BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah hadir dalam kehidupan masyarakat sejak dasawarsa terakhir di abad XX (Steger, 2008). Hal ini salah satunya ditandai dengan munculnya perdagangan bebas dalam perekonomian masyarakat, termasuk masyarakat di Indonesia. Tentu saja, globalisasi membawa pengaruh terhadap berbagai sendi kehidupan ekonomi masyarakat seperti munculnya persaingan bisnis yang sangat ketat. Seperti dinyatakan Sampurno (2010), globalisasi dan era pasar bebas telah menciptakan persaingan yang sangat tajam di hampir semua industri. Sebagai konsekuensinya, perusahaan-perusahaan harus melakukan aksi dan respons untuk menghadapi persaingan di pasar yang sangat dinamis ini di sepanjang waktu. Dibebaskannya berbagai jenis usaha yang bermunculan, baik untuk bidang produk barang maupun jasa, membuat setiap perusahaan harus menyusun cara-cara tertentu yang responsif agar usahanya mampu memenangkan persaingan. Semua perusahaan harus mempersiapkan diri untuk mampu muncul, bersaing, bertahan, dan menjadi yang terdepan dalam bidangnya. Dengan kata lain, setiap perusahaan memerlukan suatu strategi bisnis yang tepat agar keberadaan usahanya terakui dan memiliki keunggulan saing dan keunggulan banding. Kebutuhan terhadap strategi bisnis yang tepat ini dirasakan pula dalam usaha jasa penyiaran. Industri pertelevisian di Indonesia yang semakin berkembang pesat ditandai dengan muncul dan berkembangnya stasiun-stasiun penyiaran televisi. Di satu sisi hal ini memberi keuntungan bagi masyarakat dalam hal terbukanya akses informasi dan hiburan. Di sisi lain, munculnya sejumlah stasiun penyiaran televisi ini memunculkan persaingan yang semakin ketat. Dalam hal ini, setiap stasiun televisi berusaha meningkatkan daya saingnya agar dapat menjadi media tontonan pilihan bagi pemirsa (Lestari, 2008). 1

2 2 Catatan sejarah pertumbuhan industri televisi di Indonesia menunjukkan bahwa dunia televisi di Indonesia diawali dengan stasiun televisi nasional bernama TVRI (Televisi Republik Indonesia). Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan dari stasiun televisi swasta yakni RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut berdiri stasiun televisi SCTV (Surya Citra Televisi Indonesia), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) dan ANTV (Andalas Televisi). Kehadiran RCTI, SCTV, TPI dan ANTV membawa perubahan dinamik dalam dunia kepenyiaran, baik dalam hal mutu siarannya maupun waktu penayangannya. Pada periode waktu selanjutnya, di Indonesia muncul sejumlah stasiun televisi swasta yang lain seperti Indosiar, Trans TV, Trans 7, Global TV, Metro TV, dan TV One (Ardianto, 2004). Kemunculan stasiun-stasiun televisi diatas telah mengundang munculnya rumah-rumah produksi atau biasa disebut production house (PH) yang turut meramaikan arena pertelevisian. Menurut Persatuan Perusahaan Film Indonesia, rumah produksi merupakan sebuah badan usaha yang mempunyai organisasi dan keahlian dalam memproduksi program-program audio dan audio visual untuk disajikan melalui media elektronik. Hasil produksi suatu rumah produksi merupakan program-program yang ditayangkan baik untuk acara televisi, film layar lebar, video klip, maupun iklan media elektronik. Menurut Departemen Perdagangan Indonesia, rumah produksi termasuk ke dalam industri kreatif atau lebih tepatnya subsektor industri film, video, dan fotografi. Industri kreatif sendiri didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteran serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi dan daya cipta dari individu tersebut (Larinka, 2012). Beragam dan variasinya bentuk acara yang disiarkan oleh stasiun televisi, sebagian besar merupakan hasil karya kreativitas produk rumah produksi dengan bentuk acara yang dihasilkan misalnya adalah sinetron, reality show, program berita, film televisi, talk show, maupun iklan. Tercatat, saat ini telah muncul dan beroperasi di Indonesia antaranya seperti MD Enterteiment, Sinemart, Starvision, Multivision Plus, dan PT Layar Production. Menurut data yang ada pada Direktorat Industri Perfilman jumlah usaha perfilman dari rumah produki di Indonesia terus mengalami perkembangan setiap tahun nya. Sampai pada tahun 2012 jumlahnya mencapai perusahaan (lihat Gambar 4.1). Hal ini tentunya menimbulkan persaingan yang sangat ketat

3 3 antarrumah produksi di Indonesia, karena setiap rumah-rumah produksi selalu berlomba untuk membuat sebuah program acara atau film yang menarik agar unggul dari para pesaingnya. Sumber: Direktorat Industri Perfilman, Gambar 1.1 Total Perkembangan Usaha Perfilman Tahun PT Layar Production yang merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang rumah produksi. PT Layar Production mengawali kiprahnya pada tahun 2002 dengan visi realitas, integritas, dan akuntabilitas yang diposisikan sebagai arah dan kekuatan perusahaan untuk meraih kemenangan dan keunggulan kompetitif. Visi ini dijabarkan dalam misi perusahaan yaitu meraih keberhasilan perusahaan melalui kerja kreatif, inovatif, dan kompetitif yang dikenal masyarakat serta mencapai karya tinggi dalam rangka mengantarkan nilai luhur untuk memberi edukasi, informasi, dan hiburan kepada masyarakat. Produk yang dihasilkan oleh PT Layar Production adalah sinetron, sitkom, infoteiment, reality show, iklan televisi, video clip, dan film layar lebar. Dilihat dari usianya, perusahaan memiliki usia yang telah matang dan telah berkiprah selama sebelas tahun di industri kreatif. Tentunya perusahaan ini dapat dipandang sudah mempunyai pengalaman dalam bidangnya. Namun demikian, usia matang perusahaan ini nampaknya belum membuat PT Layar Production menjadi salah satu rumah produksi terbaik di Indonesia. Hal ini disebakan karena produksi-produksi yang dihasilkan oleh perusahaan ini belum banyak yang berhasil.

4 4 Ketidakberhasilan ini di antaranya diakibatkan oleh kurangnya tim kreatif pada perusahaan dan belum adanya kontrol kualitas yang ketat antara tim kreatif dengan tim produksi. Padahal, sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri kreatif, tim kreatif dan produksi merupakan nyawa di dalam suatu produksi karena pengimplementasian kreatif program sangatlah penting untuk menghasilkan produk program-program acara yang menarik, inovatif, dan mampu menjadi program acara unggulan bagi penonton, sehingga bisa mencapai hasil yang maksimal dari bisnis rumah produksi itu sendiri untuk meraih sebuah keunggulan kompetitif terhadap para pesaingnya. Rumah produksi dalam menjalankan kegiatan utamanya bergantung pada perusahaan-perusahaan pemasok bahan baku. Salah satu bahan baku vital yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah film adalah alat-alat shooting atau produksi film seperti kamera, pencahayaan (lighting). Dengan melihat kepentingan dari alatalat shooting tersebut, PT Layar Production juga membuka penyewaan peralatan shooting yang mulai beropeasi pada tahun Dalam hal ini, perusahaan telah menerapkan strategi integrasi ke belakang dengan mengupayakan kendali yang lebih besar atas pemasok untuk peralatan shooting, dimana hal ini merupakan salah satu kekuatan dari perusahaan. Namun demikian, dibukanya bisnis penyewaan peralatan shooting ini menyebakan perusahaan menjadi tidak fokus pada bisnis intinya yaitu rumah produksi. Menurut Direktur Utama PT Layar Production, hal ini dilakukan untuk menambah pendapatan perusahaan. Hasilnya dapat disebut memuaskan dan perusahaan berhasil memiliki pelanggan-pelanggan yang setia, apalagi jumlah perusahaan penyewaan alat-alat shooting belum banyak. Peralatan shooting PT Layar Production yang disewakan pun cukup lengkap. Dengan dibukanya usaha yang baru ini, bukan berarti tidak muncul masalah-masalah baru yang dihadapi perusahaan, karena mau tidak mau perusahaan juga harus memikirkan perkembangan dari berlangsungnya bisnis jasa penyewaan peralatan shooting nya. Masalah yang dihadapi dalam bagian penyewaan peralatan shooting ini seperti kurangnya kegiatan promosi yang intensif, dan adanya beberapa alat yang belum lengkap dan belum diperbarui dengan model terkini. Mirip dengan persoalan yang dihadapi PT Layar Production, Larinka (2012) menjelaskan, di dalam tesisnya yang berjudul Analisis strategi bersaing PT Sinemart Indonesia yang membahas tentang perusahaan rumah produksi, PT Sinemart menggunakan strategi diferensiasi. Perusahaan terus mencari ide-ide cerita

5 5 inspirasional yang sesuai dengan selera masyarakat, Larinka menyarankan agar PT Sinemart Indonesia perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing serta faktor eksternal lainnya dalam merumuskan strategi yang tepat. Selain itu, PT Sinemart juga perlu mengetahui sumber daya manusia mana yang dapat menjadi keunggulan bisnis peusahaan dengan melakukan analisis SWOT untuk mengetahui keadaan internal perusahaan. Hasil dari penelitian yang dilakukan Larinka menghasilkan bahwa strategi diferensiasi tidak dapat mencapai performa yang unggul dalam menciptakan keunggulan bersaing kecuali jika nilainya kepada konsumen melebihi biayanya. Strategi ini perlu didukung oleh strategi fungsional yang tepat sehingga memberi manfaat yang maksimal ke rantai nilai perusahaan. Persoalan yang dihadapi PT Layar Production tentunya memerlukan suatu solusi agar keberadaan dan dinamika bisnisnya dapat diperhitungkan di tengah ketat nya persaingan yang ada, untuk meraih keunggulan kompetitif perusahaan serta tercapainya misi dari perusahaan. Dengan menyadari bahwa strategi bisnis merupakan kekuatan utama dalam menjalankan sebuah perusahaan. PT Layar Production membutuhkan strategi bisnis baru yang tepat yang dapat mencakup strategi pembenahan dan pengembangannya secara internal dan eksternal. Faktorfaktor internal dan eksternal inilah yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi bisnis baru untuk bisnis PT Layar Production ini sekarang dan di masa depan. Untuk merumuskan strategi bisnis yang tepat dibutuhkan pendekatan manajemen yang tepat pula (Suryana, 2010). Proses perumusan strategi bisnis tersebut diawali dengan tahap dengan tahap masukan (input stage), tahap pencocokan (matching stage), dan selanjutnya dengan tahap keputusan (decision stage). Untuk usaha ini, PT Layar Production diharapkan bisa menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada agar dapat mengatasi kelemahan, kuat menghadapi ancaman dalam persaingan, serta memiliki keunggulan tersendiri. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang strategi bisnis dengan judul Analisis Strategi Bisnis dalam Memperoleh Keunggulan Kompetitif Perusahaan Pada PT Layar Production. Penelitian yang dijalankan ini kiranya nanti dapat menghasilkan strategi bisnis yang tepat untuk direkomendasikan kepada perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat antara rumah produksi di Indonesia.

6 6 1.2 Formulasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kondisi lingkungan eksternal pada PT Layar Production? 2. Bagaimana kondisi lingkungan internal pada PT Layar Production? 3. Bagaimana rekomendasi strategi bisnis terbaik yang dapat diterapkan oleh PT Layar Production agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif? 1.3 Ruang Lingkup Di dalam manajemen strategis ada tahap perumusan, implementasi, dan evaluasi. Namun ruang lingkup dalam penelitian ini hanya pada tahap perumusan strategi saja, yaitu dengan merumuskan tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap keputusan, maka bisa diberikan rekomendasi strategi bisnis kepada PT Layar Production. Sedangkan implementasi dari perumusan strategi tersebut diserahkan kepada kebijakan PT Layar Production. Kemudian ruang lingkup yang kedua dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner kepada level manajemen atas di PT Layar Production. 1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian tentang Analisis Strategi Bisnis dalam Memperoleh Keunggulan Kompetitif Pada Perusahaan PT Layar Production ini adalah: 1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan eksternal pada PT Layar Production. (T-1) 2. Untuk mengetahui kondisi lingkungan internal pada PT Layar Production. (T-2) 3. Untuk memberikan rekomendasi strategi bisnis terbaik yang dapat diterapkan oleh PT Layar Production agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. (T-3)

7 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat dipetik dari dilakukannya penelitian ini dapat dirinci sebagai manfaat: 1. Bagi Penulis: Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam memahami konsep strategi bisnis serta dalam menganalisis strategi bisnis suatu perusahaan dan menambah pengetahuan di dalam membuat penelitian yang baik dan benar. 2. Bagi Perusahaan: Memberikan informasi tentang strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh PT Layar Production dan membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan. 3. Bagi Pembaca: Memberikan informasi dan pengetahuan dalam merumuskan strategi bisnis yang tepat dan sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 1.5 Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu yang tersaji dalam berbagai jenis pustaka acuan merupakan landasan penting dalam menyusun kerangka permikiran suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kompleksitas, koneksitas, dan kontekstualitas penelitian-penelitian lain yang mirip dan telah dilakukan, sehingga darinya dapat ditarik suatu manfaat yang tepat untuk menyusun kerangka pemikiran yang lebih sesuai dan lebih tepat dengan persoalan yang diajukan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang diambil dari artikel jurnal ilmiah. 1. Journal Strategic Planning in Iran Milk Industries Penulis : Farangis Siavashan dan Ali Khari Ket : World Applied Sciences Journal 17 (1): 66-74, 2012 ISSN Industri susu di Iran merupakan salah satu industri utama dalam industri makanan yang dalam kehidupan industrinya dihadapkan pada berbagai masalah langsung maupun tidak langsung. Adanya faktor-faktor di luar organisasi, membuat Pegah, salah satu perusahaan susu di negara ini, perlu mengembangkan dan

8 8 melaksanakan perencanaan dan program pengelolaan yang efektif dan efisien guna memperoleh lebih banyak kesadaran dari dalam dan luar organisasi serta mempromosikan posisi saat ini di antara pesaing. Penelitian Siavashan dan Kari dilakukan dengan menggunakan metode survei deskriptif. Analisis mereka lakukan dengan didasarkan pada Model Perencanaan Strategis Komprehensif David karena metode ini adalah salah satu yang paling umum dan merupakan metode perencanaan strategis yang dipandang paling unggul. Langkah penyusunan perencanaan strategis berdasarkan Model David yaitu 1) Input Stage yang terdiri dari Matriks IFE, Matriks CPM, Matriks EFE, 2) Matching Stage terdiri dari Matriks SWOT, Matriks SPACE Matriks IE, 3) Decision Stage yaitu Matriks QSPM. Hasil analisis yang dilakukan terhadap perusahaan susu Pegah mengantar pada rekomendasi strategi bahwa dalam meningkatkan produktivitas (efisiensi) organisasi perlu dilakukan penetrasi pasar, diversifikasi pasar, dan peningkatan kualitas produk sehingga kehadiran di pasar luar negeri menjadi mungkin. Kebutuhan terhadap upaya pemecahan masalah yang dihadapi PT Layar Production pada umumnya sama dengan yang dihadapi perusahaan susu Pegah di Iran. Perbedaan antara bahan makanan yang dihasilkan perusahaan Pegah dan konten media yang dihasilkan PT Layar Production cenderung terjadi pada masalah jenisnya, sementara untuk kebutuhan akan kualitas produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi pasar pada dasarnya memiliki kemiripan. Model Perencanaan Strategis Komprehensif David dengan tiga tahapnya dapat dipakai untuk menghasilkan rekomendasi strategi untuk PT Layar Production. 2. Journal Strengths, weaknesses, opportunities and threats (SWOT) analysis for farming system businesses management: Case of wheat farmers of Shadervan District, Shoushtar Township, Iran Penulis : Ahmad Reza Ommani Ket : African Journal of Business Management Vol. 5(22), pp , 30 September, ISSN Dalam penelitiannya ini, Ommami menjelaskan bahwa di semua negara, praktek pertanian memainkan peran penting dalam keamanan makanan. Pertumbuhan penduduk menjadi alasan utama untuk peningkatan kebutuhan pangan dan menempatkan tambahan tekanan pada sumber daya alam. Negara-negara dengan pertumbuhan penduduk yang cepat menghadapi tantangan yang sangat sulit dalam menjamin keamanan pangan. Dengan demikian, perlu digunakan analisis SWOT

9 9 untuk mengidentifikasi strategi untuk pembangunan pertanian, terutama dalam sistem pertanian. Teknik analisis SWOT digunakan untuk menunjukkan kendala saat ini dan kemungkinan masa depan manajemen sistem bisnis pertanian di daerah pedesaan di kabupaten Shadervan, Shouahtar Township, Iran. Tahap-tahap analisis terdiri dari 1) merancang Matriks faktor eksternal (EFE) dan faktor internal (IFE), 2) menganalisis Matriks SWOT, 3) Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE), merancang Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM), dan 4) mengidentifikasi Strategi Prioritas. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukannya, Ommami menjelaskan tentang strategi untuk manajemen sistem pertanian yang diprioritaskan, yang terdiri dari pengembangan dari peluang kemiskinan pasar lokal dan infrastruktur, penanaman tanaman dengan nilai ekonomi yang tinggi, pengembangan dukungan pemerintah, mempersiapkan rencana strategis untuk pengembangan pertanian organik, mempertimbangkan kualitas tanaman, mempertimbangkan keberlanjutan indeks pertanian, menggunakan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan pengembangan program penyuluhan berdasarkan kebutuhan petani. Penelitian Ommami secara jelas menunjukkan langkah-langkah dalam melakukan analisis untuk penyusunan strategi pertanian. Langkah-langkah analisis ini kiranya dapat diadopsi untuk diterapkan dalam penelitian ini, meskipun objek penelitian yang dilakukan dalam studi ini adalah rumah produksi yang erat terkait dengan industri konten media massa dan industri pertelevisian. 3. Journal The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied to a Retail Computer Store Penulis : Meredith E. David, Forest R. David, dan Fred R. David Ket : The Coastal Business Journal Spring 2009: Volume 8, Number 1 Penelitian ini menggunakan Matriks Kuantitatif Perencanaan Strategis (QSPM) sebagai alat analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi bagi perusahaan retail komputer. Secara jelas, penelitian mereka menyajikan tentang alasan dan cara QSPM digunakan perusahaan retail computer dalam membuat perencanaan strategis. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa penilaian eksternal dan internal untuk kegiatan bisnis retail computer memerlukan Faktor Eksternal Matriks Evaluasi (EFEM) dan Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) dalam mengevaluasi strategi alternatif dengan memanfaatkan informasi internal dan eksternal yang ada.

10 10 Kebutuhan untuk melihat faktor eksternal dan internal ini pun dipandang perlu diobservasi dalam mengatasi persoalan strategi bisnis perusahaan PT Layar Production. Kompetisi bisnis yang ketat antarrumah produksi yang dihadapi PT Layar Production pun perlu disidik faktor eksternal dan internalnya secara menyeluruh. Dalam pengertian ini, persoalan yang dihadapi PT Layar Production akan diteliti sisi internalnya guna memeroleh gambaran yang lebih pasti dan agar dapat digunakan untuk menciptakan kekuatan dalam menghadapi persoalanpersoalan yang timbul dari faktor eksternal. 4. Journal The Strategic Choice of Core Competitiveness in Power Generating Enterprises: Knowledge Management Penulis : Qin Li, Xin Li, dan Ping Zhou Ket : International Journal of Business and Management, Vol. 5, No. 8; August 2010 Persaingan yang semakin tajam telah terjadi dalam industri pembangkit listrik sejak adanya reformasi sistematik Cina dalam penyediaan tenaga listrik. Dengan sendirinya, perusahaan pembangkit listrik di Cina perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing inti usahanya untuk bertahan hidup pada persaingan pasar yang terjadi. Perusahaan pembangkit listrik sangat perlu menerapkan manajemen pengetahuan untuk meningkatkan daya saing utamanya agar dapat mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Dalam penelitian mereka, Qin Li, Xin Li dan Zhou menjelaskan konotasi dan karakteristik manajemen pengetahuan dan daya saing perusahaan listrik pembangkit inti. Kemudian mereka menganalisis lingkungan kompetitif dari perusahaan pembangkit listrik dengan mendasarkan analisis mereka pada Porter's Competition Model. Kemudian mereka membuat analisis SWOT pada pelaksanaan manajemen pengetahuan untuk meningkatkan daya saing utama perusahaan pembangkit listrik. Berdasarkan analisis mereka, dalam rangka mempertahankan pembangunan berkelanjutan di lingkungan pasar dengan persaingan yang semakin tajam, perusahaan pembangkit listrik Cina diharuskan untuk belajar tentang lingkungan pasar dan daya saing inti yang unik. Kebanyakan perusahaan yang diteliti sepakat bahwa pengetahuan adalah dasar dari keunggulan kompetitif karena budidaya dan promosi daya saing perusahaan inti tergantung pada manajemen pengetahuan yang efektif. Analisis SWOT pada manajemen pengetahuan dalam penelitian ini sampai

11 11 batas tertentu memberi kontribusi dalam mempromosikan daya saing perusahaan dengan menggunakan manajemen pengetahuan. Penelitian tentang strategi bisnis yang akan dilakukan terhadap PT Layar Production pada dasarnya memiliki lingkup persoalan yang mirip dengan ketatnya persaingan antarusaha penyedia tenaga listrik di Cina. Model Kompetisi Porter yang digunakan untuk menganalisis kiranya dapat pula diterapkan dalam analisis terhadap permasalahan yang dihadapi PT Layar Production. Dapat diduga, manajemen pengetahuan pun akan sangat diperlukan oleh PT Layar Production dalam membenahi strategi bisnisnya. 5. Journal Porter s Model of Generic Competitive Strategies Penulis : Orges Ormanidhi dan Omer Stringa Ket : Business Economics; Jul 2008; 43, 3; ProQuest Research Library pg. 55 Penelitian ini menjelaskan tentang perilaku kompetitif suatu perusahaan yang merupakan topik penting bagi para praktisi, teoris, dan pembuat kebijakan. Di antara penjelasan perilaku perusahaan yang mereka kemukakan adalah Model Michael Porter. Mereka telah menyajikan model ini bersama dengan beberapa pendekatan alternatif yaitu terdiri dari Struktur-Perilaku-Kinerja, Organisasi Baru Industri dan Teori Permainan, Sumber Daya Berbasis Perspektif, dan Proses Pasar Ekonomi. Dalam diskusi komparatif, mereka mendukung penggunaan model Porter untuk mengevaluasi perilaku kompetitif perusahaan dan telah memilih untuk berkonsentrasi pada model Porter karena mereka melihat model Porter sebagai sebuah wawasan dan pendekatan nyaman untuk analisis perilaku kompetitif perusahaan. Alasan Ormanidhi dan Stringa untuk popularitas model ini karena model ini memiliki struktur yang jelas, kelayakan, kejelasan, kesederhanaan, umum, dan saling melengkapi untuk dua pendekatan utama lainnya. Mereka menemukan model Porter untuk menjadi pendekatan yang mudah untuk keunggulan kompetitif perusahaan dan strategi. Strategi yang direkomendasikan adalah lower cost atau cost leadership. Model Michael Porter dalam studi yang dilakukan Ormanidhi dan Stringa dapat membantu mereka untuk menunjukkan keunggulan kompetitif perusahaan dan pemilihan strategi bisnis yang sesuai. Dengan menerapkan pilihan model yang sama, penelitian ini akan mencoba mengkaji strategi bisnis dalam atmosfir persaingan yang ketat seperti yang dihadapi PT Layar Production dalam bisnis industri kontennya.

12 12 Titik tekan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian Ormanidhi dan Stringa adalah situasi persaingan bisnis yang ketat yang ada dalam bisnis rumah produksi di Indonesia. 6. Jurnal Strategi Bisnis pada PT Wirapati Garuda Paksi Penulis : Rina Astini dan Rizcky Adhiprasetyo Ket : Journal The Winners, Vol. 11 No. 1, Maret 2010: Penelitian ini membahas Strategi Bisnis pada PT Wirapati Garuda Paksi. Secara fisik, PT Wirapati Garuda Paksi (WGP) adalah perusahaan swasta yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di Bidang Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan (BUJPP) dalam penjagaan (guarding). Banyak tantangan timbul dari lingkungan eksternal seperti kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil, persaingan sesama perusahaan, dan masuknya perusahaan asing. Untuk menghadapi persoalan-persoalan ini, strategi bisnis yang tepat dan efektif dipandang dapat menjadi alat yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada. Perencanaan strategi bisnis merupakan syarat mutlak bagi perusahaan yang ingin tetap bertahan di masa mendatang.metode penelitian yang mereka lakukan adalah deskriptif dengan menerapkan teknik pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait di dalam perusahaan. Data yang mereka peroleh dianalisis melalui tiga tahap, yakni tahap masukan, pencocokan, dan keputusan. Hasil akhir penelitian ini mengantar pada kesimpulan bahwa usulan strategi bisnis yang efektif untuk PT Wirapati Garuda Paksi berdasarkan Matriks QSPM adalah Strategi Penetrasi Pasar yang dinilai dapat mengurangi risiko bisnis perusahaan yang timbul akibat adanya perubahan yang signifikan pada lingkungan eksternal perusahaan. Upaya pengembangan strategi bisnis yang perlu dilakukan PT Layar Production kiranya perlu pula memikirkan tentang usaha mengurangi risiko bisnis perusahaan akibat adanya perubahan pada lingkungan eksternal saat PT Layar Production. 7. Jurnal Evaluasi dan Rekomendasi Strategi Bisnis pada Divisi LPP-TVRI Penulis : Hartiwi Prabowo, Pona Nurhanka, Sri Budi Utami Nur Hasanah Ket : BINUS Business Review Vol.1 No.1 Mei 2010: Seperti diketahui, TVRI merupakan stasiun televisi yang pertama di Indonesia yang pada saat ini justru dipandang kurang mampu dalam menyuguhkan beragam acara yang diminati masyarakat. Dalam upaya meningkatkan kembali daya saing stasiun TVRI di sektor industri pertelevisian, diperlukan strategi bisnis yang

13 13 mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan perkembangan teknologi yang terjadi secara cepat dan globalisasi ekonomi. Penelitian mereka dilakukan untuk memberi usulan pada divisi pengembangan dan penyiaran dengan mengevaluasi strategi bisnis yang telah dilakukan dan mengusulkan strategi bisnis yang dapat memperbaiki daya saing perusahaan. Teknik analisis yang mereka gunakan adalah matriks Internal Eksternal, matriks SWOT, matriks Grand Strategy, dan matriks QSPM. Hasil penelitian dengan mengevaluasi kondisi internal perusahaan dan menganalisis faktor eksternal yang terkait menunjukkan bahwa strategi bisnis yang sesuai untuk LPP TVRI adalah strategi pengembangan produk, di antaranya dengan menambah acara-acara baru yang lebih inovatif dan kreatif sehingga mampu menjadi program acara unggulan bagi pemirsa TV.Persoalan yang dihadapi TVRI pada dasarnya mirip dengan persoalan yang dihadapi PT Layar Production. Stagnasi produksi PT Layar Production tak berbeda jauh dengan kemandegan kreativitas yang dilakukan TVRI dalam menghasilkan program acara siaran. Penelitian strategi bisnis PT Layar Production setidaknya dapat mengadopsi penggunaan matriks yang sama dalam melakukan analisis nantinya. Berdasarkan keseluruhan gambaran penelitian terdahulu di atas mengantar pada landasan yang dipakai untuk penelitian strategi bisnis PT Layar Production. Beberapa butir penting yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah pertimbangan tentang perlunya model perumusan strategis komprehensif David dengan input stage, matching stage, dan decision stage. Penulis akan melakukan penelitian dengan metode yang sama, yaitu metode analisis SWOT. Yang kemudian menggunakan model perumusan strategis komprehensif David, yaitu tahap pertama adalah tahap input yang terdiri dari Matriks EFE, Matriks CPM, dan Matriks IFE. Kemudian tahap kedua adalah tahap pencocokan terdiri dari Matriks SWOT, Matriks BCG, Matriks IE, dan Matriks Strategi Besar. Selanjutnya tahap ketiga adalah tahap keputusan yaitu Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM). Peneliti menggunakan ketujuh matriks tersebut untuk memformulasikan strategi pada PT Layar Production dalam rangka memperoleh keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan industri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat era globalisasi saat ini, terjadi perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik dalam bidang sosial, budaya, politik, hingga bidang ekonomi. Perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa sampah, khususnya sampah plastik saat ini telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat pada umumnya dan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku pelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.sebuah pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia.hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, peranan desain grafis dalam bidang usaha sangat di butuhkan berdasarkan data dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekaf) pada tahun 2013 tercatat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Industri Percetakan Sumber: kementrian perindustrian 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Industri Percetakan Sumber: kementrian perindustrian 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percetakan merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar di atas kertas, kain, dan permukaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sekarang ini terus meningkat. Banyak bisnis dan perusahaanperusahaan baru yang terus tumbuh secara pesat dan memasuki persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan dan dituntut untuk memiliki daya saing yang kompetitif. Hal ini penting karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan dengan kata lain

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia adalah industry garment, pengembangan garmen atau pakaian jadi merupakan kunci dari peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kaca di Indonesia tumbuh seiring dengan meningkatnya industri otomotif dan properti di Indonesia. Dalam industri otomotif, produk kaca digunakan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesaingan bisnis di Indonesia pada jaman ini semakin ketat dan berkembang dengan pesat antara perushaan satu dengan perusahaan lain nya. Pada perusahaan flexible packaging

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri media di Indonesia sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Dengan keberadaan industri media tersebut tentunya akan berdampak pada potensi penerimaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ibadah haji dan umroh adalah ibadah

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan Negara Indonesia. Faktanya, faktor penentu kemajuan perekonomian suatu Negara tidak lagi semata-mata

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu untuk mengikuti perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Untuk mengikuti perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Dengan semakin majunya pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan sektor industri yang semakin pesat, baik industri migas maupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, kondisi persaingan dalam dunia bisnis terus meningkat. Tentunya setiap perusahaan mendapat tantangan untuk memliki keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIK MEDIA TELEVISI DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI LOKAL Studi pada PT. Padang Media Televisi SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGIK MEDIA TELEVISI DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI LOKAL Studi pada PT. Padang Media Televisi SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGIK MEDIA TELEVISI DALAM PERSAINGAN DI INDUSTRI MEDIA TELEVISI LOKAL Studi pada PT. Padang Media Televisi SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata nasional Indonesia tumbuh sangat luar biasa. Frekuensi bepergian menggunakan alat transportasi udara, darat dan laut sangat tinggi yang didominasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini semakin meningkat. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif menghadapi pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Konsumsi Makanan Ringan Global 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Konsumsi Makanan Ringan Global 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia terdiri dari tiga kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan papan. Pangan atau makanan adalah kebutuhan yang sangat erat hubungannya dengan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi informasi salah satunya televisi sebagai audio visual yang memanjakan pemirsa dengan berbagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. Pasar dibedakan menjadi dua yaitu, pasar modern (supermarket dan hypermarket) dan pasar

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif dapat dibilang merupakan salah satu industri paling menjanjikan dan diminati para pebisnis di era global saat ini terutama di negeri kita tercinta

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING SKRIPSI Oleh Emier Arya Pratama 1100015565 Email : emierarya@gmail.com Rezki Ramadhansyah - 1100024804 Email

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang LPG (Liquid Petrolium Gas) adalah salah satu komoditas sektor migas yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero). Pada awalnya produk LPG ini hanya dikemas dalam bentuk

Lebih terperinci

PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph.

PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph. PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP. 3108207011 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph. D Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS Surabaya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan global yang semakin lama semakin kuat menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan global yang semakin lama semakin kuat menyebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan global yang semakin lama semakin kuat menyebabkan pembangunan semakin lama semakin cepat. Dulu gedung bertingkat sangat jarang ditemui, namun seiring dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

yang sangat luas dan tidak terbatas pada waktu.

yang sangat luas dan tidak terbatas pada waktu. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi global yang semakin pesat, penggunaan teknologi menjadi kebutuhan penting dalam persaingan antar perusahaan dan untuk menjaga hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sudah banyak tumbuh dan berkembang berbagai jenis usaha, baik yang kecil maupun besar. Namun untuk bertahan dan bersaing perusahaan harus bekerja lebih maksimal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA 100.2 FM AMIRAH RADIO Fadly Syaputra Nainggolan 1000843412 Indra Hendriyadi 1000889350 Hartiwi Prabowo, SE., MM. D2200 PT.Amirah Radio Jalan Hos Cokro Aminoto Blok D 2-3 CBD

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

STRATEGI BISNIS PADA PT WIRAPATI GARUDA PAKSI

STRATEGI BISNIS PADA PT WIRAPATI GARUDA PAKSI STRATEGI BISNIS PADA PT WIRAPATI GARUDA PAKSI Rina Astini ; Rizcky Adhiprasetyo 2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, Jln. Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat 650 2 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung abad 20 ini telah merubah cara pandang dan perilaku masyarakat dunia dalam melakukan interaksi.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia industri di Indonesia saat ini semakin berkembang, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia industri di Indonesia saat ini semakin berkembang, hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dunia industri di Indonesia saat ini semakin berkembang, hal ini dapat di lihat pada data kementrian perindustrian. Perkembangan industri di Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI)

ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI) ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI) SKRIPSI Oleh Muhammad Danny 1301061126 Email : muhammaddanny17@gmail.com Dosen Pembimbing Cecep Hidayat, Drs.,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT KANSAI PRAKARSA COATINGS (KANSAI PAINT) UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS DI INDONESIA Paramitha Puspasari Fenris_Potion@hotmail.com Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, Drs.,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci