MODIFIKASI SISTEM NAVIGASI OTOMATIS PENGENDALIAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN LAHAN KERING ANDREAS GONZALES LEPA RATU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODIFIKASI SISTEM NAVIGASI OTOMATIS PENGENDALIAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN LAHAN KERING ANDREAS GONZALES LEPA RATU"

Transkripsi

1 i MODIFIKASI SISTEM NAVIGASI OTOMATIS PENGENDALIAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN LAHAN KERING ANDREAS GONZALES LEPA RATU DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2 ii

3 iii PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Modifikasi Sistem Navigasi Otomatis Pengendalian Traktor Untuk Pengolahan Lahan Kering adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Januari 2014 Andreas Gonzales Lepa Ratu NIM F

4 iv ABSTRAK ANDREAS GONZALES LEPA RATU. Modifikasi Sistem Navigasi Otomatis Pengendalian Traktor Untuk Pengolahan Lahan Kering. Dibimbing oleh I DEWA MADE SUBRATA. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan mengenai pengembangan sistem kemudi otomatis pada traktor pertanian menggunakan navigasi GPS (Rahman, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah menyempurnakan algoritme dari penelitian sebelumnya (Rahman, 2013) untuk navigasi otomatis mengikuti jalur pengolahan lahan kering. Pengujian lapangan dilakukan dalam dua tahap yaitu uji lintasan lurus tanpa menggunakan implemen dan uji kinerja pengolahan lahan dengan menggunakan implemen bajak rotari. Hasil dari uji lintasan lurus tanpa perubahan komponen mekanik dan tanpa menggunakan implemen menunjukkan simpangan rata-rata 8.62 cm dan simpangan terbesar cm, hasil ini lebih baik dari hasil uji penelitian Rahman (2013) karena simpangan ratarata menurun 28.17%. Pengoperasian dengan menggunakan implemen mengikuti jalu pengolahan lahan kering menghasilkan simpangan rata-rata pada lintasan lurus adalah 6.9 cm dan simpangan terbesar cm, hasil ini menunjukkan bahwa simpangan rata-rata menurun 61.45% dari hasil penelitian Rahman (2013). Dalam penelitian ini dikembangkan mekanisme baru yaitu mekanisme transmisi maju mundur untuk mendukung pergerakan traktor mengikuti jalur pengolahan lahan kering dan pemisahan mekanisme rem kanan dan kiri dengan hasil kinerja radius putar 1.5 m. Kata kunci: algoritme, navigasi otomatis, traktor. ABSTRACT ANDREAS GONZALES LEPA RATU. Modification of Automatic Navigation System On Controlling Tractor For Dry Land Tillage. Supervised by I DEWA MADE SUBRATA. This is the advanced research concerning to the development of automatic steering system on tractor with Global Positioning System navigation (Rahman, 2013). The purpose of this research is to improve algoritm from the previous research (Rahman, 2013) for the automatic navigation following the dry land tilling trajectory. The field test has been carried out in two steps, they are test of straight line without using implement and dry land tilling test using rotary tiller. Result of the straight line test without any mechanical component changes and without using implement, shows the average error 8.62 cm and maximum error cm, this result is much better than the previous one by Rahman (2013) because of 28.17% average error decrease. Operation by rotary tiller following the dry land tilling trajectory produces the average error of straight line 6.9 cm and maximum error cm, this result shows that the average error has 61.45% decrease compared to Rahman s research (2013). In this research, it has been developed a new mechanisms of onwards and backwards transmition to support

5 v the tractor movement following the new trajectory and to separate the right and left brake mechanism which the work result of 1.5 m turning radius. Keywords : algoritm, automatic navigation, tractor.

6 vi

7 vii MODIFIKASI SISTEM NAVIGASI OTOMATIS PENGENDALIAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN LAHAN KERING ANDREAS GONZALES LEPA RATU Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

8 viii

9 ix Judul Skripsi : Modifikasi Sistem Navigasi Otomatis Pengendalian Traktor Untuk Pengolahan Lahan Kering Nama : Andreas Gonzales Lepa Ratu NIM : F Disetujui oleh Dr. Ir. I Dewa Made Subrata, M.Agr Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Desrial, M.Eng Ketua Departemen Tanggal Lulus:

10 x PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah modifikasi, dengan judul Modifikasi Sistem Navigasi Otomatis Pengendalian Traktor Untuk Pengolahan Lahan Kering. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir I Dewa Made Subrata MAgr selaku pembimbing serta M. Sigit Gunawan dan Setya Permana selaku rekan tim penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Fransiskus Xaverius Immanuel Lepa selaku ayah, Erry Pantjawatie, bfl selaku ibu, kedua adik: Ezra Maria Brigitta Lepa Ratu dan Grace Eve Felicia Lepa Ratu, seluruh keluarga, Stephani Utari, Ferry Albert Gideon Rihi, Friska Vida, Anggi Maniur, Lita Hidayati, Zarmeis Sri Mulyati, Nabillah Hafidzati, staf pekerja di Laboratorium Lapang Siswadhi Supardjo dan Laboratorium Instrumentasi dan Kontrol serta setiap pihak yang ikut membantu, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Januari 2014 Andreas Gonzales Lepa Ratu

11 xi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 1 Tujuan Penelitian 1 METODE 2 Waktu Dan Tempat 2 Alat dan Bahan 2 Tahapan Penelitian 3 Prosedur Pengujian 3 Rancangan Sistem 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 14 Pembahasan 14 SIMPULAN DAN SARAN 22 Simpulan 22 Saran 22 DAFTAR PUSTAKA 23 LAMPIRAN 24 RIWAYAT HIDUP 26

12 xii DAFTAR TABEL 1. Penentuan sudut roda traktor 7 2. Simpangan hasil uji kinerja lintasan lurus tanpa menggunakan implemen Simpangan hasil pengujian sistem navigasi lintasan lurus (Rahman, 2013) Simpangan hasil pengolahan dengan bajak rotari Simpangan hasil berdasarkan pengukuran setelah mencapai jalur acuan 21 DAFTAR GAMBAR 1. Bagan alir proses penelitian 3 2. Layout jalur pengujian 4 3. Layout jalur pengujian penelitian sebelumnya (Rahman, 2013) 5 4. Algoritme pembentukan lintasan olah 7 5. Sketsa penentuan lintasan olah 8 6. Diagram alir umum sistem kontrol navigasi otomatis 9 7. Rincian diagram alir kontrol pergerakan maju Rincian diagram alir umum kontrol operasi balik kiri Rincian diagram alir umum kontrol operasi balik kanan Rincian diagram alir umum kontrol operasi mundur Algoritme pengolahan data GPS (Rahman, 2013) Pemrograman dengan Code Vision AVR Pemrograman dengan Visual Basic Tampilan ketika sistem dijalankan Hasil uji lintasan lurus tanpa menggunakan implemen Pengujian lintasan lurus dengan penggunaan simpangan awal Kondisi lahan sebelum diolah dengan bajak rotari Kondisi lahan hasil pengolahan dengan bajak rotari Hasil uji kinerja dengan menggunakan bajak rotari Acuan pengukuran simpangan pada setiap lintasan Acuan pengukuran simpangan setelah mencapai jalur acuan 21 DAFTAR LAMPIRAN 1. Hasil pengukuran kadar air tanah untuk pengujian tanpa menggunakan implemen Hasil pengukuran kadar air tanah untuk pengujian menggunakan implemen bajak rotari 24

13 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan otomasi traktor pertanian di Indonesia dalam mendukung kegiatan pertanian presisi masih menjadi hal yang sangat baru untuk masyarakat Indonesia. Pada penelitian ini, otomasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan sistem navigasi otomatis dengan bantuan GPS (Global Positioning System) pada pengolahan tanah dengan menggunakan traktor roda empat. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan mengenai rancang bangun sistem kemudi otomatis traktor pertanian berbasis GPS (Rahman, 2013). Pada hasil uji kinerja penelitian tersebut didapatkan radius belok yang cukup besar karena tidak adanya pemisahan sistem kontrol pada mekanisme rem untuk membantu pergerakan belok serta algoritme penentuan aksi traktor yang perlu dikembangkan agar simpangan yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Penelitian ini menguraikan penerapan algoritme yang digunakan untuk mendukung sistem navigasi otomatis pergerakan traktor mengikuti jalur olah lahan dan menguji hasil pengembangan algoritme yang telah dibangun secara uji kinerja lapangan. Perumusan Masalah Pada hasil uji lapangan dari penelitian Rahman (2013) radius putar traktor masih sangat besar dan penentuan pergerakan traktor yang masih kurang akurat. Dalam hal ini ditemukan salah satu solusi yang akan dijadikan modifikasi, yaitu pemisahan mekanisme rem kanan dan kiri serta penambahan mekanisme transmisi maju dan mundur untuk mendukung pergerakan traktor dalam melakukan kegiatan pengolahan lahan. Untuk menjalankan mekanisme tersebut diperlukan algoritme sebagai perintah agar dapat berjalan dengan baik dan dipadukan dengan mekanisme lain yang sudah ada sehingga membuat traktor dapat beroperasi lebih baik. Penyempurnaan algoritme dilakukan pada penentuan gerakan koreksi traktor terhadap jalur acuan agar traktor bisa beroperasi lebih akurat. Pengembangan algoritme dilakukan pada penentuan jalur olah yang baru, sehingga pengguna memiliki beberapa pilihan untuk melakukan pengolahan lahan. Pengembangan algoritme pada sistem kemudi otomatis berbasis navigasi GPS pada traktor diharapkan mampu meningkatkan ketelitian traktor dalam proses budidaya pertanian. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan dan mengembangkan algoritme baru dari penelitian sebelumnya (Rahman, 2013) untuk navigasi otomatis traktor mengikuti jalur pengolahan lahan kering baru.

14 2 METODE Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorim Instrumentasi dan Kontrol dan Laboratorium Lapang Siswadi Supardjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Februari sampai Nopember Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah komputer pengendali (laptop), RTK-DGPS Outback S3 GPS Guidance and Mapping System/ penentu posisi traktor, trasktor Yanmar EF 453T, patok, meteran, penetrometer, ring sampel, oven dan timbangan, serta perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 dan Code Vision AVR.

15 3 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1. Mulai Identifikasi masalah Perancangan algoritme pada mikrokontroller ATMega 128A Pembuatan algoritme sistem kontrol otomatis mekanisme baru dan modifikasi Pembuatan algoritme jalur pengolahan di Visual Basic Tidak Sistem berfungsi? Ya Uji Kinerja Berfungsi dengan baik? Tidak Ya Selesai Gambar 1 Bagan alir proses penelitian Prosedur Pengujian Pengujian Lapangan Pengujian lapangan dilakukan melalui dua tahap yaitu uji untuk lintasan lurus tanpa menggunakan implemen dengan panjang lintasan 30 m dan uji kinerja menggunakan lintasan olah lahan baru yaitu berbentuk zig-zag (Gambar 2) dengan ukuran lahan 30x20 m dengan kondisi menggunakan implemen bajak rotari. Data pendukung yang diukur sebelum melakukan pengujian yaitu kadar air tanah, untuk mengetahui kondisi tanah pada lahan yang akan diolah. Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel yaitu pada kedalaman 5 dan 10 cm dari permukaan tanah masing-masing pada lima titik pada lahan. Sampel-sampel tersebut diukur beratnya ketika pengambilan kemudian dimasukkan ke oven untuk dikeringkan dengan suhu 110 o C dan waktu 24 jam, kemudian ditimbang kembali

16 4 setelah keluar dari oven. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung kadar air tanah dengan persamaan (1).... (1) Keterangan : K a = kadar air (%) m tb = berat basah (gram) m tk = berat kering (gram) = berat ring sampel (gram) m r Kemudian, seluruh sistem dan perangkat GPS, yang berada di traktor maupun di base line dipastikan sudah terpasang dengan baik. Kemudian traktor dikendarai secara manual menuju titik awal pengujian. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyalakan Base LineX kemudian S3 Console, dimana konsol GPS akan melakukan koneksi ke Base Line hingga mencapai kondisi RTK. Selanjutnya adalah menghidupkan rangkaian mekatronika, lalu sistem melakukan koneksi ke mikrokontroler dan proses pengujian pun dapat dilakukan. Layout jalur pengujian dapat dilihat pada Gambar 2 dan dapat dibandingkan dengan layout jalur pengujian pada penelitian sebelumnya pada Gambar 3. Pengolahan dilakukan dari selatan ke utara. Beberapa sistem pada traktor yang harus diatur secara manual sebelum pengujian adalah posisi gigi yaitu low (1) dengan kecepatan medium (2) serta kondisi traktor menggunakan sistem 4WD (four wheel drive) dan tuas PTO dalam keadaan menyambung (hanya ketika menggunakan bajak rotari). Untuk pengujian lapangan, sistem telah diatur untuk menggunakan kecepatan 2200 rpm. U Mula i Selesai S Gambar 2 Layout jalur pengujian

17 5 U S Gambar 3 Layout jalur pengujian penelitian sebelumnya (Rahman, 2013) Parameter uji yang diukur adalah besar simpangan terbesar dan rata-rata yang terjadi pada setiap lintasan terhadap jalur acuan yang telah ditentukan serta waktu rata-rata yang ditempuh untuk lintasan lurus, belok dan mundur. Rancangan Sistem Sistem Pembacaan Dan Pengolahan Data GPS Data yang didapatkan dari GPS berupa data geodetik berbentuk besaran sudut bujur (longitude) dan lintang (latitude). Selanjutnya sistem akan membuat setiap jalur berdasarkan input data 4 titik koordinat pojok lahan olah yang sudah disimpan. Awal pengolahan akan dilakukan dari selatan ke utara. Dalam pembentukan jalur, besaran latitude dan longitude tidak perlu dikonversikan ke dalam bentuk koordinat x dan y. Parameter-parameter lintasan yang dihitung adalah 2 titik ujung lintasan dan sudut orientasi lintasan. Tahap selanjutnya adalah menghitung Δlatitude dan Δlongitude maksimum dari masing-masing titik yang berhadapan, dengan persamaan berikut (Rahman, 2013):... (2)... (3)... (4)... (5)

18 6 Berdasarkan masing-masing delta yang ada, dihitung lebar olah lahan (l) dengan menggunakan persamaan berikut (Rahman, 2013):... (6) Dari persamaan (5), dipilih besaran yang terkecil sebagai lebar olah lahan. Berdasarkan lebar lahan yang ada ditentukan jumlah jalur yang akan diolah dengan persamaan sebagai berikut:... (7) Setelah menghitung jumlah lintasan acuan pengolahan tanah, ditentukan titik-titik ujung tiap lintasan sebagai patokan untuk pengolahan secara berurutan dari lintasan. Berikut persamaan untuk menentukan titik-titik ujung:... (8)... (9)... (10)... (11) Dimana nilai n adalah indeks lintasan olah ke-n. Perhitungan sudut orientasi lintasan dihitung menggunakan persamaan berikut (Rahman, 2013):... (12)... (13) Untuk menghitung penentuan sudut koreksi yang diberikan terhadap simpangan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :... dimana,... (18)... (14)... (15)... (16)... (17)

19 7 Berdasarkan hasil koreksi yang terhitung, ditentukan besar sudut yang harus dibentuk oleh roda depan seperti yang terlihat pada Tabel 1. Besaran sudut negatif menunjukkan pergerakan stir ke kiri sedangkan positif untuk pergerakan stir ke kanan. Tabel 1 Penentuan sudut roda traktor Koreksi ( o ) Sudut ( o ) >x >x >x >x >x >x 5 0 5>x >x >x >x >x >30-30 Secara umum algoritme pembentukan jalur lintasan dapat dilihat pada Gambar 4 dan sketsa penentuan lintasan olah dapat dilihat pada Gambar 5. Mulai Input 4 titik koordinat lahan (longi1,lati1), (longi1,lati1) (longi1,lati1), (longi1,lati1) Hitung Δlongitude, Δlatitude Hitung lebar lahan olah Hitung jumlah lintasan Hitung parameter lintasan (titik awal, titik akhir, sudut orientasi) Selesai Gambar 4 Algoritme pembentukan lintasan olah

20 8 Gambar 5 Sketsa penentuan lintasan olah Pembacaan data real time GPS menggunakan frekuensi 5 Hz. Data tersebut kemudian diolah menggunakan algoritme pengolahan data GPS yang dibangun dan ditentukan perintah yang selanjutnya dikirim ke mikrokontroler, yang akan menggerakan setiap aktuator. Sistem Pengendalian Otomatis Algoritme yang dirancang untuk menjalankan sistem pengendalian otomatis dapat dilihat pada Gambar 6 dengan rincian beberapa sistem kontrol yang berperan dapat dilihat pada Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9 dan Gambar 10.

21 9 Mulai Kopling turun, Stir lurus Selesai Implemen naik (posisi 9) Akselerasi 1100 rpm Kopling turun Ya Pembentukan jalur acuan (a) Koordinat GPS (longi, lati) Akhir lintasan? Tidak Pengolahan Utara ke selatan Ya Pengolahan utara ke selatan? Tidak Pengolahan Selatan ke utara Balik kiri? Ya Kontrol Operasi balik kiri (Gambar 8) Mundur? Ya Kontrol Operasi mundur (Gambar 10) Tidak Tidak Kontrol Pergerakan maju (Gambar 7) Parameter kontrol pergerakan maju (penentuan setpoint, orientasi maju traktor, perhitungan besar simpangan terhadap jalur set point, delta orientasi traktor, sudut putar roda traktor, sudut koreksi) Tidak Tidak Balik kanan? Mundur? Ya Kontrol Operasi mundur (Gambar (10) Gambar 6 Diagram alir umum sistem kontrol navigasi otomatis Ya Kontrol Operasi balik kanan (Gambar 9)

22 10 Kontrol operasi mundur Arah gerakan pedal transmisi mundur Tidak Pembacaan sensor kopling? Ya Motor berputar berlawanan arah jarum jam Sensor transmisi mundur tertekan? Tidak Ya Motor berhenti Kopling naik Traktor mundur Akhir mundur? Ya Kopling turun Tidak Kontrol pergerakan maju (Gambar 7) Gambar 7 Rincian diagram alir kontrol pergerakan maju

23 11 Kontrol operasi balik kiri Kopling turun, implemen naik (posisi 9) Stir kanan 30 o (delay 5s) Stir kiri 30 o, rem kiri turun Kontrol operasi balik kanan Kopling turun, implemen naik (posisi 9) Stir kiri 30 o (delay 5s) Stir kanan 30 o, rem kanan turun Akhir balik? Tidak Akhir balik? Tidak Ya Rem kiri naik Ya Rem kanan naik Koreksi terhadap jalur acuan Koreksi terhadap jalur acuan Akhir koreksi? Tidak Akhir koreksi? Tidak Ya Kopling turun Ya Kopling turun Kontrol operasi mundur (Gambar 10) Kontrol operasi mundur (Gambar 10) Gambar 8 Rincian diagram alir umum kontrol operasi balik kiri Gambar 9 Rincian diagram alir umum kontrol operasi balik kanan

24 12 Kontrol operasi mundur Arah gerakan pedal transmisi mundur Tidak Pembacaan sensor kopling? Ya Motor berputar berlawanan arah jarum jam Sensor transmisi mundur tertekan? Tidak Ya Motor berhenti Kopling naik Traktor mundur Akhir mundur? Ya Kopling turun Tidak Kontrol pergerakan maju (Gambar 7) Gambar 10 Rincian diagram alir umum kontrol operasi mundur Pada Gambar 7 dan Gambar 10, sistem kontrol untuk menggerakkan transmisi ke maju dan mundur dipengaruhi oleh peran sensor berupa limit switch pada mekanisme kopling, dimana motor penggerak tuas transmisi tidak akan berputar bila sensor pada kopling tidak tertekan atau dalam kondisi kopling turun. Begitu pula pada pergerakan kopling naik dipengaruhi oleh sensor berupa limit switch pada mekanisme transmisi, dimana kopling tidak akan bergerak naik bila sensor transmisi maju atau mundur tidak tertekan. Penggunaan sensor ini digunakan untuk keamanan dimana kopling tidak akan benar-benar terangkat bila

25 13 transmisi belum masuk ke posisi transmisi maju atau mundur, sehingga traktor akan tetap dalam posisi tidak bergerak. Algoritme sistem tersebut berbeda dengan hasil pada penelitian Rahman (2013) yang dapat dilihat pada Gambar 11, karena adanya perbedaan penggunaan jalur olah lahan dan penambahan mekanisme mundur serta pemisahan mekanisme rem kanan dan kiri. Gambar 11 Algoritme pengolahan data GPS (Rahman, 2013) Ketika traktor berada pada lintasan lurus, sistem akan menentukan lintasan acuan yang harus dilalui traktor, berdasarkan arah pengolahan, posisi traktor serta urutan lintasan yang dilalui. Pada titik akhir lintasan sebelumnya sudah dilewati maka sistem akan menggerakan traktor untuk memasuki ke lintasan berikutnya. Ketika pergerakan belok, traktor akan belok tanpa melakukan koreksi, dan sistem akan berhenti belok pada titik longitude tertentu kemudian menentukan kembali lintasan acuan yang harus dilalui traktor.

26 14 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Penyusunan algoritme pada mikrokontroler dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Code Vision AVR berbasis bahasa pemrograman C dimana bahasa C merupakan middle level language (bahasa tingkat menengah) sehingga mudah untuk melakukan interfacing (pembuatan program antar muka) ke perangkat keras (Joni, 2006). Runtutan program yang telah dibuat kemudian di-compile, menerjemahkan kumpulan kode program yang ditulis dalam suatu bahasa pemrograman tertentu ke dalam bahasa mesin, Joni (2006), lalu diunduh ke chip mikrokontroler. Pemrograman pada Code Vision dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 Pemrograman dengan Code Vision AVR Sedangkan algoritme pembuatan jalur menggunakan Visual Basic seperti yang terlihat pada Gambar 13. Kondisi tampilan di komputer pengendali ketika sistem dijalankan dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 13 Pemrograman dengan Visual Basic

27 15 Gambar 14 Tampilan ketika sistem dijalankan Pengujian Kinerja di Lapangan Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa traktor sudah bisa bergerak sesuai dengan algoritme jalur baru yang dikembangkan berdasarkan input empat titik koordinat petak lahan. Pengujian lintasan lurus dilakukan pada panjang lintasan 30 m dan pada kondisi tanah memiliki kadar air 19.88% pada kedalaman 0-5 cm dan 21.58% pada kedalaman 5-10 cm. Pengujian dilakukan dengan dua perlakuan, yaitu tanpa diberikan simpangan awal dan menggunakan simpangan awal sejauh 4 m. Hasil pengujian tanpa simpangan awal dapat dilihat pada Gambar 15 dengan besar simpangan terbesar cm dan simpangan rata-rata 8.62 cm dan pengujian menggunakan simpangan awal dapat dilihat pada Gambar 16. (a) (b) (c) Gambar 15 Hasil uji lintasan lurus tanpa menggunakan implemen

28 16 Besar simpangan hasil pengujian lintasan lurus dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil tersebut, didapatkan bahwa penyempurnaan algoritme dari desain Rahman (2013) mempunyai hasil yang lebih baik karena simpangan yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Hasil simpangan pada penelitian yang sebelumnya (Rahman, 2013) dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2 Simpangan hasil uji kinerja lintasan lurus tanpa menggunakan implemen Ulangan Simpangan terbesar (cm) Simpangan rata-rata (cm) Rata-rata (cm) 8.62 Tabel 3 Simpangan hasil pengujian sistem navigasi lintasan lurus (Rahman, 2013) Ulangan Simpangan terbesar (cm) Simpangan rata-rata (cm) Rata-rata (cm) (a) (b)

29 17 (c) (d) Gambar 16 Pengujian lintasan lurus dengan penggunaan simpangan awal Pada Gambar 16 simpangan terbesar terdapat pada awal lintasan. Pengujian dengan penggunaan simpangan awal ini bertujuan untuk mengetahui performansi traktor dalam mengkoreksi dari simpangan yang cukup besar. Lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke jalur acuan adalah : (a) 54 detik; (b) 62 detik; (c) 48.2 detik; (d) 41.2 detik. Pada gambar di atas terlihat ketika traktor berada pada sebelah kiri jalur acuan, akan melakukan koreksi dengan baik, sedangkan ketika traktor berada pada sebelah kanan jalur acuan, pergerakan traktor untuk bisa mencapai jalur acuan dengan baik harus memotong jalur acuan tersebut terlebih dahulu lalu kembali ke jalur acuan. Kondisi tersebut disebabkan karena letak antena GPS berada pada roda kanan sehingga menyebabkan perbedaan performansi koreksi traktor terhadap jalur acuan bila traktor berada di sebelah kanan atau kiri dari jalur acuan. Pengolahan dengan menggunakan bajak rotari, dilakukan dengan kondisi tanah memiliki kadar air 24.75% pada kedalaman 0-5 cm dan 25.80% pada kedalaman 5-10 cm. Dalam penelitian ini dikembangkan mekanisme baru yaitu mekanisme transmisi maju mundur dan pemisahan mekanisme rem kanan dan kiri oleh Sigit (2013) untuk mendukung pergerakan traktor mengikuti jalur olah lahan baru yang dikembangkan. Hasil pengolahan menunjukkan sistem dan algoritme yang dikembangkan sudah dapat beroperasi dengan baik dalam melakukan pengolahan satu lahan dengan kondisi lahan sudah terolah dengan rotari secara manual satu kali. Perlakuan tersebut diberikan karena kondisi lahan yang begitu kering dan setelah menggunakan bajak piring pun masih berbentuk bongkahanbongkahan besar seperti yang terlihat pada Gambar 17, yang bisa mengenai kabel

30 18 yang berada bagian bawah traktor. Kondisi lahan hasil pengolahan dengan bajak rotari dapat dilihat pada Gambar 18. Pergerakan traktor hasil pengujian lapangan dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 17 Kondisi lahan sebelum diolah dengan bajak rotari Gambar 18 Kondisi lahan hasil pengolahan dengan bajak rotari

31 19 Mulai Selesai Gambar 19 Hasil uji kinerja dengan menggunakan bajak rotari Pada Gambar 19 terlihat garis pergerakan traktor ketika belok kiri di bagian bawah atau setelah lintasan genap terlihat cukup besar. Hal tersebut bukan karena radius putar yang besar, melainkan karena hasil plot pergerakan berdasarkan posisi antena GPS yaitu berada di roda sebelah kanan sehingga ketika melakukan balik kiri koordinat yang terekam adalah radius putar terluar pada roda kanan bukan pada roda kiri. Hal ini cukup jelas perbedaannya ketika dibandingkan dengan hasil plot koordinat ketika belok kanan pada Gambar 19 di bagian atas, tetapi pada keadaan real radius putar dalam yang terukur pada setiap pergerakan tersebut adalah sama, yaitu 1.5 m. Radius putar ini lebih kecil dari hasil pengujian kinerja sistem pada penelitian Rahman (2013) yaitu 3.6 m. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa algoritme yang dikembangkan dalam pembuatan jalur olah lahan baru sudah berhasil dan bisa dijalankan sistem dengan baik. Simpangan hasil pengujian yang terhitung di setiap lintasan dapat dilihat pada Tabel 4.

32 20 Tabel 4 Simpangan hasil pengolahan dengan bajak rotari Lintasan Simpangan maks. Simpangan rata-rata Rata-rata (cm) Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa simpangan terbesar mencapai cm dan simpangan rata-rata sebesar cm. Pengukuran simpangan dapat dilihat pada Gambar 20. (1) (2) Gambar 20 Acuan pengukuran simpangan pada setiap lintasan Besarnya nilai simpangan pada setiap lintasan yang terhitung disebabkan karena perhitungan simpangan dimulai dari traktor setelah melakukan gerakan mundur (1), dimana posisi traktor berada cukup jauh dari jalur acuan, sampai ke ujung lintasan (2) sehingga simpangan terbesar merupakan titik awal pergerakan traktor maju setelah gerakan mundur di setiap awal lintasan. Sedangkan bila simpangan dihitung ketika traktor sudah berada pada jalur acuan seperti pada

33 21 Gambar 21 dari (a) sampai (b), sama seperti acuan pengukuran dari penelitian Rahman (2013), mempunyai hasil simpangan rata-rata dan simpangan terbesar pada lintasan lurus yaitu 6.9 cm dan cm (Tabel 5). Hasil tersebut lebih baik simpangan yang dihasilkan lebih kecil dari penelitian Rahman (2013) dengan hasil simpangan rata-rata sebesar 17.9 cm dan simpangan terbesar sebesar 64.7 cm. (a) (b) Gambar 21 Acuan pengukuran simpangan setelah mencapai jalur acuan Tabel 5 Simpangan hasil berdasarkan pengukuran setelah mencapai jalur acuan Lintasan Simpangan terbesar (cm) Simpangan rata-rata (cm) Rata-rata (cm) 6.9

34 22 Pada pengujian dengan menggunakan implemen bajak rotari, waktu tempuh yang terukur rata-rata setiap menempuh lintasan lurus dari awal hingga akhir jalur olahan lahan adalah 81.2 detik, waktu balik kanan rata-rata 47 detik, waktu balik kiri rata-rata 43.4 detik dan waktu mundur rata-rata 26.4 detik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penyempurnaan algoritme dari desain Rahman (2013) tanpa perubahan komponen mekanik menghasilkan kinerja traktor pada uji lintasan lurus tanpa menggunakan implemen berupa simpangan rata-rata adalah 8.62 cm dan simpangan terbesar cm dengan kondisi tanah memiliki kadar air 19.88% pada kedalaman 0-5 cm dan 21.58% pada kedalaman 5-10 cm, hasil ini lebih baik karena simpangan rata-rata menurun 28.17% dari hasil uji penelitian Rahman (2013). Pengoperasian dengan menggunakan implemen menghasilkan simpangan rata-rata pada lintasan lurus adalah 6.9 cm dan simpangan terbesar cm dengan kondisi tanah memiliki kadar air 24.75% pada kedalaman 0-5 cm dan 25.80% pada kedalaman 5-10 cm, hasil ini menunjukkan bahwa simpangan ratarata menurun 61.45% dari hasil penelitian Rahman (2013). Dalam penelitian ini dikembangkan mekanisme baru yaitu mekanisme transmisi maju mundur dan pemisahan mekanisme rem kanan dan kiri oleh Sigit (2013) untuk mendukung pergerakan traktor mengikuti jalur olah baru dengan hasil kinerja radius putar 1.5 m. Saran Algoritme pemberian nilai sudut koreksi terhadap jalur acuan harus dikembangkan agar pergerakan stir lebih akurat. Algoritme penentuan jalur seharusnya dibuat beberapa pilihan jalur pengolahan sehingga tidak terbatas dengan kondisi lahan. Algoritme pengiriman data dari pengolahan GPS di Visual Basic ke mikrokontroler pun harus dikembangkan agar tidak ada lagi penumpukan data dan misses (perintah yang tidak tereksekusi) di buffer.

35 23 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, U., dkk Pengembangan Metoda Deteksi Rintangan Menggunakan Kamera CCD untuk Traktor Tanpa Awak. Prosiding Seminar Nasional PERTETA Hal Bandung. Indonesia. Cormen TH, Leiserson CE, Rivest RL, Stein C Introduction to Algorithms Second Edition. The MIT Press: Cambridge, Massachusetts London, England. Desrial, dkk Pengembangan Sistem Kemudi Otomatis Pada Traktor Pertanian Menggunakan Navigasi GPS. Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian Hal: Serpong. Indonesia. Desrial, dkk Rancang Bangun Sistem Kontrol Otomatis Untuk Kemudi, Kopling dan Akselerator Pada Traktor Pertanian. Prosiding Seminar Nasional PERTETA Hal : Bandung: FTIP-UNPAD. Gunawan, M Sigit Modifikasi Pengendali Traktor Otomatis Dan Rancang Bangun Unit Pengendali Otomatis Tuas Transmisi Maju - Mundur Menggunakan Atmega 128 [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Joni IM, Raharjo B Pemrograman C dan Implementasinya. Informatika Bandung: Bandung. Rahman C S Rancang bangun sistem kemudi otomatis traktor pertanian berbasis GPS [Tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Snyder, JP Map Projections A Working Manual. Geological Survey Professional Paper Washington, DC: U. S. Government Printing Office. Srivastava AK, Goering CE, Rohrbach RP, Buckmaster, DR Engineering Principles of Agricultural Machines. Ed ke-2. Michigan: ASABE. Sumarno, E Modifikasi Sistem Pengendalian Kemudi Traktor, Tuas Kopling, dan Tuas Akselerasi Traktor Roda Empat Menggunakan Mikrokontroller DT-51 [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

36 24 Lampiran 2 Hasil pengukuran kadar air tanah untuk pengujian menggunakan implemen bajak rotari Kedalaman tanah Berat ring sample Berat tanah basah Berat tanah kering Kadar air Lampiran 1 Hasil pengukuran kadar air tanah untuk pengujian tanpa menggunakan implemen Berat Berat Berat Kedalaman Kadar Ratarata ring tanah tanah tanah air sample basah kering (cm) (gram) (gram) (gram) (%) (%) Ratarata (cm) (gram) (gram) (gram) (%) (%)

37 25 Lampiran 3 Deskripsi pesan GPS tipe GPGGA No Keterangan Field 1 ID tipe pesan 2 Waktu universal (UTC dengan format HHMMSS.SS 3 Sudut lintang (latitude) dengan format DDMM.MMMMM 4 Arah lintang (N = utara (north) dan S = selatan (south) 5 Sudut bujur (longitude) dengan format DDMM.MMMMM 6 Arah bujur (W= barat (west) dan E = timur (east) 7 Indikator kualitas GPS 0 = GPS belum siap 4 = RTK fix 1 = GPS fix 5 = RTK float 2 = DGPS fix 8 Jumlah satelit yang digunakan Nilai HDOP (Horizontal Dilution of Precision) yang menunjukkan 9 presisi pembacaan GPS 10 Tinggi antena (altitude) 11 Unit tinggi altitude dalam satuan meter (M) Geoidal separation merupakan perbedaan ketinggian ellipsoid Bumi 12 dengan tinggi permukaan laut (geoid) 13 Unit tinggi geoidal separation dalam satuan meter (M) 14 Waktu koreksi data GPS 15 ID base station

38 26 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Cirebon tanggal 22 Oktober 1991, putra pertama dari 3 bersaudara, dari Fransiskus Xaverius Immanuel Lepa dan Erry Pantjawatie, bfl. Penulis sebelumnya menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama 1 (satu) Cirebon dan Sekolah Menengah Atas 1 (satu) Cirebon lalu kemudian meneruskan pendidikannya ke Institut Pertanian Bogor. Selama masa perkuliahan di Institut Pertanian Bogor, penulis menjadi anggota aktif Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (Himateta) dan sering mengikuti kepanitiaan pada beberapa acara besar yang diselenggarakan di IPB. Penulis pernah menjadi pengajar pada sebuah bimbingan belajar. Penulis juga selalu berpartisipasi pada lomba-lomba yang diadakan oleh Institusi skala besar maupun departemen, dan pernah mendapat piala perak lomba basket OMI (Olimpiade Mahasiswa IPB) pada tingkat satu dan dua kali mendapat piala emas lomba akustik pada dua tahun berturut pada kompetisi yang diadakan fakultas.

TINJAUAN PUSTAKA. Waktu dan Tempat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Waktu dan Tempat Penelitian III TINJAUAN PUSTAKA Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012 November 2012 di laboratorium lapangan Siswadi Supardjo, Program Studi Teknik Mesin Pertanian dan Pangan,

Lebih terperinci

PENDEKATAN RANCANGAN. Kriteria Perancangan

PENDEKATAN RANCANGAN. Kriteria Perancangan IV PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Pada prinsipnya suatu proses perancangan terdiri dari beberapa tahap atau proses sehingga menghasilkan suatu desain atau prototype produk yang sesuai dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah V HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah Tahapan identifikasi masalah bertujuan untuk mengetahui masalah serta kebutuhan yang diperlukan agar otomasi traktor dapat dilaksanakan. Studi pustaka dilakukan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL OTOMATIS UNTUK KEMUDI, KOPLING DAN AKSELERATOR PADA TRAKTOR PERTANIAN

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL OTOMATIS UNTUK KEMUDI, KOPLING DAN AKSELERATOR PADA TRAKTOR PERTANIAN RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL OTOMATIS UNTUK KEMUDI, KOPLING DAN AKSELERATOR PADA TRAKTOR PERTANIAN Desrial, Cecep Saepul R, I Made Subrata dan Usman Ahmad Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta,

Lebih terperinci

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Mekanisme Pengendali Otomatis Pedal Rem dan Tuas Transmisi Maju-Mundur pada Traktor Roda Empat

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Mekanisme Pengendali Otomatis Pedal Rem dan Tuas Transmisi Maju-Mundur pada Traktor Roda Empat Technical Paper Rancang Bangun dan Uji Kinerja Mekanisme Pengendali Otomatis Pedal Rem dan Tuas Transmisi Maju-Mundur pada Traktor Roda Empat Design and Performance Test of Automatic Controlled Mechanism

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga bulan September 2012 di Laboratorium Lapang Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA PENGUJIAN LINTASAN LURUS

SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA PENGUJIAN LINTASAN LURUS AGRITECH, Vol., No. 1, Februari 2 SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA PENGUJIAN LINTASAN LURUS Tracking Control System of Autonomous Four Wheel Tractor on Straight Path Setya Permana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember 2011 dan dilaksanakan di laboratorium lapang Siswadhi Soepardjo (Leuwikopo), Departemen

Lebih terperinci

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian 18 Gambar 17 Pegujian sistem navigasi: (a) lintasan lurus tanpa simpangan, (b)lintasan lurus dengan penggunaan simpangan awal, (c) lintasan persegi panjang, (d) pengolahan tanah menggunakan rotary harrower

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian:

Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian: Lampiran 1. Spesifikasi traktor pengujian Spesifikasi Traktor Pengujian Adapun spesifikasi traktor yang digunakan dalam penelitian: Merk/Type Kubota B6100 Tahun pembuatan 1981 Bahan bakar Diesel Jumlah

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN ROBOT PENGIKUT GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI MEJA PENGANTAR MAKANAN OTOMATIS Oleh : M. NUR SHOBAKH 2108 030 061 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

MODIFIKASI PENGENDALI TRAKTOR OTOMATIS DAN RANCANG BANGUN UNIT PENGENDALI OTOMATIS TUAS TRANSMISI MAJU MUNDUR MENGGUNAKAN ATMEGA 128

MODIFIKASI PENGENDALI TRAKTOR OTOMATIS DAN RANCANG BANGUN UNIT PENGENDALI OTOMATIS TUAS TRANSMISI MAJU MUNDUR MENGGUNAKAN ATMEGA 128 MODIFIKASI PENGENDALI TRAKTOR OTOMATIS DAN RANCANG BANGUN UNIT PENGENDALI OTOMATIS TUAS TRANSMISI MAJU MUNDUR MENGGUNAKAN ATMEGA 128 MUHAMMAD SIGIT GUNAWAN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA OPERASI PENGOLAHAN TANAH SETYA PERMANA SUTISNA

SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA OPERASI PENGOLAHAN TANAH SETYA PERMANA SUTISNA SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA OPERASI PENGOLAHAN TANAH SETYA PERMANA SUTISNA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga bulan September 2011 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo dan lahan percobaan Departemen Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KEMUDI OTOMATIS TRAKTOR PERTANIAN BERBASIS NAVIGASI GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) CECEP SAEPUL RAHMAN

RANCANG BANGUN SISTEM KEMUDI OTOMATIS TRAKTOR PERTANIAN BERBASIS NAVIGASI GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) CECEP SAEPUL RAHMAN RANCANG BANGUN SISTEM KEMUDI OTOMATIS TRAKTOR PERTANIAN BERBASIS NAVIGASI GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) CECEP SAEPUL RAHMAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama sepuluh bulan, dimulai pada bulan Januari 2012 hingga September 2012. Penelitian dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODA DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN KAMERA CCD UNTUK TRAKTOR TANPA AWAK

PENGEMBANGAN METODA DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN KAMERA CCD UNTUK TRAKTOR TANPA AWAK Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 0 PENGEMBANGAN METODA DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN KAMERA CCD UNTUK TRAKTOR TANPA AWAK Usman Ahmad, Desrial, Mudho Saksono Dosen pada Departemen Teknik Mesin

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma Pengolahan Citra untuk Menghindari Rintangan pada Traktor Tanpa Awak

Pengembangan Algoritma Pengolahan Citra untuk Menghindari Rintangan pada Traktor Tanpa Awak Technical Paper Pengembangan Algoritma Pengolahan Citra untuk Menghindari Rintangan pada Traktor Tanpa Awak Development of Image Processing Algorithms for Obstacle Avoidance on Unmanned Tractor Usman Ahmad

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2010 Pembuatan prototipe hasil modifikasi dilaksanakan di Bengkel Departemen Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kegiatan penelitian yang meliputi perancangan, pembuatan prototipe mesin penanam dan pemupuk jagung dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Budidaya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK. Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F

UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK. Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F UJI KINERJA BULLDOZER MINI BERBASIS TRAKTOR TANGAN TIPE TREK Oleh : ANDIKA KURNIAWAN F14101077 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR UJI KINERJA BULLDOZER

Lebih terperinci

REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA LISTRIK DENGAN PENGONTROL PID

REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA LISTRIK DENGAN PENGONTROL PID REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA LISTRIK DENGAN PENGONTROL PID Disusun Oleh: Samuel Natanto Herlendra 0422031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PEREKAM DATA KELEMBABAN RELATIF DAN SUHU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh: Acta Withamana C64104073 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ASRS (AUTOMATIC STORAGE AND RETRIEVAL SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16. Ari Suryautama /

PENGENDALIAN ASRS (AUTOMATIC STORAGE AND RETRIEVAL SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16. Ari Suryautama / PENGENDALIAN ASRS (AUTOMATIC STORAGE AND RETRIEVAL SYSTEM) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16 Ari Suryautama / 0522055 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL SUMARNA Program Studi Teknik Informatika Universita PGRI Yogyakarta Abstrak Sinyal ultrasonik merupakan sinyal dengan frekuensi tinggi berkisar

Lebih terperinci

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem yang dibuat, yaitu sebagai berikut : 4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD Prinsip kerja dari perancangan

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK OLEH : Eko Efendi (2211030009) Dio Adya Pratama (2211030036) Dosen Pembimbing : Suwito ST.,MT NIP. 19810105 200501 1004 Latar Belakang Meminimalisir prajurit

Lebih terperinci

3. METODE. Metode Penelitian. Waktu dan Lokasi Penelitian

3. METODE. Metode Penelitian. Waktu dan Lokasi Penelitian 3. METODE Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan sistem. Pendekatan sistem merupakan suatu metodologi pemecahan masalah yang diawali dengan identifikasi serangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan robot-robot cerdas dan otomatis

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan robot-robot cerdas dan otomatis BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan manfaat besar dalam segala aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan robot-robot cerdas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS(Global Positioning System) adalah sebuah sistem navigasi berbasiskan radio yang menyediakan informasi koordinat posisi, kecepatan, dan waktu kepada pengguna di

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi

Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi M. Rifki.M / 0522043 E-mail : Croinkz@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Maret 2012. Kegiatan penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan alat dan uji

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Dosen Pembimbing: Suwito, ST., MT. Yoga Uta Nugraha 2210 039 025 Ainul Khakim 2210 039 026 Jurusan D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR. Oleh : FERI F

PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR. Oleh : FERI F PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR Oleh : FERI F14103127 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENGUJIAN PROTOTIPE ALAT KEPRAS

Lebih terperinci

UJI UNJUK KERJA TRAKTOR YANMAR TIPE TF85 PADA LAHAN BASAH DAN KERING DI DESA DOLOK HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN

UJI UNJUK KERJA TRAKTOR YANMAR TIPE TF85 PADA LAHAN BASAH DAN KERING DI DESA DOLOK HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN UJI UNJUK KERJA TRAKTOR YANMAR TIPE TF85 PADA LAHAN BASAH DAN KERING DI DESA DOLOK HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI TOMAN HARRY DUGA L. TOBING 040308007 / TEKNIK PERTANIAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI Dari definisi permasalahan yang ada pada masing-masing mekanisme pengendali, beberapa alternatif rancangan dibuat untuk kemudian dipilih dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan.perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI DAN KENYAMANAN MODIFIKASI ALAT PENGEBOR TANAH MEKANIS UNTUK MEMBUAT LUBANG TANAM ARIEF SALEH

UJI PERFORMANSI DAN KENYAMANAN MODIFIKASI ALAT PENGEBOR TANAH MEKANIS UNTUK MEMBUAT LUBANG TANAM ARIEF SALEH UJI PERFORMANSI DAN KENYAMANAN MODIFIKASI ALAT PENGEBOR TANAH MEKANIS UNTUK MEMBUAT LUBANG TANAM Oleh : ARIEF SALEH F14102120 2007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Arief Saleh. F14102120.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi

Lebih terperinci

KOTAK HITAM SEBAGAI PENCATAT PENGEREMAN, KECEPATAN, DAN TEMPERATUR MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MEDIA SECURE DIGITAL CARD

KOTAK HITAM SEBAGAI PENCATAT PENGEREMAN, KECEPATAN, DAN TEMPERATUR MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MEDIA SECURE DIGITAL CARD KOTAK HITAM SEBAGAI PENCATAT PENGEREMAN, KECEPATAN, DAN TEMPERATUR MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MEDIA SECURE DIGITAL CARD Rudy Arif Prasojo 2211 030 016 Ghosyiya Aisisar 2211 030 080 Dosen Pembimbing : Ir.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dilakukan pemasangan sensor getar SW-420 untuk mendeteksi apakah pemohon SIM C menabrak/menyenggol

Lebih terperinci

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka ABSTRACT Robovision is a robot that has a sensor in the form of the human senses such as vision. To be able to produce a robovision, it is necessary to merge the technologies of robotics and computer vision

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pembuatan Alat 3.1.1 Waktu dan Tempat Pembuatan alat dilaksanakan dari bulan Maret 2009 Mei 2009, bertempat di bengkel Laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Leuwikopo,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR MAHASISWA BACKUP POWER UNTUK MENGHIDUPKAN KIPAS ANGIN DAN MENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU

LAPORAN AKHIR MAHASISWA BACKUP POWER UNTUK MENGHIDUPKAN KIPAS ANGIN DAN MENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU LAPORAN AKHIR MAHASISWA BACKUP POWER UNTUK MENGHIDUPKAN KIPAS ANGIN DAN MENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Aktifitas keseharian yang kerap dilakukan manusia tidak luput dari bantuan teknologi untuk memudahkan prosesnya. Salah satu teknologi yang akrab dan sering digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kendali Pergerakan Robot Beroda dengan Media Gelombang Radio

Perancangan Sistem Kendali Pergerakan Robot Beroda dengan Media Gelombang Radio Perancangan Sistem Kendali Pergerakan Robot Beroda dengan Media Gelombang Radio Fransiscus A. Halim 1, Meiliayana 2, Wendy 3 1 Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita

Lebih terperinci

PENGENDALI GERAK JARAK JAUH LAMPU FLASH LIGHT FOTOGRAFI BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGENDALI GERAK JARAK JAUH LAMPU FLASH LIGHT FOTOGRAFI BERBASIS MIKROKONTROLER PENGENDALI GERAK JARAK JAUH LAMPU FLASH LIGHT FOTOGRAFI BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR Dibuat untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri

Lebih terperinci

Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik

Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9, No. 2, September 2016, 43-48 ISSN 1411-870X DOI: 10.9744/jte.9.2.43-48 Sistem Kendali dan Pemantauan Kursi Roda Elektrik Daniel Christian Yunanto, Handry Khoswanto, Petrus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium lapangan Leuwikopo jurusan Teknik Pertanian IPB. Analisa tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika dan Fisika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega

RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega RANCANG BANGUN ALAT BANTU TUNANETRA BERJALAN DI MEDAN KONTUR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega (BAGIAN II) TUGAS AKHIR PUTRA ANANDA M. AZHARI PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKHNIK

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor DC merupakan salah satu jenis aktuator yang cukup banyak digunakan dalam bidang industri. Seiring dengan kemajuan teknologi, permasalahan pada dunia industri

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kalibrasi Load Cell & Instrumen Hasil kalibrasi yang telah dilakukan untuk pengukuran jarak tempuh dengan roda bantu kelima berjalan baik dan didapatkan data yang sesuai, sedangkan

Lebih terperinci

ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51

ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51 ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51 SKRIPSI Oleh : FREGHA HARYANSYAH 0534010073 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32 PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32 Ditulis sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III (Diploma Tiga)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2

PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2 PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Lebih terperinci

SISTEM GERAK ROBOT LINE FOLLOWER MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR PHOTODIODA

SISTEM GERAK ROBOT LINE FOLLOWER MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR PHOTODIODA SISTEM GERAK ROBOT LINE FOLLOWER MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR PHOTODIODA TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun Oleh

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID Pardomuan Lumbantoruan 1), Elang Derdian M 2), Aryanto Hartoyo 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura e-mail : Pardomuanlumbantoruan@yahoo.com

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pertanian Presisi

TINJAUAN PUSTAKA Pertanian Presisi II TINJAUAN PUSTAKA Pertanian Presisi Pertanian presisi merupakan sebuah konsep manajemen yang mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk menghasilkan sebuah keputusan yang berkenaan dengan produksi

Lebih terperinci

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0

Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0 JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 2, SEPTEMBER 2012: 89-95 89 Perancangan Graphical User Interface untuk Pengendalian Suhu pada Stirred Tank Heater Berbasis Microsoft Visual Basic 6.0 Muhammad Rozali

Lebih terperinci

SKRIPSI PROTOTYPE PENENTUAN LETAK DAN JARAK SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

SKRIPSI PROTOTYPE PENENTUAN LETAK DAN JARAK SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) SKRIPSI PROTOTYPE PENENTUAN LETAK DAN JARAK SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Sebuah modem GSM mendefinisikan sebuah antarmuka yang. memungkinkan aplikasi komputer atau peralatan lain untuk mengirim dan

Sebuah modem GSM mendefinisikan sebuah antarmuka yang. memungkinkan aplikasi komputer atau peralatan lain untuk mengirim dan 19 Sebuah modem GSM mendefinisikan sebuah antarmuka yang memungkinkan aplikasi komputer atau peralatan lain untuk mengirim dan mengirim pesan melalui interface modem. Agar dapat melaksanakan tugas ini,

Lebih terperinci

DAFTAR SINGKATAN. ADC : Analog Digital Converter GPS : Global Positioning System HUD : Head Up Display RPM : Revolution Per Minute

DAFTAR SINGKATAN. ADC : Analog Digital Converter GPS : Global Positioning System HUD : Head Up Display RPM : Revolution Per Minute DAFTAR SINGKATAN ADC : Analog Digital Converter GPS : Global Positioning System HUD : Head Up Display RPM : Revolution Per Minute xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kendaraan pribadi sudah menjadi

Lebih terperinci

UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2 RIKKY FATURROHIM F

UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2 RIKKY FATURROHIM F UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2 RIKKY FATURROHIM F14104084 2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR vii UJI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi semakin berkembang pesat, begitu juga teknologi robot. Robotika merupakan bidang teknologi yang mengalami banyak

Lebih terperinci

REAKSI ROBOT BERKAKI ENAM MENGHINDARI RINTANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI. Diajukan Oleh : Muhammad Gibran Narendra NPM

REAKSI ROBOT BERKAKI ENAM MENGHINDARI RINTANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI. Diajukan Oleh : Muhammad Gibran Narendra NPM REAKSI ROBOT BERKAKI ENAM MENGHINDARI RINTANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 SKRIPSI Diajukan Oleh : Muhammad Gibran Narendra NPM 0734010022 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di area industri sering terjadi para pekerja pingsan bahkan mengalami kematian di akibatkan keracunan dari gas karbon monoksida yang bersifat toxin. Selain itu juga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2009 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian Bengkel Metanium, Leuwikopo, dan lahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2010 sampai dengan Oktober 2010. Perancangan alat dilaksanakan pada bulan Mei 2010 sampai Agustus 2010 di Bengkel Departemen

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESAIN PENGGETAR MOLE PLOW Prototip mole plow mempunyai empat bagian utama, yaitu rangka three hitch point, beam, blade, dan mole. Rangka three hitch point merupakan struktur

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MONITORING SUHU RUANGAN VIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MONITORING SUHU RUANGAN VIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MONITORING SUHU RUANGAN VIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan

I. PENDAHULUAN. Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan yang beredar di kalangan masyarakat umum. Salah satu kecelakaan yang sering terjadi diantaranya

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

MATIUS KRISTIAN NIM : DEWI SARTIKA NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MATIUS KRISTIAN NIM : DEWI SARTIKA NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN SISTEM PENGAMAN BRANKAS DENGAN MENGGUNAKAN FINGERPRINT BERBASIS ARDUINO MEGA2560 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Desember 2009 bertempat di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian IPB.

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGIRIMAN DATA POSISI QUADCOPTER DENGAN GPS KE GROUND STATION

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGIRIMAN DATA POSISI QUADCOPTER DENGAN GPS KE GROUND STATION DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGIRIMAN DATA POSISI QUADCOPTER DENGAN GPS KE GROUND STATION Design and Implementation of Transmitting Quadcopter Position Data With GPS To Ground Station TUGAS AKHIR untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang digunakan dari hasil penelitian, prosedur penggunaan alat, dan evaluasi sistem dari data yang di dapat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember 2010 September 2011. Perancangan dan pembuatan prototipe serta pengujian mesin kepras tebu dilakukan di Laboratorium Teknik

Lebih terperinci

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya Indar Sugiarto, Dharmawan Anugrah, Hany Ferdinando Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra Email: indi@petra.ac.id,

Lebih terperinci

PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.5, No. 1, Maret 217 PERFORMANSI TRAKTOR TANGAN RODA DUA MODIFIKASI MENJADI RODA EMPAT MULTIFUNGSI (PENGOLAHAN DAN PENYIANGAN) UNTUK KACANG TANAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Loger. Pemasangan e-logbook dilakukan di kapal pada saat kapal sedang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Loger. Pemasangan e-logbook dilakukan di kapal pada saat kapal sedang 29 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemasangan Alat E-Logbook di Lapangan Pemasangan alat e-logbook dimulai dengan menyambungkan GPS Map Garmin 585 yang sudah tersambung transduser dan antena GPS dengan INOS-

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani /

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani / SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER Gelar Kharisma Rhamdani / 0522092 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jln. Prof. Drg. Surya Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PENGEMBANGAN PEMODELAN 3D PRODUK BERBASIS FEATURE BERDASARKAN ALGORITMA FEATURE PENGURANGAN TUGAS SARJANA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh Faizal Wahyu Prabowo

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. program pada arduino secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. Mulai dari

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. program pada arduino secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. Mulai dari BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari aplikasi android pada smartphone serta program pada arduino secara

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang, menuntut manusia untuk terus menciptakan inovasi baru di bidang teknologi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci