead, projector, slide, film, dan LCD), 2) Media non proyeksi (papan tulis, poster, papan temple, kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik dan lain-lain) dan 3) Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah. c. Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu, slide, film strif, film rekaman, radio, televisi, video, VCD, laboratorium elektronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, system interkomunikasi, komputer, internet. d. Kumpulan benda-benda, yaitu berupa peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memiliki nilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian,

37 22 industri, perbankan, perdagangan, pemerintahan, agama, kebudayaan, politik, dan lain-lain. e. Contoh-contoh kelakuan, perilaku pengajar. Pengajar memberikan contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya, memberi contoh perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain. Media pembelajaran sangat banyak macam dan jenisnya. Maka, untuk menggunakan suatu media pembelajaran secara baik, efektif, dan efisien dalam proses pembelajaran diperlukan kemampuan, pengetahuan dalam memilih, menggunakan, dan kemampuan untuk mendesain serta membuat suatu media pelajaran tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keterkaitan media dengan tujuan pembelajaran, metode, materi pembelajaran, kondisi pembelajar. Tujuan Media Pembelajaran Tujuan pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Mempermudah pembelajaran di kelas, b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, c) Menjaga relevansi antara materi pembelajaran dengan tujuan belajar, dan d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

38 23 a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar untuk menguasai tujuan pengajaran dengan baik, c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya berkomunikasi verbal melalui kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga, d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktifitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. 2. Media Flash Card Flash card atau kartu bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar-gambar, teks, atau tanda symbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Kartu bergambar (Flash card) biasanya berukuran 8x12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Flash card sangat mudah digunakan karena bentuknya yang kecil, mudah disimpan dan dibawa kemana-mana. Dengan menggunakan Flash card pembelajaran menjadi tidak monoton karena siswa menjadi aktif saat pengajar

39 24 menggunakan media Flash card untuk alat tebak kata. Menggunakan media Flash card dalam pembelajaran sangat praktis karena dilihat dari cara pembuatan dan penggunaanya yang sangat praktis, dalam penggunaan media ini guru tidak harus mempunyai keahlian khusus dan tidak membutuhkan listrik. Selain itu belajar mengenal kosakata dengan menggunakan Flash card juga gampang diingat karena karakteristik media Flash card yang menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan, sajian pesan pendek ini akan membantu siswa mengingat kosakata. Fungsi Flash card : 1. Untuk menarik minat siswa agar lebih aktif selama pembelajaran kosakata dalam bahasa Mandarin. 2. Untuk melatih siswa menghafal kosakata bahasa Mandarin dengan cara Tanya jawab menggunakan Flash card. Langkah langkah penggunaan media Flash card: 1. Tunjukan bagian depan kartu (yang berisi gambar atau kata dalam bahasa Mandarin) kepada siswa, 2. Kartu-kartu yang sudah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap kepada siswa, 3. Sambil menunjukan kartu, guru membacakan teks bahasa Mandarin sesuai pelafalan yang tertera dibelakang kartu, kemudian bacakan pula artinya agar

40 25 siswa paham, 4. Bacakan teks pada kartu dengan suara yang terdengar jelas dan bimbinglah siswa agar mengikuti, 5. Jangan beralih kekartu lain sebelum siswa dapat mengikuti pelafalan bahasa Mandarin dengan baik dan benar. Ulangi sampai lafal bahasa Mandarin yang diucapkan siswa baik dan benar, 6. Lakukan berulang-ulang secara konsisten, agar siswa dapat belajar secara sistematis sehingga daya serapnya dalam mengingat akan optimal. 3. Media Crossword Puzzle Crossword puzzle atau teka-teki silang adalah suatu permainan di mana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Petunjuknya biasa dibagi ke dalam kategori 'mendatar' dan 'menurun' tergantung arah kata-kata yang harus diisi. Belajar dengan menggunakan Crossword puzzle akan memberikan variasi pembelajaran yang lebih menyenangkan. Crossword puzzle mampu membangkitkan rasa ingin tahu pada siswa. Belajar menggunakan Crossword puzzle juga dapat menambah perbendaharaan kata pada siswa, karena pada saat siswa mengisi teka-teki silang secara tidak langsung siswa dilatih untuk menghafal kosakata.

41 26 Fungsi Crossword puzzle : 1. Untuk lebih memperkaya kosakata dalam pembelajaran bahasa Mandarin. 2. Untuk memantapkan hafalan kosakata dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Langkah-langkah penggunaan media Crossword puzzle: 1. Tulislah kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah dipelajari, 2. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi oleh kata-kata yang telah dipilih. Seperti yang ada diteka teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperluakan, 3. Buat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pernyataan-pernyataan mengarah kepada kata-kata tersebut, 4. Bagikan teka-teki ini kepada siswa. Bisa individu atau kelompok, 5. Batasi waktu mengerjakan, 6. Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat dan benar.

42 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 4 Surakarta Pada awal perkembangannya SMA Negeri 4 Surakarta yang ada sekarang adalah SMA bagian C yang didirikan pada tahun 1966 oleh Bapak Drs.GHP, M. Prawironegoro dan setelah itu berganti nama menjadi SMA Negeri III bagian C Surakarta dengan kepala sekolah adalah Bapak Drs.GHP, M Prawironegoro dan Bapak Kabul Dwijo Laksono sebagai wakil kepala sekolahnya. SMA Negeri III bagian C Surakarta pertama-tama menempati gedung SD Ksatrian Baluarti Surakarta yang berlangsung dari tahun , kemudian pindah ke gedung SMP Kristen Banjarsari dan SMP Negeri IV Jalan Trian Solo yang berlangsung dari tahun yang semuanya berlangsung siang hari antara jam sampai dengan WIB. Karena peminatnya terlampau banyak maka SMA Negeri III bagian C dipecah menjadi dua bagian dengan SK Menteri PP dan K No.4083/B III Agustus 1955, pemecahan itu yakni: 1. SMA Negeri 4 Surakarta bagian C dengan kepala sekolahnya Bapak Drs.GHP, M Prawironegoro yang menempati gedung SMP Kristen Banjarsari Solo. 27

43 28 2. SMA Negeri 5 bagian C dengan kepala sekolah Bapak Kabul Dwijo Laksono, sekolah ini menempati gedung SMP Negeri 4 Jalan Trian Solo. Pada bulan Agustus 1958 kedua SMA tersebut pindah ke gedung SMA yang baru di Jalan Laksamana Adisucipto No.1 Solo ( yang sekarang menjadi gedung induk) dengan pembagian waktu belajar yaitu : Untuk SMA Negeri 4 Bagian C masuk pagi antara pukul WIB, dan SMA Negeri 5 bagian C masuk siang dari pukul sampai dengan WIB. Dengan adanya program SMA gaya baru pada tahun 1963 yang semua SMA harus mempunyai jurusan ilmu pasti dan pengetahuan alam, sastra sosial dan sastra budaya, sehingga SMA Negeri 4 Surakarta yang berada di jalan Laksamana Adisucipto No.1 sampai sekarang, sedangkan untuk SMA bagian C diubah menjadi SMA Negeri 5 Surakarta yang terletak di Bibis Lingkik Surakarta, pada bulan Septembar Dengan adanya perpindahan tersebut maka seluruh kompleks bangunan SMA di jalan Laksamana Adisucipto No.1 Surakarta sepenuhnya dipergunakan oleh SMA Negeri 4 Surakarta. Sejak awal berdirinya SMA Negeri 4 Surakarta telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan, yakni antara lain: 1. Tahun : Bapak Drs. GHP.M. Prawironegoro 2. Tahun : Bapak KRT. Tondonegoro

44 29 3. Tahun : Bapak Drs. Kartono 4. Tahun : Bapak Winoto Sugeng 5. Tahun : Ibu Sutami 6. Tahun : Bapak Ahmad Sukri, SH 7. Tahun : Bapak Soegiman, B.Sc 8. Tahun : Bapak Drs. Sadiyat 9. Tahun : Ibu Dra. Hj Tatik Sutarti, MM 10. Tahun 2002-Septembar 2007 : bapak Drs. Soedjinto SF. MM 11. Tahun : Bapak Drs. Edy Pudyanto 12. Tahun sekarang : Bapak Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd. 2. Motto, Visi dan Misi SMA Negeri 4 Surakarta MOTTO: Megah, Indah, Jaya VISI: Unggul Dalam Prestasi, Santun Dalam Perilaku Dengan indikator: 1. Unggul dalam Ujian Nasional 2. Unggul dalam persaingan ujian masuk PT

45 30 3. Unggul dalam lomba akademik dan non akademik 4. Unggul dalam mentalitas dan moralitas Misi Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani, dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan dengan upaya: 1. Memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan siswa 2. Mengantarkan siswa dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Menyediakan wahana Pembina siswa melalui pengembangan IMTAQ 4. Memperluas pengetahuan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembelajaran. 3. Stuktur Organisasi SMA Negeri 4 Surakarta Sekolah merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan. Suatu lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap peningkatan pendidikan dan pembentukan generasi yang berbudi luhur. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut suatu lembaga harus mempunyai strategi dalam

46 31 penanganannya. Oleh sebab itu, SMA Negeri 4 Surakarata dalam pengelolaannya memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Gambar 1. Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Surakarta Komite Sekolah Kepala Sekolah Koor. Tata Usaha Wks.Kurikulum Wks.Sarana Prasarana Wks. Kesiswaan Wks. Humas Koordinator BK Guru Siswa Keterangan : Garis komando Garis Koordinas Dasar dari struktur organisasi di SMA negeri 4 Surakarta, yaitu: 1. Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No. 0371/0/1978 tertanggal 22 Desember Juklak Adsministrasi Pendidikan di sekolah kurikulum SMA ( Depdikbud 1964 hal 4)

47 32 Tugas dari struktur organisasi di SMA Negeri 4 Surakarta: 1. Sebagai unit pelaksana teknis, pendidikan jalur sekolah di lingkungan Depdiknas di bawah tanggung jawab kepala Kantor Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta. 2. Melaksanakan pendidikan menengah umum di jalur sekolah bagian tamatan SMP. 3. Melaksanakan kurikulum yang berlaku. 4. Membina hubungan kerjasama dengan orang tua dan masyarakat. 5. Melaksanakan bimbingan konseling bagi siswa. 6. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga sekolah. 4. Ekstrakulikuler Tujuan Ekstrakulikuler Adalah untuk dapat lebih memperkaya dan memperluas wawasan, mendorong pembinaan nilai atau sikap serta kemungkinan penerapan lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum baik program inti maupun program khusus.

48 33 Jenis kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 4 Surakarta antara lain: 1. Pasukan inti 15. KIR IPA 30. MADING 2. Pramuka 16. Teater 31. PS2K/rokhis 3. PKS 17. OTAKU/bahasa jepang 32. Basket 4. Karate 18. Seni musik 33. Rebana 5. Olimpiade fisika 19. Dance/cheerleader 6. Kimia 20. Baca tulis AL-QUR AN 7. Biologi 21. PMR 8. Matematika 22. Seni tari tradisional 9. Akutansi 23. Sepak bola/futsal 10. Ekonomi 25. Bulu tangkis 11. Astronomi 26. Conversation/bahasa Inggris 12. Komputer 27. Taekwondo 13. Bahasa Indonesia (KIR)28. Koor/acapella 14. IPS 29. PAL B. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 1. Kegiatan Observasi Kelas Keadaan Siswa Kelas X-F Pada Umumnya Keadaan kelas X-F hampir sama dengan keadaan kelas X lainnya. Kelas terlihat rapi dan bersih. Media yang tersedia di kelas juga memadai, terdapat LCD, White board, dan alat tulis seperti spidol dan penghapus. Siswa kelas X-F berjumlah 32 siswa, terdiri dari commit 15 siswa to user putra dan 17 siswa putri. Pada saat

49 34 pelajaran berlangsung siswa kelas X-F mampu mengikuti pelajaran dengan baik meskipun ada beberapa siswa yang terlihat kurang memperhatikan pelajaran atau bercanda dengan temannya, namun disaat guru pamong menegur, siswa langsung kembali memperhatikan penjelasan dari guru pamong. Struktur Kelas X-F Ketua : Irfiade Zarkasyi Talaththof Wakil ketua : Nurma Yunita Ningsih Sekertaris 1 : Suci Cahyaningrum Sekertaris 2 : Astiti Wahyu Murti Bendahara 1 : Rizki Musidatun Bakdiyah Bendahara 2 : Endah Budiningsih

50 35 Berikut ini adalah daftar nama siswa kelas X-F SMA Negeri 4 Surakarta Tabel 2. Daftar Nama Siswa Kelas X-F NO. NIS NAMA SISWA Agita Desi Pespita Ahmad Iqbal Wahid Dimyati Akbar Pradana Putra Sarinop Andika Wahyu Sukma Astiti Wahyu Murti Binti Qoeroti Devi Malinda Endah Budiningsih Erwin Dyah Wahyu Novitasari Fajar Pradiyta Gotawa Hanafi Mualim Ihang Panji Pusaka Irfiade Zarkasyi Talaththof Kevin Ajat Sudrajat Kumala Dhea Pradani Mochammad Fajara Fadillah Moniek Ramadhani Tri Utami Muftika Hanung Muhamad Seno Probo Waskito Muhammad Faizal Muhammad Rifai Nur Fitri Istiqomah Nurma Yunita Ningsih Octarina Nuria Salsabila Raden Ilham Yulidar Rizki Musidatun Bakdiyah Singgih Wijayanto Suci Cahyaningrum Surya Yuli Astuti Umu Fadhilah Isnaini Winda Kartika Puspitasari Wiranto Wingkan Septianing P

51 36 2. Kegiatan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan menejemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar Isa dan dijabarkan dalam silabus. Tugas guru yang paling utama terkait dengan RPP adalah menjabarkan silabus ke dalam RPP yang lebih operasional dan rinci, serta siap dijadikan pedoman atau skenario dalam pembelajaran. Agar guru dapat membuat RPP yang efektif dan berhasil, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, dan prosedur pengembangan, serta cara mengukur efektifitas pelaksanaannya dalam pembelajaran. Kemampuan membuat RPP merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan calon guru, serta sebagai muara dari segala pengetahuan teori, ketrampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. RPP merupakan suatu perkiraan atau proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan baik untuk guru maupun peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi. Dalam RPP harus jelas kompetensi dasar yang akan dimiliki peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai atau memiliki kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama yang secara minimal harus

52 37 ada dalam setiap RPP sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan membentuk kompetensi peserta didik. Tujuan dan manfaat RPP adalah memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator, memberikan gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek, serta memberi pengaruh terhadap pengembangan individu siswa.

53 38 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah : SMA Negeri 4 Surakarta Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Materi Pertemuan Ke Kelas : Kosakata baru tentang arah mata angin : 2 (Dua) : X-F Semester : 2 ( Dua ) Waktu : 1X45 Menit Tanggal : 9 Februari 2012 I. Standar Kompetensi Siswa mampu memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari dan di sekolah. II. Kompetensi dasar 1. Menguasai kosakata baik dalam pelafalan dan mengenal hanzi. 2. Memahami arti kosakata dalam kalimat atau dialog sederhana. III. Indikator 1. Siswa mampu menguasai arti dari kosakata. 2. Siswa mampu melafalkan kosakata dalam bahasa Mandarin dengan benar. 3. Siswa mampu memahami arti kosakata dalam kalimat atau dialog sederhana.

54 39 IV. Materi Pembelajaran 4 Mata Angin ( 四个方向 ) 北 běi : Utara 里 lǐ : Dalam 北边 běi biān : Sebelah Utara 里面 / 里边 lǐ miàn/lǐ biān : di Dalam 南 nán : Selatan 外 wài : Luar 南边 nán biān : Sebelah Selatan 东 dōng : Timur 东边 dōng biān : Sebelah Timur 西 xī : Barat 西边 Xī biān : Sebelah Barat 前 qián : Depan 前面 qián miàn : di Depan 外面 / 外边 wài miàn/wài biān Luar 厕所 : kamar mandi cè suǒ 停车场 : tempat parkir tíng chē cháng 办公室 : kantor bàngòngshì : di 后 hòu : Belakang 后面 hòu miàn : di Belakang 食堂 shí táng : kantin 左 zuǒ : Kiri 左边 zuǒ biān : Sebelah kiri 右 yòu : Kanan 右边 yòu biān : Sebelah Kanan 中 zhōng : Tengah/Pusat 中间 zhōng jiān : di Tengah 校长室 : kantor kepsek xiào zhǎng shì 图书馆 : perpustakaan tú shū guǎn 然后 : kemudian rán hòu 对 : benar duì

METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagaian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA

PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user PENGGUNAAN METODE FUN LEARNING (FLASH CARD, PERMAINAN, DAN BERNYANYI) DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SDK PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN

PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR DiajukanuntukMemenuhiSebagianPersyaratanMencapai

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Disusun oleh Camelia Soraya C9613007 Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing Susy Indrawati

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN SISWA KELAS II SD TARAKANITA SOLO BARU SUKOHARJO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENERAPAN METODE PERMAINAN (TTS, KARTU AKSI, DAN WHISPER RACE) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI

ICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI ICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI PELITA HARAPAN BANGSA SCHOOL TEGAL LAPORAN TUGAS AKHIR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI PELITA HARAPAN BANGSA SCHOOL TEGAL LAPORAN TUGAS AKHIR PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI PELITA HARAPAN BANGSA SCHOOL TEGAL LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan mencapai

Lebih terperinci

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program

Lebih terperinci

PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO

PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR

PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS 5 DI SD SANTO FRANSISKUS BOYOLALI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS 5 DI SD SANTO FRANSISKUS BOYOLALI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS 5 DI SD SANTO FRANSISKUS BOYOLALI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA

PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA

PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar

Lebih terperinci

PENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA

PENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA PENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI ( 汉字 ) MAHASISWA SASTRA CINA SEMESTER II UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH JEZSA VIBRIANOSA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA TIONGHOA PROGRAM PEMULA KELAS 7 DAN 8 SEBAGAI MATA PELAJARAN POKOK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH NASIONAL TIGA BAHASA SMP BINA WIDYA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan untuk

Lebih terperinci

METODE DIKTE DAN LATIHAN DALAM PELAJARAN BAHASA CHINA MENYIMAK SHENGDIAO (NADA BACA) DAN PINYIN DI KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA

METODE DIKTE DAN LATIHAN DALAM PELAJARAN BAHASA CHINA MENYIMAK SHENGDIAO (NADA BACA) DAN PINYIN DI KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA digilib.uns.ac.id METODE DIKTE DAN LATIHAN DALAM PELAJARAN BAHASA CHINA MENYIMAK SHENGDIAO (NADA BACA) DAN PINYIN DI KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak)

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) 23 7 8 国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) guratan hanzi, membaca hanzi beserta pinyin, menghubungkan kalimat dengan gambar. Keterangan Tabel 3.3:

Lebih terperinci

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara 32 memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara bertahap dapat mempelajari budaya bahasa China sehingga mendapatinya

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI OLEH : NURILA SHANTI OCTAVIA NIM 115110401111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA CINA JURUSAN

Lebih terperinci

PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK MESIN PENGATUR SUHU MODEL:HLOE-3020 UNTUK MESIN LAMINATING SAMPUL BUKU DI PT.SOLO MURNI LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK MESIN PENGATUR SUHU MODEL:HLOE-3020 UNTUK MESIN LAMINATING SAMPUL BUKU DI PT.SOLO MURNI LAPORAN TUGAS AKHIR PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK MESIN PENGATUR SUHU MODEL:HLOE-3020 UNTUK MESIN LAMINATING SAMPUL BUKU DI PT.SOLO MURNI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah

ABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Katarina Sandra : S-1 Sastra China : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah Skripsi ini membahas pembelajaran

Lebih terperinci

PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DI PT LANGGENG SEJAHTERA JEPARA UNTUK KELANCARAN PRODUKSI MEBEL

PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DI PT LANGGENG SEJAHTERA JEPARA UNTUK KELANCARAN PRODUKSI MEBEL PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DI PT LANGGENG SEJAHTERA JEPARA UNTUK KELANCARAN PRODUKSI MEBEL TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program Studi

Lebih terperinci

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari penggunaan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menggunakan bahasa manusia akan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN DALAM BAHASA MANDARIN DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 3 SMK BATIK 1 SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN DALAM BAHASA MANDARIN DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 3 SMK BATIK 1 SURAKARTA ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN DALAM BAHASA MANDARIN DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 3 SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Ahli

Lebih terperinci

PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENYIAR MANDARIN NIGHT DI EL SHADDAY MEDIA PRODUCTION SOLO

PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENYIAR MANDARIN NIGHT DI EL SHADDAY MEDIA PRODUCTION SOLO PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENYIAR MANDARIN NIGHT DI EL SHADDAY MEDIA PRODUCTION SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Oleh : Novia Rizqy Amelia C

Oleh : Novia Rizqy Amelia C AKTIVITAS PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL MESIN JAHIT BUKU SXB-460D PRODUKSI DARI TIONGKOK DI PT SOLO MURNI (KIKY CREATIVE PRODUCT. INC) SOLO INDONESIA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk

Lebih terperinci

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察

名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察 摘要 名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察 中国人一直很保留自己的文化, 使中国文化能继续存在到今天, 例如成语 汉语学习者想要掌握好汉语, 就要了解汉语的成语, 因为中国人习惯在口语和书面语中使用成语 因此, 作者的研究关于含数词的汉语四字成语 本论文采用定量描述方法 在本论文中, 作者描述了每一个汉语四字成语含数词的意义 从汉语四字成语含数词的意义作者可以分类含数词的汉语成语感情色彩与功能

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan untuk membentuk sebuah kalimat. Di dalam bahasa Indonesia ada beberapa

Lebih terperinci

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG 个人信息 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin b. Semester

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & Nama Mata Kuliah Tujuan umum : Pengenalan Bahasa Tionghoa : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Tujuan 1. mengetahui tentang Bahasa Tionghoa,

Lebih terperinci

A. Pengertian Bahasa Mandarin

A. Pengertian Bahasa Mandarin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bahasa Mandarin Bahasa Mandarin merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nama : Novica Servia Program Studi : S-1 Sastra China Judul : Analisis Kesalahan Pemakaian Kata Suoyou ( 所有 ) dan Yiqi e ( 一切 ) pada Mahasiswa D-3 Bahasa Mandarin Universitas K risten Maranatha

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan

ABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan ABSTRAKSI Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan sejarah yang besar, yaitu pada saat pemberharuan tata tertib dan pada saat reformasi. Masa pemberharuan tata tertib

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan kita sehari-hari. Sejak kita dilahirkan, orangtua sudah mengajarkan kita tentang bahasa supaya kita dapat

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika

ABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Livia Agustia : Sastra China : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika Skripsi ini membahas peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika, serta manfaat

Lebih terperinci

Analisis Kesalahan Berbahasa Mandarin Mahasiswa Tingkat Akhir di Salah Satu Universitas di Jawa Barat

Analisis Kesalahan Berbahasa Mandarin Mahasiswa Tingkat Akhir di Salah Satu Universitas di Jawa Barat Analisis Kesalahan Berbahasa Mandarin Mahasiswa Tingkat Akhir di Salah Satu Universitas di Jawa Barat Diana C. Sahertian (dianasahertian@yahoo.com) Universitas Kristen Maranatha Abstract: It is important

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia dan berinteraksi dengan orang lain baik dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama

ABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama ABSTRAK Nama : Devy Anggreini Tanuwijaya Program studi : S-1 Sastra China Judul : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama Skripsi ini berisi tentang survei pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam keutuhan suatu kalimat.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO

ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits

ABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Tina : S-1 Sastra China : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits Skripsi ini menganalisis kesesuaian tema

Lebih terperinci

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin

Kata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin ABSTRAK Nama Jurusan Judul : Henry Sani Wardhana : S1 Sastra China : Perbedaan Makna Kata Penghubung bùguǎn ( 不管 ) dan jǐnguǎn ( 尽管 ) dalam Bahasa Indonesia Skripsi ini membahas perbedaan makna kata penghubung

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN

ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN ANALISIS KESALAHAN DAN TINGKAT PENGUASAAN MAHASISWA BINA NUSANTARA TINGKAT Ⅲ TERHADAP KALIMAT PERBANDINGAN MANDARIN Hanuwar, Sylfie, Fu Ruo Mei Jl. Kemanggisan Ilir III/ 45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276739

Lebih terperinci

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA

ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA ANALISIS KENDALA PEMBELAJARAN KATA BANTU BILANGAN BAHASA MANDARIN BESERTA SOLUSINYA Rosemary Sylvia Chinese Department, Bina Nusantara University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nama : Desyani Herliani Irawan Program Studi: S1 Sastra China Judul :ANALISIS BENTUK KATA ULANG KATA KERJA BAHASA MANDARIN POLA V ZHE V ZHE (V 着 V 着 ) DAN V LAI V QU (V 来 V 去 ) BESERTA POLA PENERJEMAHANNYA

Lebih terperinci

PROFIL WISATAWAN DI OBJEK WISATA TAMAN HIBURAN RAKYAT (THR) SRIWEDARI SURAKARTA

PROFIL WISATAWAN DI OBJEK WISATA TAMAN HIBURAN RAKYAT (THR) SRIWEDARI SURAKARTA PROFIL WISATAWAN DI OBJEK WISATA TAMAN HIBURAN RAKYAT (THR) SRIWEDARI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 SMA N 3 BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

Namun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah

Namun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian aksara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1995: 18) adalah huruf dan sistem tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段

METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段 METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段 Novi Yulianita & Elisa Christiana, B.A., M.A., M.Pd. Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen

Lebih terperinci

PENYIARAN RADIO BERBAHASA CHINASEBAGAIMEDIA KOMUNIKASIDALAM PROGRAMACARA SUNDAYMANDARINDI RADIO PAS FM SOLO

PENYIARAN RADIO BERBAHASA CHINASEBAGAIMEDIA KOMUNIKASIDALAM PROGRAMACARA SUNDAYMANDARINDI RADIO PAS FM SOLO PENYIARAN RADIO BERBAHASA CHINASEBAGAIMEDIA KOMUNIKASIDALAM PROGRAMACARA SUNDAYMANDARINDI RADIO PAS FM SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Peryaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti BAB II 2.1 Tinjauan Pustaka KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya di Cina yang meneliti tentang kesalahan penggunaan kata depan,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR DAN PERMAINAN DALAM PENGENALAN BAHASA MANDARIN DASAR DI TK WIDYA PUTRA JATEN KARANGANYAR

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR DAN PERMAINAN DALAM PENGENALAN BAHASA MANDARIN DASAR DI TK WIDYA PUTRA JATEN KARANGANYAR PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR DAN PERMAINAN DALAM PENGENALAN BAHASA MANDARIN DASAR DI TK WIDYA PUTRA JATEN KARANGANYAR LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin

ABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Rian Juhandi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin Bahasa Mandarin memiliki dua jenis aksara yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat, karena ketika kita mendengarkan orang lain, berbicara dengan orang lain dan menulis untuk orang lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. menimbulkan kesalahpahaman dalam penyampaiannya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam bahasa Mandarin sangat penting ketepatan pelafalan vokal dan konsonan. Hal ini disebabkan untuk menghindari kesalahan dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa.

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Memasuki jaman globalisasi peran bahasa Mandarin sangatlah penting. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa Mandarin yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang berkesempatan untuk menikmati masa remajanya. Kehidupan anak remaja dipenuhi dengan berbagai kejadian yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka sebagai

Lebih terperinci

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa

Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa 河北师范大学与彼得拉基督教大学的课外语境作为汉语学习的对比研究 Margaretha Monika Utama, Elisa Christiana

Lebih terperinci

PENGAJARAN MENULIS HANZI DI KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA

PENGAJARAN MENULIS HANZI DI KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA PENGAJARAN MENULIS HANZI DI KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR Universitas Sebelas

Lebih terperinci

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru)

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru) 1 第 yī 一 你 你 好 xiè xie 谢谢 bú qi 客气 Apa kabar terima kasih terima kasih kembali 好 / Bab 1 Apa kabar shī 老师 tóng xué 同学 guru subjek bersifat jamak (lebih dari satu teman sekolah hóng 红 你 nama orang kamu

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEBAK KATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 3 SEWON SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Veny Rosita Febriratna NIM

SKRIPSI. Oleh Veny Rosita Febriratna NIM PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TEMA SIKAP DEMOKRATIS MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN SUMBERSARI 01 JEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

PERANAN FRONT OFFICE DEPARTMENT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA TAMU DI HOTEL PRAMESTHI SOLO

PERANAN FRONT OFFICE DEPARTMENT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA TAMU DI HOTEL PRAMESTHI SOLO PERANAN FRONT OFFICE DEPARTMENT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA TAMU DI HOTEL PRAMESTHI SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Diploma III

Lebih terperinci

Kata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa

Kata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa Dampak Drama Televisi Taiwan Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Tionghoa Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra 台湾电视剧对彼得拉基督教大学中文系学生汉语学习动机的影响 Yosephine Wignyo Budi Kurniawan Henny

Lebih terperinci

PROFIL WISATAWAN MUSEUM MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA

PROFIL WISATAWAN MUSEUM MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA PROFIL WISATAWAN MUSEUM MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Lebih terperinci

印尼中文主播应该具备的能力 美都新闻主播袁玲袁玲个案研究

印尼中文主播应该具备的能力 美都新闻主播袁玲袁玲个案研究 建国大学人文学院中文系学士学位论文 (200 2009 2013 学年 ) 印尼中文主播应该具备的能力 美都新闻主播袁玲袁玲个案研究 姓名姓名 : 卢凤凰 学号 :1301033173 : 李慧云 学号 :1301038325 指导老师 : 林雪莹时间 :201 2013 年 7 月建国大学人文学院中文系学士学位论文 (200 2009 2013 学年 ) 印尼中文主播应该具备的能力 美都新闻主播袁玲袁玲个案研究

Lebih terperinci

EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA SKRIPSI.

EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA SKRIPSI. EVALUASI KETEPATAN HANZI, PINYIN DAN TERJEMAHAN PADA KAMUS PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI KARYA JOHNY LEE BAGI PEMBELAJAR PEMULA SKRIPSI diajukan untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan Program

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI I KRETEK, BANTUL, YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI I KRETEK, BANTUL, YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI I KRETEK, BANTUL, YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah tersendiri yang membedakannya dari suku bangsa lainnya. Bahasa daerah mendukung

Lebih terperinci

PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI

PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh Hamimah NIM 080103101014 JURUSAN DIPLOMA III BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Kemampuan Penguasaan Kosakata Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA ANIMASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PEMULA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN

PENERAPAN MEDIA ANIMASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PEMULA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN PENERAPAN MEDIA ANIMASI PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PEMULA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN (Kelas X Akuntansi SMK Cokroaminoto 1 Surakarta) LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Utuk

Lebih terperinci

MOCHAMAD HIDAYAT WIDODO

MOCHAMAD HIDAYAT WIDODO IMPLEMENTASI TEKNIK PEMBELAJARAN TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP N 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak di

Lebih terperinci

KESALAHAN PENYUSUNAN KALIMAT AKTIF 把字句 DAN KALIMAT PASIF 被字句 PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNESA.

KESALAHAN PENYUSUNAN KALIMAT AKTIF 把字句 DAN KALIMAT PASIF 被字句 PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNESA. KESALAHAN PENYUSUNAN KALIMAT AKTIF 把字句 DAN KALIMAT PASIF 被字句 PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN UNESA Cicik Arista Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR

Lebih terperinci