LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (IPSK-LIPI) 2013

2 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (IPSK-LIPI) Tahun 2012 disusun sebagai suatu pertanggung-jawaban organisasi dan kinerja yang telah dicapai kepada segenap pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, penyusunan LAKIP ini juga dimaksudkan untuk sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Hasil evaluasi tersebut diperlukan untuk menyusun langkah perbaikan di masa yang akan datang. LAKIP Tahun 2012 ini terdiri dari empat bab yang diawali dengan latar belakang yang menjelaskan pentingnya menyusun LAKIP; kedudukan, tugas, fungsi dan struktur organisasi Kedeputian IPSK-LIPI. Bab Kedua menguraikan Rencana Strategis (Renstra) yang menjadi arah kegiatan penelitian dan non-penelitian Kedeputian Bidang IPSK LIPI periode , serta Perencanaan dan Perjanjian Kerja tahun Bab berikutnya mengemukakan menyajikan akuntabilitas kinerja yang merupakan gambaran secara menyeluruh capaian kinerja serta analisis keberhasilan dan hambatan yang dihadapi. LAKIP ini ditutup dengan kesimpulan dan rekomendasi untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya. Kami berharap kiranya semua pemangku kepentingan (stakeholders) dapat menerima dan sekaligus memanfaatkan berbagai informasi yang disajikan dalam LAKIP Kedeputian Bidang IPSK-LIPI Tahun 2011 ini. Kami menyadari bahwa Tidak Ada Gading Yang Tak Retak. Oleh karena itu, kami sangat terbuka menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang berkepentingan. Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI Prof. Dr. Aswatini, MA NIP LAKIP IPSK-LIPI 2012 iii

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai salah satu di antara 5 (lima) Kedeputian di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) memiliki kewajiban untuk membuat Laporan AKIP Laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kedeputian bidang IPSK-LIPI dalam melaksanakan misinya, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja Tahunan 2012 dan Penetapan Kinerja Tahun 2012, sekaligus sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja kedeputian bidang IPSK- LIPI pada tahun-tahun berikutnya. Laporan AKIP ini dibuat dengan mengikuti format dan struktur dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Kedeputian Bidang IPSK-LIPI terdiri dari 5 (lima) Satuan Kerja (Satker). Akuntabilitas kinerja lima satker tersebut merupakan tolok ukur keberhasilan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dalam menjalankan tugas negara yang telah dirumuskan di dalam Renstra Kedeputian Dalam rangka mewujudkan tujuan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI untuk menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas, telah ditetapkan 6 (enam) sasaran umum dan 6 (enam) sasaran khusus. Namun demikian, dalam pengukuran kinerja Kedeputian Bidang IPSK-LIPI menggunakan pencapaian tiga belas sasaran yang telah ditetapkan oleh LIPI sebagai berikut: 1) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti. 2) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian. 3) Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia. 4) Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis. 5) Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi. 6) Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional. 7) Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan. 8) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan. 9) Meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat. 10) Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional. 11) Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan. 12) Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance). 13) Terbinanya SDM Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah cukup berhasil mencapai tiga belas (13) sasaran yang ditetapkan pada tahun Hampir semua capaian memenuhi target dan bahkan sebagian melampaui tingkat 100 persen. Berikut ini akan diuraikan pencapaian sasaran tersebut secara ringkas: LAKIP IPSK-LIPI 2012 iv

4 Indikator pencapaian sasaran-1 tentang meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti diukur dari meningkatnya pendidikan dan jabatan fungsional peneliti. Indikator peningkatan pendidikan telah dicapai 100 persen Namun demikian dalam hal kenaikan jabatan fungsional peneliti, target yang ditetapkan tidak tercapai. Tidak tercapainya target tersebut disamping karena kelalaian peneliti dalam mengajukan kenaikan jabatan fungsional, juga disebabkan kenaikan penetapan target yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun Indikator pencapaian sasaran-2 tentang meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI terdiri dari: (1) Jumlah publikasi Ilmiah nasional; (2) Jumlah publikasi ilmiah internasional, (3) Jumlah artikel ilmiah popular, dan (4) Jumlah HKI (ISBN). Pada tahun 2012 publikasi ilmiah nasional targetnya diturunkan sehingga capaiannya menjadi melebihi 100 persen. Demikian hal nya dengan publikasi ilmiah internasional yang pada tahun 2012 pencapaiannya jauh melebihi target. Angkaangka tersebut menunjukkan bahwa meskipun terjadi penghematan anggaran peneliti tetap berusaha untuk produktif. Di sisi lain, untuk jumlah HKI yang didaftarkan (ISBN) pada tahun 2011 telah mencapai target, sehingga terjadi kenaikan target di tahun Namun demikian, target tersebut tidak dapat tercapai. Alasan utama disebabkan adanya penghematan anggaran sehingga beberapa kegiatan penelitian dihentikan. Selain itu proses editing di LIPI Press memakan waktu sangat lama menyebabkan banyak hasil penelitian yang belum memperoleh HKI. Sasaran -3 tentang terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur melalui indikator jumlah penemuan baru (bahasa yang hampir punah) ditargetkan untuk dicapai oleh satu Satker telah dapat direalisasikan 100 persen. Sasaran 4 tentang meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai ditargetkan oleh dua Satker, hanya tercapai sebesar 50 persen disebabkan terutama karena kesalahan menentukan target. Indikator pencapaian sasaran-5 tentang memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi diukur dari jumlah kerjasama telah dicapai lebih dari 100 persen, karena adanya beberapa permintaan kerjasama yang tidak diperkirakan sebelumnya. Indikator pencapaian sasaran-6 tentang tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional yaitu jumlah naskah dan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi permasalahan nasional telah mampu dicapai sebesar 100 persen target yang telah ditetapkan. Sasaran -7 yaitu mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan diukur dari jumlah hasil kajian yang dipakai hanya mampu dicapai lebih dari separuh target yang ditetapkan. Hal ini antara lain terjadi karena adanya penurunan anggaran. Indikator pencapaian sasaran 8 tentang meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional dicapai kurang dari 100 persen dari target yang telah ditetapkan pada aktivitas nasional dan regional. LAKIP IPSK-LIPI 2012 v

5 Sasaran -9 tentang meningkatnya upaya untuk mendorong perilaku sadar iptek dalam masyarakat, Kedeputian Bidang IPSK menetapkan indikator jumlah kegiatan pemasyarakatan iptek melalui jumlah penerbitan jurnal ilmiah bidang sosial kemanusiaan dan jasa kepakaran. Hal ini telah tercapai 100 persen, sementara untuk jumlah kegiatan pemasyarakatan iptek melalui jasa kepakaran terealisasikan sedikit di atas 100 persen. Sasaran -10, yaitu meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional secara total dicapai sebesar 100 persen dari target yang telah ditetapkan. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, sebagai sasaran -11 yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan penelitian dicapai kurang dari 100 persen. Indikator pencapaian sasaran-12 tentang terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian terdiri dari: (1) Jumlah dokumen perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel (AKIP) dan (2) Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (laporan keuangan) telah tercapai sebesar 100 persen. Sasaran -13 tentang Terbinanya SDM, Kedeputian Bidang IPSK telah lebih baik dalam merencanakan pegawai yang akan dibina di tahun yang bersangkutan. Hal tersebut tercermin dari tercapainya target kinerja yaitu sebesar 106,42 persen. Capaian kinerja tersebut termasuk optimal meskipun capaian jumlah pegawai yang tengah menempuh pendidikan S1-S3 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Sehubungan dengan target dalam renstra yang menjadi acuan adalah lima tahun ( ), maka idealnya secara rata-rata tingkat capaian sampai tahun 2012 adalah 60 persen. Dengan demikian dapat dikatakan, realisasi kegiatan Kedeputian IPSK LIPI sudah berjalan pada jalur rencana strategi yang tepat. Hampir seluruh kegiatan telah mampu dicapai mendekati 60 persen, bahkan beberapa indikator sasaran telah melampaui target lima tahun yang ditetapkan. Program kegiatan terdanai pagu awal DIPA IPSK LIPI Tahun 2012 adalah sebesar Rp kemudian dikarenakan adanya pemotongan anggaran terkait penghematan, pagu DIPA direvisi menjadi sebesar Rp yang terserap hampir 100%. Sejak tahun 2012 pengelolaan anggaran kegiatan kompetitif diposisikan pada anggaran DIPA satker yang semula dikelola dengan kontrak. Bahkan Puslit Ekonomi, diberikan tanggung jawab untuk mengelola anggaran kegiatan kompetitif Daya Saing Wilayah dengan koordinator subkegiatan dan mayoritas peneliti dari kedeputian non-ipsk dan berlokasi di luar DKI. Dengan adanya penghematan anggaran di tahun 2012, alokasi tanggung jawab anggaran ini, menyebabkan dihapuskannya empat kegiatan penelitian (tematik) di satker yang bersangkutan. Namun demikian, secara keseluruhan dapat dikatakan kelima satker di lingkungan Kedeputian IPSK dapat menyerap dana DIPA dengan baik, yaitu hampir mencapai 100% (98,65%) pada tahun Penyerapan tertinggi terjadi pada program Prioritas Nasional (PN11), dengan sisa hanya 0,1%. Sisa ini terjadi disebabkan oleh selisih harga tiket perjalanan, yang tentu saja sulit untuk LAKIP IPSK-LIPI 2012 vi

6 direncanakan secara akurat, seperti juga untuk program penelitian lainnya (termasuk kajian kompetitif dan kajian pemilu). Sementara untuk anggaran yang tidak terserap pada program Kepemerintahan yang baik (tata kelola) disebabkan oleh beberapa pegawai yang pensiun ataupun yang meninggal dunia di beberapa satker. LAKIP IPSK-LIPI 2012 vii

7 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL iii iv viii ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas Dan Fungsi Kedeputian Bidang IPSK LIPI Struktur Organisasi Dan Sumberdaya Sistimatika Dan Ruang Lingkup Laporan 5 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA Umum Rencana Strategis Tahun Visi dan Misi Kedeputian Bidang IPSK LIPI Tujuan dan Sasaran Tanggung Jawab Kebijakan Kebijakan Umum Kebijakan Khusus Strategi Program dan Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN BIDANG IPSK-LIPI Akuntabilitas Kinerja Analisis & Evaluasi Kinerja Evaluasi Capaian Renstra Akuntabilitas Keuangan 51 BAB IV PENUTUP Kesimpulan Rekomendasi 54 LAKIP IPSK-LIPI 2012 viii

8 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Kedeputian Bidang IPSK LIPI Tabel 3.1 : Target dan capaian kinerja IPSK - LIPI Tahun Tabel 3.2. Peningkatan pendidikan dan Jenjang Jabatan Fungsional Kedeputian IPSK-LIPI pada tahun 2011 dan Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Jumlah Publikasi Ilmiah, HKI, dan artikel ilmiah Populer IPSK tahun 2011 dan Daftar Potensi Kekayaan Alam Dan Budaya Yang Sudah Ditelitidan Diungkap Tahun 2011 Dan Jumlah Paket Hasil Kajian Sosial Kemanusiaan Terkait Dunia Usaha Dan Ekonomi Masyarakat 32 Tabel 3.6. Jumlah Kerjasama IPSK Tahun Tabel 3.7. Jumlah Naskah Rekomendasi Kebijakan Yang Dikeluarkan IPSK Tahun Tabel 3.8. Jumlah Paket Diseminasi Hasil Kajian IPSK Tahun Tabel 3.9. Jumlah Seminar Yang Terselenggaran Dan Dan Keikutsertaan Kegiatan Ilmiah Tahun Tabel Jumlah Penerbitan Jurnal Ilmiah dan Jasa Kepakaran Tahun Tabel Jumlah Keikutsertaaan dalam organisasi Ilmiah dan Partisipasi dalam pertemuan Ilmiah Tahun Tabel Jumlah Paket Sarana Prasarana Tahun Tabel Jumlah Dokumen Tata Kelola Organisasi Yang Baik Tahun Tabel Jumlah SDM IPSK yang Terbina Tahun Tabel Evaluasi Capaian Renstra Tabel Alokasi dan Tingkat Penyerapan Dana DIPA 2011 dan LAKIP IPSK-LIPI 2012 ix

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) merupakan satu dari lima kedeputian di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang turut mendukung program-program strategis pembangunan nasional yang bersifat besar, signifikan, dan nyata (BSN). Sebagai bagian penting dari LIPI, Kedeputian IPSK LIPI berupaya mengembangkan great science, yaitu ilmu pengetahuan yang berdampak penting bagi pengembangan inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Sebagai bagian dari lembaga pemerintah yang strategis, Kedeputian IPSK selalu memberikan masukan-masukan kebijakan bidang sosial kemanusiaan yang berdasar penelitian ilmiah untuk dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan pembangunan. Dengan berdasar pada penelitian dasar dan terapan di bidang politik, kependudukan, kebudayaan, ekonomi, dan sumberdaya regional, Kedeputian IPSK berupaya mengkaji beragam dimensi isu sosial secara komprehensif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi penentuan kebijakan baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Pelbagai upaya yang telah dilakukan Kedeputian IPSK turut menempatkan LIPI dalam rangking 99 lembaga penelitian dan pengembangan terbaik di dunia, berdasarkan survey webometrics Sebagai bagian dari the world class research institution, LIPI pada umumnya dan Kedeputian IPSK pada khususnya tetap memiliki tanggungjawab memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada masyarakat dan masukan kebijakan kepada pemerintah. Tanggungjawab yang demikian itu tidak dapat begitu saja diukur dari bentuk kegiatan tetapi juga harus diwujudkan dari serangkaian manajemen yang sistematis. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi-monitoring kegiatan harus didasarkan pada kapasitas sumberdaya dan timeline yang jelas dan terarah. Sistem manajemen demikian sudah cukup memadai terkandung di dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Melalui sistem AKIP, manajemen pemerintahan dapat terarah secara sistematis. Setiap instansi pemerintah diwajibkan membuat Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, serta laporan Pertanggungjawaban Kinerja. Sistem AKIP ini berorentasi pada hasil dan sekaligus menjadi suatu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel, yang dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan tantangan lingkungan. Dengan demikian, tanggungjawab untuk memberikan manfaat kepada publik dapat terukur. Selain itu, manfaat yang dirasakan publik akan semakin meningkat. Setiap tahun, sebagai bagian dari lembaga pemerintah, Kedeputian IPSK memiliki kewajiban melaporkan kinerjanya dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP didasarkan atas Ketetapan Majelis LAKIP IPSK-LIPI

10 Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Secara lebih khusus, LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan bagian dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang disusun oleh kedeputian bidang IPSK-LIPI dalam rangka menyajikan catatan kinerja selama tahun LAKIP ini dapat dijadikan parameter keberhasilan IPSK-LIPI dalam melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan 2012 maupun penetapan kinerja tahun Lakip ini juga dapat digunakan sebagai umpan balik yang produktif bagi perbaikan kinerja kedeputian bidang IPSK-LIPI pada tahuntahun berikutnya. 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KEDEPUTIAN BIDANG IPSK LIPI Reorganisasi LIPI yang dimulai tahun 1997 hingga 2001 telah menetapkan organisasi dan tata kerja lembaga. Adapun penetapan organisasi dan tata kerja yang dimaksud tertuang pada Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001. Keberadaan Kedeputian Bidang IPSK LIPI diatur dalam Surat Keputusan Kepala LIPI tersebut. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kedeputian bidang IPSK-LIPI bertanggungjawab kepada Kepala LIPI. Kedeputian bidang IPSK LIPI merupakan salah satu dari lima (5) kedeputian yang berada di bawah LIPI. Kedeputian bidang IPSK LIPI terdiri dari lima (5) satuan kerja (satker), yaitu: 1. Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) 2. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) 3. Pusat Penelitian Kependudukan (PPK) 4. Pusat Penelitian Politik (P2P) 5. Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR) Tugas pokok Kedeputian bidang IPSK LIPI adalah melaksanakan perumusan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. Selanjutnya, fungsi Kedeputian bidang IPSK LIPI adalah sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan, pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. 2. Pengendalian terhadap pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan. LAKIP IPSK-LIPI

11 3. Pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan penelitian sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Berdasarkan fungsi kedeputian bidang IPSK di atas maka setiap satuan kerja di lingkungan kedeputian bidang IPSK-LIPI mempunyai fungsi di bidangnya, sebagai berikut: 1. Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penelitian. 2. Menyusun pedoman, pembinaan dan pemberian bimbingan teknis penelitian. 3. Menyusun rencana dan program penelitian. 4. Memantau hasil penelitian. 5. Pelayanan jasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 6. Evaluasi dan penyusunan laporan penelitian. 7. Pelaksanaan Tata Usaha. Dari kelima Satker yang berada dibawah naungan Kedeputian bidang IPSK masingmasing menjalankan fungsinya berdasarkan Kompetensi Inti (core competence) yang dibangun, antara lain: Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) Bidang Keuangan dan Perbankan Bidang Pembangunan Daerah Bidang Industri dan Perdagangan Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Bidang Humaniora Bidang Hukum Bidang Perkembangan Masyarakat Pusat Penelitian Kependudukan (PPK) Bidang Kependudukan Bidang Ketenagakerjaan Bidang Ekologi Manusia Pusat Penelitian Politik (P2P) Bidang Politik Lokal Bidang Politik Nasional Bidang Politik Internasional LAKIP IPSK-LIPI

12 Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR) Bidang Perkembangan Asia Tenggara Bidang Perkembangan Asia Pasifik Bidang Perkembangan Eropa 1.3. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBERDAYA Struktur Organisasi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dibangun berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI yang kemudian disempurnakan melalui Keputusan Kepala LIPI Nomor 3212/M/2004, tentang Perubahan atas Keputusan Kepala LIPI Nomor 1151/M/2001. Kedeputian bidang IPSK-LIPI dipimpin oleh seorang Deputi dengan dibantu oleh lima Kepala Pusat Penelitian yang berada di bawah Kedeputian (Lihat Skema 1). Masingmasing mempunyai tugas yang spesifik sesuai dengan core competence Satuan Kerja untuk menjawab berbagai permasalahan sosial dan kemanusian serta ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan nasional dan mengembangkan ilmu pengetahuan baru bagi kebaikan umat manusia. Skema 1. DEPUTI BIDANG IPSK LIPI Prof. Dr. Aswatini, MA Ketua Tim PME Dr. Endang S. Soesilowati ASDEP Dra. Haning Romdiati, MA Dr. Agus Eko Nugroho, SE Pusat Penelitian Ekonomi Drs. Darwin, MSc Pusat Penelitian Kemasyakatan dan Kebudayaan Dr. Endang Turmudzi Pusat Penelitian Kependudukan Dr. Sunarti Pusat Penelitian Politik Prof. Dr. Syamsudin Haris Pusat Penelitian Sumberdaya Regional Drs. Dundin Zainuddin, MA Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, IPSK-LIPI didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 335 orang, dimana 67,76% (227 orang) menduduki posisi sebagai peneliti dan atau kandidiat peneliti. Sekitar 53 % (121 orang) peneliti menduduki jenjang fungsional LAKIP IPSK-LIPI

13 peneliti muda dan peneliti madya. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan S2 yaitu sebanyak 123 orang (36,72 %), disusul oleh pegawai dengan tingkat pendidikan S1 yang berjumlah 87 orang (25,97%) Profesor (Riset) Peneliti Utama Peneliti Madya SMA Dpl S1 S2 S3 Gambar 1.3. Profil SDM IPSK- LIPI berdasarkan tingkat pendidikan dan jabatan fungisonal Pada tahun anggaran 2011, Kedeputian Bidang IPSK memperoleh pagu sebesar yang terserap lebih dari 100%. Penyerapan yang tinggi ini terjadi karena adanya kenaikan gaji dan tunjangan pegawai yang tidak terencanakan sebelumnya. 1.4 SISTIMATIKA DAN RUANG LINGKUP LAPORAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Kedeputian bidang IPSK-LIPI tahun 2012 ini didasarkan pada Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan dan Capaian Kedeputian bidang IPSK-LIPI tahun Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan. Bab ini menguraikan tugas pokok, fungsi serta susunan organisasi kedeputian bidang IPSK-LIPI dalam pengembangan ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan bagi pembangunan bangsa; BAB II. Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja. Bab ini menjelaskan secara ringkas Rencana Strategis Kedeputian bidang IPSK-LIPI , Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2012 BAB III. Akuntabilitas Kinerja Kedeputian bidang IPSK-LIPI. Bab ini menjelaskan secara menyeluruh dengan ringkas pencapaian kinerja kedeputian bidang IPSK-LIPI tahun Bab ini juga menganalisis pencapaian kinerja atas keberhasilan dan hambatan yang dihadapi sebagai bentuk pertangungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2012 dibandingkan dengan tahun LAKIP IPSK-LIPI

14 BAB IV. Penutup. Bab ini merupakan kesimpulan menyeluruh atas isi Laporan Akuntabilitas Kinerja Kedeputian bidang IPSK LIPI tahun 2012 dan rekomendasi bagi perbaikan kinerja di masa datang. LAKIP IPSK-LIPI

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1. UMUM Kedeputian Bidang IPSK-LIPI telah menetapkan tujuan (goal) lembaga, yakni:menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang bersifat komprehensif dan sistematis. Agar apa yang direncanakan tersebut dapat direalisasikan maka diperlukan komitmen yang kuat dari segenap elemen yang tergabung dalam Kedeputian Bidang IPSK. Secara formal komitmen tersebut dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja antara Kepala Satker dengan Deputi, dan antara Deputi IPSK dengan Kepala LIPI RENCANA STRATEGIS TAHUN Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra diperlukan koordinasi yang baik antar kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan satker. Agar koordinasi yang dimaksud dapat berjalan dengan baik, Kedeputian Bidang IPSK telah menyusun Renstra (Koordinatif) sebagai pedoman kegiatan satker yang ada di lingkungan Kedeputian Bidang IPSK. Renstra ini memberi arah pada kegiatan penelitian dan non-penelitian. Renstra Kedeputian BidangIPSK memuat beberapa hal pokok yaitu: visi dan misi, tujuan, sasaran, tugas dan fungsi, dan tema kajian Visi dan Misi Kedeputian Bidang IPSK LIPI Visi Kedeputian Bidang IPSK LIPI Menjadi lembaga penelitian ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang dapat menghasilkan produk ilmiah unggul serta menjadi rujukan keilmuan dan kebijakan yang humanis pada tingkat nasional dan internasional. Misi Kedeputian Bidang IPSK LIPI 1. Menciptakan teori dan konsep-konsep baru dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan yang terkait sebagai konstribusi Indonesia terhadap perkembangan ilmu pengetahuan secara keseluruhan; 2. Meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan yang strategis bagi pembangunan nasional; 3. Memberikan pemahaman serta masukan kebijakan di bidang sosial dan kemanusiaan berdasarkan penelitian sehingga setiap kebijakan publik lebih berkualitas, tepat sasaran dan humanis, yang pada gilirannya dapat mendorong terwujudnya berbagai misi dan tujuan nasional; LAKIP IPSK-LIPI

16 4. Menyumbangkan pemikiran menuju terciptanya tatanan dan kerjasama internasional yang adil dan damai; 5. Menyebarkan hasil-hasil penelitian kepada pemangku kepentingan dalam lingkup nasional dan internasional dalam rangka mendorong peningkatan SDM yang peka terhadap persoalan sosial dan kemanusiaan; dan 6. Meningkatkan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance,memperkuat daya saing nasional dalam menghadapi arus globalisasi serta pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup(LH)berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan pada dasarnya adalah pernyataan tentang cita-cita atau keinginan atau output suatu organisasi yang ingin diwujudkan di masa depan. Oleh karena itu suatu tujuan merupakan:target organisasi yang spesifik; dapat diukur sehingga menjadi indikator kesuksesan; berjangka pendek, menengah, dan panjang; serta dapat mendorong pencapaian kinerja.sehubungan dengan itu, tujuan utama Kedeputian Bidang IPSK-LIPI adalah menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Sasaran Berdasarkan tujuan dan merujuk pada visi Kedeputian Bidang IPSK-LIPI menetapkan sasaran umum dan sasaran khusus sebagai berikut. Sasaran Umum Menghasilkan penelitian-penelitian dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, kependudukan serta kajian sumber daya regional yang bermanfaat untuk: 1. Mendorong proses penegakan hukum dan HAM di Indonesia menuju tertib sosial; 2. Mempercepat proses penyelesaian dan pengelolaan konflik secara damai dan berkelanjutan; 3. Pengembangan konsolidasi demokrasi dangood governance pada tingkat lokal dan nasional; 4. Mempercepat proses pemulihan dan pertumbuhan ekonomi menuju pembangunan yang adil; 5. Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat yang layak; 6. Membangun saling pengertian dan kerja sama antar komunitas dan negara pada tingkat nasional dan internasional. LAKIP IPSK-LIPI

17 Sasaran Khusus 1. Terciptanya kompetensi inti yang handal dibidang ilmupengetahuan sosial dan kemanusiaan; 2. Tersedianya koleksi literature dan informasi ilmiah yang lengkap dan mutakhir; 3. Tersedianya model-model kebijakan sosial yang humanis, demokratis, pluralis,dan berkelanjutan; 4. Terjalinnya kerja sama dengan komunitas ilmiah danstakeholder, baik nasional, regional, maupun internasional; 5. Terciptanya sistem manajemen kelembagaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip good governance; 6. Dihasilkan karya-karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan yang strategis dan pragmatis Tanggung Jawab Sebagai institusi pemerintah, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI bertanggung jawab membantu pemerintah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sosial dan kemanusiaan. Selain itu, Kedeputian Bidang IPSK juga berkewajiban secara aktif memberikan masukan-masukan kepada pemerintah untuk bahan pertimbangan perumusan kebijakan KEBIJAKAN Kebijakan Umum Secara umum Kedeputian Bidang IPSK mengarahkan kebijakan pada upaya peningkatan kualitas hasil-hasil penelitian bidang sosial dan kemanusiaan. Dalam operasionalnya, Kebijakan tersebut berkaitan dengan perbaikan manajemen penelitian, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan kinerja, dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait Kebijakan Khusus A. Membangun manajemen penelitian a) Penerapan manajemen penelitian secara efisien, efektif, terbuka, partisipatif, danberkelanjutan dengan visi jauh ke depan; b) Peningkatan program-program penelitian yang dapat memberikan kontribusi pada peneliti di bidang IPSK, di samping meningkatkan penghargaan terhadap hasil penelitian dan karya ilmiah peneliti; c) Memprioritaskan penelitian strategis dan terapan dalam arti memilih tema penelitian yang berkaitan dengan (1) penelitian flagship LIPI dan (2) penelitian unggulan IPSK- LIPI, sesuai dengan kompetensi inti masing-masing Puslit; LAKIP IPSK-LIPI

18 d) Meningkatkan komunikasi di antara pimpinan dengan para peneliti dan staf administrasi, khususnya memperhatikan dan menindaklanjuti keluhan dan harapan peneliti dan staf administrasi. B. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia a) Peningkatan kualitas tenaga peneliti dan staf administrasi; b) Memberdayakan kelompok-kelompok studi (core competence) yang ada di pusatpusat penelitan; c) Meningkatkan kesejahteraan peneliti dan staf administrasi; d) Meningkatkan kinerja pegawai dengan cara pemberian reward dan punishment. C. Pengembangan sarana dan prasarana Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana untuk staf peneliti dan staf administrasi. D. Pengembangan kinerja dankerja sama keluar Peningkatan hubungan kerjasama dengan institusi/lembaga di luar LIPI, baik yang berkedudukan di dalam maupun luar negeri dalam mengembangkan penelitian IPSK.Selain itu, kerjasama dengan stakeholder perlu ditingkatkan.program kerjasama direncanakan dengan baik (by design) sesuai dengan tujuannya dan bukan kebetulan (by accident) STRATEGI Untuk menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan disusun serangkaian strategi sebagai berikut: 1. Menerapkan manajemen penelitian berdasarkan visi ke depan dengan terencana, terarah, prospektif, aspiratif/partisipatif, terukur, terbuka, berkelanjutan, efisien, efektif dan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademik serta memenuhi akuntabilitas secara administratif; 2. Menyusun rencana penelitian yang prospektif untuk jangka waktu lima tahun ke depan dengan melibatkan staf peneliti sesuai dengan kompetensinya masing-masing; 3. Meningkatkan dan merintis kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian di luar dan di dalam negeri dalam rangka peningkatan kualitas SDM; 4. Mengembangkan jurnal-jurnal ilmiah sebagai media hasil penelitian staf peneliti dan karya ilmiah yang dihasilkan kelompok-kelompok studi; 5. Meningkatkan profesionalitas staf administrasi, melalui kerjasama dengan instansi/lembaga kursus-kursus dengan pelatihan dalam bidang perpustakaan, komputer, kepegawaian dan keuangan; LAKIP IPSK-LIPI

19 6. Membuat tingkat reward dan punishment yang tidak menyalahi aturan kepegawaian serta membuat aturan agar kebijakan tersebut dilakukan atas dasar kesepakatan bersama; 7. Menata ruang kerja, ruang seminar/diskusi, perpustakaan dan komputer untuk pimpinan, staf peneliti dan staf administrasi sesuai dengan kebutuhan standar minimal; 8. Melakukan sosialisasi kegiatan IPSK-LIPI kepada mitra dan calon mitra kerjasama termasuk stakeholder (pemangku kepentingan); 9. Menjalin berbagai bentuk kerjasama dengan lembaga-lembaga di luar IPSK-LIPI, baik lembaga dalam negeri maupun luar negeri serta dengan stakeholder; 10. Mengembangkan kelembagaan mencakup publikasi ilmiah elektronik dan non elektronik serta mewujudkan pangkalan data sesuai dengan kompetensi inti di lingkungan IPSK PROGRAM DAN KEGIATAN Program Program Kedeputian Bidang IPSK LIPI periode merujuk pada Program Dasar dan Program Teknis LIPI. Program Dasar ada dua yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LIPI lainnya serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LIPI. Sementara itu, Program Teknis meliputi Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi LIPI, kegiatan yang dilakukan di Kedeputian BidangIPSK-LIPI adalah berupa penelitian yang mengangkat tema Dinamika Sosial: Mempersiapkan Indonesia Menyongsong Era Baru Penekanannya difokuskan pada isu globalisme-regionalisme, ketahanan nasional, dan good governance.ketiga isu tersebut dicakup dalam 11 tema payung IPSK, yaitu globalisme dan regionalisme;ketahanan ekonomi; demokrasi dan civil society; pengembangan Sumber Daya Manusia; nasionalisme, religiusitas dan etnisitas;desentralisasi dan otonomi daerah; pengelolaan lingkungan, energi, pertambangan, dan industri; manajemen dan resolusi konflik; pengelolaan pertahanan dan keamanan; hubungan antar lembaga negara; dan budaya maritim. Ke-11 tema payung IPSK tersebut dijadikan acuan oleh para peneliti dalam melakukan penelitian di Kedeputian Bidang IPSK. Pada tahun 2012, isu yang banyak dikaji dalam penelitian di IPSK adalah globalisme-regionalisme; ketahanan ekonomi; demokrasi dan civil society; dan pengelolaan lingkungan, energi, pertambangan, dan industri. Di tahun 2012 ini, Kedeputian Bidang IPSK-LIPI juga melakukan tiga penulisan policy paper dengan mengangkat isu ketahanan ekonomi dan pengelolaan pertahanan dan keamanan. Tema yang diambil dalam penulisan policy paper tersebut adalah Penguatan Ekonomi Domestik Indonesia; Problematika Kemiskinan SDM, SDA, dan Infrastruktur; serta Isu Sosial Kemanusiaan di Wilayah Perbatasan Kalimantan dan Malaysia. LAKIP IPSK-LIPI

20 Program Penelitian, Penguasaan, Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI selain berupa kegiatan penelitian tematik, juga berupa kegiatan penerapan iptek terpadu yang diimplementasikan dalam bentuk kegiatan Laboratorium Sosial (Labsos). Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab tantangan peranan ilmu sosial dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kawasan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.labsos ini diharapkan akan menjadi lokasi pengkajian sekaligus penerapan berbagai teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh LIPI dan lembaga riset lainnya dalam proses pemberdayaan masyarakat, baik bersifat ekonomi, penguatan kelembagaan maupun perbaikan kualitas lingkungan. Kegiatan Labsos ini merupakan kegiatan jangka panjang Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Tahun 2013 merupakan tahun dimulainya kegiatan Labsos, tetapi titik awal kegiatan ini telah dirintis di tahun 2012 melalui pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan hidup masyarakat yang hidup di lokasi Labsos, yaitu di Desa Linggarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Program IPSK Dalam RPJMN Program dasar dan program teknis LIPI diarahkan untuk mendukung pencapaian beberapa Prioritas Nasional sertaprioritas Pembangunan Iptek dalam RPJMN Dalam hal ini Kedeputian Bidang IPSK melakukan kajian Prioritas Nasional 11 (PN 11) yaitu Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi berupa PenelitianPengembangan dan Perlindungan Kekayaan Budaya Kebahasaan dan Kebudayaan Etnis Minoritas: Strategi Pemertahanan dan Dokumentasi.Selain itu, Kedeputian IPSK juga melakukan Kajian Pemilu. Adapun judul penelitiannya sebagai berikut: 1. Pemilu, Demokrasi dan Keindonesiaan. 2. Evaluasi Sistem Pemilu dan Kepartaian dalam Kerangka Demokrasi Presidensial 3. Evaluasi Format Pemilukada menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Efektif. 4. Pemilu dan Sistem Demokrasi dalam Perspektif Perbandingan Negara. 5. Survey Nasional Persepsi Masyarakat Terhadap Demokrasi di Indonesia" RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2012 Kegiatan yang dilakukan Kedeputian Bidang IPSK LIPI pada tahun 2012pada umumnya merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian tahun sebelumnya. Namun demikian, terdapat beberapa kegiatan baru yang mengacu pada kegiatan yang telah direncanakan dalam Renstra Kedeputian Bidang IPSK-LIPI Pelaksanaan kegiatan tahun 2012 dituangkan dalam RKT yang disusun dengan mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan dalam Tabel 2.1. LAKIP IPSK-LIPI

21 Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI 2012 Sasaran Indikator Kinerja Target Meningkatnya kualitas pengetahuan para Peta pendidikan dan jabatan peneliti fungsional 60 Orang Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian Jumlah publikasi ilmiah dan HKI 363 Artikel 103 ISBN Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia Jumlah catatan (record) bahasa dan budaya hampir 9 Buku punah Jumlah penemuan baru (spesies/jenis, bahasa) - Meningkatnya kreatifitas dalam Jumlah kegiatan iptekda menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis 2 Paket Memperkuat jaringan antara LIPI dengan Jumlah kerja sama industri dan pihak terkait lainnya dalam 24 Kerjasama meningkatkan adopsi inovasi Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Meningkatnya akses terhadap pengetahuan Meningkatnya perilaku "rasional" dalam masyarakat Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI Jumlah diseminasi hasil kajian kebijakan yang dipakai Frekuensi interaksi (seminar terselenggara) jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional dan regional Jumlah kegiatan berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI jumlah peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI Jasa Kepakaran Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan 31 Naskah 12 Paket 36 Kali 534 Orang Kali 71 Kali 5 Paket 6 Orang 65 Orang/Kali 5 Paket LAKIP IPSK-LIPI

22 Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) Terbinanya SDM Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas Pembinaan pegawai /sumber daya manusia (SDM) 6 Dokumen 6 Paket 269 Orang 2.7. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Penetapan Kinerja (PK) 2012 disusun berdasarkan RKT 2012 yang disesuaikan dengan anggaran DIPA yang tersedia di Kedeputian Bidang IPSK-LIPI. Oleh karena itu, PK ini merupakan tolak ukur dalam mengevaluasi akuntabilitas kinerja dalam satu tahun anggaran. Target yang dijadikan acuan untuk pencapaian kinerja di tahun 2012 ditunjukkan pada Tabel berikut. Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Kedeputian Bidang IPSK LIPI 2012 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya kualitas Peta Pendidikan dan Jenjang pada pengetahuan para peneliti Jabatan Fungsional 65 Orang Meningkatnya hasil dan Jumlah Publikasi Ilmiah Nasional kapasitas penelitian dan Internasional 374 Publikasi Ilmiah Jumlah Buku Ilmiah 89 Buku Jumlah Publikasi Ilmiah Nasional 230 Artikel Jumlah Publikasi Ilmiah Internasional 55 Artikel Jumlah artikel ilmiah populer di media massa 168 Artikel HKI terdaftar (ISBN) 84 Buku Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis Jumlah buku identifikasi bahasabahasa lokal yang hampir punah (kajian Prioritas Nasional /PN11) Jumlah buku identifikasi cagar budaya/situs (kajian Prioritas Nasional /PN11) Jumlah paket hasil kajian sosial kemanusiaan terkait dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat 6 Buku 3 Buku 2 paket LAKIP IPSK-LIPI

23 Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi Tersediana timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu Nasional Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan Meningkatnya akses terhadap pengetahuan Meningkatnya perilaku "rasional" dalam masyarakat Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance) Jumlah Kerjasama Jumlah dokumen saran kebijakan dan timbangan ilmiah Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai Frekuensi Interaksi dan Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional Pertemuan nasional Pertemuan internasional Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah Jumlah kegiatan/aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI Jumlah peserta aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI Jumlah penerbitan jurnal ilmiah bidang sosial kemanusiaan Jasa Kepakaran Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional Jumlah keanggotaan dalam organisasi ilmiah internasional Partisipasi dalam pertemuan ilmiah regional dan internasional Jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan Jumlah Paket Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Kegiatan yang berkualitas dan akuntabel 24 Kerjasama 13 Saran/Kebijakan 6 Kajian Kebijakan 28Kali 9 Kali 469 Orang/Kali 23 Kali 700 Orang 16 Kali Terbit 81 Orang 19 Organisasi 57 Orang Kali 17 Paket 5 Paket LAKIP IPSK-LIPI

24 Terbinanya Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah dokumen perencanaan yang terselesaikan tepat waktu (PK,Renja, RKT) Jumlah dokumen penganggaran terselesaikan (RKAKL, DIPA, POK) Jumlah dokumen pelaporan yang selesai tepat waktu (Laporan Tahunan, LAKIP) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (laporan triwulan) Status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas (paket laporan keuangan) Jumlah dokumen laporan keuangan yang selesai tepat waktu Pembinaan Sumber Daya Manusia 3 Dokumen 5 Paket 2 Dokumen 4 Kali 5 paket 5 paket 188 Orang LAKIP IPSK-LIPI

25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN BIDANG IPSK-LIPI 2012 Bab III ini menguraikan hasil pengukuran capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan dari Kedeputian BidangIPSK-LIPI tahun 2012 dibandingkan dengan capaian tahun Analisis dilakukan berdasarkan capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan lima satker di bawah Kedeputian Bidang IPSK-LIPI yang terdiri dari Puslit Ekonomi (P2E), Puslit Politik (P2P), Puslit Kependudukan (P2K), Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB), dan Puslit Sumberdaya Regional (PSDR). Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target yang tercantum dalam dokumen Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja dengan realisasi yang berhasil dicapai selama dua tahun tersebut AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja lima satker Kedeputian Bidang IPSK-LIPI merupakan tolok ukur keberhasilan Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dalam menjalankan tugas negara yang telah dirumuskan di dalam Renstra Kedeputian Bidang IPSK-LIPI dan mengacu kepada Renstra LIPI LIPI mentargetkan pelbagai capaian dalam rangka mewujudkan 6 (enam) tujuan LIPI sebagai berikut: 1. Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas, dicapai melalui dua sasaran yaitu sasaran 1 dan Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi, dicapai melalui sasaran 3, 4 dan Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance, dicapai melalui sasaran 6 dan Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanismelalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan, dicapai melalui sasaran 8 dan Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional melalui peningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada tingkat internasional, dicapai melalui sasaran Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan, dicapai melalui sasaran 11, 12 dan 13. LAKIP IPSK-LIPI

26 Oleh karenanya, dalam rangka mewujudkan tujuan untuk menghasilkan karya-karya penelitian ilmu sosial dan kemanusiaan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas, Kedeputian Bidang IPSK merujuk pada 13 sasaran yang telah ditetapkan LIPI sebagai berikut: Sasaran 1: Sasaran 2: Sasaran 3: Sasaran 4: Sasaran 5: Sasaran 6: Sasaran 7: Sasaran 8: Sasaran 9: Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional. Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur daripeningkatan jumlah publikasi dan HKI. Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari jumlah catatan (record) dan spesies baru. Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai. Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional. Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan, yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai. Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional. Meningkatnya perilaku rasional dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI. Sasaran 10: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional, yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah, regional, dan internasional. Sasaran 11: Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan. Sasaran 12: Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good CorporateGovernance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sasaran 13: Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja. Pengukuran tingkat capaian kinerja LIPI dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada indikator sasaran. Untuk memperoleh persentase pencapaian atau realisasi (target) dari masing-masing indikator, digunakan rumus sebagai berikut : LAKIP IPSK-LIPI

27 Persentase tingkat capaian = Realisasi / Rencana (target) x 100 % Target dan capaian terhadap ketiga belas sasaran yang telah ditetapkan LIPI pada tahun 2012 berdasarkan indikator kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini. Target dan realisasi yang tercantum merupakan target dan realisasi hanya untuk tahun 2012, bukan merupakan target sasaran sampai tahun Tabel 3.1 : Target dan capaian kinerja IPSK - LIPI Tahun 2012 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target PK 2012 Realisas i Capaia n (1) (2) (3) (4) % 1 Meningkatnya kualitas pengetahuan Peta Pendidikan dan Jenjang pada Jabatan Fungsional para peneliti - Jumlah SDM peneliti 11 Orang ,00 yang meningkat pendidikannya - Jumlah SDM peneliti yang naik Jabatan Fungsional 48 Orang 37 77,08 2 Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian 3 Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia Jumlah publikasi ilmiah 327 Publikasi ,98 Nasional dan Internasional - Publikasi nasional 277 Buah ,85 (artikel jurnal dan makalah seminar) - Publikasi internasional (artikel Jurnal dan makalah Seminar) 50 Buah ,00 - Jumlah artikel ilmiah Artikel , populer di media massa - HKI terdaftar (ISBN) 100 Buah Buku ,00 - Jumlah buku identifikasi 6 Buku 6 100,00 bahasa-bahasa lokal yang hampir punah (PN 11) LAKIP IPSK-LIPI

28 4 Meningkatnya kreatifitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis 5 Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi 6 Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional 7 Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan 8 Meningkatnya akses terhadap pengetahuan - Jumlah buku identifikasi cagar budaya/situs (kajian PN 11) Jumlah paket hasil kajian sosial kemanusiaan terkait dunia usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat 3 Buku 3 100,00 6 Paket 3 50,00 Jumlah Kerjasama 24 Kerjasama ,67 Jumlah dokumen saran kebijakan dan timbangan ilmiah Jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai Frekuensi Interaksi dan Jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional - Pertemuan nasional terselenggara - Pertemuan internasional terselenggara 27 Saran kebijakan/ naskah ,00 14 Kebijakan 8 57,14 37 Kali 29 78,38 12 Kali ,00 LAKIP IPSK-LIPI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Profile Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penelitian di bidang elektronika

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1

RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI. Revisi 1 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI Revisi 1 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2016 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan hidayah-nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kesatuan Bangsa

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan gagasan yang terjadi di berbagai negara, peranan negara dan pemerintah bergeser dari peran sebagai pemerintah (government) menjadi kepemerintahan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2013 2013 KATA PENGANTAR Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat

Lebih terperinci

LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI

LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI LKj LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI 2014 LAPORAN KINERJA UPT LOKA PENGEMBANGAN SIGNAL DAN NAVIGASI-LIPI KATA PENGANTAR Laporan Kinerja UPT Loka Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO IR. MASHURY WAHAB, M.Eng DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Latar Belakang Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

L1. STRUKTUR ORGANISASI

L1. STRUKTUR ORGANISASI L1. STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PPF-LIPI L2. MATRIKS RENSTRA 2010-2014 LAMPIRAN 2 : RENCANA STRATEGIS PPF LIPI TAHUN 2010-2014 VISI P2F-LIPI adalah: Menjadi pusat penelitian ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2012 TIM PENYUSUN DR. PURWOKO ADHI Rr. WIDHYA YUSI SAMIRAHAYU, SE.,MT DR. GOIB WIRANTO DR. MASHURY DR.IR. YUYU WAHYU, MT SUHANA HERMANA, ST LIA MULIANI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BARRU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2016-2021 BUPATI BARRU, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pembangunan dibidang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Kependudukan di Jawa Timur secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Visi Misi Daerah Dasar filosofi pembangunan daerah Provinsi Gorontalo seperti tercantum dalam RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN

PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN Oleh : NAMA : HASIS SARTONO, S.Kom NIP : 19782911 200312 1 010

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL Halaman Judul LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL KATA PENGANTAR Badan SAR Nasional merupakan Institusi Pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesuksesan sebuah penyelenggaraan tugas pemerintahan, terutama pada penyelenggaraan pelayanan public kepada masyarakat sangat tergantung pada kualitas SDM Aparatur.

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014 BADAN SAR NASIONAL JAKARTA, MARET 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii iii BAB I PENDAHULUAN....

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan atau lembaga tentu ingin mencapai tujuan. Salah satu komponen terpenting yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan tersebut adalah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan (BAPPEDA) Kabupaten Bangkalan Tahun 2015 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas target kinerja yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci