Lampiran 1 Jumlah penduduk dan luas wilayah Kota Surabaya tahun 2008

Transkripsi

1 Lampiran Jumlah penduduk dan luas wilayah Kota Surabaya tahun 28 No. Kecamatan Luas wilayah (km 2 ) Jumlah Penduduk. Sukomanunggal Tandes Asemrowo Benowo Pakal Lakarsantri Sambi Kerep Genteng Tegalsari Bubutan Simokerto Pabean Cantikan Semampir Krembangan Kenjeran Bulak Tambaksari Gubeng Rungkut Tenggilis Mejoyo Gunung Anyar Sukolilo Mulyorejo Sawahan Wonokromo Karang Pilang Dukuh Pakis Wiyung Gayungan Wonocolo Jambangan Jumlah Sumber: Profil Laporan Tahunan Dinas Kes. Kota Surabaya 5

2 Lampiran 2 Jumlah Kasus DBD Per Kelurahan Kota Surabaya Tahun No Kecamatan / Kelurahan Rata 2. KEC. SUKOMANUNGAL :. Tanjung sari Sonokwijenan Putat Gede Simomulyo Sukomanunggal KEC. TANDES :. Manukan Kulon Manukan Wetan Banjar Sugihan Buntaran Tubanan Balongsari Tandes Lor Tandes Kidul Bibis Gedangasin Gadel Karang Poh KEC. ASEMROWO :. Asemrowo Genting Kalianak Greges Tambak Langon KEC. BENOWO :. Klakah Rejo Sememi Kadangan Romokalisari Tambakoso Wilangon KEC. PAKAL :. Babat Jerawat Pakal Benowo Sumber Rejo Tambak Dono KEC. LAKARSANTRI :. Jeruk Lakarsantri Lidah Kulon Lidah Wetan Sumur Welut Bangkingan

3 7. KEC. SAMBI KEREP :. Sambikerep Beringin Made Lontar KEC. GENTENG. Peneleh Genteng Kapasari Ketabang Embong Kaliasin KEC. TEGALSARI :. Kedungdoro Tegalsari Dr. Soetomo Wonorejo Keputran KEC. BUBUTAN :. Alon-Alon Contong Tembok Dukuh Jepara Gundih Bubutan KEC. SIMOKERTO :. Tambakrejo Kapasan Simokerto Simolawang Sidodadi KEC. PAB.CANTIKAN :. Nyamplungan Bongkaran Krembangan Utara Perak Utara Perak Timur KEC. SEMAMPIR :. Pegirian Ujung Sidotopo Ampel Wonokusumo KEC. KREMBANGAN :. Krembangan Selatan Kemayoran Perak Barat Morokrembangan Dupak

4 5. KEC. KENJERAN :. Tanahkali Kedinding Sidotopo Wetan Bulak Banteng Tambak Wedi KEC. BULAK :. Kedung Cowek.5 2. Komplek kenjeran Kenjeran Bulak Sukolilo KEC. TAMBAKSARI :. Tambaksari (Pusk) ,5 2. Rangkah ,75 3. Ploso ,5 4. Pacar Keling (Pusk) ,25 5. Pasar Kembang ,5 6. Gading ( Pusk) ,5 8. KEC. GUBENG :. Pucang Sewu Kertajaya ,5 3. Baratajaya ,75 4. Mojo ,5 5. Airlangga Gubeng ,25 9. KEC. RUNGKUT :. Kalirungkut ,5 2. Rungkut Kidul ,75 3. Kedung Baruk ,75 4. Medokan Ayu ,25 5. Penjaringan Sari Wonorejo ,75 2. KEC. TENGGILIS MEJOYO. Panjang Jiwo 6 7 9,75 2. Prapen ,25 3. Tenggilis Mejoyo ,5 4. Kendangsari ,5 5. Kutisari KEC. GUNUNG ANYAR :. Gununganyar Tambak ,25 2. Gunung Anyar ,5 3. Rungkut Menanggal ,75 4. Rungkut Tengah KEC. SUKOLILO :. Menur Pumpungan Nginden Jangkungan Semolowaru Medokan semampir

5 5. Klampis Ngasem ,25 6. Gebang Putih ,5 7. Keputih , KEC. MULYOREJO :. Mulyorejo Manyar sabrangan ,25 3. Kejawan Putih Kalisari ,75 5. Dukuh Sutorejo 5 9 3,75 6. Kalijudan 3 6 9, KEC. SAWAHAN :. Sawahan ,25 2. Petemon Putat Jaya (pusk) ,25 4. Pakis ,75 5. Banyu Urrip Kupang Krajan , KEC. WONOKROMO :. Jagir ,5 2. Darmo ,5 3. Sawunggaling Wonokromo ,5 5. Ngagel Rejo ,25 6. Ngagel ,5 26. KEC. KARANG PILANG. Kedurus ,5 2. Kebraon ,75 3. Warugunung ,25 4. Karangpilang , KEC. DUKUH PAKIS :. Dukuh Kupang ,75 2. Dukuh Pakis ,75 3. Gunung Sari Pradah Kali Kendal , KEC. WIYUNG :. Wiyung ,25 2. Babadan ,25 3. Jajar Tunggal Balas Klumprik , KEC. GAYUNGAN :. Gayungan ,75 2. Dukuh Menanggal Mananggal ,5 4. Ketintang ,5 3. KEC. WONOCOLO :. Jemur Wonosari ,25 2. Siwalankerto Sidosermo

6 4. Bendul Merisi ,5 5. Margorejo ,5 3. KEC. JAMBANGAN :. Kebonsari Jambangan 4 5 6,5 3. Pagesangan 5 2 7,75 4. Karah ,5 Jumlah Sumber: Laporan Tahunan DinKes Kota Surabaya pada Sub. Din. PPM dan PLP. 55

7 Lampiran 3. Peta Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya. 29. Keterangan ; Batas wilayah kecamatan Kecamatan Pakal Kecamatan Bulak Kecamatan Wiyung Kecamatan Wonocolo Kecamatan Tambaksari Kecamatan Sawahan 56

8 Lampiran 4. Gambar Lokasi Penelitian di Kota Surabaya 57

9 Lampiran 5. Alat Susceptibility test kit (WHO). 58

10 Lampiran 6. Pelaksanaan uji kerentanan nyamuk A. aegypti insektarium PEK A. Nyamuk dimasukkan dalam tabung penyimpanan (holding tube) B. Nyamuk dalam tabung penyimpanan (holding tube) C. Nyamuk ditiup pelan-pelan ke tabung kontak (exposure tube) D. Menghitung waktu kontak 59

11 E. Tabung kontak (exposure tube) F. Memindahkan nyamuk ke tabung kontak (exposure tube) bertanda merah 6

12 Lampiran 7. Regression Analysis kematian pada Kasus tinggi vs Lama Kontak (x) The regression equation is kematian pada kasus Tinggi (Y) = X Predictor Coef SE Coef T P Constant X S = R-Sq = 78.3% R-Sq(adj) = 76.7% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression Error Total Durbin-Watson statistic = Plots for Y Tinggi 99 Normal Probability Plot 3 Versus Fits Percent Fitted Value 6 8 Histogram Versus Order 4 3 Frequency Observation Order Persamaan regresi yang diperoleh yaitu kematian pada kasus tinggi (Y) = lama kontak (x) Karena p-value =. < α =.5 maka tolak Ho. Lama kontak berpengaruh nyata terhadap kematian nyamuk pada kasus tinggi.. Asumsi kenormalan Sisaaan H o : sisaan menyebar normal H : Sisaan tidak menyebar normal. 6

13 Probability plot tinggi Normal Percent Mean -,27898E-4 StDev 5,8 N 5 KS,4 P-Value > RESI Karena pvalue > α =.5 maka terima Ho. Asumsi sisaan menyebar normal terpenuhi 2. Asumsi homogenan Ragam Sisaan Ho : ragam sisaan homogen H : ragam sisaan tidak homogen Resi Tinggi Bartlett's Test Test Statistic 4,69 P-Value,96 Levene's Test Test Statistic,49 P-Value,74 FITS % Bonferroni Confidence Intervals for StDevs 3. Asumsi Kebebasan Sisaan H : Sisaan saling bebas H : Sisaan tidak saling bebas Durbin-Watson statistic =

14 Lampiran 8. Regression Analysis kematian pada Kasus sedang vs lama kontak (x) The regression equation is Kematian pada kasus sedang (Y) = lama kontak (x) Predictor Coef SE Coef T P Constant X S = R-Sq = 78.2% R-Sq(adj) = 76.5% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression Error Total Durbin-Watson statistic = Normal Probability Plot Plots for Y Sedang 4 Versus Fits Percent Fitted Value Histogram 4 Versus Order Frequency Observation Order Persamaan regresi yang diperoleh yaitu : Kematian pada Kasus Sedang (Y) = Lama Kontak (x) Karena Pvalue =. < α =.5 maka tolak H. Lama kontak berpengaruh nyata terhadap kematian nyamuk pada kasus sedang.. Asumsi Kenormalan Sisaan H : Sisaan menyebar normal H : Sisaan tidak menyebar normal 63

15 Probability Plot of RESI2 Normal Percent Mean E-5 StDev 4.7 N 5 KS.76 P-Value > RESI2 5 Karena pvalue > α =.5 maka terima H. Asumsi sisaan menyebar normal terpenuhi.. Asumsi Kehomogenan Ragam Sisaan H : Ragam sisaan homogen H : Ragam sisaan tidak homogen Test for Equal Variances for RESI2 FITS F-Test Test Statistic 9. P-Value. Levene's Test Test Statistic 2.94 P-Value % Bonferroni Confidence Intervals for StDevs FITS RESI Karena pvalue =.76 > α =.5 maka terima H. Asumsi kehomogenan ragam sudah terpenuhi. 2. Asumsi Kebebasan Sisaan H : Sisaan saling bebas H : Sisaan tidak saling bebas Durbin-Watson statistic =

16 Lampiran 9. Regression Analysis kematian pada kasus rendah vs lama kontak (x) The regression equation is Kematian pada kasus Rendah (Y) = lama kontak (x) Predictor Coef SE Coef T P Constant X S = R-Sq = 69.3% R-Sq(adj) = 66.9% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression Error Total Durbin-Watson statistic =.693 Plots for Y Rendah 99 9 Normal Probability Plot 2 Versus Fits Percent Fitted Value 2 Histogram Versus Order 4 2 Frequency Observation Order Persamaan regresi yang diperoleh yaitu Kematian pada Kasus rendah (Y) = Lama Kontak (x) Karena Pvalue =. < α =.5 maka tolak H. Lama kontak berpengaruh nyata terhadap kematian nyamuk pada kasus rendah.. Asumsi Kenormalan Sisaan H : Sisaan menyebar normal H : Sisaan tidak menyebar normal 65

17 Probability Plot of RESI3 Normal Percent Mean E-5 StDev 3.94 N 5 KS.68 P-Value > RESI3 5 Karena pvalue > α =.5 maka terima H. Asumsi sisaan menyebar normal terpenuhi. 2. Asumsi Kehomogenan Ragam Sisaan H : Ragam sisaan homogen H : Ragam sisaan tidak homogen Test for Equal Variances for RESI Bartlett's Test Test Statistic.6 P-Value.923 Levene's Test Test Statistic.92 P-Value.489 FITS % Bonferroni Confidence Intervals for StDevs Karena pvalue =.489 > α =.5 maka terima H. Asumsi kehomogenan ragam sudah terpenuhi. 3. Asumsi Kebebasan Sisaan H : Sisaan saling bebas H : Sisaan tidak saling bebas Durbin-Watson statistic =

18 Lampiran. Regression Analysis kematian nyamuk strain Liverpool vs lama kontak (x) The regression equation is Kematian strain Liverpool (Y) = lama kontak (x) Predictor Coef SE Coef T P Constant X S = R-Sq = 69.2% R-Sq(adj) = 66.8% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression Error Total Durbin-Watson statistic = Plots for Liverpool 99 Normal Probability Plot 3 Versus Fits Percent Fitted Value 2 Histogram Versus Order 3 3 Frequency Observation Order Persamaan regresi yang diperoleh yaitu kematian nyamuk strain Liverpool (Y) = Lama Kontak (x) Karena Pvalue =. < α =.5 maka tolak H. Lama kontak berpengaruh nyata terhadap kematian nyamuk pada strain Liverpool.. Asumsi Kenormalan Sisaan H : Sisaan menyebar normal H : Sisaan tidak menyebar normal 67

19 Probability Plot of RESI4 Normal Percent Mean E-5 StDev N 5 KS.42 P-Value > RESI4 5 Karena pvalue > α =.5 maka terima H. Asumsi sisaan menyebar normal terpenuhi. 2. Asumsi Kehomogenan Ragam Sisaan H : Ragam sisaan homogen H : Ragam sisaan tidak homogeny Test for Equal Variances for RESI4 FITS F-Test Test Statistic 9. P-Value. Levene's Test Test Statistic 2.94 P-Value % Bonferroni Confidence Intervals for StDevs FITS RESI Karena pvalue =.76 > α =.5 maka terima H. Asumsi kehomogenan ragam sudah terpenuhi. 3. Asumsi Kebebasan Sisaan H : Sisaan saling bebas H : Sisaan tidak saling bebas Durbin-Watson statistic =

20 Lampiran. Persentase kematian nyamuk A. aegypti pada Lokasi Tinggi, Sedang, Rendah dan strain Liverpool dengan waktu kontak terhadap malation 5% Ulangan Waktu kontak 5 menit/strata Strain Liverpool Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) (PEK) Rerata 2 Ulangan Waktu kontak 5 menit/strata Strain Liverpool Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) (PEK) Rerata Ulangan Waktu kontak 3 menit/strata Strain Liverpool Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) (PEK) Rerata Ulangan Waktu kontak 45 menit/strata Strain Liverpool Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) (PEK) Rerata 45 Ulangan Waktu kontak 6 menit/strata Strain Liverpool Tinggi (%) Sedang (%) Rendah (%) (PEK) Rerata

21 Lampiran 2. Uji Beda Nyata Duncan Persentase Kematian Nyamuk Lama Kontak 5 menit Dependent Variable: respon Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total Karena pvalue =.26 <α =.5 maka model berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk. R-Square Coeff Var Root MSE respon Mean karena nilai koefisien keragaman (coeff var) sangat besar maka perlu ditransformasi Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F kasus Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F kasus Karena pvalue =.26 <α =.5 maka kasus kematian pada lokasi (rendah, sedang, tinggi, strain Liverpool) berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk pada taraf nyata 5%. Duncan's Multiple Range Test for respon Alpha.5 Error Degrees of Freedom 8 Error Mean Square Number of Mean Critical Range Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N Strata/lokasi A rendah B. 3 Strain Liverpool B. 3 sedang B. 3 Tinggi 7

22 Hasil Transformasi persentase kematian nyamuk pada lama kontak 5 menit transformasi ln(y+) Dependent Variable: respon Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total Karena pvalue =.7 <α =.5 maka model berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk. R-Square Coeff Var Root MSE respon Mean % keragaman persentase kematian nyamuk dapat dijelaskan oleh kasus kematian pada lokasi (sedang, rendah, tinggi, strain Liverpool) dalam model. Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F kasus Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F kasus Karena pvalue =.7 <α =.5 maka kasus kematian pada lokasi (rendah, sedang, tinggi, strain Liverpool) berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk pada taraf nyata 5%. Duncan's Multiple Range Test for respon Alpha.5 Error Degrees of Freedom 8 Error Mean Square.38 Number of Mean Critical Range Means with the same letter are not significantly different Duncan Grouping Mean N Strata/lokasi A rendah B Strain Liverpool B sedang B tinggi 7

23 Lampiran 3. Uji Beda Nyata Duncan Persentase Kematian Nyamuk Lama Kontak 5 menit Dependent Variable: respon Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total Karena pvalue =.6 <α =.5 maka model berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk. R-Square Coeff Var Root MSE respon Mean % keragaman persentase kematian nyamuk dapat dijelaskan oleh kasus kematian pada lokasi (sedang, rendah, tinggi, strain Liverpool) dalam model. Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F kasus Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F kasus Karena pvalue =.6 <α =.5 maka kasus kematian pada lokasi (rendah, sedang, tinggi, Strain Liverpool) berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk pada taraf nyata 5%. Duncan's Multiple Range Test for respon Alpha.5 Error Degrees of Freedom 8 Error Mean Square Number of Mean Critical Range Means with the same letter are not significantly different Duncan Grouping Mean N Strata/Lokasi A rendah A Strain Liverpool B sedang B tinggi 72

24 Lampiran 4. Uji Beda Nyata Duncan Persentase Kematian Nyamuk Lama Kontak 3 menit Dependent Variable: respon Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total Karena pvalue =.2 < α =.5 maka model berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk. R-Square Coeff Var Root MSE respon Mean % keragaman persentase kematian nyamuk dapat dijelaskan oleh kasus kematian pada lokasi (sedang, rendah, tinggi, strain liverpool) dalam model. Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F kasus Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F kasus Karena pvalue =.2 <α =.5 maka kasus kematian pada lokasi (rendah, sedang, tinggi, strain liverpool) berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk pada taraf nyata 5%. Duncan's Multiple Range Test for respon Alpha.5 Error Degrees of Freedom 8 Error Mean Square Number of Mean Critical Range Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N Strata/lokasi A Strain liverpool A Rendah A Sedang B Tinggi 73

25 Lampiran 5. Uji Beda Nyata Duncan Persentase Kematian Nyamuk Lama Kontak 45 menit Dependent Variable: respon Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model <. Error Corrected Total Karena pvalue <. <α =.5 maka model berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk. R-Square Coeff Var Root MSE respon Mean % keragaman persentase kematian nyamuk dapat dijelaskan oleh kasus kematian pada lokasi (sedang, rendah, tinggi, strain liverpool) dalam model. Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F kasus <. Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F kasus <. Karena pvalue <. <α =.5 maka kasus kematian(rendah, sedang, tinggi, strain liverpool) berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk pada taraf nyata 5%. Duncan's Multiple Range Test for respon Alpha.5 Error Degrees of Freedom 8 Error Mean Square 6.25 Number of Mean Critical Range Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N Strata/lokasi A. 3 Strain Liverpool A. 3 Rendah A. 3 sedang B Tinggi 74

26 Lampiran 6. Uji Beda Nyata Duncan Persentase Kematian Nyamuk Lama Kontak 6 menit Dependent Variable: respon Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F Model Error Corrected Total Karena pvalue =. <α =.5 maka model berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk. R-Square Coeff Var Root MSE respon Mean % keragaman persentase kematian nyamuk dapat dijelaskan oleh kasus kematian pada lokasi (sedang, rendah, tinggi, strain Liverpool) dalam model. Source DF Type I SS Mean Square F Value Pr > F kasus Source DF Type III SS Mean Square F Value Pr > F kasus Karena pvalue =. <α =.5 maka kasus kematian pada lokasi (rendah, sedang, tinggi, strain Liverpool) berpengaruh nyata terhadap persentase kematian nyamuk pada taraf nyata 5%. Duncan's Multiple Range Test for respon Alpha.5 Error Degrees of Freedom 8 Error Mean Square Number of Mean Critical Range Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N Strata/ lokasi A. 3 Strain Liverpool A. 3 Rendah A sedang B Tinggi 75

27 Lampiran. 8. Probit Analysis Program LT 5 Tinggi EPA PROBIT ANALYSIS PROGRAM USED FOR CALCULATING LT/EC VALUES Version.5 Conc. Number Exposed Number Resp. Observed Proportion Responding Proportion Responding Adjusted for Controls Predicted Proportion Responding Chi - Square for Heterogeneity (calculated) = Chi - Square for Heterogeneity (tabular value at.5 level) = 7.85 Mu =.5738 Sigma = Parameter Estimate Std. Err. 95% Confidence Limits Intercept ( , ) Slope (.5563, ) Theoretical Spontaneous Response Rate =. Estimated LT/EC Values and Confidence Limits Point LT/Exposure Conc 95% Confidence Limits Lower Upper LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC

28 EPA PROBIT ANALYSIS PROGRAM USED FOR CALCULATING LT/EC VALUES Version.5 LT 5 Sedang Conc. Number Exposed Number Resp. Observed Proportion Responding Proportion Responding Adjusted for Controls Predicted Proportion Responding Chi - Square for Heterogeneity (calculated) = 33.6 Chi - Square for Heterogeneity (tabular value at.5 level) = 7.85 Mu = Sigma =.5334 Parameter Estimate Std. Err. 95% Confidence Limits Intercept ( -4.38, ) Slope ( , ) Theoretical Spontaneous Response Rate =. Estimated LT/EC Values and Confidence Limits Point LT/Exposure Conc LT/EC LT/EC LT/EC..973 LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC % Confidence Limits Lower Upper 77

29 LT 5 Kasus Rendah. Conc. EPA PROBIT ANALYSIS PROGRAM USED FOR CALCULATING LT/EC VALUES Version.5 Number Exposed Number Resp. Observed Proportion Responding Proportion Responding Adjusted for Controls Predicted Proportion Responding Chi - Square for Heterogeneity (calculated) =.279 Chi - Square for Heterogeneity (tabular value at.5 level) = 7.85 Mu =.3632 Sigma = Parameter Estimate Std. Err. 95% Confidence Limits Intercept (.29235, ) Slope ( , ) Theoretical Spontaneous Response Rate =. Estimated LT/EC Values and Confidence Limits Point LT/Exposure Conc 95% Confidence Limits Lower Upper LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC

30 EPA PROBIT ANALYSIS PROGRAM USED FOR CALCULATING LT/EC VALUES Version.5 LT 5 Pembanding (strain Liverpool) Conc. Number Exposed Number Resp. Observed Proportion Responding Proportion Responding Adjusted for Controls Predicted Proportion Responding Chi - Square for Heterogeneity (calculated) =.2 Chi - Square for Heterogeneity (tabular value at.5 level) = 7.85 Mu =.4469 Sigma =.523 Parameter Estimate Std. Err. 95% Confidence Limits Intercept ( ,.77865) Slope ( , ) Theoretical Spontaneous Response Rate =. Theoretical Spontaneous Response Rate =. Estimated LT/EC Values and Confidence Limits Point LT/Exposure Conc 95% Confidence Limits Lower Upper LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC LT/EC