Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah"

Transkripsi

1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PUSAT PENELITIAN BIOLOGI-LIPI TAHUN 2013

2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat Penelitian Biologi-LIPI 2013 ii

3 TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT PENELITIAN BIOLOGI 2013 Pelindung Penanggung Jawab Editor : Dr. Ir. Bambang Sunarko : Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah, M.Phill. Dr. Joeni Setijo Rahajoe, M.Sc. Dr. Achmad Dinoto, M.Sc. Ir. Ahmad Jauhar Arief, M.Sc. Agus Wiaga, SE., M.M. : Dr. Hari Sutrisno Dr. Wartika Rosa Farida Dr. Iwan Saskiawan Arif Nurkanto, M.Si. Dr. Ruliyana Susanti M. Rofik Sofyan, M.Hum. Runa Inawan, A.Md. Dr. Cahyo Rahmadi Dr. Deby Arifiani Muhammad Ilyas, M.Si. Surinta B. Sembiring, S.Sos., M.M. Dra. Esti Wisnawati Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 i

4 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2013 disusun untuk memenuhi Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) No. 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Pusat Penelitian Biologi ini merupakan laporan hasil kegiatan selama tahun 2013 meliputi kegiatan-kegiatan akuntabilitas kinerja semua kegiatan akuntabilitas kompetensi inti dalam bidang Biologi yang telah diembankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaporan ini disusun sesuai dengan Rencana Aksi dan Renstra LIPI LAKIP Pusat Penelitian Biologi disusun berdasarkan Sistematika Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah LIPI Tahun 2013 dan mengacu pada Peraturan Menteri Negara PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Panduan Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan diawali dengan informasi kedudukan, tugas dan fungsi organisasi. Perencanaan dan perjanjian kinerja serta Akuntabilitas Kinerja Pusat Penelitian Biologi yang menjadi bagian inti dalam pelaporan ini. Akuntabilitas kinerja Pusat Penelitian Biologi menjabarkan tentang akuntabilitas, analisis dan evaluasi kinerja selama tahun 2013 dan analisis umum dalam pencapaian renstra , serta akuntabilitas keuangan LAKIP Pusat Penelitian Biologi 2013 dilengkapi dengan lampiran-lampiran tentang struktur organisasi, Matriks renstra , Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) 2013, Pengukuran Kinerja (PuK) dan Lampiran lain yang mendukung. LAKIP Pusat Penelitian Biologi merupakan bagian dari upaya untuk menerapkan mekanisme akuntabilitas kinerja dan pelaporan yang tertib dari seluruh pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Biologi selama Laporan ini diharapkan dapat memetakan tingkat capaian kinerja Pusat Penelitian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 ii

5

6 IKHTISAR EKSEKUTIF Kegiatan penelitian di Pusat Penelitian Biologi pada tahun 2013 berpedoman pada Rencana Aksi Pusat Penelitian Biologi dan Rencana Strategis LIPI Pada tahun 2013, Pusat Penelitian Biologi melakukan Program Penelitian, Penguasaan, Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi kegiatan Litbang Pupuk Organik dari Mikroba Hayati Indonesia dan Penelitian Biologi. Selain itu Pusat Penelitian Biologi juga mempunyai kegiatan penelitian BPK-IPTEKDA LIPI, Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N) - Kementerian Pertanian dan Insentif Riset Sinas Ristek - Kemenristek serta beberapa kerjasama penelitian lainnya. Seluruh kegiatan penelitian ini mengacu pada sasaran yang telah ditetapkan oleh LIPI serta mengarah pada pencapaian tujuan sesuai dengan visi dan misi LIPI, dan untuk mendukung program pembangunan pemerintah, khususnya dalam pembangunan Iptek. Berbagai capaian kinerja Pusat Penelitian Biologi tahun 2013 telah dievaluasi berdasarkan 13 sasaran strategis dengan menggunakan tolok ukur yang sudah disepakati dalam perjanjian penetapan kinerja (PK) Pusat Penelitian Biologi di awal tahun Secara garis besar, Pusat Penelitian Biologi telah mencapai target untuk hampir semua sasaran-sasaran strategisnya, bahkan 50% diantaranya telah melampui target yang telah ditetapkan. Hanya sebagian kecil dari seluruh indikator yang tidak tercapai, misalnya: peningkatan jumlah pendidikan, HKI yang digunakan oleh masyarakat, catatan baru dan jumlah CPNS baru. Demikian juga, jika dilihat dari target rencana aksi , capaian sampai dengan tahun 2013, hampir semua sasaran telah mencapai persentase di atas 54% kecuali 2 indikator penerimaan CPNS dan HKI yang digunakan oleh masyarakat. Pusat Penelitian Biologi telah mencapai target Rencana Aksi dalam hal peningkatan hasil dan kapasitas penelitian dengan terlampuinya jumlah publikasi baik internasional (62 buah) maupun nasional (131 buah), serta HKI yang dihasilkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 iv

7 Tingginya jumlah kerjasama penelitian dengan institusi luar negeri yang terjalin sampai dengan 2013 telah mendorong jumlah publikasi internasional lebih banyak dibandingkan tahun Nota kesepahaman kerjasama luar negeri yang masih berjalan sampai dengan tahun 2013 tercatat sebanyak 38 dokumen. Pusat Penelitian Biologi telah mendaftarkan dua varietas tanaman pisang tetraploid hasil induksi poliploidi yaitu pisang mas jambe dan pisang mas lumut yang diberi nama Pisang LIPI MJ4 dan Pisang LIPI ML4 ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kementerian Pertanian. Keberhasilan capaian Pusat Penelitian Biologi tahun 2013 dalam mengungkapkan sumberdaya hayati tercermin dari jumlah penemuan jenis baru (23 buah) yang telah melampui target meskipun jumlah capaian ini menurun dibandingkan hasil capaian tahun 2012 (44 buah). Penemuan baru sampai dengan tahun 2013 telah melampui target dari rencana aksi Capaian ini tidak terlepas dari adanya kerjasama dengan institusi luar negeri. Pusat Penelitian Biologi telah melakukan kegiatan penelitian untuk meningkatkan nilai invensi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui litbang pupuk organik hayati (POH). Program ini telah menghasilkan berbagai formula pupuk Hayati (Byonic LIPI) dan paket teknologi POH yang telah diaplikasikan oleh beberapa pemerintah daerah seperti Wonogiri dan Ngawi. Capaian dalam bidang jasa iptek oleh Pusat Penelitian Biologi meliputi 10 jenis kegiatan telah mencapai target. Pusat Penelitian Biologi selama tahun 2013 telah memberikan jasa pembimbingan mahasiswa sebanyak 93 mahasiswa yang terdiri dari 54 mahasiswa S1, 22 mahasiswa S2 dan 17 mahasiswa S3 dari 29 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Selain itu, Pusat Penelitian Biologi telah memberikan jasa identifikasi kepada 963 pelanggan dengan jumlah total lebih dari sampel. Pusat Penelitian Biologi berperan sebagai Scientific Authority dalam pengelolaan sumberdaya hayati Indonesia dan sekaligus sebagai Focal Point nasional untuk CITES, CBD (SBSTTA, GTI & GBIF), dan MAB. Pusat Penelitian Biologi telah memberikan rekomendasi kepada Management Authority (Kementerian Kehutanan maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan ) dan Kementerian Lingkungan Hidup, berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 v

8 telah memberikan timbangan ilmiah sebanyak 98 dokumen, yang terdiri dari 68 timbangan ilmiah yang berkaitan dalam pengelolaan sumber daya hayati dan 20 dokumen berkaitan dengan pengelolaan tata ruang dan wilayah. Pusat Penelitian Biologi menjadi salah satu anggota delegasi RI dalam pertemuan COP 16 CITES di Thailand tahun 2013 dan COP, CBD, Ramsar Pusat Penelitian Biologi memiliki peran strategis untuk mendorong agar hasil-hasil kajian mengenai sumber daya hayati dapat digunakan sebagai rujukan oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pusat Penelitian Biologi telah menyelenggarakan berbagai pertemuan ilmiah dalam rangka meningkatkan akses ilmu pengetahuan bagi masyarakat. Capaian penyelenggaraan seminar nasional (4 kali) dan internasional (5 kali) serta keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah nasional/internasional (119 kali) memenuhi target yang ditetapkan. Salah satu simposium internasional yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Biologi adalah Symposium Flora Malesiana ke 9 yang dihadiri oleh 414 peserta dari 26 negara. Tingginya jumlah keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah keanggotaan dalam organisasi ilmiah internasional (4 buah) serta konvensi internasional (3 buah) merupakan capian yang sangat nyata bagi Pusat Penelitian Biologi dalam rangka turut serta meningkatkan akses pengetahuan dan peranannya dalam percaturan dunia internasional. Pusat Penelitian Biologi juga telah melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan perilaku rasional masyarakat melalui berbagai program diseminasi, yaitu pameran ilmiah museum (Zoologi dan Etnobotani), expo LIPI, museum talk, serta program kunjungan ilmiah ke Bidang Botani, Zoologi dan Mikrobiologi. Jumlah peserta/penerima informasi dan Pusat Penelitian Biologi melampui target yaitu dari target yang ditetapkan sebanyak orang atau 386%. Rincian jumlah kunjuang tersebut adalah: orang ke Pameran Museum Zoologi Bogor, ke Pameran Entnobotani dan ke Bidang Zoologi, Botani dan Mikrobiologi di Cibinong. Dalam rangka mendukungkegiatan penelitian, Pusat Penelitian Biologi melakukan penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana. Secara keseluruhan capaian sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan untuk tahun 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 vi

9 dapat terpenuhi. Salah satu sarana dan prasarana penelitian yang dibangun digunakan untuk mendukung laboratorium dan peralatan kegiatan litbang PN 5 (Pupuk Organik Hayati) dan Gedung Indonesia Culture Collection (InaCC). Sumber pendanaan kegiatan DIPA pada Pusat Penelitian Biologi tahun 2013 terdiri dari Rupiah Murni, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah Langsung Luar Negeri dengan total nilai sebesar Rp Dari jumlah tersebut direalisasikan sebesar Rp atau sebesar 98,09 persen. Realisasi tertinggi terdapat pada kegiatan Penelitian Biologi dengan realisasi mencapai 98,13 persen, sedangkan kegiatan Litbang Pupuk Organik dari Mikroba Hayati Indonesia realisasinya mencapai 97,37 persen. Capaian indikator kinerja Pusat Penelitian Biologi sampai dengan tahun 2013 sesuai dengan yang diharapkan, bahkan sebagian melebihi target. Walaupun demikian, masih ada beberapa sasaran yang belum optimal terutama mengenai HKI yang digunakan oleh masyarakat ditahun yang akan datang, Pusat Penelitian Biologi akan memfokuskan kegiatan untuk memenuhi target yang belum optimal. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 vii

10 DAFTAR ISI Tim Penyusun... i Kata Pengantar... ii Ikhtisar Eksekutif... iv Daftar Isi... viii Daftar Istilah...x Daftar Gambar... xi Daftar Tabel... xii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Organisasi Struktur Organisasi dan Sumber Daya Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan... 2 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA Umum Visi Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Rencana Strategis Tahun Kebijakan Kebijakan Umum Kebijakan Khusus Kebijakan Investasi Kebijakan Kerjasama Strategi Program dan Kegiatan Program Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 viii

11 2.7. Penetapan Kinerja Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun Sasaran 1: Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti Sasaran 2: Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian Sasaran 3: Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia Sasaran 4: Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis Sasaran 5: Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Sasaran 6: Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional Sasaran 7: Mendorong hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Sasaran 8: Meningkatnya akses terhadap pengetahuan Sasaran 9: Meningkatnya perilaku rasional dalam masyarakat Sasaran 10: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulandunia internasional Sasaran 11: Tersedianya Sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Sasaran 12: Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good governance) Sasaran 13: Terbinanya sumber daya manusia Evaluasi Capaian Renstra Akuntabilitas Keuangan BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN Struktur Organisasi Pusat Penelitian Biologi Matriks Rencana Strategis Formulir Rencana Kinerja Tahunan Pernyataan Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Formulir Pengukuran Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 ix

12 DAFTAR ISTILAH CITES MAB CBD GTI SBSTTA COP : The Convention on International Trade in Endangered Species : Man and Biosphere : Convention on Biological Diversity : Global Taxonomy Initiative : Subsidiary Body on Scientific, Technical and Technological Advice : Conference of the Parties Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 x

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Buku hasil peneliti Pusat Penelitian Biologi Gambar 3.2. Sertifikat pendaftaran varietas tanaman (A) untuk Pisang LIPI ML4 (B) dan sertifikat pendaftaran varietas tanaman (C) untuk Pisang LIPI MJ4 (D) Gambar 3.3. Dua jenis tumbuhan yang ditemukan oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi. Kiri: Impatiens krinciensis, kanan: Freycinetia fusiforma Gambar 3.4. Jenis baru hewan yang ditemukan oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi, kiri: Tyto almae dan ikan jenis baru dari Marga Oryzias Gambar 3.5. Temuan jenis baru fungi Setoidium castanopsidis (A) dan Pseudoidium javanicum (B) oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi Gambar 3.6. Penerapan pupuk organik hayati di beberapa tempat di Indonesia Gambar 3.8. Pertemuan dengan Bapak Bupati Natuna dalam kerangka kerjasama kegiatan inventarisasi keanekaragaman hayati di Pulau Natuna untuk mendukung peran Pusat Penelitian Biologi dalam kegiatan penelitian di pulau-pulau kecil Gambar 3.9. Dokumen rekomendasi oleh tim terpadu dari Pusat Penelitian Biologi berkaitan dengan tata ruang dan wilayah Gambar Rekomendasi untuk CITES sebagai kewenangan Pusat Penelitian Biologi sebagai Scientific Authority Gambar Sosialisasi dan pelatihan penerapan produk IPTEK berupa POH Gambar Kegiatan talkshow para peneliti Zoologi di Pameran Museum Zoologi Bogor yang dilaksanakan setiap hari Sabtu Gambar Dokumen sebagai peran penting Pusat Penelitian Biologi di dalam pergaulan internasional sebagai fokal poin nasional Gambar Sarana untuk laboratorium PN Gambar Peluncuran ISO sebagai salah satu upaya menuju tata kelola organisasi yang baik Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 xi

14 DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Peningkatan pendidikan dan jabatan fungsional peneliti Pusat Penelitian Biologi Tabel 3.2. Peningkatan Jumlah publikasi nasional/internasional, varietas benih unggul yang dihasilkan (PN5) dan jumlah varietas yang dihasilkan (PN5) Tabel 3.3. Peningkatan jumlah terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari peningkatan jumlah jenis baru, catatan baru, specimen koleksi flora, fauna dan mikroba Tabel 3.5. Peningkatan Jumlah HKI yang digunakan masyarakat, jumlah hasil kegiata/produk/prototype yang digunakan, jumlah aplikasi pupuk organik (PN 5) dan jumlah jasa iptek Tabel 3.6. Daftar jumlah kerjasama dengan instansi dalam negeri dalam memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri Tabel 3.7. Rincian kerjasama luar negeri di Pusat Penelitian Biologi Tabel 3.8. Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam memberikan timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang diukur dari peningkatan jumlah saran kebijakan/ rekomendasi dan timbangan ilmiah yang dihasilkan Tabel 3.9. Daftar keikutsertaan memberikan timbangan terkait dengan tata ruang Tabel Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam memberikan dorongan agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang diukur dari peningkatan jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai Tabel Jumlah seminar nasional/internasional yang terselanggara dan jumlah keikutsertaan dalam aktifitas ilmiah Tabel Peningkatan jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang terselenggara dan jumlah peserta/masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi/diberi informasi Tabel Jumlah jejaring yang terbangun terkait fokal poin nasional dan keikutsertaan dalam organisasi ilmiah nasional dan regional Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 xii

15 Tabel Capaian sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Tabel Capaian tata kelola organisasi Tabel Capaian dalam pembinaan sumberdaya manusia Tabel Evaluasi capaian Pusat Penelitian Biologi Tabel Jumlah Pagu Anggaran dan Realisasi DIPA Pusat Penelitian Biologi untuk Tahun Anggaraan Tabel Jumlah Anggaran Non-DIPA Pusat Penelitian Biologi Tahun Anggaran Tabel Realisasi Penyerapan DIPA Pusat Penelitian Biologi Tahun Anggaran per-jenis Belanja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013 xiii

16

17 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pusat Penelitian Biologi, sebagai salah satu unit penelitian bidang biologi, merupakan Satuan Kerja yang berada di bawah Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati. Berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001 pasal 133, Pusat Penelitian Biologi mendapatkan tugas untuk melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis dan pelaksanaan penelitian di bidang biologi Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Organisasi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Kepala LIPI No. 1151/M/2001 Pasal 133 tersebut, maka sebagaimana tercantum dalam pasal 134 dalam keputusan yang sama, Pusat Penelitian Biologi menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan penelitian bidang biologi; 2. Penyusunan pedoman, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis penelitian bidang biologi; 3. Penyusunan rencana, program dan pelaksanaan penelitian bidang biologi; 4. Pemantauan pemanfaatan hasil penelitian bidang biologi; 5. Pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi bidang biologi; 6. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian bidang biologi; 7. Pelaksanaan urusan tata usaha Struktur Organisasi dan Sumber Daya Pusat Penelitian Biologi terdiri dari Bagian Tata Usaha dan empat unit eselon 3. Bagian Tata Usaha yang terdiri dari Sub-bagian Kepegawaian, Sub-bagian Keuangan, Sub-bagian Umum, dan Sub-bagian Kerjasama dan Jasa. Keempat unit eselon 3 dibawah Pusat Penelitian Biologi, terdiri dari: 1) Bidang Botani; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

18 2) Bidang Zoologi; 3) Bidang Mikrobiologi; 4) Bidang Sarana dan Pengelolaan Koleksi yang terdiri dari 3 Sub-bidang, yaitu: o Sub-bidang Sarana dan Pengelolaan Koleksi Botani o Sub-bidang Sarana dan Pengelolaan Koleksi Zoologi dan o Sub-bidang Sarana dan Pengelolaan Koleksi Mikrobiologi Sistematika dan Ruang Lingkup Laporan Penyajian LAKIP terdiri dari empat (4) bab dan beberapa lampiran serta Ikhtisar Eksekutif. Bab 1 Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang atau informasi historis LIPI, Tugas Pokok dan Fungsi, serta struktur organisasi Pusat Penelitian Biologi. Bab 2 yang menyampaikan VISI dan MISI LIPI, Rencana Aksi Pusat Penelitian Biologi tahun , Rencana Kinerja Tahunan tahun 2013 (RKT), serta Penetapan Kinerja (PK) tahun Adapun Bab 3 menguraikan secara rinci mengenai akuntabilitas kinerja Pusat Penelitian Biologi per sasaran strategis, analisis dan evaluasi terhadap hasil capaian selama tahun 2013, dan akuntabilitas keuangan. Diakhir dengan Bab 4 Penutup dan Lampiran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

19 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1. Umum Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dinyatakan bahwa visi pembangunan nasional adalah menuju Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Visi tersebut dicapai melalui 8 (delapan) misi pembangunan, yakni (1) mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berlandaskan falsafah Pancasila; (2) mewujudkan bangsa yang berdaya saing; (3) mewujudkan masyarakat yang demokratis berdasarkan hukum, (4) mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu; (5) mewujudkan pemerataan pembangunan; (6) mewujudkan Indonesia asri dan lestari; (7) mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; dan (8) mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan internasional. Visi dan misi pembangunan nasional di atas kemudian dijabarkan dalam lingkup penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) telah merumuskan visi secara nasional, yaitu mengangkat harkat, martabat, dan derajat manusia Indonesia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kerangka acuan falsafah Pancasila yang dipandang masih relevan dengan keadaan saat ini maupun di masa mendatang Visi Di tengah perubahan dunia yang sangat dinamis, LIPI yang merupakan salah satu garda depan dalam mendorong agar visi pembangunan nasional dapat tercapai melalui landasan keilmuan yang mendasar, mencanangkan Visi: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

20 Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, dan sejalan dengan Visi Pembangunan , LIPI menetapkan visi, sebagai berikut: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan iptek guna meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional Misi Untuk mencapai visi tersebut, dan dengan memperhatikan Misi Pembangunan Nasional maka LIPI menetapkan 5 (lima) misi, sebagai berikut: 1) Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional; 2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI; 3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; 4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; 5) Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem) Tujuan dan Sasaran Strategis: Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi adalah sebagai berikut. 1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Tujuan: Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

21 Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi. Sasaran: 1) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional. 2) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. 3) Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari jumlah catatan (record) dan spesies baru. 4) Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai. 5) Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama. 2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI. Tujuan: governance. Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good Sasaran: 1) Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional, yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI. 2) Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan, yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai. 3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

22 Tujuan: Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan. Sasaran: 1) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional. 2) Meningkatnya perilaku rasional dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI. 4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional Tujuan: Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras internasional. Sasaran: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional, yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional. 5. Memperkuat infrastruktur dan sistem kelembagaan Tujuan: Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana atau prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah. untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

23 Sasaran: 1) Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan. 2) Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian. 3) Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan SDM untuk melaksanakan tugas yang sesuai dengan kompetensi satuan kerja Rencana Strategis Tahun Pusat Penelitian Biologi merupakan satuan kerja di bawah Kedeputian IPH yang melaksanakan tugas penelitian untuk memperkuat kompetensi di bidang pengembangan ilmu biologi dan diimplementasikan dalam berbagai kegiatan penelitian biologi. Program Pusat Penelitian Biologi disusun dengan memperhatikan pada arahan dan strategi LIPI yang tertuang dalam Renstra LIPI serta pengalaman panjang yang dilalui dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang didukung oleh keberagaman keilmuan serta kompetensinya. Sebagai implementasi Renstra LIPI , Pusat Penelitian Biologi mendapatkan mandat untuk kegiatan Prioritas Nasional, yaitu Ketahanan Pangan melalui kegiatan Litbang Pupuk Organik Hayati (POH) dari mikroba hayati Indonesia dan diversifikasi pangan non beras. Sehingga kegiatan penelitiannya dikonsentrasikan pada pengembangan pupuk organik dari mikroba hayati Indonesia serta penelitian keanekaragaman pangan dengan mengembangkan dan mencari bahan pangan alternatif terutama berbasis umbiumbian. Kegiatan Prioritas Nasional dalam bidang ketahanan pangan efektif dilaksanakan mulai tahun 2011 sampai dengan Program Penguatan Sistem Inovasi ditujukan untuk membangun dan menyempurnakan tata kelola litbang yang efisien dan efektif, yang mampu mendorong Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

24 profesionalisme komunitas iptek serta meningkatnya kesadaran iptek di masyarakat, seperti: 1) Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi, dan Perbendaharaan, dinilai dari berlangsungnya sistem pengelolalan keuangan, perencanaan, dan penganggaran yang efektif dan selaras dengan pola perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan keuangan negara serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Indikator keberhasilan yang diharapkan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pusat Penelitian Biologi serta diterapkannya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). 2) Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM dilakukan melalui kebijakan reformasi birokrasi di Pusat Penelitian Biologi. Keluarannya adalah terciptanya sistem kerja dan prosedur pelayanan penelitian yang standar dan teruji; penguatan peran organisasi litbang yang semakin handal; pengintegrasian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian; pembinaan dan pengembangan karir SDM; dan implementasi perencanaan pengembangan SDM. Pada tahun 2010, semua tercapai dengan memuaskan sesuai dengan target yang diinginkan. 3) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Pusat Penelitian Biologi, ditinjau dari tersedia dan terlaksananya sistem pengendalian internal yang efektif, yang ditunjukkan dengan tersusunnya laporan hasil pemeriksaan, hasil tindak lanjut LHP, hasil evaluasi LAKIP, dan laporan hasil review atas Laporan Keuangan Pusat Penelitian Biologi. Pada periode tahun , dilakukan Penguatan Sumber Daya Iptek yang ditujukan untuk membangun SDM peneliti dengan keunggulan pengetahuan regional dan tematis, dengan dilakukannya berapa kegiatan antara lain: 1) Penataan Pengembangan Organisasi dan SDM sehingga tercapai komposisi yang seimbang antara SDM yang pendidikan S2 dan S3. 2) Pembinaan, pengembangan, pendidikan, dan pelatihan peneliti, sehingga terbangun SDM yang kompeten dan memenuhi kebutuhan dalam perkembangan iptek berlandaskan etika keilmuan, yang dilaksanakan dalam bentuk penyelenggaraan diklat dan penyusunan peraturan/kajian fungsional peneliti. 3) Penata usahaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan prasarana dilihat dari meningkatnya kualitas fasilitas-fasilitas riset yang ada, antara lain: rehabilitasi infrastruktur sarana dan prasarana kantor Pusat Penelitian Biologi. 4) Pembangunan sarana dan prasarana laboratorium, ditandai dengan terbangunnya prasarana dan sarana untuk pengembangan laboratorium di Pusat Penelitian Biologi, antara lain Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

25 Laboratorium Taksonomi Mikroba di bidang mikrobiologi sebagai pusat referensi ilmiah bidang mikrobiologi dengan pembangunan pusat penyimpanan mikroba (Microbial Culture Collection). Pembangunan prasarana dan sarana yang lain adalah Pembangunan gedung sarana prasarana dan prosesing sampel. Selain itu juga dibangun sarana untuk demplot dan fasilitas penunjang di lapangan (jalan setapak, pembangunan pagar dan sistem pengairannya). Fasilitas ini adalah salah satu pendukung utama dalam menunjang program Prioritas Nasional di Pusat Penelitian Biologi. Prioritas Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pada tahun Pusat Penelitian Biologi melaksanakan salah satu dari prioritas Pembangunan Iptek ke-2 yang tertuang dalam Renstra LIPI, yaitu Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek di bidang Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya Litbang Keanekaragaman Hayati Indonesia. Dimana saat ini sedang terjadi kerusakan lingkungan hidup yang sangat tinggi yang mengakibatkan laju kepunahan jenis di Indonesia terus meningkat, sehingga negeri kita dimasukkan ke dalam daftar hot spot country. Sehingga untuk mengurangi laju penurunan keanekaragaman hayati dilakukan eksplorasi dan inventarisasi jenis tumbuhan untuk mendapatkan spesimen koleksi, spesies baru dan catatan baru guna melengkapi koleksi yang sudah ada. Penemuan spesies baru, catatan baru dan penambahan spesimen merupakan target yang diinginkan pada tahun serta penambahan jenis mikroba Indonesia. Semua capaian ini akan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah yang sudah dipublikasi secara Nasional dan Internasional, dimana dengan adanya dukungan kerjasama Internasional dan Nasional yang terjalin akan meningkatkan kinerja Pusat Penelitian Biologi. Memperhatikan begitu pentingnya keanekaragaman hayati Indonesia, maka dilakukan kegiatan peningkatan koleksi rujukan dan pengembangan Bioresource Center (BRC), termasuk pengembangan pusat depositori kekayaan mikroba (Indonesia Culture Collection/InaCC), penggalian potensi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang disertai dengan inovasi dan peningkatan nilai tambah, serta aplikasinya di masyarakat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

26 Litbang keanekaragaman hayati Indonesia diharapkan dapat menambah kemampuan dalam penguasaan pengetahuan mendasar dan peningkatan kemampuan bangsa Indonesia untuk mengelola keanekaragaman hayati melalui kegiatan eksplorasi, inventarisasi, karakterisasi, valuasi, dan peningkatan nilai tambah keanekaragaman hayati dan ekosistem. Hal tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan global, diantaranya perubahan iklim global dan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), pengelolaan keanekaragaman hayati untuk mengharmoniskan kegiatan konservasi dan pembangunan ekonomi, pemanfaatan keanekaragaman hayati (bioprospeksi) untuk menjawab tantangan di bidang pangan, energi, kesehatan, dan lingkungan; pengembangan Bioresource Center dan penyimpanan koleksi sumber daya mikroba (Culture Collection/InaCC), dan peningkatan kesadaran publik tentang keanekaragaman hayati Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka kegiatan litbang keanekaragaman hayati diarahkan untuk menghasilkan: bibit unggul hasil seleksi, bahan baku industri, tanaman obat, pangan, hortikultura, dan tanaman keras; ditemukannya mikroorganisme yang adaptif terhadap dinamika lingkungan; tersedianya produk hasil teknologi bioproses termasuk biofertilizer, biokatalis, pangan fungsional, biofuel, dan paket teknologi bioprospeksi plasma nutfah untuk memproduksi bahan-bahan farmasi, ditemukannya bahan obat (antikanker, antivirus, seperti untuk flu) serta tersedianya teknologi tentang produksi obat berbasis keanekaragaman hayati. Melalui kegiatan litbang di bidang keanekaragaman hayati, Pusat Penelitian Biologi akan menjadi focal point LIPI dalam memberikan timbangan ilmiah kepada pemerintah dalam melaksanakan konvensi internasional di bidang keanekaragaman hayati termasuk pelaksanaan CBD, CITES, MAB, Program UNESCO dan isu lain yang berkaitan dengan proses adaptasi dan mitigasi perubahan iklim global dan pencapaian MDGs Kebijakan Kebijakan Umum Kebijakan umum ditetapkan dengan memperhatikan sumber daya dan prasarana di lingkungan Pusat Penelitian Biologi, serta kepentingan negara dan masyarakat yang secara garis besar sudah dicanangkan dalam Renstra LIPI dalam tiga pilar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

27 kebijakan yang kemudian difokuskan dalam ilmu pengetahuan biologi/ keanekaragaman hayati, sebagai berikut: A. Kebijakan penelitian dan pengembangan sebagai respon untuk pengembangan ilmu dan dasar kebijakan nasional di bidang ilmu biologi/keanekaragaman hayati. Kebijakan penelitian dan pengembangan diarahkan pada penyelenggaraan penelitian yang bersifat luas dari yang bersifat dasar sampai dengan terapan dan pengembangan serta penelitian inter dan multi disiplin yang terfokus. B. Kebijakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan yang merupakan respon terhadap peningkatan kompetensi inti ilmu biologi/keanekaragaman hayati. Kebijakan pembinaan perkembangan kelembagaan diarahkan pada penguatan dan pembangunan kompetensi inti baik kompetensi sumber daya manusia, keunikan-keunikan koleksi ilmiah biota yang ada maupun sarana dan prasarana yang mendukungnya. C. Kebijakan peningkatan pelayanan jasa ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai respon terhadap pihak yang berkepentingan. Sebagai tanggapan terhadap pihak yang berkepentingan, Pusat Penelitian Biologi menentukan kebijakan peningkatan pelayanan jasa. Kebijakan ini diarahkan baik pada peningkatan jasa konsultasi, pendidikan dan latihan, kerjasama penelitian, pemanfaatan secara bersama laboratorium ataupun fasilitas ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya Kebijakan Khusus Kebijakan SDM Pusat Penelitian Biologi Memperhatikan kondisi Sumber Daya Manusia (struktur, distribusi, komposisi) di Pusat Penelitian Biologi, dan memperhatikan perubahan lingkungan strategis dari berbagai aspek, dalam kaitannya dengan pencapaian visi, misi dan program IPH sampai tahun 2014; maka diperlukan upaya sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

28 1) Melengkapi data dasar Sumber Daya Manusia (SDM) yang memfokuskan pada kompetensi SDM dengan program post doctoral, pendidikan S3, S2, S1 serta komposisi jabatan fungsional peneliti dan non peneliti di setiap unit kerja; 2) Melakukan pola rekruitmen dan pola pengembangan SDM secara terpadu dan sesuai dengan kompetensi unit kerja yang bersangkutan secara transparan dan terbuka; 3) Melaksanakan keseimbangan antara kemampuan SDM dan infrastruktur sesuai dengan beban tugasnya. Dengan mengkaji gambaran sumber daya manusia yang ada di Pusat Penelitian Biologi dan tujuan tersebut di atas, maka perlu adanya kebijakan yang menyeluruh mengenai pengembangan sumber daya manusia, yang memberikan solusi terhadap komposisi sumber daya yang masih timpang antara peneliti dan penunjang, dan peningkatan kemampuan para peneliti dalam melaksanakan penelitiannya sehingga dapat meningkatkan kinerja Pusat Penelitian Biologi secara keseluruhan. Kebijakan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Memantapkan pengembangan SDM peneliti dengan komposisi perbandingan S3 : S2 : S1 yang ideal yaitu 1 : 2 : 4 untuk komposisi kompetensi yang sama, sedangkan perbandingan tenaga peneliti dengan tenaga penunjang/administrasi idealnya adalah minimal 2 : 1 di setiap unit kerja. 2) Kerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan bimbingan atau pendidikan di tingkat S2, S3 dan program post doctoral didukung oleh sumber daya (SDM, dana, infrastruktur) di masing-masing pihak secara timbal balik; 3) Pelatihan bagi S1, S2 yang sesuai dengan kepakaran yang ada di Pusat Penelitian Biologi; 4) Mencermati pola manajemen PNS litbang yaitu keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian meliputi: perencanaan, pengadaan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

29 pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan dan pemberhentian Kebijakan Anggaran Pusat Penelitian Biologi Kebijakan anggaran pengalokasian akan diselaraskan dengan program yang ada di LIPI yaitu: 1) Program Advance Research 2) Program Divisional Cutting Edge 3) Program Interdisiplinary Science 4) Program Tematik (Competency Building) 5) Program Pengembangan Kelembagaan Kebijakan anggaran LIPI tersebut menganut prinsip perencanaan sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah dan kerjasama, dengan mengupayakan sumber pembiayaan dari kerjasama yang semakin meningkat. Pusat Penelitian Biologi menetapkan sumber anggaran DIPA sebagai investasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang hasilnya dapat diukur melalui indikator-indikator kinerja Kebijakan Investasi Pusat Penelitian Biologi akan melakukan investasi terutama dalam rangka penguatan dan pembaharuan sarana dan prasarana yang diarahkan untuk lebih mendayagunakan pemanfaatannya bagi kegiatan yang produktif dan meningkatkan kualitas kinerja Pusat Penelitian Biologi. Pengembangan sarana dan prasarana penelitian Pusat Penelitian Biologi tahun 2013 diarahkan untuk menunjang Program Prioritas Nasional (PN) Pangan yaitu: Pupuk Organik dan Litbang Keanekaragaman Pangan. Sarana dan prasarana ini berupa laboratorium pengembangan pupuk organik dan Pembangunan Gedung Sarana Prasarana dan Prosesing Sampel di kawasan Cibinong Science Center. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

30 Kebijakan Kerjasama Pusat Penelitian Biologi akan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang dapat memberikan peningkatan citra LIPI di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak di luar negeri akan mendapatkan perhatian khusus mengingat berbagai hal, antara lain untuk memperlihatkan peran Indonesia dalam perkembangan iptek dunia, membangun networking dengan berbagai lembaga litbang dalam upaya peningkatan kemampuan dan bertukar informasi, serta pencarian berbagai sumber dana untuk kegiatan kerjasama riset. Pusat Penelitian Biologi telah melakukan berbagai kerjasama dengan negara lain seperti Jepang, Amerika, Jerman, Cina, Korea, Australia, Inggris, Belanda, dan Singapura, serta berperan sebagai Focal Point SBSTTA dan GTI dalam CBD dan juga sebagai pelaksana harian CITES Scientific Authority akan terus ditingkatkan dalam rangka memperbesar peran Indonesia dalam berbagai forum internasional guna kepentingan pembangunan bangsa dan iptek. Peran LIPI sebagai Focal Point MAB UNESCO Indonesia yang dipercayakan juga kepada Pusat Penelitian Biologi perlu diperkuat dengan informasi penelitian di kawasan Cagar Biosphere Kebijakan Penentuan Prioritas Dalam pemantapan perencanaan program dan kegiatan penelitian di lingkungan Pusat Penelitian Biologi-LIPI, penentuan Prioritas Program Penelitian dan kegiatan adalah bagian dari proses perencanaan strategis LIPI Oleh sebab itu Pusat Penelitian Biologi menugaskan Tim Perencana, Evaluasi dan Monitoring (PME) Pusat Penelitian Biologi untuk melakukan kajian; dalam menentukan prioritas program penelitian yang tersebut Renstra LIPI dan RPJMN II diposisikan sebagai acuan. Program-program penelitian di Pusat Penelitian Biologi, fokus dan lokusnya sebagian sudah menunjang MP3EI. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

31 2.4. Strategi Berdasarkan arah kebijakan dan strategi Renstra LIPI maka tugas dan fungsi Pusat Penelitian Biologi difokuskan pada ketiga unsur SIN, yaitu a) Penataan Kelembagaan Iptek, b) Penguatan Sumber Daya Iptek dan c) Penguatan Jaringan Iptek. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (P3 Iptek) difokuskan pada Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk itu, dalam rangka mencapai sasaran-sasaran seperti yang tertuang dalam Rencana Koordinatif Kedeputian IPH dan Rencana Aksi Pusat Penelitian Biologi yang telah ditetapkan maka Pusat Penelitian Biologi menetapkan strategi: 1) Penguatan kompetensi inti (competence building) yang diharapkan mampu menjawab dengan cepat tantangan yang berubah dengan cepat dan kompleks; 2) Penyusunan topik penelitian dalam melaksanakan program teknis P3 Iptek dengan mengedepankan pendekatan inter dan multidisipliner, dan memusatkan perhatian pada isu-isu sentral, baik yang berskala nasional maupun internasional. Untuk itu, Pusat Penelitian Biologi harus menyinergikan berbagai kemampuan yang ada sehingga kegiatan penelitian dan pengembangan mampu memberikan hasil yang (BSN) besar dampaknya bagi pemangku kepentingan, signifikan bagi ilmu pengetahuan, dan nyata bagi masyarakat. 3) Pemanfaatan berbagai sumber daya dari dalam dan luar negeri untuk mencari terobosan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pusat Penelitian Biologi dengan jalan: a) meningkatkan kemampuan SDM dengan terus menerus memberikan/ membuka kesempatan dan memberikan dorongan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, b) memberikan insentif dan penghargaan terhadap pegawai yang memperlihatkan prestasi signifikan serta c) mendukung sumber daya Pusat Penelitian Biologi dalam berintegrasi dengan masyarakat ilmiah nasional maupun internasional; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

32 4) Pemanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya yang ada, melalui pelaksanaan aktivitas secara multidisipliner serta pengarahan dan koordinasi yang kuat; 5) Pengembangan jaringan cerdas dengan berbagai pihak di dalam dan di luar negeri; 6) Pemanfaatan berbagai sumber daya keuangan yang mungkin diperoleh dalam rangka meningkatkan anggaran penelitian dan pengembangan; 7) Penyempurnaan mekanisme dan sistem yang ada untuk memperkuat sistem administrasi. 8) Penataan Kelembagaan iptek bidang biologi/keanekaragaman hayati, dengan hasil yang diharapkan adalah terbangunnya tata kelola litbang yang efisien, efektif dan mampu mendorong kreativitas dan profesionalisme masyarakat iptek bidang biologi/keanekaragaman hayati, serta terbangunnya kesadaran iptek dan partisipasi masyarakat yang semakin kuat; 9) Penguatan Sumber Daya Iptek bidang biologi/keanekaragaman hayati, dengan hasil yang diharapkan adalah terbangunnya pusat-pusat keunggulan pengetahuan regional dan tematis yang kompeten dan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan strategis nasional; 10) Penataan Jaringan Iptek bidang biologi/keanekaragaman hayati, dengan hasil yang diharapkan adalah terbangunnya pola hubungan kerjasama antar lembaga litbang, antar lembaga litbang dengan perguruan tinggi, dan antara lembaga litbang dengan industri/masyarakat pengguna, berikut faktor-faktor pendukungnya, khususnya infrastruktur komunikasi dan transportasi yang modern, institusi finansial, serta otoritas publik yang memfasilitasi struktur jaringan yang mendorong interaksi kreatif dan lingkungan yang atraktif bagi para pekerja pengetahuan (knowledge workers). Berdasarkan arahan kebijakan dan strategi LIPI dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pusat Penelitian Biologi serta potensi yang dimilikinya, maka untuk mendukung pencapaian Rencana Koordinatif Kedeputian IPH-LIPI dan Renstra LIPI, Pusat Penelitian Biologi memfokuskan pada 18 (delapan belas) Indikator Kinerja Libang kelas dunia, yaitu: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

33 Kapasitas dan Kapabilitas Satuan Kerja 1. Sumber Daya Manusia 2. Fasilitas 3. Jurnal ilmiah yang diterbitkan 4. Berlangganan data base Aktifitas Satuan kerja 1. Kegiatan Riset 2. Kerjasama Riset 3. Kegiatan lainnya sebagai Otoritas Keilmuan/Focal Point 4. Pendokumentasian dan Terjemahan Buku 5. Penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah nasional regional dan internasional Kinerja dan Produktifitas Satuan Kerja 1. Publikasi Ilmiah 2. Penemuan atau Pengetahuan (know how) yang didaftarkan 3. Disain, konsep, model, kebijakan, pilot project, contoh produk atau bahan, prototipe, catatan dan spesies baru 4. Pembimbingan Thesis 5. Kontrak kerjasama dengan pengguna, termasuk mitra perusahaan 6. Penghargaan penelitian dan mempunyai reputasi yang baik dalam melakukan riset-riset dibidangnya 7. Kemampuan mengatasi hambatan dan mengoptimalkan unit industri, masyarakat dan bangsa 8. Pendayagunaan IPTEK 9. Pemasyarakatan IPTEK Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

34 2.5. Program dan Kegiatan Program Program Pusat Penelitian Biologi disusun dengan memperhatikan arahan strategi Kedeputian Bidang IPH-LIPI dan LIPI serta pengalaman panjang yang dilaluinya dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, didukung oleh kompetensi dan kapasitas yang dimilikinya. Selain itu, program Pusat Penelitian Biologi tahun juga merupakan kesinambungan dari program yang sudah dilaksanakan pada tahun Pada tahun , Pusat Penelitian Biologi mengacu pada Buku Putih Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek yang dijabarkan oleh Dewan Riset Nasional (DRN) ke dalam Agenda Riset Nasional (ARN) pada enam prioritas bidang penelitian yaitu: (1) ketahanan pangan, (2) energi baru dan terbarukan, (3) teknologi dan manajemen transportasi, (4) teknologi informasi dan komunikasi, (5) teknologi pertahanan dan keamanan dan (6) teknologi kesehatan dan obat-obatan. Namun disadari bahwa enam prioritas bidang tersebut di atas masih menyisakan isu-isu penting yang harus dijawab, antara lain masalah keanekaragaman hayati dan lingkungan. Oleh sebab itu pada Raker LIPI tahun 2007 selain enam fokus bidang di atas, LIPI memutuskan untuk menambahkan empat bidang fokus, satu diantaranya yaitu sumberdaya alam, lingkungan dan kebencanaan yang kemudian penambahan tersebut masih diacu dalam Renstra Penguatan Sistem Inovasi Nasional a. Penataan Kelembagaan Iptek Terbangunnya tata kelola litbang yang efisien dan efektif, yang mampu mendorong profesionalisme komunitas iptek, serta meningkatnya kesadaran iptek di masyarakat. 1) Perencanaan, Penganggaran dan Verifikasi 2) Terlaksananya sistem pengelolaan keuangan, perencanaan dan penganggaran yang efektif dan akuntabel yang dievaluasi dalam Laporan Kinerja Pusat Penelitian Biologi (LAKIP) dan Laporan Keuangan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

35 3) Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM termasuk ikut mensukseskan reformasi birokrasi. 4) Penataan ini diharapkan dapat menciptakan tata kerja yang baik. Keluaran yang diharapkan adalah terciptanya sistem kerja dan prosedur pelayanan penelitian yang standar dan teruji, penguatan peran satuan kerja yang semakin handal, peningkatan sistem informasi manajemen kepegawaian, pembinaan dan pengembangan karir SDM, implementasi perencanaan pengembangan SDM, dan penerimaan PNS sesuai kualifikasi kebutuhan. 5) Sistem Seleksi Proposal 6) Diterapkannya sistem seleksi proposal merupakan langkah awal untuk memilih kegiatan penelitian yang sesuai dengan rencana program Pusat Penelitian Biologi dengan mengacu pada program Prioritas Nasional. Proposal ini sudah merupakan hasil kajian di dalam kelompok penelitian yang mengikuti arahan rencana kegiatan Pusat Penelitian Biologi yang sudah ditentukan oleh Pejabat Struktural di lingkungan Pusat Penelitian Biologi dan Tim PME. 7) Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Negara 8) Terlaksananya sistem pengendalian internal yang efektif, yang ditunjukkan dengan tersusunnya laporan hasil pemeriksaan dan hasil evaluasi LAKIP. b. Penguatan Sumber Daya Iptek Terbangunnya pusat-pusat keunggulan, pengetahuan regional dan tematis yang kompeten mendukung kebutuhan strategis nasional terutama yang terkait dengan kebijakan Pengelolaan keanekaragaman hayati. Kegiatan di lingkungan Pusat Penelitian Biologi yang terkait adalah: 1) Penataan dan Pengembangan SDM 2) Peningkatan Kompetensi SDM Iptek, dengan peningkatan jumlah peneliti yang mengikuti pendidikan S2 dan S3. 3) Penatausahaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan prasarana 4) Meningkatnya kualitas fasilitas penelitian di lingkungan Pusat Penelitian Biologi, termasuk pembangunan fasilitas Bioresource Center (saat ini Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

36 prioritasnya adalah pembangunan gedung InaCC, Laboratorium Pupuk Organik Hayati, fasilitas Penangkaran Satwa Liar terancam punah dan pengembangan sarana dan prasarana penunjang penelitian di kebun percobaan). c. Penguatan Jaringan Iptek Terbangunnya pola kerjasama antar lembaga litbang, lembaga penelitian dengan perguruan tinggi, dan antara lembaga penelitian dengan industri/masyarakat pengguna. 1) Pengembangan Jaringan Kerjasama Riset dan Pemasyarakatan Iptek. 2) Meningkatnya kerjasama iptek dengan berbagai pihak dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek. 3) Pelaksanaan Litbang dan Aplikasi Teknologi Hasil Litbang, serta Penerapan Aplikasi Iptek Daerah 2. Program Penguasaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Iptek Litbang Keanekaragaman Hayati, akan melaksanakan amanah RPJMN dan renstra LIPI yang tertuang dalam sasaran nasional pembangunan iptek ilmu pengetahuan alam. Sasaran dari litbang kenekaragaman hayati ini adalah meningkatnya kemampuan nasional dalam penelitian, pengembangan dan penerapan iptek berbasis sumber daya hayati Indonesia dalam bentuk publikasi, paten, prototipe, layanan teknologi dan menunjang pengembangan teknologi tepat guna untuk masyarakat. Selain itu, dalam lima tahun mendatang Pusat Penelitian Biologi akan mengarah ke sasaran meningkatnya kesesuaian program kegiatan riset dengan persoalan dan kebutuhan nyata serta terkini yang disertai dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan iptek. Prioritas dari kegiatan ini adalah mengungkapkan potensi kekayaan hayati Indonesia, inovasi riset hayati, penyediaaan timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional dan internasional untuk rujukan kebijakan nasional serta meningkatkan akses masyarakat terhadap ilmu pengetahuan hayati Indonesia. Secara spesifik sasaran dari Litbang Hayati adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

37 1) Meningkatkan pengelolaan dan informasi koleksi spesimen flora dan fauna hidup maupun awetan serta kultur mikroba untuk acuan pengembangan teknologi hayati. 2) Tersedianya paket teknologi dan model pengelolaan lingkungan untuk pemanfaatan SDH secara berkelanjutan, yang menjawab isu- isu lingkungan. 3) Pengembangan Bioresource Center, Microbial Culture Collection. Termanfaatkannya koleksi, data dan informasi potensi sumber daya hayati khususnya plasma-nutfah tumbuhan sebagai sumber karbohidrat baru, vitamin, suplemen, sumber-sumber energi baru dan terbarukan. 4) Pengelolaan koleksi spesimen flora dan fauna yang sudah ada dan tersimpan di Herbarium Bogoriense dan Museum Zoological Bogoriense akan dilanjutkan untuk penambahan koleksi spesimen flora dan fauna termasuk di dalamnya adalah pencarian jenis baru, catatan baru flora dan fauna dari kawasan Malesia dan sekitarnya. Sehingga koleksi semakin lengkap dan menjadi acuan internasional dan nasional untuk bidang Ilmu hayati. 5) Sebagai pengemban tugas dalam mengawal pemanfaatan flora dan fauna untuk kepentingan konvensi internasional, maka Pusat Penelitian Biologi diberi tugas oleh LIPI dalam meningkatkan kapasitasnya sebagai otoritas ilmiah dalam pengelolaan populasi spesies biota (CITES), pelaksanaan konsep pengelolaan alam Man and Biosphere (MAB) dan melaksananakan kesepakatan Convention on Biological Diversity (CBD) dan masukan untuk COP 10 (Nagoya) 2010 tentang Forest Genetic, akses dan benefit sharing keanekaragaman hayati. 3. Struktur Program Pengembangan kompetensi inti (top-down IPH) melaksanakan beberapa kegiatan yang diarahkan dengan Program Prioritas Nasional (PN). Kegiatan ini mencakup beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan pada kegiatan tematik sebelumnya dengan penajaman hasil dan implementasinya, yang diemban oleh Pusat Penelitian Biologi terdiri dari: 1) Litbang pupuk bio-organik berbasis mikroba hayati Indonesia, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

38 2) Litbang Penelitian Biologi Program dasar yang dilaksanakan di Pusat Penelitian Biologi meliputi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas yang berkaitan dengan konvensi internasional dan nasional dan program sarana dan prasarana penelitian, yaitu: Valuasi Cagar Biosfer, Revitalisasi dan Implementasi Pengembangan Cagar Biosfer di Indonesia, Kajian Sumber Daya Hayati di Pegunungan Tinggi Papua di Kebun Biologi Wamena, Penguatan Kelembagaan Sesuai Dengan Otoritas Ilmiah Bidang Hayati (CITES), Implementasi CBD di Indonesia dalam pengiriman Delegasi RI untuk SBSTTA ke Spanyol dan COP 2013 ke Canada, Persiapan Revisi IBSAP, Pelaksanaan Simposium Flora Malesiana IX, Digitalisasi Spesimen Herbarium Bogoriense/Pengelolaan Database Spesimen, 4. Kelompok Penelitian Divisional Cutting Edge Untuk tahun 2013, kegiatan yang telah dijalankan antara lain adalah Inkubator Teknologi dalam rangka menginkubasi calon pengguna hasil litbang Pusat Penelitian Biologi. a. Iptekda LIPI Kegiatan Iptekda LIPI telah dimulai sejak tahun 1998 dan Pusat Penelitian Biologi telah ambil bagian sejak awal pembentukan kegiatan ini. Melalui kegiatan ini, LIPI melalui Pusat Penelitian Biologi memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk mendukung penguatan Usaha Mikro Menengah Kecil (UMKM). Dalam tahun anggaran 2013, Pusat Penelitian Biologi telah melakukan kegiatan dari anggaran Iptekda LIPI : 1) Pengembangan Desain Motif Flora Fauna untuk Peningkatan Kualitas Produk UKM Kerajinan Bordir dan Batik Bogor. 2) Pemberdayaan UKM Bina Usaha Ternak mandiri (BUTM) melalui Program Budidaya dan Penggemukan Domba Sistem Usaha Tani Terpadu. 3) Pengembangan Kebun pangkas untuk Produksi Klonal Bibit jati LIPI di Pondok Pesantren Yayasan Salafiyah Kholidiyah Tuban, Jawa Timur. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

39 4) Pengembangan Inokulan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan di Kabupaten Sukabumi. b. Pengembangan Kerja Sama dan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam lima tahun ke depan, Pusat Penelitian Biologi juga akan terus melanjutkan berbagai upaya untuk meningkatkan perilaku ilmiah masyarakat melalui berbagai diseminasi ilmiah, kerjasana dan pembinaan organisasi profesi bidang biologi untuk peningkatan kreativitas, siswa, peneliti remaja dan mahasiswa, peneliti muda, serta guru. Pengalaman dalam periode yang lalu memperlihatkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak yang sangat positif dalam pembangunan sumber daya manusia yang berwawasan ilmu pengetahuan di lingkungan universitas dan umum. 5. Kelompok Penelitian Interdisiplin (Interdiciplinary Research) Dari tujuh bidang Kelompok Penelitian Interdisiplin kegiatan riset Kompetitif LIPI, pada tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi turut ambil bagian dalam kegiatan Eksplorasi dan Pemanfaatan Terukur Sumber Daya Hayati (Darat dan Laut) Indonesia. Kegiatan penelitian yang tercakup dalam kelompok ini terdiri dari 16 judul, yaitu: 1) Pemanfaatan Sumber Karbohidrat dari Umbi-umbian sebagai Bahan Pangan Alternatif Pengganti Beras 2) Sekuensing Genom Plasma Nutfah Tanaman Unggul Lokal dan Analisis Strukturnya 3) Pengembangan Budidaya Trenggiling (Manis javanica) untuk Pemanfaatan Berkelanjutan 4) Pengembangan Domestikasi Kukang (Nycticebus sp.) yang Berstatus Langka Guna Pemanfaatan Berkelanjutan 5) Pengembangan Teknologi Budidaya Sayuran Lokal (Genjer, Katuk, dan Pakis) Secara Organik Hayati 6) Evaluasi, Karakterisasi dan Seleksi Varietas Baru Pisang Hasil Induksi Poliploidi dan Persilangan 7) Rekayasa Genetika Talas untuk Ketahanan Terhadap Kekeringan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

40 8) Pengembangan Teknik Budidaya Artemisia annua L. Dan Peningkatan Ploidi untuk Perbaikan Kandungan Bahan Aktif Artemisinin 9) Hibridasi Macrobrachium sintangensis untuk Mendapatkan Kombinasi Tetua Terbaik 10) Konstruksi Arming Yeast Enzim Mananase dan Aplikasinya dalam Peningkatan Efisiensi Pemanfaatan Tepung Manan untuk Produksi Pangan Fungsional 11) Manipulasi Sel Somatik: Induksi Poliploidi dan Fusi Protoplas - Untuk Meningkatkan Produktivitas Talas (Colocasia esculenta L. Schott) dan Garut (Maranta arundinacea) 12) Pemanfaatan Lemna (Lemna perpusilla Torr.) sebagai Sumber Pakan Alami dan Agen Fitoremediasi untuk Mendukung Usaha Perikanan Budidaya yang Murah dan Ramah Lingkungan 13) Valuasi Varian Pakis Simpei (Cibotium barometz) sebagai Tumbuhan Penghasil Bahan Obat 14) Pengembangan Teknologi Pengendalian Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Pisang Secara Biologi Berbasis Mikroba Endofit dan Rhizhosfer 15) Pengembangan Populasi Tanaman Padi Mutan dengan Insersi Stabil Transposon Ds, Seleksinya untuk Sifat-sifat Terkait dengan Respons terhadap Cekaman Kekeringan dan Salinitas dan Analisa Molekulernya 16) Pengembangan Varietas-varietas Avokad Dataran Rendah untuk Ketersediaan Buah Sepanjang Tahun Kegiatan diatas didukung oleh Operasional Pendukung Penelitian Kompetitif. 6. Kelompok Penelitian Tematik Kegiatan tematik di Pusat Penelitian Biologi dibagi menjadi dua, yaitu (A) Kegiatan Litbang Pupuk Organik dari Mikroba Hayati Indonesia dan (B) Kegiatan Penelitian Biologi. Litbang Pupuk Organik dan Litbang Keanekaragaman Pangan merupakan kegiatan yang menunjang Program Prioritas Nasional 5 (PN 5) Bidang Ketahanan Pangan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

41 Kegiatan a. Kegiatan Litbang a.1. Pupuk Organik dari Mikroba Hayati Indonesia, meliputi : 1) Pengembangan Aplikasi Pupuk Organik Hayati untuk Tanaman Pangan dan Hijauan Pakan Dalam Menunjang Program Peternakan Daerah di Indonesia 2) Aplikasi Pupuk Organik Hayati Berbasis Mikroba Penyubur Perakaran, Biokontrol dan Agen Perombak Bahan Kimia Agro di Beberapa Wilayah 3) Pengendalian Hama Terpadu yang Menyerang Padi Organik Prioritas Nasional 4) Penggunaan Mikroba Fungsional Untuk Aplikasi Pupuk Hayati serta Agen Bioremediasi Senyawa Pencemar Daerah Pantai 5) Pengembangan Produksi Pupuk Organik Berbasis Mikroba Indigenous, Pemanfaatan Limbah Budidaya Jamur Merang di Kabupaten Karawang, Jawa Barat 6) Pengembangan Teknologi Monitoring Jaminan Mutu "Quality Assurance" Pupuk Organik Produk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 7) Pengembangan Biopestisida Sebagai Suplemen Pupuk Organik untuk Implementasi Konsep Bio Villages Berbasis Pertanian Organik a.2. Pengembangan Keaneka-ragaman Pangan, meliputi: 1) Karakterisasi Molekuler Tacca 2) Kajian Genetik Plasma Nutfah Umbi-Umbian Indonesia: Karakterisasi Molekuler Kentang Hitam (Solenostemon rotundifolius) 3) Karakteristik dan Pengembangan Karbohidrat dari Umbi Kentang Hitam, Ubi Kayu dan Tacca 4) Teknologi Propagasi dan Agronomi Pada Kentang Hitam dan Taka 5) Informasi Habitat dan Pemanfaatan Tacca Sebagai Dasar Domestikasinya 6) penyediaan Bibit Unggul tanaman Tacca leontopetaloides secara In Vitro Untuk Pengembangan Pangan Alternatif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

42 7) Perbanyakan Bibit dan Evaluasi Produksi Ubi Kayu Varian In Vitro dan Mutasi Hasil Radiasi 8) Pengendalian Hama terpadu Umbi Prioritas 9) Manipulasi Sel Somatik Secara In Vitro Untuk Perbaikan Tanaman Kentang Hitam (Coleus tuberosus Benth.) b. Kegiatan Penelitian Biologi meliputi : b.1. Karakterisasi dan Valuasi Fungsi Ekosistem untuk Antisipasi Terhadap Perubahan iklim, terdiri dari enam judul : 1) Diseminasi Informasi Biota Indonesia 2) Pengembangan Museum Ethnobotani Indonesia sebagai Wahana Penyadartahuan dan Pendidikan IPTEK Kehati 3) Pemanfaatan Mikroba untuk Penyediaan Bahan Pangan Kesehatan Berbasis Oligosakarida Melalui Kultur Sel dan Reaksi Enzimatik 4) Biopropeksi dan Aplikasi Enzim-Enzim Klas Hidrolase dari Mikroba Sebagai Biokatalis Untuk Produksi Senyawa Obat dan Pangan Fungsional 5) Kajian Biota dan Fungsi Ekosistem : Produksi Biomasa, Karbon Stok, Sekuestrasi Pegunungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango-Halimun- Salak 6) Kajian Fauna Indikator Kualitas Lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terkait Dengan Perubahan Iklim Global 7) Evaluasi Status Fauna Invasif di Indonesia dan Pengembangan Strategi Pengelolaannya 8) Karakteristik Tipe Ekosistem dan Carbon Balance Di Hutan Rawa Gambut dan Mixed dipterocarp - Kalimantan Tengah 9) Valuasi Jenis Satwa Yang Masuk Dalam Appendix CITES 10) Kajian Jenis Tumbuhan Asing Invasif yang Berpotensi Mengganggu Ekosistem Indonesia 11) Kajian Keanekaragaman Hayati Ekosistem Esensial 12) Inventarisasi dan Valuasi Ekosistem Spesifik: Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Ekosistem Karst Jawa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

43 13) Pengukuran Hilangnya Keanekaragaman Flora di Indonesia (Bioregion Sulawesi) 14) Valuasi Cagar Biosfer: Revitalisasi dan Implementasi Pengembangan Cagar Biosfer di Indonesia 15) Implementasi CBD di Indonesia Dalam Mempersiapkan Delegasi RI Untuk SBSTTA dan COP 2013, Persiapan Revisi IBSAP dan Pelaksanaan Simposium Flora Malesiana IX 16) Isolasi Bakteriofag dari Sumber Air Minum dan Karakterisasi Gen Virolysin untuk Kontrol Bakteria Resisten terhadap Antibiotik dan Disinfektan yang Memiliki Nilai Penting dalam Bidang Kesehatan 17) Pengelolaan Jaringan, Database, Spesimen, dan Pustaka, Serta Situs Web Pusat Penelitian Biologi LIPI 18) Bioprospeksi Jamur Endofit Tumbuhan Menispermacaeae dan Koleksi Bank Ekstrak Tumbuhan Indonesia 19) Kharakterisasi Tipe Ekosistem dan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Pulau 20) Bintan dan Kepulauan Natuna, Propinsi Kepulauan Riau, Indonesia b.2. Pengembangan Bioresource Centre dan Microbial Culture Collection (INACC), terdiri dari 15 judul: 1) Pengelolaan Koleksi Dan Sarana Penelitian Pusa Penelitian Biologi 2) Penguatan Kelembagaan Sesuai Dengan Otoritas Ilmiah Bidang Hayati (CITES) 3) Pengembangan Bank DNA, Diversitas Genetik dan Barcoding Fauna Indonesia 4) Studi Biosistematik Fauna Terpilih Keanekaragaman Flora di Pulau Bali 5) Kajian Sumber Daya Hayati Pegunungan Tinggi Papua dan Revitalisasi Kebun Biologi Wamena 6) Digitalisasi Spesimen Flora dan Fauna 7) Kajian Satwa Liar dan Konservasi Ex Situ 8) Kurasi, Validasi dan Bioinformasi Spesimen Koleksi Fauna Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

44 9) Inventarisasi keanekaragaman Jamur dan Lumut di Pulau Bali 10) Studi Keragaman, Sebaran dan Filogeni Fauna Akuatik Ekosistem Mangrove dan Estuari Mangrove 11) Konsorsium Litbang Invagro Sebagai Model Budidaya Rendah Karbon Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau 12) Interoperabilitas Kerangka Kerja Informasi Keanekaragaman Hayati 13) Pengembangan dan Teknologi Reproduksi Guna Konservasi Plasma Nutfah Satwaliar Indonesia 14) Penguatan Indonesia Culture Collection (INACC) untuk Mendukung Biological Resources Center Berbasis Mikroba 15) Kajian Keanekaragaman Mikroba Indonesia untuk Menunjang Koleksi LIPIMC (INACC) b.3. Layanan Perkantoran, terdiri dari 1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 3) Operasional Pendukung Penelitian 4) Pemasyarakatan/Sosialisasi Hasil Penelitian 5) Jasa Pelayanan Informasi Hasil Litbang (PNBP) 6) Peningkatan Kemampuan Sumberdaya Manusia Di Pusat Penelitian Biologi b.4. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, dengan judul : 1) Pengadaan Perangkat Pengolah Data Penelitian b.5. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran, dengan judul : 1) Pengadaan Peralatan dan Sarana Pendukung Laboratorium Penelitian 2) Pengadaan Peralatan dan Mesin Hasil Investasi PNBP b.6. Gedung/Bangunan, dengan judul : 1) Pengadaan Gedung Sarpras dan Prosesing Sampel Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

45 2.6. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2013 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi diharapkan dapat memberikan kontribusi tercapainya tujuan dalam RKT LIPI yang dibagi menjadi enam yaitu (1) Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas, (2) Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi, (3) Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance (4) Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku, (5) Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia dan (6) Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan. Target dan capaian RKT Pusat Penelitian Biologi tertuang dalam Lampiran Penetapan Kinerja Tahun 2013 Penetapan Kinerja Pusat Penelitian Biologi tahun 2013 sebagaimana telah dinyatakan dalam surat pernyataan, dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel, serta berorientasi pada tercapainya target kinerja Pusat Penelitian Biologi berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang telah ditetapkan. Pusat Penelitian Biologi berjanji untuk mewujudkan target kinerja tahunan sebagaimana terlampir dalam RKT. Total dana yang diterima pada tahun 2013 bersumber dari dana tematik dan kompetitif sebesar Rp Dana lain berasal dari dana Insentif Ristek Sinas Ristek/Kemenristek sebesar Rp , dana Iptekda-LIPI Rp , dan dana Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N), Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian Rp Uraian target dan capaian masing masing sasaran dalam Penetapan Kinerja Pusat Penelitian Biologi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

46 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 2013 Bab ini melaporkan akuntabilitas kinerja yang meliputi capaian kinerja, analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan Pusat Penelitian Biologi tahun anggaran Kinerja ini diukur dengan cara membandingkan capaian kinerja dengan Penetapan Kinerja (PK) Pusat Penelitian Biologi yang telah ditetapkan pada tahun anggaran Data capaian kinerja tahun 2012 dan Rencana Aksi Pusat Penelitian Biologi juga digunakan sebagai pembanding untuk menganalisa kemajuan yang dicapai pada tahun Akuntabilitas keuangan dilengkapi dengan data keuangan dari seluruh anggaran yang diterima Pusat Penelitian Biologi, baik yang bersumber dari DIPA Pusat Penelitian Biologi dan non-dipa Pusat Penelitian Biologi yang telah mendukung pencapaian kinerja Pusat Penelitian Biologi Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas kinerja Pusat Penelitian Biologi merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat keberhasilan Pusat Penelitian Biologi dalam menjalankan tugas negara yang telah dirumuskan di dalam Renstra LIPI dan Rencana Koordinatif IPH Tiga belas sasaran yang menjadi target pada tahun anggaran 2013 adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti 2) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian 3) Mengungkapkan potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia 4) Meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis 5) Penguatan jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi 6) Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional 7) Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan 8) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan 9) Meningkatnya perilaku rasional dalam masyarakat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

47 10) Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional 11) Tersedianya sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan penelitian 12) Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) 13) Terbinanya Sumber Daya Manusia (SDM). Sasaran strategis tersebut diharapkan dapat mendukung enam tujuan LIPI yang meliputi: 1) Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas, dicapai melalui sasaran 1 dan 2 2) Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi, dicapai melalui sasaran 3, 4 dan 5 3) Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance, dicapai melalui sasaran 6 dan 7 4) Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan, dicapai melalui sasaran 8 dan 9 5) Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada arus internasional, dicapai melalui sasaran 10 6) Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk menetapkan sistem manajemen kelembagaan, dicapai melalui sasaran 11, 12 dan 13. Target dan capaian Pusat Penelitian Biologi pada tahun 2013 secara rinci dapat dilihat pada pengukuran kinerja kegiatan (Lampiran 5). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

48 3.2. Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2013 Analisa dan pembahasan capaian Pusat Penelitian Biologi mengacu pada tujuan dan sasaran LIPI yang tertuang dalam Renstra LIPI. Rumus perhitungan yang digunakan untuk mengukur capaian Pusat Penelitian Biologi adalah: Persentase capaian = Hasil capaian/target capaian x 100% Hasil capaian Pusat Penelitian Biologi dilengkapi dengan data pendukung berupa foto, bukti dokumen dan grafik. Penjabaran hasil capaian Pusat Penelitian Biologi berdasarkan ketigabelas sasaran LIPI adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

49 Sasaran 1: Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti Peningkatan kualitas pengetahuan peneliti merupakan salah satu faktor yang mampu mendorong tercapainya tujuan LIPI dalam penguatan kompetensi inti untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas. Pusa Penelitian Biologi telah melakukan berbagai usaha untuk mendorong tercapainya peningkatan kualitas peneliti dengan memberikan kesempatan kepada para peneliti untuk meningkatkan jenjang pendidikannya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan jenjang fungsional peneliti dicapai melalui keikutsertaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan baik oleh Pusbindiklat Peneliti-LIPI maupun instansi pemerintah lainnya. Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam meningkatkan kualitas pengetahuan para peneliti disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Peningkatan pendidikan dan jabatan fungsional peneliti Pusat Penelitian Biologi Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 1. Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti Jumlah SDM peneliti yang Orang meningkat pendidikannya Jumlah SDM peneliti yang naik Jabatan Fungsional Orang % Jumlah peneliti Pusat Penelitian Biologi yang berhasil menyelesaikan pendidikan sebanyak 11 orang dari target 12 orang (92%), meliputi 3 orang menyelesaikan jenjang pendidikan S3 dan 8 orang jenjang pendidikan S2. Satu orang peneliti yang ditargetkan menyelesaikan jenjang S2, melakukan perubahan program sehingga langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang S3. Target kenaikan jenjang fungsional di Pusat Penelitian Biologi adalah 13 orang. Pada tahun 2013 peneliti yang berhasil naik jabatan fungsional sebanyak 53 orang atau lebih dari 100%, meskipun jumlah tersebut masih dibawah jumlah peneliti yang naik jabatan fungsional di tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

50 Pusat Penelitian Biologi memacu para peneliti yang baru menyelesaikan tugas belajarnya untuk mengajukan jabatan fungsional sehingga peningkatan jabatan fungsional berhasil melampaui target tahunan. Berakhirnya masa jabatan fungsional peneliti pada tahun 2013 juga menjadi faktor penyebab meningkatnya jumlah jabatan fungsional peneliti Sasaran 2: Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian Pusat Penelitian Biologi telah melakukan berbagai usaha untuk mendorong tercapainya peningkatan hasil dan kapasitas penelitian melalui berbagai fasilitas yang tersedia. Perbaikan sarana dan prasarana yang dapat mendukung komunikasi dan akses terhadap jurnal nasional dan internasional, mempermudah peneliti untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya. Di samping itu, Pusat Penelitian Biologi juga mendorong peneliti untuk menghasilkan varietas baru yang berdampak luas bagi masyarakat. Jumlah publikasi nasional dan internasional, varietas benih unggul dan jumlah varietas yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Biologi dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Peningkatan jumlah publikasi nasional/internasional, varietas benih unggul yang dihasilkan (PN5) dan jumlah varietas yang dihasilkan (PN5). Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 2. Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian Jumlah publikasi ilmiah nasional dan internasional Publikasi Nasional Makalah Publikasi Internasional Makalah Jumlah HKI yang dihasilkan Jumlah PVT Buah % Publikasi yang dihasilkan Pusat Penelitian Biologi terealisasi sebanyak 238% untuk publikasi nasional dan 248% untuk publikasi internasional. Publikasi yang dihasilkan terdiri dari jurnal ilmiah nasional dan internasional, buku, prosiding seminar nasional dan internasional dan publikasi semi populer serta populer. Pada tahun 2013, peneliti Pusat Penelitian Biologi menghasilkan lima buah buku (Gambar 3.1) dengan judul sebagai berikut: 1. DNA Barkode Fauna Indonesia; 2. Domestikasi Landak Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

51 Indonesia; 3. Pandanaceae of Flora Malesiana in the Past Eight Years ( ): a State of the Art; 4. Flora of Bali an Annotated Checklist; dan 5. A Guide to Gingers of Borneo. Peningkatan persentase publikasi ilmiah nasional, dibandingkan dengan tahun 2012, disebabkan oleh karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal Floribunda dan Berita Biologi edisi tahun sebelumnya baru dicetak pada tahun Selain itu karya ilmiah yang dipresentasikan pada beberapa seminar nasional juga baru dipublikasi pada tahun 2013 dalam bentuk prosiding. Peningkatan persentase publikasi internasional disebabkan oleh banyaknya kerjasama penelitian dengan luar negeri dalam bentuk publikasi bersama. Peningkatan jumlah publikasi nasional dan internasional di tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 juga disebabkan oleh penelitian-penelitian jangka panjang yang dimulai pada awal Renstra sudah mulai menampakkan hasil dan dapat dipublikasikan di akhir Renstra. Gambar Buku hasil peneliti Pusat Penelitian Biologi. Pada tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi mendaftarkan dua varietas tanaman pisang tetraploid hasil induksi poliploidi pisang mas jambe dan pisang mas lumut yang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

52 diberi nama Pisang LIPI MJ4 (Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian dengan no. 180/PVHP/2013) dan Pisang LIPI ML4 (Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian dengan no. 181/PVHP/2013). Sertifikat dan foto varietas tanaman pisang dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. (A) Sertifikat pendaftaran varietas tanaman Pisang LIPI ML4 (B) Pisang LIPI ML4 (C) sertifikat pendaftaran varietas tanaman Pisang LIPI MJ4 dan (D) Pisang LIPI MJ Sasaran 3: Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia Dalam Rencana Aksi Pusat Penelitian Biologi disebutkan bahwa pengungkapan sumber daya hayati dan bioproseksinya untuk menunjang program nasional bidang pangan, obat dan energi merupakan program utama yang menjadi prioritas. Pengungkapan sumber daya hayati ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas Pusat Penelitian Biologi sesuai dengan indikator kinerja litbang kelas dunia. Spesimen koleksi flora, fauna dan mikroba yang diperoleh dari hasil eksplorasi sampai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

53 dengan tahun 2013 menjadi referensi ilmiah nasional dan internasional di bidang botani (Herbarium Bogoriense), bidang Zoologi (Museum Zoologicum Bogoriense), dan bidang Mikrobiologi (InaCC). Pusat Penelitian Biologi mendorong untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas jumlah koleksi referensi nasional ini melalui berbagai pengembangan sarana dan prasarana di Herbarium, Museum Zoologicum dan dan InaCC. Penambahan koleksi untuk pengungkapan potensi sumber daya alam dan kebudayaan Indonesia diukur melalui penemuan spesies baru, catatan baru dan penambahan koleksi rujukan (flora, fauna dan mikroba) seperti tertera pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Peningkatan jumlah terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari peningkatan jumlah jenis baru, catatan baru, spesimen koleksi flora, fauna dan mikroba. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisas i 2013 Sasaran 3: Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia Jumlah Penemuan Baru (Spesies Buah baru biota, Varietas) Catatan Baru Buah Jumlah spesimen rujukan flora, fauna dan mikroba Spesimen Pusat Penelitian Biologi menargetkan penemuan 20 jenis baru dan 26 catatan baru pada tahun Pencapaian hasil penemuan jenis baru adalah 115%, sedangkan untuk catatan baru adalah 42%. Jumlah kandidat jenis baru yang ditemukan dari hasil ekplorasi tahun 2013 sebenarnya lebih banyak dari pada jumlah yang dilaporkan, tetapi kandidat jenis baru tersebut masih dalam proses penerbitan. Daftar jenis baru dan catatan baru dapat dilihat pada Tabel 3.4, Gambar 3.3, Gambar 3.4 dan Gambar 3.5. Jumlah catatan baru yang dihasilkan kurang dari target tahunan yang ditetapkan karena beberapa catatan baru yang dihasilkan pada tahun 2013 masih dalam proses penerbitan, seperti untuk catatan baru dari hasil eksplorasi di Sulawesi. Penemuan baru merupakan hasil kegiatan penelitian yang didanai maupun melalui kerjasama penelitian dalam dan luar negeri. % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

54 Tabel 3.4. Daftar jenis baru dan catatan baru yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Biologi Nama Jenis Baru Nama Peneliti Publikasi Jenis baru tumbuhan Impatiens kerinciensis N. Utami Utami, N 2013, Impatiens kerinciensis (Balsaminaceae), a new species from Sumatra, Indonesia, Kew Bulletin, vol. 68, no. 4, pp Begonia ranaiensis D. Girmansyah Girmansyah, D 2013, Begonia ranaiensis (Begoniaceae), a new species from Mt Ranai, Natuna Island, Indonesia. Kew Bulletin, vol. 68, no. 1, pp Freycinetia tidorensis AP. Keim Keim, AP 2013, A new species of Freycinetia Gaud. (Pandanaceae; Freycinetoideae) from Tidore Island, Moluccas, Indonesia, Reinwardtia, vol. 13, no. 5, pp Freycinetia circuita AP. Keim Sinaga, NI, Keim, AP & Puradyatmika, P Freycinetia frutaspiralica Freycinetia frutonumerata Freycinetia fusiforma Freycinetia imbristigmata Freycinetia magnoareola Freycinetia ultrapedicellata 2013, The unique characters & habitat of Freycinetia (Pandanaceae) with seven new species in Timika, West Papua, Indonesia, Reinwardtia,vol.13, no. 5, pp Daemonorops sedisspirituum H. Rustiami Rustiami, H, Dransfield J & Fernando E A new species of Daemonorops (Arecaceae:Calamoideae) from Java. Kew Bulletin (in press, with manuscript number KewB-D R2). Jenis baru hewan Melanotaenia sneideri RK. Hadiaty Allen, GR & Hadiaty, RK 2013, Melanotaenia sneideri, a new species of rainbowfish (Melanotaeniidae) from West Papua Province, Indonesia, Aqua, vol.19, no.3, pp Spirophilometra endangae K. Dewi Dewi, K & Palm, H 2013, Two new species of Philometra epinepheli philometrid nematodes (Nematoda: Philometridae) in Epinephelus coioides (Hamilton, 1822) from the South Bali Sea, Indonesia, Zootaxa, vol.3609, no.1, pp Microcheles nidus S. Hartini dan S. Kahono Hartini, S, Kahono, S & Takaku, G 2013, Macrochelid mites from a nest of honey bee Apis dorsata dorsata at Bogor Botanical Garden, West Java, Indonesia, Treubia, vol. 40, pp Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

55 Tyto almae T. Haryoko Jønsson, KA, Poulsen, MK, Haryoko, T, Reeve, AH & Fabre, P-H 2013, A new species of masked-owl (Aves: Strigiformes: Tytonidae) from Seram, Indonesia. Zootaxa, vol. 3635, no.1, pp Microhyla orientalis A. Hamidy Matsui, M, Hamidy, A, & Eto, K 2013, Description of a new species of Microhyla from Bali, Indonesia (Amphibia, Anura), Zootaxa, vol. 3670, no.4, pp Oryzias asinua RK Hadiaty Parenti LR, Hadiaty, RK, Lumbantobing, D Oryzias wolasi & Herder, F 2013, Discovery and description of two new ricefishes of the genus Oryzias (Atherinomorpha, Beloniformes, Adrianichthyidae) augments the endemic freshwater fish fauna of Southeastern Sulawesi, Indonesia. Copeia. vol. 2013, no.3, pp Murina guilleni I. Maryanto Soisook, P, Karapan, S, Satasook, C, Thong, VD, Khan, FAA, Maryanto, I, Csorba, G, Furey, N & Bates, PJJ A review of the Murina cyclotis complex (Chiroptera: Vespertilionidae) with descriptions of a new species and subspecies, Acta Chiropterologica, vol. 15, no. 2. Trichuris landak E. Purwaningsih, E 2013, The first report of new Purwaningsih species: Trichuris landak, Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine, vol.3, no.2, pp Jenis baru mikroba Setoidium castanopsidis I. Hidayat Meeboon, J, Hidayat, I & Takamatsu, S 2013, Setoidium castanopsidis, a new species of anamorphic Cystotheca (Ascomycota, Erysiphales) from Indonesia. J. Mycoscience, vol. 54, no.5, pp Pseudoidium javanicum I. Hidayat Meeboon, J, Hidayat, I & Takamatsu, S 2013, Pseudoidium javanicum, a new species of powdery mildew on Acalypha spp. from Indonesia, Mycoscience, vol. 54, Issue 3, pp Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

56 Gambar 3.3. Dua jenis tumbuhan yang ditemukan oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi. Kiri: Impatiens krinciensis, kanan: Freycinetia fusiforma Gambar 3.4. Jenis baru hewan yang ditemukan oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi. Kiri: Tyto almae, Kanan : ikan jenis baru dari Marga Oryzias (Jenis baru, kanan atas : Oryzias asinua; dan kanan tengah : Oryzias wolasi) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

57 Gambar 3.5. Temuan jenis baru fungi Setoidium castanopsidis (A) dan Pseudoidium javanicum (B) oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi Pada tahun 2013 jumlah koleksi di Pusat Penelitian Biologi adalah spesimen, terdiri dari koleksi flora, fauna dan mikroba. Jumlah ini melebih target yang sebelumnya ditetapkan yaitu Adanya kerjasama penelitian dengan luar negri yang berfokus pada penambahan koleksi, seperti kerjasama International Cooperative Biodiversity Group (ICBG), kerjasama SATREPS dibawah JST- JICA dan LIPI-JSPS Bilateral Research menjadi salah satu sebab peningkatan jumlah koleksi di Pusat Penelitian Biologi Jenis Baru Catatan Baru Gambar 3.6. Perkembangan jumlah temuan jenis baru dan catatan baru oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi sejak tahun 2011 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

58 Sasaran 4: Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis Pusat Penelitian Biologi telah mendorong kegiatan penelitian untuk meningkatkan nilai invensi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui berbagai program penelitian seperti pupuk organik hayati Byonic LIPI dan paket teknologi Pupuk Organik Hayati. Selain itu untuk meningkatkan peran Pusat Penelitian Biologi di tengah masyarakat, berbagai jasa iptek telah banyak diberikan ke berbagai Perguruan Tinggi, Swasta, institusi Pemerintah Pusat dan Daerah. Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam meningkatkan kreativitas penciptaan iptek yang bernilai ekonomi yang diukur dari peningkatan HKI yang digunakan masyarakat, jumlah hasil kegiatan/produk/prototipe yang digunakan, jumlah aplikasi pupuk organik (PN5) dan jumlah jasa iptek disajikan dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5. Peningkatan Jumlah HKI yang digunakan masyarakat, jumlah hasil kegiatan/produk/prototype yang digunakan, jumlah aplikasi pupuk organik (PN 5) dan jumlah jasa iptek. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 4: Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis Jumlah hasil kegiatan/produk/ Buah prototipe yang digunakan masyarakat Jumlah HKI yang digunakan Buah masyarakat Jumlah jasa iptek kepada masyarakat Kegiatan (Deptan, KKH, konsultan, dll) Jumlah aplikasi pupuk organik (PN5) Biovillage Jumlah peningkatan hasil HKI yang dicapai Pusat Penelitian Biologi tidak mencapai target karena proses pendaftaran paten di Dirjen HAKI belum selesai. Peningkatan jumlah hasil kegiatan/produk/prototipe mencapai 100%. Aplikasi pupuk organik hayati telah dilakukan di dua biovillage (Gambar 3.6) yaitu Ngawi dan Wonogiri, sehingga telah melampaui target (satu biovillage). % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

59 Gambar 3.6. Penerapan pupuk organik hayati di Ngawi dan Wonogiri Begitu juga untuk jasa iptek yang diberikan oleh Pusat Penelitian Biologi telah mencapai target 100%. Jasa iptek yang telah diberikan oleh Pusat Penelitian Biologi sebanyak 10 kegiatan, yaitu: 1) Nara sumber untuk pelatihan dalam bidang Biologi 2) Identifikasi spesimen 3) Pembimbingan mahasiswa (S1, S2, S3) 4) Jasa analisis (DNA, SEM, Kimia, proksimat, tanah, fotosisntesis, dll) 5) Jasa taksidermi 6) Pembuatan Preparat (anatomi tumbuhan, mikroba, preparat ulas) 7) Jaminan kualitas pupuk organik hayati 8) Pengajar di Perguruan Tinggi 9) Jasa depositori mikroba 10) Jasa preservasi mikroba Selama tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi telah memberikan jasa pembimbingan kepada mahasiswa sebanyak 93 mahasiswa yang terdiri dari 54 mahasiswa S1, 22 mahasiswa S2 dan 17 mahasiswa S3 dari 29 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Pusat Penelitian Biologi telah memberikan jasa identifikasi tumbuhan, hewan dan mikroba kepada 963 pelanggan dengan jumlah total lebih dari sampel. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

60 Gambar 3.7. Perbandingan jumlah pembimbingan mahasiswa S1, S2, dan S3 oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi Sasaran 5: Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Pusat Penelitian Biologi pada tahun 2013 telah melakukan kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah dalam rangka melakukan aplikasi Pupuk Organik Hayati. Salah satunya adalah dengan Asosiasi Petani Organik Mandiri Wonogiri, Jawa Tengah. Pusat Penelitian Biologi juga membangun kerjasama dengan Pusat Inovasi LIPI untuk meningkatkan adopsi inovasi tentang inkubasi produk herbal penurun hipertensi berbasis angkak dalam rangka pengembangan inkubasi teknologi, implementasi teknopolis LIPI. Capaian 2013 ini sama dengan realisasi yang dicapai pada tahun Disamping kerjasama yang bersifat penerapan teknologi (Tabel 3.6), Pusat Penelitian Biologi juga melakukan kerjasama penelitian terkait keanekaragaman hayati dan pengembangan iptek baik dengan instansi dalam negeri maupun luar negeri. Kerjasama dalam negeri Pusat Penelitian Biologi (Gambar 3.8) yang tercatat di tahun 2013 adalah sebanyak tujuh kesepakatan (Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, S1 S2 S3 Musamus Merauke dan Institut Teknologi Bandung). Pemerintah Daerah Natuna dan Merauke, Universitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

61 Tabel 3.6. Daftar jumlah kerjasama dengan instansi dalam negeri dalam memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 5: Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Jumlah Kerjasama Kerjasama % Gambar 3.8. Pertemuan dengan Bapak Bupati Natuna dalam kerangka kerjasama kegiatan inventarisasi keanekaragaman hayati di Pulau Natuna untuk mendukung peran Pusat Penelitian Biologi dalam kegiatan penelitian di pulau-pulau kecil. Jumlah kerjasama yang berkaitan dengan peningkatan adopsi dan inovasi yang dicapai Pusat Penelitian Biologi pada tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan. Meskipun demikian, Pusat Penelitian Biologi menjalin kerjasama nasional dan internasional lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan tujuan dan sasaran LIPI untuk menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya jumlah nota kesepahaman dengan institusi riset luar negeri. Pada tahun 2013 tercatat 38 kesepakatan kerjasama antara Pusat Penelitian Biologi dengan institusi riset luar negeri, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.7. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

62 NO. Tabel 3.7. Rincian kerjasama luar negeri di Pusat Penelitian Biologi JUDUL 1. Memorandum of Understanding between Indonesian Institute of Scinces and The Deutsche Forschungsgemeninschaft Concerning Scientific al Research Cooperation 2. Research Collaboration Agreement between the Center for Plant Conservation, Bogor Botanical Gardens and Research Center for Biology and the Royal Botanic Garden Edinburg 3. Memorandum of Understanding between Indonesian Institute of Sciences and Academy of Sciences of The Czech Republic on Scientific Cooperation 4. Memorandum of Understanding between University Malaysia Sarawak and Research Center for Biology Indonesian Institute of Science Concerning Scientific and Research Cooperation In The Field of Biodiversity Studies 5. Extension of the Agreement between Research Center for Biology, Indonesian Institute of Science, Indonesia and Faculty of Science, Kagoshima University 6. Memorandum of Understanding between Research Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences and the Hoseo University of The Republic of Korea in The field of Scientific, Research and Consulting Cooperation 7. Joint Research Agreement between Research Center for Biology The Indonesian Institute of Sciences (LIPI) and Man of Forest Foundation (MOF) Concerning Research in Orangutan Conservation 8. Record of Discussions between Japan International Cooperation Agency and Authorities Concerned of the Government of the Republic of Indonesia on Japanese Technical Cooperation for Wild Fire and Carbon Management in Peat-Forest In Indonesia 9. Technical Agreement Between Research Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences (RCB-LIPI); Faculty of Forestry, Gadjah Mada University (FF-UGM); Research Institute for Humas Settlemnt, Ministry of Public Works (RIHS), Faculty of Forestry, Tanjungpura University (FF-UNTAN) and Graduate School of Agriculture, Kyoto University (GSA-KU) 10. Letter of Agreement between The Natural History Museum, Crownwell Road, London SW7 5 BD, United Kingdom and Research Center for Biology, Indonesia Institute of Sciences, Cibinong Science Center, Cibinong 16911, West Java, Indonesia 11. Agreement of Cooperation between the Hokaido University Museum, JAPAN and Research Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences Republic of Indonesia Concerning on Development of Reserach and Capacity Building Minutes of Meetings between National Institute of Technology and Evaluation (NITE) and Indonesian Institute of Sciences (LIPI) for Project FOR Development of Internationally Standarized Microbial Resource Center to Promote Life Scioence Research and Biotechnology - Memorandum of Understanding & MTA between Indonesian Institute of Sciences (LIPI of Indonesia and National Institute of Technology and Evaluation (NITE) of Japan Concerning Joint Research Program Conservation and Sustainable Use of Microbial Resources 13. Letter of Agreement between The Graduate School of Agriculture, Kyoto University, Address at Kitshirakawa, Olmake cho, Sakyo-ku, Kyoto , Japan and Research Center for Biology Indonesian Institute of Sciences, adress at Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 46, Cibinong 16911, Indonesia, PO BOX 25 Cibinong 14. Memorandum of Understanding between Indonesian Institute of Sciences and The Regent of the University of California on Joint Research Program on International Cooperative Biodiversity Group (ICBG) 15. Letter of Agreement Between The Natural History Museum of Denmark And Research Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

63 NO. JUDUL Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences, Bogor, Indonesia 16. Letter of Agreement Between Departement of Anthropology and Geography, School of Social Sciences & Lawa Oxford Brookes University, Oxford, United Kingdom and The Research Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences, Cibinong 16911, West Java, Indonesia 17. Memorandum of Understanding between Research Center for Biology Indonesian Institute of Sciences (LIPI of Indonesia and The City College of New York of The City University of New York, Conserning Collaborative Research Activities on Evolution and Biodiversity Studies 18. Memorandum of Understanding between The Indonesia Institute og Sciences and Museum Fur Naturkunde-Leibniz-Institut fur Evolutions Und Biodiversitatsforschung, Concerning Scientific Research and Educational Cooperation 19. Memorandum of Understanding between The Peregrine Fund and The Research Center for Biology Indonesian Institute od Sciences (LIPI) on Conservation and Research of Birds of Frey 20. Research Collaboration Agreement Between The Center for Research in Biology and the Arnold Arboretum including a Material Property Rights Agreement 21. Memorandum of Understanding between Indonesian Institute of Sciences and Insitute De Recherche Pour Le Development Concerning Scientific and Technical Cooperation 22. Letter of Agreement between Reserach Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences, Cibinong 16911, West Java, Indonesia and Research Center for the Pasific Islands, Kagoshima University, Kagoshima, JAPAN 23. Letter of Agreement between Reserach Center For Biology Indonesian Institute of Sciences (LIPI) of Indonesia an. Museum D Histoire Naturelle Geneve/ Concerning Collaborative Research Activities on The Diversity and Phylogeni of Scorpiones in Indonesia 24. Memorandum of Understanding between Research Center for Biology, The Indonesian Institute of Sciences and Museum of Vertebrate Zoology, of the University of California, Berkeley, USA (Concerning Scientific Research) 25. Memorandum of Understanding (MoU) between The Research Center for Biology of the Indonesian Institute of Sciences (RCB-LIPI) and The Amphibian and Reptile Diversity Research Center of the University of Texas at Arlington (ARDRC-UTA) and Biological Sciences Department, Broward College (BSD-BC) concerning Scientific Research Cooperation under the Project: Exploration and Speciation in the Volcanoes of the Indonesian Ring of Fire: A Large Scale Inventory of the Herpetofauna of the Highlands of Sumatra and Java (NSF Funded Proposal DEB to Eric N. Smith and Michael B. Harvey) 26. Memorandum of Understanding Between Faculty of Science, Prince of Songkla University, Researche Centre for Biology-LIPI, Texas Tech University and Harrison Institute 27. Memorandum of Understanding between Research Institute for Humanity and Nature,Japan and Indonesian Institute of Sciences, Republic of Indonesia, Concerning Science and Technological Cooperation 28. Memorandum of Understanding between Griffith University and Indonesian Institute of Sciences on Research Cooperation 29. MTA for Zoological Genetic Materials with International Foundation of Sciences 30. Letter of Agreement between Reseach Center for Biology Indonesia Institute of Sciences (LIPI) of Indonesia and University of Kansas Biodiversity Institute, USA Concerning Collaorative Reserach Activities on Biogeography, species limits and phylogenetic community structure of Indonesian birds, amphibians and reptiles: part I, Java 31. Letter of Agreement for Reserach Collaboration between Institute of Plant Sciences, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

64 NO. JUDUL Zhejiang University, 388# Yhantang Rd, College of Life Sciences, Zhejiang University, Hangzhou , People Republic of China and Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences, Position at jalan raya Jakarta-Bogor Km 46, Cibinong 16911, Indonesia, PO BOX 25 Cibinong, Acting Through its Research Center For Biology 32. Memorandum of Understanding between the EU BON (Building the European Biodiversity Observation Network) Consortium and Associated Partners Memorandum of Understanding and MTA between Research Center for Biology, Indonesian Institute of Science and Institute of Botany, The Chinese Academy od Sciences, Concerning Cooperation In Taxonomy and Biodiversity Inventory of the Higher Plants In Indonesia - Letter of Agreement between Research Center for Biology, Indonesian Instituteof Sciences (RCB-LIPI) And Institute of Botany, the Chinese Academy of Sciences Beijing, P.R. China on Taxonomy and Biodiversity Inventory of the Higher Plants in Indonesia 34. Research Grant Agreement No. F/4613-2, (LIPI dan IFS) 35. Research Center for Biology Indonesian Institute of Sciences (LIPI) of Indonesia and Raffles Museum of Biodiversity Research Concerning Collaborative Reserach Activities On Genetic integression across the Avifauna of Sula, Banggai and Sulawesi 36. Joint Research Agreement between Research Center for Biology The Indonesian Institute of Sciences (LIPI) and Man of Forest Foundation (MOF) Concerning Research in Orangutan Conservation 37. Letter of Agreement Between Research Center For Biology-Indonesian Institute of Sciences (RCB-LIPI) and Leibniz Intitute for Zoo and Wildlife Research (IZW), Berlin Hermany 38. Letter of Agreement between Research Center for Biology, Indonesian Institute of Sciences (RCB-LIPI) and Institut de Recherche pour le Developpement (IRD), France concerning Cooperation in Lengguru 2014 Expedition: How Geodynamics Promotes Biodiversity in Papuan Karsts? (Kabupaten Kaimana-Papua Barat) Sasaran 6: Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional Pusat Penelitian Biologi mempunyai tugas sebagai scientific authority dan national focal point dalam pengelolaan sumber daya hayati Indonesia. Banyak rekomendasi yang diberikan kepada management authority (Kementerian Kehutanan maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan ) oleh Pusat Penelitian Biologi dalam kaitannya dengan implementasi CITES, CBD dan MAB di Indonesia. Jumlah saran kebijakan/rekomendasi dan timbangan ilmiah yang dihasilkan Pusat Penelitian Biologi telah mencapai target yang ditetapkan, sebanyak 53 buah. Pada tahun ini Pusat Penelitian Biologi telah memberikan timbangan ilmiah sebanyak 98 buah atau terealisasi sebanyak 185% (Tabel 3.8). Timbangan ilmiah tersebut, terdiri dari 68 timbangan ilmiah yang berkaitan dalam pengelolaan sumber daya hayati dan 20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

65 timbangan ilmiah yang lain berkaitan dengan penentuan kawasan tata ruang. Kenaikan jumlah timbangan ilmiah yang jauh melebihi target dalam PK disebabkan oleh banyaknya permintaan dari Kementerian Kehutanan untuk melakukan kajian kawasan konservasi dan perubahan tata guna lahan yang di luar dari perencana. Tabel 3.8. Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam memberikan timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional yang diukur dari peningkatan jumlah saran kebijakan/ rekomendasi dan timbangan ilmiah yang dihasilkan. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 6: Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional Jumlah saran kebijakan/rekomendasi dan timbangan ilmiah yang dihasilkan Kebijakan Beberapa keikutsertaan Pusat Penelitian Biologi dalam memberikan timbangan ilmiah berkaitan dengan tata ruang disajikan dalam Tabel 3.9 dan bukti dokumen disajikan pada Gambar 3.9. % Tabel 3.9. Daftar keikutsertaan Pusat Penelitian Biologi dalam rangka memberikan timbangan terkait dengan tata ruang No. Tanggal Hal Ditujukan untuk 1. 7 Januari Tim Terpadu Penambang di Halmahera Timur, Maluku Utara an. Edy Mirmanto Januari Tenaga Tim Terpadu Usulan Perubahan Polusi Kawasan Hutan Secara Perisial di Kab. Seruyan,Kab.Pulang Pisau dan Kab. Katingan. Kalteng Januari Personil Tim Peninjau / Survey Lapangan PT. Bhakti Kutai Transportindo an. Drs. Suhardjono Januari Tim pengecekan lapangan dalam rangka rencana pemanfaatan lahan untuk pembangunan PLTM di TWA Gn. Baung Februari Personil Tim Pengecekan lapangan dalam pemanfaatan jalan TN Gn. Ceremai untuk jalan akses menuju lokasi Kebun Raya Kuningan Direktur KKBHL Kementerian Kehutanan Direktur Direkturat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung, Ditjen PHKA KEMENHUT Jalan. Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementrian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta 6. Februari Tim pengecekan lapangan dalam Direktur Direktorat Kawasan Konservasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

66 No. Tanggal Hal Ditujukan untuk rangka pemberian pertimbangan teknis penggunaan kawasan hutan an. PT. Nusa Halmahera di Kab. Halmahera Utara Maluku Utara Februari Tenaga tim terpadu kajian lapangan terhadap permohonan tukar menukar kawasan hutan untuk relokasi pemukiman bencana Tsunami Kab. Tulung Agung a.n. Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo 8. 7 Maret Prof. Dr.Tukirin Partomihardjo Tim Terpadu Kajian Tukar Menukar Kawasan Hutan Lindung Register 3 Gn.Rajabasa menjadi KSA/KPA Di kabupaten Lampung Selatan,Prov.Lampung Maret Tim terpadu waduk Jatigede Sumedang Maret Tim Terpadu Kajian Kajian Permohonan Tukar Menukar Kawasan An.PT.Kalimantan Hamparan Sawit April Narasumber in-house training teknik survey satwa primata dan herpetofauna di Kalteng April Tim evaluasi kesesuaian fungsi tahura Ngurah Rai Provinsi Bali Juni Ketua Tim Terpadu Kajian Lapangan terhadap usulan tukar menukar kawasan untuk pembangunan kota Kefamenanu Juni Tenaga tim terpadu kajian lapangan usulan perubahan secara parsial pada hutan produksi yang dapat dikonversi (PHK) menjadi Hutan Tetap di Kabupaten Keerom Papua Juni Tenaga tim kajian lapangan penggunaan kawasan hutan di Kab. dan Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Direktorat Pengukuhan Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan Dirjen Planologi Kehutanan JL.Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Direktur Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan RI Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Direktur Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan RI Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Direktur Pengukuhan Penatagunaan Tenurial Kawasan Hutan Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan RI Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Kepala Balai Konservasi Sumberdaya alam (BKSDA) Pontianak Jl. Yos Sudarso Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementrian KehutananRI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Pengukuhan Penatagunaan Tenurial Kawasan Hutan Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan RI Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Direktur Pengukuhan Penatagunaan Tenurial Kawasan Hutan Ditjen Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan RI Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung Dirjen PHKA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

67 No. Tanggal Hal Ditujukan untuk Langkat dan Kab. Simalungun, Sumatera Utara Juni Personil tim kajian lapangan ijin pinjam pakai kawasan an. PT. Pelsart Tambang Kencana di Kabupaten Banjar Tanah Bumbu dan Kota Baru Kalsel Juni Ketua Tim Terpadu Kajian Lapangan Usulan Tukar Menukar Kawasan Hutan an. PT Agro Bukit Juli Tim kajian lapangan rencana izin PT. Antam (Persero) Tbk. Di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Agustus Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo Tenaga tim evaluasi kegiatan tambang bahwa tanah di Taman Buru Semidang Bukit Kabu Bengkulu Agustus Tim Teknis Kajian Evaluasi Kesesuaian Fungsi CA Kelumpang Selat Laut dan Selat Sebuku di Kab. Tanah Bumbu Kalsel Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Direktorat Pengukuhan Penatagunaan dan Tenurial Kawasan Hutan Dirjen Planologi Kehutanan JL. Ir. H. Juanda No. 100 Bogor Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Direktur Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung Dirjen PHKA Kementerian Kehutanan RI JL. Jend. Gatot Subroto Jakarta Gambar 3.9. Dokumen rekomendasi oleh tim terpadu dari Pusat Penelitian Biologi berkaitan dengan tata ruang dan wilayah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

68 Sasaran 7: Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Kajian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Biologi untuk mendorong agar hasil kajiannya menjadi rujukan kebijakan nasional dan regional dituangkan dalam bentuk kajian Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi. Dalam penyusunan Tim Terpadu Rencana Tata Ruang dan Wilayah, Pusat Penelitian Biologi memiliki peran yang penting sebagai Ketua Tim. Dengan kompetensinya dalam bidang sumber daya hayati, Pusat Penelitian Biologi mampu berkontribusi terhadap rencana tata ruang yang mampu menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, Pusat Penelitian Biologi sebagai scientific authority mempunyai peran dalam memberikan rekomendasi kuota tangkap untuk perdagangan CITES baik untuk flora maupun fauna (Gambar 3.10). Pusat Penelitian Biologi memiliki peran strategis untuk mendorong agar hasil-hasil kajian mengenai sumber daya hayati dapat digunakan sebagai rujukan oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengambilan kebijakan terkait perdagangan internasional yang akan menguntungkan bagi Indonesia. Pada tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi memiliki hasil kajian yang dimiliki sebanyak dua buah (Tabel 3.10). Tabel Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam memberikan dorongan agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan yang diukur dari peningkatan jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 7: Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai Kebijakan % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

69 Gambar Rekomendasi untuk CITES sebagai kewenangan Pusat Penelitian Biologi sebagai Scientific Authority. Pusat Penelitian Biologi telah mencapai target dalam mendorong hasil kebijakan LIPI yang berkaitan dengan tata ruang dan kuota tangkap CITES (Gambar 3.10). Kedua kebijakan tersebut telah dipakai sebagai rujukan oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Capaian tersebut sesuai dengan tujuan dan sasaran LIPI untuk menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia Sasaran 8: Meningkatnya akses terhadap pengetahuan Peningkatan akses terhadap pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong tercapainya tujuan LIPI dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku rasional (ilmiah). Pusat Penelitian Biologi telah berperan aktif menyelenggarakan dan menghadiri seminar, simposium dan workshop tingkat nasional maupun internasional. Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam peningkatan akses terhadap pengetahuan yang diukur dari peningkatan jumlah pertemuan nasional dan internasional yang terselenggara serta jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah disajikan dalam Tabel 3.11 berikut ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

70 Tabel Jumlah seminar nasional/internasional yang terselanggara dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 8. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan Jumlah pertemuan ilmiah: Kali seminar, workshop, dan lainnya yang terselenggara - Pertemuan nasional Kali Pertemuan internasional Kali Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah orang/kali Jumlah seminar nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Biologi telah mencapai target 100%. Seminar nasional dan internasional yang telah diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Biologi adalah sebegai berikut: Seminar Nasional 1) Seminar Menyambut Hari Keanekaragaman Hayati: Air dan Keanekaragaman Hayati, Bogor 22 Mei ) Workshop management on Biodiversity data membangun nasional konsorsium untuk interoperabilitas data keanekaragaman Hayati Indonesia, Bogor, 5 Februari ) Workshop on integrated Publishing Toolkit 2 for Biodiversity data Bogor Mei ) Workshop Herpetology, Bogor 27 Mei ) Workshop E-jounal, Bogor November % Pertemuan Internasional 1) International Workshop: The role of National Culture Collection in Facilitating Sustainable Development of Tropical Bioresources under Green Economy Agenda, Cibinong March 1 st ) 9 th International Flora Malesiana Symposium: Contribution of Flora Malesiana to the Welfare of People in Asia, Bogor Agustus, st ) Workshop of Botanical Ilustration, Cibinong 1-2 September Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

71 4) International Seminar Development of Internationally Standardized Microbial Resources Center to Promote Life Science Research and Biotechnology, Bogor, November Sasaran 9: Meningkatnya perilaku rasional dalam masyarakat Kegiatan Pusat Penelitian Biologi dalam meningkatkan perilaku rasional dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang akan mampu mendorong tercapainya tujuan LIPI dalam keikutsertaannya meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah). Pusat Penelitian Biologi telah melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan perilaku rasional masyarakat melalui talk show (MZB Talk), pameran, kunjungan ilmiah untuk mahasiswa/siswa/masyarakat umum serta diseminasi hasil teknologi Pupuk Organik Hayati kepada petani di berbagai daerah. Tabel Peningkatan jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang terselenggara dan jumlah peserta/masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi/diberi informasi. Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 9. Meningkatnya perilaku "rasional" dalam masyarakat Jumlah kegiatan sosialisasi/ Buah diseminasi iptek yang terselenggara Jumlah peserta/masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi/diberi informasi Orang Capaian Pusat Penelitian Biologi terkait perilaku rasional dalam masyarakat yang diukur dari peningkatan jumlah kegiatan sosialisasi/desiminasi iptek yang terselenggara disajikan pada Tabel Jumlah kegiatan sosialisasi/diseminasi iptek yang telah diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Biologi telah mencapai target. diseminasi yang telah terselenggara: 1. Expo LIPI Berikut ini adalah jenis kegiatan Pusat Penelitian Biologi berperan aktif dalam pembukaan stand dan pameran dalam expo LIPI di Bengkulu pada bulan November % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

72 2. Disemenasi Pupuk Organik Hayati Diseminasi Pupuk Organik Hayati dilakukan oleh staf Pusat Penelitian Biologi ke berbagai daerah di Indonesia dalam rangka penyadartahuan masyarakat tentang penggunaan POH di tingkat petani (Gambar 3.11). 3. Talk show (MZBTalks) Setiap minggu selama bulan Juni dan Juli 2013 telah dilakuan acara talkshow di Pameran Museum Zoologi Bogor dengan tema pengenalan seluk beluk gua, serangga dan moluska (Gambar 3.12). Masyarakat umum yang hadir rata-rata berjumlah lebih dari 30 orang di setiap acara. Gambar Sosialisasi dan pelatihan penerapan produk IPTEK berupa POH Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

73 Gambar Kegiatan talkshow para peneliti zoologi di Pameran Museum Zoologi Bogor yang dilaksanakan setiap hari Sabtu Jumlah peserta/penerima informasi Pusat Penelitian Biologi juga telah melampui target yaitu dari target orang atau 386%. Rincian jumlah kunjuang tersebut adalah: orang ke Pameran Museum Zoologi Bogor, ke Pameran Museum Etnobotani dan ke bidang Zoologi, Botani dan Mikrobiologi di Cibinong Science Center. Terlampuinya jumlah kunjungan ke Pusat Penelitian Biologi tersebut menunjukkan peningkatan kesadartahuan masyarakat terhadap keanekaragaman hayati Indonesia. Dalam rangka lebih meningkatkan kesadartahuan masyarakat, maka Pusat Penelitian Biologi sedang melakukan proses perbaikan fasilitas Pameran Museum seperti gedung dan kapasitas koleksi Sasaran 10: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional Kegiatan Pusat Penelitian Biologi untuk meningkatkan perannya dalam pergaulan dunia internasional merupakan faktor yang mendukung tujuan LIPI dalam memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional. Posisi Pusat Penelitian Biologi sebagai national focal point di berbagai konvensi internasional seperti CITES, CBD dan MAB mampu memperjuangkan kepentingan nasional di dunia internasional. Selain itu, Pusat Penelitian Biologi juga aktif dalam keanggotaan berbagai organisasi ilmiah regional dan internasional. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

74 Capaian Pusat Penelitian Biologi dalam meningkatkan peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi ilmiah internasional di sajikan dalam Tabel 3.13 dan Gambar Tabel Jumlah jejaring yang terbangun terkait fokal poin nasional dan keikutsertaan dalam organisasi ilmiah regional dan internasional Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 10. Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan internasional Jejaring terbangun terkait fokal point Kali nasional Keanggotaan dalam organisasi ilmiah regional dan internasional lainnya Kali Selain itu Pusat Penelitian Biologi juga menjadi anggota delegasi RI pada Global Workshop on Reviewing Progress and Building Capacity for NBSAPs Revision Process dan IECEC di Nairobi, Kenya, yang memberikan mandate pada beberapa Negara untuk melakukan revisi terhadap NBSAPs atau di Indonesia menjadi Indonesia Biodiversity Strategic and Action Plan (IBSAP). Pusat Penelitian Biologi bekerjasama dengan Bappenas dan KLH untuk melakukan revisi IBSAP. Jumlah jejaring yang terbangun terkait national focal point yang dicapai oleh Pusat Penelitian Biologi telah melebihi target. Berikut adalah jejaring terkait national focal point untuk berbagai konvensi internasional yang ada pada Pusat Penelitian Biologi: 1) Convention on Biodiversity (CBD): Global Taxonomy inisiative (GTI), Global Biodiversity Information Facility (GBIF). 2) Convention on International Trade of Endangered Species (CITES) 3) Man and Biosphere (MAB) Pada tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi telah mengirimkan wakilnya sebagai anggota Delegasi Indonesia pada COP 16 CITES di Thailand, IPBBS 2 di Turki, CBD SBSTTA 17 di Canada, dan 25 th International Co-ordinating Council (ICC) MAB untuk menyampaikan perkembangan Cagar Biosfer yang ada dibawah pengelolaan MAB di kantor pusat UNESCO di Prancis. % Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

75 Selain itu, Pusat Penelitian Biologi juga berperan aktif dalam memberikan timbangan ilmiah dalam penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah/RTRW yang dikoordinasi oleh Kementrian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementrian Kehutanan. Jumlah keterlibatan Pusat Penelitian Biologi dalam organisasi ilmiah internasional melampui target yang telah ditetapkan. Berbagai organisasi ilmiah internasional yang diikuti oleh Pusat Penelitian Biologi adalah: 1) The Association for Tropical Biology and Conservation (ATBC) 2) Asean Consortium Microbiology (ACM) 3) International Union for Microbiology Society (IUMS) 4) Flora Malesiana Pada tahun 2013, Pusat Penelitian Biologi menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Symposium Flora Malesiana yang ke-9. Simposium diselenggarakan di Bogor ata kerjasama Pusat Penelitian Biologi dan Flora Malesiana Foundation. Pada acara ini Dr. Joeni S. Rahajoe, peneliti dari Pusat Penelitian Biologi sebagai Direktur Flora Malesia Foundation yang baru. Gambar Dokumen berita acara dan laporan delegasi Indonesia yang menggambarkan peran penting Pusat Penelitian Biologi di dalam pergaulan internasional sebagai focal point nasional Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

76 Sasaran 11: Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Guna meningkatkan kualitas penelitian, layanan IPTEK dan juga menjaring kerjasama nasional dan internasional, sarana dan prasarana penelitian yang sesuai dengan standar mutu internasional menjadi hal yang mutlak diperlukan. Oleh karena itu, pada tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi meningkatkan usaha pemeliharaan fasilitas peralatan dan mesin maupun sarana gedung/bangunan agar tetap berjalan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, Pusat Penelitian Biologi juga terus melakukan pengadaan peralatan dan mesin baru serta penambahan fasilitas gedung/bangunan. Capaian sarana dan prasarana penelitian ditahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Tabel Capaian sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Indikator Kinerja Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 11. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan % Jumlah saran dan prasarana penelitian yang baik untuk kegiatan Jumlah paket fasilitas laboratorium dan peralatannya (PN 5) dan Gedung InaCC Paket Paket Perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana (sapras) penelitian yang dilakukan di tahun 2013 berupa 1 (satu) paket sarana prasarana yaitu peralatan dan mesin pendukung penelitian dan gedung/bangunan. Pemeliharaan peralatan dan mesin tersebut meliputi peralatan laboratorium dan penelitian serta peralatan pendukung lainnya. Sedangkan kegiatan pemeliharaan gedung/bangunan meliputi pengecatan dinding gedung Herbarium Bogoriense, perbaikan dan pengecatan plafon Gedung Kusnoto, pengecatan gedung Tata Usaha, perbaikan Pameran Museum Zoologi Bogor, perbaikan dan pengecatan gedung Museum Zoologi Cibinong, dan perbaikan Guest House Cibinong. Pengadaan peralatan dan mesin baru dan penambahan fasilitas gedung/bangunan yang dilakukan di tahun 2013 berupa paket peralatan penelitian/pendukung penelitian dan gedung/bangunan. Peralatan yang diadakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

77 meliputi peralatan laboratorium, peralatan penelitian dan pengolah data dan komunikasi. Sedangkan gedung/bangunan yang dibangun meliputi bangunan pendukung laboratorium pupuk organik seluas 90,79 m 2, bangunan sarana percobaan kebun seluas 60 m 2, rumah pembibitan seluas 64,80 m 2, penambahan pagar kandang burung sepanjang 256,50 m, bangunan prosesing sampel seluas 92 m 2, renovasi listplang gedung Pameran Museum Zoologi Bogor 60 m 2, dan ruang serba guna Tata Usaha. Secara keseluruhan sasaran tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan untuk tahun 2013 telah memenuhi target yang ditetapkan. Indikator jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik dan dipakai untuk kegiatan penelitian dapat terealisasi 100% dan indikator jumlah paket fasilitas laboratorium dan peralatannya (PN 5) serta Gedung InaCC dapat terealisasi 100%. Gedung baru untuk kegiatan PN5 dapat dilihat pada Gambar Gambar Sarana untuk laboratorium PN Sasaran 12: Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui dua indikator yaitu (1) jumlah paket perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel dan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (paket laporan keuangan). Target dan realisasinya disajikan dalam Tabel Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

78 Indikator Kinerja Tabel Capaian tata kelola organisasi yang baik Satuan Realisasi 2012 Target 2013 Realisasi 2013 Sasaran 12: Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) Jumlah paket Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel - Jumlah dokumen perencanaan yang Dokumen selesai tepat waktu - Jumlah dokumen penganggaran Dokumen terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) - Jumlah dokumen pelaporan yang Dokumen selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) - Kegiatan monitoring dan evaluasi (laporan triwulan) Dokumen Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (Paket Laporan Keuangan) - Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu Dokumen Dokumen perencanaan yang terselesaikan pada tahun 2013 meliputi: % 1) Dokumen usulan Rencana Kerja (Renja) khusus pada Pusat Penelitian Biologi yang digunakan sebagai bahan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja- K/L) LIPI. 2) Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) Pusat Penelitian Biologi yang dibuat dengan mengacu pada Rencana Strategis LIPI , RKT Kedeputian IPH-LIPI, dan Rencana Implementatif Pusat Penelitian Biologi ) Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pusat Penelitian Biologi yang ditandatangani pada tanggal 15 Januari 2013 oleh Kepala Pusat Penelitian Biologi dan Deputi Bidang IPH-LIPI. Dokumen penganggaran yang terselesaikan meliputi: 1) Dokumen RKA-K/L Satker Pusat Penelitian Biologi. 2) Dokumen DIPA Satker Pusat Penelitian Biologi yang ditetapkan dan disahkan oleh Kementerian Keuangan pada tanggal 5 Desember 2012 dengan Nomor: DIPA /2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

79 3) Pada tahun 2013 DIPA Pusat Penelitian Biologi telah mengalami revisi DIPA sebanyak sembilan kali, meliputi: a) Revisi otomatis yang dilakukan oleh pihak Kementerian Keuangan; b) Revisi pembukaan tanda blokir/bintang (*); c) Revisi Cost Sharing Tunjangan Kinerja; d) Revisi pemotongan anggaran dalam rangka subsidi energi; e) Revisi pergeseran anggaran antar jenis belanja antar output dalam satu kegiatan dan program; f) Revisi pergesaran anggaran perjalanan dinas; g) Revisi penambanhan pagu penggunaan PNBP; h) Revisi pencantuman hibah; dan i) Revisi penyelesaian pagi minus terkait pembayaran belanja gaji pegawai dan tunjangan. 4) Dokumen Petunjuk Operasional Kerja (POK). Dokumen pelaporan yang berhasil dibuat adalah LAKIP dan Laporan Tahunan. Dokumen ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja dari Pusat Penelitian Biologi. Kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) dilakukan untuk memantau perkembangan atas implementasi perencanaan yang telah dibuat untuk setiap kegiatan yang ada di Pusat Penelitian Biologi. Kegiatan monitoring dilakukan satu kali setiap triwulan untuk semua kegiatan yang ada. Setiap Pelaksana Sub Kegiatan (KSK) diwajibkan untuk menyampaikan laporan perkembangan kegiatannya. Laporan-laporan ini kemudian diolah kedalam laporan triwulan sesuai Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan yang selanjutnya disampaikan kepada PME IPH. Pada tahun 2013, Pusat Penelitian Biologi telah menyampaikan Laporan Triwulan e-monev Bappenas sebanyak empat (4) laporan sesuai periode yang ditetapkan. Disamping itu, dalam rangka melakukan evaluasi dari kegiatan penelitian DIPA Pusat Penelitian Biologi, pada bulan Oktober 2013, seluruh KSK diminta untuk menyampaikan presentasi kemajuan penelitian yang dilakukan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

80 Sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 setiap Kementerian/Lembaga diwajibkan membuat laporan keuangan. Sesuai amanah undang-undang tersebut maka Pusat Penelitian Biologi berkewajiban pula untuk menyusun dan membuat laporan keuangan dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Untuk itu, Pusat Penelitian Biologi menyusun dokumen laporan keuangan yang terdiri dari: Laporan Keuangan Bulanan, Laporan Keuangan Semesteran, dan Laporan Keuangan Tahunan. Secara keseluruhan capaian atas sasaran terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) telah memenuhi target yang ditetapkan. Untuk meningkat tata kelola organisasi yang baik, Pusat Penelitian Biologi mulai menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Peluncuran ISO tersebut dilakuan pada tanggal 7 Oktober 2013 (Gambar 3.15). Gambar Peluncuran ISO 9001:2008 sebagai salah satu upaya menuju tata kelola organisasi yang baik Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang elektronika

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

L1. STRUKTUR ORGANISASI

L1. STRUKTUR ORGANISASI L1. STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PPF-LIPI L2. MATRIKS RENSTRA 2010-2014 LAMPIRAN 2 : RENCANA STRATEGIS PPF LIPI TAHUN 2010-2014 VISI P2F-LIPI adalah: Menjadi pusat penelitian ilmu

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 2013 KATA PENGANTAR Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA -1- SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI

LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI 2014 LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI KATA PENGANTAR Laporan Kinerja UPT Loka Pengembangan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Draft 4 GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PERAN PENELITI PUSLIT BIOLOGI-LIPI DALAM JEJARING RAPTOR INDONESIA (RAIN)

PERAN PENELITI PUSLIT BIOLOGI-LIPI DALAM JEJARING RAPTOR INDONESIA (RAIN) PERAN PENELITI PUSLIT BIOLOGI-LIPI DALAM JEJARING RAPTOR INDONESIA (RAIN) Dewi M. Prawiradilaga Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, Cibinong Science Centre Email: dewi005 @lipi.go.id STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN

RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN Tim RIRN Jakarta, 11 Maret 2016 1 1 Latar Belakang Penyusunan Evaluasi Menko PMK menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL

RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2040 Tim RIRN 2015-2040 Jakarta, 28 Januari 2016 1 1 Latar Belakang Penyusunan Evaluasi

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO IR. MASHURY WAHAB, M.Eng DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA,

Lebih terperinci

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2012 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO DR. MASHURY DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA, ST LIA MULIANI,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN TAHUN 2014 BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD

Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD B A B I I P E R E N C A N A A N K I N E R J A A. KAITAN RENSTRA DENGAN RPJMD. Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi Bali Tahun 2014-2018 sebagai dokumen perencanaan

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi capaian kinerja unit organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (IPSK-LIPI) 2013 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 STANDAR MUTU PENELITIAN Penelitian yang merupakan dharma kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi memegang peranan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) A.1. Visi dan Misi Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 adalah Terwujudnya masyarakat Kalimantan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN KATA

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIK 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA 99,9 109,0 117,5

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH 1 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BADAN PUSAT S T A T I S T I K KABUPATEN LANGKAT RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 BADA N PUSAT STATISTIK KABUPATEN LANGKAT Kata Pengantar Undang-undang No. 16 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah No.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Lebih terperinci