HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA (DISPORA) KABUPATEN BOGOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA (DISPORA) KABUPATEN BOGOR"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA (DISPORA) KABUPATEN BOGOR Abdul Salam Hidayat 1 Universitas Singaperbangsa Karawang abdulsalamhidayat@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pada dinas pemuda dan olahraga Kabupaten Bogor. Populasi penelitian adalah pegawai dinas pemuda dan olahraga Kabupaten Bogor yang berjumlah 30 orang yang memiliki gelar Diploma, S-1, dan S-2. Instrumen yang digunakan angket tertutup dengan skala likert.. Hasil penelitian menujukkan ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja. Perhitungan analisis regresi sederhana berdasarkan data variabel Kinerja atas motivasi kerja menghasilkan arah regresi a sebesar 59,82 dan konstanta sebesar 0,564. Dengan demikian, bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan melalui persamaan regresi linier sederhana Yˆ 59,82 0, 564 X. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap kenaikan 1 point pada motivasi kerja, maka akan di ikuti kenaikan kinerja sebesar 0,564 pada konstanta 59,82. Kata Kunci: Motivasi, Kinerja pegawai DISPORA. Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 20 ayat 3 yang berbunyi Olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Proses pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga tersebut tentunya membutuhkan atlet-atlet yang memiliki potensi yang tinggi. Pembinaan olahraga di Indonesia seyogyanya harus selalu di barengi dengan penerapan berbagai perkembangan ilmu dan pengetahuan di bidang olahraga termaksud dengan menggunakan system manajemen yang baik yang didalamnya berisikan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, dan evaluasi. Pembinaan olahraga di Indonesia menurut Harsuki dkk (1996:30) telah diarahkan dan dilakukan dengan berbagai arah melalui: (1) sekolah-sekolah atau pelajar (mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi), (2) induk-induk cabang olahraga, (3) organisasi dan perkumpulan olahraga, dan (4) organisasi di masyarakat. 1 Abdul Salam Hidayat; Dosen PJKR FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang 170

2 Arah tersebut berguna untuk mengidentifikasi sasaran sehingga memudahkan mobilisasi sumber daya untuk pembinaan dalam jangka panjang. Berdasarkan arah tersebut di atas maka akan diperoleh model pembinaan yang tepat diterapkan di Indonesia guna mencapai sistem pembinaan olahraga nasional secara optimal. Lembaga pemerintah Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) selalu berupaya untuk meningkatkan prestasi atlet sesuai dengan visi misi yang diemban yaitu menjadi organisasi yang modern, independen, dan profesional untuk membangun karakter unggul Bangsa Indonesia, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui pembinaan olahraga prestasi dan Memberikan dukungan kepada para atlet untuk mencapai puncak prestasi dan menanamkan nilai-nilai olimpiade agar menjadi sumber inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejauh ini yang menjadi jadi topik pembahasan khusus hanya pada beberapa aspek saja, diantaranya tentang: (1) Sumber Daya Manusia, didalamnya berisikan kualitas pelatih dalam menyusun program latihan, potensi olahragawan, yang diarahkan pada proses pemanduan bakat, (2) Unsur gizi, dan (3) Sarana dan prasarana. Namun yang terjadi dilapangan menurut hemat saya selalu berbanding terbalik dengan apa yang menjadi tujuan utama. Uraian di atas menunjukkan bahwa faktor yang berperan penting dalam kemajuan organisasi adalah kinerja pengurusnya. Pengurus merupakan pengelola kehidupan organisasi, harus mampu menjamin dan menjalankan tugas dan kegiatankegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi pencapaian target DISPORA. Pimpinan harus dapat mendayagunakan segala sumber daya manusia maupun non manusia secara optimal dengan melakukan berbagai pendekatan untuk menghindari dan mencegah terjadinya penyimpangan. Pimpinan juga turut bertanggung jawab terhadap kinerja para pengurus sebagai bawahannya. Sehingga untuk menjadi seorang pimpinan, harus memiliki berbagai pegetahuan dan keterampilan untuk dapat menjalankan roda organisasi dengan baik. Pengetahauan manajemen merupakan bekal bagi pengurus suatu organisasi dalam menjalankan roda organisasi karena didalamnya terdapat pengetahuan tentang kinerja, motivasi. Kedua variable ini memiliki peranan yang sangat penting dalam system pengelolaan manajemen karena kinerja memiliki tanggung jawab dalam hal 171

3 pengelolaan dan pencapaian hasil, sedangkan motivasi membahas tentang pengarahan pada lembaga atau organisasi yang dijalani. Sehingga pengurus yang memiliki pengetahuan manajemen akan menyadari tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya dalam organisasi dalam hal ini DISPORA. Dengan demikian bahwa variabel motivasi kerja diduga sangat berpengaruh terhadap kinerja pengurus organisasi dalam hal ini DISPORA. Lebih lanjut ada banyak keunggulan-keunggulan dan prestasi yang telah dicapai DISPORA, akan tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang harus dan dapat diperbaiki serta ditingkatkan. Keunggulan yang ada akan di pertahankan bahkan harus terus ditingkatkan, sedangkan kelemahannya harus segera di perbaiki guna pencapaian tujuan program DISPORA. Permasalahan-permasalahan tersebut hanya dapat diperoleh melalui penelitian yang mencakup pelaksanaan manajemen yang di lakukan. penelitian ini berguna menemukan berbagai permasalahan-permasalahan dan selanjutnya dicarikan jalan keluarnya. penelitian ini penting dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian serta kendala yang selanjutnya berguna untuk mencari solusi yang tepat guna. Tetapi karena terdapat berbagai keterbatasan maka tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di seluruh Indonesia, maka penelitian ini dilakukan di provinsi Jawa Barat, di Kabupaten Bogor. Adapun penelitian dilakukan dengan mengkaji dan mengetahui gambaran tentang Hubungan Antara Motivasi kerja Dengan Kinerja Pegawai Pada Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bogor melalui penelitian survey. Terdapat beberapa alasan tentang pemilihan lokasi diantaranya; (1) Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bogor bahwa belum lama ini berdiri sendiri yaitu pada tahun 2009, (2) pada tahun 2010 mengalami penurunan prestasi pada ajang pekan olahraga daerah yang ke XIV dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, dan (3) Kabupaten Bogor pada tahun 2014 mencalonkan diri menjadi tuan rumah PORDA XV Se- Jawa Barat, dimungkinkan adanya perubahan manajemen. Berdasarkan hal di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pada dinas pemuda dan olahraga Kabupaten Bogor. 172

4 Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bogor Untuk mengembangkan kinerja organisasi tingkat atas dibutuhkan niat dalam pengembangan suatu motivasi kerja yang tinggi. Karakteristik dari sebuah motivasi kerja itu antara lain: (1) emampuan seseorang dalam meningkatkan pelayanan dan prestasi pada organisasi atau departemen pada semua tingkatan, (2) Manajemen mendefinisikan apa yang dituntut dalam bentuk peningkatan kinerja, menetapkan tujuan untuk keberhasilan dan memantau kinerja untuk memastikan bahwa tujuan tercapai, (3) Motivasi dari atas yang menumbuhkan semangat dan keyakinan bersama akan pentingnya perbaikan terus menerus dalam meningkatkan mutu perusahaan atau organisasi, dan (4) Fokus pada mempromosikan sikap positif yang menghasilan tenaga kerja yang terlibat dalam berkomitmen dan termotivasi. Menurut Maslow (2008: 223) motivasi manusia sebagai suatu hierarki lima kebutuhan yaitu: (1) Fisiologi, meliputi kebutuhan akan udara, air, makan dan seks, (2) Rasa aman, mencakup kebutuhan akan keselamatan, ketertiban, dan bebas dari rasa takut dan ancaman, (3) Rasa memiliki dan cinta (kebutuhan sosial) meliputi kebutuhan akan cinta, afeksi, rasa memiliki dan hubungan manusiawi., (4) Penghargaan, mencakup kebutuhan akan harga diri, prestasi, dan rasa hormat dari orang lain, dan (5) Aktualisasi diri, meliputi kebutuhan untuk berkembang, untuk merasa terpenuhi dan untuk menyadari potensi seseorang. Berdasarkan analisis teori yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi konseptual motivasi kerja dalam hal ini pegawai dinas pemuda dan olahraga kabupaten bogor adalah dorongan didalam diri setiap pegawai dinas pemuda dan olahraga kabupaten bogor untuk menjadi yang terbaik, dan untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan apa yang di cita-citakan dinas pemuda dan olahraga (DISPORA) kabupaten bogor. Dengan indikator: (1) Peningkatan Prestasi kerja, (2) Menerima tanggung jawab yang diamanahkan, (3) malaksanakan tugas sesuai prosedur kerja, (4) Keinginan meningkatkan kemampuan, dan (5) Selalu berupaya melakukan yang terbaik. Kinerja Pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bogor Kinerja berasal dari pengertian Performance. Performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Ada beberapa pandangan para pakar tentang pengertian Kinerja. 173

5 Performance is most often thought of as task accomplishment. Nelson dan Quick (2006: 191) menyatakan bahwa kinerja seseorang itu dapat dilihat dengan hasil yang dicapai. Menurut Curtis (2001: 244) Performance is behavior that has been evaluated in term of its contribution to the goals of the organization. Artinya, bahwa kinerja adalah prilaku yang telah dievaluasi kontribusinya untuk pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan kinerja menurut Colquitt (2009: 37) Job performance is formally defined as the value of the set of employee behaviors that contribute, either positively or negatively, to organizational goal accomplishment. Kinerja itu adalah Prilaku dari kontribusi karyawan baik secara positif ataupun negatif untuk tujuan organisasi.kinerja menurut pendapat Bateman dan Snell (1999: 384) adalah Performance measures fall into one of three basic categories: traits, behaviors, and result. Kinerja itu dapat diukur dengan tiga kategori dasar yakni sifat, perilaku dan hasil. Berdasarkan analisis teori yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa defenisi konseptual tentang kinerja dinas pemuda dan olahraga Kabupaten Bogor adalah terbangunnya kebersamaan dalam meningkatkan kemandirian pemuda dan prestasi olahraga, serta meningkatkan kinerja dan sumberdaya aparatur DISPORA Kabupaten Bogor. METODE Dalam penulisan penelitian ini menggunakan metode survey melalui pendekatan korelasional asosiatif, yaitu mengetahui hubungan satu variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi Kerja (X), sedangkan variabel terikatnya yaitu Kinerja (Y). Untuk mendapatkan data primer di lapangan, digunakan kuesioner yang disusun berdasarkan indikator-indikator yang terdapat dalam variabel penelitian. Data primer yang dibutuhkan adalah data mengenai motivasi kerja dan kinerja. Kuesioner dirancang untuk ditujukan kepada pegawai dinas pemuda dan olahraga (DISPORA) Kabupaten Bogor. Konstelasi hubungan mengaitkan variabel-variabel penelitian motivasi kerja dan kinerja. Populasi menurut Gordon and Gordon (1994: 20) a population is the set of all data values for a subject under consideration. Populasi terkadang sering juga disebut 174

6 dengan alam semesta. A sample is a part of the population selected so that inferences can be drawn from it about the population. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bogor yang telah mendapatkan gelar Diploma D3, Sarjana S1 dan S2 masih aktif dan bekerja pada tahun 2009/2012, dengan kerangka sampel 120 orang. Dalam penempatan jumlah sampel didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 142) yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% tergantung setidaknya pada: (1) kemampuan peneliti dari segi waktu, (2) sempit, luasnya pengamatan dari segi objek, (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Merujuk pada ketentuan tersebut maka sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 75% dari populasi atau sebesar 30 pegawai DISPORA Kabupaten Bogor. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pada penelitian ini terdapat dua jenis data yang akan dikumpulkan yaitu data motivasi kerja, dan kinerja. Data tersebut diperoleh berdasarkan instrumen yang disusun berdasarkan indikator yang mempengaruhinya. Instrumen tersebut dilakukan uji coba instrumen untuk diuji validitas dan reliabilitas. Atas dasar uji validitas dan reliabilitas, butir-butir instrumen yang tidak valid dan reliabel, atau dengan kata lain tidak memenuhi syarat dikeluarkan (droped). Pembahasan mengenai instrumen penelitian dilakukan secara bertahap dimulai secara berturut-turut dari variabel variabel motivasi kerja (X), dan kinerja (Y). Untuk menguji dan memilih butir-butir valid, dilakukan dengan pengujian validitas dan reliabilitas analisis, dilakukan dengan menggunakan bantuan program excel for windows. Validitas ditemukan dengan membandingkan koefisien r butir dengan koefisien r tabel. Apabila r butir ditemukan lebih besar dari r tabel maka butir tersebut dinyatakan valid. Demikian sebaliknya, apabila koefisien r butir lebih kecil dari r tabel, maka butir tersebut dinyatakan tidak valid (drop). Kinerja adalah nilai dari perilaku pegawai dinas pemuda dan olahraga (DISPORA) kabupaten bogor yang memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan organisasi, yang diperoleh dari skor total jawaban responden yang mengukur 175

7 kinerja karyawan melalui dimensi perilaku karyawan dalam bekerja. Instrumen ini terdiri dari 30 butir pernyataan, dan setiap butir mempunyai 5 alternatif jawaban yaitu: (A) Sangat setuju diberi skor 5; (B) Setuju diberi skor 4; (C) Ragu-ragu diberi skor 3; (D) Tidak setuju diberi skor 2; (E) Sangat tidak setuju diberi skor 1, untuk pernyataan positif. Jumlah skor yang diperoleh dari jawaban responden pada instrumen yang mengukur kinerja melalui indikator : (1) Task Performance, (2) Citizenship Behavior. Adapun kisi-kisi instrumen variabel kinerja pegawai adalah sebagai berikut: Tabel 1. Kisi-kisi angket instrumen variabel kinerja pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor No Dimensi Indikator Sub Indikator 1 Task Performance 2 Citizenship Behavior a. Routine b. Adaptive 1. Menyelesaikan masalah secara kreatif 2. Menangani situasi krisis 3. Menghadapi situasi kerja yang tidak menentu a. Helping Membantu rekan kerja dalam mengerjakan tugas yang berat b. Courtesy Menjaga informasi rekan kerja yang khususnya berhubungan dengan mereka c. Sportsmanship melakukan kesalahan Mengakui kesalahan bila d. Voice Bersuara dalam memberikan saran untuk perubahan Nomor butir 1,2,3,4,5 6,7,8 9,10,11 12,13,14, 15 Jumlah berarti data tersebut valid. Selanjutnya, untuk mencari nilai reabilitas dari butir tes yang ,17, ,20, ,23,24, 25 e. Civic Mengikuti kebijakan 26,27,28 3 virtue perusahaan f. Boosterism Motivator atau penggerak organisasi 29,30 2 Jumlah 30 Uji coba validitas data menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan hasil 0,594 sedangakan r tabel untuk n=30 dan = 0,5 adalah 0,361 berarti r hitung >r tabel, 4

8 diterima, dipergunakan rumus Alpha-Cronbach dengan taraf signifikansi 0.05, dengan hasil 0,935. Artinya, data tersebut reliabel. Motivasi Kerja didefinisikan sebagai kepuasan menekankan pentingnya dorongan atau kebutuhan didalam diri individu sebagai motif untuk tindakan individu yang bersangkutan, sedangkan proses menekankan bagaimana dan dengan tujuan apa individu diproses, dan penguatan berpusat pada bagaimana konsekuensi tindakan seseorang individu di dalam melekukan pekerjaan. Indikator yang diukur pada instrumen motivasi Kerja antara lain: (1) Peningkatan Prestasi kerja, (2) Menerima tanggung jawab yang diamanahkan, (3) malaksanakan tugas sesuai prosedur kerja, (4) Keinginan meningkatkan kemampuan, (5) Selalu berupaya melakukan yang terbaik. Instrumen ini terdiri dari 30 butir pernyataan, dengan alternatif jawaban : (A) Sangat setuju diberi skor 5; (B) Setuju diberi skor 4; (C) Ragu-ragu diberi skor 3; (D) Tidak Setuju diberi skor 2; (E) Sangat Tidak Setuju diberi skor 1. Adapun kisi-kisi instrumen variabel motivasi kerja adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi instrumen motivasi kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor No Indikator Nomor Butir Jumlah 1 Peningkatan Prestasi kerja 1,2,3,4,5,6 6 2 Menerima tanggung jawab yang diamanahkan 7,8,9,10,11, Membina hubungan dalam 13,14,15,16,17,18 6 bekerja 4 Loyalitas 19,20,21,22,23, Mentaati peraturan dan 25,26,27,28,29,30 6 kebijakan organisasi Jumlah 30 Validitas data instrumen motivasi kerja menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan hasil rhitung = 0,392 sedangkan r tabel untuk n=30 dan =0,05 adalah 0,361 berarti r hitung >r tabel. Untuk mencari nilai reabilitas dari butir tes yang diterima, dipergunakan rumus Alpha-Cronbach dengan taraf signifikansi 0.05 dengan hasil 0,919 yang artinya reliabel. 177

9 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data yang disajikan adalah data variabel-variabel penelitian yang terdiri dari satu variabel bebas, yaitu motivasi kerja (X), dan satu variabel terikat, yaitu kinerja (Y). Berdasarkan skor minimum dan maksimum motivasi kerja (X) adalah 105 dan 140 sehingga skor rentangnya (R) = 35. Skor rata-rata (Mean) = 122,3, simpangan baku (SB) = 8,85, modus (M o ) = 123, dan Median (M e ) = 123. Dari tabel distribusi frekuensi skor ini dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada interval kelas ke-3. Selanjutnya, untuk memberikan gambaran penyebaran data dalam suatu histogram disusun tabel distribusi frekuensi skor motivasi kerja. Panjang kelas diperoleh dari perbandingan nilai rentang skor empirik dengan jumlah interval kelas. Dengan mengatur posisi tanda kelas terbawah, disusun tabel distribusi frekuensi skor motivasi kerja Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja (X) Kelas Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Frekuensi Absolut Kumulatif relatif (%) , , , , , ,7 Jumlah Dari daftar tabel frekuensi skor variabel motivasi kerja (X) menjelaskan tentang jumlah kelas interval yaitu berjumlah 6 kelas interval dan mempunyai panjang interval kelas yaitu berjumlah 5. Dari tabel frekuensi yang ada di atas terdapat 1 kelas yang mempunyai frekuensi yang terbesar yaitu dengan persentase (26,7%) dan kelas yang terkecil adalah kelas dengan persentase (6,7%). Berdasarkan data penelitian skor minimum dan maksimum Kinerja (Y) adalah 114 dan 143 sehingga rentang R = 29. Skor rata-rata (mean) = 128,77 Simpangan Baku (SB) = 7,26, Modus (Mo) = 124, dan Median (Me) = 128,5. Sedangkan perhitungan 178

10 normalitas gala taksiran Y atas X Regresi =59,82 + 0,564, didapat nilai L hitung terbesar =0,36. L tabel untuk n=30 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,161. Dengan demikian dapat dikatakan kurva distribusi normal. Untuk memberikan gambaran penyebaran data dalam suatu histogram disusun tabel distribusi frekuensi skor kinerja. Panjang kelas diperoleh dari perbandingan nilai rentang skor empirik dengan jumlah interval kelas. Dengan mengatur posisi tanda kelas terbawah, disusun tabel distribusi frekuensi skor kinerja: Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja (Y) Kelas Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif (%) , , , ,0 Jumlah ,0 Dari daftar tabel frekuensi skor variabel kinerja (Y) menjelaskan tentang jumlah kelas interval yaitu berjumlah 6 kelas interval dan mempunyai panjang interval kelas yaitu berjumlah 5. Dari tabel frekuensi yang ada di atas terdapat 1 kelas yang mempunyai frekuensi yang terbesar yaitu dengan persentase (30,0%) dan kelas yang terkecil adalah kelas dengan persentase (6,7%). Selanjutnya, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan terdapat hubungan positif antara motivasi kerja (X) dengan Kinerja (Y). Perhitungan analisis regresi sederhana berdasarkan data variabel Kinerja atas motivasi kerja menghasilkan arah regresi a sebesar 59,82 dan konstanta bsebesar 0,564. Dengan demikian, bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan melalui persamaan regresi linier sederhana Yˆ 59,82 0, 564 X. Model regresi tersebut mengandung arti bahwa setiap kenaikan 1 poin pada variabel motivasi kerja, maka akan diikuti kenaikan Kinerja sebesar 0,564 pada konstanta 59,82. Hubungan antara variabel Motivasi kerja (X) 179

11 dengan Kinerja (Y) berdasarkan taksiran persamaan regresi linier dapat digambarkan dalam bentuk tabel ANAVA dibawah ini: Sumber Varian Koefisien (a) Regresi (b/a) Sisa Tuna Cocok Galat dk (derajat kebebasan) Tabel 5. ANAVA Motivasi kerja dengan Kinerja Persamaan Regresi: Ŷ 59,82 0,564X1 JK (Jumlah Kuadrat) ,43 243,67 RJK (Rata-rata Jumlah Kuadrat) ,52 40,61 F hitung 25,12 * * F tabel 0,05 0,01 4,20 7,64 0,63 ** 3,87 7,39 Total Keterangan: ** = sangat signifikan pada α=0,01 * = signifikan pada α=0,05 Berdasarkan tabel di atas, diketahui persamaan regresinya adalah Yˆ 59,82 0, 564 X Hasil perhitungan menunjukkan nilai F hitung = 25,12 dan F tabel = 7,64 pada α=0,01. Karena F hitung >F tabel regresinya sangat signifikan. Hasil uji linieritas terhadap persamaan regresi linier sederhana menunjukkan nilai F hitung = 0,63 dan F tabel = 3,87 pada α=0,05. Karena F hitung <F tabel, maka model persamaan regresi linier dapat diterima. Koefisien korelasi r 1 = 0,688. Selanjutnya, hubungan antara variabel motivasi kerja (X) dengan kinerja (Y) berdasarkan taksiran persamaan regresi linier dapat dilukiskan dalam bentuk grafik dibawah ini: Gambar 1. Grafik Hubungan X dengan Y 180

12 Kekuatan hubungan antara motivasi kerja (X) dengan Kinerja ditunjukkan (Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,688. Uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t, diperoleh harga t hitung = 5,01 > t table pada α = 0,01 dan dk = 30-2 = 28 diperoleh t tabel = 2,47. Oleh karena t hitung >t tabel maka koefisien korelasi sangat signifikan. Untuk lebih jelasnya mengenai kekuatan hubungan X dengan Y dapat dilihat tabel sebagai berikut: Tabel 6. Uji Signifikansi/Keberartian Hubungan Antara Motivasi kerja dengan Kinerja n r 1 t hitung t tabel α = 0,05 t tabel α = 0, ,688 5,01 ** 1,70 2,47 Keterangan: **sangat signifikan pada α=0,01 Berdasarkan hasil pengujian signifikansi seperti tabel di atas ternyata koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan Kinerja signifikan.dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan positif antara motivasi kerja dengan Kinerja teruji kebenarannya. Dengan kata lain, semakin tinggi motivasi kerja akan semakin tinggi pula Kinerja Motivasi kerja merupakan faktor utama pemberdayaan pegawai dan peningkatan kualitas pekerjaan. Para pemimpin seperti Kepala Dinas adalah orang yang paling bertanggung jawab, apakah pegawai di dinas pemuda dan olahraga Kabupaten Bogor dapat melakukan pekerjaan secara maksimal tanpa ada paksaan dan bermalas-malasan setelah menerapkan Motivasi Kerja dalam ruang lingkup pekerjaan. Oleh sebab itu, DISPORA perlu melakukan perencanaan strategis yang baik didalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan khususnya peningkatan kemampuan Kinerja pegawai. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan antara Motivasi kerja dengan Kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin 181

13 tinggi motivasi kerja yang diberikan instansi atau lembaga kepada pegawainya maka kinerja dalam bekerja akan semakin meningkat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Colquitt, A Jason Organization Behavior: Improving performance and commitment in the workplace.new York : McGraw-Hill Irwin. Cook, Curtis W dan Hunsaker, Phillip L Management and Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill. Gordon, Sheldon P. dan.gordon, Florence S Contemporary Statustics, Singapore: McGraw-Hill. Harsuki dkk Paper Akademik untuk Penyusunan Undang-Undang Keolahragaan. Jakarta: Menpora. Maslow Motivation and Personality. New York: Haper & Row Edisi 12 Jakarta: Salemba Empat Nelson, Debra L. dan Quick, James Campbell Organizational Behavior: Foundations, Realities & Challenges. USA: Thomson South-western. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Jakarta: Menegpora. 182

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) deskripsi latar, digunakan untuk menggambarkan jumlah keseluruhan mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskripti dan statistik infernsial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi

Lebih terperinci

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PENGURUS PODSI PROVINSI DKI JAKARTA

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PENGURUS PODSI PROVINSI DKI JAKARTA HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PENGURUS PODSI PROVINSI DKI JAKARTA Rolly Afrinaldi 1 Universitas Singaperbangsa Karawang rollyafrinaldi@yahoo.co.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang . Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 1. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat dan dapat dipercaya mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan sikap guru terhadap pekerjaan dengan kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Desrianty Abdullah, Surya Kobi*, Yusni Pakaya** Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20 Agustus 2016 di Jakarta, dengan lokasi kantor ABTI asosiasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatakan pengetahuan berdasarkan data yang tepat (sahih,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Histogram X3

Gambar 4-1. Histogram X3 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut: A. Data Deskriptif 1. (X 3 ) (data/perhitungan manual ada pada file tabel frek kum ) Skor teoritik Min : 37x1 = 37 Mak : 37x4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 59 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Tawangsari, yang terletak di Jalan Patimura No.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN. meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Penelitian tentang Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Lingkungan Pendidikan di Rumah terhadap Prestasi Belajar di Kelas V MIN Kalibalik, Kec. Banyuputih, Kab. Batang Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sukmadinata (2011:52) merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N I Tapa kelas VIII tahun ajaran 2012-2013selama kurang lebih 2 (dua) bulan. 3.2. Metode dan Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 79 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan berbagai temuan selama melakukan penelitian yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif. Pembahasan ini sebagai jawaban atas permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. Deskripsi Data Data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis meliputi : () data efektivitas pembelajaran sebagai (X) dan () data hasil belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDK. OLABOLO, KECAMATAN GOLEWA, KABUPATEN NGADA MARSIANUS MEKA PENDIDIKAN GURU PENDIDIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.. Keadaan Geografis 4.. Keadaan Demografis 4.. Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur 4..4 Keadaan Kepegawaian Sekretariat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK DAFTAR ISI JUDUL... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI... v PERNYATAAN ORISINALITAS... vi LEMBAR PERSEMBAHAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang empiris berdasarkan data atau fakta yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Angkasa Bandung, beralamat di Jalan Letu Subagio no. Bandung 40174. 3.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi atau

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karateristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai karateristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alasannya adalah peneliti ingin mengeneralisasikan suatu fenomena pada suatu kelompok. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dimana penelitian ini menyajikan data berupa angka. Selanjutnya angka tersebut

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian a. Lokasi dan subjek Penelitian Penulis melakukan penelitian di FPTK UPI. Alasan penulis melakukan penelitian di fakultas pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi deskripsi data, hasil analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data dari hasil penelitian, terlebih dahulu secara ringkas akan dideskripsikan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan pada tanggal 16 November 2007 di kantor

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN JURNAL BENCHMARKING Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman 91 98 ISSN. 3459-2461 HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN REWARD DENGAN KINERJA GURU DI SD HIKMATUL FADHILLAH MEDAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah selanjutnya setelah data penelitian terkumpul dari responden melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan statistik yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Nasution (009 : 3) mengemukakan bahwa Desain penelitian merupakan rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat

METODE PENELITIAN. dirancang untuk mencari informasi yang jelas tentang gejala-gejala pada saat III. METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan korelasional. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan BPR Nusamba Cabang Purwakarta. Adapun yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci