BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan, yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab hipotesis penelitian. Penelitian ini menggunakan desain ex post facto, yaitu pencarian empirik yang sistematik di mana peneliti tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Penelitian ini bermaksud menguji pengaruh kinerja kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian insentif terhadap kinerja guru di SMA Negeri se Kabupaten Brebes. Subyek penelitian adalah kepala sekolah dan guru, sedangkan obyek penelitian adalah kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian insentif. Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami fenomena yang terjadi dari hasil kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian insentif terhadap kinerja guru. B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Brebes. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri Se Kabupaten Brebes sebanyak 501 guru. Mengingat jumlah populasi cukup besar maka pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel. Penetapan

2 besar merujuk pada penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael (dalam Riduwan, 2007:256), sehingga untuk populasi sebesar 501, dengan tingkat kesalahan 5% maka diperoleh sampel sejumlah 205. Pengambilan sampel dengan teknik Proporsional dan Random Sampling. Teknik Proposional digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari masingmasing SMA Negeri Se Kabupaten Brebes, sedangkan teknik random sampling yang digunakan adalah sample random sampling, yakni sampel yang diambil dengan menggunakan undian terhadap semua populasi pada suatu sekolah. Dengan demikian masing-masing sampel untuk tiap sekolah harus proporsional sesuai dengan jumlah populasi pada tiap sekolah. Misalnya, jumlah guru di SMA Negeri 2 Brebes berjumlah 52 orang dan jumlah populasi dari semua sekolah yang diteliti 501 orang dengan jumlah sampel yang ditentukan dengan taraf kesalahan 5% sebesar 205 orang, maka perhitungannya adalah 52/501 x 205 = 21,28. Perhitungan yang menghasilkan pecahan dibulatkan ke atas jika angka di belakang koma > 0,5 dan ke bawah jika angka di belakang koma < 0,5, sehingga jumlah sampel dari SMA Negeri 2 Brebes adalah 21 orang guru (Sugiyono, 2007: 130). Jadi sampel dari SMA Negeri 2 sebanyak 21 orang guru diambil dengan acak.

3 Dari 205 sampel dapat didistribusikan seperti tabel 3.1 berikut Tabel 3.1 DAFTAR JUMLAH GURU DAN JUMLAH SAMPEL SMA NEGERI KABUPATEN BREBES TAHUN 2008/2009 No Nama Sekolah Jumlah Jumlah sampel Jumlah Guru dalam pecahan Sampel SMA Negeri 1 Brebes 52 21,28 21 SMA Negeri 2 Brebes 52 21,28 21 SMA Negeri 3 Brebes 53 21,68 22 SMA Negeri 1 Wanasari 18 7,37 7 SMA Negeri 1 Bulakamba 42 17,19 17 SMA Negeri 1 Tanjung 32 13,09 13 SMA Negeri 1 Losari SMA Negeri 1 Kersana 18 7,37 7 SMA Negeri 1 Banjarharjo 29 11,87 12 SMA Negeri 1 Ketanggungan 20 8,18 8 SMA Negeri 1 Jatibarang 18 7,37 7 SMA Negeri 1 Larangan 34 13,91 14 SMA Negeri 1 Bumiayu 42 17,19 17 SMA Negeri 1 Paguyangan 28 11,46 11 SMA Negeri 1 Bantarkawung 24 9,82 10 SMA Negeri 1 Salem 19 7,77 8 Jumlah , Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yakni dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ), sedangkan variabel terikat adalah kinerja guru (Y).

4 2. Definisi Operasional a. Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Indikator supervisi akademik pengawas satuan pendidikan meliputi: 1) penguasaan keterampilan teknis, 2) hubungan kemanusiaan, 3) penguasaan keterampilan manajerial. b. Kepemimpinan Kepala Sekolah Variabel bebas kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini secara operasional didefinisikan sebagai kepemimpinan kepala sekolah menurut persepsi guru adalah derajat kemampuan yang dihasilkan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai seorang pemimpin. Indikator tugas dan fungsi kepemimpinan kepala sekolah meliputi; (1) penggunaan pengaruh, (2) transformasi visi dan misi, (3) pemberdayaan, (4) mobilisasi, (5) motivasi, (6) pengarahan dan bimbingan, serta (7) pembentukan komitmen. c. Kinerja Guru Variabel terikat kinerja guru didefinisikan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh guru berdasarkan kemampuan melaksanakan proses belajar

5 mengajar dan membimbing siswa. Indikator kinerja guru meliputi: (1) penilaian Rencana Pembelajaran, (2) Pelaksanaan Pembelajaran, (3) hubungan antar pribadi, dan (4) pelaksanaan penilaian. D. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi. Kuesioner merupakan proses perolehan informasi untuk tujuan penelitian. Responden mengisi daftar pertanyaan yang telah disediakan sesuai alternatif jawaban yang mereka pilih. Alasan penggunaan kuesioner yaitu dapat diperoleh informasi mengenai fakta, dan peneliti akan memperoleh data secara langsung dan responden (Ary,1982; Singarimbun,1983). Kuesioner digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan variabel pemberdayaan, kepemimpinan Kepala Sekolah, dan motivasi kerja guru. Penggunaan pedoman kuesioner dimaksudkan agar peneliti dapat memfokuskan perhatian responden terhadap objek penelitian sehingga tidak terjadi penyimpangan di dalam menyampaikan informasi atau data yang diperlukan. Observasi merupakan proses pengamatan terhadap gejala disertai dengan pencatatan baik dalam situasi alamiah maupun situasi buatan. Alasan penggunaan observasi sebagai metode pengumpulan data yaitu peneliti dapat merekam perilaku subjek sebagaimana adanya. Observasi yang dilakukan di dalam penelitian ini berada di dalam situasi alamiah pada saat guru melaksanakan tugas mengajar di kelas. Metode observasi digunakan untuk mengungkap data yang

6 berkaitan dengan kinerja guru. Di dalam proses observasi, peneliti menggunakan instrumen berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang telah divalidasi. Lembar penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja guru berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) dikembangkan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Alat penilaian ini berisi empat dimensi/indikaor, yakni rencana pengajaran, kemampuan mengajar, hubungan antar pribadi dan evaluasi. Untuk memperoleh data penelitian yang valid dilakukan langkah-langkah yaitu penetapan instrumentasi pengumpulan data, pengembangan instrumen dan uji coba instrumen penelitian. 1. Jenis Instrumen Penelitian Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa angket. Penggunaan angket didasari alasan karena kedudukannya yang tinggi dan kemampuannya mengungkap potensi yang dimiliki responden serta dilengkapi petunjuk yang seragam bagi responden (Arikunto 1998: 101). Angket ditujukan kepada responden guru untuk memperoleh data kinerja guru (variabel terikat Y), supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (variabel bebas X1), dan kepemimpinan kepala sekolah (variabel bebas X 2. Metode pengumpulan data variabel-variabel penelitian di atas dirangkum dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Metode Pengumpulan Data Penelitian Variabel Variabel Metode Responden X 1 Supervisi Akademik Pengawas Satuan Angket Guru Pendidikan X 2 Kepemimpinan Kepala Sekolah Angket Guru Y Kinerja Guru APKG Guru

7 2. Penyusunan Angket Angket penelitian disusun dan dikembangkan berdasarkan teori-teori dan pedoman instrumen monitoring dan evaluasi. Angket disusun berdasarkan kisikisi variabel penelitian, yakni variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1); kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ); dan kinerja guru (Y). Angket yang digunakan berbentuk angket tertutup dengan model Skala Likert dan Rating Scale. Adapun kisi-kisi angket tersebut di atas diuraikan dalam tabel 3.3. N o Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan (X1) Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 2 ), dan Kinerja Guru (Y) Variabel Penelitian 1 Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan 2 Kinerja Kepemimpinan Kepela Sekolah (X 1 ) 3. Kinerja Guru (Y) Indikator - Penguasaan Keterampilan Teknis - Hubungan Kemanusiaan - Penguasaan Keterampilan Manajerial - Penggunaan pengaruh - Transformasi visi dan misi - Pemberdayaan - Mobilisasi - Motivasi - Bimbingan - Pembentukan komitmen - Mutu Rencana Pembelajaran - Efektifitas Pembelajaran - Harmonisasi antar Pribadi - Penguasaan Prinsip dan Teknik Penilaian Nomor Butir Angket Jumlah Butir Angket E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) dari butir angket penelitian, maka instrumen penelitian terlebih

8 dahulu dilakukan uji coba. Kellinger (1973) mengklasifikasikan validitas ke dalam tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi instrumen dengan analisis rasional (rational judgement) yakni menentukan apakah butir-butir instrumen telah menggambarkan indikator dari variabel yang dimaksudkan. Untuk menentukan kesahihan isi dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada komisi pembimbing, dengan demikian isi butir-butir angket dikatakan sahih (valid) apabila isi angket itu dapat menggambarkan dengan sebenarnya apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk, yakni suatu abstraksi dan generalisasi khusus dan merupakan konsep yang diciptakan untuk kebutuhan ilmiah dan memiliki terbatas. Konstruk tersebut diberi definisi sehingga dapat diamati dan diukur. Dalam mengamati validitas konstrak, upaya yang dilakukan oleh peneliti adalah menjabarkan pertanyaan-pertanyaan tentang komponen-komponen atau dimensi apa saja yang membentuk konsep spervisi akademik, kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru dan apakah landasan teori yang digunakan untuk merangkum ketiga dimensi tersebut. Sebelum insrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu peneliti berkonsultasi dengan pembimbing karena mereka memiliki keahlian di bidang penelitian ini. Untuk mengetahui derajat kesahihan instrumen, uji validitas yang digunakan adalah validitas internal, sehingga dapat diketahui validitas antar item. Teknik yang digunakan adalah analisis butir. Ujicoba instrumen dilakukan pada

9 21 orang guru SMA Negeri 2 Brebes. Untuk menghitung validitas instrumen digunakan program SPSS Statistics berikut: Hasil analisis butir masing-masing instrument penelitian disajikan sebagai Tabel 3.4 Ringkasan Hasil Analisis Validitas VARIABEL Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Kepemimpinan Kepala Sekolah BUTIR KOEFISIEN KORELASI (BUTIR-TOTAL) KETERANGAN TERENDAH TERTINGGI 15 0,532 0,867 Semua Valid 38 0,499 0,871 Semua Valid a. Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan pada butir pertanyaan nomor 1 sampai dengan nomor 15 semuanya valid. Ini didasarkan atas skor koefisien korelasi yang dihasilkan (lihat lampiran 3c.1) lebih besar dari Sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono (2007: ) bahwa bila koefisien korelasi lebih (paling kecil r = 0.30), maka butir instrument dinyatakan valid. Demikian juga jika dilihat pada table r product moment untuk n = 15 dan taraf signifikansi 5% diperoleh skor b. Kepemimpinan Kepala Sekolah Variabel kepemimpinan kepala sekolah pada butir pertanyaan nomor 1 sampai dengan 38 semuanya valid. Ini didasarkan atas skor koefisien korelasi yang dihasilkan (lihat lampiran 3c.2) lebih besar dari Sebagaimana

10 dinyatakan oleh Sugiyono (2007: ) bahwa bila koefisien korelasi lebih (paling kecil r = 0.30), maka butir instrument dinyatakan valid. Demikian juga jika dilihat pada table r product moment untuk n = 38 dan taraf signifikansi 5% diperoleh skor 0, Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen pengumpulan data disamping dituntut memiliki persyaratan validitas, juga harus memenuhi syarat reliabilitas. Sugiyono (2007: 183) menyatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Uji reliabilitas yang diterapkan pada instrumen pengumpulan data penelitian ini adalah uji konsistensi internal. Dalam pengujian reliabilitas dan konsistensi internal dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik alpha. Alasan pengunaan teknik alpha yaitu karena rentangan skor pada masing-masing butir pertanyaan berkisar antara 1-4 dan 1-5. Untuk menghitung reliabilitas digunakan program SPSS Statistics Dari hasil perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas Alpha seperti disajikan pada tabel berikut.

11 Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Analisis Reliabilitas VARIABEL Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Kepemimpinan Kepala Sekolah Butir KOEFISIEN RELIABILITAS ALPHA KETERANGAN 15 0,904 Reliabel 38 0,896 Reliabel Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas Alpha setiap variabel lebih tinggi dari 0,6, hal ini membuktikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah teruji reliabilitasnya (kehandalannya). Dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas, jelas bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan instrumen yang valid dan reliabel. F. Prosedur Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengunakan prosedur sebagai berikut: 1. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan penelitian pendahuluan untuk penjajagan. Dalam penelitian pendahuluan ini, peneliti mengadakan wawancara dengan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes. 2. Berdasarkan penelitian pendahuluan, kemudian peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian, menyusun instrumen penelitian, dan melaksanakan penelitian sesungguhnya. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli Dalam mengumpulkan data peneliti dibantu oleh 4 (empat) wakil kepala

12 sekolah pada masing-masing sekolah. Sebelum membantu mengumpulkan data, terlebih dahulu diberikan penjelasan untuk mengumpulkan data tentang kinerja guru yang menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Maksud penjelasan ini adalah agar memahami, menghayati dan pada akhirnya mampu menggunakan APKG secara tepat dan cermat. Wakil kepala sekolah memperoleh penjelasan tentang tujuan penelitian, aspek-aspek yang akan diungkap, dan cara-cara memberikan skor. 3. Pengumpulan data di sekolah dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah. Pengambilan data yang menggunakan APKG membutuhkan waktu dua sampai lima hari. Unsur yang dinilai adalah rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hubungan antar pribadi, dan pelaksanaan penilaian. 4. Setelah pengumpulan data di kelas, para wakil kepala sekolah memberikan kuesioner dengan beberapa guru sampel untuk mengungkap data tentang supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah. G. Analisis Data Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi, korelasi parsial, dan korelasi product moment. 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri sampel pada vaiabel tunggal, baik variabel bebas maupun terikat. Pendeskripsian masingmasing variabel dilakukan dengan menggunakan bilangan statistika seperti Mean,

13 dan persentase. Pembuatan tabel distribusi dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics Untuk mengetahui derajat persepsi responden terhadap supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ), kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ), dan variabel kinerja guru (Y) dibuat kriteria yang terdiri atas empat klasifikasi, yakni baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Kemudian untuk mengetahui derajat kinerja responden terhadap supervisi akademik pengawas satuan pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, dan variabel kinerja guru dibuat kriteria yang terdiri atas lima klasifikasi, yakni amat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. 2. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menganalisis data yang berkaitan dengan upaya mengukur koefisien antara variabel bebas dan variabel terikat. Ada dua macam teknik analisis regresi yang digunakan, yaitu analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Analisis regresi sederhana dipergunakan untuk mencari model hubungan dan besarnya pengaruh antara variabel bebas yakni supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y) dan variabel bebas kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y). Sedangkan untuk mencari hubungan bersama antara variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) dan kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) dengan variabel kinerja guru (Y) digunakan analisis regresi ganda.

14 Menurut Sudjana (1991) untuk menggunakan analisis regresi memerlukan adanya pemenuhan beberapa persyaratan sebagai berikut: (1) sampel penelitian diambil secara random, (2) data yang diambil dari kelompok sampel variabel dependen dan indipenden berasal dari populasi berdistribusi normal, (3) data yang diambil dari kelompok sampel variabel dependen dan indipenden berasal dari populasi yang memiliki varians homogen, (4) garis regresi menunjukkan hubungan linier, (5) varibel dependen tergantung pada variabel independen, dan (6) kebermaknaan koefisien regresi. Persyaratan 1 tidak diuji kebermaknaannya karena telah dipenuhi pada waktu proses pengambilan sampel penelitian, sedangkan persyaratan 2-6 perlu diuji kebermaknaannya sebelum menarik simpulan hasil penelitian. Perhitungan analisis data untuk regresi dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics Rumus-rumus yang digunakan untuk menguji persyaratan dan regresi adalah sebagai berikut: a. Rumus pengujian normalitas D = maksimum [S n1 (X) S n2 (X)] (Sidney Siegel, 1994) Keterangan: S n1 (X) = fungsi jenjang kumulatif observasi salah satu sampel S n2 (X) = fungsi jenjang kumulatif observasi sampel lain b. Rumus pengujian homogenitas varians X 2 = (In 10) B (n i 1) log s i 2 (Sudjana, 1991)

15 Keterangan: In 10 = 2,3026. In 10 merupakan logaritma asli dari bilangan 10 B = log varians x jumlah sampel min 1 s i 2 = varians ke i c. Persamaan garis regresi linier Ŷ = a + bx Untuk lebih dari 2 variabel Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X bx n Keterangan: a = konstanta B = arah regresi (Sudjana, 1991) d. Rumus pengujian linieritas garis regresi Untuk lebih dari 2 variabel F тc = s 2 тc/s 2 G Keterangan: s 2 тc = Varians tuna cocok s 2 G = Varians galat (Sudjana, 1991) e. Rumus pengujian koefisien regresi F reg = s 2 regresi/s 2 sisa Keterangan: s 2 regresi s 2 sisa = Varians regresi = Varians sisa (Sudjana, 1991)

16 Untuk regresi ganda JK (Reg)/k F = JK (S)/n-k-1 Keterangan: JK (Reg) JK (S) n k = Jumlah kuadrat regresi = Jumlah kuadrat sisa = Jumlah sampel = Jumlah variabel independen (Sudjana, 1991) f. Rumus koefisien korelasi n XY ( X)( Y) r xy = {n X 2 ( X) 2 }{n Y 2 ( Y) 2 } (Sudjana, 1991) Keterangan: XY = Produk perkalian skor variabel X dan Y X = Skor variabel independen Y = Skor variabel dependen n = Jumlah sampel Untuk regresi ganda JK (Reg) R 2 = y 2 (Sudjana, 1991) Dengan demikian R adalah : R = R 2 (Sudjana, 1991) 3. Analisis Korelasi Parsial Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui variabel independen (supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah) yang paling kuat korelasinya terhadap variabel dependen (kinerja guru).

17 Analisis korelasi parsial ini diterapkan setelah terlebih dahulu diketahui adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara signifikan, sebagaimana yang dilakukan di dalam analisis regresi ganda. Perhitungan analisis data untuk korelasi parsial menggunakan program SPSS Statistics 17.0 Rumus untuk menghitung korelasi parsial adalah sebagai berikut: r yx r yx r xx r yx.x = (1- r 2 yx )(1- r 2 xx ) (Sudjana, 1991) Keterangan r yx.x r yx r yx r xx r 2 yx r 2 xx = korelasi antara variabel Y dengan X dikntrol oleh variabel X lainnya = korelasi antara variabel Y dengan X = perkalian antara korelasi variabel Y dengan korelasi antara variabel X dengan X = korelasi kuadrat antara variabel Y dengan variabel X = korelasi kuadrat antara variabel X dengan variabel X 4. Analisis Korelasi Product Moment Analisis korelasi product moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen yang dimaksud yaitu supervisi akademik satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan variabel dependen yang dimaksud yaitu kinerja guru. Untuk menggunakan analisis korelasi product moment terlebih dahulu harus memenuhi dua syarat utama, yaitu (1) sampel diambil secara random dan (2) hubungan antar variabel menunjukkan hubungan linier (Sudjana, 1991) persyaratan (1) tidak diuji kebermaknaannya karena telah dipenuhi pada waktu

18 proses pengambilan sampel penelitian, sedangkan persyaratan (2) diuji kebermaknaannya terlebih dahulu sebelum menarik simpulan. Penghitungan analisis data untuk korelasi product moment digunakan program SPSS Statistics 17.0 berikut: Rumus untuk menghitung korelasi product moment adalah sebagai n XY ( X)( Y) r xy = {n X 2 ( X)2 }{n Y 2 ( Y) 2 } (Sudjana, 1991) Keterangan: XY = Produk perkalian skor variabel X dan Y X = Skor variabel independen Y = Skor variabel dependen n = Jumlah sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto yang mengambil sampel dari populasi. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji kausalitas (pengaruh) regresi dengan metode survei. Variabel penelitian meliputi tiga variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai dengan selesai. Peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang . Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode 31 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode Data yang dikumpulkan berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji pengaruh (regresi) dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1 Gadingrejo, SMA N 2 Gadingerjo dan SMA Muhammadiyah Gadingerjo Kecamatan Gadingrejo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Karena dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Karena dalam penelitian ini diperoleh adalah data dari peristiwa yang sudah berlangsung, tanpa diberikan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Nasution (009 : 3) mengemukakan bahwa Desain penelitian merupakan rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif Verifikatif, dengan menggunakan metode pendekatan Ex Post Fakto dan Survey. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Tujuan penelitian verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:6) metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid yang bertujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dimana penelitian ini menyajikan data berupa angka. Selanjutnya angka tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Muhammadiyah Kota Medan. SMA Muhammadiyah Kota Medan terdiri dari, SMA Muhammadiyah 01 Jl. Utama No.170,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini adalah menetapkan obyek penelitian, sebab kegiatan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Dimana objek penelitian tersebut merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode III. METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010: 13) disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2006: 90) mendefinisikan populasi adalah wilayah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2006: 90) mendefinisikan populasi adalah wilayah A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sugiyono (2006: 90) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan status

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. 38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. pendekatan Ex Post Facto dan pendekatan survey. pendekatan Ex Post Facto

III. METODELOGI PENELITIAN. pendekatan Ex Post Facto dan pendekatan survey. pendekatan Ex Post Facto 37 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan Ex Post Facto dan pendekatan survey. pendekatan Ex Post Facto

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan ex post facto. Menurut Sugiyono dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan ex post facto. Menurut Sugiyono dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan menggunakan pendekatan ex post facto. Menurut Sugiyono dalam Riduwan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:7) ex post facto merupakan suatu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:7) ex post facto merupakan suatu penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah Deskriptif Verifikatif, dengan menggunakan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Sugiyono (2010:7) ex post facto merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunuaan tertentu. Pada bagian ini menerapkan tentang pendekatan penelitian;

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel, III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrumen, uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, untuk memperoleh data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan subjek penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dengan faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian kali ini yaitu di SMK Negeri 6 Bandung kelas X Jurusan Teknik Bangunan

Lebih terperinci